• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI POKOK PENYEBAB PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI POKOK PENYEBAB PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI POKOK

PENYEBAB PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK

(Penelitian Tindakan Kelas di kelas IV SDN 3 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Muhammad Nurfadillah Rochman 1003331

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN

KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

PEMBELAJARAN IPA MATERI POKOK PENYEBAB PERUBAHAN

LINGKUNGAN FISIK

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN 3 Cikidang Kelas IV Semester 2 Tahun Ajaran 2013/2014, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat)

Oleh

Muhammad Nurfadillah Rochman 1003331

Disetujui dan Disahkan Oleh Pembimbing

Pembimbing I

Dra. Kurniasih, M.Pd NIP. 195906231985032003

Pembimbing II

Drs. Agus Fany Chandra W. M.Pd NIP. 198108122005011003

Mengetahui

Ketua Prodi PGSD

(3)

SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI POKOK PENYEBAB PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK” (Penelitian Tindakan Kelas di SDN 3 Cikidang Kelas IV Semester 2 Tahun Ajaran 2013/2014, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat) ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, 25 Juni, 2014 Penulis

(4)

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI POKOK

PENYEBAB PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK

Oleh

Muhammad Nurfadillah Rochman 1003331

ABSTRAK

Penelitian ini berkenaan dengan penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi pokok penyebab perubahan lingkungan fisik (Penelitian Tindakan Kelas di kelas IV SDN 3 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat semester genap tahun ajaran 2013/2014). Yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 3 Cikidang yang berjumlah 40 orang siswa. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan KPS dan hasil belajar siswa. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen, serta untuk mengetahui peningkatan KPS dan hasil belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan model spiral yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart yang dilaksanakan sebanyak tiga siklus. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi KPS siswa, LKS, dan lembar evaluasi pembelajaran. Hasil temuan dalam penelitian ini antara lain pembentukan kelompok yang efektif yaitu dengan meratakan kemampuan siswa, soal tes evaluasi lebih efektif menggunakan tes pilihan ganda, pemberian reward secara verbal dan sentuhan secara personal dapat memotivasi siswa. Pada siklus 1, persentase KPS siswa dengan kategori terampil sebanyak 45,71%. Pada siklus 2 meningkat, peresentase KPS siswa dengan kategori terampil sebanyak 63,16%. Dan pada siklus 3 meningkat lagi, persentase siswa dengan kategori terampil sebanyak 82,35%. Untuk hasil belajar, pada siklus 1, persentase siswa yang lulus KKM sebanyak 51,43%. Namun pada siklus 2 sempat menurun, siswa yang lulus KKM hanya 36,84%. Hasil belajar siswa meningkat pada siklus 3 dengan persentase siswa yang lulus KKM sebanyak 88,23%. Saran berdasarkan hasil penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas sebaiknya dilakukan di pagi hari saat konsentrasi siswa masih bagus.

(5)

Muhammad Nurfadillah Rochman, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi pokok penyebab perubahan lingkungan fisik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SCIENCE EDUCATION WITH SUBJECT MATTER THE CAUSE OF CHANGES IN THE PHYSICAL ENVIRONMENT

By

Muhammad Nurfadillah Rochman 1003331

The Research deals with the application of experimental method to improve students’ learning outcome and science process skill on science education with the subject matter the cause of changes in the physical environment (Classroom Action Research on the fourth graders of SDN 3 Cikidang Lembang District West Bandung Regency Even Semester in the school year 2013/2014). The subject of the research is the fourth grade students of SDN 3 Cikidang with the population 40 students.

Generally, this research was aimed to describe how the application of experimental method can improve science process skill and students’ learning outcome. Especially, this research was aimed to know the learning implementation by applying experimental method, and to know the improvement of science process skill and students’ learning outcome. The method used in this research was Classroom Action Research using spiral model developed by Kemmis and Mc Taggart by implementing 3 cycles.

The technique of collecting the data used teacher’s observation sheet, students’ science process skill sheet, students’ worksheet, and learning evaluation sheet. The result of this research were the establishment of effective group by leveling students ability, evaluation test is better used multiple choice, giving reward verbally and personal touch can motivate the students.

In cycle 1, students’ science process skill percentage with skilled category was 45.71%. It improved in cycle 2, the students’ science process skill with skilled category was 63.16%. And in cycle 3, there was an improvement as well, students’ percentage with the skilled category 82.35%. The result of learning outcome in cycle 1, the students’ percentage who passed from KKM only 51.43%. But, in cycle 2 had declined, students’ who passed from KKM only 36.84%. The students’ learning outcome improved in cycle 3 with the students’ percentage who passed from KKM reached 88.23%.

Suggestion related to this research is Classroom Action Research is better to be conducted in the morning when the students’ concentration still in a good condition.

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ...Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ...Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ...iv DAFTAR TABEL ...Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ...Error! Bookmark not defined. DAFTAR LAMPIRAN ...Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ...Error! Bookmark not defined. A. Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined. B. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. C. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. D. Manfaat Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. E. Hipotesis Tindakan... Error! Bookmark not defined. F. Definisi Operasional... Error! Bookmark not defined. BAB II METODE EKSPERIMEN, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA .... Error! Bookmark not defined.

A. Metode Eksperimen ... Error! Bookmark not defined. B. Keterampilan Proses Sains ... Error! Bookmark not defined. C. Hasil Belajar ... Error! Bookmark not defined. D. Penerapan Metode Eksperimen di Pembelajaran IPA materi pokok

Penyebab Perubahan Lingkungan Fisik di Kelas IV ... Error! Bookmark not

defined.

(7)

Muhammad Nurfadillah Rochman, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi pokok penyebab perubahan lingkungan fisik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Subjek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. D. Prosedur Penelitian... Error! Bookmark not defined. E. Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined. F. Analisis dan Interpretasi Data ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined. BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ...Error! Bookmark not defined.

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari siswa di sekolah dasar. Pembelajaran IPA di SD hendaknya dapat menumbuhkan sikap logis, kritis, dan kreatif siswa terhadap gejala alam yang terjadi di lingkungannya. Dalam KTSP dijelaskan bahwa: “Tujuan mata pelajaran IPA di SD/MI diantaranya adalah mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan.” (Depdiknas, 2006). Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, dibutuhkan kreatifitas guru untuk mendesain pembelajaran, seperti kecerdasan guru menelaah kurikulum, menyusun silabus, menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menggunakan strategi, metode, dan media yang tepat, serta pengelolaan kelas yang baik.

(9)

Muhammad Nurfadillah Rochman, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi pokok penyebab perubahan lingkungan fisik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nilai rata-rata hasil pembelajaran IPA di kelas IV SDN 3 Cikidang hanya mencapai 56,3.

Rendahnya keterampilan proses sains siswa tersebut setelah ditelusuri disebabkan oleh proses pembelajaran yang biasa dilaksanakan dengan hanya menerapkan metode ceramah dan diskusi saja. Siswa hanya memperhatikan penjelasan guru mengenai fakta-fakta dan konsep-konsep tanpa mencari dan menemukan sendiri. Sehingga siswa kurang terlatih dalam menumbuhkan sikap ilmiahnya, karena terbiasa didiktekan oleh guru.

Sedangkan rendahnya hasil belajar siswa setelah ditelusuri antara lain disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor dari guru, guru kurang bervariasi dalam penggunaan metode karena minimnya peralatan, dan terlalu sering menggunakan metode ceramah dan tanya jawab saja. Sedangkan faktor dari siswa, siswa jarang melakukan eksperimen yang memadai untuk kompetensi dasar yang membutuhkan penalaran dan pembuktian konsep atau teori karena kurang tersedianya peralatan eksperimen di sekolah. Akibatnya guru menyampaikan materi dengan metode ceramah dan diskusi saja. Siswa hanya dijejali dengan konsep-konsep saja tanpa praktikum. Hal ini menjadikan siswa kesulitan menguasai materi IPA karena pembelajaran yang dilakukan belum memfasilitasi kebutuhan siswa secara optimal.

Pada umumnya materi pembelajaran IPA membutuhkan pembuktian dan pengalaman nyata bagi siswa dalam mempelajarinya. Menurut Piaget (Carin,A,A. 1993:50) bahwa:

„Usia anak sekolah dasar (7-11 tahun) perkembangan berpikirnya berada pada tahap operasional konkrit. Pada tahap ini anak memerlukan pengalaman fisik seperti memanipulasi benda konkrit untuk membentuk pengalaman logika berpikirnya. Jadi kegiatan manipulatif (hands-on

activities) dan kesempatan untuk mengeksplorasi sangat penting bagi

anak-anak pada tahap ini, karena akan membantu proses berpikirnya.‟

(10)

3

sikap ilmiah siswa melalui percobaan sendiri secara sederhana, dan membuktikan kebenaran kata-kata yang selama ini diketahuinya tetapi kurang dipahami

maknanya. Menurut Schoenherr (Heriawan, Adang., dkk, 2012:86) „metode

eksperimen adalah metode yang sesuai untuk pembelajaran sains, karena metode eksperimen mampu memberikan kondisi belajar yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan kreatifitas secara optimal.‟

Penggunaan metode eksperimen yang memberikan pembuktian dan pengalaman nyata bagi siswa dalam pembelajaran IPA merupakan salah satu solusi yang diharapkan dapat meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA. Setelah menelaah materi IPA yang ada di kelas 4 semester genap, peneliti beranggapan bahwa metode eksperimen ini cocok digunakan untuk penyampaian materi Penyebab Perubahan Lingkungan Fisik.

Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan PTK dengan judul, “Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Siswa pada

Pembelajaran IPA Materi Pokok Penyebab Perubahan Lingkungan Fisik

(Penelitian Tindakan Kelas di kelas IV SDN 3 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Kelas IV Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014)”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, rumusan

masalah secara umum yaitu “Bagaimanakah penerapan metode pembelajaran eksperimen untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa di kelas IV SDN 3 Cikidang pada pembelajaran IPA materi pokok perubahan

lingkungan fisik?”

Adapun rumusan masalah secara khusus, yaitu sebagai berikut:

(11)

Muhammad Nurfadillah Rochman, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi pokok penyebab perubahan lingkungan fisik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagaimana peningkatan keterampilan proses sains siswa dalam pembelajaran IPA materi pokok Perubahan Lingkungan Fisik dengan menerapkan metode pembelajaran Eksperimen di kelas IV SDN 3 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat?

3. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi pokok Perubahan Lingkungan Fisik dengan menerapkan metode pembelajaran Eksperimen di kelas IV SDN 3 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa di kelas IV SDN 3 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Secara detail, tujuan penelitian secara khusus adalah sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran IPA materi pokok Perubahan Lingkungan Fisik dengan menerapkan metode pembelajaran Eksperimen.

2. Untuk menjelaskan peningkatan keterampilan proses sains siswa dalam pembelajaran IPA materi pokok Perubahan Lingkungan Fisik dengan menerapkan metode pembelajaran Eksperimen.

3. Untuk menjelaskan peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi pokok Perubahan Lingkungan Fisik dengan menerapkan metode pembelajaran Eksperimen.

D. Manfaat Hasil Penelitian

(12)

5

1. Manfaat Secara Teoritis

Menambah pengetahuan tentang bidang ilmu yang dipelajari penulis saat di bangku kuliah.

2. Manfaat Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh: a. Guru

1) Metode pembelajaran yang inovatif dengan metode eksperimen yang dapat diterapkan dalam pembelajaran di kelas.

2) Meningkatkan kualitas profesional guru sebagai pendidik dan pengajar dalam proses pembelajaran.

3) Guru dapat membantu siswa untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajarnya.

b. Peneliti lain

Bagi peneliti lain, dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian selanjutnya.

E. Hipotesis Tindakan

Hipotesis ini diambil untuk memberikan jawaban sementara pada rumusan masalah di atas, yaitu sebagai berikut:

“Jika metode eksperimen diterapkan dalam pembelajaran IPA dengan tepat, maka dapat meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA pokok bahasan penyebab perubahan lingkungan fisik di kelas IV SDN 3 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat tahun ajaran

2013/2014”

F. Definisi Operasional

(13)

Muhammad Nurfadillah Rochman, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi pokok penyebab perubahan lingkungan fisik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode Eksperimen adalah cara menyajikan pembelajaran dimana siswa mencari dan menemukan sendiri konsep yang ada melalui kegiatan percobaan atau eksperimen yang dilakukan dengan bimbingan guru. Siswa mengamati proses yang terjadi selama kegiatan eksperimen, mendiskusikannya, dan menarik kesimpulan dengan bimibngan guru. Bimibngan guru selama melakukan eksperimen sangatlah penting.

Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran eksperimen adalah sebagai berikut:

a. Siswa merumuskan masalah yang berkaitan dengan materi untuk dipecahkan dengan bimbingan guru.

b. Siswa merumuskan hipotesis atau jawaban sementara atas masalah yang ada.

c. Siswa melakukan eksperimen sederhana untuk membuktikan hipotesis tersebut.

d. Siswa mencatat hasil pengamatan berdasarkan eksperimen yang telah dilakukannya.

e. Siswa menarik kesimpulan berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan.

f. Siswa mengkomunikasikan hasil temuannya dalam eksperimen kepada siswa lain di depan kelas.

g. Guru melakukan evaluasi terhadap pembelajaran yang sudah dilakukan.

2. Keterampilan Proses Sains

(14)

7

proses sains dipelajari oleh siswa dalam bentuk yang lebih sederhana sesuai dengan tahap perkembangan anak usia sekolah dasar.

Dalam penelitian ini, keterampilan proses sains siswa yang diteliti adalah keterampilan melakukan pengamatan (observasi), keterampilan mengajukan pertanyaan, keterampilan mengajukan hipotesis, keterampilan menginterpretasi data, dan keterampilan mengkomunikasikan. Keterampilan-keterampilan tersebut di atas dapat diukur dengan lembar observasi berdasarkan indikator KPS yang sudah disusun, dan hasil LKS yang dikerjakan oleh siswa secara individu.

3. Hasil Belajar

(15)

Muhammad Nurfadillah Rochman, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi pokok penyebab perubahan lingkungan fisik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

(16)

21

Gambar 3.1 PTK Model Spiral

Langkah-langkah pada model spiral menurut Kemmis dan Taggart dapat diuraikan sebagai berikut:

1. perencanaan tindakan (planning) yaitu rencana tindakan apa yang akan dilaksanakan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan tingkah laku dan sikap sosial sebagai solusi.

2. Pelaksanaan tindakan (acting) yaitu apa yang akan dilaksanakan oleh peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan

3. Pengamatan (observing) yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksakan.

4. Refleksi (reflecting) yaitu mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan.

Siklus 1

Perencanaan

Refleksi

Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Perbaikan Rencana

Refleksi

Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Perbaikan Rencana Refleksi

Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus 2

(17)

Muhammad Nurfadillah Rochman, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi pokok penyebab perubahan lingkungan fisik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 3 Cikidang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat pada semester genap tahun ajaran 2013/2014.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV di SDN 3 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dengan jumlah siswa sebanyak 40 orang siswa yang terdiri dari 20 orang siswa laki-laki dan 20 orang siswi perempuan.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus, berikut uraiannya:

Siklus Pertama

a. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan penelitian, meliputi:

1) Melakukan observasi awal di SDN Cikidang 3, mengidentifikasi masalah dan membuat surat ijin penelitian.

2) Memilih penerapan metode pembelajaran eksperimen sebagai

problem solving.

3) Mengembangkan RPP berdasarkan metode pembelaran eksperimen. Memilih materi yang sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) materi IPA kelas IV SD.

a) SK : 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.

b) KD : 10.1 Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut).

c) Indikator :

(18)

23

(3) Mendeskripsikan angin sebagai penyebab perubahan lingkungan fisik secara logis.

4) Membuat alat peraga dan media pembelajaran yang sesuai dengan materi serta mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan percobaan seperti kipas, sedotan, pasir, dan tanah.

5) Membuat dan mengembangkan LKS tentang percobaan perubahan lingkungan fisik untuk percobaan pertama.

6) Menyusun instrumen untuk mengumpulkan data.

a) Membuat lembar observasi tentang keterampilan proses sains siswa.

b) Membuat pedoman jawaban LKS untuk menilai hasil pekerjaan siswa pada LKS.

c) Membuat tes tertulis berupa soal uraian sebanyak 5 butir soal serta menyiapkan pedoman jawaban dan pedoman penskoran.

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan penelitian ini, peneliti melakukan pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran eksperimen, sesuai dengan rencana yang telah disusun.

1) Melaksanakan tindakan menyesuaikan RPP yang sudah dipersiapkan pada tahap perencanaan siklus pertama.

2) Menggunakan alat peraga dan media pembelajaran serta menggunakan alat dan bahan eksperimen.

3) Melakukan percobaan pertama tentang angin dapat menyebabkan erosi.

(19)

Muhammad Nurfadillah Rochman, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi pokok penyebab perubahan lingkungan fisik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Pengamatan/observasi

Observasi dilakukan selama pembelajaran berlangsung di kelas. Observasi terkait dengan kegiatan belajar mengajar, aktivitas siswa saat kegiatan belajar berlangsung dengan memperhatikan keterampilan proses sains siswa menggunakan lembar observasi yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Observasi dilakukan oleh 3 orang observer.

d. Refleksi

Refleksi dilakukan setelah mendapatkan hasil dari observasi dan nilai tes tertulis. Peneliti dan pengamat berdiskusi mengenai kegiatan yang sudah terlaksana, serta memperbaiki yang kurang baik yang dilaksanakan pada siklus selanjutnya.

Siklus kedua

a. Tahap Perencanaan

1) Berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama, peneliti membuat RPP sesuai dengan SK dan KD.

2) Membuat indikator capaian kompetensi berdasarkan kompetensi dasar yang ada. Indikator:

a) Menjelaskan pengertian erosi secara singkat dan jelas. b) Menjelaskan pengertian sedimentasi secara singkat dan jelas. c) Mendeskripsikan air hujan sebagai penyebab erosi secara logis. d) Menjelaskan cara mencegah erosi akibat air hujan secara logis. 3) Menyiapkan alat peraga, media pembelajaran, serta alat dan bahan

untuk eksperimen seperti pasir, papan kayu, gayung.

4) Membuat dan mengembangkan LKS tentang percobaan air hujan dapat menyebabkan erosi.

(20)

25

b. Tindakan

1) Melaksanakan tindakan menyesuaikan RPP yang sudah dipersiapkan pada tahap perencanaan.

2) Menggunakan alat peraga, media pembelajaran, serta alat dan bahan untuk eksperimen.

3) Melakukan percobaan air hujan dapat menyebabkan erosi. 4) Mengadakan tes tertulis.

c. Observasi

Melaksanakan pengamatan tentang keteampilan proses sains siswa saat melaksanakan percobaan dengan format observasi yang telah disiapkan pada tahap perencanaan siklus kedua. Observasi dilakukan oleh 3 orang observer.

d. Refleksi

Refleksi dilakukan setelah mendapatkan hasil dari observasi dan nilai tes tertulis. Peneliti dan pengamat berdiskusi mengenai kegiatan yang sudah terlaksana, serta memperbaiki yang kurang baik yang akan coba dilaksanakan pada siklus selanjutnya.

Siklus Ketiga

a. Tahap Perencanaan

1) Berdasarkan hasil refleksi pada siklus kedua, peneliti membuat RPP sesuai dengan SD dan KD.

2) Mengembangkan indikator capaian kompetensi berdasarkan kompetensi dasar yang ada. Indikator:

(21)

Muhammad Nurfadillah Rochman, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi pokok penyebab perubahan lingkungan fisik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b) Menjelaskan pengertian sedimentasi secara singkat dan jelas. c) Menjelaskan pengertian abrasi secara singkat dan jelas.

d) Mendeskripsikan air laut sebagai penyebab abrasi secara logis. e) Menjelaskan cara mencegah abrasi secara logis.

3) Menyiapkan alat peraga, media pembelajaran, serta alat dan bahan yang diperlukan untuk eksperimen seperti pasir, batu kerikil, dan gayung.

4) Membuat dan mengembangkan LKS tentang percobaan gelombang air laut dapat menyebabkan abrasi.

5) Membuat lembar observasi tentang keterampilan proses sains siswa. 6) Membuat tes tertulis berupa tes pilihan ganda sebanyak 10 butir soal.

b. Tindakan

1) Melaksanakan tindakan menyesuaikan RPP yang sudah dipersiapkan pada tahap perencanaan.

2) Mengembangkan alat peraga dan media pembelajaran.

3) Melakukan percobaan tentang gelombang air laut dapat menyebabkan abrasi.

4) Mengadakan tes tertulis.

c. Observasi

Melaksanakan pengamatan tentang keteampilan proses sains siswa saat melaksanakan percobaan dengan format observasi yang telah disiapkan pada tahap perencanaan siklus ketiga.

d. Refleksi

(22)

27

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dari suatu penelitian agar tujuan penelitian tersebut dapat tercapai. Berukut ini adalah instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini:

1. Lembar Observasi Aktivitas Guru

Lembar observasi aktivitas guru merupakan alat untuk menilai pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen yang telah dilakukan. Pembuatan lembar observasi guru disesuai dengan langkah-langkah pada RPP berdasarkan tahapan pada metode eksperimen. Format isian pada lembar observasi aktivitas guru dengan menggunakan format observasi yang terbuka dengan menyediakan deskripsi proses pembelajaran yang teramati oleh observer. Lembar observasi aktivitas guru ini berfungsi sebagai tolak ukur untuk mengetahui apakah pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai dengan cara-cara yang benar sesuai dengan cara-cara metode eksperimen.

2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Lembar observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengamati aktivitas siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung dan menilai ketercapaian keterampilan proses sains siswa. Pedoman pengisian pada lembar observasi siswa yaitu dengan cara memberikan skor 0, 1, 2, atau 3 pada kolom yang sesuai dengan keterampilan proses sains siswa.

3. Lembar Kerja Siswa (LKS)

(23)

Muhammad Nurfadillah Rochman, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi pokok penyebab perubahan lingkungan fisik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Tes Tertulis

Tes tertulis yang diselenggarakan berupa tes uraian dan tes pilihan ganda. Tes tertulis ini diberikan kepada siswa pada akhir pembelajaran yang dikerjakan secara individu. Hasil tes tertulis ini untuk mengukur ketercapaian dari indikator pembelajaran.

F. Analisis dan Interpretasi Data

Analisis data digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan oleh peneliti sebelumnya, dapat dilihat di Bab I. Analisis data dalam PTK ini dilakukan dengan mengolah semua data yang diperoleh melalui observasi aktivitas siswa dan guru, LKS yang dikerjakan siswa, serta tes evaluasi pembelajaran diakhir pembelajaran.

Data yang terkumpul berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Teknik analisis data kualitatif digunakan pada data hasil observasi keterampilan proses sains siswa dan hasil belajar siswa. Dan teknik analisis data kuantitatif digunakan untuk menganalisis data hasil observasi aktivitas guru untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran yang sudah dilaksanakan.

1. Analisis Data Kuantitatif

a. Data Keterampilan Proses Sains Siswa

(24)

29

Selanjutnya, ketuntasan keterampilan proses sains siswa dapat diketahui dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Bila Nilai KPS ≥ 70, maka dikategorikan “Terampil”. Bila Nilai KPS < 70, maka dinyatakan “Kurang Terampil”.

b. Data Hasil Belajar Siswa

Data hasil belajar siswa diperoleh melalui hasil evaluasi pembelajaran pada setiap siklus yang dilaksanakan. Pada tes uraian sebanyak 5 butir soal, setiap butir soal mempunyai skor 20, sehingga skor maksimal yang dapat diperoleh siswa adalah 100. Pada tes pilihan ganda sebanyak 10 butir soal, setiap butir soal mempunyai skor 10, sehingga skor maksimal yang dapat diperoleh siswa adalah 100. KKM pada pelajaran IPA adalah 70. Selanjutnya, ketuntasan hasil belajar siswa dapat diketahui dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Bila Nilai ≥ 70, maka dinyatakan “Lulus KKM”. Bila Nilai < 70, maka dinyatakan “Belum Lulus KKM”.

2. Analisis Data Kualitatif

(25)

Muhammad Nurfadillah Rochman, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi pokok penyebab perubahan lingkungan fisik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas di kelas IV semester genap SDN 3 Cikidang dengan menerapkan metode eksperimen untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa pada materi penyebab perubahan lingkungan fisik yang dilaksanakan dalam tiga siklus dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menerapkan metode eksperimen di kelas 4 SDN 3 Cikidang yang terbaik adalah:

a. Siswa merumuskan masalah dan menyusun hipotesis yang berkaitan dengan materi, sedangkan guru membimbing dan mengarahkan siswa.

b. Siswa melakukan kegiatan eksperimen dalam kelompok kecil yang beranggotakan maksimal 8 orang, pembagian kelompok ditentukan oleh guru dan kemampuan setiap anggota kelompok bersifat heterogen.

c. Siswa mencatat setiap hasil temuan selama kegiatan eksperimen dalam tabel pengamatan yang disediakan guru, sedangkan guru membimbing dan mengarahkan siswa.

d. Siswa menarik kesimpulan berdasarkan kegiatan eksperimen yang telah dilaksanakan, sedangkan guru membimbing dan mengarahkan siswa.

e. Beberapa kelompok mengkomunikasikan hasil temuannya di depan kelas, sedangkan guru mengarahkan siswa agar berdiskusi.

(26)

62

siswa yang dikerjakan secara individu. Pada siklus 1, nilai rata-rata KPS siswa hanya 67,14. Persentase siswa yang masuk kategori terampil sebanyak 45,71%. Nilai rata-rata KPS siswa meningkat pada siklus 2 menjadi 72,66. Persentase siswa yang masuk kategori terampil sebanyak 63,16%. Nilai rata-rata KPS siswa meningkat lagi pada siklus 3 menjadi 79,74. Persentase siswa yang masuk kategori terampil sebanyak 82,35%. 3. Penerapan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA di kelas 4 SDN 3

Cikidang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Ini dapat terlihat dari hasil penilaian evaluasi pembelajaran pada setiap siklusnya. Pada siklus 1, nilai rata-rata siswa hanya 69,26. Dari total 35 orang siswa yang hadir, hanya 18 orang atau 51,43% yang lulus KKM. Pada siklus 3, nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 89,33. Dari total 34 orang siswa yang hadir, 30 siswa atau 88,23% siswa yang lulus KKM.

B. Rekomendasi

1. Bagi Guru

Dapat menjadi sebuah inovasi pembelajaran yang dapat dipraktekkan dalam pembelajaran IPA khususnya untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa. Untuk menerapkan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA, sebaiknya guru memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

a. Pembelajaran menggunakan metode eksperimen diawali dengan membimbing siswa untuk merumuskan suatu permasalahan yang berkaitan dengan materi dan menyusun hipotesisnya.

b. Kegiatan eksperimen yang dilakukan di dalam kelompok kecil, lebih baik apabila pembentukan kelompok di atur oleh guru dan kemampuan setiap anggota kelompok bersifat heterogen.

(27)

Muhammad Nurfadillah Rochman, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi pokok penyebab perubahan lingkungan fisik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Kegiatan eksperimen sebaiknya dilaksanakan di luar kelas atau di tempat yang lebih luas, agar lebih leluasa dalam melaksanakan eksperimen.

e. Setelah materi pelajaran selesai dibahas, guru harus selalu memberikan penguatan kembali untuk mengingatkan siswa.

f. Soal evaluasi pembelajaran lebih baik menggunakan soal berbentuk pilihan ganda, agar menghindari efek negatif dari motivasi menulis siswa yang kurang.

2. Bagi Peneliti lain

Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian tindakan kelas, sebaiknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Apabila hendak melakukan penelitian tindakan kelas, sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Sehingga konsentrasi belajar dan motivasi belajar siswa masih tinggi.

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Bailer, J., Ramsey, J, M., dan Ramsey, J, E. (1995). Teaching the Science Process

Skills. United States of America: Good Apple.

Bundu, P. (2004). Penilaian Keterampilan Proses Dan Sikap Ilmiah. Jakarta: Depdiknas.

Carin, A, A. (1993). Teaching Science Through Discovery. New York : Macmillan Publishing Company.

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas Depdiknas. (2007). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI.

Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Devi, P, K. & Anggraeni, S. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD dan MI

Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Djamarah, S, B. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, O. (2003). Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdsarkan

CBSA. Bandung: Sinar Baru.

Heriawan, A., Darmaji., dan Senjaya, A. (2012). Metodologi Pembelajaran

Kajian Teoritis Praktis Model, Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran. Banten: LP3G.

Keputusan Rektor UPI No. 4892/UN40/HK/2013 tentang Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI, Penerbit UPI, 2013.

Poerwanti, E., dkk. (2008). Asesmen Pembelajaran SD. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas.

Pusat Perbukuan Depdiknas. (2004). Pedoman Penilaian Buku Pelajaran Sains. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

(29)

Muhammad Nurfadillah Rochman, 2014

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi pokok penyebab perubahan lingkungan fisik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Roestiyah, N, K. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Rustaman. (2007). Strategi Pembelajaran Biologi. Jakarta: Universitas Terbuka. Samatowa, U. (2011). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT. Indeks. Semiawan, C., dkk. (1985). Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: PT

Gramedia

Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sulistyanto, H., & Wiyono, E. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD dan MI

Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Wahyono, B. & Nurachmandani, S. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD

dan MI Kelas IV. Jawa Barat: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional

Widodo, A., Wuryastuti, S., dan Margareta. (2010). Pendidikan IPA di Sekolah

Dasar. Bandung: UPI PRESS.

Winataputra, U, S., dkk. (1997). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu Guru Kelas Sekolah Dasar Setara D II.

Gambar

Gambar 3.1 PTK Model Spiral

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai saran dari hasil penelitian, dalam pemberian materi pembelajaran bola kecil, hendaknya diberikan secara bertahap dari yang termudah sampai yang tersulit,

Pengumpulan data dilakukan melalui analisis pada 197 data rekam medis dari kanker paru primer pada Januari 2011 - Desember 2012 yang dipilih dengan metode

Sistem penggajian ini menerima komponen penggajian berupa absensi, tunjangan, gaji pokok pekerja, potongan pekerja dan data pekerja sehingga dapat diketahui pajak yang dibebankan

Atas latar belakang tersebut tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan kerjasama dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS

Sumber daya manusia diakui sebagai unsur yang sangat penting dan merupakan asset perusahaan, dimana manusia memiliki : sikap, cara berfikir, kebutuhan, keinginan bertanggung jawab

melakukan abortus buatan 2,5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang. memiliki 1

Lampiran 12 Lembar Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran Make a match siklus III 125 Lampiran 13 Lembar Observasi Keterampilan Kerjasama Siswa Siklus III 126 Lampiran

Usaha yang dilakukan oleh perusahaan dalam memperhatikan kebutuhan, keinginan dan memberikan kenyamanan dalam bekerja bagi karyawannya, adalah dengan memberikan