• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

Riky Taufik Afif, 2013

Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Seni Rupa

Oleh

RIKY TAUFIK AFIF 0906352

JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

2013

(2)

Riky Taufik Afif, 2013

Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA

Oleh

Riky Taufik Afif

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Riky Taufik Afif 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Riky Taufik Afif, 2013

Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA

SKRIPSI

Diajukan oleh:

Riky Taufik Afif NIM. 0906352

Bandung, Juli 2013

DISETUJUI dan DISAHKAN oleh PEMBIMBING

Pembimbing I

Drs. M. Oscar Sastra, M.Pd

NIP. 195810131987031001

Pembimbing II

Drs. Untung Supriyanto, M.Pd

NIP. 195210161986011001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Seni Rupa

Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

Universitas Pendidikan Indonesia

Bandi Sobandi, M.Pd

(4)

Riky Taufik Afif, 2013

Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA

SKRIPSI

Diajukan oleh:

Riky Taufik Afif NIM. 0906352

Bandung, Juli 2013

DISETUJUI dan DISAHKAN oleh PENGUJI

Penguji I

Dr. Tri Karyono, M.Sn.

NIP. 196611071994021001

Penguji II

Dr. Zakarias S. Soeteja, M.Sn.

NIP. 1967007241997021001

Penguji III

Suryadi, S.Pd. M.Sn.

(5)

i

Riky Taufik Afif, 2013

Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA

Penulis Pembimbing

: :

Riky Taufik Afif

1. Drs. Moch. Oscar Sastra, M.Pd. 2. Drs. Untung Supriyanto, M.Pd.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebiasaan belajar dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran seni budaya kelas VIII di MTs Sirnamiskin tahun ajaran 2012/2013.

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif verifikatif. Populasi di dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di MTs Sirnamiskin yang berjumlah 162 siswa dengan sampel sebanyak 55 siswa yang diambil menggunakan teknik Simple Random Sampling. Analisis data penelitian penulis menggunakan uji asumsi klasik dengan bantuan program SPSS V.20 for Windows sedangkan untuk menguji validitas dan reliabilitas penulis menggunakan program Microsoft Office Excel 2007.

Hasil dari analisis data yang telah penulis lakukan, diperoleh gambaran pengaruh kebiasaan belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran seni budaya baik secara parsial maupun simultan. Hasil pengolahan data menunjukan bahwa kebiasaan belajar berpengaruh secara parsial terhadap prestasi belajar siswa sebesar 64,8 %, dan motivasi belajar berpengaruh secara parsial terhadap prestasi belajar siswa sebesar 40%. Sedangkan pengaruh kebiasaan belajar dan motivasi belajar secara simultan terhadap prestasi belajar siswa sebesar 65,4% dan sisanya yaitu 34.6% dipegaruhi oleh faktor lain baik faktor eksternal maupun internal.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah kebiasaan belajar dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran seni budaya berada pada kategori tinggi, sedangkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran seni budaya juga berada pada kategori tinggi, disamping itu kebiasaan belajar dan motivasi belajar juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi siswa pada mata pelajaran seni budaya.

(6)

vi

Riky Taufik Afif, 2013

Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR GRAFIK ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.3.1 Maksud Penelitian ... 6

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Prestasi Belajar... 8

2.1.1 Pengertian Belajar ... 8

2.1.2 Prinsip Belajar ... 9

2.1.3 Pengertian Prestasi Belajar ... 11

2.1.4 Indikator Prestasi Belajar ... 11

2.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 12

2.2 Kebiasaan Belajar ... 14

2.2.1 Pengertian Kebiasaan ... 14

2.2.2 Pembentukan Kebiasaan Belajar ... 14

2.2.3 Indikator Kebiasaan Belajar ... 17

2.2.4 Hubungan Kebiasaan Belajar dengan Prestasi Belajar ... 17

(7)

vii

Riky Taufik Afif, 2013

Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.3.1 Pengertian Motivasi ... 18

2.3.2 Fungsi Motivasi dalam Belajar ... 19

2.3.3 Jenis-jenis Motivasi ... 20

2.3.4 Prinsip-prinsip Motivasi Belajar ... 22

2.3.5 Indikator Motivasi Belajar ... 23

2.3.6 Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar ... 24

2.4 Mata Pelajaran Seni Budaya ... 25

2.4.1 Karakteristik Pembelajaran Seni Rupa ... 27

2.4.2 Proses Pembelajaran Seni Rupa ... 28

2.4.3 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Seni Rupa di MTs ... 29

2.5 Kerangka Pemikiran... 32

2.6 Hipotesis ... 36

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 36

3.2 Operasionalisasi Variabel ... 36

3.3 Populasi dan Sampel ... 39

3.3.1 Populasi ... 39

3.3.2 Sampel ... 39

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 41

3.5 Teknik Pengujian Instrumen ... 43

3.5.1 Uji Validitas ... 43

3.5.2 Uji Reliabilitas ... 46

3.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 48

3.6.1 Uji Asumsi Klasik ... 48

3.6.1.1Uji Normalitas ... 48

3.6.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 50

3.6.2.1Uji Korelasi Parsial ... 50

3.6.2.2Uji t Statistik ... 51

(8)

viii

Riky Taufik Afif, 2013

Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Objek Penelitian ... 52

4.1.1 Identitas Sekolah ... 52

4.1.2 Sejarah Berdirinya Sekolah ... 52

4.1.3 Visi dan Misi Sekolah ... 53

4.1.4 Struktur Organisasi Sekolah ... 53

4.2 Gambaran Responden ... 54

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian ... 56

4.3.1 Deskripsi Kebiasaan Belajar ... 56

4.3.1.1 Deskripsi Umum Kebiasaan Belajar ... 56

4.3.1.2 Deskripsi Perindikator Kebiasaan Belajar ... 59

4.3.2 Deskripsi Motivasi Belajar ... 61

4.3.2.1 Deskripsi Umum Motivasi Belajar ... 61

4.3.2.2 Deskripsi Perindikator Motivasi Belajar ... 63

4.3.3 Deskripsi Prestasi Belajar... 66

4.4 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 67

4.4.1 Uji Asumsi Klasik ... 67

4.4.1.1 Uji Normalitas ... 67

4.4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 69

4.4.2.1 Uji Korelasi Parsial ... 69

4.4.2.2 Uji t statistik ... 70

4.4.2.3 Uji F statistik ... 71

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 73

4.5.1 Pengaruh Kebiasaan Belajar terhadap Prestasi Belajar ... 73

4.5.2 Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar ... 73

4.5.2 Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa ... 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 76

(9)

ix

Riky Taufik Afif, 2013

Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA ... 78

LAMPIRAN

(10)

x

Riky Taufik Afif, 2013

Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Struktur Kurikulum SMP/MTs dalam KTSP 2006 ... 27

Tabel 2.2 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Seni Rupa KTSP 2006 .... 30

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 37

Tabel 3.2 Populasi Penelitian ... 39

Tabel 3.3 Pembagian Jumlah Sampel ... 40

Tabel 3.4 Penilaian Skala Numerik ... 43

Tabel 3.5 Hasil Uji ValiditasVariabel Kebiasaan Belajar (X1) ... 44

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar (X2) ... 45

Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas ... 48

Tabel 4.1 Daftar Responden yang Mengisi Angket berdasarkan Nomor Absen Siswa ... 54

Tabel 4.2 Penyebaran Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 55

Tabel 4.3 Penyebaran Responden berdasarkan Umur ... 55

Tabel 4.4 Kriteria Penilaian ... 57

Tabel 4.5 Perhitungan Persentase Jawaban Instrumen Kebiasaan belajar ... 57

Tabel 4.6 Rekapitulasi indikator Kebiasaan belajar ... 59

Tabel 4.7 Perhitungan Persentase Jawaban Instrumen Motivasi Belajar ... 61

Tabel 4.8 Rekapitulasi indikator motivasi belajar... 64

Tabel 4.9 Statistik Deskriptif Prestasi Belajar ... 66

Tabel 4.10 Prestasi Belajar Siswa ... 67

Tabel 4.11 Uji Normalitas Chi-Kuadrat ... 68

Tabel 4.12 Uji Korelasi Parsial ... 69

Tabel 4.13 Coefficients ... 70

Tabel 4.14 Tabel Korelasi Ganda... 71

(11)

xi

Riky Taufik Afif, 2013

Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 13

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ... 35

Gambar 2.3 Hubungan Antar Variabel ... 35

Gambar 4.1 Struktur Organisasi MTs Sirnamiskin ... 53

(12)

xii

Riky Taufik Afif, 2013

Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Penyebaran Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 55

(13)

1

Riky Taufik Afif, 2013

Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kemajuan peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh kualitas

pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan

memiliki tempat yang sangat penting dalam proses pembangunan suatu bangsa.

Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan sumber daya manusia yang juga

berkualitas, unggul, dan mampu bersaing selain itu, pendidikan memiliki fungsi

dan tujuan untuk mengkader masyarakat suatu bangsa menjadi pribadi yang

cerdas, mengembangkan potensi, berkarakter baik, cakap, kreatif, demokratis, dan

bertanggung jawab. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Sistem Pendidikan

Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Menilik hal di atas semakin menegaskan bahwa pentingnya pendidikan

adalah hal mutlak. Dengan terselenggaranya pendidikan, akan meningkatkan

kualitas masyarakat bangsa ini, meningkatkan taraf hidup masyarakat, dan siap

bersaing ditingkat global dengan berbagai macam tantangannya.

Pendidikan adalah jembatan penghubung antara siswa dengan masa depan,

mimpi, dan cita-cita siswa yang mana masa depan siswa juga merupakan masa

(14)

2

siswa pun baik dan baiknya masa depan siswa, masa depan bangsa ini akan

semakin baik. Penyelenggara pendidikan seperti lembaga pendidikan formal

memegang sebuah peranan penting untuk menyelenggarakan pendidikan yang

berkualitas.

Secara khusus, pendidikan seni secara bertahap perlu adanya langkah

perbaikan yang semakin meningkatkan kualitas pendidikan seni. Dalam

penyelenggaraannya, pendidikan melalui seni (education through art) akan

menimbulkan ekspresi dan kreasi siswa menjadi fokus serta perhatian khusus

dalam pembelajaran sehingga diharapkan tertanam nilai-nilai estetik yang dapat

memberi keseimbangan terhadap kehidupan siswa kedepannya. Menurut Tjetjep

Rohendi Rohidi (2011:57) mengemukakan bahwa :

Pendidikan seni ialah pendidikan dengan menggunakan seni sebagai medianya. Artinya, pendidikan seni merupakan bagian dari pendidikan (seperti juga jenis pendidikan lainnya) disekolah umum, yang melalui berbagai kegiatan dalam proses pengajaran dan pembelajarannya diharapkan dapat memacu murid kearah kedewasaannya sebagai manusia yang bermartabat. Dengan pendidikan seni juga diharapkan tercapai martabat yang utuh dan luhur, yaitu dengan cara memberi perlakuan yang merangsang kepekaan estetik peserta didik. Dengan demikian, tertanam nilai-nilai estetik yang dapat memberi keseimbangan terhadap keseluruhan hidup ideal yang dicita-citakan.

Madrasah Tsanawiyah (MTs) Sirnamiskin merupakan lembaga pendidikan

formal berstatus sebagai sekolah swasta yang berada dibawah Yayasan

Pendidikan Islam (YPI) Pondok Pesantren Sirnamiskin. MTs Sirnamiskin yang

bercirikan Islam ialah lembaga pendidikan yang memberikan pendidikan agama

Islam sebagai bidang studi dasar sekurang-kurangnya 30 % di samping bidang

(15)

3

Seni budaya merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di dalam

proses pembelajaran di sekolah. Mata pelajaran seni budaya yang diselenggarakan

di MTs Sirnamiskin meliputi seni rupa, seni musik, dan seni tari. Mata pelajaran

seni budaya merupakan bekal bagi siswa untuk mengenal kesenian dan

kebudayaan daerah setempat baik mencakup regional daerah tempat tinggalnya

hingga cakupan nasional sampai mancanegara.

Sebagai bangsa yang memiliki kesenian dan bentuk kebudayaan yang

beragam siswa harus memiliki kompetensi terhadap kesenian dan kebudayaan

bangsa Indonesia dan apresiasinya terhadap seni mancanegara baik dari segi

pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), yang nantinya akan tercermin

dari sikap (afektif) terhadap kesenian dan kebudayaan. Terdapat dua jam pelajaran

seminggu yang diisi dengan tatap muka dikelas dengan Kriteria Ketuntasan

Minimum (KKM) yang ditetapkan sekolah sebesar 75.

MTs Sirnamiskin membekali siswa di dalam proses pembelajaran pada

mata pelajaran seni budaya dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang diperbaharui

setiap semester.

MTs Sirnamiskin memiliki harapan siswa memilki kompetensi dan

prestasi di bidang seni. Karena hal yang demikian perlu adanya upaya untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa sebagai tolak ukur keberhasilan siswa

terhadap mata pelajaran seni budaya. Dari segi ranah seni budaya prestasi belajar

yang dimaksud adalah tingkat pengetahuan peserta didik secara teori tentang

keseni rupaan (kognitif), tingkat perkembangan keterampilan siswa di dalam

(16)

4

kebudayaan (afektif) merupakan hasil belajar yang dicapai oleh siswa ketika

mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah.

Prestasi yang perlu ditingkatkan pada mata pelajaran seni budaya meliputi

tiga ranah diatas yaitu kognitif (pengamatan, ingatan, pemahaman, penerapan,

analisis, dan sintesis), afektif (penerimaan, kesediaan, apresiasi, pendalaman, dan

penghayatan), dan psikomotor (kecakapan mengkoordinasikan, ekspresi verbal

dan non-verbal) siswa. Sesuai dengan teori yang dikenal dengan Taksonomi

Bloom, dijabarkan oleh Suharsimi Arikunto (1995:114) secara garis besar tujuan

pendidikan pada tiga tingkatan, antara lain:

Secara garis besar, Bloom bersama kawan-kawan merumuskan tujuan pendidikan pada 3 tingkatan:

- Ranah Kognitif (cognitive domain) - Ranah Afektif (affective domain)

- Ranah Psikomotor (psychomotor domain)

Faktor kebiasaan belajar dan motivasi belajar adalah dua diantara

faktor-faktor yang mempengaruhi tercapainya tujuan pendidikan, karena hal di atas

penulis ingin mengetahui seperti apa gambaran kebiasaan belajar dan motivasi

belajar siswa MTs Sirnamiskin pada mata pelajaran seni budaya dan pengaruhnya

terhadap prestasi belajar.

Sebagian siswa berpendapat bahwa seni budaya adalah salah satu mata

pelajaran yang bukan favorit, dan dianggap hanya sebagai mata pelajaran

sampingan dikarenakan seni budaya bukanlah mata pelajaran yang masuk

kedalam materi Ujian Nasional. Oleh karena itu, diperlukan kebiasaan belajar

(17)

5

pendidikan melalui seni (education through art) sehingga timbul kecintaan

terhadap kesenian dan budaya bangsa.

Adapun faktor yang memengaruhi proses belajar siswa adalah faktor intern

dan ekstern, seperti yang diungkapkan oleh Slameto (2010:54) bahwa, “faktor

-faktor yang mempengaruhi belajar digolongkan menjadi dua golongan, yaitu

faktor intern dan faktor ekstern.”

Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang

belajar, seperti faktor jasmani (kesehatan dan cacat tubuh), faktor psikologis

(intelegensi, perhatian, minat, sikap, perilaku, bakat, motivasi, kebiasaan,

kematangan dan kesiapan), dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor eksternal

adalah faktor yang berada di luar individu, seperti faktor lingkungan keluarga

(cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan

ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan), faktor

lingkungan sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi

siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar

pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah) dan

faktor masyarakat (kegiatan siswa di masyarakat, mass media, teman bergaul dan

bentuk kehidupan masyarakat).

Faktor yang dianggap penting dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa

dalam mata pelajaran seni budaya seperti yang diperoleh dari fenomena di atas

adalah kebiasaan belajar dan motivasi belajar. Seorang siswa akan mampu

mencapai prestasi yang optimal apabila memiliki motivasi belajar, karena dengan

(18)

6

meskipun dalam hal bakat masih rendah tetapi dengan motivasi belajar maka

siswa akan mampu mengasah dan mengoptimalkan bakatnya. Menurut

Mohammad Asrori (2007:183-184) bahwa “Motivasi memiliki peranan yang

sangat penting dalam pembelajaran, baik dalam proses maupun pencapaian hasil.”

Bagi siswa motivasi sangatlah penting dalam proses belajarnya, dimana ketika

motivasi siswa itu baik maka hal tersebut akan memberikan pengaruh yang baik

pula terhadap prestasi belajarnya, motivasi yang kuat akan berdampak pula pada

usaha yang kuat untuk mencapai sesuatu apa yang menjadi tujuannya, namun bila

motivasi itu rendah maka usaha untuk mencapai sesuatu pun menjadi kecil, maka

dalam proses belajar motivasi sangatlah penting untuk mencapai sesuatu yang

diinginkan.

Disamping motivasi belajar, hal lain yang juga tidak kalah penting dalam

pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa adalah kebiasaan belajar, seperti yang

dituturkan oleh Oemar Hamalik (1990:40) bahwa “Seseorang yang ingin berhasil

dalam belajar hendaknya memiliki kebiasaan, sikap dan tujuan belajar yang baik.”

dengan kebiasaan belajar yang baik, seorang siswa akan mampu mencapai prestasi

belajar yang baik pula.

Untuk memecahkan masalah motivasi belajar dan kebiasaan belajar siswa

di dalam pembelajaran seni budaya perlu adanya sisi dimana melihat masalah ini

dari disiplin ilmu lain, seperti yang diungkapkan Tjetjep Rohendi Rohidi

(2011:27), “…bahwa masalah pendidikan seni semakin kompleks dan tidak cukup

kuat atau mantap dikaji begitu saja melalui perspektif dari satu bidang ilmu”.

(19)

7

penting karena seperti yang telah diungkapkan diatas bahwa motivasi dan

kebiasaan adalah bagian dari faktor psikologi.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis merasa tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Motivasi Belajar

terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Seni Budaya”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka masalah

dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah kebiasaan belajar siswa kelas VIII MTs Sirnamiskin berpengaruh

terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran seni budaya?

2. Apakah motivasi belajar siswa kelas VIII MTs Sirnamiskin berpengaruh

terhadap prestasi belajar siswa pada mata seni budaya?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data-data yang berguna dalam

menganalisis dan mengetahui bagaimana pengaruh kebiasaan belajar dan motivasi

belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam melakukan penelitian ini

(20)

8

1. Untuk mengetahui gambaran kebiasaan belajar siswa pada mata pelajaran

seni budaya.

2. Untuk mengetahui gambaran motivasi belajar siswa pada mata pelajaran

seni budaya.

3. Untuk mengetahui gambaran prestasi belajar siswa pada mata pelajaran

seni budaya.

4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kebiasaan belajar dan motivasi

belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran seni budaya.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Kegunaan Teoritis

penelitian ini bisa memberikan sumbangan yang positif terhadap ilmu

pengetahuan dalam lingkup hubungan dengan teori kebiasaan belajar

dan motivasi belajar dan pengaruhnya dalam mata pelajaran seni

budaya.

2. Kegunaan Praktis

1) Bagi Guru

Penelitian ini bisa menjadi masukan bagi guru guna meningkatkan

kemampuan memotivasi dalam proses pembelajaran seni budaya agar

memiliki output pendidikan yang memuaskan.

(21)

9

Penulis berharap Penelitian ini dapat membantu meningkatkan kualitas

kebiasaan dan motivasi belajar siswa sehingga dapat meningkatkan

prestasi belajarnya dalam mata pelajaran seni budaya.

3) Bagi Peneliti

Bisa menambah wawasan serta pengalaman peneliti menjadi pedoman

guna pelaksanaan proses belajar dan mengajar khususnya pada mata

(22)

37

Riky Taufik Afif, 2013

Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka suatu penelitian

sangat memerlukan suatu metode penelitian. Sugiono (2009:3) mengemukakan bahwa “Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Metode yang penulis gunakan adalah metode deskriptif verifikatif. Metode

deskriptif verifikatif menurut Ety Rohaety (2007:13) “Penelitian verifikatif

merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji hubungan variabel dari

hipotesis-hipotesis yang disertai data empiris”. Penelitian verifikatif menekankan

pada pengujian kebenaran dari sebuah hipotesis melalui pengolahan data

dilapangan. Sedangkan dari segi pendekatan, penulis memakai pendekatan

kuantitatif, yaitu pendekatan yang dalam prosesnya terdapat

pencatatan-pencatatan terhadap data yang ada, dan analisis data secara eksak dengan

perhitungan statistik.

3.2 Operasionalisasi Variabel

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2009:61)

a. Variabel independen (variabel bebas)

Variabel independen (variabel bebas) adalah variabel yang mempengaruhi

variabel terikat atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependen (terikat). Menurut Sugiono (2013:4):

(23)

38

Riky Taufik Afif, 2013

Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Maka dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah kebiasaan

belajar sebagai (X1) dan motivasi belajar sebagai (X2).

b. Variabel dependen (variabel terikat)

Variabel dependen (variabel terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Menurut Sugiono (2013:

4):

Variabel dependen : sering disebut sebagai variabel output, criteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Sesuai dengan pengertian tersebut maka yang menjadi variabel terikat

adalah prestasi belajar siswa (Y).

Operasionalisasi masing-masing variabel diuraikan pada tabel berikut:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Pengukuran Skala

Data catatan seni rupa dan tingkat kebutuhan

(24)

39

Riky Taufik Afif, 2013

Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Dimensi Indikator Pengukuran Skala

Data tentang berkarya secara kelompok/ mengerjakan

Durasi kegiatan Tingkat intensitas rentang lamanya belajar

Persistensi Tingkat persetujuan tentang ketepatannya dalam belajar seni rupa

(25)

40

Riky Taufik Afif, 2013

Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Dimensi Indikator Pengukuran Skala

Data

atau negatif) Prestasi

Belajar Siswa (Y)

Nilai sumatif Nilai UAS siswa pada mata pelajaran seni budaya (seni rupa)

Jumlah nilai yang diperoleh siswa dari nilai ujian tulis & praktek UAS seni rupa

Interval

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2009:117). Jadi populasi merupakan keseluruhan objek penelitian. Jenis populasi dalam penelitian

ini merupakan populasi terbatas sebab sumber data yang diperoleh itu jelas secara

kuantitatif dan jumlahnya dapat dihitung, maka yang menjadi populasi dalam

penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Sirnamiskin.

Tabel 3.2 Populasi Penelitian

Sumber: data diolah 2013

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2009:118) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik probability sampling, yaitu teknik

sampling untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi

untuk dipilih menjadi anggota sampel. Secara aplikasinya, teknik probability

(26)

41

Riky Taufik Afif, 2013

Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa

memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut.

Dalam penentuan jumlah sampel siswa dilakukan melalui perhitungan

dengan menggunakan rumus slovin sebagai berikut: (Riduwan, 2008: 65)

Dimana : n = Jumlah sampel N= Jumlah populasi

d = Presisi yang ditetapkan (10 %)

Berdasarkan rumus tersebut jumlah sampel yang akan diteliti adalah

sebagai berikut:

Langkah selanjutnya adala menentukan sampel setiap kelas secara

proporsional sesuai dengan rumus: (Riduwan,2008:66)

n

Ni : jumlah populasi menurut stratum

N : jumlah populasi seluruhnya

Dengan rumus diatas, maka diperoleh jumlah sampel yang disajikan dalam

(27)

42

Riky Taufik Afif, 2013

Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. VIII-4 25 siswa

Dalam penelitian ini, pengambilan anggota sampel dilakukan dengan cara

undian. Adapun prosedur teknis pengambilan anggota sampel secara undian

tersebut sebagai berikut:

1. Menyediakan kerangka unit analisis populasi. Kerangka unit analisis

populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs

Sirnamiskin.

2. Menyediakan media pengundi. Media pengundi yang sederhana berupa

gelas dan lembaran kertas berukuran mini kira-kira 2 cm x 2 cm dan

lembaran kertas penutup gelas yang kemudian diberi lubang yang

cukup untuk keluarnya gulungan kertas undian

3. Penomoran daftar urut siswa. Untuk pengambilan data, media

berukuran 2 cm x 2 cm tersebut kemudian ditulis dengan angka sesuai

dengan nomor urut masing-masing siswa di kelas selanjutnya digulung

dan dimasukkan ke dalam media atau gelas pengundi

4. Pengundian. Langkah selanjutnya, media yang sudah diisi dimasukkan

ke dalam gelas pengundi kemudian dikocok-kocok dan dikeluarkan satu

per satu. Jika dalam satu kocokan keluar dua maka dimasukkan kembali

ke dalam gelas. Demikian seterusnya sampai diperoleh jumlah yang

ditentukan untuk masing-masig kelas.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan dalam pengumpulan

data dan penelitian. Dalam pengumpulan data tersebut diperlukan teknik-teknik

(28)

43

Riky Taufik Afif, 2013

Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sesuai dengan permasalahan yang akan dipecahkan. Adapun teknik pengumpulan

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik angket.

Menurut Suharsimi Arikunto (2002:128), “Kuesioner atau angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi atau

data dari responden dalam arti laporan tentang dirinya atau hal-hal yang ia ketahui.” Sejalan dengan hal tersebut Sugiyono (2009:199) mengemukakan bahwa “Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya”.

Angket merupakan sumber data primer untuk mengungkapkan data

tentang motivasi dan kebiasaan belajar siswa, yang instrumennya dikembangkan

sendiri berdasarkan indikator motivasi dan kebiasaan belajar.

Bentuk angket yang disebar adalah angket tertutup, yaitu pada setiap

pernyataan disediakan sejumlah alternatif jawaban untuk dipilih oleh setiap

responden dengan menggunakan skala numerik.

Menurut Sugiyono (2009:133) skala pengukuran adalah “Kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval

yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam

pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif”. Untuk memperoleh data

mengenai motivasi dan kebiasaan belajar siswa berdasarkan persepsi siswa dibuat

beberapa pertanyaan yang disusun dalam bentuk Skala Numerik (numerical

scale). Menurut Uma Sekaran (2006:33), “Skala Numerikal (numerical scale)

mirip dengan skala diferensial semantik, dengan perbedaan dalam hal nomor pada

skala 5 titik atau 7 titik disediakan, dengan kata sifat berkutub dua pada ujung keduanya”.

Skala Numerik digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang gejala sosial. Skala ini menggunakan

dua buah opsi dan subyek diminta untuk menentukan responnya dengan

(29)

44

Riky Taufik Afif, 2013

Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4

Penilaian Skala Numerik

No Pertanyaan/pernyataan Skor

1 2 3 4 5

Sumber: Uma Sekaran (2006:33)

Keterangan:

 Angka 5 dinyatakan untuk pernyataan positif tertinggi  Angka 4 dinyatakan untuk pernyataan positif tinggi  Angka 3 dinyatakan untuk pernyataan positif sedang  Angka 2 dinyatakan untuk pernyataan positif rendah  Angka 1 dinyatakan untuk pernyataan positif paling rendah

3.5 Teknik Pengujian Instrumen

Sebelum kegiatan pengumpulan data yang sebenarnya dilakukan, terlebih

dahulu angket yang telah disusun diujicobakan kepada subjek yang mempunyai

sifat-sifat yang sama dengan sampel penelitian.

Maksud dari uji coba angket ini adalah untuk mengetahui

kekurangan-kekurangan atau kelemahan-kelemahan angket yang telah disusun untuk

dikoreksi. Pada uji coba angket ini yang diujicobakan adalah mengenai validitas

dan reliabilitasnya.

3.5.1 Uji Validitas

Sebuah instrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa

yang diinginkan dalam suatu penelitian, serta dapat mengungkap data dari

variabel yang diteliti secara tepat. Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen

menurut Suharsimi Arikunto (2002:144) menjelaskan bahwa “Validitas adalah

suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrument”. Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara

bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir

(30)

45

Riky Taufik Afif, 2013

Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menguji validitas alat ukur digunakan rumus korelasi Product Moment sebagai

berikut:

Setelah diperoleh nilai selanjutnya dikonsultasikan dengan nilai

dengan taraf signifikansi 5%. Jika didapatkan nilai hitung > , maka butir

instrumen dapat dikatakan valid, akan tetapi sebelumnya jika nilai ,

maka dikatakan bahwa instrumen tersebut tidak valid (Suharsimi Arikunto,

2002:146).

Dalam penelitian ini, untuk menguji validitas soal, peneliti menggunakan

program Excel Windows.

Tahapan uji validitas yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu dengan

mengujicobakan angket penelitian kepada 15 responden. Jumlah pernyataan

angket yang disebarkan sebanyak 41 pernyataan, yang terdiri dari 20 butir soal

kebiasaan belajar dan 21 butir soal motivasi belajar.

Hasil uji validitas berdasarkan perhitungan dengan bantuan program Excel

Windows untuk variabel kebiasaan belajar (X1) dapat dilihat pada tabel 3.5

sebagai berikut:

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas

Variabel Kebiasaan Belajar (X1)

(31)

46

Riky Taufik Afif, 2013

Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Item

Sumber: data diolah 2013

Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa dari 20 pernyataan

yang disebarkan kepada responden terdapat 4 pernyataan yang tidak dapat

memenuhi kriteria validitas atau dinyatakan tidak valid, yaitu pernyataan nomor 6,

9, 11, 10, dan 17. Pernyataan yang tidak valid tersebut kemudian dapat dibuang

atau dihilangkan sehingga jumlah pernyataan yang memenuhi kriteria validitas

berjumlah 16 pernyataan.

Hasil uji validitas berdasarkan perhitungan dengan bantuan program Excel

Windows 2007 untuk variabel motivasi belajar (X2) dapat dilihat pada tabel 3.6

sebagai berikut:

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar (X2)

(32)

47

Riky Taufik Afif, 2013

Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Item

Berdasarkan perhitungan tersebut dapat terlihat bahwa dari 21 pernyataan

yang disebarkan kepada responden terdapat 7 pernyataan yang tidak memenuhi

kriteria validitas atau dinyatakan tidak valid, yaitu pernyataan nomor 5, 7, 10, 12,

18, 19 dan 20. Pernyataan yang tidak valid tersebut kemudian dapat dibuang atau

dihilangkan sehingga jumlah pernyataan yang memenuhi kriteria validitas

berjumlah 14 pernyataan.

3.5.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas angket dilakukan untuk menunjukkan pada suatu pengertian

bahwa suatu instrumen dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.

Pada pengukuran gejala sosial selalu diperhitungkan kesalahan pengukuran.

Makin kecil kesalahan pengukuran makin reliabel alat pengukur, dan sebaliknya.

Untuk menguji reliabilitas angket ini, digunakan metode Alpha ( )

(33)

48

Riky Taufik Afif, 2013

Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Mencari varians tiap butir dengan rumus:

 

 = Harga varians tiap butir

∑Xi2 = Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap item

 

2 X

 = Jumlah skor seluruh responden dari setiap itam N = Jumlah responden

2. Menghitung varians total dengan rumus:

 

∑Y2 = Jumlah kuadrat jawaban responden dari seluruh item (∑Y)2 = Jumlah skor seluruh responden dari seluruh item N = Jumlah responden

3. Menghitung reliabilitas instrumen dengan rumus Alpha:



r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyak item/ butir pertanyaan atau banyaknya soal 2

b

 = Jumlah varians butir soal 2

t

(34)

49

Riky Taufik Afif, 2013

Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah diperoleh nilai tersebut kemudian dikonsultasikan dengan nilai

rtabel dengan taraf signifikansi 5%. Jika didapatkan nilai > , maka butir

instrumen dapat dikatakan reliabel, akan tetapi jika nilai , maka

dikatakan bahwa instrumen tersebut tidak reliabel (Suharsimi Arikunto,

2002:147).

Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas soal peneliti menggunakan

program Excel Windows 2007. Berdasarkan hasil perhitungan, reliabilitas

instrumen dapat dilihat pada pada tabel 3.7 sebagai berikut:

Tabel 3.7

Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas

No. Variabel rhitung rtabel Keterangan

1. Kebiasaan Belajar 0.860 0,514 Reliabel

2. Motivasi Belajar 0.733 0,514 Reliabel

Sumber: data diolah 2013

Berdasarkan perhitungan reliabilitas dengan menggunakan rumus

Alpha(r11) untuk variabel kebiasaan belajar diperoleh nilai rhitung sebesar 0,860.

Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan rtabel . pada tabel r product moment dengan α=0,05 dan n=15 diperoleh rtabel sebesar 0,514. Karena rhitung > rtabel maka instrument penelitian tersebut dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk

penelitian.

Perhitungan reliabilitas untuk variabel motivasi belajar, diperoleh nilai

rhitung sebesar 0,860. Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel. Pada Tabel r product moment dengan α=0,05 dan n=15 diperoleh rtabel sebesar 0,514. Karena rhitung > rtabel maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel dan dapat

digunakan untuk penelitian.

3.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

3.6.1 Uji Asumsi Klasik

3.6.1.1Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji kenormalan distribusi data untuk

masing-masing variabel penelitian. Penelitian harus membuktikan terlebih dahulu

(35)

50

Riky Taufik Afif, 2013

Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik.

Akan tetapi apabila data tidak berdistribusi normal maka statistik yang digunakan

adalah statistik non parametrik.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan uji chi kuadrat. Adapun proses

dalam prosesnya penulis menggunakan program SPSS V.20 serta

langkah-langkahnya menurut Riduwan (2008: 180) adalah sebagai berikut:

1. Mencari skor terbesar dan terkecil

2. Mencari nilai rentangan (R), dimana (R) = Skor terbesar ‒ Skor terkecil 3. Mencari banyaknya kelas (BK), dimana BK = 1 + 3,3 Log n

4. Mencari nilai panjang kelas (i), dimana (i) = BK

R

5. Membuat tabulasi dengan tabel penolong

No. Kelas Interval F Nilai Tengah Xi2 fXi fXi2

6. Mencari rata-rata (mean) dengan rumus:

n fX X

1

7. Mencari simpangan baku dengan rumus:

8. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan

a. Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama

dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah

0,5

b. Mencari nilai Z-Score untuk batas kelas interval dengan rumus:

s

x BatasKelas

Z  

c. Mencari luas 0-Z dari Tabel Kurve Normal dari 0-Z dengan

(36)

51

Riky Taufik Afif, 2013

Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka

0-Z yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua

dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang

berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris

berikutnya

e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap

interval dengan jumlah responden

9. Mencari chi kuadrat hitung (�2hitung )

hitung ≤�2tabel, artinya data berdistribusi normal

3.6.2 Pengujian Hipotesis Penelitian

3.6.2.1Uji Korelasi Parsial

Menurut Sugiono (2013:235) kegunaan uji korelasi parsial adalah sebagai

berikut:

Korelasi parsial digunakan untuk menganalisis bila peneliti bermaksud mengetahui pengaruh atau mengetahui hubungan antara variabel independen dan dependen, dimana salah satu variabel independennya dibuat tetap/ dikendalikan.

Adapun rumus untuk mengetahui korelasi parsial adalah :

√ √

(Sugiono, 2013:236)

Dalam prosesnya penulis menggunakan program Software SPSS V.20

(37)

52

Riky Taufik Afif, 2013

Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.6.2.2Uji t Statistik

Adapun rumus yang biasa digunakan adalah sebagai berikut:

(Sugiono, 2013: 238)

Setelah diperoleh thitung, selanjutnya disbandingkan dengan ttabel dengan α

0,05 dengan kriteria:

H0 diterima jika thitung < ttabel

H0 ditolak jika thitung > ttabel

Pengujian ini dilakukan untuk menguji signifikansi dari setiap variabel

bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Dilakukan uji t dua arah sehingga

kriteria yang berlaku bila thitung > ttabel maka pengaruh dari variabel bebas tersebut

adalah signifikan terhadap variabel terikat atau H0 ditolak. Begitupun sebaliknya,

bila thitung < ttabel maka pengaruh dari variabel bebas tersebut adalah tidak

signifikan terhadap variabel terikat atau H0 diterima. Dan seperti halnya

pengolahan data, untuk mengetahui pengaruh variabel X secara parsial terhadap Y

adalah dengan menggunakan software SPSS 20.

3.6.2.3Uji F Statistik

Uji F Statistik bertujuan untuk menghitung pengaruh bersama variabel

bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat.

Seperti halnya pengolahan data, software SPSS V.20 juga kembali

digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel X (motivasi belajar dan kebiasaan

(38)

77

Riky Taufik Afif, 2013

Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Menyimpulkan dari hasil analis data dan pengujian hipotesis beserta

pembahasan penelitian maka bisa diambil kesimpulan berupa:

1. Kebiasaan belajar siswa pada mata pelajaran seni budaya di kelas VIII

MTs Sirnamiskin pada tahun ajaran 2012/2013 berada pada kategori

sedang dan tinggi yang lebih di dominasi kategori tinggi, berarti siswa

memiliki kebiasaan belajar yang baik meliputi indikator-indikator

mengatur waktu belajar yang berada pada kategori tinggi dengan

persentase sebesar 60,95%, membaca dan membuat catatan berada pada

kategori tinggi dengan persentase sebesar 65,24%, mengulang materi yang

diajarkan berada pada kategori sedang dengan persentase sebesar 59,84%,

konsentrasi berada pada kategori tinggi dengan persentase sebesar 79,68%,

memahami materi pelajaran berada pada kategori tinggi dengan persentase

sebesar 72,97%, mengerjakan tugas berada pada kategori tinggi dengan

persentase 62,09%, mempersiapkan diri menghadapi tes berada pada

kategori sedang dengan persentase sebesar 59,06%, dan indikator belajar

secara kelompok berada pada kategori tinggi 75,59%.

2. Motivasi belajar siswa pada mata pelajaran seni budaya di kelas VIII MTs

Sirnamiskin tahun ajaran 2012/2013 seluruh indikatornya berada pada

kategori tinggi, menandakan bahwa siswa memiliki motivasi belajar yang

baik meliputi indikator durasi dan frekuensi kegiatan berada pada kategori

tinggi dengan persentase 75,08%, indikator frekuensi kegiatan berada pada

kategori tinggi dengan pesentase sebesar 76,98%, indikator persistensi

berada pada kategori tinggi dengan persentase sebesar 80,94%, indikator

ketabahan dan keuletan menghadapi rintangan berada pada kategori tinggi

dengan persentase sebesar 69,06% indiator devosi berada pada kategori

tinggi dengan persentase sebesar 71,25%, indikator tingkat aspirasi berada

(39)

79

Riky Taufik Afif, 2013

Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kualifikasi berada pada kategori tinggi dengan persentase sebesar 83,59%,

dan indikator arah sikap terhadap sasaran juga berada pada kategori tinggi

dengan persentase sebesar 79,06%.

Dengan demikian dua kesimpulan di atas membuktikan hipotesis terbukti

benar dengan adanya pengaruh positif kebiasaan dan motivasi belajar

terhadap prestasi belajar siswa.

2.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti

mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Sangat diharapkan kebiasaan belajar siswa dalam mata pelajaran seni

budaya (seni rupa) tetap dipertahankan sambil terus menerus berupaya

untuk ditingkatkan terutama pada kategori mengatur waktu belajar,

mengulang materi yang diajarkan dan mempersiapkan diri menghadapi tes.

2. Diharapkan pula dalam motivasi belajar siswa pada mata pelajaran seni

budaya (seni rupa) ada upaya untuk mempertahankan yang telah masuk

kategori baik dan meningkatkan kategori-kategori yang masih perlu

ditingkatkan seperti pada kategori ketabahan dan keuletan dalam

menghadapi ringtangan belajar.

3. Khusus prestasi belajar siswa pada mata pelajaran seni budaya (seni rupa)

perlu adanya peningkatan khususnya pada siswa yang masih pada kategori

rendah tingkat prestasi belajarnya, karena ditemukan mayoritas memiliki

prestasi rendah pada hasil belajar seni budaya (seni rupa) maka hal ini

menjadi perhatian khusus, baik dari kategori-kategori kebiasaan belajar

dan motivasi belajar yang perlu ditinggakatkan seperti yang telah

dikemukakan diatas. Hal lain yang perlu ditingkatkan dan diperhatikan

adalah kedisiplinan siswa mengumpulkan tugas dan latihan pada materi

ilustrasi.

4. Penulis mengharapkan kepada peneliti-peneliti selanjutnya agar meneliti

(40)

79

Riky Taufik Afif, 2013

Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kebiasaan belajar dan motivasi belajar, faktor lain itu bisa berupa bakat

(41)

80

Riky Taufik Afif, 2013

Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Baru. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. (1995). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Asrori, Mohammad. (2007). Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima

Azwar, S. (1998). Tes Prestasi: Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi

Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset

Bahri Djamarah, Syaiful. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Damarsari, Bambang. (1984). Tipe Pernyataan Kritis Terhadap Karya Seni Rupa

Sebagai Salah Satu Indikator Kemampuan Apresiatif Subjek Didik :

Cakrawala Pendidikan

Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Undang-Undang Sistem Pendidikan

Nasional. Jakarta: Grafindo

Djaali. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. (1990). Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito

Hamalik, Ooemar. (2005). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Hamalik, Ooemar. (2005). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan

Sistem. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Joni, Raka. (1992). Strategi Belajar Mengajar Suatu Tujuan Pengantar. Jakarta: Depdikbud

Mulyana, E. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

(42)

81

Riduwan. (2008). Metode dan Teknik Penyusunan Tesis. Bandung: Alfabeta.

Riduwan. (2011). Cara Menggunakan dan Memakai Path Analysis. Bandung: Alfabeta

Riduwan. (2011). Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Komunikasi

dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Rohendi Rohidi, Tjetjep. (2011). Metode Penelitian Seni. Semarang: Cipta Prima Nusantara Semarang

Retnowati, Tri Hartiti, Prihadi, Bambang. (2010). Pembelajaran Seni Rupa. Yogyakarta: Kementrian Pendidikan Nasional

Rochaety, Ety. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Syamsuddin, Abin. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Setyobudi. (2006). Seni Budaya untuk SMP Kelas VII. Demak: Penerbit Erlangga

Syah, Muhibin. (2009). Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Sudjana, Nana. (2005). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Syaodih Sukmadinata, Nana. (2005). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja kan Rosdakarya.

Sardiman. (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Sekaran, Uma. (2006). Metodologi Penelitian. Jakarta: Salemba.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Edisi

Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2013). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

(43)

82

Sumiati dan Asra. (2007). Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima

Surakhmad, Winarno. (2003). Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar, Dasar dan Teknik Metodologi Pengajaran. Bandung : Tarsito.

Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (2001). Kamus

Gambar

Gambar 4.1 Struktur Organisasi MTs Sirnamiskin ...............................................
Grafik 4.2 Penyebaran Responden berdasarkan Umur .........................................
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2 Populasi Penelitian
+6

Referensi

Dokumen terkait

Diffusion bonding : Mono filament diperkuat AMCs terutama dihasilkan oleh ikatan difusi (foil-serat-foil) rute atau oleh penguapan lapisan yang relatif tebal dari

B Kotoran sapi tingkatkan kesejahteraan

Ended untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika. Materi Bangun

Katalog buku merupakan suatu daftar yang berisi informasi buku yang dilakukan secara berurut, dapat berdasarkan kode buku tersebut, nama pengarang, judul buku dan nama penerbit.

Hepatoprotective Effects of Allium cepa (Onion) Extracts Against Paracetamol-Induced Liver Damage in Rats.. African Journal

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan jasa pada Telkomsel Selaku penyelenggara operator seluler kartu Simpati berdasarkan

Modal kerja permanen, yaitu jumlah modal kerja minimal yang harus tetap ada dalam perusahaan untuk dapat melaksanakan operasinya atau sejumlah modal kerja yang secara

Pada simpulan hasil belajar siswa dalam melakukan gerak dasar guling depan. melalui permainan sundul bola di matras mengalami