Riky Taufik Afif, 2013
Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Seni Rupa
Oleh
RIKY TAUFIK AFIF 0906352
JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
2013
Riky Taufik Afif, 2013
Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA
Oleh
Riky Taufik Afif
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Riky Taufik Afif 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Riky Taufik Afif, 2013
Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA
SKRIPSI
Diajukan oleh:
Riky Taufik Afif NIM. 0906352
Bandung, Juli 2013
DISETUJUI dan DISAHKAN oleh PEMBIMBING
Pembimbing I
Drs. M. Oscar Sastra, M.Pd
NIP. 195810131987031001
Pembimbing II
Drs. Untung Supriyanto, M.Pd
NIP. 195210161986011001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Seni Rupa
Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
Universitas Pendidikan Indonesia
Bandi Sobandi, M.Pd
Riky Taufik Afif, 2013
Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA
SKRIPSI
Diajukan oleh:
Riky Taufik Afif NIM. 0906352
Bandung, Juli 2013
DISETUJUI dan DISAHKAN oleh PENGUJI
Penguji I
Dr. Tri Karyono, M.Sn.
NIP. 196611071994021001
Penguji II
Dr. Zakarias S. Soeteja, M.Sn.
NIP. 1967007241997021001
Penguji III
Suryadi, S.Pd. M.Sn.
i
Riky Taufik Afif, 2013
Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA
Penulis Pembimbing
: :
Riky Taufik Afif
1. Drs. Moch. Oscar Sastra, M.Pd. 2. Drs. Untung Supriyanto, M.Pd.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebiasaan belajar dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran seni budaya kelas VIII di MTs Sirnamiskin tahun ajaran 2012/2013.
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif verifikatif. Populasi di dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di MTs Sirnamiskin yang berjumlah 162 siswa dengan sampel sebanyak 55 siswa yang diambil menggunakan teknik Simple Random Sampling. Analisis data penelitian penulis menggunakan uji asumsi klasik dengan bantuan program SPSS V.20 for Windows sedangkan untuk menguji validitas dan reliabilitas penulis menggunakan program Microsoft Office Excel 2007.
Hasil dari analisis data yang telah penulis lakukan, diperoleh gambaran pengaruh kebiasaan belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran seni budaya baik secara parsial maupun simultan. Hasil pengolahan data menunjukan bahwa kebiasaan belajar berpengaruh secara parsial terhadap prestasi belajar siswa sebesar 64,8 %, dan motivasi belajar berpengaruh secara parsial terhadap prestasi belajar siswa sebesar 40%. Sedangkan pengaruh kebiasaan belajar dan motivasi belajar secara simultan terhadap prestasi belajar siswa sebesar 65,4% dan sisanya yaitu 34.6% dipegaruhi oleh faktor lain baik faktor eksternal maupun internal.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah kebiasaan belajar dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran seni budaya berada pada kategori tinggi, sedangkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran seni budaya juga berada pada kategori tinggi, disamping itu kebiasaan belajar dan motivasi belajar juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi siswa pada mata pelajaran seni budaya.
vi
Riky Taufik Afif, 2013
Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR GRAFIK ... xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6
1.3.1 Maksud Penelitian ... 6
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Kegunaan Penelitian ... 6
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Prestasi Belajar... 8
2.1.1 Pengertian Belajar ... 8
2.1.2 Prinsip Belajar ... 9
2.1.3 Pengertian Prestasi Belajar ... 11
2.1.4 Indikator Prestasi Belajar ... 11
2.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 12
2.2 Kebiasaan Belajar ... 14
2.2.1 Pengertian Kebiasaan ... 14
2.2.2 Pembentukan Kebiasaan Belajar ... 14
2.2.3 Indikator Kebiasaan Belajar ... 17
2.2.4 Hubungan Kebiasaan Belajar dengan Prestasi Belajar ... 17
vii
Riky Taufik Afif, 2013
Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.3.1 Pengertian Motivasi ... 18
2.3.2 Fungsi Motivasi dalam Belajar ... 19
2.3.3 Jenis-jenis Motivasi ... 20
2.3.4 Prinsip-prinsip Motivasi Belajar ... 22
2.3.5 Indikator Motivasi Belajar ... 23
2.3.6 Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar ... 24
2.4 Mata Pelajaran Seni Budaya ... 25
2.4.1 Karakteristik Pembelajaran Seni Rupa ... 27
2.4.2 Proses Pembelajaran Seni Rupa ... 28
2.4.3 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Seni Rupa di MTs ... 29
2.5 Kerangka Pemikiran... 32
2.6 Hipotesis ... 36
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 36
3.2 Operasionalisasi Variabel ... 36
3.3 Populasi dan Sampel ... 39
3.3.1 Populasi ... 39
3.3.2 Sampel ... 39
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 41
3.5 Teknik Pengujian Instrumen ... 43
3.5.1 Uji Validitas ... 43
3.5.2 Uji Reliabilitas ... 46
3.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 48
3.6.1 Uji Asumsi Klasik ... 48
3.6.1.1Uji Normalitas ... 48
3.6.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 50
3.6.2.1Uji Korelasi Parsial ... 50
3.6.2.2Uji t Statistik ... 51
viii
Riky Taufik Afif, 2013
Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Objek Penelitian ... 52
4.1.1 Identitas Sekolah ... 52
4.1.2 Sejarah Berdirinya Sekolah ... 52
4.1.3 Visi dan Misi Sekolah ... 53
4.1.4 Struktur Organisasi Sekolah ... 53
4.2 Gambaran Responden ... 54
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian ... 56
4.3.1 Deskripsi Kebiasaan Belajar ... 56
4.3.1.1 Deskripsi Umum Kebiasaan Belajar ... 56
4.3.1.2 Deskripsi Perindikator Kebiasaan Belajar ... 59
4.3.2 Deskripsi Motivasi Belajar ... 61
4.3.2.1 Deskripsi Umum Motivasi Belajar ... 61
4.3.2.2 Deskripsi Perindikator Motivasi Belajar ... 63
4.3.3 Deskripsi Prestasi Belajar... 66
4.4 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 67
4.4.1 Uji Asumsi Klasik ... 67
4.4.1.1 Uji Normalitas ... 67
4.4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 69
4.4.2.1 Uji Korelasi Parsial ... 69
4.4.2.2 Uji t statistik ... 70
4.4.2.3 Uji F statistik ... 71
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 73
4.5.1 Pengaruh Kebiasaan Belajar terhadap Prestasi Belajar ... 73
4.5.2 Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar ... 73
4.5.2 Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa ... 74
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 76
ix
Riky Taufik Afif, 2013
Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA ... 78
LAMPIRAN
x
Riky Taufik Afif, 2013
Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Struktur Kurikulum SMP/MTs dalam KTSP 2006 ... 27
Tabel 2.2 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Seni Rupa KTSP 2006 .... 30
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 37
Tabel 3.2 Populasi Penelitian ... 39
Tabel 3.3 Pembagian Jumlah Sampel ... 40
Tabel 3.4 Penilaian Skala Numerik ... 43
Tabel 3.5 Hasil Uji ValiditasVariabel Kebiasaan Belajar (X1) ... 44
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar (X2) ... 45
Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas ... 48
Tabel 4.1 Daftar Responden yang Mengisi Angket berdasarkan Nomor Absen Siswa ... 54
Tabel 4.2 Penyebaran Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 55
Tabel 4.3 Penyebaran Responden berdasarkan Umur ... 55
Tabel 4.4 Kriteria Penilaian ... 57
Tabel 4.5 Perhitungan Persentase Jawaban Instrumen Kebiasaan belajar ... 57
Tabel 4.6 Rekapitulasi indikator Kebiasaan belajar ... 59
Tabel 4.7 Perhitungan Persentase Jawaban Instrumen Motivasi Belajar ... 61
Tabel 4.8 Rekapitulasi indikator motivasi belajar... 64
Tabel 4.9 Statistik Deskriptif Prestasi Belajar ... 66
Tabel 4.10 Prestasi Belajar Siswa ... 67
Tabel 4.11 Uji Normalitas Chi-Kuadrat ... 68
Tabel 4.12 Uji Korelasi Parsial ... 69
Tabel 4.13 Coefficients ... 70
Tabel 4.14 Tabel Korelasi Ganda... 71
xi
Riky Taufik Afif, 2013
Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 13
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ... 35
Gambar 2.3 Hubungan Antar Variabel ... 35
Gambar 4.1 Struktur Organisasi MTs Sirnamiskin ... 53
xii
Riky Taufik Afif, 2013
Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Penyebaran Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 55
1
Riky Taufik Afif, 2013
Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kemajuan peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh kualitas
pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan
memiliki tempat yang sangat penting dalam proses pembangunan suatu bangsa.
Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan sumber daya manusia yang juga
berkualitas, unggul, dan mampu bersaing selain itu, pendidikan memiliki fungsi
dan tujuan untuk mengkader masyarakat suatu bangsa menjadi pribadi yang
cerdas, mengembangkan potensi, berkarakter baik, cakap, kreatif, demokratis, dan
bertanggung jawab. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Menilik hal di atas semakin menegaskan bahwa pentingnya pendidikan
adalah hal mutlak. Dengan terselenggaranya pendidikan, akan meningkatkan
kualitas masyarakat bangsa ini, meningkatkan taraf hidup masyarakat, dan siap
bersaing ditingkat global dengan berbagai macam tantangannya.
Pendidikan adalah jembatan penghubung antara siswa dengan masa depan,
mimpi, dan cita-cita siswa yang mana masa depan siswa juga merupakan masa
2
siswa pun baik dan baiknya masa depan siswa, masa depan bangsa ini akan
semakin baik. Penyelenggara pendidikan seperti lembaga pendidikan formal
memegang sebuah peranan penting untuk menyelenggarakan pendidikan yang
berkualitas.
Secara khusus, pendidikan seni secara bertahap perlu adanya langkah
perbaikan yang semakin meningkatkan kualitas pendidikan seni. Dalam
penyelenggaraannya, pendidikan melalui seni (education through art) akan
menimbulkan ekspresi dan kreasi siswa menjadi fokus serta perhatian khusus
dalam pembelajaran sehingga diharapkan tertanam nilai-nilai estetik yang dapat
memberi keseimbangan terhadap kehidupan siswa kedepannya. Menurut Tjetjep
Rohendi Rohidi (2011:57) mengemukakan bahwa :
Pendidikan seni ialah pendidikan dengan menggunakan seni sebagai medianya. Artinya, pendidikan seni merupakan bagian dari pendidikan (seperti juga jenis pendidikan lainnya) disekolah umum, yang melalui berbagai kegiatan dalam proses pengajaran dan pembelajarannya diharapkan dapat memacu murid kearah kedewasaannya sebagai manusia yang bermartabat. Dengan pendidikan seni juga diharapkan tercapai martabat yang utuh dan luhur, yaitu dengan cara memberi perlakuan yang merangsang kepekaan estetik peserta didik. Dengan demikian, tertanam nilai-nilai estetik yang dapat memberi keseimbangan terhadap keseluruhan hidup ideal yang dicita-citakan.
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Sirnamiskin merupakan lembaga pendidikan
formal berstatus sebagai sekolah swasta yang berada dibawah Yayasan
Pendidikan Islam (YPI) Pondok Pesantren Sirnamiskin. MTs Sirnamiskin yang
bercirikan Islam ialah lembaga pendidikan yang memberikan pendidikan agama
Islam sebagai bidang studi dasar sekurang-kurangnya 30 % di samping bidang
3
Seni budaya merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di dalam
proses pembelajaran di sekolah. Mata pelajaran seni budaya yang diselenggarakan
di MTs Sirnamiskin meliputi seni rupa, seni musik, dan seni tari. Mata pelajaran
seni budaya merupakan bekal bagi siswa untuk mengenal kesenian dan
kebudayaan daerah setempat baik mencakup regional daerah tempat tinggalnya
hingga cakupan nasional sampai mancanegara.
Sebagai bangsa yang memiliki kesenian dan bentuk kebudayaan yang
beragam siswa harus memiliki kompetensi terhadap kesenian dan kebudayaan
bangsa Indonesia dan apresiasinya terhadap seni mancanegara baik dari segi
pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), yang nantinya akan tercermin
dari sikap (afektif) terhadap kesenian dan kebudayaan. Terdapat dua jam pelajaran
seminggu yang diisi dengan tatap muka dikelas dengan Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM) yang ditetapkan sekolah sebesar 75.
MTs Sirnamiskin membekali siswa di dalam proses pembelajaran pada
mata pelajaran seni budaya dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang diperbaharui
setiap semester.
MTs Sirnamiskin memiliki harapan siswa memilki kompetensi dan
prestasi di bidang seni. Karena hal yang demikian perlu adanya upaya untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa sebagai tolak ukur keberhasilan siswa
terhadap mata pelajaran seni budaya. Dari segi ranah seni budaya prestasi belajar
yang dimaksud adalah tingkat pengetahuan peserta didik secara teori tentang
keseni rupaan (kognitif), tingkat perkembangan keterampilan siswa di dalam
4
kebudayaan (afektif) merupakan hasil belajar yang dicapai oleh siswa ketika
mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah.
Prestasi yang perlu ditingkatkan pada mata pelajaran seni budaya meliputi
tiga ranah diatas yaitu kognitif (pengamatan, ingatan, pemahaman, penerapan,
analisis, dan sintesis), afektif (penerimaan, kesediaan, apresiasi, pendalaman, dan
penghayatan), dan psikomotor (kecakapan mengkoordinasikan, ekspresi verbal
dan non-verbal) siswa. Sesuai dengan teori yang dikenal dengan Taksonomi
Bloom, dijabarkan oleh Suharsimi Arikunto (1995:114) secara garis besar tujuan
pendidikan pada tiga tingkatan, antara lain:
Secara garis besar, Bloom bersama kawan-kawan merumuskan tujuan pendidikan pada 3 tingkatan:
- Ranah Kognitif (cognitive domain) - Ranah Afektif (affective domain)
- Ranah Psikomotor (psychomotor domain)
Faktor kebiasaan belajar dan motivasi belajar adalah dua diantara
faktor-faktor yang mempengaruhi tercapainya tujuan pendidikan, karena hal di atas
penulis ingin mengetahui seperti apa gambaran kebiasaan belajar dan motivasi
belajar siswa MTs Sirnamiskin pada mata pelajaran seni budaya dan pengaruhnya
terhadap prestasi belajar.
Sebagian siswa berpendapat bahwa seni budaya adalah salah satu mata
pelajaran yang bukan favorit, dan dianggap hanya sebagai mata pelajaran
sampingan dikarenakan seni budaya bukanlah mata pelajaran yang masuk
kedalam materi Ujian Nasional. Oleh karena itu, diperlukan kebiasaan belajar
5
pendidikan melalui seni (education through art) sehingga timbul kecintaan
terhadap kesenian dan budaya bangsa.
Adapun faktor yang memengaruhi proses belajar siswa adalah faktor intern
dan ekstern, seperti yang diungkapkan oleh Slameto (2010:54) bahwa, “faktor
-faktor yang mempengaruhi belajar digolongkan menjadi dua golongan, yaitu
faktor intern dan faktor ekstern.”
Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
belajar, seperti faktor jasmani (kesehatan dan cacat tubuh), faktor psikologis
(intelegensi, perhatian, minat, sikap, perilaku, bakat, motivasi, kebiasaan,
kematangan dan kesiapan), dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor eksternal
adalah faktor yang berada di luar individu, seperti faktor lingkungan keluarga
(cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan
ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan), faktor
lingkungan sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi
siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar
pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah) dan
faktor masyarakat (kegiatan siswa di masyarakat, mass media, teman bergaul dan
bentuk kehidupan masyarakat).
Faktor yang dianggap penting dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa
dalam mata pelajaran seni budaya seperti yang diperoleh dari fenomena di atas
adalah kebiasaan belajar dan motivasi belajar. Seorang siswa akan mampu
mencapai prestasi yang optimal apabila memiliki motivasi belajar, karena dengan
6
meskipun dalam hal bakat masih rendah tetapi dengan motivasi belajar maka
siswa akan mampu mengasah dan mengoptimalkan bakatnya. Menurut
Mohammad Asrori (2007:183-184) bahwa “Motivasi memiliki peranan yang
sangat penting dalam pembelajaran, baik dalam proses maupun pencapaian hasil.”
Bagi siswa motivasi sangatlah penting dalam proses belajarnya, dimana ketika
motivasi siswa itu baik maka hal tersebut akan memberikan pengaruh yang baik
pula terhadap prestasi belajarnya, motivasi yang kuat akan berdampak pula pada
usaha yang kuat untuk mencapai sesuatu apa yang menjadi tujuannya, namun bila
motivasi itu rendah maka usaha untuk mencapai sesuatu pun menjadi kecil, maka
dalam proses belajar motivasi sangatlah penting untuk mencapai sesuatu yang
diinginkan.
Disamping motivasi belajar, hal lain yang juga tidak kalah penting dalam
pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa adalah kebiasaan belajar, seperti yang
dituturkan oleh Oemar Hamalik (1990:40) bahwa “Seseorang yang ingin berhasil
dalam belajar hendaknya memiliki kebiasaan, sikap dan tujuan belajar yang baik.”
dengan kebiasaan belajar yang baik, seorang siswa akan mampu mencapai prestasi
belajar yang baik pula.
Untuk memecahkan masalah motivasi belajar dan kebiasaan belajar siswa
di dalam pembelajaran seni budaya perlu adanya sisi dimana melihat masalah ini
dari disiplin ilmu lain, seperti yang diungkapkan Tjetjep Rohendi Rohidi
(2011:27), “…bahwa masalah pendidikan seni semakin kompleks dan tidak cukup
kuat atau mantap dikaji begitu saja melalui perspektif dari satu bidang ilmu”.
7
penting karena seperti yang telah diungkapkan diatas bahwa motivasi dan
kebiasaan adalah bagian dari faktor psikologi.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis merasa tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Motivasi Belajar
terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Seni Budaya”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka masalah
dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah kebiasaan belajar siswa kelas VIII MTs Sirnamiskin berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran seni budaya?
2. Apakah motivasi belajar siswa kelas VIII MTs Sirnamiskin berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa pada mata seni budaya?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data-data yang berguna dalam
menganalisis dan mengetahui bagaimana pengaruh kebiasaan belajar dan motivasi
belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam melakukan penelitian ini
8
1. Untuk mengetahui gambaran kebiasaan belajar siswa pada mata pelajaran
seni budaya.
2. Untuk mengetahui gambaran motivasi belajar siswa pada mata pelajaran
seni budaya.
3. Untuk mengetahui gambaran prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
seni budaya.
4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kebiasaan belajar dan motivasi
belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran seni budaya.
1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Kegunaan Teoritis
penelitian ini bisa memberikan sumbangan yang positif terhadap ilmu
pengetahuan dalam lingkup hubungan dengan teori kebiasaan belajar
dan motivasi belajar dan pengaruhnya dalam mata pelajaran seni
budaya.
2. Kegunaan Praktis
1) Bagi Guru
Penelitian ini bisa menjadi masukan bagi guru guna meningkatkan
kemampuan memotivasi dalam proses pembelajaran seni budaya agar
memiliki output pendidikan yang memuaskan.
9
Penulis berharap Penelitian ini dapat membantu meningkatkan kualitas
kebiasaan dan motivasi belajar siswa sehingga dapat meningkatkan
prestasi belajarnya dalam mata pelajaran seni budaya.
3) Bagi Peneliti
Bisa menambah wawasan serta pengalaman peneliti menjadi pedoman
guna pelaksanaan proses belajar dan mengajar khususnya pada mata
37
Riky Taufik Afif, 2013
Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka suatu penelitian
sangat memerlukan suatu metode penelitian. Sugiono (2009:3) mengemukakan bahwa “Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.
Metode yang penulis gunakan adalah metode deskriptif verifikatif. Metode
deskriptif verifikatif menurut Ety Rohaety (2007:13) “Penelitian verifikatif
merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji hubungan variabel dari
hipotesis-hipotesis yang disertai data empiris”. Penelitian verifikatif menekankan
pada pengujian kebenaran dari sebuah hipotesis melalui pengolahan data
dilapangan. Sedangkan dari segi pendekatan, penulis memakai pendekatan
kuantitatif, yaitu pendekatan yang dalam prosesnya terdapat
pencatatan-pencatatan terhadap data yang ada, dan analisis data secara eksak dengan
perhitungan statistik.
3.2 Operasionalisasi Variabel
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2009:61)
a. Variabel independen (variabel bebas)
Variabel independen (variabel bebas) adalah variabel yang mempengaruhi
variabel terikat atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (terikat). Menurut Sugiono (2013:4):
38
Riky Taufik Afif, 2013
Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Maka dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah kebiasaan
belajar sebagai (X1) dan motivasi belajar sebagai (X2).
b. Variabel dependen (variabel terikat)
Variabel dependen (variabel terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Menurut Sugiono (2013:
4):
Variabel dependen : sering disebut sebagai variabel output, criteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Sesuai dengan pengertian tersebut maka yang menjadi variabel terikat
adalah prestasi belajar siswa (Y).
Operasionalisasi masing-masing variabel diuraikan pada tabel berikut:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Dimensi Indikator Pengukuran Skala
Data catatan seni rupa dan tingkat kebutuhan
39
Riky Taufik Afif, 2013
Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Dimensi Indikator Pengukuran Skala
Data tentang berkarya secara kelompok/ mengerjakan
Durasi kegiatan Tingkat intensitas rentang lamanya belajar
Persistensi Tingkat persetujuan tentang ketepatannya dalam belajar seni rupa
40
Riky Taufik Afif, 2013
Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Dimensi Indikator Pengukuran Skala
Data
atau negatif) Prestasi
Belajar Siswa (Y)
Nilai sumatif Nilai UAS siswa pada mata pelajaran seni budaya (seni rupa)
Jumlah nilai yang diperoleh siswa dari nilai ujian tulis & praktek UAS seni rupa
Interval
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2009:117). Jadi populasi merupakan keseluruhan objek penelitian. Jenis populasi dalam penelitian
ini merupakan populasi terbatas sebab sumber data yang diperoleh itu jelas secara
kuantitatif dan jumlahnya dapat dihitung, maka yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Sirnamiskin.
Tabel 3.2 Populasi Penelitian
Sumber: data diolah 2013
3.3.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2009:118) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik probability sampling, yaitu teknik
sampling untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel. Secara aplikasinya, teknik probability
41
Riky Taufik Afif, 2013
Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa
memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut.
Dalam penentuan jumlah sampel siswa dilakukan melalui perhitungan
dengan menggunakan rumus slovin sebagai berikut: (Riduwan, 2008: 65)
Dimana : n = Jumlah sampel N= Jumlah populasi
d = Presisi yang ditetapkan (10 %)
Berdasarkan rumus tersebut jumlah sampel yang akan diteliti adalah
sebagai berikut:
Langkah selanjutnya adala menentukan sampel setiap kelas secara
proporsional sesuai dengan rumus: (Riduwan,2008:66)
n
Ni : jumlah populasi menurut stratumN : jumlah populasi seluruhnya
Dengan rumus diatas, maka diperoleh jumlah sampel yang disajikan dalam
42
Riky Taufik Afif, 2013
Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. VIII-4 25 siswa
Dalam penelitian ini, pengambilan anggota sampel dilakukan dengan cara
undian. Adapun prosedur teknis pengambilan anggota sampel secara undian
tersebut sebagai berikut:
1. Menyediakan kerangka unit analisis populasi. Kerangka unit analisis
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs
Sirnamiskin.
2. Menyediakan media pengundi. Media pengundi yang sederhana berupa
gelas dan lembaran kertas berukuran mini kira-kira 2 cm x 2 cm dan
lembaran kertas penutup gelas yang kemudian diberi lubang yang
cukup untuk keluarnya gulungan kertas undian
3. Penomoran daftar urut siswa. Untuk pengambilan data, media
berukuran 2 cm x 2 cm tersebut kemudian ditulis dengan angka sesuai
dengan nomor urut masing-masing siswa di kelas selanjutnya digulung
dan dimasukkan ke dalam media atau gelas pengundi
4. Pengundian. Langkah selanjutnya, media yang sudah diisi dimasukkan
ke dalam gelas pengundi kemudian dikocok-kocok dan dikeluarkan satu
per satu. Jika dalam satu kocokan keluar dua maka dimasukkan kembali
ke dalam gelas. Demikian seterusnya sampai diperoleh jumlah yang
ditentukan untuk masing-masig kelas.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan dalam pengumpulan
data dan penelitian. Dalam pengumpulan data tersebut diperlukan teknik-teknik
43
Riky Taufik Afif, 2013
Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sesuai dengan permasalahan yang akan dipecahkan. Adapun teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik angket.
Menurut Suharsimi Arikunto (2002:128), “Kuesioner atau angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi atau
data dari responden dalam arti laporan tentang dirinya atau hal-hal yang ia ketahui.” Sejalan dengan hal tersebut Sugiyono (2009:199) mengemukakan bahwa “Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya”.
Angket merupakan sumber data primer untuk mengungkapkan data
tentang motivasi dan kebiasaan belajar siswa, yang instrumennya dikembangkan
sendiri berdasarkan indikator motivasi dan kebiasaan belajar.
Bentuk angket yang disebar adalah angket tertutup, yaitu pada setiap
pernyataan disediakan sejumlah alternatif jawaban untuk dipilih oleh setiap
responden dengan menggunakan skala numerik.
Menurut Sugiyono (2009:133) skala pengukuran adalah “Kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval
yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam
pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif”. Untuk memperoleh data
mengenai motivasi dan kebiasaan belajar siswa berdasarkan persepsi siswa dibuat
beberapa pertanyaan yang disusun dalam bentuk Skala Numerik (numerical
scale). Menurut Uma Sekaran (2006:33), “Skala Numerikal (numerical scale)
mirip dengan skala diferensial semantik, dengan perbedaan dalam hal nomor pada
skala 5 titik atau 7 titik disediakan, dengan kata sifat berkutub dua pada ujung keduanya”.
Skala Numerik digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang gejala sosial. Skala ini menggunakan
dua buah opsi dan subyek diminta untuk menentukan responnya dengan
44
Riky Taufik Afif, 2013
Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.4
Penilaian Skala Numerik
No Pertanyaan/pernyataan Skor
1 2 3 4 5
Sumber: Uma Sekaran (2006:33)
Keterangan:
Angka 5 dinyatakan untuk pernyataan positif tertinggi Angka 4 dinyatakan untuk pernyataan positif tinggi Angka 3 dinyatakan untuk pernyataan positif sedang Angka 2 dinyatakan untuk pernyataan positif rendah Angka 1 dinyatakan untuk pernyataan positif paling rendah
3.5 Teknik Pengujian Instrumen
Sebelum kegiatan pengumpulan data yang sebenarnya dilakukan, terlebih
dahulu angket yang telah disusun diujicobakan kepada subjek yang mempunyai
sifat-sifat yang sama dengan sampel penelitian.
Maksud dari uji coba angket ini adalah untuk mengetahui
kekurangan-kekurangan atau kelemahan-kelemahan angket yang telah disusun untuk
dikoreksi. Pada uji coba angket ini yang diujicobakan adalah mengenai validitas
dan reliabilitasnya.
3.5.1 Uji Validitas
Sebuah instrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa
yang diinginkan dalam suatu penelitian, serta dapat mengungkap data dari
variabel yang diteliti secara tepat. Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen
menurut Suharsimi Arikunto (2002:144) menjelaskan bahwa “Validitas adalah
suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrument”. Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara
bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir
45
Riky Taufik Afif, 2013
Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menguji validitas alat ukur digunakan rumus korelasi Product Moment sebagai
berikut:
Setelah diperoleh nilai selanjutnya dikonsultasikan dengan nilai
dengan taraf signifikansi 5%. Jika didapatkan nilai hitung > , maka butir
instrumen dapat dikatakan valid, akan tetapi sebelumnya jika nilai ≤ ,
maka dikatakan bahwa instrumen tersebut tidak valid (Suharsimi Arikunto,
2002:146).
Dalam penelitian ini, untuk menguji validitas soal, peneliti menggunakan
program Excel Windows.
Tahapan uji validitas yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu dengan
mengujicobakan angket penelitian kepada 15 responden. Jumlah pernyataan
angket yang disebarkan sebanyak 41 pernyataan, yang terdiri dari 20 butir soal
kebiasaan belajar dan 21 butir soal motivasi belajar.
Hasil uji validitas berdasarkan perhitungan dengan bantuan program Excel
Windows untuk variabel kebiasaan belajar (X1) dapat dilihat pada tabel 3.5
sebagai berikut:
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas
Variabel Kebiasaan Belajar (X1)
46
Riky Taufik Afif, 2013
Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Item
Sumber: data diolah 2013
Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa dari 20 pernyataan
yang disebarkan kepada responden terdapat 4 pernyataan yang tidak dapat
memenuhi kriteria validitas atau dinyatakan tidak valid, yaitu pernyataan nomor 6,
9, 11, 10, dan 17. Pernyataan yang tidak valid tersebut kemudian dapat dibuang
atau dihilangkan sehingga jumlah pernyataan yang memenuhi kriteria validitas
berjumlah 16 pernyataan.
Hasil uji validitas berdasarkan perhitungan dengan bantuan program Excel
Windows 2007 untuk variabel motivasi belajar (X2) dapat dilihat pada tabel 3.6
sebagai berikut:
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar (X2)
47
Riky Taufik Afif, 2013
Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Item
Berdasarkan perhitungan tersebut dapat terlihat bahwa dari 21 pernyataan
yang disebarkan kepada responden terdapat 7 pernyataan yang tidak memenuhi
kriteria validitas atau dinyatakan tidak valid, yaitu pernyataan nomor 5, 7, 10, 12,
18, 19 dan 20. Pernyataan yang tidak valid tersebut kemudian dapat dibuang atau
dihilangkan sehingga jumlah pernyataan yang memenuhi kriteria validitas
berjumlah 14 pernyataan.
3.5.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas angket dilakukan untuk menunjukkan pada suatu pengertian
bahwa suatu instrumen dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.
Pada pengukuran gejala sosial selalu diperhitungkan kesalahan pengukuran.
Makin kecil kesalahan pengukuran makin reliabel alat pengukur, dan sebaliknya.
Untuk menguji reliabilitas angket ini, digunakan metode Alpha ( )
48
Riky Taufik Afif, 2013
Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Mencari varians tiap butir dengan rumus:
= Harga varians tiap butir
∑Xi2 = Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap item
2 X = Jumlah skor seluruh responden dari setiap itam N = Jumlah responden
2. Menghitung varians total dengan rumus:
∑Y2 = Jumlah kuadrat jawaban responden dari seluruh item (∑Y)2 = Jumlah skor seluruh responden dari seluruh item N = Jumlah responden
3. Menghitung reliabilitas instrumen dengan rumus Alpha:
r11 = Reliabilitas instrumen
k = Banyak item/ butir pertanyaan atau banyaknya soal 2
b
= Jumlah varians butir soal 2
t
49
Riky Taufik Afif, 2013
Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah diperoleh nilai tersebut kemudian dikonsultasikan dengan nilai
rtabel dengan taraf signifikansi 5%. Jika didapatkan nilai > , maka butir
instrumen dapat dikatakan reliabel, akan tetapi jika nilai ≤ , maka
dikatakan bahwa instrumen tersebut tidak reliabel (Suharsimi Arikunto,
2002:147).
Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas soal peneliti menggunakan
program Excel Windows 2007. Berdasarkan hasil perhitungan, reliabilitas
instrumen dapat dilihat pada pada tabel 3.7 sebagai berikut:
Tabel 3.7
Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas
No. Variabel rhitung rtabel Keterangan
1. Kebiasaan Belajar 0.860 0,514 Reliabel
2. Motivasi Belajar 0.733 0,514 Reliabel
Sumber: data diolah 2013
Berdasarkan perhitungan reliabilitas dengan menggunakan rumus
Alpha(r11) untuk variabel kebiasaan belajar diperoleh nilai rhitung sebesar 0,860.
Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan rtabel . pada tabel r product moment dengan α=0,05 dan n=15 diperoleh rtabel sebesar 0,514. Karena rhitung > rtabel maka instrument penelitian tersebut dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk
penelitian.
Perhitungan reliabilitas untuk variabel motivasi belajar, diperoleh nilai
rhitung sebesar 0,860. Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel. Pada Tabel r product moment dengan α=0,05 dan n=15 diperoleh rtabel sebesar 0,514. Karena rhitung > rtabel maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel dan dapat
digunakan untuk penelitian.
3.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
3.6.1 Uji Asumsi Klasik
3.6.1.1Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji kenormalan distribusi data untuk
masing-masing variabel penelitian. Penelitian harus membuktikan terlebih dahulu
50
Riky Taufik Afif, 2013
Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik.
Akan tetapi apabila data tidak berdistribusi normal maka statistik yang digunakan
adalah statistik non parametrik.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan uji chi kuadrat. Adapun proses
dalam prosesnya penulis menggunakan program SPSS V.20 serta
langkah-langkahnya menurut Riduwan (2008: 180) adalah sebagai berikut:
1. Mencari skor terbesar dan terkecil
2. Mencari nilai rentangan (R), dimana (R) = Skor terbesar ‒ Skor terkecil 3. Mencari banyaknya kelas (BK), dimana BK = 1 + 3,3 Log n
4. Mencari nilai panjang kelas (i), dimana (i) = BK
R
5. Membuat tabulasi dengan tabel penolong
No. Kelas Interval F Nilai Tengah Xi2 fXi fXi2
6. Mencari rata-rata (mean) dengan rumus:
n fX X
17. Mencari simpangan baku dengan rumus:
8. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan
a. Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama
dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah
0,5
b. Mencari nilai Z-Score untuk batas kelas interval dengan rumus:
s
x BatasKelas
Z
c. Mencari luas 0-Z dari Tabel Kurve Normal dari 0-Z dengan
51
Riky Taufik Afif, 2013
Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka
0-Z yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua
dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang
berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris
berikutnya
e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap
interval dengan jumlah responden
9. Mencari chi kuadrat hitung (�2hitung )
hitung ≤�2tabel, artinya data berdistribusi normal
3.6.2 Pengujian Hipotesis Penelitian
3.6.2.1Uji Korelasi Parsial
Menurut Sugiono (2013:235) kegunaan uji korelasi parsial adalah sebagai
berikut:
Korelasi parsial digunakan untuk menganalisis bila peneliti bermaksud mengetahui pengaruh atau mengetahui hubungan antara variabel independen dan dependen, dimana salah satu variabel independennya dibuat tetap/ dikendalikan.
Adapun rumus untuk mengetahui korelasi parsial adalah :
√ √
(Sugiono, 2013:236)
Dalam prosesnya penulis menggunakan program Software SPSS V.20
52
Riky Taufik Afif, 2013
Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.6.2.2Uji t Statistik
Adapun rumus yang biasa digunakan adalah sebagai berikut:
√ √
(Sugiono, 2013: 238)
Setelah diperoleh thitung, selanjutnya disbandingkan dengan ttabel dengan α
0,05 dengan kriteria:
H0 diterima jika thitung < ttabel
H0 ditolak jika thitung > ttabel
Pengujian ini dilakukan untuk menguji signifikansi dari setiap variabel
bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Dilakukan uji t dua arah sehingga
kriteria yang berlaku bila thitung > ttabel maka pengaruh dari variabel bebas tersebut
adalah signifikan terhadap variabel terikat atau H0 ditolak. Begitupun sebaliknya,
bila thitung < ttabel maka pengaruh dari variabel bebas tersebut adalah tidak
signifikan terhadap variabel terikat atau H0 diterima. Dan seperti halnya
pengolahan data, untuk mengetahui pengaruh variabel X secara parsial terhadap Y
adalah dengan menggunakan software SPSS 20.
3.6.2.3Uji F Statistik
Uji F Statistik bertujuan untuk menghitung pengaruh bersama variabel
bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat.
Seperti halnya pengolahan data, software SPSS V.20 juga kembali
digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel X (motivasi belajar dan kebiasaan
77
Riky Taufik Afif, 2013
Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Menyimpulkan dari hasil analis data dan pengujian hipotesis beserta
pembahasan penelitian maka bisa diambil kesimpulan berupa:
1. Kebiasaan belajar siswa pada mata pelajaran seni budaya di kelas VIII
MTs Sirnamiskin pada tahun ajaran 2012/2013 berada pada kategori
sedang dan tinggi yang lebih di dominasi kategori tinggi, berarti siswa
memiliki kebiasaan belajar yang baik meliputi indikator-indikator
mengatur waktu belajar yang berada pada kategori tinggi dengan
persentase sebesar 60,95%, membaca dan membuat catatan berada pada
kategori tinggi dengan persentase sebesar 65,24%, mengulang materi yang
diajarkan berada pada kategori sedang dengan persentase sebesar 59,84%,
konsentrasi berada pada kategori tinggi dengan persentase sebesar 79,68%,
memahami materi pelajaran berada pada kategori tinggi dengan persentase
sebesar 72,97%, mengerjakan tugas berada pada kategori tinggi dengan
persentase 62,09%, mempersiapkan diri menghadapi tes berada pada
kategori sedang dengan persentase sebesar 59,06%, dan indikator belajar
secara kelompok berada pada kategori tinggi 75,59%.
2. Motivasi belajar siswa pada mata pelajaran seni budaya di kelas VIII MTs
Sirnamiskin tahun ajaran 2012/2013 seluruh indikatornya berada pada
kategori tinggi, menandakan bahwa siswa memiliki motivasi belajar yang
baik meliputi indikator durasi dan frekuensi kegiatan berada pada kategori
tinggi dengan persentase 75,08%, indikator frekuensi kegiatan berada pada
kategori tinggi dengan pesentase sebesar 76,98%, indikator persistensi
berada pada kategori tinggi dengan persentase sebesar 80,94%, indikator
ketabahan dan keuletan menghadapi rintangan berada pada kategori tinggi
dengan persentase sebesar 69,06% indiator devosi berada pada kategori
tinggi dengan persentase sebesar 71,25%, indikator tingkat aspirasi berada
79
Riky Taufik Afif, 2013
Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kualifikasi berada pada kategori tinggi dengan persentase sebesar 83,59%,
dan indikator arah sikap terhadap sasaran juga berada pada kategori tinggi
dengan persentase sebesar 79,06%.
Dengan demikian dua kesimpulan di atas membuktikan hipotesis terbukti
benar dengan adanya pengaruh positif kebiasaan dan motivasi belajar
terhadap prestasi belajar siswa.
2.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti
mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Sangat diharapkan kebiasaan belajar siswa dalam mata pelajaran seni
budaya (seni rupa) tetap dipertahankan sambil terus menerus berupaya
untuk ditingkatkan terutama pada kategori mengatur waktu belajar,
mengulang materi yang diajarkan dan mempersiapkan diri menghadapi tes.
2. Diharapkan pula dalam motivasi belajar siswa pada mata pelajaran seni
budaya (seni rupa) ada upaya untuk mempertahankan yang telah masuk
kategori baik dan meningkatkan kategori-kategori yang masih perlu
ditingkatkan seperti pada kategori ketabahan dan keuletan dalam
menghadapi ringtangan belajar.
3. Khusus prestasi belajar siswa pada mata pelajaran seni budaya (seni rupa)
perlu adanya peningkatan khususnya pada siswa yang masih pada kategori
rendah tingkat prestasi belajarnya, karena ditemukan mayoritas memiliki
prestasi rendah pada hasil belajar seni budaya (seni rupa) maka hal ini
menjadi perhatian khusus, baik dari kategori-kategori kebiasaan belajar
dan motivasi belajar yang perlu ditinggakatkan seperti yang telah
dikemukakan diatas. Hal lain yang perlu ditingkatkan dan diperhatikan
adalah kedisiplinan siswa mengumpulkan tugas dan latihan pada materi
ilustrasi.
4. Penulis mengharapkan kepada peneliti-peneliti selanjutnya agar meneliti
79
Riky Taufik Afif, 2013
Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kebiasaan belajar dan motivasi belajar, faktor lain itu bisa berupa bakat
80
Riky Taufik Afif, 2013
Pengaruh Kebiasaan Belajar & Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Baru. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi. (1995). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Asrori, Mohammad. (2007). Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima
Azwar, S. (1998). Tes Prestasi: Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi
Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset
Bahri Djamarah, Syaiful. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Damarsari, Bambang. (1984). Tipe Pernyataan Kritis Terhadap Karya Seni Rupa
Sebagai Salah Satu Indikator Kemampuan Apresiatif Subjek Didik :
Cakrawala Pendidikan
Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional. Jakarta: Grafindo
Djaali. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamalik, Oemar. (1990). Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito
Hamalik, Ooemar. (2005). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Hamalik, Ooemar. (2005). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Joni, Raka. (1992). Strategi Belajar Mengajar Suatu Tujuan Pengantar. Jakarta: Depdikbud
Mulyana, E. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
81
Riduwan. (2008). Metode dan Teknik Penyusunan Tesis. Bandung: Alfabeta.
Riduwan. (2011). Cara Menggunakan dan Memakai Path Analysis. Bandung: Alfabeta
Riduwan. (2011). Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Komunikasi
dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Rohendi Rohidi, Tjetjep. (2011). Metode Penelitian Seni. Semarang: Cipta Prima Nusantara Semarang
Retnowati, Tri Hartiti, Prihadi, Bambang. (2010). Pembelajaran Seni Rupa. Yogyakarta: Kementrian Pendidikan Nasional
Rochaety, Ety. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Syamsuddin, Abin. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Setyobudi. (2006). Seni Budaya untuk SMP Kelas VII. Demak: Penerbit Erlangga
Syah, Muhibin. (2009). Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Sudjana, Nana. (2005). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo.
Syaodih Sukmadinata, Nana. (2005). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja kan Rosdakarya.
Sardiman. (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Sekaran, Uma. (2006). Metodologi Penelitian. Jakarta: Salemba.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Edisi
Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2013). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
82
Sumiati dan Asra. (2007). Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima
Surakhmad, Winarno. (2003). Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar, Dasar dan Teknik Metodologi Pengajaran. Bandung : Tarsito.
Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (2001). Kamus