• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KONSENTRASI DENGAN HASIL SHOOTING PADA OLAHRAGA PERMAINAN BOLABASKET.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KONSENTRASI DENGAN HASIL SHOOTING PADA OLAHRAGA PERMAINAN BOLABASKET."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KONSENTRASI DENGAN HASIL SHOOTING PADA OLAHRAGA PERMAINAN BOLABASKET

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Ilmu Keolahragaan

Oleh:

Leona Susma Zikastira 1000099

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

HUBUNGAN KONSENTRASI DENGAN HASIL SHOOTING PADA OLAHRAGA PERMAINAN BOLABASKET

Oleh:

Leona Susma Zikastira

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Leona Susma Zikastira 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

LEONA SUSMA ZIKAS TIRA 1000099

HUBUNGAN KONSENTRASI DENGAN HASIL SHOOTING PADA PERMAINAN BOLABASKET

Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I

Nur Indri Rahayu, S.Pd., M.Ed. NIP. 198110192003122001

Pembimbing II

dr. Imas Damayanti, M.Kes. NIP. 198007212006042001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaaan FPOK UPI

(4)

ABSTRAC

RELATIONSHIP CONCENTRATION WITH SHOOTING OF RESULT FOR BASKETBALL GAME’S SPORT

By:

Leona Susma Zikastira NIM. 1000099

One technique that is shooting expertise is very important in basketball. Do the shooting to ring need exactness to enter the ball to the ring of any shot done. According to Raisa indah fsrdini (2013: 30) “skill to enter the ball to the ring affected by two aspects, the psysical and mental. There are several aspects that affects mental shooting one is concentration make players have to focus on it. Any disturbance when game like audience cheers, shouts of coaches, taunt opponents, make a player lose his concentration. Outside influences can be damaging to a concentration of players failed to do, so that shooting whereas exercise techniques basic soot is often conducted. The purpose of this research is to find out whether a significant relation between concentration with the results of the shoot Indonesia university of education basketball’s athletes. Research methods used is correlation. Samples used about 20 people taken use simple random sampling. Data taken from test concentration and freethrow with reliability’s shooting test is 0,891. Data’s analysis used correlate bivariate and regreation which helped SPSS 17 for windows program. Based on the data offer, average concentration test is 8,05 and shooting test 2,60. The second variables correlation of test results is -0,159 with probability -0,503 which means there are no significant relationship between concentration with the shooting basketball Indonesia university of education baskeball’s athletes. The regreation of test result is 0,025 wich mean concentration only affect 2,5% for shooting of result Indonesia university of education basketball’s athletes.

(5)

ABSTRAK

HUBUNGAN KONSENTRASI DENGAN HASIL SHOOTING PADA OLAHRAGA PERMAINAN BOLABASKET

Oleh :

Leona Susma Zikastira NIM. 1000099

Salah satu teknik yaitu menembak (shooting) merupakan keahlian yang sangat penting di dalam olahraga bolabasket. Untuk melakukan shooting ke ring membutuhkan ketepatan agar dapat memasukkan bola ke dalam ring dari setiap tembakan yang dilakukan. Menurut Raisa Indah Fardini (2013: 30) ”Kemampuan memasukkan bola ke dalam ring dipengaruhi oleh dua aspek, yaitu fisik dan mental”. Ada beberapa aspek mental yang mempengaruhi shooting salah satunya yaitu konsentrasi yang membuat pemain harus fokus dalam melakukannya. Pada saat pertandingan adanya gangguan seperti sorakan penonton, teriakan pelatih, serta ejekan dari lawan membuat seorang pemain kehilangan konsentrasinya. Gangguan pengaruh dari luar yang dapat merusak konsentrasi menjadikan pemain sering gagal dalam melakukan shooting, padahal latihan teknik dasar shooting sering dilakukan. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan yang signifikan antara konsentrasi dan hasil shooting pada permainan bolabasket pada atlet basket Universitas Pendidikan Indonesia. Metode penelitian yang digunakan yaitu korelasional. Sampel yang digunakan yaitu sebanyak 20 orang yang diambil menggunakan metode simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Tes Konsentrasi dan Tes Shooting (Free throw) dengan reliabilitas untuk tes shooting adalah 0,891. Analisis data yang digunakan ialah Korelasi Bivariate dan Regresi yang dibantu dengan menggunakan SPSS 17 for Windows. Berdasarkan hasil analisis, rata-rata nilai dari tes konsentrasi ialah 8,05 dan dari tes shooting adalah 2,60. Nilai dari uji korelasi kedua variabel yaitu -0,159 dengan nilai probabilitas 0,503 yang berarti terdapat hubungan yang tidak signifikan antara konsentrasi dengan hasil shooting bolabasket pada atlet bolabasket Universitas Pendidikan Indonesia. Hasil dari analisis uji regresi ialah 0,025 yang berarti bahwa konsentrasi hanya berpengaruh 2,5% terhadap hasil shooting pada atlet bolabasket Universitas Pendidikan Indonesia.

(6)
(7)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pengolahan dan Analisis Data ... 39

1. Analisis Deskriptif... 39

2. Uji Normalitas ... 46

3. Uji Korelasi ... 47

4. Uji Regresi ... 48

B. Analisis Temuan ... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 51

B. Saran ... 52

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Reliabilitas Tes Free throw seri I……….………... 35

3.2 Reliabilitas Tes Free throw seri II………..……... 36

3.3 Hasil Reliabilitas Tes Free throw..……… 37

4.1 Hasil Tes Konsentrasi……….………... 40

4.2 Hasil Tes Shooting………. 41

4.3 Frekuensi dan Persentase Tes Konsentrasi………...…………. 42

4.4 Penggolongan Kriteria berdasarkan Data pada Tes Konsentrasi……….... 43

4.5 Hasil Kriteria Tes Konsenterasi…………..………... 43

4.6 Frekuensi dan Persentase Tes Shooting………... 45

4.7 Penggolongan Kriteria berdasarkan Data pada Tes Shooting… 45 4.8 Hasil Kriteria Tes Shooting………... 46

4.9 Statistik Deskriptif Tes Konsentrasi dan Tes Shooting………. 47

4.10 Uji Normalitas…..………... 48

4.11 Hasil Uji Korelasi Konsentrasi dengan Hail Shooting Bolabasket……….. 48

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Teknik Dasar Shooting………... 16

2.2 Lengkungan Tembakan……….. 18

(10)

DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman

2.1 Bagan Keadaan Energi dengan Konsentrasi Atlet……. 20

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran :

1. Uji Coba Instrumen 2. Instrumen Penelitian 3. Uji normalitas Data 4. Uji Korelasi dan Regresi 5. Surat

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Permainan bola basket merupakan salah satu olahraga yang paling populer di dunia. Penggemarnya yang berasal dari segala usia merasa bahwa permainan bola basket adalah olahraga yang menyenangkan, kompetitif, mendidik, menghibur dan menyehatkan. ” Keterampilan-keterampilan perseorangan seperti menembak, mengoper, dribble dan rebound serta kerjasama tim untuk menyerang atau bertahan adalah

prasyarat agar berhasil dalam memainkan olahraga ini” (Dian & Lukmannul 2013: 1). Secara umum permainan bola basket mempunyai unsur-unsur yang harus dikuasai selain teknik menembak, yang harus dikuasai dan diperhatikan dalam permainan bola basket, yaitu: melempar dan menangkap bola, menggiring bola, teknik olah kaki (foot work), memoros/ berputar (pivot), teknik gerak tipu (fakes and feins), dan rebounding.

Salah satu teknik yaitu menembak (shooting) merupakan keahlian yang sangat penting di dalam olahraga bolabasket, teknik dasar seperti operan, dribbling, bertahan, dan rebounding akan mengantar memperoleh peluang besar membuat skor, tapi tetap saja harus melakukan tembakan. Sebetulnya menembak dapat menutupi kelemahan teknik dasar lainnya. Untuk melakukan shooting ke ring membutuhkan ketepatan untuk dapat memasukkan bola ke dalam ring dari setiap tembakan yang dilakukan. Kemampuan memasukkan bola ke dalam ring dipengaruhi oleh dua aspek, yaitu fisik dan mental. Ada beberapa aspek mental yang mempengaruhi shooting salah satunya yaitu konsentrasi yang membuat pemain harus

(13)

2

Konsentrasi dalam permainan bola basket tidak hanya dibutuhkan dalam pertandingan saja, pada saat latihan seorang pemain basket juga harus memiliki konsentrasi. Karena pada saat latihan perlunya pemahaman yang tinggi untuk dapat memulai teknik latihan, baik latihan dasar maupun latihan strategi. Pada saat latihan seorang atlet terkadang tidak fokus dalam latihan. Hal ini biasanya diakibatkan oleh aktifitas-aktifitas sehari-hari seperti perkuliahan, sekolah, ataupun kegiatan-kegiatan lainnya yang membuat fikiran dan tenaga menjadi terkuras, stres akibat tugas-tugas perkuliahan, badan terasa capek dan mata mengantuk akibat aktifitas yang dilakukan sebelum latihan.

“Konsentrasi adalah kemampuan untuk memusatkan perhatian pada tugas dengan tidak terganggu dan terpengaruhi oleh stimulus yang bersifat eksternal maupun internal” Schmid dkk (dalam Komarudin 2013: 138). Stimulus internal adalah gangguan sensoris maupun pikiran seperti perasaan lelah, cemas, dan sebagainya. Stimulus eksternal adalah gangguan dari luar diri seperti sorak sorai penonton, ejekan penonton, kesalahan keputusan wasit dan lain-lain. Atlet yang dikatakan memiliki konsentrasi menurut Loehr (dalam Komarudin, 2013: 139) “we have the right focus when what we are doing is the same as what we are thinking”.

Maksudnya adalah atlet yang memiliki perhatian yang baik akan melakukan sesuatu yang sama dengan apa yang sedang dipikirkannya.

(14)

3

basket. Ketika seorang pemain basket kehilangan konsentrasi, maka akan banyak terjadi kesalahan, seperti turn over yang akan membuat suatu tim dapat kehilangan point.

Contoh kasus dilapangan pada salah satu tim basket putri Universitas Pendidikan Indonesia dalam pertandingan Grand Final Liga Mahasiswa 2014 yaitu mereka tidak fokus dan konsentrasi menurun pada awal pertandingan yang diakibatkan oleh faktor dari dalam diri mereka masing-masing seperti stres, anxiety dan sebagainya. Sehingga pada kwarter pertama dan kwarter kedua membuat tim mereka ketinggalan point yang sangat jauh dari tim lawan akibatnya banyak terjadi turn over. Kemudian, pada waktu istirahat pergantian kwarter kedua ke kwarter ketiga, seorang pelatih mengintruksikan untuk menunjuk suatu titik dihadapan masing-masing atlet dengan kondisi tubuh yang relaks dan memejamkan matanya selama dua menit dengan tujuan agar atlet mampu lebih berkonsentrasi dalam pertandingan ini. Setelah diberikan perlakuan untuk memusatkan kefokusan agar tetap menjaga kemampuan konsentrasi atlet, pada saat kwarter berikutnya tim tersebut mampu mengejar ketinggalan point dengan melakukan percobaan tembakan ke ring, bahkan mereka dapat memenangkan pertandingan tersebut dengan mencetak angka yang lebih banyak dari pada lawannya.

Maka dari itu, dengan adanya kasus ataupun kaitan antara konsentrasi terhadap keberhasilan seorang pemain untuk melakukan shooting dalam permainan bola basket yang dapat menunjang pencapaian prestasi olahraga, penulis tertarik untuk meneliti masalah ini. Oleh karena itu, penulis mengambil judul sebagai berikut. “Hubungan Konsentrasi dengan Hasil Shooting pada Olahraga Permainan Bola Basket.”

B. Identifikasi Masalah Penelitian

(15)

4

1. Pada saat pertandingan adanya gangguan seperti sorakan penonton, teriakan pelatih, serta ejekan dari lawan membuat seorang pemain kehilangan konsentrasinya.

2. Gangguan pengaruh dari luar yang dapat merusak konsentrasi menjadikan pemain sering gagal dalam melakukan shooting, padahal latihan teknik dasar shooting sering dilakukan. Menurut Yusup Hidayat (2010: 230) menjelaskan bahwa “beberapa gangguan yang mungkin muncul dan bisa merusak konsentrasi atlet ketika sedang bertanding dapat berupa suara, bunyi-bunyian, atau gerakan-greakan tertentu”.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian pemikiran dari latar belakang masalah diatas, maka penulis mencoba mengemukakan suatu permasalahan menjadi dasar penelitian ini, yaitu :

1. Bagaimana gambaran keterampilan shooting atlet basket Universitas Pendidikan Indonesia?

2. Bagaimana gambaran kemampuan konsentrasi atlet basket Universitas Pendidikan Indonesia?

3. Apakah terdapat hubungan yang siginifikan antara konsentrasi dengan hasil shooting atlet bola basket Universitas Pendidikan Indonesia?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas yang telah dibuat, maka tujuan dilakukan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui gambaran shooting atlet bola basket Universitas Pendidikan Indonesia

(16)

5

3. Mengetahui hubungan konsentrasi dengan hasil shooting atlet bola basket Universitas Pendidikan Indonesia.

E. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini, diharapkan adanya manfaat baik bagi penulis, pembaca, sampel yang diteliti, bidang keilmuan jurusan Ilmu Keolahragaan dan masyarakat pada umumnya. Untuk itu, harapan manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan tambahan dan referensi keilmuan khususnya untuk Program Studi Ilmu Keolahragaan yang memberikan ilmu mengenai faktor kognitif dan keterampilan dalam permainan bolabasket.

2. Sebagai bahan masukan kepada pelatih dalam memberikan materi latihan konsentrasi dalam permainan bola basket untuk pencapaian prestasi.

3. Sebagai sumber pengetahuan bagi masyarakat tentang hubungan kemampuan konsentrasi dalam permainan bolabasket.

4. Bagi peneliti yaitu sebagai referensi dalam bermain bolabasket dan mengetahui tentang kemampuan konsentrasi.

F. Struktur Organisasi

Dalam penulisan proposal skripsi ini, penulis memaparkan urutan dalam penyusunannya. Adapun urutan dari masing-masing bab akan penulis jelaskan sebagai berikut:

1. Pada BAB I tentang pendahuluan akan dipaparkan mengenai: latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, anggapan dasar, dan sruktur organisasi.

(17)

6

keterkaitan konsentrasi dengan shooting pada permainan bolabasket dan hipotesis.

3. Pada BAB III tentang metode penelitian akan dipaparkan mengenai komponen yang terdapat dalam metode penelitian diantaranya: lokasi penelitian, subjek populasi/sampel penelitian serta cara pemilihan sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian dan teknik pengumpulan serta analisis data.

4. Pada BAB IV tentang pengolahan dan analisis data akan dipaparkan mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang berisikan tentang pengolahan atau analisis data dan pembahasan atau analisis temuan.

(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel 1. Lokasi penelitian

Lokasi untuk melakukan penelitian ini yaitu di Kampus FPOK UPI Padasuka yang beralamat di Jl. PHH Mustopha No.200, Cicaheum, Kota Bandung. Lokasi ini mendukung peneliti untuk melakukan penelitian karena memiliki fasilitas yang memadai dan juga merupakan tempat latihan yang digunakan oleh atlet UKM bola basket Universitas Pendidikan Indonesia. 2. Populasi dan Sampel

Menurut Hamid Darmadi (2013: 48) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti guna dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya untuk dijadikan sebagai sumber data dalam suatu penelitian. Sedangkan sampel menurutnya adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Jadi, populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah atlet UKM bolabasket Universitas Pendidikan Indonesia, dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 atlet putra dan 10 atlet putri bola basket Universitas Pendidikan Indonesia dengan jumlah keseluruhan 20 orang, diambil dengan cara simple random sampling.

Simple random sampling adalah sebuah metode untuk memilih anggota

(19)

28

B. Desain Penelitian

Dalam sebuah penelitian perlu adanya suatu desain penelitian yang sesuai dengan variabel-variabel yang terkandung dalam tujuan dan hipotesis yang akan di uji kebenarannya. Fokus penelitian yang dikaji adalah hubungan antara konsentrasi dengan hasil shooting pada permainan bola basket. penelitian ini adalah penelitian korelatif yang akan menyelidiki ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah konsentrasi dan variabel terikatnya (Y) adalah hasil shooting bola basket. Sebagai gambaran berikut adalah bentuk desain

penelitian yang digunakan:

Bagan 3.1 Paradigma Sederhana (Sumber: Sugiyono 2007: hlm.4)

Keterangan:

X : Konsentrasi Y : Hasil Shooting R : Korelasi

C. Metode Penelitian

(20)

29

Metode penelitian korelatif bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan, dan seberapa jauh adanya hubungan antara dua variabel (yang dapat diukur) atau lebih. Tujuan dari suatu penyelidikan korelasi adalah untuk menetapkan atau mengungkapkan suatu hubungan atau menggunakan hubungan-hubungan dalam membuat prediksi (prakiraan).

Jadi, metode korelatif adalah metode yang cocok untuk digunakan dalam melakukan penelitian guna mengetahui ada tidaknya hubungan antara konsentrasi dengan hasil shooting pada permainan bola basket.

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari adanya interpretasi yang salah dalam penelitian ini, ada beberapa istilah yang harus dijelaskan :

1. Menurut Weinberg dan Gould (dalam Yusup Hidayat (2009 : 223) mengartikan konsentrasi sebagai kemampuan atlet untuk memelihara fokus perhatiannya pada lingkungan pertandingan yang relevan. Maka, yang dimaksud dengan konsentrasi dalam penelitian ini adalah pemusatan perhatian, pikiran, dan jiwa dan fisik altet bola basket pada saat melakukan shooting.

2. Bola basket menurut Peraturan Bola Basket (2006: 27) adalah permainan yang dimainkan oleh dua regu, masing-masing regu terdiri atas 5 orang pemain. Tiap regu berusaha memasukkan bola ke keranjang lawan, dan mencegah lawan memasukkan bola atau membuat angka. Selama permainan, bola boleh dioper, dilempar, ditepis, digelindingkan, atau dipantulkan atau di-drible ke segala arah, sesuai kebutuhan atau teknik yang diterapkan. 3. Shooting adalah usaha memasukkan bola kedalam keranjang atau

ring basket lawan untuk meraih poin.

(http://id.m.wikipedia.org/wiki/Bola_basket) [diakses 24 april

2014 pukul 12.01]. Shooting yang dilakukan yaitu free trhow. Shooting freethrow (tembakan bebas) menurut Peraturan Bola

(21)

30

suatu posisi dibelakang garis tembakan hukuman atau bebas dan di dalam setengah lingkaran.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian secara fungsional dibutuhkan untuk memperoleh data yang diperlukan untuk penelitian ketika peneliti menginjak pada pengumpulan informasi dan data di lapangan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada 2, yaitu tes tingkat konsentrasi dan tes shooting bola basket.

1. Tes Konsentrasi

Tes yang terlebih dahulu diberikan yaitu tes konsentrasi. Adapun langkah-langkah melakukan tes ini adalah :

a. Tes ini memiliki 10 x 10 kotak yang setiap kotak berisi dua digit angka mulai dari 00 hingga 99.

b. Instruksi yang diberikan menghubungkan angka-angka secara berurutan dan tersusun dari angka 00 sampai 99. Sampel hanya perlu menghubungkan setiap angka dari yang terkecil hingga terbesar dengan garis baik secara horizontal maupun vertikal pada kotak angka yang mereka temukan dalam waktu satu menit.

(22)

31

Gambar 3.1 Tes Grid Konsentrasi

Sumber : Harris and Bette L. Harris p. 189.

Dalam melakukan tes ini, ada fasilitas dan perlengkapan yang diperlukan, antara lain :

a. Ruangan b. Alat tulis c. Lembar tes

d. Stopwatch

Dalam pelaksanaan tes ini, sampel duduk di tempat yang sudah disediakan dengan jarak masing-masing sampel 1 meter. Selanjutnya sampel mengerjakan soal yang terdapat pada lembaran soal yang telah tersedia dengan mengisinya sesuai dengan instruksi yang diberikan . Waktu yang diberikan untuk melaksanakan tes ini yaitu satu menit. Diadopsi dari:

18 70 49 86 80 77 39 65 96 32

24 09 50 83 64 08 38 30 36 45

33 52 04 60 92 61 31 57 28 29

34 48 62 82 42 89 47 35 17 10

40 20 66 41 15 26 75 99 68 06

53 79 05 22 74 07 58 14 02 91

56 69 94 72 84 43 93 11 67 44

63 03 12 73 19 25 21 23 37 16

81 88 46 01 95 98 71 87 00 76

(23)

32

www.sportnz.org.nz/documents/officials/improving-your-concentration.pdf

[2 maret 2014 pukul 21.52].

2. Tes Shooting

Test shooting adalah salah satu tes keterampilan bola basket yang harus dilakukan. Karena shooting merupakan keterampilan yang harus di miliki untuk memasukan bola baik dari jarak jauh dan dekat dengan cara di shooting. Untuk pedoman pelaksanaan tes shooting sebagai berikut:

Indikator : Menunjukkan keterampilan dasar bola basket shooting

Penjelasan: Indikator tersebut menunjukkan keterampilan shooting free throw.

Pelaksanaan :

1. Shooting dilakukan sesuai dengan urutan barisan pemain. 2. Shooting di mulai di tengah lingkaran (daerah tembakan Free

throw)

3. Perserta di berikan kesempatan shooting 5 kali kesempatan. Diskriptor :

1. Shooting dilakukan dengan teknik dan cara yang benar 2. Bola harus masuk kedalam keranjang

3. Penyekoran dilakukan ketika bola masuk ke dalam ring.

F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Uji validitas

Menurut sugiyono (2007: 348 ) “instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak di ukur”.

a. Uji validitas isi

(24)

33

Uji validitas tes grid konsentrasi ini diadopsi dari penelitian Qodriannisa puspaningrum (2013).

Hasil validitas yang ditemukan yaitu pengujian analisis daya pembeda yang menggunakan T-test. Bila t hitung lebih besar datri t tabel (t hitung > t tabel), maka perbedaan itu signifikan dan instrument itu valid. Berdasarkan perhitungan t tabel dapat diketahui bahwa nilai signifikansi 0,05 dengan nilai dk 8, maka harga t tabel adalah 1, 86. Sehingga harga t hitung 8,771 > t tabel 1,86. Maka dapat dinyatakan terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok skor tinggi dan kelompok skor rendah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa instrrumen valid.

Selain itu, uji validitas tes grid konsentrasi ini juga dilakukan pada penelitian tentang penggunaan “metode hypnotherapy untuk meningkatkan konsentrasi saat start dalam renang” yang dilakukan oleh Agus Supriyanto dan Lismadiana dalam Jurnal IPTEK olahraga. Hasil validitas yang ditemukan yaitu menggunakan content validity (validitas isi). Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian analisis normal atau professional judgment. Untuk melakukan proses validitas yaitu dengan

cara menunjukkan alat ukur Grid Concentration Exercise kepada kedua orang ahli yaitu seorang psikologi kognitif yang membuat alat ukur konsentrasi dan seorang ahli psikologi olahraga.

Kesimpulan dari kedua ahli tersebut bahwa pada dasarnya alat tersebut dapat digunakan untuk mengukur tingkat konsentrasi atlet dengan catatan instruksi harus jelas, dan alat ukur dianggap valid. Hasil dari keputusan ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Jannah (2004) menurut agus supriyatno dan lismadiana (2013: 119). Selain itu Grid concentration test juga dilakukan dalam penelitian yang bersumber dari Athlete’s guide to Sports Psychology (leisure Press, 1984) by Dorothy V dalam Improving Your Concentration: hlm.2 (Harris and Bette L. Harris p. 189.)

(25)

34

Keterandalan ini menggambarkan derajat keajegan atau konsistensi hasil pengukuran. Suatu alat pengukuran atau tes dikatakan variabel jika alat pengukur itu menghasilkan suatu gambaran yang benar-benar dapat dipercaya dan dapat diandalkan untuk membuahkan hasil pengukuran yang sesungguhnya. Jika alat ukur itu reliabel, maka pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dengan memakai alat yang sama terhadap objek dan subjek yang sama hasilnya akan tetap atau relatif sama. (Nurhasan, 2007: 42).

Cara untuk memperoleh reliabilitas tes konsentrasi, peneliti mengadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Qodriannisa Puspaningrum (2013). Dari hasil perhitungan korelasi diperoleh r hitung sebesar 0,96 sedangkan pada r tabel product moment diketahui bahwa n (dalam hal ini yaitu jumlah responden) = 10 responden dengan harga taraf signifikan 0,05 adalah sebesar 0,63 maka r hitung lebih besar dari r tabel. Apabila merujuk pada tabel koefisien reliabilitas maka nila r hitung = 0,96 berada dikisaran 0,800-1,00 yang berarti bahwa reliabilitas sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa instrument penelitian yang digunakan dapat dipercaya dan reliabel.

Berikut untuk memperoleh reliabilitas (keterandalan) tes shooting dengan cara melakukan tes free trhow melalui cara pengukuran ulang (test-retest). Menurut nurhasan (2007: 42) untuk mengetahui besarnya derajat keterandalan suatu alat pengukur dapat dilakukan dengan dua kali pengukuran yaitu pengukuran pertama dan ulangnya. Untuk pelaksanaannya pengukuran ini harus diperhatikan bahwa proses pengukuran pertama hendaknya tidak mewarnai hasil pengukuran kedua, kondisi pelaksanaan pengukuran yang kedua (ulangannya) harus benar-benar dalam keadaan yang tetap sama.

(26)

35

(27)

36

Tabel 3.2

Reliabilitas Tes Free Throw Seri II

No Nama

Tembakan masuk

Jumlah

1 2 3 4 5

1 A v - v v - 3

2 B - v v v v 4

3 C - v v - v 3

4 D v - v v - 3

5 E - - v v v 3

6 F - v - v - 2

7 G - v v v v 4

8 H - v - v v 3

9 I v - v - v 3

10 J - v v v v 4

11 K v v v - - 3

12 L - v v v - 3

13 M - v v v v 4

14 N - - - v v 2

15 O - v v v v 4

16 P - - v - v 2

17 Q - v - - - 1

18 R v - v v - 3

19 S - - v v v 3

20 T - - - - v 1

(28)

37

Tabel 3.3

Hasil reliabilitas tes free throw

Correlations

TES I TES II TES I Pearson Correlation 1 .033

Sig. (2-tailed) .891

N 20 20

TES II Pearson Correlation .033 1 Sig. (2-tailed) .891

N 20 20

Sumber: penelitian 2014

Dari tabel diatas dapat diketahui nilai sig (2-tailed) antara tes I dan tes II yaitu 0,891. Dari hasil perhitungan instrumen tes free throw diperoleh nilai sig (2-tailed) = 0,891 bila dilihat dengan indeks koefisien reliabilitas, akan didapat bahwa instrumen ini memiliki interpretasi sangat tinggi karena 0,891>0,2 maka tes pengukuran tersebut dapat dilanjutkan untuk tes penelitian.

G. Teknik Pengumpulan Data

(29)

38

terbesar dengan cara menghubungkan dengan garis baik vertikal maupun horizontal. Waktu yang diberikan yaitu satu menit. Setelah melakukan tes konsentrasi. Langkah kedua, setelah sampel selesai melakukan tes konsentrasi dan mengumpulkan lembaran tes, semua sampel melakukan tes free throw sebanyak lima kali kesempatan.

H. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan bantuan program spss versi 17 for windows. Berikut analisis data yang dilakukan dalam penelitian

ini :

1. Setelah data dari tes konsentrasi dan tes free throw terkumpul, langkah pertama adalah mengolah dan menganalisis data tersebut secara statistik. Analisis pertama yaitu analisis deskriptif dengan tujuan untuk mengetahui nilai Mean, Median, Maximum dan Minimum dari masing- masing variabel. 2. Analisis uji Normalitas untuk melihat apakah data yang digunakan dalam

penelitian ini berdistribusi normal atau tidak, dengan pengambilan keputusan apabila nilai signifikassi atau nilai probalilitas <0,05, maka data tersebut berdistribusi tidak normal, dan sebaliknya apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas >0,05 maka data tersebut berdistribusi normal.

3. Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas, data yang diperoleh berdistribusi normal maka di olah menggunakan rumus Pearson Korelasi atau produc Moment. Alasan penulis menggunakan korelasi Product momen adalah koefisien ini mengukur keeratan hubungan diantara

hasil-hasil pengamatan dari populasi yang mempunyai dua varian (bivariate). 4. Setelah angka korelasi didapat, maka bagian kedua dari output SPSS

adalah menguji apakah angka korelasi yang didapat benar-benar signifikan atau dapat digunakan untuk menjelaskan kedua variabel.

(30)

39

diberikan konsentrasi terhadap hasil shooting pada permainan bola basket pada atlet bola basket Universitas Pendidikan Indonesia.

(31)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, untuk skor terbesar dari hasil tes konsentrasi pada atlet bola basket Universitas Pendidikan Indonesia adalah 14 dengan jumlah satu orang dan skor terendah dengan nilai lima dengan jumlah empat orang dan nilai rata-rata 8,05. Skor dari lima kali kesempatan tes shooting dengan melakukan free throw, atlet bola basket Universitas Pendidikan Indonesia menghasilkan skor tertinggi yaitu lima tembakan masuk dengan jumlah tiga orang dan skor terendah adalah satu dengan jumlah yang paling banyak yaitu tujuh orang dengan nilai rata-rata dari hasil shooting yaitu 2,60. Maka dapat di simpulkan bahwa “terdapat hubungan yang tidak signifikan antara konsentrasi dengan hasil shooting pada permainan bola basket pada atlet bola basket Universitas Pendidikan Indonesia”. Sehingga hubungan keduanya berdasarkan hasil analisi regresi kontribusi konsentrasi terhadap hasil shooting hanya 2,5%, sedangkan 97,5% dipengaruhi oleh faktor lain.

B. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan adalah:

1. Bagi sampel/atlet pada saat melakukan penelitian sebaiknya lebih serius agar hasil yang didapat leih memuaskan dan gambaran hasil penelitian lebih nyata.

2. Bagi pelatih sebaiknya latihan yang diberikan tidak hanya dari segi latihan teknik ataupun fisik. Ada baiknya latihan mental juga diberikan agar atlet dapat mengontrol dirinya sendiri ketika berada dalam situasi tertekan. 3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian ini lebih

(32)

53

(33)

DAFTAR PUSTAKA

Budiana, D. & Lubay, L.H. (2013). Pembelajaran Permainan Bolabasket. Bandung: Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, Universitas Pendidikan Indonesia.

Darmadi, H. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Sosial. Bandung: Alfabeta.

Fardini, R.I. (2013). Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Kemampuan Tembakan Hukuman dalam Permainan Bolabasket. Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia.

Harmono, B.A. (2013). Kontribusi Konsentrasi terhadap Ketepatan Pukulan Jumping Smash pada Bulutangkis (Studi pada Atlet Putra Usia 16-20 Tahun PB. Citra

Raya Unesa Surabaya). [online]. Tersedia di:

http://www.scribd.com/doc/200036709/KONTRIBUSI-KONSENTRASI- TERHADAP-KETEPATAN-PUKULAN-JUMPING-SMASH-PADA- BULUTANGKIS-Studi-pada-Atlet-Putra-Usia-16-20-Tahun-PB-Citra-Raya-Unesa-Surabay#download. [Diakses 3 Mei 2014].

Harsono. (1988). Choacing dan Aspek-aspek Psikologis dalam Choaching. Bandung: Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia.

Hidayat, Y. (2009). Psikologi Olahraga. Bandung: CV. Bintang Warliartika

Komarudin. (2013). Psikologi Olahraga: Latihan Mental dalam Olahraga Kompetitif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Kosasih, Danny (2008). Fundamental Basketball : First Step To Win. Semarang : CV. Elwas Offset

Kusnanto, S.A dkk (2012). Kemampuan Memasukkan Bola ke Ring berdasarkan Nilai Konsentrasi. Journal of Sport Sciences and Fitness, 1 (1), hlm. 38-40.

Masyhuri & Zainuddin, M. (2011). Metode Penelitian: Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Bandung: PT. Refika Aditama.

(34)

55

Nisfiannoor, M. (2009). Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humaika.

Nurhasan & Cholil D.H. (2007). Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan, Universitas Pendidikan Indonesia.

Puspaningrum, Q. (2013). Pengaruh Latihan Meditasi Otogenik terhadap

Peningkatan Konsentrasi Latihan [online]. Tersedia di:

http://repository.upi.edu/view/creators/Puspaningrum=3AQodriannisa=3A=3 A.html. [Diakses 1 Mei 2014].

Scott, J.W. (2001). The Basketball Book. United States of America: Allyn & Bacon

Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta

Supriyanto A. & Lismanida. (2013). Penggunaan Metode Hypnotherapi untuk Meningkatkan Konsentrasi saat Start dalam Renang. Jurnal Iptek Olahraga. 15 (2), hlm. 111-124.

Suryana, E. (2009). Perbandingan antara metode latihan global dan metode latihan parsial terhadap hasil tembakan permainan olahraga bolabasket. Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia.

TN. (____). Improving Your Concentration. [Online]. Tersedia di:

http://www.sportnz.org.nz/documents/officials/improving-your concentration.

pdf [Diakses 2 maret 2014].

TN. (2006). Peraturan Resmi Bolabasket. Bandung: Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia.

TN. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Gambar

Gambar 3.1 Tes Grid Konsentrasi
Tabel 3.1 Reliabilitas Tes Free Throw Seri I
Tabel 3.2 Reliabilitas Tes Free Throw Seri II
Tabel 3.3  Hasil reliabilitas tes free throw

Referensi

Dokumen terkait

HUBUNGAN KONSENTRASI DENGAN KETEPATAN HASIL SHOOTING PADA PERMAINAN FUTSAL.. Disetujui dan disahkan oleh:

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil pembelajaran lay-up shoot siswa pada saat pembelajaran permainan bolabasket, hal ini dikarenakan guru pendidikan

Permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah penggunaan metode permainan pass and roll dalam pembelajaran passing bolabasket dapat meningkatkan hasil belajar passing

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai hasil belajar “Ilmu Gizi Olahraga” pada pemilihan makanan atlet dayung Universitas Pendidikan

Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh Atlet Pusat Pembinaan Dan Latihan Olahraga Mahasiswa (PPLM) Sumatera Utara.. Yang terdiri dari

Variabel X yang digunakan dalam penelitian ini adalah kebutuhan mahasiswa anggota UKM Bola Basket Universitas Atma Jaya Yogyakarta, sedangkan variabel Y adalah tingkat

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian pemahaman dan alasan pemain melakukan foul dalam olahraga bolabasket (studi pada pemain bolabasket putra SMP Negeri

Hubungan Kelincahan dan Daya Tahan Kekuatan Otot Lengan dengan Kemampuan Dribble Atlet BolaBasket Club Parmato Kota Solok Masalah dalam penelitian ini yaitu menurunnya prestasi yang