ABSTRAK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERHITUNG PADA ANAK USIA DINI MELALUI PENGGUNAAN KARTU GAMBAR BINATANG
ROSMIATI 1009380
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang menunjukkan bahwa Keterampilan Berhitung pada Anak Usia Dini Melalui Penggunaan Kartu Gambar Binatang pada kelompok B TK Al-Fathi Desa Tanjungjaya Kecamatan Pakenjeng masih rendah. Pembelajaran untuk menstimulasi kemampuan berhitung yang diberikan kepada anak belum optimal. Pembelajaran bidang kemampuan berhitung di TK Al-Fathi hanya mengikuti pembelajaran yang disampaikan guru. Berkaitan dengan permasalahan tersebut, dipandang perlu untuk memperbaiki proses dan hasil pembelajaran berhitung. Upaya yang dapat dilakukan salah satunya melalui peningkatan keterampilan berhitung pada anak usia dini melalui penggunaan kartu gambar berbagai binatang di TK Al-Fathi, sebagai alternative untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang ada. Berdasarkan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan anak setelah guru melakukan pembelajaran melalui keterampilan berhitung pada anak usia dini. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian ini yaitu kelompok B yang berjumlah 24 anak. Keterampilan berhitung pada anak usia dini melalui penggunaan kartu gambar berbagai binatang sangat mendukung dalam meningkatkan kemampuan berhitung anak usia dini. Anak dapat mempelajari keterampilan-keterampilan berhitung melalui penggunaan kartu bergambar dapat berkembang secara baik. Hasil penelitian berhitung anak setelah melakukan tindakan menunjukkan adanya perubahan kearah yang lebih baik. Kemampuan berhitung anak di TK Al-fathi pada kondisi awal yang berkategori baik yaitu 15,38 % kemudian disiklus I meningkat menjadi 46,15 % dan pada siklus II mengalami peningkatan 84,62% mengalami keberhasilan pada indikator kinerja.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN……….. i
PERNYATAAN ………... ii
ABSTRAK ……… iii
KATA PENGANTAR ……….. iv
UCAPAN TERIMA KASIH ……… v
DAFTAR ISI ……… vii
DAFTAR TABEL ………... viii
DAFTAR GRAFIK ……….. ix
DAFTAR LAMPIRAN ………. x
BAB I PENDAHULUAN ……… 1
A. Latar Belakang Masalah ………... 1
B. Rumusan Masalah ………... 5
C. Tujuan Penelitian ………... 6
D. Manfaat Penelitian ………. 6
E. Struktur Organisasi Penulisan………. 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………... 9
A. Strategi Mengenalkan Berhitung ……… 9
B. Kemampuan Kognitif Anak dalam Mengenal Penjumlahan ………….. 10
C. Pembelajaran Berhitung di TK ………... 17
D. Teori Belajar Berhitung ………. 18
E. Hasil Belajar Berhitung ………. 23
F. Pembelajaran Berhitung ……… 23
G. Tahap Perkembangan Kognitif dalam Penguasaan Konsep Hitung ….. 25
1. Tahap Konsep / Pengertian ………..…………..……… 25
1. Tahap Transisi / Pengalihan ……….. 26
H. Kerangka Berfikir ………. 28
I. Hipotesis Tindakan ………..…. 28
BAB III METODE PENELITIAN ……….. 29
A. Metode Penelitian ………. 29
B. Desain Penelitian ……….. 32
C. Prosedur Penelitian ……… 35
D. Lokasi dan Subjek Penelitian ……….. 38
E. Kisi-Kisi dan Instrumen Penelitian ………. 39
F. Teknik Analisi Data ………. 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………. 44
A. Data Hasil Penelitian ……… 44
1. Profil TK Al-Fathi ………... 44
2. Kondisi Awal Keterampilan berhitung ……… 48
B. Hasil Penelitian ………. 51
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ……… 81
A. Simpulan ……… 81
B. Rekomendasi ………. 82
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalan suatu proses
perkembangan dengan sangat pesat dan sangat pundamental bagi kehidupan
selanjutnya ia memiliki dunia dan karakteristik orang dewasa, ia sangat aktif,
dinamis, antusias, dan hampir selalu ingin tahu terhadap apa yang dilihat dan
didengarnya dan seolah-olah tampa berhenti belajar.
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara
keseluruhan antara guru dan siswa memegang peranan penting. Suryo Subroto (1997:
19), menyatakan bahwa proses belajar mengajar meliputi kegiatan yang dilakukan
guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan, sampai evaluasi dan program
tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu
yaitu pengajaran. Hal ini senada diungkapkan Sukewi (1994: 3), bahwa dalam proses
belajar mengajar terdapat komponen-komponen yang saling terkait, yang meliputi
tujuan pengajaran, guru dan peserta didik, bahan pelajaran, metode/strategi belajar
mengajar, alat/kartu, sumber pelajaran dan evaluasi.
Mengacu pada pendapat tersebut di atas, maka proses belajar mengajar yang
aktif ditandai adanya keterlibatan siswa secara komprehensif baik fisik, mental dan
merupakan wahana dalam menyampaikan informasi/pesan pembelajaran pada siswa.
Dengan adanya kartu bergambar pada proses belajar mengajar, diharapkan membantu
guru dalam meningkatkan pemahaman belajar siswa. Oleh karena itu, guru
seyogyanya menghadirkan kartu bergambar dalam setiap proses pembelajaran demi
tercapainya tujuan yang hendak dicapai.
Pernyataan tersebut di atas sesuai dengan pendapat Hamalik (1994: 12), yang
menyatakan bahwa kartu pembelajaran adalah alat, metode dan teknik yang
digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru
dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Pada umumnya ketika
guru membelajarkan siswa di kelasnya, masih banyak dijumpai penerapan strategi
mengajar yang tidak serasi, yaitu tidak diberdaya gunakan alat serta sumber belajar
yang optimal. Proses belajar mengajar menjadi terpusat pada guru, sehingga guru
masih dianggap satu-satunya sumber ilmu yang utama. Proses pembelajaran yang
demikian sudah barang tentu kurang menarik bagi siswa karena hanya
menempatkannya sebagai objek saja, bukan sebagai subjek mempunyai keterlibatan
dalam proses belajar mengajar.
Kemampuan berhitung merupakan salah satu bagian dari kemampuan
berhitung, sebab salah satu prasyarat untuk belajar berhitung adalah belajar berhitung
yang keduanya saling mendukung. Oleh karena itu, antara berhitung dan berhitung
sering mengeluh karena siswa lamban dan kurang terampil dalam menyelesaikan
perhitungan dari suatu pemecahan masalah.
Program pendidikan untuk anak usia dini merupakan salah satu unsur atau
komponen dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini . Keberadaan program
ini sangat penting .sebab melalui program inilah semua rencana, pelaksanaan yang
dinaungi oleh Departemen Pendidikan Nasional yaitu TK (Taman Kanak-Kanak)
Juga ikut menyukseskan pendidikan anak usia dini.
Kenyataan menunjukan bahwa pembelajaran di TK Al Fathi Desa Tanjung
kurang menarik bagi anak. Ada beberapa hal yang menyebabkan demikian
diantaranya adalalah bahasa tubuh guru yang masih kaku ,Penyajian yang kurang
menarik ,alat peraga yang sangat minim, sehingga dalam kegiatan belajar mengajar
(KBM) pendidik dan anak didik kurang semangat anak cenderung bosan dengan
tugas yang diberikan oleh pendidik dan akhirnya anak didik menyepelekan pelajaran
akibatnya proses kegiatan belajar mengajar terhambat dan kurang maksimal. Karena
minimnya alat peraga di TK Al Fathi kegiatan belajar berhitung hanya menggunakan
media papan tulis dan pohon hitung saja.Hal ini sangat mempengaruhi tingkat belajar,
semangat dan kemampuan anak dalam belajar berhitung ini dibuktikan dari hasil
belajar
Pernyataan tersebut di atas sesuai dengan pendapat Hamalik (1994: 12), yang
menyatakan bahwa kartu pembelajaran adalah alat, metode dan teknik yang
dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Pada umumnya ketika
guru membelajarkan siswa di kelasnya, masih banyak dijumpai penerapan strategi
mengajar yang tidak serasi, yaitu tidak diberdaya gunakan alat serta sumber belajar
yang optimal. Proses belajar mengajar menjadi terpusat pada guru, sehingga guru
masih dianggap satu-satunya sumber ilmu yang utama. Proses pembelajaran yang
demikian sudah barang tentu kurang menarik bagi siswa karena hanya
menempatkannya sebagai objek saja, bukan sebagai subjek mempunyai keterlibatan
dalam proses belajar mengajar.
Kemampuan seseorang merupakan salah satu bagian dari kemampuan
berhitung, sebab salah satu prasyarat untuk belajar berhitung adalah belajar berhitung
yang keduanya saling mendukung. Oleh karena itu antara berhitung dan berhitung
tidak dapat dipisahkan. Pada kenyataannya dalam proses belajar mengajar guru-guru
sering mengeluh karena siswa lamban dan kurang terampil dalam menyelesaikan
perhitungan dari suatu pemecahan masalah.
Secara umum pelajaran berhitung merupakan salah satu pelajaran yang kurang
menarik bagi siswa bahkan siswa berasumsi bahwa pelajaran berhitung itu sulit
sehingga menjadi momok bagi sebagian siswa yang akhirnya berpengaruh pada
interaksi proses belajar mengajar. Seperti Penulis ketahui juga bahwa mempelajari
berhitung tidak boleh terpenggal-penggal karena berhitung itu, akan berhubungan
kemampuan dasar untuk menyelesaikan persoalan-persoalan lebih lanjut, maka
sangatlah tepat jika mendapat perhatian sejak awal.
Adanya kecenderungan proses pembelajaran berhitung yang terpusat pada guru
juga dialami di TK Al-Fathi, yang berdampak pada penurunan hasil belajar siswa.
Dengan keterbatasan kartu atau alat peraga merupakan salah satu penyebab sehingga
pembelajaran lebih bersifat searah dan membosankan.
Fenomena yang terjadi di TK Al-Fathi sehubungan dengan rendahnya hasil
belajar berhitung penjumlahan bertalian erat dengan substansi materi berhitung yang
cenderung hafalan. Terkait dengan itu diperlukan peran kartu pembelajaran untuk
menjembatani kesenjangan pemahaman materi berhitung dengan fenomena
dilapangan, sehingga siswa mampu mempelajari materi berhitung tanpa ada perasaan
takut dan tertekan. Salah satu yang dapat dimanfaatkan kartu gambar sebagai alat
bantu untuk memperjelas bahan ajar yang disajikan dalam pembelajaran berhitung
khususnya berhitung penjumlahan dari 0-10. Maka dapat dimumgkinkan
pemanfaatan kartu gambar dalam pembelajaran berhitung akan meningkatkan
pemahaman berhitung siswa. Maka peneliti memandang perlu untuk menerapkan
pemanfaatan kartu gambar.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam
penelitian ini adalah: “Apakah penggunaan kartu gambar dapat meningkatkan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi awal keterampilan berhitung di TK Al-Fhati Desa
Tanjungjaya Kecamatan Pakenjeng Kabupaten Garut?
2. Bagaimana pelaksanaan keterampilan berhitung melalui kartu berganbar di TK
Al-Fhati Desa Tanjungjaya Kecamatan Pakenjeng Kabupaten Garut?
3. Bagaimana peningkatan keterampilan berhitung melalui kartu bergambar di TK
Al-Fhati Desa Tanjungjaya Kecamatan Pakenjeng Kabupaten Garut?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian adalah untuk mendapatkan gambaran tentang
pembelajaran berhitung melalui kartu bergambar di TK Al-Fhati. Secara rinci tujuan
yang hendak dicapai dalam pembelajaran ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui gambaran awal keterampilan berhitung di TK Al-Fhati.
2. Untuk mengetahui pelaksanaan keterampilan berhitung melalui kartu berganbar
di TK Al-Fhati.
3. Untuk mengetahui peningkatan keterampilan berhitung melalui kartu bergambar
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk mendapatkan
gambaran bagaimana peningkatan berhitung melalui kartu bergambar. Adapun
kegunaan praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
a. Dapat memberikan wawasan tentang pendidikan Anak Usia Dini.
b. Dapat meningkatkan mutu Pendidikan Anak Usia Dini
2. Bagi Anak Didik
a. Memotivasi siswa agar lebih meningkatkan kemampuan berhitung
b. Membuat siswa agar lebih aktif dalam kegiatan belajar.
c. Meningkatkan kompetensi kognitif dan apektif siswa.
d. Mengembangkan daya imajinatif, sikap kepedulian, kesadaran siswa
terhadap pembelajaraberhitung
3. Bagi Pendidik
a. Menambah pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan
pembelajaran.
b. Meningkatkan kualitas guru dalam mengajar.
c. Meningkatkan rasa percaya diri.
d. Meningkatkan kemampuan dalam melakukan inovasi pembelajaran.
e. Meningkatkan kemampuan reflektifnya dan mampu memecahkan
4. Bagi Satuan TK
a. Meningkatkan kualitas pendidikan.
b. Mendapatkan gambaran mengenai kemampuan guru dalam pelaksanaan
pembelajaran apresiasi sastra berbasis lingkungan.
c. Mendapatkan gambaran tentang peningkatan berhitung puisi.
5. Bagi Dinas Pendidikan
a. Membina kualitas pembelajaran guru.
b. Meningkatkan kualitas pendidikan.
E. Struktur organisasi Penulisan
BAB I : Berisi Latar Belakang Masalah penelitian, Identifikasi Masalah
penelitian, Rumusan masalah penelitian, Tujuan Penelitian,
Manfaat Penelitian,dan Struktur Organisasi.
BAB II : Berisi mengenai Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan
Hipotesis Penelitian.
BAB III : Berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian.
BAB IV : Di dalamnya berisi Hasil Penelitian dan Pembahasan .
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya,
secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang
penggunaan kartu bergambar berbagai binatang dalam meningkatkan
keterampilan berhitung anak di TK. Penelitian ini diharapkan dapat
menciptakan suatu perbaikan, peningkatan dan perubahan ke arah yang
lebih baik, dalam meningkatkan keterampilan berhitung anak TK.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan
secara kolaborasi dengan Pendidik kelas sebagai mitra dalam penelitian.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas
dengan alasan: (1) penelitian ini berupaya untuk melakukan inovasi
terhadap kegiatan pembelajaran di kelas, (2) pelaksanaan penelitian
tindakan kelas tidak mengganggu tugas pokok seorang pendidik, (3)
penelitian tindakan kelas sangat kondusif untuk membuat pendidik
menjadi peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelas.
Kegiatan penelitian ini dimulai dengan kegiatan orientasi
dan observasi terhadap latar belakang penelitian yang meliputi
kegiatan belajar mengajar berhitung dini di sekolah tersebut. Arikunto
(2007) menyatakan bahwa, pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini secara
garis besar di laksanakan dalam empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Hubungan
antara ke empat komponen tersebut menunjukkan sebuah siklus atau kegiatan
berulang. “Siklus” inilah yang sebetulnya menjadi salah satu ciri utama dari
penelitian tindakan kelas. Dengan demikian, penelitian tindakan kelas tidak
terbatas dalam satu kali intervensi saja, tetapi berulang hingga mencapai
ketuntasan yang diharapkan.
Rincian kegiatan penelitian tersebut, adalah persiapan penelitian,
koordinator persiapan tindakan pelaksanaan (perencanaan, tindakan, monitoring,
evaluasi, dan refleksi). Penyusunan laporan pendidikan, penyempurnaan
berdasarkan saran dari dosen pembimbing dan pihak lain yang dirasa perlu.
Penggandaan dan pengiriman laporan pendidikan. Penelitian tindakan kelas
memiliki karakteristik tersendiri dengan penelitian model lain.
Aqib (2008: 16) menyatakan bahwa, karakteristik PTK antara lain: (1)
Didasarkan pada masalah yang dihadapi Pendidik dalam instruksional, (2)
Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya, (3) Peleliti sekaligus sebagai
praktisi yang melakukan refleksi, (4) Bertujuan memperbaiki dan atau
meningkatkan kualitas praktik instruksional, dan (5) dilaksanakan dalam
rangkaian langkah dengan beberapa siklus. prinsip-prinsip penelitian adalah
sebagai berikut:
boleh mengganggu tugas mengajar.
2. Dalam melakukan penelitian tindakan pengumpulan data tidak boleh
terlalu banyak menyita waktu.
3. Metodelogi yang dipakai harus tepat dan terpercaya.
4. Masalah penelitian yang akan ditangani harus merupakan masalah
yang memang dihadapi. Masalah yang menarik dan bersifat faktual.
5. Penelitian tindakan ini tidak boleh menyimpang dari prosedur etika
di lingkungan kerjanya.
6. Penelitian tindakan merupakan suatu proses yang sistematis
7. Penelitian tindakan berorientasi pada perbaikan kinerja dengan
melakukan perubahan yang dituangkan dalam bentuk tindakan.
8. Penelitian tindakan menuntut peneliti mencatat kemajuan, persoalan
yang dihadapi, dan hasil refleksi tentang kinerja Pendidik.
9. Penelitian tindakan sebaiknya dimulai dengan hal-hal sederhana
terlebih dahulu namun nyata. Dengan demikian siklus dimulai dengan
yang kecil sehingga perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi
dapat membuat isu, ide, dan asumsi menjadi lebih jelas.
10.Dalam Penelitian tindakan peneliti melihat dan menilai diri sendiri
secara kritis terhadap apa yang dikerjakan disekolahnya.
A. Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan Model yang terdiri dari
komponen penelitian tindakan kelas (perencanaan, tindakan, observasi, dan
(2007: 1) mengatakan bahwa, penelitian tindakan kelas adalah: Penelitian yang
dilakukan Pendidik di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan
tujuan memperbaiki kinerja sebagai Pendidik, sehingga hasil belajar siswa
meningkat.
Adapun siklus tindakan yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Gambar Desain Penelitian Tindakan Kelas
Orientasi Perencanaan
Refleksi Siklus I Pelaksanaan Tindakan
Pengamatan
Orientasi Perencanaan Berikut
Refleksi
Perbaikan Perencanaan
Siklus II Pelaksanaan Tindakan
Desain pelaksanaan PTK yang akan dilakukan sesuai skema di atas, dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Alur Tindakan Penelitian Siklus I
S
b. Menenetukan dan menyiapkan materi
c. Membuat rencana pembelajaran
d. Menyiapkan media pembelajaran seperti kartu
gambar binatang
e. Membuat lembar pengamatan
Tindakan
a. Tahap permulaan Pendidik memberi
penjelasan kepada anak tentang materi yang akan
dipelajari
b. Pendidik menjelaskan tentang cara bermain kartu
gambar
c. Pendidik menjelaskan dan membimbing
anak bagaimana cara bermain kartu
gambar binatang
Reflkesi
Menganalisa hasil observasi untuk memperoleh
kesimpulan bagaimana yang perlu disempurnakan
Alur Tindakan Penelitian Siklus II
a. Apresiasi untuk perbaikan materi yang
telah di ajukan pada siklus satu
b. Memperbaiki kesalahan/kekurangan pada siklus
satu
Tindakan
a. Anak melakukan pembelajaran
menggunakan kegiatan bermain kartu
bergambar.
b. Pendidik meminta anak-anak untuk
bermain kartu bergambar dalam
berhitung
Refleksi
Data yang diperoleh pada tahap observasi
dianalisis. Hasil yang diperoleh dapat disimpulkan
menjadi hasil kemampuan berhitung selama dua
siklus
C. Prosedur Penelitian
Berdasarkan gambar alur penelitian tindakan kelas di atas, prosedur
penelitian terdapat empat tahap yang lazim dilalui dalam model penelitian.
Tahap tersebut dijabarkan dalam langkah-langkah yang ditempuh dalam
melakukan penelitian tindakan kelas sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan Tindakan (Planning)
tindakan kelas berisi rencana tindakan yang akan dilakukan untuk memecahkan
masalah yang telah ditetapkan. Pendidik dan peneliti secara kolaboratif
merencanakan tindakan, dalam rencana tindakan hendaknya dilakukan hal-hal
sebagai berikut:
a. Permohonan ijin kepada kepala sekolah dan Pendidik kelompok B, serta
Pendidik-Pendidik kelompok lainnya sebagai mitra peneliti.
b. Mengadakan penelitian awal untuk memperoleh data yang akan
dijadikan indikator untuk mengukur pencapaian pemecahan masalah
sebagai akibat dilakukannya tindakan
c. Penetapan tindakan-tindakan yang diharapkan akan menghasilkan dampak
ke arah perbaikan program.
d. Memperkenalkan teknik pembelajaran yang di anggap lebih efektif
untuk pencapaian indikator.
e. Merumuskan rancangan kegiatan.
f. Menyiapkan instrument pengumpulan data dan teknik pengolahan data
untuk digunakan dalam pelaksanaan tindakan.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Dalam tahap ini merupakan implementasi (pelaksanaan) dari
semua rencana yang telah dibuat. Pendidik melakukan tindakan yang
berupa interventasi terhadap kegiatan atau program yang menjadi tugas
kelas rendah melalui kegiatan bermain dedaunan. Langkah-langkah yang
dilakukan peneliti harus mengacu kepada kurikulum yang berlaku, dan
hasilnya diharapkan dapat mempertajam refleksi dan evaluasi yang dilakukan
terhadap apa yang terjadi di kelasnya.
3. Tahap Pengamatan (Observing)
Kegiatan ini merupakan observasi terhadap kondisi objektif. Hal
ini meliputi aspek-aspek: karakteristik, masalah berhitung di kelas rendah,
perhatian anak ketika mengikuti kegiatan belajar mengajar, kesiapan
perkembangan jiwa siswa, kegiatan bimbingan dan pengelolaan KBM
Pendidik.
Kasbolah (1999) menyatakan bahwa, pada pelaksanaannya tahap
observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Observasi
secara lebih operasional merupakan semua kegiatan untuk mengenal,
merekam dan mendokumentasikan setiap hal dari proses dan hasil yang di
capai oleh tindakan yang direncanakan ataupun sampingannya.
Dalam hal ini kegiatan inti yang dilakukan peneliti bersama tim
adalah menghimpun data melalui pedoman pengamatan atau alat pengumpul
data yang telah di persiapkan untuk dapat menghasilkan temuan dan masukan
yang di dapat selama kegiatan belajar berlangsung dalam upaya untuk
memodifikasi dan merencanakan kembali tindakan-tindakan yang akan
Tahapan ini merupakan tahapan untuk memproses data yang di dapat
pada saat dilakukan pengamatan (observasi). Data yang di dapat kemudian di
tafsirkan dan dicari eksplanasinya (penjelasan). Dengan demikian data
yang berhasil dikumpulkan melalui alat pengumpul data yang berhasil
tercatat maupun yang tidak, akan dikonfirmasikan dan di analisis serta di
evaluasi untuk diberikan makna supaya dapat di ketahui pelaksanaan
tindakan yang telah dilakukan tersebut tercapai atau belum agar peneliti
dapat kejelasan mengenai yang akan dilakukannnya kemudian.
D. Lokasi dan Subjek Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di TK Al Fathi Desa Tanjung jaya
Kecamatan Pakenjeng Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelompok TK Al
Fathi Desa Tanjung jaya Kecamatan Pakenjeng Subjek dalam penelitian ini yang
berjumlah 44 anak dan dua orang Pendidik.
Alasan peneliti memilih lokasi tersebut karena: (1) berdasarkan hasil
wawancara peneliti dengan Pendidik, ternyata anak-anak mengalami kesulitan dalam
pembelajaran berhitung, (2) pada pembelajaran berhitung motode yang
digunakannya kurang bervariasi, (3) keterampilan berhitung anak masih sangat
rendah, walaupun sudah berjalan satu semester. Melihat permasalahan ini, maka
perlu adanya variasi metode pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan
berhitung yaitu, dengan kegiatan bermain kartu bergambar berbagai binatang
mengajar sehingga peneliti dapat memperbaiki proses pembelajaran berhitung di
kelas karena di TK Al Fathi belum pernah diberikan kegiatan berhitung melalui kartu
bergambar binatang sehingga kemampuan anak dalam berhitung belum mencapai
indikator yang diharapkan.
E. Kisi-Kisi dan Instrumen Penelitian
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Keterampilan Berhitung Pada Anak Usia Dini
VARIAB EL
Sub Variabel
Indikator Item Pertanyaan TEKNIK
PENGUMP
Mencari
Perencanaan 11. Pembelajaran berupa
satuan kerja harian
Refleksi dokument
asi
Anak
Pelaksanaan 12. Kegiatan Pembelajaran
operasi penjumlahan dengan menggunakan kartu bergambar berbagai binatang
Observasi Anak
Evaluasi 13. Penilaian proses dan
hasil belajar
Observasi Anak
Pedoman Observasi
Keterampilan Berhitung Pada Anak Usia Dini
No Indikator Penilaian Ket
B C K
1 Anak dapat mengenal bilangan 1-10
2 Anak dapat menyebut bilangan 1-10 dengan gambar
3 Anak menghubungkan lambang bilangan dengan benda
4 Anak menyebutkan hasil penambahan
5 Anak dapat membilang dengan cara meniru
6 Anak dapat membilang dengan cara menyebutkan angka
7 Anak dapat membilang dengan benda 1-10
8 Anak dapat mengenal banyak angka bilangan
9 Anak dapat mencari bilangan sesuai dengan perintah
Pedoman Observasi Pendidik Dalam Pelaksanaan Proses Pembelajaran Keterampilan Berhitung Pada Anak Usia Dini
Dimensi Kategori Kegiatan 3. Memilih Media Sesuai dengan kegiatan
Seting kelas 1. Mempersiapkan Alat Untuk Kegiatan 2. Penataan kelompok untuk memudahkan
pemantauan
3. Ruang belajar ditata ulang sesuai dengan tema
Kesiapan Pendidik
1. Kesiapan untuk memberikan materi menguasai materi
1. Memberikan informasi mengenai 2. penggunaan media kartu bergambar
3. Mengarahkan anak untuk mengikuti kegiatan pembelajaran berhitung melalui kartu
bergambar
4. Memberikan kesempatan kepada anak untuk menjawab pertanyaan yang diajukan
F. Teknik Analisis Data
Gay (1987:211, Iskandar, 2011:74) menyatakan analisis data denganmenguji
kesesuaian anatara data yang satu dengan data yang lain. Selanjutnya Sujana (1989,
Iskandar, 2011:74) menyatakan analisis data kualititatif bertolak dari fakta atau
informasi di lapangan. Fakta atau informasi tersebut kemdian diseleksi dan
dikembangkan menjadi pertanyaan-pertanyaaan penuh makna.
bisa dilakukan melalui tiga tahap, yakni :
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses pengumpulan data penelitian. Pada tahap ini
peneliti harus mampu merekam data lapangan dalam bentuk catatan-catatan
lapangan, harus ditafsirkan, atau diseleksi masing-masing data yang relevan dengan
fokus masalah yang diteliti. Selama proses reduksi data, peneliti dapat melanjutkan
meringkas, mengkode, menemukan tema, reduksi data berlangsung selama penelitian
di lapangan sampai laporan penelitian selesai.
2. Melaksanakan Display Data atau Penyajian Data
Penyajian data biasanya digunakan dalam bentuk naratif. Data yang di dapat
dari penelitian tidak mungkin dipaparkan secara keseluruhan karena data tersebut
pasti banyak. Untuk itu, dalam penyajian data dapat dianalisis oleh peneliti untuk
disusun secara sistematis, sehingga data yang diperoleh dapat menjelaskan atau
menjawab masalah yang diteliti.
3. Mengambil Kesimpulan
Setelah melaksanakan penyajian data, peneliti membuat kesimpulan hasil
penelitian dalam bentuk deskriptif. Penarikan kesimpulan sementara, masih dapat
diuji kembali dengan data di lapangan, dengan cara merefleksi kembali, peneliti
dapat bertukar pikiran dengan teman sejawat, triangulasi sehingga kebenaran ilmiah
dapat tercapai. Bila proses siklus interaktif ini berjalan dengan kontinu dan baik,
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan di TK
Al-Fathi Kelompok B Kecamatan Pakenjeng Kabupaten Garut dengan judul
Meningkatkan Keterampilan Berhitung Anak Usia Dini Melalui Penggunaan Kartu
Binatang Tahun ajaran 2013/2014, dapat meningkatkan kemampuan berhitung
anak.
Kondisi Awal kemampuan anak di TK Al-Fathi menunjukkan bahwa
anak kurang aktif dalam pembelajaran berhitung, sehingga tingkat kemampuan
berhitung anak sangat rendah. Hal ini dibuktikan dari 24 anak ternyata baru 5 anak
yang menunjukkan kemampuan berhitung dengan presentase 25 % anak
menunjukkan kemampuan berhitung baik.
Pelaksanaan keterampilan berhitung pada Siklus I dan II menunjukkan
bahwa penerapan metode penggunaan kartu gambar untuk meningkatkan
kemampuan berhitung matematika anak TK Al-Fathi Kelompok B Kecamatan
Pakenjeng Kabupaten Garut tahun Pelajaran 2013/2014 dinyatakan meningkat.
Setelah pendidik melaksanakan siklus I yang memfokuskan pada materi
pokok berhitung menggunakan kartu gambar binatang dengan indikator
Setelah melakukan kegiatan pembelajaran pada Siklus I, pendidik
melaksanakan pada siklus II yang memfokuskan pada materi pokok berhitung
dengan menggunakan penggunaan kartu gambar berbagai binatang dengan
indikator pendidikan lambang bilangan kesesuaian atau urutan logis.
Hasil peningkatan keterampilan berhitung anak yang telah mencapai
indikator keberhasilan dan termasuk dalam kategori baik. Sehingga rata-rata
persentasi seluruh siswa pada lembar observasi, kemampuan berhitung anak TK
Al-Fathi Kelompok B Kecamatan Pakenjeng Kabupaten Garut nilai rata-rata 21%
pada kondisi awal, 46% pada siklus I dan kemudian meningkat menjadi 83%
(baik) pada siklus II.
Berdasarkan hasil analisis penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan
bahwa melalui kegiatan berhitung melalui penggunaan kartu gambar binatang
dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak Kelompok B TK Al-Fathi
Kecamatan Pakenjeng Kabupaten Garut tahun Ajaran 2013/2014.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian Kemampuan berhitung anak melalui media
gambar binatang di TK Al-Fathi Kelompok B Kecamatan Pakenjeng Kabupaten
Garut, maka direkomendasikan:
1. Bagi anak, agar anak lebih mengetahui tentang konsep-konsep matematika,
sehingga anak akan lebih mudah dalam mengenal bilangan.
satunya dengan penggunaan kartu gambar sehingga anak-anak dapat memiliki
kemampuan berhitung.
3. Kepada Lembaga Sekolah, agar selalu dapat meningkatkan kualitas sekolah
dengan mempunyai guru-guru yang aktif dan inovatif dapat mengeksplorasikan
metode-metode pembelajaran yang menarik bagi anak. Menyediakan sarana dan
prasarana yang mendukung pada proses pembelajaran, khususnya untuk
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Mudjito. (2006). Model Pembelajaran Bidang Pengembangan Permainan Berhitung
Permulaan di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional
Rahmah, Nur Faizah. (2012). Mendesain Perilaku Anak Sejak Dini. Surakarta: Gadi
Citra Cemerlang.
Rahyubi, Heri. (2012). Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik.
Bandung : Nusa Media.
Samani, Muchlas. (2011). Pendidikan Karakter. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Suparno, Paul. (2001). Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta:
Kanisius.
Sujiono, Yuliani Nurani. (2013). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta :
PT INDEKS.
Tim Pena Cendekia. (2013). Panduan Mendongeng. Surakarta, Jawa Tengah:
Gazzamedia
Ulfah, Maulidya dan Suyadi. (2013). Konsep Dasar PAUD. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya