MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN ANAK USIA DINI MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak Kelompok B di TK Merpati Pos 2 Kota
Bandung Tahun Pelajaran 2012-2013)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Menempuh Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh:
Santika Saridiningsih 0803192
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2012
▸ Baca selengkapnya: pertanyaan tentang lingkungan belajar anak usia dini
(2)Dinda Dwi Amanda, 2013
Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Usia Dini Melalui Permainan Book Scavenger
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi ini yang berjudul, “Meningkatkan Kemampuan
Berhitung Permulaan Anak Usia Dini Melalui Pemanfaatan Lingkungan
Sekitar di Taman Kanak-Kanak Merpati Pos 2 Bandung” adalah sepenuhnya
karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari
karya orang lain. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat
keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan
kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap keilmuan
dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya
ini.
Bandung, Desember 2012
Yang membuat pernyataan,
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN ANAK
USIA DINI MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak Kelompok B di TK Merpati Pos 2 Kota
Bandung Tahun Pelajaran 2012-2013)
Oleh
Santika Saridiningsih
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Ilmu Pendidikan
© Santika Saridiningsih 2012
Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2012
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Dinda Dwi Amanda, 2013
Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Usia Dini Melalui Permainan Book Scavenger
LEMBAR PENGESAHAN
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN ANAK
USIA DINI MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak Kelompok B di TK Merpati Pos 2 Kota
Bandung Tahun Pelajaran 2012-2013)
Oleh
Santika Saridiningsih 0803192
Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I
Dr. Badru Zaman, M.Pd NIP. 19740806 200112 1 002
Pembimbing II
Dr. Nining Sriningsih, M.Pd NIP. 19791211 200604 2 001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
Dinda Dwi Amanda, 2013
Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Usia Dini Melalui Permainan Book Scavenger
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN ANAK
USIA DINI MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak Kelompok B di TK Merpati Pos 2 Kota
Bandung Tahun Pelajaran 2012-2013)
Oleh
Santika Saridiningsih 0803192
Disetujui dan disahkan oleh:
Penguji I
Dr. Ernawulan Syaodih, M.Pd
Penguji II
Rita Mariyana, M.Pd NIP. 19651001 199802 2 001 NIP. 19780308 200112 2 001
Penguji III
Hani Yulindrasari, S.Psi, M.Gendst
Penguji IV
Drs. H. Usep Kuswari, M.pd NIP. 19790714 200212 2 001 NIP. 195950119 198601 1 001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
Dinda Dwi Amanda, 2013
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN ANAK USIA DINI MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak Kelompok B di TK Merpati Pos 2 Kota Bandung Tahun Pelajaran 2012-2013)
Santika Saridiningsih 0803192
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan berdasarkan temuan masalah yang berkaitan dengan kemampuan berhitung permulaan anak di Taman Kanak-Kanak Merpati Pos 2 Bandung. Pembelajaran yang dikembangkan adalah pembelajaran melalui pemanfaatan lingkungan sekitar. Hal tersebut menjadi alasan yang mendasari rumusan masalah, yaitu (1) Bagaimana kondisi objektif pembelajaran berhitung permulaan anak kelompok B di Taman Kanak-kanak Merpati Pos 2? (2) Bagaimana prosedur pemanfaatan lingkungan sekitar dalam meningkatkan kemampuan berhitung permulaan anak kelompok B di Taman Kanak-Kanak Merpati Pos 2? (3) Bagaimana peningkatan kemampuan berhitung permulaan anak kelompok B di Taman Kanak-Kanak Merpati Pos 2 setelah dilaksanakannya pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekitar?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan sejauh mana kondisi objektif pembelajaran berhitung permulaan anak kelompok B di Taman Kanak-Kanak Merpati Pos 2. Untuk mendeskripsikan pemanfaatan lingkungan sekitar dalam meningkatkan kemampuan berhitung permulaan anak kelompok B di Taman Kanak-Kanak Merpati Pos 2. Untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan berhitung permulaan anak kelompok B di Taman Kanak-Kanak Merpati Pos 2 setelah memanfaatkan lingkungan sekitar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam proses pengkajian dengan empat tahap (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pangamatan , dan (4) refleksi pada anak Taman Kanak-Kanak Merpati Pos 2 Kelompok B sebanyak 12 orang anak. Kondisi awal kemampuan berhitung anak di Taman Kanak-Kanak Merpati Pos 2 masih belum terstimulasi secara maksimal, dalam 10 indikator kemampuan berhitung pada umumnya kemampuan anak ada pada ketegori belum berkembang, namun setelah penerapan pemanfaatan lingkungan sekitar, kemampuan berhitung anak mengalami peningkatan, dalam 10 indikator kemampuan berhitung kemampuan anak yang berada pada kategori berkembang sesuai harapan sebanyak 25% dan kemampuan anak yang berada kategori berkembang sangat baik sebanyak 75%. pada umumnya kemampuan anak berada pada kategori berkembang sangat baik. Rekomendasi yang diberikan untuk pendidik anak usia dini yaitu pemanfaatan lingkungan sekitar ini dapat dijadikan sebagai alternatif untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak karena dapat meningkatkan dan memotivasi aktivitas anak sehingga anak dapat menikmati bahwa lingkungan sebagai sumber belajar benar-benar dapat memperkaya dan memperjelas bahan ajar yang dipelajari.
.
vi Dinda Dwi Amanda, 2013
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 7
C. Tujuan Penelitian ... 8
D. Manfaat Penelitian ... 9
E. Sistematika Penelitian ...10
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...12
A. Konsep Kemampuan Berhitung Permulaan di Taman Kanak-Kanak ...12
1. Pengertian Berhitung Permulaan di Taman Kanak-Kanak ...12
2. Tujuan Pembelajaran Berhitung Permulaan ...15
4. Tahapan Penguasaan Berhitung di Taman Kanak-Kanak ...17
B. Konsep Pemanfaatan Lingkungan Sekitar ...19
1. Pengertian Media Lingkungan ...19
C. Karakteristik Media Lingkungan...21
D. Nilai-Nilai Lingkungan Sebagai Sumber Belajar ...24
E. Jenis-jenis Lingkungan Sebagai Sumber Belajar………..27
F. Pemanfaatan Lingkungan Sekitar dalam Pembelajaran Berhitung……...29
G. Prosedur Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Belajar…...32
H. Pentingnya Media Lingkungan Sekitar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Anak Pada Kemampuan Berhitung……...………33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...37
A. Metode Penelitian ...37
B. Prosedur Penelitian ...39
C. Penjelasan Istilah ...42
D. Lokasi dan Subjek Penelitian ...43
E. Teknik Pengumpulan Data ...43
F. Instrumen Penelitian ...44
G. Analisis Data ...50
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...52
A. Hasil Penelitian ...52
viii Dinda Dwi Amanda, 2013
2. Kondisi Objektif Kemampuan Berhitung PermulaanTaman Kanak-
Kanak Merpati Pos 2 Sebelum Pemanfaatan Lingkungan Sekitar ... 57
3. Penerapan Pemanfaatan Lingkungan Sekitar dalam
Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Anak di
Taman Kanak- Kanak Merpati Pos 2 Bandung ... 59
a. Proses Penerapan Pemanfaatan Lingkungan Sekitar pada
Siklus I...61
b. Proses Penerapan Pemanfaatan Lingkungan Sekitar pada
Siklus II ...78
c. Proses Penerapan Pemanfaatan Lingkngan Sekitar pada
Siklus III ...94
4. Peningkatan Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Taman
Kanak- Kanak Merpati Pos 2 Setelah Pemanfaatan
Lingkungan Sekitar ... 111
B. Pembahasan ... 114
1. Kondisi Objektif Pembelajaran Berhitung Permulaan anak di
Taman Kanak-Kanak Merpati Pos 2 Bandung…….……...………..114
2. Penerapan Pemanfaatan Lingkungan Sekitar dalam
Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Anak di Taman
Kanak-Kanak Merpati Pos 2 Bandung ... 118
3. Peningkatan Kemampuan Berhitung Permulaan Anak
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 129
A. Kesimpulan ... 129
B. Rekomendasi ... 131
DAFTAR PUSTAKA………..………133
LAMPIRAN……….135
x Dinda Dwi Amanda, 2013
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR
DAFTAR TABEL
TABEL
3.1 Kisi-kisi Instrumen ...46
3.2 Pedoman Observasi Kemampuan Berhitung Anak ...49
4.1 Daftar Sarana dan Prasarana Taman Kanak-Kanak Merpati Pos 2 Bandung .53 4.2 Profil Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak Merpati Pos 2 Bandung ...54
4.3 Daftar Peserta Didik Kelompok B Taman Kanak-Kanak Merpati Pos 2 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013 ... 55
4.4 Jadwal EkstraKulikuler Taman Kanak-Kanak Merpati Pos 2 Bandung ...57
4.5 Rencana Kegiatan Harian ke 1 Siklus I……….………….62
4.6 Rencana Kegiatan Harian ke 2 Siklus I ...64
4.7 Penilaian Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Siklus I ...74
4.8 Presentase Kategori Siklus I……….………..75
4.9 Rencana Kegiatan Harian ke 1 Siklus II………...….80
4.10 Rencana Kegiatan Harian ke 2 Siklus II………82
4.11 Penilaian Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Siklus II ...91
4.12 Presentase Ketegori Siklus II……….91
4.13 Rencana Kegiatan Harian ke 1 Siklus III………..95
4.14 Rencana Kegiatan Harian ke 2 Siklus III………..98
xii Dinda Dwi Amanda, 2013
4.16 Presentase Kategori Siklus III………..109
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN……….135
A.1 RKH Siklus I ... 136
A.2 Foto Pelaksanaan Siklus I ... 140
A.3 Catatan Lapangan Siklus I ... 143
A.4 Instrumen Penilaian Siklus I ... 148
A.5 Table Distribusi Siklus I ... 160
A.6 Skor Penilaian Siklus I ... 162
A.7 Lembar Observasi Guru Siklus I ... 163
B.1 RKH Siklus II ... 165
B.2 Foto Pelaksanaan Siklus II ... 169
B.3 Catatan Lapangan Siklus II ... 172
B.4 Instrumen Penilaian Siklus II ... 176
B.5 Skor Penilaian Siklus II ... 188
B.6 Lembar Obeservasi Guru Siklus II ... 189
C.1 RKH Siklus III ... 191
C.2 Foto Pelaksanaan Siklus III ... 196
C.3 Catatan Lapangan Siklus III ... 198
C.4 Instrumen Penilaian Siklus III ... 202
C.5 Skor Penilaian Siklus III ... 214
xiv Dinda Dwi Amanda, 2013
D.1 SK Pembimbing ... 217
D.2 Surat Izin Penelitian ... 218
D.3 Surat Pengantar Judgmet Instrumen ... 219
D.4 Lembar Judgment Instrumen ... 220
D.5 Lembar Judgment Instrumen ... 221
D.6 Lembar Perbaikan Skripsi Dosen Penguji I... 222
D.7 Lembar Perbaikan Skripsi Dosen Penguji II ... 223
D.8 Lembar Perbaikan Skripsi Dosen Penguji III ... 224
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan dapat dipandang suatu proses pemberdayaan dan pembudayaan
individu agar ia mampu memenuhi kebutuhan perkembangannya dan sekaligus
memenuhi tuntutan sosial, kultural, dam religius dalam lingkungan kehidupannya.
Pengertian pendidikan ini mengimplikasikan bahwa upaya apapun yang dilakukan
dalam konteks pendidikan seyogianya terfokus pada fasilitas proses perkembangan
individu (Solehuddin, 1997: 3).
Pendidikan anak usia dini pada hakekatnya adalah pendidikan yang
diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Sebagaimana yang tercantum dalam undang-undang No. 20
tahun 2003 tentang sisitem pendidikan nasional yang menyebutkan bahwa:
”Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukan kepada anak sejak lahir sampai dengan enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih lanjut”( Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, 2006: 1).
2
Dinda Dwi Amanda, 2013
dan perkembangan jasmani dan rohaninya, yang dapat membuat pertumbuhan dan
perkembangan anak dapat berkembang secara optimal.
Salah satu bidang pengembangan yang dilakukan di TK adalah aspek
pengembangan kognitif. Pengembangan ini bertujuan agar anak mampu mengolah
perolehan belajarnya, menemukan bermacam-macam alternatif pemecahan masalah,
mengembangkan kemampuan logika-matematika, pengetahuan ruang dan waktu,
kemampuan memilah dan mengelompokan dan persiapan pengembangan
kemampuan berfikir teliti (Depdiknas, 2007:1).
Pada aspek pengembangan kognitif ini, salah satu kemampuan yang
dikembangkan adalah kemampuan berhitung. Depdiknas, (2007:1) dalam pedoman
pembelajaran permainan berhitung di Taman Kanak-kanak menjelaskan bahwa
berhitung di Taman Kanak-kanak diharapkan tidak hanya berkaitan dengan
kemampuan kognitif saja, tetapi juga kemampuan mental, sosial dan emosional.
Oleh karena itu dalam pelaksanaannya, berhitung di taman kanak-kanak harus
dilakukan secara menarik dan bervariasi.
Depdiknas, (2007:3) menjelaskan bahwa berhitung sangat berguna bagi
kehidupan sehari-hari, terutama konsep bilangan yang merupakan dasar bagi
pengembangan kemampuan matematis. Berhitung di Taman Kanak-kanak
diperlukan untuk mengembangkan pengetahuan dasar matematika lebih lanjut di
3
bentuk, ukuran, ruang dan posisi melalui berbagai bentuk alat dan kegiatan yang
menyenangkan. Selain itu, berhitung juga diperlukan untuk membentuk sikap logis,
kritis, cermat, kreatif, dan disiplin pada diri anak. Namun, banyak sekali para guru
yang belum bisa memanfaatkan barang-barang yang ada untuk dijadikan media
pembelajaran yang menarik bagi anak dalam mengajarkan keterampilan berhitung
sehingga anak-anak akan merasa senang dan nyaman untuk belajar berhitung.
Aktifitas berhitung ditaman kanak-kanak merupakan salah satu pembelajaran
matematika yang bertujuan untuk memahami mengenal konsep bilangan melalui
ekspolrasi dengan benda-benda kongkrit sebagai pondasi yang kokoh bagi anak
dalam mengembangkan kemampuan pada tahap selanjutnya.
Dalam pedoman pembelajaran permaian berhitung permulaan di Taman
Kanak-kanak (Depdiknas, 2007:5) dijelaskan bahwa :
Berhitung merupakan dari matematika, diperlukan untuk menumbuh kembangkan keterampilan berhitung yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, terutama konsep bilangan yang merupakan juga dasar bagi perkembangan kemampuan matematika maupun kesiapan untuk mengikuti pendidikan dasar.
Anak usia TK adalah masa yang sangat strategis untuk mengenalkan berhitung
di jalur matematika, karena usia TK sangat peka terhadap rangsangan yang diterima
dari lingkungan. Rasa ingin tahunya yang tinggi akan tersalurkan apabila mendapat
stimulasi yang sesuai dengan tugas perkembangan-nya. Apabila kegiatan berhitung
4
Dinda Dwi Amanda, 2013
akan lebih berhasil mempelajari sesuatu apabila yang ia pelajari sesuai dengan
minat, kebutuhan dan kemampuannya (Solehuddin, 1997: 45).
Pentingnya pengembangan pembelajaran matematika pada anak usia dini bisa
dilakukan dengan memberikan berbagai pengalaman-pengalaman yang bermakna
bagi anak sehingga akan dibawa oleh anak sepanjang hidupnya. Namun
kenyataannya banyak sebagian yang menyatakan bahwa pembelajaran matematika
di kalangan pelajar masih merupakan pembelajaran yang menakutkan. Matematika
dianggap pelajaran yang sulit dan tidak menyenangkan. Ia hanya membahas sesuatu
yang pasti dan hanya berkutat dengan angka-angka. Munculnya pandangan yang
buruk terhadap pembelajaran matematika, pada dasarnya berawal dari kesan negatif
yang dimunculkan dalam sisitem pembelajaran matematika itu sendiri. Kurangnya
menggunakan media pembelajaran membuat anak-anak menjadi jenuh, belajar
matematika tidak menyenangkan karena disekolah para siswa hanya diberikan
lembar-lembar latihan yang harus mereka kerjakan secara rutin dari hari ke hari.
Lembar latihan pun hanya terbatas pada pengenalan angka-angka. Selain itu pun
guru pada umumnya tidak memberikan motovasi dan menanamkan sikap positif
terhadap matematika dengan banyak mengemukakan manfaat dan keutamaan
matematika dalam kehidupan mereka.
Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi anak sangatlah penting
dan perlu dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan berhitung di
5
metode/pendekatan juga media yang menarik dan bervariasi. Memanfaatkan
benda-benda nyata yang ada disekitar anak, akan membawa mereka kepada permasalahan
nyata yang dihadapinya. Tentunya dalam pelaksanaannya tetap memperhatikan isi,
proses, media, serta kurikulum yang sesuai dengan tahap perkembangan anak
(Barlia,2006:25).
Menurut Darhim (2005:21) belajar matematika hendaknya mulai dengan
masalah-masalah kontekstual atau melalui manipulasi benda-benda yang nyata yang
ada dilingkungan anak atau hal-hal yang dibanyakan oleh anak. Untuk menjelaskan
berbagai konsep yang abstrak menjadi kongkrit untuk anak usia dini, memanfaatkan
benda-benda sekitar yang sudah dikenal anak. Tujuannya agar anak lebih mudah
dalam memahami konsep yang diajarkan.
Benda-benda yang ada disekitar anak serta ide-ide yang ada disekitar anak
dapat memfasilitasi guru sebagai media belajar serta anak belajar langsung
berinteraksi dengan lingkungan sehingga dapat menguatkan konsep-konsep seperti
mengenal lambang bilangan, mengurutkan lambang bilangan, menguhubungkan
lambang bilangan, dan berhitung dengan cakap. Semua ini akan memudahkan
proses belajar mengajar bagi anak usia dini karena memanfaatkan lingkungan
sekitar sebagai sarana belajar, tentu saja bagi anak sudah tidak asing lagi karena
sudah dekat dan kenal dengan anak. Misalnya: hewan, tumbuhan, kursi, dan meja.
6
Dinda Dwi Amanda, 2013
Peran guru sebagai fasilitator dalam pelaksanaan pendidikan untuk anak usia
dini harus mampu memberikan kemudahan kepada anak untuk mempelajari
berbagai hal yang terdapat dalam lingkungannya.Seperti di ketahui bahwa anak usia
dini memiliki rasa ingin tahu dan sikap antusias yang kuat terhadap segala sesuatu
serta memiliki sikap berpetualang serta minat yang kuat untuk mengobservasi
lingkungan. Ia memiliki sikap petualang yang kuat. Pengenalan terhadap lingkungan
di sekitarnya merupakan pengalaman yang positif untuk mengembangkan minat
keilmuan anak usia dini (Direktorat PAUD, 2006: 5; Solehuddin, 1997: 45).
Pada hakikatnya setiap anak memiliki potensi kemampuan berhitung, namun
dalam tingkatan yang bervariasi, seperti halnya yang dialami oleh anak di Taman
Kanak-Kanak Merpati Pos 2 Bandung. Setelah dilakukan observasi, kemampuan
berhitung anak di Taman Kanak-Kanak Merpati Pos belum berkembang secara
maksimal. Hal ini ditandai dengan belum terlihatnya kemampuan anak dalam
mengenal konsep bilangan seperti menyebutkan urutan lambang bilangan dari 10-1,
menyebutkan urutan secara mundur dari 10-1, menyebutkan bilangan sebelumnya
dan menyebutkan bilangan sesudahnya, dalam kemampuan mengenal lambang
bilangan seperti menunjuk lambang bilangan juga menirukan lambang bilangan
dalam kemampuan menghubungkan konsep bilangan dengan lambang bilangan
seperti mengubungkan lambang bilangan dengan benda-benda, dan dalam
7
kumpulan benda yang jumlahnya sama, jumlahnya lebih banyak dan jumlahnya
lebih sedikit.
Upaya yang akan dilaksanakan oleh peneliti untuk meningkatkan kemampuan
berhitung anak di Taman Kanak-Kanak Merpati Pos 2 Bandung yaitu melalui
pemanfaatan lingkungan sekitar. Pemanfaatan lingkungan sekitar akan digunakan
dalam penelitian ini karena merupakan suatu alternatif baru bagi pembelajaran di
Taman Kanak-Kanak Merpati Pos sehingga diharapkan dapat membantu mengatasi
permasalahan anak di Taman Kanak-Kanak Merpati Pos 2 Bandung terkait
kemampuan berhitung anak.
Berdasarkan paparan yang telah diuraikan di atas, maka penelitian ini
memfokuskan kajian dengan judul “ Meningkatkan Kemampuan Berhitung
Permulaan Anak Usia Dini Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekitar”
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan temuan masalah yang berkaitan dengan kemampuan berhitung
permulaan anak di Taman Kanak-Kanak Merpati Pos 2 Bandung mengenai
kemampuan konsep bilangan, lambang bilangan, menghubungkan konsep bilangan
dengan lambang bilangan dan mengenal konsep sama dan tidak sama. Permasalahan
8
Dinda Dwi Amanda, 2013
untuk menanganinya. Pembelajaran yang dikembangkan adalah pembelajaran
melalui pemanfaatan lingkungan sekitar.
Hal tersebut menjadi alasan yang mendasari rumusan masalah. Rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kondisi objektif pembelajaran berhitung permulaan anak
kelompok B di TK Merpati Pos 2?
2. Bagaimana prosedur pemanfaatan lingkungan sekitar dalam meningkatkan
kemampuan berhitung permulaan anak kelompok B di TK Merpati Pos 2?
3. Bagaimana peningkatan kemampuan berhitung permulaan anak kelompok
B di Tk Merpati Pos 2 kota Bandung setelah dilaksanakannya
pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekitar?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan sejauh mana kondisi objektif pembelajaran
berhitung permulaan anak kelompok B di TK Merpati Pos 2.
2. Untuk mendeskripsikan pemanfaatan lingkungan sekitar dalam
meningkatkan kemampuan berhitung permulaan anak kelompok B di TK
9
3. Untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan berhitung permulaan
anak kelompok B di Tk Merpati Pos 2 setelah memanfaatkan lingkungan
sekitar.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Anak
a. Membantu anak agar dapat mengembangkan kemampuan berhitung
permulaan dengan cara yang menyenangkan.
b. Mengembangkan kemampuan anak dalam memecahkan masalah
dalam kehidupannya sehari-hari.
2. Bagi Guru
a. Memberikan informasi kepada guru agar dapat menggunakan
pendekatan yang lebih beragam dalam pembelajaran dikelas.
b. Memberikan informasi kepada guru agar dapat menggunakan berbagai
macam media untuk pembelajaran dikelas.
c. Memberikan motivasi kepada guru untuk menciptakan
kegiatan-kegiatan yang lebih kreatif dalam pembelajaran dikelas.
3. Bagi Lembaga Taman Kanak-Kanak
a. Memberikan informasi kepada kepala sekolah agar dapat mendukung
10
Dinda Dwi Amanda, 2013
b. Memberikan informasi kepada kepala sekolah agar dapat mendukung
upaya guru dalam mengembangkan pembelajaran matematika yang
tepat kepada anak usia dini.
E. Sistematika Penelitian
Adapun sitematika dalam penulisan skripsi ini dibagi ke dalam lima bab yang
rangkuman pembahasannya adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan
masalah yang diangkat dalam penelitian ini, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini membahas tentang kajian-kajian pustaka mengenai konsep
Kemampuan Berhitung Permulaan yang terdiri dari pengertian
berhitung permulaan, tujuan pembelajaran berhitung, prinsip-prinsip
berhitung permulaan, tahapan penguasan berhitung di Taman
Kanak-kanak, Sedangkan untuk konsep pemanfaatan lingkungan sekitar
dalam pembelajaran berhitung terdiri atas konsep pemanfaatan
lingkungan sekitar secara umum, pengertian media lingkungan,
11
belajar, jenis-jenis lingkungan sebagai sumber belajar, prosedur
pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dan pentingnya media
lingkungan sekitar dalam meningkatkan hasil belajar anak pada
kemampuan berhitung.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini membahas tentang metode penelitian yang digunakan untuk
melakukan penelitian, yakni metode penelitian tindakan kelas (PTK)
yang terdiri dari metode penelitian yang digunakan, prosedur
penelitian, teknik pengumpulan data, instrument penelitian dan
analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas mengenai pembahasan dan penjabaran tentang
pertanyaan-pertanyaan di rumusan masalah yang didapatkan dari
penelitian yang dilakukan penulis selama berada di tempat penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Bab ini membahas tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang
dilakukan penulis dan rekomendasi sebagai sumbangan pemikiran dan
37 Dinda Dwi Amanda, 2013
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang sudah dirumuskan selanjutnya,
secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang
pemanfaatan lingkungan sekitar di Taman Kanak-Kanak. Dengan penelitian ini
diharapkan dapat menghasilakan suatu rumusan praktis tentang sistematika
pelaksanaan pemanfaatan lingkungan sekitar, sehingga menciptakan perubahan
perbaikan dan peningkatan dalam kemampuan berhitung permulaan pada anak
Taman Kanak-Kanak.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK)
model Elliot. Adapun jenisnya yaitu PTK partisipan karena dalam penelitian ini
peneliti terlibat secara langsung dalam proses penelitian sejak awal sampai
penelitian tersebut berakhir. Sesuai dengan pernyataan Muslihudin (2009: 73),
bahwa sejak perencanaan penelitian peneliti senantiasa terlibat, selanjutnya
peneliti memantau, mencatat, dan mengumpulkan data, lalu menganalisa data serta
berakhir dengan melaporkan hasil penelitiannya.
Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang mengacu pada apa yang
dilakukan guru didalam kelas untuk mengkaji kembali secara seksama dan
menyempurnakan kegiatan pembelajaran yang kurang atau dirasakan kurang agar
38
Penelitian tindakan kelas memiliki manfaat yang sangat penting bagi dunia
pendidikan khususnya dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Hal tersebut senada
dengan yang diungkapkan oleh Wibawa (2003:55) bahwa “ penelitian tindakan
kelas sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan mutu proses dan hasil
pembelajaran kelas.
Hal-hal yang perlu diketahui dan diperhatikan oleh peneliti agar penelitian ini
berhasil dan menjadikan pembelajaran lebih baik dari sebelumnya adalah
karaktersistik penting dalam PTK, antara lain: 1) didasarkan pada masalah yang
dihadapi guru dalam instruksional; 2) adanya kolaborasi dalam pelaksanaanya, 3)
peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi; 4) bertujuan
memperbaiki atau meningkatkan kualitas praktek instruksional; 5) dilaksanakan
dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus, (Muslihuddin, 2009: 13-14).
Kegiatan penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam proses pengkajian
yang berulang dengan empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan
refleksi. Penelitian merencanakan jenis tindakan yang akan dilaksanakan secara
matang setelah susunan rencana terprogram dengan baik, maka peneliti
melaksanakan tindakan. Selama penerapan tindakan diberikan, peneliti juga
mengamati proses pelaksanaan tersebut, dengan berdasarkan pada hasil
pengamatan akhirnya peneliti bekerjasama dengan guru melakukan refleksi
39
Dinda Dwi Amanda, 2013 B. Prosedur Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan dalam tiga siklus, adapun prosedur penelitian
tindakan kelas untuk memperoleh data tentang proses dan hasil yang dicapai pada
penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Identifikasi permasalah pembelajaran kemampuan berhitung
permulaan
Perumusan masalah yang digunakan dalam penelitian ini melalui observasi
langsung peneliti ke lapangan dimana peneliti melakukan penelitian di Taman
Kanak-Kanak Merpati Pos 2 Bandung. Adapun yang menjadi target observasi
peneliti meliputi penggunaan materi, pemilihan metode pembelajaran, media
yang digunakan, dalam pembelajaran serta peran guru dalam mengevaluasi
pembelajaran berhitung permulaan yang dilakukan di tempat penelitian. Hasil
observasi selanjutnya dianalisis dengan menggunakan kerangka teoritis sehingga
terumuslah masalah pembelajaran matematika lebih khususnya pada kemampuan
berrhitung permulaan di Taman Kanak-Kanak Merpati Pos 2 Bandung.
2. Menyusun Rancangan Tindakan Atau Perencanaan
Penelitian ini menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa,
dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan dilakukan secara
partisipan yaitu antara peneliti sebagai guru yang melakukan tindakan dan
40
Pada tahap ini peneliti bersama guru merancang kegiatan yang akan
dilakukan dalam meningkatkan dan memperbaiki hasil belajar anak, terkait
kemampuan berhitung anak. Hal-hal yang perlu direncanakan dalam menyusun
rancangan antara lain menyiapkan surat ijin penelitian, mempersiapkan lembar
observasi, mempersiapkan perekaman data seperti kamera digital, menetapkan
indikator, dan membuat rancangan tindakan dengan menentukan perlakuan yang
akan diberikan pada anak sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik setia anak.
3. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan implementasi pembelajaran kemampuan berhitung anak
dilaksanakan melalui prosedur sebagai berikut :
a. Pelaksanaan pembelajaran kemampaun berhitung permulaan dimulai dari
perencanaan
b. Melaksanakan tindakan pembelajaran yang telah direncanakan dengan
indikator berhitung permulaan yang didukung dengan pemanfaatan
lingkungan sekitar
c. Observasi terhadap pembelajaran matematika khususnya pada kemampuan
berhitung permulaan melalui pemanfaatn lingkungan sekitar sebagai salah
satu upaya dalam meningkatkan kemampuan bethitung
d. Refleksi terhadap tindakan yang sudah dilakukan berdasarkan temuan
41
Dinda Dwi Amanda, 2013
Tahap diatas membentuk satu siklus sehingga dapat dilanjutkan pada siklus
berikutnya dengan tahap PTK secara daur ulang, berdasarkan hasil refleksi pada
siklus sebelumnya, sehingga sampai pada suatu permasalahn dianggap teratasi.
Siklus penelitian tindakan kelas dapat digambarkan sebagai berikut (Arikunto,
2002: 16):
Gambar 3.1
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
42
C. Penjelas Istilah
Penjelasan istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan berhitung permulaan Anak Usia Dini
kegiatan berhitung untuk anak usia dini disebut sebagai kegiatan
menyebutkan urutan bilangan atau membilang buta ( rote caounting/rational
counting) Copley ( dalam Sriningsih, 2008: 64). Menurut Sujiono (2008:5.12)
Pengembangan berhitung permulaan bagi anak di Taman Kanak-Kanak meliputi
kemampuan konsep bilangan, kemampuan mengenal lambang bilangan,
kemampuan menghubungkan konsep bilangan dengan lambang bilangan dan
kemampuan mengenal konsep sama dan tidak sama.
2. Pemanfaatan Lingkungan Sekitar
Menurut Darhim, (2005:21) Pendidikan dengan pendekatan lingkungan alam
sekitar dapat diartikan sebagai pendidikan yang berorientasi kepada dan
berlangsung di lingkungan sekitar. Yang berdasarkan tujuannya, mengajar
dengan pendekatan lingkungan sekitar dapat didefinisikan sebagai menggunakan
atau memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ada dilingkungan sekitar sekolah,
sebagai laboratorium belajar yang berusaha untuk meningkatkan keterlibatan
peserta didik melalui pemberdayaan lingkungan sekita sebagai sumber belajar
melalui lingkungan alam dan lingkungan fisik yang dijadikan sumber belajar
meliputi : 1) anggota tubuh,2) alat makan, 3) sepatu, 4) lapangan, 5) halaman
43
Dinda Dwi Amanda, 2013
Teknik mengajar dengan penggunaan media lingkungan sekitar antara lain;
a. Semua pendekatan belajar adalah baik dan dapat digunakan
b. Dampak positif mengajar memberikan kesempatan dan dorongan untuk
pengembangan anak dalam usaha memcahkan masalah
c. Memungkinkan anak didik untuk merespon dengan seluruh kemampuan
berfikir, anggota badan, serta segala minatnya (Barlia, 2006:25).
D. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak Merpati Pos 2 yang berlokasi di
Jl. Pratista Raya No 66 Antapani Bandung dengan alasan memilih lokasi tersebut
dikarenakan media yang digunakan dalam proses pembelajaran masih kurang
berfarisasi, masih banyak menggunakan lembar kerja, serta adanya kemauan dan
kesedian pihak sekolah yang mau membuka wawasannya untuk mengoptimalkan
pembelajaran yang terintegrasi dengan pengembangan lain di Taman Kanak-Kanak.
Sehingga peneliti berusaha untuk menyumbangkan keilmuan yang sesuai dengan
prinsip-prinsip pembelajaran di Taman Kanak-Kanak.Dalam penelitian ini yang
menjadi subjek penelitian adalah anak Taman Kanak-Kanak Merpati Pos 2 di
Kelompok B yang berjumlah 12 orang anak.
E. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2007:67), teknik pengumpulan data merupakan langkah yang
44
mendapatkan data. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada
natural setting (kondisi yang alami), sumber data primer, dan teknik pengumpulan
data lebih banyak pada observasi berperan serta (participan observation), dan
dokumentasi. Terdapat dua macam teknik pengumpulan data kualitatif yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Observasi
Observasi atau pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan atau benda
lain dengan tujuan mampu menggambarkan secara utuh atau mampu mengkonstruksi
proses implementasi tindakan perbaikan yang dimaksud dalam diskusi balikan.
2. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah pengumpulan data dengan menggunakan data-data fisik
yang berbentuk audio, visual, maupun audio visual, berupa foto, rekaman suara, dan
lain-lain yang diperlukan sebagai dokumentasi yang menggambarkan upaya
meningkatkan kemampuan berhitung melalui pemanfaatan media lingkungan sekitar
di TK Merpati Pos.
F. Instrumen Penelitian
Arikunto (2002:101) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah alat bantu
yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen yang
45
Dinda Dwi Amanda, 2013
scale dan dokumentasi. Prosedur pengembangan instrumen yang dilakukan dalam
penelitian ini antara lain sebagai berikut (Margono, 2009: 157).
1. Menganalisis Variabel Penelitian
Peneliti terlebih dahulu mengkaji variabel menjadi sub variabel/dimensi, indikator
serta item pernyataan dengan rinci dan jelas sehingga dapat diukur dan menghasilkan
data yang diinginkan oleh peneliti. Pembuatan indikator, dalam hal ini indikator
kemampuan berhitung anak, peneliti mengunakan teori atau konsep-konsep yang ada
dalam pengetahuan ilmiah.
2. Menetapkan Jenis Instrumen
Langkah kedua, peneliti menetapkan jenis instrumen penelitian yang akan
digunakan sesuai dengan kebutuhan dalam pengumpulan data di lapangan, atau
dengan kata lain instrumen tersebut digunakan untuk mengukur variable, sub variabel
atau indikator yang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan teori. Jenis instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi dalam bentuk rating
scale dan pedoman dokumentasi berupa catatan lapangan dan foto pelaksanaan
pemanfaatan lingkungan sekitar untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak.
3. Menyusun Kisi-kisi Instrumen
Peneliti menyusun kisi-kisi instrumen yang berisi lingkup variabel, indikator,
butir item, teknik pengumpulan data dan sumber data. Adapun kisi-kisi instrumen
46
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen
Variabel Indikator Item Pernyataan Butir
Item sesudah 2 adalah 3
47
Dinda Dwi Amanda, 2013
kumpulan benda
a. Perumusan tujuan pembelajaran b. Perencanaan materi
pembelajaran c. Perencanaan
metode pembelajaran d. Perencanaan media
48 a. Guru memberikan
kesempatan kepada b. Guru memberikan
49
Dinda Dwi Amanda, 2013
4. Membuat Instrumen Penelitian
Berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun pada langkah sebelumnya, peneliti
kemudian membuat instrument penelitian yang terdiri dari item atau pernyataan
yang mengacu pada indikator yang telah ditentukan. Jenis instrument yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi dalam bentuk rating
scale. Pedoman observasi yang digunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.2
Pedoman Observasi Kemampuan Berhitung Permulaan
No Item Indikator Penilaian
1 2 3 1 Anak dapat menyebutkan urutan bilangan dari 1-10
2 Anak dapat menyebutkan urutan bilangan secara mundur dari 10-1
3 Anak dapat menyebutkan bilangan sebelumnya, contoh sebelum 2 adalah 1
4 Anak dapat menyebutkan bilangan sesudahnya, contoh sesudah 2 adalah 3
5 Anak dapat menunjuk lambang bilangan 6 Anak dapat menirukan lambang bilangan 1-10
7 Anak dapat memasangkan lambang bilangan dengan benda yang ada disekitar sampai 10
8 Anak dapat membedakan dua kumpulan benda yang sama jumlahnya.
9 Anak dapat membedakan dua kumpulan benda yang lebih banyak
10 Anak dapat membedakan dua kumpulan benda yang lebih sedikit
50
Keterangan:
1 Belum Mampu Melakukan Sendiri 2 Mampu Melakukan Sesuai Indikator 3 Mampu Melakukan Melebihi Indikator
5. Judgment Instrumen
Langkah selanjutnya peneliti mengkonsultasikan instrumen yang telah dibuat
dengan ahli, dalam hal ini dengan dua dosen yang ahli di bidang pendidikan anak usia
dini. Judgment instrumen ini dilakukan untuk merevisi instrument apabila terdapat
kesalahan atau kekeliruan dalam pembuatannya, misalnya denan membuang
instrumen yang tidak perlu, mengganti item/pernyataan dalam masing-masing
indikator, perbaikan isi atau redaksi dan lain sebagainya.
G. Analisis Data
Analisis data dalam pelaksanaan penelitian kualitatif telah dilakukan sejak
pengumpulan informasi, maka sejak itulah analisis terhadap data yang ditemukan
dilakukan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
dengan melakukan beberapa tahapan diantaranya reduksi data, display data, dan
kesimpulan, (Sugiyono, 2008: 337).
1. Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan dicatat dan diteliti secara rinci. Mereduksi data
51
Dinda Dwi Amanda, 2013
penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Peneliti akan
menetapkan tujuan yang akan dicapai setiap akan mereduksi data.
2. Display Data
Setelah direduksi maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data.Dalam
penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, tabel,
hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya yang berbentuk teks bersifat
naratif. Dalam penelitian ini display data menggunakan tabel distribusi fekuensi,
Menurut supranto (2000: 62) distribusi frekuensi adalah pengelompokan data
kedalam beberapa kelompok (kelas) dan kemudian dihitung banyaknya data yang
masuk kedalam tiap kelas. Dengan display data maka akan memudahkan untuk
memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang
telah dipahami tersebut.
3. Verifikasi
Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi, kesimpulan dalam
penelitian ini mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak
awal, tetapi mungkin juga tidak karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan
rumusan masalah dalam penelitian kuantitatif masih bersifat sementara dan akan
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang meningkatkan kemampuan berhitung
permulaan anak melalui pemanfaatan lingkungan sekitar di Taman Kanak-Kanak
Merpati Pos 2 Bandung, dapat diuraikan kesimpulan sebagai berikut:
1. Pembelajaran berhitung permulaan anak di Taman Kanak-Kanak Merpati Pos
2 Bandung menggunakan metode pembelajaran klasikal, dalam kegiatan
pembelajaran berhitung permulaan guru menggunakan media lks (buku
paket). Dalam setiap indikator kemampuan berhitung permulaan seperti
mengenal konsep bilangan, mengenal lambang bilangan, menghubungkan
konsep bilangan dengan lambang bilangan, dan mengenal konsep sama dan
tidak sama guru hanya menggunakan media buku paket tersebut, jarang sekali
guru menggunakan media yang lain untuk digunakan dalam pembelajaran
berhitung permulaaan. Kurang variatifnya metode pembelajaran dan media
yang digunakan saat kegiatan pembelajaran berlangsung membuat anak
merasa jenuh dan tidak menyenangkan. sebelum penerapan pemanfaatan
lingkungan sekitar masih belum terstimulasi secara optimal hal ini ditandai
dengan belum terlihatnya kemampuan anak dalam memecahkan masalah
yang terkait dalam kemampuan berhitung permualaan yang dilakukan
sehari-hari. Kemampuan berhitung permulaan yang belum terstimulasi diantaranya
130
Dinda Dwi Amanda, 2013
Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Usia Dini Melalui Permainan Book Scavenger
bilangan, kemampuan menghubungkan konsep bilangan dengan lambang
bilangan, dan kemampuan mengenal konsep sama dan tidak sama.
2. Pemanfatan lingkungan sekitar yang ditujukan untuk meningkatkan
kemampuan berhitung permulaan anak di Taman Kanak-Kanak Merpati Pos 2
Bandung dilaksanakan dalam tiga siklus. Jenis pemanfaatan lingkungan
sekitar yang yang diterapkan yaitu pemanfaatan lingkungan fisik meliputi
barang dan benda-benda yang ada disekitar anak, seperti ruang kelas,
halaman sekolah, lapangan dekat sekolah, barang-barang yang ada didalam
kelas, peralatan makan anak, sepatu anak, tembok, lantai, tanah dan
tumbuhan. Setiap pemanfaatan lingkungan sekitar tersebut ditujukan untuk
seluruh aspek kemampuan berhitung anak dalam setiap indikator yang
berbeda. Observasi pada siklus pertama menggambarkan adanya peningkatan
terkait kemampuan berhitung permulaan anak, begitupun dengan hasil
observasi pada siklus kedua dan ketiga.
3. Kemampuan berhitung permulaan anak setelah diterapkannya pemanfaatan
lingkungan sekitar mengalami peningkatan yang cukup baik dari pra siklus
hingga siklus ketiga. Hasil pengamatan secara keseluruhan dari siklus kesatu
hingga siklus ke tiga dari 10 indikator kemampuan berhitung permulaan anak
yang terstimulasi secara optimal yang pada umumnya berada pada kategori
berkembang sangat baik yaitu indikator menyebutkan urutan bilangan dari
1-10, menyebutkan bilangan sebelumnya, menyebutkan bilangan sesudahnya,
menunjuk lambang bilangan, memasangkan lambang bilangan dengan
131
indikator yang pada umumnya berada pada kategori berkembang sesuai
harapan yaitu intikator menyebutkan urutan bilangan secara mundur dari
10-1, menirukan lambang bilangan, membedakan dua kumpulan benda yang
lebih banyak, dan membedakan dua kumpulan benda yang lebih sedikit.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil pembahasan yang disimpulkan diatas, terdapat beberapa
hal yang menjadi catatan sebagai bahan rekomendasi diantaranya:
1. Bagi Guru
a. Guru hendaknya dapat menstimulasi perkembangan kemampuan
berhitung permulaan anak melalui pembelajaran yang menyenangkan dan
memberikan kesempatan bagi anak untuk mendapatkan pembelajaran
melalui kegiatan yang menarik, salah satunya melalui pemanfaatan
lingkungan sekitar.
b. Guru hendaknya dapat memilih media yang tepat dalam pemanfaatan
lingkungan sekitar anak. Media yang digunakan, dalam hal ini
benda-benda yang terdekat dengan anak sampai benda-benda-benda-benda yang terjauh,
mulai dari anggota tubuh anak dan benda yang dapat anak lihat setiap
hari seperti alat makan, sepatu, tempat minum anak sehingga anak akan
merasa tertarik karena setiap benda dan barang yang ada disekitarnya
dapat dijadiakan sebagai media belajar untuk anak.
c. Dalam pembelajatan berhitung menggunakan pemanfaatan lingkungan
132
Dinda Dwi Amanda, 2013
Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Usia Dini Melalui Permainan Book Scavenger
anak sehingga anak dapat menikmati bahwa lingkungan sebagai sumber
belajar benar-benar dapat memperkaya dan memperjelas bahan ajar yang
dipelajari.
2. Bagi Pengelola Taman Kanak-Kanak Merpati Pos 2 Bandung
a. Pengelola diharapkan dapat menyediakan fasilitas-fasilitas bermain anak
yang dapat merangsang anak untuk meningkatkan kemampuan
berhitungnya.
b. Pengelola hendaknya dapat mengikut sertakan pendidik untuk mengikuti
pelatihan demi untuk meningkatkan profesionalisme pendidik terutama
dalam pemilihan materi, metode, serta media pembelajaran.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian secara lebih
mendalam lagi terhadap penerapan pemanfaatan lingkungan sekitar untuk
meningkatkan kemampuan berhitung permulaan anak.
b. Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan pemanfaatan lingkungan
sekitar yang lebih baik lagi dengan memperluas dan memvariasikan area
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Aristorahadi. (2008) pemanfaatan lingkungan sebagai-sumber belajar. 15 september 2012, from www.wikipedia.com
Awibowo. (1997). Kesadaran Lingkungan. 15 september 2012, www.wikipedia.com
Aqib, Z. (2006). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung: Yramawidya
Barlia, L (2006). Mengajar Dengan Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar, Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional.
Copley, J (2000). The Young Child and Mathematics. Washington D.C:NAEYC
Darhim, (2005) Antara Realistik Mathematics Education (RME) dengan Matematika
Modern ( New Math). Jurnal Pendidikan Bandung: LPTK dan ISPI
Depdikans, (2004), Kurikulum TK/RA. Jakarta : Depdiknas
Depdiknas (2007). Pedoman Permainan Berhitung Permulaan di Taman
Kanak-kanak. Jakarta Depsiknas Direktotar Pembinaan TK dan SD
Depdiknas (2007). Pedoman Pengembangan Bidang Kognitif di Taman
Kanak-kanak. Jakarta Depsiknas Direktotar Pembinaan TK dan SD
Eliawati, C (2005). Pemilihan dan Pengembangan Sumber Belajar Untuk Anak Usia
Dini, Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional.
Hidayanti. (2011). Pengembangan Kemampuan Kognitif Anak TK Melalui
Pembelajaran Sains Berbasis Pemanfaatan Lingkungan Sekita.Bandung.
Upi
Istianti, T (2006). Modul Pembelajaran IPS. 15 september 2012, www.wikipedia.com
Margono, S. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
134 Dinda Dwi Amanda, 2013
Purwanto, N. (1995). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Rosdakarya.
Solehuddin, M (2000) Konsep Dasar Pendidikan Pra Sekolah, Bandung: Fakultas Ilmu Pendidikan UPI
Sriningsih, N (2008) Pembelajaran Matematika Terpadu Untuk Anak Usia Dini. Bandung : Pustaka Sebelas
Sugiyono. (2008). Statistika untuk Penelitian. Bandung: IKAPI.
Sujiono, Y.N. (2008). Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka
Suparanto, J .(2000). Statistik Teori dan Aplikasi EdisiEnam. Jakarta: Erlangga
Utomo, P. (2009) Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Untuk Anak