PENGARUH PENGELOLAAN PANTAI TERHADAP KUALITAS LINGKUNGAN DI KAWASAN WISATA PANTAI PONDOK BALI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata Pada Program Studi Manajemen Resort dan Leisure
Universitas Pendidikan Indonesia
Oleh : Anggi Susilowati
0900955
PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT DAN LEISURE FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
PENGARUH PENGELOLAAN PANTAI TERHADAP KUALITAS LINGKUNGAN DI KAWASAN WISATA PANTAI PONDOK BALI
Oleh
Anggi Susilowati
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Anggi Susilowati 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN ANGGI SUSILOWATI
0900955
PENGARUH PENGELOLAAN PANTAI TERHADAP KUALITAS LINGKUNGAN DI KAWASAN WISATA PANTAI PONDOK BALI
Disetujui dan Disahkan Oleh : Pembimbing I
Prof. Dr. Wanjat Kastolani, M.Pd 196205121987031002
Pembimbing II Iwan Setiawan, S.pd, M.si
197106041999031002
Mengetahui,
Ketua Program Studi Manajemen Resort dan Leisure Fitri Rahmafitria, SP., M.Si
Anggi Susilowati, 2014
Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Definisi operasional ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
A. Tinjauan pustaka ... 9
1. Pariwisata dan istilah-istilah pariwisata ... 9
2. Pengertian wisata ... 9
3. Pengertian pariwisata ... 9
4. Pengertian kepariwisataan ... 10
5. Kawasan wisata ... 10
6. Pesisir/pantai ... 12
7. Pengelolaan wilayah pesisir ... 13
8. Ekosistem pesisir ... 16
9. Lingkungan pesisir/pantai ... 20
10.Permasalahan pembangunan wilayah pesisir dan lautan ... 23
11.Pengelola/Lembaga dalam pengelolaan pesisir/ pantai ... 30
Anggi Susilowati, 2014
Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Hipotesis ... 37
BAB III METODE PENELITIAN ... 38
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 38
1. Lokasi Penelitian ... 38
2. Waktu Penelitian ... 38
B. Desain Penelitian ... 38
C. Variabel Penelitian ... 39
D. Alat Pengumpul Data ... 45
E. Populasi dan Sampel ... 45
1. Populasi ... 45
2. Sampel ... 45
F. Teknik Pengumpulan Data ... 47
G. Instrumen Penelitian ... 48
1. Pendekatan Rating Scale ... 48
2. Uji Validitas ... 48
3. Uji Reabilitas ... 50
H. Rancangan Teknik Analisis Data ... 51
1. Garis Kontinum ... 51
2. Method of Successive Interval (MSI) ... 53
3. Uji Normalitas ... 53
4. Teknik Analisis Regresi Linier Sederhana ... 53
5. Koefisien Determinasi ... 54
6. Uji Hipotesis ... 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 56
A. Hasil Penelitian ... 56
Anggi Susilowati, 2014
Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Analisis Data ... 60
a. Analisis pernyataan responden mengenai pengelolaan pantai (Variabel X) ... 60
b. Rekapitulasi pernyataan wisatawan mengenai pengelolaan pantai (Variabel X) ... 69
c. Analisis pernyataan responden mengenai lingkungan pantai (Variabel Y) . 70 d. Rekapitulasi pernyataan responden mengenai lingkungan pantai (Variabel Y) ... 80
3. Hasil Pengujian Statistik ... 82
a. Uji normalitas ... 82
b. Analisis Regresi Linier Sederhana ... 83
c. Analisis Koefisien Determinasi ... 84
d. Pengujian Hipotesis ... 85
B. Pembahasan ... 86
1. Pengelolaan Pantai ... 86
2. Lingkungan Pantai ... 87
3. Pengaruh Pengelolaan Pantai terhadap Lingkungan Pantai ... 88
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 90
A. Kesimpulan ... 90
B. Saran ... 92
Anggi Susilowati, 2014
Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Derajat keterlibatan masyarakat ... 35
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 40
Tabel 3.2 Jumlah responden ... 47
Tabel 3.3 Hasil Pengujian Validitas Variabel Pengelolaan Kawasan Wisata (X) ... 50
Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas Lingkungan Pantai (Y) ... 51
Tabel 3.5 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 52
Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas pengelolaan Kawasan Wisata dan Lingkungan Pantai ... 53
Tabel 4.1 Tanggapan Responden tentang Frekuensi penanaman hutan mangrove ... 69
Tabel 4.2 Tanggapan Responden tentang Frekuensi penanaman terumbu karang ... 69
Tabel 4.3 Tanggapan Responden mengenai luas pemanfaatan daerah pantai ... 70
Tabel 4.4 Tanggapan Responden tentang luas pengembangan daerah pantai ... 71
Tabel 4.5 Tanggapan Responden tentang luas tembok/tanggul laut ... 72
Tabel 4.6 Tanggapan Responden tentang luas pemecah gelombang... 73
Tabel 4.7 Tanggapan Responden tentang adanya website ... 74
Tabel 4.8 Tanggapan Responden tentang adanya informasi/papan informasi di kawasan wisata ... 75
Anggi Susilowati, 2014
Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.10 Tanggapan Responden tentang tingkat kepedulian pemerintah
memberikan mata pencaharian terhadap masyarakat ... 78
Tabel 4.11 Rekapitulasi hasil jawaban responden terhadap indicator pengelolaan kawasan wisata (X) ... 79
Tabel 4.12 Tanggapan Responden tentang adanya sampah ... 81
Tabel 4.13 Tanggapan Responden tentang kebersihan air laut ... 82
Tabel 4.14 Tanggapan Responden tentang keadaan terumbu karang ... 83
Tabel 4.15 Tanggapan Responden tentang keadaan hutan mangrove ... 84
Tabel 4.16 Tanggapan Responden tentang tingkat abrasi ... 85
Tabel 4.17 Tanggapan Responden tentang perburuan ekosistem pantai ... 86
Tabel 4.18 Tanggapan Responden tentang masyarakat bekerja di Kawasan Wisata ... 87
Tabel 4.19 Tanggapan Responden tentang masyarakat sebagai supplier di kawasan wisata ... 88
Tabel 4.20 Tanggapan Responden tentang masyarakat mendanai sendiri mata pencahariannya di kawasan wisata ... 89
Tabel 4.21 Tanggapan Responden tentang keadaan tembok/tanggul laut ... 90
Tabel 4.22 Tanggapan Responden tentang keadaan pemecah gelombang ... 91
Tabel 4.23 Rekapitulasi hasil jawaban responden terhadap indikator lingkungan pantai (Y) ... 92
Anggi Susilowati, 2014
Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ... 36
Gambar 3.1 Lokasi Pantai Pondok Bali ... 38
Gambar 3.2 Garis kontinum ... 61
Gambar 4.1 Garis kontinum frekuensi penanaman hutan mangrove ... 61
Gambar 4.2 Garis kontinum frekuensi penanaman terumbu karang ... 62
Gambar 4.3 Garis kontinum luas pemanfaatan daerah pantai ... 63
Gambar 4.4 Garis kontinum luas pengembangan daerah pantai ... 63
Gambar 4.5 Garis kontinum luas tembok/tanggul laut ... 64
Gambar 4.6 Garis kontinum luas pemecah gelombang ... 65
Gambar 4.7 Garis kontinum adanya website ... 66
Gambar 4.8 Garis kontinum adanya informasi/papan informasi di kawasan wisata ... 67
Gambar 4.9 Garis kontinum tingkat keramahan masyarakat terhadap wisatawan .. 67
Gambar 4.10 Garis kontinum tingkat kepedulian pemerintah memberikan mata pencaharian untuk masyarakat ... 68
Gambar 4.11 Garis kontinum rekapitulasi pengelolaan pantai ... 69
Anggi Susilowati, 2014
Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 4.13 Garis kontinum kebersihan air laut ... 72
Gambar 4.14 Garis kontinum keadaan terumbu karang ... 73
Gambar 4.15 Garis kontinum keadaan hutan mangrove ... 74
Gambar 4.16 Garis kontinum tingkat abrasi ... 75
Gambar 4.17 Garis kontinum perburuan ekosistem pantai ... 76
Gambar 4.18 Garis kontinum masyarakat bekerja di kawasan wisata ... 76
Gambar 4.19 Garis kontinum masyarakat sebagai supplier di kawasan wisata ... 77
Gambar 4.20 Garis kontinum masyarakat mendanai sendiri mata pencahariannya di kawasan wisata ... 78
Gambar 4.21 Garis kontinum keadaan tembok/tanggul laut ... 79
Gambar 4.22 Garis kontinum keadaan pemecah gelombang ... 80
Anggi Susilowati, 2014
Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Anggi Susilowati; Pengaruh Pengelolaan Pantai terhadap Kualitas Lingkungan di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali, dibawah bimbingan Prof. Dr. Wanjat Kastolani, M.Pd dan Iwan Setiawan, S.Pd, M.Si.
Kawasan wisata pantai Pondok Bali merupakan salah satu kawasan wisata bahari yang terletak di Pamanukan. Daya tarik dari pantai Pondok Bali adalah alam dan lingkungannya. Pada kawasan wisata pantai Pondok Bali keberadaan pengelola dan kelestarian lingkungan sangat penting. Permasalahan yang ada di pantai Pondok Bali adalah abrasi. Berdasarkan hal tersebut peneliti melakukan penelitian mengenai Pengaruh Pengelolaan Pantai terhadap Lingkungan Pantai di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian adalah pengelola (Disbudparpora Kabupaten Subang), masyarakat dan wisatawan yang ada di pantai pondok bali yaitu sebanyak 98 orang. Pengambilan sampel dengan cara random sampling. Teknik analisis data dilakukan dengan uji normalitas, analisis regresi linier sederhana dan koefisien korelasi product moment. Pengelolaan pantai di kawasan wisata pantai pondok bali tidak baik, pengelola tidak melakukan pengelolaan menurut aspek-aspek yang ada. Kualitas lingkungan pantai di kawasan wisata pantai Pondok Bali cukup, lingkungan pantai Pondok Bali mengalami kerusakan akibat abrasi namun masih banyak ekosistem yang bisa ditemui. Lingkungan pantai Pondok Bali hanya dipengaruhi 0,06 % oleh faktor pengelolaan, sisanya dipengeruhi oleh faktor alam seperti abrasi, sumber daya alam yang tidak dapat pulih serta sumber daya alam yang membutuhkan waktu lama untuk pulih.
Anggi Susilowati, 2014
Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Anggi Susilowati; Influence the Management of Coastal Environmental Quality in Tourist Area Pondok Bali Beach, under the guidance of Prof. Dr. Wanjat Kastolani, M.Pd dan Iwan Setiawan, S.Pd, M.Si.
Pondok Bali beach is tourist area is one of the marine tourism area located in Pamanukan. The charms of Pondok Bali's beach is nature and the environment. In the tourist areas of Pondok Bali beach where the management and preservation of the environment is very important. The problems that exist in Pondok Bali beach is abrasion. Based on the researchers conducted a study on the Influence of Coastal Environmental Management in Tourism Regions Pondok Bali beach. This study used a descriptive quantitative method. The samples were managers (Disbudparpora Subang), the public and tourists in Pondok Bali beach that as many as 98 people. Sampling by means of random sampling. The data analysis techniques normality test, simple linear regression analysis and product moment correlation coefficient. Management of the beach in the tourist area of Pondok Bali beach is not good, the manager does not perform according to management aspects exist. The quality of the coastal environment in the tourist area of Pondok Bali beach enough, environmental Pondok Bali beach damaged by abrasion but still many ecosystems that can be found. Pondok Bali beach environment affected only 0.06% by the factor of management, the rest affected by natural factors such as abrasion, natural resources that can not be recovered as well as the natural resources that take a long time to recover.
1
Anggi Susilowati, 2014
Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alam atau lingkungan sangat penting bagi Pariwisata di Indonesia, karena
Indonesia adalah salah satu negara yang terkenal dengan keindahan serta
kekayaan alamnya di mata dunia. Karena alamnya Indonesia menjadi salah satu
tujuan kunjungan wisatawan dari berbagai dunia. Pariwisata di Indonesia sangat
tergantung dengan keadaan alam serta lingkungan yang indah. Maka dari itu
masyarakat Indonesia harus selalu menjaga alam serta lingkungan di Indonesia.
Pembangunan kepariwisataan mempunyai peranan penting dalam
meningkatkan penyerapan tenaga kerja, mendorong pemerataan kesempatan
berusaha, mendorong pemerataan pembangunan nasional dan memberikan
kontribusi dalam penerimaan devisa negara yang dihasilkan dari jumlah
kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), serta berperan dalam mengentaskan
kemiskinan yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Pariwisata juga berperan dalam upaya meningkatkan jati diri bangsa dan
mendorong kesadaran dan kebanggaan masyarakat terhadap kekayaan alam dan
budaya bangsa dengan memperkenalkan kekayaan alam dan budaya (Peraturan
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Tentang Rencana Strategis Kementrian
Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2010-2014)
Indonesia memiliki banyak jenis-jenis wisata diantaranya adalah wisata
bahari, ekowisata, wisata budaya, wisata belanja dan wisata agro. Semua itu dapat
ditemui di Indonesia. Salah satu jenis wisata yang sangaq t diminati
di Indonesia adalah wisata bahari karena pantai di Indonesia sangatlah melimpah
serta sangat indah maka dari itu wisata bahari sangat diminati di Indonesia bagi
wisatawan lokal maupun mancanegara.
Salah satu wisata pantai yang berpotensi adalah pantai Pondok Bali yang
berada di Pamanukan, pantai Pondok Bali mempunyai keindahan yang sangat
patut untuk kita nikmati. Kawasan wisata pantai Pondok Bali terletak di Desa
2
Anggi Susilowati, 2014
Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mayangan, Kecamatan Pamanukan, Subang Jawa Barat – Indonesia. Adapun
waktu tempuh yaitu dari Kota Subang sekitar 40 menit ke arah utara sedangkan
dari Bandung sekitar 2,5 jam dan dari Jakarta via tol Cikopo lalu masuk jalur
pantura dengan waktu tempuh sekitar 2,5 jam serta dari Pamanukan kurang lebih
15 menit. Kawasan wisata pantai Pondok Bali merupakan satu-satunya pantai
yang berada di Pamanukan – Subang. Maka dari itu pantai pondok bali menjadi
daya tarik bagi masyarakat sekitar Pamanukan, selain keindahan yang dimiliki,
kawasan wisata pantai Pondok Bali juga memberikan penghasilan bagi
masyarakat sekitarnya. Yang menjadi ciri khas kawasan wisata pantai Pondok
Bali ialah hamparan pasir putih yang membentang di sepanjang bibir pantai.
Aneka kegiatan yang bisa dilakukan oleh para wisatawan seperti berenang,
memancing di laut, serta menikmati keindahan pantainya terutama disaat matahari
tenggelam atau yang lebih dikenal dengan sunset. Sunset di kawasan wisata pantai
Pondok Bali tidak kalah dengan sunset di pantai-pantai terkenal di Bali. Kawasan
wisata pantai Pondok Bali ini memiliki view yang indah dengan pasir putihnya.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Tisno (057256)
“Pengembangan Pantai Pondok Bali Sebagai Kawasan Wisata Bahari di kabupaten Subang” Manajemen Resort & Leisure, Tahun 2012 menyatakan
bahwa : Pengembangan dan Pengelolaan yang kurang baik dan tepat juga
dirasakan di Pantai Pondok Bali yang terletak di Desa Mayangan, kecamatan
Legonkulon, kabupaten Subang. Dan berdasarkan pengamatan yang dilakukan
oleh Tisno masih banyak permasalahan lain yang menyebabkan pantai pondok
bali kurang diminati sebagai daerah kunjungan wisata, yaitu kurangnya fasilitas
penunjang kegiatan wisata dan sering terjadi air laut pasang yang mengakibatkan
jalan disekitar desa menjadi tergenang oleh air laut.
Indonesia sebagai negara maritim yang terbesar di dunia yang berarti
memiliki pantai/pesisir yang terpanjang, merupakan tuntutan dan kebutuhan untuk
menyempurnakan pengelolaan pantai, dengan demikian diharapkan pemanfaatan
sumberdayanya dapat terlaksana lebih efektif dan efisien, dapat secara produktif
3
Anggi Susilowati, 2014
Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lingkungan perlu dukungan peningkatan pengetahuan dan keterampilan para
perencana pembangunan serta diperlukan pula dana dan kesadaran masyarakat
menjadi kelestarian lingkungan terutama pada kawasan pesisir dan laut disamping
peraturan perundang-undangan untuk mengurangi/membatasi dilakukannya
tindakan-tindakan yang negatif terhadap kelestarian lingkungan. Pengelolaan dan
pemanfaatan sumberdaya kawasan pesisir dan laut telah mendapat perhatian yang
semakin penting oleh sebagian besar negara-negara yang mempunyai pantai
luas/panjang. Terdapat kecenderungan bahwa wilayah pantai mengalami
kerusakan karena faktor alam (abrasi) atau akibat dari ulah manusia yang sengaja
atautidak sengaja merusak lingkungan (Adisasmita, 2006:63). Jika pengelolaan
disuatu kawasan wisata baik maka pengelola akan selalu memperhatikan segala
aspek pariwisata agar kawasan selalu tetap terjaga kelestarian serta keindahannya.
di kawasan wisata pantai Pondok Bali hal utama yang ditawarkan adalah
lingkungan, alam serta pantai yang menjadi daya tarik bagi para pengunjung yang
datang ke kawasan wisata pantai Pondok Bali. Pengelolaan yang baik dan benar
harus diterapkan di kawasan wisata pantai Pondok Bali agar daya tarik utama
yaitu lingkungan di pantai Pondok Bali selalu terjaga agar tingkat kunjungan
wisatawan dapat terus meningkat serta kawasan wisata pantai Pondok Bali
semakin berkembang, namun kenyataannya pengelola pantai Pondok Bali kurang
memperhatikan pengelolaan pantai menurut aspek-aspek yang benar sehingga
lingkungan di kawasan wisata pantai Pondok Bali kurang diperhatikan dan
menjadikan lingkungannya terbengkalai sehingga lingkungan di pantai Pondok
Bali menjai rusak akibat abrasi yang terjadi. Akibatnya minat wisatawan untuk
berkunjung ke pantai Pondok Bali menjadi berkurang.
Menurut Penulis peran yang paling besar untuk kawasan wisata pantai
pondok bali adalah pengelolaan yang dilakukan oleh pihak pengelola (Pemerintah
Kabupaten Subang dan Masyarakat sekitar Pondok Bali). Sejauh mana usaha dari
pengelola dalam mengembangkan kawasan wisata pantai Pondok Bali, jika
4
Anggi Susilowati, 2014
Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kawasan wisata maka suatu kawasan wisata tersebut akan terus berkembang dan
semakin baik.
Kawasan wisata pantai Pondok Bali di kelola oleh pihak swasta. Surat
keputusan tersebut menyatakan perjanjian kerjasama kontrak tempat usaha wisata
pantai Pondok Bali antara Pemerintah Kabupaten Subang dengan pihak pengelola
kedua. Pihak swasta yang sudah mengelola kawasan ini antara lain CV.Matahari
Terbit kemudian di ganti dengan CV.Arema yang dinyatakan mengundurkan diri
pada tahun 2013 dan sekarang kawasan wisata ini dikelola langsung oleh pihak
DISBUDPARPORA Kabupaten Subang.
Oleh karena itu peranan Pemerintah Daerah maupun masyarakat sekitar sangat
penting bagi pengelolaan pantai pondok bali agar menjadi kawasan wisata yang
menarik dan lebih berkembang. Karena pengelolaan adalah hal utama yang harus
dilakukan untuk suatu kawasan wisata.
Seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata
Tentang Rencana Strategis Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2010 – 2014, mengenai Misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025 dengan rumusan:
Pariwisata, mewujudkan bangsa yang berdaya saing adalah mengendapkan pembangunan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing; meningkatkan
penguasaan, pemanfaatan, dan penciptaan pengetahuan; dan membangun
infrastruktur yang maju; serta melakukan reformasi di bidang hukum dan aparatur
negara; memperkuat perekonomian domestik berbasis keunggulan di setiap wilayah menuju keunggulan kompetitif dengan membangun keterkaitan sistem produksi, distribusi, dan pelayanan di dalam negeri.
Peranan pengelola sangat diperlukan bagi pengelolaan di suatu kawasan
wisata, begitu pula untuk kawasan wisata pantai Pondok Bali yang belum
berkembang. Oleh karena itu Penulis ingin menganalisa mengenai pengelolaan di
kawasan pantai Pondok Bali. Sejauh mana pengaruh pengelolaan terhadap
5
Anggi Susilowati, 2014
Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan latar belakang di atas, maka Penulis akan mengambil judul yaitu,
“Pengaruh Pengelolaan Pantai terhadap Kualitas Lingkungan di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian, maka Penulis dapat
merumusakan masalah dengan mengidentifikasi hal-hal berikut :
1. Bagaimana pengelolaan pantai di kawasan wisata pantai Pondok Bali?
2. Bagaimana kualitas lingkungan di kawasan wisata pantai Pondok Bali?
3. Bagaimana pengaruh pengelolaan pantai terhadap kualitas lingkungan
di kawasan wisata pantai Pondok Bali?
C. Tujuan Penelitian
Bertolak dari latar belakang dan rumusan di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi pengelolaan pantai di kawasan wisata pantai Pondok
Bali.
2. Mengidentifikasi kualitas lingkungan di kawasan wisata pantai Pondok
Bali.
3. Mengidentifikasi pengaruh pengelolaan pantai terhadap kualitas
lingkungan di kawasan wisata pantai Pondok Bali.
D. Manfaat Penelitian
Dalam Penelitian ini Penulis berharap mendapatkan beberapa manfaat
diantaranya :
1. Bagi Penulis, dapat menganalisis permasalahan yang ada,
merumuskannya, dan memberi solusi dari masalah yang ada di
kawasan wisata pantai Pondok Bali.
2. Bagi pihak pengelola kawasan wisata pantai Pondok Bali dapat
dijadikan sebagai bahan masukan agar dapat meningkatkan peran
pengelola dan memperhatikan mengenai pengelolaan pantai sesuai
6
Anggi Susilowati, 2014
Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Bagi peneliti selanjutnya, dapat menjadi sumber informasi dan sumber
data mengenai masalah pengelolaan di suatu kawasan wisata bahari.
E. Definisi Operasional
1. Pengelolaan Pesisir/ Pantai
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian Pengelolaan adalah
proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam
pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan.
http://kamusbahasaindonesia.org/pengelolaan/mirip#ixzz2neUKbEsE
Menurut Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah
pesisir dan pulau-pulau kecil dalam Bab 1 Pasal 1 menyatakan bahwa:
Pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil adalah suatu proses
perencanaan, pemanfaatan, pengawasan dan pengendalian Sumber Daya Pesisir
dan pulau-pulau kecil antar sektor, antara ekosistem darat dan laut, serta antara
ilmu pengetahuan dan manajemen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam penelitian ini akan diketahui bagaimana pengelolaan pantai Pondok
Bali dalam melakukan upaya pengelolaan pada lingkungan pantai. Dengan segala
aspek yang telah ditentukan oleh pengelola.
2. Lingkungan Pesisir/ Pantai
Lingkungan pantai dan laut biasanya dikatakan sebagai lingkungan akuatik
marin juga mempunyai komponen abiotik dan komponen biotik seperti halnya
pada kondisi di lingkungan terrestrial. Untuk menyelenggarakan proses kehidupan
yang selaras maka kedua komponen tersebut secara kualitatif maupun kuantitatif
harus dalam keadaan seimbang. Keadaan ideal yang demikian itu disebut sebagai
lingkungan perairan dalam keadaan keseimbangan ekosistem. Bila keadaan
tersebut terusik atau mengalami gangguan seperti pencemaran, pengambilan
terumbu krang tanpa kendali, penangkapan ikan dengan sistem pukat, atau dengan
menggunakan bahan peledak/ bahan-bahan beracun, perburuan satwa langka laut
yang dilindungi, pembabatan hutan mangrove tanpa upaya penanaman kembali,
eksploitasi pasir pantai, dan sebagainya, maka akan berakibat terputusnya salah
7
Anggi Susilowati, 2014
Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mendapatkan pengelolaan yang semestinya, manusia juga yang akan terkena
akibatnya. Hal ini berarti bahwa dalam memanfaatkan sumber alam untuk
memanfaatkan sumber alam untuk pembangunan tidak dibenarkan bila tidak
disertai dengan pertimbangan menegakkan kelestarian daya dukung lingkungan.
(Wibisono, 2005:152)
Berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997 tentang Lingkungan hidup, bahwa
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Unsur Hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk
hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik.Jika kalian
berada di kebun sekolah, makalingkungan hayatinya didominasi oleh
tumbuhan.Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang
dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.
b. Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia
yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai
makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya
sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
c. Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsurlingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda
tidak hidup, seperti tanah, air, udara,iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan
fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di
bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara
yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung
secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan
mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan
lain-lain.
Yang dimaksud dalam penelitian ini adalah menganalisa keadaan lingkungan
8
Anggi Susilowati, 2014
Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terhadap lingkungan di kawasan wisata. Lingkungan yang ada di kawasan wisata
pantai Pondok Bali haruslah memiliki kesatuan yang dapat memberikan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk lainnya, dalam hal ini
adalah alam dan masyarakat yang ada di kawasan wisata pantai Pondok Bali harus
memiliki kesatuan, masyarakat harus selalu menjaga kesatuan dengan alam yang
ada disana, masyarakat harus selalu merawat serta menjaga alam yang ada agar
lingkungan di pantai Pondok Bali selalu terjaga kelestarian dan keindahannya.
3. Wisata Bahari/ Wilayah pesisir
Wisata Bahari adalah wisata yang berupa kegiatan berenang, snorkeling,
menyelam, berlayar, berselancar, memancing, berjemur, rekreasi pantai, fisiografi
bawah air dan lain-lain. (Chafid Fandeli, 2000:89)
4. Peran Pengelola (Pemerintah dan Masyarakat)
Menurut undang-undang No. 27 tahun 2007 Bab IX bahwa Pengelola
Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil dilaksanakan oleh Pemerintah dan
Pemerintah Derah.Pemerintah dan Pemerintah Daerah berkewajiban
memberdayakan Masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya.
P e n g e l o l a y a n g a d a d i k a w a s a n w i s a t a
p a n t a i P o n d o k B a l i a d a l a h D i s b u d p a r p o r a
K a b u p a t e n S u b a n g d a n m a s y a r a k a t
s e k i t a r p a n t a i P o n d o k B a l i y a i t u
m a s y a r a k a t D e s a M a y a n g a n , s e b e r a p a
b e s a r d a n b a g a i m a n a p e r a n p e n g e l o l a d a n
u p a y a a p a y a n g t e l a h d i l a k u k a n p e n g e l o l a
d a l a m m e l a k u k a n p e n g e l o l a a n d a n
b a g a i m a n a p e n g a r u n y a t e r h a d a p
l i n g k u n g a n d i k a w a s a n w i s a t a p a n t a i
38
Anggi Susilowati, 2014
Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di kawasan wisata pantai Pondok Bali yang terletak di
Jl.Raya Ciasem Desa Mayangan, Kecamatan Pamanukan dengan titik koordinat
6°13'30" S,107°45'7" E, Kabupaten Subang. Adapun waktu tempuh yaitu dari Kota
Subang sekitar 40 menit ke arah utara sedangkan dari Bandung sekitar 2,5 jam dan
dari Jakarta via tol Cikopo lalu masuk jalur pantura dengan waktu tempuh sekitar 2,5
jam serta dari Pamanukan kurang lebih 15 menit. Pantai ini dikelola oleh
Disbudparpora Kabupaten Subang.
Gambar 3.1 Lokasi Pantai Pondok Bali 2. Waktu penelitian
Waktu yang dilakukan Penulis dalam penelitian dan penulisan skripsi ini adalah
pada bulan Mei 2013 sampai dengan bulan juni 2014.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu bersifat deskriptif
dan verifikatif. Menurut Sugiyono (2008:11), penelitian deskriptif merupakan
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel
atau lebih (independen). Melalui pendekatan ini, maka dapat diperoleh gambaran
sebagai berikut:
1. Gambaran mengenai Pengelolaan Pantai di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali
2. Gambaran mengenai Lingkungan Pantai di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali
Menurut Arikunto, S (2002:7), penelitian verifikatif adalah penelitian yang
pada dasarnya ingin menguji kebenaran melalui pengumpulan data di lapangan.
39
Anggi Susilowati, 2014
Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam hal ini, penulis akan melakukan penyebaran angket terhadap Disbudparpora
Kabupaten Subang, masyarakat sekitar pantai Pondok Bali dan pengunjung kawasan
wisata pantai Pondok Bali. Penelitian verifikatif bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar Pengaruh Pengelolaan Pantai terhadap Kualitas Lingkungan di Kawasan Wisata
Pantai Pondok Bali.
C. Variabel Penelitian
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini dibedakan kedalam dua kategori,
yaitu (1) variabel bebas atau independent variable adalah pengelolaan pantai yang
diberi simbol X. (2) Variabel terikat atau dependent variable yaitu lingkungan yang
diberi simbol Y. Variabel penelitian beserta indikatornya dapat dilihat pada tabel 3.1
berikut:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran No.
40
Anggi Susilowati, 2014
Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
41
Anggi Susilowati, 2014
Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
42
Anggi Susilowati, 2014
Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Masyarakat. pantai, cukup
< 50% bibir pantai, baik
43
Anggi Susilowati, 2014
Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pantai ≥ 1-3 meter dari
bibir pantai,
sedang
44
Anggi Susilowati, 2014
Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Masyarakat
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014
Pengukuran dilakukan oleh Peneliti dengan pertimbangan tidak menemukan teori untuk pengukuran indicator
D. Alat pengumpulan data
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi kedalam
45
Anggi Susilowati, 2014
Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Wawancara, yaitu cara pengumpulan data dengan langsung mengadakan
tanya jawab. Dalam hal ini Peneliti melakukan tanya jawab kepada pihak
Disbudparpora Kabupaten Subang dan beberapa perwakilan dari
Masyarakat sekitar pantai Pondok Bali.
2. Penelusuran Literatur, yaitu cara pengumpulan data dengan menggunakan
sebagian atau seluruh data yang telah ada atau laporan dari peneliti
sebelumnya. Pengamatan literatur juga disebut sebagai pengamatan tidak
langsung.
3. Angket, yaitu cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar
pertanyaan (angket) atau daftar isian terhadap objek yang diteliti dan
mengetahui persoalan dari objek yang sedang diteliti. Daftar pertanyaan
dalam penelitian ini disebarkan kepada Disbudparpora Kabupaten
Subang, masyarakat sekitar pantai Pondok Bali dan pengunjungan
kawasan wisata pantai Pondok Bali.
E. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Menurut Sugiyono (2006:89), Populasi adalah wilayah generasi yang terdiri
atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan
pengertian diatas maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
subjek/objek individu yang berkaitan dengan kegiatan kepariwisataan di kawasan
wisata pantai pondok bali yaitu pengelola kawasan wisata (Disbudparpora Kabupaten
Subang dan masyarakat sekitar kawasan wisata), dan pengunjung kawasan wisata
pantai Pondok Bali.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2006:90), sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Agar sampel yang diambil dapat
mewakili populasi, maka sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar
46
Anggi Susilowati, 2014
Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sedangkan menurut Arikunto (2002:113) banyaknya sampel tergantung pada
a. Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan biaya.
b. Sempit dan luasnya pengamatan dari setiap sampel, karena hal itu menyangkut
banyak sedikitnya data.
c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti.
Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel menggunakan
probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang
yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Teknik ini meliputi, simple random sampling, proportionate startified random
sampling, disproportionate stratified random sampling area (claser) sampling
menurut daerah. (Sugiyono, 2007:246). Berdasarkan keterangan diatas maka peneliti
menggunakan sampel wilayah (area sampling) dalam penelitian ini, dan yang menjadi
sampel adalah pengelola kawasan wisata (Disbudparpora Kabupaten Subang dan
masyarakat sekitar kawasan wisata), dan wisatawan kawasan wisata pantai Pondok
Bali.
3. Sampel Responden
Pada penelitian ini sampel responden yang dilakukan peneliti terbagi dalam tiga
kelompok, yaitu pengelola kawasan wisata (Disbudparpora Kabupaten Subang),
masyarakat sekitar pantai Pondok Bali, dan wisatawan pantai Pondok Bali. Mengutip
pendapat Gay, Sumanto (1990) menyatakan bahwa jumlah sampel terkecil atau batas
minimal jumlah sampel yang dapat diterima tergantung pada jenis penelitian. Dalam
penelitian deskriptif mensyaratkan batas minimal sampel 10% dari populasi. Untuk
mengambil sampel responden wisatawan dilakukan secara aksidental yaitu semua
wisatawan yang ditemui pada saat penelitian dijadikan sampel. Untuk menentukan
berapa besar jumlah sampel sebagai wakil populasi, peneliti menggunakan pedoman
Rumus Slovin (dalam Cunsuelo G. Savella, 1993). Rumus Slovin untuk menentukan
ukuran sampel adalah:
47
Anggi Susilowati, 2014
Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dimana :
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = Presentase kelonggaran ketidakterikatan karena kesalahan pengambilan
sampel yang masih diinginkan
(nilai e = 0,1 (10%) untuk populasi dalam jumlah besar dan
Nilai e = 0,2 (20%) untuk populasi dalam jumlah kecil).
Berdasarkan Penelitian yang dilakukan Peneliti sampel yang diambil adalah :
Table 3.2 Jumlah Responden
No Responden/ Sampel Jumlah Responden
1. Pengelola (Disbudparpora) 84 orang
2. Masyarakat Desa Mayangan 952 orang
3. Wisatawan 5150 orang
Total Responden 6186 orang
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2014
2
2
Dari hasil perhitungan diatas maka jumlah sampel dibulatkan yaitu menjadi 98
orang, dari 98 orang akan dibagi menjadi 3 bagian yaitu untuk pengelola
(Disbudparpora Kabupaten Subang) 32 orang, masyarakat Desa Mayangan 33 orang
serta wisatawan 33 orang. Dalam memilih sampel penelitian, penulis menggunakan
teknik random sampling yatiu dimana tiap titik, garis atau bidang dipilih secara
random dan sebuah sampel yang terdiri dari unsur-unsur yang populasi tersebut
memiliki probabilitas yang sama untuk dipilih (simple random sampling).
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan alat–alat ukur yang diperlukan dalam
48
Anggi Susilowati, 2014
Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
angka, keterangan tertulis, informasi lisan dan beragam fakta yang berhubungan
dengan fokus penelitian yang diteliti, maka dalam penelitian ini digunakan dua teknik
pengumpulan data, terdiri dari studi dokumentasi dan studi lapangan.
1. Studi Dokumentasi/Pustaka
Studi dokumentasi dalam pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksudkan
sebagai cara mengumpulkan data dengan mempelajari dan mencatat bagian –
bagian yang dianggap penting dari berbagai risalah resmi yang terdapat baik di
lokasi penelitian maupun di perusahaan lain yang ada hubungannya dengan lokasi
penelitian. Studi dokumentasi untuk memperoleh data langsung dari instansi/
lembaga meliputi buku – buku, laporan kegiatan di perusahaan yang relevan
dengan fokus penelitian.
2. Studi Lapangan
Studi lapangan yang dilakukan adalah terdiri dari dua macam studi, yaitu:
wawancara dan penyebaran angket.
a. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan jalan
komunikasi, yakni melalui kontak atau hubungan pribadi antara pengumpul
data (pewawancara) dengan sumber data (responden).
b. Angket
Studi lapangan lainnya yang akan peneliti gunakan adalah angket. Angket
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner (angket). Kuesioner sebagai
alat yang digunakan dalam pengumpulan data merupakan sejumlah daftar pertanyaan
tertulis yang berguna untuk memperoleh informasi dari responden berdasarkan hal-hal
49
Anggi Susilowati, 2014
Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Pendekatan Rating Scale
Pendekatan ini merubah data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian
ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Responden menjawab, senang atau tidak
senang, setuju atau tidak setuju, pernah atau tidak pernah adalah merupakan data
kualitatif. Dalam skala model rating scale, responden tidak akan menjawab salah satu
dari jawaban kualitatif yang telah disediakan, tetapi menjawab salah satu jawaban
kuantitatif yang telah disediakan. Oleh karena itu rating scale ini lebih fleksibel, tidak
berbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi untuk mengukur persepsi responden
terhadap fenomena lainnya, seperti skala untuk mengukur status sosial ekonomi,
kelembagaan, pengetahuan, kemampuan, proses kegiatan dan lain-lain. Yang penting
bagi penyusun instrumen dengan rating scale adalah harus dapat mengartikan setiap
angka yang diberikan pada alternatif jawaban pada setiap item instrumen. (Sugiyono,
2011:97)
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Tidak baik
2. Uji Validitas
Menurut Arikunto, S (2004:144), pengujian validitas dilakukan untuk
mengetahui valid atau tidaknya kuesioner yang disebar. Validitas adalah suatu ukuran
yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrument. Suatu
instrument yang valid dan sahih memiliki validitas yang tinggi. Sebaliknya instrument
yang kurang berarti memiliki validitas rendah.
Untuk pengujian validitas dalam penelitian ini, penyusun menggunakan rumus
Korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson. Perhitungan analisis
korelasi Pearson akan menghasilkan koefisien korelasi dengan rumus:
√{ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ } (Sugiyono, 2006:182)
Keterangan:
r = koefisien korelasi Pearson
x = variabel pengelolaan pantai
50
Anggi Susilowati, 2014
Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
n = jumlah sampel yang diteliti
keputusan dari pengujian validitas item responden adalah sebagai berikut:
a. Item pertanyaan / pernyataan responden dalam penelitian dikatakan valid apabila r
hitung > r tabel.
b. Item pertanyaan / pernyataan responden dalam penelitian dikatakan tidak valid
apabila r hitung < r tabel.
Tabel 3.3
Hasil Pengujian Validitas Variabel Pengelolaan Pantai (X)
No Item rhitung rtabel Keputusan
1 0.467 0.396 Valid
2 0.423 0.396 Valid
3 0.723 0.396 Valid
4 0.425 0.396 Valid
5 0.424 0.396 Valid
6 0.456 0.396 Valid
7 0.478 0.396 Valid
8 0.453 0.396 Valid
9 0.625 0.396 Valid
10 0.485 0.396 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014
Tabel 3.4
Hasil Pengujian Validitas Lingkungan Pantai (Y)
No. Item rhitung rtabel Keputusan
1 0.452 0.396 Valid
2 0.493 0.396 Valid
3 0.567 0.396 Valid
4 0.649 0.396 Valid
5 0.591 0.396 Valid
6 0.445 0.396 Valid
7 0.576 0.396 Valid
8 0.503 0.396 Valid
9 0.493 0.396 Valid
10 0.432 0.396 Valid
11 0.514 0.396 Valid
51
Anggi Susilowati, 2014
Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengujian validitas instrument ini dilakukan terhadap 25 responden dengan
taraf signifikansi 5% dab derajat kebebasan (dk) N-2 atau (25-2=23) dan di dapat
nilai rtabel sebesar 0.396. berdasarkan dari hasil pengolahan data di atas di dapatkan
hasil untuk variabel Pengelolaan Pantai (X) dan variabel Lingkungan Pantai (Y)
bahwa semua pernyataan di nyatakan valid dan dapat dijadikan sebagai alat
pengumpulan data.
3. Uji Realibilitas
Menurut Sugiyono (2004:110), instrument reliabel adalah instrument yang bila
digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data
yang sama.
Reliabilitas yang baik akan menunjukkan tingkat keterandalan tertentu. Penyusun
menggunakan metode skala likert dalam penelitian ini, sehingga teknik Alpha
Croanbanch yang dipilih untuk mengukur reabilitasnya, yaitu:
[ ] [ ∑ ]
Keterangan :
reliabilitas instrument ∑ jumlah variansi butir
banyaknya butir soal
t = variansi total
Jumlah varian butir dapat dicari dengan cara mencari nilai varian tiap butir,
kemudian dijumlahkan seperti berikut ini:
∑ ∑
(Arikunto, 2006:160)
Ketentuan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan:
r hitung > r tabel, maka instrument dikatakan reliabel
rhitung≥ r tabel, maka instrument dikatakan tidak reliabel
Apabila koefisien reliabilitas telah dihitung, maka digunakan kriteria Guilford
untuk menentukan keeratan hubungannya, yaitu:
Tabel 3.5
52
Anggi Susilowati, 2014
Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Range Keterangan
Kurang dari 0,20 Hubungan yang sangat kecil dan bisa diabaikan
0,20 - < 0,40 Hubungan yang kecil (tidak erat)
0,40 - < 0,70 Hubungan yang cukup erat
0,70 - < 0,90 Hubungan yang erat (reliabel)
0,90 - < 1,00 Hubungan yang sangat erat (sangat reliabel)
1,00 Hubungan yang sempurna
Sumber : Sugiyono (2002:183)
Pengujian reliabilitas instrument penelitian dilakukan pada setiap variabel. Yaitu
Pengelolaan Pantai (X) dan Lingkungan Pantai (Y). Hasil pengujian reliabilitas
instrument untuk setiap variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.6
Hasil Uji Reliabilitas Pengelolaan Pantai dan Lingkungan Pantai
Variabel rhitung rtabel Keterangan
Pengelolaan Pantai 1.110 0.700 Sangat Reliabel
Lingkungan Pantai 1.099 0.700 Sangat Reliabel
Hasil Pengolahan Data 2014
Hasil uji reliabilitas variable X dan variabel Y pada table diatas menunjukkan
bahwa semua variabel dinyatakan reliabel. Setelah dilakukan pengujian instrument
validitas dan realibilitas maka dapat disimpulkan semua instrument dinyatakan valid
dan reliabel. Hal ini berarti penelitian dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya.
H. Rancangan Teknis Analisis Data
Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya kedalam
suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.
1. Garis Kontinum
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis data garis kontinum untuk
mendapatkan hasil pengelolaan pantai dan lingkungan pantai. Untuk menetapkan
peringkat dalam setiap indikator yang diteliti pada garis kontinum, dapat dilihat dari
perbandingan antara skor aktual dengan skor ideal menggunakan rumus sebagai
53
Anggi Susilowati, 2014
Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 100%
Dimana:
a. Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah
diajukan.
b. Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden diasumsikan
memilih jawaban dengan skor tertinggi.
Dan berikut adalah rumus untuk pengukuran garis kontinum yang
pengukurannnya ditentukan dengan cara:
Nilai indeks maksimum = skala tertinggi X jumlah pertanyaan X responden
Nilai Indeks Minimum = skala terendah X jumlah pertanyaan X responden
Jarak Interval = (nilai maksimum - nilai minimum) : 3
Setelah mendapatkan nilai indeks maksimum, nilai indeks minimum, serta
jarak interval untuk garis kontinum, hasil nilai tersebut dimasukan kedalam
gambar garis kontimun. Dan berikut penulis berikan contoh gambar garis
kontimun :
Tidak baik Cukup Baik
Gambar 3.2 Garis Kontinum
Dimana:
a = Nilai indeks minimun
b,c = Jarak interval
d = Nilai indeks maksimum
Pada gambar 3.2 dapat dilihat hasil nilai dari garis kontimun tersebut, apakah
hasil nilai ada pada tingkat rendah, sedang dan tinggi.
2. Method of Successive Interval (MSI)
Pada penelitian ini menggunakan data ordinal yang kemudian ditransformasi
menjadi skala interval dengan menggunakan Method of Successive Interval.
54
Anggi Susilowati, 2014
Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dan langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut yaitu sebagai
berikut:
1) Menghitung frekuensi (f) setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil dari
jawaban responden pada setiap pernyataan.
2) Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pernyataan, dilakukan
perhitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi
frekuensi (f) dengan jumlah responden.
3) Berdasarkan proporsi tersebut untuk setiap pernyataan, dilakukan perhitungan
proporsi komulatif untuk setiap pilihan jawaban.
4) Menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pernyataan dan setiap
pilihan jawaban.
5) Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui
persamaan sebagai berikut:
Data penelitian yang sudah berskala interval selanjutnya akan ditentukan
pasangan data variabel independent dengan variabel dependent serta ditentukan
persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut.
3. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah residual terdistribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi
normal. Untuk itu peneliti melakukan uji normalitas dengan menggunakan bantuan
program SPSS 20.0.
4. Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi linear sederhana adalah hubungan secara linear antara satu
variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y), atau dalam artian ada variabel
yang mempengaruhi dan ada variabel yang dipengaruhi. Analisis ini digunakan
mengetahui arah hubungan anatara variabel independen dengan variabel dependen
apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen
55
Anggi Susilowati, 2014
Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
regresi linear sederhana banyak digunakan untuk uji pengaruh antara variabel
independen (X) terhadap variabel dependen (Y)
Persamaan umum analisis regresi linear sederhana menurut Sugiyono
(2009:188) adalah sebagai berikut:
Harga a dan b dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
Dimana:
Y = variabel dependent
a = konstantsa (harga Y bila X=0)
b = koefisien regresi (angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan
angka penginkatan ataupun penurunan variabel dependent yang
didasarkan pada variabel independent)
x = variabel independent
Untuk memperoleh hasil perhitungan regresi penulis menggunakan SPSS
20.00 for windows. Asumsi yang diperlukan untuk analisis ini adalah uji normalitas.
Uji normalitas diperlukan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul dari setiap
variabel dependen dan variabel indpenden atau keduanya mempunyai distribusi
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang mendekati normal. (Imam
Ghozali,2009).
5. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya peranan variabel
X terhadap variabel Y serta untuk memilih variabel X yang dapat menerangkan secara
lebih baik mengenai perubahan yang terjadi dalam variabel Y. Mencari koefisien Y = a + bX
a =
∑ ∑ ∑ ∑∑ ∑
b =
∑ ∑ ∑56
Anggi Susilowati, 2014
Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
determinasi ( , dengan cara mengkuadratkan koefisien korelasi berbentuk
Berikut ini adalah rumus koefisien korelasi determinasi:
KD =
Keterangan :
KD = koefisien determinasi
r = jumlah kuadrat koefisien
Jika diperoleh dari hasil perhitungan semakin besar atau mendekati 1 maka
dapat dikatakan bahwa peranan dari variabel X terhadap variabel Y akan semakin
besar, ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan variabel Y.
Sebaliknya , semakin kecil atau mendekati 0 maka dapat dikatakan bahwa peranan
dari variabel X terhadap variabel Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang
digunakan semakin lemah untuk menerangkan variasi variabel tidak bebasnya. Secara
umum dapat dikatakan bahwa koefisien determinasi berada diantara 0 dan 1.
(Sugiyono, 2011:275).
6. Pengujian Hipotesis
Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis dilakukan dengan cara
membandingkan hasil perhitungan uji t (hitung) dengan tabel dengan tingkat
signifikansi (α = 0,05) keputusan yang diambil adalah:
t = r √
Ketentuan dari uji hipotesis ini adalah:
Ho : ρ = tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X dan
variabel Y
Ha : ρ = terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X dan variabel Y
a. Bila t hitung ≤ t tabel : Ha diterima, artinya pengelolaan pantai tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap lingkungan pantai.
90
Anggi Susilowati, 2014
Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk mengetahui pengaruh
pengelolaan kawasan wisata terhadap lingkungan di pantai Pondok Bali maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa gambaran pengelolaan pantai di
kawasan wisata pantai Pondok Bali berada pada kategori rendah, artinya bahwa
pengelolaan pantai yang dilakukakan oleh pengelola (Disbudparpora Kabupaten
Subang dan masyarakat sekitar kawasan wisata) belum mendapatkan penilaian yang
positif dari responden karena pengelolaan pantai tidak berpengaruh apapun terhadap
keadaan pantai Pondok Bali khususnya keadaan lingkungan di pantai Pondok Bali.
Hal ini terbukti dari tanggapan yang kurang baik dari responden pantai Pondok Bali
mengenai frekuensi penanaman hutan mangrove; frekuensi penanaman terumbu
karang; luas pemanfaatan daerah pantai; luas pengembangan daerah pantai; luas
tembok/tanggul laut; luas pemecah gelombang; adanya website; adanya
informasi/papan informasi di kawasan wisata; tingkat keramahan masyarakat
terhadap wisatawan; tingkat kepedulian pemerintah memberikan mata pencaharian
untuk masyarakat. Dilihat dari tanggapan responden terhadap pengelolaan pantai di
kawasan wisata pantai Pondok Bali pada tabel 4.1. Dan dapat dilihat pada daerah
kontinum menunjukkan bahwa daerah kriterium yang berada diantara 980 - 1633,
yaitu sebesar 1478 dapat ditarik kesimpulan bahwa pengelolaan pantai di kawasan wisata pantai Pondok Bali tidak baik. Dan pengelolaan pantai yang dilakukan tidak
cukup mempengaruhi keadaan lingkungan pantai Pondok Bali. Dapat dilihat dari nilai
yang lemah atau rendah menurut tanggapan responden mengindikasikan bahwa
pengelolaan pantai Pondok Bali tidak baik dan Pengelola belum bisa bertindak
apa-apa guna memperbaiki keadaan lingkungan pantai Pondok Bali yang semakin rusak,
91
Anggi Susilowati, 2014
Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
maka dari itu tidak ada pengaruh yang ditunjukkan pengelolaan terhadap lingkungan
di pantai Pondok Bali.
2. Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data yang dilakukan peneliti, maka
diperoleh skor untuk variabel Y (Lingkungan Pantai) sebesar 1680. Dengan demikian
berdasarkan persepsi 98 responden terhadap pengelolaan pantai adalah, skor ideal
yang diharapkan untuk jawaban responden terhadap 11 item pertanyaan adalah 2940
dari hasil perhitungan dalam tabel diatas menunjukkan nilai yang diperoleh 1680 dari
skor ideal yaitu 2940 dengan demikian lingkungan pantai berada pada kategori cukup.
Hal ini menunjukkan lingkungan pantai dalam keadaan cukup, tidak dapat dikatakan
baik namun tidak dapat dikatakan tidak baik pula. Lingkungan pantai Pondok Bali
telah terjadi kerusakan di sebagian bagian saja, seperti hutan mangrove, infrastruktur,
fasilitas dan ekosistem yang semakin berkurang itu dikarenakan oleh abrasi yang
sangat parah, namun jika gelombang air laut tidak naik lingkungan pantai Pondok
Bali sangat indah, kejernihan airnya, ekosistem pantai yang dapat dinikmati
keindahannya serta pasirnya yang bersih, namun pengelola serta masyarakat harus
melakukan perlindungan lebih terhadap lingkungan pantai Pondok Bali agar
keadaannya tidak semakin rusak.
Kesimpulannya bahwa keadaan lingkungan Pantai Pondok Bali yang semakin rusak
diakibatkan oleh abrasi yang sanga ttinggi dan tidak dapat di tanggulangi oleh
pengelola, terlihat nilai dari indikator tingkat abrasi yang sangat rendah responden
hanya memberikan nilai rendah yang berarti tingkat abrasi terjadi lebih dari 5 meter
dari bibir pantai. Faktor alam sangat mempengaruhi atas keadaan lingkungan di
Pantai Pondok Bali, seperti yang dikemukakan oleh Dahuri, dkk, 2008 yaitu seperti
abrasi, bencan alam, sumber daya alam yang tidak dapat pulih dan sumber daya alam
yang membutuhkan waktu yang lama untuk pulih.
3. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pengelolaan pantai berpengaruh
sangat kecil terhadap lingkungan pantai di kawasan wisata pantai Pondok Bali
sebesar 0,06%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak terdeteksi
92
Anggi Susilowati, 2014
Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kecenderungan bahwa wilayah pantai mengalami kerusakan karena faktor alam
(abrasi) atau akibat dari ulah manusia yang sengaja atau tidak sengaja merusak
lingkungan.
Sedangkan menurut Dahuri, dkk (2008) mengemukakan bahwa faktor yang
mempengaruhi lingkungan pantai adalah faktor alam seperti abrasi, bencana alam,
sumberdaya yang tidak dapat pulih dan sumberdaya alam yang membutuhkan waktu
lama untuk pulih.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian mengenai pengaruh pengelolaan pantai
terhadap lingkungan pantai di kawasan wisata pantai Pondok Bali, peneliti mengajukan
beberapa saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak pengelola dalam hal
meningkatkan kualitas lingkungan guna meningkatkan kegitan wisata di pantai Pondok
Bali, yaitu diantaranya:
1. Bagi pihak pengelola pantai Pondok Bali
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengelolaan pantai di kawasan wisata pantai
Pondok Bali mempunyai hasil yang tidak baik, masih banyak yang harus diperhatikan.
Khususnya dalam hal frekuensi penanaman hutan mangrove yang memiliki skor terendah
dalam penelitian variabel pengelolaan pantai. Namun secara keseluruhan pengelola harus
memperbaiki dan memperhatikan seluruh aspek yang ada di pantai Pondok Bali.
Ekosistem-ekosistem yang ada harus diperbaharui misalnya hutan mangrove, karena
hutan mangrove memiliki banyak fungsi, menurut Dahuri, dkk, 2008 yaitu antara lain:
Penahan abrasi pantai, Penahan intrusi (peresapan) air laut, Penahan angin, menurunkan
kandungan gas karbondioksida (CO2) di udara, dan bahan-bahan pencemar di perairan
rawa pantai, Tempat hidup (berlindung, mencarimakan, pemijahan dan asuhan) biota laut
seperti ikan dan udang), Tempat sumber mata pencaharian masyarakat nelayan tangkap
dan petambak dan pengrajin atap dan gula nipah. Karena tingkat abrasi di pantai Pondok
Bali sangat tinggi hutan mangrove dapat menjadi salah satu solusi untuk menanggulangi
abrasi yang terjadi di pantai Pondok Bali. Kesimpulannya pengelola harus lebih