ABSTRAK
Kebersihan diri tetap perlu dijaga walaupun konsumen sedang memiliki kesibukan
sehingga tidak memiliki waktu untuk mandi. Tujuan penelitian ini adalah untuk
memberikan solusi alternatif mandi berdasarkan keinginan konsumen yang ingin
menjaga penampilannya untuk tetap bersih pada saat sibuk dan tidak dapat mandi.
Oleh sebab itu dirancanglah sebuah strategi desain produk sabun tanpa dibilas
atau dapat dibilas dengan hanya menggunakan sedikit air yakni
Dry Body Soap
.
Dalam menerapkan strategi desain produk, terdapat empat elemen yang perlu
diperhatikan berkenaan dengan pemenuhan harapan konsumen, yaitu fungsi
produk, spesifikasi produk, kualitas produk, dan harga produk. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dan teknik
pengumpulan data
focus group discussion
untuk memperoleh informasi mengenai
keinginan konsumen akan sabun tanpa dibilas. Strategi desain produk ini
menggunakan str ategi
Market Pull
sehingga menghasilkan produkDry Body Soap
yang sesuai dengan keinginan konsumen agar mudah dibawa dan dipakai di mana
dan kapan saja. Baik ketika konsumen tidak dapat mandi karena kesibukan atau
pun situasi lingkungan yang kurang mendukung untuk mandi.
Kata kunci: Strategi Desain Produk, Fungsi Produk, Spesifikasi Produk, Kualitas
Produk, Harga Produk
vii
ABSTRACT
Through busy day, consumers should keep up their hygenic appearance. This
study is made to provide an alternative solution for consumers who want to keep
clean but have a busy day. Therefore, the solution is an application of product
design strategy to make soap without rinsing or can be rinsed with a little
water--Dry Body Soap. In implementing the product design strategy, there are four
elements to consider when we
want to know the consumer’s
expected product;
product function, product specifications, product quality and product price. This
study is conducted using qualitative method and focus-group discussions as data
collection technique to obtain information about consumers' desire of soap
without rinsing. The result to make product design strategy is using Market Pull’s
strategy. It make the Dry Body Soap can designed to be easily carried and used
everywhere and anytime that are tailored to the desires of consumers. When
consumers can not keep up their hygenic appearance because either they have
busy day or environment situations that are less conductive to bathing.
Keywords: Product Design Strategy, Product Function, Product Specification,
Product Quality, Product Price
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...i
LEMBAR PENGESAHAN...ii
LEMBAR ORISINALITAS LAPORAN...iii
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH...iv
KATA PENGANTAR…...
....v
ABSTRAK...vii
ABSTRACT
...viii
DAFTA
R ISI……….
.ix
DAFTAR TABEL
... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
1.5 Sistematika Penulisan ... 5
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN ... 7
2.1 Definisi Desain Produk
... 7
2.2 Definisi Strategi ... 8
2.3 Strategi Desain Produk ... 9
2.2.1 Fungsi Produk ... 11
2.2.2 Spesifikasi Produk ... 13
2.2.3 Kualitas Produk ... 17
2.2.4 Harga Produk... 18
2.4 Langkah-Langkah Penetapan Strategi Pengembangan Produk Baru ... 20
ix
2.5 Penelitian Sebelumnya ... 24
BAB III RERANGKA PEMIKIRAN DAN MODEL PENELITIAN ... 25
3.1 Rerangka Pemikiran ... 25
3.2 Model Penelitian ... 26
BAB IV METODE PENELITIAN ... 28
4.1 Objek dan Subjek Penelitian... 28
4.2 Metode Penelitian ... 29
4.2.1 Jenis Metode Penelitian yang digunakan ... 29
4.2.2 Langkah Analisis ... 29
4.2.3
Blue Print
Penelitian dan Panduan Wawancara ... 30
4.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 34
4.2.5 Teknik Analisis Data ... 34
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 35
5.1 Profil Produk ... 35
5.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 35
5.3 Implikasi Manajerial ... 57
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
... 60
6.1 Kesimpulan ... 60
6.2 Saran ... 61
DAFTAR KEPUSTAKAAN ... 63
LAMPIRAN………..67
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya ... 24
Tabel 4.1
Blue Print
Strategi Desain Produk Pada
Dry Body Soap
... 31Tabel 4.2 Daftar Pertanyaan ... 33
Tabel 5.1 Analisis Pesaing ... 37
Tabel 5.2
Performance
... 40Tabel 5.3
Environment
... 41Tabel 5.4
Transportation
... 42Tabel 5.5
Packaging
... 44Tabel 5.6
Size and Weight
... 46Tabel 5.7
Materials
... 47Tabel 5.8
Standards
... 48Tabel 5.9
Quality and Reliability
... 49
Tabel 5.10
Safety
... 50
Tabel 5.11
Target Product Cost
... 51xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Strategi Desain Produk ... 11
Gambar 3.1 Rerangka Pemikiran ... 26
Gambar 3.2 Model Penelitian Desain Produk
Dry Body Soap
... 27………...56
Gambar 5.1
Prototype
Desain Produk
Dry Body Soap………
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Transkrip Verbatim………67
Lampiran 2 Hasil Survei Euromonitor (2014)………...77
Lampiran 3 Hasil Survei Sabun……….78
……….83
Lampiran 4 Komposisi
Dry Body Soap
xiii
1
Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Inovasi desain berhubungan erat dengan pemasaran dan menurut Hsu (2011) strategi desain produk merupakan bagian dalam strategi pengembangan produk
baru. Desain produk sebaiknya dapat dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar dan dalam menerapkan strategi desain produk, terdapat empat elemen yang perlu
diperhatikan ketika ingin mengetahui produk yang diharapkan konsumen, yaitu fungsi, spesifikasi, kualitas, dan harga produk (Schroeder, 2013; Kotler dan Keller, 2012; Mital dkk., 2014).
Terkait dengan kebiasaan mandi konsumen, Euromonitor (2014) melakukan survei kepada 6.600 konsumen di negara-negara seluruh dunia, apakah
konsumen mandi menggunakan shower, berendam di bathtub, atau menseka diri dengan spons.Menurut hasil survei Euromonitor (2014), didapat bahwa Amerika adalah negara dengan konsumen yang cenderung menjaga kebersihan
dibandingkan negara-negara seperti Australia, Brasil, China, Kolombia, Perancis, Jerman, India, Indonesia, Jepang, Meksiko, Rusia, Spanyol, Turki, Timur Tengah,
dan Inggris. Penduduk di Amerika, Brazil, dan Kolombia mandi menggunakan sabun untuk membersihkan diri minimal dua kali sehari dan menggunakan air yang cukup banyak. Berbeda dengan negara China, Inggris, Rusia, dan Jepang
2
Universitas Kristen Maranatha
Indonesia termasuk salah satu negara padat penduduk dengan Pulau Jawa
yang merupakan pulau terpadat di dunia (Aris, 2015). Dilihat dari kepadatannya, jumlah pekerja cukup banyak dan memiliki kesibukan masing-masing. Menurut
Narain (2015), kesibukan di kehidupan modern, telah menyebabkan orang tidak dapat mandi, atau tidak memiliki banyak waktu untuk mandi. Hasil survei di UK
pun menyatakan bahwa empat dari lima orang wanita mengakui tidak mandi setiap hari, karena harus bangun pagi dan pulang malam, setelah bekerja langsung tidur (Agency, 2015). Bahkan di Indonesia, masih banyak orang yang hingga saat
ini malas mandi terutama mandi malam dikarenakan kelelahan dan kesibukan (Lov, 2015).
Menurut Lov (2015), mandi penting dilakukan setidaknya dua kali sehari. Selain membuat badan konsumen lebih segar, mandi dapat membuat lebih tenang dan baik untuk kesehatan. Konsumen perlu mengetahui bahwa dengan
melewatkan mandi dapat berakibat buruk untuk kulit, seperti sel kulit mati, kulit menua lebih cepat,timbulnya bakteri pada kulit, risiko terkena jamuran. Tidak hanya itu, konsumen juga akan rentan terkena penyakit kulit lain di sekujur tubuh.
Sabun mandi digunakan banyak orang untuk dapat membersihkan badan. Menurut Ellis (2015), perkembangan sabun dimulai dari bentuk krim, bubuk,
batang, hingga sabun cair yang akhirnya muncul di abad kesembilan belas karena kepraktisannya. Selain itu, Dheteas (2014) mengatakan bahwa saat ini sabun
3
Universitas Kristen Maranatha
untuk tetap bersih dengan penggunaan sabun mandi memang perlu diiringi dengan
pemakaian waktu yang tidak sebentar, serta air dalam jumlah yang tidak sedikit (Ardian, 2015). Oleh sebab itu, diperlukan adanya strategi untuk membuat desain
produk sabun yang sesuai dengan harapan konsumen untuk tetap bersih pada saat sibuk dan tidak dapat mandi (Schroeder, 2013; Kotler dan Keller, 2012; Mital
dkk., 2014).
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, dapat dinyatakan bahwa kesibukan dapat mengakibatkan konsumen tidak memiliki waktu untuk mandi,
sehingga diperlukan adanya strategi desain produk sebagai solusi alternatif mandi konsumen. Oleh karena itu, menarik dikaji mengenai “Strategi Desain Produk
Pada Dry Body Soap (Studi Kasus di Magister Manajemen Universitas
Kristen Maranatha)”.
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan sebelumnya, teridentifikasi bahwa karena adanya keinginan konsumen dalam menjaga
penampilan untuk tetap bersih di saat sibuk dan tidak dapat mandi, maka diperlukan adanya strategi dalam mendesain produk sabun sebagai salah satu
solusi alternatif mandi. Namun, belum diketahui penerapan strategi desain produk sabun yang perlu dilakukan untuk menjawab keinginan konsumen yang ingin
4
Universitas Kristen Maranatha
Karena teridentifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah
“Bagaimana penerapan strategi desain produk dilakukan untuk menjawab
keinginan konsumen yang ingin tetap bersih pada saat sibuk dan tidak dapat
mandi?”
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui penerapan strategi desain produk yang dilakukan dalam
menjawab keinginan konsumen untuk tetap bersih pada saat sibuk dan tidak dapat mandi.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menunjukkan keunggulan bersaing perusahaan dan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam perkembangan
perusahaan khususnya dalam penetapan strategi desain produk di masa yang akan datang, serta dapat menunjukkan kepedulian terhadap kondisi lingkungan dan
5
Universitas Kristen Maranatha
Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman mengenai desain produk yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan konsumen, sebagai tambahan
referensi ilmu pengetahuan khususnya dibidang desain produk, serta dapat memberikan gambaran mengenai pengembangan produk bagi
penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan inovasi produk.
1.5 Sistematika Penulisan
Secara keseluruhan, penulisan penelitian ini terdiri dari enam bab utama. Setiap babnya berisi sebuah cakupan tersendiri sehingga mempermudah para pembaca untuk memahami isi dan konsep yang digunakan. Keenam bab tersebut terdiri
dari:
BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemikiran utama yang mendasari penulisan penelitian. Bab ini tersusun dari: Latar Belakang Masalah, Identifikasi dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, serta Sistematika
Penulisan.
BAB II: KAJIAN KEPUSTAKAAN
Bab ini menunjukkan kajian dari beberapa literatur dan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya sebagai landasan penelitian. Bab ini tersusun dari: Definisi Desain Produk, Strategi Desain Produk, Langkah-langkah Penetapan
6
Universitas Kristen Maranatha
BAB III: RERANGKA DAN MODEL PENELITIAN
Bab ini bertujuan untuk mendeskripsikan jalur berpikir yang dilakukan dalam penelitian ini dan model penelitian. Bab ini tersusun dari: Rerangka
Pemikiran dan Model Penelitian.
BAB IV: METODE PENELITIAN
Bab ini bertujuan untuk menunjukkan metode penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian ini. Bab ini tersusun dari: Objek dan Subjek Penelitian, Metode Penelitian, dan Teknik Analisis Data.
BAB V: HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan hasil dan pembahasan penelitian yang telah
dilakukan. Bab ini tersusun dari: Profil Produk, Pembahasan Hasil Penelitian, dan Implikasi Manajerial.
BAB VI: KESIMPULAN DAN SARAN
60
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan seluruh data dan informasi yang diperoleh peneliti terkait dengan strategi desain produk yaitu penerapan strategi
desain produk untuk menjawab keinginan konsumen yang ingin tetap bersih pada saat sibuk dan tidak dapat mandi dilakukan dengan menggunakan strategi Market
Pull. Hal ini sesuai dengan alternatif strategi yang sebagaimana dinyatakan oleh
Schroeder (2013). Strategi desain produk pada Dry Body Soap dirancang sesuai dengan kebutuhan konsumen meliputi fungsi, spesifikasi, kualitas, dan harga produk
(Schroeder, 2013; Kotler dan Keller, 2012; Mital, dkk., 2014).
1. Fungsi produk sabun yang diinginkan konsumen adalah sabun tanpa dibilas yang higienis dan anti bakteri, dapat memutihkan, mencerahkan,
mengencangkan, menghaluskan, dan melembabkan kulit, anti aging, anti keriput, serta mudah dibawa dan dipakai saat traveling bahkan dapat
digunakan sebagai pengganti body lotion.
2. Konsumen menginginkan produk dengan spesifikasi yang jelas, sehingga strategi desain produk yang dibuat yaitu botol bening berukuran 60 mililiter
dan 100 mililiter dengan stiker label yang menarik mencantumkan informasi spesifikasi produk Dry Body Soap seperti merek, bahan-bahan yang
61 konsumen, informasi masa kadaluarsa produk, cara penggunaan produk yang
tanpa dibilas, dan nomor BPOM agar dapat menambah kepercayaan konsumen dalam memakai produk Dry Body Soap. Dalam spesifikasi lain
seperti jangkauan pemasaran dapat disimpulkan bahwa produk Dry Body
Soap sebaiknya dipasarkan melalui media sosial, masuk di klinik-klinik
kecantikan, tempat spa, dan atau memiliki tempat workshop di Bandung.
3. Kualitas dan keandalan Dry Body Soap disesuaikan untuk memenuhi harapan konsumen. Sabun yang eksklusif dengan banyak kelebihan fungsi di
dalamnya, serta keamanan produk saat produk digunakan. Selain itu, Dry
Body Soap dapat menjadi salah satu solusi alternatif mandi di saat krisis air
bersih atau pada saat konsumen tidak dapat mandi karena kesibukan dan
lingkungan sekitar yang kurang mendukung untuk mandi.
4. Harga produk Dry Body Soap yang diinginkan oleh konsumen berkisar
antara Rp30.000,00 sampai Rp100.000,00 untuk ukuran botol 60 mililiter.
6.2 Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian ini kepada pihak-pihak lain agar dapat dijadikan masukan maupun
wawasan yang diharapkan dapat berguna bagi pihak yang membacanya adalah sebagai berikut:
1. Untuk perusahaan yang bergerak di bidang kecantikan, disarankan untuk
62 yang lebih lengkap atau berbeda namun sesuai dengan kebutuhan dan yang
diharapkan oleh konsumen.
2. Merujuk pada Schroeder (2013), peneliti selanjutnya diharapkan dapat
melakukan desain produk dengan menggunakan strategi technology push atau pun inter-functional. Sehingga selain mengetahui keinginan konsumen,
desain produk dapat dibuat dengan adanya perubahan teknologi yang lebih canggih dan fungsi yang mendukung.
3. Peneliti selanjutnya juga dapat menambahkan indikator penting dalam
variabel fungsi produk seperti testing, spesifikasi produk seperti aesthetics,
appearance, and finish, sesuai merujuk pada Mital, dkk. (2014). Sehingga
63
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Agency. (2015). Four Out of The Woman Don’t Shower Every Day.
http://www.telegraph.co.uk/news/newstopics/howaboutthat/11427875/
Four-out-of-five-women-dont-shower-every-day.html. Diakses tanggal 29 Januari 2016.
Ardian. (2015). Fenomena Krisis Air Di Semarang, Menjadi Tanggung Jawab
Bersama. http://lifestyle.bestbagorganizer.com/author/admin/. Diakses
tanggal 11 November 2015.
Aris. (2015). Ternyata Pulau Jawa Adalah Pulau Terpadat di Dunia. http://www.kumpulanmisteri.com/2015/07/ternyata-pulau-jawa-adalah-pulau.html. Diakses tanggal 30 Januari 2016.
Chase, R.B., Jacobs, F.R., dan Aquilano, N.J. (2006). 11th edition. Operations
Management for Competitive Advantage. Mc Graw-Hill Co.,Inc., New
York.
Christian, Y. (2014). Inovasi Desain Produk Sepatu Kasual Berdasarkan Harapan
dan Respon Konsumen Di Perusahaan Fashion In Frame (Studi Kasus:
Universitas Kristen Maranatha). Universitas Kristen Maranatha Program
Magister Manajemen, Bandung.
Crawford, M., dan Benedetto, A.D. (2011). 10th edition. New Product
Management. Mc Graw-Hill Co.,Inc., New York.
Dheteas. (2014). Ini Nih Untungnya Mandi Pakai Sabun Cair.
64 Ellis, M. (2015). Colonial Soap Making. Its History and Techniques. http://www.alcasoft.com/soapfact/historycontent.html. Diakses tanggal 11 November 2015.
Euromonitor. (2014). Personal Appearances: Global Consumer Survey Results on
Apparel, Beauty and Grooming. Euromonitor International.
Freedman, L. (2013). Strategy: A History. Oxford University Press, USA.
Halcomb, E.J., dan Davidson, P.M. (2006). Is Verbatim Transcription of Interview
Data Always Necessary?. Applied Nursing Research, 19, hal. 38-42.
Hsu, Y. (2011). Design Innovation and Marketing Strategy in Successful Product
Competition. Journal of Business and Industrial Marketing. 26 (4), hal. 223
- 236.
Institute of Medicine. (2001). Six Dimensions of Care.
http://www.chw.org/about/safety-quality-and-outcomes/six-dimensions-of-care/. Diakses tanggal 30 Januari 2016.
Kiechel, W. (2010). The Lords of Strategy. Harvard Business Press.
Kotler, P., dan Keller, K.L. (2012). 14 th edition. Principles of Marketing. Pearson Prentice Hall , New Jersey.
Kvint, V. (2009). The Global Emerging Market: Strategic Management and
Economics. Taylor & Francis, Moscow.
65 Mital, A., dkk. (2014). 2 nd edition. Product Development: A Structured Approach to
Consumer Product Development, Design, and Manufacture. Elsevier,
Inc.,United Kingdom.
Moleong, L.J. (2013). Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Narain, J. (2015). Why We’re Too Busy For Baths: Third of us only take four or less over course of a year (but average person takes 227 showers).
http://www.dailymail.co.uk/news/article-2901266/Why-busy-baths-four-course-year-average-person-takes-227-showers.html. Diakses tanggal 29 Januari 2016.
Nickols, F. (2012). Strategy: Definitions and Meanings. Distance Consulting LLC.
Reeth, I.V., Courel, B., dan Doorn, S.V. (2012). Beyond Skin Feel: Innovative
Methods for Developing Complex Sensory Profiles with Silicones. Dow
Corning Corporation, USA.
Rumelt, R.P. (2011). Good Strategy/Bad Strategy. Crown Business.
Schroeder, R.G. (2013). 6 th edition. Operations Management: Contemporary
Concepts and Cases. Mc Graw-Hill Co.,Inc., New York.
Sugiama, G.A. (2008). Metode Riset Bisnis dan Manajemen. Guardaya Intimarta, Bandung.
Swink, M., dkk. (2011). Managing Operations Across The Supply Chain. Mc Graw- Hill Co.,Inc., New York.
66 The Open University. (2001). T881 Manufacture Materials Design: Block 1:
The design activity model. Milton Keynes: The Open University.
Ulrich, K.T., dan Eppinger, S.D. (2012). 5 th edition. Product Design and