• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI GAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI GAYA."

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND

SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI GAYA

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN 3 Cibodas Semester II Tahun Ajaran 2012/

2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Kadi Wahidi

0902844

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND

SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI GAYA

Oleh Kadi Wahidi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Kadi Wahidi 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(4)

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

(5)

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V

PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI GAYA

Oleh

Kadi Wahidi

0902844

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 3 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Adapun subjek penelitian ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 37 orang. Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya nilai hasil ulangan IPA pada materi gaya, hal ini ditandai masih banyak nilai siswa yang dibawah niali KKM sebesar 57%, padahal target yang diharapkan seluruh siswa dapat mencapai nilai KKM dengan rata-rata kelas 85, demikian pula cara guru melaksanakan pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah. Penelitian ini ditujukan pada penerapan model pembelajaran Think Pair and Share dalam pembelajaran IPA materi gaya. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi gaya melalui penerapan model pembelajaran

Think Pair and Share. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

(6)

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRACT

MODEL APPLICATION OF LEARNING AND THINK PAIR SHARE RESULTS TO IMPROVE STUDENT LEARNING CLASS V IN THE

MATTER OF LEARNING STYLES IPA

Oleh

Kadi Wahidi

0902844

(7)

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(8)

vi

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Masalah ……… 1

B. Rumusan Masalah ……….. 5

C. Hipotesis Tindakan………. 5

D. Tujuan Penelitian ……….…….. 5

E. Manfaat Penelitian …….……… 6

F. Definisi Operasional………... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ………. 8

A. Model Pembelajaran Think Pair and Share…..…………... 8

B. Hasil Belajar………... 11

B. Model Penelitian………..…...……….……... 28

C. Subjek Penelitian……… 30

D. Prosedur Penelitian ……….…………... 30

1. Pra Penelitian ………... 30

2. Pelaksanaan Penelitian ………. 31

a. Siklus I ………... 31

(9)

vii

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c. Siklus III ……… 35

3. Laporan Hasil Penelitian ………. 38

E. Instrumen Penelitian ……….. 38

1. Instrumen Pembelajaran... ……… 38

2. Instrumen Pengumpulan Data...………. 39

F. Pengolahan dan Analisis Data ………... 41

1. Pengolahan dan Analisis Hasil Tes ……….. 41

2. Pengolahan dan Analisis Hasil Observasi ………... 43

3. Pengolahan dan Analisis Hasil Wawancara………. 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………... 46

A. Hasil Penelitian ………..……… 46

1. Siklus I ……….……… 46

a. Perencanaan Pembelajaran ………..……... 46

b. Pelaksanaan Pembelajaran ………...…….. 47

c. Peningkatan Hasil Belajar Siswa..……….. 54

1) Hasil Belajar Kognitif………... 54

2) Hasil Belajar Afektif………. 56

3) Hasil Belajar Psikomotor……….. 57

d. Refleksi ……….……….……… 57

2. Siklus II ……….……..………. 59

a. Perencanaan Pembelajaran …………..…………... 60

b. Pelaksanaan Pembelajaran ………...……….. 61

c. Peningkatan Hasil Belajar Siswa...……….. 68

1) Hasil Belajar Kognitif ………..……… 68

2) Hasil Belajar Afektif ……….………... 70

3) Hasil Belajar Psikomotor……….. 71

d. Refleksi ………...……….…….. 72

3. Siklus III ………....……..……… 73

a. Perencanaan Pembelajaran ………,.………... 74

b. Pelaksanaan Pembelajaran …………...……….. 75

c. Peningkatan Hasil Belajar Siswa.…….……….. 82

1) Hasil Belajar Kognitif ……….……… 82

2) Hasil Belajar Afektif ……….………... 84

3) Hasil Belajar Psikomotor……….. 85

d. Refleksi ……….………. 86

4. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus…... 87

1) Hasil Belajar Kognitif Siswa…...………. 87

2) Hasil Belajar Afektif Siswa...………... 88

3) Hasil Belajar Psikomotor Siswa……...……… 89

4) Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa…………. 90

B. Pembahasan Hasil Penelitian …………...……….. 91

1. Perencanaan Pembelajaran ……….. 91

(10)

viii

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Peningkatan Hasil Belajar Siswa ………...….. 95

a. Hasil Belajar Kognitif Siswa ………... 95

b. Hasil Belajar Afektif Siswa…………..……….. 96

c. Hasil Belajar Psikomotor Siswa………. 98

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ………..………. 100

A. Simpulan ……… 100

B. Saran ……….. 101

DAFTAR PUSTAKA..………. 102

LAMPIRAN-LAMPIRAN………... 104

(11)

ix

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya...…..…… 3

Tabel 3.1 Konversi Skor...………...… 42

Tabel 3.2 Interpretasi Keterlaksanaan Proses Pembelajaran………. 44

Tabel 3.3 Interpretasi Hasil Belajar Afektif...…… 44

Tabel 3.4 Interpretasi Hasil Belajar Psikomotor...……… 45

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Pada Siklus I... 50

Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Siklus I... 52

Tabel 4.3 Hasil nilai Ulangan dan Siklus I...……...……...……..……. 54

Tabel 4.4 Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus I...…… 56

Tabel 4.5 Hasil Belajar Psikomotor Siswa Siklus I... 57

Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Pada Siklus II... 64

Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Siklus II... 66

Tabel 4.8 Hasil Nilai Siklus I dan Siklus II...….. 68

Tabel 4.9 Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus II...…… 70

Tabel 4.10 Hasil Belajar Psikomotor Siswa Siklus II... 71

Tabel 4.11 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Pada Siklus III... 78

Tabel 4.12 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Siklus III... 80

Tabel 4.13 Hasil Skor Siklus II dan Siklus III...….. 82

Tabel 4.14 Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus III...… 84

(12)

x

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Gaya dapat mengakibatkan benda bergerak, berubah

bentuk, dan berubah arah... 18

Gambar 2.2 Buah kelapa jatuh karena pengaruh gaya gravitasi... 19

Gambar 2.3 Gaya gesek ketika mendorong kardus... 19

Gambar 2.4 Alas sepatu dibuatdari bahan karet beralur-alur untuk memperbesar gaya gesek... 20

Gambar 2.5 Ban mobil yang beralur untuk memperbesar gaya gesek... 21

Gambar 2.6 Macam-macam magnet... 22

Gambar 2.7 Garis gaya magnet... 23

Gambar 2.8 Cara membuat magnet dengan induksi... 24

Gambar 2.9 Cara membuat magnet dengan menggosok... 25

Gambar 2.10 Cara membuat magnet dengan arus listrik... 25

Gambar 4.1 Hasil Belajar Kognitif Siklus I....………. 56

Gambar 4.2 Hasil Belajar Kognitif Siklus II...………. 70

Gambar 4.3 Hasil Belajar Kognitif Siklus III.………. 84

Gambar 4.4 Peningkatan Hasil Rata-rata Siswa Siklus ke siklus...….. 87

Gambar 4.5 Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif Siswa... 88

Gambar 4.6 Peningkatan Hasil Belajar Afektif Siswa...………….. 89

Gambar 4.7 Peningkatan Hasil Belajar Psikmotor Siswa...………….. 90

(13)

xi

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 3.1 Adopsi Model Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis

(14)

xii

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I... 104

2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II... 112

3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III... 122

4 LKS Siswa Siklus I... 130

5 LKS Siswa Siklus II... 132

6 LKS Siswa Siklus III... 135

7 Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest beserta Penskoran Siklus I... 139

8 Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest beserta Penskoran Siklus II... 143

9 Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest beserta Penskoran Siklus III... 147

10 Soal Post-Test Siklus I... 152

11 Soal Post-Test Siklus II... 154

12 Soal Post-Test Siklus III... 156

13 Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Siklus I... 158

14 Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Siklus II... 164

15 Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Siklus III... 170

16 Format Observasi Afektif Siswa Siklus I... 176

17 Format Observasi Psikomotor Siswa Siklus I... 178

18 Format Observasi Afektif Siswa Siklus II... 180

19 Format Observasi Psikomotor Siswa Siklus II... 182

(15)

xiii

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

21 Format Observasi Psikomotor Siswa Siklus III... 186

22 Pedoman Wawancara... 188

23 Hasil LKS Siswa Siklus I... 189

24 Hasil LKS Siswa Siklus II... 197

25 Hasil LKS Siswa Siklus III... 203

26 Hasil Posttest Siklus I... 211

27 Hasil Posttest Siklus II... 217

28 Hasil Posttest Siklus III... 223

29 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I... 229

30 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I... 232

31 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II... 235

32 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II... 238

33 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus III... 241

34 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III... 244

35 Hasil Observasi Afektif Siswa Siklus I... 247

36 Hasil Observasi Psikomotor Siswa Siklus I... 250

37 Hasil Observasi Afektif Siswa Siklus II... 253

38 Hasil Observasi Psikomotor Siswa Siklus II... 256

39 Hasil Observasi Afektif Siswa Siklus III... 259

40 Hasil Observasi Psikomotor Siswa Siklus III... 262

41 Hasil Wawancara Siklus I... 265

42 Hasil Wawancara Siklus II... 266

43 Hasil Wawancara Siklus III... 267

44 Dokumentasi... 268

45 Surat Keputusan Pengangkatan Pembimbing... 271

46 Permohonan Ijin Penelitian dari Fakultas... 272

47 Permohonan Ijin Penelitian dari UPI... 273

48 Surat Keterangan Ijin Penelitian dari Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Bandung Barat... 274

(16)

xiv

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(17)

1

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

susana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara menurut

UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003. Dalam pendidikan terdapat tiga komponen

penting, yaitu pendidik, siswa dan fasilitas. Dalam kaitannya butir (2) pasal 40

UU Sisdiknas, tentang kewajiban pendidik untuk menciptakan susasana

pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis yang

diharapkan dengan terciptanya suasana tersebut, siswa lebih memahami materi

yang diajarkan guru, khususnya materi-materi dalam pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam.

Berdasarkan penjelasan UU Sisdiknas pendidikan mempunyai

peranan yang sangat penting dalam mengembangkan potensi-potensi setiap

individu dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Mengingat pentingnya arti

pendidikan bagi kehidupan manusia, maka pendidikan ini harus dilaksanakan

dengan sebaik-baiknya sehingga akan diperoleh hasil (output) yang dinginkan.

Dalam kurikulum pendidikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) salah satu mata pelajaran yang ada di dalamnya yaitu Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA). Ilmu Pengetahuan Alam ini atau yang lebih dikenal

dengan IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala alam dan

kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang

berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen. IPA memiliki peranan

yang sangat penting guna memberikan pemahaman mengenai sifat-sifat dan

(18)

2

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

IPA merupakan kegiatan mencari tahu tentang alam secara

sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan dari sejumlah pemindahan

teori, rumus, hukum dan prinsip yang berasal dari buku guru ke buku siswa.

Tetapi pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung

untuk mengembangkan kompetensi agar pembelajaran lebih bermakna.

Dengan demikian siswa menjadi lebih aktif membuktikan suatu hipotesis

ataupun teori-teori yang ada di buku, sedangkan guru adalah sebagai fasilitator

dan motivator yang membimbing siswa ketika pembelajaran.

Adapun ruang lingkup bahan kajian IPA untuk Sekolah Dasar salah

satunya itu materi tentang gaya dan di dalam gaya terdapat submateri gaya

gravitasi, gaya gesek, dan magnet. Gaya merupakan suatu tarikan atau

dorongan yang menyebabkan benda bergerak. Dalam hal ini benda

mendapatkan pengaruh. Sedangkan gaya gravitasi gaya tarik-menarik yang

terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta. Dan

gaya gesek yaitu gaya yang menimbulkan hambatan ketika dua permukaan

benda saling bersentuhan. Lain halnya dengan gaya magnet adalah tarikan

atau dorongan yang disebabkan oleh magnet (Sulistyanto & Wiyono,

2008:99).

Materi gaya sangatlah abstrak bagi anak usia sekolah dasar, pada

hakekatnya gaya hanya terdapat pada pikiran manusia. Keabstrakan objek

inilah yang membuat IPA sulit dipahami. Dengan demikian perlu

penyampaian materi ajar yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan anak dan

juga melihat dari kewajiban pendidik dalam butir 2 pasal 40 UU Sisdiknas.

Salah satu model yang perlu diterapkan untuk menyampaikan materi

ajar sesuai dengan kebutuhan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Think

Pair and Share (TPS). Model TPS merupakan salah satu strategi dalam

pembelajaran kooperatif yang dapat memberikan waktu kepada siswa untuk

berpikir sehingga strategi ini punya potensi kuat untuk memberdayakan

kemampuan berpikir siswa. Peningkatan kemampuan berpikir siswa akan

meningkatkan hasil belajar atau prestasi belajar siswa dan kecakapan

(19)

3

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

memecahkan masalah yang diberikan oleh guru. Guru juga memberikan

kesempatan siswa untuk menjawab dengan asumsi pemikirannya sendiri,

kemudian berpasangan untuk mendiskusikan hasil jawabannya kepada teman

sekelas untuk dapat didiskusikan dan dicari pemecahannya bersama-sama

sehingga terbentuk suatu konsep.

Berdasarkan hasil observasi di lapangan ditemukan ada ketimpangan

antara kenyataan di lapangan dengan harapan dan tujuan pendidikan IPA.

Hasil pengamatan menunjukan siswa kelas VA SDN 3 Cibodas bahwa: (1)

siswa tidak memahami konsep gaya, misalnya siswa belum memahami bahwa

gaya itu tarikan atau dorongan, belum bisa memberikan contoh kegiatan

pengaruh gaya; (2) Siswa menerima materi secara pasif, siswa hanya

mendengarkan penjelasan guru tanpa diikutsertakan dalam pembelajaran; (3)

Siswa tidak ada yang berani bertanya tentang materi yang belum di pahami;

(4) Hasil belajar siswa pada materi gaya masih rendah, masih ada siswa tidak

mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 61. Berikut tabel

data yang diperoleh nilai ulangan siswa pada materi gaya sebagai berikut:

Tabel 1.1

Hasil belajar siswa pada materi gaya

No. Nilai

Sumber. Daftar nilai ulangan harian siswa kelas VA pelajaran IPA

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa Siswa yang memperoleh

nilai di bawah KKM sebanyak 21 orang dan siswa yang di atas KKM

sebanyak 16 orang atau sekitar 43% dengan rata-rata hasil belajar IPA materi

(20)

4

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Permasalahan-permasalahan tersebut, disebabkan pembelajaran IPA

yang diterapkan oleh guru kurang begitu menarik perhatian siswa. Guru

cenderung menggunakan metode ceramah pada materi gaya. Dalam

pembelajaran IPA diharapkan siswa mampu untuk mengekplorasi

pengetahuan yang akan didapatnya secara langsung atau dengan kata lain

siswa harus dilibatkan dalam pencarian konsep mengenai IPA.

Mengingat pentingya hal tersebut, pembelajaran yang diharapkan

ialah pembelajaran yang secara efektif, aktif dapat menumbuhkan motivasi

dan minat siswa untuk belajar. maka dalam pembelajaran di kelas guru dapat

menggunakan model Think Pair and Share.

Oleh Karena itu, untuk mengatasi permasalahan yang ada di kelas,

maka peneliti melakukan penelitian. Metode penelitian yang digunakan

adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang sifatnya meneliti bagaimana

pembelajaran dalam kelas yang dilakukan oleh guru kelas. Metode PTK

digunakan sebab melalui metode ini maka guru yang lebih mengenal keadaan

kelasnya dapat melakukan penelitian secara langsung untuk memperbaiki dan

meningkatkan kualitas pembelajaran IPA. Desain pelaksanaan PTK yang

digunakan adalah model spiral yang dikembangkan oleh Kemmis dan

Taggart, dalam suatu sistem spiral atau dalam bentuk pengkajian berdaur

siklus (Wiriaatmaja,2008).

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis termotivasi untuk

melaksanakan penelitian tindakan kelas di SDN 3 Cibodas. Mengingat

adanya keterbatan dari segi waktu, biaya, serta pengalaman, maka penulis

membatasi permasalahan dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran

Think Pair and Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V

Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya” (Penelitian Tindakan Kelas di SDN 3

Cibodas Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang

Kabupaten Bandung Barat). Dengan penelitian ini diharapkan adanya

peningkatan hasil belajar siswa kelas V pada pembelajaran IPA materi gaya

(21)

5

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan agar peneliti lebih terarah

maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan masalah kedalam bentuk

pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA materi gaya dengan

penerapan model pembelajaran Think Pair and Share untuk meningkatkan

hasil belajar siswa pada kelas V di SDN 3 Cibodas?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA materi gaya dengan

penerapan model pembelajaran Think Pair and Share untuk meningkatkan

hasil belajar siswa pada kelas V di SDN 3 Cibodas?

3. Seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA

materi gaya setelah diterapkan model pembelajaran Think Pair and Share

pada kelas V di SDN 3 Cibodas?

C. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan pada penelitian tindakan ini adalah penerapan

model pembelajaran Think Pair and Share pada pembelajaran IPA materi

gaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V di SDN 3 Cibodas

kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka secara terperinci penelitian ini bertujuan:

1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran IPA materi gaya dengan

penerapan model pembelajaran Think Pair Share untuk meningkatkan

hasil belajar siswa pada kelas V di SDN 3 Cibodas.

2. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran IPA materi gaya dengan

penerapan model pembelajaran Think Pair Share untuk meningkatkan

(22)

6

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Mengetahui besar peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA

materi gaya setelah diterapkan model pembelajaran Think Pair Share

pada kelas V di SDN 3 Cibodas.

E. Manfaat Penelitian

Hasil yang akan diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat bagi pihak-pihak yang bernaung dalam bidang pendidikan,

khususnya yang berkaitan dengan proses pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.

1. Manfaat Bagi Siswa

Memberikan stimulus positif, bahwa mempelajari dan memahami gaya

pada kehidupan sehari-hari itu mudah untuk di pahami dengan model

pembelajaran Think Pair and Share sehingga siswa lebih termotivasi untuk

rajin dalam mempelajari pelajaran IPA pada materi berikutnya.

2. Manfaat Bagi Guru

Penelitian ini memberikan salah satu alternatif penyampaian materi gaya

dengan penerapan model pembelajaran Think Pair and Share. Sehingga

guru mempunyai banyak pilihan dalam menerapkan model mana yang

cocok bagi siswa.

3. Manfaat Bagi Sekolah

Mendorong sekolah mengembangkan model-model pembelajaran sebagai

salah satu komponen pembelajaran IPA sehingga dapat menunjang

kegiatan proses belajar mengajar selanjutnya dan tidak hanya pada mata

pelajaran IPA tetapi pada mata pelajaran yang lainya juga.

4. Manfaat Bagi Peneliti

Penelitian ini memberikan pengetahuan baru mengenai kemampuan siswa

memahami tentang materi gaya pada pembelajaran IPA dengan penerapan

model pembelajaran Think Pair and Share, sehingga dapat memunculkan

inovasi pada pembelajaran IPA di SD, dan peneliti dapat mengukur

langsung kemampuan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA di SD.

F. Definisi Operasional

(23)

7

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Model pembelajaran Think pair and share yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah suatu model yang memberi kesempatan untuk

menemukan jawaban dari suatu permasalahan secara individu dan

kelompok. Dengan tahapan pertama Thinking (berpikir) yaitu Guru

mengajukan suatu pertanyaan yang dikaitkan dengan pelajaran IPA materi

gaya, dan meminta siswa menggunakan waktu beberapa menit untuk

berpikir sendiri. Kedua Pairing (berpasangan) yaitu Guru meminta siswa

untuk berpasangan dan berdiskusi dengan siswa lain untuk menyatukan

jawaban yang sudah mereka peroleh. Guru memberikan waktu dari 15

menit untuk berpasangan. Ketiga Sharing (berbagi) yaitu pada langkah

terakhir guru meminta pasangan-pasangan untuk berbagi dengan

keseluruhan yang telah mereka bicarakan.

2. Hasil belajar

Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu nilai yang didapat

dari kemampuan yang terdapat pada siswa setelah diberikan tindakan

mencakup kemampuan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Pada hasil

belajar ranah kognitif dibatasi pada tingkatan C1 (pengetahuan), C2

(pemahaman), C3 (aplikasi), dan C4 (analisis), diukur dengan tes tertulis

berupa uraian yang dinyatakan dalam nilai tes berupa angka dan

ketuntasan belajar siswa dikonversi ke dalam bentuk persentase. Dalam

penelitian ini peningkatan dilihat dari selisih perolehan hasil nilai rata-rata

siswa siklus ke siklus.

3. Gaya

Gaya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah gaya gravitasi, gaya

gesek, dan gaya magnet. Gaya gravitasi menjadi materi dalam siklus I dan

gaya gesek menjadi materi dalam siklus II. Sedangkan gaya magnet

(24)

26

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian tindakan menurut Kemmis adalah sebuah bentuk refleksi diri

yang mengikutsertakan sejumlah partisipan di dalam situasi sosial yang bertujuan

untuk membuktikan kerasionalan dan keadilan terhadap: a) praktik sosial dan

pembelajaran yang mereka lakukan; b) pemahaman mereka terhadap

praktek-praktek pembelajaaran; serta c) situasi dan institusi yang terlibat di dalamnya

(Mulyasa, 2012:5).

Sedangkan pendapat Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi menjelaskan

penelitian tindakan yang dihubungkan dengan sebuah kelas menjadi penelitian

tindakan kelas dan mengartikannya dengan memisahkan kata-kata yang tergabung

didalamnya, yakni: penelitian, tindakan, dan kelas, dengan uraian sebagai berikut.

1. Penelitian yaitu menunjuk pada kegiatan mencermati suatu objek, dengan menggunakan cara aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

2. Tindakan yaitu menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk siklus kegiatan untuk siswa.

3. Kelas yaitu dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik dimana sekelompok siswa dalam waktu sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama juga (Mulyasa, 2012:10-11).

Sedangkan Wiriaatmadja (2005: 13) mendefinisikan penelitian tindakan

kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasi kondisi praktek

pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat

mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka, dan

melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

Dari uraian-uraian pendapat ahli tersebut maka Metode PTK adalah suatu

(25)

27

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas sehingga mereka dapat mempelajari

pengalaman mereka dan membuat pengalaman mereka dapat diakses oleh orang

lain. Dalam metode PTK pasti ada prinsip, karakteristik, dan kelebihan sehingga

dapat menjadi rambu-rambu dalam menggunakan PTK.

Prinsip dalam pelaksanaan PTK adalah tidak boleh mengganggu proses

belajar mengajar (PBM), tidak boleh terlalu menyita waktu, metodologi yang

digunakan harus tepat dan terpercaya, masalah yang dikaji benar-benar ada dan

dihadapi guru., memegang etika kerja (meminta izin, membuat laporan, dan

lain-lain), PTK bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses belajar

mengajar, PTK menjadi media guru untuk berpikir kritis dan sistematis, PTK

menjadikan guru terbiasa melakukan aktivitas yang bernilai akademik dan ilmiah,

PTK hendaknya dimulai dari permasalahan pembelajaran yang sederhana,

konkret, jelas, dan tajam, pengumpulan data PTK tidak boleh terlalu banyak

menyita waktu dan terlalu rumit karena dikhawatirkan dapat mengganggu tugas

utama guru sebagai pengajar dan pendidik (Kunandar, 2012:67).

Karakteristik penelitian tindakan kelas menurut Sukardi (2004: 211)

adalah sebagai berikut:

1. Problem yang dipecahkan merupakan persoalan praktis yang dihadapi peneliti

dalam kehidupan profesi sehari-hari.

2. Peneliti memberikan perlakuan atau treatment yang berupa tindakan yang

terencana untuk memecahkan permasalahan dan sekaligus meningkatkan

kualitas yang dapat dirasakan implikasinya oleh subjek yang diteliti.

3. Langkah-langkah penelitian yang direncanakan selalu dalam bentuk siklus,

tingkatan atau daur yang memungkinkan terjadinya kerja kelompok maupun

kerja mandiri secara intensif.

4. Adanya langkah berpikir reflektif atau reflectif thinking dari peneliti baik

sesudah maupun sebelum tindakan.

Menurut Shumsky menyatakan bahwa kelebihan PTK ada empat yaitu:

pertama kerjasama dalam PTK menimbulkan rasa memiliki, kedua kerjasama

(26)

28

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sekaligus sebagai peneliti, ketiga melalui kerjasama kemungkinana untuk

berubaha meningkat, yang terakhir kerjasama dalam PTK meningkatkan

kesepakatan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Sedangkan kelemahan

dari PTK yaitu kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam teknik dasar PTK

pada pihak peneliti membuat PTK tidak berjalan dengan semestinya. Dan kedua

berkenaan dengan waktu, karena PTK memerlukan komitmen peneliti untuk

terlibat dalam prosesnya, faktor waktu menjadi kendala yang cukup besar. Hal ini

berkaitan belum optimalnya pembagian waktu antara untuk kegiatan rutin dan

aktivitas PTK (Kunandar,2012:69).

Dengan mempertimbangkan prinsip, karakteristik beserta kelebihan maka

dalam penelitian ini penulis menggunakan metode PTK sebab melalui metode ini

guru yang lebih mengenal keadaan kelasnya dapat melakukan penelitian secara

langsung untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan

penelitian ini pula diharapkan guru dapat memperbaiki kinerjanya agar dapat

mencapai tujuan pendidikan secara ideal.

B. Model Penelitian

Desain pelaksanaan PTK yang digunakan adalah model spiral yang

dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart (Arikunto et al, 2010:75-80), dalam

bentuk pengkajian berdaur siklus, yang terdiri dari empat tahap yaitu:

1. Perencanaan (Planning),

2. Tindakan (Action),

3. Pengamatan (Observation), dan

4. Refleksi (Reflection).

Perencanaan adalah mengembangkan rencana tindakan yang secara

kritis yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan

bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan sehingga dapat meningkatkan.

Pada tahap ini rencana disusun secara bersama dengan observer berdasarkan

masalah dan hipotesis tindakan yang diuji sehingga dapat mengungkap faktor

(27)

29

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tindakan yang dimaksud disini adalah penerapan rancangan strategi

dan skenario pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Tindakan dalam

pnelitian ini harus didasarkan dengan niat untuk memperbaiki keadaan

sehingga mendapatkan pelaksanaan yang maksimal sesuai dengan rencana.

Observasi adalah mempunyai fungsi untuk mengamati pengaruh

tindakan terkait. Tahap ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan saat

pelaksanaan. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi

keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Pada saat pengamatan peneliti

(guru) dan observer melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang

diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.

Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan format observasi/

penilaian yang telah disusun.

Dan refleksi adalah mengingat dan merenungkan suatu tindakan

persis seperti yang telah dicatat dalam observasi. Kemudian dikaji secara

menyeluruh dari tindakan yang telah dilakukan dan data yang telah terkumpul.

Kemudian dilakukan evaluasi untuk menyempurnakan tindakan berikutnya.

Dengan demikian penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh

peneliti merupakan suatu rangkaian siklus yang berkelanjutan. Adapun bagan

modelnya sebagai berikut:

Siklus I

Siklus II

(28)

30

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Bagan 3.1. Adopsi Model Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Mc

Taggart (Wiriaatmadja, 2008)

Berdasarkan model Kemmis dan Mc. Taggart diatas, penelitian ini akan

melakukan sebanyak tiga siklus untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa

pada pembelajara IPA dengan penerapan model pembelajaran Think Pair and

Share, namun apabila di saat pelaksaan dalam penelitian belum ada kesesuaian

dalam mendapatkan peningkatan hasil belajar siswa pada materi gaya dengan

harapan peneliti maka akan dilanjutkan pada siklus selanjutnya. Sehingga

mendapatkan peningkatan hasil belajar yang diinginkan yaitu 85.

C. Subjek Penelitian

Tempat penelitian yang dijadikan untuk penelitian ini merupakan sekolah

yang pernah menjadi tempat progam latihan profesi yaitu SD Negeri 3 Cibodas

beralamat di Jalan Maribaya Timur Kampung Cibodas Desa Suntenjaya

Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. SD Negeri 3 Cibodas adalah SD

dengan murid terbanyak yaitu kurang lebih 480 siswa yang terdiri dari kelas 1-6

dengan jumlah 2 rombongan belajar. Sedangkan kelas yang dijadikan subjek

penelitian di SDN 3 Cibodas yaitu kelas VA yang berjumlah keseluruhan 37

siswa. Dengan jumlah siswa perempuan sebanyak 19 orang dan jumlah siswa

laki-laki sebanyak 18 orang.

D. Prosedur Penelitian

Adapun prosedur penelitian secara garis besar meliputi 3 tahap yaitu pra

penelitian, pelaksanaan penelitian dan laporan hasil penelitian. Sedangkan untuk

pelaksanaan penelitian menggunakan model penelitian tindakan kelas yang

dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart yang telah dijelaskan sbelumnya,

(29)

31

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III. Dan lebih terperinci dalam penelitian ini

akan di uraikan setiap tahap dan siklusnya sebagai berikut:

1.Pra Penelitian

- Mengurus perizinan kepada fakultas untuk observasi.

- Meminta izin kepada sekolah yang akan diobservasi.

- Kemudian peneliti mengobservasi untuk mendapatkan data awal.

- Menyusun proposal penelitian.

- Membuat instrumen penelitian.

2. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian terdiri tiga siklus dalam penerapan model pembelajaran

Think Pair and Share pada pembelajaran IPA, yaitu sebagai berikut,

a. Siklus I

1. Perencanaan tindakan penelitian

Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan tindakan penelitian adalah :

a) Mengkaji teori-teori yang mendukung ke perpustakaan UPI dan

sumber-sumber terkait dengan penerapan model pembelajaran Think

Pair and Sahre pada pembelajaran IPA materi gaya gravitasi.

b) Menyusun perangkat pembelajaran (RPP) yang berdasarkan sistematis

model Think Pair and Share, LKS, Instrmen penelitian dan menyiapkan

media / alat / bahan praktikum.

c) Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam

pembelajaran menggunakan model pembelajaran Think Pair and Share.

d) Menyusun instrumen penelitian untuk mengumpulkan data dalam

penerapan model pembelajaran Think Pair and Share.

e) Mendiskusikan dengan rekan guru sejawat yang akan diminta observer

digunakan dalam penerapan model pembelajaran Think Pair and Share.

2. Pelaksanaan tindakan penelitian

Kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan tindakan penelitian sebagai

(30)

32

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a) Melaksanakan perangkat pembelajaran (RPP, LKS, instrumen

penelitian, alat dan bahan yang akan digunakan dalam penerapan model

pembelajaran Think Pair and Share)

b) Melaksanakan pembelajaran materi gaya garvitasi dalam penerapan

model pembelajaran Think Pair and Share

c) Meminta rekan guru mengobservasi pembelajaran dalam penerapan

model pembelajaran Think Pair and Share pada pembelajaran IPA

materi gaya

d) Mewawancarai beberapa siswa, terhadap penggunaan metode penelitian

yang telah mereka lakukan untuk melihat sikap dan tanggapan terhadap

penerapan model pembelajaran Think Pair and Share.

e) Melakukan diskusi dengan mitra berdasarkan hasil pengamatannya dan

evaluasi berkaitan dengan penerapan model pembelajaran Think Pair

and Share dalam kegiatan belajar mengajar.

f) Membuat rencana perbaikan-perbaikan terhadap

kekurangan-kekurangan yang di temukan setelah melakukan diskusi dengan mitra

peneliti dalam penerapan model pembelajaran Think Pair and Share.

g) Melaksanakan pengolahan data yang di peroleh setelah penelitian

selesai di laksanakan.

3. Pengamatan tindakan penelitian

Hal-hal yang dilakukan dalam pengamatan pada saat penerapan tindakan

sebagai berikut

a) Melakukan pengamatan terhadap kelas yang digunakan sebagai kelas

penelitian dalam penerapan model pembelajaran Think Pair and Share

pada pembelajaran IPA materi gaya gravitasi.

b) Mengamati kesesuaian dalam penerapan model pembelajaran Think

Pair and Share pada pembelajaran IPA yang berlangsung dengan

rencana yang telah disusun sebelumnya.

c) Mengamati kesesuaian dalam penerapan model pembelajaran Think

(31)

33

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kaidah-kaidah teoritis seperti, apakah siswa melaksanaan model dengan

baik misalnya melaksanakan tahap-tahap Think Pair and Share berpikir

sendiri dengan baik, apakah siswa menggunakan kritik dalam

menyusun interpretasinya terhadap lawan diskusinya, dan apakah siswa

telah menulis hasil diskusinya dan mampu untuk mengkomunikasikan

hasil pekerjaannya di depan kelas. Kesesuaian tersebut mencakup

materi yang akan di bahas atau relevan tidaknya dengan silabus dan

rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat.

d) Mengamati keterhubungan antara model pembelajaran Think Pair and

Share dengan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi gaya.

4. Refleksi tindakan penelitian

Setelah melakukan pengamatan maka peneliti melakukan refleksi sebagai

berikut:

a) Melakukan diskusi balikan dengan guru mitra setelah tindakan di

lakukan dengan penerapan model pembelajaran Think Pair and Share.

b) Melakukan perbaikan tindakan, berdasarkan hasil diskusi balikan

bersama guru mitra

c) Menyimpulkan hasil refleksi tindakan, yang akan digunakan sebagai

tindakan selanjutnya.

b. Siklus II

1. Perencanaan tindakan penelitian

Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan tindakan penelitian adalah :

a) Menyusun perangkat pembelajaran (RPP, LKS, Instrmen penelitian dan

menyiapkan media / alat / bahan praktikum yang akan digunakan dalam

pelaksanaan pada siklus ke dua dengan melihat hasil refleksi dari siklus

I untuk memperbaiki kekurangan penyusunan pada saat siklus I

sehingga lebih baik dari siklus I)

(32)

34

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c) Menyusun instrumen penelitian digunakan dalam penerapan model

pembelajaran Think Pair and Share yang akan digunakan dalam

pelaksanaan siklus ke dua.

d) Mendiskusikan dengan rekan guru sejawat yang akan diminta observer

dalam penerapan model pembelajaran Think Pair and Share.

2. Pelaksanaan tindakan penelitian

Kegiatan yang dilakukan pada saat pelaksanaan tindakan oleh peneliti

sebagai berikut:

a) Melaksanakan perangkat pembelajaran (RPP, LKS, instrumen penelitian,

alat dan bahan yang akan digunakan dalam pelaksanaan pada siklus ke

dua dengan melihat hasil refleksi dari siklus I untuk memperbaiki

kekurangan penyusunan pada saat siklus I sehingga lebih baik dari

siklus I)

b)Melaksanakan pembelajaran materi gaya gesek dengan penerapan model

pembelajaran Think Pair and Share yang akan digunakan dalam

pelaksanaan siklus ke dua sesuai dengan rencana yang telah disusun.

c) Meminta rekan guru mengobservasi pembelajaran IPA materi gaya

gesek dalam penerapan model pembelajaran Think Pair and Share.

d)Menyebarkan angket kepada siswa, terhadap penggunaan metode

penelitian yang telah mereka lakukan untuk melihat sikap dan

tanggapan terhadap penerapan model pembelajaran Think Pair and

Share dalam pelaksanaan siklus ke dua yang telah diterapkan.

e) Melakukan diskusi dengan mitra berdasarkan hasil pengamatannya dan

evaluasi berkaitan dengan penerapan model pembelajaran Think Pair

and Share yang telah dalam pelaksanaan siklus ke dua dalam kegiatan

belajar mengajar.

f) Membuat rencana perbaikan-perbaikan terhadap

kekurangan-kekurangan yang di temukan setelah melakukan diskusi dengan mitra

peneliti dalam penerapan model pembelajaran Think Pair and Share

(33)

35

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

g) Melaksanakan pengolahan data yang di peroleh setelah penelitian

selesai di laksanakan dengan penerapan model pembelajaran Think Pair

and Share dalam pelaksanaan siklus ke dua.

3. Pengamatan tindakan penelitian

Kegiatan yang dilakukan pada saat pengamatan tindakan oleh peneliti

sebagai berikut:

a) Melakukan pengamatan terhadap kelas yang digunakan sebagai kelas

penelitian dalam penerapan model pembelajaran Think Pair and Share

dalam pelaksanaan siklus ke dua.

b) Mengamati kesesuaian dalam penerapan model pembelajaran Think

Pair and Share yang akan digunakan dalam pelaksanaan siklus ke dua

dengan materi gaya gesek yang berlangsung.

c) Mengamati kesesuaian dalam penerapan model pembelajaran Think

Pair and Share pada pembelajaran IPA materi gaya gesek dengan

kaidah-kaidah teoritis seperti, apakah siswa melaksanaan model dengan

baik misalnya melaksanakan tahap-tahap Think Pair and Share berpikir

sendiri dengan baik, apakah siswa menggunakan kritik dalam

menyusun interpretasinya terhadap lawan diskusinya, dan apakah siswa

telah menulis hasil diskusinya dan mampu untuk mengkomunikasikan

hasil pekerjaannya di depan kelas. Kesesuaian tersebut mencakup

materi yang akan di bahas atau relevan tidaknya dengan silabus dan

rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat.

d) Mengamati keterhubungan antara model pembelajaran Think Pair and

Share yang telah diterapkan dalam pelaksanaan siklus ke dua dengan

hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi gaya gesek.

4. Refleksi tindakan penelitian

kegiatan yang dilakukan pada saat melakuka refleksi tindakan dari siklus I

(34)

36

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a) Melakukan diskusi balikan dengan guru mitra setelah tindakan di

lakukan yaitu penerapan model pembelajaran Think Pair and Share

dalam pelaksanaan siklus ke dua.

b) Melakukan perbaikan tindakan, berdasarkan hasil diskusi balikan

bersama guru mitra tentang penerapan model pembelajaran Think Pair

and Share yang telah diterapkan dalam pelaksanaan siklus ke dua

c) Menyimpulkan hasil refleksi tindakan, yang akan digunakan sebagai

tindakan selanjutnya.

c. Siklus III

1. Perencanaan tindakan penelitian

Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan tindakan penelitian adalah :

a) Menyusun perangkat pembelajaran (RPP, LKS, Instrmen penelitian dan

menyiapkan media / alat / bahan praktikum yang akan digunakan dalam

pelaksanaan pada siklus ke tiga dengan melihat hasil refleksi dari siklus

II untuk memperbaiki kekurangan penyusunan pada saat siklus II

sehingga sudah matang dalam siklus III ini)

b) Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam

pelaksanaan pada siklus ke tiga dengan melihat hasil refleksi dari siklus

II untuk memperbaiki kekurangan penyusunan pada saat siklus II

c) Menyusun instrumen penelitian

d) Mendiskusikan dengan rekan guru sejawat yang akan diminta menjadi

observer.

2. Pelaksanaan tindakan penelitian

Kegiatan yang dilakukan pada saat pelaksanaan tindakan oleh peneliti

sebagai berikut:

a) Mengembangkan perangkat pembelajaran (RPP, LKS, instrumen

penelitian, alat dan bahan yang akan digunakan dalam pelaksanaan pada

(35)

37

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

memperbaiki kekurangan penyusunan pada saat siklus II sehingga

sudah matang dalam siklus III ini)

b) Melaksanakan pembelajaran materi gaya magnet dengan penerapan

model pembelajaran Think Pair and Share pada pembelajaran IPA

sesuai dengan RPP.

c) Meminta rekan guru mengobservasi pembelajaran disaat penerapan

model pembelajaran Think Pair and Share pada pembelajaran IPA

materi gaya magnet.

d) Menyebarkan angket kepada siswa, terhadap penggunaan metode

penelitian yang telah mereka lakukan untuk melihat sikap dan

tanggapan terhadap penerapan model pembelajaran Think Pair and

Share pada pembelajaran IPA materi gaya magnet yang telah

digunakan.

e) Melakukan diskusi dengan mitra berdasarkan hasil pengamatannya dan

evaluasi berkaitan dengan penerapan model pembelajaran Think Pair

and Share pada pembelajaran IPA materi gaya magnet dalam kegiatan

belajar mengajar.

3. Pengamatan tindakan penelitian

Kegiatan pengamatan tindakan yang dilakukan pada saat pelaksanaan

tindakan sebagai berikut:

a) Melakukan pengamatan terhadap kelas yang digunakan sebagai kelas

penelitian dengan penerapan model pembelajaran Think Pair and Share

pada pembelajaran IPA materi gaya magnet.

b) Mengamati kesesuaian dalam penerapan model pembelajaran Think

Pair and Share pada pembelajaran IPA materi gaya gravitasi yang

berlangsung dengan rencana yang telah disusun sebelumnya.

c) Mengamati kesesuaian dalam penerapan model pembelajaran Think

Pair and Share pada pembelajaran IPA materi gaya magnet dengan

kaidah-kaidah teoritis seperti, apakah siswa melaksanaan model dengan

(36)

38

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sendiri dengan baik, apakah siswa menggunakan kritik dalam

menyusun interpretasinya terhadap lawan diskusinya, dan apakah siswa

telah menulis hasil diskusinya dan mampu untuk mengkomunikasikan

hasil pekerjaannya di depan kelas. Kesesuaian tersebut mencakup

materi yang akan di bahas atau relevan tidaknya dengan silabus dan

rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat.

d) Mengamati keterhubungan antara metode eksperimen dengan proses

dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA.

Dengan adanya refleksi yang menunjukan hasil sudah sesuai dengan

harapan peneliti yaitu 85, maka penelitian ini dihentikan oleh peneliti

pada siklus ke tiga. Dan penulis melanjutkan ke tahapan selanjutnya

yaitu laporan hasil penelitian.

3. Laporan Hasil Penelitian

- Mengumpulkan data dari beberapa intrumen yang telah dilakukan

- Mengolah dan menganalisis data yang telah didapat dari instrumen

- Laporan hasil penelitian

E. Instrumen Penelitian

Pengumpulan data pada penelitian tindakan kelas dengan judul penerapan

model pembelajaran Think Pair and Share untuk meningkatkan hasil belajar siswa

kelas V pada pembelajaran IPA materi gaya ini dilakukan dengan menggunakan

instrumen dan didokumentasikan. Untuk instrumen sebagai berikut :

1. Instrument pembelajaran

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran dibuat persiklus tentang materi gaya

dengan penerapan model pembelajaran Think pair and Share dibuat sebelum

pelaksanaan setiap siklus dilaksanakan. RPP ini memuat standar kompetensi,

(37)

39

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pada model pembelajaran Think Pair and Share.Sehingga dapat membantu

peneliti dalam mengatasi kendala pembelajaran dikelas, bertindak secara lebih

tepat dalam kelas, dan meningkatkan keberhasilan pembelajaran di dalam kelas.

RPP juga sebagai pedoman dalam pelaksanaan karena pada saat penyusunan RPP

peneliti berkolaborasi dengan mitra penelitian melalui diskusi untuk menganalisis

dan meningkatkan hasil belajar siswa.

Dalam RPP yang akan dibuat sesuai dengan tahap-tahap pelaksanaan

model pembelajaran model Think Pair and Sahre yaitu siswa akan diberi

permasalahan atau pertanyaan terlebih dahulu untuk berpikir sendiri tentang

masalah dari materi gaya dengan alokasi waktu yang diberikan sekitar 5 menit.

Kemudian siswa berpasangan dengan siswa lain untuk mendiskusikan jawaban

masing-masing sehingga mendapatkan jawaban yang yang disepakati dan jawaban

yang matang. Diskusi yang dilakukan dengan melakukan percobaan tentang

materi gaya. Setelah hasil diskusi didapatkan dan disusun hasil laporannya,

kemudian siswa yang berpasangan berbagi ke kelompok lainnya di depan kelas

atau di bangku masing-masing kelompok. RPP terlampir pada lampiran.

b. LKS (Lembar Kerja Siswa)

Lembar kerja siswa merupakan instrument yang digunakan ketika proses

pembelajaran dan memuat langkah kerja serta pertanyaan-pertanyaan yang

mengarahkan siswa untuk memahami konsep IPA. LKS digunakan sebagai

panduan pembelajaran atau bahan ajar bagi siswa secara kelompok. Dalam LKS

dimuat permasalahan-permasalahan yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat

mencerminkan bahan ajar dan mampu mengasah kemampuan kompetensi siswa.

Desain atau rancangan LKS seperti ini akan memudahkan peneliti untuk megukur

kemampuan kompetensi psikomotor dan afektif siswa baik secara kelompok

maupun individu. Pemberian LKS sebagai bahan ajar juga dimaksudkan agar guru

dapat mengarahkan dan mengorganisasi siswa secara kelompok. LKS terlampir

pada lampiran.

2. Instrumen Pengumpulan Data

(38)

40

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Lembar Observasi adalah kegiatan pengamatan untuk melihat seberapa

jauh keterlaksanaan tahapan-tahapan model pembelajaran Think Pair and Share.

Dalam pengisian lembar observasi ini dibuat kolom ya atau tidak yang dapat diisi dengan tanda checklist (√). Tidak hanya mengisi tanda checklist tetapi observer juga mengisi kolom-kolom deskripsi proses pembelajaran selama pembelajaran

berlangsung sebagai saran-saran observer yang membantu untuk peningkatan

proses kegiatan. Observasi dilaksanakan untuk melakukan pengamatan terhadap

proses pembelajaran di kelas yang meliputi pengamatan terhadap siswa, interaksi

guru dengan siswa, interaksi siswa dengan siswa. Dalam penelitian ini lembar

observasi untuk memperoleh data kemampuan siswa beserta aktivitas siswa juga

aktivitas guru yang terdiri dari beberapa deskriptor yang ada selama pembelajaran

berlangsung. Observasi ini dilakukan dengan menggunakan lembar observasi

yang telah disusun. Obsevasi dilakukan oleh 3 orang observer. Dengan demikian

data yang didapatkan lebih objektif karena dilakukan atas kolaborasi dengan para

observer. Lembar observasi terlampir pada lampiran.

b. Lembar Observasi kemampuan afektif dan psikomotor siswa

Lembar observasi kemampuan afektif dan psikomotor digunakan untuk

mengukur ketercapaian ranah afektif dan psikomotor siswa selama pembelajaran

berlangsung terutama ketika siswa melakukan kegiatan percobaan dan diskusi.

Masing-masing ranah memuat empat aspek yang akan di observasi. Lembar

observasi terlampir pada lampiran.

c. Tes (pre-test dan post-test)

Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, pernyataan

yang harus dipilih atau ditanggapi, atau tugas yang harus dilakukan oleh peserta

tes dengan tujuan untuk mengukur suatu aspek tertentu (Poerwanti dalam

Prihardina,2012: 41). Tes yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Pre test

dan post test yang dilaksanakan di setiap siklus (tes siklus). Tes ini dilakukan

untuk mengukur kemampuan kognitif siswa secara individu dan melihat

ketuntasan belajar setiap siswa pada setiap materi (setiap siklus). Selain itu, hasil

(39)

41

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dilaksanakan dalam rangka perbaikan untuk siklus berikutnya. Pre tes dilakukan

pada saat awal pembelajaran untuk mengetahui kemampuan awal siswa,

sedangkan post test dilakukan pada akhir pembelajaran sebagai evaluasi dari

proses pembelajaran yang telah diberi tindakan dengan menerapkan model

pembelajaran Think Pair and Share. Lembar Pre test dan post tes terlampir pada

lampiran.

d. Wawancara

Wawancara adalah proses Tanya jawab lisan untuk memperoleh bahan

atau informasi yang dilaksanakan sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah

serta tujuan yang telah ditentukan (Poerwanti dalam Prihardina,2012:42). pada

penelitian ini pedoman wawancara dalam bentuk pertanyaan struktur untuk

menggalih informasi tentang kesan siswa dalam proses pembelajaran dengan

model pembelajaran Think pair and Share. Wawancara ini dilakukan untuk

memeperoleh data dan atau informasi yang lebih terperinci dan untuk melengkapi

data hasil observasi, dalam hal objek yang diwawancarai yaitu beberapa sampel

siswa dikelas yang dianggap memiliki kesulitan dalam proses belajar dan siswa

yang lancar ketika proses pembelajaran. Dalam penelitian ini peneliti membuat

instrumen wawancara untuk para siswa tentang sikap dan pendapat tentang

penerapan model pembelajaran Think Pair and Share. Pedoman wawancara

terlampir pada lampiran.

F. Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan berbagai rumus. Rumus

digunakan untuk mengolah data yang telah diperoleh dari berbagai instrumen

pada saat penelitian. Sedangkan analisis data dilakukan sesuai hasil dari data yang

telah di olah dengan berbagai rumus sehingga pada akhirnya nanti bisa diketahui

hasil akhir dari penelitian. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

analisis kualitatif dan analisis kuantitatif, yaitu:

(40)

42

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Jenis tes Pre tes dilakukan pada saat awal pembelajaran untuk mengetahui

kemampuan awal siswa, sedangkan post test dilakukan pada akhir pembelajaran

sebagai evaluasi dari proses pembelajaran yang telah diberi tindakan dengan

menerapkan model pembelajaran Think Pair and Share. Tes ini dilakukan untuk

mengukur kemampuan kognitif siswa secara individu dan melihat ketuntasan

belajar setiap siswa pada setiap materi (setiap siklus). Analisis data yang

dilakukan pada hasil tes adalah dengan analisi kuantitatif dengan beberap teknik

sebagai berikut:

a. Penskoran

Data hasil tes kompetensi siswa dari setiap siklus tindakan pembelajaran

yang telah dilakukan dan di periksa dan di beri skor maka selanjutnya diolah dan

dianalisis untuk mengukur tingkat kemampuan siswa. Tes berbentuk uraian

sehingga untuk menghindari subjektivitas maka peneliti melakukan penskoran

setiap soal dengan kriteria nilai setiap soal dan skor tersebut dalam skala 1-100.

Untuk mengubah skor yang di dapat siswa kedalam bentuk persentase maka

digunakan rumus:

Keterangan:

S = skor yang diperoleh

R = ∑ jawaban yang benar sesuai kriteria penskoran (Suharsimi,2009:176)

(41)

43

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

75% < B ≤ 90% B (baik)

55% < C ≤ 75% C (cukup)

40% < D ≤ 55% D (kurang)

0% < E ≤ 40% E (buruk) (adaptasi Suharsimi, 2009:245)

b. Menghitung nilai rata-rata kelas dalam bentuk persentase

Sedangkan untuk mengetahui nilai rata-rata kelas sehingga peneliti

mengetahui sejauhmana kelas tersebut dapat memahami materi yang telah di

ajarkan dengan penerapan model pembelajaran Think Pair and Sahre. Maka dapat

digunakan rumus:

(adaptasi Suharsimi, 2009:264)

Keterangan:

= nilai rata-rata kelas

∑ = total nilai yang diperoleh seluruh siswa N = jumlah siswa

100% = bilangan tetap

c. Menghitung ketuntasan belajar siswa berdasarkan KKM

Ketuntasan belajar siswa berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM)

yang telah ditetapkan untuk kelas VA SDN 3 Cibodas yaitu 61. Siswa dikatakan

mencapai ketuntasan belajar apabila sudah mencapai nilai KKM. Dan apabila

dilihat dalam bentuk persentase maka dapat dicari dengan rumus:

(42)

44

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

∑S ≥ 61 = jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama dengan 61 n = jumlah siswa

100% = bilangan tetap

(adaptasi Mashudi, 2012:53)

2. Hasil observasi

Analisis data yang dilakukan pada hasil data observasi yaitu dengan

analisis data kualitatif yang disertai perhitungan persentase pencapaian. Dengan

diadakan kegiatan observasi, sehingga peneliti mendapatkan data tentang aktivitas

siswa dan guru oleh observer yang telah ikut serta membantu dalam kegiatan

penelitian. Untuk melihat keterlaksanaan proses pembelajaran yang menerapkan

model pembelajaran Think Pair and Share dan kemampuan siswa dalam ranah

afektif dan kognitif untuk Hasil pekerjaan siswa pada LKS dapat kita analisis

untuk mengukur perkembangan kemampuan kompetensi strategisnya secara

berkelompok.

a. Menghitung keterlaksanaan pembelajaran

Untuk menghitung keterlaksanaan pembelajaran maka dapat menggunakan

rumus sebagai berikut:

(Yuliati dalam Prihardina, 2012:45)

Untuk menginterpretasikan keterlaksanaannya ditentukan berdasarkan

kategori yang ada pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.2

Interpretasi Keterlaksanaan Proses Pembelajaran

Presentase keterlaksanaan Kategori 90% < A ≤ 100% A (sangat baik)

75% < B ≤ 90% B (baik)

55% < C ≤ 75% C (cukup)

(43)

45

Kadi Wahidi, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

40% < D ≤ 55% D (kurang)

0% < E ≤ 40% E (buruk)

(adaptasi Suharsimi, 2009:245)

b. Menghitung kemampuan afektif siswa

Untuk menghitung kemampuan afektif siswa dengan rumus sebagai berikut:

(Adaptasi Prihardina, 2012:46)

Kemudian untuk menginterpretasikan hasil afektif yang muncul, dapat

ditentukan berdasarkan kategori yang ada pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.3

Interpretasi Hasil Belajar Afektif

Presentase keterlaksanaan Kategori

90% < A ≤ 100% A (sangat baik)

75% < B ≤ 90% B (baik)

55% < C ≤ 75% C (cukup)

40% < D ≤ 55% D (kurang)

0% < E ≤ 40% E (buruk)

(adaptasi Suharsimi, 2009:245)

c. Menghitung kemampuan aspek psikomotor siswa

Setelah data hasil psikomotor siswa diperoleh dengan menggunakan

instrumen psikomtor selanjutnya data tersebut diolah dengan menghitung skor

total hasil belajar psikomotor untuk setiap jenjangnya dan menghitung presentase

ketercapaian hasil belajar psikomotor dapat menggunakan rumus sebagai berikut: ∑

Gambar

Tabel 1.1 Hasil belajar siswa pada materi gaya
Tabel 3.1 Tabel Konversi Skor
Tabel 3.2 Interpretasi Keterlaksanaan Proses Pembelajaran
Tabel 3.3 Interpretasi Hasil Belajar Afektif
+2

Referensi

Dokumen terkait

Demikian surat tugas ini dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya, setelah melaksanakan tugas diharap melapor ke atasan langsung. Rancabungur, 30 Agustus

Selain itu terdapat beberapa hal utama yang harus diperhatikan dalam melakukan umpan yaitu kecepatan bola, sasaran umpan, ketepatan waktu melakukan umpan, teknik

Tabel di atas menunjukan bahwa se- tiap item pertanyaan/pernyataan sikap suka terhadap bahasa Inggris, rata-rata kese- luruhan jawaban yang di dapat dari pejabat senior di

Jika sebuah muatan uji q’ diletakkan di dalam medan listrik dari sebuah benda bermuatan, kuat medan listrik E benda tersebut adalah besar gaya listrik F yang timbul di antara

kembali dengan kalimat sendiri , menyatakan kalimat matematika dan memecahkan masalah dengan efektif permasalahan yang berkaitan dengan penjumlahan,penguran gan, perkalian,

Dampak yang diharapkan setelah warga belajar mengikuti proses pelatihan keterampilan hidup (life skills) montir otomotif di PKBM Cepat Tepat Tepat Karawang ini adalah:

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN SISWA DAN ALUMNI PADA SMK MA’ARIF 4 KEBUMEN BERBASI WEB..

Adanya pengaruh layanan konseling individu dengan teknik self-management terhadap kedisiplinan peserta didik ditandai dengan: (a) peserta didik sudah mampu menjalankan