• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA TEMA PERISTIWA ALAM DI KELAS III SD NEGERI PEJAGRAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA TEMA PERISTIWA ALAM DI KELAS III SD NEGERI PEJAGRAN."

Copied!
164
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA TEMA PERISTIWA ALAM DI KELAS III SD NEGERI PEJAGRAN

TUGAS AKHIR SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan

Oleh Irkham Rofiq NIM 13108244018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)

ii

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA TEMA PERISTIWA ALAM DI KELAS III SD NEGERI PEJAGRAN

oleh: Irkham Rofiq

NIM 13108244018 ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa Lembar Kerja Siswa tema Peristiwa Alam subtema Mengenal Permukaan Bumi dan Sudut di kelas III SD Negeri Pejagran yang layak digunakan dalam pembelajaran.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang mengacu pada model yang dikembangkan oleh Borg dan Gall dengan 9 langkah yaitu penelitian dan pengumpulan informasi awal, perencanaan, pengembangan format produk awal, uji coba awal, revisi produk, uji coba lapangan, revisi produk, uji lapangan, dan revisi produk akhir. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, wawancara, dan observasi. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif kuantitatif.

Hasil pengembangan produk adalah Lembar Kerja Siswa tema Peristiwa Alam subtema Mengenal Permukaan Bumi dan Sudut di kelas III Sekolah Dasar. Hasil penelitian pada tahap penelitian dan pengumpulan informasi awal yaitu peneliti mendapatkan sebuah gagasan Lembar Kerja Siswa yang perlu dikembangkan. Hasil tahap perencanaan yaitu perumusan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran. Pengembangan format produk awal menghasilkan kegiatan memproduksi serta memvalidasi Lembar Kerja Siswa. Validasi terakhir dari segi materi memperoleh skor rata rata 4,28 dengan kriteria “ sangat baik”. Validasi terakhir dari segi media memperoleh skor rata-rata 4,36 dengan kriteria “sangat baik”. Uji lapangan memperoleh skor rata-rata 4,63 dengan kriteria “sangat baik”. Dengan demikian, Lembar Kerja Siswa tema Peristiwa Alam subtema Mengenal Permukaan Bumi dan Sudut di kelas III Sekoah Dasar dapat dikatakan layak digunakan sebagai bahan ajar untuk mendukung pembelajaran di kelas III Sekolah Dasar.

(3)

iii

THE STUDENT WORKSHEET DEVELOPMENT WITH THEME NATURE PHENOMENA IN 3th GRADER OF SD NEGERI PEJAGAN

BY grader of SD Negeri Pejagran is proper to use in learning process.

The type of this research is RND (Research and Development).it references from Borg and Gall‟s model, which 9 steps: initial researching and collecting information, initial planning, initial product format development, first field testing, first revision product, field testing, second revision product, second field testing, and final revision. Collecting data uses questionnaire, interviewing and observation. Analyzing data uses statistic, descriptive and quantitative.

The developing product output is student worksheet with theme nature phenomena and subtheme an introduction of earth surface and angle in third grade of elementary school. Research product at initial researching and collecting data phase is researcher getting a worksheet idea that it needs to develop. The product in planning phase is to formulate standard competent, indicator, and learning purposes. Developing format of initial product creates an activity producing also validating student worksheet. Final validation from material side get average scores 4.28 with criteria “very good”. Final validation from media side get average scores 4.36 with criteria “very good”. Field testing got averages scores 4.63 with criteria “very good”. Overall student worksheet with theme nature phenomena, sub theme introduction to surface earth and angle in third grade of elementary school is proper for learning material and support learning process in 3th grader of elementary school.

Keyword: development, student worksheet, nature phenomena

(4)

iv

(5)
(6)
(7)

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Ayah saya Bapak Ngadiman dan ibu saya Ibu Kardinem yang telah memberikan dukungan moral maupun materiil kepada saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Keluarga besar Ranu Dimejo dan Sodikromo yang telah memberikan dukungan moral selama kuliah di Pendidikan Sekolah Dasar.

(8)

viii MOTTO

Yang prinsip adalah “menujunya”, bukan “sampainya”, meskipun syukur alhamdulillah kalau Sang Maha Fithri berkenan menariknya untuk sampai dan

menyatu. Puji Tuhan kalau rodhiyah-mardhiyah

Ridho kepada apa yang telah kita lakukan secara maksimal untuk mendapatkan ridhoNya”

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil‟alamin, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi yang berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Pada Tema Peristiwa Alam di Kelas III SD Negeri Pejagran” disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan.

Penulis menyadari bahwa selama proses penulisan skripsi ini banyak mendapatkan bantuan, dorongan, dukungan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada:

1. Bapak Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah memberikan dukungannya dalam penulisan skripsi ini.

2. Bapak Ketua Jurusan Pendidikan Sekolah Dasar yang telah memberikan izin dalam penulisan skripsi ini.

3.

Unik Ambar Wati, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skipsi yang telah memberikan dukungan dan membimbing peneliti sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

4. Bapak Ikhlasul Ardi Nugroho, M.Pd. selaku dosen pengkaji materi yang telah memberikan masukan dan saran guna terciptanya LKS yang baik.

(10)

x

6. Bapak dan Ibu Dosen PGSD yang telah memberikan bekal ilmu dan pengalaman untuk masa yang akan datang.

7. Kepala SD Negeri Pejagran yang telah memberi izin penulis untuk melakukan penelitian skripsi.

8. Ayah dan Ibu yang selalu mendoakan dan memberi motivasi serta semangat bagi penulis.

9. Teman-teman Prodi PGSD Kelas B angkatan 2013 yang telah memberikan bantuan dan dukungan. Teman-teman Prodi PGSD Kelas B angkatan 2013 yang telah memberikan bantuan dan dukungan.

10.Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca. Besar harapan penulis bahwa skripsi ini nantinya dapat bermanfaat bagi diri pribadi penulis pada khususnya, serta bagi perkembangan ilmu pendidikan pada umumya, amin.

Yogyakarta, 05 Juni 2017 Penulis ,

(11)

xi

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Pengembangan ... 8

F. Manfaat Pengembangan ... 8

G. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ... 9

H. Definisi Istilah ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Kajian tentang Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 11

1. Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS)... 11

2. Fungsi Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 13

3. Manfaat Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 14

4. Tujuan Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 15

5. Komponen-Komponen Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 16

(12)

xii

7. Syarat-Syarat LKS yang Baik ... 20

8. Jenis-Jenis Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 23

9. Langkah-Langkah Membuat LKS... 24

10.Mengebangkan LKS... 26

B. Karakter Siswa Kelas III Sekolah Dasar ... 29

1. Tahap Perkembangan Siswa Kelas III Sekolah Dasar ... 29

2. Ciri-Ciri Siswa Kelas III Sekolah Dasar ... 31

3. Fase Perkembangan Siswa Kelas III Sekolah dasar ... 31

C. Kajian Pembelajaran Tematik pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ... 32

1. Pengertian Pembelajaran Tematik ... 32

2. Karakteristik Pembelajaran Tematik ... 33

3. Tema pada Kelas III Sekolah Dasar KTSP ... 35

D. Analis Kompetensi Dasar Subtema Mengenal Permukaan Bumi dan Sudut Kelas III Sekolah Dasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ... 36

F. Penelitian yang Relevan ... 37

G. Kerangka Berpikir ... 38

BAB III METODE PENELITIAN ... 40

A. Desain Penelitian ... 40

B. Prosedur Pengembangan ... 40

1. Penelitian dan Pengumpulan Informasi Awal ... 41

2. Tahap Perencanaan ... 41

3. PengembanganFormat Produk Awal ... 42

4. Ujicoba Awal ... 43

C. Validasi Ahli dan Uji Coba Produk ... 45

1. Validasi Ahli ... 45

(13)

xiii

D. Setting dan Subjek Penelitian ... 46

E. Teknik Pengumpulan Data ... 47

1. Jenis Data... 47

2. Teknik Pengumpulan Data ... 47

F. Instrumen Pengumpulan Data ... 49

G. Teknik Analisis Data ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55

A. Hasil Penelitian ... 55

1. Penelitian dan Pengumpulan Informasi awal ... 55

2. Perencanaan ... 56

3. Pengembangan Format Produk Awal ... 69

4. Uji Coba Awal ... 92

B. Deskripsi Hasil Pegembangan Produk ... 98

C. Pembahasan ... 100

D. Keterbatasan Penelitian ... 103

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 105

A. Kesimpulan ... 105

B. Saran ... 106

DAFTAR PUSTAKA ... 107

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Muatan Materi pada Tema Peristiwa Alam subtema Mengenal

Permukaan Bumi dan Sudut ... 37

38 Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Pedoman Wawancara Semi Terstruktur ... 49

Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli Materi ... 50

Tabel 4. Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli Media ... 51

Tabel 5. Kisi-Kisi Instrumen Pennelitian Untuk Subjek Uji Coba ... 52

Tabel 6. Pedoman Konversi Skor... 53

Tabel 7. Data Hasil Validasi Materi Tahap Pertama... 60

Tabel 8. Data Hasil Validasi Materi Tahap Kedua ... 70

Tabel 9. Hasil Validasi Media Tahap Pertama... 72

Tabel 10. Hasil Validasi Media Tahap Kedua ... 88

Tabel 11. Hasil Validasi Media Tahap Ketiga ... 91

Tabel 12. Data Hasil Penilaian Uji Coba Awal ... 93

Tabel 13. Data Hasil Penilaian Uji Coba Lapangan ... 95

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Kerangka Pikir

Gambar 2. Software coreldraw x7 ... 58

Gambar 3. Microsoft Word 2010 ... 59

Gambar 4. Teks Bacaan “Mengenal Gunung Merapi” sebelum direvisi ... 62

Gambar 5. Teks Bacaan “Mengenal Gunung Merapi” Setelah Revisi ... 63

Gambar 6.Tujan Kegiatan LKS Sebelum Revisi ... 64

Gambar 7. Tujuan Kegiatan LKS Setelah Revisi... 65

Gamabr 8. Tujuan Kegiatan LKS Sebelum Revisi ... 66

Gambar 9. Tujuan Kegiatan LKS Setelah Revisi... 67

Gambar 10. Gambar Teks “Mengenal Gunung Merapi” Sebelum Revisi ... 68

Gambar 11. Gambar Teks “Mengenal Gunung Merapi” Sesudah Revisi ... 69

Gambar 12. Diagram Batang Hasil Penelitian Ahli Materi ... 71

Gambar 13. Cover LKS Sebelum Revisi ... 74

Gambar 14. Cover LKS Setelah Revisi... 75

Gambar 15. Warna Background Sebelum Revisi ... 76

Gambar 16. Warna Background Setelah Revisi ... 77

Gambar 17. Ukura Huruf Sebelum Revisi ... 78

Gambar 18. Ukuran Huruf Setelah Revisi ... 79

Gambar 19. Gambar Permukaan Bumi Sebelum Revisi ... 80

Gambar 20. Gambar Permukaan Bumi Setelah Revisi ... 81

Gambar 21. Gambar Permukaan Bumi Sebelum Revisi ... 82

Gambar 22. Gambar Permukaan Bumi Setelah Revisi ... 83

(16)

xvi

Gambar 24. Tujuan Pembelajaran Setelah Revisi ... 85

Gambar 25. LKS Halaman 6 Sebelum Revisi ... 86

Gambar 26. LKS Halaman 6 Setelah Revisi ... 87

Gambar 27. Cover Sebelum Revisi ... 89

Gambar 28 cover LKS Setelah Revisi ... 90

Gambar 29. Diagram Batang Hasil Penilaian Validasi Ahli Media... 92

Gambar 30. Uji Coba Awal LKS ... 94

Gambar 31. Uji coba lapangan LKS ... 96

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. SK, KD, dan Tujuan Pembelajaran ... 110

Lampiran 2. Lembar Penilaian Validasi Ahli Materi Tahap I ... 112

Lampiran 3. Lembar Penilaian Validasi Ahli Materi Tahap II ... 114

Lampiran 4. Surat Keterangan Validasi Ahli Media ... 116

Lampiran 5. Lembar Penilaian Ahli Media Tahap I ... 117

Lampiran 6. Lembar Penilaian Validasi Ahli Media Tahap II... 120

Lampiran 7. Lembar Penilaian Validasi Ahli Media Tahap III ... 123

Lampiran 8. Lembar Angket Siswa dalam Uji Coba Awal ... 126

Lampiran 9. Lembar Angket Siswa dalam Uji Coba Lapangan ... 128

Lampiran 10. Lembar Angket Siswa dalam Uji Lapangan ... 130

Lampiran 11. Rekap Nilai Angket Siswa pada Tahap Uji Coba Awal ... 132

Lampiran 12. Rekap Nilai Angket Siswa pada Tahap Uji Coba Lapangan ... 133

Lampiran 13. Rekap Nilai Siswa pada Tahap Uji Lapangan ... 134

Lampiran 14. Dokomentasi Uji Coba Produk ... 136

Lampiran 15. Surat Izin Penelitian... `137

Lampiran 16. Desain Lembar Kerja Siswa ... 143

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pembelajaran di Sekolah Dasar adalah proses yang sangat penting, di dalam proses pembelajaran terdapat usaha untuk membelajarkan peserta didik untuk lebih mengenal dirinya dan materi yang dipelajarinya. Pembelajaran merupakan komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik dan belajar dilakukan oleh peserta didik.

Menurut Sujarwo (2011:3) Pembelajaran adalah sebagai upaya membelajarkan peserta didik memahami diri dan lingkungnnya agar lebih bermakna. Pembelajaran yang dimaknai sebagai kegiatan memilih, menetapkan dan mengembangkan pengelolaan, pengorganisasian dan penyampaian pesan pembelajaran untuk mencapai yang ditetapkan. Guru merupakan orang yang sangat berpengaruh dalam kesuksesan pembelajaran, ketercapaian kompetensi, dan sikap yang diharapkan dari peserta didik. Guru dalam hal ini dituntut untuk selalu berusaha meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan terutama di dalam mempersiapkan atau mendesain pembelajaran maupun pemilihan media sebagai pengantar materi pembelajaran.

(19)

2

Proses pembelajaran diharapkan dapat menciptakan kegiatan yang aktif dan menekankan pada kegiatan siswa sehingga tidak cepat bosan dalam belajar. Kegiatan yang dilakukan siswa dapat membelajarkan sikap tanggung jawab terhadap tugas mereka. Melalui pembelajaran yang aktif dapat menciptakan suasana yang positif bagi siswa untuk belajar dan bekerja dalam kelompok, sehingga dapat membantu siswa dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu dengan memberikan pembelajaran yang mengikutsertakan siswa dalam melakukan kegiatan memungkinkan siswa saling belajar bahwa setiap individu mempunyai perbedaan, dan membantu mereka untuk memahami satu sama lain.

Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan mempunyai kegiatan yang melibatkan siswa terutama pada materi-materi yang terkait dengan lingkungan sekitar maupun materi yang harus dilakukan siswa untuk memperoleh pengalaman belajar. Subtema Mengenal Permukaan Bumi dan Sudut merupakan salah satu subtema di kelas III Sekolah Dasar yang seharusnya di dalam pembelajarannya mengutamakan kegiatan siswa mengamati berbagai permukaan bumi seperti laut, sungai, rawa, dan gunung. Pada kenyataannya pembelajaran yang mengandung materi tersebut belum menggunakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan siswa baik dalam LKS maupum petunjuk guru secara langsung.

(20)

3

dalam pembelajaran, Lembar Kerja Siswa merupakan suatu bahan ajar cetak yang berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan siswa, baik bersifat teoritis dan/atau praktis, yang mengacu kepada kompetensi dasar yang harus dicapai siswa; dan penggunaanya tergantung bahan ajar lain (Prastowo, 2013: 269).

Pembelajaran dengan menggunakan LKS memiliki banyak fungsi yaitu, meminimalkan peran pendidik namun mengoptimalkan peran peserta didik, memudahkan peserta didik memahami materi, sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih, dan memudahkan pelaksanaan pembelajaran. Penggunaan Lembar Kerja Siswa dalam pembelajaran juga dimaksudkan untuk memudahkan siswa berinteraksi dengan materi, meningkatkan penguasaan peserta didik dengan materi dengan tugas-tugasnya, melatih kemandirian belajar, dan memudahkan guru memberikan tugas kepada peserta didik.

(21)

4

Perencanaan pembelajaran guru yang baik dalam menyusun LKS dapat menghadirkan pembelajaran yang baik pula. LKS harus meliputi judul, petunjuk belajar, materi pokok, informasi pendukung, kegiatan, dan penilaian dalam bentuk soal.

LKS yang digunakan siswa harus menyesuaikan dengan karakteristik siswa. Pada usia anak sekolah dasar lebih menyukai benda nyata atau bisa dalam bentuk gambar yang berwarna dibandingkan dengan text-book. Sesuai dengan tahap perkembangan siswa, menurut Piaget dalam Izzaty, dkk (2008: 104) masa kanak-kanak akhir berada dalam tahap operasional konkrit dalam berpikir (usia 7-12 tahun), konsep pada awal masa kanak-kanak merupakan konsep yang samar-samar dan tidak jelas sekarang lebih konkret. Siswa menggunakan operasi mental untuk memecahkan masalah-masalah yng aktual, siswa mampu menggunakan kemampuan mentalnya untuk memecahkan masalah yang bersifat konkrit. Siswa sudah mampu berpikir logis meski masih terbatas pada situasi sekarang.

Penggunaan LKS yang sesuai dengan perkembangan siswa juga akan memudahkan siswa memahami materi yang diajarkan dengan cepat. Penggunaan struktur penyusunan LKS yang baik akan memudahkan guru dan siswa dalam pembelajaran. Penyajian materi yang sesuai dengan perkembangan siswa akan mempermudah siswa memahami materi yang abstrak, sehigga ketercapaian kompetensi sesuai dengan yang diharapkan.

(22)

5

kegiatan pembelajaran masih ditemukan kegiatan yang belum sesuai dengan pembelajaran yang ideal. Penggunaan buku sebagai sumber belajar di dalam kelas tidak ada. Bahan ajar yang digunakan di dalam pembelajaran hanya satu yaitu LKS. LKS yang seharusnya dapat melibatkan siswa dalam pembelajaran juga tidak berfungsi dengan baik karena tidak memberikan pengalaman belajar siswa secara langsung. Siswa tidak terlibat dalam pembejaran dengan memanfaatkan Lembar Kerja dengan baik, akan tetapi siswa lebih banyak mengerjakan soal-soal latihan yang tersedia di dalam Lembar Kerja Siswa.

Lembar Kerja Siswa adalah bahan ajar cetak yang dominan digunakan oleh guru kelas III SD N Pejagran. Kelas III SD Negeri Pejagran menggunakan kurikulum KTSP tetapi LKS tematik di kelas III belum tersedia. LKS yang digunakan tidak menggambarkan LKS yang sesuai dengan perkembangan anak kelas III Sekolah Dasar. yang lebih menyukai dengan LKS bergambar. LKS tidak dilengkapi dengan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang aktif dan mendorong siswa untuk berpikir.

(23)

6

Permasalahan lain yang ditemukan adalah siswa pasif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa yang pasif karena tidak ada kegiatan yang harus dilakukan siswa selain mengerjakan soal dan ceramah dari guru. LKS tidak dimanfaatkan dengan semestinya, yaitu dengan melakukan langkah-langkah siswa menyelesaikan tugas. Peneliti mengamati siswa-siswa di kelas III SD N Pejagran sebenarnya senang melakukan kegiatan dari pada duduk mendengarkan penjelasan dari guru.

Observasi yang dilakukan peneliti di kelas III SD N Pejagran tersebut ditemukan beberapa masalah terkait dengan LKS yang digunakan. LKS yang digunakan belum sesuai dengan perkembangan siswa usia kelas III SD N Pejagran yaitu belum menggunakan gambar untuk memperjelas penyampaian materi. Unsur-unsur LKS juga belum sesuai dengan LKS yang lengkap yang didalamnya mengandung judul, identitas, petunjuk belajar, KD, informasi pendukung, lahkah kerja, dan penilaian . Upaya guru untuk mengatasi permasalahan tersebut belum ada karena keterbatasan kemampuan guru dalam mengembangkan media dan waktu pembuatannya.

(24)

7

memahami materi. Hasil yang diharakan adalah terciptanya pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) di kelas III SD N Pejagran pada tema peristiwa alam. B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka terdapat beberapa masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. LKS yang digunakan belum memenuhi kriteria LKS yang baik untuk siswa Sekolah Dasar sehingga LKS sulit dipahami siswa.

2. Guru kurang memanfaatkan LKS sesuai dengan kegunaannya sehingga pembelajaran terkesan monoton.

3. Siswa dalam pembelajaran terkesan pasif, karena tidak ada kegiatan yang melibatkan siswa dalam pembelajaran.

4. Belum adanya LKS tematik yang sesuai dengan kriteria LKS yang baik. C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah terdapat berbagai permasalaham yang muncul dari berbagai aspek permasalahan, karena keterbatasan kemampuan dan keterbatasan waktu yang dimiliki peneliti maka penelitian ini dibatasi pada pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada tema peristiwa alam subtema Mengenal Permukaan Bumi dan sudut di kelas III SD Negeri Pejagran.

D. Rumusan Masalah

(25)

8

Bagaimana mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang layak pada tema peristiwa alam di kelas III SD N Pejagran?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan dan kesesuaian Lembar Kerja Siswa (LKS) pada tema peristiwa alam di kelas III SD N Pejagran.

F. Manfaat Pengembangan

Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis

Menghasilkan produk dan memberikan sumbangan pengembangan lembar kerja siswa (LKS) pada tema peristiwa alam di kelas III SD N Pejagran.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru

1) Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran berupa LKS yang menarik dan bervariasi bagi siswa.

2) Menjadi inspirasi bagi guru untuk mengembangkan LKS yang lebeh baik.

b. Bagi Siswa

1) Siswa dapat memahami materi yang diajarkan dengan mudah.

2) Siswa mendapatkan pengalaman belajar dengan melakukan kegiatn-kegiatan yang ada di dalam LKS.

(26)

9

1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sekolah untuk memperbaharui LKS yang lama.

2) Memberikan solusi kepada sekolah terhadap pentingnya penggunakan LKS yang baik.

d. Bagi Peneliti

1) Memberikan pengalaman dalam mengembangkan media pembelajaran terutama LKS.

2) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian untuk penelitian selanjutnya.

G. Spesifikasi Produk yang dikembangkan

Spesifikasi produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah.

1. Lembar kerja siswa (LKS) merupakan lembaran-lembaran berisi materi, ringkasan, dan tugas siswa yang berupa petunjuk atau langkah-langkah untuk menyelesaikan tugas tersebut. LKS dimodifikasi dari segi isinya yang menekankan pada gambar , peta maupun grafik yang disajikan dalam bentuk materi, ringkasan, tugas, dan penilaian untuk membantu siswa menemukan konsep dan menuntun siswa dalam mengerjakannya .

2. Ukuran dari LKS adalah kertas ukuran F4 yang dicetak berwarna.

3. LKS dibuat pada tema peristiwa alam subtema mengenal permukaan bumi dan sudut di mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA.

(27)

10 H. Defenisi operasional

Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Pengembangan di dalam penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk

mengembangkan, menghasilkan produk, dan memberikan inovasi di dalamnya yang berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) pada tema peristiwa alam subtema mengenal permukaan bumi dan sudut di kelas III SD N Pejagran.

(28)

11 BAB II

KAJIAN PUSTAKA A.Kajian Tentang Lembar Kerja Siswa (LKS) 1. Defenisi Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan siswa, baik bersifat teoritis dan/atau praktis, yang mengacu kepada kompetensi dasar yang harus dicapai siswa; dan penggunaanya tergantung bahan ajar lain (Prastowo, 2013: 269). Menurut Darmodjo dan Kaligis (1992: 40) Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah salah satu sarana yang digunakan guru untuk meningkatkan keterlibatan siswa atau aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar.

Choo dkk, (2011: 520) mengungkapkan bahwa.

The worksheet is an instructional tool consisting of a series of questions and information designed to guide students to understand complex ideas as they work throughit systematically.

(29)

12

dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk dan langkah-langkah untuk menyelesaikan tugas. Tugas yang diperintahkan dalam lembar kerja harus jelas kompetensi dasar yang akan dicapainya.

Atasoy dalam Taslidere (2013:145) berpendapat bahwa.

Worksheets are important educational tools that help them construct knowledge in their own minds and encourage students to participate in classroom activities (Atasoy, 2008).

Pendapat Atasoy tersebut memberikan pengertian bahawa Lembar kerja adalah alat pendidikan yang penting untuk membantu siswa membangun pengetahuan sendiri dan mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan di kelas. Pendapat Atasoy juga sepaham dengan pendapat Bock & Yager (2005:3) yang mengatakan bahwa “worksheet as a padagogical tool for improving a student's ability.” Pendapat Bock & Yager memberikan pengertian bahwa Lembar Kerja merupakan alat pedagogi yang berguna untuk meningkatkan kemampuan siswa.

Lembar Kerja Siswa (LKS) secara umum merupakan perangkat pembelajaran sebagai pelengkap/sarana pendukung pelaksanaan rencana pembelajaran. LKS merupakan bagian dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan merupakan sebagai alat yang digunakan guru dalam mengajarnya (Majid & Rochman, 2014: 232). Lembar Kerja Siswa (LKS) sangat baik digunakan untuk menggalakkan keterlibatan siswa dalam belajar, baik dipergunakan dalam strategi heuristik maupun strategi ekspositorik.

(30)

lembaran-13

lembaran yang digunakan guru dalam pembelajaran dengan dilengkapi materi, pertanyaan, informasi, dan tugas siswa yang sudah dikemas dengan baik untuk memudahkan siswa mempelajari materi. LKS dapat membantu siswa membangun pengetahuannya sendiri dan mendorong siswa berpartisipasi dalam pembelajaran melalui tugas LKS yang terstruktur dalam kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan siswa.

2. Fungsi Lembar Kerja Siswa (LKS)

Prastowo (2015: 205-206) berpendapat bahwa LKS memiliki empat fungsi, yaitu:

a. Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik, namun lebih mengaktifkan peserta didik.

b. Sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang diberikan.

c. Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih. d. Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik.

Menurut Lesley & Labbo (2003: 448) fungsi LKS sebagai berikut. ”Worksheets are disigned to control not only the learning behaviors of students

but also the teaching practices of teacher.” Pendapat Lesley & Labbo memberikan pengertian bahwa LKS berfungsi sebagai lembar kerja yang dibuat untuk mengontrol perilaku belajar siswa dan praktik guru dalam memberikan

pembelajaran. LKS merupakan alat yang sering digunakan dalam pembelajaran

(31)

14

Menurut Sun & Lee (2016: 89) fungsi LKS sebagai berikut.

worksheets are another frequently used tool in education, and teachers use them to design questions or tasks with various orientations for students to complete.

Pendapat Sun & Lee menyatakan bahwa alat dalam pembelajaran yang sering digunakan guru adalah Lembar Kerja yang berguna untuk merancang pertanyaan-pertanyaan atau tugas-tugas dengan berbagai orientasi untuk siswa menyelesaikannya.

Berdasarkan pendapat di atas, LKS ini sebagai alat yang mempuyai beberapa fungsi yang berguna mengontrol pembelajaran baik bagi siswa maupun bagi guru. Guru tidak mendoninasi dalam pembalajaran akan tetapi guru dapat mengoptimalkan keaktifan siswa dengan menggunakan kegiatan LKS. Penggunaan LKS yang dibuat dengan ringkas dan kaya tugas dapat membantu siswa memahami materi.

3. Manfaat Lembar Kerja Siswa (LKS)

Penggunaan LKS sebagai bahan ajar cetak memberikan banyak manfaat sebagai sarana pembelajaran. Menurut Darmodjo & Kaligis (1992: 40), memaparkan manfaat penggunaan LKS diantaranya:

a. Mempermudah guru untuk mengelola proses belajar, misalnya mengubah kondisi belajar dari suasana teacher center menjadi student center.

b. Membantu guru mengarahkan siswanya untuk dapat menemukan konsep-konsep melalui aktivitasnya sendiri atau dalam kelompok kerja.

(32)

15

d. Memudahkan guru memantau keberhasilan siswa untuk mencapai sasaran belajar.

Menurut Hung, et al. (2010: 35) LKS juga bermanfaat sebagai berikut. The use of the process worksheets helped break the learning activities into smaller learning tasks of different natures. The worksheets indicated the upcoming events as well as the order and the nature of the activities.

Pendapat Hung, et al. memberikan pengertian bahwa LKS dapat membantu memecah aktivitas belajar siswa menjadi tugas yang berbeda dan lebih sederhana sehingga mudah dilakukan.

Berdasarakan pendapat di atas LKS mempunyai banyak manfaat dalam pembelajaran terutama bagi pendidik dan peserta didik. LKS memudahkan pengelolaan kelas dan membantu guru mengarahkan siswa sesuai dengan langkah-langkah yang ada di lembar kerja. Kegiatan LKS membantu siswa memecahkan permasalahan pembelajaran dengan langkah-langkah kegiatan lembar kerja. Selain itu LKS dapat mengembangkan keterampilan siswa, sikap siswa, dan ketertarikan siswa dengan lingkungan.

4. Tujuan Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Penggunaan dan penyusunan LKS dalam pembelajaran mempunyai tujuan. Menurut Prastowo (2015: 206) penyusunan LKS mempunyai empat poin, yaitu:

a. Menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk berinteraksi dengan materi yang diberikan.

b. Menyajikan tugas-tugas yang menngkatkan penguasaan peserta didik terhadap materi yang diberikan.

(33)

16

d. Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik. 5. Komponen-komponen Lembar Kerja Siswa (LKS)

Komponen-komponen LKS menurut Majid & Rochman (2014: 233), dikenalkan dengan informasi/konteks permasalahan dan pertanyaan/perintah dengan ciri-ciri sebagai berikut.

a. Informasi

Informasi yang disajikan Lembar Kerja Siswa (LKS) menginspirasi siswa untuk menjawab. Informasi yang banyak dapat disajikan menggunakan gambar, teks, tabel, atau benda konkrit.

b. Pernyataan masalah

Pernyataan masalah menuntuk siswa menemukan cara memecahkan masalah yang diberikan.

c. Pertanyaan dan perintah

Pertanyaan dan perintah Lembar Kerja Siswa (LKS) dapat merangsang siswa untuk menyelidiki, menemukan, memecahkan masalah.

d. Pertanyaan bersifat terbuka dan membimbing

Pertanyaan yang dibuat menunjukkan dan menggiring siswa untuk menemukan jawaban sesuai dengan langkah-langkah yang tepat.

Menurut Yaman & Karamustafaoglu dalam Oren & Ormanci (2012: 264) menyebutkan komponen LKS secara umum sebagai berikut.

(34)

-17

ative questions about a concept (Karamustafaoğlu, Yaman, & Karamustafaoğlu, 2005, p. 217).

Pendapat Yaman & Karamustafaoglu memberikan pendapat secara umum LKS terdiri dari tiga bagian yaitu: bagian yang didalamnya terdapat stimulan gambaran konseptual, pertanyaan dan kartun; bagian aktivitas LKS yang terdapat mental dan fisik melakukan kegiatan pengamatan atau eksperimen; penilaian yang melibatkan berbagai evaluatif pertanyaan-pertanyaan tentang konsep.

Komponen LKS yang dimaksud dalam penelitian ini berdasarkan pendapat ahli tersebut yaitu (1) LKS harus mengandung informasi bagi siswa yang dapat berupa stimulant gambaran konseptual materi, (2) LKS mempunyai kegiatan yang membimbing siswa menjawab pertanyaan masalah, (3) LKS mempunyai penilaian yang dapat berupa tugas maupun pertanyaan-pertanyaan. 6. Struktur Lembar Kerja Siswa (LKS)

Menurut Prastowo (2015: 208) LKS terdiri dari enam unsur utama, yaitu judul, petunjk belajar, kompetensi dasar, informasi pendukung, tugas atau langkah kerja, dan penilaian. Sedangkan dilihat dari formatnya LKS memuat delapan unsur, yaitu:

a. Judul

(35)

18

Kompetensi dasar yang akan dicapai harus tercantum di dalam LKS. Guru harus menjelaskan kompetensi dan indikator yang akan dicapai dengan menggunakan lembar kerja.

c. Waktu penyelesaian

LKS mempunyai kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan siswa dengan waktu yang telah disediakan. Waktu penyelesaian diperlukan untuk membatasi siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang telah diberikan

d. Peralatan/bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas

Peralatan/bahan yang akan digunakan pada saat pembelajaran harus dipahami siswa. Kelengkapan peralatan akan mempengaruhi jalannya kegiatan siswa untuk menyelesaikan tugasnya.

e. Informasi singkat

Informasi singkat merupakan bagian informasi pendukung yang melengkapi LKS, sehingga siswa akan lebih mudah mengusai materi ayng dipelajari.

f. Langkah kerja

Langkah kerja merupakan sejumlah langkah-langkah kegiatan yang prosedural yang harus dilakukan siswa untuk menyelesaikan tugas.

g. Tugas yang harus dilakukan

Tugas yang harus dilakukan siswa harus dipahami siswa sehingga kegiatan yang dilakukan menghasilkan ketercapaian yang sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.

(36)

19

Laporan merupakan hasil dari kegiatan atau tugas yang telah dilakukan siswa.

Menurut Daryanto dan Dwicahyono (2014: 176),yang sejalan dengan pendapat Mudlofir (2011: 149), struktur Lembar Kerja Siswa (LKS) secara umum sebagai berikut.

a. Judul, Mata Pelajaran, Semester, Tempat

LKS yang diberikan kepada siswa harus mempunyai judul, mata pelajaraan atau tema, dan semester untuk memudahkan siswa memahami LKS yang dipelajarinya.

b. Petunjuk belajar

Petunjuk belajar merupakan petunjuk bagi siswa untuk melakukan kegiatan yang ada si dalam LKS. Petunjuk harus dipahami siswa untuk memudahkan siswa memahami pembelajaran.

c. Kompetensi yang akan dicapai

Kompetensi yang akan dicapai harus dicantumkan di dalam LKS. Guru harus menjelaskankompetensi yang harus dicapai siswa dengan melalui pembelajaran yang dilakukan

d. Indikator

(37)

20 e. Informasi pendukung

Informasi pendukung berbagai informasi tambahan yang dapat melengkapi LKS, sehingga siswa akan mudah menguasai pengetahuan yang diperoeh.

f. Tugas-tugas dan langkah kerja

Tugas-tugas dan langkah kerja adalah lembaran yang berisi tugas dengan langkah prosedural cara pelaksanaan kegiatan tertentu yang harus dilakukan peserta didik.

g. Penilaian

Komponen terakhir ini merupakan bagian proses penilaian yang terdapat pertanyaan yang ditujukan kepada siswa untuk mengukur ketercapaian penguasaan kompetensi.

LKS yang baik digunakan siswa dalam pembelajaran jika mempunyai struktur-struktur LKS yang lengkap sehingga siswa mudah memahami pembelajaran yang diberikan. Adapun Struktur LKS yang dimaksud dalam penelitian ini berdasarkan pendapat ahli diatas yaitu judul LKS, kompetensi dasar yang akan dicapai, petunjuk belajar, informasi pendukung, langkah kerja, tugas-tugas, dan soal-soal penilaian.

7. Syarat-Syarat Lembar Kerja Siswa (LKS) yang Baik

(38)

21 a. Syarat Didaktik

LKS sebagai salah satu bentuk sarana berlangsungnya pembelajaran yang harus memenuhi persyaratan didaktik, artinya harus mengikuti asas-asas pembelajaran yang efektif. Berikut penjabaran dari syarat didaktik.

1) Memperhatikan adanya perbedaan individual pada setiap siswa.

2) Menekankan pada kegiatan proses pembelajaran untuk menemukan konsep-konsep materi.

3) Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan siswa. 4) LKS mampu mengembangkan komunikasi sosial, emosional, moral, dan

estetika pada siswa.

5) LKS mampu menciptakan pengalaman belajar untuk mengembangkan pribadi siswa.

b. Syarat Kontruksi

LKS harus memenuhi syarat kontruksi, syarat kontruksi yaitu berkaitan dengan pengunaan bahasa, susunan kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran, dan kejelasan untuk siswa. Berikut penjabaran dari syarat kontruksi.

1) Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. 2) Menggunakan struktur kalimat yang jelas.

3) Memiliki urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan anak. 4) Pertanyaan yang digunakan diharapkan dapat mendorong siswa untuk

mengolah informasi menjadi jawaban.

(39)

22

6) Menyediakan ruangan yang cukup untuk memberikan keleluasan siswa untuk menulis maupun menggambar pada LKS.

7) Menggunakan kalimat sederhana dan pendek.

8) Menggunakan gambar lebih banyak daripada penjabaran dengan kata-kata. 9) LKS dapat digunakan semua siswa.

10) Mempunyai identitas untuk memudahkan administrasinya. c. Syarat teknis

LKS dalam pembuatannya harus memenuhi syarat teknis seperti tulisan, gambar, dan penampilan. Berikut penjabaran dari syarat teknis.

1) Tulisan

a) Memilih huruf yang mudah dibaca oleh siswa.

b) Huruf judul topik menggunakan huruf tebal dan lebih besar. c) Dalam satu baris tidak lebih dari 10 kata.

d) Kalimat perintah dan jawaban harus mudah dibedakan oleh siswa. e) Perbandingan ukuran huruf dan gambar harus sesuai.

2) Gambar

Gambar yang baik untuk LKS adalah gambar yag dapat menyampaikan pesan/isi dan secara efektif kepada pengguna LKS.

3) Penampilan

a) LKS menampilkan memperhatikan kata-kata yang akan disajikan. Jika terlalu banyak informasi yang akan disajikan lebih tepat dibagi menjadi beberapa penggalan.

(40)

23 c) Daftar cek untuk mengevaluasi LKS. 8. Jenis-jenis Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar Kerja Siswa (LKS) disusun dengan materi dan tugas-tugas yang harus dilakukan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Perbedaan tujuan pengemasan materi membuat LKS mempunyai beberapa jenis. Menurut Prastowo (2014: 272-273) jenis-jenis LKS sebagai berikut.

a. Lembar Kerja Siswa (LKS) Penemuan

Lembar Kerja Siswa (LKS) jenis penemuan membantu siswa menemukan suatu konsep. Kegiatan yang dilakukan siswa adalah melakukan, mengamati, dan menganalisis. Siswa melakukan kegiatan dengan langkah-langkah yang ada di LKS dan mengamati hasil dari kegiatan yang telah dilakukan.

b. Lembar Kerja Siswa (LKS) Aplikatif-Integratif

Lembar Kerja Siswa (LKS) jenis aplikatif-integratif membantu siswa menerapkan dan mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan. Siswa dilatih menerapkan konsep yang telah berhasil ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

c. Lembar Kerja Siswa (LKS) Penuntun

Lembar Kerja Siswa (LKS) penuntun berisi pertanyaan atau isian yang jawabannya ada di dalam buku. Siswa dapat mengerjakan LKS dengan mencari jawabannya di dalam buku, sehingga fungsi utama LKS adalah mencari, menghafal, dan memahami materi pembelajaran.

(41)

24

Lembar Kerja Siswa (LKS) penguatan digunakan setelah siswa mempelajari materi tertentu. Materi yang dikemas di dalam LKS penguatan lebih menekankan dan mengarahkan kepada pendalaman materi pembelajaran.

e. Lembar Kerja Siswa (LKS) Praktikum

Lembar Kerja Siswa (LKS) praktikum berfungsi sebagai petunjuk praktikum. Petunjuk praktikum juga dapat menjadi konten dari LKS.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan kombinasi dari beberapa jenis LKS. LKS yang dikembangkan membantu siswa menemukan suatu konsep dengan melakukan praktikum dan penuntun siswa mencari jawaban pada Subtema Mengenal Permukaan Bumi dan Sudut. LKS ini mempunyai kegiatan yang membantu siswa menemukan konsep dari daratan, perairan, dan sudut.

9. Langkah-langkah membuat Lembar Kerja Siswa (LKS)

LKS digunakan sebagai sarana penunjang pembelajaran di kelas. Guru diharapkan dapat membuat LKS sendiri sesuai dengan langkah-langkah pembuatan LKS yang baik. Menurut (Andi Prastowo, 2015: 211-215) langkah-langkah membuat LKS sebagai berikut.

a. Analisis Kurikulum

Analisis kurikulum merupakan langkah pertama dalam penyusunan LKS. Langkah analisis kurikulum ditujukan untuk menentukan materi-materi yang menggunakan LKS. Analisi kurikulum dapat dilakukan dengan cara melihat materi pokok, pengalaman belajar, materi yang akan diajarkan, dan kompetensi yang akan dicapai.

(42)

25

Peta kebutuhan LKS diperlukan untuk mengetahui jumlah LKS yang harus dibuat serta melihat urutan LKS. Sekuensi LKS sangat diperlukan dalam menentukan prioritas penulisan. Langkah menyusun peta kebutuhan LKS dapat diawali degan analisis kurikulum dan analisis sumberbelajar.

c. Menentukan Judul-Judul Lembar Kerja Siswa (LKS)

LKS mempunyai judul yang ditentukan atas dasar kompetensi-kompetensi dasar, materi-materi pokok, atau pengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum. Pebelajaran tematik pengambilan judul juga disesuaikan dengan kompetensi dasar dan materi yang terkandung didalamnya.

d. Penulisan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Untuk menulis LKS yang dilakukan sebagi berikut. 1) Merumuskan kompetensi dasar

Merumuskan kompetensi dasar dapat dilakukan dengan menurunkan rumusannya langsung dari kurikulum yang berlaku.

2) Menentukan alat penilaian

Penilaian dilakukan terhadap proses kerja dan hasil kerja peserta didik. Penilain terhadap siswa juga disesuaikan dengan pendekatan pembelajaran yang digunakan.

3) Menyusun materi

(43)

26

sumber. Tugas-tugas ditulis secara jelas untuk mengurangi pertanyan peserta didik yang seharusnya peserta didik dapat melakukannya.

4) Memperhatikan struktur Lembar Kerja Siswa (LKS)

LKS mempunyai struktur yang harus ada dalam setiap LKS yang akan dibuat. Struktur LKS mempunyai enam komponen, yaitu judul, petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, tugas-tugas dan langkah kerja, serta penilaian.

Menurut Daryanto & Dwicahyono (2014: 176) langkah-langkah penyusunan LKS dimulai dari analisis kurikulum, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan materi pembelajaran. Langkah selanjutnya menyusun peta kebutuhan LKS sesuai dengan analisis kurikulum yang didapat. Judul LKS dibuat setelah melakukan peta kebutuhan siswa, judul diambil dari materi dan kompetensi dasar yang ada di dalam LKS. Langkah yang terakhir adalah menulis LKS dan menentukan alat penilaian.

10. Mengembangkan Lembar Kerja Siswa yang Kaya Manfaat

LKS dapat dikembangkan menjadi LKS yang baik dan kaya manfaat sehingga menjadi bahan ajar cetak yang menarik bagi peserta didik. Menurut Prastowo (2015: 216-225) mengembangkan LKS yang baik dan kaya manfaat harus mempertimbangkan desain pengembangan dan langkah-langkah pegembangan.

a. Menentukan Desain Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS)

(44)

27

membaca peserta didik dan pengetahuan peserta didik. Adapun batasan umum yang dapat digunakan sebagai pedoman saat menentukan desain LKS adalah sebagai berikut.

1) Ukuran

LKS dibuat dengan ukuran tertentu disesuaikan dengan akomodasi kebutuhan pembelajaran yang telah ditetapkan. Ukuran LKS disesuaikan dengan kebutuhan pada saat kegiatan pembelajaran, jika dibutuhkan ruang untuk kegiatan siswa di lembar kerja maka LKS dapat dibuat dengan ukuran yang lebih besar. 2) Kepadatan Halaman

Kepadatan halaman pada LKS tidak terlalu dipadati dengan tulisan. Halaman yang terlalu padat dengan tulisan akan mengakibatkan peserta didik sulit memfokuskan perhatian.

3) Penomoran

Penomoran materi dalam mendesain LKS dapat membantu peserta didik untuk membedakan judul, subjudul, dan anak subjudul dari materi yang ada pada Lembar Kerja Siswa (LKS). Penomoran dapat menggunakan huruf kapital maupun menggunakan penomoran model lainnya.

4) Kejelasan

LKS didesan dengan materi dan interuksi yang jelas di baca oleh peserta didik. Materi pada LKS dicetak dengan rapi dan mudah dibaca oleh siswa. Interuksi yang diberikan jelas dan mudah dipahami sehingga siswa dapat melakukan kegiatan sesuai dengan yang diharapkan.

(45)

28

Pengembangan LKS yang menarik dan dapat digunakan secara maksimal oleh peserta didik. Langkah-langkah untuk mengembangkan LKS sebagai berikut.

1) Menentukan tujuan pembelajaran yang akan di-breakdown dalam LKS

Desain dibuat mengacu pada pembelajaran yang akan dilakukan dengan memperhatikan variabel ukuran, kepadatan halaman, penomoran, dan kejelasan. 2) Pengumpulan materi

Pengumpulan materi dilakukan dengan cara menentukan materi dan tugas yang akan dimasukkan ke dalam LKS. Pengumpulan materi dapat dikembangkan atau memanfaatkan materi yang sudah ada.

3) Menyusun unsur-unsur Lembar Kerja Siswa (LKS)

Menyusun unsur-unsur LKS merupakan pembuatan secara utuh, yaitu penggabungan dari langkah-langkah sebelumnya. Pada tahap ini LKS sudah dapat dikatakan LKS karena sudah memenuhi unsur-unsurnya.

4) Pemerikasaan dan penyempurnaan

(46)

29

Mengembangakan LKS yang kaya manfaat pada penelitian ini menggunakan cara yang dilakukan Prastowo yang itu dimulai dengan menentukan desain LKS, menentukan langkah-langkah pengembangan LKS yang secara garis besar dapat dilakukan dengan cara menentukan tujuan pembelajaran, pengumpulan materi, menyusun unsur-unsur LKS, dan penyempurnaan.

B.Karakteristis Siswa Kelas III Sekolah Dasar 1. Tahap Perkembangan Siswa Kelas III Sekolah Dasar

Menurut Peaget (Izzaty dkk, 2013: 35) mengatakan bahwa perkembangan kognitif adalah hasil gabungan dari kedewasaan otak dan sistem saraf, serta adaptasi pada lingkungannya. Dinamika perkembangan kognitif kemudian dapat digambarkan sebagai berikut.

a. Skema

Skema menunjukkan struktur mental, pola berpikir yang digunakan untuk mengatasi situasi tertentu di lingkungan.

b. Adaptasi

Adaptasi adalah proses menyesuaikan pemikiran dengan memasukkan infrmasi baru kedalam pemikiran individu.

c. Asimilasi

Asimilasi berarti memperoleh informasi baru dan memasukkannya ke dalam skema untuk merespon lingkungan yang baru.

d. Akomodasi

(47)

30

Menurut Peaget dalam Sunarto & Agung Hartono (2013: 24-25) membagi tahap-tahap perkembangan menjadi sebagai berikut.

a. Tahap sensorimotor pada usia lahir sampai umur 2 tahun. b. Tahap Pra-operasional pada usia 2 tahun sampai 7 tahun. c. Tahap operasional konkrit pada usia 7 tahun sampai 11 tahun d. Tahap operasional formal pada usia 11 sampai dewasa.

Masa usia Sekolah Dasar sering disebut dengan masa intelektual. Pada usia 6 tahun atau 7 tahun anak matang unntuk masuk Sekolah Dasar yang pada masa itu anak masuk pada tahap perkembangan operasional konkrit sampai dengan tahap operasional formal. Pada kelas III Sekolah Dasar anak masuk ada tahap operasional konkrit.

Menurut Sunarto &Agung Hartono (2013: 24) tahap operasional konkret masuk pada usia anak 7 tahun sampai 11 tahun. Pada tahan ini anak dapat melakukan berbagai macam tugas yang konkrit. Anak mulai mengembangkan operasi berpikir identifikasi untuk mengenali sesuatu dengan mengamati secara langsung. Pada tahan ini anak juga dapat berpikir negasi untuk mengingkasi atau menolak sesuatu. Selain itu anak dapat berpikir reprokasi yaitu mencari hubugan timbal balik.

(48)

31 2. Ciri-Ciri Siswa Kelas III Sekolah Dasar

Masa usia Sekolah Dasar menurut Yusuf (2007: 24) dibagi menjadi dua masa, masa kelas rendah dan masa kelas tinggi. Kelas III Sekolah Dasar masuk ke dalam masa kelas rendah yang bersifat sebagai berikut.

a. Adanya hubungan positif yang tinggi antara kesdaan jasmani dan prestasi. b. Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan permainan yang tradisional. c. Adanya kecenderungan memuji diri sendiri.

d. Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak yang lain.

e. Apabila tidak dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal itu dianggap tidak penting.

f. Pada masa ini anak menghendaki nilai yang baik.

Menurut Rita Eka Izzaty, dkk (2013: 37) pada usia kelas III Sekolah dasar anak mampu bercakap terarah, mampu mengklasifikasikan dan melakukan seriasi, dan memahami reversibilitas.

3. Fase Perkembangan Siswa Kelas III Sekolah Dasar

Menurut Izzaty, dkk( 2013: 102) usia anak Sekolah Dasar memasuki pada masa kanak-kanak akhir. Masa kanak-kanak akhir sering disebut sebagai masa usia sekolah atau masa sekolah dasar. Periode masa kanak-kanak akhir memiliki berbagai macam perkembangan, baik fisik, kognitif, maupun bahasa.

a. Perkembangan Fisik

(49)

32

keterampilan. Kegiatan jasmani diperlukan untuk menyempurnakan berbagai keterampilan menuju keseimbangan tubuh.

b. Perkembangan Kognitif

Masa kanak-kanak akhir memasuki tahap operasional konkrit (usia 7-12 tahun), yaitu berakhirnya masa berpikir khayalan menjadi berpikir yang lebih konkrit. Anak menggunakan operasi mental untuk memecahkan masalah-masalah yang aktual, anak mampu menggunakan kemampuan mentalnya untuk memecahkan masalah yang bersifat konkrit. Perkembangan kognitif menggambarkan kemampuan berpikir anak berkembang dan berfugnsi, kemampuan mental yang meningkat dengan aktivitas-aktivitasnya, memahami dan memecahkan masalah untuk menemukan suatu konsep.

c. Perkembangan Bahasa

Anak usia Sekolah Dasar mengalami kemajuan dalam penguasaan kosakata dan tata bahasa. Perkembangan anak dalam bahasa membantunya dalam memahami materi yang diberikan. Penguasaan kosa kata yang lebih dapat membantu siswa dalam pembelajaran seperti mendeskripsikan, bercerita, mapun menjelaskan dan memahami langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pembelajaran.

C.Kajian Pembelajaran Tematik pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

1. Pengertian Pembelajaran Tematik

(50)

33

dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Pembelajaran tematik menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran secara aktif dalam proses pembelajaran. Melalui pengalaman langsung siswa dapat memahami konsep yang dipelari dan menghubungkannya dengan konsep yang lainnya.

Pendapat di atas sesuai dengan pendapat Prastowo (2013: 54) pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Pembelajaran Tematik merupakan pembelajaran yang berdasarkan tema. Pembelajaran dilakukan dengan menggabungkan beberapa materi dari berbagai mata pelajaran menjadi satu tema.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang berdasarkan tema. Pembelajaran dilakukan dengan mengambil materi dari beberapa mata pelajaran yang digabungkan menjadi satu tema. Materi atau kompetensi dasar yang diambil dari setiap mata pelajaran harus sesuai dengan tema pembelajaran.

2. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik berbeda dengan pembelajaran yang bukan tematik. Pembelajaran tematik di Sekolah Dasar memiliki karaktaristik yang harus ada dalam proses pembelajaran. Menurut Muslich (2011: 166) karakteristik pembelajaran tematik sebagai berikut.

a. Berpusat pada siswa

(51)

34

guru lebih berperan sebagai fasilitator yaitu memberian kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakuan aktivitas belajar.

b. Memberikan pengalaman langsung

Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Pengalaman langsung kepada siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata sebagai dasar untuk memahami materi yang abstrak.

c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas

Pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat dengan kehidupan siswa.

d. Menyajikan berbagai konsep dari berbagai mata pelajaran

Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Siswa mampu mempelajari konsep-konsep secara utuh untuk membantu siswa memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

e. Besifat fleksibel

Pembelajaran tematik bersifat fleksibel yaitu, guru dapat mengaitkan bahan ajar dari suatu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya. Pembelajaran dapat dikaitkan dengan kehidupan siswa yang ada di lingkungan siswa.

f. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa

(52)

35

g. Menggunanakan prinsip belajar sambil bermain

Pembelajaran tematik menciptakan suasana yang menyenangkan. Pembelajaran dilakukan dengan beraktivitas sehingga siswa tidak bosan.

3. Tema pada Kelas III Sekolah Dasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pembelajaran di kelas III Sekolah Dasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menggunakan pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik ter bagi menjadi beberapa tema yang disesuaikan dengan materi dari beberapa mata pelajaran. Pembelajaran di kelas III Sekoah dasar terbagi menjadi delapan tema sebagai berikut.

a. Tema lingkungan b. Tema makhluk hidup c. Tema pengalaman

d. Tema kegiatan sehari-hari e. Tema teknologi

f. Tema hidup hemat g. Tema peristiwa alam h. Tema peduli lingkungan

(53)

36

D.Analisis Kompetensi Dasar Subtema Mengenal Permukaan Bumi dan Sudut Kelas III Sekolah Dasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Materi pada Tema Peristiwa Alam dan subtema Mengenal Permukaan Bumi dan Sudut terdiri dari beberapa mata pelajaran. Pada setiap mata pelajaran diambil beberapa kompetensi dasar yang akan dipadukan menjadi suatu tema. Kompetensi dasar merupakan standar yang harus dicapai oleh setiap siswa. Kompetensi dasar diturunkan dari standar kompetensi yang sudah diatur didalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan kemudian guru merumuskan tujuan pembelajaran dan indicator pencapaian pembelajaran siswa.

(54)

37

Tabel 1. Muatan materi pada Tema Peristiwa Alam subtema Mengenal Permukaan Bumi dan Sudut.

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Kelas dan Semester Bahasa Indonesia

5. Memahami cerita dan teks drama anak yang dilisankan

6. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan pengalaman,

5.1 Memberikan tanggapan sederhana tentang cerita pengalaman teman yang didengarnya.

6.2 Menceritakan peristiwa yang pernah dialami, dilihat atau didengar 7.1 Menjawab atau mengajukan

pertanyaan tentang isi teks agak panjang

(150-6. Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca, dan

1. Penelitian yang berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dengan

pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) materi pokok himpunan untuk siswa kelas VII SMP/MTs” yang disusun oleh Ayub Hakim (2014).

(55)

38

dapat meningkatkan pemahaman siswa dan konsep (2) memperoleh kriteria baik dengan skor 166,34 dari sekor maksimal 210 dengan presentase keidealan 79,21 sehingga LKS layak digunakan siswa.

2. Muhammad Mustofa (2013) dengan penelitian berjudul Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Observasi Pada Taman Sekolah sebagai Sumber Belajar Sains di SD N Tinjomoyo. Hasil penelitian menunjukkan penilaian kelayakan LKS oleh pakar materi sebesar 90% (sangat layak), pakar desain sebesar 96% (sangat layak), dan guru sebesar 93,18% (sangat layak). Penelitian ini relevan karena sama-sama penelitian pengembangan yang menghasilkan produk berupa LKS untuk siswa SD. Perbedaan pada penelitian ini menggunakan basis masalah observasi pada taman sekolah sebagai sumber belajar.

F. Kerangka Pikir

Pembelajaran di kelas III Sekolah Dasar merupakan pembelajaran yang harus diperhatikan dari guru. Pembelajaran diharapkan dapat membuat keaktifan siswa dengan metode pembelajaran maupun lembar kerja siswa yang dibuat dengan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Guru diharapkan dapat menghadirkan dan menyajikan pembelajaran sesuai dengan perkembangan siswa. LKS yang sering digunakan guru juga harus layak digunakan oleh siswa kelas III Sekolah Dasar.

(56)

39

perkembangan siswa pada usia anak kelas III Sekolah Dasar dan belum mempunyai unsur-unsur LKS yang layak digunakan. LKS dipenuhi dengan soal-soal latihan dan materi yang tekstual sehingga membuat siswa kurang semangat belajar.

Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti melakukan kajian teori dan menemukan pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) di kelas III SD Negeri Pejagran pada tema Peristiwa Alam subtema Mengenal Permukaan Bumi dan Sudut dapat mejadi solusi bagi guru untuk menciptakan pembelajaran yang baik dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang layak digunakan.

Gambar 1. Kerangka Pikir di Kelas III SD Negeri Pejagran layak digunakan

(57)

40 BAB III

METODE PENELITIAN

A.Desain Pengembangan

Penelitian ini menggunakan desain penelitian dan pengembangan (Research and Development/R&D). Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2014: 297). Produk yang dimaksud dapat berupa bahan ajar cetak seperti modul, Lembar Kerja Siswa (LKS), bahan ajar bergambar, maupun bahan ajar interaktif. Mulyatiningsih (2012: 161) menjelaskan bahwa penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menghasilkan produk melalui proses pengembangan. Dalam penelitian ini, produk yang dikembangkan adalah Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk Sekolah Dasar. Lembar Kerja Siswa (LKS) yang diembangkan pada tema peristiwa alam subtema mengenal permukaan bumi dan sudut di kelas III Sekolah Dasar.

B.Prosedur Pengembangan

(58)

41

tahap evaluasi formatif yang dikembangkan Sadiman, dkk. yang disesuaikan dengan kondisi lapangan yang akan dilakukan penelitian. Berikut tahapan dari setiap tahap yang akan dilakukan pengembangan.

1. Penelitian dan Pengumpulan Informasi Awal

Penelitian dan pengumpulan informasi awal dilakukan dengan kajian pustaka, pengamatan dan observasi kelas III Sekolah Dasar. Penelitian awal atau analisis kebutuhan penting dilakukan untuk memperoleh informasi awal guna melakukan pengembangan. Kegiatan awal ini dilakukan dengan observasi langsung di dalam kelas III Sekolah Dasar untuk mendapatkan kondisi riil yang ada di dalam kelas. Observasi juga didukung dengan wawancara kepada guru dan kepala sekolah terkait dengan pembelajaran.

Tahap penelitian dan pengumpulan informasi awal digunakan untuk menemukan faktor-faktor yeng menimbulkan permasalahan sehingga perlu dilakukan pengembangan. Adapun kendala-kendala yang terdapat di dalam kelas yaitu kurang aktifnya siswa-siswa dalam mengikuti pembelajaran, penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) tidak sesuai dengan karakteristik siswa kelas III Sekolah Dasar, LKS kurang menarik perhatian siswa, dan belum tersedianya LKS tematik.

2. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan dalam pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS). a. Pembuatan desain awal LKS untuk kelas III Sekolah Dasar pada tema

(59)

42

b. Menentukan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan dalam LKS berdasarkan kompetensi dasar yang diambil.

c. Mengumpulkan materi yang akan dimuat dalam LKS pada subtema Mengenal Permukaan Bumi dan Sudut.

d. Menyusun LKS sesuai dengan unsur-unsur LKS yang baik.

e. Pemeriksaan dan penyempurnaan LKS pada tema Peristiwa Alam subtema Mengenal Permukaan Bumi dan Sudut di Kelas III SD N Pejagran.

3. Pengembangan Format Produk Awal

(60)

43 4. Uji Coba Awal

Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah didesain, dikembangkan, dan divalidasi kemudian diujicobakan kepada siswa kelas III Sekolah Dasar. Uji coba awal dari Borg and Gall dilakukan pada 1 sampai 3 sekolah, yang melibatkan 6 sampai 12 subyek. Pada tahap uji coba awal ini peneliti memodifikasi pada jumlah subyek penelitian disesuaikan dengan kondisi lapangan. Modifikasi jumlah subyek penelitian menggunakan pendapat dan pernyataan Sadiman, dkk.

Jumlah siswa yang diambil pada uji coba awal menurut pendapat Sadiman, dkk (2006: 183) menyatakan bahwa pada tahap evaluasi satu lawan satu dibutuhkan dua siswa atau lebih yang dapat mewakili populasi target dari penggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dibuat. Kedua siswa yang telah dipilih tersebut merupakan jumlah minimal, hendaknya satu siswa dari jumlah siswa uji coba tersebut mempunya kemampuan umumnya dibawah rata-rata dan yang lainnya diatas rata-rata. Peneliti dapat menggunakan tes atau angket yang diisi siswa untuk mengetahui respon dari setiap siswa pada Lembar Kerja Siswa yang telah digunakan. Pada tahap uji coba awal akan dilakukan kepada dua siswa kelas III Sekolah Dasar.

5. Revisi Produk

(61)

44 6. Uji Coba Lapangan

Uji coba lapangan dilakukan berdasarkan uji coba skala kecil, kemudian diujicobakan lagi kepada subjek yang lebih besar. Borg and Gall uji coba lapangan dilakukan 5 sampai 15 sekolah dengan melibatkan 30 sampai 100 siswa. Uji coba lapangan dalam penelitian ini akan dimodifikasi menggunakan pernyataan dari Arief S. Sadiman, dkk. tentang banyaknya subyek penelitian.

Menurut Sadiman, dkk (2006: 184) pada tahap uji lapangan kecil dapat diujicobakan kepada 10 sampai 20 siswa yang dapat mewakili target. Siswa yang dipilih hendaknya mencerminkan karakteristik populasi. Sampel tersebut terdiri dari siswa yang kurang pandai, sedang, dan pandai; laki-laki dan perempuan; berbagai usia dan latar belakang. Lembar Kerja Siswa (LKS) akan direspon oleh siswa menggunakan angket yang tela diberikan. Pada tahap Uji lapangan ini peneliti melibatkan 10 siswa kelas III Sekolah Dasar.

7. Revisi Produk

Tahap revisi produk dilakukan berdasarkan respon dari tahap uji coba lapangan. Respon dari siswa yang di ambil menggunakan angket dengan menganalisis kekurangan yang ditemui selama uji coba lapangan produk LKS untuk segera diperbaiki. LKS pada tahap ini diperbaiki dan disempurnakan.

8. Uji Lapangan

(62)

45

siswa. Dalam penelitian ini banyaknya subyek dimodifikasi dengan menggunakan pernyataan dari Sadiman, dkk.

Menurut Sadiman, dkk (2006: 185) bahwa tahap evaliasi lapangan membutuhkan tiga puluh siswa dengan karakteristik (tingkat kepandaian, kelas, latar belakang, jenis kelamin, usia, dan lain-lain) sesuai dengan karakteristik sasaran. LKS yang telah diperbaiki diuji lapangan kepada subyek penelitian yaitu kelas III SD N Pejagran dengan jumlah siswa 23 siswa dikarenakan karena kondisi lapangan hanya ada 23 siswa.

9. Revisi Produk Akhir

Tahap revisi produk akhir dilakukan setelah melakukan uji lapangan. LKS disempurnakan berdasarkan revisi dari tahap sebelumnya. Lembar Kerja Siswa Hasil revisi dari uji lapangan inilah yang menjadi ukuran bahwa produk tersebut benar benar dikatakan valid dan layak digunakan unruk pembelajaran di kelas III pada tema Peristiwa Alam subtema Mengenal Permukaan Bumi dan Sudut.

C.Validasi Ahli dan Uji Coba Produk

Validasi dan uji coba produk dilakukan untuk memperoleh data untuk mengetahui kelayakan LKS yang telah dikembangakan.

1. Validasi Ahli

a. Validasi Ahli Materi

(63)

46

oleh peneliti dan juga memberikan masukan dan arahan untuk pengembangan LKS yang lebih baik. Masukan dan arahan dari ahli materi digunakan sebagai acuan untuk perbaikan pembuatan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang layak digunakan dalam pembelajaran.

b. Validasi Ahli Media

Validasi produk dilakukan oleh dosen yang ahli dalam bahan ajar atau ahli dalam Lembar Kerja Siswa (LKS). Validasi dilakukan sebelum produk diujicobakan kepada siswa. Validasi ahli media dilakukan oleh dosen Kurikulum dan Teknoogi Pendidikan yaitu Ibu Isniatun Munawaroh, M.Pd. Validasi dilakukan dengan cara mengisi angket dan memberikan masukan dan saran. Masukan dan saran dari validator dapat digunakan sebagai acuan perbaikan produk LKS yang lebih baik.

2. Uji Coba Produk

Uji coba produk dilakuakn setelah prosuk divalidasi ahli. Uji coba produk dilakukan secara bertahap yaitu uji coba awal, uji coba lapangan, dan uji lapangan.

D.Setting dan Subjek Penelitian

(64)

47 E.Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif merupakan data pokok dalam penelitian yang berupa data penlilaian terhadap produk yang dikembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS). Penilaian diambil dari skor angket oleh ahli media, ahli materi, guru kelas dan subjek uji coba. Data kualitatif merupakan data mengenai pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang berupa saran, kritik, masukan dari ahli.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah teknik observasi, wawancara, penilaian ahli dan kuesioner.

a. Observasi

Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan pengamatan yang dilakukan peneliti. Observasi yang dilakukan adalah observasi bebas sehingga tidak ada panduan dan batasan dalam melakukan observasi. Data observasi akan digunakan dalam tahap analisis.

b. Wawancara

(65)

48

wawancara ini bertujuan untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka sehingga peneliti mengejar pertanyaan sesuai dengan apa yang ingin didapatkan dari narasumber.

c. Penilaian ahli

Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah dikembangkan dinilai oleh seorang ahli sebelum diujikan ke siswa. Penilaian oleh ahli dilakukan untuk mengetahui kelayakan produk sebelum diujikan. Penelitian ini menggunakan penilaian ahli materi dan ahli media.

Penilaian ahli dilakukan dengan mengisi angket dan memberikan saran, kritik dan komentar produk yang telah dikembangkan sebagai acuan perbaikan produk sehingga layak diujikan kepada siswa.

d. Kuesioner

(66)

49 F. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut. 1. Daftar wawancara semi terstruktur untuk memperoleh informasi tentang

pembelajaran, khususnya Lembar Kerja Siswa (LKS) yang digunakan di kelas III SD Negeri Pejagran.

Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen pedoman wawancara semi terstruktur

No. Indikator Nomor

Butir

1. Proses pembelajaran 1

2. Metode pembelajaran 2

3. Hambatan proses pembelajaran 3

4. Ketersediaan sumber belajar 4

5. Lembar Kerja Siswa (LKS) yang digunakan 5 6. Harapan tentang adanya inovasi pada bahan ajar

pembelajaran

6

Gambar

Tabel 1. Muatan materi pada Tema Peristiwa Alam subtema Mengenal Permukaan Bumi dan Sudut
Gambar 1. Kerangka Pikir
Tabel 5. Kisi-kisi Instrumen Penelitian untuk subjek uji coba
Gambar 2. Software coreldraw X7
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mangkunegara (2004:67) mengungkapkan pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam

Seperti yang telah dijabarkan diatas, pada tabel hanya terdapat stasiun kerja yang berada di dalam ruangan karena yang dijadikan input software hanyalah stasiun kerja yang terdapat

Hasil ini tidak sesuai dengan hasil yang didapat oleh Nuarisa (2013) yang mengatakan bahwa Dana Alokasi Khusus berpengaruh positif signifikan terhadap Belanja Modal..

Penggunaan mobil barang di Kabupaten Sumenep dikaitkan dengan Pasal 137 ayat (4) UU LLAJ adalah termasuk dalam pengecualian pasal 137 ayat (4) Undang-Undang Nomor

Piutang usaha/piutang terhadap langganan dalam perkiraan piutang usaha dicatat sebagai tagihan yang timbul dari penjualan barang atau jasa yang merupakan usaha perusahaan yang

Pendekatan dengan menggunakan Kaidah ushul merupakan suatu cara untuk memahami suatu masalah yang dilihat dari sudut manfaat, sehingga dengan cara ini akan

Perbedaan nilai ay dari hasil perhitungan pacta teras berbahan bakar silisida clan oksida menunjukkan bahwa dari harga koefisien reaktivitas void teras berbahan bakar silisida

Data pada Tabel 1 menunjukkan bahwa suplemen tepung daun pegagan ( Centella asiatica ) dan tepung daun bayam merah ( Alternanthera amoena Voss ) yang diberikan