6 2.1 Prinsip Dasar CDMA
Code Division Multiple Access (CDMA) adalah salah satu metode akses jamak
yang setiap penggunanya diberikan kode unik yang digunakan untuk mengkodekan
sinyal informasinya, sehingga memungkinkan semua pengguna menggunakan frekuensi
yang sama dalam waktu yang sama.
CDMA berbasis pada teknik spread spectrum, yaitu suatu teknik modulasi yang
menyebarkan sinyal informasi dalam pita frekuensi transmisi yang jauh lebih lebar
dibandingkan dengan pita frekuensi minimal yang dibutuhkan untuk mengirimkan
informasi.
Teknologi CDMA dimulai dari generasi kedua (2G) yaitu CDMA One (IS-95A)
dengan layanan suara (voice) dan data yang berkecepatan rendah (maksimum 14,4
kbps). Pengembangan dari teknologi CDMA One ini adalah CDMA-One (IS-95B) yang
dapat memberikan layanan data hingga 115 kbps. Pengembangan dari teknologi CDMA
One (IS-95B) adalah CDMA 2000 supaya dapat melakukan transmisi data lebih tinggi
Teknologi CDMA 2000 ini juga akan mengalami pengembangan, yaitu dimulai
dengan CDMA 2000 1xRTT (Radio Tranmission Technology) atau CDMA 2000 1x,
CDMA 2000 1xEV-DO, CDMA 2000 1xEV-DV, dan akhirnya menjadi CDMA 2000
3xRTT (multicarrier). CDMA 2000 1x merupakan generasi pertama dari teknologi
CDMA 2000. Teknologi CDMA 2000 1x lebih memfokuskan kepada kualitas voice
sehingga pada transmisi data mencapai kecepatan maksimum hanya sebesar 153 kbps
sebesar 1,25 MHz. CDMA 2000 1x ini digunakan untuk aplikasi-aplikasi semacam
games, e-mail, chatting, MP3 download, picture download, dan lain sebagainya.
CDMA 1xEV merupakan generasi berikutnya dari generasi CDMA 2000 1x dan
dikembangkan dalam 2 fase, yaitu data only (DO) dan data voice (DV). Fase pertama
dari CDMA 1xEV adalah CDMA 1xEV-DO yaitu teknologi yang hanya menyediakan
layanan data yang diperkirakan akan mampu untuk mentransmisikan data dengan
kecepatan maksimum sampai 3.1 Mbps yang dapat digunakan untuk aplikasi video
conferencing. Fase kedua dari CDMA 1xEV adalah CDMA 1xEV-DV yaitu teknologi
yang menyediakan layanan voice dan layanan data yang kecepatan maksimum sampai
3.1 Mbps. Ada perbedaan yang sangat penting pada sistem akses jamak antara CDMA
2000 1x dan CDMA 2000 1xEV. Pada CDMA 2000 1x masih digunakan walsh code dan
FDMA saja untuk proses pembagian kanal, sedangkan pada CDMA 2000 1xEV juga
digunakan teknologi Time Domain Multiplexing (TDM) untuk pengiriman data yang
berupa paket (Packet Switched Data).
2.2 Arsitektur Jaringan CDMA 2000 1x EV-DO
Konfigurasi jaringan yang diterapkan CDMA 2000 1x EV-DO merupakan
integrasi dari dua jaringan yaitu jaringan CDMA 2000 1x untuk layanan voice dan
layanan data dengan kecepatan menengah serta jaringan CDMA 1x EV-DO yang khusus
hanya ditujukan untuk layanan data dengan kecepatan tinggi. Jadi bisa dijelaskan bahwa
teknologi CDMA 1x EV-DO diterapkan pada jaringan CDMA 2000 1x yang telah
terpasang (existing) dengan menambahkan perangkat keras dan perangkat lunak yang
komponen-komponen jaringan CDMA 2000 1x tertentu dapat digunakan bersama-sama
berbasiskan teknologi selular CDMA 2000 1x EV-DO terdiri dari beberapa komponen
sistem sebagaimana dapat dilihat pada gambar 2.1
Gambar 2.1 Arsitektur Jaringan CDMA 2000 1X EV-DO [1]
Gambar 2.1 menunjukan arsitektur jaringan CDMA 2000 1x EV-DO dimana
komponen yang langsung terlibat dalam transmisi data adalah AT, BTS, BSC/PCF, dan
PDSN.
Penjelasan Arsitektur Jaringan CDMA 2000 1x EV-DO
2.2.1 Access Terminals (AT)
Access Terminals (AT) merupakan perangkat input dan output data yang
digunakan untuk berkomunikasi dangan Access Point (AP) terdekat. Jenis umum AT
yang tersedia antara lain modem radio eksternal, kartu PCMCIA, modul radio, dan dua
mode telepon.
2.2.2 Access Network (AN)
Access Network pada sistem CDMA 1x EV-DO terdiri dari Access Point (AP) atau
dikenal dengan istilah Base Transceiver Station (BTS), dan juga terdiri Radio Network
Packet Control Function (PCF). Berikut ini dijelaskan fungsi dari masing-masing
komponen yang berada pada Access Network.
a. Access Point (AP) / BTS
Access Point (AP) atau perangkat radio BTS terdiri dari perangkat RF yang
merupakan interface antena dan transceiver, controller, dan catu daya. Radio Access
Point ini dikoordinasikan oleh sistem EV-DO berupa BSC yang melewati interface
dengan standar A-bis interface. BTS bertanggung jawab dalam pengalokasian sumber
(resources) dan daya serta kode Walsh untuk konsumsi pelanggan, mengontrol interface
antara jaringan CDMA 2000 1x atau CDMA 1x EV-DO ke bagian pelanggan dan
mengontrol berbagai carrier yang beroperasi pada suatu sel atau sektor.
b. Base Station Controller (BSC)
BSC bertanggung jawab dalam mengontrol semua BTS-BTS yang berada dalam
wewenangnya. BSC melewatkan paket dari BTS menuju Packet Data Serving Node
(PDSN) atau sebaliknya dari PDSN menuju BTS dengan menyediakan interface data
yang terpisah berupa Radio Packet Interface (R-P Interface) pada penerapan CDMA
2000 1x EV-DO.
c. Packet Control Function (PCF)
Packet Control Function merupakan proses dalam Radio Access Network (RAN)
yang mengatur transfer paket-paket antara Access Point dan PDSN. Yang dimaksud
RAN disini merupakan suatu sistem yang terdiri dari perangkat Access Terminal, Access
Point, BSC, serta PCF. PCF melakukan konektivitas ke sebuah jaringan paket inti
termasuk PDSN yang melewati interface dengan standar R-P Interface yang
berdasarkan pada protokol A10 atau A11 yang berjalan melewati Internet Protocol (IP).
juga mengatur setup untuk Interface Generic Routing Encapsulation Tunnel (GRE/IP)
ke PDSN-PDSN, pemilihan PDSN, melakukan penjejakan (tracking) semua perangkat
yang idle, dan memberikan informasi ini ke BSC.
2.2.3 Service Network
Service Network terdiri dari Mobile Switching Center (MSC) dan Packet Data
Serving Node (PDSN). Berikut ini dijelaskan fungsi dari masing-masing komponen
yang berada pada Service Network.
a. Mobile Switching Center (MSC)
MSC merupakan switching center yang merupakan bagian sentral dari jaringan
CDMA 2000 1x yang saling berhubungan dengan jaringan lainnya seperti Public
Switched Telephone Network (PSTN). Packet Switched Public Data Network (PSPDN),
Circuit Switched Data Network (CSDN). Yang menjadi satu pengecualian bahwa
system CDMA 1x EV-DO tidak perlu menggunakan perangkat pada MSC.
b. Packet Data Serving Node (PDSN)
Packet Data Serving Node digunakan untuk mengontrol dan melewatkan
paket-paket data menuju dan dari fungsi PCF dalam hal ini dilakukan oleh BS packet
controller yang berkomunikasi dengan Access Terminal. PDSN bertanggung jawab
dalam membentuk, menjaga, serta menterminasi interface data dalam hal ini sesi
Point-to-Point Protocol (PPP) antara Access Terminal melalui PCF dan BTS dan jaringan
data paket seperti Internet. PDSN juga mendukung layanan-layanan paket seperti
Simple IP dan Mobile IP, melakukan inisialisasi Authentication, Autrhorization, and
2.2.4 Authentication, Authorization, and Accounting (AAA)
AAA merupakan proses yang digunakan sebagai validasi identitas dari pelanggan
yang dituju atau suatu perangkat seperti host, server, switch, atau router pada suatu
jaringan komunikasi. Dimana AAA berhubungan dengan PDSN melalui jaringan IP dan
mempunyai fungsi autentifikasi, autorisasi, dan akuntasi.
2.2.5 Home Agent (HA)
Home Agent merupakan program yang mengautentikasi registrasi, melewatkan
paket menuju dan dari jaringan data paket contohnya Internet, di samping itu juga
membuat sesi komunikasi yang aman secara terenkripsi, dan secara dinamis mengatur
pengalamatan IP. HA menerima informasi pelengkap dari fungsi AAA.
2.2.6 IP Backbone Network
Jaringan backbone merupakan infrastuktur yang inti dari jaringan yang terhubung
dengan beberapa komponen jaringan secara bersama-sama. Sistem CDMA 1x EV-DO
menggunakan jaringan backbone yang dapat menyediakan kemampuan transmisi IP
end-to-end.
2.3 Struktur Kanal CDMA 2000 1x-EV-DO
Struktur kanal CDMA 2000 1x-EV-DO terdiri dari kanal forward dan kanal
reverse. Pada kanal forward, setiap saat pelanggan diberikan layanan daya maksimal,
yang diberikan oleh Base Transceiver Station (BTS) dan diterima oleh Access Terminal
(AT). Pada kanal reverse, diberikan tindakan pengaturan data control rate untuk
pengirim ke arah forward. Hal ini disebabkan pada sistem CDMA 2000 1x-EV-DO,
Access Terminal (AT) yang menentukan nilai besar data rate yang akan diterima
2.3.1.Kanal Forward Link
Pada sub bab ini akan dibahas mengenai struktur dan pengiriman kanal forward
link . struktur kanal forward yang terdiri dari kanal pilot, kanal medium access, kanal
trafik, dan kanal kontrol. Dapat dijelaskan sebagai berikut.
2.3.1.1. Struktur kanal Forward Link
a. Kanal pilot
Digunakan dalam hal membantu penerimaan, soft handoff, estimasi kanal,
prediksi jarak terjauh, dan seleksi kecepatan.
b. Kanal medium access
Pada medium access terdapat dua kanal yaitu kanal reverse activity yang
digunakan untuk reverse link overload dan rate control untuk memperlihatkan besar
interferensi pada suatu sektor dan kanal reverse power control yang dimanfaatkan untuk
kecepatan kontrol daya pada reverse link.
c. Kanal trafik
Digunakan untuk mengirim data pada suatu multiple user.
d. Kanal kontrol
Dipergunakan untuk sistem parameter broadcast dan layanan negosiasi selama
proses call setup.
2.3.1.2. Pengiriman kanal Forward
Pada satu kanal trafik forward yang memiliki panjang sekitar 426.67 msec yang
terdiri dari 16 frame dengan masing-masing frame memiliki panjang 26.67 msec dan
tiap frame terdiri dari 16 slot dengan masing-masing slot sekitar 1.67 msec. Gambar 2.2
SLOT ½ slot = 1024 chips ½ slot = 1024 chips
Tabel 2.1 merupakan karakteristik pengiriman EV-DO forward link.
Tabel 2.1 Karakteristik Pengiriman EV-DO Forward Link [2]
Data
dihasilkan akan semakin buruk juga. Dan semakin baik nilai SINR, maka data rate yang
dihasilkan juga akan semakin baik. Pada SINR yang baik, modulasi yang digunakan
adalah modulasi orde tinggi, yaitu 16-QAM dan 8-PSK yang kinerja BER-nya tidak
sebaik QPSK tetapi efisiensi BW tinggi sehingga kecepatan data yang diperoleh tinggi.
lingkungan yang buruk, maka modulasi yang digunakan adalah modulasi QPSK karena
kinerja BER lebih baik namun dengan konsekuensi kecepatan menjadi turun. Pada
kondisi terburuk, jumlah slot yang digunakan adalah yang terbesar dan code rate pada
teknik korelasi yang terkecil. Mengakibatkan data rate efektif bernilai paling kecil. Jadi
karakteristik pengiriman EV-DO pada kanal forward dapat beradaptasi dengan kondisi
lingkungan.
2.3.2.Sturuktur Kanal Reverse
Struktur kanal reverse terdiri dari kanal akses dan kanal trafik.
2.3.2.1. Kanal Akses
Dimanfaatkan AT untuk mengawali komunikasi dengan jaringan akses atau
sebagai respon kepada terminal akses supaya informasi dilangsungkan. Kanal akses ini
terdiri dari kanal pilot dan kanal data.
2.3.2.2. Kanal trafik
Digunakan oleh AT untuk mengirim trafik user-specific atau sinyal informasi
pada jaringan akses. Kanal trafik terdiri dari kanal pilot, kanal MAC, kanal ACK, dan
kanal data.
2.3.2.3. Pengiriman Kanal Reverse
Tabel 2.2 Karakteristik Pengiriman EV-DO Reverse Link [3]
Code Rate Jumlah Slot yang
Digunakan per Paket
Tabel 2.2 menunjukkan karakteristik reverse yang menyerupai forward, tetapi
karena pada arah uplink data rate yang disediakan lebih kecil, maka digunakan teknik
modulasi yang mengutamakan kinerja BER terbaik.
2.4 Mekanisme Pengiriman Data Paket Berbasis CDMA 20001x-EV-DO
Pada proses pengiriman data paket kecepatan tinggi berbasiskan teknologi selular
CDMA 2000-1x EV-DO, Access Terminal (AT) mewakili MS, dan Access Network (AN)
mewakili BS.
Gambar 2.3 Mekanisme Pengiriman Data Paket Kecepatan tinggi bebasis EV-DO [1]
PCF
Gambar 2.3 menjelaskan mekanisme pengiriman data yang berawal dari PDSN
server ke AT :, dengan penjabaran sebagai berikut
1. PDSN mengirim paket data ke PCF
PACKET
2048 bits
Gambar 2.4 Transmisi Data dari PDSN ke PCF [2]
Pada AT sudah memulai sesi data 1x EV-DO untuk mengakses web yang
diinginkan. PDSN menerima halaman web yang diminta. PDSN dan Radio Network
Controller (RNC) mengirim data yang telah siap untuk memberikan pesan ke AT bahwa
AT memiliki data tunggu.
AT dengan cepat menentukan sektor yang terkuat. Pada kanal DRC, AT meminta
sektor tersebut untuk mengirim sebuah paket dengan kecepatan "Indeks DRC 5".
Pilihan AT, DRC Indeks 5 menentukan kecepatan bit baku adalah 307,2 kb / s,
banyaknya bit per paket encoder akan sebesar 2048 bit, akan terdapat 4 subpackets (di
slot 4 terpisah), dan subpacket pertama akan dimulai dengan preamble chip 128 yang
sesuai tabel 2.1 yaitu tabel karakteristik pengiriman EV-DO forward link.
Di dalam PCF dengan menggunakan spesifikasi untuk indeks DRC yang diminta
AT, bit tersebut dimasukkan ke dalam turbo coder dan simbol-simbol pengkoreksian
1 2 3 4 AP
dengan tujuan mengubah urutan secara teratur sehingga simbol tersebut siap untuk
dikirimkan.
Simbol-simbol tersebut dibagi ke dalam nomor subpacket dimana akan
menempati nomor yang sama pada slot transmisi.
2. PCF mengirim A9 BS service request message ke AP untuk melakukan request
pelayanan paket dan memulai Tbsereq9
Ketika AP sudah siap, subpacket yang pertama sebenarnya dikirim dalam slot.
Subpacket yang pertama tersebut dimulai dengan sebuah preamble carring index MAC
pengguna, supaya pengguna mengetahui awal dari urutan subpacket dan banyaknya
subpacket yang dalam urutan.
Gambar 2.5 transmisi Data dari PCF ke AP [2]
3. AP merespon dengan A9 BS service respon. PCF menghentikan timer Tbsereq9
service respon message dan memulai timer .
4. Pada kanal control, AP mengirimkan page message ke AT.
AT memilih sektor untuk mengirim permintaan data. Sektor yang dipilih AT atau
bisa kita sebut AP memulai mengirim paket, satu subpacket dalam satu waktu. Setelah
setiap paket AT baik NAKs atau AKs berada di kanal ACK.
5. AT memulai prosedur pembentukan hubungan (connection establishment) dengan
AP.
Interleaved Symbols
AT
AT meminta mengirim dari sektor yang aktif, dengan kecepatan maksimal dapat
digunakan dengan baik. Dengan menggunakan data terbaru dari multipath pencari pilot,
AT menggunakan output gabungan dari empat traffic correlators ("rake receiver")
Gambar 2.6 Transmisi Data dari AP ke AT [2]
6. Setelah kanal trafik terbentuk, AN mengirimkan A9-setup-A8-message ke PCF
melalui Data Ready Indicator yang diset menjadi “I” untuk membentuk A8
connection dan memulai timer TAa8-setup. Ketika PCF menerima
A9-setup-A8-message, maka timer Tnet_conn akan dihentikan.
7. PCF mengirimkan connect-A8-message ke AN. Pada saat menerima
A9-connect-A8-message, maka timer TA8-setup akan dihentikan.
8. Hubungan telah terbentuk dan paket data dapat saling dikirim antara AN dan
PDSN.
2.5. Sistem Operasi EV-DO 2.5.1.Inisialisasi
Inisialisasi merupakan proses Access Terminal (AT) untuk memilih jaringan akses
yang melayani dan mensinkronkan dengan waktu. Protokol status inisialisasi ini
menyediakan proses dan pesan yang diperlukan oleh AT untuk melayani jaringan.
2.5.1.1. Inactive State
Tunggu aktifkan perintah.
2.5.1.2. Network Determination State
AT mengoperasikan jaringan akses.
2.5.1.3. Pilot Acquisition State
AT memperoleh kanal forward pilot.
2.5.1.4. Synchronization State
AT mensinkronisasi dengan waktu sistem kontrol. Menerima pesan sinkron dan
mensinkronkan dengan waktu sistem. Pesan sinkronisasi menunjukkan bahwa AT dalam
berbagai versi, PN yang merupakan sektor BTS dan waktu sistem jaringan yang sesuai
dengan BTS.
2.5.2.Keadaan Idle
Protokol keadaan idle menyediakan proses dan pesan yang digunakan untuk AT
dan BTS pada saat jaringan diperoleh pada AT namun koneksi ditutup. Protokol
keadaan idle ini mencari satu dari 4 sub-state :
2.5.2.1. Inactive state
Protokol dalam keadaan tidak aktif maka menunggu perintah untuk mengaktifkan.
2.5.2.2. Sleep state
Ketika AT dalam sleep state, menghentikan kanal kontrol monitoring dan
menutup sebagian pembiayaan pengolahan untuk mengurangi konsumsi daya dan
memperpanjang masa pakai baterai. Ketika dalam sleep state, AN melarang untuk
2.5.2.3. Monitor state
Ketika AT dalam keadaan monitor state, AT secara terus-menerus mengamati
kanal kontrol. Dan ketika AN dalan keadaan monitor state, AN mengirim paket unicast
ke AT.
2.5.2.3.1. Monitor State AT.
Ketika AT dalam monitor state, pilih saluran CDMA dari daftar saluran pesan
parameter sektor. Jika saluran tidak terdaftar, AT menggunakan saluran yang dipantau.
Jika AT memilih saluran CDMA baru (berbeda dari saluran dipantau saat ini), AT
memodulasi ke saluran untuk memantau pesan biaya overhead.
Jika AT memerlukan koneksi terbuka, atau merespon pada paging, atau menerima
Traffic Channel Assignment (TCA) pesan yang dikirim melalui pengaturan cepat, AT
mengirim pesan permintaan sambungan untuk masuk ke state pengaturan terhubung.
2.5.2.3.2. Kanal Kontrol Forward Link.
Ketika AT dalam keadaan memantau, memantau unicast dan pesan siaran saluran
kontrol. Pesan saluran kontrol ditransmisikan pada laju 76.8 kbps (MAC Index = 2) atau
38.4 kbps (MAC Index = 3). AN dapat mengirimkan sinkronisasi kapsul (slot khusus)
dan asynchronization kapsul melalui saluran kontrol.
Pesan yang dikirim melalui kanal kontrol forward dan membutuhkan AT ACK
atau asal permintaan terdiri dari UATI Assignment dan Traffic Channel Assignment.
Pesan broadcast yang dikirim melalui saluran kontrol forward mencakup
•Quick Config Message : Memberitahukan AT beberapa parameter penting, seperti,
kode warna dan saluran trafik forward MAC Index
•Sync Message : Melayani Base Station dan informasi jaringan, termasuk, versi cocok
•Sector Parameter : Menyediakan informasi sel tetangga, daftar saluran yang tersedia,
zona waktu offset dan lintang dan bujur.
•Access Parameters: Digunakan untuk parameter AN
•Reverse Link Rate Limit Message: Max. Tingkat reserve digunakan oleh AT.
•Redirect Message: Mengarahkan AT ke gelombang pembawa 1xEV-DO lain atau ke
sistem IS2000.
2.5.2.3.3. AT dikirim untuk sleep state.
Ketika kondisi berikut dipenuhi, AT transit untuk sleep state :
•AT menerima setidaknya satu saluran kontrol sync kapsul sleep dalam siklus saluran
kontrol saat ini dan menegaskan bahwa pesan parameter sektor adalah yang terbaru.
•Ketika AT dalam keadaan memantau, menerima "Access Channel MAC.TxEnded"
identifikasi setiap Access Channel MAC.TxStarted.
•AT tidak diberitahu untuk menjadi keadaan yang tertunda.
2.5.2.4. Connection setup state
AT dan AN melakukan pengaturan koneksi normal pada keadaan pengaturan
terhubung dan mendukung berikut:
•Normal setup : AT yang berinisiatif untuk melakukan “Connection Request Message",
dengan cara merespon pada “Page Message.
•Fast setup : AN yang memulai "Traffic Channel Assignment Message" (berdasarkan
pesan route update dan bukan AT yang mengirim "Connection Request Message"