• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL (POWER POINT DAN VIDEO) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI DASAR PERIKANAN TANGKAP.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL (POWER POINT DAN VIDEO) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI DASAR PERIKANAN TANGKAP."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

HALAMAN COVER ...i

2.1.Konsep Kompetensi Dasar ...8

2.1.1. Pengertian Kompetensi ...8

2.1.2. Tujuan Kompetensi ...9

2.1.3. Pengertian Standar Kompetensi ...11

2.2. Konsep Media Pembelajaran, Audio visual, Power Point, Video dan Hasil Belajar ...13

2.2.1. Pengertian Media Pembelajaran...13

2.2.1.1. Manfaat Media Pembelajaran ...15

2.2.1.2. Klasifikasi Media Pembe;ajaran ...17

(2)

2.2.2.2. Fungsi dan Manfaat Audio Visual ...32

2.2.2.3. Kelebihan dan Kelemahan Media Audio Visual ...34

2.2.3. Pengertian Mikrosoft Office Power Point ...36

2.2.4. Pengertian Video ...37

2.2.5. Pengertian Hasil Belajar ...40

BAB III. METODE PENELITIAN ...42

3.1 Metode Pendekatan Penelitian ...42

3.2 Desain Penelitian ...44

3.3 Instrumen Penelitian ...46

3.4 Tenik Pengumpulan Data ...46

3.5 Subjek Penelitian dan Lokasi Penelitian ...47

3.5.1. Subjek Penelitian ...47

3.6.5. Pelaksanaan Penelitian dan Pengumpulan Data ...51

3.7. Populasi dan Sampel ...51

3.8. Teknik Analisa Data ...52

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...54

4.1. Hasil Pengamatan Observasi dan Hasil Pembelajaran Pre Tes dan Pos Tes. ...54

4.1.1. Hasil Pengamatan Observasi Tertututp Kegiatan Belajar Mengajar .54 4.1.2. Hasil Pembelajaran Pre Tes dan Pos Tes ...60

4.2. Pembahasan ...66

4.2.1. Aktifitas Belajar Mengajar ...66

(3)

4.2.2. Hasil Pengujian Pre Tes dan Pos Tes ...77

4.2.2.1. Siklus ke 1 ...77

4.2.2.2. Siklus ke 2 ...79

4.2.2.3. Siklus ke 3 ...81

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ...88

5.1. Kesimpulan ...88

5.2. Saran ...88

DAFTAR PUSTAKA ...89

(4)

Tabel

1.1. Tingkat Kelulusan Mata Pelajaran Ilmu Perikanan ...3

2.2. Pengelompokan Media Pembelajaran ...20

4.3. Hasil Pengamatan Gejala Yang Timbul Dari Belajar Siswa ...55

4.4. Hasil Pengamatan Gejala Yang Timbul Dari Mengajar Guru ...57

4 . 5 . H a s i l P r e T e s d a n P o s T e s S i k l u s P e r t a m a ... 6

0 4.6. Hasil Pre Tes dan Pos Tes Siklus Kedua ...62

4.7. Hasil Pre Tes dan Pos Tes Siklus Ketiga ...63

4.8. Nilai rata-rata pre tes dan pos tes siklus 1, 2, dan 3 ...65

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1. Kerucut Pengalaman Edgar Daler ...19

3.2. Desain Siklus Penenlitian Tindakan Kelas Model Kemmis & Taggart ...44

4.3. Rata-Rata Peningkatan Gejala Yang Timbul Dari Belajar Siswa ...75

4.4. Rata-Rata Peningkatan Gejala Yang Timbul Dari Mengajar Guru ...76

4.5. Rata-Rata Peningkatan Pre Tes Siklus 1, 2, dan 3 ...84

4.6. Rata-Rata Peningkatan Hasil Pos Tes Siklus 1, 2, dan 3 ...85

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Lampiran 1. Story Board Pembelajaran Audio Visual (Power Point dan Video) Lampiran 2. Rencana Proses Pembelajaran (RPP)

Lampiran 3. Materi Pembelajaran Power Point Lampiran 4. Soal Pre Tes dan Pos Tes

Lampiran 5. Lembar jawaban Pre Tes dan Pos Tes Lampiran 6. Kunci jawaban Pre Tes dan Pos Tes Lampiran 7. Kisi-Kisi Soal

Lampiran 8. Expert judgment alat penilaian soal Lampiran 9. Silabus Ilmu Perikanan

Lampiran 10. Hasil Pre Tes dan Pos Tes

Lampiran 11. Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian. Lampiran 12. Surat Izin Melakukan Penelitian

Lampiran 13. SK Pembimbing I Lampiran 14. SK Pembimbing II

(7)

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Proses pembelajaran ilmu perikanan dapat dilakukan dengan berbagai

metode. Namun kenyataan dilapangan sering kali hasil proses pembelajaran tidak

sesuai dengan harapan. Proses pembelajaran masih banyak menghadapi kendala,

pada mata pelajaran ilmu perikanan masih dijumpai proses pembelajaran yang

belum optimal. Banyak siswa yang mengeluh terhadap materi pembelajaran ilmu

perikanan, sebagian siswa menganggap materi sulit, sebagian menganggap ilmu

perikanan bukan pembelajaran yang menyenangkan dan sebagian siswa merasa

kesulitan dalam memahami materinya.

Dengan adanya kondisi di lapangan yang terdapat kendala pada proses

pembelajaran ilmu perikanan. Pemahaman siswa tentang pelajaran ilmu perikanan

terkadang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan sehingga penyampaian dan

pengusaan materi tidak berjalan dengan baik dan memenuhi standar pembelajaran.

Hal ini juga dikarenakan selama ini guru yang mengajar ilmu perikanan ini

mengajar hanya dengan cara konvensional atau dengan ceramah saja, sehingga

mengakibatkan siswa kurang mengerti tentang pelajaran ilmu perikanan khusunya

kompetensi dasar perikanan tangkap dan berimbas pada hasil belajar yang

diperoleh siswa. Kondisi ini yang mendorong untuk dilakukannya terobosan guna

meningkatkan antusiasme siswa dengan harapan akan dapat meningatan hasil

belajar siswa tentang pelajaran ilmu perikanan ini khususnya kompetensi dasar

(8)

(power point dan video) untuk lebih mempermudah siswa untuk memahami dan

mempelajari pelajaran ilmu perikanan.

Proses pembelajaran menggunakan media audio visual (power point dan

video) merupakan salah satu cara untuk mempermudah siswa dalam memahami

suatu pelajaran dengan menampilkan lebih banyak gambar dan contoh-contoh

nyata yang ada pada keadaan yang sebenarnya, video rekaman yang bisa

mempermudah siswa untuk melihat dan memperhatikan secara langsung, tampilan

animasi-animasi yang diselipkan didalam slide power point yang di persentasikan

sehingga mudah bagi siswa untuk lebih memaknai suatu pelajaran tersebut.

Dari observasi yang telah dilakuan sebelumnya ditemukan bahwa sebagian

besar siswa siswa bukan berasal dari kalangan nelayan atau petani ikan yang

mengakibatkan siswa awalnya tidak banyak mengetahui tentang ilmu perikanan,

ditambah lagi dengan sebagian materi yang tertuang pada kompetensi dasar di

dalam silabus peralajaran ilmu perikanan ini yang berorientasi di laut yaitu

penangkapan ikan. Penangkapan ikan sebagian besar langsung dan berada dilaut,

sedangkan latar belakang siswa SMK Pertanian Pembangunan Negeri Tanjungsari

adalah sebagian besar petani dan beroientasi di daratan, ini juga menjadi kendala.

Hasil belajar siswa yang dilakukan selama beberapa tahun terakhir memang

tergolong rendah sesuai data yang di diperoleh bersumber dari sekolah SMK

Pertanian Pembangunan Negeri Tanjungsari ditemukan bahwa tingkat kelulusan

untuk mata pelajaran ilmu perikanan ini hanya 50% hingga 60% saja.

(9)

Tabel. 1.1 Tingat Kelulusan Mata Pelajaran Ilmu Perikanan

Tahun Jumlah Siswa Siswa yang lulus Persentase

2009

Dengan menggunakan media pembelajaran audio visual (power point dan

video) tersebut diharapkan siswa dapat lebih memahami pelajaran ilmu perikanan

sehingga siswa menjadi termotivasi untuk melakukan kegiatan pembelajaran

sehingga dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswa menjadi lebih baik. Untuk

itu peneliti akan mencoba untuk menguji apakah benar penggunaan media audio

visual (power point dan video) dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap

materi pembelajaran ilmu perikanan ini.

1.2. Identifikasi Masalah

Masalah yang sering muncul dalam pembelajaran ilmu perikanan adalah

rendahnya hasil belajar dan kurangnya mengerti siswa terhadap apa yang

dijelaskan. Kesulitan kesulitan yang sering muncul dalam pembelajaran ini adalah

kurangnya pemahaman yang mendalam oleh para siswa terhadap pembelajaran

ilmu perikanan ini. Selain itu, dengan kurangnya pemahaman yang mendalam

tersebut mengakibatkan kondisi belajar yang kurang kondusif dan menurunkan

antusiasme siswa untuk mempelajari pelajaran ilmu perikanan ini, sehingga

(10)

diharapkan meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran ilmu

perikanan setelah menggunakan media audio visual (power point dan video).

1.3. Batasan Masalah

Untuk memperjelas tentang ruang lingkup masalah yang akan diteliti, maka

batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

- Penggunaan media pembelajaran audio visual (Power Point dan Video)

pada kompetensi dasar perikanan tangkap.

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang diangkat dalam

penelitian tindakan kelas tentang penggunaan media pembelajaran audio visual

(Power Point dan Video) pada kompetensi dasar perikanan tangkap ini dapat

dirumuskan sebagai berikut : apakah penggunaan media pembelajaran audio

visual (Power Point dan Video) dapat meningkatkan hasil belajar kompetensi

dasar perikanan tangkap.

1.5. Tujuan Penelitian

Memperhatikan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian tindakan

kelasa tentang penggunaan media pembelajaran audio visual (power point dan

video) pada ompetensi dasar perikanan tangkap ini secara umum bertujuan untuk

(11)

memberikan kesempatan kepada guru untuk melakukan pengkajian terhadap

kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

Sedangkan penelitian tindakan kelas tentang penggunaan media pembelajaran

audio visual (Power Point dan Video) pada kompetensi dasar perikanan tangkap

secara khusus adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam

mempelajari ilmu perikanan kompetensi dasar perikanan tangap dengan media

audio visual (Power Point dan Video).

1.6. Definisi Operasional

- Media pembelajaran audio visual adalah media yang menampilkan suara

gambar seperti: video bangkai suara, video rangkai suara, dan cetak suara.

Audio visual cetak adalah media yang dapat menampilkan unsur suara dan

unsur gambar yang bergerak seperti: video suara dan video cassette.

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zaian (2002:141)

- Menurut Sudjana (2006: 22) hasil belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

belajarnya. Sedangkan menurutHamalik (2006: 30) yaitu “hasil belajar

adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah

laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan

dari tidak mengerti menjadi mengerti. Berdasarkan penjelasan di atas

maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan atau

kemampuan yang akan dimiliki oleh seseorang setelah menerima

(12)

1.7. Manfaat Penelitian

a. Bagi siswa, dapat meningkatkan minat dalam mempelajari ilmu perikanan,

sehingga ilmu perikanan menjadi mata pelajaran yang menarik dan akhirnya

ilmu perikanan akan semakin berkembang.

b. Bagi peneliti, dapat dijadikan sebagai pengalaman penelitian hasil belajar dan

menambah pengalaman dalam proses belajar mengajar, menambah

pengetahuan serta untuk meningkatkan profesionalisme guru melalui upaya

penelitian yang dilakukannya.

c. Bagi guru, dapat dijadikan sebagai sarana untuk mengevaluasi terhadap

pembelajaran yang sudah berlangsung. Juga merupakan upaya pengembangan

kurikulum di tingkat kelas, serta untuk mengembangkan dan melakukan

inovasi pembelajaran.

d. Bagi sekolah, dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam memotivasi guru

(13)

1.8. Penjelasan Judul

Untuk memperjelas dan menghindari kesalahan penafsiran tentang judul di

atas maka yang dimaksudkan dengan meningkatkan hasil belajar siswa pada

pembelajaran kompetensi dasar perikanan tangkap adalah peningkatan yang

dicapai selama proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan media

pembelajaran audio visual (power point dan video) selama tiga kali pertemuan

(14)

BAB II I

METODOLOGI PENEL IT IAN

3.1.Metode Pendekatan Penelitian

Berdasarkan kajian dari permasalahan penelitian, penelitian ini

menggunakan pendekatan pendidikan dengan metode yang digunakan ialah

metode penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Hopkins (Wiriaatmadja,

2002: 124) penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang dilakukan guru

untuk meningkatkan kualitas mengajarnya atau kualitas mengajar teman

sejawatnya atau untuk menguji asumsi- asumsi dari teori-teori pendidikan

dalam prakteknya di kelas atau juga untuk mengimplementasikan atau

mengevaluasi kebijakan-kebijakan sekolah.

Pemilihan penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini adalah

berdasarkan pertimbangan bahwa:

a. PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka terhadap

dinamika pembelajaran di kelasnya.

b. PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi profesional.

Guru tidak lagi sebagai seorang praktisi, yang sudah merasa puas

terhadap apa yang dikerjakan selama bertahun-tahun tanpa ada upaya

perbaikan dan inovasi, namun juga sebagai peneliti di bidangnya.

c. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan dalam PTK, guru mampu

memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian terhadap apa yang

(15)

d. Pelaksanaan PTK tidak menggangu tugas pokok seorang guru karena

dia tidak perlu meninggalkan kelasnya.

e. Dengan melaksanakan PTK guru menjadi kreatif karena selalu

dituntut untuk melakukan upaya-upaya inovasi sebagai implementasi dan

adaptasi berbagai teori dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang

dipakainya.

f. Penerapan PTK dalam pendidikan dan pembelajaran memiliki tujuan

untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktek

pembelajaran secara berkesinambungan sehingga meningkatkan mutu

hasil instruksional; mengembangkan keterampilan guru;

meningkatkan relevansi; meningkatkan efisiensi pengelolaan

instruksional serta menumbuhkan budaya meneliti pada komunitas

guru.

Alasan lain ialah karena penelitian tindakan kelas tidak membebani guru

dalam kesehariannya karena dilakukan secara kolaboratif yang bertujuan

memperbaiki proses pembelajaran sehingga tidak akan mengganggu proses

(16)

3.2.Desain Penelitian

Sementara itu, desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini

ialah model Kemmis dan Taggart dengan gambaran siklus sebagai berikut.

Gambar 3.2. Desain Siklus Penelitian Tindakan Kelas model Kemmis &

Taggart

Berdasarkan pada gambar di atas terdapat empat langkah dalam

penelitian tindakan kelas, yaitu rencana (plan), tindakan (act), pengamatan

(observ), dan refleksi (reflect). Dalam Wiriaatmadja (2008:66) menjelaskan

langkah-langkah penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Taggart ialah

sebagai berikut.

a. Rencana (Plan)

Keputusan fokus permasalahan penelitian timbul pada saat pengamatan

tahap awal. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku siswa

ketika mengikuti pelajaran ilmu perikanan kurang begitu aktif. Dari

pengamatan tersebut peneliti mengambil keputusan untuk menyusun (Adopsi Desain Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggart)

(17)

ilmu perikanan. Kegiatan seperti ini sudah masuk pada tahap

perencanaan (plan).

b. Tindakan (Act)

Pada tahap ini sebelum melakukan pembeljaran, guru terlebih dahulu

melakukan pre tes untuk melihat persepsi dan pengetahuan awal siswa

tentang pembelajaran ilmu perikanan khususnya kompetensi perikanan

tangkap. Setelah dilaksanakan pre tes barulah guru mulai melakukan

pembelajaran ilmu perikanan menggunakan media pembelajaran audio visual

power point dan video dalam pembelajaran. Guru menjelaskan dan

menerangkan pembelajaran yang telah disiapkan kepada siswa dengan

menggunakan media audio visual power point dan video. Setelah

pembelajaran selesai guru kembali memebrikan pos tes untuk melihat hasil

dari pembelajaran yang dilakukan .

c. Pengamatan (Observ)

Pelaksanaan pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan

tindakan. Pada tahap ini kolaborator mengumpulkan berbagai informasi

di kelas dari mulai aktivitas siswa sampai pada aktivitas guru pada saat

pelaksanaan tindakan.

d. Refleksi (Reflect)

Pada tahap ini terjadi proses perbaikan terhadap tindakan yang

sudah dilaksanakan. Sejumlah kekurangan yang ditemukan selama proses

pengamatan berlangsung akan menjadi bahan evaluasi pada tindakan

(18)

3.3.Instrumen Penelitian

Penelitian ini diarahkan untuk memperoleh informasi mengenai aktifitas

belajar siswa pada saat tindakan berlangsung. Untuk dapat memperoleh

informasi tersebut, peneliti memerlukan instrumen. Beberapa instrumen yang

akan digunakan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut.

a. Catatan Lapangan (Field Note)

Catatan lapangan ialah salah satu alat yang digunakan oleh peneliti

untuk mencatat setiap aktifitas yang terjadi ketika penelitian berlangsung

di kelas yang bersangkutan.

b. Lembar Observasi Tertutup

Lembar observasi tertutup dipergunakan untuk memperoleh data

mengenai aktifitas belajar siswa pada penelitian menggunakan media

pembelajaran audio visual (power point dan video) dalam pembelajaran ilmu

perikanan. Lembar observasi tertutup terdiri dari aktifitas memperhatika

dan mengamati kegiatan yang dilakukan dalam pemebelajaran untuk

memperoleh data peningkatan aktifitas belajar siswa baik sebelum dan

sesudah dilakukan tindakan.

3.4. Tenik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi merupakan kegiatan pengamatan langsung di lapangan

selama tindakan berlangsung di kelas. Hal ini dilakukan untuk

(19)

ilmu perikanan.

Pengumpulan data dengan observasi dilakukan untuk memperoleh

data tentang pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas, yang meliputi

aktivitas guru dan siswa ketika tindakan dilakukan. Aktivitas guru

diamati oleh peneliti dan peneliti mitra , sedangkan aktivitas siswa diamati

oleh peneliti dan juga peneliti mitra seperti halnya pada pengamatan aktifitas

siswa. Dengan demikian, dapat diketahui dengan jelas kekurangan dan

kelebihan yang terjadi dalam proses belajar mengajar di kelas.

b. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan informasi yang digunakan dalam

penelitian, sebagai sumber data yang berkaitan dengan suasana yang terjadi

di kelas pada waktu pembelajaran pada saat penelitian tindakan kelas ini

dilaksanakan.

Dalam penelitian ini dokumen yang digunakan adalah dokumentasi

dokumen-dokumen resmi, seperti: silabus dan rencana pelaksanaan

pembelajaran, nilai hasil belajar siswa berupa tes yang diadakan setelah

pembelajaran ilmu perikanan.

3.5.Subjek Penelitian dan Lokasi Penelitian

3.5.1. Subjek Penelitian

Alasan memilih kelas X D Jurusan Penyuluhan Pertanian SMK

Negeri Pertanian Pembangunan Tanjungsari untuk dijadikan subjek

(20)

pengajar mendapatkan gambaran bahwa kondisi siswa/i kelas kelas X D

Jurusan Penyuluhan Pertanian SMK Negeri Pertanian Pembangunan

Tanjungsari dirasakan kurang mendukung suasana pembelajaran terutama

pada mata pelajaran ilmu perikanan. Hal ini berkaitan pula dengan

kurangnya variasi pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa untuk

terlibat aktif dalam pembelajaran ilmu perikanan.

Selain itu proses pembelajaran di dalam kelas menurut beberapa siswa

kurang menarik dan terasa monoton. Beberapa siswa juga menyatakan

bahwa hasil belajar mereka yang rendah mungkin disebabkan oleh tidak

fokusnya mereka terhadap proses belajar. Tidak fokus terhadap proses

belajar dikarenakan suasana pembelajarannya kurang menarik.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan mencoba menerapkan penggunaan media pembelajaran

audio visual (power point dan video) dengan harapan agar pembelajaran

ilmu perikanan di sekolah yang bersangkutan menjadi lebih menarik dan

dapat membantu menambah pemahaman siswa tentang pembelajaran ilmu

perikanan khususnya kompetensi dasar menjelaskan perikanan tangkap

.

3.5.2. Lokasi Penelitian

Penelitian hasil belajar ini dilaksanakan di SMK Pertanian Pembangunan

Negeri Tanjungsari Sumedang. Alamat sekolah di Jalan Raya Bandung -

Sumedang Km. 29 Tanjungsari 45362. Lokasi sekolah tepatnya di dusun

(21)

Sumedang. Penelitian ini dilaksanakan sebelum dan Sesudah semua materi

pembelajaran yang tertuang dalam kompetensi dasar prinsip dasar ilmu

perikanan terlaksana. Subyek penelitian yang di ambil adalah kelas X

(sepuluh) Penyuluhan Pertanian. Kelas X Penyuluhan Pertanian berjumlah

29 siswa terdiri dari 9 laki-laki dan 20 orang perempuan. Waktu pelaksanaan

semester 1 tahun pelajaran 2012 / 2013.

3.6.Prosedur Penelitian

Secara garis besar penelitian ini dibagi ke dalam empat tahapan sesuai dengan

tahapan desain penelitian tindakan kelas, yaitu tahap perencanaan (plan),

tahap pelaksanaan (act), tahap pengamatan (observe) dan tahap refleksi (reflect).

Tahapan-tahapan tersebut diuraikan sebagai berikut.

3.6.1. Tahap Perencanaan (Plan)

a. Menentukan kelas yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian

b. Melakukan observasi pra penelitian terhadap kelas yang akan

digunakan untuk penelitian.

c. Meminta kesediaan guru untuk menjadi kolaborator peneliti dalam

penelitian yang akan dilaksanakan.

d. Menyusun kesepakatan dengan kolaborator mengenai waktu penelitian.

e. Mendiskusikan dan menentukan slide power point dan video yang

akan diterapkan dalam penelitian tindakan kelas.

(22)

g. Menyusun instrumen yang akan digunakan dalam penelitian untuk

melihat aktifitas belajar siswa.

h. Merencanakan diskusi balikan yang akan dilakukan dengan

kolaborator peneliti.

i. Membuat rencana untuk melakukan perbaikan sebagai tindak lanjut

dari diskusi balikan yang telah dilakukan dengan mitra peneliti.

j. Merencanakan pengolahan data dari hasil yang diperoleh dari penelitian

3.6.2. Tahap Tindakan (Act)

a. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun pada

tahap perencanaan, yaitu tindakan yang sesuai dengan silabus dan

rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun.

b. Mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran audio visual Slide

power point dan video dalam kegiatan belajar mengajar.

c. Menggunakan instrument penelitian yang telah disusun.

d. Melakukan diskusi balikan dengan mitra penelitian.

e. Melakukan revisi tindakan sebagai tindak lanjut dari hasil diskusi balikan.

f. Melaksanakan pengolahan data

3.6.3. Tahap Pengamatan (Observe)

a. Pengamatan terhadap keadaan kelas yang diteliti.

b. Pengamatan mengenai kesesuaian penggunaan media audio visual

(23)

c. Pengamati kemampuan guru dalam menggunakan media audio visual

power poin dan video .

d. Pengamatan terhadap penggunaan media audo visual power poin dan

video dalam meningkatkan aktifitas belajar siswa.

3.6.4. Tahap Refleksi (Reflect)

a. Kegiatan diskusi balikan dengan kolaborator maupun mitra dan siswa

setelah tindakan dilakukan.

b. Merefleksikan hasil diskusi balikan untuk siklus selanjutnya.

3.6.5. Pelaksanaan Penelitian dan Pengambilan Data

Pelaksanaan penelitian dan pengambilan data dilaukan pada jam pelajaran

ilmu perikanan di kelas X D Penyuluhan pertanian yang sebelumnya sudah

melakukan instruksi terlebih dahulu dengan guru pengajar agar dapat

dilakukan pengamatan . Penelitian ini memiliki tiga siklus dengan melakukan

pre tes. Setelah didapatkan hasil barulah kemudian dilakukan uji coba dengan

memberikan materi pembelajaran dengan menggunakan media audio visual.

Setelah pembelajaran selesai maka kembali dilakukan pos tes untuk melihat

hasil yang dicapai setelah pembelajaran berlangsung.

3.7. Populasi dan Sampel

Populasi adalah sumber data yang memungkinkan memberikan informasi

(24)

dari populasi yang memiliki sifat dan karakteristik yang sama sehingga betul-betul

mewakili populasi ( Nana Sudjana, Ibrahim : 2001)

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X (sepuluh) Jurusan

Penyuluhan Pertanian berjumlah 29 orang di SMK Pertanian Pembangunan

Negeri Tanjungsari Sumedang, sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian

ini adalah seluruh siswa yang ada di kelas jurusan Penyuluhan Pertanian .

3.8. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan disesuaikan dengan jenis data yang

dikumpulkan. Data yang diperoleh melalui pengamatan atau observasi tertutup

sebelumnya serta tes yang telah diberikan akan diuraikan secara deskriptif

kualitatif dan persentase.

a. Analisa Hasil Pengamatan kegiatan belajar mengajar.

Setelah Semua data terkumpul, untuk melihat peningkatan gejala yang timbul

dari pembelajaran siswa dan guru menggunakan rumus untuk menghitung

persentase. Perhitungan ini menggunakan rumus persentase yang mengacu kepada

sudjana 2005 dan dimodifikasi kembali untuk menyesuaikan dengan kebutuhan

peneliti. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung persentase sebagai

berikut :

Persentase =

(Sumber. Sudjana 2005)

(25)

55-64 % = Kurang

65-74 % = Cukup

75-89 % = Baik

90-100 % = Sangat Baik

b. Analisa N-Gain

Untuk mengetahui signifikasi peningkatan hasil belajar siswa (pre test dan

pos tes) diolah secara kuantitaf dengan menggunakan rumus Normal-Gain.

N-gain adalah selisih antara nilai pretest dan pos test. Menjadi acuan dari Sudjana

2002 Uji N-gain digunakan untuk menghindari bias pada penelitian dan

menggunakan rumusan

Sumber : (Sudjana 2002)

dengan katagorisasi :

g – tinggi : nilai G≥ 0,70

g - sedang : nilai 0,30 ≤ G < 0,70

(26)

BAB V

K ESIMPUL AN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti membuat kesimpulan

berdasarkan tujuan dan rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya.

Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: media yang digunakan dalam penelitian

ini adalah media audio visual (power point dan video). Adapun tahap-tahap yang

dilakukan dalam penelitian ini adalah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

refleksi.

Hasil belajar siswa kompetensi dasar perikanan tangkap dapat meningkat

setelah dilakukan tindakan kelas melalui penerapan media pembelajaran audio

visual (power point dan video). Bukti yang menunjukkan terjadinya peningkataan

hasil belajar siswa adalah dengan meningkatnya nilai rata-rata N-Gain mulai

siklus 1 dikategorikan sedang, siklus 2 dikategorikan tinggi, dan siklus 3

dikategorikan tinggi.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi tersebut maka saran yang dapat

peneliti berikan sebagai berikut.

1. Bagi lingkungan pendidikan bekali para guru tentang PTK yang lengkap

dan jelas sehingga mereka berani dan mampu melakukan PTK ini untuk

(27)

2. Bagi guru itu sendiri harus mau dan mampu memperbaiki setiap

pembelajaran yang dilakukannya. Kelemahan yang dialami merupakan

bekal perbaikan untuk kualitas yang lebih baik di masa yang akan datang.

3. Bagi sekolah, sebagai masukan di dalam merencanakan, melaksanakan

dan mengembangkan serta mengambil kebijakan terutama mengenai

strategi, metode dan pendekatan yang tepat serta penggunaan media

pembelajaran yang telah disediakan agar lebih dimaksimalkan

penggunaannya. Selain itu juga penelitian yang dilakukan ini juga perlu

dicoba terhadap pelajaran-pelajaran lainnya yang mungkin nantinya akan

bisa lebih memperbaiki hasil belajar siswa.

4. Bagi peneliti sebagai sarana introspeksi diri menambah pengalaman

dalam rangka mencapai pembelajaran yang optimal. Ini juga sebagai

bekal untuk nantinya apabila mulai mengajar di lembaga pendidikan

khususnya SMK untuk lebih dapat mengembangkan PTK ini. Semoga

peneliti dapat memberi semangat bagi pendidik lainnya dan guru ilmu

perikanan pada khususnya untuk lebih memperdalam dan memperluas

penggunaan media pembelajaran audio visual (power point dan video)

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Ali. (2008). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Algesindo.

Anonim (2004). Standar Kompetensi Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Anonim (2012). Panduan Penyususnan Proposal Skripsi. Bandung: Agroindustri Universitas Pendidikan Indonesia

Anonim (2012), Pedoman Penyusunan Karya Ilmiah, Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Arif, S, dkk. (2005). Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Persada.

Arsyad. (2006). Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Bahri. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

---. (2005). Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta.

Bahri, Zaian. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. 2004. UU RI No. 20 Tahun 2004 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Djamarah dan Zaian. (2002). Evaluasi Pengajaran Bahasa. Jakarta : Rineka Cipta.

Hamalik ,(2006),Proses Belajar Mengajar ,Jakarta Bumi Aksara.

Hamzah. (1981), Media Audio Visual. Jakarta : Gramedia.

IvonK, D. (1991). Pengembangan Belajar. Jakarta : Rajawali Pers.

Kusuma. (2007). Media Pembelajaran [Online]. Tersedia :

http//wijayalabs.blogspot.com/2007/11/media pembelajaran.html (19 November 2012).

(29)

Munadi. (2008). Media Pembelajaran (sebuah pendekatan baru). Jakarta: Gaung

Persada Press.

Nasution. (2005). Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Nurhadi. (2004). Kurikulum 2004. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Rohani (2007). Media Instruksional Edukatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Rusman. (2008). Manajemen Kurikulum. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Sanjaya. (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakart: Kencana

Sadiman dkk. (2009). Media Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Sudarwan. (1994). Mdia Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Sudjana (2002), Metode Satistik, Bandung: Tarsito.

---. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

---. (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Edisi kedua. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

---. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudjana dan Rivai. (1991). Media Pembelajaran Penggunaan dan Pembuatan. Bandung : Sinar Baru.

---. (2005) Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suparlan. (2005). Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta: Hikayat Publishing.

Suprijanto. (2007). Pendidikan Orang Dewasa Dari Teori Hingga Aplikasi. Jakarta : Bumi Aksara.

(30)

Syaodih. (2004). Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Penerbit Remaja Rosdakarya.

Tri Nugrahaeini, P. (2008). Pemahaman Siswa Dengan Menggunaan Media Audio Visual dan Metode Pembelajaaran Snowball Throwing Untuk Memperbaiki Proses Pembelajaran Biologi Kelas XI IPA 2 SMA Batik 1 Surakarta. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi FKIP UNS: tidak diterbitkan.

Usman. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers.

Uswatun, H. (2008). Penerapan Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pelajaran Agama Islam Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 2 Malang. Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam FKIP UIN Malang: tidak diterbitkan.

Wiriaatmadja (2006.) Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan

Kinerja Guru Dan Dosen. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.

Wiriaatmadja. (2008). Penelitian Tindaan Kelas. Bandung. Remaja Rosdakarya

Gambar

Tabel 1.1. Tingkat Kelulusan Mata Pelajaran Ilmu Perikanan .....................................3
Gambar 2.1. Kerucut Pengalaman Edgar Daler ................................................................19
gambar seperti: video bangkai suara, video rangkai suara, dan cetak suara.
Gambar 3.2. Desain  Siklus Penelitian Tindakan Kelas  model Kemmis &

Referensi

Dokumen terkait

Tanah sebagai salah satu sumber daya ekonomi memiliki perspektif dalam meningkatkan pendapatan daerah sebagai objek pajak dan retribusi daerah. Pertanahan kota adalah sangat

Dengan melakukan peninjuan beberapa aspek diatas, dapat disimpulkan perlunya suatu rencana tindak ( action plan ) yang meliputi, (1) melakukan pengenalan karekteristik sampah

[r]

Menindaklanjuti surat dari Pejabat Pembuat Komitmen Tanggal 13 Oktober 2014 Nomor: 003/PPK/APBD/X/RS/2014 Perihal : Pemberitahuan perubahan spesifikasi, maka Pokja I

[r]

Adapun strategi pengembangan bisnis yang tepat bagi PT.Griya Nutrisi. Bandung dalam mengembangkan bisnisnya yaitu yang pertama

Paspor untuk Orang Asing ( Alien Passport ) dapat diberikan kepada orang asing yang memiliki izin tinggal tetap, akan melakukan perjalanan ke luar wilayah Indonesia dan

A siswa berkebutuhan khusus didampingi dengan baik Sebelum UASBN diawali sarapan bersama di SD Muh pakel. Satu Siswa tidak ikuti uasbn karena