Sonny Caesar Subagja, 2013
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA STANDAR KOMPETENSI MEMPERBAIKI SISTEM REM (Studi Quansi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas XI TKR SMK Merdeka
Soreang)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
Oleh
SONNY CAESAR SUBAGJA E. 0551. 060157
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Sonny Caesar Subagja, 2013
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA STANDAR KOMPETENSI MEMPERBAIKI SISTEM REM
Oleh
Sonny Caesar Subagja
Sebuah Skripsi yang diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
© Sonny Caesar Subagja 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Sonny Caesar Subagja, 2013
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Sonny Caesar Subagja E.0551.060157
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA STANDAR KOMPETENSI MEMPERBAIKI SISTEM REM
DISETUJUI dan DISAHKAN OLEH:
Pembimbing I
Dr. Wowo Sunaryo K., M.Pd NIP. 19570304199302 1 001
Pembimbing II
Ridwan Adam M.N., M.Pd. NIP. 19761116 200501 1 002
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI
Sonny Caesar Subagja, 2013
Penerapan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Pada Standar Kompetensi Memperbaiki Sistem
ABSTRAK
SONNY CAESAR SUBAGJA (2013): Penerapan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Pada Standar Kompetensi Memperbaiki Sistem Rem.
Pencapaian hasil belajar yang baik tidak terlepas dari peran guru mulai dari persiapan, proses sampai tindak lanjut setelah kegiatan pembelajaran dilakukan. Tinggi rendahnya hasil belajar siswa salah satunya, tergantung dari penerapan metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya pada Standar Kompetensi Memperbaiki Sistem Rem. Metode penelitian yang digunakan adalah metode one short case study, dengan sampel penelitian yang hanya terdiri satu kelas eksperimen yaitu kelas XI TKR I. Pengolahan data dilakukan untuk menguji data pre test, post test, N-Gain dengan uji t untuk mendapatkan rata-rata nilai kedua kelas. Berdasarkan hasil penelitian untuk data N-Gain dengan uji t didapat nilai thitung = 4,88, Sedangkan ttabel = 1,71
pada taraf signifikansi 95% dan dk = 23, diperoleh hasil thitung > ttabel. Bahwa dari
hasil ini dapat disimpulkan hipotesis alternatif (HA) diterima, artinya peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya lebih baik. Rata-rata peningkatan penguasaan materi Standar Kompetensi Memperbaiki Sistem Rem didapatkan N-Gain sebesar 0,43.
DAFTA ISI
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
ABSTRAK ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 7
G. Definisi Istilah ... 7
H. Sistematika Penulisan ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
A. Proses Belajar Mengajar ... 9
1. Pengertian Belajar ... 9
2. Pembelajaran ... 11
3. Hasil Belajar ... 13
4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 16
B. Metode Pembelajaran ... 17
1. Metode Pembelajaran Tutor Sebaya ... 18
2. Kriteria pemilihan tutor sebaya ... 22
3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya. 23 4. Metode Pembelajaran Ceramah ... 25
5. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Ceramah... 26
C. Aktifitas Belajar ... 27
1. Aktivitas Belajar dengan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya... 27
2. Aktivitas Belajar dengan Metode Pembelajaran Ceramah... 29
E. Standar Kompetensi Memperbaiki Sistem Rem ... 32
F. Asumsi ... 32
G. Hipotesis ... 33
BAB III METODLOGI PENELITIAN ... 34
A. Metode Penelitian... 34
B. Variabel Penelitian ... 35
C. Paradigma Penelitian ... 35
D. Alur Penelitian ... 35
E. Data dan Sumber Data ... 36
1. Data ... 36
2. Sumber Data ... 36
F. Populasi dan Sampel Penelitian ... 36
1. Populasi Penelitian ... 36
2. Sampel Penelitian ... 37
G. Teknik Pengumpulan Data ... 37
H. Instrumen Penelitian... 38
I. Pengujian Instrumen Penelitian... 38
1. Uji Validitas Tes ... 38
2. Uji Reliabilitas Tes ... 39
3. Taraf Kesukaran ... 40
4. Uji Pembeda Tes ... 40
J. Teknis Analis Data ... 41
1. Uji Normalitas ... 41
2. Uji Hipotesis Penelitian ... 43
BAB IV DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN ... 46
A. Deskripsi Data ... 46
1. Uji Coba Instrumen ... 46
2. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 46
3. Taraf Kesukaran ... 46
4. Daya Pembeda ... 47
B. Hasil Penelitian ... 47
1. Data Pre Test ... 48
2. Data Post Test ... 48
3. Data N-Gain ... 48
C. Analisis Data ... 49
1. Uji Normalitas ... 50
2. Uji Hipotesis ... 50
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 54
A. Kesimpulan ... 54
B. Saran ... 54
DAFTAR PUSTAKA ... 56
LAMPIRAN ... 58
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Nilai Hasil Belajar Mata Pelajaran Chasis dan Pemindah Tenaga Standar
Kompetensi Memperbaiki Sistem Rem Tahun Ajaran 2011/2012 ... 3
2.1 Kompetensi Kejuruan Teknik Kendaraan Ringan ... 32
3.1 Desain Penelitian ... 34
3.2 Persiapan Uji Normalitas ... 42
3.3 Persiapan Uji T-Test ... 44
4.1 Hasil Data Penelitian ... 49
4.2 Hasil Uji Normalitas ... 50
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Student To Student ... 20
2.2 Tutor To Group ... 21
2.3 Tutor To Student ... 22
3.1 Paradigma Penelitian ... 35
3.2. Alur Penelitian ... 36
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 ... 58
Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba ... 59
Instrumen Uji Coba ... 60
Uji Validitas ... 64
Uji Realibilitas ... 64
Uji Daya Pembeda dan Indeks Kesukaran ... 65
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen ... 66
Lampiran 2 ... 67
Lokasi Penelitian ... 68
Peta SK KD SMK ... 69
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ... 78
Instrumen Penelitian... 80
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 88
Skenario Pembelajaran Kelas Eksperimen... 90
Data Hasil Tes Awal (Pre Test) Kelas Eksperimen ... 93
Data Hasil Tes Awal (Post Test) Kelas Eksperimen ... 94
Uji Normalitas ... 95
Uji Hipotesis ... 99
Lampiran 3 Tabel Pengujian Statistik ... 100
Lampiran 4 Foto-Foto Penelitian ... 103
Sonny Caesar Subagja, 2013
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pesatnya perkembangan teknologi, telah menjadi tantangan nasional yang
menuntut perhatian serius bagi pemerintah, dan semua elemen masyarakat.
Sejalan dengan kondisi demikian, perlu dipersiapkan Sumber Daya Manusia
(SDM) yang memiliki kemampuan pada bidangnya masing-masing. SDM atau
tenaga kerja yang ada, diharapkan mampu mengembangkan berbagai macam
potensi, dengan berbekal kompetensi yang dimiliki. Kompetensi, menurut Muhaimin dkk (2009: 16) diartikan sebagai “seperangkat tindakan intelegen penuh tanggung jawab yang harus dimiliki seseorang sebagai syarat untuk
dianggap mampu melaksanakan tugas-tugas/pekerjaan tertentu”. Uraian tersebut
mengartikan bahwa, seorang yang memiliki kompetensi, harus mampu bertindak
sesuai dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki, dan diwujudkan dalambentuk
keterampilan pada bidang tertentu yang dikuasainya, dengan memperhatikan
semua aturan-aturan yang ada.
Lahirnya SDM yang kompeten, salah satunya ditentukan melalui
pendidikan. Pendidikan memegang peranan yang strategis, untuk menghasilkan
manusia yang berkualitas, sebagaimana pendapat Sutikno (2005: 1) bahwa :
Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.
Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan
kualitas SDM, sesuai dengan cita-cita Bangsa Indonesia, dalam mewujudkan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan oleh
Pemerintah dirumuskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun
2
Sonny Caesar Subagja, 2013
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” .
Peran pendidikan, sangatlah penting dalam mengatasi permasalahan, yang
dialami oleh Bangsa Indonesia. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang
berperan dalam mengatasi kemiskinan dan kebodohan, yang melanda Bangsa
Indonesia sampai saat ini. Pendidikan adalah salah satu bagian dari kegiatan yang
dilakukan, agar peserta didik memiliki kepribadian yang baik, sehingga penerapan
pendidikan, harus diselengggarakan sebaik mungkin. Peserta didik mendapatkan
pendidikan melalui sekolah-sekolah, sebagai suatu lembaga terorganisir yang
terbagi dalam tiga kategori,yaitu formal, informal dan non formal. Sekolah formal
merupakan sekolah yang paling banyak ditempuh oleh peserta didik, untuk
mendapat pendidikan.
Upaya pemerintah dalam meningkatan mutu pendidikan, telah diatur melalui
UU RI No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Melalui
undang-undang tersebut, pemerintah berupaya mengembangkan berbagai macam
pendidikan formal, melalui pembukaan sekolah-sekolah dasar dan menengah di
berbagai daerah, sesuai program wajib belajar 9 tahun, serta dalam upaya
peningkatan kualitas lulusan siap kerja. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
merupakan salah satu satuan pendidikan yang pada saat ini sedang dikembangkan
secara merata oleh pemerintah. Penjelasan pasal 15 UU RI No. 20 tahun 2003
menjelaskan bahwa, “Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta diklat terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu”.
Sejalan dengan pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP), dalam rangka menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional, serta
meningkatkan mutu pendidikan kejuruan, sesuai kebutuhan dunia kerja dan
industri, maka pemerintah memberikan otonomi kepada tiap-tiap satuan
3
Sonny Caesar Subagja, 2013
kemampuan, kondisi sekolah dan kebutuhan lulusan di dunia kerja. Muhaimin dkk
(2009: 2) berpendapat bahwa:
Otonomi daerah di bidang pendidikan berusaha memberikan kembali pendidikan kepada masyarakat pemiliknya (daerah) agar hidup dari, oleh dan untuk masyarakatdi daerah tersebut, atau berusaha memandirikan suatu lembaga atau suatu daerah untuk mengurus dirinya sendiri melalui pemberdayaan SDM yang ada di daerahnya .
Setiap satuan pendidikan, dalam hal ini sekolah, berhak mengembangkan
atau membuat kurikulum sendiri, yang sesuai dengan potensi dan keadaan yang
ada di lingkungan sekitarnya, sedangkan pemerintah pusat hanya memberikan
rambu-rambu umum, mengenai standar kompetensi lulusan dan standar isi yang
harus dicapai dan tuntas.
Salah satu cara untuk melihat ketuntasan belajar adalah dilihat dari nilai
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditentukan oleh sekolah, nilai siswa
yang belum mencapai KKM maka masuk dalam kategori remedial untuk
mencapai nilai KKM. Hal ini dilakukan secara terus menerus sampai siswa
mencapi ketuntasan belajarnya yaitu nilai KKM tersebut. Jadi KKM merupakan
faktor penting dalam menentukan ketuntasan belajar siswa disekolah, KKM
ditentukan oleh tiga faktor yang mendukung diantara yaitu input, kompleksitas
dan daya dukung semuanya diramu dan ditentukan berdasarkan data yang ada
serta diputuskan melalui dewan guru.
Hasil observasi penulis dilapangan menunjukan bahwa pada kenyataannya
banyak siswa yang belum mencapai nilai KKM, sehingga masuk kategori
remedial tetapi kebanyak siswa setelah di remedial masih ada yang belum juga
mencapai nilai KKM, seperti pada data hasil belajar siswa XI TKR pada mata
pelajaran Chasis dan Pemindah Tenaga standar kompetensi memperbaiki sistem
4
Sonny Caesar Subagja, 2013
Tabel 1.1
Nilai Hasil Belajar Mata Pelajaran Chasis dan Pemindah Tenaga Standar Kompetensi Memperbaiki Sistem Rem Tahun Ajaran 2011/2012
Nilai Frekuensi % Kategori
90 – 100 18 10,11 A
80 – 89 37 20,79 B
70 - 79 13 7,30 C
60 – 69 20 11,24 D
< 60 90 50,56 E
Jumlah 178 100
(Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum SMK MERDEKA Soreang)
Tabel diatas menujukan bahwa dari 178 orang siswa hanya 68 orang atau
38,20 % tuntas dan 110 orang atau 61,60 % tidak tuntas. Hal ini merupakan
keadaan sebenarnya dilapangan bahwa tidak seluruh siswa masuk kategori tuntas
belajar. Bisa disimpulkan dari data diatas maka memberikan gambaran bahwa
terjadi suatu masalah yang menyebabkan ketuntasan belajar siswa belum tercapai.
Penulis pun melakukan wawancara dengan guru-guru produktif khususnya yang
mengajar tentang Standar Kompetensi Memperbaiki Sistem Rem dan Komponen
dari hasil wawancara tersebut penulis berpendapat bahwa kualitas guru yang ada
sudah cukup baik, media pembelajaran pun sudah lengkap, namun ada
ketimpangan dilihat dari nilai yang telah dicapai peserta didik yaitu belum sesuai
dengan KKM, berarti disini terdapat faktor lain yang mempengaruhi hasil belasar
siswa tersebut salah satunya metode pembelajaran.
Sesuai dengan pendapat Ahmadi dkk (2011 : 101) bahwa metode
pembelajaran adalah cara untuk mempermudah peserta didik mencapai
kompetensi tertentu. Hal inilah yang membuat penulis beranggapan bahwa ada
ketidaksesuaian mengenai penggunaan metode pembelajaran yang digunakan oleh
guru dalam menyampaikan materi sehingga berakibat tidak tuntasnya
pembelajaran seluruh siswa, pendapat ini diperkuat oleh Ahmadi dkk yang
menyatakan bahwa”...metode pembelajaran yang dipilih memainkan peranan
5
Sonny Caesar Subagja, 2013
sehingga penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa metode yang dipergunakan
oleh guru belum sesuai dengan keadaan siswa pada saat ini.
Belum tepatnya metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru
menyebabkan ketidaktuntasan pembelajaran terhadap siswa. Metode yang tepat
memungkinkan prestasi siswa bisa terangkat sehingga ketuntasan belajar pun bisa
tercapai. Penyesuaian metode yang tepat perlu dicari oleh guru yang sesuai
dengan karakter, latar belakang, keadaan peserta didik pada saat ini. Penyesuaian
metode tersebut mengharuskan guru mengembangkan metode yang lebih inovatif.
Metode tutor sebaya banyak digunakan oleh para guru, metode ini dimaksudkan
agar pembelajaran yang sedang dilaksanakan lebih aktif dan tidak bersifat pasif
(satu arah).
Metode pembelajaran berbasis tutor sebaya ini merupakan salah satu
inovasi dalam metode pembelajaran. Metode pembelajaran tutor sebaya bertujuan
untuk mempermudah penyampaian materi yang menyenangkan, menarik, mudah
dimengerti karena yang mengajarkan materi adalah rekan-rekan yang seusia
dengan siswa. Metode tutor sebaya ini diharapkan mampu meningkatkan prestasi
belajar siswa khususnya dalam menuntaskan setiap materi pembelajaran. Hal
inilah yang mendasari penulis untuk melakukan penelitian terhadap metode
pembelajaran yang berbasis tutor sebaya pada Standar Kopentsi Memperbaiki
Sistem Rem.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka
problematika metode pembelajaran perlu dicari solusi pemecahannya, agar
ketuntasan belajar siswa dapat terselesaikan. Maka dari itu, penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian mengenai metode pembelajaran, khusus melingkupi
metode tutor sebaya. Judul yang penulis angkat dalam penelitian ini adalah
“PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA
STANDAR KOMPETENSI MEMPERBAIKI SISTEM REM (Studi Quansi
6
Sonny Caesar Subagja, 2013 B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah untuk memperjelas permasalahan yang
kemungkinan timbul dari penelitian dan juga identifikasi masalah ini berguna
untuk memperjelas suatu objek dalam hubungannya dengan situasi tertentu.
Berdasarkan latar belakang masalah dan uraian diatas, maka
permasalahan-permasalahan yang muncul dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Adanya indikasi metode pembelajaran yang kurang bervariatif.
2. Adanya indikasi,bahwa proses pembelajaran dan sumber belajar masih
berpusat pada guru. Sehingga apa yang diperoleh siswa terbatas pada seberapa
besar pengetahuan guru.
3. Adanya indikasi strategi pembelajaran masih berorientasi pada pemberian
materi sesuai target kurikulum.
4. Adanya indikasi bahwa metode konvensional dinilai kurang efektif, karena
siswa kurang berperan aktif.
5. Prestasi belajar sebagian besar siswa berada di bawah KKM yang sudah
ditentukan, yaitu 70.
C. Pembatasan Masalah
Merujuk pada identifikasi masalah dan untuk menyikapi sasaran dalam
tujuan penelitian sehingga tidak mengarah pada ruang lingkup yang lebih luas,
maka penulis membatasi pengkajian permasalahan sebagai berikut:
1. Penelitian dilakukan pada Standar kompetensi Memperbaiki Sistem Rem di
SMK Merdeka Soreang tahun ajaran 2012/2013.
2. Metode pembelajaran tutor sebaya digunakan sebagai alternatif penggunaan
metode pembelajaran.
D. Rumusan Masalah
Merujuk dari paparan latar belakang dan identifikasi masalah, diperoleh
sebuah pertanyaan umum sebagai arahan perumusan masalah dalam penelitian ini,
yaitu: “Bagaimana pengaruh penerapan metode pembelajaran tutor sebaya pada
7
Sonny Caesar Subagja, 2013 E. Tujuan Penelitian
Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan metode
pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar Standar Kompetensi
Memperbaiki Sistem Rem dan Komponennya.
F. Manfaat Penelitian
Bertitik tolak dari tujuan yang dikemukakan di atas, maka setelah
penelitian ini selesai dilakukan dan hasilnya diperoleh, diharapkan memiliki
kegunaan sebagai berikut:
1. Bagi pihak guru dapat memacu untuk lebih kreatif dalam mengembangkan
metode pembelajaran untuk mendorong siswa berfikir mandiri. Dalam hal ini,
guru lebih berperan sebagai fasilitator dan motivator siswa.
2. Bagi siswa, sebagai pemacu akan manfaat belajar untuk mencapai ilmu yang
tak terbatas. Sehingga diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi siswa yang
mengalami kesulitan dalam memahami materi pembelajaran secara dan lebih
memahami materi karena diterangkan langsung oleh rekan-rekan seusianya.
3. Bagi pihak SMK Merdeka Soreang sebagai masukan dalam memperbaiki
proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Bagi peneliti lanjutan Penelitian ini diharapkan dapat membuka wawasan
sebagai bahan masukan bagi penelitian–penelitian lebih lanjut.
G. Definisi istilah
Istilah-istilah yang digunakan dalam judul yang penulis ajukan dalam
penelitian ini digunakan dalam pengertian-pengertian sebagai berikut:
1. Penerapan adalah suatu proses atau suatu cara yang digunakan untuk suatu
tujuan tertentu.
2. Metode pembelajaran adalah suatu cara yang digunakan untuk melaksanakan
suatu pembelajaran untuk memudahkan pelaksanaan suatu pembelajaran
sehingga tujuan tersebut dapat tercapai.
3. tutor sebaya adalah suatu model pendekatan bimbingan dimana satu orang
8
Sonny Caesar Subagja, 2013
4. Ketuntasan belajar adalah penguasaan penuh dari materi yang telah diberikan
selama proses pembelajran.
5. Standar kompetensi (SK) adalah ukuran kemampuan minimal yang mencakup
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dicapai, diketahui, dan mahir
dilakukan oleh peserta didik pada setiap tingkatan dari suatu materi yang
diajarkan.
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan berperan sebagai pedoman penulis agar dalam
penulisan skripsi ini lebih terarah, maka perlu dilakukan pembagian penulisan
kedalam beberapa bab, sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan
masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, definisi
istilah dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini dikemukakan tentang pengkajian teori yang digunakan,
pembahasan penelitian yang relevan, penyusunan kerangka berfikir, perumusan
hipotesis.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini dikemukakan mengenai jenis penelitian, prosedur penelitian,
subjek penelitian, instrumen penelitian dan analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi mengenai penjelasan deskripsi data, analisis data, hasil
pengujian hipotesis dan pembahasan penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini dikemukakan kesimpulan dan saran sebagai tindak lanjut dari
Sonny Caesar Subagja, 2013
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian
Metode Penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam
suatu kegiatan penelitian. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada standar kompetensi memperbaiki
sistem rem dengan menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya. Hasilnya
dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran
tutor sebaya vpada standar kompetensi memperbaiki sistem rem . Subjek yang
akan diteliti adalah kelas yang belum pernah dan baru akan belajar materi
memperbaiki sistem rem tetapi meski demikian peluang terjadinya subjek yang
tidak homogen tetap ada disebabkan oleh berbagai pengaruh lingkungan luar.
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah disebutkan di atas, maka metode
penelitian yang akan digunakan adalah One Short Case Study dengan
menggunakan desain Pretest – Posttest yaitu menempatkan subjek penelitian ke
dalam satu kelompok kelas yang hanya terdiri dari kelompok eksperimen. Desain
penelitian yang akan dilakukan dapat ditunjukan pada Tabel 3.1 di bawah ini:
Tabel 3.1
Desain Penelitian
Pre Test Perlakuan
(Treatment) Post test
Y1 X Y2
Keterangan:
Y1 = Pretes atau tes awal.
Y2 = Postes atau tes akhir.
X = Berupa metode pembelajaran tutor sebaya.
Berdasarkan desain di atas, penelitian ini dilakukan pada satu kelompok,
yaitu kelompok eksperimen yang belajar dengan menggunakan metode
35
Sonny Caesar Subagja, 2013 B. Variabel Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini, penulis menetapkan:
1. Variabel bebas (X): metode pambelajaran tutor sebaya
2. Variabel terikat (Y): standar kompetensi memperbaiki sistem rem
C. Paradigma Penelitian
Gambar 3.1 Paradigma Penelitian
D. Alur Penelitian
Alur penelitian atau tahapan penelitian bertujuan untuk mengetahui tahapan atau langkah-langkah penelitian, yang menjadi acuan peneliti dalam mengumpulkan data sampai proses analisis data. Adapun alur penelitian dalam
penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.2 sebagai berikut: = RUANG LINGKUP PENELITIAN
GURU KOMPETENSI KEJURUAN
MEDIA PEMBELAJARAN
METODE
PEMBELAJARAN KURIKULUM KTSP
TUTOR SEBAYA BAHAN PELAJARAN BERUPA
SK/KD YANG HARUS HASIL BELAJAR SISWA PADA
36
Sonny Caesar Subagja, 2013 ket.
: Wilayah Observasi : Wilayah penelitian
Gambar 3.2. Alur Penelitian
E. Data dan Sumber Data
1. Data
Data dalam penelitian ini adalah data langsung berupa jawaban-jawaban yang diperoleh melalui tes obyektif dari para responden mengenai kompetensi dasar memelihara sistem rem dan komponennya.
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah responden yang memberikan data dan informasi yang dapat menjawab masalah penelitian ini. Sumber data yang penulis gunakan yaitu siswa tingkat II SMK Merdeka Soreang yang mengikuti mata pelajaran kompetensi kejuruan Chasis dan Pemindah Tenaga (CPT) kompetensi dasar memperbaiki sistem rem dan komponennya. Data kuantitatif didapatkan dari hasil belajar siswa pada aspek kognitif dalam bentuk skor atau nilai yaitu dari data hasil Pre test dan post test.
F. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai populasi adalah siswa tingkat II
Semester I SMK Merdeka Soreang Tahun Ajaran 2012/2013 Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan yang mengikuti mata pelajaran kompetensi kejuruan CPT kompetensi dasar memelihara sistem rem dan komponennya.
37
Sonny Caesar Subagja, 2013
2. Sampel Penelitian
Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik penarikan sampel nonprobability tipe sampling purposive, penarikan sampel dengan teknik sampling purposive atau sering disebut juga judgmental sampling yang digunakan
dengan menentukan kriteria khusus terhadap sampel. Penelitian eksperimen ini
membutuhkan waktu untuk membentuk kembali kelas yang akan di teliti dalam
menerapkan metode pembelajaran tutor sebaya di SMK MERDEKA SOREANG.
Jadi penulis membutuhkan saran dari guru bidang studi karena dianggap lebih
mengetahui kira-kira kelas mana saja yang cocok untuk penelitian yang akan
penulis laksanakan.
Populasi yang ada terdiri dari kelompok-kelompok belajar/kelas dengan demikian, analisis sampel ini bukan individu tetapi kelompok, yaitu berupa kelas yang terdiri dari beberapa individu. Sampel dalam penelitian eksperimen ini diambil satu kelas. Kelas ini hanya dijadikan kelompok eksperimen. Kelas yang digunakan sebagai kelompok eksperimen, yakni kelas yang menerapkan metode pembelajaran tutor sebaya yaitu kelas XI TKR I dengan jumlah 25 siswa.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data diperlukan untuk mengumpulkan data yang digunakan dalam menjawab permasalahan yang sedang diteliti. Data merupakan suatu bahan yang sangat diperlukan untuk diteliti, maka dari itu diperlukan suatu teknik pengumpulan data yang relevan dengan tujuan penelitian. Banyak teknik untuk memperoleh data yang diperlukan, masing-masing cara mempunyai tujuan-tujuan tertentu serta kelemahan dan kelebihan dan masing-masing.
Teknik pengumpulan data yang digunkan dalam penelitian ini adalah teknik tes. Tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang atau sejumlah orang untuk mengungkapkan keberadaan atau tingkat perkembangan salah satu aspek psikologis di dalam dirinya aspek psikologis itu dapat berupa
38
Sonny Caesar Subagja, 2013
H. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat pengumpul data dalam suatu penelitian yang dirancang sehingga menghasilkan data yang empiris. Data hasil belajar siswa dapat diperoleh dengan cara menggunakan instrument penelitian berupa Pre test dan post test. Tes harus berlandaskan pada tujuan, masalah, serta hal-hal yang
menunjang terhadap perolehan data penelitian.
Tes tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada siswa dalam bentuk tulisan. Tes tertulis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
tes berbentuk pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban dan uraian, dengan jumlah soal 40 buah soal mengenai kompetensi dasar memelihara sistem rem dan komponennya.
Pre test digunakan untuk mengukur kemampuan awal siswa yang akan diajar oleh guru yang menerapkan metode pembelajaran tutor sebaya, data ini akan dijadikan tolak ukur kemampuan awal siswa dan data untuk uji homogenitas kemampuan siswa.
Post test digunakan untuk mengukur kemajuan dan membandingkan
peningkatan hasil belajar pada kelompok penelitian setelah diajar oleh guru yang menerapkan metode pembelajaran tutor sebaya pada kompetensi dasar memelihara sistem rem dan komponennya.
I. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas Tes
Validitas instrumen penelitian adalah ketepatan dari suatu instrumen penelitian atau alat pengukur terhadap konsep yang akan diukur Instrumen yang valid harus dapat mendeteksi dengan tepat apa yang seharusnya diukur. Pengujian validitas masing-masing item instrumen penelitian dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson. Rumus korelasi product moment dari Pearson, adalah sebagai berikut:
2 2
2 2
39
Sonny Caesar Subagja, 2013 Keterangan:
rxy = Koefesien korelasi antara variabel X dan Y
X = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden uji coba
Y = Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden uji coba n = Jumlah responden uji coba
Setelah harga rxy diperoleh, kemudian disubstitusikan ke dalam rumus uji t, dengan rumus sebagai berikut:
2
t = Uji signifikansi korelasi r = Koefisien korelasi
n = Jumlah responden uji coba
Kemudian jika thitung>ttabel pada taraf signifikansi = 0,05, maka dapat disimpulkan item soal tersebut valid pada taraf yang ditentukan.
2. Uji Realibilitas
Reliabilitas instrumen digunakan untuk mengukur sejauh mana suatu alat ukur memberikan gambaran yang benar-benar dapat dipercaya tentang kemampuan seseorang.
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus sebagai
40
Sonny Caesar Subagja, 2013
Hasilnya yang diperoleh yaitu r11 dibandingkan dengan nilai dari tabel r-product moment. Jika r11 > rtabel maka instrumen tersebut reliabel, sebaliknya r11 <
rtabel maka instrumen tersebut tidak reliabel.
3. Taraf Kesukaran
Taraf kesukaran (TK) butir tes pada dasarnya adalah peluang responden atau peserta tes untuk menjawab benar pada suatu butir soal. Untuk menghitung taraf kesukaran butir soal dapat digunakan rumus sebagai berikut :
JS B
P (3.4)
(Arikunto, 2009:208) Keterangan:
P : indeks kesukaran
B : banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS : jumlah seluruh siswa peserta test.
Indeks kesukaran menurut Arikunto (2009:210) dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
0,00 ≤ TK≤ 0,31 = sukar 0,30 < TK ≤ 0,71 = sedang
0,70 < TK ≤ 1,00 = mudah
4. Daya Pembeda
Perhitungan daya pembeda dilakukan untuk mengukur sejauh mana suatu
butir soal mampu membedakan siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai berdasarkan kriteria tertentu, sebagaimana diungkapkan Arikunto (2009 : 211)
bahwa ”daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh
(berkemampuan rendah)”.
41
Sonny Caesar Subagja, 2013
B
D = Indeks diskriminasi (daya pembeda). JA = Banyaknya peserta kelompok atas.
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah.
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar.
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar.
Batas klasifikasi menurut Arikunto (2009:218) yaitu: 0,00 ≤ D ≤ 0,21 = jelek
0,20 < D ≤ 0,41 = cukup 0,40 < D ≤ 0,71 = baik
0,70 < D ≤ 1,00 = sangat baik
J. Teknik Analisis Data
Teknik analisa data maksudnya adalah mengolah data hasil eksperimen. Pada penelitian ini akan digunakan teknik analisa data secara kuantitatif melalui metode statistika.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kondisi data apakah berdistribusi normal atau tidak. Kondisi data berdistribusi normal menjadi syarat untuk menguji hipotesis menggunakan statistik parametrik. Adapun
langkah-langkah pengolahan datanya sebagai berikut:
Tabel 3.2 Persiapan Uji Normalitas
Interval f
t
X Zi lo li ei 2
Jumlah
42
Sonny Caesar Subagja, 2013 Xb
b. Menentukan banyaknya kelas interval (i) dengan rumus:
n
i13,3.log (3.9)
(Siregar, S. 2004: 24) dimana : n = jumlah sampel
c. Menghitung jumlah kelas interval dengan rumus:
K
Keterangan: fi = jumlah frekuensi
i
x = data tengah-tengah dalam interval
e. Menghitung standar deviasi (S) dengan rumus:
f. Tentukan batas bawah kelas interval
xin dengan rumus:
xin Bb0,5 kali desimal yang digunakan interval kelas. Keterangan: Bb = batas bawah interval43
Sonny Caesar Subagja, 2013 S
Hitung luas tiap kelas interval, isikan pada kolom li, contoh
2 1 1 lo lo
l (3.13)
(Siregar, S. 2004: 87) i. Hitung frekuensi harapan
i i
i l f
e . (3.14)
(Siregar, S. 2004: 86)
j. Hitung nilai 2 untuk tiap kelas interval dan jumlahkan dengan rumus:
k. Kesimpulan kelompok data berdistribusi normal jika 2hitung < 2tabel.
2. Uji Hipotesis Penelitian
Uji hipotesis penelitian didasarkan pada data Normalized Gain (N-Gain). yaitu data selisih nilai Pre test dan post test. Menurut Sugiyono (2009: 134), untuk sampel independen (tidak berkorelasi) dengan jenis data interval menggunakan uji t-test. Untuk melakukan uji t-test syaratnya data harus homogen dan normal, maka data harus diuji homogenitas dengan uji F dan uji normalitas dengan aturan Sturges. Berdasarkan petimbangan dalam memilih rumus uji t-test, yaitu bila n1 = n2, maka dapat digunakan t-test baik untuk separated dengan
derajat kebebasan (dk) = n1 + n2 -2.
44
Sonny Caesar Subagja, 2013 2
Uji t-test di atas didasarkan pada tabel persiapan berikut:
Tabel 3.3
Persiapan Uji t-test
No.
Kelas Eksperimen
(KBM dengan Tutor Sebaya)
Pre Menghitung Normalized Gain (N-Gain) pada tabel di atas digunakan rumus sebagai berikut:
45
Sonny Caesar Subagja, 2013
tidak dipenuhi (misalnya data harus normal). Terdapat dua rumus yang digunakan untuk pengujian, yaitu:
(3.19)
(Sugiyono, 2009: 153)
dan,
(3.20)
(Sugiyono, 2009: 153)
Hipotesis akan disimbolkan dengan hipotesis alternatif (HA) dan hipotesis nol (H0). Agar tampak ada dua pilihan, hipotesis ini pelru didampingi oleh pernyataan lain yang isinya berlawanan. Pernyataan ini merupakan hipotesis
tandingan antara (HA) terhadap (H0). Hipotesis yang diuji adalah :
H0: μ1≤ μ2
Hasil belajar siswa yang menerapkan metode pembelajaran tutor sebaya pada Standar Kompetensi Memperbaiki Sistem Rem tidak mengalami peningkatan.
HA: μ1> μ2
Hasil belajar siswa yang menerapkan metode pembelajaran tutor sebaya pada Standar Kompetensi Memperbaiki Sistem Rem mengalami peningkatan.
Kriteria pengujian Mann Whitney U-Test ternyata harga < maka
H0 ditolak, artinya peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan metode
pembelajaran tutor sebaya lebih baik .
=
Sonny Caesar Subagja, 2013
Penerapan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Pada Standar Kompetensi Memperbaiki Sistem
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, setelah dilakukan penerapan
metode pembelajaran tutor sebaya pada Standar Kompetensi Memperbaiki
Sistem Rem dapat diambil kesimpulan bahwa terjadi peningakatan hasil belajar.
Hal tersebut dapat dilihat dari hasil nilai rata-rata pre test, yaitu sebesar 63,8 dan
nilai rata-rata post test, yaitu sebesar 80,8. Kemudian berdasarkan hasil peritungan
statistik terhadap nilai gain ternormalisasi atau N-Gain diperoleh rata-rata nilai
sebesar 0,43.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian, penulis mengemukakan beberapa
saran sebagai berikut:
1. Bagi Guru Mata Pelajaran Produktif
a. Dapat menjadi bahan masukan bagi guru, yaitu penerapan metode
pembelajaran tutor sebaya dapat digunakan sebagai alternatif metode
pembelajaran.
b. Penerapan metode pembelajaran tutor sebaya memerlukan waktu yang
cukup panjang, sehingga guru sebaiknya dapat mengefektifkan waktu
dalam pelaksanaan belajar mengajar.
2. Bagi siswa
Penerapan metode pembelajaran tutor sebaya memerlukan waktu sehingga
siswa diharapkan dapat ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan pembelajaran
dan dapat mengefektifkan waktu sebaik-baiknya.
3. Bagi Pihak SMK Merdeka
Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan masukan dalam
menerapkan inovasi pembelajaran, khususnya dalam pengembangan metode
55
Sonny Caesar Subagja, 2013
Penerapan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Pada Standar Kompetensi Memperbaiki Sistem 4. Bagi Peneliti Lanjutan
a. Penelitian ini diharapkan dapat membuka wawasan sebagai bahan
masukan bagi penelitian–penelitian lebih lanjut mengenai metode
pembelajaran.
b. Membenahi segala kekurangan dalam penelitian, sehingga dapat
dihasilkan temuan baru yang dapat memberikan sumbangan positif bagi
kemajuan di bidang pembelajaran khusunya pembelajaran dengan
Sonny Caesar Subagja, 2013
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, dkk. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Djamarah, dkk. (2006). Strategi Belajar Mengajar (edisi revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
Lie, A. (2004). Cooperative Learning: Mempraktekan Cooperative Learning di
Ruang-Ruang Kleas. Jakarta: Grasindo
Martiningsing, R. (2007). Macam-Macam Model Pembelajaran. [Online]. Tersedia: www.martiningsih.blogspot.com. [10 Desember 2012]
Muhaimin, dkk. (2009). Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) pada Sekolah dan Madrasah. Jakarta: Rajawali Pers.
Novan.A. (2007). Model Pembelajaran Tutor Sebaya dengan Memanfaatkan LKS
dan Alat Peraga Papan Berpaku Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktifitas Belajar Matematika pada Pokok Bahasan Simetri Lipat dan Pencerminan Bagi Peserta Didik Kelas V SD Rejosari 03 Semarang. Skripsi pada FMIPA UNNES Semarang: tidak diterbitkan.
Pustaka Inti. (2013). Ketuntasan Belajar. [Online]. Tersedia : http://literaturkti.blogspot.com/2012/09/ketuntasan-belajar. [1 April 2013]
Putrianti., N. (2009). Tutor Sebaya. [Online]. Tersedia: http://psb-psma.org/content/blog/tutor-sebaya. [10 Desember 2012]
Rudiman. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta ; Departemen Pendidikan Nasional.
Sagala, S. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Sardiman. (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Bandung: Raja Grasindo Persada.
Siregar, S. (2004). Statistika Terapanuntuk Penelitian. Bandung : Grasindo.
Sonny Caesar Subagja, 2013
Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suryosubroto, B. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Bandung: Rhineka Cipta.
Sutikno, M. (2005). Pendidikan Sekarang dan Masa Depan. [Online]. Tersedia:
http://www.e-dukasi.net/artikel.php?id=25. [15 februari 2007].
Univesitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI.
Wahyudin. (2010). Keefektifan Pembelajaran Ekonomi dengan Pendekatan Tutor
Sebaya Sebagai Sumber Belajar di Kelas X SMA Muhammadiyah Cirebon.
Skripsi : tidak diterbitkan. [Online]. Tersedia: www.docstoc.com. [10 Desember 2012]
Zain, dan Djamarah,B. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rhineka Cipta.