• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Objek Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Objek Penelitian"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

44 BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menganalisis mengenai turnover intention dilihat dari stres kerja dan kepuasan kerja. Objek yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah karyawan PT Satra Kinang Ristu. Adapun definisi objek penelitian menurut Sugiyono (2017:13) merupakan sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, tentang suatu hal objektif, valid dan realibel pada variabel tertentu.

4.1.1 Profil Perusahaan

PT Satra Kinang Ristu adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi. Perusahaan yang ini didirikan pada tahun 2015 ini menyediakan berbagai jasa penyediaan layanan IT seperti IT service, IT support, IT maintenance, IT instalasi, dan IT konsultan. PT Satra Kinang Ristu berlamat di Jalan Gitar Raya No. 34, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung. Saat ini beberapa project telah dilakukan, termasuk di antaranya berpartisipasi dalam tender proyek pemerintah untuk pengadaan perangkat lembar kerja siswa SD dan SMK di Provinsi Kepulauan Riau tahun 2020.

Sumber: Data Sekunder, 2022 Gambar 3.1

Logo Perusahaan PT Satra Kinang Ristu

(2)

45 4.2 Metode Penelitian yang Digunakan

Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verikatif. Menurut Sugiyono (2017:19) metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan keadaan atau nilai satu atau lebih variabel secara mandiri. Metode deskriptif ditujukan untuk menjawab rumusan masalah yaitu bagaimana stres kerja, kepuasan kerja, dan turnover intention pada PT Satra Kinang Ristu.

Sedangkan metode verifikatif menurut Sugiyono (2017:20) dapat diartikan sebagai penelitian yang dilakukan terhadap populasi atau sampel tertentu dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode verifikatif digunakan untuk mengetahui dan mengkaji besarnya pengaruh stres kerja dan kepuasan kerja terhadap turnover intention pada PT Satra Kinang Ristu baik secara parsial maupun simultan.

4.3 Populasi dan Sampel 4.3.1 Populasi

Dalam melakukan suatu penelitian, peneliti selalu dihadapkan pada sumber data tertentu yang diharapkan dapat memberikan informasi dan keterangan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Adapun sumber data penelitian tersebut sering disebut sebagai populasi penelitian. Menurut Sugiyono (2017:136) mendefinisikan populasi sebagai keseluruhan atas objek atau subyek penelitian yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti.

(3)

46

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT Satra Kinang Ristu bagian manajerial yang berjumlah 70 orang.

4.3.2 Sampel

Setelah menentukan populasi yang akan diteliti, selanjutnya dilakukan pemilihan anggota populasi yang akan digunakan sebagai sampel. Menurut Sugiyono (2017:137) mendefinisikan sampel yaitu sebagian dari populasi.

Dikarenakan objek dalam populasi sedikit, maka peneliti menggunakan sampling jenuh dalam menentukan sampel. Menurut Sekaran (2017:79), sampling jenuh adalah sampel yang mewakili seluruh jumlah populasi. Oleh karena itu seluruh populasi di dalam penelitian ini dijadikan sampel yaitu sebanyak 70 orang karyawan bagian manajerial, sebagaimana berpegang pada teori Sugiyono (2017:112) yang menyatakan bahwa ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah 30 sampai dengan 500.

4.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang ditempuh dan alat-alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Studi Kepustakaan (Library Research)

Studi kepustakaan dilakukan untuk memperoleh landasan teoritis yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Penelitian ini dilakukan dengan membaca, menelaah dan meneliti jurnal-jurnal, artikel, buku, dan literatur lainnya yang berhubungan erat dengan topik manajemen sumber daya

(4)

47

manusia sehingga diperoleh informasi sebagai dasar teori dan acuan untuk mengolah data yang diperoleh.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian ini dilakukan secara langsung ke perusahaan untuk memperoleh data primer. Data tersebut diperoleh dengan cara sebagai berikut:

a. Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan mengamati secara langsung objek yang diteliti.

b. Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab dengan pihak atau pejabat yang berwenang atau bagian lain yang berhubungan langsung atau relevan dengan objek peneliti.

c. Kuesioner merupakan suatu daftar pertanyaan yang diajukan kepada pihak-pihak yang berhubungan dengan objek yang diteliti.

4.4.1 Sumber Data

Menurut Sugiyono (2017:137) sumber data penelitian terbagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut:

1. Sumber Primer

Sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data primer yang ada dalam penelitian ini antara lain wawancara, observasi, dan hasil penyebaran kuesioner pada sampel yang telah ditentukan.

2. Sumber Sekunder

Sumber data yang tidak langusng memberikan data kepada pengumpul data, misalanya lewat orang lain atau lewat dokumen. Data sekunder dalam

(5)

48

penelitian ini diperoleh dari berbagai literatur, buku-buku dan catatan yang berkaitan erat dengan masalah yang sedang diteliti.

4.5 Operasional Variabel

Pengertian operasional variabel menurut Sugiyono (2017:58) adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang diterapkan oleh peneliti untuk di pelajari sehingga memperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.

Sedangkan menurut Zulganef (2008:63) variabel adalah segala sesuatu yang dapat dibedakan atau mempunyai variabel nilai. Adapun dalam penelitian ini terdapat dua elemen variabel pokok, yaitu:

1. Variabel Bebas atau independen (Variabel X)

Menurut Sugiyono (2017:39) variabel independen sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecendent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahaannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penilitian ini yang menjadi variabel bebas adalah stres kerja (X1) dan kepuasan kerja (X2).

2. Variabel Terikat atau dependen (Variabel Y)

Menurut Sugiyono (2017:39) variabel dependen sering disebut sebagai output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai

variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah turnover intention (Y).

(6)

49

Pengoperasian variabel dari variabel yang dijadikan objek pada penelitian ini menggunakan skala ordinal. Variabel yang diteliti dioperasionalisasikan dalam dua variabel. Secara rinci, operasionalisasi variabel dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.1 Operasional Variabel No. Variabel dan Definisi

Variabel Dimensi Indikator No.

Item Skala

1.

Stres Kerja (X1)

“Stres kerja adalah kondisi ketidakseimbangan psikologis yang dialami

oleh karyawan dan berpengaruh terhadap

emosi serta jalan pikiran karyawan dalam

menjalankan pekerjaannya”.

Hasibuan (2018:170)

Ambiguitas Peran

1. Tidak mengetahui dengan jelas tanggung jawab maupun peran di perusahaan 2. Tidak memahami

tujuan dari pekerjaan

1a

2a

Interval Pengembangan

Karir

1. Adanya kesempatan berkarir yang adil 2. Memiliki peluang yan

terbuka dalam meningkatkan karir

3a 4a

Hubungan Kerja

1. Minimnya bimbingan dari atasan

2. Minimnya kepedulian antar sesama

karyawan dalam bekerja

5a 6a

2.

Kepuasan Kerja (X2)

“Kepuasaan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan

dari para karyawan dalam memandang pekerjaan mereka”.

Sutrisno (2019:75)

Pekerjaan itu Sendiri

1. Mencintai pekerjaan 2. Senang akan suasana

kantor

1b 2b

Interval Gaji/upah

1. Kecukupan imbalan 2. Imbalan sesuai

dengan hasil

3b 4b

Promosi

1. Peluang jenjang karir 2. Promosi berdasarkan

kinerja

5b 6b

Pengawasan

1. Pengarahan dalam bekerja

2. Kepedulian atas perilaku

7b 8b

(7)

50 Rekan Kerja

1. Rekan kerja yang kooperatif

2. Tim kerja yang mendukung efektivitas

9b

10b

3.

Turnover Intention (Y)

“Turnover intention merupakan adanya

keinginan untuk meninggalkan perusahaan dan berkeinginan untuk pindah kerja namun belum diwujudkan dengan tindakan nyata

karyawan keluar dari perusahaan”.

Mobley dalam Karomah (2020)

Niat untuk Keluar

1. Niat untuk keluar dari perusahaan

2. Berpikir untuk tidak melanjutkan

pekerjaan

1c 2c

Interval Niat untuk

Mencari Pekerjaan Lain

1. Berkeinginan mendapatkan

pekerjaan yang lebih baik

2. Membandingkan pekerjaan dengan di tempat lain

3c

4c

Pikiran untuk Berhenti

1. Berpikir untuk pindah kerja dalam waktu dekat

2. Berpikir untuk mengundurkan diri dengan segera

5c

6c

(Sumber: Olahan Data Peneliti, 2022)

4.6 Teknik Pengolahan Data

Analisis yang akan dilakukan penulis adalah dengan cara mendeskripsikan jawaban responden ke dalam bentuk tabel. Selanjutnya dijelaskan melalui beberapa tahap sebagai berikut.

4.6.1 Skala Pengukuran

Data yang akan digunakan dalam penelitian ini berasal dari hasil pengisian kuesioner yang terdiri dari beberapa pertanyaan-pertanyaan. Para responden dalam penelitian ini akan diberikan lima alternatif jawaban yang berbeda satu sama lainnya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Jawaban didasarkan pada preferensi responden terhadap pernyataan yang diajukan. Setiap jawaban diberi

(8)

51

skor dengan berdasarkan pada skala Likert’s dengan angka atau bobot yaitu 1 sampai 5.

Tabel 4.2

Skala Nilai Perhitungan Jawaban

Pernyataan Jawaban Bobot Nilai

Sangat Setuju SS 5

Setuju S 4

Cukup Setuju CS 3

Tidak Setuju TS 2

Sangat Tidak Setuju STS 1

Selanjutnya dicari rata-rata dari setiap jawaban responden, untuk memudahkan penilaian dari rata-rata tersebut maka digunakan interval untuk menentukan panjang kelas interval dengan menggunakan rumus menurut Riduwan (2010:24) sebagai berikut :

Panjang Kelas Interval (P) = Rentangan (R) Jumlah Kelas (K)

Dimana : Rentangan (R) = data tertinggi – data terendah Jumlah kelas (K) = 5

Berdasarkan rumus di atas, maka panjang kelas interval adalah : Panjang Kelas Interval = 5−1

5 = 0,8

Sehingga melalui perhitungan tersebut, dapat diklasifikasikan berdasarkan letak nilai pada interval sebagai berikut:

(9)

52 Tabel 4.3

Klasifikasi Interval Tanggapan Responden

Interval Stres Kerja Kepuasan Kerja Turnover Intention 1,00 – 1,79 Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah

1,80 – 2,59 Rendah Rendah Rendah

2,60 – 3,39 Kurang Kurang Kurang

3,40 – 4,19 Tinggi Tinggi Tinggi

4,20 – 5,00 Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sumber: Sugiyono (2017:194)

4.6.2 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner.

Suatu kuesioner dikatakan sah jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel. Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan tersebut dikatakan valid (Ghozali, 2016). Seluruh item kuesioner yang digunakan untuk mengukur pernyataan tiap variabel harus diuji terlebih dahulu validitasnya.

4.6.3 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah tingkat kehandalan kuesioner yang apabila diuji cobakan secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama (Simamora, 2010:177). Hasil pengukuran dapat dipercaya atau reliabel apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama, selama aspek yang diukur dalam dari subjek memang belum berubah. Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus koefisien Cronbach’s Alpha. Suatu

(10)

53

konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha

> 0,60. (Ghozali, 2016).

4.6.4 Metode Succesive Interval (MSI)

Mentransformasi data ordinal menjadi data interval berguna untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis statistik parametrik yang mana data setidak- tidaknya berskala interval. Teknik transformasi yang paling sederhana dengan menggunakan MSI (Method of Successive Intervals). Menurut Syarifudin Hidayat (2005:55) MSI adalah metode penskalaan untuk menaikan skala pengukuran ordinal ke skala pengukuran interval. Successive Interval dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Perhatikan nilai jawaban dari setiap pertanyaan dalam kuesioner

2. Untuk setiap pertanyaan tersebut, lakukan perhitungan ada berapa responden yang menjawab skor 1, 2, 3, 4, 5 = frekuensi (f)

3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya n responden dan hasilnya = proporsi (p)

4. Kemudian hitung proporsi kumulatifnya (pk)

5. Dengan menggunakan tabel normal, dihitung nilai distribusi normal (Z) untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh.

6. Tentukan nilai densitas normal (fd) yang sesuai dengan nilai Z 7. Tentukan nilai interval (scale value) untuk setiap skor jawaban.

(11)

54

8. Sesuaikan nilai skala ordinal ke interval, yaitu Skala Value (SV) yang nilainya terkecil (harga negatif yang terbesar) diubah menjadi sama dengan jawaban responden yang terkecil melalui transformasi berikut ini:

Transformed Scale Value: SV = – { Min data – Min SV }

Proses pentransformasian data ordinal menjadi data interval dalam penelitian ini menggunakan bantuan program komputer yaitu Microsoft Office Excel (Analize).

4.7 Teknik Analisis Data

Analisis data secara kuantitatif dilakukan dengan bantuan alat statistic.

Terdiri dari beberapa pengujian instrument yang akan dijelaskan sebagai berikut.

4.7.1 Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian regresi linear dapat dilakukan setelah model dari penelitian ini memenuhi syarat-syarat yaitu lolos dari asumsi klasik. Untuk itu sebelum melakukan pengujian hipotesis dengan analisis regresi linear, harus dilakukan uji klasik terlebih dahulu. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini digunakan untuk untuk menguji kesalahan model regresi yang digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik merupakan syarat yang harus dipenuhi agar persamaan regresi dapat dikatakan sebagai persamaan regresi yang baik, maksudnya adalah persamaan regresi yang dihasilkan akan valid jika digunakan untuk memprediksi.

Menurut Santoso (2012:358) tentang uji asumsi klasik adalah sebuah model regresi akan digunakan untuk melakukan peramalan, sebuah model yang baik adalah model dengan kesalahan peramalan yang seminimal mungkin. Karena itu,

(12)

55

sebuah model sebelum digunakan seharusnya memenuhi beberapa asumsi, yang biasa disebut asumsi klasik. Pengujian uji asumsi klasik yang digunakan pada penelitian ini adalah uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heterokedastisitas.

Pengujian asumsi klasik dijelaskan yaitu sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2016), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Dengan kata lain, uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sifat distribusi data penelitian yang berfungsi untuk mengetahui apakah sampel yang diambil normal atau tidak dengan menguji sebaran data yang dianalisis. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk melihat normalitas data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan alat uji Kolmogrov Smirnov, dalam uji ini pedoman yang digunakan dalam pengambilan keputusan yaitu:

a. Jika nilai signifikan < 0,05 maka distribusi data tidak normal b. Jika nilai signifikan > 0,05 maka distribusi data normal

2. Uji Multikolinieritas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah di dalam model analisis regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Ghozali 2016:160). Multikolinearitas dapat diketahui dengan cara menganalisis nilai tolerance dan nilai variance VIF. Apabila nilai tolerance lebih dari 0,10 atau nilai

(13)

56

VIF kurang dari 10 maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel dalam model regresi dan sebaliknya.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2016). Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji Glejser. Dinyatakan terbebas dari heteroskedasitisitas bila nilai signifikan lebih besar dibandingkan alpha 0.05.

4.7.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Sugiyono (2017:275) analisis regresi berbeda dengan analisis korelasi. Jika analisis korelasi digunakan untuk melihat hubungan dua variabel, maka analisis regresi digunakan untuk melihat pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Dalam analisis regresi variabel bebas (X) berfungsi untuk menerangkan (explanatory) sedangkan variabel terikat (Y) berfungsi sebagai yang diterangkan (the explained). Dalam analisis regresi data harus berskala interval atau rasio hubungan dua variabel bersifat dependensi. Dalam penelitian ini analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi linear berganda. Regresi berganda didasarkan pada hubungan fungional ataupun kausal suatu variabel dependen dengan dua atau lebih variabel independen (Sugiyono, 2018).

(14)

57

Adapun persamaan linear berganda adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e Keterangan :

a : Konstanta

b : Koefesien Regresi X1 : Stres Kerja X2 : Kepuasan Kerja Y : Turnover Intention e : Standar Error

4.7.3 Analisis Koefisien Korelasi

Peneliti menggunakan teknik pengujian koefisien korelasi Pearson karena data yang diukur merupakan data ordinal yang diperoleh dari kuesioner berupa skala Likert dan menggunakan analisis liniear berganda. Analisis korelasi digunakan untuk mencari kedekatan hubungan antara variabel yang memiliki skala pengukuran berupa skala ordinal. Dari koefisien korelasi yang dihasilkan dapat diinterprestasikan korelasi antar variabel yang disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.4

Keeratan Hubungan Antar Variabel Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat kuat Sumber: Sugiyono (2017:184)

(15)

58 4.7.4 Analisis Koefisien Determinasi

Dalam analisis korelasi terdapat satu angka yang disebut dengan koefisien determinasi yang sering disebut juga sebagai koefisien penentu, karena besarnya adalah kuadrat dari koefisien korelasi (r²). Menurut Ghozali (2016:95) koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah anata nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti menjelaskan variasi variabel dependen yang amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel dependen. Adapun koefisien ini berguna untuk mengetahui seberapa besar kontribusi pengaruh stres kerja dan kepuasan kerja terhadap turnover intention.

4.8 Rancangan Pengujian Hipotesis

Penelitian ini menggunakan uji hipotesis yang diperoleh dari hasil pengumpulan data, kemudian diproses sesuai dengan jenis dan disajikan dalam bentuk disajikan dalam bentuk sebagai berikut:

1. Uji t

Menurut Ghozali (2016:6), uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan variabel Y secara parsial atau dapat dikatakan uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi-variasi dependen. Dasar pengambilan keputusan digunakan dalam uji t adalah sebagai berikut:

(16)

59

a. Jika nilai thitung < ttabel dan probabilitas signifikansi > 0.05, maka hipotesis ditolak/tidak didukung. Hipotesis tidak didukung mempunyai arti bahwa variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

b. Jika nilai thitung > ttabel dan probabilitas signifikansi < 0.05, maka hipotesis diterima/didukung. Hipotesis didukung mempunyai arti bahwa variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

2. Uji F

Menurut Ghozali (2016:12) uji ini menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Dasar pengambilan keputusan digunakan dalam uji F adalah sebagai berikut:

a. Jika nilai Fhitung < Ftabel dan probabilitas signifikansi > 0.05, maka hipotesis ditolak/tidak didukung. Hipotesis tidak didukung mempunyai arti bahwa variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

b. Jika nilai Fhitung > Ftabel dan probabilitas signifikansi < 0.05, maka hipotesis diterima/didukung. Hipotesis didukung mempunyai arti bahwa variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

Referensi

Dokumen terkait

Koefisien determinasi (R Square) digunakan untuk melihat kemampuan variabel independen dalam menerangkan variabel dependen dan proporsi variasi dari variabel

Menurut Sugiyono (2017) metode eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain

Menurut Sugiyono (2009) metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, data penelitian kuantitatif

0 5 10 15 20 25 Saya telah berkomitmen untuk menjadi koordinator CBT nasional Telah tercipta kesamaan persepsi mengenai penyelenggaraan CBT nasional melalui workshop

Peranan CSFs dalam perencanaan strategis adalah sebagai penghubung antara strategi bisnis organisasi dengan strategi sistem informasi yang dimiliki, memfokuskan

Sebaran jumlah spesies menunjukan pola yang tidak sama dengan sebaran jumlah individu, jumlah spesies yang lebih besar dari 20 di temukan pada titik sampling 1,4,6,8

Menurut Sugiyono (2017), metode kuantitatif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu dengan tujuan untuk

Skripsi dengan judul “Analisis Representasi Matematis Siswa SMP dalam Menyelesaikan Masalah Bangun Datar” adalah hasil karya saya, dan dalam naskah skripsi ini tidak