• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of METODE PENGENALAN HURUF HIJAIYYAH MELALUI PENERAPAN MEDIA KARTU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of METODE PENGENALAN HURUF HIJAIYYAH MELALUI PENERAPAN MEDIA KARTU"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 16, No. 1, Januari 2023

Print ISSN: 1978-1539; Online ISSN: 2579-7689

Journal hompage https://ejournal.stainupacitan.ac.id/index.php/Transformasi

Editorial Office:

LP2M, Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Pacitan

Temon, Kelurahan Ploso, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur 63511 Email: Jurnal.transformasi2@gmail.com

METODE PENGENALAN HURUF HIJAIYYAH MELALUI PENERAPAN MEDIA KARTU

Djunaidi1, Siti Fatimatuz Zahro2

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT Ibnu Sina) Malang gusdjunaidi.attanwir@gmail.com

Article Info Abstract

Article history:

Published: Jan 31,2023 Page: 1-12

Penelitian ini dilatarbelakangi fenomina kesulitan anak usia dini dalam belajar mengenal huruf hijaiyah. Rumusan masalah : Bagaimana tingkat kemampuan anak usia dini kelas pra TK.

Bagaimana proses pengenalan huruf hijaiyah. Bagaimana penggunaan media kartu huruf hijaiyah. Bagaimana pengaruh penggunaan media kartu huruf hijaiyah terhadap pengenalan huruf hijaiyah. Tujuan penelitian. Mendiskripsikan tingkat kemampuan anak usia dini kelas pra TK. Mendiskripsikan proses pengenalan huruf hijaiyah pada anak usia dini kelas pra TK.

Mendiskripsikan penggunaan media kartu huruf hijaiyah anak usia dini kelas pra TK. Mendiskripsikan pengaruh penggunaan media kartu huruf hijaiyah anak usia dini kelas pra TK. Metode penelitiannya menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan Analisa kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan meliputi Uji Credibility, Uji Transferability, Uji Dependability, Uji Confirmability. Hasil penelitiannya ;Tingkat kemampuan anak usia dini kelas pra TK dalam mengenal huruf hijaiyah berbeda tiap anak. Pengaplikasian media kartu huruf hijaiyah di kelas pra TK mengacu pada aturan yang disesuaikan dengan metodologi Qiroati. Pengaplikasian media kartu huruf hijaiyah sangat berpengaruh pada kemampuan mengenal huruf hijaiyah anak usia dini baik ketika masih di kelas pra TK A maupun ditahap belajar Al-Quran.

. Keyword:

Media Kartu, Metode, Huruf Hijaiyah.

Copyright © 2020 Transformasi : Jurnal Studi Agama Islam

Pendahuluan

Dalam Islam, Al-Quran merupakan sumber utama bagi segala ketetapan hukum yang ada dalam ajaran agama Islam. Oleh karena itu, seyogyanya seorang muslim diwajibkan untuk mampu membaca Al-Quran

sesuai kaidah yang baik dan benar terlebih lagi memahami isi Al-Quran yang sangat penting dilakukan sedini mungkin. hal ini telah termaktub dalam firman Allah yang pertama kali turun yakni surah Al-Alaq ayat 1-5 :

(2)

ََۚقَلَخ ْيِذَّلا َكِّبَر ِنْساِب ْأَزْقِا (

)١ ْنِه َناَسْنِ ْلْا َقَلَخ

َۚ قَلَع ( )٢ ُۙ مَزْكَ ْلْا َكُّبَرَو ْأَزْقِا (

)٣ ُِۙنَلَقْلاِب َنَّلَع ْيِذَّلا (

)٤ َنَّلَع

ْْۗنَلْعَي ْنَل اَه َناَسْنِ ْلْا (

Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha mulia, yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahui-Nya (Q. S. Al-Alaq :1-5)1.

Pendidikan anak usia dini merupakan dunia bermain bagi anak usia pra sekolah yang harus dipenuhi dalam dunia pendidikan mereka, belajar sambil bermain2. Dalam dunia pendidikan mereka tidak boleh ditinggalkan dunia main mereka. Selain itu, bermain juga dapat bermanfaat sebagai upaya stimulasi aspek-aspek perkembangan anak, seperti adagam, moral, kognitif, bahasa, fisik-motorik, sosial-emosional dan seni3.

Pendidikan anak usia dini juga merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosial emosional, (sikap dan perilaku serta

1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan, h. 1079

2 Suyadi, Teoi Pembelajar Anak Usia Dini (Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2014), h. 33

3 N. Rohmah, Bermain dan Pemanfaatannya dalam Perkembangan Anak Usia Dini. Tarbawi:

Jurnal Pendidikan Islam, 13(2).(2016), h.31

agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.

Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia 6 tahun.

Hal ini dijelaskan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 28 Bab 1, Butir 14. Pada masa ini (usia 0-6 tahun) anak berada pada masa golden age dan masa peka dalam kehidupannya, karenanya pada masa ini sangat menentukan perkembangan anak yang memiliki sensitif dalam menerima berbagai rancangan sebagai upaya pengembangan seluruh potensinya baik itu kemampuan, bakat, maupun minat.

Aspek yang harus dikembangkan pada anak usia dini yakni: kemampuan fisik, motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, konsep diri, seni, moral dan nilai-nilai agama. Dari sekian banyak permasalahan yang biasanya di temui di kelas usia dini adalah rendahnya kemampuan untuk mengenal huruf hijaiyah.

Salah satu penyebab yang paling memungkinkan yaitu kurang maksimalnya pengaplikasian media kartu huruf. Solihati berpendapat, bahwa kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai berbagai bidang studi4. Hal ini senada dengan pernyataan Surasman, huruf hijaiyah

4 A. Solihati, Peningkatan Kemampuan Membaca Alquran Melalui Permainan Huruf Kartu Hijaiyah.

(Jurnal Pelita PAUD, 2 (2)), h. 228-236.

Diaksespada 3 Maret 2022.

https://doi.org/10.33222/pelitapaud.v2i2.242,

(3)

merupakan kunci dasar terpenting untuk mampu membaca Al-Qur’an. Kartu huruf hijaiyyah diaplikasikan sebagai ejaan untuk menulis kata serta kalimat dalam Al-Qur’an.5

Sebagai upaya mengatasi permasalahan di atas, maka perlu dilakukan sebuah langkah untuk menunjang terlaksananya pembelajaran tersebut, diantaranya adalah dengan melaksanakan pengaplikasian media kartu huruf hijaiyah. Kartu huruf hijaiyah yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan sebuah media belajar yang tentunya dirancang dengan tujuan mempermudah dalam mempelajari membaca Al-Qur’an6.

Dari permasalahan tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Penerapan Media Kartu Terhadap Pengenalan Huruf hijaiyah Anak Usia Dini Kelas Pra TK A Taman Pendidikan Al-Quran Al-Karomah Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang”.

Media Pembelajaran Anak Usia Dini Secara bahasa media berasal dari kata

"medius" yang berarti tengah perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab mengandung

5 Rafika, I., Aziz, Y., & Ahmad, A.. Penggunaan Media Kartu Huruf Hijaiyah untuk Melejitkan Kecerdasan Spiritual Anak Usia Dini pada TK Islam Terpadu Suloh Kota Banda Aceh. (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini), 1(1), 2016. Diakses

pada 5 Maret 2022

http://www.jim.unsyiah.ac.id/paud/article/view /387,

6 Fatah, A. Inovasi pembelajaran bahasa Arab (Respon, Tantangan dan Solusi terhadap Perubahan). (Arabia, 8 (1), 2016, h. 1-28.

arti perantara atau pengantar pesan7. Chusnatul Zulva Wavirotin dan Yohanes Hadi S. Menyatakan; media dapat dikatakan sebagai bagian integral dari kegiatan pembelajaran8. Hamidjojo dan Latuheru;

media sebagai sarana bentuk perantara yang digunakan untuk penyampai ide, gagasan, pendapat, guna mencapai yujuan9.

Menurut Sudjana dan Rivai media pengajaran dalam proses mengandung nilai- nilai sebagai berikut : 1). Meletakkan dasar yang nyata sehingga tidak mengungkapan gagasan lewat kata-kata; 2). Meningkatkan minat menulis dan membaca; 3).

Penggunaan media dapat meningkatkan hasil belajar; 4). Memberikan pengalaman belajar secara nyata; 5). Menumbuhkan pola fikir yang berkembang pada anak; 6).

Membantu efisiensi pengalaman yang lebih sempurna.10

Manfaat media pembelajaran menurut Latif (2013); 1). Pesan/Informasi pembelajaran dapat disampaikan dengan lebih jelas, menarik, konkret dan tidak hanya dalam bentuk kata-kata ttertulis atau lisan belaka (verbalistik); 2). Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.

7 Lukman Ali, Kamus Besar Bahasa Indonesia , (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 698.

8 Chusnatul Zulva Wavirotin dan Yohanes Hadi S, Pengembangan Media Pembelajaran Buku Elektronik (E-Book) Untuk Mata Pelajaran Ekonomi Dengan Pokok Bahasa Perdagangan Internasional.(Jurnal Pendidikan , Vol. 9, No. 2, 2016), h. 125.

9 Hamidjojo dan Latuheru, Media Pembelajaran dalam proses Belajar mengajar kini, (Ujung Pandang: IKIP Ujung Pandang Pres,1993), h.4

10 Sudjana dan Rivai, Media Pengajaran.

(Bandung : Sinar Baru Algesindo, 2007). h.7

(4)

3). Meningkatkan sikap aktif siswa dalam belajar. 4). Menimbulkan kegairahan dan motivasi dalam belajar. Dengan demikian, dalam proses pembelajaran, media memiliki manfaat sebagai pembawa informasi dari sumber(guru) menuju penerima (anak).

Menurut Khadijah manfaat dari media pembelajaran pada anak usia dini meliputi:

1). Melatih konsentrasi anak, maksudya permainan dan pengajaran yang menggunakan alat dan media yang baik akan membantu mempertahankan daya tangkap anak. 2). Mengajari anak lebih cepat dengan waktu relatif singkat, 3).

Menambah daya pengertian dan ingatan, 4).

Pembelajaran yang menyenangkan.11 Dengan demikian ketika anak belajar melalui penerapan media maka manfaatnya anak akan lebih mudah mempelajari konsep.

Menurut Khadijah jenis dan karakter media pembelajaran terdiri atas: 1). Media Audio yang hanya melibatkan indera pendengaran, 2). Media Cetak yang di sajikan dalam bentuk tercetak, 3). Media Visual, hanya mengandalkan indera penglihatan, 4.

Media Audio-visual kombinasi dari media audio dan media visual12.

Menurut Azhar Arsyad, titik penekanan pemilihan media; 1). Mengakomodasikan penyajian stimulus yang tepat (visual/audio), 2). Mengakomodasikan

11 Khadujah, Media Pembelajaran Anak Usia Dini, (Perdana Publishing, Medan. 2013), h. 28

12 Sudjana dan Rivai, Media Pengajaran..., h.6

respons siswa yang tepat (tertulis, audio, dan kegiatan fisik), 3). Pemilihan media utama dan sekunder untuk penyajian informasi atau stimulus13.

Kesimpulannya media ditinjau dari kemanfaatannya untuk menunjang kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien dalam mewujudkan tujuan yang hendak dicapainya. Pada dasarnya pertimbangan untuk memilih media untuk memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan atau tidak..14

Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan dengan tegas perlunya penanganan pendidikan anak usia dini, hal tersebut bisa dilihat pada pasal 1 butir 14 yang menyatakan bahwa :

"Pendidikan anak usia dini, pendidikan yang dilakukan sedini mungkin sejak lahir sampai dengan usia enam tahun melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut15.Anak usia dini merupakan tahapan perkembangan individu yang paling penting karena dimasa ini adalah tahap paling awal manusia dalam perjalanan hidupnya.

13 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta:

PT Raja Grafindo persada. 2006), h. 3

14 Arif. S Sadiman, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya (Jakarta:

PT. Raja grafindo Persada1993), h.7

15 Kemendikbud. Petunjuk Teknis Penylenggaraan Taman Kanak- kanak.

(Jakarta: Tim Direktorat pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini 2013), h. 1

(5)

Tujuan umum pendidikan anak usia dini adalah untuk membantu mengambangkan seluruh potensi dan kemampuan fisik, intelektual, emosional, moral dan keagamaan secara optimal dalam lingkungan yang kondusif, demokratis dan kompetitif (UU No.

20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional)16.

Solehudin mengatakan fungsi pendidikan anak usia dini adalah: (1) Pengembangan potensi; (2) Penanaman dasar-dasar qaidah dan keimanan; (3) Pembentukan dan pembiasaan perilaku yang diharapkan;(4) Pengembangan pengetahuan dan keterampilan dasar dan (5) Pengembangan motivasi dan sikap positif terhadap belajar17.

Partini menagatakan; karakteristik anak usia dini akan mengalami perubahan dan perkembangan sesuai usianya. Secara biologis perkembangan anak-anak dapat dibagi menjadi 6 fase perkembangan, mulai dari usia 0 sampai 6 bulan, 7 sampai 12 bulan, 13 sampai 24 bulan, 3 sampai 4 bulan, 5 tahun, dan sampai 8 tahun. Karakteristik anak usia dini, khususnya usia anak-anak usia dini adalah mulai dari usia 3 sampai 6 tahun18.

Beda lagi menurut Suyadi; tujuan pendidikan anak usia dini untuk

16 Ibid, h.1

17 M. Solehudin, Pendidikan Anak Usia Dini, (Bandung Gapura Press 2018), h. 56

18 Trisniwati Peningkatan Kemampuan Mengenal Huruf Melalui Metode Permainan Kartu Huruf Pada Kelompok B1 Tk Aba Ketanggungan Wirobrajan Yogyakarta. Jurnal Anak usia dini Universitas Negeri Yogyakarta 2014.

mengembangkan seluruh potensi anak agar menjadi anak bermanfaat 19.

Martuti memaparkan, pada hakikatnya pendidikan anak usia dini dilakukan untuk pengembangan seluruh aspek kepribadian anak. Penitik beratnya pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosial emosional, (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi.20. dalam istilah lain bermain menjadi sarana untuk anak belajar sehingga dapat dikatakan bahwa pembelajaran anak usia dini adalah bermain21. Dalam kamus besar bahasa indonesia permainan adalah sesuatu yang digunakan untuk bermain, dengan alat atau media supaya anak senang. Melalui permainan mereka berkenalan dengan orang-orang dan hal-hal yang mengelilinginya menjadi akrab22. Seto mengemukakan, bahwa bermain adalah sesuatu yang menyenangkan dan memiliki nilai positif bagi anak. 23. Gallahue berpendapat bahwa bermain adalah suatu

19 Edy Santoso, Pendidikan Anak Usia Dini, Jurnal.

dari situs: Skp.unair.ac.id, diakses 12 Maret 2022

20 Martututi, mengelola PAUD: Dengan Aneka Permainan Meraih Kecerdasan Majemuk, (Bantul : Kreasi Wacana 2012), h. 27

21 Suyadi, Konsep Dasar PAUD, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), h. 7

22 Lukman Ali, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 698.

23 Seto, Bermain Dan Kreativitas:Upaya Mengembangkan Kreativitas Anak Melalui Kegiatan Bermain , (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2004), h.54.

(6)

aktivitas yang langsung dan spontan yang dilakukan seorang anak bersama orang lain dengan menggunakan benda-benda disekitarnya dengan senang, sukarela, dan imajinatif serta dengan menggunakan perasaannya, tangannya, atau seluruh anggota tubuhnya24.

Dari beberapa pendapat tersebut penulis menyimpulkan bahwa permainan adalah suatu perbuatan atau aktivitas menyenangkan. Hal ini menunjukkan bahwa bermian merupakan kebutuhan utama bagi anak. Selain itu, bermain juga dapat bermanfaat sebagai upaya stimulasi aspek- aspek perkembangan anak, seperti agama moral, kognitif, bahasa, fisik- motorik, sosial- emosional dan seni25.

Kesimpulannya pembelajaran bagi anak usia dini hendaknya dilakukan secara bertahap, dimulai dari konsep yang sederhana dan dekat dengan anak. Agar konsep dapat dikuasai dengan baik hendaknya guru menyajikan kegiatan- kegiatan yang berulang.26

Kemampuan Mengenal Huruf Hijaiyah Kemampuan adalah kesanggupan;

kecakapan; kekuatan seseorang untuk

24 S. Hartati, How To Be A Good Teacher and To Be A Good Mother, seri Panduan Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta : Enno Media, 2007), h. 56

25 Rohmah, Konsep E-Learningdan AplikasinyaPada Lembaga Pendidikan Islam.

Jakarta : An-Nur: Jurnal Study Islam. 2020.

hlm.255-270

26 Khadijah, Media Pembelajaran Anak Usia Dini, (Medan: Kelompok Penerbit Mulya Sarana, 2015), h. 43

melakukan sesuatu27. Sedangkan pengertian mengenal huruf untuk pendidikan anak usia dini yaitu anak belajar mengenal huruf dan bunyinya dari konteksnya dari bahasa yang digunakan. Anak diarahkan untuk mengidentifikasi bentuk huruf dan bunyinya.

Jadi anak belajar dari konsep menyeluruh menuju kekonsep khusus28.

Menurut Carol Seefelt dan Barbara A.Wasik, kemampuan mengenal huruf adalah kesanggupan melakukan sesuatu dengan mengenali ciri-ciri dari tanda aksara dalam tata tulis yang merupakan anggota abjad yang melambangkan bunyi bahasa29. Dia juga mengatakan belajar huruf adalah komponen hakiki dari perkembangan baca tulis. .Anak menyebut huruf pada daftar abjad, dalam belajar membaca tidak memiliki kesulitan dari pada anak yang tidak mengenal huruf30. Burnett menyatakan bahwa, mengenal huruf merupakan hal penting bagi anak usia dini dngan memilih dan memilah berbagai jenis huruf. Caranya harus diulang-ulang.

Menurutnya, faktor yang mendukung kemampuan mengenal huruf yaitu : 1).

Bertambahnya umur anak, 2). Kesehatan fisik dan mental anak, 3). Lingkungan tempat anak tinggal tumbuh dan berkembang, 4).

27

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kemampu an, diakses pada 31 Mei 2022

28 Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 86.

29 Carol Seefeldt,& Barbara A Wasik.

Pendidikan Anak Usia Dini. (Alih bahasa: Pius Nasar), (Jakarta : Indeks. 2006), h. 330.

30 Ibid, 331.

(7)

Kecerdasan anak, 5). Status ekonomi orang tua31.

Pengaplikasian Kartu Huruf Hijaiyah Penggunaan kartu huruf ini sangat menarik perhatian siswa dan sangat mudah dilakukan dalam membaca permulaan32. Selain itu, kartu huruf juga melatih kreatifitas siswa. Pendapat Ratnawati mengungkapkan bahwa, melalui pelaksanaan media kartu huruf, dapat merangsang untuk lebih cepat mengenal simbol-simbol huruf, membuat minat anak semakin kuat untuk menemukan kosakata baru melalui simbol huruf.33.

Maimunah Hasan menyatakkan bahwa, manfaat yang dapat diambil dari permainan kartu huruf yaitu: 1). Dapat membaca dengan mudah, 2). Mengembangkan daya ingat otak kanan, 3). Memperbanyak perbendaharaan kata. 34. Andang Ismail mengatakan, fungsi media kartu huruf hijaiyah untuk mengenalkan huruf hijaiyah pada anak usia 3-6 tahun dengan lebih cepat.35.

Solihati mengutip pendapat dari Lenner yang menyebutkan bahwa

31 Harun Rasyid dkk. Asesmen Perkembangan Anak Usia Dini(Yogyakarta:

Multi Pressindo, 2009), h. 241.

32 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta : Raja Graindo Persada, 2011), h.119

33 Slamet Suyanto, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. (Yogyakarta :Universitas Negeri Yogyakarta;2012), h.108

34 Aimunah Hasan, PAUD (Pendidikan Anak Usi Dini), (Yogyakarta: Diva Press. 2009), h. 66

35 Andang Ismail. Education Games. (Yogyakarta:

Pilar Media. 2006), h. 18.

kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai berbagai bidang studi36.

Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Fatah, kartu huruf hijaiyah yang merupakan sebuah media belajar yang dirancang dengan tujuan mempermudah/membantu dalam mempelajari membaca Al-Qur’an37.

Surasman yang dikutip oleh Rafika, Aziz & Ahmad yang menyatakan jika huruf Hijaiyah merupakan kunci dasar terpenting untuk mampu membaca Al-Qur’an. 38.

Metode Qiro’ati adalah suatu model dalam belajar membaca Al-Qur’an yang secara langsung (tanpa dieja) dan menggunakan atau menerapkan pembiasaan membaca tartil sesuai dengan kaidah tajwid 39.

Pengaruh Media Kartu Huruf Hijaiyah Dengan hadirnya media pembelajaran di tengah-tengah dunia pendidikan, ternyata memberikan pengaruh yang

36 A. Solihati, Peningkatan Kemampuan Membaca Alquran Melalui Permainan Huruf Kartu Hijaiyah, Jurnal Pelita PAUD, 2(2), h. 228-236.

Diakses pada 15 Maret

2022https://doi.org/10.33222/pelitapaud.v2i 2.242,

37 Fatah, A. (). Inovasi pembelajaran bahasa Arab’

(Respon, Tantangan dan Solusi terhadap Perubahan). (Arabia, 8(1), 2016), h.1–28.

38 Rafika, I., Aziz, Y., & Ahmad, A. “Penggunaan Media Kartu Huruf Hijaiyah untuk Melejitkan Kecerdasan Spiritual Anak Usia Dini pada TK Islam Terpadu Suloh Kota Banda Aceh”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1). Diakses pada 16 Maret 2022 http://www.jim.unsyiah.ac.id/paud/article/vi ew/387, 2016.

39 A. Jauhar Fuad, Tesis (Magister)Pengaruh Metode Qiraati dan Metode Iqro’ Terhadap Kemampuan Pebelajar Memahami Ilmu Tajwid Dan Keterampilan Pebelajar Membaca Al Quran Dengan Bertajwid, (Malang, FIP Teknologi pendidikan Universitas Negeri malang 2007), h. 52

(8)

sangat besar pada proses pembelajaran.

Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Arsyad bahwa media mempunyai pengaruh yang besar terhadap perolehan pengetahuan dan keterampilan, perubahan sikap dan perilaku.40.

Adapun pengaruh pada media flashcard (kartu huruf) terhadap kemampuan mengenal huruf hijaiyah anak usia dini, menurut pendapat Rini dalam tesisnya menyatakan bahwa pengenalan huruf hijaiyah menggunakan media flashcard (kartu huruf) merupakan dasar yang penting untuk mempelajari kitab Al- Qur'an sejak dini.41.Peningkatan Kemampuan Membaca huruf Hijaiyah Melalui Media kartu dapat meningkatkan kemampuan membaca huruf Hijaiyah bagi Anak42.

Dari Beberapa hasil penelitian diatas maka dapat disimpulkan bahwasanya media kartu sangat berpengaruh terhadap kemampuan mengenal dan membaca huruf hijaiyah, selain itu juga mempengaruhi kemampuan anak usia dini untuk membaca Al-Qur’an pada tahap yang selanjutnya.

Metode Penelitian

40 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran...Hlm.120

41 Rini, Tesis (Magister) Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Hijaiyah Anak Usia 4-5 Tahun Melalui Media Flash Card Di Raudhatul Athfal Baiturrahim Kabupaten Tanjung Jabung Barat”. (Jambi : Universitas Islam Negeri Jambi, 2019), h. 129

42 Putri Sarah. Upaya Meningkatan Membaca Huruf Hijaiyah Melalui Permainan Kartu Huruf Pada Anak Usia Dini Kelompok B. Medan : UIN Sumatera Utara, 2016, hlm. 68.

Metode yang digunakan berjenis metode deskriptif dengan pendekatan Analisa kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong, penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati43. John W. Creswell mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah proses bertanya tentang pengenalan berdasar pada tradisi- tradisi metodologis terpisah, jelas pemeriksaan bahwa menjelajah suatu masalah social atau manusia, meniliti kata kata, dan melakukan studi di suatu pengaturan yang alami.44 Penelitian fenomenologis melihat secara dekat interprestasi individual tentang pegalaman, peneliti berusaha mengenal makna dari sebuah pengalaman dari perspektif partisipan. Yaitu dengan mempelajari bahasa dan model-model interaksi yang paling sesuai dengan kehidupan mereka. Langkah awal wawancara dapat dilakukan untuk mengidentifikasi aspek-aspek pengalaman seseorang yang dapat membimbing perumusan pertanyaan untuk wawancara yang mendalam45. David Williams mengatakan, penelitian kualitatif pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan

43 Moleong, Pendekatan Kualitatif, (Jakart:

Rineka Cipta, 2012), h. 4

44 John W. Creswell, Research Design, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar 2014), h. 247- 249

45 Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif : Analisis Data, ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), h.22-23

(9)

dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah46.

Sumber Data Penelitian

Sumber data atau informasi baik jumlah atau keragamannya diketahui terlebih dahulu, sebagai bahan atau dasar dalam menentukan isi, bahasa, sistematika item dalam instrumen penelitian47.

Sumber data dalam penelitian ini adalah kata-kata, peristiwa, dan dokumentasi.

Dalam penelitian ini sumber data yang didapatkan yaitu pencatatan yang dilakukan peneliti melalui observasi dan wawancara secara mendalam kepada pihak-pihak yang ikut terlibat dalam pelaksanaan pembelajaran Pengenalan huruf kelas pra TK A TPQ Al-Karomah Kepanjen Malang .

Adapun sumber data yang digunakan adalah; pertama, data primer yang terdiri dari tiga sumber, yakni: 1). Dokumen terkait objek penelitian, 2). Hasil wawancara mendalam, 3). Hasil observasi.

Kedua, Sumber data sekunder penelitian terdiri dari literatur kependidikan yang menguraikan tentang peranan guru dalam penerapan media kartu huruf hijaiyah dan tingkat pengenalan anak usia dini kelas pra TK.

46 Lexi J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:PT Rosdakarya Remaja2018), h. 15.

46 Sugiono, MengenalPeneitianKualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2014), h.1.

47 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan.(

Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h.55

Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang valid dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode sebagai berikut: 1). Metode Observasi, peneliti mengadakan observasi langsung ke TPQ Al-Karomah Kepanjen Malang untuk mengamati kegiatan pembelajaran pengenalan huruf hijaiyah, penerapan kartu huruf hijaiyah, pengenalan siswa terhadap bentuk dan pelafalan huruf hijaiyah. 2). Metode wawancara mendalam, peneliti melaksanakan tatap muka dengan pengajar menggunakan pedoman wawancara yang telah disediakan lebih dahulu, 3). Metode dokumentasi peneliti gunakan untuk mengumpulkan data sekunder termasuk data tertulis yang memberikan keterangan yang dibutuhkan oleh peneliti yakni mengenai data lokasi penelitian serta data keadaan lapangan.

Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Teknik Pengelohan Data menggunakan teknik induktif yaitu, teknik pengolahan data dengan memulai dari masalah yang sifatnya khusus, kemudian dari hasil tersebut ditarik suatu kesimpulan secara umum. Analisis datanya, sebagai berikut ; a).

reduksi data (data reduction); b). paparan data (data display); dan c). penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing/verifying). Jadi analisis data kualitatif dilakukan secara bersamaan dengan proses pengumpulan data berlangsung, selanjutnya ditarik kesimpulan untuk menjawab focus penelitian berdasarkan hasil analisis

(10)

Hasil dan Pembahasan

TPQ Al-Karomah pernah menerapkan pembelajaran hanya individual saja dan ketika dibandingkan dengan sekarang yang sudah menerapkan pembelajaran secara klasikal individul yang disertai dengan pengaplikasian peraga, sekarang anak-anak lebih cepat dan lebih mudah mengenal huruf hijaiyah.

Sebelum diterapkannya pembelajaran klasikan individual, anak-anak mengalami kesulitan untuk mengenal huruf, ada anak yang hampir 3 bulan tinggal di kelas Pra TK A karena harus mengulang-ulang belajar untuk mengenal huruf. Sedangkan ketika sudah menerapkan pembelajaran melalui media kartu huruf (peraga guru dan peraga anak) kelas Pra TK A mengalami peningkatan 9 dari 13 santri yang mengikuti pembelajaran sudah dapat mengenal huruf hijaiyah termasuk juga dengan pelafalan yang tepat dalam waktu yang relatif lebih cepat, walaupun masih terdapat beberapa siswa yang kurang bisa fokus mengikuti pembelajaran (siswa asik bermain, santri tidak dapat melafalkan huruf yang ditunjuk oleh guru).

Pengaplikasian media kartu huruf hijaiyah, dilakukan sebelum melakukan pembelajaran dikelas, guru harus menjalankan pembinaan, metodologi dan praktek mengajar sebagai syarat mutlak untuk masuk dalam kelembagaan metode Qiroati, jadi diharapkan ketika masuk kedalam kelas, guru sudah sangat siap

melaksanakan pembelajaran secara maksimal.

Pengaruh penggunaan media kartu huruf hijaiyah terhadap pengenalan huruf hijaiyah pada anak usia dini kelas Pra TK sangat berpengaruh pada peningkatan kemampuan anak mengenal dan melafalkan huruf dengan cepat dan tepat.

Kesimpulan

1. Tingkat kemampuan anak usia dini kelas pra TK dalam mengenal huruf hijaiyah berbeda tiap masing-masing anak, sebagian besar sudah mengenal huruf dan tepat dalam pelafalannya, sebagian ada yang sudah mengena huruf hijaiyah namun kuran tepat dalam pelafalannya termasuk karena cadel walaupun sisanya ada yang masih mengalami kesulitan dalam mengenal huruf hijaiyah dengan hambatan belajr yang beragam

2. Pengenalan huruf hijaiyah anak usia dini kelas pra TK dilakukan dengan 2 tahap yakni: a). Tahap pertama menggunakan media kartu huruf yang diperagakan oleh guru (peraga guru), b). Tahap selanjutnya menggunakan media kartu huruf yang terdiri dari beberapa set warna (merah, biru dan hijau) yang diaplikasikan layaknya permainan sesuai dengan kebutuhan tahap perkembangan anak usia dini.

3. Pengaplikasian media kartu huruf hijaiyah di kelas pra TK A TPQ Al-

(11)

Karomah Kepanjen Malang mengacu pada aturan yang disesuaikan dengan metodologi Qiroati baik pengpliksian kartu huruf besar (peraga guru) maupun peraga bermain (peraga anak).

4. Pengaruh pengaplikasian mdia kartu huruf hijaiyah, anak-anak secara konsisten mendapatkan pengajaran dengan media kartu huruf Hijaiyah (peraga guru dan peraga anak) bisa dilihat kemajuan yang cukup signifikan pada beberapa anak yang sebelumnya mengalami kesulitan mengenal huruf hijaiyah baik ketika masih di kelas pra TK A maupun ditahap belajar Al-Quran selanjutnya.

Daftar Pustaka

A, Fatah, Inovasi pembelajaran bahasa Arab (Respon, Tantangan dan Solusi terhadap Perubahan). (Arabia, 8 (1), 2016, h. 1-28.

Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif:

Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu, (Jakarta: Rajawali Perss, 2015)

Ali, Lukman. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2005)

Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo persada. 2006)

---, Media Pembelajaran, (Jakarta : Raja Graindo Persada, 2011)

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan

Diakses pada 15 Maret

2022https://doi.org/10.33222/pelitapaud.v 2i2.242,

Diaksespada 3 Maret 2022.

https://doi.org/10.33222/pelitapaud.v2i2.2 42,

Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif : Analisis Data, ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010)

Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015)

Hamidjojo dan Latuheru, Media Pembelajaran dalam proses Belajar mengajar kini, (Ujung Pandang: IKIP Ujung Pandang Pres,1993)

Hartati, S. How To Be A Good Teacher and To Be A Good Mother, seri Panduan Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta : Enno Media, 2007)

Hasan, Aimunah. PAUD (Pendidikan Anak Usi Dini), (Yogyakarta: Diva Press. 2009)

https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handl e/123456789/7099/10.%20PEDOMAN%20 TRANSLITERASI.pdf?sequence=11&isAllowe d=y diakses pada 31 Mei 2022

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kemam puan, diakses pada 31 Mei 2022

Ismail, Andang. Education Games.

(Yogyakarta: Pilar Media. 2006)

Jauhar, A. Fuad, Tesis (Magister)Pengaruh Metode Qiraati dan Metode Iqro’ Terhadap Kemampuan Pebelajar Memahami Ilmu Tajwid Dan Keterampilan Pebelajar Membaca Al Quran Dengan Bertajwid, (Malang, FIP Teknologi pendidikan Universitas Negeri malang 2007)

John W. Creswell, Research Design, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar 2014)

Kemendikbud. Petunjuk Teknis Penylenggaraan Taman Kanak- kanak.

(Jakarta: Tim Direktorat pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini 2013)

Khadijah, Media Pembelajaran Anak Usia Dini, (Medan: Kelompok Penerbit Mulya Sarana, 2015)

Khadujah, Media Pembelajaran Anak Usia Dini, (Perdana Publishing, Medan. 2013)

(12)

Lexi J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:PT Rosdakarya Remaja2018)

Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan.( Jakarta: Rineka Cipta, 2010)

Martututi, mengelola PAUD: Dengan Aneka Permainan Meraih Kecerdasan Majemuk, (Bantul : Kreasi Wacana 2012)

Moleong, Pendekatan Kualitatif, (Jakart:

Rineka Cipta, 2012)

Oktavia, Ririn Hasan, Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Hijaiyah Melalui Media Papan Magnetik Pada Anak Tunagrahita. (Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus, Vol. 5, No.2, 2016)

Rafika, I., Aziz, Y., & Ahmad, A.

“Penggunaan Media Kartu Huruf Hijaiyah untuk Melejitkan Kecerdasan Spiritual Anak Usia Dini pada TK Islam Terpadu Suloh Kota Banda Aceh”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1). Diakses

pada 16 Maret 2022

http://www.jim.unsyiah.ac.id/paud/article/

view/387, 2016.

Rasyid, Harun. dkk. Asesmen Perkembangan Anak Usia Dini(Yogyakarta:

Multi Pressindo, 2009)

Rini, Tesis (Magister) Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Hijaiyah Anak Usia 4-5 Tahun Melalui Media Flash Card Di Raudhatul Athfal Baiturrahim Kabupaten Tanjung Jabung Barat”. (Jambi : Universitas Islam Negeri Jambi, 2019)

Rohmah, Konsep E-Learningdan AplikasinyaPada Lembaga Pendidikan Islam.

Jakarta : An-Nur: Jurnal Study Islam. 2020.

Rohmah, N. Bermain dan Pemanfaatannya dalam Perkembangan Anak Usia Dini. Tarbawi: Jurnal Pendidikan Islam, 13(2).(2016)

S, Arif. Sadiman, Media Pendidikan:

Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada1993)

Santoso, Edy. Pendidikan Anak Usia Dini, Jurnal. dari situs: Skp.unair.ac.id, diakses 12 Maret 2022

Sarah, Putri . Upaya Meningkatan Membaca Huruf Hijaiyah Melalui Permainan Kartu Huruf Pada Anak Usia Dini Kelompok B.

Medan : UIN Sumatera Utara, 2016

Seefeldt, Carol. & Barbara A Wasik.

Pendidikan Anak Usia Dini. (Alih bahasa: Pius Nasar), (Jakarta : Indeks. 2006)

Seto, Bermain Dan Kreativitas:Upaya Mengembangkan Kreativitas Anak Melalui Kegiatan Bermain , (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2004)

Solehudin, M. Pendidikan Anak Usia Dini, (Bandung Gapura Press 2018)

Solihati, A. Peningkatan Kemampuan Membaca Alquran Melalui Permainan Huruf Kartu Hijaiyah. (Jurnal Pelita PAUD, 2 (2)

Sudjana dan Rivai, Media Pengajaran.

(Bandung : Sinar Baru Algesindo, 2007) Sugiono, Mengenal Peneitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2014).

Susanto, Ahmad. Perkembangan Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011)

Suyadi, Konsep Dasar PAUD, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2014)

---, Teoi Pembelajar Anak Usia Dini (Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2014)

Suyanto, Slamet. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. (Yogyakarta :Universitas Negeri Yogyakarta;2012)

Trisniwati Peningkatan Kemampuan Mengenal Huruf Melalui Metode Permainan Kartu Huruf Pada Kelompok B1 Tk Aba Ketanggungan Wirobrajan Yogyakarta.

Jurnal Anak usia dini Universitas Negeri Yogyakarta 2014.

Zulva, Chusnatul Wavirotin dan Yohanes Hadi S, Pengembangan Media Pembelajaran Buku Elektronik (E-Book) Untuk Mata Pelajaran Ekonomi Dengan

Pokok Bahasa Perdagangan

Internasional.(Jurnal Pendidikan , Vol. 9, No.

2, 2016)

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karenanya perlu adanya monitoring yang dilakukan secara bergantian baik dari Dinas Kabupaten baik Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi maupun dari Dinas

3) Inkuiri merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat

Peserta didik dengan kesadaran metakognitif tinggi mengalami ke- gagalan dalam mengindentifikasi pengetahuan yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan no- mor 2

Untuk itu diperlukan suatu penelitian yang khusus menganalisis persepsi mahasiswa akuntansi tentang pajak dan brevet pajak terhadap minat berprofesi di bidang perpajakan

Pasal 7B ayat (1) menyaebutkan bahwa Usul pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden dapat diajukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat hanya

Sebagai langkah untuk membantu mencari solusi dari permasalahan yang di hadapi dinas pendidikan dan kebudayaan Kota Sibolga, tim pengabdian kepada masyarakat USU memberikan

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa minat belajar matematika dengan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Buton

Perancangan dan implementasi purwarupa collision avoidance pada mobil pintar ini bekerja dengan cara mendapatkan jarak antar mobil yang didapat dari sensor Ultrasonik