• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bughat Dalam AL-Qur'an (Srudi komparatif Tafsir Fi Dzildl ,Al-Qur'an Karya Sayyid Quthub Dan Tafsiir Al-Misbah Karya M. Quraish Shihab

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Bughat Dalam AL-Qur'an (Srudi komparatif Tafsir Fi Dzildl ,Al-Qur'an Karya Sayyid Quthub Dan Tafsiir Al-Misbah Karya M. Quraish Shihab"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

YA’JUJ DAN MA’JUJ DALAM PERSPEKTIF QURAISH SHIHAB (Analisa Terhadap Tafsir al-Misbah )

Skripsi ini Diajukan

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ushuluddin (S.Ag)

Oleh:

Huliyatul Jannah NIM . 12210474

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN

INSTITUT ILMU AL- QUR’AN (IIQ) JAKARTA

1439 H/2018 M

(2)

YA’JUJ DAN MA’JUJ DALAM PERSPEKTIF QURAISH SHIHAB (Analisa Terhadap Tafsir al-Misbah )

Skripsi ini Diajukan

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ushuluddin (S.Ag)

Oleh:

Huliyatul Jannah NIM . 12210474

Pembimbing:

Ali Mursyid, MA

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN

INSTITUT ILMU AL- QUR’AN (IIQ) JAKARTA

1439 H/2018 M

(3)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan Judul “Ya’juj Dan Ma’juj Dalam Perspektif Quraish Shihab (Analisa Terhadap Tafsir al-Misbah)” yang telah disusun oleh Huliyatul Jannah dengan Nomor Induk Mahasiswa: 12210474 telah melalui proses bimbingan dengan baik dan disetujui untuk diujikan kesidang munaqasyah.

Jakarta, 13 Agustus 2018 1 Dzul Hijjah 1439

Pembimbing

Ali Mursyid, MA

(4)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Ya’juj Dan Ma’juj Dalam Perspektif Quraish Shihab (Analisa Terhadap Tafsir al-Misbah)” oleh Huliyatul Jannah dengan NIM 12210474 telah diujikan pada sidang munaqasyah Fakultas Ushuluddin Institut Ilmu al-Qur’an Jakarta pada tanggal 18 Agustus 2018. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ushuluddin (S.Ag)

Jakarta, 18 Agustus 2018 Dekan Fakultas Ushuluddin Institut Ilmu al-Qur’an (IIQ) Jakarta,

Dra. Hj. Maria Ulfah, MA Sidang Munaqasyah

Ketua Sidang, Sekertaris Sidang,

Dra. Hj. Maria Ulfah, MA Dra. Suci Rahayuningsih

Penguji I, Penguji II,

Dra. Hj. Mursyidah Thahir, MA Sofyan Effendy, MA

Pembimbing,

Ali Mursyid, MA

(5)

ABSTRAKSI Nama : Huliyatul Jannah

NIM : 12210474

Judul: Ya’juj dan Ma’juj Dalam Perspektif Quraish Shihab (Analisa Terhadap Tafsir al- Misbah)

Kisah Ya’juj dan Ma’juj ini belakangan menarik diperdebatkan karena banyak pandangan di media tentang Ya’juj dan Ma’juj, tentang siapakah dan bagaimana wujudnya.

Ada yang mengatakan Ya’juj dan Ma’juj itu wujudnya seperti makhluk ghaib, ada juga yang mengatakan Ya’juj dan Ma’juj itu adalah makhluk yang mempunyai sifat kebinatangan yang membuat keonaran dan kerusakan di bumi, ada juga yang mengatakan wujud Ya’juj dan Ma’juj itu adalah makhluk yang mempunyai ukuran tertentu. Ini menarik untuk dibahas.

Penelitian ini bersifat kualitatif sehingga metode yang di gunakan adalah metode studi analisis yang menggunakan pembahasan penelitian kepustakaan (Library Research). Penulis menggunakan metodologi penelitian yaitu: Pustaka, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. Primer; al-Qur’an, tafsir hadits. Skunder; jurnal, makalah, internet.

Dari hasil penelitian, akhirnya penulis sampai pada kesimpulan. Bahwa Ya’juj dan Ma’juj itu ada beberapa pendapat, yaitu:

Ya’juj dan Ma’juj sudah terjadi di masa lampau, mereka adalah bangsa Tartar dan Mongol, Mereka berasal dari satu Bapak yang bernama Turk, dan bertempat tinggal di bagian utara Asia. Mereka sering mengadakan kerusakan di muka bumi dan menghancurkan bangsa- bangsa.

Ya’juj dan Ma’juj muncul di masa yang akan datang. Yaitu ketika menjelang kiamat menjelang akhir dunia dimana Nabi Isa as telah membunuh Dajjal yang telah turun terlebih dahulu.

Ya’juj dan Ma’juj terjadi pada sekarang, karena dari teks ayat Al-Qur’an ( ىف نودسفم ضرلاا) hanya disebutkan Ya’juj dan Ma’juj itu adalah yang suka membuat kerusakan di bumi, berarti itu adalah perbuatan manusia.

(6)

PERNYATAAN PENULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Huliyatul Jannah

NIM : 12210474

TTL : Jakarta, 22 Januari 1994

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Ya’juj Dan Ma’juj Dalam Perspektif Quraish Shihab (Analisa Terhadap Tafsir al-Misbah)” adalah benar-benar asli karya saya kecuali kutipan-kutipan yang sudah di sebutkan. Kesalahan dan kekurangan di dalam karya ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, 13 Agustus 2018 1 Dzul Hijjah 1439

Huliyatul Jannah

(7)

MOTTO





















Artinya: “dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Al-„Ankabuut : 69)

(8)

KATA PENGANTAR ميحرلا نمحرلا الله مسب

Segala puji bagi Allah swt. yang telah memberikan nikmat iman, islam, dan ihsan yang tiada henti-hentinya pada kita semua, khususnya pada penulis saat ini, sebab tanpa nikmat dan kuasa-Nya penulis tidak akan bisa menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat akhir guna memperoleh gelar Sarjana (Strata-1) sebagai Sarjana Ushuluddin (S.Ag) di Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, dan atas izin-Nya akhirnya saat ini penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat serta salam tak lupa pula penulis panjatkan kepada kekasih-Nya Nabi besar kita Muhammad saw yang mana syafa’at serta pengakuan dari beliau sangat kita harapkan dan nantikan di kehidupan berikutnya sebagai ummatnya.

Selesainya penulisan skripsi ini bukanlah sesuatu yang mutlak dan berdiri sendiri, akan tetapi karena bimbingan dan kepedulian dari perbagai pihak yang turut memberikan pengarahan maupun motivasi, karena dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rektor Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta yaitu Ibu Prof. Dr. Hj. Huzaemah T. Yanggo, MA selaku Rektor Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta

2. Drs. Hj. Maria Ulfah, MA. selaku Dekan Fakultas Ushuluddin Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta

3. Ali Mursyid, M. A. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang di dalam berbagai kesibukan dapat menyempatkan diri membimbing dan mengarahkan serta memberi petunjuk dan saran yang sangat berharga bagi penulis skripsi ini.

4. Bapak Fathoni, Ibu Istiqomah, Ibu Mutmainah selaku Dosen Tahfzh yang selalu setia membimbing dan membantu saya dalam menghafalkan Al-Qur’an.

5. Seluruh Dosen Institut Ilmu Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang bermanfaan bagi penulis

6. Dra. Rukoyah Tamimi dan Dra. Suci Rahayuningsih selaku Staf Fakultas Ushuluddin, yang telah banyak memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini

7. Staf perpustakaan IIQ dan Perpusakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah menyediakan informasi dan buku-buku sebagai sumber data bagi penulis, sehingga penulisan skripsi ini dapat berjalan dengan baik.

8. Kedua orang tua, Ayahanda Dr. KH. A. Muhaimin Zen, MA dam Ibunda Dra. Hj.

Khodijatus Sholihah, MA. Yang senantiasa mencurahkan kasih sayangnya melalui do’a, nasihat, motivasi, serta, didikannya selama ini. Penulis menyadari bahwa kedua beliaulah yang paling berjasa selama ini dalam berbagai hal yang telah kami lalui dalam kehidupan ini. Oleh karna itu, tidak ada yang patut kami persembahkan kecuali do’a yang semoga Allah SWT menganugerahkan kesempatan kepada kami untuk senantiasa menghadirkan rasa bahagia, mengabdi, dan berbakti kepada keduanya.

9. Terimakasih dan ucapan cinta, teruntuk suamiku M. Ghurril Muhajjalin, SQ, S.Ud dan anakku Husni Qalby al-Bazzy yang selalu memberikan motivasi dan dukungan.

Terimakasih atas pengertiannya selama penyelesaian skripsi ini dan memberikan waktu kepada saya untuk menyelesaikannya.

10. Saudara-saudara penulis, kakak Lulu’ Raudhatul Jannah, kaka Uzlifatul Jannah, Faiz Rahmawati. Terimakasih atas doa dan dukungannya selama ini, semoga kita senantiasa dijadikan Allah swt sebagai anak-anak yang menjadi penyejuk hati bagi kedua orang tua dan dijadikan hamba yang bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga dan umat.

(9)

11. Seluruh dewan guru sejak penulis lahir ke dunia ini, dari TK, MI, SD, SMP, SMA dan tutor (ustadz/ustadzah) yang telah rela membimbing dan berbagi pengetahuan hingga penulis dapat melanjutkan pendidikan serta atas doa hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

12. Seluruh teman-teman Fakultas Ushuluddin 2012 terkhusus kepada Kiki Zakiya, Nurul Nisa, Desi Puspita Gantini, Armeilia Andin, Varhe Nayla, Fathia Habibah, Ragitha Apriliani, Ashma Annisa dan seluruh teman-teman angkatan 2012 yang telah senantiasa dan tak pernah lelah mendampingi dan menyemangati penulis selama penulisan ini berlangsung.

13. Serta semua pihak yang telah mendoakan dan membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

Atas segala kebaikan yang telah mereka berikan kepada penulis, semoga menjadi catatan amal baik di hari akhirat nanti dan diberikan balasan dari Allah dengan balasan yang lebih baik. Amin.

Kepada para mufassirin yang menjadi objek penelitian penulis, yang telah wafat semoga Allah swt. mengampuni dosanya, melapangkan kuburnya, dan ilmu yang telah mereka berikan menjadi ladang amal mereka di akhirat kelak. Amin.

Jakarta, 13 Agustus 2018 1 Dzul Hijjah 1439

Huliyatul Jannah

(10)

DAFTAR ISI

Persetujuan Pembimbing ... i

Pengesahan ... ii

Pernyataan Penulis ... iii

Motto ... iv

Kata Pengantar ... v

Daftar Isi ... viii

Pedoman Transliterasi ... x

Abstraksi ... xiv

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Batasan dan Rumusan Masalah ... 9

D. Tujuan Penelitian ... 9

E. Manfaat Penelitian ... 10

F. Tinjauan Pustaka ... 10

G. Metedologi Penelitian ... 11

H. Sistematika Penulisan ... 12

BAB II : TINJAUAN UMUM TENTANG YA’JUJ DAN MA’JUJ A. Kisah Ya’juj Dan Ma’juj dalam Al-Qur’an dan Hadits ... 15

B. Ya’juj dan Ma’juj menurut para Ulama 1. Ulama Klasik... 19

2. Ulama Kontemporer ... 31

C. Berkembang di media masa ... 37

(11)

BAB III: QURAISH SHIHAB TENTANG YA’JUJ DAN MA’JUJ

A. Profil Quraish Shihab ... 45 B. Karya-Karya Muhammad Quraish Shihab ... 48 C. Tinjauan Umum Tafsir al-Misbah ... 50 BAB IV: ANALISIS

A. Penafsiran tentang Ya’juj dan Ma’juj dalam tafsir al-Misbah ... 59 B. Penafsiran ayat yang terkait dengan Ya’juj dan Ma’juj ... 67 C. Relevansi dengan kehidupan di masa sekarang ... 87 BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan ... 89 B. Saran... 90 DAFTAR PUSTAKA ... 93

(12)

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad yang satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan tesis dan disertasi di Program Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, transliterasi Arab-Latin mengacu pada berikut ini:

1. Konsonan

أ A ط Th

ب B ظ Zh

ت T ع

ث Ts غ Gh

ج J ؼ F

ح H ؽ Q

خ Kh ؾ K

د D ؿ L

ذ Dz ـ M

ر R ف N

ز Z ك W

س S ق H

ش Sy ء

ص Sh ي Y

ض Dh

2.Vokal

a. Vokal atau bunyi (a), (i), (u) ditulis dengan ketentuan sebagai berikut:

Vokal Pendek Panjang

Fathah A Â

Kasrah I Î

Dhammah U Û

b. Vokal Rangkap fathah + ya' mati

Ditulis Ai

مُكَنْػيَػب Bainakum

fathah + ya' mati Ditulis Au

(13)

ؿْوَػق Qaulun

c. Vokal Pendek

متنأأ Ditulis a'antum

تدعا Ditulis U‘iddat

متركش نئل Ditulis la'insyakartum

2. Kata sandang

a. Bila diikuti Huruf Qamariyyah

فآرػقلا Ditulis Al-Qur`ân سايقلا Ditulis al-Qiyâs

b. Bila diikuti Huruf Syamsiyyah

ءامسلا Ditulis as-Samâ' سمّشلا Ditulis asy-Syams

3. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat

ضكرفلا يكذ Ditulis zawî al-Furûdh ةّنسلا لهأ Ditulis ahl as-Sunnah

a. Syaddah

Syaddah (Tasydîd) untuk alih aksara dilambangkan dengan huruf, yaitu dengan cara menggandakan huruf yang bertanda Tasydîd. Aturan ini berlaku secara umum, baik Tasydîd yang berada ditengah kata, diakhir kata ataupun yang terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf –huruf syamsiyah.

Contoh:

لله اب انمأ: Āmannâbillâhiنيذلا فإ : Inna al-ladzînaعكرلاك : wa arr-rukka’i

b. Ta Marbûthah

Bila dimatikan ditulis h.

(14)

ةَّبػِه Ditulis Hibbah ةَيْزِج Ditulis Jizyah

(Ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya, kecuali jika dikehendaki lafal aslinya).

Bila diikuti dengan kata sandang al serta bacaan kedua itu terpisah, maka ditulis dengan h.

ءاَيِلْكَْلَْا ةَماَرَك Ditulis karâmah al-auliyâ‘

Bila ta marbuthah hidup atau dengan harkat fathah, kasrah, dan dhammah, ditulis t.

رطفلا ةاػكز Ditulis Zakâtul fithri

c. Huruf Kapital

Sistem penulisan huruf arab tidak mengenal huruf kapital, akan tetapi apabila telah di alih aksarakan, maka berlaku ketentuan ejaan yang telah disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, seperti penulisan awal kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri dan lain-lain. Ketentuan yang berlaku pada (EYD) berlaku pula dalam alih aksara ini, seperti cetak miring (italik) dan cetak tebal (bold) dan ketentuan lainnya. Adapun untuk nama diri yang diawali dengan kata sandang, maka huruf yang ditulis kapital adalah awal nama diri, bukan kata sandangnya. Khusus untuk penulisan kata Al-Qur’an dan nama-nama surahnya menggunakan huruf kapital.

(15)

1

BAB I

YA’JUJ DAN MA’JUJ DALAM PERSPEKTIF M. QURAISH SHIHAB DALAM KITAB TAFSIR AL-MISBAH

A. Latar Belakang

Al-Qur‟an al-Karim adalah mukjizat terbesar Nabi Muhammad saw yang diturunkan kepada nabi akhir zaman dan menjadi pedoman bagi umat manusia melalui malaikat jibril yang di dalamnya mengandung beberapa misi, yaitu1: Akidah, ibadah, hukum-hukum, janji dan ancaman, kisah-kisah.

Kisah-kisah dalam Al-Qur‟an, untuk menjadi contoh dan teladan, pelajaran dan i‟tibar. Al-Qur‟an telah menceritakan keadaan bangsa-bangsa dan kaum-kaum yang telah lalu dan bahwa Allah telah mengutus rasul-rasul dan nabi-nabi kepada mereka dan telah membuat peraturan, hukum dan syariat untuk kebahagiaan hidup mereka. Di antara mereka ada yang menerima dan ada yang menolak, dan Allah menerangkan apa akibat dari penerimaan atau penolakan itu, untuk dijadikan i‟tibar dan pelajaran.2

Dalam Al-Qur‟an ada yang disebut dengan kisah-kisah Al-Qur‟an, kisah-kisah dalam Al-Qur‟an mempunyai banyak tujuan. Berikut ini beberapa tujuan terpenting di antaranya3:

1. Menjelaskan asas-asas dakwah menuju Allah SWT dan menjelaskan pokok-pokok syari‟at yang dibawa oleh para nabi.

2. Meneguhkan hati Rasulullah dan hati umat Muhammad saw atas agama Allah SWT.

3. Membenarkan para nabi terdahulu.

4. Menampakkan kebenaran Muhammad saw dalam dakwahnya.

5. Mengungkap kebohongan ahli kitab dengan hujjah yang membeberkan keterangan dan petunjuk yang mereka sembunyikan.

6. Motivasi, Inspirasi, Solusi.

1 Tim Penulis, Al-Qur’an dan Tafsirnya, (Jakarta: Kementrian Agama RI 2010), Jilid 1, hal.4

2Tim Penulis, Al-Qur’an dan Tafsirnya, (Jakarta: Kementrian Agama RI 2010), Jilid 1, hal.9

3Manna’ Khalil al-Qattan diterjemahkan dari bahasa Arab oleh Drs. Mudzakir AS, Studi Ilmu-ilmu Qur’an, Hal. 437

(16)

2

Al-Qur‟an al-Karim merupakan salah satu kitab yang keontetikannya dijamin oleh Allah SWT, dan ia merupakan kitab yang selalu dipelihara. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam Q.S. Al-Hijr[15] ayat 9 :

















“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (Q.S. Al-Hijr[15]:9)

Allah SWT menamakan kitab sucinya dengan berbagai nama, diantaranya yang paling populer ialah al-Kitab dan Al-Qur‟an. Setiap muslim harus meyakini bahwa Al-Qur‟an, kitab, dan wahyu-Nya yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw melalui malaikat Jibril. Allah SWT berfirman dalam Q.S. Asy-Syuara‟[26]:193- 195:































Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril)

ke dalam hatimu (Muhammad saw) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan dengan bahasa Arab yang jelas.

Kalamullah inilah yang disampaikan nabi saw kepada umat manusia sebagai implementasi dari perintahnya. Al-Qur‟an merupakan petunjuk dan pedoman hidup bagi seluruh umat manusia. Untuk itu di dalam Al-Qur‟an telah dijelaskan segala aspek dalam kehidupan manusia, baik itu permasalahan duniawi maupun ukhrawi. Al- Qur‟an adalah kitab suci yang tidak lekang oleh panas, tidak lapuk oleh hujan, dan tidak juga ada habis-habisnya mutiara hikmah di dalamnya. Maka demikian, begitu banyak orang yang menyelami dan merenungi samudranya di sepanjang masa. Selain itu pula Al-Qur‟an merupakan kitab yang di dalamnya mengandung berbagai ilmu keIslaman, oleh karenanya, kitab al-Qur‟an mendorong untuk melakukan penelitian dan pengamatan.

Pandangan bahwa Al-Qur‟an sebagai sumber seluruh pengetahuan ini bukanlah hal yang baru, sebab banyak umat terdahulu yang berpandangan demikian.

Diantaranya adalah Imam al-Ghozali dalam bukunya Ihŷa‟ „Ulȗm ad-Dȋn, beliau mengutip dari Ibnu Mas‟ud. “Jika seseorang ingin memiliki pengetahuan masa

(17)

3

lampau dan masa modern, maka selayaknya ia merenungkan Al-Qur‟an”. Lalu beliau menambahkan: seluruh ilmu itu tercakup dalam karya-karya dan sifat-sifat Allah SWT dan Al-Qur‟an itu merupakan penjelasan esensi, sifat-sifat, dan perbuatan-Nya.

Di dalam Al-Qur‟an merupakan terdapat indikasi pertemuannya antara Al-Qur‟an dan ilmu-ilmu dan tidak ada batasan terhadap ilmu-ilmu itu. Di dalam Al-Qur‟an juga mencakup peristiwa-peristiwa masa lampau seperti halnya masa nabi dan juga masa yang akan datang tanpa ada kesalahan sedikitpun di dalamnya. Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa Al-Qur‟an itu datangnya dari Allah SWT.

Islam adalah agama komprehensif. Islam tidak hanya mengajarkan tentang hal-hal yang bersifat „ubȗdiyah saja, melainkan juga tentang muamalah. Datangnya Islam sebagai agama resmi terakhir umat manusia berimplikasi kepada tidak berlakunya agama-agama nabi sebelumnya. Karena hanya Islamlah satu-satunya agama yang diakui oleh Allah SWT, seperti firman Allah SWT dalam Q.S. Ali

„Imran[3] ayat 19:























































Artinya: “Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah SWT hanyalah Islam.

tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka.

Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah SWT Maka Sesungguhnya Allah SWT sangat cepat hisab-Nya.” (Q.S. Ali „Imran[3]: 19)

Setiap agama pasti mempunyai kitab suci. Kitab suci agama Islam adalah Al- Qur‟an al-Karim yang merupakan kitab terakhir yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi akhir zaman Muhammad saw. Al-Qur‟an adalah kitab Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw dengan segala kemukjizatannya. Al-Qur‟an selain menjadi pedoman bagi umat Islam, juga sebagai penjelasan dari segala sesuatu yang ada di dunia, seperti firman Allah SWT dalam Q.S. An-Nahl[16] ayat 89 :



















































Artinya: “(dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad saw) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. dan Kami turunkan kepadamu Al kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (Q.S. An- Nahl[16]: 89)

(18)

4

Selain kandungan tersebut di dalam Al-Qur‟an juga menjelaskan tentang kisah-kisah para Nabi, kisah-kisah yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lalu dan orang-orang yang tidak dipastikan kenabiannya, kisah-kisah yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa Rasulullah, dan peristiwa-peristiwa yang akan datang seperti Ya‟juj dan Ma‟juj, Dajjal, Zulkarnain, dan Imam Mahdi.4 Akan tetapi di sini penulis akan membahas tentang Ya‟juj dan Ma‟juj saja.

Mengingat Ya‟juj dan Ma‟juj sering dikaitkan dengan akhir dari dunia bagi umat Muslim, tentu saja mereka akan melontarkan pertanyaan berbunyi “Ya‟juj dan Ma‟juj, sudahkah muncul?” yang jawabannya bisa ditemukan di Al-Qur‟an. Ya‟juj dan Ma‟juj bukanlah makhluk yang baru akan muncul ketika kiamat tiba, melainkan mereka merupakan sebuah kaum yang sudah cukup lama ada di dunia, ditandai dengan cerita ketika Dzulkarnain berpetualang dan menemukan sekelompok kaum yang hanya mengerti sedikit kata-kata.

Untuk menguak misteri Ya‟juj dan Ma‟juj, kita harus mencoba mencermati cerita ini, dimana kaum tadi ternyata meminta bantuan Dzulkarnain untuk membuat sebuah pelindung yang akan memisahkan kaum tersebut dengan orang-orang Ya‟juj dan Ma‟juj yang senang membuat kekacauan di dunia. Dzulkarnain menyetujui permintaan kaum tersebut, tapi kemudian memberi tahu mereka bahwa pelindung tadi hanya akan bertahan dengan izin dari Allah, dan Allah suatu saat akan menarik perlindungannya dan membuat Ya‟juj dan Ma‟juj mampu menghancurkan pelindung tersebut, dan mereka akan kembali membuat kekacauan di muka bumi, dan akan muncul dari setiap bukit layaknya air yang mengalir dengan deras. Bentuk dari Ya‟juj dan Ma‟juj dalam Islam sendiri digambarkan sebagai sekelompok makhluk yang jumlahnya hanya bisa dihitung oleh Allah, dimana tinggi mereka hanya setengah ukuran manusia biasa dan memiliki cakar yang tajam serta ekor yang berambut.5

Telah lama mendengarkan kisah Ya‟uj dan Ma‟juj, hingga sampai sekarang belum diketahui yang sebenarnya apakah Ya‟juj dan Ma‟juj itu merupakan makhluk yang berbentuk binatang, atau manusia atau suatu bangsa bahkan bisa jadi sifat binatang yang melekat pada diri manusia. Sebagaimana halnya Syaithan, dia adalah suatu

4Manna’ Khalil al-Qattan diterjemahkan dari bahasa Arab oleh Mudzakir AS, Studi Ilmu-ilmu Qur’an, (Bogor: Pustaka Litera Antar Nusa, 2011) cet. 14 Hal. 436

5Aris Fourtofour,Misteri ya‟juj dan ma‟juj, siapakah mereka,

http://www.kumpulanmisteri.com/2015/03/misteri-yajuj-dan-majuj-siapakah-mereka.htmldiakses tanggal 2 Agustus 2016

(19)

5

makhluk yang diciptakan Allah SWT dari api dan ada yang sifatnya berdiri sendiri ada juga yang sifat syaithan itu melekat pada diri manusia. Sedangkan keberadaan Ya‟juj dan Ma‟juj ada pula yang mengatakan keberadaannya adalah di suatu tempat, dia menetap di suatu tempat dan negara tertentu. Oleh karena hal ini masih belum diketahui keberadaannya dengan jelas, maka kiranya perlu penulis mengadakan penelitian.

Menurut pandangan di media masa, Ya‟juj dan Ma‟juj ternyata tidak hanya dikenal oleh umat-umat Muslim lewat Al-Qur‟an, tapi ternyata di Perjanjian lama nama ini juga muncul dan begitu juga umat Yahudi meyakini bahwa di akhir zaman nanti akan muncul Ya‟juj dan Ma‟juj yang mereka (baik umat Kristiani dan Yahudi) kenal dengan nama Gog dan Magog.

Misteri Ya‟juj dan Ma‟juj sudah beberapa kali coba dipecahkan oleh berbagai manusia dari berbagai macam kepercayaan, dan mereka belum pernah bisa memastikan mana yang benar. Pernah Ya‟juj dan Ma‟juj dikaitkan dengan orang- orang nomaden di daerah Eurasia seperti Hun dan orang-orang Mongol bagi penganut kekristenan, sementara umat Islam pernah mengaitkan mereka dengan beberapa suku di sekitar Turki dan nantinya dengan orang-orang Mongol.

Banyak orang yang sudah mencoba membuat analisa mendalam mengenai pertanyaan “misteri Ya‟juj dan Ma‟juj, siapakah mereka?” tapi belum ada yang benar-benar bisa mengetahuinya. Hal ini terjadi karena di berbagai literatur tidak jelas apakah Ya‟juj dan Ma‟juj merupakan nama orang, kelompok orang, atau tempat, karena di alkitab penyebutan Gog dan Magog sendiri bisa berubah-ubah artinya, sementara Islam menggambarkan Ya‟juj dan Ma‟juj sebagai sekelompok orang yang senang menyebarkan kejahatan di dunia, dan biasanya menyerang secara bersamaan layaknya sungai yang mengalir deras dari atas gunung.6

Oleh karena itu, penulis ingin membahas tentang Ya‟juj dan Ma‟juj karena penulis ingin mengetahui apa itu Ya‟juj dan Ma‟juj, selama ini penulis hanya mendengarkan cerita melaui pemahaman dari Q.S. al-Kahfi[18] ayat 94. Oleh karena itu menarik menurut penulis membahas Ya‟juj dan Ma‟juj, dan ingin mengetahui hakekat yang sebenarnya seperti apa, dari tafsir al-Misbah karya M. Quraish Shihab.

6Aris Fourtofour, Misteri ya‟juj dan ma‟juj, siapakah

mereka,http://www.kumpulanmisteri.com/2015/03/misteri-yajuj-dan -majuj-siapakah-mereka.html diakses tanggal 2 Agustus 2016

(20)

6

Penulis memilih tafsir al-Misbah, karena tafsir al-Misbah ini ditulis oleh Prof.

Dr. M. Quraish Shihab, beliau adalah mufassir Indonesia yang banyak berkarya yang pemikirannya selalu aktual. Seperti Syekh Wahbah Zuhaili, Syekh Sya‟rawi, Syekh Imam al-Qurthubi dan lain-lain. Pilihan kepada Tafsir al-Misbah juga setelah penulis membaca sekilas ulasannya tentang Ya‟juj dan Ma‟juj lebih mudah dipahami dalam bahasanya dibandingkan dengan Tafsir al-Azhar karya Buya Hamka. Dalam perspektif penulis, tafsir al-Azhar bahasanya masih sulit di fahami karena masih menggunakan bahasa campuran antara daerah dan Indonesia.

B. Identifikasi Masalah

Dari Latar Belakang di atas penulis mengidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:

a. Ya‟juj dan Ma‟juj dalam Al-Qur‟an diceritakan bersama dengan cerita Dzul Qarnain. Permasalahannya baik dari Dzul Qarnain dan Ya‟juj dan Ma‟juj itu masih miterius dalam fakta sejarahnya, karena masih simpang siur. Siapakah mereka dalam sejarah?

b. Kisah Ya‟juj dan Ma‟juj ini belakangan menarik diperdebatkan karena banyak pandangan di media tentang Ya‟juj dan Ma‟juj, tentang siapakah dan bagaimana wujudnya. Ada yang mengatakan Ya‟juj dan Ma‟juj itu wujudnya seperti makhluk, ada juga yang mengatakan Ya‟juj dan Ma‟juj itu adalah makhluk yang mempunyai sifat kebinatangan yang membuat keonaran dan kerusakan di bumi, ada juga yang mengatakan wujud Ya‟juj dan Ma‟juj itu adalah makhluk yang mempunyai ukuran tertentu. Ini menarik untuk dibahas.

c. Beberapa kitab tafsir menjelaskan tentang Ya‟juj dan Ma‟juj diantaranya tafsir al- Misbah. Kisah Ya‟juj dan Ma‟juj dalam al-Misbah belum banyak dibahas para peneliti, karena memang sebagai tafsir generasi baru tentu belum banyak diungkap atau di bahas.

C. Batasan dalam Rumusan Masalah

Agar pembahasan dalam proposal skripsi ini lebih dapat terarah dan tersusun secara sistematis maka masalah dalam skripsi ini dibatasi untuk membahas seputar masalah Ya‟juj dan Ma‟juj menurut tafsir al-Misbah karya M. Quraish Shihab.

Adapun rumusan masalah sebagai berikut:

(21)

7

1. Bagaimana Ya‟juj dan Ma‟juj dalam Al-Qur‟an menurut tafsir al-Misbah?

Bagaimana wujudnya? Kapan dan di mana kemunculannya? Dan bagaimana karakternya?

2. Bagaimana relevansi kisah Ya‟juj dan Ma‟juj dalam kehidupan sekarang ini?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana Ya‟juj dan Ma‟juj dalam Al-Qur‟an menurut tafsir al-Misbah, bagaimana bentuk wujud dan kapan kemunculannya?

2. Untuk mengetahui bagaimana relevansi kisah Ya‟juj dan Ma‟juj dalam kehidupan sekarang ini?

E. Manfaat Penelitian

1. Peneliti ini di harapkan dapat mampu menyumbangkan wacana ilmu pengetahuan yang di perlukan serta menambah khazanah kepustakaan untuk kepentingan akademik.

2. Sebagai wahana untuk mengembangkan wacana dan pemikiran bagi peneliti.

3. Agar pembaca dapat mengambil manfaat seperti mengetahui Ya‟juj dan Ma‟juj.

4. Untuk memenuhi salah satu persyaratan menempuh sarjana strata 1 fakultas Ushuluddin IIQ Jakarta.

F. Tinjauan Pustaka

Berdasarkan kajian pustaka yang penulis lakukan, penulis menemukan karya yang pembahasannya hampir sama. Berikut adalah penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini:

Siti Makiah, dengan judul skripsi “Ya'juj dan Ma'juj dalam Al-Qur‟an: Suatu kajian tafsir Maudhui”(2003) UIN Jakarta. Skripsi Siti Makiah tidak sama dengan yang akan penulis tulis, sedangkan yang penulis bahas adalah tentang “Ya‟juj dan Ma‟juj Dalam Perspektif Prof. Dr. M. Quraish Shihab Dalam Kitab Tafsir Al-Misbah”

Skripsi yang dibahas oleh Siti Makiah terlalu umum, sedangkan skripsi yang penulis bahas fokus hanaya kepada Prof. Dr. M. Quraish Shihab.

Penulis menemukan pembahasan yang mendekati dengn pembahasan Ya‟juj dan Ma‟juj, diantaranya:

(22)

8

Nor Faridutnnisa, dengan judul Tesis “Kisah Zu Al-Qarnain dalam Al-Qur‟an (Telaah Semiotik” (2015) UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Tesis ini menjelaskan tentang kisah Zu Al-Qarnain dalam Al-Qur‟an dalam Q.S.

al-Kahfi tepatnya ayat 83 sampai 89, tesis ini menceritakan tentang kepemimpinan yang ideal yang berkaitan dengan kisah Ya‟juj dan Ma‟juj.

Taufik, dengan judul Skripsi “DzulQarnain dalam Al-Qur‟an” (2009) UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

G. Metodelogi Penelitian 1. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Library Research tentang Ya‟juj dan Ma‟juj dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif, yaitu dengan cara menguraikan dan mendeskripsikan hasil dari penelitian yang peneliti dapatkan melalui penelitian yang dilakukan.

2. Sumber Data

Metode yang digunakan untuk bahan penulisan bersifat Library Research guna memperoleh landasan teoritis yang diperoleh dari literature dan referensi yang berkaitan dengan tema yang akan dibahas. Adapun yang digunakan untuk menunjang penelitian ini adalah:

a. Data Primer, yaitu Al-Qur‟an dan Kitab Tafsir al-Misbah karya M. Quraish Shihab

b. Data Skunder, adalah berbagai dokumen yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian yang didapat dari bahan pustaka berupa buku-buku, artikel ilmiah, media online, media masa, kamus, dan lainnya.

3. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian kepustakaan yaitu upaya pengidentifikasi secara sistematis dan melakukan analisis terhadap dokumen-dokumen yang memuat informasi yang berkaitan dengan tema, objek, dan masalah penelitian yang akan dilakukan.

4. Teknik analisis data

Teknik analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpensikan, atau mudah dipahami dan diinformasikan kepada orang lain.

(23)

9

Pada tahapan analisis data, data diolah dan dimanfaatkan sedemikian rupa sampai dapat menyimpulkan kebenaran-kebenaran yang dapat dipakai untuk menjawab persoalan yang diajukan dalam peneliti. Adapun data-data tersebut dianalisis menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu suatu metode menganalisis dan menjelaskan suatu permasalahan dengan memberikan suatu gambaran secara jelas sehingga menemukan jawaban yang diharapkan.

H. Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penyusunan skripsi ini mengikuti pada pedoman dan penulisan IIQ Jakarta 2011, dan penulisan membaginya kepada lima bab, yang garis besarnya penulis gambarkan sebagai berikut:

Bab I: Pendahuluan

Bab ini merupakan bagian pendahuluan yang memuat latar belakang, identifikasi masalah, batasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodelogi penelitian, sistematika penulisan. Dengan berangkat dari pendahuluan kita sudah mengetahui garis besar penelitian bab pertama ini adalah sebagai pengantar. Adapun isi penelitian seluruhnya tertuang dalam bab II, III, IV.

Inti dari penelitian seluruhnya tertuang dalam bab V, berisi penutup dan kesimpulan.

Bab II: Tinjauan Umum Tentang Ya‟juj dan Ma‟juj

Bab ini merupakan kajian teori tentang Kisah Ya‟juj Dan Ma‟juj dalam Al-Qur‟an dan Hadits, Ya‟juj dan Ma‟juj menurut para Ulama Klasik dan Kontemporer, dan yang berkembang di Media.

Bab III: Quraish Shihab tentang Ya‟juj dan Ma‟juj

Bab ini membahas dan menguraikan tentang biografi Quraish Shihab, sistematika penafsirannya, pandangan al-Misbah tentang Ya‟juj dan Ma‟juj.

Bab IV: Analisis

Bab ini menganalisa penafsiran ayat tentang ya‟juj dan ma‟juj dalam tafsir al- Misbah yang kontektualisasi dalam kehidupan di masa sekarang.

Bab V : Penutup dan Kesimpulan

Dalam bab V penulis mengakhiri penulisan ini dengan memberikan beberapa kesimpulan dan juga menyampaikan beberapa saran yang berhubungan dengan kajian penulisan.

(24)

1

1 BAB V

PENUTUP A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dipaparkan secara luas, akhirnya penulis sampai pada kesimpulan. Bahwa Ya’juj dan Ma’juj itu ada beberapa pendapat:

1. Ya’juj dan Ma’juj sudah terjadi di masa lampau, mereka adalah bangsa Tartar dan Mongol, Mereka berasal dari satu Bapak yang bernama Turk, dan bertempat tinggal di bagian utara Asia. Negara mereka memanjang dari Tibet dan Cina sampai ke Laut Baku Utara di Barat sampai negeri Turkistan. Diberbagai zaman bangsa-bangsa ini sering menyerang bagsa-bangsa tetangga. Mereka sering mengadakan kerusakan di muka bumi dan menghancurkan bangsa-bangsa. Diantara mereka ada bangsa-bangsa yang buas, turun dari bukit tinggi dari Asia Tengah dan pergi ke Eropa pada masa dahulu, seperti bangsa Smith, Sumeria dan Hun. Mereka banyak menyerang negeri- negeri Cina dan Asia Barat yang merupakan tempat menetap para nabi.

2. Ya’juj dan Ma’juj muncul di masa yang akan datang. Yaitu ketika menjelang kiamat menjelang akhir dunia dimana Nabi Isa as telah membunuh Dajjal yang telah turun terlebih dahulu. Namun hal ini belum bisa dipastikan kapan kemunculan kedua mereka ini akan terjadi, karena hanya Allah SWT yang mengetahui hal ini. Tapi yang jelas mereka akan turun pada akhir dunia sebagai pertanda bahwa akhir dunia akan menjelang datang.

3. Ya’juj dan Ma’juj terjadi dimasa sekarang, karena dari teks ayat Al-Qur’an ( ىف نودسفم ضرلاا) hanya disebutkan Ya’juj dan Ma’juj itu adalah yang suka membuat kerusakan dimuka bumi, berarti itu adalah perbuatan manusia. Seperti peristiwa menghancurkan khazanah-khazanah Islam yang ada di Irak oleh non muslim dan peristiwa terjadinya perusakan di Siriyah masa sekarang yang menghancurkan khazanah central pendidikan umat Islam begitu juga yang terjadi di Mesir, Pakistan, Yaman, Turki, dan lain-lainnya. Karena di dalam Al-Qur’an ada ayat tersebut tidak ada penjelasan yang kongkrit tentang masa yang lalu atau masa yang akan datang.

Yang menghancurkan Ya’juj dan Ma’juj adalah Dzul Qarnain, Dzul Qarnain adalah suatu raja yang mempunyai dua tanduk, yang menguasai dunia dari Barat- Timur sampai tenggelamnya matahari tidak terlihat batasan daratan.

(25)

2

2 B. Saran-saran

1. Mengingat bahwa di masa yang akan datang ada suatu masa yang akan terjadi datangnya Ya’juj dan Ma’juj yang begitu dahsyat godaannya terhadap keimanan umat manusia, maka disarankan kepada umat Islam sejak dini sudah membentengi anak cucunya dengan keimanan dan ketauhidan yang kokoh sehingga tidak mudah tergoda dengan datangnya gangguan-gangguan yang akan menghancurkan keimanan.

2. Tanamkan rasa pesatuan dan kesatuan umat sehingga tidak terjadi konflik di antara sesama Islam dan sesama bangsa yang pada akhirnya memicu permusuhan dan peperangan yang akan menghancurkan bangsa.

3. Hindarilah adanya fitnah-fitnah yang bersumberkan sifat adu domba yang akhirnya memicu perpecahan kesatuan umat dan memicu peperangan antar bangsa yang berujung peperangan dan kehancuran bumi atau dunia.

(26)

DAFTAR PUSTAKA Al-Qur‟an al-Karim

Ahmad bin Hanbal. Musnad Ahmad. Muassasah al-Risalah. 2001.

Al-Alusy, Sayyid Mahmud. Ruh al-Ma‟ani. Dar al-Hadits, Kairo, 2005.

Al-Baidlowy, abdullah bin Umar bin Muhammad saw. Anwar at-Tanzil wa Asrar at-Ta‟wil. Maktabah Taufiqiyah. Kairo. Mesir.

Al-Basyuni, Hamid Ahmad al-Thohir. Shahihu Qishoshi Al-Qur‟an. Dar al- Hadits. Kairo 2005.

Ali, Muhammad saw. Waspada Fitnah Dajjal dan Ya’juj wa Ma’juj.

Terjemahan H. M. Bachrun. Dar al-Kutub Islamiyah. Jakarta

Al-Mabidl, Dr. Muhammad saw Ahmad. Al-Masu‟ah. Muassasah al- Muhktar. Kairo. 2005.

Al-Zuhaili, Wahbah bin Mustafa. Al-Tafsir al-Munir. Dar al-Fikr al- Mu‟ashir. Beirut. Damaskus. 1418 H.

An-Nasai. Sunan al-Kubra. Muassasah ar-Risalah. Beirut. 2001.

As-Sa‟di, Abdurrahman bin Nashir. Fitnatu Dajjal wa Ya‟juj wa Ma‟juj.

Terjemahan Mutsana Abdul Qohar. Dar an-Naba

Falyafil, Husain Zakariyah. Ya‟juj wa Ma‟juj. Maktabah Ibnu Sina. Kairo.

Horriyah. Kisah-Kisah Sangat Misterius Super Inspiratif Dalam Al-Qur‟an.

Bening. Yogyakarta. 2011

Ibnu Katsir. Al-Bidayah wa al-Nihayah. Dar al-Hadits. Kairo. 2006.

RI, Kementrian Agama. Al-Qur’an dan tafsirnya Jilid 5 Juz 13-14-15.

Jakarta. 2010

Quthan, Mana‟ul. Pembahasan Ilmu Al-Qur’an 2. PT RINEKA CIPTA, Jakarta.

Al-Qurthubi Syaikh Imam, Tafsir al-Qurthubi; penerjemah Amir Hamzah, Pustaka Azzam, 2008, hal. 146

(27)

2

Sayyid Mahmud al-alusy, Ruh al-Ma‟ani, hal. 503, Dar al-Hadits, Kairo 2005

Hamid Ahmad al-Thohir al-Basyuni, Shahihu Qishoshi al-Qur‟an, Dar al-Hadits, Kairo 2005

Ibnu Katsir, al-Bidayah wa al-Nihayah, hal. 119, jilid 1, Dar al- Hadits, Kairo, 2006

M. Quraish Ahihab, Tafsir al-Misbah, Jakarta: Lentera Hati, 2002 VOL. 15Cet. 1, hal. 371

Terjemahan dari Tafsir Al-Maraghi (Edisi Bahasa Arab), Ahmad Mustafa al-Maraghi,(Mesir: Mustafa al-Babi al-Halabi) Juz XVI, H. 20

HR Bukhari 3348 dan Muslim 222 dan Tirmidzi 3169

Muhammad bin Shalih al-„Utsaimin, Tafsir Al-Kahfi, Jakarta: Pustaka as-Sunnah 2005, cet. I, hal. 272

Horriyah, Kisah-kisah Sangat Misterius Super Inspiratif Dalam al- Qur‟an, hal. 70, Bening, Yogyakarta, 2011

Abdullah bin Umar bin Muhammad al-Baidlowy, Anwar at-Tanzil wa Asrar at-Ta‟wil, hal. 28, jilid 2, maktabah Taufiqitah, Kairo-Mesir

An-Nasai, Sunan al-Kubra, Muassasah ar-Risalah, Beriut 2001, Hadits nomor 11276, jilid 10, hal. 188

Dr. Muhammad ahmad al-Mabidl, al-Masu‟ah, hal. 800, Muassasah al-Mukhtar, Kairo 2005

Muhammad Ali, Waspada Fitnah Dajjal dan Ya‟juj wa Ma‟juj, Terjemahan H.M. Bachrun, hal. 8, dar al-Kutub Islamiyah Jakarta

Abdurrahman bin Nashir as-Sa‟di, Fitnatun Dajjal wa Ya‟juj wa Ma‟juj, terjemahan Mutsna Abdul Qohar, hal.12, Dar an-Naba

Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad, Muassasah al-Risalah 2001, jilid 29, hal. 172

(28)

3

Wahbah bin Mustafa al-Zuhaili, al-Tafsir al-Munir, hal. 21 jilid 16, Dar al-Fikr al-Mu‟ashir, Beirut Damaskus 1418 H.

Lih. Pendapat para Ulama mengenai makna “pengrusakan mereka” dalam Jami‟ Al Bayan (16/14) dan Al Muharrar Al Wajiz (10/449)

Riwayat ini dikemukakan oleh Ibnu Katsir dalam Tafsirannya (3/104) dan al- Alusi dalam Ruh al-Ma‟ani (5/138)

Referensi

Dokumen terkait

1 Di dalam Pasal 24C ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 dinyatakan bahwa kewenangan Mahkamah Konstitusi adalah mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya

B OUTLINE DOKUMEN 1 Pendahuluan 0,5 2 Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya 0,5 3 Arahan Strategis Nasional Bidang Cipta Karya 0,5 4 Profil Kabupaten 0,5 5

Artinya dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa keadilan organisasi, kepuasan kerja, dan pemberdayaan pegawai secara simultan (bersama-sama)

Hubungan negatif antara variabel Tingkat upah terhadap Kesempatan Kerja yang diperoleh dalam penelitian ini didukung oleh penelitian Lestari (2010), berdasarkan

Maksud dari Penyusunan Rencana Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pesisir Selatan ini adalah untuk mengetahui dan mendokumenkan perencanaan dalam kurun waktu satu

Berdasarkan kebijakan pembiayaan yang telah berjalan pada tahun-tahun sebelumnya, pada masa mendatang sumber pembiayaan anggaran masih akan tetap diprioritaskan pada penerbitan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM.. Angka di akhir Tanggal penutupan menunjukkan jumlah kali perpanjangan tanggal penutupan proyek 2). Progres Varian positif menunjukkan penyerapan dana

Menjadi program studi yang terkemuka di dalam keilmuan dan teknologi teknik sipil dalam rangka ikut serta membangun peradaban bangsa melalui pengembangan ilmu