Bab II Tinjauan Pustaka Politeknik Negeri Sriwijaya
6 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori 2.1.1 Jasa Kontruksi
Menurut undang-undang (UUJK) adalah pengertian jasa konstruksi suatu kegiatan untuk membangun sarana ataupun prasarana yang pada pengerjaannya meliputi pembangunan gedung (building construction), instalasi mekanikal &
elektrikal, dan juga pembangunan prasarana sipil (civil engineer). Jasa ini sangat dibutuhkan dalam pembangunan fasilitas umum hingga kantor, oleh karena itu kegiatan ini diatur landasan hukumnya dalam UU No.18 Tahun 1999 yang mengatur Tentang Jasa Konstruksi.
Menurut Undang-undang yang mengatur tentang jasa konstruksi bahwa, hal ini memiliki pengertian yaitu suatu “layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan jasa konsultansi pengawasan pekerjaan konstruksi”.
2.1.2 Penyusunan Laporan Keuangan Jasa Kontruksi
Menyusun laporan keuangan konstruksi memerlukan data yang akan diolah secara sitematis. Misalnya, laporan neraca keseimbangan, laporan analisis keuntungan dan kerugian, dan lain sebagainya. Berikut ini adalah data yang diperlukan untuk melakukan pencatatan laporan keuangan:
1. Data pencatatan, hal yang menjadi langkah awal dalam pencatatan laporan keuangan konstruksi yang selanjutnya akan diproses untuk kelengkapan data analisis. Data pencatatan ini meliputi beberapa variable, di antaranya adalah data penerimaan bukti transaksi, data pencatatan jurnal keuangan perusahaan, data rekapitulasi hasil transaksi perusahaan.
2. Data analisis, laporan keuangan pada bidang konstruksi harus disertai dengan adanya data analisis untuk mengetahui beberapa informasi penting mengenai perusahaan. Data ini diperlukan supaya laporan keuangan sebuah perusahaan terlihat perkembangannya. Maka, penyusunan data analisis ini disusun berdasarkan analisa tentang neraca keseimbangan
Politeknik Negeri Sriwijaya 7
Bab II Tinjauan Pustaka saldo, analisa tentang aset dan ekuiditas perusahaan, pembuatan neraca lajur dan jurnal penyelesaian, neraca saldo penutup, neraca saldo jurnal balik, laporan analisis keuangan.
2.1.3 Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Kontruksi
Menurut Fahmi (2012:5), tujuan dari pembuatan laporan keuangan adalah agar dapat memberikan informasi pada pihak yang memiliki kepentingan mengenai kondisi suatu perusahaan yang dinilai dari sudut angka dengan penilaian dalam satuan moneter.
Menurut Kasmir (2013:10), mengungkapkan secara rinci tentang tujuan dari pembuatan laporan keuangan adalah untuk:
1. Media informasi mengenai jenis dan total aktiva (harta) yang terdapat pada suatu perusahaan.
2. Media informasi mengenai jenis dan total kewajiban serta modal pada suatu perushaan yang dimiliki.
3. Media informasi mengenai jenis dan total pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan pada periode tertentu.
4. Media informasi mengenai jenis dan total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan pada periode tertentu.
5. Media informasi mengenai kinerja manajemen dalam perusahaan pada periode tertentu.
6. Media informasi mengenai catatan-catatan yang terdapat pada laporan keuangan.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan bertujuan untuk memberikan gambaran dan sebagai media informasi yang jelas mengenai kondisi keuangan pada suatu perusahaan bagi para pengguna laporan keuangan.
2.2 Teori Judul 2.2.1 Pengembangan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan. Dalam Kamus Umum Bahasa
Politeknik Negeri Sriwijaya 8
Bab II Tinjauan Pustaka Indonesia karya WJS Poerwadarminta, bahwa pengembangan adalah perbuatan menjadikan bertambah, berubah sempurna (pikiran, pengetahuan dan sebagainya).
Dapat disimpulkan bahwa pengembangan merupakan suatu usaha yang dilakukan seacara terarah dan terencana untuk membuat dan memperbaiki, sehingga menjadi produk yang semakin bermanfaat untuk meningkatkan kualitas sebagai upaya menciptakan mutu yang lebih baik.
2.2.2 Media
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Media merupakan alat (sarana) komunikasi untuk menyampaikan suatu informasi. Adapun media dalam konsep perancangan ini didefinisikan sebagai alat (sarana) yang akan digunakan untuk menyampaikan informasi terkait celengan dari masa ke masa.
Menurut Arsyad (2002:4), Media adalah semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan atau pendapat, sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.
Selain berfungsi sebagai sumber informasi, media juga berfungsi sebagai sarana untuk mengekspresikan pendapat, ide, dan gagasan.
Adapun jenis-jenis media adalah sebagai berikut.
1. Media visual adalah media yang mengandalkan indra penglihatan.
Biasanya memanfaatkan alat proyeksi atau proyektor sebagai perantara.
Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam bentuk visual.
2. Media audio dapat digunakan untuk menyalurkan pesan audio dari
sumber pesan ke penerima pesan. Media audio berkaitan erat dengan indra pendengaran.
3. Media audio visual dapat menampilkan suara dan gambar.
2.2.3 Pelaporan
Menurut Luther M. Gullick dalam bukunya Papers on the Science of Administration, Pelaporan (Reporting) merupakan salah satu fungsi manajemen
Politeknik Negeri Sriwijaya 9
Bab II Tinjauan Pustaka berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.
Pelaporan merupakan catatan yg memberikan informasi tentang kegiatan tertentu dan hasilnya disampaikan ke pihak yang berwenang atau berkaitan dengan kegiatan tertentu (Siagina, 2003).
Manfaat pencatatan sebagai dasar untuk pelaporan adalah sebagai berikut (Manullang, 2006):
1. Memberi informasi tentang keadaan masalah/kegiatan.
2. Sebagai bukti dari suatu kegiatan/peristiwa.
3. Bahan proses belajar dan bahan penelitian.
4. Sebagai pertanggung jawaban.
5. Bahan pembuatan laporan.
6. Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
7. Bukti hukum.
8. Alat komunikasi dalam penyampaian pesan serta meningkatkan kegiatan peristiwa khusus.
2.2.4 Informasi
Menurut Rochaety, E, et al (2013:6) menyatakan bahwa, “Informasi merupakan kumpulan data yang telah diolah baik bersifat kualitatif maupun kuantitatif dan memiliki arti lebih luas”.
Menurut Sutabri (2014:02) menyatakan bahwa, “Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi, dan pengorganisasian atau pentaan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan bagi penggunaanya”.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah sebuah data yang telah diolah diproses untuk mendapatkan pengetahuan.
2.2.5 Keuangan
Menurut Nana Sudjana dan Berlian, Finansial atau keuangan adalah sebuah seni sekaligus ilmu yang digunakan untuk mengatur dan mengelola uang.
Politeknik Negeri Sriwijaya 10
Bab II Tinjauan Pustaka Finansial erat hubungannya dengan sebuah proses, pasar, serta instrumen yang melibatkan berbagai elemen. Elemen yang dimaksud adalah para individu serta pemerintah.
Menurut Martono dan Harjito, Financial adalah aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan dana, menggunakannya, dan mengelolanya dengan tujuan tertentu. Mereka juga menyebut finansial sebagai pembelanjaan perusahaan.
2.2.6 Website
Menurut Yuhefizar (2013:2), Website adalah keseluruhan halaman- halaman web yang terdapat dari sebuah domain yang mengandung informasi.
Sebuah website biasanya dibangun atas banyak halaman web yang saling berhubungan. Hubungan antara satu halaman web dengan halaman web yang lainnya disebut dengan Hyperlink sedangkan teks yang dijadikan media penghubung disebut Hypertext.
Adapun beberapa fungsi website yang dikategorikan sesuai dengan tujuan bisnis adalah sebagai berikut.
1. Sebagai sarana untuk menyampaikan informasi terbaru dan menarik untuk dibaca oleh customer
2. Sebagai sarana untuk meningkatkan brand perusahaan agar mendatangkan customer lebih banyak lagi.
3. Sebagai media untuk menampung proses transaksi jual beli online.
2.3 Analisa Sistem
Menurut Al Fatta (2001:6), Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan- permasalahan yang diharapkan sehingga dapat di usulkan perbaikan- perbaikannya.
Dalam menganalisa sistem dibutuhkan beberapa perangkat penunjang.
Perangkat yang digunakan dalam analisa sistem adalah Data Flow Diagram
Politeknik Negeri Sriwijaya 11
Bab II Tinjauan Pustaka (DFD), Blockchart, Flowchart, Entity Relationship Diagram (ERD).
2.3.1 Data Flow Diagram (DFD)
Rosa dan Shalahuddin (2013:70) menyatakan bahwa, “Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi informasi yang diaplikasikan sebagai data yang mengalir dari masukan (input) dan keluaran (output).
Berikut ini adalah tahapan-tahapan perancangan dengan menggunakan DFD:
1. Membuat DFD level 0 atau sering disebut juga Context Diagram DFD Level 0 menggambarkan sistem yang akan dibuat sebagai suatu entitas tunggal yang berinteraksi dengan orang maupun sistem lain. DFD level 0 digunakan untuk menggambarkan interaksi antara sistem yang akan dikembangkan dengan entitas luar.
2. Membuat DFD level 1, DFD level 1 digunakan untuk menggambarkan modul-modul yang ada dalam sistem yang akan dikembangkan. DFD Level 1 merupakan hasil breakdown
3. Membuat DFD Level 2, Modul-modul pada DFD Level 1 dapat di- breakdown menjadi DFD Level Modul mana saja yang harus di-breakdown lebih detail tergantung pada tingkat kedetailan modul tersebut.
4. Membuat DFD Level 3 dan seterusnya, DFD Level 3,4,5 dan seterusnya merupakan breakdown dari modul pada DFD Level di-atasnya. Breakdwon pada level 3,4,5 dan seterusnya aturannya sama persis dengan DFD Level 1 atau Level 2.
Adapun simbol-simbol Data Flow Diagram adalah sebagai berikut.
Tabel 2.1 Simbol-Simbol dalam DFD
No. Notasi Keterangan
1.
Proses atau fungsi atau prosedur; pada pemodelan perangkat lunak yang akan diimplementasikan dengan pemograman terstruktur
Politeknik Negeri Sriwijaya 12
Bab II Tinjauan Pustaka Lanjutan Tabel 2.1 Simbol-Simbol dalam DFD
No. Notasi Keterangan
2.
File/basisdata/penyimpanan; pada pemodelan perangkat lunak yang di implementasikan dengan pemograman terstruktur.
3.
Entitas luar (external entity) orang yang berinteraksi dengan perangkat lunak yang dimodelkan atau sistem lain yang terkait dengan aliran data dari sistem yang
dimodelkan
4.
Aliran data merupakan data yang dikirim antar proses, dari penyimpanan ke proses, atau dari proses ke masukkan.
(Sumber: Rosa, dan Shalahuddin, 2013:71) 2.3.2 Blockchart
Blockchart adalah pemodelan proses, masukan, keluaran, dan transaksi dengan menggunakan simbol tertentu yang berfungsi untuk memudahkan pengguna dalam memahami alur sistem yang ada, Kristanto (dalam Hidayah N dkk, 2021).
Pembuatan blockchart harus memudahkan bagi pemakai dalam memahami alur dari sistem atau transaksi.
Adapun simbol-sombol yang sering digunakan dalam blockchart dapat dilihat dalam table berikut ini.
Tabel 2.2 Simbol-simbol pada BlockChart N
o.
Simbol Keterangan
1
Menandakan dokumen, bisa dalam bentuk surat, formulir, buku/bendel/berkas
atau cetakan
Politeknik Negeri Sriwijaya 13
Bab II Tinjauan Pustaka Lanjutan Tabel 2.2 Simbol-simbol pada BlockChart
No. Simbol Keterangan
2. Multi dokumen
3. Proses manual
4. Proses yang dilakukan oleh komputer
5.
Menandakan dokumen yangdiarsipkan (arsip manual)
6.
Data penyimpangan (data storage)
7.
Proses apa saja yang tidak terdefinisi termasuk aktifitas fisik
8.
Terminasi yang mewakili simbol tertentu untuk digunakan pada aliran lain pada halaman yang lain
9.
Terminasi yang mewakili simbol tertentu untuk digunakan pada aliran lain pada halaman yang sama
10.
Terminasi yang menandakan awal dan akhir dari suatu aliran
11.
Pengambilan keputusan (decision)
Politeknik Negeri Sriwijaya 14
Bab II Tinjauan Pustaka Lanjutan Tabel 2.2 Simbol-simbol pada BlockChart
No. Simbol Keterangan
12
Layar peraga (monitor)
13 Pemasukan data secara manual
Sumber: Kristanto (2018:76)
2.3.3 Flowchart
Ladjamudin (2005:211) Menyatakan bahwa, “Flowchart adalah bagan- bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesain suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma.
Adapun simbol-simbol Flowchart adalah sebagai berikut.
Tabel 2.3 Simbol-Simbol FlowChart
No. Simbol Arti
1.
Simbol Start atau End yang mendefinisikan awal atau akhir dari sebuah flowchart
2.
Simbol pemrosesan yang terjadi pada sebuah alur kerja
3.
Simbol Input/Output yang mendefinisikan masukan dan keluaran proses
4.
Simbol untuk memutuskan proses lanjutan dari kondisi tertentu
Politeknik Negeri Sriwijaya 15
Bab II Tinjauan Pustaka Lanjutan Tabel 2.3 Simbol-Simbol FlowChart
No. Simbol Arti
5. Simbol konektor untuk menyambung
proses pada lembar kerja yang sama
6. Simbol konektor untuk menyambung
proses pada lembar kerja yang berbeda
7. Simbol untuk menghubungkan antar proses atau antar symbol
8. Simbol yang menyatakan piranti keluaran, seperti layar monitor, printer, dll
9.
Simbol yang mendefinisikan proses yang dilakukan secara manual
10.
Simbol masukan atau keluaran dari atau ke sebuah dokumen
11.
Simbol yang menyatakan bagian dari program (subprogram)
12.
Simbol masukan atau keluaran dari atau ke sebuah pita magnetic
13. Simbol database atau basis data
(Sumber: Kadir, 2012:17)
2.3.4 Entity Relationship Diagram (ERD)
Yakub (2012:60) menyatakan bahwa, “Entity relationship diagram
Politeknik Negeri Sriwijaya 16
Bab II Tinjauan Pustaka (ERD) untuk mendokumentasikan data perusahaan dengan mengidentifikasikan jenis entitas (entity) dan hubungannya ERD merupakan suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan pada sistem secara acak”.
Adapun simbol-simbol Entity relationship diagram sebagai berikut.
Tabel 2.4 Simbol-Simbol Entity Relationship Diagram (ERD)
No. Nama Simbol Keterangan
1. Entitas Berupa orang, kejadian, atau benda di mana data akan dikumpulkan
2. Atribute
Merupakan properti dari entitas.
Nama atribut harus merupakan kata benda
3. Relationship
Menunjukkan hubungan antar 2 entitas. Dideskripsikan dengan kata kerja
4. Link Sebagai penghubung antara entitas
dan relationship serta entitas dan atribute
(Sumber: Yakub, 2012:60)
2.1 Penelitian Terdahulu
Berikut beberapa contoh penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti yang dapat digunakan sebagai acuan dan pengetahuan.
1. Berdasarkan Penelitian (Asharto Batu., Supriyono, Endah Muslimah, Jurnal Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi 2018) berjudul
“Perancangan Sistem Informasi Manajemen Kas Berbasis Web Studi Kasus.” Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem informasi pengelolaan kas masuk dan kas keluar berbasis web pada Rumah Sakit dr.
Etty Asharto Batu. Hasil dari penelitian ini adalah menghasilkan sebuah rancangan sistem informasi yang mampu mengelola pemasukan kas dan
Politeknik Negeri Sriwijaya 17
Bab II Tinjauan Pustaka pengeluaran kas secara real time, sehingga mendukung pengguna sistem untuk bekerja lebih baik.Metode penelitian ini menggunakan metode Waterfall.
2. Berdasarkan Penelitian (Castaka Agus Sugianto, Iqna Aulia, Jurnal RESTI (Rekayasa Sistem dan Teknologi Informasi) 2017. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan merancang sistem informasi kerjasama berbasis web untuk memudahkan penyusunan dokumen kerjasama, Metode penelitian yang digunakan adalah waterfall.
3. Berdasarkan Penelitian (Pradnyana, I Made Ardwi, Agus, dan Jiwa Pemana. Jurnal Sains dan Teknologi 7, no. 1 2018) yang berjudul
“Pengembangan prototipe Sistem Informasi Manajemen Prestasi dan Beasiswa Undiksha (PRABA)” yang menggunakan metodologi pengembangan prototyping melalui pengumpulan data dan studi literatur, analisis dan perancangan serta implementasi dan pengujian.
4. Berdasarkan Penelitian (Billy Marentek, Arie S.M.Lumenta, Oktavian A.
Lantang, Jurnal Teknik Informatika, Vol.12, No.1, 2017 ) yang berjudul
“ Rancang Bangun Web Service Sistem Informasi Keuangan GMIM Wilayah Tomohon 3.” Penelitian ini bertujuan untuk membuat aplikasi Web Service Sistem Informasi Keuangan GMIM Wilayah 3 untuk mengatasi permasalahan pengelolaan data keuangan yang ada.
Gambar 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu