• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN INDUSTRI GULA RAJAWALI II JATITUJUH TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI DI KECAMATAN JATITUJUH KABUPATEN MAJALENGKA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANAN INDUSTRI GULA RAJAWALI II JATITUJUH TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI DI KECAMATAN JATITUJUH KABUPATEN MAJALENGKA."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMAKASIH ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... 1

DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

B. Rumusan Masalah Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

C. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

D. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

E. Struktur Organisasi Skripsi ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

A.Industri ... Error! Bookmark not defined.

1. Pengertian Industri ... Error! Bookmark not defined.

2. Klasifikasi Industri ... Error! Bookmark not defined.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Industri ... Error! Bookmark not defined.

4. Dampak Kegiatan dan Permasalahan Industri ... Error! Bookmark not defined.

5. Industri Dalam Kajian Geografi ... Error! Bookmark not defined.

6. Peraturan Perindustrian ... Error! Bookmark not defined.

B. Corporate Social Responsibility (CSR) ... Error! Bookmark not defined.

1. Pengertian ... Error! Bookmark not defined.

2. Prinsip CSR ... Error! Bookmark not defined.

3. Konsep CSR ... Error! Bookmark not defined.

4. Jenis-jenis Program CSR ... Error! Bookmark not defined.

C. Kondisi Sosial Ekonomi ... Error! Bookmark not defined.

1. Pengertian ... Error! Bookmark not defined.

(2)

3. Pendapatan ... Error! Bookmark not defined.

4. Kesehatan ... Error! Bookmark not defined.

D. Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined.

A. Metode dan Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

B. Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined.

C. Definisi Operasional ... Error! Bookmark not defined.

D. Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

E. Prosedur Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data .. Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Wilayah Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1. Kondisi Fisik Wilayah Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

2. Sosial Ekonomi Wilayah Penelitian... Error! Bookmark not defined.

B. Deskripsi Data ... Error! Bookmark not defined.

1. Program CSR PG Rajawali II Jatitujuh (X) ... Error! Bookmark not defined.

2. Sosial Ekonomi ... Error! Bookmark not defined.

C. Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

1. Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.

2. Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.

3. Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

D. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Simpulan ... Error! Bookmark not defined.

B. Saran... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

(3)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Sumber daya yang tersebar luas hendaknya dikelola dan dimanfaatkan

sebaik-baiknya. Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya secara maksimal akan

berdampak pada peningkatan kesejahteraan manusia. Langkah-langkah untuk

mengelola dan memanfaatkan sumber daya merupakan upaya dari pembangunan.

Rostow (dalam Budiman, 2000, hlm. 25) mengemukakan bahwa “pembangunan

adalah proses yang bergerak dalam sebuah garis lurus, yakni dari masyarakat

terbelakang ke masyarakat yang maju.” Pembangunan merupakan suatu upaya yang

harus dilakukan oleh suatu negara. Dalam pelaksanaannya, pembangunan yang

dilaksanakan oleh suatu negara perlu memahami berbagai potensi yang dimilikinya,

diantaranya bidang pertanian, pendidikan, kesehatan, politik, hukum dan bidang

ekonomi yang meliputi perdagangan dan industri. Selain itu, suatu negara juga

harus peka terhadap kondisi perkembangan global apabila ingin mendapatkan

manfaat yang maksimal dari pembangunan yang dilaksanakannya.

Fenomena yang berkembang saat ini, bidang ekonomi yang meliputi sektor

perdagangan dan industri memiliki peran yang penting dalam pembangunan suatu

negara. Pembangunan di bidang ekonomi merupakan hal atau dasar yang penting

bagi suatu negara. Karena apabila bidang ekonomi berhasil, maka bidang-bidang

lain seperti bidang pertanian, kesehatan, pendidikan dan lain-lainnya akan terbantu.

Sektor industri memiliki peranan yang penting dalam pembangunan nasional.

Dari tahun ke tahun perkembangan pada sektor industri makin nyata terlihat.

Ditandai dengan banyaknya pertumbuhan pabrik-pabrik di berbagai daerah di

Indonesia, banyak masyarakat yang bekerja pada sektor industri tersebut. Forbes

(1986, hlm. 19) mengemukakan bahwa “jarak antara negara kaya industri dan

negara berkembang semakin melebar.” Apabila berkaca pada negara-negara maju

di dunia, peranan sektor industri pada negara-negara maju lebih dominan

(4)

2

mengungkapkan bahwa “daerah-daerah atau bangsa-bangsa yang memiliki tingkat

perkembangan industri yang tinggi pada umumnya merupakan pusat-pusat

kekuatan ekonomi dan kekuatan politik.” Hal ini karena sektor industri memiliki

beberapa keunggulan dibandingkan dengan sektor lainnya, diantaranya yaitu nilai

kapitalisasi modal yang tertanam sangat besar, kemampuan menyerap tenaga kerja

yang besar, juga kemampuan menciptakan nilai tambah (value added creation) dari

setiap input atau bahan dasar yang diolah.

Perkembangan pembangunan sektor industri dari pembangunan nasional

dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi telah memberikan perubahan pada

struktur kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut berpengaruh terhadap kondisi

sosial ekonomi masyarakat dan lingkungan sekitar industri. Nor Hadi (2011, hlm.

36) mengungkapkan pengaruh keberadaan perusahaan indsutri terbagi kedalam dua

kategori, yakni positif (positive externalities) dan negatif (negative externalities).

Secara positif, perusahaan industri akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

sosial dan lingkungan dalam bentuk peningkatan kesejahteraan, infrastruktur, tata

sosial dan ilmu pengetahuan. Secara negatif, keberadaan perusahaan dapat

melahirkan ketimpangan sosial, diskriminasi, relokasi masyarakat kecil akibat

digunakan untuk kawasan industi, degradasi lingkungan dan lain-lain.

Keberadaan suatu industri pasti memberikan profit yang besar terhadap

perusahaanya. Rahman (2009) mengungkapkan bahwa perusahaan industri

terkadang memandang dirinya sebagai organisasi yang bertujuan mengeruk

keuntungan semata. Kontribusinya terhadap masyarakat sekitar hanya berupa

penyediaan lapangan kerja dan mekanisme pajak yang dipungut pemerintah.

Padahal, masyarakat sekitar industri membutuhkan kontribusi yang lebih dari itu.

Aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh perusahaan industri telah membawa

kerusakan pada lingkungan sekitarnya, seperti tercemarnya sumber air, polusi

udara, suara kebisingan, rusaknya jalan dan lain-lain. Perusahaan seringkali

membebankan biaya perbaikannya hanya pada pemerintah semata.

Namun seiring perkembangan jaman, belakangan ini perusahaan mulai

menyadari pentingnya peran lingkungan internal dan eksternal terhadap

(5)

3

melainkan juga sebagai partner. Maka lahirlah Corporate Social Responcibility

(CSR) atau tanggung jawab sosial korporat.

Sebagaimana dikemukakan oleh Suharto (2009, hlm. 105) bahwa CSR

merupakan “kepedulian perusahaan yang menyisihkan sebagian keuntungannya

(profit) bagi kepentingan pembangunan manusia (people) dan lingkungan (planet)

secara berkelanjutan berdasarkan prosedur (procedure) yang tepat dan profesional.”

Keberadaan CSR pada suatu perusahaan akan memberikan dampak terhadap

masyarakat sekitar perusahaan. Perusahaan yang mengandalkan benificience

semata terkadang merasa telah melakukan CSR dengan baik. Misalnya,

memberikan memberikan sumbangan gratis untuk kegiatan para pemuda sekitar

perusahaan. Padahal, sebenarnya itu malah memberikan dampak yang negatif,

diantaranya membuat masyarakat malas dan berperilaku konsumtif. CSR

semestinya harus mengintegrasikan antara kepentingan shareholder dan

stakeholder. Program CSR yang dimiliki oleh perusahaan jangan hanya fokus pada

hasil semata, melainkan juga pada proses untuk mencapai hasil tersebut.

Post dkk. (dalam Kartini, 2013) mengungkapkan CSR berdasarkan prinsip

Stewardship. Pertama, perusahaan diharapkan untuk melakukan berbagai aktivitas

yang tidak hanya baik untuk perusahaan tetapi juga baik untuk lingkungan

sekitarnya. Kedua, para manajer perusahaan memiliki kewajiban untuk

menyeimbangkan kepentingan berbagai konstituen utama perusahaan. Ketiga,

manajer perusahaan memiliki tanggung jawab untuk melayani masyarakat.

Pada tahun 1971, Pemerintah Indonesia mengadakan kerjasama dengan Bank

Dunia membentuk Indonesian Sugar Study (ISS) dalam rangka swasembada gula.

Salah satu programnya adalah mencari areal baru yang berorientasi pada lahan

kering. Hasil survey yang dilakukan pada tahun 1972-1975, menyatakan

areal Badan Kuasa Pemangku Hutan (BKPH) Jatitujuh, Kerticala, Cibenda, dan

Jatimunggul cocok untuk pertanaman tebu sehingga pada tanggal 9 Agustus 1975

dikeluarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian (SK Mentan) No.

795/VI/1975 tentang izin prinsip pendirian Pabrik Gula (PG) di Jatitujuh yang

dikenal dengan nama Proyek Gula Jatitujuh dan diikuti SK Mentan No.

(6)

4

dibangun, dan pada tahun 1980 PG Jatitujuh mulai beroperasi. Pada tanggal 5

September 1980, manajemen ditangani oleh Perusahaan Negara Perkebunan (PNP)

XIV namun pada tahun 1989 manajemen mengalami perubahan dan diambil alih

oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia hingga pada saat ini. Produksi tebu

diperkirakan sekitar 77-81 ton per hektar. Total area perkebunan tebu sekitar 12.000

hektar berada pada Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Majalengka. Adapun luas

[image:6.595.110.512.322.426.2]

wilayah kebun tebu perkabupaten bisa dilihat pada tabel 1.1

Tabel 1.1

Data Luas Area Perkebunan ( Tahun 1976-2004)

No. Lokasi Area Perkebunan

Tahun 1976-2004 Proyeksi Tahun 2005-2029

Luas (Ha) Luas (Ha)

1. Daerah Indramayu 5.784,35 5.673,03

2. Daerah Majalengka 6.238,15 6.248,52

Total 13.022,50 11.921,65

Sumber: PG Rajawali II Jatitujuh 2013

PG Rajawali II Jatitujuh merupakan perusahaan industri yang bergerak

dibidang pangan. Perusahaan ini mengambil bahan mentahnya langsung dari kebun

yang berlokasi dekat dengannya, area perkebunan yang luas membutuhkan tenaga

yang banyak untuk mengolahnya. Tidak sedikit penduduk sekitar industri yang

menjadi tenaga pekerja pada perusahaan ini.

Keberadaan perusahaan atau industri pada suatu daerah sudah sepantasnya

memberikan peningkatan kesejahteraan pada kehidupan masyarakat sekitar. Tidak

hanya menyerap tenaga kerja penduduk setempat, melainkan harus juga

memberikan kontribusinya terhadap masyarakat, perusahaan harus menyisihkan

keuntungannya untuk pembangunan masyarakat serta menjaga lingkungan

sekitarnya.

Pendidikan, pendapatan dan kesehatan merupakan komponen-komponen yang

sangat penting untuk menentukan suatu kesejahteraan. Komponen-komponen ini

(7)

5

pendapatan yang tinggi maka tingkat pendidikan dan kesehatan pun akan baik. Pun

sebaliknya, pendidikan yang tinggi akan memberikan pekerjaan yang lebih layak

sehingga akan mendapatkan pendapatan dan kesehatan yang lebih baik pula. Ketiga

komponen ini perlu mendapatkan perhatian yang lebih. Dalam hal ini, apakah

keberadaan suatu perusahaan sudah memberikan CSR dengan semestinya yakni

dengan memperhatikan komponen-komponen tersebut. Atau sebaliknya, malah

acuh terhadap kondisi disekitarnya dan tidak menerapkan konsep CSR yang

semestinya dilaksanakan. Perusahaan seharusnya memiliki program-program CSR

yang jelas, dalam hal ini sudah sepantasnya perusahaan PG Rajawali II Jatitujuh

pun memiliki program-program CSR yang jelas dan terstruktur, namun apakah

telah direalisasikan dengan baik atau malah sebaliknya.

Atas dasar hal yang telah disebutkan, dapat diketahui keberadaan suatu

perusahaan atau industri akan memberikan peranan terhadap kondisi sosial

ekonomi masyarakat daerah sekitar. Oleh karena itu, penyusun merasa tertarik

untuk meneliti mengenai peranan suatu kegiatan industri bahan pangan PG

Rajawali II Jatitujuh terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kecamatan

Jatitujuh.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Dalam penelitian, perumusan masalah perlu dilakukan untuk membatasi

masalah dalam penelitian. Silalahi (2012) mengungkapkan bahwa masalah dalam

penelitian adalah keadaan yang didalamnya terdapat ketidaksesuaian antara aktual

dan ideal diharapakan atau antara apa yang ada dan seharusnya ada. Ketika

menemukan keragauan, kesangsian, kebingungan, atau kemenduaan terhadap suatu

situasi atau fenomena, maka itu dapat dikatakan sebagai masalah penelitian.

Adapun masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah tentang bagaimana

peranan dari suatu kegiatan industri bahan pangan (PG Jatitujuh) terhadap

kehidupan sosial ekonomi di Kecamatan Jatitujuh. Berdasarkan latar belakang yang

telah dibuat, maka dalam penelitian ini dirumuskan untuk menjawab beberapa

(8)

6

1. Bagaimana bentuk program CSR Industri PG Rajawali II Jatitujuh di

Kecamatan Jatitujuh?

2. Seberapa besar kontribusi program CSR Industri PG Rajawali II Jatitujuh

terhadap bidang pendidikan masyarakat di Kecamatan Jatitujuh?

3. Seberapa besar kontribusi program CSR Industri PG Rajawali II Jatitujuh

terhadap pendapatan masyarakat di Kecamatan Jatitujuh?

4. Seberapa besar kontribusi program CSR Industri PG Rajawali II Jatitujuh

terhadap bidang kesehatan masyarakat di Kecamatan Jatitujuh?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengidentifikasi bentuk program CSR industri PG Jatitujuh di

kecamatan Jatitujuh.

2. Untuk menganalisis kontribusi program CSR terhadap pendidikan masyarakat

di Kecamatan Jatitiujuh.

3. Untuk menganalisis kontribusi program CSR terhadap pendapatan masyarakat

Jatitiujuh.

4. Untuk menganalisis kontribusi program CSR industri PG Jatitujuh terhadap

kesehatan masyarakat di kecamatan Jatitujuh.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini terbagi dua, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat berguna untuk

menjadi referensi dan masukan bagi perkembangan ilmu geografi khususnya

geografi pada bidang industri.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadi bahan

pertimbangan perusahaan dalam membuat kebijakan dalam hal

ketenagakerjaan serta peran dalam pembangunan sosial ekonomi masyarakat

(9)

7

sosial ekonomi di sekitar kawasan industri. Dan bagi pihak lain semoga

penelitian ini dapat menjadi informasi tambahan dalam penelitian yang serupa.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Untuk memudahkan dalam memahami penulisan skripsi ini, maka pembahasan

disajikan dalam lima bab, dengan struktur organisasi sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian,

tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.

IIBAB II Kajian Pustaka yang terdiri atas, industri, pengertian industri, klasifikasi

industri, faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan industri, dampak

kegiatan industri, industri dalam kajian geografi, peraturan

perindustrian, CSR, kondisi sosial ekonomi, pengertian kondisi sosial

ekonomi, pendidikan, pendapatan dan kesehatan.

BAB III Metode penelitian yang terdiri dari metode, populasi dan sampel,

definisi operasional, teknik pengumpulan dan analisis data

BAB IV Kondisi fisik wilayah penelitian, sosial ekonomi wilayah penelitian,

deskripsi data, analisis data, pembahasan

(10)
(11)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian berada di Kecamatan Jatitutujuh Kabupaten Majelengka.

Secara geografis Kecamatan Jatitujuh terletak di sebelah Utara Kabupaten

Majalengka. Luas wilayah Kecamatan Jatitujuh adalah 73,66 Km² yang berarti

Kecamatan Jatitujuh hanya sekitar 6,12 % dari luas Wilayah Kabupaten Majalengka

(± 1.204,24 Km²). Dan secara astronomis Kecamatan Jatitujuh terletak pada

koordinat 108o14’38” BT dan 06o37’25” LS.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan untuk peneliti. Sebagaimana

dikemukakan Silalahi (2012, hlm. 180) bahwa desain penelitian adalah “rencana

struktur dan penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan

dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya.” Silalahi

mengungkapkan bahwa secara umum terdapat tiga tipe desain penelitian yakni

desain korelasional, desain eksperimental dan desain studi kasus.

Mengacu kepada tiga desain penelitian yang ditetapkan oleh Silalahi, maka

desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain korelasional.

Alasan menggunakan desain korelasional karena dalam penelitian kali ini terdapat

situasi yang tepat untuk menggunakannya, yakni pengumpulan data terbilang

cepat, tidak dapat memanipulasi variabel karena memanipulasi variabel dianggap

tidak mungkin atau tidak etis, dan berhubungan secara alamiah variabel terjadi atau

ingin melihat bagaimana variabel terjadi secara alamiah berhubungan dengan dunia

(12)

33

3. Metode Penelitian

Metode penelitian berarti cara untuk mendapatkan tujuan yang diharapkan oleh

peneliti. Sebagaimana dikemukakan oleh Wirartha (2006, hlm. 76) bahwa “metode

penelitian adalah suatu cara atau prosedur untuk memperoleh pemecahan terhadap permasalahan yang sedang dihadapi.”

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

deskriptif melalui survey terhadap fenomena-fenomena yang terkait dengan topik

penelitian. Metode ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi atau

masalah-masalah yang bersifat aktual, melalui pengamatan maupun analisis sampai kepada

kesimpulan.

Penelitian deskriptif dalam pelaksanaannya lebih terstruktur, sistematis dan

terkontrol karena peneliti memulai dengan subjek yang jelas dan melaksanakan

penelitian atas sampel dari subjek yang diteliti secara akurat. Sebagaimana

dikemukakan oleh Mely G. Tan (dalam Silalahi 2012, hlm. 28) bahwa

Penelitian yang bersifat deskriptif bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan frekuensi atau penyebaran suatu gejala atau frekuensi adanya hubungan tertentu antara suatu gejala dan gejala lain dalam masyarakat...

Penelitian deskriptif menghasilkan sajian penelitian yang terperinci tentang

satu situasi, setting sosial dan hubungan. Hasil penelitian ini sering digunakan untuk

membuat suatu kebijakan.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian pada dasarnya berarti sekumpulan obyek yang akan

diteliti oleh peneliti. Sebagaimana dikemukakan Pabundu (2005, hlm. 24) bahwa

Populasi adalah himpunan individu atau obyek yang banyaknya terbatas, dengan demikian, populasi merupakan kumpulan individu/obyek, baik berupa mahluk hidup, wilayah, fenomena, yang akan dijadikan perhatian atau pertimbangan bagi peneliti.

Maka berdasarkan batasan diatas peneliti menggunakan dua populasi

(13)

34

a. Populasi Wilayah

Populasi wilayah dalam penelitian ini adalah seluruh desa di wilayah

Kecamatan Jatitujuh yang menjadi sasaran program CSRPG Rajawali II Jatitujuh.

Terdapat 15 desa di Kecamatan Jatitujuh.

b. Populasi Penduduk

Populasi penduduk dalam penelitian ini adalah seluruh penduduk di Kecamatan

Jatitujuh yang mendapatkan program CSR PG Rajawali II Jatitujuh. Jumlah

[image:13.595.109.516.327.705.2]

penduduk per desa di Kecamatan Jatitujuh dapat dilihat pada tabel 3.1

Tabel 3.1

Penduduk Kecamatan Jatitujuh

No Desa Kepala

Keluarga

Jenis Kelamin Total (Jiwa) Laki-laki Perempuan

1 Biayawak 1.612 2.298 2.286 4.602

2 Pasindangan 898 1.301 1.260 2.571

3 Panongan 1.371 2.132 2.131 4.281

4 Panyingkiran 1.192 1.865 1.867 3.746

5 Randegan Kulon 1.076 1.604 1.609 3.226

6 Randegan Wetan 1.085 1.581 1.556 3.149

7 Putridalem 729 1.185 1.170 2.365

8 Jatitengah 1.268 2.104 2.065 4.185

9 Jatitujuh 1.424 2.393 2.360 4.777

10 Babajurang 311 457 427 888

11 Pilangsari 1.788 2.273 2.415 4.707

12 Jatiraga 700 1.114 1.096 2.219

13 Sumber kulon 955 1.588 1.500 3.100

14 Sumber wetan 1.090 1.846 1.720 3.580

15 Pangkalanpari 1.346 1.857 1.751 3.622

Total 15.565 25.604 25.213 51.018

(14)

35

2. Sampel

Sampel adalah satu subset atau tiap bagian dari populasi berdasarkan apakah

itu representatif atau tidak. Sugiyono (2002, hlm. 56) mengemukakan bahwa “sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut." Silalahi (2012) mengemukakan bahwa terdapat dua tipe dalam pemilihan

sampel, yakni sampel probabilitias yang terdiri dari sampel acak sederhana, sampel

sistematis, sistem distratifikasi dan sampel kluster. Dan sampel tak probabilitas

yang terdiri dari aksidental, kuota, bertujuan (sampling purposive) dan bola salju.

Berdasarkan batasan tersebut maka peneliti menggunakan tipe sampel tak

probabilitas.

a. Sampel Wilayah

Teknik yang digunakan dalam menentukan sampel wilayah yaitu dengan

sampling purposive. Menurut Sugiyono (2011, hlm. 68) “sampling purposive

adalah teknik penetuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Adapun yang dijadikan sampel pada penelitian ini adalah desa terdekat dengan lokasi perusahaan,

yakni Desa Pilangsari, Desa Jatitengah, Desa Jatiraga dan Desa Sumber Kulon.

b. Sampel Penduduk

Penduduk yang dijadikan sampel pada penelitian ini adalah penduduk Desa

Pilangsari, Desa Jatiraga, Desa Sumber Kulon dan Desa Sumber Wetan. Data untuk

[image:14.595.125.503.571.709.2]

penentuan jumlah sampel dapat dilihat pada tabel 3.2

Tabel 3.2

Sampel Penduduk

No Desa Kepala

Keluarga

Jenis Kelamin

Total Laki-laki Perempuan

1 Pilangsari 1.791 2.282 2.425 4.707

2 Jatiraga 703 1.119 1.106 2.210

3 Sumber kulon 958 1.594 1.506 3.100

4 Jatitengah 1.268 2.104 2.065 4.185

Total 4.545 6.848 6.764 13.597

(15)

36

Pengambilan sampel dipilih dengan teknik sampling purposive dengan

menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Dixon dan B. Leach.

= [ . � ] ²

Dimana:

N = Jumlah sampel

z = Confidence level, nilai confidence level 95% adalah 1,96

v = Variabel yang dapat diperoleh dengan rumus

= √ −

Dimana:

P = Presantase karakteristik sampel yang dianggap benar

C = Confidence limit/batas kepercayaan (%), dalam penelitian ini diambil

fff10%.

Menentukan presentase karakteristik:

� = ∑∑ � � ×

� = .. ×

� = , ×

� = , %

Menentukan variabel:

= √ −

= √ −

= √ = √ . = ,

Menentukan jumlah sampel:

(16)

37

= [ , . ] ²

= [ , ] ²

= [ , ]²

= ,

Maka sampel penduduk dibulatkan menjadi 85. Adapun untuk menghitung

jumlah sampel yang sebenarnya, maka dibuat koreksi dengan menggunakan rumus:

′ =

+ �

Keterangan:

n’ = Jumlah sampel yang telah dikoreksi

n = Jumlah sampel yang telah dihitung menggunakan rumus pertama

N = Jumlah populasi (kepala keluarga)

′ =

+ � ′ =

+ . ′ = + , ′ = ,

′ = ,

′ =

Karena sampel berasal dari empat desa, maka penyebaran sampel per desa

adalah sebagai berikut:

= (� ) × ′

Menetukan sampel di Desa Pilangsari

(17)

38

= , ×

= ,

=

Menetukan sampel di Desa Jatitengah

= ( ) ×

= , ×

= ,

=

Menetukan sampel di Desa Jatiraga

= ( ) ×

= , ×

= ,

=

Menetukan sampel di Desa Sumber Kulon

= ( ) ×

= , ×

= ,

=

Jadi, total sampel penduduk yang diambil pada penelitian ini adalah 83 orang,

yang terdiri dari 31 orang dari Desa Pilangsari, 22 orang dari Desa Jatitengah, 13

orang dari Desa Jatiraga dan 17 orang dari Desa Sumber Kulon.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional digunakan untuk membatasi apa yang diamati dalam

penelitian. Silalahi (2012, hlm. 120) mengemukakan definisi operasional merupakan “seperangkat petunjuk atau kriteria atau operasi yang lengkap tentang apa yang harus diamati dan bagaimana mengamatinya dengan memiliki

(18)

39

Berdasarkan batasan diatas, definisi operasional dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Industri

Dari uraian mengenai pengertian industri tersebut maka dapat disimpulkan

bahwa industri merupakan kegiatan/usaha produksi yang dilakukan oleh manusia

dengan cara mengolah atau mengubah nilai suatu barang menjadi lebih tinggi, baik

itu di bidang pertanian, perikanan, manufacturing dan sebagainya.

b. Corporate Social Responsibilities (SCR)

CSR merupakan bentuk kontribusi corporate pada lingkungan sekitar.

Menurut Schermerhon dalam Suharto (2009, hlm. 102) CSR atau tanggung jawab

sosial adalah suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara

mereka sendiri dalam melayani kepetingan organisasi dan kepentingan publik

eksternal. Dalam penelitian ini konsep CSR digunakan untuk mengetahui peranan

dari industri PG Rajawali terhadap penduduk sekitar. Kotlar dan Lee (dalam Kartini 2013, hlm. 63) menyebutkan enam kategori aktivitas CSR, yakni ‘cause promotions, cause related marketing, corporate societal marketing, corporate

philantropy, communty volunteering dan socially responsible bussiness practice.’

c. Kondisi Sosial Ekonomi

Singarimbun (dalam Tsabitah, 2010, hlm. 24) mengemukakan bahwa kondisi sosial ekonomi adalah ‘...keadaan struktur sosial ekonomi masyarakat dalam suatu daerah. Dengan empat parameter yang dapat digunakan untuk mengukur kondisi sosial ekonomi yaitu: mata pencaharian, pendidikan, kesahatan dan transportasi’.

Kondisi sosial ekonomi di suatu daerah dipengaruhi oleh beberapa parameter,

yakni usia, jenis kelaimn, tingkat pendidikan, pekerjaan, tingkat pendapatan,

kesahatan dan transportasi. Adapun parameter kondisi sosial ekonomi yang

digunakan dalam penelitian ini yakni tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan

kesehatan.

1) Tingkat Pendidikan

Menurut UU No. 20 Th. 2003, tentang sistem pendidikan nasional mengatakan

bahwa indikator tingkat pendidikan terdiri dari jenjang pendidikan seperti sekolah

(19)

40

pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik,

tujuan yang akan dicapai dan kemampuan yang dikembangkan. Yang terdiri atas

pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

2) Tingkat Pendapatan

Pendapatan bisa disebut juga dengan upah, yakni barang atau uang yang

diterima atau dihasilkan setelah kita melakukan aktivitas ekonomi. Biro pusat

statistik mengklasifikasikan jenis-jenis pendapatan, yakni pendapatan uang,

pendapatan barang dan penerimaan yang bukan merupakan pendapatan. Tingkat

pendapatan bisa diukur dari jumlah keseluruhan pendapatan wilayah maupun

pendapatan rata-rata masyarakat pada wilayah tersebut.

3) Kesehatan

Pengertian sehat menurut UU Pokok Kesehatan No. 9 Th. 1960, Bab I Pasal 2

adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan

sosial, serta bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan.

Pengertian sehat menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1975

sebagai berikut sehat adalah suatu kondisi yang terbebas dari segala jenis penyakit,

baik fisik, mental, dan sosial. Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu

berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain secara baik, tanpa membedakan

ras, suku, agama atau kepercayan, status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya,

serta saling toleran dan menghargai.

Berdasarkan keputusan Menteri kesehatan No. 1202/MENKES/SK/VIII/2003

mengenai indikator kesehatan, diantaranya adalah indikator hasil antara, yang

terdiri atas indikator-indikator keadaan lingkungan, indikator-indikator perilaku

hidup masyarakat, serta indikator-indikator akses dan mutu pelayanan kesehatan.

d. Masyarakat

Pengertian masyarakat menurut Koentjaraningrat (1980, hlm. 160) adalah

kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat-istiadat

tertentu yang bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.

Adapun masyarakat dalam penelitian ini adalah seluruh penduduk yang secara

(20)

41

Berdasarkan definisi operasional yang telah dikemukakan, maka variabel

dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu industri pangan PG Jatitujuh pada

program CSR nya dan kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar PG Jatitujuh yang

meliputi tingkat pendidikan, pendapatan dan kesehatan.

Dimana industri pangan PG Jatitujuh merupakan variabel bebas sedangkan

kondisi sosial ekonomi masyarakat merupakan variabel terikat atau variabel yang

dipengaruhi oleh variabel bebas. Informasi mengenai indikator variabel serta

[image:20.595.107.507.308.693.2]

kisi-kisi instrumen dapat dilihat pada tabel 3.3 dan tabel 3.4

Tabel 3.3

Variabel Penelitian

Variabel (X)

CSR PG Rajawali II Jatitujuh

1. Promosi Kegiatan sosial (Cause

promotions)

2. Pemasaran Terkait Kegiatan Sosial

(Cause related marketing)

3. Pemasran Kemasyarkaatan Korporat

(Corporate societal marketing)

4. Kegiatan Filantropi Perusahaan

(corporate philantropy)

5. Pekerja Sosial Kemasyarakatan

secara Sukarela (Communty

volunteering)

6. Praktika Bisnis yang Memiliki

Tanggung Jawab Sosial (Socially

responsible bussiness practice)

Sosial Ekonomi

Masyarakat

1. Tingkat pendidikan

a. Jenjang pendidikan

b. Keterampilan

2. Tingkat pendapatan

3. Tingkat kesehatan

a. Kondisi lingkungan

b. Pengobatan

(21)
[image:21.842.117.758.125.485.2]

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Variabel Sub Variabel Indikator Responden Instrumen No. Item

Var iab el B eb as (P rogr am

CSR PG Raj

awali I

I Jatit

u

juh

)

1. Promosi Kegiatan

Sosial (Cause

Promotion)

a. Menciptakan kesadaran mengenai

pendidikan, tingkat kesejahteraan dan

kesehatan masyarakat.

b. Membujuk masyarakat untuk peduli terhadap

pendidikan, kesejahteraan dan kesehatan

Perusahaan Angket/ Kuesioner

1-6

7-8

2. Pemasaran Terkait

Kegiatan Marketing

(Cause Related

Marketing)

a. Menyisihkan sejumlah uang dari produk yang

terjual untuk kegiatan pendidikan dan

kesehatan masyarakat sekitar perusahaan.

b. Menyumbangkan persantase tertentu dari

penjualan untuk kegiatan sosial seperti

pendidikan, tingkat kesejahteraan dan

kesehatan.

9-10

11-14

3. Pemasaran

kemasyarakatan

korporat (Corporate

Societal Marketing)

a. Kampanye untuk menghindari kejahatan,

seks bebas dan obat-obatan terlarang.

b. Kampanye kegiatan sosial masyarakat (Donor

darah, green campaign dan lain-lain)

15-17

(22)
[image:22.842.113.763.103.482.2]

Tabel 3.4

Variabel Sub Variabel Indikator Responden Instrumen No. Item

Var iab el B eb as (P rogr am

CSR PG Raj

awali I

I Jatit

u

juh

)

4. Kegiatan Filantropi

Perusahaan (Corporate

Philanthropy)

a. Bantuan hibah (sumbangan uang tunai,

sarana umum, pelatihan dan tempat

ibadah) untuk kegiatan pendidikan,

peningkatan kesejahteraan dan kesehatan.

b. Pemberian produk (paket sembako) untuk

kegiatan sosial ekonomi.

c. Penyedia keahlian teknis oleh karyawan

perusahaan seperti pelatihan keterampilan

dan mengijinkan penggunaan fasilitas

perusahaan.

Perusahaan Angket/ Kuesioner

21-25

26-31

32-37

d. Pekerja sosial

kemasyarakatan secara

sukarela (Community

Volunteering)

a. Mengorganisir tim sukarelawan untuk

kegiatan sosial seperti pendidikan,

pelatihan keterampilan dan kesehatan.

38-40

e. Praktika Bisnis yang

Memiliki Tanggung

Jawab Sosial (Socially

-a. Membuat fasilitas yang memenuhi

tingkat keamanan lingkungan dan

keselamatan setempat.

(23)
[image:23.842.119.764.108.465.2]

Tabel 3.4

Variabel Sub Variabel Indikator Responden Instrumen No. Item

- Responsible Bussiness

Practice)

b. Memilih bahan yang paling ramah

lingkungan. Perusahaan

Angket/

Kuesioner

43-46

Var

iab

el T

er

ik

at

(Sosi

al E

k

o

n

om

i Masyar

ak

at)

1. Tingkat Pendidikan a. Bantuan oleh perusahaan dalam

penuntasan jenjang pendidikan

(pendidikan dasar, pendidikan menengah

dan pendidikan tinggi).

Perusahaan Angket/ Kuesioner

1-17

2. Tingkat Pendapatan a. Besarnya pendapatan

1) Sumbangan uang tunai, sembako dll,

saat hari besar.

2) Keringan biaya perumahan dan

transportasi oleh perusahaan

18-28

3. Tingkat Kesehatan a. Kondisi lingkungan dan perbaikan

lingkungan yang dilakukan oleh

perusahaan.

c. Pengobatan yang diberi bantuan oleh

perusahaan.

(24)

45

D. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat untuk mengumpulkan data, Silalahi (2012)

membagi dua tipe pengumpulan data dalam metode survei, yakni angket atau

kuesioner dan wawancara. Satu kuesionar adalah satu set tulisan tentang pertanyaan

yang telah disusun agar responden mencatat jawabannya. Sedangkan wawancara

adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan data atau keterangan lisan

dari seseorang yang disebut responden melalui suatu percakapan yang terencana.

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen

berupa nontes atau bukan tes yakni dalam bentuk kuesioner atau angket, karena

penelitian ini bukan untuk mengukur prestasi belajar melainkan untuk mengetahui

kondisi masyarakat dari program CSR yang telah dilaksanakan oleh perusahaan PG

Rajawali II Jatitujuh. Tujuan menggunakan kuesioner atau angket dalam penelitian

ini yaitu memudahkan dalam pengkodean dan menghemat waktu bagi peneliti.

E. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan menggunakan cara ilmiah dan langkah-langkah yang

sistematis. Penelitian ini berawal dari keberadaan perusahaan PG Rajawali II

Jatitujuh, perusahaan ini memiliki lahan di Kecamatan Jatitujuh yang cukup luas

yakni sebesar 6.249 hektar, hakikatnya suatu perusahaan memiliki tanggung jawab

sosial kepada masyarakat sekitar perusahaan, saat ini tanggung jawab sosial

perusahaan sudah diatur jelas dalam CSR. CSR menjelaskan tentang

kewajiban-kewajiban perusahaann yang harus diberikan kepada masyarakat sekitar

perusahaan. Namun peneliti merasakan kesangsian terhadap CSR dari PG Rajawali

II Jatitujuh, untuk mengetahui fakta yang sebenarnya maka harus dilakukan dengan

penelitian. Teori yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya mengenai

industri dalam sudut pandang geografi, dampak keberadaan industri, kondisi sosial

ekonomi dan CSR atau tanggung jawab sosial. Adapun rangkaian kegiatan dalam

(25)

Industri PG Rajawali II Jatitujuh

Program CSR

Kontribusinya terhadap pendidikan,

pendapatan dan kesehatan

Asumsi dasar

Analisis CSR (konsep, jenis dan

prinsip) CSR & Tingkat pendidikan, tingkat pendidikan dan

kesehatan

Angket atau

kuesioner Analisis data

Kontribusi pada pendidikan pendidikan dan

kesehatan

Kesimpulan

Menyusun Laporan Merumuskan

hipotesis

Menentukan sumber

data Sedang

Besar

Sedikit

(26)

48

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

Kebenaran suatu data ditentukan oleh teknik pengumpulan dan analisis

datanya. Wirartha (2006, hlm. 244) mengemukakan mengenai teknik dalam pengumpulan data “...diantaranya adalah tes, misalnya tes kecerdasan, angket atau kuisioner, wawancara, observasi atau pengamatan dan telaah dokumen.” Adapun

teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau

kuesioner, wawancara, telaah dokumen atau studi dokumentasi dan interpretasi

peta.

1. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

a. Kuesioner atau angket

Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan pertanyaan tertutup.

Bertujuan agar data atau jawaban dari responden didapat sebaik mungkin dengan

waktu yang efisien.

1) Uji Validitas

Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur

apa yang ingin dukur. Sugiyono (2011, hlm. 348) menyatakan “valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur”. Dalam pengujian instrumen peneliti menggunakan aplikasi yang memiliki

kemampuan mengolah statistik yakni Statistical Product and Service Solutions atau

dikenal dengan sebutan SPPS. Pada program SPSS teknik pengujian yang

digunakan oleh peneliti untuk uji validitas adalah menggunakan korelasi Bivariate

Pearson (Produk Momen Pearson) Pada korelasi Bivariate Pearson, pengujian

menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05. Kriteria pengujian adalah

sebagai berikut:

a) Jika r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau

item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan

(27)

49

b) Jika r hitung < r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau

item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan

tidak valid).

Hasil sampel analisis dari pengujian validitas menggunakan SPSS dengan

analisis Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson) dapat dilihat pada lampiran.

2) Uji Reliabilitas

Sugiyono (2011) mengungkapkan instrumen reliabel jika digunakan untuk

mengukur obyek yang sama maka akan menghasilkan data yang sama pula. Dalam

proses pengukuran pertanyaan, peneliti hanya skali menyebarkan kuesioner

terhadap responden, dan hasil skornya diukur korelasinya antar skor jawaban pada

butir pertanyaan yang sama dengan fasilitas Cronbach Alpha (a). Suatu variabel

dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. Hasil analisis dari

pengujian reliabilitas dengan menggunakan SPSS dapat dilihat pada lampiran.

b. Wawancara

Salah satu metode yang sering digunakan dalam pengumpulan data diantaranya

dengan wawancara. Sebagaima yang dikemukakan Silalahi (2012, hlm. 312) wawancara adalah “metode yang digunakan untuk mengumpulkan data atau keterangan lisan dari seseorang yang disebut responden melalui suatu percakapan yang sistematis dan terorganisasi.”

Adapun teknik wawancara dalam penelitian ini menggunakan pedoman

wawancara yang digunakan pada penduduk dan pihak dari peusahaan. Pedoman

wawancara digunakan untuk mendapatkan data mengenai kondisi pendidikan,

ekonomi, dan kesehatan dari sampel penduduk setempat dan untuk mendapatkan

data mengenai program-program CSR dalam kontribusinya terhadap masyarakat

sekitar industri pangan PG Jatitujuh.

c. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data sekunder atau data

pendukung dari penelitian seperti dokumen-dokumen. Dalam hal ini subjek

penelitian adalah daerah terdekat dengan industri PG Jatitujuh.

(28)

50

Interpretasi peta dilakukan untuk memperoleh sampel yang diperlukan, yakni

sampel wilayah. Adapun interpretasi peta ini dilakukan dengan menggabungkan

beberapa peta, diantaranya peta rupa bumi lembar Jatitujuh, Sukaslamet, Jatiwangi

dan Jatisura.

2. Analisis Data

Wirartha (2006) mengungkapkan bahwa pengolahan data dimaksudkan

sebagai suatu cara mengorganisasikan data sedemikian rupa sehinga dapat dibaca

(readable) dan dapat ditafsirkan (interpretabel). Kegiatan pengolahan data diawali

dari suatu tabulasi. Tabulasi adalah proses pembuatan tabel induk yang memuat

susunan data penelitian berdasarkan klasifikasi yang sistematis sehingga mudah

dianalisis. Adapun pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

pemeriksaan data dan tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat.

Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan statistik deskriptif, seperti yang telah dikemukakan oleh Sugiyono

(2002 hlm. 12) bahwa

Statisitik deskriptif adalah statistik yang berfungsi utnuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum

Pola atau model analisis data dalam penelitian ialah analisis data kuantitatif

dimana analisis tersebut menggunakan model matematika, model statistika dan

ekonometrik. Analisis data berupa angka kemudian dijelaskan dan diinterpretasikan

dalam bentuk uraian.

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya menggunakan

perhitungan persentase dan analisis regresi.

a. Perhitungan Persentase

� = � %

Keterangan:

P = Besaran Presentase

(29)

51

n = Jumlah Total Responden

Data yang dimasukan kedalam rumus tersebut merupakan data yang diperoleh

dari instrumen penelitian. Metode penghitungan persantase digunakan untuk

mempermudah peneliti dalam mendeskripsikan jawaban yang telah diperoleh dari

responden.

b. Analisis Regresi

Penelitian ini dilakukan bukan hanya untuk mengukur asosiasi dua variabel

tetapi hubungan lebih dari dua variabel tersebut. Oleh karena itu, analisis yang tepat

untuk digunakan yaitu analisis regresi. Analisis regresi sederhana juga digunakan

untuk mengetahui apakah variabel-variabel yang sedang diteliti saling

berhubungan. Dimana keadaan satu variabel membutuhkan adanya variabel yang

lain dan sejauh mana pengaruhnya, serta dapat mengestimasi tentang nilai suatu

variabel.

Sugiyono (2011) mengungkapkan bahwa analisis regresi terbagi menjadi dua,

yaitu regresi linier sederhana dan regresi ganda. Adapun analisis yang digunakan

dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana. Persamaannya adalah

sebagai berikut:

Keterangan:

Ŷ = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = Harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan)

b = Slope of the line ialah ngka arah atau koefisien regresi, yang

menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel

dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen.

Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka arah garis turun.

X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nila tertentu.

Adapun perhitungan a dan adalah sebagai berikut:

Harga =

Harga = −

(30)

52

Keterangan:

r = koefisien korelasi product moment antara variabel X dengan variabel Y

Sy = simpangan baku variabel Y

Sx = simpangan baku variabel Y

Selain itu, harga a dan b dapat dicari dengan:

= . ∑∑ ² − ∑− ∑ . ∑²

= ∑ − . ∑

Asumsi dalam analisis regresi adalah linearitas. Maksudnya adalah apakah garis regresi antara X dan Y menunjukan garis linear atau tidak. Apabila tidak menunjukan adanya linear, maka analisis regresi tidak dapat dilanjutkan.

Adapun rumus-rumus yang digunakan dalam uji linearitas adalah sebagai berikut:

= ∑ 2 ; = ∑ ²

( ) = {∑ − ∑ ∑ }

= − −

= ∑ {∑ ² − ∑ ²}

� = −

Keterangan:

JK (T) = Jumlah Kuadrat Total

JK (a) = Jumlah Kuadrat Koefisien a

JK (b|a) = Jumlah Kuadra Regresi (b|a)

JK (S) = Jumlah Kuadrat Sisa

JK (TC) = Jumlah Kuadrat Tuna Cocok

(31)
(32)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

CSR PG Rajawali II Jatitujuh dibagi kedalam enam jenis program, yakni

promosi kegiatan sosisal (cause promotions), pemasaran terkait kegiatan marketing

(cause related marketing), pemasaran kemasyarakatan korporasai (corporate

societal marketing), kegiatan filantropi perusahaan (corporate philantropy),

pekerja sosial kemasyarakatan secara sukarela (communty volunteering) dan

praktika bisnis yang memiliki tanggung jawab (socially responsible bussiness

practice). Berdasarkan hasil analisis, program CSR pada kategori communty

volunteering atau pekerja sosial kemasyarakatan secara sukarela tidak dilaksanakan

oleh perusahaan PG Rajawali II Jatitujuh. Namun pada kategori lainnya perusahaan

akui sudah melaksanakan. Dari setiap kategori CSR terdapat bentuk program untuk

meningkatkan pendidikan, pendapatan dan kesehatan. Program CSR yang

dilaksanakan diantaranya dalam bentuk pelatihan dan penyuluhan terkait

pendidikan, beasiswa, pelatihan keterampilan dan kewirausahaan, memberikan

sumbangan sembako kepada masyarakat yang kurang mampu, bantuan pengobatan

kepada masyarakat miskin, memberikan bantuan sumbangan air bersih, penyuluhan

kelingkungan, kesehatan dan lain-lain.

Program CSR PG Rajawali II Jatitujuh berperan terhadap pendidikan

masyarakat di Kecamatan Jatitujuh. Beberapa bentuk program CSR diantaranya

berupa sumbangan dana pendidikan, bantuan perbaikan gedung-gedung

pendidikan, penyuluhan kewirausahaan dan lain-lain. Pada bidang pendapatan

program CSR PG Rajawali II Jatitujuh berperan terhadap sektor ekonomi

masyarakat di Kecamatan Jatitujuh, beberapa program perusahaan yang berkaitan

dengan peningkatan pendapatan diantaranya pelatihan keterampilan mengenai

pengelolaan hewan ternak dan sumbangan berupa bantuan sembako. Pada bidang

kesehatan program CSR PG Rajawali II Jatitujuh cukup berperan, beberapa

program CSR yang cukup sering dirasakan masyarakat ialah bantuan air bersih dan

(33)

B. Saran

Berdasarkan simpulan, peneliti mencoba untuk memberikan beberapa saran

yang bisa dipertimbangkan. Berikut adalah saran yang peneliti ajukan:

1. Bagi perusahaan PG Rajawali II Jatitujuh sebaiknya program CSR lebih

ditingkatkan dan dilakukan secara rutin. Program CSR pada bidang kesehatan

sudah cukup baik oleh karena itu sebaiknya dipertahankan bahkan kalau bisa

lebih ditingkatkan. Sementara pada bidang pendidikan kontribusi program

CSR perusahaan sangat sedikit oleh sebab itu sebaiknya perusahaan

meningkatkan atau memperbanyak bentuk program yang terkait dengan

peningkatan pendapatan masyarakat. Dalam pelaksanaan program CSR

sebaiknya perusahaan menjalin kerjasama dengan pemerintah setempat dan

langsung melibatkan masyarakat agar kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan

oleh suatu masyarakat bisa diketahui dan dibantu oleh perusahaan. Sasaran

yang mendapatkan program CSR sebaiknya diperluas ke desa-desa yang cukup

jauh namun masih berada di Kecamatan Jatitujuh agar semua masyarakat

Kecamatan Jatitujuh bisa merasakan program CSR PG Rajawali II Jatitujuh.

2. Bagi pemerintah dan instansi terkait agar lebih memperhatikan dan mengawasi

setiap praktika bisnis suatu industri. Dan meningkatkan kepedulian tentang

tanggung jawab sosial suatu industri.

3. Bagi pemerintah Kecamatan Jatitujuh hendaknya lebih aktif sebagai

penghubung antara PG Rajawali II Jatitujuh dengan masyarakat dalam

menciptakan kesejahteraan dan keharmonisan antara industri, lingkungan dan

masyarakat.

4. Bagi penduduk setempat, agar lebih berperan aktif dalam melaksanakan,

mengawasi dan menjaga CSR atau tanggung jawab sosial suatu industri atau

perusahaan.

5. Bagi peneliti lain yang hendak meneliti mengenai peranan CSR suatu industri

terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat, semoga penelitian ini dapat

Gambar

Tabel 1.1
Tabel 3.1  Penduduk Kecamatan Jatitujuh
Tabel 3.2
Tabel 3.3
+4

Referensi

Dokumen terkait

Bersamaan dengan itu validasi isi juga dilakukan terhadap alat ukur iri (y1) dan penilaian deservingness (y2) yang berupa pertanyaan terhadap reaksi subjek skenario

Seperti kita ketahui, buku-buku sejarah masa para Kalifah Teladan (al-Khulafa' ar-Rasyidiun) banyak mengutamakan sumber-sumber yang berhubungan dengan perang dan politik, jarang

Dalam rangka meningkatkan citra Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) dan untuk memberikan pelayanan prima atas pertanyaan, permintaan keterangan/ pemberian bimbingan

Persen kejadian dan tingkat keparahan penyakit dari ketiga plot pengamatan selama musim hujan dan kemarau bersifat dinamis dengan kerusakan yang paling tinggi dijumpai pada Petak

Salah satu subsistem agribisnis adalah agroindustri kecap. Kecap merupakan hasil olahan dari gula merah dan kedelai yang banyak digunakan sebagai penyedap makanan

Kelompok tanaman ketiga, diberikan bionutrien PBAG dengan dosis sebanyak. 5% dengan

[r]

cokelat tercipta dari campuran 1.200 macam zat, tanpa satu rasa yang jelas-jelas dominan. Sebagian dari zat itu rasanya sangat tidak enak kalau berdiri sendiri. Karenanya, sampai