DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.
UCAPAN TERIMAKASIH ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... 1
DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
B. Rumusan Masalah Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
C. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
D. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
E. Struktur Organisasi Skripsi ... Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
A.Industri ... Error! Bookmark not defined.
1. Pengertian Industri ... Error! Bookmark not defined.
2. Klasifikasi Industri ... Error! Bookmark not defined.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Industri ... Error! Bookmark not defined.
4. Dampak Kegiatan dan Permasalahan Industri ... Error! Bookmark not defined.
5. Industri Dalam Kajian Geografi ... Error! Bookmark not defined.
6. Peraturan Perindustrian ... Error! Bookmark not defined.
B. Corporate Social Responsibility (CSR) ... Error! Bookmark not defined.
1. Pengertian ... Error! Bookmark not defined.
2. Prinsip CSR ... Error! Bookmark not defined.
3. Konsep CSR ... Error! Bookmark not defined.
4. Jenis-jenis Program CSR ... Error! Bookmark not defined.
C. Kondisi Sosial Ekonomi ... Error! Bookmark not defined.
1. Pengertian ... Error! Bookmark not defined.
3. Pendapatan ... Error! Bookmark not defined.
4. Kesehatan ... Error! Bookmark not defined.
D. Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
BAB III METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined.
A. Metode dan Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
B. Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined.
C. Definisi Operasional ... Error! Bookmark not defined.
D. Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
E. Prosedur Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data .. Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.
A. Wilayah Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1. Kondisi Fisik Wilayah Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
2. Sosial Ekonomi Wilayah Penelitian... Error! Bookmark not defined.
B. Deskripsi Data ... Error! Bookmark not defined.
1. Program CSR PG Rajawali II Jatitujuh (X) ... Error! Bookmark not defined.
2. Sosial Ekonomi ... Error! Bookmark not defined.
C. Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
1. Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.
2. Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.
3. Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
D. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.
A. Simpulan ... Error! Bookmark not defined.
B. Saran... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Sumber daya yang tersebar luas hendaknya dikelola dan dimanfaatkan
sebaik-baiknya. Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya secara maksimal akan
berdampak pada peningkatan kesejahteraan manusia. Langkah-langkah untuk
mengelola dan memanfaatkan sumber daya merupakan upaya dari pembangunan.
Rostow (dalam Budiman, 2000, hlm. 25) mengemukakan bahwa “pembangunan
adalah proses yang bergerak dalam sebuah garis lurus, yakni dari masyarakat
terbelakang ke masyarakat yang maju.” Pembangunan merupakan suatu upaya yang
harus dilakukan oleh suatu negara. Dalam pelaksanaannya, pembangunan yang
dilaksanakan oleh suatu negara perlu memahami berbagai potensi yang dimilikinya,
diantaranya bidang pertanian, pendidikan, kesehatan, politik, hukum dan bidang
ekonomi yang meliputi perdagangan dan industri. Selain itu, suatu negara juga
harus peka terhadap kondisi perkembangan global apabila ingin mendapatkan
manfaat yang maksimal dari pembangunan yang dilaksanakannya.
Fenomena yang berkembang saat ini, bidang ekonomi yang meliputi sektor
perdagangan dan industri memiliki peran yang penting dalam pembangunan suatu
negara. Pembangunan di bidang ekonomi merupakan hal atau dasar yang penting
bagi suatu negara. Karena apabila bidang ekonomi berhasil, maka bidang-bidang
lain seperti bidang pertanian, kesehatan, pendidikan dan lain-lainnya akan terbantu.
Sektor industri memiliki peranan yang penting dalam pembangunan nasional.
Dari tahun ke tahun perkembangan pada sektor industri makin nyata terlihat.
Ditandai dengan banyaknya pertumbuhan pabrik-pabrik di berbagai daerah di
Indonesia, banyak masyarakat yang bekerja pada sektor industri tersebut. Forbes
(1986, hlm. 19) mengemukakan bahwa “jarak antara negara kaya industri dan
negara berkembang semakin melebar.” Apabila berkaca pada negara-negara maju
di dunia, peranan sektor industri pada negara-negara maju lebih dominan
2
mengungkapkan bahwa “daerah-daerah atau bangsa-bangsa yang memiliki tingkat
perkembangan industri yang tinggi pada umumnya merupakan pusat-pusat
kekuatan ekonomi dan kekuatan politik.” Hal ini karena sektor industri memiliki
beberapa keunggulan dibandingkan dengan sektor lainnya, diantaranya yaitu nilai
kapitalisasi modal yang tertanam sangat besar, kemampuan menyerap tenaga kerja
yang besar, juga kemampuan menciptakan nilai tambah (value added creation) dari
setiap input atau bahan dasar yang diolah.
Perkembangan pembangunan sektor industri dari pembangunan nasional
dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi telah memberikan perubahan pada
struktur kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut berpengaruh terhadap kondisi
sosial ekonomi masyarakat dan lingkungan sekitar industri. Nor Hadi (2011, hlm.
36) mengungkapkan pengaruh keberadaan perusahaan indsutri terbagi kedalam dua
kategori, yakni positif (positive externalities) dan negatif (negative externalities).
Secara positif, perusahaan industri akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
sosial dan lingkungan dalam bentuk peningkatan kesejahteraan, infrastruktur, tata
sosial dan ilmu pengetahuan. Secara negatif, keberadaan perusahaan dapat
melahirkan ketimpangan sosial, diskriminasi, relokasi masyarakat kecil akibat
digunakan untuk kawasan industi, degradasi lingkungan dan lain-lain.
Keberadaan suatu industri pasti memberikan profit yang besar terhadap
perusahaanya. Rahman (2009) mengungkapkan bahwa perusahaan industri
terkadang memandang dirinya sebagai organisasi yang bertujuan mengeruk
keuntungan semata. Kontribusinya terhadap masyarakat sekitar hanya berupa
penyediaan lapangan kerja dan mekanisme pajak yang dipungut pemerintah.
Padahal, masyarakat sekitar industri membutuhkan kontribusi yang lebih dari itu.
Aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh perusahaan industri telah membawa
kerusakan pada lingkungan sekitarnya, seperti tercemarnya sumber air, polusi
udara, suara kebisingan, rusaknya jalan dan lain-lain. Perusahaan seringkali
membebankan biaya perbaikannya hanya pada pemerintah semata.
Namun seiring perkembangan jaman, belakangan ini perusahaan mulai
menyadari pentingnya peran lingkungan internal dan eksternal terhadap
3
melainkan juga sebagai partner. Maka lahirlah Corporate Social Responcibility
(CSR) atau tanggung jawab sosial korporat.
Sebagaimana dikemukakan oleh Suharto (2009, hlm. 105) bahwa CSR
merupakan “kepedulian perusahaan yang menyisihkan sebagian keuntungannya
(profit) bagi kepentingan pembangunan manusia (people) dan lingkungan (planet)
secara berkelanjutan berdasarkan prosedur (procedure) yang tepat dan profesional.”
Keberadaan CSR pada suatu perusahaan akan memberikan dampak terhadap
masyarakat sekitar perusahaan. Perusahaan yang mengandalkan benificience
semata terkadang merasa telah melakukan CSR dengan baik. Misalnya,
memberikan memberikan sumbangan gratis untuk kegiatan para pemuda sekitar
perusahaan. Padahal, sebenarnya itu malah memberikan dampak yang negatif,
diantaranya membuat masyarakat malas dan berperilaku konsumtif. CSR
semestinya harus mengintegrasikan antara kepentingan shareholder dan
stakeholder. Program CSR yang dimiliki oleh perusahaan jangan hanya fokus pada
hasil semata, melainkan juga pada proses untuk mencapai hasil tersebut.
Post dkk. (dalam Kartini, 2013) mengungkapkan CSR berdasarkan prinsip
Stewardship. Pertama, perusahaan diharapkan untuk melakukan berbagai aktivitas
yang tidak hanya baik untuk perusahaan tetapi juga baik untuk lingkungan
sekitarnya. Kedua, para manajer perusahaan memiliki kewajiban untuk
menyeimbangkan kepentingan berbagai konstituen utama perusahaan. Ketiga,
manajer perusahaan memiliki tanggung jawab untuk melayani masyarakat.
Pada tahun 1971, Pemerintah Indonesia mengadakan kerjasama dengan Bank
Dunia membentuk Indonesian Sugar Study (ISS) dalam rangka swasembada gula.
Salah satu programnya adalah mencari areal baru yang berorientasi pada lahan
kering. Hasil survey yang dilakukan pada tahun 1972-1975, menyatakan
areal Badan Kuasa Pemangku Hutan (BKPH) Jatitujuh, Kerticala, Cibenda, dan
Jatimunggul cocok untuk pertanaman tebu sehingga pada tanggal 9 Agustus 1975
dikeluarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian (SK Mentan) No.
795/VI/1975 tentang izin prinsip pendirian Pabrik Gula (PG) di Jatitujuh yang
dikenal dengan nama Proyek Gula Jatitujuh dan diikuti SK Mentan No.
4
dibangun, dan pada tahun 1980 PG Jatitujuh mulai beroperasi. Pada tanggal 5
September 1980, manajemen ditangani oleh Perusahaan Negara Perkebunan (PNP)
XIV namun pada tahun 1989 manajemen mengalami perubahan dan diambil alih
oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia hingga pada saat ini. Produksi tebu
diperkirakan sekitar 77-81 ton per hektar. Total area perkebunan tebu sekitar 12.000
hektar berada pada Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Majalengka. Adapun luas
[image:6.595.110.512.322.426.2]wilayah kebun tebu perkabupaten bisa dilihat pada tabel 1.1
Tabel 1.1
Data Luas Area Perkebunan ( Tahun 1976-2004)
No. Lokasi Area Perkebunan
Tahun 1976-2004 Proyeksi Tahun 2005-2029
Luas (Ha) Luas (Ha)
1. Daerah Indramayu 5.784,35 5.673,03
2. Daerah Majalengka 6.238,15 6.248,52
Total 13.022,50 11.921,65
Sumber: PG Rajawali II Jatitujuh 2013
PG Rajawali II Jatitujuh merupakan perusahaan industri yang bergerak
dibidang pangan. Perusahaan ini mengambil bahan mentahnya langsung dari kebun
yang berlokasi dekat dengannya, area perkebunan yang luas membutuhkan tenaga
yang banyak untuk mengolahnya. Tidak sedikit penduduk sekitar industri yang
menjadi tenaga pekerja pada perusahaan ini.
Keberadaan perusahaan atau industri pada suatu daerah sudah sepantasnya
memberikan peningkatan kesejahteraan pada kehidupan masyarakat sekitar. Tidak
hanya menyerap tenaga kerja penduduk setempat, melainkan harus juga
memberikan kontribusinya terhadap masyarakat, perusahaan harus menyisihkan
keuntungannya untuk pembangunan masyarakat serta menjaga lingkungan
sekitarnya.
Pendidikan, pendapatan dan kesehatan merupakan komponen-komponen yang
sangat penting untuk menentukan suatu kesejahteraan. Komponen-komponen ini
5
pendapatan yang tinggi maka tingkat pendidikan dan kesehatan pun akan baik. Pun
sebaliknya, pendidikan yang tinggi akan memberikan pekerjaan yang lebih layak
sehingga akan mendapatkan pendapatan dan kesehatan yang lebih baik pula. Ketiga
komponen ini perlu mendapatkan perhatian yang lebih. Dalam hal ini, apakah
keberadaan suatu perusahaan sudah memberikan CSR dengan semestinya yakni
dengan memperhatikan komponen-komponen tersebut. Atau sebaliknya, malah
acuh terhadap kondisi disekitarnya dan tidak menerapkan konsep CSR yang
semestinya dilaksanakan. Perusahaan seharusnya memiliki program-program CSR
yang jelas, dalam hal ini sudah sepantasnya perusahaan PG Rajawali II Jatitujuh
pun memiliki program-program CSR yang jelas dan terstruktur, namun apakah
telah direalisasikan dengan baik atau malah sebaliknya.
Atas dasar hal yang telah disebutkan, dapat diketahui keberadaan suatu
perusahaan atau industri akan memberikan peranan terhadap kondisi sosial
ekonomi masyarakat daerah sekitar. Oleh karena itu, penyusun merasa tertarik
untuk meneliti mengenai peranan suatu kegiatan industri bahan pangan PG
Rajawali II Jatitujuh terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kecamatan
Jatitujuh.
B. Rumusan Masalah Penelitian
Dalam penelitian, perumusan masalah perlu dilakukan untuk membatasi
masalah dalam penelitian. Silalahi (2012) mengungkapkan bahwa masalah dalam
penelitian adalah keadaan yang didalamnya terdapat ketidaksesuaian antara aktual
dan ideal diharapakan atau antara apa yang ada dan seharusnya ada. Ketika
menemukan keragauan, kesangsian, kebingungan, atau kemenduaan terhadap suatu
situasi atau fenomena, maka itu dapat dikatakan sebagai masalah penelitian.
Adapun masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah tentang bagaimana
peranan dari suatu kegiatan industri bahan pangan (PG Jatitujuh) terhadap
kehidupan sosial ekonomi di Kecamatan Jatitujuh. Berdasarkan latar belakang yang
telah dibuat, maka dalam penelitian ini dirumuskan untuk menjawab beberapa
6
1. Bagaimana bentuk program CSR Industri PG Rajawali II Jatitujuh di
Kecamatan Jatitujuh?
2. Seberapa besar kontribusi program CSR Industri PG Rajawali II Jatitujuh
terhadap bidang pendidikan masyarakat di Kecamatan Jatitujuh?
3. Seberapa besar kontribusi program CSR Industri PG Rajawali II Jatitujuh
terhadap pendapatan masyarakat di Kecamatan Jatitujuh?
4. Seberapa besar kontribusi program CSR Industri PG Rajawali II Jatitujuh
terhadap bidang kesehatan masyarakat di Kecamatan Jatitujuh?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengidentifikasi bentuk program CSR industri PG Jatitujuh di
kecamatan Jatitujuh.
2. Untuk menganalisis kontribusi program CSR terhadap pendidikan masyarakat
di Kecamatan Jatitiujuh.
3. Untuk menganalisis kontribusi program CSR terhadap pendapatan masyarakat
Jatitiujuh.
4. Untuk menganalisis kontribusi program CSR industri PG Jatitujuh terhadap
kesehatan masyarakat di kecamatan Jatitujuh.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini terbagi dua, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat berguna untuk
menjadi referensi dan masukan bagi perkembangan ilmu geografi khususnya
geografi pada bidang industri.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadi bahan
pertimbangan perusahaan dalam membuat kebijakan dalam hal
ketenagakerjaan serta peran dalam pembangunan sosial ekonomi masyarakat
7
sosial ekonomi di sekitar kawasan industri. Dan bagi pihak lain semoga
penelitian ini dapat menjadi informasi tambahan dalam penelitian yang serupa.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Untuk memudahkan dalam memahami penulisan skripsi ini, maka pembahasan
disajikan dalam lima bab, dengan struktur organisasi sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan, latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian,
tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.
IIBAB II Kajian Pustaka yang terdiri atas, industri, pengertian industri, klasifikasi
industri, faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan industri, dampak
kegiatan industri, industri dalam kajian geografi, peraturan
perindustrian, CSR, kondisi sosial ekonomi, pengertian kondisi sosial
ekonomi, pendidikan, pendapatan dan kesehatan.
BAB III Metode penelitian yang terdiri dari metode, populasi dan sampel,
definisi operasional, teknik pengumpulan dan analisis data
BAB IV Kondisi fisik wilayah penelitian, sosial ekonomi wilayah penelitian,
deskripsi data, analisis data, pembahasan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian berada di Kecamatan Jatitutujuh Kabupaten Majelengka.
Secara geografis Kecamatan Jatitujuh terletak di sebelah Utara Kabupaten
Majalengka. Luas wilayah Kecamatan Jatitujuh adalah 73,66 Km² yang berarti
Kecamatan Jatitujuh hanya sekitar 6,12 % dari luas Wilayah Kabupaten Majalengka
(± 1.204,24 Km²). Dan secara astronomis Kecamatan Jatitujuh terletak pada
koordinat 108o14’38” BT dan 06o37’25” LS.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rancangan untuk peneliti. Sebagaimana
dikemukakan Silalahi (2012, hlm. 180) bahwa desain penelitian adalah “rencana
struktur dan penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan
dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya.” Silalahi
mengungkapkan bahwa secara umum terdapat tiga tipe desain penelitian yakni
desain korelasional, desain eksperimental dan desain studi kasus.
Mengacu kepada tiga desain penelitian yang ditetapkan oleh Silalahi, maka
desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain korelasional.
Alasan menggunakan desain korelasional karena dalam penelitian kali ini terdapat
situasi yang tepat untuk menggunakannya, yakni pengumpulan data terbilang
cepat, tidak dapat memanipulasi variabel karena memanipulasi variabel dianggap
tidak mungkin atau tidak etis, dan berhubungan secara alamiah variabel terjadi atau
ingin melihat bagaimana variabel terjadi secara alamiah berhubungan dengan dunia
33
3. Metode Penelitian
Metode penelitian berarti cara untuk mendapatkan tujuan yang diharapkan oleh
peneliti. Sebagaimana dikemukakan oleh Wirartha (2006, hlm. 76) bahwa “metode
penelitian adalah suatu cara atau prosedur untuk memperoleh pemecahan terhadap permasalahan yang sedang dihadapi.”
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif melalui survey terhadap fenomena-fenomena yang terkait dengan topik
penelitian. Metode ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi atau
masalah-masalah yang bersifat aktual, melalui pengamatan maupun analisis sampai kepada
kesimpulan.
Penelitian deskriptif dalam pelaksanaannya lebih terstruktur, sistematis dan
terkontrol karena peneliti memulai dengan subjek yang jelas dan melaksanakan
penelitian atas sampel dari subjek yang diteliti secara akurat. Sebagaimana
dikemukakan oleh Mely G. Tan (dalam Silalahi 2012, hlm. 28) bahwa
Penelitian yang bersifat deskriptif bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan frekuensi atau penyebaran suatu gejala atau frekuensi adanya hubungan tertentu antara suatu gejala dan gejala lain dalam masyarakat...
Penelitian deskriptif menghasilkan sajian penelitian yang terperinci tentang
satu situasi, setting sosial dan hubungan. Hasil penelitian ini sering digunakan untuk
membuat suatu kebijakan.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian pada dasarnya berarti sekumpulan obyek yang akan
diteliti oleh peneliti. Sebagaimana dikemukakan Pabundu (2005, hlm. 24) bahwa
Populasi adalah himpunan individu atau obyek yang banyaknya terbatas, dengan demikian, populasi merupakan kumpulan individu/obyek, baik berupa mahluk hidup, wilayah, fenomena, yang akan dijadikan perhatian atau pertimbangan bagi peneliti.
Maka berdasarkan batasan diatas peneliti menggunakan dua populasi
34
a. Populasi Wilayah
Populasi wilayah dalam penelitian ini adalah seluruh desa di wilayah
Kecamatan Jatitujuh yang menjadi sasaran program CSRPG Rajawali II Jatitujuh.
Terdapat 15 desa di Kecamatan Jatitujuh.
b. Populasi Penduduk
Populasi penduduk dalam penelitian ini adalah seluruh penduduk di Kecamatan
Jatitujuh yang mendapatkan program CSR PG Rajawali II Jatitujuh. Jumlah
[image:13.595.109.516.327.705.2]penduduk per desa di Kecamatan Jatitujuh dapat dilihat pada tabel 3.1
Tabel 3.1
Penduduk Kecamatan Jatitujuh
No Desa Kepala
Keluarga
Jenis Kelamin Total (Jiwa) Laki-laki Perempuan
1 Biayawak 1.612 2.298 2.286 4.602
2 Pasindangan 898 1.301 1.260 2.571
3 Panongan 1.371 2.132 2.131 4.281
4 Panyingkiran 1.192 1.865 1.867 3.746
5 Randegan Kulon 1.076 1.604 1.609 3.226
6 Randegan Wetan 1.085 1.581 1.556 3.149
7 Putridalem 729 1.185 1.170 2.365
8 Jatitengah 1.268 2.104 2.065 4.185
9 Jatitujuh 1.424 2.393 2.360 4.777
10 Babajurang 311 457 427 888
11 Pilangsari 1.788 2.273 2.415 4.707
12 Jatiraga 700 1.114 1.096 2.219
13 Sumber kulon 955 1.588 1.500 3.100
14 Sumber wetan 1.090 1.846 1.720 3.580
15 Pangkalanpari 1.346 1.857 1.751 3.622
Total 15.565 25.604 25.213 51.018
35
2. Sampel
Sampel adalah satu subset atau tiap bagian dari populasi berdasarkan apakah
itu representatif atau tidak. Sugiyono (2002, hlm. 56) mengemukakan bahwa “sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut." Silalahi (2012) mengemukakan bahwa terdapat dua tipe dalam pemilihan
sampel, yakni sampel probabilitias yang terdiri dari sampel acak sederhana, sampel
sistematis, sistem distratifikasi dan sampel kluster. Dan sampel tak probabilitas
yang terdiri dari aksidental, kuota, bertujuan (sampling purposive) dan bola salju.
Berdasarkan batasan tersebut maka peneliti menggunakan tipe sampel tak
probabilitas.
a. Sampel Wilayah
Teknik yang digunakan dalam menentukan sampel wilayah yaitu dengan
sampling purposive. Menurut Sugiyono (2011, hlm. 68) “sampling purposive
adalah teknik penetuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Adapun yang dijadikan sampel pada penelitian ini adalah desa terdekat dengan lokasi perusahaan,
yakni Desa Pilangsari, Desa Jatitengah, Desa Jatiraga dan Desa Sumber Kulon.
b. Sampel Penduduk
Penduduk yang dijadikan sampel pada penelitian ini adalah penduduk Desa
Pilangsari, Desa Jatiraga, Desa Sumber Kulon dan Desa Sumber Wetan. Data untuk
[image:14.595.125.503.571.709.2]penentuan jumlah sampel dapat dilihat pada tabel 3.2
Tabel 3.2
Sampel Penduduk
No Desa Kepala
Keluarga
Jenis Kelamin
Total Laki-laki Perempuan
1 Pilangsari 1.791 2.282 2.425 4.707
2 Jatiraga 703 1.119 1.106 2.210
3 Sumber kulon 958 1.594 1.506 3.100
4 Jatitengah 1.268 2.104 2.065 4.185
Total 4.545 6.848 6.764 13.597
36
Pengambilan sampel dipilih dengan teknik sampling purposive dengan
menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Dixon dan B. Leach.
= [ . � ] ²
Dimana:
N = Jumlah sampel
z = Confidence level, nilai confidence level 95% adalah 1,96
v = Variabel yang dapat diperoleh dengan rumus
= √ −
Dimana:
P = Presantase karakteristik sampel yang dianggap benar
C = Confidence limit/batas kepercayaan (%), dalam penelitian ini diambil
fff10%.
Menentukan presentase karakteristik:
� = ∑∑ � � ×
� = .. ×
� = , ×
� = , %
Menentukan variabel:
= √ −
= √ −
= √ = √ . = ,
Menentukan jumlah sampel:
37
= [ , . ] ²
= [ , ] ²
= [ , ]²
= ,
Maka sampel penduduk dibulatkan menjadi 85. Adapun untuk menghitung
jumlah sampel yang sebenarnya, maka dibuat koreksi dengan menggunakan rumus:
′ =
+ �
Keterangan:
n’ = Jumlah sampel yang telah dikoreksi
n = Jumlah sampel yang telah dihitung menggunakan rumus pertama
N = Jumlah populasi (kepala keluarga)
′ =
+ � ′ =
+ . ′ = + , ′ = ,
′ = ,
′ =
Karena sampel berasal dari empat desa, maka penyebaran sampel per desa
adalah sebagai berikut:
= (∑ �� ) × ′
Menetukan sampel di Desa Pilangsari
38
= , ×
= ,
=
Menetukan sampel di Desa Jatitengah
= ( ) ×
= , ×
= ,
=
Menetukan sampel di Desa Jatiraga
= ( ) ×
= , ×
= ,
=
Menetukan sampel di Desa Sumber Kulon
= ( ) ×
= , ×
= ,
=
Jadi, total sampel penduduk yang diambil pada penelitian ini adalah 83 orang,
yang terdiri dari 31 orang dari Desa Pilangsari, 22 orang dari Desa Jatitengah, 13
orang dari Desa Jatiraga dan 17 orang dari Desa Sumber Kulon.
C. Definisi Operasional
Definisi operasional digunakan untuk membatasi apa yang diamati dalam
penelitian. Silalahi (2012, hlm. 120) mengemukakan definisi operasional merupakan “seperangkat petunjuk atau kriteria atau operasi yang lengkap tentang apa yang harus diamati dan bagaimana mengamatinya dengan memiliki
39
Berdasarkan batasan diatas, definisi operasional dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Industri
Dari uraian mengenai pengertian industri tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa industri merupakan kegiatan/usaha produksi yang dilakukan oleh manusia
dengan cara mengolah atau mengubah nilai suatu barang menjadi lebih tinggi, baik
itu di bidang pertanian, perikanan, manufacturing dan sebagainya.
b. Corporate Social Responsibilities (SCR)
CSR merupakan bentuk kontribusi corporate pada lingkungan sekitar.
Menurut Schermerhon dalam Suharto (2009, hlm. 102) CSR atau tanggung jawab
sosial adalah suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara
mereka sendiri dalam melayani kepetingan organisasi dan kepentingan publik
eksternal. Dalam penelitian ini konsep CSR digunakan untuk mengetahui peranan
dari industri PG Rajawali terhadap penduduk sekitar. Kotlar dan Lee (dalam Kartini 2013, hlm. 63) menyebutkan enam kategori aktivitas CSR, yakni ‘cause promotions, cause related marketing, corporate societal marketing, corporate
philantropy, communty volunteering dan socially responsible bussiness practice.’
c. Kondisi Sosial Ekonomi
Singarimbun (dalam Tsabitah, 2010, hlm. 24) mengemukakan bahwa kondisi sosial ekonomi adalah ‘...keadaan struktur sosial ekonomi masyarakat dalam suatu daerah. Dengan empat parameter yang dapat digunakan untuk mengukur kondisi sosial ekonomi yaitu: mata pencaharian, pendidikan, kesahatan dan transportasi’.
Kondisi sosial ekonomi di suatu daerah dipengaruhi oleh beberapa parameter,
yakni usia, jenis kelaimn, tingkat pendidikan, pekerjaan, tingkat pendapatan,
kesahatan dan transportasi. Adapun parameter kondisi sosial ekonomi yang
digunakan dalam penelitian ini yakni tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan
kesehatan.
1) Tingkat Pendidikan
Menurut UU No. 20 Th. 2003, tentang sistem pendidikan nasional mengatakan
bahwa indikator tingkat pendidikan terdiri dari jenjang pendidikan seperti sekolah
40
pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik,
tujuan yang akan dicapai dan kemampuan yang dikembangkan. Yang terdiri atas
pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
2) Tingkat Pendapatan
Pendapatan bisa disebut juga dengan upah, yakni barang atau uang yang
diterima atau dihasilkan setelah kita melakukan aktivitas ekonomi. Biro pusat
statistik mengklasifikasikan jenis-jenis pendapatan, yakni pendapatan uang,
pendapatan barang dan penerimaan yang bukan merupakan pendapatan. Tingkat
pendapatan bisa diukur dari jumlah keseluruhan pendapatan wilayah maupun
pendapatan rata-rata masyarakat pada wilayah tersebut.
3) Kesehatan
Pengertian sehat menurut UU Pokok Kesehatan No. 9 Th. 1960, Bab I Pasal 2
adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan
sosial, serta bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan.
Pengertian sehat menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1975
sebagai berikut sehat adalah suatu kondisi yang terbebas dari segala jenis penyakit,
baik fisik, mental, dan sosial. Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu
berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain secara baik, tanpa membedakan
ras, suku, agama atau kepercayan, status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya,
serta saling toleran dan menghargai.
Berdasarkan keputusan Menteri kesehatan No. 1202/MENKES/SK/VIII/2003
mengenai indikator kesehatan, diantaranya adalah indikator hasil antara, yang
terdiri atas indikator-indikator keadaan lingkungan, indikator-indikator perilaku
hidup masyarakat, serta indikator-indikator akses dan mutu pelayanan kesehatan.
d. Masyarakat
Pengertian masyarakat menurut Koentjaraningrat (1980, hlm. 160) adalah
kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat-istiadat
tertentu yang bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
Adapun masyarakat dalam penelitian ini adalah seluruh penduduk yang secara
41
Berdasarkan definisi operasional yang telah dikemukakan, maka variabel
dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu industri pangan PG Jatitujuh pada
program CSR nya dan kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar PG Jatitujuh yang
meliputi tingkat pendidikan, pendapatan dan kesehatan.
Dimana industri pangan PG Jatitujuh merupakan variabel bebas sedangkan
kondisi sosial ekonomi masyarakat merupakan variabel terikat atau variabel yang
dipengaruhi oleh variabel bebas. Informasi mengenai indikator variabel serta
[image:20.595.107.507.308.693.2]kisi-kisi instrumen dapat dilihat pada tabel 3.3 dan tabel 3.4
Tabel 3.3
Variabel Penelitian
Variabel (X)
CSR PG Rajawali II Jatitujuh
1. Promosi Kegiatan sosial (Cause
promotions)
2. Pemasaran Terkait Kegiatan Sosial
(Cause related marketing)
3. Pemasran Kemasyarkaatan Korporat
(Corporate societal marketing)
4. Kegiatan Filantropi Perusahaan
(corporate philantropy)
5. Pekerja Sosial Kemasyarakatan
secara Sukarela (Communty
volunteering)
6. Praktika Bisnis yang Memiliki
Tanggung Jawab Sosial (Socially
responsible bussiness practice)
Sosial Ekonomi
Masyarakat
1. Tingkat pendidikan
a. Jenjang pendidikan
b. Keterampilan
2. Tingkat pendapatan
3. Tingkat kesehatan
a. Kondisi lingkungan
b. Pengobatan
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Variabel Sub Variabel Indikator Responden Instrumen No. Item
Var iab el B eb as (P rogr am
CSR PG Raj
awali I
I Jatit
u
juh
)
1. Promosi Kegiatan
Sosial (Cause
Promotion)
a. Menciptakan kesadaran mengenai
pendidikan, tingkat kesejahteraan dan
kesehatan masyarakat.
b. Membujuk masyarakat untuk peduli terhadap
pendidikan, kesejahteraan dan kesehatan
Perusahaan Angket/ Kuesioner
1-6
7-8
2. Pemasaran Terkait
Kegiatan Marketing
(Cause Related
Marketing)
a. Menyisihkan sejumlah uang dari produk yang
terjual untuk kegiatan pendidikan dan
kesehatan masyarakat sekitar perusahaan.
b. Menyumbangkan persantase tertentu dari
penjualan untuk kegiatan sosial seperti
pendidikan, tingkat kesejahteraan dan
kesehatan.
9-10
11-14
3. Pemasaran
kemasyarakatan
korporat (Corporate
Societal Marketing)
a. Kampanye untuk menghindari kejahatan,
seks bebas dan obat-obatan terlarang.
b. Kampanye kegiatan sosial masyarakat (Donor
darah, green campaign dan lain-lain)
15-17
Tabel 3.4
Variabel Sub Variabel Indikator Responden Instrumen No. Item
Var iab el B eb as (P rogr am
CSR PG Raj
awali I
I Jatit
u
juh
)
4. Kegiatan Filantropi
Perusahaan (Corporate
Philanthropy)
a. Bantuan hibah (sumbangan uang tunai,
sarana umum, pelatihan dan tempat
ibadah) untuk kegiatan pendidikan,
peningkatan kesejahteraan dan kesehatan.
b. Pemberian produk (paket sembako) untuk
kegiatan sosial ekonomi.
c. Penyedia keahlian teknis oleh karyawan
perusahaan seperti pelatihan keterampilan
dan mengijinkan penggunaan fasilitas
perusahaan.
Perusahaan Angket/ Kuesioner
21-25
26-31
32-37
d. Pekerja sosial
kemasyarakatan secara
sukarela (Community
Volunteering)
a. Mengorganisir tim sukarelawan untuk
kegiatan sosial seperti pendidikan,
pelatihan keterampilan dan kesehatan.
38-40
e. Praktika Bisnis yang
Memiliki Tanggung
Jawab Sosial (Socially
-a. Membuat fasilitas yang memenuhi
tingkat keamanan lingkungan dan
keselamatan setempat.
Tabel 3.4
Variabel Sub Variabel Indikator Responden Instrumen No. Item
- Responsible Bussiness
Practice)
b. Memilih bahan yang paling ramah
lingkungan. Perusahaan
Angket/
Kuesioner
43-46
Var
iab
el T
er
ik
at
(Sosi
al E
k
o
n
om
i Masyar
ak
at)
1. Tingkat Pendidikan a. Bantuan oleh perusahaan dalam
penuntasan jenjang pendidikan
(pendidikan dasar, pendidikan menengah
dan pendidikan tinggi).
Perusahaan Angket/ Kuesioner
1-17
2. Tingkat Pendapatan a. Besarnya pendapatan
1) Sumbangan uang tunai, sembako dll,
saat hari besar.
2) Keringan biaya perumahan dan
transportasi oleh perusahaan
18-28
3. Tingkat Kesehatan a. Kondisi lingkungan dan perbaikan
lingkungan yang dilakukan oleh
perusahaan.
c. Pengobatan yang diberi bantuan oleh
perusahaan.
45
D. Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan alat untuk mengumpulkan data, Silalahi (2012)
membagi dua tipe pengumpulan data dalam metode survei, yakni angket atau
kuesioner dan wawancara. Satu kuesionar adalah satu set tulisan tentang pertanyaan
yang telah disusun agar responden mencatat jawabannya. Sedangkan wawancara
adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan data atau keterangan lisan
dari seseorang yang disebut responden melalui suatu percakapan yang terencana.
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen
berupa nontes atau bukan tes yakni dalam bentuk kuesioner atau angket, karena
penelitian ini bukan untuk mengukur prestasi belajar melainkan untuk mengetahui
kondisi masyarakat dari program CSR yang telah dilaksanakan oleh perusahaan PG
Rajawali II Jatitujuh. Tujuan menggunakan kuesioner atau angket dalam penelitian
ini yaitu memudahkan dalam pengkodean dan menghemat waktu bagi peneliti.
E. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan menggunakan cara ilmiah dan langkah-langkah yang
sistematis. Penelitian ini berawal dari keberadaan perusahaan PG Rajawali II
Jatitujuh, perusahaan ini memiliki lahan di Kecamatan Jatitujuh yang cukup luas
yakni sebesar 6.249 hektar, hakikatnya suatu perusahaan memiliki tanggung jawab
sosial kepada masyarakat sekitar perusahaan, saat ini tanggung jawab sosial
perusahaan sudah diatur jelas dalam CSR. CSR menjelaskan tentang
kewajiban-kewajiban perusahaann yang harus diberikan kepada masyarakat sekitar
perusahaan. Namun peneliti merasakan kesangsian terhadap CSR dari PG Rajawali
II Jatitujuh, untuk mengetahui fakta yang sebenarnya maka harus dilakukan dengan
penelitian. Teori yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya mengenai
industri dalam sudut pandang geografi, dampak keberadaan industri, kondisi sosial
ekonomi dan CSR atau tanggung jawab sosial. Adapun rangkaian kegiatan dalam
Industri PG Rajawali II Jatitujuh
Program CSR
Kontribusinya terhadap pendidikan,
pendapatan dan kesehatan
Asumsi dasar
Analisis CSR (konsep, jenis dan
prinsip) CSR & Tingkat pendidikan, tingkat pendidikan dan
kesehatan
Angket atau
kuesioner Analisis data
Kontribusi pada pendidikan pendidikan dan
kesehatan
Kesimpulan
Menyusun Laporan Merumuskan
hipotesis
Menentukan sumber
data Sedang
Besar
Sedikit
48
F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
Kebenaran suatu data ditentukan oleh teknik pengumpulan dan analisis
datanya. Wirartha (2006, hlm. 244) mengemukakan mengenai teknik dalam pengumpulan data “...diantaranya adalah tes, misalnya tes kecerdasan, angket atau kuisioner, wawancara, observasi atau pengamatan dan telaah dokumen.” Adapun
teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau
kuesioner, wawancara, telaah dokumen atau studi dokumentasi dan interpretasi
peta.
1. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
a. Kuesioner atau angket
Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan pertanyaan tertutup.
Bertujuan agar data atau jawaban dari responden didapat sebaik mungkin dengan
waktu yang efisien.
1) Uji Validitas
Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur
apa yang ingin dukur. Sugiyono (2011, hlm. 348) menyatakan “valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur”. Dalam pengujian instrumen peneliti menggunakan aplikasi yang memiliki
kemampuan mengolah statistik yakni Statistical Product and Service Solutions atau
dikenal dengan sebutan SPPS. Pada program SPSS teknik pengujian yang
digunakan oleh peneliti untuk uji validitas adalah menggunakan korelasi Bivariate
Pearson (Produk Momen Pearson) Pada korelasi Bivariate Pearson, pengujian
menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05. Kriteria pengujian adalah
sebagai berikut:
a) Jika r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau
item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan
49
b) Jika r hitung < r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau
item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan
tidak valid).
Hasil sampel analisis dari pengujian validitas menggunakan SPSS dengan
analisis Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson) dapat dilihat pada lampiran.
2) Uji Reliabilitas
Sugiyono (2011) mengungkapkan instrumen reliabel jika digunakan untuk
mengukur obyek yang sama maka akan menghasilkan data yang sama pula. Dalam
proses pengukuran pertanyaan, peneliti hanya skali menyebarkan kuesioner
terhadap responden, dan hasil skornya diukur korelasinya antar skor jawaban pada
butir pertanyaan yang sama dengan fasilitas Cronbach Alpha (a). Suatu variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. Hasil analisis dari
pengujian reliabilitas dengan menggunakan SPSS dapat dilihat pada lampiran.
b. Wawancara
Salah satu metode yang sering digunakan dalam pengumpulan data diantaranya
dengan wawancara. Sebagaima yang dikemukakan Silalahi (2012, hlm. 312) wawancara adalah “metode yang digunakan untuk mengumpulkan data atau keterangan lisan dari seseorang yang disebut responden melalui suatu percakapan yang sistematis dan terorganisasi.”
Adapun teknik wawancara dalam penelitian ini menggunakan pedoman
wawancara yang digunakan pada penduduk dan pihak dari peusahaan. Pedoman
wawancara digunakan untuk mendapatkan data mengenai kondisi pendidikan,
ekonomi, dan kesehatan dari sampel penduduk setempat dan untuk mendapatkan
data mengenai program-program CSR dalam kontribusinya terhadap masyarakat
sekitar industri pangan PG Jatitujuh.
c. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data sekunder atau data
pendukung dari penelitian seperti dokumen-dokumen. Dalam hal ini subjek
penelitian adalah daerah terdekat dengan industri PG Jatitujuh.
50
Interpretasi peta dilakukan untuk memperoleh sampel yang diperlukan, yakni
sampel wilayah. Adapun interpretasi peta ini dilakukan dengan menggabungkan
beberapa peta, diantaranya peta rupa bumi lembar Jatitujuh, Sukaslamet, Jatiwangi
dan Jatisura.
2. Analisis Data
Wirartha (2006) mengungkapkan bahwa pengolahan data dimaksudkan
sebagai suatu cara mengorganisasikan data sedemikian rupa sehinga dapat dibaca
(readable) dan dapat ditafsirkan (interpretabel). Kegiatan pengolahan data diawali
dari suatu tabulasi. Tabulasi adalah proses pembuatan tabel induk yang memuat
susunan data penelitian berdasarkan klasifikasi yang sistematis sehingga mudah
dianalisis. Adapun pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
pemeriksaan data dan tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat.
Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan statistik deskriptif, seperti yang telah dikemukakan oleh Sugiyono
(2002 hlm. 12) bahwa
Statisitik deskriptif adalah statistik yang berfungsi utnuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum
Pola atau model analisis data dalam penelitian ialah analisis data kuantitatif
dimana analisis tersebut menggunakan model matematika, model statistika dan
ekonometrik. Analisis data berupa angka kemudian dijelaskan dan diinterpretasikan
dalam bentuk uraian.
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya menggunakan
perhitungan persentase dan analisis regresi.
a. Perhitungan Persentase
� = � %
Keterangan:
P = Besaran Presentase
51
n = Jumlah Total Responden
Data yang dimasukan kedalam rumus tersebut merupakan data yang diperoleh
dari instrumen penelitian. Metode penghitungan persantase digunakan untuk
mempermudah peneliti dalam mendeskripsikan jawaban yang telah diperoleh dari
responden.
b. Analisis Regresi
Penelitian ini dilakukan bukan hanya untuk mengukur asosiasi dua variabel
tetapi hubungan lebih dari dua variabel tersebut. Oleh karena itu, analisis yang tepat
untuk digunakan yaitu analisis regresi. Analisis regresi sederhana juga digunakan
untuk mengetahui apakah variabel-variabel yang sedang diteliti saling
berhubungan. Dimana keadaan satu variabel membutuhkan adanya variabel yang
lain dan sejauh mana pengaruhnya, serta dapat mengestimasi tentang nilai suatu
variabel.
Sugiyono (2011) mengungkapkan bahwa analisis regresi terbagi menjadi dua,
yaitu regresi linier sederhana dan regresi ganda. Adapun analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana. Persamaannya adalah
sebagai berikut:
Keterangan:
Ŷ = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = Harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan)
b = Slope of the line ialah ngka arah atau koefisien regresi, yang
menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel
dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen.
Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka arah garis turun.
X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nila tertentu.
Adapun perhitungan a dan adalah sebagai berikut:
Harga =
Harga = −
52
Keterangan:
r = koefisien korelasi product moment antara variabel X dengan variabel Y
Sy = simpangan baku variabel Y
Sx = simpangan baku variabel Y
Selain itu, harga a dan b dapat dicari dengan:
= . ∑∑ ² − ∑− ∑ . ∑²
= ∑ − . ∑
Asumsi dalam analisis regresi adalah linearitas. Maksudnya adalah apakah garis regresi antara X dan Y menunjukan garis linear atau tidak. Apabila tidak menunjukan adanya linear, maka analisis regresi tidak dapat dilanjutkan.
Adapun rumus-rumus yang digunakan dalam uji linearitas adalah sebagai berikut:
= ∑ 2 ; = ∑ ²
( ) = {∑ − ∑ ∑ }
= − −
= ∑ {∑ ² − ∑ ²}
� = −
Keterangan:
JK (T) = Jumlah Kuadrat Total
JK (a) = Jumlah Kuadrat Koefisien a
JK (b|a) = Jumlah Kuadra Regresi (b|a)
JK (S) = Jumlah Kuadrat Sisa
JK (TC) = Jumlah Kuadrat Tuna Cocok
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
CSR PG Rajawali II Jatitujuh dibagi kedalam enam jenis program, yakni
promosi kegiatan sosisal (cause promotions), pemasaran terkait kegiatan marketing
(cause related marketing), pemasaran kemasyarakatan korporasai (corporate
societal marketing), kegiatan filantropi perusahaan (corporate philantropy),
pekerja sosial kemasyarakatan secara sukarela (communty volunteering) dan
praktika bisnis yang memiliki tanggung jawab (socially responsible bussiness
practice). Berdasarkan hasil analisis, program CSR pada kategori communty
volunteering atau pekerja sosial kemasyarakatan secara sukarela tidak dilaksanakan
oleh perusahaan PG Rajawali II Jatitujuh. Namun pada kategori lainnya perusahaan
akui sudah melaksanakan. Dari setiap kategori CSR terdapat bentuk program untuk
meningkatkan pendidikan, pendapatan dan kesehatan. Program CSR yang
dilaksanakan diantaranya dalam bentuk pelatihan dan penyuluhan terkait
pendidikan, beasiswa, pelatihan keterampilan dan kewirausahaan, memberikan
sumbangan sembako kepada masyarakat yang kurang mampu, bantuan pengobatan
kepada masyarakat miskin, memberikan bantuan sumbangan air bersih, penyuluhan
kelingkungan, kesehatan dan lain-lain.
Program CSR PG Rajawali II Jatitujuh berperan terhadap pendidikan
masyarakat di Kecamatan Jatitujuh. Beberapa bentuk program CSR diantaranya
berupa sumbangan dana pendidikan, bantuan perbaikan gedung-gedung
pendidikan, penyuluhan kewirausahaan dan lain-lain. Pada bidang pendapatan
program CSR PG Rajawali II Jatitujuh berperan terhadap sektor ekonomi
masyarakat di Kecamatan Jatitujuh, beberapa program perusahaan yang berkaitan
dengan peningkatan pendapatan diantaranya pelatihan keterampilan mengenai
pengelolaan hewan ternak dan sumbangan berupa bantuan sembako. Pada bidang
kesehatan program CSR PG Rajawali II Jatitujuh cukup berperan, beberapa
program CSR yang cukup sering dirasakan masyarakat ialah bantuan air bersih dan
B. Saran
Berdasarkan simpulan, peneliti mencoba untuk memberikan beberapa saran
yang bisa dipertimbangkan. Berikut adalah saran yang peneliti ajukan:
1. Bagi perusahaan PG Rajawali II Jatitujuh sebaiknya program CSR lebih
ditingkatkan dan dilakukan secara rutin. Program CSR pada bidang kesehatan
sudah cukup baik oleh karena itu sebaiknya dipertahankan bahkan kalau bisa
lebih ditingkatkan. Sementara pada bidang pendidikan kontribusi program
CSR perusahaan sangat sedikit oleh sebab itu sebaiknya perusahaan
meningkatkan atau memperbanyak bentuk program yang terkait dengan
peningkatan pendapatan masyarakat. Dalam pelaksanaan program CSR
sebaiknya perusahaan menjalin kerjasama dengan pemerintah setempat dan
langsung melibatkan masyarakat agar kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan
oleh suatu masyarakat bisa diketahui dan dibantu oleh perusahaan. Sasaran
yang mendapatkan program CSR sebaiknya diperluas ke desa-desa yang cukup
jauh namun masih berada di Kecamatan Jatitujuh agar semua masyarakat
Kecamatan Jatitujuh bisa merasakan program CSR PG Rajawali II Jatitujuh.
2. Bagi pemerintah dan instansi terkait agar lebih memperhatikan dan mengawasi
setiap praktika bisnis suatu industri. Dan meningkatkan kepedulian tentang
tanggung jawab sosial suatu industri.
3. Bagi pemerintah Kecamatan Jatitujuh hendaknya lebih aktif sebagai
penghubung antara PG Rajawali II Jatitujuh dengan masyarakat dalam
menciptakan kesejahteraan dan keharmonisan antara industri, lingkungan dan
masyarakat.
4. Bagi penduduk setempat, agar lebih berperan aktif dalam melaksanakan,
mengawasi dan menjaga CSR atau tanggung jawab sosial suatu industri atau
perusahaan.
5. Bagi peneliti lain yang hendak meneliti mengenai peranan CSR suatu industri
terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat, semoga penelitian ini dapat