• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata “implere” dimaksudkan “to fill up”

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Kata “implere” dimaksudkan “to fill up”"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Implementasi

Implementasi yang merupakan terjemahan dari kata “implementation”, berasal dari kata kerja “to implement”. Menurut Webster's Dictionary (1979 : 914), kata to implement berasal dari bahasa Latin “implementum” dari asal kata “impere” dan “plere”.

Kata “implere” dimaksudkan “to fill up”; “to fill in”, yang artinyamengisi penuh; melengkapi, sedangkan “plere” maksudnya “to fill”, yaitu mengisi.

Selanjutnya kata “to implement” dimaksudkan sebagai : “(1) to carry into effect; to fulfill;

accomplish. (2) to provide with the means for carrying out into effect or fulfilling; to give practical effect to. (3) to provide or equip with implements” (Webster's Dictionary, 1979 :914).

Pertama, to implement dimaksudkan “membawa ke suatu hasil (akibat);

melengkapi dan menyelesaikan”. Kedua, to implement dimaksudkan “menyediakan sarana (alat) untuk melaksanakan sesuatu; memberikan hasil yang bersifat praktis terhadap sesuatu”. Ketiga, to implement dimaksudkan menyediakan atau melengkapi dengan alat”.

Sehubungan dengan kata implementasi di atas, Pressman dan Wildavsky (1978 : xxi) mengemukakan bahwa, “implementation as to carry out, accomplish, fulfill, produce, complete”. Maksudnya : membawa, menyelesaikan, mengisi, menghasilkan,melengkapi.

Jadi secara etimologis implementasi itu dapat dimaksudkan sebagai suatu aktivitas yang bertalian dengan penyelesaian suatu pekerjaan dengan peng-gunaan sarana (alat) untuk meperoleh hasil.

Apabila pengertian implementasi di atas dirangkaikan dengan kebijakan publik, maka kata implementasi kebijakan publik dapat diartikan sebagai aktivitas penyelesaian atau pelaksanaan suatu kebijakan publik yang telah ditetapkan/ disetujui dengan penggunaan sarana (alat) untuk mencapai tujuan kebijakan.

(2)

2.2. Pengertian E-Learning

Pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan sistem elektronik atau komputer sehingga mampu mendukung proses pembelajaran (Michael, 2013:27). E- learning adalah suatu sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar. Berikut beberapa pengertian E-learning dari berbagai sumber:

1. Proses pembelajaran jarak jauh dengan menggabungkan prinsip-prinsip dalam proses pembelajaran dengan teknologi (Chandrawati, 2010).

2. Sistem pembelajaran yang digunakan sebagai sarana untuk proses belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka secara langsung antara guru dengan siswa (Ardiansyah, 2013).

2.2.1. Karakteristik E-learning

Menurut Rosenberg (2001) karakteristik E-learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi.

Karakteristik E-learning menurut Nursalam (2008:135) adalah:

1. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik.

2. Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan komputer networks)

3. Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri (self learning materials) kemudian disimpan di komputer, sehingga dapat diakses oleh doesen dan mahasiswa kapan saja dan dimana saja.

4. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.

2.2.2. Manfaat E-learning Manfaat E-learning adalah:

1. Fleksibel. E-learning memberi fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses perjalanan.

2. Belajar Mandiri. E-learning memberi kesempatan bagi pembelajar secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar.

(3)

3. Efisiensi Biaya. E-learning memberi efisiensi biaya bagi administrasi penyelenggara, efisiensi penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar dan efisiensi biaya bagi pembelajar adalah biaya transportasi dan akomodasi.

Manfaat E-learning menurut Pranoto, dkk (2009:309) adalah:

1. Penggunaan E-learning untuk menunjang pelaksanaan proses belajar dapat meningkatkan daya serap mahasiswa atas materi yang diajarkan.

2. Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa.

3. Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa.

4. Meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa.

5. Meningkatkan kualitas materi pendidik dan pelatihan.

6. Meningkatkan kemampuan menampilkan informasi dengan perangkat teknologi informasi, dimana dengan perangkat biasa sulit dilakukan.

2.2.3. Kelebihan E-learning

Kelebihan E-learning ialah memberikan fleksibilitas, interaktivitas, kecepatan, visualisasi melalui berbagai kelebihan dari masing-masing media (Sujana, 2005 : 253 ).

Menurut L. Tjokro (2009:187), E-learning memiliki banyak kelebihan yaitu :

1. Lebih mudah diserap, artinya menggunakan fasilitas multimedia berupa gambar, teks, animasi, suara, video.

2. Jauh lebih efektif dalam biaya, artinya tidak perlu instruktur, tidak perlu minimum audiensi, bisa dimana saja, bisa kapan saja, murah untuk diperbanyak.

3. Jauh lebih ringkas, artinya tidak banyak formalitas kelas, langsung pada pokok bahasan, mata pelajaran sesuai kebutuhan.

4. Tersedia 24 jam/hari – 7 hari/minggu, artinya penguaasaan materi tergantung pada semangat dan daya serap siswa, bisa dimonitor, bisa diuji dengan e-test.

2.2.4. Kekurangan E-learning

Kekurangan E-learning menurut L. Gavrilova (2006:354) adalah pembelajaran dengan model E-learning membutuhkan peralatan tambahan yang lebih (seperti komputer, monitor, keyboard, dsb). Kekurangan E-learning yang diuraikan oleh Nursalam (2008:140) sebagai berikut :

(4)

1. Kurangnya interaksi antara pengajar dan pelajar atau bahkan antar pelajar itu sendiri.

2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya membuat tumbuhnya aspek bisnis/komersial.

3. Proses belajar mengajar cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.

4. Berubahnya peran pengajar dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT (information, communication, dan technology).

5. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet ( mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer).

6. Kurangnya sumber daya manusia yang menguasai internet.

7. Kurangnya penguasaan bahasa komputer.

8. Akses pada komputer yang memadai dapat menjadi masalah tersendiri bagi peserta didik.

9. Peserta didik bisa frustasi jika mereka tidak bisa mengakses grafik, gambar, dan video karena peralatan yang tidak memadai.

10. Tersedianya infrastruktur yang bisa dipenuhi.

11. Informasi dapat bervariasi dalam kualitas dan akurasi sehingga penduan dan fitur pertanyaan diperlukan.

2.3. Pengertian CMS (Content Management System)

Menurut Sulistiyono (2013: 54) “CMS merupakan sebuah sistem yang memberikan kemudahan kepada para penggunanya dalam mengelola dan mengadakan perubahan isi dalam sebuah website dinamis tanpa dibekali pengetahuan tentang hal-hal yang bersifat teknis sebelumnya”.

Sedangkan menurut Sarwandi (2016 : 2) “CMS, sistem manajemen konten adalah perangkat lunak yang digunakan untuk menambahkan atau memanipulasi (mengubah) isi suatu situs web”.

(5)

Lalu menurut Heryana (2017:69) CMS bisa membantu untuk mengelola mengontrol dan menerbitkan informasi dengan efektif, mudah, dinamis dan memiliki fleksibilitas yang tinggi.

2.4. Pengertian Moodle

Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment atau singkatan dari Moodle adalah paket perangkat lunak yang diproduksi untuk kegiatan belajar berbasis internet dan situs web yang menggunakan prinsip social constructionist pedagogy.

Moodle merupakan salah satu aplikasi dari konsep dan mekanisme belajar mengajar yang memanfaatkan teknologi informasi, yang dikenal dengan konsep pembelajaran elektronik atau e-learning. Moodle dapat digunakan secara bebas sebagai produk sumber terbuka (open source) di bawah lisensi GNU.

Moodle dapat diinstal di komputer dan sistem operasi apapun yang bisa menjalankan PHP dan mendukung database SQL.. E-learning ini juga memberikan akses pada pendidik dan peserta didik untuk presensi, pengumpulan tugas, latihan soal dan media sumber belajar yang bisa diakses kapanpun dan dimanapun serta juga memberikan akses pada orang tua untuk memantau perkembangan belajar siswa di sekolah.

2.4.1. Sejarah dari Platform Moodle

Untuk sejarah singkat mengenai Moodle adalah pertama kali diciptakan oleh Martin Dougiamas. Saat itu, ia sedang menempuh pendidikan pascasarjana di Universitas Teknologi Curtin, Australia. Kemudian, pada Tahun 2002 Martin dinobatkan sebagai Webmaster sekaligus menjadi seorang administrator system bagi instalasi WebCT. Dan Selanjutnya, pada tahun itu juga berhasil merilis versi 1.0 platform tersebut serta dapat berkembang dengan pesat.

2.4.2. Fungsi Moodle

Selanjutnya, fungsi dan tujuan utama dari pengembangan platform ini adalah untuk memudahkan dalam membuat tampilan sistem aplikasi manajemen pembelajaran online berbasis web. Selain itu, juga berguna untuk model pembelajaran jarak jauh

(6)

maupun daring yang dapat diakses oleh guru, murid, dan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) dalam proses pendidikan.

2.4.3. Fitur dari E-Learning Moodle

Terdapat setidaknya enam fitur penting yang berada pada sistem e-learning dari Moodle. Berikut ini adalah penjelasan mengenai fungsi dan kegunaan dari setiap fitur- nya.

1. Personalized Dashboard

Fitur yang pertama merupakan dashboard dari Moodle yang tampak intuitif dan telah terintegrasi dengan baik. Dalam menu beranda (halaman utama) tersebut telah tersedia banyak sekali informasi penting yang meliputi daftar khusus, kalender kegiatan, pengumuman umum, hingga list pengguna aktif yang sedang online. Selain itu, tampilan beranda juga dapat dikustomisasi sendiri oleh pengguna sesuai dengan hak akses yang dimiliki. Setidaknya, terdapat tiga macam hak akses yang dapat dikelola oleh Moodle, yaitu hak akses sebagai administrator, guru dan murid. Tentunya setiap user memiliki fungsionalitas dan peran yang berbeda – beda.

2. Progress Tracking

Fitur yang kedua ini berfungsi untuk mengawasi dan memberikan hasil evaluasi terhadap setiap aktivitas pembelajaran yang dilakukan. Sehingga, dapat memberikan penilaian atau hasil asesmen yang baik berdasarkan data yang valid dan berkualitas. Terkait fitur tracking yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Course Completion

Untuk fitur ini merupakan hasil materi yang telah ditandai secara manual maupun otomatis. Sehingga, apabila anda telah selesai membaca dan mengerjakan kursus yang diberikan, maka anda dapat mengakses kelas yang berikutnya.

b. Grades

Merupakan bentuk penilaian yang diberikan setelah berhasil dalam mengerjakan soal tes atau ujian dengan lancar.

c. Badges

(7)

Badges adalah bentuk dari penilaian yang diberikan kepada murid yang berhasil menyelesaikan materi dan tugas yang telah diberikan pada kursus tersebut.

d. Activity Completion

Activity completion merupakan sebuah indikator yang menunjukkan bahwa pengguna telah mengerjakan tugas tepat pada waktunya. Untuk proses pengecekan dapat dilakukan secara manual maupun otomatis.

e. Competencies

Dan yang terakhir ini, tergolong dalam pemeringkatan ranking peserta sesuai dengan hasil belajar dan proses evaluasi dari pembelajaran yang telah dilakukan.

3. File Management

Fitur yang ketiga, digunakan untuk menambahkan sebuah file baru yang diberi nama sesuai dengan mata pelajaran tiap pengguna. Cukup dengan melakukan drag and drop saja, anda dapat menambahkan file secara otomatis. Opsi yang lain dapat dilakukan dengan menambahkan hasil resource dari materi pada kursus yang lain, dapat berupa file, folder atau alamat URL.

4. Peer Assessment

Untuk fitur yang satu ini terbilang unik, dimana pengajar dapat meminta kepada peserta untuk memberikan nilai kepada teman atau peserta yang lain. Fitur ini juga dapat diatur oleh pengajar dan tentunya melibatkan peserta untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.

5. Inline Feedback

Dengan Moodle, pengajar tidak perlu repot untuk melakukan koreksi dan memberikan feedback terhadap hasil belajar peserta didik. Karena, dalam platform tersebut seluruh hasil evaluasi dapat langsung ditampilkan dalam browser. Selain itu juga file dokumen yang diunggah oleh peserta bisa langsung diberikan catatan tambahan (highlight).

6. Multimedia Integration

Dan fitur yang terakhir adalah, Moodle juga telah terintegrasi dengan berbagai jenis tipe media dengan format yang mendukung. Sehingga, pengalaman dalam

(8)

mengikuti segala kegiatan pembelajaran cenderung nyaman dan tidak membosankan.

Untuk menambahkan file multimedia seperti audio, video, dan gambar, dapat dilakukan secara manual maupun embed. Dimana, anda dapat mengunggah video dari channel Youtube atau Vimeo. Untuk mengaktifkan format yang lain, cukup dengan melakukan konfigurasi pada menu pengaturan administrator.

2.4.4. Kelebihan yang Dimiliki

Selanjutnya, masuk pada topik yang membahas tentang kelebihan apa saja yang dipunyai oleh Moodle.

1. Open Source

Keuntungan yang pertama dari penggunaan Moodle adalah salah satu platform yang dapat diunduh dan diakses secara gratis atau bersifat open-source. Cukup dengan mengunjungi halaman website resmi dari Moodle, anda dapat mengembangkan berbagai tampilan media pembelajaran online yang menarik.

2. Fleksibel dan Mudah Digunakan

Fleksibel disini berarti, Moodle dapat mendukung berbagai skalabilitas dari media pembelajaran yang dibuat. Mulai dari pembuatan kelas berskala kecil yang hanya berisi puluhan orang, hingga pengembangan portal pembelajaran yang dapat menampung sekitar ribuan user yang telah diterapkan pada perusahaan maupun institusi.

Selain itu, Moodle juga mudah digunakan karena anda tidak perlu untuk belajar bahasa pemrograman secara mendetail, cukup dengan fitur drag and drop anda sudah dapat membuat aplikasi model e-learning. Kemudian, antarmuka yang disajikan juga terbilang intuitif, serta dokumentasi yang tersedia di dalam Moodle juga lengkap disertai dengan tutorial yang telah dibuat oleh kumpulan komunitas dari platform tersebut.

3. Aman dan Terintegrasi

Sistem keamanan yang tersedia dalam Moodle tidak perlu diragukan lagi. Sistem akan selalu melakukan update secara rutin untuk menjamin keamanan data

(9)

pengguna serta, menghindari praktik pencurian data pribadi ketika mengakses platform Moodle.

Alasan utama dari aplikasi ini mempunyai sistem integrasi yang baik karena, memiliki fitur external collaborative tools. Dimana, anda dapat melengkapi kursus online supaya mengakses halaman wiki, blog, dan forum dengan lebih mudah.

4. Mendapat Dukungan Plugin dan Mudah Dikustomisasi

Secara default, tentu platform ini juga menyediakan dukungan terhadap berbagai plugin untuk menambahkan fungsi dan fitur khusus. Di dalam direktori dari plugin Moodle terdiri dari 1677 plugin untuk membantu kebutuhan komunikasi, administrasi, penilaian, dan lain sebagainya.

Selanjutnya, platform ini juga mudah untuk dikustomisasi karena pada dasarnya diciptakan untuk semua kalangan. Anda dapat mengganti tema, logo, dan footer sesuai dengan kebutuhan instansi dan lembaga terkait.

5. Support Mobile Friendly

Dan kelebihan yang terakhir, sangat mendukung dengan tampilan pada perangkat mobile. Yang mana, penggunaan perangkat mobile lebih banyak digunakan daripada perangkat desktop untuk saat ini. Sehingga, kompatibilitas dari Moodle juga telah disesuaikan serta mendukung tampilan yang lebih responsif.

Anda juga dapat menggunakan aplikasi ini pada berbagai perangkat yang ada meskipun diakses dalam browser yang berbeda juga. Dukungan bahasa yang banyak juga membantu dalam perkembangan dari Moodle. Fitur untuk dapat menerjemahkan platform ke dalam berbagai bahasa (localization) menjadi faktor penting dari kredibilitas media pembelajaran.

2.5. Pengertian XAMPP

Menurut Purbadian (2016:1), berpendapat bahwa “XAMPP merupakan suatu software yang bersifat open source yang merupakan pengembangan dari LMP (Linux, Apache, MySQL, PHP dan Perl)”. Menurut Kartini (2013:27-26), “Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

(10)

Sedangkan menurut (2015:1) “Xampp merupakan paket PHP dan MySQL berbasis open source, yang dapat digunakan sebagai tool pembantu pengembangan aplikasi berbasis PHP”. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Xampp merupakan tool pembantu pengembangan paket perangkat lunak berbasis open source yang menggabungkan Apache web server, MySQL, PHP dan beberpa modul lainnya didalam satu paket aplikasi.

2.5.1. Apache atau Web Server

Menurut Sidik (2012) Server HTTP Apache atau Server Web/WWW Apache adalah server web yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) untuk melayani dan menjalankan fungsi situs web tanpa koneksi internet.

Menurut Kadir (2013) Apache telah memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigurasi, autentikasi basis data menggunakan antarmuka pengguna berbasis grafik (GUI) yang memungkinkan penanganan server menjadi mudah. Menurut Kadir (2013) Apache merupakan perangkat lunak sumber lisensi terbuka (open source) yang dikembangkan oleh komunitas terbuka dari pengembang- pengembang dibawah naungan Apache Software Foundation.

2.5.2. PhpMyAdmin

Menurut MADCOMS (2016: 186) “PhpMyAdmin adalah sebuah aplikasi Open Source yang berfungsi untuk memudahkan manajemen MySQL. Dengan menggunakan PhpMyAdmin, dapat membuat database, membuat tabel, meng-insert, menhapus dan meng-update data dengan GUI dan terasa lebih mudah, tanpa perlu mengetikkan perintah SQL secara manual”.

Menurut Buana (2014:2), phpMyAdmin adalah salah satu aplikasi yang digunakan untuk memudahkan dalam melakukan pengelolaan database MySQL.

PhpMyAdmin merupakan aplikasi web yang bersifat open source. Menurut Muhammad Sadeli (2014:10) PhpMyadmin adalah sebuah software yang berbentuk seperti halaman situs yang terdapat pada web server.

(11)

Fungsi dari halaman ini adalah sebagai pengendali database MySQL. Karena dengan adanya halaman ini semua hal tersebut dapat dilakukan hanya dengan meng-klik menu fungsi yang ada pada halaman PhpMyadmin.

2.5.3. Basis Data

Basis data merupakan hal yang sangat penting yang harus diperhatikan. Basis data atau database itu sendiri digunakan untuk menyimpan informasi atau data yang nanti akan digunakan. Menurut Rosa dan Shalahuddin (2014:43) “Sistem Basis Data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan”.

Berdasarkan definisi basis data diatas dapat disimpulkan bahwa basis data atau database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisikan sekumpulan data yang fakta sebagai sumber informasi yang disimpan dalam media penyimpanan secara digital dan dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer yang berguna untuk memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi.

2.5.4. MySQL

MySQL merupakan software database open source yang sering digunakan untuk mengolah basis data yang menggunakan bahasa SQL (Subagia, 2018:67).

Menurut Winarno (2014:101), “MySQL adalah sebuah software database.

MySQL merupakan tipe data relasional yang artinya MySQL menyimpan datanya dalam bentuk table-tabel yang saling berhubungan. Keuntungan menyimpan data di database adalah kemudahannya dalam penyimpanan dan menampilkan data karena dalam bentuk tabel.”

Menurut Priyanto, Hidayatullah dkk (2015:180) “MySQL adalah salah satu aplikasi DBMS yang sudah sangat banyak digunakan para pemrogram aplikasi web.

Kelebihan dari MySQL adalah gratis, handal, selalu di-update dan banyak forum yang memfasilitasi para pengguna jika memiliki kendala. MySQL juga menjadi DBMS yang sering di bundling dengan web server sehingga proses instalasinya jadi lebih mudah”.

(12)

Dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL merupakan aplikasi yang digunakan untuk mengolah basis data yang banyak digunakan untuk membangun aplikasi yang menggunakan database.

2.6. Metodologi Pengembangan Sistem

Metodologi Pengembangan Sistem yang Penulis gunakan dalan penelitian ini adalah menggunakan Metode RUP. RUP merupakan kerangka proses yang menyediakan simulasi sistem pada industri untuk sistem, software, implementasi dan manajemen proyek yang efektif.

1. Pengertian RUP

Metode RUP merupakan metode pembangunan perangkat lunak yang iterative dan incremental serta berfokus pada arsitektur. Metode RUP dapat menangani risiko yang berhubungan dengan pengembangan kebutuhan sistem berdasarkan perubahan yang diinginkan oleh klien. Untuk mengurangi risiko tersebut dilakukan dengan pengujian pada setiap akhir tahapan RUP, sehingga akan mudah melakukan perubahan sebelum mencapai tahap akhir. Metode RUP juga mengutamakan kepuasan pengguna sehingga lebih sering melakukan interaksi dengan pengguna. RUP adalah salah satu dari sekian banyak proses yang terdapat didalam Rational Process Library, yang memberikan simulasi terbaik untuk pengembangan atau kebutuhan proyek.

2. Tahapan RUP

RUP mempunyai beberapa tahapan yaitu : 1. Inception

Tahap ini lebih pada memodelkan proses bisnis yang dibutuhkan (business modeling), mendefinisikan kebutuhan akan sistem yang akan dibuat (requirement) serta analisis dan desain.

2. Elaboration

Tahap ini lebih pada analisis dan desain sistem serta implementasi sistem yang fokus pada purwarupa sistem (prototype).

3. Contruction

(13)

Tahap ini lebih pada implementasi dan pengujian sistem yang fokus pada implementasi perangkat lunak pada kode program.

4. Transition

Tahap ini lebih pada deploymentatau instalasi sistem agar dapat dimengerti oleh user.

5. Aliran Kerja RUP

RUP juga mempunyai aliran kerja yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu: Aliran kerja utama dan Aliran kerja pendukung, dimana keduanya merupakan suatu kesatuan dalam proses pengembangan sistem (SDLC).

Berikut aliran Kerja Utama Rational Unified Process (RUP) : 1. Business Modeling

Pada tahap ini, terdapat identifikasi dan deskripsi langsung dari area dan permasalahan untuk redesign atau reengineering, beserta struktur dan proses–proses bisnis organisasi.

2. Requirements

Tujuan utama pada fase ini adalah menyusun sistem apa yang seharusnya ada dan mengapa perlu dibuat, mendefinisikan batas dari sistem, melihat kemungkinan ancaman keamanan serta bagaimana cara penanggulangannya, dan mengestimasi biaya dan skala waktu yang rumit.

Isi dari sistem dibangun yang kemudian diterjemahkan kedalam use case model dengan tambahan spesifikasi kebutuhan. Baik kebutuhan fungsional dan nonfungsional akan dikumpulkan dan dianalisis. Kebutuhan user dan stakeholder serta fitur high-level didefinisikan dan kemudian diubah menjadi specific software requirements.

3. Analysis and Design

Pada fase ini, semua requirement pada tahap kedua akan diubah menjadi spesifikasi implementasi.

4. Implementation

(14)

Pada tahap ini, semua analisa dan desain yang telah dibuat pada fase sebelumnya akan diimplementasikan dan diterjemahkan menjadi kode program.

5. Testing

Pada tahap ini, pengembang software akan menguji dan memverifikasi semua interaksi komponen, kebutuhan yang telah diimplementasikan dan kualitas dari software yang telah dikembangkan.

6. Deployment

Pada tahap ini, pengembang software menyebarkan software yang telah selesai kepada user. Pengembang software juga menyediakan dokumentasi untuk semua fitur dan fungsi. Pada tahap ini juga, pengembang software mendapatkan umpan balik dan masukan terhadap software yang berujung pada modifikasi fungsi dan fitur agar menjadi lebih baik.

6. Aliran Kerja Pendukung Rational Unified Process (RUP) 1. Configuration and Change Management

Tahap ini menjalankan dan merawat integritas dari proyek. Kegiatannya meliputi monitoring dan mengatur perubahan permintaan, perubahan biaya, dan tetap mengontrol berbagai versi produk. Tahap ini juga meliputi manajemen konfigurasi hardware dan software.

2. Project Management

Tahap ini menyediakan framework untuk mengatur software dan resiko.

Tahap ini juga menyediakan pedoman untuk planning, staffing, monitoring dan secara umum menunjukan manajemen proyek.

3. Environment

Tahap ini menjelaskan tentang infrastruktur dan metode yang dibutuhkan untuk mengembangkan sistem

(15)

2.7. Flowmap

Flowmap adalah alat bantu konversional, disebut juga mapping flow atau Process Function Chart atau diagram aliran dokumen atau diagram sistem produksi kerja atau Paperwork Flowchat.

Flowmap adalah campuran peta dan flow chat, yang menunjukan pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi lain, seperti jumlah orang dalam migrasi, jumlah barang yang diperdagangkan, atau jumlah paket dalam jaringan. Flowmap menolong analisis dan progremmer untuk memecahkan masalah ke dalam segmen-segmenyang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoprasian.

1. Kegunaan Flowmap

2. Menggambarkan aktivitas apa saja yang sedang berjalan.

3. Menjabarkan aliran dokumen yang terlihat.

4. Menjelaskan hubungan-hubungan data dan informasi dengan bagian bagian dalam aktivitas.

5. Mendefinisikan hubungan antara bagian (pelaku proses), proses manual atau berbasis komputer.

6. Aliran data (dalam bentuk dokumen keluaran dan masukan) 2. Pedoman-pedoman dalam membuat Flowmap

Berikut adalah beberapa petunjuk yang harus diperhatikan :

1. Flowmap digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan 2. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisiini

harus dapat dimengerti oleh pembacanya

3. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus berada pada urutan yang benar 4. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar

5. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedng digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati

6. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.

Tabel 2.2 Simbol Flowmap Diagram

(16)

No. Simbol Nama Keterangan

1. Terminator Awal dan akhir Flowmap

2. Simbol Dokumen

Menunjukkan dokumen input dan output

3. Simbol Kegiatan

Manual

Menunjukkan kegiatan atau pekerjaan manual

4. Simbol Proses Menunjukkan kegiatan proses dari

operasi program komputer

5. Simbol Keyboard Menunjukkan input yang

menggunakan on-line keyboard

6. Simbol Harddisk Menunjukkan input atau output

menggunakan harddisk

7. Simbol Garis Alir Menunjukkan arus dari setiap

proses

8. Simbol

Penghubung

Menunjukkan penghubung ke halaman yang masih sama atau ke halaman lain

9. Simbol Arsip Menunjukkan pengarsipan file

tanpa menggunakan komputer

(17)

No. Simbol Nama Keterangan

10. Simbol

Keputusan

Digunakan untuk suatu penyeleksian kondisi didalam program

2.8. Unifed Modeling Language (UML)

UML singkatan dari Unified Modeling Language yang berarti bahasa pemodelan standar. (Chonoles, 2003: bab 1) mengatakan sebagai bahasa, berarti UML memiliki sintaks dan semantik. Ketika membuat model menggunakan konsep UML ada aturan- aturan yang harus diikuti. Bagaimana elemen pada model-model yang akan dibuat berhubungan satu dengan lainnya harus mengikuti standar yang ada.

UML diaplikasikan untuk maksud tertentu, biasanya antara lain untuk:

1. Merancang perangkat lunak

2. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis

3. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang diperlukan sistem

4. Mendokumentasikan sistem yang ada, proses-proses dan organsisasinya.

Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain.

2.8.1. Use Case Diagram

Use case menggambarkan external view dari sistem yang akan kita buat modelnya. (Pooley, 2003:15) mengatakan bahwa model use case dapat dijabarkan dalam diagram use case, tetapi diagram tidak identik dengan model karena model lebih luas dari diagram.

Komponen pembentuk diagram use case adalah :

a. Aktor (actor), menggamarkan pihak-pihak yang berperan dalam sistem.

(18)

b. Use case, aktivitas/sarana yang disiapkan oleh bisnis/sistem.

c. Hubungan (link), aktor mana saja yang terlibat dalam use case ini.

Tabel 2.3 Simbol Usecase Diagram

2.8.2. Activity Diagram

Activity diagram digunakan untuk menggambarkan rsangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan

NO SIMBOL NAMA SIMBOL KETERANGAN

1.

Actor

Menspesifikasikan himpunan peran yang pengguna mainkan ketika berinteraksi dengan use case.

2. <<include>> Include Menspesifikasikan bahwa use case sumber secara eksplisit.

3.

<<extend>>

Extend

Menspesifikasikan bahwa use case target memperluas perilaku dari use case sumber pada suatu titik yang diberikan.

4.

Association

Apa yang menghubungkan antar objek satu dengan objek lainnya.

5. Sistem Menspesifikasikan paket yang menampilkan sistem secara terbatas.

6. Use Case Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang

ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor.

(19)

memodelkan hasil dari action tersebut. Berikut definisi activity diagram menurut para ahli :

1. Activity diagram menurut (Fowler, 2005) dalam (Fitriyani, 2011) adalah teknik untuk menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, dan jalur kerja.

2. Menurut (Satzinger et al,2010) dalam (Fitriyani, 2011) Activity diagram merupakan sebuah tipe dari diagram workflow yang menggambarkan tentang aktivitas dari pengguna ketika melakukan setiap kegiatan dan aliran sekuensial.

Dapat disimpulkan bahwa Activity diagram merupakan teknik yang menggambarkan aliran kerja atau proses.

Tabel 2.4 Simbol Activity Diagram

Simbol Keterangan

Titik awal Titik akhir

Activity

Pilihan keputusan mengambil keputusan

Fork, digunakan untuk menunjukan kegiatan yang dilakukan secara parlel atau untuk menggabungkan dua kegiatan parallel menjadi satu.

Rake, meunjukan adanya dekomposisi

Tanda waktu

Tanda pengiriman

(20)

Tanda penerimaan Aliran akhir (flow final)

Referensi

Dokumen terkait

berinteraksi dengan tokoh lain dalam film dan cenderung melukiskan adegan sebagaimana pemain melihatnya, yang membuat penonton lebih akrab lagi kedalam cerita. Konsep

harus dapat diakomodir dan dikelola sebaik mungkin melalui penelitian dari sudut pandang kepuasan konsumen dalam kaitannya dengan pengalaman yang mereka peroleh selama

ketekunan, dan tahan terhadap cobaan. Hal yang tak kalah penting dihadapi oleh guru di era global sebagai tantangan dan harapan adalah soal kreativitas dan

Obwohl die meisten Studierenden gedruckte Bücher präferieren, sind trotzdem viele der Meinung, dass mit der Zeit diese immer weniger und E-Books immer mehr benutzt werden.. In ein

termasuk dana dana dana rapat dana rapat rapat rapat atau atau atau atau survey survey yang survey survey yang yang yang dilakukan dilakukan dilakukan panitia dilakukan panitia

• Dianjurkan untuk menggunakan aksesori atau perangkat tambahan ini dengan mesin Makita Anda yang ditentukan dalam petunjuk ini. Penggunaan aksesori atau perangkat tambahan lain

Header yang pertama ini dibagi dalam tiga sub header , yaitu jumlah pasangan hexadesimal SMS center dalam format hexadesimal. Header yang kedua adalah header untuk

SMK Binawiyata Sragen adalah salah satu sekolah menengah kejuruan yang belum memakai sistem komputerisasi pada bagian peminjaman alat praktikum pada laboratorium