• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah non-probability sampling yaitu purposive sampling

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah non-probability sampling yaitu purposive sampling"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif untuk menganalisis pengaruh green promotion, green packaging dan green price terhadap keputusan pembelian green product selama masa pandemi

Covid-19. Penelitian metode kuantitatif bertujuan untuk mempelajari suatu sampel, pengumpulan data dilakukan melalui instrumen penelitian, hasil ulasan data memiliki sifat kuantitatif yang bertujuan untuk mengukur hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2017). Menurut Creswell (2019) penelitian metode kuantitatif merupakan pendekatan untuk menguji hubungan antar variabel. Variabel diukur menggunakan instrumen agar jumlah data dapat dianalisis menggunakan statistik.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1 Populasi

Populasi merupakan sekelompok orang, kejadian ataupun hal-hal menarik yang memikat penulis untuk melakukan suatu penelitian dan menarik kesimpulan darinya (Sekaran dan Bougie, 2016). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat wanita di daerah Surabaya dengan rentang usia 18 hingga 34 tahun dalam kalangan kelas menengah keatas yang pernah melakukan pembelian green product. Peneliti menentukan batasan wilayah di Surabaya berdasarkan pada pertimbangan bahwa hasil dari penelitian ini akan diimplementasikan ke dalam

(2)

3.2.2 Sampel

Menurut Sekaran dan Bougie (2016), sampel adalah bagian dari suatu populasi yang terpilih yang disebut dengan sub kelompok dari suatu populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi penelitian. Sampel digunakan oleh peneliti untuk menggambarkan suatu kondisi dalam target populasi. Menurut Sugiyono (2018), standar dari suatu sampel yang baik dalam penelitian berjumlah di kisaran 30 hingga 500 orang. Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah non-probability sampling yaitu purposive sampling. Menurut Etikan dan Bala (2017) non-probability sampling adalah prosedur pengambilan sampel dimana dalam setiap populasi elemen-elemen akan memiliki kesempatan untuk menjadi sampel dalam penelitian. Menurut Sugiyono (2018) purposive sampling adalah teknik penentuan sampel yang diputuskan setelah melalui berbagai

pertimbangan. Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah:

1. Masyarakat wanita berdomisili di Surabaya dengan rentang usia 18 hingga 34 tahun

2. Kalangan kelas menengah ke atas (affluent dan elite)

Kelas menengah berdasarkan pengeluarannya per bulan (Gideon, 2020):

1. Poor Middle (pengeluaran < Rp.1.000.000/ bulan) 2. Middle (pengeluaran Rp.2.000.000 – Rp.3.000.000)

3. Upper Middle (pengeluaran Rp.3.000.000 – Rp.5.000.000) 4. Affluent (pengeluaran Rp.5.000.000 – Rp.7.500.000) 5. Elite (pengeluaran Rp. 5.000.000 – Rp.6.000.000)

3. Pernah melakukan pembelian green product (diantaranya: The Body Shop, Starbucks, Adidas, Nike, Dell atau produk green lainnya)

(3)

Penentuan usia dilakukan berdasarkan data yang telah dikumpulkan oleh Lembaga riset Snapcart pada bulan Januari 2018 yang menunjukkan bahwa generasi millennial yang berada dalam rentang usia 25 hingga 34 tahun merupakan konsumen yang melakukan pembelanjaan e-commerce terbanyak hingga 50%, dan generasi Z dengan rentang usia 15 hingga 24 tahun yang menjadikan jumlah total pembelanjaan generasi muda mencapai 80%. (Tashandra, 2018). Adapun penentuan pada kalangan kelas menengah keatas dalam penelitian ini didasarkan pada pengeluaran kalangan tersebut setiap bulannya menurut Gideon (2020) yang sebelumnya telah disebutkan diatas. Penentuan sampel dikaitkan dengan keterlibatan hasil penelitian ini yang akan diimplementasikan ke dalam proyek bisnis KAKU, dimana green price atau harga produk hijau yang relatif memiliki harga yang lebih tinggi sehingga memiliki target pasar dalam kalangan menengah keatas yang memiliki tingkat pengeluaran tertentu. Berdasarkan dari jumlah pengeluaran kategori kelas menengah di atas, sampel yang dibutuhkan adalah kalangan affluent dan elite.

Menurut Hair et al (2010) dalam Pratita et al (2018) suatu sampel dapat dianalisis jika jumlah sampel sebanyak 100 atau lebih, suatu sampel tidak akan dapat dianalisa jika jumlah sampel kurang dari 50. Jumlah minimal suatu sampel adalah 5 kali dari jumlah variabel yang diteliti, akan lebih baik jika jumlah sampel 10 kali dari jumlah variabel yang akan dianalisa.

Dengan menggunakan rumus Hair et al (2010) dalam Pratita et al (2018) diatas maka jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah :

(4)

Jumlah sampel = jumlah indikator x 10 =15 x 10

= 150

Dari perhitungan jumlah sampel diatas total sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebanyak 150 responden.

3.3 Jenis Data, Sumber Data dan Skala Pengukuran 3.3.1 Jenis Data

3.3.1.1 Data Primer

Menurut Sugiyono (2017), jenis data dibedakan menjadi dua yaitu jenis data kualitatif dan jenis data kuantitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif, yaitu jenis data berupa bentuk angka dan dapat dianalisis menggunakan teknik statistik, data dapat diperoleh dari data primer dan data sekunder.

3.3.2 Sumber Data

Menurut Sugiyono (2015), data primer merupakan data yang didapatkan secara langsung melalui survei lapangan yang berkaitan dengan penelitian. Sumber data primer dalam penelitian ini berasal dari hasil kuesioner yang telah dijawab oleh responden terkait penelitian pengaruh green promotion, green packaging dan green price terhadap keputusan pembelian green product selama masa pandemi Covid-

19. Sedangkan data sekunder menurut Sugiyono (2015) merupakan sumber data yang tidak langsung didapatkan dari sumbernya seperti jurnal, buku, skripsi, dokumen.

(5)

3.3.3 Skala Pengukuran

Metode pengukuran variabel pada kuesioner penelitian ini adalah dengan menggunakan skala likert. Skala likert merupakan alat untuk mengukur kesetujuan serta ketidaksetujuan terhadap suatu fenomena sosial dengan mengukur sikap, pendapat dan persepsi individu atau suatu kelompok (Sugiyono, 2015). Dalam skala likert terdapat empat skala, yaitu:

1. Sangat Setuju (SS) 2. Setuju (S)

3. Kurang Setuju (KS) 4. Tidak Setuju (TS)

5. Sangat Tidak Setuju (STS)

3.4 Variabel dan Definisi Operasional Tabel 3.1 Variabel dan Definisi operasional

Variabel Definisi Konseptual Indikator Sumber Green

Promotion (X1)

Green promotion merupakan proses mempromosikan suatu produk dan jasa kepada suatu target pasar termasuk iklan, public relations, promosi penjualan, pemasaran langsung dan promosi di tempat.

1. Memiliki kredibilitas ramah lingkungan.

2. Promosi dilakukan melalui alat praktek komunikasi.

3. Promosi dilakukan dengan mengaitkan isu

lingkungan

Yusiana dan Widodo (2019) Rahman et al (2017) Praharjo (2013) dalam Palaguna dan Ekawati (2016)

(6)

sehingga konsumen dapat

membedakan green

promotion dengan promosi produk lainnya.

Green Packaging (X2)

Green packaging

merupakan kemasan yang dibuat dengan

menggunakan teknologi yang ramah lingkungan, memiliki siklus hidup, termasuk desain, R&D, manufaktur, penggunaan dan daur ulang yang menyebabkan sedikit atau tidak ada kerusakan pada lingkungan ekologi maupun kesehatan manusia.

1. Kemasan dapat didaur ulang.

2. Kemasan dapat digunakan kembali (reuse).

3. Kemasan terbuat dari bahan daur ulang.

4. Kemasan tidak terbuat dari bahan- bahan yang berbahaya.

Chen et al (2019) Rokka dan Uusitalo (2008); Rundh (2009);

Draskovic et al. (2009) dalam Hasibuan (2018)

Green Price (X3)

Green price merupakan harga produk hijau yang ditetapkan berdasarkan kebijakan yang

diberlakukan oleh perusahaan dengan mempertimbangkan lingkungan sesuai dengan peraturan serta instruksi perusahaan dan inisiatifnya akan hal ini.

1. Harga yang relevan lebih tinggi (harga premium) 2. Harga

produk yang sesuai atau seimbang dengan kualitas produk yang ditawarkan

Hashem dan Al Rifai (2011) dalam Kristiana (2018) Rahman et al (2017)

(7)

Keputusan Pembelian (Purchase Decision)

Keputusan pembelian merupakan sebuah tahapan dalam suatu proses dimana konsumen melakukan keputusan aktual dalam melakukan pembelian.

1. Pilihan Produk (Product Choice) 2. Pilihan

Merek (Brand Choice) 3. Pilihan

Tempat Penyalur (Dealer Choice) 4. Jumlah

Pembelian (Purchase Amount) 5. Waktu

Pembelian (Purchase Timing) 6. Metode

Pembayaran (Payment Method)

Kotler &

Armstrong (2014) Kotler dan Keller (2016)

Sumber: Data diolah oleh peneliti (2021)

3.5 Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan teknik survei melalui penyebaran kuesioner secara online. Kuesioner dibuat oleh penulis menggunakan google form untuk memudahkan proses penyebaran serta pengumpulan data. Isi dari kuesioner yang disebarkan berisikan pertanyaan mengenai variabel yang akan diteliti oleh penulis kepada calon responden yang memenuhi kriteria sampel yang telah ditetapkan. Pertanyaan dalam kuesioner akan

(8)

diukur menggunakan skala likert, sehingga data yang diterima dan diolah adalah total skor yang didapat dari setiap variabel.

3.6 Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.6.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2017) uji validitas adalah ukuran untuk mengetahui seberapa valid suatu instrumen. Suatu instrumen dapat dinyatakan valid apabila dapat mengukur dan mengungkapkan data dari variabel yang akan diukur di dalam kuesioner dengan tepat. Untuk mencari validitas dari suatu instrumen adalah dengan mengkorelasikan skor dari instrumen dengan total instrumen. Menurut Ghozali (2005) dalam Irfan (2008) jika nilai r hitung (correlated item-total correlation) dibandingkan dengan r tabel menghasilkan nilai r hitung > r tabel dan

positif maka suatu instrumen dapat dinyatakan valid . Dalam penelitian ini penulis menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2016) uji reliabilitas adalah suatu alat untuk mengukur keakuratan kuesioner. Ketika jawaban responden mengenai pertanyaan dalam kuesioner tidak berubah-ubah atau konsisten, maka kuesioner tersebut dapat dikatakan reliabel. Untuk menyatakan apakah suatu instrumen reliabel, uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji reliabilitas cronbach’s alpha. Jika nilai koefisien reliabilitas r hitung >0,6 maka suatu instrumen dapat dinyatakan reliabel.

(9)

3.6.3 Uji Asumsi Klasik 3.6.3.1 Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2016) tujuan dari pengujian multikolinearitas adalah untuk mengetahui korelasi antara variabel independen atau variabel bebas pada model regresi. Efek dari dilakukannya pengujian multikolinearitas dapat menyebabkan tingginya variable pada suatu sampel yang ada. Ada atau tidaknya multikolinieritas dapat dilihat dari nilai toleransi dan nilai variance inflation factor (VIF). Batas dari nilai VIF adalah 10, sehingga jika nilai dibawah 10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Menurut Ghozali (2005) dalam Irfan (2018) dalam suatu penelitian, regresi yang baik tidak terjadi korelasi antara variabel independen.

3.6.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi ketidaksamaan varian dari residual pengamatan satu dengan pengamatan lainnya.

Jika ditemukan perbedaan varian maka dapat disebut heteroskedastisitas. Untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas dalam model regresi linear berganda dapat dilihat dari grafik scatterplot. Heteroskedastisitas dapat dilihat jika terbentuk pola tertentu pada grafik scatterplot, tidak terjadinya heterokedastisitas dapat dilihat dari titik hasil pengolahan tersebar diatas dan dibawah titik 0 sumbu Y serta tidak membentuk suatu pola khusus, tidak terkumpul di atas saja atau di bawah saja. Penelitian yang baik tidak ada heteroskedastisitas berarti homoskedastisitas (Ghozali, 2016).

3.6.3.3 Uji Normalitas

`Uji normalitas memiliki tujuan untuk menguji adanya distribusi normal atau tidak normal dari suatu model regresi variabel dependen dan independen. Hasil uji

(10)

statistik dapat mengalami penurunan jika suatu variabel tidak berdistribusi secara normal. Uji ini dilakukan menggunakan uji one sample kolmogorov smirnov yang memiliki ketentuan dimana jika nilai signifikansi diatas 0,05 maka dapat disebut bahwa data memiliki distribusi normal. Dimana jika nilai signifikansi dibawah 0,05 maka data tidak memiliki distribusi normal (Ghozali, 2016).

3.6.4 Analisis Linier Berganda

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis regresi linear berganda.

Menurut Sugiyono (2017) analisis regresi linear berganda bertujuan untuk mencari tahu letak variable y (kriterium) jika variabel x yang berperan sebagai faktor prediktor dan dilakukan manipulasi. Rumus regresi linear berganda adalah sebagai

berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Keterangan:

Y = Keputusan pembelian

a = konstanta

b1,2,3 = koefisiensi regresi

X1 = Green Promotion

X2 = Green Packaging

X3 = Green Price

e = standard error

(11)

3.7 Uji Kelayakan Model (Uji F)

Menurut Ghozali (2016) uji F adalah uji statistik yang menunjukkan apakah keseluruhan variabel dependen memiliki pengaruh secara bersamaan terhadap variabel dependen. Uji F memiliki nilai signifikansi <0,05, diketahui dengan melakukan perbandingan nilai F hitung terhadap nilai F tabel seperti berikut:

1. Jika Fhitung > Ftabel atau probabilitas < nilai signifikan (Sig0,05), berarti bahwa model penelitian dapat digunakan.

2. Jika Fhitung < Ftabel atau probabilitas > nilai signifikan (Sig0,05), berarti bahwa model penelitian tidak dapat digunakan.

3.8 Uji Individu (Uji t)

Menurut (Ghozali, 2016) Tujuan dilakukan Uji t adalah untuk dapat mengetahui besarnya pengaruh pada setiap variabel independent terhadap variabel dependen. Jika tingkat signifikansi < 0,05 berarti variabel independen memiliki pengaruh secara parsial terhadap variabel dependen. Jika tingkat signifikansi > 0,05 berarti variabel independen tidak memiliki pengaruh secara parsial terhadap variabel dependen.

Referensi

Dokumen terkait

Ayat sebagai Insturmen Ritus dan Mistis: Resepsi Fungsional terhadap al Quran Masyarakat Pakandangan Barat, dalam praktik kehidupannya sehari- sehari selain meresepsi al Quran secara

Pertanahan Nasional dalam proses pelaksanaan reforma agraria dikarenakan kegiatan PRONA bersifat secara masal maka tujuan yang akan dicapai adalah pelayanan

Objek dalam penelitian ini adalah keaktifan dan prestasi belajar matematika yang didapat dari proses pembelajaran menggunakan model Discovery Learning pada siswa

Terima kasih kepada Tuhan Yesus, atas berkat dan limpahan kasihNYa sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan baik sehingga terbentuklah

Kesimpulan dari penelitian adalah aplikasi sistem basis data help desk support ticketing system berbasis web dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari proses bisnis

Hasil dari observasi yang telah dilakukan pada tindakan kelas siklus I, ditemukan bahwa kreativitas belajar siswa mencapai 66,8% dan dalam pelaksanaan pembelajaran strategi team

oleh rata-rata nilai pemahaman konsep siswa yang diberi perlakuan dengan model pembel- ajaran kooperatif tipe Numbered Heads To- ghether (NHT) berbasis kartu domino yaitu

Saat terjadinya sengketa bersenjata non internasional di Suriah, petugas medis tidak mendapatkan perlindungan sebagaimana diatur di dalam Konvensi Jenewa I 1949