• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan strategi produk serta saluran distribusi pada batik beteng di laweyan cindi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan strategi produk serta saluran distribusi pada batik beteng di laweyan cindi"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

iii

PENERAPAN STRATEGI PRODUK SERTA SALURAN

DISTRIBUSI PADA BATIK BETENG DI LAWEYAN

Disusun oleh :

CINDI INES IRAWATI F3209031

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)

commit to user

iv

HALAMAN PERSETUJUAN

Tugas Akhir dengan judul :

PENERAPAN STRATEGI PRODUK SERTA SALURAN DISTRIBUSI PADA

BATIK BETENG DI LAWEYAN

Surakarta,

Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing

Pram Suryanadi, SE, M.si

(3)

commit to user

v

HALAMAN PENGESAHAN

Tugas akhir dengan judul :

PENERAPAN STRATEGI PRODUK SERTA SALURAN DISTRIBUSI PADA BATIK BETENG DI LAWEYAN

Telah disahkan oleh Tim Penguji tugas akhir

Program Studi Diploma III Manajemen Pemasaran

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Surakarta,

Tim Penguji Tugas Akhir

AHMAD MUJAHID, SE, M.SC

NID. 326670001 Penguji

PRAM SURYANADI, SE, M.si

(4)

commit to user

vi MOTTO

"Dalam hidup, terkadang kamu memilih meminta maaf pada seseorang, bukan karena kamu

salah, tetapi karena kamu takut kehilangan dia"

“Jangan mencari kawan yang membuat Anda merasa nyaman, tetapi carilah kawan yang memaksa Anda terus berkembang”

(Thomas J. Watson)

Konsentrasikan pikiran Anda pada sesuatu yang Anda lakukan Karena sinar matahari

juga

tidak dapat membakar sebelum difokuskan

(Alexander Graham Bell)

(5)

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur, penulis ingin mempersembahkan karya ini kepada:

Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa melimpahkan Rahmat dan BerkatNya sehingga bisa

menyelesaikan tugas ini.

Orangtuaku yang senantiasa mendoakan dan selalu berusaha memberikan yang terbaik.

Keluargaku tercinta yang telah memberikan semangat dan motivasi selama ini.

Orang terdekatku yang selalu ada setiap saat serta mendampingiku hingga saat ini .

Dosen-dosen yang telah memberikan ilmu dan bimbingannya.

Temanku Ajeng,Yuke,Vera,dan Brilian kalian adalah teman yang istimewa bagiku.

Teman-teman ku di Manejemen Pemasaran Angkatan 2009.

(6)

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas

Akhir yang berjudul “Penerapan Strategi Produk Serta Saluran Distribusi Terhadap Batik Beteng

Laweyan”. Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli

Madya Pemasaran.

Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian penulisan Tugas Akhir ini tidak lepas dari

bantuan, kerjasama, saran, dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret.

2. Bapak Drs. Djoko Purwanto, MBA selaku Ketua Program DIII Pemasaran Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

3. Bapak Pram Suryanadi, SE, M.SI. selaku Pembimbing Akademik sekaligus Pembimbing

Tugas Akhir yang telah sabar dan ikhlas memberikan pengarahan, bimbingan, dan saran

– saran selama penyusunan Tugas Akhir.

4. Bapak Ibu Dosen DIII Pemasaran yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya

kepada penulis.

5. Ibu Sari dan Bapak Didik yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan

(7)

commit to user

ix

6. Bapak Jajang selaku pembimbing magang di Batik Beteng Laweyan terimakasih telah

memberikan banyak pengalaman baru.

7. Semua pihak yang telah membantu selama penyusunan Tugas Akhir ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu per satu.

Akhir kata penulis berharap agar karya yang sangat sederhana ini dapat bermanfaat bagi

penulis pribadi dan bagi pembaca pada umumnya. Saran dan kritik yang bersifat membangun

sangat penulis harapkan demi kesempurnaan isi penulisan Tugas Akhir ini.

(8)
(9)

commit to user

xi

B. Kerangka Pemikiran ... 20

BAB III Pembahasan Masalah ... 22

A. Gambaran Umum Perusahaan ... 23

B. Laporan Magang Kerja ... 34

C. Produk Batik Beteng Laweyan Surakarta ... 36

D. Distribusi ... 39

E. Pembahasan ... 40

BAB IV Penutup ... 44

A. Kesimpulan ... 44

B. Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA

(10)

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 ... 22

(11)

commit to user

PENERAPAN STRATEGI PRODUK SERTA SALURAN DISTRIBUSI PADA BATIK BETENG DI LAWEYAN

CINDI INES IRAWATI

F3209031

Dalam buku Prinsip Pemasaran karangan William J. Stanton dikatakan bahwa,

“Manajemen perlu menyeleksi keseluruhan strategi untuk membimbing proses pengembangan produk baru. Peranan produk dapat membantu perusahaan mengembalikan

modal investasi atau merintis posisi dalam pasar yang baru”. Oleh karena itu, tujuan dari penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi produk dan saluran distribusi apakah yang digunakan perusahaan sehingga mereka bisa bertahan dan sukses sampai saat ini. Penelitian yang dilakukan pada Toko Batik Beteng di Jl. Dr. Radjiman No. 569, Laweyan, Solo ini menggunakan jenis data sekunder, yaitu data yang tidak langsung diperoleh dari tempat penelitian. Melainkan dari sumber tertulis seperti buku yang ada di perusahaan. Sedangkan untuk mengumpulkan data, penulis menggunakan metode observasi, wawancara, dan study pustaka. Hal ini dimaksudkan agar penelitian ini mendapatkan sumber yang relevan dan dapat dipercaya.

Unutk memperoleh hasil yang baik, penelitin ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis data deskriptif, yaitu dengan menceritakan penerapan strategi produk dan saluran distribusi yang digunakan oleh Batik Beteng. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam memproduksi barang, Batik Beteng lebih memilih untuk menyesuaikan dengan minat dan selera konsumen. Selain itu, Batik Beteng juga menerima produk dari luar perusahaan yang sengaja dititipkan ke Toko Batik Beteng di Laweyan. Hal ini dimaksudkan agar produk yang dijual pada Batik Beteng bisa lebih bervariasi dan dapat memenuhi permintaan konsumen. Sehingga Batik Beteng tidak hanya menjual pakaian, melainkan juga menyediakan aneka kerajinan dan souvenir yang berkaitan dengan kesenian batik. Sedangkan dalam proses penyalurannya, Batik Beteng memilih untuk memasarkannya langsung pada konsumen. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan bisa mengetahui reaksi atau respon dari konsumen terhadap produk yang telah kita tawarkan, apakah mereka merasa puas atau masih ada kekurangan terhadap produk perusahaan.

(12)

commit to user

BATIK BETENG IN LAWEYAN CINDI INES IRAWATI

F3209031

In the book Principles of Marketing by William J. Stanton said that, "Management needs to select an overall strategy to guide the new product development process. The role of products can help companies recoup the investment or pioneering position in this new market. " Therefore, the aim of the authors conducted this study was to determine the product strategy and distribution channels are used by the company so that they can survive and be successful today. Research conducted at Batik Shops Beteng on Jl. Dr. No. Radjiman. 569, Laweyan, Solo uses a type of secondary data, ie data that is not directly derived from the research. Instead of written sources like books of the company. While to collect data, the authors use the method of observation, interviews and literature study. It is intended that this study obtain the relevant sources and trustworthy.

Fatherly obtain good results, this research is done by using descriptive data analysis, which is to tell the application of product strategy and distribution channels used by Batik Beteng. Based on the research that has been done, it can be concluded that the production of goods, Batik Beteng prefer to adjust the interests and tastes of consumers. In addition, Batik Beteng also receive products from outside the company who deliberately deposited into Batik Shops Beteng in Laweyan. This meant that the products sold in Beteng Batik can be more varied and can meet customer demand. Batik Beteng so do not just sell clothes, but also provides a variety of crafts and souvenirs related to the art of batik. While in the process of distribution, Batik Beteng choose to market directly to consumers. This meant that the company could know the reaction or response from consumers to the products we have to offer, whether they were satisfied or there are still shortcomings of the company's products.

(13)

commit to user 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi,

membuat perusahaan berkembang saling bermunculan. Perkembangan

teknologi informasi menjadikan persaingan pasar semakin ketat, sehingga

dalam mencari dan mempertahankan konsumen dibutuhkan usaha yang keras.

Untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, mereka dituntut

untuk dapat menciptakan inovasi-inovasi baru sebagai modal untuk bersaing

dengan perusahaan lain. Selain itu, perusahaan juga harus mampu untuk

memasarkan dan meningkatkan penjualan produk. Dalam hal ini, perusahaan

harus bisa memilih dan menerapkan strategi pemasaran yang tepat bagi

perusahaan. Hal ini disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu unsur

penting dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

Kegiatan pemasaran bukan hanya sekedar menjual barang atau jasa,

melainkan segala aktifitas yang berhubungan dengan arus barang atau jasa.

Perusahaan dituntut untuk dapat memahami keinginan dan kebutuhan

konsumen, sehingga mereka bisa menerima yang akan kita tawarkan dalam

(14)

commit to user 2

yang baik dari konsumen tentang produknya. Oleh karena itu, perusahaan

harus bisa menerapkan strategi produk dan sistem saluran distribusinya

dengan baik.

Penetapan strategi produk yang efektif menjadi basis strategi

perusahaan dalam melaksanakan program pemasaran. Penerapan strategi

produk pada dasarnya dilakukan setelah perusahaan melakukan kegiatan

segmentasi, penentuan pasar sasaran dan pemposisian produk. Sedangkan

sitem saluran distribusi merupakan variabel yang tak kalah penting dalam

pemasaran perusahaan. Jika pendistribusian produk berjalan dengan baik,

maka konsumen akan dengan mudah mendapatkan produk yang kita jual.

Saluran distibusi berfungsi membantu perusahaan dalam menyebarkan dan

mendekatkan produk-roduknya kepada konsumen, sehingga konsumen dapat

mengenal dan mengkonsumsi produk kita sesuai dengan yang diharapkan.

Dalam pelaksanaan kegiatan pemasarannya, BATIK BETENG yang

berada di Laweyan adalah salah satu dari sekian banyak perusahaan garment

yang bisa terus berkembang sampai saat ini. Hal ini disebabkan karena

BATIK BETENG mampu melihat adanya peluang terhadap semakin

meningkatnya permintaan konsumen terhadap batik. BATIK BETENG

merupakan perusahaan yang bergerak di bidang garment. Produk yang

dihasilkannya antara lain adalah baju batik, hem batik, tas batik, dress batik,

sandal batik, topi batik, dll. Keseriusan BATIK BETENG dalam menanggapi

(15)

commit to user 3

kemudahan konsumen dalam mendapatkan produknya. Hal ini diakibatkan

karena adanya saluran distribusi yang baik, serta penerapan strategi bauran

produk yang baik pula dalam perusahaan tersebut.

Melihat pentingnya penerapan strategi produk serta saluran distribusi

bagi perkembangan dan kelangsungan hidup perusahaan, maka penulis

tertarik untuk mengamati strategi produk dan sualuran distribusi pada

perusahaan BATIK BETENG, Laweyan. Didasari dengan uraian yang telah

ada, maka dalam penelitian ini penulis memilih untuk mengambil judul yaitu:

“PENERAPAN STRATEGI PRODUK SERTA SALURAN DISTRIBUSI

PADA BATIK BETENG DI LAWEYAN”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, untuk memudahkan

pembahasan masalah maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana penerapan strategi produk pada BATIK BETENG

LAWEYAN?

2. Bagaimana penerapan saluran distribusi pada BATIK BETENG dalam

(16)

commit to user 4

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui penerapan strategi produk yang ada pada BATIK

BETENG LAWEYAN.

2. Untuk mengetahui penerapan saluran distribusi yang selama ini dilakukan

oleh BATIK BETENG LAWEYAN.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada:

1. Bagi Perusahaan

Bagi BATIK BETENG LAWEYAN, penelitian ini diharapkan dapat

menjadi bahan evaluasi bagi perusahaan agar dalam penerapannya bisa

semakin lebih baik.

2. Bagi Penulis

a. Sebagai penerapan ilmu yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan

DIII Manajemen Pemasaran

b. Memberikan pengalaman sehingga dapat menambah wawasan

mengenai dunia kerja.

3. Bagi Pihak Lain

Semoga hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi pihak lain yang

(17)

commit to user 5

E. Metode Penelitian

1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang akan dipakai peneliti dalam kasus mengenai

evaluasi penerapan strategi produk serta saluran distribusi pada BATIK

BETENG LAWEYAN adalah desain deskripsi, yaitu dengan

menggambarkan atau menceritakan penerapan strategi produk serta

distribusi pada BATIK BETENG LAWEYAN.

2. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah TOKO

BATIK BETENG yang beralamat di Jl. Dr. Radjiman No.569 Laweyan –

Solo, Telp. (0271) 740839.

3. Jenis dan Sumber Data

Data Sekunder

Yaitu data yang tidak langsung diperoleh dari tempat penelitian.

Melainkan dari sumber-sumber tertulis, seperti artikel, buku, dan

data lain yang dianggap relevan dengan masalah penelitian.

4. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan beberapa teknik dalam mengumpulkan data,

(18)

commit to user 6

a. Observasi

Metode observasi adalah metode pengamatan dan pencatatan secara

langsung dan sistematis dari objek penelitian untuk memperoleh

gambaran nyata dari kegiatan perusahaan.

b. Wawancara

Metode wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara

tanya jawab secara langsung kepada perusahaan dengan dasar tujuan

penelitian.

c. Study Pustaka

Study pustaka adalah metode pengumpulan data dengan cara

membaca dan mempelajari buku atau mengutip dari buku yang ada

kaitanya dengan permasalahan yang sedang diteliti oleh penulis.

5. Analisis Data

Teknik analisis data yang akan digunakan oleh penulis adalah

deskriptif, yaitu dengan cara mendeskripsikan tentang strategi produk

serta saluran distribusi pada BATIK BETENG di Laweyan. Analisis ini

digunakan untuk mengetahui variasi produk serta saluran distribusi yang

(19)

commit to user

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat

individu dan sekelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan

ingninkan, lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai

dengan orang lain (Kotler dan Amstrong, 2008).

Pemasaran adalah suatu sistem dari keseluruhan kegiatan-kegiatan

bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan

kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial

(Swastha, 2000).

Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) adalah

suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi dan

distribusi sejumlah ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran

yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi (Charles W.

Lamb dkk, 2001).

Definisi diatas menjelaskan bahwa kegiatan pemasaran bukan hanya

kegiatan untuk menjual barang atau jasa, sebab kegiatan sebelum dan

sesudahnya juga merupakan suatu kegiatan pemasaran.

2. Konsep Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran (marketing mix) adalah suatu set perangkat

pemasaran yang bekerja bersama-sama untuk mempengaruhi pasar

(20)

commit to user 8

Bauran Pemasaran adalah paduan strategi produk, distribusi, promosi

dan penentuan harga yang bersifat unik yang dirancang untuk

menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yan dituju

(Lamb dkk, 2001).

Alat-alat yang dimaksudkan dalam definisi diatas adalah tentang

keputusan dalam empat variable, yaitu : produk, harga, tempat, dan

promosi. Sehingga dapat menciptakan pemasaran yang baik dalam

mencapai tujuan perusahaan.

Berikut adalah empat elemen pokok dalam marketing mix :

a. Produk

Produk adalah segala sesuatu, baik berupa barang dan jasa yang

diharapkan dapat memenuhi kebutuhan manusia (Indriyo

Gitosudarmo, 1999).

Sedangkan menurut Kotler (2008) produk adalah segala sesuatu yang

bisa ditawarkan pada pasar agar diperhatikan, diminta, atau

dikonsumsi sehingga mungkin memuaskan keinginan atau kebutuhan.

b. Harga

Harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan

sejumlah barang beserta jasa-jasa tertentu atau kombinasi dari

keduanya (Indriyo Gitosudarmo,1999).

Harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau

jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk

memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk

dan jasa (Kotler & Amstrong, 2008).

Pada umumnya, perusahaan mempunyai beberapa tujuan dalam

penetapan harga produknya, yaitu :

1. Mendapatkan laba maksimum

2. Mendapatkan pengembalian investasi yang ditargetkan atau

(21)

commit to user 9

3. Mencegah atau mengurangi persaingan

4. Memperahankan atau memperbaiki market share

c. Distribusi

Distribusi adalah kegiatan yang harus dilakukan oleh pengusaha untuk

menyalurkan, menyebarkan, mengirimkan serta menyampaikan barang

yang dipasarkannya itu kepada konsumen (Indriyo

Gitosudarmo,1999).

Menurut Swastha (2000), distribusi ada dua jenis

1. Distribusi langsung

Pada distribusi ini, produsen langsung menjual produknya kepada

konsumen tanpa melalui perantara.

2. Ditribusi tidak langsung

Pada distribusi ini, produsen dalam menyalurkan produknya agar

bisa sampai kepada konsumen menggunakan perantara atau

saluran.

d. Promosi

Promosi adalah kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi

konsumen agar mereka dapat mengerti akan produk yang ditawarkan

oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang

lalu membeli produk tersebut (Indriyo Gitosudarmo,1999).

Menurut Swastha (2000), promosi adalah arus informasi atau persuasi

satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi

kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dan pemasaran.

3. Bauran Produk

Bauran produk (product mix) adalah suatu organisasi mencakup semua

(22)

commit to user 10

a. Pengertian Produk

Produk adalah objek yang sangat vital yang dapat

mempengaruhi keberhasilan dalam mendatangkan keuntungan atau

laba yang akan menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Produk

juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu, baik menguntungkan

maupun tidak, yang diperoleh seseorang melalui pertukaran

(Lamb, dkk : 2001). Melalui produk, produsen dapat memanjakan

konsumen dengan variasi produk yang diberikan. Melalui produk

pula produsen dapat mengetahui reaksi konsumen seberapa besar

kepuasan dan kebutuhan mereka terhadap produk yang kita

tawarkan.

Menurut Kotler dan Keller (2009), produk dapat

diklasifikasikan menjadi tiga kelompok berdasarkan ketahanan dan

wujudnya :

1. Barang habis pakai, adalah barang berwujud yang biasanya

habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali

penggunaan.

2. Barang tahan lama, adalah barang berwujud yang biasanya

tidak habis pakai setelah banyak digunakan.

3. Jasa, adalah aktifitas, manfaat atau kepuasan yang

ditawarkan untuk dijual.

Menurut Philip Kotler dan Keller (2009), strategi pemasaran

perusahaan dapat dijalankan secara efektif, pemasar membagi

produk/barang berdasarkan proses pembelian dan penggunaannya,

yaitu barang konsumen dan barang industri:

1. Klasifikasi barang konsumen

Barang-barang ini dapat diklasifikasikan berdasarkan

(23)

commit to user 11

a. Produk Kemudahan (Convenience Goods)

Barang yang dibeli konsumen dengan frekuensi tinggi,

dalam waktu singkat, dan usaha minimum. Jenis barang

yang relative murah dan menggunakan sedikit upaya

untuk berbelanja, sehingga konsumen tidak perlu

bersusah payah untuk mendapatkannya.

b. Produk Berbelanja (Shopp Goods)

Barang yang dalam proses pemilihan dan pembelian

dibandingkan karakteristiknya untuk melihat

kecocokannya, mutu, harga, dan model. Biasanya lebih

mahal daripada produk kemudahan dan diperoleh pada

sedikit toko. Konsumen biasa membeli sebuah produk

belanja hanya setelah membandingkan dengan beberapa

jenis merek, kepraktisannya, harga, dan kecocokan

gaya hidup.

c. Produk Khusus (Specialty Goods)

Barang-barang yang memiliki karakteristik atau

identifikasi merek yang untuk itu sekelompok pembeli

bersedia berusaha untuk membelinya, ketika konsumen

mencari suatu barang tertentu secara intensif dan atau

tidak mau mencari penggantinya.

d. Produk Yang Tidak Dicari (Unsought Goods)

Barang yang tidak diketahui pembeli tetapi mereka

biasanya tidak berpikir untuk membelinya. Suatu

produk yang tidak dikenal oleh calon konsumen atau

produk tidak dikenal tetapi pembelinya tidak secara

(24)

commit to user 12

2. Klasifikasi Barang Industri

Barang industri dapat diklasifikasikan berdasarkan

bagaimana masuknya ke produsen produksi dan harganya.

a. Bahan baku dan suku cadang, adalah barang-barang

yang masuk ke produk secara lengkap. Dapat

dibedakan menjadi dua kelas yaitu bahan mentah serta

bahan dasar dan suku cadang.

b. Barang modal, adalah barang tahan lama yang

memungkinkan pengembangan dan atau pengolahan

produk akhir. Terdiri atas dua kelompok yaitu instalasi

dan peralatan.

c. Perlengkapan dan jasa, adalah barang tidak tahan lama

yang membantu mengembangkan dan atau pengolahan

produk akhir.

b. Atribut Produk

1. Merek atau Brand, merupakan suatu nama, istilah, symbol,

design atau kombinasi yang dimaksudkan untuk memberi

tanda pengenal atas barang dan jasa dari seorang penjual guna

membedakan dengan pesaing.

2. Kemasan, merupakan wadah atau pembungkus dari suatu

produk yang bertujuan sebagai pelindung isi, memberikan daya

tarik, identitas maupun cerminan inovasi produk.

3. Label, adalah bagian dari sebuah barang yang berupa

keterangan tentang barang tesebut, berupa petunjuk pemakaian,

cara penyimpanan, komposisi bahan, kualitas produk, dan

(25)

commit to user 13

c. Daur Hidup Produk

Dalam perkembangannya, suatu produk mengalami silus

kehidupan. Pada siklus tersebut produk mengalami beberapa

tahapan sebagai berikut (Swastha, 2000).

1. Tahap Perkenalan

Dalam tahap ini ditandai dengan pertumbuhan penjualan yang

masih terasa sangat lambat dan laba yang masih rendah. Hal ini

terjadi karena produk yang dikeluarkan baru memasuki pasar,

sehinga produk belum terlalu dikenal oleh masyarakat. Maka

perusahaan perlu melakukan suatu kegiatan yang bertujuan

untuk memperkenalkan produknya ke pasaran atau masyarakat

luas.

2. Tahap Pertumbuhan

Dalam tahap pertumbuhan ditandai dengan volume penjualan

yang mulai meningkat pesat. Hal ini dimulai dengan

banyaknya pesanan dari pembeli yang pernah mencoba produk

pada tahap perkenalan, selain itu juga adanya pembelian ulang

dan diikuti oleh pembeli baru yang berdatangan.

3. Tahap Kedewasaan

Dalam tahap ini penjualan produk sudah tidak mengalami

peningkatan lagi dan pembeli kebanyakan merupakan pembeli

lama. Dalam mengatasi keadaan tersebut hendaknya

perusahaan melakukan suatu usaha yang bisa digunakan untuk

menstabilkan penjualan produk perusahaan.

4. Tahap Kemunduran

Dalam tahap ini merupaka tahap terakhir yang dialami oleh

sebuah produk dalam siklus kehidupannya. Tahap ini ditandai

(26)

commit to user 14

tajam serta banyaknya pembeli yang mulai meningggalkan

produk ini.

d. Langkah-langkah pengembangan produk baru

Menurut Gitosudarmo (1999), ada beberapa cara yang dapat

ditempuh untuk mengembangkan produk baru, yaitu :

1. Penciptaan idea tau gagasan

2. Penyaringan gagasan

3. Pengujian strategi pemasaran yang sesuai

4. Analisis bisnis

5. Pengembangan produk

6. Pengujian pasar

7. Komersialisasi bagi produk yang berhasil

4. Distribusi

Saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh prdusen untuk

menyalurkan produk dari produsen sampai ke konsumen (Swastha, 2000).

Distribusi dapat juga diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang

berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa

dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunanya sesuai dengan

yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat dan saat dibutuhkan)

(Fandy Tjiptono, 2008).

Saluran distribusi adalah organisasi yang paling bergantung satu sama

lain yang dilibatkan dalam proses penyediaan suatu produk atau jasa untuk

digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis (Kotler

(27)

commit to user 15

a. Ada beberapa alternatif saluran distribusi (Swastha, 2000)

1. Produsen – Konsumen

Bentuk saluran distribusi yang paling pendek dan paling sederhana

karena tanpa menggunakan perantara, sering disebut juga saluran

distribusi langsung.

2. Produsen – Pengecer – Konsumen

Bentuk saluran ini disebut juga saluran distribusi langsung. Di sini

beberapa pengecer besar membeli langsung kepada produsen.

3. Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen

Bentuk saluran ini disebut juga saluran distribusi tradisional.

Produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah yang besar

kepada pedagang besar dan pembelian oleh konsumen dilayani

oleh pengecer saja.

4. Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen

Produsen menggunakan agen sebagai penyalur poduknya agar

sampai ke tangan konsumen.

5. Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen

Untuk mencapai pengecer, produsen menggunakan agen sebagai

perantara dalam menyalurkan barangnya kepada pedagang besar

yang kemudian menjualnya kepada toko-toko kecil.

b. Jenis-jenis saluran distribusi (Gitosudarmo, 1999)

1. Distribusi intensif

Merupakan distribusi dimana barang yang dipasarkan diusahakan

agar dapat menyebar seluas mungkin, sehingga dapat secara

intensif menjangkau semua lokasi dimana calon konsumen itu

(28)

commit to user 16

2. Distribusi selektif

Merupakan distribusi dimana barang-barang hanya di salurkan

oleh beberapa penyalur saja yang terpilih atau selektif.

3. Distribusi ekslusif

Merupakan bentuk penyaluran yang hanya menggunakan penyalur

yang sangat terbatas jumlahnya, bahkan pada umumnya hanya ada

satu penyalur tunggal untuk satu daerah tertentu.

c. Fungsi saluran distribusi

Menurut Kotler (2008), sebuah saluran pemasaran melakukan tugas

memindahkan barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Ia

mengatasi sepanjang waktu, tempat dan kepemilikan yang

memisahkan barang dan jasa dari calon pemakainya. Berikut beberapa

fungsi saluran distribusi :

1. Informasi, pengumpulan dan penyebaran informasi riset prmasaran

mengenai pelanggan, pesaing dan pelaku lai, serta kekuatan dalam

lingkungan pemasaran yang potensial pada saat ini.

2. Promosi, pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasive

mengenai penawaran yang dirancang untuk menarik pelanggan.

3. Negosiasi, usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai

harga, dan syarat lain sehingga transfer kepemilikan dapat

dilakukan.

4. Pemesanan, komunikasi terbaik dari anggota saluran pemasaran

dengan produsen mengenai minat untuk membeli.

5. Pembiayaan, perolehan dan alokasi dana yang dibutuhkan untuk

membiayai persediaan pada tingkat saluran pemasaran yang

berbeda.

6. Pengambilan Resiko, asumsi resiko yang berhubungan dengan

(29)

commit to user 17

7. Pemilikan Fisik, kesinambungnan penyimpanan dan pergerakan

produk fisik dari bahan mentah sampai ke pelanggan akhir.

8. Pembayaran, pembeli membayar tagihannya kepada penjual lewat

bank dan institusi keuangan lainnya.

9. Hak Milik, transfer kepemilikan sebenarnya dari suatu organisasi

atau orang ke organisasi atau orang yang lain.

d. Menurut Kotler,dkk (2008) dalam bukunya Prinsip Pemasaran,

menjelaskan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan

saluran distribusi :

1. Pertimbangan pasar

Keadaan pasar merupakan faktor penentu dalam pemilihan saluran

distribusi, karena saluran distribusi dipengaruhi oleh pola

pembelian konsumen. Beberapa faktor yang harus diperhatikan

adalah:

a. Jumlah pembeli potensial

Jika jumlah konsumen relatif kecil dalam pasar, maka

perusahaan dapat mengadakan penjualan secara langsung pada

konsumen.

b. Konsentrasi pasar geografis

Penjualan langsung kepada industry tekstil dapat terlaksana

oleh karena sebagian besar pembeli terpusat di daerah

geografis saja.produsen menggunakan cabang penjualan dalam

pasar yang berpenduduk rapat, tetapi dalam pasar yang

penduduknya sedikit digunakan jasa perantara.

c. Besarnya pesanan

Volume penjualan dari suatu perusahaan akan sangat

berpengaruh terhadap saluran yang dipakainya. Jika volume

(30)

commit to user 18

relative kecil, maka perusahaan dapat menggunakan distributor

industri. Sebaliknya jika volume pesanan dari konsumen besar

maka produsen lebih memilih menjualnya secara langsung.

2. Pertimbangan Produk

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dari segi barang antara

lain :

a. Nilai satuan

Jika nilai unit barang yang dijual relatif rendah maka produsen

cenderung untuk menggunakan saluran distribusi yang

panjang. Tetapi sebaliknya, jka nilai unitnya relatif tinggi maka

distribusinya langsung.

b. Besar dan berat barang

Jika ongkos angkut terlalu besar dibandingkan dengan nilai

barang sehingga terdapat beban yang berat bagi perusahaan,

maka sebagian beban tersebut dapat dialihkan kepada

perantara. Jadi, perantara ikut menanggung sebagian dari

ongkos angkut.

c. Sifat cepat rusak

Jika barang yang dijual mudah rusak, maka perusahaan

tersebut harus cepat menyalurkan produknya pada konsumen

dan perusahaan memilih untuk menggunakan saluran distribusi

langsung. Hal ini dilakukan untuk mengurangi resiko kerugian

yang diakibatkan oleh kegiatan distribusi.

d. Sifat teknis produk

Beberapa jenis barang industri seperti instalasi biasanya

disalurkan secara langsung kepada pemakai industri. Dalam hal

(31)

commit to user 19

menerangkan berbagai masalah teknis pengguanaan dan

pemeliharaannya.

3. Pertimbangan Perusahaan

a. Sumber dana keuangan

Perusahaan yang memiliki cukup dana dapat menjual

barangnya dengan tenaga penjualnya sendiri, memberikan

kredit dan menyimpan persediaannya dalam gudang sendiri.

Sedangkan perusahaan yang lemah akan menggunakan

perantara yang dapat melaksanakan fungsi-fungsi ini.

b. Pengalaman dan kemampuan manajemen

Pilihan saluran dipengaruhi kemampuan manajemen

perusahaan. Banyak perusahaan yang tidak mempunyai

kemampuan dalam bidang pemasaran, lebih suka menyerahkan

tugas distribusi pada perantara. Begitu jiga pada perusahaan

yang dalam segi modal belum memadai, lebih suka untuk

menggunakan jasa perantara daripada memasarkan langsung

produknya. Karena dengan menggunakan perantara,

perusahaan akan terbantu dalam segi modal.

c. Pengawasan saluran

Produsen-produsen tertentu mengadakan saluran distribusi

pendek karena mereka ingin memantau distribusi produk

mereka, walaupun biayanya lebih tinggi. Hal seperti ini

biasanya dilakukan pada barang yang memiliki tingkat resiko

kerusakannya tinggi atau pada barang yang nilai per unitnya

tinggi.

d. Pelayanan yang diberikan oleh penjual

Jika produsen mau memberikan pelayanan yang lebih baik

(32)

commit to user 20

perantara, maka akan banyak perantara yang bersedia menjadi

penyalurnya.

4. Pertimbangan Perantara

a. Pelayanan yang disediakan oleh perantara

Seiap produsen hendaknya memilih perantara yang mampu

menyediakan jasa-jasa pemasaran yang tidak dapat disediakan

oleh produsen.

b. Tersedianya perantara yang dikehendaki

Mungkin sekali jika perantara yang dikehendaki perusahaan

tidak ada. Mereka mungkin sudah menjual produk pesaing dan

tidak ingin menambah jenis barang lagi.

c. Sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen

Terkadang jumlah pilihan saliuran distribusi terbatas bagi

produsen oleh karena kebijakan pemasar tidak dapat diterima

oleh golongan perantara tertentu. Pengecer atau pedagang

besar tertentu terkadang hanya bersedia jika mereka diberi hak

jual tunggal dalam daerah mereka.

B. Kerangka Pemikiran

Perusahaan menerapkan srategi produk dan saluran distribusi untuk

menjaga kelangsungan hidupnya serta untuk mencapai tujuan perusahaan.

Dimana variable tersebut dapat berpengaruh tehadap kesuksesan perusahaan

dalam meningkatkan volume penjualan yang telah ditargetkan.

Kerangka pemikiran digunakan untuk memperjelas gambaran isi dari

penelitian ini. Kerangka pemikiran dinyatakan dalam bentuk skema, tetapi

(33)

commit to user 21

Berikut peneliti menggambarkan kerangka pemikiran:

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Sumber : Kotler dan Amstrong, 2008

Dari kerangka pemikiran diatas dapat diketahui bahwa Batik Beteng selalu

menggunakan strategi produk yang baik dalam memproduksi barang. Sebelum

memproduksi barang, Batik Beteng selalu mencari tahu model pakaian seperti

apa yang saat ini digemari dan diminati masyarakat. Sehingga produk yang

mereka hasilkan diharapkan dapat memenuhi permintaan mayarakat, dan juga

dapat meningkatkan volume penjualan.

Sedangkan dalam menyalurkan produknya, Batik Beteng memilih untuk

memasarkan produknya secara langsung. Hal ini dimaksudkan agar Batik

Beteng bisa mengetahui respon dari konsumen, apakah mereka puas dengan

produk yang ditawarkan. Selain itu, dengan adanya komunikasi yang baik

dengan konsumen diharapkan dapat meningkatkan permintaan produk.

BATIK BETENG LAWEYAN

Strategi Produk

Saluran Distribusi

(34)

commit to user 22

BAB III

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Perusahaan

Cikal bakal dari Sidiq Manajemen dimulai pada bulan februari 2000

yaitu dengan dibukanya counter batik Taruntum di Hotel Sheraton, tepatnya

di Rampshop Hotel Sheraton Lt IV, No 6. Satu bulan kemudian dibukalah

counter ke 2 di pojok sebuah hotel yaitu Phoenik Hotel. Dalam rangka

komuflasi maka counter ke 2 ini diberi nama Batik Mangkoro, nama ini

diambil darisalah satu nama motif batik khas Yogya.

Pada tahun yang sama dibuka counter ke 3 di pojok sebuah hotel lagi

yaitu Hotel Ambarukmi, pada bulan september 2001 mulai dibuka counter

yang cukup representatifdi JL. Malioboro yaitu Batik Taruntum Malioboro,

karena pendiri dan pemegang sahamnya sama maka utuk lebih cepat

berkembang Batik Mangkoro dimasukkan ke dalam grup Taruntum sebagai

home base menempati kantor JL. Purwanggan No. 9. April 2002 dalam

menaikkan image di mata konsumen maka dibukalah batik Taruntum di Hotel

Melia, kemudian di tahun yang sama dalam rangka pengembangan sayap

usaha maka dibukalah unit usaha baru yaitu Baitul Muslim Nadzar.

Akhir tahun 2002 terjadilah sesuatu yang tidak diinginkan sehingga

(35)

commit to user 23

pengelolaan taruntum group diteruskan oleh pemegang saham lainnya.

Dalam perjalanannya oleh sang penerus taruntum group maka salah

satu counter di Hotel Melia diambil alih dan dibuka lagi dengan Bendera

Batik Mangkoro, tepatnya terjadi pada tahun 2003. Bulan Oktober 2005

dibukalah Mangkoro Malioboro, namun awalnya Mangkoro Malioboro hanya

menjual kebaya, blus dan sarung. Hal ni disebabkan karena sang pendiri

sudah terikat perjanjian kerjasama dan mendirikan group usaha yaitu Pertiwi

Group (Batik Setaman, Batik Ningrat dan Adinigrat). Seiring berjalannya

waktu, pada bulan juni 2007 terjadi perpecahan di Pertiwi Group, Batik

Mangkoro memisahkan diri sebgai sarana untuk mengembangkan usahanya

maka dibukalah Sidiq Manajemen.

2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi Sidiq Manajemen :

Menjadi perusahaan yang terbaik di kelasnya dan bermanfaat bagi

sebanyak mungkin sesama.

Misi Sidiq Manajemen :

a. Menjual atau menyediakan produk atau jasa berkualitas dengan

harga yang rasional

b. Memberi pelayanan yang excellent dan didukung oleh tempatyang

representatif

(36)

commit to user 24

d. Memperdayakan SDM yang profesional, berkualitas dan berakhlak

mulia

e. Mampu mencetak laba secara berkelanjutan

3. Makna dari Visi dan Misi

a. Makna Visi adalah cita-cita yang diinginkan, adapun visi sidiq

manajemen sebagai berikut :

1. Terbesar bisa berarti secra market share atau penguasaan pasar,

jadi bidang apapun yang dikelola diusahakan mampu menjadi

panutan atau trend setter untuk bidang yang sama oleh perusahaan

lain.

2. Dikelasnya, hal ini mencakuo ke arah geografis, artinya

dimanapun dan apapun bidang usaha yang kita kelola mampu

menjadi yang tersebar di wilayah dimana usaha tersebut berada.

3. Bermanfaat bagi sebanyak mungkin sesama mengandung makna

bahwa bidang usaha yang dikelola sidiq manajemen bisa

memberikan manfaat sebesar-sebesarnya kepada :

a) Pemegang saham

tercapai. Adapun misi Sidiq Manajemen adalah :

1. Menjual atau menyediakan produk atau jasa berkualitas dengan

(37)

commit to user 25

a) Setiap produk atau jasa yang dijual Sidiq Manajemen harus

memenuhi standar mutu yang bagus.

b) Setiap produk atau jasa yang dijual harus tidak berbahaya

bagi konsumen.

c) Produk atau jasa yang dijual harus selalu up to date

d) Produk atau jasa yang dijual adalah merupakan hasil

inovasi dan team kreasi.

e) Semua produk atau jasa yang dijual harus mempunyai nilai

kemampulabaan yang tinggi tetapi tetap dengan harga yang

wajar.

2. Memberikan pelayanan yang excellent dan didukung oleh tempat

yang representatif.

a) Dalam semua situasi, semua insan yang ada dalam Sidiq

manajemen diwajibkan melayani sesama dengan senyum

yang tulus.

b) Pelayanan excellent dimaksudkan dengan pelayanan yang

lain dan pada yang lain, yaitu pelayanan yang ditandai

dengan keramahan, kecepatan, ketepatan, dan selalu

berorientasi pada kepuasan baik untuk diri sendiri maupun

yang dilayani.

c) Pelayanan yang excellent juga ditandai dengan pelayanan

yang bersifat solutif (memberi solusi) dan proaktif (tidak

menunggu).

d) Tempat yang representatif dimaksudkan dengan tempat

yang strategis, nyaman, dan aman.

3. Mempunyai fundamental keuangan yang kokoh.

a) Ada kesinambungan antara pemasukan dan pengeluaran

b) Jumlah hutang modal kerja tidak lebih dan 30% jumlah

(38)

commit to user 26

c) Punya kemampuan untuk mebiayai operasional selama 4

bulan kedepan. Apabila terjadi hal-hal di luar kewajaran.

4. Memberdayakan SDM yang profesional, berkualita dan

berakhlak mulia.

a) Proses rekrutmen yang memenuhi standart.

b) Penempatan SDM sesuai dengan minat, bakat, dan

kemampuan.

c) Pengembangan SDM sesuai dengan kebutuhan.

d) Pemenuhan jenjang karir yang jelas

e) Penempatan SDM melalui jalur rohani.

5. Mampu mencetak laba secara berkelanjutan

a) Laba berkelanjutan akan tetap tercipta apabila misi pertama

sampai dengan ke empat dijalankan secara maksimal.

b) Laba berkelanjutan ditandai dengan pertumbuhan laba dari

tahun ke tahun minimal 20%.

c) Laba berkelanjutan bisa diciptakan dengan selalu

(39)

commit to user 27

4. Struktur Jabatan Perusahaan

Gambar 3.1

Struktur Organisai Perusahaan

Sumber : Batik Beteng, Laweyan.

OWNER ATAU PEMILIK

SIDIQ MANAJEMEN

MANAJER BATIK BETENG

KOORDINATOR TOKO

BATIK BETENG

BAGIAN

PEMASARAN

DUTA NIAGA BAGIAN

(40)

commit to user 28

5. Job Description

a. Pemilik Sidiq Manajemen

Bertugas untuk :

1) Memimpin dan mengawasi kegiatan karyawan perusahaaan.

2) Menentukan garis kebijakan yang harus dilakukan oleh

semua karyawan.

3) Bertanggung jawab penuh terhadap kelangsungan hidup

dan semua aset yang dimiliki perusahaaan.

b. Manajer Batik Beteng

Bertugas untuk :

1) Mempertanggung jawabkan dan melaporkan pekerjaannya

kepada pimpinan tertinggi.

2) Bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan pembuatan

laporan rugi laba semua toko.

3) Bertanggung jawab membuat laporan gabungan atau

konsolidasi dari semua toko.

4) Memberi superviser kepada seluruh anggota team

administrasi.

5) Melakukan koordinasi dengan pimpinan unit lain.

6) Melakukan pengecekan atas semua laporan administrasi

yang dibuat oleh anggota team administrasu sebelum dilaporkan

(41)

commit to user 29

7) Membuat laporan kegiatan bulanan.

8) Mengontrol dan bertanggungjawab atas semua

perlengkapan administrasi.

9) Bertanggungjawab atas ketersediaan dan kevalidan data

yang dibutuhkan oleh unit lain.

c. Koordinator Toko Batik Beteng

Bertugas untuk :

1) Melakukan pengontrolan atas pelaksanaan tugas dutaniaga

serta pelaksanaan opersional unit usaha toko. Karyawan yang

harus diawasi secara langsung adalah dutaniaga dan bagian umum.

2) Mengontrol kondisi toko, yang berhubungan dengan alat

yang mendukung jalannya operasional seperti alat komunikasi dan

mesin penghitung.

3) Mengawasi pelaksanaan kerja dutaniaga dan bagian umum

dalam hal kebersihan, penataan, kerapian, serta tata letak atau

layout barang dagangan atau pajangan, etalase, dan penampilan

dutaniaga.

4) Menegakkan disiplin serta aturan-aturan secara umum

umum atas seluruh dutaniaga di unit usaha toko yang meliputi :

jadwalkehadiran dutaniaga, pelaksanaan ketentuan-ketentuan yang

(42)

commit to user 30

5) Pengontrolan secara umum yang meliputi : kontrol stok

(agar perputaran barang optimal, dan tidak ada mutasi atau ciri

cacat).

d. Bagian Pemasaran

Bertugas untuk :

1) Melakukan survei pasar dan membuat prediksi pasar untuk

menentukan jumlah target pasar.

2) Mengatur semua biaya pemasaran.

3) Melihat perbandingan harga, melihat mode-mode baru atau

trend, mengorek informasi pembeli lain dalam satu suplayer,

menanyakan kapasitas produksi dan kemampuan penyelesaian

produksi.

4) Mengecek pendistribusian barang seperti pengecekan

terhadap permintaan masing-masing unit, pengecekan barang yang

ada, membagi sesuai permintaan masing-masing unit,

mengirimkan ke masing-masing unit.

e. Duta Niaga

Bertugas untuk :

1) Melayani konsumen

2) Sebagai kasir yang bertanggung jawab atas :

(43)

commit to user 31

b) Keluar masuk uang kasir, baik terhadap kas kecil (kas kasir)

maupun mencatat laporan omzet penjualan.

3) Mengerjakan administrasi stok

4) Menjaga kebersihan stand seperti sebagai berikut :

a) Setiap saat kebersihan stand harus selalu diperhatikan,

misalnya : menyapu lantai, membersihkan kaca, mengganti

plastik kemasan yang yang tidak layak pakai.

b) Ikut bertanggung jawab terhadap penjagaan dan pemeliharaan

alat-alat operasional toko

5) Pengadaan barang dan penataan barang seperti sebagai berikut :

a) Menata barang-barang yang kurang persediaannya dengan melihat

KPB, kemudian melakukan permintaan barang kepada bagian

pembelian/sanggan yang ditulis pada buku permintaan barang

dengan persetujuan koordinator. KPB adalah kartu persediaan

barang untuk mengetahui banyak sedikitnya barang yang ada di

toko.

b) Menyampaikan permintaan-permintaan konsumen mengenai

barang yang belum ada di toko kepada koordinator untuk

disampaikan kepada bagian pembelian atau sanggan.

c) Menerima barang yang turun dari gudang.

d) Menata barang di stand.

(44)

commit to user 32

1) Makan atau minum pada saat melayani konsumen

2) Tertawa keras-keras sehingga menarik perhatian

3) Melayani konsumen tanpa melihat wajah konsumen

4) Membedakan pelayanan kepada satu konsumen dengan konsumen

yang lain

5) Bersikap santai dan memberikan konsumen menunggu

6) Bersolek ditempat terbuka

7) Memperhatikan ketidaksenangan anda dengan gerak-gerik yang kasar

dan sinis

8) Melayani konsumen dengan posisi duduk atau sambil bertolak

pinggang

9) Melayani dengan kasar demi service yang cepat atau stan yang terlalu

sibuk

10)Membanting atau meletakkan sesuatu dengan keras

11)Menanggalkan sepatu dan berjalan-jalan tanpa sepatu

12)Mengangkat kaki tinggi-tinggi

13)Mengobrol dengan rekan sekerja sambil melayani konsumen

14)Mengobrol dengan konsumen terlalu lama sehingga konsumen lain

dibuat menuggu

15)Membicarakan kasus konsumen kepada konsumen lain

(45)

commit to user 33

17)Mempermalukan konsumen misalnya memberitahukan barang tersebut

mahal harganya

18)Meremehkan konsumen/berpikir negatif terhadap konsumen

19)Meninggalkan konsumen tanpa pemberitahuan terlebih dahulu

20)Berteriak-teriak memanggil atau menanyakan kepada rekan lain

Selain menetapkan standar etika pelayanan Batik Beteng Laweyan

Surakarta juga menentapkan Standar Kemampuan Pengenalan Barang

(product knowledge). Standar kemampuan Pengenalan Barang tersebut

antara lain :

1) Dutaniaga harus mengingat/hafal penempatan barang

2) Dutaniaga harus mengetahui dan paham semua barang yang dijual di

toko, meliputi :

a) Motif (misalnya : bermacam-macam motif batik, misalnya

sidomukti, sidoluhur, sidoasih, wahyu tumurun dsb.

b) Corak. Tahu corak ciri khas setiap daerah misalnya Solo, Yogya,

Pekalongan, Madura, Bali, Palembang, dan sebagainya.

c) Harga.

d) Jenis bahan/kualitas (misalnya : sutra, organdi, katun dll).

e) Kegunaan barang tersebut dan cara perawatannya.

f. Bagian Administrasi

(46)

commit to user 34

1) Bertanggung jawab kepada koordinator atau supervisor atau

manajer.

2) Membuat neraca.

3) Membuat laporan laba rugi.

4) Membuat laporan persediaan.

5) Membuat laporan hutang.

6) Membuat laporan piutang.

7) Membuat laporan akhir kas.

8) Membuat dan mengetik laporan penjualan untuk didistribusikan

ke toko.

9) Menyediakan data untuk laporan pajak.

10) Mengarsip semua nota-nota baik penjualan, pembelian dan

biaya-biaya dikelompokkan sesuai kaidah-kaidah administrasi.

11)Menyerahkan semua laporan kepada pimpinan administrasi pada

tanggal 5 setiap bulannya untuk dikoreksi.

B. Laporan Magang Kerja

1. Pengertian Magang Kerja

Magang kerja merupakan kegiatan penunjang perkuliahan yang

dilaksanakan oleh mahasiswa dengan diterjunkan secara langsung ke dunia

kerja, dengan tujuan agar mahasiswa dapat melihat secara langsung penerapan

(47)

commit to user 35

2. Tujuan Magang Kerja

a. Memperoleh pengalaman kerja dan pengetahuan secara langsung tentang

berbagai aktifitas dalam dunia kerja.

b. Untuk menyelaraskan antara penerapan pembelajaran dikampus dengan

dinamika pekerjaan masyarakat

c. Meningkatkan wawasan pekerjaan melalui pengalaman kerja.

d. Melatih mahasiswa memasuki dunia kerja dan pengayaan wawasan

pekerjaan.

3. Lokasi Magang Kerja

Magang kerja dilaksanakan di TOKO BATIK BETENG yang

beralamatkan di Jl. Dr. Radjiman No. 569 Laweyan, Solo, Jawa Tengah.

4. Jangka Waktu Magang Kerja

Magang kerja dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu mulai dari tanggal

18 Januari 2012 hingga tanggal 16 Maret 2012.

5. Kegiatan Magang Kerja

Dalam kegiatan magang kerja, penulis didampingi para karyawan

perusahaan untuk membantu melaksanakan kegiatan yang dilakukan oleh

penulis. Untuk jadwal magang kerja, penulis diberikan waktu kelonggaran,

yaitu masuk pada hari Senin, Rabu, dan Jumat. Jadwal kegiatan magang kerja

yang diberikan juga tidak terstruktur, sehingga jika ada waktu luang penulis

(48)

commit to user 36

Kegiatan kerja dibagi menjadi 2, yaitu masuk pagi dan masuk siang.

Untuk jadwal masuk pagi dimulai pukul 08.00-16.00 WIB, sedangkan untuk

jam masuk siang dimulai pukul 15.00-21.30 WIB. Kegiatan magang kerja

selalu diawali dengan doa bersama, agar segala aktifitas kerja bisa berjalan

dengan lancar. Selain itu juga selalu diadakan breefing untuk berbagi

pendapat dan melaporkan stock-stock barang yang ada, sehingga perusahaan

dapat mengerti perkembangannya. Sedangkan untuk istirahat jam pagi

dimulai dari pukul 12.00-14.00 WIB (dilakukan secara bergantian), sedangkan

untuk jam siang dimulai pukul 17.30-19.30 WIB (dilakukan secara

bergantian).

C. Produk

Batik Beteng Laweyan merupakan peusahaan yang bergerak di bidang

textil. Dalam memproduksi produknya, Batik Beteng Laweyan tidak

membuat produknya sendiri, melainkan ada beberapa suplier yang

menitipkan produknya pada Batik Beteng Laweyan. Selain itu, kantor

pusat Batik Beteng Laweyan yaitu Sidiq Manajemen yang berada di

Yogyakarta juga memproduksi sendiri produknya. Nantinya

produk-produk yang diproduk-produksi dari pusat akan dikirim ke cabang-cabang mereka

yang ada di berbagai kota, dan salah satunya adalah Batik Beteng

(49)

commit to user 37

Produk yang dijual di batik Batik Beteng Laweyan Surakarta ada dua

macam kategori yakni produk buatan sendiri dan produk titipan atau

konsinyasi. Produk buatan sendiri adalah produk yang diproduksi oleh

Sidiq Manajemen yang nantinya akan dikirim ke Batik Beteng Laweyan

Surakarta dan dijual. Sedangkan produk konsinyasi adalah produk titipan

dari para supliyer yang berada di kota Solo dan sekitarnya, yang nantinya

dijual di Batik Beteng dengan syarat jika dalam jangka waktu 3 bulan

tidak terjual maka produk konsinyasi tersebut akan diretur atau

dikembalikan kepada supliyer dan diganti dengan produk yang baru.

Produk buatan Batik Beteng mempunyai perbedaan dengan produk

konsinyasi yang ada. Perbedaan antara produk buatan sendiri dengan

produk konsinyasi yaitu produk buatan sendiri menggunakan lebel dari

Batik Beteng sendiri, sedangkan Produk konsinyasi ditiap produknya

menggunakan lebel menurut supliyernya, seperti lebel Nyiur Melambai,

Klambi Q, Putra Bengawan, dan masih banyak lebel-lebel lainnya. Selain

memiliki perbedaan produk buatan sendiri dan produk konsinyasi juga

memiliki persamaan yakni sama-sama berbarcode Batik Beteng.

Produk yang ditawarkan Batik Beteng Laweyan Surakarta kepada

konsumen sangat beragam. Produk tersebut antara lain :

(50)

commit to user 38

Batik tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik

menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu

kurang lebih 2-3 bulan.

b. Batik cap

Batik cap adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik

yang dibentuk dengan cap ( biasanya terbuat dari tembaga). Proses

pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari.

c. Batik lukis

Batik lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung

melukis pada kain putih.

d. Batik Sarimbit

Batik sarimbit adalah baju batik sepasang yang biasanya digunakan

seragam batik bagi pasangan suami istri.

e. Surjan

Surjan adalah Bentuk pakaian Takwa dengan lengan panjang, ujung

baju runcing, leher dengan kancing 3 pasang, dua kancing di dada

kanan berarti dua kalimat syahadat, tiga buah kancing tertutup.

f. Blangkon

Blangkon adalah tutup kepala khas beberapa suku/budaya di

(51)

commit to user 39

Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur), suku Sunda (sebagian besar

berasal dari provinsi Jawa Barat dan Banten), suku Madura, suku Bali,

dan lain-lain

g. Kain lurik

Kain lurik adalah salah satu kain tenun nusantara yang tumbuh dan

berkembang di Pulau Jawa dengan motif garis-garis horisontal.

h. Kemeja Batik

Kemeja Batik adalah sebuah baju atau pakaian atas, terutama untuk

pria. Pakaian ini menutupi tangan, bahu, dada sampai ke perut. Pada

umumnya berkerah dan berkancing depan, terbuat dari batik, ada

yangg berlengan panjang dan ada yang berlengan pendek.

i. Sepatu Batik

Sepatu batik adalah pembungkus kaki yang biasanya dibuat dari kulit

atau karet yang bermotif batik.

j. Sandal Batik

Sandal batik adalah alas kaki dengan bahan kulit atau karet yang

bermotif batik.

D. Distribusi

Distribusi merupakan proses penyaluran produk dari produsen ke

konsumen akhir. Kegiatan distibusi merupakan tindak lanjut dari kegiatan

(52)

commit to user 40

pendistribusiannya, Batik Beteng memilih untuk mendistribusikannya secara

langsung. Hal ini dikarenakan Batik Beteng sudah memiliki toko sendiri

untuk mendisplay produk yang akan mereka jual. Dengan demikian Batik

Beteng bisa langsung mengetahui respon dari konsumen terhadap produknya.

Selain itu juga lebih menghemat biaya untuk pendistribusiannya.

E. Pembahasan

1. Strategi produk yang ada di Batik Beteng, Laweyan

Batik Beteng Laweyan merupakan perusahaan yang bergerak di

bidang textil. Dalam proses produksinya, Batik Beteng tidak memproduksi

sendiri, melainkan mereka akan mendapat kiriman dari kantor pusatnya

yang berada di Yogyakarta. Selain itu Batik Beteng juga menampung

beberapa produk konsinyasi dari para produsen yang berada di daerah

Solo dan sekitarnya.

Produk merupakan unsur pertama dan paling penting dalam suatu

pemasaran. Strategi produk memerlukan berbagai keputusan yang

terkoordinasi. Untuk menciptakan produk yang berhasil, perusahaan harus

memahami pelanggannya, pasar, dan pesaing serta mengembangkan

(53)

commit to user 41

2008). Oleh karena itu, dalam memilih produk Batik Beteng tidak mau

asal-asalan dalam mendisplay barang. Mereka harus menyesuaikan apakah

produk tersebut sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen saat

ini.

Produk yang dijual pada Batik Beteng ditujukan untuk para wisatawan

yang sedang berkunjung di kota Solo dan para kaum kelas menengah ke

atas. Produk yang ada pada Batik Beteng Laweyan merupakan produk

pilihan dari kualitas yang baik pula. Untuk menarik minat pengunjung,

Batik Beteng juga sengaja memberikan tas secara gratis bagi para

konsumen yang melakukan pembelian diatas Rp500.000,00. Selain itu,

setiap satu bulan sekali barang-barang yang di-display selalu diganti

dengan produk dan model yang baru. Hal ini dikarenakan agar

pengunjung tidak merasa bosan dengan tampilan yang ada. Selain itu juga

agar pengunjung dapat mengetahui variasi produk dari Batik Beteng,

meskipun mereka hanya lewat di depan toko saja. Ini semua diharapkan

bisa menarik minat pengunjung serta dapat meningkatkan permintaan

konsumen tehadap produk yang ada pada Batik Beteng di Laweyan.

2. Strategi distribusi yang ada di Batik Beteng

Setiap badan usaha memiliki tujuan tertentu dalam melakukan aktifitas

pemsaran, begitu pula dengan kegiatan saluran distribusi. Saluran

distribusi merupakan salah satu unsur yang sangat penting bagi

(54)

commit to user 42

Hal ini dapat dipertimbangkan sebagai fungsi yang harus dilakukan untuk

memasarkan barang secara efektif (Swastha, 2000). Oleh karena itu,

perusahaan harus mempertimbangkan beberapa faktor yang

mempengaruhi saluran distribusi, agar aktifitas pemasaran produk dapat

berjalan dengan baik. Dengan demikian saluran distribusi yang digunakan

oleh perusahaan diharapkan dapat meningkatkan volume penjualan.

Dalam upaya menyalurkan produknya dari produsen ke konsumen,

Batik Beteng perlu mempertimbangkan beberapa faktor yang sesuai

dengan keadaan dan kemampuan perusahaan. Sehingga Batik Beteng

dapat menentukan langkah-langkah yang terbaik yang menyangkut

pendistribusian produk. “Pemilihan saluran distribusi harus didasarkan

pada estimasi tingkat penghasilan yang dapat menutup investasi”

(Swastha, 2000). Selain itu, Batik Beteng juga harus mempertimbangkan

dan mempelajari mengenai saluran distribusi yang akan digunakan supaya

kelancaran pendistribusian barang hasil produksinya terjamin. Oleh karena

sudah memiliki beberapa cabang, sehingga Batik Beteng tidak perlu repot

untuk mendistribusikan produknya agar bisa sampai ke tangan konsumen.

Barang-barang yang telah diproduksi oleh kantor pusat akan dikirimkan

ke cabang-cabang yang ada.

Dengan demikian perusahaan bisa mengetahui langsung respon dari

konsumen, apakah mereka puas dengan produk kita atau tidak. Hal ini

(55)

commit to user 43

dalam mengembangkan produk-produknya agar diminati para konsumen.

Selain itu, perusahaan juga tidak perlu mengeluarkan biaya ekstra untuk

memasarkan produk-produknya agar bisa sampai ke tangan konsumen.

Dalam upaya memperlancar arus barang dari produsen ke konsumen,

maka salah satu faktor penting yang tidak boleh diabaikan oleh Batik

Beteng adalah menetapkan dan menggunakan saluran distribusi secara

tepat. Perusahaan berusaha memperlancar arus barang dari produsen ke

konsumen dengan menggunakan perantara agen. Hal ini dimaksudkan

untuk :

a. Meringankan biaya distribusi dan efektifitas waktu

dikarenakan pembeli potensial terbesar berada di berbagai tempat,

maka hal tersebut akan menghabiskan banyak waktu serta

menimbulkan biaya yang sangat besar bila perusahaan melakukan

pendistribusiannya sendiri. Oleh karena itu, peggunaan perantara

(cabang) sangat efektif untuk mempersingkat waktu dan biaya

distribusi dalam menjangkau konsumennya.

b. Menjangkau segmen pasar

Dengan menggunakan cabang toko sebagai media untuk

menyalurkan produknya ke semua segmen pasar, sehingga cakupan

pasar dapat dijangkau seluas mungkin.

(56)

commit to user 44

dengan adanya cabang yang tersebar di beberapa tempat, maka

perusahaan dapat memanfaatkannya untuk menyalurkan produk ke

berbagai tempat. Cabang atau agen mempunyai peran penting

dalam hal menangani masalah konsumen. Hal ini dikarenakan

perantalah yang sering berhadapan dengan konsumen secara

langsung.

d. Meningkatkan volume penjualan

dengan adanya penyaluran produk ke berbagai cabang yang ada

pada Batik Beteng, diharapkan dapat meningkatkan volume

penjualan.

BAB IV

PENUTUP

Pada bab ini peneliti akan membuat beberapa kesimpulan yang didasarkan

pada hasil pembahasan yang telah dikemukakan. Setelah diambil kesimpulan,

maka peneliti juga akan memberikan saran yang diharapkan bisa memberikan

manfaat bagi kemajuan Toko Batik Beteng di Laweyan.

A. Kesimpulan

Toko BATIK BETENG yang terletak di Laweyan, Solo ini merupakan

(57)

commit to user 45

produknya, perusahaan mengutamakan untuk memberikan produk yang

terbaik bagi konsumen guna membantu memenuhi kebutuhan mereka.

Berdasarkan dari penelitian maka dapat disimpulkan :

1. Dalam memasarkan produknya, Batik Beteng lebih memilih untuk

menggunakan saluran distribusi langsung. Hal ini dimaksudkan agar

Batik Beteng bisa menetahui secara langsung respon dari konsumen

mengenai produk dari Toko Batik Beteng. Selain itu, Batik Beteng

juga bisa meminimal biaya untuk masalah pendistribusiannya.

2. Dalam menerapkan strategi produknya, Batik Beteng lebih memilih

untuk menawarkan produk yang sesuai dengan selera konsumen. Batik

Beteng selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

konsumen agar mereka bisa terus mengembangkan usahanya.

B. Saran

1. Keputusan Batik Beteng untuk menggunakan saluran distribusi langsung

sudah tepat dan perlu dijaga. Hal ini dapat kita lihat dari para pramuniaga

yang mau secara langsung menawarkan produknya kepada konsumen

yang datang, sehingga perusahaan bisa mengetahui secara langsung respon

dari konsumen.

2. Sedangkan untuk produknya, sebaiknya Batik Beteng lebih selektif lagi

dalam memilih model pakaian yang ada, sehingga semua produk yang

ditawarkan perusahaan diharapkan bisa menarik minat konsumen untuk

(58)

commit to user 46

DAFTAR PUSTAKA

Gitosudarmo, Indriyo. 1999. Manajemen Pemasaran. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta

Kotler, Philip dan Amstrong, Gray. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran.

(Terjemahan : Bob Sabran). Edisi 12, Jilid 1, Jakarta : Erlangga.

Kotler, Phillip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran.

(Terjemahan : Bob Sabran). Buku 1. Jakarta : Erlangga.

Lamb, Hair dan Daniel. 2001. Pemasaran. (Terjemahan : Davi Doctarevia).

Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.

Swastha, Basu. 2000. Manajemen Pemasaran. (Terjemahan : Bob Sabran).

(59)

commit to user 47

Stanton, J. William. 1990. Prinsip Pemasaran. (Terjemahan : Yohanes Lamarto).

Jakarta : Erlangga.

Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran Modern. Edisi 3.

Yogyakarta : CV. Andi Ofset

(60)
(61)
(62)
(63)
(64)

commit to user 52

1. SURJAN

(65)

commit to user 53

3. KAIN LURIK

4. BLANGKON

(66)

commit to user 54

6. BATIK CAP

7. BATIK LUKIS

(67)

commit to user 55

9. KEMEJA BATIK

10.SANDAL BATIK

(68)

commit to user 56

12.TATA RUANG

(69)

commit to user 57

Gambar

Gambar 3.1  .........................................................................................
Gambar 2.1
Gambar 3.1

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data kejadian Fasciitis Plantaris diatas, yang menyebabkan Fasciitis Plantaris disebabkan oleh beberapa faktor antara lain pengetahuan dan sikap mengenai

Reis (2008) explained that LULC alterations (based especially on human activities), negatively effect the patterns of.. climate, the patterns of natural hazard and

dalam merebut nutrien diketahui karena kapang tersebut mampu menghasilkan enzim hidrolisis yang berperan dalam memecahkan bahan-bahan organik pada limbah menjadi unsur

Pusat Kesehatan Masyarakat, atau yang disingkat dan lebih dikenal di Indonesia dengan nama Puskesmas, adalah unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan kabupaten/kota yang

Misalnya dalam penelitian yang dilakukan oleh Young (1985) bahwa kesenjangan anggaran terjadi ketika bawahan yang ikut berpartisipasi dalam penyusunan anggaran

Selain pelana, ada juga peralatan berkuda terkenal lainnya, yang disebut sanggurdi, memiliki sejarah panjang di Jepang, dengan cicncin logam sederhana digunakan sejak abad

prilaku anak agar sikap perilaku tersebut berkernbang ke arah perilaku yang lebih baik. Sikap guru sebagai seorang pendidik berbeda-beda dalam menghadapi perilaku

Penelitian tentang status gizi pada anak sudah banyak dilakukan, namun sepanjang pengetahuan peneliti, penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan