i
PENERAPAN BAURAN PEMASARAN PADA ASURANSI BINAGRIYA UPAKARA CABANG SURAKARTA
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya di Bidang Manajemen Pemasaran
Oleh :
DWIKI WIRANANDA NIM : F3209041
PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2012
ii
iii
iv MOTTO
Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang yang memilih belajar, akan menjadi pemilik masa depan.
(Mario Teguh)
Belajar ketika orang lain tidur, bekerja ketika orang lain bermalasan, dan bermimpi ketika orang lain berharap.
(William A. Ward)
“….Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya…” (Al Baqarah : 286)
Orang yang gagal, yang mampu menatap kegagalannya dengan kepala tegak dan siap bangkit kembali…adalah mereka yang siap menjadi dewasa dan sukses secara utuh.
v
PERSEMBAHAN
Dengan sepenuh rasa hormat, sebuah karya ini kupersembahkan kepada:
1. Bapak dan ibu tercinta yang selalu mengiringi dalam doa dan membesarkan saya hingga dapat mencapai cita-cita.
2. Kakak dan adik saya yang memberi semangat dan motivasi 3. Semua sahabat dan teman-teman MP
4. Seluruh Dosen yang memberi ilmu & pengetahuan 5. Seluruh almamater
Semua pihak yang telah membantu memperlancar jalannya Tugas Akhir
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan anugerah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis memilih judul “PENERAPAN BAURAN PEMASARAN PADA PT. ASURANSI BINAGRIYA UPAKARA CABANG SURAKARTA”.
Penyusunan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari segala bentuk bantuan dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu hingga tersusunnya laporan ini, khususnya kepada :
1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M.S, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Drs. Djoko Purwanto, MBA, selaku ketua program DIII Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta dan sebagai pembimbing yang sabar dalam memberikan pengarahan dan nasehat hingga tersusunnya Tugas Akhir ini. 3. Bapak Ahmad Mujahid, SE, M.SC, selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan
arahan dan bimbingan dalam pembuatan tugas akhir ini.
4. Bapak Rudi Nurtjahja, SH , selaku Kepala Cabang PT.Asuransi Binagriya Upakara Cabang Surakarta
5. Ibu Sukesi Epy Susilowati, SH , terima kasih atas materi yang di berikan dan semua karyawan PT Asuransi Binagriya Upakara Cabang Surakarta
6. Bapak Ibu Dosen DIII Pemasaran yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis
vii
7. Semua pihak yang telah membantu namun tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya atas kekurangan dalam penulisan Tugas Akhir ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Namun demikian, karya sederhana ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Surakarta, Juli 2012
Dwiki Wirananda
viii DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
ABSTRACT .. ... iv
ABSTRAKSI ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI . ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. .... Perumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 3
D... Manfaat Penelitian ... 4
E. .... Batasan Masalah ... 4
F. .... Metode Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
A... Pengertian Manajemen Pemasaran ... 6
ix
C. .... Pengertian Asuransi ... 19
D... Kerangka Pemikiran ... 21
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN ... 23
A... Gambaran Perusahaan ... 23
B. .... Laporan Magang ... 47
C. .... Pembahasan ... 49
BAB IV PENUTUP ... 63
A. Kesimpulan ... 63
B. .. Saran ... 65 DAFTAR PUSTAKA
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 21 Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ... 32 Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. Asuransi Binagriya Upakara Cabang Surakarta.. 44
xi
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Luas jaminan Griyapro plus ... 52 Tabel 3.1 Tarif Premi kendaraan bermotor ... 56 Tabel 3.2 Tarif premi asuransi Griyapro plus ... 57 Tabel 3.3 Tarif Premi AccidentPro 58
ABSTRACT
THE APPLICATION OF SERVICE MARKETING MIX IN SURAKARTA BRANCH OF PT.ASURANSI BINAGRIYA UPAKARA
DWIKI WIRANANDA F3209041
From the title presented above, it can be seen that the main problem of marketing is how the Surakarta Branch of PT.Asuransi Binagriya Upakara applies marketing mix consisting of product, price, promotion, and distribution in running its business to improve the sales volume or guest number, so that the objective of this apprenticeship report writing is to fine out the application of marketing mix consisting of product, price, promotion, and distribution in running its business in the Grand Setiakawan Hotel Company of Surakarta.
In this current research, the period of research is planned from the research proposal writing to the implementation of research report. This study was taken place in the Surakarta Branch of PT.Asuransi Binagriya Upakara located in Beteng Store-Home Blok C No. 19 in Kapten Mulyadi Street-Surakarta. This study used a descriptive method by collecting and displaying data in the form of observation and literature from the company in order to support the data necessity. The data used was the secondary data, the one obtained from literatures relevant to insurance realm, used as the theoretical foundation for analyzing the data.
The products existed in the Surakarta Branch of PT.Asuransi Binagriya Upakara included Otopro, Griyapro Plus, and Accidentpro. The price in the Surakarta Branch of PT.Asuransi Binagriya Upakara is varied, depending on its type and quality. Meanwhile the price for every product depended on premium payment and the facilities given by each product in PT.Asuransi Binagriya Upakara. The advertising promotion and the personal selling were the effective means of introducing product to the public and to be known more easily. The media used included: Electronic media (internet), electronic media (internet), outdoor advertisement (company name billboard, banner). The distribution used by the PT.Asuransi Binagriya Upakara was conventional direct distribution from the company in which agent or supervisor (manager unit) visited the potential customer to be prospected.
Keywords: Marketing mix, Product, Price, Promotion, Distribution.
ABSTRAK
PENERAPAN BAURAN PEMASARAN PADA PT.ASURANSI BINAGRIYA UPAKARA CABANG SURAKARTA
DWIKI WIRANANDA F3209041
Dalam judul yang disajikan diatas maka dapat dilihat masalah utama dalam pemasaran adalah bagaimana perusahaan Binagriya Upakara Cabang Surakarta menerapkan bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi, dan distribusi dalam menjalankan usahanya untuk meningkatkan volume penjualan atau jumlah nasabah, sehingga muncul tujuan laporan penulisan magang adalah untuk mengetahui penerapan bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi, dan distribusi dalam menjalankan usahanya pada perusahaan Binagriya Upakara Cabang Surakarta.
Dalam penelitian kali ini waktu yang direncanakan dimulai dari penyusunan usulan penelitian sampai terlaksananya laporan-laporan penelitian ini, Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Binagriya Upakara Cabang Surakarta yang terletak di ruko beteng blok C No.19 Jl. Kapten Mulyadi - Surakarta. Dengan menggunakan metode diskripsi yaitu dengan mengumpulkan dan menyajikan data dalam bentuk observasi dan literatur dari perusahaan guna menunjang kebutuhan data. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dengan menggunakan literatur-literatur yang berhubungan dengan dunia asuransi, yang digunakan sebagai landasan teori untuk keperluan analisis data.
Produk yang terdapat di perusahaan Binagriya Upakara Cabang Surakarta antara lain, yaitu: Otopro, Griyapro plus, Accidentpro. Harga di dalam Perusahaan Binagriya Upakara Cabang Surakarta harga tersebut adalah premi. Sedangkan harga untuk setiap produknya tergantung oleh pembayaran premi dan fasilitas yang diberikan oleh masing- masing produk pada Binagriya Upakara Cabang Surakarta. Promosi periklanan (advertising) dan personal selling merupakan cara yang efektif untuk memperkenalkan produk kepada masyarakat dan agar mudah dikenal. Media yang digunakan antara lain: Media elektronik (internet), Iklan luar ruangan (papan nama perusahaan,spanduk). Distribusi yang digunakan oleh perusahaan Binagriya Upakara Cabang surakarta adalah distribusi secara langsung biasa dari pihak perusahaan yaitu agen atau supervisor (unit manajer) mendatangi calon nasabah yang akan diprospek.
Kata kunci: Bauran pemasaran, Produk, Harga, Promosi, Distribusi.
23
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pada era globalisasi sekarang ini, manajemen harus mampu
mengelola perusahaan dengan baik, khususnya dibidang pemasaran.
Globalisasi merupakan realita yang harus dihadapi oleh pasar, termasuk
bisnis jasa yaitu asuransi. Ada banyak perusahaan asuransi yang berada di
kota Surakarta. Salah satunya adalah PT. Asuransi Binagriya Upakara (
general insurance). Perusahaan asuransi Binagriya Upakara tersebut harus
memaksimalkan strateginya dalam usaha mempertahankan atau
meningkatkan jumlah penjualan agar dapat bersaing dengan perusahaan
asuransi lainnya.
Asuransi adalah pemindahan resiko di mana penanggung
mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi, untuk
memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan
atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggungjawab hukum
kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul
dari suatu peristiwa tidak pasti atau untuk memberikan suatu pembayaran
yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan. Resiko keuangan merupakan ketidakpastian yang
berhubungan dengan kerugian akibat turunnya nilai ekonomi yang
diasuransikan. Kontrak pemindahan resiko tersebut dinyatakan ke dalam
polis. Atas pembelian polis asuransi jiwa, tertanggung telah memproteksi
kerugian ekonomi dari unsur ketidakpastian. Ketika pembeli polis
24 berdasarkan ketentuan yang berlaku. Maka telah terjadi pengalihan resiko
keuangan dari tertanggung ke penanggung dan atas pengalihan tersebut
tertanggung membayar premi kepada penanggung (Mampouw,
H.L.,2005).
Dalam dunia bisnis pemasaran adalah salah satu aspek penting
dalam kesuksesan suatu perusahaan. Kelemahan yang biasa terjadi pada
perusahaan di Indonesia adalah dalam bidang pemasaran yang merupakan
aspek penting di dunia bisnis. Pengusaha kita dapat menghasilkan produk
yang cukup bagus dengan biaya yang rendah, karena Indonesia kaya akan
bahan baku dan tenaga kerja yang murah. Akan tetapi setelah produk itu
jadi, pada umumnya mereka kesulitan untk memasarkannya. Oleh karena
itu penerapan strategi pemasaran yang tepat harus dilakukan oleh
perusahaan agar mendapat hasil yang optimal.
Dalam marketing mix terdapat 4 bauran yang dapat menjadi salah
satu pedoman dalam melaksanakan pemasaran (4P), kemmpat bauran (4P)
tersebut adalah : product, price, promotion, place. Masing-masing bauran
mempunyai tujuan tersendiri dalam pemasaran. Untuk mempunyai tujuan
perusahaan yaitu mencapai laba yang optimal dan untuk bertahan
perusahaan menggunakan kegiatan pemasarannya sebagai ujung tombak
keberhasilan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus dapat
mengorganisasi tiap-tiap bauran pemasaran tersebut agar teratur dengan
baik sehingga nantinya perusahaan mendapatkan hasil yang optimal.
Bauran pemasaran menurut ( Swastha dan T Hani, 2000 ) adalah
kombinasi dari empat variable atau kegiatan inti dari sistem pemasaran
25 Kegiatan pemasaran sangat menentukan sampai atau tidaknya
produk yang dihasilkan perusahaan kepada konsumen sehingga kegiatan
pemasaran yang tepat yang bisa digunakan untuk memenuhi keinginan
konsumen.
Berdasar uraian diatas, penulis berkeinginan mengulas dan
melakukan penelitian mengenai bagaimana penerapan PT. Asuransi
Binagriya Upakara Cabang Surakarta menggunakan strategi bauran
pemasaran untuk kegiatan pemasarannya sebagai ujung tombak
keberhasilan perusahaan. Oleh karena itu, penulis memilih judul :
“PENERAPAN BAURAN PEMASARAN PADA ASURANSI
BINAGRIYA UPAKARA CABANG SURAKARTA
”.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana penerapan bauran pemasaran (Marketing Mix) yang
terdiri dari Produk (product), Harga (Price), Promosi (Promotion),
Distribusi (Place), yang dilakukan oleh PT. Asuransi Binagriya Upakara?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui penerapan bauran pemasaran (Marketing Mix) yang
terdiri dari Produk (product), Harga (Price), Promosi (Promotion),
Distribusi (Place), yang diterapkan oleh PT. Asuransi Binagriya Upakara.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diharapkan akan
dapat memperoleh manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
a. Dapat menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan
26 jasa yang dapat memberikan kentungan pada perusahaan.
b. Sebagai tambahan pengalaman dan sarana berlatih untuk memberi
gambaran yang akan datang dalam memasuki dunia kerja.
2. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi
perusahaan dan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan terutama tentang penerapan strategi pemasaran.
3. Bagi Pihak Lain
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
refrensi atau kajian bagi penelitian-penelitian berikutnya.
E. BATASAN MASALAH
Penelitian dilakukan di PT. Asuransi Binagriya Upakara cabang
Surakarta dengan alamat di ruko beteng blok C No.19 Jl.Kapten Mulyadi
Surakarta. Dengan tujuan mengetahui penerapan bauran pemasaran dari 7P
(Product, Price, Place, Promotion, Prosces, People, Phisical Evidence),
hanya 4P (Product, Price, Place, Promotion) yang menjadi permasalahan
utama dalam penelitian ini. Karena keterbatasan waktu dalam penulisan
dan didalam penerapan bauran pemasaran hanya 4P yang menjadi peranan
penting didalam perusahaan
27
F. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan design kasus yaitu
mendeskripsikan suatu permasalahan tertentu dengan memfokuskan
jawaban atas pertanyaan siapa dan bagaimana guna memperoleh
jawaban jawaban atau kesimpulan.
2. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di PT ASURANSI
BINAGRIYA UPAKARA CABANG SURAKARTA yang terletak di
Jl. Kapten Mulyadi – Surakarta 57113 Ruko Beteng Blok C No. 19
3. Sumber Data
Data Sekunder
Merupakan data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi,
berupa data-data yang sudah dikumpulkan oleh pihak lain, dalam hal
ini diambil dari dokumen-dokumen perusahaan, Data tersebut yaitu:
gambaran umum perusahaan, dan struktur organisasi.
4. Tekhnik Pengumpulan Data
a. Observasi
Melaksanakan pengamatan langsung obyek yang diteliti,
dengan cara datang langsung ke lokasi penelitian, yaitu di PT
ASURANSI BINAGRIYA UPAKARA.
b. Wawancara
Metode pengumpulan data dengan jalan Tanya jawab
langsung kepada kepala cabang dan karyawan PT ASURANSI
28
c. Studi Pustaka
Mengumpulkan data dengan membaca buku-buku yang
berkaitan dengan masalah yang dibahas sebagai bahan referensi
5. Tekhnik Pembahasan
Penelitian ini menggunakan tekhnik analisis deskriptif, yaitu
tekhnik analisis data dengan cara mengelompokkan data,
menggambarkan atau menceritakan keadaan sesungguhnya tentang
penerapan bauran pemasaran (Marketing mix) dengan mendiskripsikan
dan menjelaskan tentang Produk (product), Harga (Price), Promosi
(Promotion), Distribusi (Place), yang diterapkan oleh PT ASURANSI BINAGRIYA UPAKARA.
29
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran terjadi bilamana setidak-tidaknya salah satu
pihak dalam pertukaran potensial mempertimbangkan sasaran dan sarana
untuk memperoleh tanggapan yang diinginkan dari pihak lain. Disini kita
akan menggunakan definisi (manajemen) pemasaran yang disahkan pada
tahun 1985 oleh Asosiasi Pemasaran Amerika (American Marketing
Association):
Manajemen Pemasaran adalah proses perencanaan pelaksanaan
konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi gagasan barang dan
jasa untuk menghasilkan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran
perorangan dan organisasi.
Manajemen pemasaran dapat terjadi dalam suatu organisasi dalam
suatu organisasi dalam kaitanya dengan setiap pasarnya. Ambil contoh
sebuah produsen mobil. Direktur personalia perusahaan ini berhubungan
dengan pasar tenaga kerja direktur pembelian,dengan pasar bahan baku,
direktur keuangan, dengan pasar uang. Mereka menetapkan sasaran dan
mengembangkan strategi untuk mencapai hasil yang memuaskan di
pasar-pasar ini. Tetapi, secara tradisional, para eksekutif ini tidak dinamakan
pemasar, mereka juga tidak mengenyam pelatihan dalam bidang
pemasaran.
Manajemen pemasaran secara historis hanya dikaitkan dengan
tugas-tugas dan orang-orang yang menangani pasar pelanggan. Kita akan
30 mematuhi konvensi ini, walaupun apa yang kita bicarakan tentang
pemasaran juga berlaku untuk semua jenis pasar (Kotler, 1993).
Jadi, dalam fungsi manajemen tersebut termasuk penganalisan,
perencanan, pelaksanaan atau penerapan, serta pengawasannya. Tahap
perencanaan, khususnya, merupakan tahap yang sangat menentukan
terhadap kelangsungan dan sukses organisasi. Proses perencanaan
merupakan satu proses yang selalu memandang ke depan atau
kemungkinan-kemungkinan yang akan datang termasuk disini adalah
pengembangan program, kebijaksanaan, dan prosedur untuk mencapai
tujuan-tujuan pemasaran.
B. Pengertian Bauran Pemasaran ( Marketing mix )
Bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat variable atau
kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yaitu
produk,struktur harga,kegiatan promosi, dan sistem distribusi
(Swastha,1996).
1. Produk ( Product )
Produk adalah suatu sifat yang komplek baik yang dapat diraba
maupun tidak dapat diraba termasuk bungkus,warna,harga,prestise
prusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan
keinginan atau kebutuhannya (Swastha,1996).
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada
pasar agar dapat perhatian, dibeli, digunakan, atau konsumsi yang dapat
memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan ( Kotler & Amstrong, 2008
). Dari hal tersebut menunjukkan bahwa dalam pemilihan suatu produk
31 harus memperhatikan unsur-unsur yang terdapat dari produk tersebut,
yaitu : atribut produk, pemberian merek (branding), pengemasan,
pemasangan label, dan jasa pendukung produk (Kotler &Amstrong,
2008).
a) Unsur – unsur yang terdapat pada produk
1. Atribut Produk
Pengemasan suatu produk melibatkan penentuan
manfaat yang akan diberikan (Kotler & Amstrong, 2008).
Manfaat ini dikomunikasikan dan diserahkan dari atribut
seperti :
a)Kualitas Produk (Product Quality)
Yaitu kemampuan produk suatu untuk melaksanakan
funsinya, meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan,
kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai
lainnya.
b)Fitur (Features) Produk
Yaitu alat bersaing untuk membedakan produk dari
perusahaan pesaing.
c)Rancangan Produk
Yaitu konsep yang lebih luas dibandingkan gaya (Kotler &
Amstrong, 2008)
2. Pemberian merek (branding)
Pemberian merek sangat membantu pembeli dalam
32 konsumen adalah merek yang akan dikenal oleh masyarakat
luas, baik dari jenis hurufnya ataupun penggunaan kata – kata
dalam merek tersebut.
3. Pengemasan (Packaging)
Pengemasan yaitu suatu kegiatan merancang dan
membuat wadah atau pembungkus auatu produk (Kotler &
Amstrong, 2008). Pengemasan yang unik dan berkesan ketika
konsumen membawanya merupakan suatu keunggulan dari
produk tersebut. Semakin unik pengemasannya maka semakin
besar pula konsumen memilih produk tersebut.
4. Pemberian Lebel (Labeling)
Label mempunyai fungsi mengidentifikasi,
menggambarkan dan mempromosikan suatu produk (Kotler &
Amstrong, 2008). Label bisa bermacam – macam bentuknya
mulai dari potongan kertas, gambar, grafik dll. Label
digunakan untuk mengetahui keunikan suatu produk terletak
disuatu label tertentu.
5. Jasa Pendukung Produk
Adalah elemen dari strategi produk, perusahaan
menggunakan jasa pendukung produk sebagai alat utama untuk
memperoleh keunggulan kompetitif yang semakin banyak
(Kotler & Amstrong, 2008).
b) Lupiyoadi dalam Swastha (2001) menyebutkan tentang konsep total
produk yang terdiri dari :
33 a) Core product (produk inti atau generic), terdiri dari produk itu
sendiri
b) Expected product (produk yang diharapkan), terdiri dari produk inti bersama pertimbangan keputusan pembelian minimal yang
harus dipenuhi.
c) Augment product (produk tambahan), area yang memungkinkan suatu produk dideferensiasi terhadap yang lain.
Potensial product (produk potensial), tampilan (feature) dan manfaat tambahan yang berguna bagi konsumen atau mungkin menambah
kepuasan konsumen.
2. Harga ( Price)
Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau
mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi
dari barang beserta pelayanannya.Harga juga dapat dimaksudkan
sebagai suatu penawaran penjualan barang dan jasa tertentu untuk
sejumlah rupiah tertentu (Basu Swastha,2001:185).
Dalam bauran pemasaran harga merupakan satu-satunya unsur
yang menghasilkan pendapatan penjualan. Sedangkan unsur-unsur
lainnya mengakibatkan keluarnya biaya. Harga merupakan unsur yang
paling fleksibel dan cepat berubah diantara keempat elemen bauran
pemasaran. Para pemasar dapat lebih mudah menaikkan atau
menurunkan harga disbanding dengan variable lainnya.
Dalam menentukan harga , menejemen harus menentukan harga
dasar yang tepat bagi produknya. Menejemen harus menentukan
34 strategi menyangkut potongan harga, pembaaran ongkos angkut, dan
berbagai variable yang bersangkutan dengan harga.
Dalam menetapkan harga untuk suatu produk atau produk
perusahaan memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai dari
penetapan harga diantaranya (Lupiyoadi, 2001 : 88).
1) Survival, merupakan usaha suatu perusahaan untuk meningkatkan profit ketika perusahaan sedang dalam kondisi pasar yang tidak
menguntungkan, dimana usaha tersebut cenderung dilakukan untuk
bertahan.
2) Profit Maximization, adalah penetapan harga yang bertujuan memaksimumkan profit dalam suatu periode waktu tertentu.
3) Sales Maximazation, merupakan penetapan harga yang dimaksudkan untuk membangun market saham dengan melakukan penjualan pada
harga awal yang merugikan.
4) Prestige, tujuan dari penetapan harga prestige adalah untuk memposisikan produk perusahaan tersebut sebagai produk yang
eksklusif.
ROI (Return on investment), yaitu penetapan harga didasarkan atas
pencapaian return on investment yang dinginkan perusahaan.
3. Promosi ( Promotion)
Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat
untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang
menciptakan pertukaran dalam pemasaran (Basu Swastha, 1996 :234).
Adapun yang perlu diperhatikan dalam pemilihan promotion mix antara
lain:
35 1)Advertising (periklanan)
Iklan adalah salah satu sarana bagi seseorang atau perusahaan
yang ingin menawarkan barang dagangan atau produk kepada
khalayak. Dalam konsep iklan dikatakan bahwa iklan adalah
komunikasi searah dengan redudance yang menggunakan media
untuk membangun aware atau megingatkan konsumen (Jewler
dalam Swastha, 2001).
Adapun peranan periklanan dalam pemasaran produk diantaranya :
a) Untuk membangun kesadaran terhadap keberadaan produk yang
ditawarkan
b) Menambah pengetahuan konsumen tentang produk yang
ditawarkan.
c) Membujuk calon custome untuk membeli atau menggunakan
produk tersebut
d) Untuk membedakan diri dari perusahaan satu dengan perusahaan
lain yang mendukung positioning produk (Lupiyoadi dalam
Swastha, 2001).
2) Personal Selling (penjualan tatap muka)
Sifat personal selling dapat dikatakan lebih luas karena
tenaga penjual dapat secara langsung menyesuaikan penawaran
penjualan dengan kebutuhan dan perilaku masing-masing calon
pembeli. Selain itu tenaga penjual juga dapat segera mengetahui reaksi
calon pembeli terhadap penawaran penjualan, sehingga dapat
mengadakan penyesuaian-penyesuaian di tempat pada saat itu juga
Fungsi Personal selling :
36
a. Mengadakan analisa pasar.
b. Menentukan calon konsumen.
c. Mengadakan komunikasi.
d. Memberikan pelayanan.
e. Memajukan langganan.
f. Mempertahankan pelanggan.
3) Sales Promotion (promosi penjualan)
Promosi penjualan adalah semua kegiatan yang dimaksudkan
untuk meningkatkan arus barang atau produk dari produsen sampai
pada penjualan akhirnya. Promosi penjualan dapat diberikan kepada :
(Lupiyoadi : 2001)
a)Customer, berupa free offers, sample, demonstration, coupuns, cash refunds, prized, contest and warranties
b)Intermediarries, berupa free goods, discounts, advertising, allowances, cooperative advertising, distribution contest, award.
c)Sales forces, berupa bonus, penghargaan, contest dan hadiah untuk
tenaga penjual terbaik (prized for best perfomer)
4) PR (public relations)
Public relations merupakan kiat pemasaran penting lainnya, dimana perusahaan tidk harus berhubungan hanya dengan pelanggan,
pemasok , dan penyalur, tetapi ia harus berhubungan dengan
kumpulan kepentingan publik yang lebih besar (Lupiyoadi : 2001 :
10).
Beberapa tugas public relations diantaranya :
37
a) Membangun citra (image)
b) Mendukung aktivitas komunitas yang lainnya
c) Mengatasi permasalahan dan isu yang ada
d) Memperkuat positioning perusahaan
e) Mempengaruhi public yang spesifik
f) Mengadakan launching untuk produk atau produk baru
5) Direct Marketing (pemasaran langsung)
Pemasaran lansung merupakan elemen terakhir dalam bauran promosi.
4. Distribusi ( Place )
Basu swastha ( 1990: 190) memberikan defenisi tentang saluran
distribusi sebagai berikut: Saluran distribusi untuk suatu barang adalah
saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang
tersebut dari produsen sampai ketangan konsumen sebagai pemakai.
Saluran distribusi yang digunakan adalah suatu struktur yang
menggambarkan alternativ saluran yang dipilih oleh para produsen
seperti: pedagang besar, agen, dan pengecer.
5. Personal (People)
Bagi sebagian besar jasa, orang merupakan unsur vital dalam
bauran pemasaran. Dalam produksi manufaktur, konsumen tidak
terlalu memikirkan apakah karyawan produksi berpakaian tidak rapi,
berbicara kasar ditempat kerja, atau terlambat datang ke tempat
kerjanya. Yang penting bagi pembeli adalah kualitas barang yang
dibelinya. Dilain pihak pada produksi jasa, setiap orang merupakan
38
“ part time marketer” yang tindakan dan perilakunya akan berpengaruh
terhadap out put yang diterima oleh para pelanggan
6. Bukti fisik (Physical Evidence)
Physical Evidence atau dengan kata lain bukti fisik merupakan suatu hal yang mempengaruhi kepuasan konsumen untuk membeli
atau menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan.
a. Unsur-unsur yang termasuk ke dalam Physical Evidence
1) Lingkungan Fisik
2) Fasilitas-fasilitas pendukung perusahaan
b.Pengaruh Physical Evidence dalam kualitas jasa
Faktor-faktor dari physical evidence yang mempengaruhi kualitas
jasa, antara lain:
1) Daya Tanggap (Responsiveness)
Berkenaan dengan kesediaan dan kemampuan para
karyawan untuk membantu para pelanggan dan merespon
permintaan mereka, serta menginformasikan kapan saja
akan diberikan dan kemudian memberikan jasa secara cepat.
2) Reabilitas(Reliability)
Berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk
memberikan pelayanan yang akurat sejak pertama kali tanpa
membuat kesalahan apapun dan menyampaikan jasanya
sesuai dengan waktu yang disepakati.
3) Jaminan (Assurance)
39
Jaminan (Assurance) yaitu perilaku karyawan
mampu menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap
perusahaan dan perusahaan bisa menciptakan rasa aman
bagi pelanggannya. Jaminan juga berarti bahwa para
karyawan selalu bersikap sopan dan menguasai
pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk
menanganisetiap pertanyaan atau masalah pelanggan.
4) Empati (Emphaty)
Berarti perusahaan memahami masalah para
pelanggannya dan dapat bertindak demi kepentingan
pelanggan, serta dapat memberikan perhatian personal
kepada pelanggan dan memiliki jam operasi yang nyaman.
5) Bukti yang berwujud (Tangibles)
Hal ini berkenan dengan data tarik fasilitas fisik,
perlengkapan, dan material yang digunakan perusahaan,
serta penampilan karyawan. Selain itu juga, hal ini sebagai
penunjang dalam meningkatkan kenyamanan pelanggan
saat berinteraksi dengan perusahaan.
7. Proses ( Process )
Proses merupakan gabungan antara semua aktifitas yang
umumnya terdiri dari prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas
dan hal-hal rutin dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada
konsumen (Rambat Lumpioadi, 2001).
40 Proses dalam bauran pemasaran dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu:
a. Complexity, terkait dalam langkah-langkah dan tahap-tahap dalam proses.
b. Divergence, berhubungan dengan adanya perubahan dalam langkah atau tahap proses.
Dari dua macam cara tersebut terdapat 4 pilihan yang dapat
di pilih oleh marketer yaitu:
1) Reduced divergence (divergensi yang dikurangi), yang menurunkan biaya, meningkatkan produktivitas dan
kemudahan distribusi.
2) Increased divergence (divergensi yang ditingkatkan), memperbanyak kustomisasi dan fleksibilitas dalam produk
yang dapat menimbulkan naiknya harga.
3) Reducted complexcity (kompleksitas yang dikurangi), lebih mengarah pada strategi spesialisasi.
4) Increaced complexity (kompleksitas yang ditingkatkan), cenderung ke penetrasi pasar dengan cara menambah
layanan yang diberikan.
C. Pengertian Asuransi
Asuransi dalam bahasa Belanda “verzekering” berarti
pertanggungan. Dalam suatu asuransi terlibat dua pihak, yaitu yang satu
sanggup menanggung atau menjamin, bahwa pihak lain akan mendapat
41 dari suatu peristiwa yang semula belum tentu akan terjadi atau semula
belum dapat ditentukan saat akan terjadinya. Suatu kontra prestasi dari
pertanggungan ini, pihak yang ditanggung itu, diwajibkan membayar
sejumlah uang kepada pihak yang menanggung uang tersebut akan tetapi
menjadi milik pihak yang menanggung. Apabila kemudian ternyta
peristiwa yang dimaksud itu tidak terjadi. (Prodjodikoro Wirjono, 1981).
Pengertian resmi atau otentik, ini disebutkan dalam pasal 248
Tahun 1843 KUHD yang menentukan bahwa:
“Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjajnian antatra dua
pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima
premi asuransi untuk memberikan kepada tertanggung karena kerugian,
kerusakan, atau kehilangan, keuntungan yang diharapkan atau tanggung
jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita oleh
tertanggung yang timbul akibat suatu peristiwa yang tidak pasti, atau
untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau
hidupnya seseorang yang dipertanggungjawabkan.”
Terdapat tiga unsur tentang pengertian Asuransi, yaitu:
1. Unsur ke 1: pihak terjamin (verzekerde) berjanji membayar uang
premi kepada pihak penjamin (verzekeraar), sekaligus atau
berangsur-angsur.
2. Unsur ke 2: pihak penjamin berjanji akan membayar sejumlah
uang kepada pihak terjamin, sekaligus atau berangsur-angsur
apabila terlaksana unsur ke 3.
3. Unsur ke 3: suatu peristiwa, yang semula belum jelas akan
42
Bidang usaha asuransi biasanya dibagi menjadi 2 (dua) bagian
yaitu :
1. Asuransi atas orang (personal insurance)
Asuransi yang obyeknya orang atau penutupan asuransi
atas individu adalah asuransi yang berkaitan langsung dengan
individu. Ada empat macam perihal yang ditutup dalam personal
coverage ini yaitu : kematian, kecelakaan dan sakit, pengangguran dan karena umur tua.
2. Asuransi atas harta (property insurance)
Asuransi harta ditujukan terhadap peril-peril yang mungkin
menghancurkan properti atau harta kekayaan. Asuransi itu di
Indonesia di golongkan ke dalam asuransi kerugian.
D. KERANGKA PEMIKIRAN
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran
Sumber : Fandy Tjiptono (2004)
Product
Price
Promotion Marketing Mix
Place
43
Bauran pemasaran ( Marketing Mix ) merupakan seperangkat alat yang
dapat digunkan pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan
kepada pelanggan. Alat-alat tersebut dapat dipergunakan untuk menyusun strategi
jangka panjang dan merancang program taktik jangka pendek. Penyusunan
komposisi unsur-unsur bauran pemasaran dalam rangka pencapaian tujuan
organisasi bisa dianologikan dengan juru masak yang meramu bahan makanan
menjadi hidangan yang bergizi dan enak disantap. Proses meramu bahan makanan
yang dilakukan pemasar dan juru masak memiliki kesamaan, yaitu sama-sama
merupakan perpaduan antara ilmu pengetahuan (science) dan seni (art). Dengan
demikian, unsur pengalaman, kompetensi, pengetahuan, dan kreativitas
memainkan peranan penting dalam menunjang kesuksesan pemasar maupun juru
masak. (Fandy Tjiptono, 2004).
44
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN
A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1. Sejarah Perusahan PT Asuransi Binagriya Upakara Cabang Surakarta
Asuransi Binagriya merupakan salah satu Perusahaan Nasional
yang bergerak di bidang usaha Asuransi Umum yang didirikan dan
mendapat izin dari Menteri Keuangan RI pada tanggal 30 Juli 1990.
Pada awal berdirinya, Asuransi Binagriya menangani asuransi yang
berhubungan dengan perumahan KPR- BTN yang menjangkau banyak
wilayah dan berbagai konsumen, sebagai salah satu dari kerangka tugas
PT. Bank Tabungan Negara (Persero) dalam upaya pengamanan dan
kesinambungan kredit yang telah diberikan.
Sejalan dengan perkembangan perusahaan dan pertumbuhan bisnis
di berbagai sektor, serta ditopang dengan pengalaman dalam pengelolaan
risiko, Asuransi Binagriya melakukan ekspansi dengan memperluas
pangsa pasar di luar pasar captive, termasuk memperkenalkan
produk-produk baru di luar Asuransi Kebakaran.
Penambahan Modal Perusahaan sebagai wujud nyata komitmen
Pemegang Saham untuk memenuhi persyaratan permodalan oleh
Pemerintah sebesar Rp. 100 Milyar, menjadikan posisi Perusahaan berada
pada level atas di Industri Asuransi Nasional.
Dengan dukungan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan
handal, Perusahaan senantiasa menciptakan inovasi sehingga memberikan
45 Pengembangan jaringan kerja serta dukungan kerjasama dari
Perusahaan Asuransi / Reasuransi yang ternama, baik dalam negeri
maupun luar negeri semakin meningkatkan kemampuan Perusahaan untuk
dapat memberikan pelayanan yang prima kepada tertanggung.
Dengan kekuatan dan potensi tersebut di atas, menjadikan
Perusahaan semakin memiliki daya saing yang semakin kuat dan tajam
(competitive and comparative advantage) untuk menjadi Perusahaan
Asuransi Terpilih dan Terpercaya.
Aspek Legalitas Perusahaan
a. Izin Usaha: Keputusan Menteri Keuangan RI No.Kep.-
545/KM.13/ 1990, tanggal 26 Oktober 1990.
b. Akta Pendirian Perusahaan No.51 Tanggal 30 Juli 1990, Berita
Negara RI tertanggal 2 November 1990 No.88, Tambahan
No.4489/1990 dan Persetujuan Menteri Kehakiman RI
No.C2.5692. HT.01.01.th’90 tanggal 18 September 1990.
c. Perubahan Anggaran Dasar Terakhir diubah dengan Akta No. 8
tanggal 16 Februari 2009, yang dibuat oleh Yualita Widyadhari,
SH, Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri
Hukum dan HAM RI No. AHU-44336.AH.01.02 Tahun 2009
d. Susunan Terakhir Pengurus dimuat dalam Akta No.8 tanggal 14
Agustus 2009, yang dibuat dihadapan Edwar, SH, Notaris di
Jakarta dan telah diterima dan dicatat dalam Database
Sisminbakum Departemen Hukum dan HAM RI No
AHU-AH.01.10.17150 tanggal 8 Oktober 2009.
46
2. VISI & MISI PERUSAHAAN
Visi BINAGRIYA
Menjadi Perusahaan Asuransi Terpilih dan Terpercaya.
Misi BINAGRIYA
a. Memberikan layanan yang baik bagi seluruh
Nasabah/Tertanggung.
Meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Manusia.
b. Melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik
berdasarkan prinsip Good Corporate Governance untuk
meningkatkan stakeholders value.
c. Melindungi kepentingan Shareholders untuk peningkatan
produktifitas memperdulikan kepentingan masyarakat dan
lingkungannya.
BUDAYA KERJA
Budaya kerja BINAGRIYA memiliki 4 (empat) Nilai yang sebut dengan
akronim LIFE:
· L = LAYANAN PRIMA
· I = INTEGRITAS
· F = PROFESIONALISME
· E = KERJASAMA
4 (empat) Nilai Budaya Kerja BINAGRIYA ini menjadi landasan
bagaimana BINAGRIYA mencapai visi"Menjadi Perusahaan Asuransi
47
· LayananPrima (ServiceExcellence)
Mewujudkan layanan terbaik dan memberikan kepuasan kepada
Pelanggan.
· Integritas (Integrity)
Kemampuan dan kemauan untuk menyelaraskan antara pikiran,
perkataan dan perbuatan secara konsisten sesuai dengan kebijakan
Perusahaan serta nilai moral dan kebenaran.
· Profesionalisme (Professionalism)
Memiliki kompetensi yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya dan
selalu meningkatkan kualitas diri untuk memberikan hasil terbaik
bagi Perusahaan.
· Kerjasama (Teamwork)
Menciptakan sikap tulus dan terbuka dengan menjunjung tinggi
prinsip saling percaya dan menghargai dalam hubungan antar
sesama.
3. Permodalan dan pemegang saham
a. Permodalan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 63 tahun 1999 bahwa
perusahaan asuransi baru harus memiliki modal disetor
sekurang-kurangnya sebesar Rp. 100.000.000.000,-Dari sejumlah perusahaan
asuransi kerugian di Indonesia yang jumlahnya kurang lebih 93
perusahaan, maka PT. Asuransi Binagriya Upakara termasuk dalam
48 dengan Akta No. 57 tanggal 23 April 2007, yang dibuat oleh Irwan
Santosa SH., Notaris & PPAT di Jakarta modal perusahaan adalah
sebagai berikut :
-Modal Dasar : Rp.150.000.000.000,-
- Modal Disetor : Rp.100.929.000.000,-
- Total Aset : Rp.135.153.478.894,-
- Tingkat Solvabilitas (RBC) : 127.98 %
b. Pemegang Saham
Susunan Pemegang saham PT. Asuransi Binagriya Upakara
berdasarkan Akta No. 57 tanggal 23 April 2007, yang dibuat oleh
Irwan Santosa SH. adalah sebagai berikut :
1. Yayasan Kesejahteraan Pegawai PT. Bank Tabungan Negara
(Persero)
2. Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank Indonesia
3. Dana Pensiun PT. Bank Tabungan Negara (Persero)
4. CaptainSonnyPaago
5. Dana Pensiun PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero)
6. Produk Dan Istilah – Istilah PT Asuransi Binagriya Upakara
Cabang Surakarta
a. Produk PT Asuransi Binagriya Upakara Cabang Surakarta
1) Asuransi Harta Benda
Asuransi yang menjamin kerugian atau kerusakan pada
harta benda akibat kebakaran, bencana alam (termasuk banjir,
49 kerusuhan, atau kerusakan lainnya yang timbul dari suatu
kejadian yang tiba-tiba kecuali oleh hal-hal yang dikecualikan
di dalam pengecualian (Exclusion) di dalam polis. Selain itu,
disediakan juga jaminan atas kerugian sebagai akibat
terganggunya usaha (business interruption) yang disebabkan
kebakaran, bencana alam, kerusuhan, atau kerusakan lainnya.
Jaminan yang diberikan oleh polis ini adalah kerugian atas
Property yang biasanya dipertanggungan, antara lain rumah
tinggal, pabrik, gedung perkantoran, hotel, apartemen,
shopping center, dll.
2) Asuransi Kendaraan Bermotor
Asuransi yang menjamin kerugian dan atau kerusakan
Kendaraan Bermotor dan atau kepentingan yang
dipertanggungkan yang secara langsung disebabkan oleh
tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir / terperosok, perbuatan
jahat orang lain, pencurian dan kebakaran.
3) Asuransi Pengangkutan
Asuransi yang menjamin kerugian atau kerusakan atas
harta benda selama dalam pengiriman / diangkut dari satu
tempat ke tempat lain baik dengan alat angkut darat (truck,
kereta, trailer), laut (kapal) atau udara (pesawat). Jaminan yang
diberikan antara lain "all risks" yakni menjamin semua risiko
yang mengakibatkan kerugian akibat risiko-risko yang
50 angkut (terdampar, kandas, tenggelam, terbalik, tabrakan),
bongkar muat di pelabuhan darurat, gempa bumi, letusan
gunung berapi, pembuangan barang ke laut (jettison),
kontribusi kerugian umum (general average) dan penyebab
lainnya.
4) Asuransi Kecelakaan
Asuransi yang memberikan santunan kematian, cacat
tetap (baik sebagian atau seluruhnya), cacat sementara (baik
sebagian atau seluruhnya) serta santunan biaya pengobatan
akibat kecelakaan diri Tertanggung atau orang yang
dipertanggungkan. Perlindungan asuransi diberikan atas
kecelakaan yang terjadi selama 24 jam dan atas kecelakaan
yang terjadi diseluruh dunia. Orang – orang yang dapat
dipertanggungkan seperti karyawan Tertanggung, anggota
keluarga Tertanggung dll.
5) Asuransi Uang
Asuransi yang menjamin kerugian atas hilangnya uang
tertanggung sebagai akibat dari pencurian (dengan kekerasan),
perampokan dan lain sebagainya sebagaimana dijamin didalam
polis selama baik dalam tempat penyimpanan uang (Safe),
selama dalam perjalanan dari satu tempat ke tempat lain (in
Transit), selama uang yang dipertanggungkan disimpan
didalam Cashier's Box.
51
6) Asuransi Burglary
Asuransi yang menjamin resiko terhadap kebongkaran,
pencurian yang disertai tindakan pemaksaan dan pengerusakan.
7) Asuransi Rekayasa
Asuransi yang menjamin kerusakan atau kerugian akibat
kerusakan material dan tanggung jawab terhadap pihak ketiga
selama masa pembangunan (construction) atau pada saat
pemasangan (erection), serta kerusakan atau kerugian pada
peralatan mesin atau elektronik.
8) Asuransi Surety Bond
Adalah suatu bentuk penjaminan dimana Surety
(perusahaan asuransi) menjamin Principal (kontraktor
/vendor/supplier) akan melaksanakan kewajiban atas suatu
prestasi/kepentingan kepada Obligee (Bowheer/Beneficiary)
sesuai kontrak/perjanjian antara Principal dan Obligee.
b. Istilah-istilah dalam asuransi PT. Asuransi Umum Binagriya
Upakara
1)Penanggung
Penangggung adalah pihak yang menanggung beban risiko
sebagai imbalan premi yang diterimanya dari tertanggung.
Jika terjadi evenemen yang menjadi beban penanggung, maka
penanggung berkewajiban mengganti kerugian.
52
2)Tertanggung
Tertanggung adalah pihak yang menggunakan asuransi.
3)Tarif
Tarif adalah Suatu harga satuan dari suatu kontrak Asuransi
tertentu, untuk obyek pertanggungan tertentu.
4)Premi
Premi adalah sebagian uang yang diberikan oleh penanggung
kepada tertanggung untuk mengganti kerugian yang mungkin
diderita oleh tertanggung.
5)Polis
Polis adalah suatu kontrak yakni suatu perjanjian yang sah
antara penanggung (dalam hal ini perusahaan asuransi) dengan
tertanggung, dimana pihak penanggung bersedia menanggung
sejumlah kerugian yang mungkin timbul dimasa yang akan
datang dengan imbalan pembayaran (premi) tertentu dari
tertanggung
53
7. Struktur Organisasi
Gambar 3.1.Struktur Organisasi PT. Asuransi Binagriya Upakara Kantor Pusat
Sumber: PT. Asuransi Binagriya Upakara cabang Surakarta
a. Deskripsi Jabatan Kantor Pusat
54 Bertugas memimpin dan mengkoordinasi direktur perusahaan
yang terdiri dari:
a. Direktur Teknik
b. Direktur Pemasran
c. Direktur Keuangan
2. Direktur Teknik
Bertugas mengkoordinasi unit kerja yang terdiri dari :
a. Departemen Underwriting
b. Departemen Reasuransi
c. Departemen Klaim
3. Departemen Pemasaran
Bertugas mengkoordinasi unit kerja departemen pemasaran.
4. Direktur Keuangan
Bertugas mengkoordinasi unit kerja yang terdiri dari :
a. Departemen Keuangan
b. Departemen Asuransi
c. Departemen personalia dan umum
d. Departemen tekhnologi informasi
55
5. Departemen Underwriting
Memiliki tugas :
a. Menyusun dan melaksanakan rencana kerja, dan anggaran
tahunan departemen underwriting sesuai dengan RKAPT
yang telah diputuskan.
b. Menyelenggarakan pengelolaan akceptasi dan administrasi
KPR dan AJK BTN.
c. Menyelenggarakan pengelolaan akseptasi dan administrasi
diluar tugas pokok KPR yang penutupannya berdasarkan
PKS yang menjadi produk Kantor Pusat;
d. Menyelenggarakan pengelolaan akseptasi dan analisa resiko
penutupan diatas limit wewenang kantor cabang dan
penutupan kantor pusat;
e. Membina dan menjalin hubungan kerja yang kondusif baik
secara internal maupun eksternal dalam rangka kemitraan
bisnis;
f. Meningkatkan kemampuan underwriting dalam mengelola
resiko;
g. Melakukan administrasi Unit Kerja Departemen
Underwriting.
6. Departemen Reasuransi
Adapun tugas pokok yang dimiliki oleh departemen reasuransi
adalah:
56
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan
Departemen Reasuransi dan melaksanakan Rencana kerja
dan Anggaran departemen Reasuransi sesuai dengan
RKAPT yang telah diputuskan;
b. Melakukan pengelolaan penyebaran resiko kepada
pihak-pihak reasuradur dan perusahaan asuransi;
c. Melakukan pengelolaan bisnis reciprocal dari perusahaan
reasuransi dan perusahaan asuransi lainnya;
d. Merencanakan, menyusun dan melaksanakan serta
melakukan monitoring terhadap perjanjian treaty masuk
dan keluar;
e. Menciptakan hubungan kerja yang kondusif serta
meningkatkan kemampuan personil dalam pengelolaan
penyebaran resiko serta menjalin kerja sama dengan pihak
ekstern dalam rangka kemitraan bisnis;
f. Melakukan administrasi Unit Kerja Departemen
Reasuransi.
7. Departemen Klaim
Adapun tugas pokok yang dimiliki oleh departemen klaim
adalah:
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan
57 Anggaran departemen Klaim sesuai dengan RKAPT yang
telah diputuskan;
b. Memproses klaim atas penutupan bidang operasional
Kantor Pusat dan klaim atas penutupan Kantor Cabang
yang nilai kerugiannya melebihi limit wewenang klaim
Kantor Cabang;
c. Melaksanakan monitoring atas pelaksnaaan penanganan
klaim dan membuat laporan klaim secara akurat;
d. Menciptakan hubungan kerja yang baik dengan unit kerja
lainnya serta meningkatkan kemampuan profesionalisme
personil dalam penanganan klaim;
e. Melakukan administrasi Unit Kerja Departemen Klaim.
8. Departemen Pemasaran
Adapun tugas pokok yang dimiliki oleh departemen pemasaran
adalah;
a. Menyusun Rencana kerja dan Anggaran Tahunan
departemen Pemasaran dan melaksanakan Rencana Kerja
dan Anggaran Departemen pemasaran sesuai dengan
RKAPT yang telah diputuskan;
b. Merumuskan langkah-langkah di dalam menciptakan,
menetapkan strategi pasar serta memelihara dan membina
jaringan pemasaran perusahaan;
58
c. Melakukan penelitian dan mengembangkan informasi pasar
dalam upaya peningkatan pangsa pasar dan perluasan pasar;
d. Melakukan pembinaan secara inklusif, efisien dan terarah
serta membina dan menjalin hubungan yang kuat dengan
lingkungan
e. Industry asuransi, dalam kerangka pembinaan pemasaran;
f. Ditetapkan dalam RKAPT;
Menciptakan terjadinya hubungan kerja yang kondusif serta
meningkatkan kemampuan profesionalisme dalam rangka
memelihara bisnis;
g. Melakukan administrasi Unit Kerja Departemen Pemasaran
9. Departemen Keuangan
Adapun tugas pokok yang dimiliki oleh departemen keuangan
adalah;
a. Menyusun Rencana kerja dan Anggaran Tahunan
departemen Pemasaran dan melaksanakan Rencana Kerja
dan Anggaran Departemen keuangan sesuai dengan
RKAPT yang telah diputuskan;
b. Menyusun strategi manajemen di bidang keuangan baik
untuk jangka pendek maupun jangka panjang;
c. Memelihara tingkat likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan
leverage perusahaan;
59
e. Membina hubungan kerja yang kondusif baik di dalam
maupun di luar dan meningkatkan kemampuan personil
yang ada di Derpartemen Keuangan.
f. Melakukan administrasi di Departemen Keuangan.
10.Departemen Akuntansi
Adapun tugas pokok yang dimiliki oleh departemen akuntansi
adalah:
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan
b. Departemen Akuntansi dan melaksanakan Rencana Kerja
dan Anggaran Departemen Akuntansi sesuai dengan
RKAPT yang telah diputuskan;
c. Melakukan analisa, evaluasi dan mengembangkan
metode proses akuntansi;
d. Membuat laporan keuangan perusahaan / konsolidasi
laporan keuangan
e. Kantor Pusat dan Kantor cabang yang akurat dan tepat
waktu serta dapat dipertanggungjawabkan untuk
kepentingan pengambilan keputusan;
f. Membuat laporan keuangan untuk kepentingan ekstern
maupun intern sesuai dengan ketentuan yang ada;
g. Menyusun dan memantau pelaksanaan Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan baik jangka pendek maupun jangka
panjang;
60
h. Membina hubungan kerja yang kondusif baik di dalam
maupun diluar dan meningkatkan kemampuan atau
profesionalisme personil yang ada di Unit Kerja
Departemen Akuntansi;
i. Melakukan administrasi Unit Kerja Departemen
Akuntansi.
11.Departemen Personalia dan Umum
Adapun tugas pokok yang dimiliki oleh departemen personalia
dan umum adalah:
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan
Departemen Personalia dan Umum dan melaksanakan
Rencana Kerja dan Anggaran
b. Departemen personalia dan Umum sesuai dengan RKAPT
yang telah diputuskan;
c. Melakukan perencanaan dan pengembangan pegawai;
d. Melakukan analisa kebutuhan pegawai dan pengembangan
pegawai;
e. Melakukan perencanaan dan melakukan proses
rekruitmen pegawai sesuai dengan kebutuhan perusahaan;
f. Melakukan pengembangan pegawai dengan
memperhatikan formasi yang ada, jenjang karir serta
melakukan peningkatan kualitas pegawai melalui
pengembangan pendidikan;
61
g. Melakukan proses yang terkait dengan pemberian
kompensasi dan kesejahteraan pegawai;
h. Melakukan pembinaan pegawai dan penilaian pegawai;
i. Merencanakan dan mengendalikan anggaran pengeluaran
biaya dan investasi modal;
j. Menatausahakan dan menatalaksanakan pengadaan barang
pembekalan dan belanja modal sesuai dengan kebutuhan
perusahaan;
k. Penyelenggara dan tatalaksana kegiatan rumah tangga
perusahaan;
l. Membina dan menjalin hubungan yang baik, baik pada
Unit Kerja
m. Departemen Personalia dan Umum maupun Unit Kerja
lainnya dalam kerangka membina keharmonisan kerja yang
kondusif;
n. Melakukan administrasi Unit Kerja Departemen
Personalia dan Umum.
12.Departemen Teknologi Informasi
Adapun tugas pokok dari departemen teknologi informasi
adalah:
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan
Departemen Teknologi Informasi dan melaksanakan
Rencana Kerja dan Anggaran
62
b. Departemen Teknologi Informasi sesuai dengan RKAPT
yang telah diputuskan;
c. Membuat kerangka kerja, jadual tugas dan
berpartisipasi dalam pengembangan rencana jangka
menengah dan jangka panjang sistem dan informasi
seluruh kegiatan perusahaan dalam bidang komputer;
d. Menganalisa kebutuhan, mengidentifikasi persyaratan,
mengidentifikasi dan mengevaluasi seluruh program
aplikasi kegiatan perusahaan serta memperkirakan
kemungkinan perubahan sistem pada masa yang akan
datang;
e. Mengoptimalisasikan, memelihara kelancaran cakupan
penggunaan fasilitas computer dan mengamankan
penggunaan data dan informasi yang dibuat;
f. Membuat rancangan mengenai schedule penggunaan
dan mengevaluasi semua perangkat lunak dan
perangkat keras yang dipergunakan;
g. Melakukan penyederhanaan sistem prosedur semua
kegiatan perusahaan, sekaligus merencanakan sistem test
dan prosedur penyiapan data untuk keperluan
implementasi program aplikasi serta mengevaluasi terus
menerus penggunaan bahasa program dan tehnik
63
h. Menciptakan hubungan kerja yang baik serta meningkatkan
kemampuan profesionalisme personil dalam pemrograman
dan penanganan komputer;
i. Melakukan administrasi Unit Kerja Departemen Teknologi
Informasi.
13.Corporate Secretary
Adapun tugas pokok dari corporate secretary adalah;
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan
Corporate Secretary dan melaksanakan Rencana Kerja
dan Anggaran Corporate Secretary sesuai dengan RKAPT
yang telah diputuskan;
b. Pembuatan dan penyempurnaan terhadap peraturan dan
ketetapan serta kebijakan perusahaan;
c. Melakukan modifikasi terhadap segala ketentuan-ketentuan
baik ketentuan perusahaan maupun ketentuan pemerintah
yang berkaitan dengan perasuransian;
d. Pembuatan dan penyempurnaan perjanjian dengan pihak
ketiga;
e. Mengelola dan memberikan pertimbangan hukum serta
melakukan upaya hukum terhadap segala sesuatu yang
berhubungan dengan pihak eksternal maupun internal
64
f. Pembuatan perencanaan strategis perusahaan baik untuk
jangka panjang maupun jangka pendek;
g. Melakukan kegiatan protokoler perusahaan serta menjadi
pusat informasi dan publikasi perusahaan;
h. Melakukan fungsi kesekretariatan perusahaan, yang
meliputi kegiatan penatausahaan perusahaan dan mengelola
fasilitas Direksi dan Komisaris;
i. Melakukan pengamanan perusahaan secara keseluruhan
baik terhadap asset maupun personil;
j. Mengusahakan terjalin dan terbinanya suasana hubungan
kerja yang kondusif baik secara internal maupun eksternal;
k. Melakukan administrasi Unit Kerja corporate Secraty.
14.Satuan Pengawasan Intern
Adapun tugas pokok dari satuan pengawasan intern adalah:
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Satuan
Pengawasan Intern dan melaksanakan Rencana Kerja
dan Anggaran Satuan Pengawasan Intern sesuai dengan
RKAPT yang telah diputuskan;
b. Melakukan pengawasan secara pasif terhadap unit kerja
baik Kantor Pusat maupun Kantor Cabang atas ketaatan
terhadap segala ketentuan yang \berlaku baik yang
menyangkut manajemen, keuangan maupun operasional
65 dan kemudian menyampaikannya kepada Direksi;
c. Melakukan proses pemeriksaan baik secara rutin maupun
secara khusus atas perintah Direksi terhadap pelaksanaan
Peraturan Direksi, Ketetapan dan Kebijakan Perusahaan;
d. Menganalisa dan mengevaluasi pelaksanaan sistem dan
prosedur operasional perusahaan;
e. Menganalisa, mengevaluasi dan melaporkan kinerja Kantor
Pusat, Kantor Cabang dan Kantor Perwakilan berdasarkan
hasil pemeriksaan aktif dan pasif;
f. Mengusahakan terjalinnya hubungan kerja yang kondusif
dan mengembangkan kemampuan dan ketrampilan tenaga
pemeriksa;
g. Melakukan administrasi Unit Kerja Satuan Pengawasan
Intern.
Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. Asuransi Binagriya Upakara Kantor
Cabang
Kepala Cabang
Kepala Seksi Teknik Kepala Seksi
66
b. Deskripsi Jabatan Kantor Cabang
1. Kepala Cabang
Adapun tugas pokok dari kepala cabang adalah:
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Kantor
Cabang dan melaksanakan Rencana Kerja dan Anggaran
Kantor Cabang sesuai dengan RKAPT yang telah
diputuskan;
b. Melaksanakan kebijakan strategi manajemen berdasarkan
ketetapan, ketentuan dan peraturan-peraturan perusahaan
yang telah ditetapkan Direksi;
c. Mengusahakan pencapaian target produksi dan
profitabilitas yang telah ditetapkan dalam RKAPT;
d. Mengusahakan tercapainya efisiensi, efektifitas demi
kelancaran pelaksanaan tugas dan peningkatan kualitas
kerja di Kantor Cabang;
e. Mengusahakan terjalin dan terbinanya suasana hubungan
kerja yang kondusif baik secara intern maupun ekstern
dalam rangka memelihara kemitraan bisnis;
f. Melakukan administrasi Unit Kerja Kantor Cabang;
g. Mempersiapkan kader-kader pimpinan untuk memperluas
67
2. Kepala Seksi Tehnik
Adapun tugas pokok Kepala Seksi Tehnik adalah Bertugas
mengkoordinasi Bag Klaim dan Underwriting Kantor cabang.
3. Bagian Klaim Dan Underwriting
Adapun tugas pokok Bagian Klaim dan Underwriting adalah
Melaksanakan monitoring atas pelaksnaaan penanganan klaim
dan membuat laporan klaim secara akurat, dan Meningkatkan
kemampuan underwriting dalam mengelola resiko.
4. Kepala Seksi Keuangan
Adapun tugas pokok Kepala Seksi Keuangan adalah Menyusun
strategi manajemen di bidang keuangan baik untuk jangka
pendek maupun jangka panjang dikantor cabang.
5. Kepala Seksi Pemasaran
Adapun tugas pokok Kepala Seksi Pemasaran adalah
Merumuskan langkah-langkah di dalam menciptakan,
menetapkan strategi pasar serta memelihara dan membina
jaringan pemasaran kantor cabang
6. Agen
Adapun tugas pokok Agen adalah Melakukan penelitian dan
mengembangkan informasi pasar dalam upaya peningkatan dan
perluasan pasar penjualan.
68
B. LAPORAN MAGANG KERJA
1. Pengertian Magang Kerja
Program magang kerja adalah suatu upaya mengarahkan masiswan
agar dapat merasakan situasi dunia kerja, melihat dan melakukan
perkerjaan yang berhubungan dengan program studinya. Magang kerja
merupakan kegiatan penunjang perkuliahan yang sifatnya wajib, dengan
berorientasi pada dunia usaha. Mahasiswa program Diploma III Fakultas
Ekonomi Universitas sebelas Maret Surakarta diharapkan dapat mengamati
permasalahan yang ada di dunia kerja.
2. Tujuan Magang Kerja
a. Mencoba untuk belajar menerapkan ilmu yang diperoleh dari bangku
perkuliahan dengan realita yang ada di lapangan.
b. Mahasiswa dapat melakukan adaptasi sebelum memasuki dunia kerja
yang sesungguhnya, sehingga dapat menciptakan tenaga terampil yang
siap kerja serta mampu mengembangkan diri secara professional sesuai
dengan bidangnya.
c. Digunakan sebagai syarat untuk melengkapi dan memenuhi dalam
menempuh ujian Tugas Akhir.
3. Pelaksanaan Magang Kerja
a. Waktu dan Pelaksanaan Magang Kerja
1) Waktu : 7 Februari 2012 – 7 Maret 2012
2) Tempat : PT Asuransi Binagriya Upakara yang beralokasi Ruko
Beteng Block C No. 19 jalan Kapten Mulyadi – Surakarta 57113
69
b. Kegiatan Magang Kerja
Pada magang kerja kali ini, penulis ditempatkan pada bagian
keagenan dan di mulai bekerja pada pukul 09.00 hingga pukul 15.00
WIB dan dilaksanakan pada hari Senin sampai jumat. Pada minggu
pertama penulis diberi pembekalan dan pengenalan tentang sejarah
perusahaan, lingkungan perusahaan, dan produk perusahaan PT
Asuransi Binagriya Upakara cabang Surakarta.
Pada waktu minggu ke 2 dan 3 dalam kegiatan magang kerja,
penulis yang ditempatkan pada bagian keagenan melakukan rapat
dengan pimpinan cabang perusahaan untuk mencari calon nasabah yang
akan di prospek untuk menjadi nasabah. Setelah itu penulis melakukan
kerja lapangan dengan melakukan prospek kepada cslon nasabah yang
telah dirapatkan sebelumnya. Apabila calon nasabah yang bersedia
mengasuransiakan barangnya, maka penulis mengajukan surat
penawaran serta premi atas barang yang akan diasuransikan oleh calon
nasabah. Setelah itu pimpinan dan penulis melakukan evaluasi terhadap
calon nasabah yang belum bersedia melakukan asuransi atas barangnya.
Pada minggu ke 4 penulis dan agen tetap melakukan kunjungan
terhadap nasabah yang sudah membayar premi untuk mengetahui
kondisi barang yang sudah diasuransikan, dikarenakan premi dibayar di
muka selama 1 tahun.
70
C. PEMBAHASAN
Bauran pemasaran mempunyai peranan penting demi kelangsungan
hidup perusahaan. Produk yang berkualitas, harga yang bersaing, saluran
distribusi yang mudah dijangkau dan strategi promosi yang baik, adalah
sebagian dari beberapa cara yang dilakukan perusahaan dalam melakukan
kegiatan pemasaran. Adapun perusahaan Asuransi Binagriya Upakara cabang
Surakarta dalam menerapkan strategi bauran pemasaran bertujuan untuk
meningkatkan jumlah nasabah adalah sebagai berikut:
1. Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditwarkan kepada pasar
agar mendapat perhatian, dibeli, digunakan, atau konsumsi yang dapat
memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan (Kotler & Armstrong, 2008).
Produk yang ditawarkan oleh asuransi Binagriya Upakara cabang
Surakarta adalah Otopro (asuransi kendaraan bermotor), Griyapro Plus
(asuransi kebakaran), Accidentpro (asuransi kecelakaan diri).
a. OTOPRO ( Asuransi Kendaraan Bermotor )
OTOPRO adalah asuransi yang menjamin kerugian dan atau
kerusakan Kendaraan Bermotor dan atau kepentingan yang
dipertanggungkan yang secara langsung disebabkan oleh tabrakan,
benturan, terbalik, tergelincir / terperosok, perbuatan jahat orang lain,
pencurian dan kebakaran.
Jaminan OTOPRO:
1) Pergantian atas kerugian (kerusakan atau kehilangan) kendaraan
bermotor, yang sebagian atau seluruhnya disebabkan oleh