ARAHAN
MENTERI PERHUBUNGAN
“Melalui Peran Swasta dan BUMN,
Kita Tingkatkan Pembangunan Sektor
Transportasi Guna Mendukung
Percepatan Pembangunan"
1
2
3
4
5
Menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap
Bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh Warga Negara Membuat Pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya
Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan
Menolak Negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya
Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia
6
7
8
Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing pasar internasional
Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor – sektor strategis ekonomi domestik
Melakukan revolusi karakter Bangsa
} Pengembangan 100 Pelabuhan Non Komersial
} Pengerukan alur pelayaran/kolam pelabuhan pada 65 lokasi
} Pembangunan 103 Kapal Perintis
} Terlayaninya 193 lintas angkutan laut perintis
} Penyelenggaraan Rute Angkutan Laut Tetap
Dan Teratur untuk Mendukung Tol Laut pada
13 rute
} Penyelesaian dan Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian 41 Unit
} Penyelesaian dan Pembangunan Kapal Patroli 282 Unit
} Pembangunan 15 Bandara baru
} Pengembangan Bandara untuk pelayanan
Kargo Udara di 9 Lokasi
} Pembangunan/ pengembangan bandara di 100 lokasi
} Pembangunan/ pengembangan terminal penumpang di 26 bandara
} Pembangunan BRT di 34 kota dengan pengadaan 3.170 bus
} Pembangunan angkutan massal cepat di kawasan kota metropolitan
} Pembangunan/ pengembangan Terminal Penumpang Tipe A pada 47 lokasi
} Penerapan teknologi ATCS di seluruh ibu kota provinsi
} Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan di 65 lokasi
} Pembangunan/ pengembangan
dermaga sungai dan danau di 120 lokasi
} Pengadaan kapal penyeberangan (terutama perintis) sebanyak 50 unit
} Pembangunan Jalur sepanjang KA 3.258 km’sp di Jawa, Sumatera, Sulawesi,
Kalimantan dan Papua
} Penyelenggaraan kereta api perintis pada
10 lintas
} Pembangunan dan pengembangan kampus baru pada 27 lokasi
TARGET PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI
TAHUN 2015-2019
55 232 101 71 30
Darat KA Laut Udara BPSDM 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 278 169 91 563 182
KA Perkotaan ASDP Laut Udara
6
KEBUTUHAN PEMBIAYAAN
INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI TAHUN 2015-2019
• Kebutuhan pendanaan infratruktur transportasi sebesar Rp.1,283 Triliun diperoleh melalui pendekatan makro
didasarkan atas asumsi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019 : 6-8%, inflasi 2,5-4,5%, tingkat suku bunga 4-5-6,5%. Selain itu, perkiraan perhitungan juga mempertimbangkan skenario kebutuhan pendanaan transportasi
yang tertuang dalam Rencana Induk, Cetak Biru dan Kajian Latar Belakang Transportasi Perkotaan.
Sumber : Bappenas, 2015 Kebutuhan Pendanaan Infrastruktur Transportasi Rp. 1,283 T (non-road) Rp. 491 T (non-road)
Perkiraan Pendanaan Kemampuan APBN sesuai dengan RPJMN
Tahun 2015-2019
GAP
Investasi Swasta Murni Peningkatan Peran BUMN KPSTerdapat GAP pembiayaan investasi sebesar Rp. 791 Triliun untuk
PROYEK PERHUBUNGAN YANG DIUSULKAN DIBIAYAI
SKEMA PEMBIAYAAN ALTERNATIF SELAIN APBN
No. Unit Eselon I Kegiatan
1 Ditjen Phb Darat a. Pengembangan Terminal Mengwi di Badung, Bali b. Pengembangan Terminal Tirtonadi, Solo
c. Pembangunan Angkutan Massal Perkotaan
2 Ditjen Perkeretaapian a. KA Express Line Bandara Internasional Soekarno - HaGa (SHIA)
b. Program Pembangunan KA Akses Bandara Adi Sumarmo-Solo c. Program Pembangunan KA KertapaJ-Simpang-Tanjung Api-api
d. Program Pembangunan Kereta Cepat/High Speed Train (HST) Jakarta - Surabaya
3 Ditjen Phb Laut Pelabuhan Kuala Tanjung
4 Ditjen Phb Udara a. Bandara Karawang b. Bandara Bali Utara
PENERBITAN KEPUTUSAN OLEH
PENGELOLA BARANG
TATA CARA PELAKSANAAN KSP BMN
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 78/PMK.06/2014
Pasal 95 sd Pasal 101
PENUNJUKAN LANGSUNG MITRA KERJA
SAMA
PEMANFAATAN Ø Pertimbangan yang mendasari usulan KSP;
Ø Data calon mitra KSP; Ø Proposal rencana usaha KSP; Ø Data BMN yang akan dijadikan
objek KSP;
Ø Usulan besaran kontribusi tetap dan Persentase pembagian keuntungan pelaksanaan KSP; Ø Jangka waktu KSP; DIAJUKAN OLEH PENGGUNA BARANG (KEMENHUB) kepada PENGELOLA BARANG
(KEMENKEU) ü J a n g k a Wa k t u K S P paling lama 30 (tiga puluh) tahun ü D a p a t d i l a k u k a n perpanjangan PELAKSANAAN KSP
1
PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN BMN oleh Kemenkeu2
PERMOHONAN KSP PERSETUJUAN KSP3
PENANDATANGAN KSP4
q Objek KSP q Peruntukan KSP q Nilai BMN q B e s a r a n K o n t r i b u s i Tetap q Presentase Pembagian Keuntungan q Jangka Waktu KSP 8Apabila PT. Pelindo (Persero) akan mengembangkan fasilitas di luar lingkup KSP
dengan menggunakan dana sendiri, maka dapat dilakukan dengan mekanisme KONSESI/
LOKASI PELABUHAN YANG SIAP DILAKUKAN KERJASAMA PEMANFAATAN (KSP)
No
Badan Usaha Pelabuhan
Penyelenggara Pelabuhan
Lokasi
1 PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) KSOP Gunung Sitoli Gunung Sitoli (Sumut)
2 PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) KSOP Sintete Sintete (Kalbar)
3 PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) KSOP Badas Sumbawa (NTT)
KSOP Lembar Lombok Barat (NTB)
KSOP Bima Kota Bima (NTB)
4 PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) KSOP Kendari Bungkutoko (Sultra)
KSOP Arar Sorong (Papua Barat) KSOP Bitung Bitung (Sulut) KSOP Manokwari Manokwari (Papua Barat) KSOP Merauke Merauke (Papua) Sambil menunggu proses penyelesaian perjanjian kerjasama pemanfaatan dapat dilakukan kerjasama operasi sementara kepada PT. Pelindo (Persero) untuk mengoperasikan fasilitas Pelabuhan yang dibiayai dengan dana APBN
KERJASAMA PEMANFAATAN
5 BANDARA YANG DIUSULKAN KERJASAMA PEMANFAATAN
DENGAN BUMN SESUAI ARAHAN MENHUB....
1
No Bandara Posisi Saat Ini Usulan Kerjasama Tindak Lanjut
1 Samarinda Baru -
Samarinda • tanah, bangunan dan Sudah serah terima aset peralatan dari Pemprov Kalimantan Timur kepada Kemenhub • Masih terdapat penyelesaian pekerjaan sisi udara (mul1years APBD) • Target peresmian Januari 2017 Sebaiknya menunggu penyelesaian pekerjaan mul1years dan serah terima aset hasil pekerjaan • Koordinasi dengan Pemda untuk penyelesaian pekerjaan dan rencana serah terima hasil pekerjaan dari Pemprov ke Kemenhub • Segera setelah terima aset, dikoordinasikan dengan PT. AP I untuk proses kerjasama 2
Hananjoedin -Tanjungpandan • UPBU Ditjen Hubud Bandar Udara yang dikelola • Sudah diusulkan BLU ke Kemenkeu, dan telah dilakukan asistensi/review 3 kali oleh Kemenkeu • Menunggu persetujuan BLU selesai • Yang dimungkinkan dapat dikerjasamakan adalah per kegiatan antara lain pengelolaan terminal, kargo, hotel transit. • Koordinasi dengan Kemenkeu untuk percepatan penetapan BLU • Segera setelah penetapan BLU, dikoordinasikan dengan PT. AP II untuk proses kerjasama
No Bandara Posisi Saat Ini Usulan Kerjasama Tindak Lanjut 3 Kalimarau - Berau Aset tanah dan terminal masih milik Pemkab. Berau dan belum dilakukan serah terima ke Kemenhub karena sebagian anggota DPRD Jdak setuju untuk diserahkan Menunggu penyelesaian serah terima aset • Koordinasi dengan Pemda untuk penyelesaian serah terima aset dari Pemkab Berau ke Kemenhub • Segera setelah terima aset, dikoordinasikan dengan PT. AP I untuk proses kerjasama 4 Radin Inten II -
Lampung Sudah diusulkan BLU ke Kemenkeu, dan telah dilakukan asistensi/review dan penilaian oleh
Kemenkeu
Menunggu persetujuan
BLU selesai • untuk percepatan penetapan Koordinasi dengan Kemenkeu BLU • Segera setelah penetapan BLU, dikoordinasikan dengan PT. AP II untuk proses kerjasama 5 Juwata - Tarakan Sudah diusulkan BLU ke Kemenkeu, dan telah dilakukan asistensi/review dan penilaian oleh Kemenkeu Menunggu persetujuan
BLU selesai • untuk percepatan penetapan Koordinasi dengan Kemenkeu BLU • Segera setelah penetapan BLU, dikoordinasikan dengan PT. AP I untuk proses kerjasama