• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETERCAPAIAN PERWUJUDAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN LAYAK HUNI DALAM RANGKA PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) DI KABUPATEN KARANGANYAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KETERCAPAIAN PERWUJUDAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN LAYAK HUNI DALAM RANGKA PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) DI KABUPATEN KARANGANYAR."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

commit to user

ABSTRAK

PLPBK adalah program yang memberi peluang kepada masyarakat untuk tidak saja

menanggulangi kemiskinan secara lebih luas dan terpadu tetapi juga memberi peluang bagi

masyarakat untuk menata kembali lingkungan hidup dan menstrukturkan kembali tatanan sosial dan ekonomi mereka. Lingkungan permukiman tersebut ditata kembali menjadi lingkungan permukiman yang teratur, aman, dan sehat dalam rangka mendukung upaya mewujudkan lingkungan permukiman yang layak huni serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin. Program PLPBK adalah salah satu bentuk intervensi pemerintah kabupaten karanganyar dalam upaya mewujudkan prmukiman layak huni di Kabupaten Karanganyar.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui ketercapaian perwujudan lingkungan permukiman layak huni dalam rangka program PLPBK di Kabupaten Karanganyar ditinjau dari tingkat kesesuian kondisi fisik lingkungan permukiman dengan kriteria permukiman layak huni dan peningkatan kondisi fisik lingkungan permukiman sebelum dan sesudah pelaksanaan program PLPBK di Kabupaten Karanganyar.

Pendekatan yang digunakan adalah dalam penelitian ini bersifat deduktif dengan metode analisis deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif digunakan untuk mendapatkan gambaran mengenai perubahan kondisi fisik permukiman sebelum dan sesudah pelaksanaan program PLPBK dari hasil observasi lapangan dan wawancara, sedangkan metode kuantitatif mengetahui perubahan kondisi fisik permukiman setelah pelaksanaan program PLPBK di Kabupaten Karanganyar dari hasil perhitungan kuesioner masyarakat penerima program.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa peningkatan kondisi fisik lingkungan

permukiman mendapatkan persentase sebesar 66,7 % dan termasuk dalam kategori peningkatan tinggi sedangkan tingkat kesesuaian kondisi fisik lingkungan permukiman dengan kriteria permukiman layak huni mendapatakan persentase sebesar 87,2 % dan termasuk dalam kategori tinggi. Sehingga berdasarkan analisis skoring antar hasil analisis peningkatan dan tingkat kesesuaian kondisi fisik lingkungan permukiman terhadap permukiman layak huni maka pencapaian lingkungan permukiman layak huni mendapatkan persentase sebesar 76.9% yang berarti bahwa ketercapaian perwujudan lingkungan permukiman layak huni dalam rangka program PLPBK di Kabupaten Karanagnyar dinilai tercapai

Ketercapaian perwujudan lingkungan permukiman layak huni dalam rangka program penataan lingkungan permukiman berbasis komunitas (PLPBK) di Kabupaten Karanganyar dinilai tercapai selain dinilai dari hasil peningkatan dan tingkat kesesuaian kondisi fisik lingkungan permukiman, berdasarkan hasil penemuan dilapangan ketepatan sasaran pembangunan juga memberikan pengaruh terhadap hasil pembangunan dimana dalam hal ini adalah ketercapaian perwujudan lingkungan permukiman layak huni di Kabupaten Karanganyar

(3)
(4)

commit to user

ii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ---i

DAFTAR ISI ---ii

DAFTAR TABEL --- iv

DAFTAR GAMBAR --- v

BAB I PENDAHULUAN --- 1

1.1 Latar Belakang --- 1

1.2 Perumusan Masalah --- 4

1.3 Tujuan dan Sasaran Penelitian --- 5

1.3.1 Tujuan --- 5

1.3.2 Sasaran --- 5

1.4 Manfaat Penelitian--- 5

1.4.1 Manfaat Akademis --- 5

1.4.2 Manfaat Praktis --- 5

1.5 Ruang Lingkup --- 6

1.4.1 Ruang Lingkup Pembahasan--- 6

1.4.2 Ruang Lingkup Wilayah--- 6

1.6 Alur Penelitian --- 9

1.7 Sistematika Laporan--- 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA --- 11

2.1 Perumahan dan Permukiman--- 11

2.1.1 Pengertian Perumahan dan Permukiman --- 11

2.1.2 Pembangunan Perumahan dan Permukiman --- 12

2.1.3 Permukiman Layak Huni --- 13

2.2 Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) --- 16

2.2.1 Pengertian Program PLPBK --- 16

2.2.2 Tahapan Program PLPBK --- 18

2.2.3 Ketentuan Pelaksanaan Program PLPBK --- 19

2.2.4 Program PLPBK di Kabupaten Karanganyar--- 20

2.3 Resume Tinjauan Pustaka --- 22

2.4 Variabel Penelitian --- 23

2.4.1 Penentuan Variabel --- 23

2.4.2 Definisi Operasional --- 25

2.5 Kerangka Pikir Penelitian --- 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN --- 31

3.1 Tipe Penelitian --- 31

3.2 Pendekatan Penelitian --- 31

3.3 Variabel dan Indicator Penelitian--- 32

3.4 Kebutuhan Data --- 34

(5)

commit to user

iii

3.5.1 Pengumpulan Data Primer --- 37

3.5.2 Pengumpulan Data Sekunder --- 38

3.6 Sumber Data (Populasi dan Sampel)--- 39

3.6.1 Populasi --- 39

3.6.2 Sampel--- 39

3.7 Metode Analisis Data --- 40

3.7.1 Analisis Peningkatan Kondisi Fisik Lingkungan Pemukiman --- 40

3.7.2 Analisis Tingkat Kesesuaian Kondisi Fisik Lingkungan Permukiman Dengan Kriteria Permukiman Layak Huni --- 42

3.7.3 Analisis Ketercapaian Perwujudan Lingkungan Permukiman Layak Huni Dalam Rangka Program PLPBK Di Kabupaten Karanganyar --- 45

3.8 Kerangka Analisis --- 47

BAB IV GAMBARAN PENINGKATAN DAN TINGKAT KESESUAIAN KONDISI FISIK LINGKUNGAN PERMUKIMAN ---4.1 Pelaksanaan Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) di Kabupaten Karanganyar --- 47

4.2 Peningkatan Kondisi Fisik Lingkungan Permukiman di Kabupaten Karanganyar --- 50

4.2.1 Peningkatan Sarana Permukiman --- 50

4.2.2 Peningkatan Kondisi Prasarana Permukiman--- 56

4.2.3 Peningkatan Kondisi Utilitas Permukiman --- 60

4.2.4 Resume Peningkatan Kondisi Fisik Lingkungan Permukiman---61

4.3 Tingkat Kesesuaian Kondisi Fisik Lingkungan Permukiman Terhadap Kriteria Permukiman Layak Huni --- 62

4.3.1 Kesesuaian Kondisi Sarana Permukiman --- 62

4.3.2 Kesesuaian Kondisi Prasarana Permukiman--- 67

4.3.3 Kesesuaian Kondisi Utilitas Permukiman--- 70

4.3.4 Resume Tingkat Kesesuaian Kondisi Fisik Lingkungan Permukiman Terhadap Kriteria Permukiman Layak Huni --- 71

4.4 Sintesa Penilaian Peningkatan Dan Tingkat Kesesuaian kondisi Fisik Lingkungan Permukiman Untuk Mengetahui Ketercapaian Perwujudan Lingkungan Permukiman Layak Huni Di Kabupaten Karanganyar --- 72

BAB V PEMBAHASAN --- 74

5.1 Analisis Peningkatan Kondisi Fisik Lingkungan Permukiman --- 74

5.2 Analisis Tingkat Kesesuaian Kondisi Fisik Lingkungan Permukiman Dengan Kriteria Lingkungan Permukiman Layak Huni --- 76

(6)

commit to user

iv

BAB VI PENUTUP --- 81

6.1 Kesimpulan --- 81

6.2 Rekomendasi --- 82

Daftar Pustaka--- 82

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Kegiatan pembangunan program PLPBK di lokasi penelitian--- 21

Tabel 2.2 Resume Tinjauan Pustaka --- 22

Tabel 2.3 Variabel Penelitian --- 24

Tabel 2.4 Jangkauan Pelayanan Sarana Niaga --- 26

Tabel 2.5 Jangkauan Pelayanan Sarana Pendidikan--- 26

Tabel 2.6 Jangkauan Pelayanan Sarana Kesehatan--- 26

Tabel 2.7 jangkauan pelayanan sarana pelayanan umum --- 27

Tabel 2.8 Jangkauan Pelayanan Fasilitas RTH dan Rekreasi --- 27

Tabel 2.9 Standar pelayanan jaringan jalan --- 27

Tabel 2.10 Standar pelayanan jaringan drainase --- 28

Tabel 2.11 Standar pelayanan jaringan air limbah --- 28

Tabel 2.12 Standar pelayanan jaringan persampahan --- 29

Tabel 2.13 Standar pelayanan jaringan air bersih --- 29

Tabel 3.1 Variabel dan Indikator Penelitian --- 33

Tabel 3.2 Kebutuhan Data--- 34

Tabel 3.3 Daftar Responden Wawancara --- 38

Tabel 3.4 Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian--- 39

Tabel 3.5 Kodefikasi Kondisi Elemen Fisik Lingkungan Pemukiman --- 41

Tabel 3.6 Skala Pengukuran Peningkatan Kondisi Fisik Lingkungan Pemukima--- 42

Tabel 3.7 Kriteria Pengukuran Peningkatan Kondisi Fisik Permukiman --- 42

Tabel 3.8 Skala Pengukuran Kesesuaian Kondisi Fisik Lingkungan --- 43

Tabel 3.9 Kriteria pengukuran tingkat kesesuaian kondisi fisik lingkungan permukiman dengan kriteria permukiman layak huni. --- 45

Tabel 3.10 Pengukuran ketercapaian perwujudan lingkungan permukiman layak huni --- 46

Tabel 4.1 Kegiatan Pembangunan Program PLPBK di Lokasi Penelitian --- 50

Tabel 4.2 Kondisi Sarana Niaga Sebelum Dan Sesudah Pelaksanaan Program--- 51

Tabel 4.3 Kondisi Sarana Pendidikan Sebelum Dan Sesudah Pelaksanaan Program--- 52

Tabel 4.4 Perhitungan Paired-Samples T Test perubahan sarana TK --- 53

Tabel 4.5 Kondisi Sarana Kesehatan Sebelum Dan Sesudah Pelaksanaan Program--- 55

(7)

commit to user

v

Tabel 4.7 Perhitungan Paired-Samples T Test perubahan sarana pelayanan

umum --- 57

Tabel 4.8 Kondisi Sarana Ruang Terbuka Sebelum Dan Sesudah Pelaksanaan Program --- 59

Tabel 4.9 Perhitungan Paired-Samples T Test perubahan sarana ruang terbuka --- 60

Tabel 4.10 Kondisi Jaringan Jalan Pada Masing-masing Desa Sebelum Dan Sesudah Pelaksanaan Program --- 61

Tabel 4.11 Perhitungan Paired-Samples T Test perubahan jaringan jalan--- 61

Tabel 4.12 Kondisi Jaringan Drainase Pada Masing-masing Desa Sebelum Dan Sesudah Pelaksanaan Program --- 64

Tabel 4.13 Perhitungan Paired-Samples T Test perubahan jaringan drainase --- 65

Tabel 4.14Kondisi Keterjangkauan Jaringan Air Limbah Sebelum Dan Sesudah Pelaksanaan Program --- 67

Tabel 4.15Kondisi Sistem Pembuangan Sampah Sebelum Dan Sesudah Pelaksanaan Program --- 69

Tabel4.16Perhitungan Paired-Samples T Test Perubahan Jaringan Persampahan --- 69

Tabel 4.17 Kondisi Keterjangkauan Jaringan air Bersih Sebelum Dan Sesudah Pelaksanaan Program --- 70

Tabel 4.18 Perhitungan Paired-Samples T Test perubahan jaringan air bersih --- 71

Tabel 4.19 Peningkatan kondisi fisik lingkungan permukiaman di Kabupaten Karanganyar --- 72

Tabel 4.20 Kesesuaian Sarana Niaga dengan Pencapaian Lingkungan Permukiman Layak Huni --- 73

Tabel 4.21 Kesesuaian Sarana Pendidikan --- 74

Tabel 4.22 Kesesuaian Sarana Kesehatan --- 76

Tabel 4.23 Kesesuaian Sarana Pelayanan Umum --- 78

Tabel 4.24 Kesesuaian Sarana Ruang Terbuka--- 78

Tabel 4.25 Kesesuaian Jaringan Jalan --- 79

Tabel 4.26 Kesesuaian Jaringan Drainase--- 80

Tabel 4.27 Kesesuaian Jaringan Air Limbah --- 81

Tabel 4.28 Kesesuaian Jaringan Persampahan --- 81

Tabel 4.29 Kesesuaian Jaringan Air Bersih --- 82

Tabel 4.30 Resume Kesesuaian Kondisi Fisik Lingkungan Permukiaman --- 83

Tabel 4.31 Sintesa Ketercapaian Perwujudan Lingkungan Permukiman Layak Huni --- 85

Tabel 5.1 Ketercapaian Perwujudan Lingkungan Permukiman Layak Huni--- 96

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Peta Lokasi Penelitian--- 8

Gambar 1.2 Kerangka Alur Penelitian --- 9

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian --- 30

Gambar 3.1 Kerangka Analisis Penelitian --- 48

Gambar 4.1 Sarana Niaga di Lokasi Penelitian--- 52

(8)

commit to user

vi

Gambar 4.3 Peta Perubahan Sarana Kesehatan --- 56

Gambar 4.4 Peta Perubahan Sarana Pelayanan Umum --- 58

Gambar 4.5 Kondisi Jaringan Jalan --- 62

Gambar 4.6 Peta Perubahan Kondisi Jaringan Jalan--- 63

Gambar 4.7 Peta Perubahan Kondisi Jaringan Drainase --- 66

Gambar 4.8 Keterjangkauan Jaringan Air Limbah--- 68

Gambar 4.9 Keterjangkauan Sistem Jaringan Sampah --- 70

Gambar 4.10 Keterjangkauan Jaringan Air Bersih--- 71

Gambar 4.11 Peta Jangkauan Pelayanan Sarana Niaga di Lokasi Penelitian --- 73

Gambar 4.12 Peta Jangkauan Pelayanan Sarana Pendidikan di Lokasi Penelitian--- 75

Gambar 4.13 Peta Jangkauan Pelayanan Sarana Kesehatan di Lokasi Penelitian --- 77

Gambar 4.15 Kondisi Jaringan Jalan--- 79

Gambar 4.16 Kondisi Jaringan Drainase --- 80

Gambar 4.17 MCK Komunal --- 81

Gambar 4.18 Jaringan Persampahan --- 82

Gambar 4.19 Jaringan air Bersih --- 83

Referensi

Dokumen terkait

yang diangkat adalah Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas di Desa.. Jomblang dan Tegalrejo,

Program Penataan Lingkungan Pemukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) merupakan program peningkatan pembangunan fisik lingkungan yang dilaksanakan oleh masyarakat dengan

Sehingga esensi dan nilai dari program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP ± BK) di Desa Sengguruh belum dapat dipahami oleh sebagian

Teknik Pengumpulan Data Mengkaji pemberdayaan masyarakat dalam program penataan lingkungan permukiman berbasis komunitas di Desa Petekeyan Kecamatan Tahunan Kabupaten

Studi kesesuaian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesesuaian penerapan standar lingkungan permukiman layak huni pada permukiman pasca relokasi yang dilihat dari segi

Pemda    memiliki    kawasan    prioritas    penataan    dan    peningkatan    kualitas    lingkungan   permukiman   miskin   diwilayah   Kota/kawasan   perkotaan..

setelah dilakukan wawancara didapat sebagian besar informan yang menilai bahwa tujuan dari program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas di Kelurahan

Dari hasil penelitian, sebagian besar masyarakat lokal berkeinginan untuk bekerjasama dengan pihak luar untuk terlibat dalam membangun permukiman yang layak huni