• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN TENTANG KESADARAN HUKUM MASYARAKAT DALAM KEPEMILIKAN SURAT IZIN MENGEMUDI (SIM) DEMI TERCAPAINYA KETERTIBAN LALU LINTAS DI WILAYAH HUKUM POLRESTA PEMATANGSIANTAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KAJIAN TENTANG KESADARAN HUKUM MASYARAKAT DALAM KEPEMILIKAN SURAT IZIN MENGEMUDI (SIM) DEMI TERCAPAINYA KETERTIBAN LALU LINTAS DI WILAYAH HUKUM POLRESTA PEMATANGSIANTAR."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN TENTANG KESADARAN HUKUM MASYARAKAT DALAM KEPEMILIKAN SURAT IZIN MENGEMUDI (SIM) DEMI

TERCAPAINYA KETERTIBAN LALU LINTAS DI WILAYAH HUKUM POLRESTA

PEMATANGSIANTAR

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh: Aprianto Sitohang

NIM. 3103111011

FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

iii

ABSTRAK

APRIANTO SITOHANG, NIM. 3103111011. Kajian Tentang Kesadaran Hukum Masyarakat Dalam Kepemilikan Surat Izin Mengemudi (SIM) Demi Tercapainya Ketertiban Lalu Lintas Di Wilayah Hukum Polresta Pematangsiantar.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesadaran hukum masyarakat dalam kepemilikan surat izin mengemudi (SIM) di wilayah hukum POLRESTA Pematangsiantar. Adapun metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Populasi penelitian ini adalah satuan Polisi lalu lintas yang berjumlah 10 orang, dan masyarakat yang bertempat tinggal di salah satu wilayah hukum Polresta Pematangsiantar, yaitu Kelurahan Bah Kapul yang terdiri dari 2.813 kepala keluarga (KK). Sedangkan sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelompok yang dilakukan secara sampling daerah yaitu, kelompok pertama sebanyak 53 KK yang memiliki kendaraan bermotor pribadi dan kelompok kedua sebanyak 10 orang Polisi lalu lintas Polresta Pematangsiantar.

Alat pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan adalah observasi, angket dan wawancara. Observasi penyebaran angket ditujukan kepada masyarakat, dan wawancara ditujukan kepada Satuan Polisi Lalu Lintas Kota Pematangsiantar. Untuk menguji dan menganalisis data agar dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan statistik sederhana (persentase) dengan menggunakan rumus distribusi frekuensi.

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas anugerah kasih-Nya yang telah memberikan segala kemudahan bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Penyelesaian skripsi ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Adapun judul dari skripsi ini adalah “Kajian Tentang Kesadaran Hukum Masyarakat Dalam Kepemilikan Surat Izin Mengemudi (SIM) Demi Tercapainya Ketertiban Lalu Lintas Di Wilayah Hukum Polresta Pematangsiantar”.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada keluarga besar, teristimewa kepada kedua orang tua tercinta Pangihutan Sitohang dan Yenni V. Nainggolan yang telah banyak memberikan dukungan moril dan materil kepada penulis. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih sebesar-besarnya kepada Dosen Pembimbing Skripsi yaitu Bapak Parlaungan Gabriel Siahaan, S.H, M.Hum, yang telah memberikan bimbingan, arahan dan semangat dengan hebat kepada penulis sehingga membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dengan penuh semangat. Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

(6)

v

3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Sugiarto, M.Si selaku Pembantu Dekan II Fakultas Imu Sosial Universitas Negeri Medan

5. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

6. Ibu Dra. Yusna Melianti, M. H, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan sekaligus menjadi Dosen Penguji Skripsi penulis.

7. Kepada Bapak Parlaungan G. Siahaan. S.H, M. Hum, selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

8. Seluruh Bapak/ Ibu Dosen di jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, terkhusus kepada Ibu Sri Hadiningrum S. H, M. Hum dan Bapak Drs. Buha Simamora , M. H selaku Dosen Penguji Skripsi Penulis.

9. Kepada Bapak Joni selaku staf Tata Usaha Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

10. Kepada Bapak Lurah Bah Kapul Kecamatan Siantar Sitalasari Kota Pematangsiantar Bahrum Damanik, SP dan seluruh staff pegawai di Kantor Kelurahan Bah Kapul yang telah banyak memberikan data untuk penyusunan skripsi ini.

(7)

vi

12. Polisi Lalu Lintas Kota Pematangsiantar beserta Bapak Bapak Iptu. Sugeng Wahyudi, S.H selaku Kepala Urusan Regident Polres Kota Pematangsiantar beserta jajaranya yang telah memberi tempat dan bersedia diwawancarai dalam menyempurnakan skripsi ini.

13. Teristimewa kepada abang-abang terhebat ku, Surya Pati Gani Sitohang dan Leo Chandra Sitohang beserta adik-adik ku tercinta Martua Darwin Sitohang, Indah Lestari Sitohang, dan Firman Daniel Sitohang yang menjadi sumber motivasi ku dalam menyelesaikan skripsi ini.

14. Terimakasih kepada yang tersayang Riani Simaremare yang menjadi sumber inspirasiku dan telah sabar memberikan dorongan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga sukses selalu menyertai kita.

15. Kepada sahabat yang luarbiasa yang telah banyak melewati suka dan duka bersama selama perkuliahan yaitu Lae Rudi Sipahutar, Tulang Patar Nainggolan, Lae Erwin Sihombing, Lae Gomgom Manurung, Lae Boy Hutapea yang selalu memberikan semangat dan masukan yang sangat bermanfaat. Semoga kita semakin jaya.

16. Seluruh teman-teman seperjuangan Kelas Reguler A 2010 yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu, terkhusus buat teman-teman Hantam Kromo Futsall Club yang telah memberikan dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.

17. Terakhir penulis mengucapkan terimakasih kepada teman-teman PPLT SMP Negeri 2 Gebang Kab. Langkat Tahun 2013.

(8)

vii

masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari kalangan pembaca demi penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Agustus 2014 Penulis

(9)

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN...ii

ABSTRAK...iii

KATA PENGANTAR...iv

DAFTAR ISI...viii

DAFTAR TABEL...x

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang Masalah...1

B. Identifikasi Masalah...4

C. Pembatasan Masalah...4

D. Rumusan Masalah...5

E. Tujuan Penelitian...5

F. Manfaat Penelitian...6

BAB II KAJIAN PUSTAKA...7

A. Kerangka Teoritis...7

1. Pengertian Hukum...7

2. Tujuan Hukum...9

3. Masyarakat Yang Sadar Hukum...10

4. SIM (Surat Izin Mengemudi)...14

5. Prosedur Penerbitan Surat Izin Mengemudi...17

6. Ketertiban Lalu Lintas...20

7. Kesadaran Hukum Masyarakat Dalam Kepemilikan Surat Izin Mengemudi (SIM) Demi Tercapainya Ketertiban Lalu Lintas...22

(10)

ix

BAB III METODOLOGI PENELITIAN...25

A. Lokasi Penelitian...25

B. Populasi Dan Sampel...26

1. Populasi...26

2. Sampel...26

C. Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasionl...27

1. Variabel Penelitian...27

2. Defenisi Operasional...27

D. Teknik Pengumpulan Data...27

E. Teknik Analisis Data...29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...30

A. Hasil Penelitian ...30

1. Kondisi Fisik Wilayah...30

2. Kondisi Non Fisik Wilayah...31

B. Pembahasan Hasil Penelitian...58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...65

A. Kesimpulan...65

B. Saran...65

(11)

x

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Lay Out Angket……….. 28 2. Tabel 2 Penggunaan Tanah Wilayah Bah Kapul………..… 31 3. Tabel 3 Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin……… 32 4. Tabel 4 Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan……... 33 5. Tabel 5 Komposisi Penduduk Menurut Etnis/ Suku……… 34 6. Tabel 6 Komposisi Penduduk Menurut Agama………... 35 7. Tabel 7 Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian……….. 35 8. Tabel 8 Pengguna Atau Pengemudi Kendaraan Bermotor……….. 37 9. Tabel 9 Mengetahui Prosedur Berkendara Yang Baik Dan Benar... 38 10. Tabel 10 Mengetahui Surat Izin Mengemudi (SIM)………... 39 11. Tabel 11 Memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM)………... 40 12. Tabel 12 Memiliki SIM Berarti Pengemudi Yang Patuh

Terhadap Peraturan Lalu Lintas………... 41 13. Tabel 13 Mengetahui Jenis-Jenis SIM……… 42 14. Tabel 14 Mendapatkan Sosialisasi Mengenai SIM………. 43 15. Tabel 15 Mengetahui Fungsi Lain Dari SIM Selain

Sebagai Bukti Kompetensi Mengemudi………... 44 16. Tabel 16 Terbebani Dengan Kewajiban SIM Dalam Berkendara…... 46 17. Tabel 17 Memiliki SIM Berarti Mahir Mengemudikan

Kendaraan Bermotor……….... 47 18. Tabel 18 Mengetahui Sanksi Denda Bagi Pengemudi

Yang Tidak Memiliki SIM………... 48 19. Tabel 19 Memiliki SIM Berarti Ikut Berpartisipasi

Menjaga Ketertiban Lalu Lintas………... 49 20. Tabel 20 Mendapatkan Pendidikan Dan Pelatihan

Mengemudi Dalam Mengurus SIM……….. 50 21. Tabel 21 Fungsi SIM Hanya Menjauhkan Diri Dari Sanksi Tilang…. 51 22. Tabel 22 Jika Pengemudi Memiliki SIM Akan Memberikan

(12)

xi

24. Tabel 24 Sudah Mendaftarkan Anak Sebagai Pemilik SIM………... 54 25. Tabel 25 Memberikan Kebebasan Terhadap Anak Dalam

Mengemudikan Kendaraan Bermotor……….. 55 26. Tabel 26 Percaya Terhadap Pengalaman Anak Tanpa Memiliki

SIM Dalam Mengemudikan Kendaraan Bermotor……….. 56 27. Tabel 27 Memiliki SIM Instan Berarti Telah Mahir Dalam

Mengemudikan Kendaraan Bermotor……….. 57 28. Tabel 28 Rekapitulasi Tabulasi Frekuensi Jawaban Angket

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada kehidupan masyarakat saat ini, transportasi merupakan salah satu hal yang sangat penting. Menurut Miro (2012:1) “Transportasi secara umum dapat diartikan sebagai usaha pemindahan, atau pergerakan orang atau barang dari suatu lokasi, yang disebut lokasi asal, ke lokasi lain, yang biasa disebut lokasi tujuan, untuk keperluan tertentu dengan mempergunakan alat tertentu pula”.

Salah satu alat transportasi yang lazim digunakan masyarakat adalah kendaraan bermotor, semakin mudahnya setiap masyarakat memperoleh kendaraan bermotor dan meningkatnya gaya hidup hedonisme, membuat kendaraan bermotor saat ini bukan lagi menjadi barang mewah. Damardono dalam Lorena (2013:146 dan 155) yang menyatakan bahwa “Penjualan sepeda motor tahun 2013 diprediksi mencapai 6,3 juta-7 juta unit. Ini akan setara dengan total penjualan sepeda motor di tahun 2012 yang tercatat 7,06 juta unit. Sementara penjualan mobil domestik pada tahun 2012 mencapai 1.116.230 unit dengan berbagai jenis mobil di dalamnya”. Namun, angka penjualan kendaraan bermotor seperti yang diutarakan diatas, tidak di dukung dengan kesadaran masyarakat bahwa untuk dapat mengemudi seseorang harus memiliki izin dan memiliki kompetensi mengemudi. Ketidaktahuan aturan dalam berlalu lintas akan berisiko pada meningkatnya angka kecelakaan lalu litas yang dialami oleh pengendara kendaraan bermotor, dan hal ini pada umumnya di dasarkan pada rendahnya kesadaran masyarakat akan kepemilikan surat izin mengemudi (SIM). Salah satu cara yang dilakukan Satuan Polisi Lalu Lintas Republik Indonesia dalam

(14)

2

menertibkan dan menekan angka kecelakaan lalu lintas yaitu diantaranya melakukan razia dengan cara memeriksaan kelengkapan surat-surat kendaraan bermotor yang terdiri dari surat izin mengemudi (SIM) dan surat tanda nomor kendaraan (STNK). Setiap pengemudi diwajibkan untuk memiliki surat izin mengemudi, karena dengan surat izin mengemudi maka seseorang dinyatakan memiliki kompeten dalam mengemudi.

Di Kota Pematangsiantar, tingkat kecelakaan lalu lintas cukup tinggi sebagaimana diungkapkan oleh Bapak AKP. Gandi D Yudanto S. H, selaku Kepala Satuan Polisi Lalu Lintas Kota Pematangsiantar pada saat bincang-bincang ketika observasi dilakukan. Salah satu penyebabnya adalah banyaknya pengemudi yang mengabaikan tata tertib peraturan lalu lintas seperti ketidak lengkapan surat dalam berkendara yang diantarnya adalah surat izin mengemudi (SIM).

Data yang dikumpulkan Polresta Pematangsiantar melalui pelaksanaan Operasi Patuh yang dilaksanakan pada 1 Januari sampai 31 Mei 2014 secara bertahap mencatat bahwa sebanyak 2498 kendaraan bermotor harus dikenakan sanksi tilang akibat tidak memiliki surat-surat dalam berkendara yaitu surat tanda nomor kendaraan (STNK) dan surat izin mengemudi (SIM).

(15)

3

membutuhkan proses yang cukup lama memakan waktu agar dapat memperolehnya, yaitu dengan kepemilikan surat izin mengemudi yang sesuai prosedur agar kita dapat lebih memahami apa yang menjadi hak dan kewajiban kita sebagai pengendara kendaraan bermotor.

Sebagai warga negara yang baik dan taat hukum, sudah seharusnya kita sadar akan peraturan-peraturan dalam berlalu lintas demi terciptanya ketertiban berlalu lintas untuk kita semua. Kita juga harus lebih jeli melihat hakikat dari fungsi SIM itu sendiri, seperti yang telah ditetapkan Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia Korps Lalu Lintas yang menyatakan bahwa “Fungsi SIM yaitu sebagai bukti kompetensi mengemudi, sebagai registrasi pengemudi kendaraan bermotor yang memuat keterangan identitas lengkap pengemudi, dan sebagai sarana mendukung kegiatan penyelidikan, penyidikan dan identifikasi forensik kepolisian”.

(16)

4

mengemudikan kendaraan bermotor dan dapat bertanggung jawab atas perbuatannya selama berlalu lintas di jalan.

Dengan demikian, berdasarkan uraian diatas, penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah “Kajian Tentang Kesadaran Hukum Masyarakat Dalam Kepemilikan Surat Izin Mengemudi (SIM) Demi Tercapainya Ketertiban Lalu Lintas di Wilayah Hukum Polresta Pematangsiantar”.

B. Identifikasi Masalah

Sunggono (2005 : 104) menyatakan bahwa “Langkah pertama yang harus ditempuh oleh seorang peneliti adalah mengidentifikasi permasalahan yang akan diteliti”. Hal ini bertujuan, agar peneliti dapat memilah masalah apa yang perlu diteliti dalam penelitian yang akan dilakukan.

Adapun yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Sikap apatis masyarakat Kota Pematangsiantar terhadap peraturan-peraturan

lalu lintas.

2. Rendahnya kesadaran hukum masyarakat Kota Pematangsiantar dalam kepemilikan (SIM) surat izin mengemudi demi tercapainya ketertiban lalu lintas.

3. Kurangnya pengetahuan masyarakat di Kota Pematangsiantar mengenai fungsi surat izin mengemudi.

4. Rendahnya kepedulian masyarakat Kota Pematangsiantar terhadap keselamatan berlalu lintas.

C. Pembatasan Masalah

(17)

5

dimaksudkan agar penelitian yang dilakukan lebih terarah, jelas, serta tidak terlalu luas.

Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah “Rendahnya kesadaran hukum masyarakat dalam kepemilikan surat izin mengemudi (SIM) demi tercapainya ketertiban lalu lintas dan rendahnya kepedulian masyarakat Kota Pematangsiantar terhadap keselamatan berlalu lintas”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan dalam pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah tingkat kesadaran hukum masyarakat dalam kepemilikan surat izin mengemudi (SIM) dalam mewujudkan ketertiban lalu lintas dan apa penyebab rendahnya kepedulian masyarakat Kota Pematangsiantar terhadap keselamatan berlalu lintas?”

E. Tujuan Penelitian

Menurut Amiruddin dan Asikin (2004:39) menyatakan bahwa “Tujuan penelitian harus dinyatakan dengan jelas dan singkat, tujuan penelitian yang dinyatakan dengan terang dan jelas akan dapat memberikan arah pada penelitinya”.

(18)

6

F. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Kepolisian Republik Indonesia, khususnya Satuan Polisi Lalu Lintas.

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam menegakkan hukum lalu lintas di jalan dalam rangka menciptakan ketertiban lalu lintas. 2. Bagi masyarakat umum, untuk memberikan pemahaman terhadap surat izin

mengemudi (SIM) agar dapat lebih meningkatkan kesadaran dalam memiliki surat izin mengemudi (SIM) sebelum hendak mengemudikan kendaraan bermotornya.

(19)

65

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan hasil-hasil temuan penelitian yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka diperoleh beberapa kesimpulan, antara lain :

1. Sudah banyak ditemukan masyarakat di Kelurahan Bah Kapul Kecamatan Siantar Sitalasari Kota Pematangsiantar yang memiliki surat izin mengemudi (SIM) sebagai kewajiban masyarakat yang patuh terhadap peraturan lalu lintas. Kemudian masih ada ditemukan masyarakat di Kelurahan Bah Kapul Kecamatan Siantar Kota Pematangsiantar yang masih belum memiliki surat izin mengemudi (SIM).

2. Adanya sebagian masyarakat yang tidak memiliki surat izin mengemudi (SIM) disebabkan oleh kurangnya perhatian orangtua terhadap keselamatan anak dalam mengemudi memberikan dampak yang tidak baik terhadap ketertiban lalu lintas. Selama masyarakat beranggapan bahwa surat izin mengemudi (SIM) itu tidak harus dimiliki, maka semakin tinggi pula tingkat kecelakaan lalu lintas di Kota Pematangsiantar, artinya tidak akan tercapainya suatu ketertiban lalu lintas di Kota Pematangsiantar.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka sebagai tondak lanjut dari penelitian ini, disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Kepada Kepolisian Republik Indonesia, dalam hal ini Satuan Kepolisian Lalu Lintas Kota Pematangsiantar untuk lebih mensosialisasikan kepada masyarakat tentang cara aman berkendara secara berkelanjutan, mulai dari

(20)

66

kelengkapan berkendara dan kepemilikan surat izin mengemudi (SIM), serta sistem administrasi berupa tata cara dan biaya administrasi mengurus surat izin mengemudi agar masyarakat lebih memahami fungsi dari surat izin mengemudi itu sendiri sehingga dapat menciptakan masyarakat yang tertib lalu lintas.

2. Kepada masyarakat, supaya lebih memahami kewajibannya sebagai pengendara kendaraan bermotor yang taat pada peraturan lalu lintas.

(21)

67

DAFTAR PUSTAKA Buku :

Ali, Achmad. 2008. Menguak Realitas Hukum. Jakarta : Kencana.

Amiruddin dan Azikin, Zainal. 2004. Pengantar Metode Penelitian Hukum.

Jakarta : RajaGrafindo Persada.

Damardono, Haryo dan Lorena, Eka Sari. 2013. Ayo Lawan Kemacetan. Jakarta : Kompas Media Nusantara. .

Halim, Hamzah dan Putera KRS. 2010. Cara Praktis Menyusun dan Merancang

Peraturan Daerah. Jakarta : Kencana.

Jakarta Safety Driving Centre. 2013. Basic Theory Of Riding. Jakarta : Jakarta Safety Driving Center.

Miro, Fidel. 2012. Pengantar Sistem Transportasi. Jakarta : Erlangga.

Nasution. S. 2011. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta : Bumi Aksara. Putranto S, Leksmono. 2013. Rekayasa Lalu Lintas Edisi 2. Jakarta : Indeks Roestandi, Achmad. 2012. Etika dan Kesadaran Hukum Internalisasi Hukum dan

Eksternalisasi Etika. Tangerang : Jelajah Nusa

Siswosoediro, Henry S. 2009. Buku Pintar Mengurus Surat dan Dokumen

Kendaraan Bermotor. Jakarta : Visi Media

Soeroso. 2008. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta : Sinar Grafika Sudarsono. 2001. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Susanta, Gatut dan Pesona, Anggun. 2009. Cara Mudah Mengurus Surat - Surat

Dan Dokumen Penting. Jakarta : Raih Asa Sukses.

Sunggono, Bambang. 2005. Metodologi Penelitian Hukum. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Widarko. 2010. Ujian Teori Mengurus SIM. Surabaya : Rona Publishing.

Wignjosoebroto, Soetandyo. 2013. Hukum Dalam Masyarakat. Yogyakarta : Graha Ilmu.

(22)

68

Undang – Undang / Peraturan :

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2010 tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan dan Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Internet :

http://hukum.kompasiana.com/2012/01/30/pengemudi-kendaraan-tanpa-sim-siapa-yang-salah-434737.html diakses tanggal : 10 April 2014. Online

http://statushukum.com/kesadaran-hukum.html diakses tanggal :

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Ahli materi memberikan penilaian dengan presentase yang diperoleh dari masing-masing aspek yang terdiri dari 2 aspek yaitu, aspek tampilan yang memperoleh nilai

Kekurangan model pembelajaran Probing- Prompting menurut Shoimin (2014:129), yaitu jika jumlah siswa banyak membutuhkan waktu lama dalam proses pembelajaran, suasana

Konsumsi telur harus melalui proses pemasakan yang benar hingga masak sempurna untuk memastikan bahwa bakteri patogen pada telur telah mati, karena pemasakan

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa variablel ukuran perusahaan, dan risiko default memiliki nilai standar deviasi yang yang lebih kecil dari nilai mean yang dapat

pendaftaran PPDB atau dapat diganti dengan SKD dari RT/RW yang menerangkan bahwa calon peserta didik yang bersangkutan telah berdomisili paling singkat 1 (satu) tahun

Penjelasan yang sama juga diungkapkan oleh Bloom (dalam Sukmadinata, 2012, hlm.103) bahwa, tiga kategori tujuan mengajar sesuai dengan domain perilaku individu yaitu, kognitif,

Berdasarkan data tersebut nampaknya implementasi pendekatan pembelajaran saintifik dalam pendidikan jasmani dari siklus ke siklus terdapat peningkatan yang signifikan