commit to user
ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN,
LIKUIDITAS, STRUKTUR AKTIVA DAN TINGKAT PERTUMBUHAN
PERUSAHAAN TERHADAP STUKTUR MODAL
Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2007 - 2009
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Oleh:
INDRIA PALUPI N.
F 1 2 0 8 5 2 8
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
ii ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, STRUKTUR AKTIVA DAN TINGKAT PERTUMBUHAN
PERUSAHAAN TERHADAP STUKTUR MODAL Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2007 - 2009 Oleh:
Indria Palupi Nurlitawati F1208528
Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian studi empiris yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah Perusahaan Manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007 sampai tahun 2009. Sampel yang diambil adalah Perusahaan Manufaktur dalam sektor industri dasar dan kimia, sektor aneka industri, sektor industri barang konsumsi dan seluruh perusahaan manufaktur. Perusahaan tersebut memiliki data lengkap dan melaporkan laporan keuangan per 31 Desmber tahun 2007 - 2009. Metode Analisis data dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah Uji Asumsi Klasik dan Analisis Regresi Linier Berganda.
Pada sampel Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Dasar dan Kimia variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan dapat menjelaskan 32% Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009, sedangkan sisanya sebesar 68% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel yang diteliti. Secara simultan (bersama-sama) kelima variabel tersebut berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan manufaktur dalam sektor Industri Dasar dan Kimia. Sedangkan secara parsial kelima variabel tersebut tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009.
commit to user
iii
Pada sampel Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Barang Konsumsi variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan dapat menjelaskan 37,6% Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009, sedangkan sisanya sebesar 62,4% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel yang diteliti. Secara simultan (bersama-sama) kelima variabel tersebut berpengaruh terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Barang Konsumsi. Secara parsial variabel ROA dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh negatif dan positif terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Barang Konsumsi. Sedangkan Variabel Ukuran Perusahaan, CR, dan Struktur Aktiva tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009.
Pada sampel Seluruh Perusahaan Manufaktur variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan dapat menjelaskan 34,2% Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009, sedangkan sisanya sebesar 65,8% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel yang diteliti. Secara simultan (bersama-sama) kelima variabel tersebut berpengaruh terhadap Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur. Secara parsial variabel Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh negatif dan positif terhadap Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur. Sedangkan Variabel ROA, Ukuran Perusahaan, dan CR tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009.
commit to user
iv
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi dengan Judul :
ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN,
LIKUIDITAS, STRUKTUR AKTIVA DAN TINGKAT PERTUMBUHAN
PERUSAHAAN TERHADAP STUKTUR MODAL
Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2007 - 2009
Surakarta, 18 Maret 2011
Disetujui dan diterima oleh
Dosen Pembimbing
Drs. Harmadi, MM
commit to user
v
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah disetujui dan diterima baik oleh Tim Penguji Skripsi
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta guna
melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen.
Surakarta, 14 April 2011
Tim Penguji Skripsi :
Nama Terang Tanda Tangan
1. Drs. Sunarjanto, MM. Sebagai Ketua ...
NIP. 19560327 198503 1 004
2. Muh. Juan Suamtoro, SE, M.Si Sebagai Sekretaris ...
NIP. 19760613 200812 1 001
3. Drs. Harmadi, MM. Sebagai Pembimbing ...
commit to user
vi
HALAMAN MOTTO
Tugas kita bukanlah untuk berhasil.
Tugas kita adalah untuk mencoba.
Karena di dalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun
kesempatan untuk berhasil. (Mario Teguh)
Orang sukses adalah orang yang membentuk kebiasaan mengerjakan sesuatu
yang tak ingin dikerjakan orang gagal. (Donald Riggs)
Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan. (QS. Al Insyiroh:6)
Teman sejati mengerti ketika kamu berkata ‘aku lupa’
Dan menunggu selamanya ketika kamu berkata ‘tunggu sebentar’
Tetap tinggal ketika kamu berkata ‘tinggalkan aku sendiri’
Teman sejati membuka pintu meskipun kamu belum mengetuk dan berkata
commit to user
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Hasil karya sederhana ini penulis persembahkan kepada:
•
Papi dan ibuku tercinta yang telah memberi kasih sayang, doa
dan perhatian.
•
Kakak dan adikku yang selalu terus memberikan doa dan
semangat yang amat berarti.
commit to user
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, karena hanya atas ridho dan rahmat-Nya
penulisan skripsi dengan judul ” Analisis Pengaruh Profitabilitas, Ukuran
Peusahaan, Likuiditas, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan
Terhadap Stuktur Modal (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2009)” dapat terselesaikan dengan
baik.
Skripsi ini disusun dalam rangka melengkapi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen
Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa
bantuan, bimbingan, serta kerjasama yang baik dari berbagai pihak tidak dapat
mewujudkan skripsi ini. Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang setulusnya kepada :
1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Dra. Endang Suhari, M.Si, dan Drs. Wiyono, MM., serta Reza Rahardian,
SE, M.Si, Selaku Ketua Jurusan dan Sekertaris Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Drs. Harmadi, MM selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
banyak masukan dalam penyusunan skripsi ini.
4. Drs. Sunarjanto, MM selaku ketua penguji skripsi yang telah memberikan
commit to user
ix
5. Muh. Juan Suamtoro, SE, M.Si selaku dosen anggota penguji skripsi yang
telah memberikan banyak masukan kepada penulis.
6. Seluruh Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta yang telah mendidik dengan ilmu dan pengetahuan, serta
berbagi pengalaman hidupnya.
7. Papi dan Ibu tercinta yang telah memberikan kasih sayang, dukungannya
kepada penulis dalam mengerjakan skripsi ini. Beserta kakak dan adikku
yang telah memberi dorongan bagi penulis untuk mengerjakan skripsi ini.
8. Teman-teman manajemen angkatan 2008, Sekar, Sintia, Kurnia, Ery dan teman-teman lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
9. Teman-temanku Candra, Tania, Pipit, Yunita dan teman-teman kos Wisma Anif, lily, Nduty, Mimy, Heni, Ulfa yang telah mendukung penulis.
10. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan
satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam skripsi ini karena
keterbatasan penulis. Oleh karena itu penulis mohon maaf atas kekurangan
tersebut dan penulis membuka diri untuk segala kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak yang membaca skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat
bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan semua pembaca.
Surakarta, Maret 2011
commit to user
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... ... i
ABSTRAK ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iv
HALAMAN PENGESAHAN ... v
HALAMAN MOTTO ... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 6
1.3. Tujuan Penelitian ... 7
1.4. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II LANDASAN TEORI ... 9
2.1. Pengertian Perusahaan ... 9
2.2. Modal ... 10
commit to user
xi
2.2.2 Jenis-jenis Modal ... 11
2.3. Struktur Modal ... 16
2.3.1. Pengertian Struktur Modal ... 16
2.3.2. Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal ... 16
2.4. Analisis Laporan Keuangan ... 20
2.4.1. Pengertian Laporan Keuangan ... 20
2.4.2. Pihak-pihak yang Berkepentingan dalam Laporan Keuangan. ... 21
2.4.3. Pengertian Analisis Laporan Keuanggan... 22
2.5. Penelitian Terdahulu ... 23
2.6. Kerangka Pemikiran ... 26
2.7. Hipotesis ... 29
BAB III METODE PENELITIAN ... 31
3.1. Ruang Lingkup Penelitian ... 31
3.2. Populasi dan Sampel ... 31
3.2.1 Populasi ... 31
3.2.2 Sampel ... 32
3.3. Definisi Operasional Variabel ... 33
3.3.1 Variabel Independen ... 33
3.3.2 Variabel Dependen ... 36
3.4. Metode Pengumpulan Data ... 36
3.5. Sumber dan Jenis Data ... 36
commit to user
xii
3.6.1 Uji Asumsi Klasik ... 37
3.6.2 Regresi Berganda ... 39
3.6.3 Uji Hipotesis ... 40
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 42
4.1 Deskripsi Data ... 42
4.2 Analisis dan Pembahasan ... 46
4.2.1 Perusahaan Manufaktur dalam sektor Industri Dasar dan Kimia ... 46
4.2.1.1 Uji Asumsi Klasik ... 46
a. Normalitas ... 46
b. Autokorelasi ... 47
c. Heterokedastisitas ... 48
d. Multikolinieritas ... 49
4.2.1.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... 50
4.2.1.3 Uji Hipotesis ... 52
a. Koefisien Determinasi ... 52
b. Uji-F ... 53
c. Uji-t ... 54
4.2.2 Perusahaan Manufaktur dalam sektor Aneka Industri .... 58
4.2.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 58
a. Normalitas... 58
b. Autokorelasi ... 59
commit to user
xiii
d. Multikolinieritas ... 61
4.2.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda... 62
4.2.2.3 Uji Hipotesis ... 64
a. Koefisien Determinasi ... 64
b. Uji-F ... 65
c. Uji-t ... 66
4.2.3 Perusahaan Manufaktur dalam sektor Industri Barang Konsumsi ... 70
4.2.3.1 Uji Asumsi Klasik ... 70
a. Normalitas ... 70
b. Autokorelasi ... 71
c. Heterokedastisitas ... 72
d. Multikolinieritas ... 73
4.2.3.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... 74
4.2.3.3 Uji Hipotesis ... 76
a. Koefisien Determinasi ... 76
b. Uji-F ... 77
c. Uji-t ... 78
4.2.4 Seluruh Perusahaan Manufaktur ... 82
4.2.4.1 Uji Asumsi Klasik ... 82
a. Normalitas ... 82
b. Autokorelasi ... 83
commit to user
xiv
d. Multikolinieritas ... 85
4.2.4.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... 86
4.2.4.3 Uji Hipotesis ... 88
a. Koefisien Determinasi ... 88
b. Uji-F ... 89
c. Uji-t ... 90
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 94
5.1. Kesimpulan ... 94
5.2. Implikasi ... 98
5.3. Keterbatasan ... 100
5.4. Saran ... 100
DAFTAR PUSTAKA ... 101
commit to user
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Kerangka Pemimikiran ... 28
Gambar 4.1 Grafik Scatterplot Sektor Industri Dasar danKimia ... 48
Gambar 4.2 Grafik Scatterplot Sektor Aneka Industri ... 60
Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Sektor Industri Barang Konsumsi ... 72
commit to user
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel. 2.1 Penelitian Terdahulu ... 24
Tabel 3.1 Proses Seleksi Sampel ... 32
Tabel 4.1 Daftar Industri Dasar dan Kimia Perusahaan ... 43
Tabel 4.2 Daftar Aneka Industri ... 44
Tabel 4.3 Daftar Industri Barang Konsumsi ... 45
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Sektor Industri Dasar dan Kimia. ... 46
Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Sektor Industri Dasar dan Kimia ... 47
Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinieritas Sektor Industri Dasar dan Kimia ... 49
Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Sektor Industri Dasar dan Kimi ... 50
Tabel 4.8 Hasil Koefisien Determinasi Sektor Industri Dasar dan Kimia 52 Tabel 4.9 Hasil Uji F Sektor Industri Dasar dan Kimia ... 53
Tabel 4.10 Hasil Uji-t Sektor Industri Dasar dan Kimia ... 54
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Sektor Aneka Industri ... 58
Tabel 4.12 Hasil Uji Autokorelasi Sektor Aneka Industri ... 59
Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinieritas Sektor Aneka Industri ... 61
Tabel 4.14 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Sektor Aneka Industri 62 Tabel 4.15 Hasil Koefisien Determinasi Sektor Aneka Industri ... .64
Tabel 4.16 Hasil Uji F Sektor Aneka Industri ... 65
commit to user
xvii
Tabel 4.18 Hasil Uji Normalitas Sektor Industri Barang Konsumsi ... 70
Tabel 4.19 Hasil Uji Autokorelasi Sektor Industri Barang Konsumsi ... 71
Tabel 4.20 Hasil Uji Multikolinieritas Sektor Industri Barang Konsumsi .. 73
Tabel 4.21 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Sektor Industri Barang Konsumsi ... 74
Tabel 4.22 Hasil Koefisien Determinasi Sektor Industri Barang Konsumsi ... 76
Tabel 4.23 Hasil Uji F Sektor Industri Barang Konsumsi ... 77
Tabel 4.24 Hasil Uji-t Sektor Industri Barang Konsumsi ... 78
Tabel 4.25 Hasil Uji Normalitas Seluruh Perusahaan Manufaktur ... 82
Tabel 4.26 Hasil Uji Autokorelasi Seluruh Perusahaan Manufaktur ... 83
Tabel 4.27 Hasil Uji Multikolinieritas Seluruh Perusahaan Manufaktur .... 85
Tabel 4.28 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Seluruh Perusahaan manufaktur ... 86
Tabel 4.29 Hasil Koefisien Determinasi Seluruh Perusahaan manufaktur . 88 Tabel 4.30 Hasil Uji F Seluruh Perusahaan manufaktur ... 89
commit to user
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Pernyataan
Lampiran 2 ROA Industri dasar dan Kimia 2007-2009
Lampiran 3 ROA Aneka Industri 2007-2009
Lampiran 4 ROA Industri Barang Konsumsi 2007-2009
Lampiran 5 ROA Seluruh Perusahaan Manufaktur 2007-2009
Lampiran 6 Ukuran Perusahaan Industri dasar dan Kimia 2007-2009
Lampiran 7 Ukuran Perusahaan Aneka Industri 2007-2009
Lampiran 8 Ukuran Perusahaan Industri Barang Konsumsi 2007-2009
Lampiran 9 Ukuran Perusahaan Seluruh Perusahaan Manufaktur 2007-2009
Lampiran 10 Curren Ratio Industri dasar dan Kimia 2007-2009
Lampiran 11 Curren Ratio Aneka Industri 2007-2009
Lampiran 12 Curren Ratio Industri Barang Konsumsi 2007-2009
Lampiran 13 Curren Ratio Seluruh Perusahaan Manufaktur 2007-2009
Lampiran14 Struktur Aktiva Industri dasar dan Kimia 2007-2009
Lampiran 15 Struktur Aktiva Aneka Industri 2007-2009
Lampiran 16 Struktur Aktiva Industri Barang Konsumsi 2007-2009
Lampiran 17 Struktur Aktiva Seluruh Perusahaan Manufaktur 2007-2009
Lampiran 18 Pertumbuhan Perusahaan Industri Dasar dan Kimia 2007-2009
Lampiran 19 Pertumbuhan Perusahaan Aneka Industri 2007-2009
commit to user
xix
Lampiran 21 Pertumbuhan Perusahaan Seluruh Perusahaan Manufaktur
2007-2009
Lampiran 22 Struktur modal Industri dasar dan Kimia 2007-2009
Lampiran 23 Struktur modal Aneka Industri 2007-2009
Lampiran 24 Struktur modal Industri Barang Konsumsi 2007-200
Lampiran 25 Struktur modal Seluruh Perusahaan Manufaktur 2007-2009
Lampiran 26 Uji Asumsi Klasik, Regresi,Hipotesis Industri dasar dan
Lampiran 27 Uji Asumsi Klasik, Regresi,Hipotesis Aneka Industri
Lampiran 28 Uji Asumsi Klasik, Regresi,Hipotesis Industri Barang Konsumsi
commit to user
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, STRUKTUR AKTIVA DAN TINGKAT PERTUMBUHAN
PERUSAHAAN TERHADAP STUKTUR MODAL Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2007 - 2009 Oleh:
Indria Palupi Nurlitawati F1208528
Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian studi empiris yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah Perusahaan Manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007 sampai tahun 2009. Sampel yang diambil adalah Perusahaan Manufaktur dalam sektor industri dasar dan kimia, sektor aneka industri, sektor industri barang konsumsi dan seluruh perusahaan manufaktur. Perusahaan tersebut memiliki data lengkap dan melaporkan laporan keuangan per 31 Desmber tahun 2007 - 2009. Metode Analisis data dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah Uji Asumsi Klasik dan Analisis Regresi Linier Berganda.
Pada sampel Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Dasar dan Kimia variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan dapat menjelaskan 32% Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009, sedangkan sisanya sebesar 68% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel yang diteliti. Secara simultan (bersama-sama) kelima variabel tersebut berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan manufaktur dalam sektor Industri Dasar dan Kimia. Sedangkan secara parsial kelima variabel tersebut tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009.
commit to user
Pada sampel Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Barang Konsumsi variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan dapat menjelaskan 37,6% Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009, sedangkan sisanya sebesar 62,4% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel yang diteliti. Secara simultan (bersama-sama) kelima variabel tersebut berpengaruh terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Barang Konsumsi. Secara parsial variabel ROA dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh negatif dan positif terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Barang Konsumsi. Sedangkan Variabel Ukuran Perusahaan, CR, dan Struktur Aktiva tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009.
Pada sampel Seluruh Perusahaan Manufaktur variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan dapat menjelaskan 34,2% Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009, sedangkan sisanya sebesar 65,8% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel yang diteliti. Secara simultan (bersama-sama) kelima variabel tersebut berpengaruh terhadap Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur. Secara parsial variabel Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh negatif dan positif terhadap Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur. Sedangkan Variabel ROA, Ukuran Perusahaan, dan CR tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009.
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Perkembangan teknologi dan globalisasi yang begitu besar dewasa ini
menimbulkan persaingan dalam dunia usaha yang sangat kompetitif. Sebagian
besar yang dilakukan perusahaan bertujuan memperoleh laba dan
meningkatkan nilai perusahaan. Namun, dalam menjalankan usahanya
perusahaan memerlukan modal yang merupakan bagian dari keseluruhan dalam
perusahaan. Modal tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan investasi,
memenuhi kebutuhan operasional sehari-hari, dan sebagai penunjang
kelancaran operasi perusahaan sehingga dapat bertahan dan berkembang lebih
besar. Modal perusahaan itu dapat berasal dari 2 sumber yaitu modal sendiri
maupun modal asing. Modal sendiri atau equity merupakan modal yang berasal
dari setoran pemilik dan hasil operasi perusahaan itu sendiri. Sedangkan modal
asing adalah modal yang berasal dari pinjaman baik dari Bank, Lembaga
Keuangan, maupun dengan mengeluarkan surat hutang, dan atas penggunaanya
perusahaan harus harus memberikan kompensasi berupa bunga yang menjadi
beban tetap bagi perusahaan.
Salah satu keputusan yang dihadapi oleh manajer keuangan dalam
kaitannya dengan kelangsungan operasi perusahaan adalah keputusan
pendanaan dan keputusan struktur modal yaitu suatu keputusan keuangan yang
commit to user
2 harus digunakan perusahaan, manajer harus mampu menghimpun dana yang
bersumber dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan secara efisien,
dalam arti keputusan pendanaan tersebut merupakan keputusan pendanaan
yang mampu meminimalisasikan biaya modal yang ditanggung perusahaan.
Biaya modal yang timbul dari keputusan pendanaan tersebut merupakan
konsekuensi yang secara langsung timbul dari keputusan yang dilakukan
manajer. Ketika manajer menggunakan hutang, jelas biaya modal yang timbul
sebesar bunga yang dibebankan oleh kreditur, sedangkan jika manajer
menggunakan dana internal atau dana sendiri akan timbul (opportunity cost)
dari dana atau modal sendiri yang digunakan. Keputusan pendanaan yang
dilakukan secara tidak cermat akan menimbulkan biaya tetap dalam bentuk
biaya modal yang tinggi, yang selanjutnya dapat berakibat pada profitabilitas
perusahaan.
Stuktur modal perusahaan akan berubah jika perusahaan tersebut
membiayai operasi perusahaan dengan modal asing khususnya dengan hutang
jangka panjang. Perubahan pada sruktur modal perusahaan tersebut biasanya
berpengaruh positif maupun negatif bagi pengelolaan keuangan perusahaan.
Oleh karena itu perusahaan harus cermat dalam menentukan sumber
pembelanjaan untuk mencukupi kebutuhan akan modal yang diperlukan.
Masalah sruktur modal merupakan masalah yang penting bagi setiap
perusahaan karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek
langsung terhadap posisi keuangan perusahaan. Suatu perusahaan yang
commit to user
3 sangat besar akan memberikan beban yang berat kepada perusahaan yang
bersangkutan (Riyanto, 2001:296).
Keputusan yang diambil oleh manajer keungan mengenai penggunaan
modal harus efisien, khususnya dalam menjalankan fungsi keputusan
pendanaan harus mencari sumber-sumber alternatif dana untuk kemudian
dianalisis dalam kaitannya penggambilan keputusan investasi. Dengan
demikian manajer keuangan harus berhadapan dengan berbagai sumber
pendanaan perusahaan yaitu dengan menggunakan dana yang bersal dari
hutang ataupun menggunakan modal sendiri sehingga dapat diperoleh sumber
dana yang tepat dan efisien dan menciptakan struktur modal perusahaan yang
optimal atau struktur modal yang ditargetkan masing-masing perusahaan.
Seiring dengan meningkatnya minat serta pengetahuan masyarakat dibidang
pasar modal, terutama bagi investor yang berniat menanamkan modalnya atau
dalam melakukan investasi. Struktur modal telah menjadi salah satu faktor
pertimbangan yang cukup penting.
Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengruhi stktur modal
tersebut antara lain penelitian yang dilakukan oleh Arumsani (2007) meneliti
mengenai Market to book ratio , Firm Size, tangibility of Asset dan Firm
Profitability terhadap penggunaan Leverage Perusahaan Manufaktur di
Indonesia. Hasil dari penelitian ini adalah Variabel Market to book ratio dan
Variabel Tangibility of Asset secara parsial berpengaruh positif terhadap
Leverage Perusahaan. Sedangkan Variabel Firm Size secara parsial tidak
commit to user
4 Eriotis, Vasiliou dan Neokosmidi (2007) meneliti mengenai How firm
Characteristics affect Capital Stucture. Hasil dari penelitian ini membenarkan
hipotesisnya bahwa terdapat hubungan negatif antara rasio utang dengan
Growth Perusahaan, Liquidity, dan Interest coverage Ratio. Size muncul untuk
mempertahankan hubungan yang positif dan seseuai dengan Variabel Dummy
ada perbedaan dalam stuktur modal antara perusahaan dengan rasio utang lebih
besar dari 50% dan rasio utang lebih rendah dari 50%.
Purwoko (2009) meneliti mengenai Tangible Asset, Firme Size, Degree
of operating leverage, Sales Growth, profitability, Liquiditas. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan secara simultan Tangible asset, Firm Size , Degree
of Operating Leverage (DOL), Sales Growth (SG), Profitabilitas (NPM) dan
Liquiditas (CR) berpengruh secara signifikan terhadap Struktur Modal (DTA).
Ristianti (2009) meneliti mengenai Deviden Payout ratio, Kepemilikan
manajerial, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap keputusan
pendanaan. Hasil dari penelitian ini adalah Deviden Payout ratio dan
kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh terhadap keputusan pendanaan.
Variabel Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap keputusan pendanaan.
Ukuran Perusahaan menunjukkan pengaruh positif terhadap keputusan
pendanaan.
Rustantok (2007) meneliti mengenai Struktur Aktiva, Tingkat
Pertumbuhan, Total Aktiva, Profitabilitas terhadap Struktur Modal. Hasil dari
commit to user
5 Pertumbuhan Total Aktiva tidak berpengaruh signifikan terhadap Struktur
Modal. Variabel Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
Serrasqueiro dan Nunes (2005) meneliti mengenai Determinants Capital
structure pada perusahaan portugis. Hasil penelitian menunjukan Nondebt tax
shields dan Size berpengaruh signifikan positif terhadap debt. Profitability
berpengaruh signifikan negatif terhadap debt. Tangibility, Risk dan Growth
Opportuniy tidak berpengaruh signifikan terhadap debt.
Shah dan Khan (2007) meneliti mengenai Determinant Capital structure
perusahaan Non financial di Pakistan. Hasil Pengujian menunjukkan
Tangibility berpengaruh signifikan terhadap leverage. Size dan Volatility tidak
berpengaruh terhadap leverage. Profitability berpengaruh negatif terhadap
leverage.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa ada perbedaan hasil penelitian
antara peneliti yang satu dengan yang lain. Karena perbedaan tersebut maka
penulis tertarik untuk meneliti mengenai Profitabilitas, Ukuran Perusahaan,
Likuiditas, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan terhadap
Sruktur Modal. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, untuk itu
penulis memberikan judul :
”ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN
PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, STRUKTUR AKTIVA DAN TINGKAT
PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP STUKTUR MODAL”
Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
commit to user
6
1.2.Rumusan Masalah
Sehubungan dengan latar belakang masalah yang telah diuraika diatas,
masalah yang akan diuji dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Struktur Aktiva
dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh terhadap Sruktur
Modal pada Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Dasar dan
Kimia?
2. Apakah Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Struktur Aktiva
dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh terhadap Sruktur
Modal pada Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Aneka Industri?
3. Apakah Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Struktur Aktiva
dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh terhadap Sruktur
Modal pada Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Barang
Konsumsi?
4. Apakah Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Struktur Aktiva
dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh terhadap Sruktur
commit to user
7
1.3.Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai oleh penulis dengan melakukan penelitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan,
Likuiditas, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan
terhadap Sruktur Modal pada Perusahaan Manufaktur dalam Sektor
Industri Dasar dan Kimia.
2. Untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan,
Likuiditas, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan
terhadap Sruktur Modal pada Perusahaan Manufaktur dalam Sektor
Aneka Industri.
3. Untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan,
Likuiditas, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan
terhadap Sruktur Modal pada Perusahaan Manufaktur dalam Sektor
Industri Barang Konsumsi.
4. Untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan,
Likuiditas, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan
commit to user
8
1.4.Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pihak-pihak yang
membutuhkan antara lain :
1. Bagi perusahaan (emiten)
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi menggenai
beberapa variabel yang dapat mempengaruhi keputusan pendanaan
sehingga dapat membantu perusahaan dalam menetapkan keputusan
pendanaanya agar mencapai struktur pendanaan yang optimal.
2. Bagi Akademis dan Praktisi
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan bukti empiris dan
gambaran mengenai beberapa variabel yang dapat mempengaruhi
keputusan pendanaan.
3. Bagi penelitian selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan acuan dan
informasi tambahan agar penelitian selanjutnya dapat memperoleh hasil
commit to user
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.Pengertian Perusahaan
Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah
sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan
tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat memuaskan kebutuhan
masyarakat (Sumarni dan Soeprihanto,1998:5).
Perusahaan emiten yang tercatat di BEI diklasifikasikan ke dalam
sembilan sektor menurut klasifikasi industri yang telah ditetapkan BEI
(www.idx.co.id). Kesembilan sektor tersebut adalah:
a. Sektor-sektor Primer (Ekstraktif) ■ Sektor 1 : Pertanian
■ Sektor 2 : Pertambangan
b. Sektor-sektor Sekunder (Industri Pengolahan / Manufaktur) ■ Sektor 3 : Industri Dasar dan Kimia
■ Sektor 4 : Aneka Industri
■ Sektor 5 : Industri Barang Konsumsi
c. Sektor-sektor Tersier (Industri Jasa / Non-manufaktur) ■ Sektor 6 : Properti dan Real Estate
■ Sektor 7 : Transportasi dan Infrastruktur
■ Sektor 8 : Keuangan
commit to user
10
2.2.Modal
2.2.1. Pengertian Modal
Dengan perkembangan teknologi dan makin jauhnya spesialisasi dalam
perusahan serta juga makin banyaknya perusahaan-perusahaan yang menjadi
besar, maka faktor produksi modal mempunyai arti yang lebih menonjol lagi.
Sebenarnya masalah modal dalam perusahaan merupakan persoalan yang tak
akan berakhir , mengingat bahwa masalah modal itu mengandung begitu
banyak dan berbagai rupa aspek. Beberapa pengertian modal menurut beberapa
penulis dalam (Riyanto, 2001:17).
Litge dalam Riyanto mengartikan modal hanyalah dalam artian uang
(geldkapital).
Schwieldland dalam Riyanto memberikan pengertian modal dalam artian
yang lebih luas, di mana modal itu meliputi baik modal dalam bentuk uang,
maupun dalam bentuk barang. Misalnya mesin, barang dagangan dan lain
sebagainya.
A Amonn, J. Von Komorzynsky dalam Riyanto yang memandang modal
sebagai kekuasaan menggunakan yang diharapkan atas barang-barang modal
yang belum digunakan.
Prof. Meij dalam Riyanto mengartikan modal sebagai ”kolektivitas dari
barang-barang modal” yang terdapat dalam neraca sebagai debit, sedangkan
yang dimaksud dengan barang-barang modal ialah semua barang yang ada
dalam rumah tangga perusahaan dalam fungsi produktifnya untuk membentuk
commit to user
11 Prof, Polak dalam Riyanto mengartikan modal adalah kekuasaan untuk
menggunakan barang-barang modal. Dengan demikian Modal ialah terdapat di
neraca sebelah kredit. Adapun yang dimaksud dengan barang-barang modal
ialah barang-barang yang ada dalam perusahaan yang belum digunakan, jadi
yang terdapat di neraca sebelah debit.
Prof. Bakker dalam Riyanto mengartikan modal sebagai barang-barang
baik yang berupa barang konkret yang masih ada dalam rumah tangga
perusahaan yang terdapat di neraca sebelah debit, maupun beruapa daya beli
atau nilai tukar dari barang-barang itu yang tercatat di sebelah kredit.
2.2.2. Jenis - jenis Modal
1. Modal Asing/Utang
Modal Asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang
sifatnya sementara bekerja didalam perusahaan, dan bagi perusahaan
yang bersangkutan modal tersebut merupakan ”hutang”, yang pada
saatnya harus dibayar kembali (Riyanto, 2001:227). Modal asing atau
hutang ini dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
a. Utang Jangka Pendek (Short-term debt)
Adalah modal asing yang jangka pengembaliannya paling lama
satu tahun. Sebagian besar utang jangka pendek terdiri dari kredit
perdagangan yaitu kredit yang diperlukan untuk menyelenggarakan
usahannya. Adapun jenis-jenis modal asing (utang atau kredit)
jangka pendek yang terutama adalah :
commit to user
12 Kredit Rekening Koran adalah kredit yang diberikan oleh Bank
kepada perusahaan dengan batas plafond tertentu dimana
perusahaan mengambilnya tidak sekaligus melainkan sebagian
demi sebagian sesuai dengan kebutuhannya, dan bunga yang
dibayar hanya untuk jumlah yang telah diambil saja.
2. Kredit dari Penjualan
Kredit Penjualan merupakan kredit perniagaan (trade-credit)
dan kredit ini teradi apabila penjualan produk dilakukan dengan
kredit. Apabila penjualan berarti bahwa penjualan baru
menerima pembayaran harga dari barang yang dijualnya
beberapa waktu kemudian setelah barang diserahkan.
3. Kredit dari Pembelian
Kredit Pembeliana adalah kredit yang diberikan oleh perusahaan
sebagai pembelian kepada pemasok (supplier) dari bahan
mentahnya atau barang-barang lainnya.
4. Kredit Wesel
Kredit Wesel ini terjadi apabila suatu perusahaan mengeluarkan
”surat pengakuan utang” yang berisikan kesanggupan untuk
membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak tertentu (surat
Promes/Notes Payables), dan setelah ditanda-tangani surat
commit to user
13
b. Utang Jangka Menengah (Intermediate-term debt)
Modal asing yang jangka waktu atau umumnya adalah lebih dari
satu tahun dan kurang dari 10 tahun. Bentuk-bentuk utama dari
kredit janka menenganh adalah :
1.Term Loan
Term Loan adalah kredit usaha dengan umur lebih dari satu
tahun dan kurang dari 10 tahun. Pada umumnya term loan
dibayar kembalai deangan angsuran tetap selama suatau periode
tertentu, misalkan pembayaran angsuran dilakukan setiap bulan,
setiap kuartal atau setiap tahun.
2.Leasing
Leasing adalah suatu alat atau cara untuk mendapatkan service
dari suatu aktiva tetap yang pada dasarnya adalah sama seperti
halnya kalau kita menjual obligasi untuk mendapatkan service
dan hak milik atas aktiva tersebut dan bedanya pada leasing
tidak disertai hak milik.
c. Utang Jangka Panjang (Long-term debt)
Utang jangka panjang adalah utang yang jangka waktunya adalah
panjang, umumnya lebih dari 10 tahun. Adapun jenis atau
commit to user
14 1. Pinjaman Obligasi
Pinjaman Obligasi adalah pinjaman untuk jangka waktu
panjang, untuk debitur mengeluarkan surat pengakuan utang
yang mempunyai nominal tertentu.
2. Pinjaman dari Hipotik
Pinjman Hipotik adalah pinjaman jangka panjang dimana
pemberi uang (kreditur) diberi hak hipotik terhadap suatu
barang tidak bergerak, agar supaya pihak debitur tidak
memenuhi kewajibannya, barang itu dapat dijual dan dari hasil
penjualan tersebut dapat digunakan untuk untuk menutupi
tagihannya.
2. Modal Sendiri
Modal sendiri pada dasrnya adalah modal yang berasal dari pemilik
perusahaan dan yang tertanam di dalam perusahaan untuk waktu
tertentu lamanya (Riyanto, 2001:240). Modal Sendiri terdiri dari :
a. Modal Saham
Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam
suatu perusahaan yang bersangkutan, yang diterima dari hasil
penjualan sahamnya ”akan tetap tertanam” di dalam perusahaan
tersebut selama hidupnya. Meskipun bagi pemegang saham sendiri
itu bukanlah merupakan penanaman yang permanen, karena setiap
commit to user
15 1) Saham Biasa.
Para pemegang saham biasa akan mendapatkan deviden tiap
akhir tahun pembukuan apabila perusahaan mendapatkan
keuntungan, namun apabila perusahaan mengalami kerugian
maka para pemegang saham tidak akan mendapatkan deviden.
2) Saham Preferent.
Saham preferent merupakan saham yang disertai dengan
preferensi tertentu diatas saham biasa dalam hal pembagian
deviden dan pembagian kekayaan dalam pembubaran
perusahaan.
b. Cadangan
Cadangan dibentuk dari keuntungan yang diperoleh perusahaan
selama beberapa waktu yang lampau atau dari tahun yang berjalan.
Cadangan yang termasuk dalam modal sendiri misalnya cadangan
ekspansi, cadangan untuk menampung hal-hal atau
kejadian-kejadian yang tidak diduga sebelumnya.
c. Laba ditahan
Keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan yang sebagian
dibayarkan sebagai deviden dan sebagian lagi ditahan perusahaan.
Apabila perusahaan belum mempunyai tujuan tertentu mengenai
penggunaan keuntungan tersebut, maka keuntungan tersebut adalah
commit to user
16
2.3.Struktur Modal
2.3.1.Pengertian Struktur Modal
Riyanto (2001:22) mendefinisikan Struktur Modal adalah sebagai
pertimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan
modal sendiri. Rumus perhitungan Struktur Modal adalah sbb:
2.3.2.Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan antara antara
modal asing dengan modal sendiri. Malah struktur modal merupakan masalah
yang penting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modal
akan mempunyai efek langsung terhadap posisi finansiil perusahaan. Struktur
modal suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor di mana faktor tersebut
antara lain (Riyanto. 2001:297).
1. Tingkat Bunga
Tingkat bunga akan mempengaruhi pemilihan jenis modal apa yang akan
ditarik, apakah perusahaan akan mengeluarkan saham atau obligasi.
2. Stabilitas dari Earning
Suatu perusahaan yang mempunyai earning yang stabil akan selalu dapat
memenuhi kewajiban finansiilnya sebagai akibat dari penggunaan modal
asing.
3. Susunan dari Aktiva
Perusahaan yang sebagian besar dari modalnya tertanam dalam aktiva tetap
commit to user
17 sendiri. Dan Perusahaan yang sebagian besar aktivitasnya sendiri dari
aktivitas lancar akan mengutamakan pemenuhan kebutuhan dananya dengan
utang jangka pendek.
4. Kadar Risiko dari Aktiva
Makin panjang jangka waktu penggunaan aktiva di dalam perusahaan,
makin besar resikonya.
5. Besarnya Jumlah Modal yang Dibutuhkan
Apabila jumlah modal yang dibutuhkan sangat besar, maka perusahaan
dapat mengeluarkan beberapa golongan securities secara bersama-sama
misalnya saham biasa, saham preferent dan obligasi. Bila perusahaan
membutuhkan dana yang tidak begitu besar cukup mengeluarkan satu
golongan securities saja misalnya saham biasa.
6. Keadaan Pasar Modal
Pada umumnya apabila gelombang meninggi para investor akan lebih
tertarik untuk menanamkan modalnya dalam saham. Berhubung dengan itu
maka perusahaan dalam rangka untuk menjual securities harus
menyesuaikan dengan keadaan pasar modal tersebut.
7. Sifat Manajemen
Seorang manajer yang bersifat optimis akan mempunyai keberanian untuk
menanggung resiko yang besar dan lebih berani membiayai pertumbuhan
penjualan dengan dana yang berasal dari utang. Sebaliknya seorang
manajer yang bersifat pesimis takut untuk menanggung resiko, akan lebih
commit to user
18 8. Besarnya Suatu Perusahaan
Suatu perusahaan yang besar di mana sahamnya tersebar sangat luas, setiap
perluasan modal saham hanya akan mempunyai pengaruh yang kecil
terhadap kemungkinan hilangnya kontrol dari pihak dominan terhadap
perusahaan yang bersangkutan.
Faktor-faktor yang umumnya dipertimbangkan dalam mengambil
keputusan mengenai Struktur Modal menurut Brigham dan Houston
(2006:42-44) adalah :
1. Stabilitas Penjualan.
Perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil lebih mudah memperoleh
pinjaman jika dibanding dengan perusahaan yang penjualannya tidak stabil.
2. Struktur Aktiva
Perusahaan yang mempunyai jenis aktiva sesuai untuk jaminan kredit akan
cenderung menggunakan banyak hutang karena kemudahan yang dimiliki.
3. Leverage Operasi
Jika hal-hal yang lain sama, perusahaan dengan leverage operasi yang lebih
kecil lebih mampu untuk memperbesar leverage keuangan karena interaksi
leverage operasi dan keunggulanlah yang mempengaruhi penurunan
penjualan terhadap laba operasi dan arus kas bersih secara keseluruhan.
4. Tingkat Pertumbuhan
Perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan yang pesat cenderung lebih
banyak menggunakan hutang atau mengandalkan modal eksternal dari pada
commit to user
19 5. Profitabilitas
Perusahaan yang tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi
pengguanaan hutang yang relatif lebih kecil dengan tingkat pengembalian
yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk membiayai sebagian besar
pendanaan dengan dana internal. 6. Pajak
Bunga hutang adalah beban yang dapat dikurangkan untuk tujuan
perpajakan dan pengurangan tersebut sangat bernilai bagi perusahaan yang
pada tarif pajak yang tinggi.
7. Pengendalian
Pengaruh akibat penerbitan surat-surat hutang vs saham terhadap posisi
pengendalian manajemen bisa mempengaruhi struktur modal.
8. Sikap Manajemen
Sikap manajemen yang lebih konservatif daripada manajemen lainya akan
menggunakan jumlah hutang yang lebih kecil dari rata-rata industri,
sementara untuk manajemen yang lainnya berlaku hal yang sebaliknya.
9. Sikap Pemberi Pinjaman dan Perusahaan Peneliti Kredibilitas
Meskipun manajer memiliki analisis tersendiri mengenai leverage yang
tepat bagi perusahaannya namun seringkali sikap pemberi pinjaman dan
perusahaan penilai kredibilitas sangat berpengaruh terhadap keputusan
commit to user
20 10. Kondisi Pasar
Kondisi di pasar saham dan obligasi mengalami perubahan jangka panjang
dan jangka pendek yang mempunyai pengaruh penting terhadap struktur
modal perusahaan yang optimal.
11. Kondisi Internal Perusahaan
Kondisi internal perusahaan juga berpengaruh terhadap struktur modal yang
ditargetkan.
12. Fleksibilitas Keuangan
Seorang manajer pendanaan yang cakap harus mampu menggunakan
berbagai alternatif dalam memutuskan struktur modal yang digunakan
perusahaan.
2.4.Analisis Laporan Keuangan
2.4.1.Pengertian Laporan Keuangan
Laporan Keuangan menurut Myer dalam Munawir (2004:5) adalah :
Dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu
perusahaan. Kedua faktor itu adalah faktor neraca atau daftar posisi keuangan
dan daftar pendapatan atau daftar rugi laba. Pada waktu akhir-akhir ini sudah
menjadi kewajiban bagi perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga
yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tak dibagikan (laba ditahan).
2.4.2.Pihak-pihak yang Berkepentingan dalam Laporan Keuangan
1. Para pemilik perusahaan.
Para pemilik perusahaan mengunakan laporan keuangan untuk menilai
hasil-commit to user
21 hasil yang akan dicapai di masa yang akan datang sehingga bisa
menaksir bagian keuntungan yang akan diterima atau perkembangan
harga saham yang dimilikinya.
2. Manajer / Pemimpin Perusahaan.
Manajer / Pemimpin Perusahaan mengunakan laporan keuangan
sebagai alat pertanggung jawaban kepada pemilik perusahaan atas
kepercayaan yang telah diberikan kepadanya.
3. Investor.
Investor mengguanakan laporan keuangan untuk mengetahui prospek
keuntungan di masa yang akan datang dan perkembangan perusahaan
selanjutnaya.
4. Kreditur dan Bankers.
Para Kreditur dan Bankers sebelum mengambil keputusan untuk
memberi atau menolak permintaan kredit dari suatu perusahaan perlu
mengetahui terlebih dahulu posisi keuangan dari suatu perusahaan
yang bersangkutan. Posisi atau keadaan keuangan perusahaan peminta
kredit dapat diketahui melalui analisis laporan keuangan perusahaan
tersebut.
5. Shareholder (Pemegang Saham).
Para pemegang saham berkepentingan dengan informasi mengenai
kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan yang akan diperoleh
commit to user
22 6. Pelanggan.
Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai
kelangsungan hidup perusahaan, terutama jika mereka terlibat dalam
perjanjian jangka panjang dengan perusahaan.
7. Karyawan.
Karyawan tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka
melakukan penilaian atas kemampuan perusahaan dalam
memberiakan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.
8. Masyarakat.
Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan
informasi kecenderungan dan perkembangan terakhir kemakmuran
perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.
9. Pemerintah.
Pemerintah menggunakan laporan keuangan untuk menentukan
besarnya pajak yang harus ditanggung perusahaan.
2.4.3.Pengertian Analisis Laporan Keuanggan
Menganalisis Laporan Keuangan berarti menggali lebih banyak informasi
yang dikandung dalam suatu laporan keuanggan. Djarwanto (1984:51)
mendefinisikan laporan keuanggan sbb :
Analisis Laporan Keuangan meliputi penelaahhan tentang hubungan atau
kecenderungan atau trend untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil
commit to user
23 dengan mengukur hubungan antara unsur-unsur itu dari tahun ke tahun untuk
mengetahui arah perkembangannya.
Menurut Brigham (2001:78) Analisis Laporan Keuangan mencakup :
1. Perbandingan kinerja perusahaan dengan perusahaan lain dalam
industri yang sama.
2. Evaluasi kecenderungan posisi keuangan perusahaan sepanjang
waktu.
2.5.Penelitian Terdahulu
Dalam penulisan proposal ini penulis ingin mengungkapkan hasil
penelitian sebelumnya sebagai bahan pertimbangan dan acuan dalam penulisan
penelitian ini. Dari beberapa penelitian terdahulu menunjukkan hasil yang
commit to user
24
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu
No. Peneliti Tahun Variabel Hasil
1. Arumsani 2007 Meneliti Menenai Market to book
Hasil dari penelitian ini adalah Variabel Market to book ratio dan Variabel Tangibility of Asset secara parsial berpengaruh positif terhadap Leverage
Perusahaan. Sedangkan Variabel Firm Size secara parsial tidak berpengaruh
Hasil dari penelitian ini membenarkan
hipotesisnya bahwa terdapat hubungan negatif antara rasio utang dengan Growth Perusahaan, Liquidity, dan Interest coverage Ratio. Size muncul untuk mempertahankan
hubungan yang positif dan seseuai dengan Variabel Dummy ada perbedaan dalam stuktur modal antara perusahaan dengan rasio utang lebih besar dari 50% dan rasio utang lebih rendah dari 50%.
commit to user
25
Lanjutan Tabel Penelitian Terdahulu
4. Ristianti 2009 Meneliti
Hasil dari penelitian ini adalah Deviden Payout ratio dan kepemilikan Manajerial tidak pendanaan. Ukuran Peru sahaan menunjukkan
menunjukkan Non debt tax shields dan Size
commit to user
26
2.6.Kerangka Pemikiran
Kerangka Pemikiran adalah tahapan-tahapan pokok berisi informasi
tentang objek yang diteliti untuk menganalisis data secara akurat dan kemudian
diinterpretasikan untuk dijadikan sebagai dasar dalam mengambil keputusan
agar keputusan yang diambil dapat lebih efektif.
Kerangka pemikiran ini membantu dalam menjelaskan hubungan antara
variabel independen terhadap variabel dependen yaitu Profitabilitas, Ukuran
Perusahaan, Likuiditas, Struktur Aktiva, Tingkat Pertumbuhan Perusahaan
terhadap Struktur Modal.
Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi atas investasi atau
profitabilitasnya tinggi cenderung menggunakan hutang yang relatif kecil
karena laba ditahan yang tinggi sudah memadai untuk membiayai sebagian
besar kebutuhan pendanaanya (Brigham dan Weston, 2006:43). Dapat
dikatakan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh negatif terhadap struktur
modal.
Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal karena
perusahaan yang lebih besar akan lebih mudah memperoleh pinjaman
dibanding perusahaan kecil. Perusahaan besar akan memiliki tingkat leverage
yang lebih besar dibanding perusahaan yang berukuran kecil.
Likuiditas dihitung dengan membandingkan Aktiva lancar dengan hutang
lancar, likuiditas yang tinggi menunjukkan kelebihan aktiva lancar (likuiditas
tinggi dan risiko rendah), tetapi mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap
commit to user
27 perusahaan semakin tidak produktif dan profitabilitasnya pun semakin
menurun. Apabila profitabilitas perusahaan semakin menurun maka perusahaan
akan menggunakan hutang untuk membiayai investasinya. Hal ini dapat
dikatakan bahwa Likuiditas mempunyai pengaruh positif terhadap struktur
modal.
Struktur Aktiva dihitung dengan membandingkan antara Aktiva lancar
dengan aktiva tetap. Bila struktur Aktivanya tinggi maka Aktiva tetap rendah,
dan itu berarti Hutangnya rendah juga. Semakin besar kemampuan perusahaan
untuk memberikan jaminan untuk memperoleh pinjaman, maka semakin besar
proporsi pinjaman dalam struktur modal, karena semakin mudah perusahaan
memperoleh kredit. Perusahaan yang mempunyai jenis aktiva sesuai untuk
jaminan kredit akan cenderung menggunakan banyak hutang karena
kemudahan yanag dimiliki (Brigham dan Weston, 2006:42). Jadi dapat
dikatakan bahwa Struktur Aktiva mempunyai pengaruh negatif terhadap
Struktur Modal.
Semakin cepat Tingkat Pertumbuhan Perusahaan semakin besar pula
kemungkinan perusahaan untuk menggunakan hutang dalam pemenuhan
kebutuhan dananya. Perusahaan yang mempunyai Tingkat Pertumbuhan yinggi
cenderung menggunakan hutang lebih tinggi dibanding perusahaan yang
tingkat pertumbuhannya rendah. Hal ini dapat dikatakan bahwa Tingkat
commit to user manufaktur dalam sektor Industri
Dasar dan Kimia
Struktur Modal Perusahaan manufaktur dalam sektor Industri
Barang Konsumsi Memperhatikan variabel-variabel (baik independen maupun dependen)
yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka kerangka pemikiran yang
dikembangkan dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Struktur Modal
Seluruh Perusahaan Manufaktur
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran
Mengacu pada kerangka pemikiran di atas, hubungan antara Variabel
dalam penelitian ini bersifat kausal yaitu Variabel Independen dinyatakan
dalam X yang meliputi ROA, Ukuran Perusahaan, Curren Ratio, Struktur
Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan . Sedangka Variabel Dependen
dinyatakan dalam Y yaitu Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam sektor
Industri Dasar dan Kimia, Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam ROA (X1)
Ukuran Perusahaan (X2)
Curren Rasio (X3)
Struktur Aktiva (X4)
commit to user
29 sektor Aneka Industri, Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam sektor
Industri Barang Konsumsi, dan Struktur Modal Seluruh Perusahaan
Manufaktur.
2.7.Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu pernyataan dugaan yang logis mengenai
hubungan antara dua variabel yang diwujutkan dalam bentuk pernyataan yang
dapat diuji.
H1 : ROA (X1) berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal Perusahaan
Manufaktur baik dalam sektor Industri Dasar dan Kimia, sektor Aneka
Industri, sektor Industri Barang Konsumsi, dan Struktur Modal
Seluruh Perusahaan Manufaktur.
H2 : Ukuran Perusahaan (X2) berpengaruh positif terhadap Struktur Modal
Perusahaan Manufaktur baik dalam sektor Industri Dasar dan Kimia,
sektor Aneka Industri, sektor Industri Barang Konsumsi, dan Struktur
Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur.
H3 : Curren Ratio (X3) berpengaruh positif terhadap Struktur Modal
Perusahaan Manufaktur baik dalam sektor Industri Dasar dan Kimia,
sektor Aneka Industri, sektor Industri Barang Konsumsi, dan Struktur
Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur.
H4 : Struktur Aktiva (X4) berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal
commit to user
30 sektor Aneka Industri, sektor Industri Barang Konsumsi, dan Struktur
Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur.
H5 : Tingkat Pertumbuhan Perusahaan (X5) berpengaruh positif terhadap
Struktur Modal Perusahaan Manufaktur baik dalam sektor Industri
Dasar dan Kimia, sektor Aneka Industri, sektor Industri Barang
commit to user
31
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian study empiris yang
bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal.
Penelitian ini dilakukan untuk mengambil generalisasi dari pengamatan yang
tidak mendalam, dimana data yang diambil berasal dari data sekunder yang
diperoleh di BEI. Penelitian ini memberikan gambaran apakah ROA, Ukuran
Perusahaan, Curren Ratio, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan
Perusahaan berpengaruh terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur.
3.2.Populasi dan Sampel
3.2.1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan obyek yang diteliti dan terdiri dari
sejumlah individu, baik yang terbatas maupun tidak terbatas. Poulasi dapat
berupa subyek yang mempunyai kualitas (Sumarni dan Wahyuni 2005:69).
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah Perusahaan Manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007 sampai tahun 2009.
3.2.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk
memperkirakan karakteristik populasi (Sumarni dan Wahyuni 2005:70).
commit to user
32 yaitu sampel yang sengaja ditentukan berdasarkan kriteria atau sistematis
tertentu yang telah ditentukan oleh peneliti. Adapun kriteria ukuran sampel
adalah :
1. Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun
2007 - 2009.
2. Perusahaan Manufaktur tersebut menyampaikan laporan keuangan per 31
Desember dalam periode penelitian 2007 - 2009.
3. Perusahaan Manufaktur tersebut memiliki data lengkap yang diperlukan
dalam penelitian periode penelitian 2007 - 2009.
Tabel 3.1
Proses Seleksi Sampel
Keterangan Jumlah
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI dari tahun 2007-2009. 151 Perusahaan yang tidak menyampaikan laporan keuangan per 31
Desember dan tidak memiliki data lengkap yang diperlukan dalam
periode 2007 – 2009. (45)
Perusahaan Manufaktur yang tidak memiliki data lengkap yang
diperlukan dalam periode 2007 - 2009. (43)
Jumlah Sampel yang digunakan 63
Sumber : www.idx.co.id
Berdasarkan kriteria pengambilan sampel tersebut, ahkirnya diperoleh
63 Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI sebagai sampel penelitian
ini, seperti ditampilkan tabel 3.1. Perusahan tersebut terdiri dari 23
Perusahaan dalam Sektor Industri dasar dan Kimia, 14 Perusahaan dalam
Sektor Aneka Industri dan 26 Perusahaan dalam Sektor Industri Barang
commit to user
33
3.3.Definisi Operasional Variabel
Kerlinger dalam Sumarni dan Wahyuni 2005:21 menyatakan bahwa
variabel adalah bentuk konsepsi atau sifat yang akan dipelajari. Variabel
penelitian dapat dibedakan menjadi dua yaitu variabel pengaruh (Variabel
Independen) dan variabel terpengaruh (Variabel Dependen).
Dalam operasional merupakan penjabaran dari setiap variabel di dalam
indikator yang terperinci. Dalam penelitian ini variabel yang menjadi
pengamatan dan mempunyai indikator-indikator yang dapat dijabarkan sebagai
berikut:
3.3.1 Variabel Independen
1) Profitabilitas (X1)
Profitabilitas merupakan variabel independen yang diteliti pada
penelitian ini yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan profit dalam periode tertentu. Variabel ini diukur
dengan menggunakan proksi Return On Asset (ROA) yang
menggambarkan aset yang dimiliki perusahaan yang digunakan secara
efektif untuk menghasilkan laba. Perusahaan profitabel akan
mempunyai dana yang tersedia untuk investasinya sehingga akan
mengurangi penggunaan dana melalui hutang. Proksi ini dihitung
commit to user
34 2) Ukuran Peruasahaan (X2)
Ukuran Perusahaan mencerminkan besar kecilnya perusahaan.
Perusahaan dengan ukuran lebih besar akan membutuhkan dana yang
lebih besar pula dibanding dengan perusahaan kecil. Proksi ukuran
perusahaan menggunakan natural log total asset karena variabel total
aktiva memiliki satuan angka paling besar dan berpotensi terjadinya
heterokedastisitas sehingga perlu ditransformasikan ke log natural.
Penggunaan proksi ini berdasarkan pertimbanggan bahwa total aktiva
relatif lebih stabil dibanding dengan nilai market capitalized dan
penjualan. Proksi ini dihitung dengan menggunakan rumus sbb :
3) Likuiditas (X3)
Likuiditas dihitung dengan membandingkan Aktiva lancar dengan
hutang lancar, likuiditas yang tinggi menunjukkan kelebihan aktiva
lancar (likuiditas tinggi dan risiko rendah), tetapi mempunyai pengaruh
yang tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan Hanafi (2004:37).
Semakin tinggi likuiditas maka perusahaan semakin tidak produktif
dan profitabilitasnya pun semakin menurun. Apabila profitabilitas
perusahaan semakin menurun maka perusahaan akan menggunakan
hutang untuk membiayai investasinya.
commit to user
35 4) Struktur Aktiva (X4)
Struktur Aktiva dihitung dengan membandingkan antara Aktiva lancar
dengan aktiva tetap. Bila struktur Aktivanya tinggi maka Aktiva tetap
rendah, dan itu berarti Hutangnya rendah juga. Semakin besar
kemampuan perusahaan untuk memberikan jaminan untuk
memperoleh pinjaman, maka semakin besar proporsi pinjaman dalam
struktur modal, karena semakin mudah perusahaan memperoleh kredit.
Perusahaan yang mempunyai jenis aktiva sesuai untuk jaminan kredit
akan cenderung menggunakan banyak hutang karena kemudahan
yanag dimiliki (Brigham dan Weston, 2006:42).
Rumusnya adalah :
5) Tingkat Pertumbuhan Perusahaan (X5)
Tingkat Pertumbuhan Perusahaan dinyatakan dengan angka indeks
pertumbuhan yaitu alat ukur perubahan jumlah aktiva pada tiap-tiap
tahun yang bersangkutan berdasarkan tahun dasar.
Dimana :
I = Indeks pertumbuhan perusahaan
Pn = Jumlah aktiva pada tahun yang bersangkutan
commit to user
36
3.3.2 Variabel Dependen
Dalam penelitian ini sebai Variabel Dependen adalah Struktur Modal yang
mencerminkan pertimbangan antara jumlah hutang jangka panjang dengan
besarnya modal sendiri Riyanto (2001:22)
3.4.Metode Pengumpulan Data
Data merupakan keterangan atau informasi yang dapat menggambarkan
suatu keadaan. Seluruh data dalam penelitian ini adalah data sekunder, dengan
demikian metode pengumpulan data adalah dengan mengumpulkan data yang
dikumpulkan dari bebagai sumber antara lain data emiten yang tercatat di
Bursa Efek Indonesia tahun 2007 - 2009, dari literatur, jurnal-jurnal dan
sumber lain yang terkait dengan permasalahan dalam penelitian. Dokumentasi
adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara penulis mencari data yang
diperlukan yang meliputi arsip atau buku yang ada dengan struktur modal.
3.5.Sumber dan Jenis Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang dipublikasikan oleh
pihak lain. Data sekunder adalah data yang diterbitkan oleh organisasi yang
bukan pengolahnya (Soeratno dan Arsyad, 2003:76). Data ini sudah tersedia
sebelumnya sehingga peneliti tidak perlu mengusahakan sendiri
pengumpulanya, dari data sekunder juga juga dipakai literatur–literatur di