PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GETARAN DAN
GELOMBANG DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 LIMA PULUH T.P 2013/2014
Oleh : Harrys Samosir NIM 4103121029
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
RIWAYAT HIDUP
Harrys Samosir dilahirkan di Tiga Balata Kecamatan Jorlang Hataran,
pada tanggal 13 Januari 1992. Ayah bernama Jonson Samosir, dan ibu bernama
Tiorlin Purba dan merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 1998
penulis masuk SD Inpres No.091384 Silimakuta dan lulus tahun 2004. Pada tahun
2004 Penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Silimakuta dan lulus tahun
2007. Pada tahun 2007 penulis melanjutkan sekolah ke SMA Negeri 4
Pematangsiantar dan lulus tahun 2010. Pada tahun 2010 penulis diterima di
Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan dan lulus ujian meja hijau pada
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan dan ketekunan kepada penulis, sehingga
skiripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Skiripsi berjudul ”Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Getaran dan Gelombang Di Kelas VIII SMP N 1 Lima Puluh T.P 2013/2014” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana pendidikan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Ibu Dra.
Ida Wahyuni M.Pd sebagai dosen pembimbimg skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran sejak awal sampai dengan selesainya skripsi ini.
Ucapan terimkasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Karya Sinulingga, M.Si,
Drs. Henok Siagian, M.Si , dan Drs. Abd Hakim, M.Si, selaku dosen penguji yang
telah masukan dan Saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya
penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih disampaikan kepada Bapak Drs. J.H
Panggabean, M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan pada seluruh Bapak
dan Ibu dosen beserta staf pegawai dan jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang
sudah membantu penulis. Ucapan terimakasih disampaikan kepada Bapak Drs.
Harris Fadillah, M.Si selaku kepala sekolah di SMP N 1 Lima Puluh, dan kepada
Bapak Harianto Manalu S.Pd, selaku guru IPA di tempat penelitian yang telah
membantu Penulis menyelesaikan penelitian ini, beserta seluruh guru dan staf
SMP Negeri 1 Lima Puluh. Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada
orang tua tercinta ayah Jonson Samosir dan ibu Tiorlin Purba yang telah
membimbing dan mendidik penulis dengan kasih sayang, memberi semangat, dan
memberikan bantuan moril dan materil selama masa perkuliahan. Skripsi ini
penulis persembahkan untuk orang tua sebagai tanda terimakasih yang terdalam.
Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada sahabat-sahabat
v
selalu setia memberi dukungan saat penulis mengalami masa-masa keterpurukan
dalam penulisan skiripsi ini. Kepada penghuni Rumah Kos Rela 72 yang tidak
dapat disebutkan namanya telah banyak memberilkan bantuan juga masukan
kepada penulis selama penyusunan skiripsi dan kepada seluruh keluarga dan
rekan-rekan mahasiswa UNIMED khususnya rekan-rekan seperjuangan mahasiswa fisika stambuk ’10 UNIMED yang namanya tidak penulis sebutkan satu persatu serta seluruh pihak yang membantu dalam pembuatan skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skiripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca demi
sempurnanya skiripsi ini. Kiranya skiripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu
pendidikan. Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih, semoga Tuhan Yang
Maha Esa senantiasa memberikan berkat dan Anugerah kepada kita semua.
Medan, Juli 2014
Penulis,
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GETARAN DAN
GELOMBANG DI KELAS VIII SMP N 1 LIMA PULUH T.P 2013/2014
Harrys Samosir (NIM 4103121029) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa dan melihat aktivitas siswa dalam pembelajaran pada materi pokok getaran dan gelombang di kelas VIII SMP N 1 Lima Puluh tahun pelajaran 2013/2014.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas VIII SMP N 1 Lima Puluh yang berjumlah 7 kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah 2 kelas yang diambil secara cluster random sampling yaitu kelas VIII-F dan VIII-G. Kelas VIII-F pembelajaran diajarkan dengan model pembelajaran konvensional dan pada kelas VIII-G dengan model inkuiri. Instrumen penelitian ini berupa tes yang berjumlah 12 item bentuk essay test dengan point 0-4, yang telah diuji validitasnya. Data hasil penelitian dianalisis untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan dengan menggunakan uji t dua pihak.
Berdasarkan data penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 4,22 dan nilai pretes kelas kontrol adalah 4,97. Pada uji normalitas dan homogenitas data pretes diperoleh untuk kedua sampel berdistribusi normal dan homogen. Untuk analisis data pretes dari uji hipotesis (uji t) diperoleh thitung < ttabel yaitu -0,965 < 1,98 maka Ho diterima, berarti kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama. Setelah pembelajaran selesai diberikan diperoleh nilai rata-rata postes untuk kelas eksperimen 66,80 dan kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata postes 45,43. Pada pengujian normalitas dan homogenitas data postes diperoleh untuk kedua sampel berdistribusi normal dan homogen. Hasil pengujian hipotesis (uji t) diperoleh thitung > ttabel yaitu 4,70 > 1,98 berarti Ho ditolak sedangkan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok getaran dan gelombang di kelas VIII SMP Negeri 1 Lima Puluh Tahun Pelajaran 2013/2014. Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh peningkatan aktivitas siswa kelas eksperimen dari pertemuan I, II, dan III dengan masing-masing sebesar 50,29 (cukup aktif), 69,61(aktif) dan 90,22 (sangat aktif).
vi
1.1.Latar Belakang Masalah 1
1.2.Identifikasi Masalah 5
2.1.1. Pengertian Belajar 8
2.1.2. Aktivitas Belajar 9
2.1.3. Hasil Belajar 11
2.2. Pengertian Pembelajaran Inkuiri 12 2.2.1. Prinsip Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Inkuiri 15 2.2.2. Tujuan dan Manfaat Model Pembelajaran Inkuiri 17
2.2.3. Proses Inkuiri 17
2.2.4. Sintaks Pembelajaran Inkuiri 18
2.2.5. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri 19 2.3. Model Pembelajaran Konvensional 20 2.4. Materi Pembelajaran Getaran dan Gelombang 22
2.4.1. Getaran 22
2.4.1.1. Simpangan dan Amplitudo 22
2.4.1.2 Periode Getaran 23
2.4.1.3 Frekuensi Getaran 23
2.4.2 Gelombang 24
2.4.2.1 Gelombang Mekanik 24
2.4.2.2. Gelombang Elektromagnetik 24
2.4.2.4. Gelombang Longitudinal 26 2.4.3. Hubungan Periode,Frekuensi, dan Cepat Rambat Gelombang 26
2.5. Kerangka Konseptual 27
2.6. Hipotesis 28
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian 29
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 29
3.3. Variabel Penelitian 29
3.9.1. Menghitung Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku 38
3.9.2. Uji Normalitas 38
3.9.3. Uji Homogenitas Data 39
3.9.4. Pengujian Hipotesi 40
3.9.4.1 Uji Kesamaan Rata-rata Pretes 40
3.9.4.2 Uji Kesamaan Rata-rata Postes 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
ix
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. Aktivitas Membangun Pengetahuan Konseptual 10
Tabel 2.2. Ciri-ciri Umum Pendidikan, Belajar, dan Perkembangan 12
Tabel 3.1. Pretest dan Postest Control Grup Design 30
Tabel 3.2. Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar 33
Tabel 3.3. Data Nilai Rata-rata oleh Validator 34
Tabel 4.1. Kemampuan kognitif siswa pada pretes 44
Tabel 4.2. Kemampuan kognitif siswa pada postes 45
Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kontrol 46
Tabel 4.4. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas 47
Tabel 4.5. Ringkasan Hasil Uji t 48
Tabel 4.6. Nilai Pretest, nilai aktivitas belajar siswa dan nilai postest 49
Tabel 4.7. Pengelompokan nilai pretest, nilai aktivitas dan nilai postes 51
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Dampak Model Pembelajaran Inkuiri 17
Gambar 2.2. Ayunan Sederhana 22
Gambar 2.3. Riak Air 24
Gambar 2.4. Menonton TV 24
Gambar 2.5 Gerakan Pada Tali 25
Gambar 2.6 Pola Bukit dan Lembah Gelombang Transversal 25
Gambar 2.7 Bentuk Gelombang Longitudinal Pada Slinki 26
Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian 26
Gambar 4.1 Data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 43
Gambar 4.2 Data postes kelas eksperimen dan kelas kontrol 44
Gambar 4.3 Data batang kemampuan kognitif siswa pada pretes 45
Gambar 4.4 Data batang kemampuan kognitif siswa pada postes 46
Gambar 4.5 Diagram batang kategori nilai pretes, aktivitas dan postes 51
Gambar 4.6 Grafik hubungan nilai pretes, aktivitas dan postes 1 54
Gambar 4.7 Grafik hubungan nilai pretes, aktivitas dan postes 2 55
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Menurut John Dewey, Pendidikan adalah suatu proses pembaharuan
makna pengalaman, hal ini mungkin akan terjadi di dalam pergaulan biasa atau
pergaulan orang dewasa dengan orang muda, mungkin pula terjadi secara sengaja
dan dilembagakan untuk menghasilkan kesinambungan sosial. Proses ini
melibatkan pengawasan dan perkembangan dari orang yang belum dewasa dan
kelompok dimana dia hidup (dalam Joyce :1996).
Memasuki abab ke- 21, sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan
yang sangat kompleks dalam menyiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM)
yang mampu bersaing di era global. Upaya yang tepat untuk menyiapkan sumber
daya manusia (SDM) yang berkualitas dan satu–satunya wadah yang dapat
dipandang dan seyogianya berfungsi sebagai alat untuk membangun SDM yang
bermutu tinggi adalah pendidikan.
Inti dari proses pendidikan secara keseluruhan adalah proses belajar
mengajar. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung
serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik. Interaksi
atau hubungan timbal balik dalam peristiwa belajar mengajar tidak sekedar
hubungan antara guru dengan siswa saja, tetapi berupa interaksi edukatif.
Permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan salah satunya adalah
lemahnya proses pembelajaran. Proses pembelajaran di dalam kelas tidak
diarahkan kepada kemampuan berpikir, karakteristik yang dimiliki siswa serta
hanya diarahkan kepada kemampuan untuk menghapal informasi. Dari
pelaksanaan PPL (Program Pengalaman Lapangan) di SMP Negeri 1 Lima Puluh,
kemampuan siswa tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai harian siswa
yang mayoritas tidak lulus (KKM) kriteria ketuntasan minimum. Kenyataan ini
berlaku untuk semua mata pelajaran, misalnya mata pelajaran science tidak dapat
2
strategi pembelajaran berfikir tidak digunakan secara baik dalam setiap proses
pembelajaran di dalam kelas.
Mata pelajaran yang banyak dihubungkan dalam kehidupan sehari-hari
salah satunya adalah mata pelajaran fisika. Bidang studi sains fisika sebagai
bagaian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan objek mata pelajaran yang
menarik dan lebih banyak memerlukan pemahaman pengetahuan tentang fisika
yang dilakukan melalui kegiatan belajar akan menjadi landasan penguasaan Ilmu
Pengetahuan , dan pendidikan dari tingkat bawah ke tingkat berikutnya. Dari hasil
wawancara dengan salah satu guru IPA di SMP Negeri 1 Lima Puluh,
Pembelajaran sains fisika sering dipandang sebagai salah satu ilmu yang abstrak
disajikan dalam bentuk teori yang kurang menarik dan terkesan sulit, menganggap
bahwa fisika itu begitu susah dipahami dan dikuasai. pembelajaran fisika
merupakan tujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi siswa agar memiliki
pandangan yang lebih luas dan mempunyai sikap menghargai kegunaan fisika
sebagai bagian dari ilmu pengetahuan alam dan teknologi.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru IPA di SMP Negeri 1
Lima Puluh diketahui bahwa nilai rata-rata ujian IPA siswa kelas VIII semester I
dan Semester II pada tahun pelajaran 2012/2013 masih rendah yaitu 71,2 dan 73,4
, sebelumnya pada tahun pelajaran 2011/2012 diperoleh rata-rata hasil belajar
IPA(fisika) masing-masing adalah 70,1 dan 69,2. Nilai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) mata pelajaran fisika yaitu 75. Data ini menunjukkan bahwa nilai
rata-rata ujian fisika kelas VIII SMP Negeri 1 Lima Puluh masih tergolong
rendah. Rendahnya nilai rata-rata ujian tersebut dapat dilihat dari
ketidakmampuan menjawab soal yang diberikan kepada siswa. Kurangnya
kemampuan pemahaman siswa dalam memahami konsep materi pelajaran yang
diberikan. Selain itu, di sekolah tersebut masih menggunakan model pembelajaran
konvensional.
Wawancara peneliti di SMP Negeri 1 Lima Puluh memperoleh informasi
bahwa model mengajar konvensional yang digunakan adalah ceramah, mencatat,
dan mengerjakan soal dan pembelajaran hanya berlangsung satu arah, sehingga
siswa rendah. Guru tidak mengikut sertakan siswa dalam pembelajaran. Jika siswa
diberi kesempatan untuk bertanya, sedikit sekali yang melakukannya. Hal ini
karena siswa masih takut atau bingung mengenai apa yang akan ditanyakan.
Selain itu siswa kurang terlatih dalam mengembangkan ide-idenya didalam
memecahkan masalah. Siswa masih minder atau pasif, belum mampu berfikir
kritis dan berani mengungkapkan pendapat. Untuk mengatasi permasalahan di
atas perlu diupayakan pemecahannya yaitu dengan melakukan tindakan yang
dapat mengubah suasana pembelajaran yang meningkatkan keterampilan siswa,
hasil belajar dan menghadapkan pada model Inkuiri.
Mengingat bahwa proses pembelajaran fisika merupakan proses
pembelajaran untuk membuktikan suatu teori, perlu diterapkan model
pembelajaran dari fakta menuju teori atau From Facts To Theories
(Joyce,1996:192). Model dari fakta menuju teori adalah Model Latihan Inkuiri.
Belajar bukan sekedar proses menghafal dan menumpukkan ilmu pengetahuan,
tetapi bagaimana pengetahuan yang diperolehnya bermakna untuk siswa melalui
keterampilan berfikir.
Pembelajaran Inkuiri dirancang untuk mengajak siswa secara langsung
kedalam proses ilmiah dalam waktu yang relative singkat. Hasil penelitian
Schlenker dalam Joyce dan Weil menunjukkan bahwa Inkuiri dapat meningkatkan
pemahaman sains, produktif dalam berfikir, dan siswa jadi terampil dalam
memperoleh dan menganalisis informasi (Trianto,2010:167).
Inkuiri dapat dilakukan secara individual, kelompok, atau klasikal, baik di
dalam maupun di luar kelas. Jadi “pengajaran berdasarkan inkuiri adalah suatu
strategi yang berpusat pada siswa di mana kelompok siswa inkuiri kedalam suatu
isu atau jawaban-jawaban terhadap isi pertanyaan melalui prosedur yang digariskan secara jelas dan structural kelompok’ (dalam Istarani, 2011:132).
Kondisi umum yang merupakan syarat timbulnya kegiatan inkuiri bagi
siswa adalah : 1) Aspek sosial di kelas dan suasana terbuka yang mengundang
siswa berdiskusi. 2) Inkuiri berfokus pada hipotesis dan, 3) Penggunaan fakta
4
Pengajaran inkuiri dibentuk atas dasar discover, sebab seseorang siswa
harus menggunakan kemampuan berdiskoveri dan kemampuan lainnya. Dalam
inkuiri, seseorang bertindak sebagai ilmuan, melakukan eksperimen dan mampu
melakukan proses mental berinkuiri.
Dari hasil penelitian sebelumnya Harahap (2009) diperoleh nilai rata-rata
pretes 36,00 setelah diberi perlakuan yaitu dengan model pembelajaran inquiry
training maka hasil belajar siswa meningkat dengan nilai rata-rata 77,40, dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hukum Newton Kelas VIII di SMP Negeri 6 Medan T.P 2009/2010”. Dan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sirait (2010) menunjukkan bahwa : hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran inquiry training memiliki rata-rata 6,29 dan hasil belajar siswa kelas
dengan menggunakan model pembelajaran konvensional memiliki rata-rata 5,64.
Menurut Ratni, (2010:42) hasil penelitian ini memiliki pengaruh signifikan
terhadap hasil belajar yang diberikan model pembelajaran inquiry training pada
pelajaran fisika.
Kelemahan dari peneliti di atas adalah ketidakmampuan peneliti
mempersiapkan permasalahan yang mengunggah rasa ingin tahu siswa sehingga
termotivasi menemukan jawaban permasalahan, akibatnya siswa tidak kondusif
dalam mengikuti pembelajaran. Kemudian peneliti terdahulu belum menggunakan
keterampilan berfikir, oleh sebab itu yang membedakan peneliti dengan penelitian
sebelumnya terletak pada tahap-tahap inqury sesuai dengan buku Joyce Models of
Teaching peneliti merancang tahap-tahap dengan sangat menarik sesuai dengan
kemampuan awal siswa sehingga pelaksanaan belajar mengajar menjadi efektif
dan siswa kondusif.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti akan melakukan
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka permasalahan
yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:
1. Rendahnya hasil belajar fisika siswa di kelas VIII semester II pada tahun
2011 dan 2012 dengan nilai rata – rata 69,2 dan 73,4.
2. Siswa tidak diarahkan untuk mererapkan konsep fisika dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Penggunaan model pembelajaran yang tidak bervariasi, kecenderungan
menggunakan model pembelajaran konvensional.
4. Minat belajar siswa yang cenderung rendah.
1.3 Batasan Masalah
Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka perlu
dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Peneliti melakukan penelitian di kelas VIII SMP Negeri 1 Lima Puluh
Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014.
2. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran inkuiri dan
konvensional.
3. Materi pembelajaran pada penelitian ini hanya dibatasi pada materi pokok
getaran dan gelombang.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari batasan masalah, maka permasalahan dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model
pembelajaran inkuiri pada materi getaran dan gelombang di kelas VIII SMP
Negeri 1 Lima Puluh T.P 2013/2014?
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional pada materi getaran dan gelombang di kelas VIII
6
3. Bagaimana aktivitas belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan
model pembelajaran inkuiri pada materi getaran dan gelombang di kelas VIII
SMP Negeri 1 Lima Puluh T.P 2013/2014?
4. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan model konvensional pada
materi getaran dan gelombang di kelas VIII SMP Negeri 1 Lima Puluh T.P
2013/2014?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan
model pembelajaran inkuiri pada materi getaran dan gelombang di kelas VIII
SMP Negeri 1 Lima Puluh T.P 2013/2014.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan
model pembelajaran konvensional pada materi getaran dan gelombang di
kelas VIII SMP Negeri 1 Lima Puluh T.P 2013/2014.
3. Untuk mengetahui aktifitas belajar siswa yang diajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran inkuiri pada materi getaran dan
gelombang di kelas VIII SMP Negeri 1 Lima Puluh T.P 2013/2014.
4. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara hasil belajar
siswa yang diajarkan model pembelajaran inkuiri dengan model konvensional
pada materi getaran dan gelombang di kelas VIII SMP Negeri 1 Lima Puluh
T.P 2013/2014.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menambah pengetahuan penulis terhadap model pembelajaran inkuri yang
dapat digunakan nantinya dalam proses pembelajaran demi meningkatkan
mutu pendidikan.
2. Sebagai bahan masukan bagi guru fisika dalam memilih model pembelajaran
3. Sebagai bahan informasi untuk merencanakan pembelajaran dengan model
pembelajaran inkuiri.
1.7 Defenisi Operasional
1. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau
pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat – perangkat
pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum
dan lain – lain. Joyce (dalam Trianto 2010: 22).
2. Model pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. (dalam
57
BAB V KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan
1. Model pembelajaran inkuiri berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal
ini dapat dilihat dari Skor rata-rata pretes siswa di kelas eksperimen 4,22
dan kelas kontrol 4,97. Setelah diberi treatment model pembelajaran
inkuiri di kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional yang berupa
metode ceramah dan tanya jawab di kelas kontrol, menunjukkan adanya
perbedaan hasil belajar siswa pada postes di kelas eksperimen 66,80 dan di
kelas kontrol 45,43. Perbedaan skor rata-rata ini menunjukkan adanya
pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa.
Pengaruh model pembelajaran inkuiri ini sebesar 4,70 dengan uji t, dan
taraf signifikan 0,05.
2. Model pembelajaran inkuiri meningkatkan aktivitas belajar siswa yang
dapat diamati dengan peningkatan aktivitas dari pertemuan pertama
(50,29), pertemuan kedua (69,61) dan pertemuan ketiga (90,22).
5.2. Saran
1. Ditinjau dari aktivitas pembelajaran belum ada siswa yang maksimal
mencerminkan aktivitas model inkuiri . bagi peneliti atau guru selanjutnya
hendaknya memperbaiki redaksi indikator yang ada dalam sintak yang
belum maksimal yaitu menjawab pertanyaan yang diajukan, mengajukan
pertanyaan, mencatat data hasil percobaan, menjelaskan hasil diskusi dan
menentukan pertanyaan yang efektif
2. Mengingat kelemahan peneliti dalam penyusunan soal maka disarankan
agar menyusun soal yang lebih baik dan sesuai dengan taksonomi bloom.
3. Memperbaiki cara guru atau peneliti dalam mengajar diruangan kelas agar
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S, 2011, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit, Bumi Aksara.
Djamarah, S, B dan Zain, As, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit, Rineka Cipta.
Harahap, R .2011. Pengaruh Inqury Training Model Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat Dan Wujudnya Di Kelas VII SMP Negeri 6 Medan T.P 2010/2011. Skripsi. Medan : FMIPA Unimed .
Hasibuan,E, 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat Dan Wujudnya Di Kelas VII SMP Swasta Harapan Stabat T.P 2012/2013. Skripsi. Medan : FMIPA Unimed .
Istarani,2011, 58 Model Pembelajaran Inovatif, Medan,Penerbit, Media Persada.
Joyce, B., dan Weil, M., (1996), Models of Teaching, Prentice Hall, USA
Krisno, A dkk.2008. IPA Fisika SMP dan MTs untuk kelas VIII, Pusat Perbukuan Depertemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Pratiwi,R dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning IPA untuk kelas VIII, Pusat Perbukuan Depertemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Rustini,Tin.2009. Penerapan model inkuiri dalam meningkatkan pembelajaran ips di kelas IV sekolah dasar. Skripsi. Medan : FMIPA Unimed.
Sanjaya ,W, 2010, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Prenada Media Grup, Jakarta.
Sardiman, (2009), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit, PT Raja
Grafindo Persada.
Sirait ,R .2010. Pengaruh Inqury Training Model Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat Dan Wujudnya Di Kelas VII SMP Negeri 1 Batang Kuis T.P 2009/2010. Skripsi. Medan : FMIPA Unimed .
Sudjana, (2002), Metode Statistik, Penerbit Tarsito, Bandung.
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Group.