• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GETARAN DAN GELOMBANG DI KELAS VIII SMP N 1 LIMA PULUHT.P 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GETARAN DAN GELOMBANG DI KELAS VIII SMP N 1 LIMA PULUHT.P 2013/2014."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GETARAN DAN

GELOMBANG DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 LIMA PULUH T.P 2013/2014

Oleh : Harrys Samosir NIM 4103121029

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Harrys Samosir dilahirkan di Tiga Balata Kecamatan Jorlang Hataran,

pada tanggal 13 Januari 1992. Ayah bernama Jonson Samosir, dan ibu bernama

Tiorlin Purba dan merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 1998

penulis masuk SD Inpres No.091384 Silimakuta dan lulus tahun 2004. Pada tahun

2004 Penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Silimakuta dan lulus tahun

2007. Pada tahun 2007 penulis melanjutkan sekolah ke SMA Negeri 4

Pematangsiantar dan lulus tahun 2010. Pada tahun 2010 penulis diterima di

Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan dan lulus ujian meja hijau pada

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan

karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan dan ketekunan kepada penulis, sehingga

skiripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang

direncanakan.

Skiripsi berjudul ”Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap

Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Getaran dan Gelombang Di Kelas VIII SMP N 1 Lima Puluh T.P 2013/2014” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana pendidikan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Ibu Dra.

Ida Wahyuni M.Pd sebagai dosen pembimbimg skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran sejak awal sampai dengan selesainya skripsi ini.

Ucapan terimkasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Karya Sinulingga, M.Si,

Drs. Henok Siagian, M.Si , dan Drs. Abd Hakim, M.Si, selaku dosen penguji yang

telah masukan dan Saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya

penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih disampaikan kepada Bapak Drs. J.H

Panggabean, M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan pada seluruh Bapak

dan Ibu dosen beserta staf pegawai dan jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang

sudah membantu penulis. Ucapan terimakasih disampaikan kepada Bapak Drs.

Harris Fadillah, M.Si selaku kepala sekolah di SMP N 1 Lima Puluh, dan kepada

Bapak Harianto Manalu S.Pd, selaku guru IPA di tempat penelitian yang telah

membantu Penulis menyelesaikan penelitian ini, beserta seluruh guru dan staf

SMP Negeri 1 Lima Puluh. Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada

orang tua tercinta ayah Jonson Samosir dan ibu Tiorlin Purba yang telah

membimbing dan mendidik penulis dengan kasih sayang, memberi semangat, dan

memberikan bantuan moril dan materil selama masa perkuliahan. Skripsi ini

penulis persembahkan untuk orang tua sebagai tanda terimakasih yang terdalam.

Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada sahabat-sahabat

(5)

v

selalu setia memberi dukungan saat penulis mengalami masa-masa keterpurukan

dalam penulisan skiripsi ini. Kepada penghuni Rumah Kos Rela 72 yang tidak

dapat disebutkan namanya telah banyak memberilkan bantuan juga masukan

kepada penulis selama penyusunan skiripsi dan kepada seluruh keluarga dan

rekan-rekan mahasiswa UNIMED khususnya rekan-rekan seperjuangan mahasiswa fisika stambuk ’10 UNIMED yang namanya tidak penulis sebutkan satu persatu serta seluruh pihak yang membantu dalam pembuatan skripsi ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skiripsi

ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun

tata bahasa untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca demi

sempurnanya skiripsi ini. Kiranya skiripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu

pendidikan. Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih, semoga Tuhan Yang

Maha Esa senantiasa memberikan berkat dan Anugerah kepada kita semua.

Medan, Juli 2014

Penulis,

(6)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GETARAN DAN

GELOMBANG DI KELAS VIII SMP N 1 LIMA PULUH T.P 2013/2014

Harrys Samosir (NIM 4103121029) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa dan melihat aktivitas siswa dalam pembelajaran pada materi pokok getaran dan gelombang di kelas VIII SMP N 1 Lima Puluh tahun pelajaran 2013/2014.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas VIII SMP N 1 Lima Puluh yang berjumlah 7 kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah 2 kelas yang diambil secara cluster random sampling yaitu kelas VIII-F dan VIII-G. Kelas VIII-F pembelajaran diajarkan dengan model pembelajaran konvensional dan pada kelas VIII-G dengan model inkuiri. Instrumen penelitian ini berupa tes yang berjumlah 12 item bentuk essay test dengan point 0-4, yang telah diuji validitasnya. Data hasil penelitian dianalisis untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan dengan menggunakan uji t dua pihak.

Berdasarkan data penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 4,22 dan nilai pretes kelas kontrol adalah 4,97. Pada uji normalitas dan homogenitas data pretes diperoleh untuk kedua sampel berdistribusi normal dan homogen. Untuk analisis data pretes dari uji hipotesis (uji t) diperoleh thitung < ttabel yaitu -0,965 < 1,98 maka Ho diterima, berarti kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama. Setelah pembelajaran selesai diberikan diperoleh nilai rata-rata postes untuk kelas eksperimen 66,80 dan kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata postes 45,43. Pada pengujian normalitas dan homogenitas data postes diperoleh untuk kedua sampel berdistribusi normal dan homogen. Hasil pengujian hipotesis (uji t) diperoleh thitung > ttabel yaitu 4,70 > 1,98 berarti Ho ditolak sedangkan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok getaran dan gelombang di kelas VIII SMP Negeri 1 Lima Puluh Tahun Pelajaran 2013/2014. Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh peningkatan aktivitas siswa kelas eksperimen dari pertemuan I, II, dan III dengan masing-masing sebesar 50,29 (cukup aktif), 69,61(aktif) dan 90,22 (sangat aktif).

(7)

vi

1.1.Latar Belakang Masalah 1

1.2.Identifikasi Masalah 5

2.1.1. Pengertian Belajar 8

2.1.2. Aktivitas Belajar 9

2.1.3. Hasil Belajar 11

2.2. Pengertian Pembelajaran Inkuiri 12 2.2.1. Prinsip Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Inkuiri 15 2.2.2. Tujuan dan Manfaat Model Pembelajaran Inkuiri 17

2.2.3. Proses Inkuiri 17

2.2.4. Sintaks Pembelajaran Inkuiri 18

2.2.5. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri 19 2.3. Model Pembelajaran Konvensional 20 2.4. Materi Pembelajaran Getaran dan Gelombang 22

2.4.1. Getaran 22

2.4.1.1. Simpangan dan Amplitudo 22

2.4.1.2 Periode Getaran 23

2.4.1.3 Frekuensi Getaran 23

2.4.2 Gelombang 24

2.4.2.1 Gelombang Mekanik 24

2.4.2.2. Gelombang Elektromagnetik 24

(8)

2.4.2.4. Gelombang Longitudinal 26 2.4.3. Hubungan Periode,Frekuensi, dan Cepat Rambat Gelombang 26

2.5. Kerangka Konseptual 27

2.6. Hipotesis 28

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian 29

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 29

3.3. Variabel Penelitian 29

3.9.1. Menghitung Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku 38

3.9.2. Uji Normalitas 38

3.9.3. Uji Homogenitas Data 39

3.9.4. Pengujian Hipotesi 40

3.9.4.1 Uji Kesamaan Rata-rata Pretes 40

3.9.4.2 Uji Kesamaan Rata-rata Postes 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Aktivitas Membangun Pengetahuan Konseptual 10

Tabel 2.2. Ciri-ciri Umum Pendidikan, Belajar, dan Perkembangan 12

Tabel 3.1. Pretest dan Postest Control Grup Design 30

Tabel 3.2. Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar 33

Tabel 3.3. Data Nilai Rata-rata oleh Validator 34

Tabel 4.1. Kemampuan kognitif siswa pada pretes 44

Tabel 4.2. Kemampuan kognitif siswa pada postes 45

Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kontrol 46

Tabel 4.4. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas 47

Tabel 4.5. Ringkasan Hasil Uji t 48

Tabel 4.6. Nilai Pretest, nilai aktivitas belajar siswa dan nilai postest 49

Tabel 4.7. Pengelompokan nilai pretest, nilai aktivitas dan nilai postes 51

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Dampak Model Pembelajaran Inkuiri 17

Gambar 2.2. Ayunan Sederhana 22

Gambar 2.3. Riak Air 24

Gambar 2.4. Menonton TV 24

Gambar 2.5 Gerakan Pada Tali 25

Gambar 2.6 Pola Bukit dan Lembah Gelombang Transversal 25

Gambar 2.7 Bentuk Gelombang Longitudinal Pada Slinki 26

Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian 26

Gambar 4.1 Data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 43

Gambar 4.2 Data postes kelas eksperimen dan kelas kontrol 44

Gambar 4.3 Data batang kemampuan kognitif siswa pada pretes 45

Gambar 4.4 Data batang kemampuan kognitif siswa pada postes 46

Gambar 4.5 Diagram batang kategori nilai pretes, aktivitas dan postes 51

Gambar 4.6 Grafik hubungan nilai pretes, aktivitas dan postes 1 54

Gambar 4.7 Grafik hubungan nilai pretes, aktivitas dan postes 2 55

(11)
(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Menurut John Dewey, Pendidikan adalah suatu proses pembaharuan

makna pengalaman, hal ini mungkin akan terjadi di dalam pergaulan biasa atau

pergaulan orang dewasa dengan orang muda, mungkin pula terjadi secara sengaja

dan dilembagakan untuk menghasilkan kesinambungan sosial. Proses ini

melibatkan pengawasan dan perkembangan dari orang yang belum dewasa dan

kelompok dimana dia hidup (dalam Joyce :1996).

Memasuki abab ke- 21, sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan

yang sangat kompleks dalam menyiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM)

yang mampu bersaing di era global. Upaya yang tepat untuk menyiapkan sumber

daya manusia (SDM) yang berkualitas dan satu–satunya wadah yang dapat

dipandang dan seyogianya berfungsi sebagai alat untuk membangun SDM yang

bermutu tinggi adalah pendidikan.

Inti dari proses pendidikan secara keseluruhan adalah proses belajar

mengajar. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik. Interaksi

atau hubungan timbal balik dalam peristiwa belajar mengajar tidak sekedar

hubungan antara guru dengan siswa saja, tetapi berupa interaksi edukatif.

Permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan salah satunya adalah

lemahnya proses pembelajaran. Proses pembelajaran di dalam kelas tidak

diarahkan kepada kemampuan berpikir, karakteristik yang dimiliki siswa serta

hanya diarahkan kepada kemampuan untuk menghapal informasi. Dari

pelaksanaan PPL (Program Pengalaman Lapangan) di SMP Negeri 1 Lima Puluh,

kemampuan siswa tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai harian siswa

yang mayoritas tidak lulus (KKM) kriteria ketuntasan minimum. Kenyataan ini

berlaku untuk semua mata pelajaran, misalnya mata pelajaran science tidak dapat

(13)

2

strategi pembelajaran berfikir tidak digunakan secara baik dalam setiap proses

pembelajaran di dalam kelas.

Mata pelajaran yang banyak dihubungkan dalam kehidupan sehari-hari

salah satunya adalah mata pelajaran fisika. Bidang studi sains fisika sebagai

bagaian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan objek mata pelajaran yang

menarik dan lebih banyak memerlukan pemahaman pengetahuan tentang fisika

yang dilakukan melalui kegiatan belajar akan menjadi landasan penguasaan Ilmu

Pengetahuan , dan pendidikan dari tingkat bawah ke tingkat berikutnya. Dari hasil

wawancara dengan salah satu guru IPA di SMP Negeri 1 Lima Puluh,

Pembelajaran sains fisika sering dipandang sebagai salah satu ilmu yang abstrak

disajikan dalam bentuk teori yang kurang menarik dan terkesan sulit, menganggap

bahwa fisika itu begitu susah dipahami dan dikuasai. pembelajaran fisika

merupakan tujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi siswa agar memiliki

pandangan yang lebih luas dan mempunyai sikap menghargai kegunaan fisika

sebagai bagian dari ilmu pengetahuan alam dan teknologi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru IPA di SMP Negeri 1

Lima Puluh diketahui bahwa nilai rata-rata ujian IPA siswa kelas VIII semester I

dan Semester II pada tahun pelajaran 2012/2013 masih rendah yaitu 71,2 dan 73,4

, sebelumnya pada tahun pelajaran 2011/2012 diperoleh rata-rata hasil belajar

IPA(fisika) masing-masing adalah 70,1 dan 69,2. Nilai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) mata pelajaran fisika yaitu 75. Data ini menunjukkan bahwa nilai

rata-rata ujian fisika kelas VIII SMP Negeri 1 Lima Puluh masih tergolong

rendah. Rendahnya nilai rata-rata ujian tersebut dapat dilihat dari

ketidakmampuan menjawab soal yang diberikan kepada siswa. Kurangnya

kemampuan pemahaman siswa dalam memahami konsep materi pelajaran yang

diberikan. Selain itu, di sekolah tersebut masih menggunakan model pembelajaran

konvensional.

Wawancara peneliti di SMP Negeri 1 Lima Puluh memperoleh informasi

bahwa model mengajar konvensional yang digunakan adalah ceramah, mencatat,

dan mengerjakan soal dan pembelajaran hanya berlangsung satu arah, sehingga

(14)

siswa rendah. Guru tidak mengikut sertakan siswa dalam pembelajaran. Jika siswa

diberi kesempatan untuk bertanya, sedikit sekali yang melakukannya. Hal ini

karena siswa masih takut atau bingung mengenai apa yang akan ditanyakan.

Selain itu siswa kurang terlatih dalam mengembangkan ide-idenya didalam

memecahkan masalah. Siswa masih minder atau pasif, belum mampu berfikir

kritis dan berani mengungkapkan pendapat. Untuk mengatasi permasalahan di

atas perlu diupayakan pemecahannya yaitu dengan melakukan tindakan yang

dapat mengubah suasana pembelajaran yang meningkatkan keterampilan siswa,

hasil belajar dan menghadapkan pada model Inkuiri.

Mengingat bahwa proses pembelajaran fisika merupakan proses

pembelajaran untuk membuktikan suatu teori, perlu diterapkan model

pembelajaran dari fakta menuju teori atau From Facts To Theories

(Joyce,1996:192). Model dari fakta menuju teori adalah Model Latihan Inkuiri.

Belajar bukan sekedar proses menghafal dan menumpukkan ilmu pengetahuan,

tetapi bagaimana pengetahuan yang diperolehnya bermakna untuk siswa melalui

keterampilan berfikir.

Pembelajaran Inkuiri dirancang untuk mengajak siswa secara langsung

kedalam proses ilmiah dalam waktu yang relative singkat. Hasil penelitian

Schlenker dalam Joyce dan Weil menunjukkan bahwa Inkuiri dapat meningkatkan

pemahaman sains, produktif dalam berfikir, dan siswa jadi terampil dalam

memperoleh dan menganalisis informasi (Trianto,2010:167).

Inkuiri dapat dilakukan secara individual, kelompok, atau klasikal, baik di

dalam maupun di luar kelas. Jadi “pengajaran berdasarkan inkuiri adalah suatu

strategi yang berpusat pada siswa di mana kelompok siswa inkuiri kedalam suatu

isu atau jawaban-jawaban terhadap isi pertanyaan melalui prosedur yang digariskan secara jelas dan structural kelompok’ (dalam Istarani, 2011:132).

Kondisi umum yang merupakan syarat timbulnya kegiatan inkuiri bagi

siswa adalah : 1) Aspek sosial di kelas dan suasana terbuka yang mengundang

siswa berdiskusi. 2) Inkuiri berfokus pada hipotesis dan, 3) Penggunaan fakta

(15)

4

Pengajaran inkuiri dibentuk atas dasar discover, sebab seseorang siswa

harus menggunakan kemampuan berdiskoveri dan kemampuan lainnya. Dalam

inkuiri, seseorang bertindak sebagai ilmuan, melakukan eksperimen dan mampu

melakukan proses mental berinkuiri.

Dari hasil penelitian sebelumnya Harahap (2009) diperoleh nilai rata-rata

pretes 36,00 setelah diberi perlakuan yaitu dengan model pembelajaran inquiry

training maka hasil belajar siswa meningkat dengan nilai rata-rata 77,40, dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hukum Newton Kelas VIII di SMP Negeri 6 Medan T.P 2009/2010”. Dan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sirait (2010) menunjukkan bahwa : hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran inquiry training memiliki rata-rata 6,29 dan hasil belajar siswa kelas

dengan menggunakan model pembelajaran konvensional memiliki rata-rata 5,64.

Menurut Ratni, (2010:42) hasil penelitian ini memiliki pengaruh signifikan

terhadap hasil belajar yang diberikan model pembelajaran inquiry training pada

pelajaran fisika.

Kelemahan dari peneliti di atas adalah ketidakmampuan peneliti

mempersiapkan permasalahan yang mengunggah rasa ingin tahu siswa sehingga

termotivasi menemukan jawaban permasalahan, akibatnya siswa tidak kondusif

dalam mengikuti pembelajaran. Kemudian peneliti terdahulu belum menggunakan

keterampilan berfikir, oleh sebab itu yang membedakan peneliti dengan penelitian

sebelumnya terletak pada tahap-tahap inqury sesuai dengan buku Joyce Models of

Teaching peneliti merancang tahap-tahap dengan sangat menarik sesuai dengan

kemampuan awal siswa sehingga pelaksanaan belajar mengajar menjadi efektif

dan siswa kondusif.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti akan melakukan

(16)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka permasalahan

yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Rendahnya hasil belajar fisika siswa di kelas VIII semester II pada tahun

2011 dan 2012 dengan nilai rata – rata 69,2 dan 73,4.

2. Siswa tidak diarahkan untuk mererapkan konsep fisika dalam kehidupan

sehari-hari.

3. Penggunaan model pembelajaran yang tidak bervariasi, kecenderungan

menggunakan model pembelajaran konvensional.

4. Minat belajar siswa yang cenderung rendah.

1.3 Batasan Masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka perlu

dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Peneliti melakukan penelitian di kelas VIII SMP Negeri 1 Lima Puluh

Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014.

2. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran inkuiri dan

konvensional.

3. Materi pembelajaran pada penelitian ini hanya dibatasi pada materi pokok

getaran dan gelombang.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari batasan masalah, maka permasalahan dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model

pembelajaran inkuiri pada materi getaran dan gelombang di kelas VIII SMP

Negeri 1 Lima Puluh T.P 2013/2014?

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model

pembelajaran konvensional pada materi getaran dan gelombang di kelas VIII

(17)

6

3. Bagaimana aktivitas belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan

model pembelajaran inkuiri pada materi getaran dan gelombang di kelas VIII

SMP Negeri 1 Lima Puluh T.P 2013/2014?

4. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan

menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan model konvensional pada

materi getaran dan gelombang di kelas VIII SMP Negeri 1 Lima Puluh T.P

2013/2014?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan

model pembelajaran inkuiri pada materi getaran dan gelombang di kelas VIII

SMP Negeri 1 Lima Puluh T.P 2013/2014.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan

model pembelajaran konvensional pada materi getaran dan gelombang di

kelas VIII SMP Negeri 1 Lima Puluh T.P 2013/2014.

3. Untuk mengetahui aktifitas belajar siswa yang diajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran inkuiri pada materi getaran dan

gelombang di kelas VIII SMP Negeri 1 Lima Puluh T.P 2013/2014.

4. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara hasil belajar

siswa yang diajarkan model pembelajaran inkuiri dengan model konvensional

pada materi getaran dan gelombang di kelas VIII SMP Negeri 1 Lima Puluh

T.P 2013/2014.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menambah pengetahuan penulis terhadap model pembelajaran inkuri yang

dapat digunakan nantinya dalam proses pembelajaran demi meningkatkan

mutu pendidikan.

2. Sebagai bahan masukan bagi guru fisika dalam memilih model pembelajaran

(18)

3. Sebagai bahan informasi untuk merencanakan pembelajaran dengan model

pembelajaran inkuiri.

1.7 Defenisi Operasional

1. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau

pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat – perangkat

pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum

dan lain – lain. Joyce (dalam Trianto 2010: 22).

2. Model pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang

menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan

menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. (dalam

(19)

57

BAB V KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan

1. Model pembelajaran inkuiri berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal

ini dapat dilihat dari Skor rata-rata pretes siswa di kelas eksperimen 4,22

dan kelas kontrol 4,97. Setelah diberi treatment model pembelajaran

inkuiri di kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional yang berupa

metode ceramah dan tanya jawab di kelas kontrol, menunjukkan adanya

perbedaan hasil belajar siswa pada postes di kelas eksperimen 66,80 dan di

kelas kontrol 45,43. Perbedaan skor rata-rata ini menunjukkan adanya

pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa.

Pengaruh model pembelajaran inkuiri ini sebesar 4,70 dengan uji t, dan

taraf signifikan 0,05.

2. Model pembelajaran inkuiri meningkatkan aktivitas belajar siswa yang

dapat diamati dengan peningkatan aktivitas dari pertemuan pertama

(50,29), pertemuan kedua (69,61) dan pertemuan ketiga (90,22).

5.2. Saran

1. Ditinjau dari aktivitas pembelajaran belum ada siswa yang maksimal

mencerminkan aktivitas model inkuiri . bagi peneliti atau guru selanjutnya

hendaknya memperbaiki redaksi indikator yang ada dalam sintak yang

belum maksimal yaitu menjawab pertanyaan yang diajukan, mengajukan

pertanyaan, mencatat data hasil percobaan, menjelaskan hasil diskusi dan

menentukan pertanyaan yang efektif

2. Mengingat kelemahan peneliti dalam penyusunan soal maka disarankan

agar menyusun soal yang lebih baik dan sesuai dengan taksonomi bloom.

3. Memperbaiki cara guru atau peneliti dalam mengajar diruangan kelas agar

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S, 2011, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit, Bumi Aksara.

Djamarah, S, B dan Zain, As, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit, Rineka Cipta.

Harahap, R .2011. Pengaruh Inqury Training Model Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat Dan Wujudnya Di Kelas VII SMP Negeri 6 Medan T.P 2010/2011. Skripsi. Medan : FMIPA Unimed .

Hasibuan,E, 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat Dan Wujudnya Di Kelas VII SMP Swasta Harapan Stabat T.P 2012/2013. Skripsi. Medan : FMIPA Unimed .

Istarani,2011, 58 Model Pembelajaran Inovatif, Medan,Penerbit, Media Persada.

Joyce, B., dan Weil, M., (1996), Models of Teaching, Prentice Hall, USA

Krisno, A dkk.2008. IPA Fisika SMP dan MTs untuk kelas VIII, Pusat Perbukuan Depertemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Pratiwi,R dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning IPA untuk kelas VIII, Pusat Perbukuan Depertemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Rustini,Tin.2009. Penerapan model inkuiri dalam meningkatkan pembelajaran ips di kelas IV sekolah dasar. Skripsi. Medan : FMIPA Unimed.

Sanjaya ,W, 2010, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Prenada Media Grup, Jakarta.

Sardiman, (2009), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit, PT Raja

Grafindo Persada.

Sirait ,R .2010. Pengaruh Inqury Training Model Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat Dan Wujudnya Di Kelas VII SMP Negeri 1 Batang Kuis T.P 2009/2010. Skripsi. Medan : FMIPA Unimed .

Sudjana, (2002), Metode Statistik, Penerbit Tarsito, Bandung.

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Group.

Referensi

Dokumen terkait

4.1 Rancangan Animasi Menggunakan Adobe Flash CS3 Professional Rancangan untuk Desain dan Pembuatan Aplikasi Multimedia Pembelajaran Sistem Koordinasi dan Alat Indera Manusia

Langkah pengerjaan proyek akhir ini adalah perancangan dan pembuatan alat stamping dengan tiga silinder yang melakukan gerakan pendorong,stamping dan pembuang

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, hidayah dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan hukum yang berjudul :

Pada subpenelitian pertama, diketahui bahwa pemberian silika, baik dalam bentuk silika biasa (SB) maupun dalam bentuk nano silika powder (NSP) dan nano silika koloid

campuran sulfur untuk pembuatan ebonit (karet yang keras) tersebut.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) ada tidaknya pengaruh variabel produk, harga, tempat,promosi, orang, sarana dan prasarana, serta proses sebagai dimensi utama

[r]

Dengan demikian, profesionalisme adalah sebuah profesi atau pekerjaan yang ditekuni sesuai dengan bidang keahlian, ditandai dengan adanya ijazah atau sertifikat dari