• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KREATIVITAS MENULIS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN PROBLEM CENTERED LEARNING ( PCL) PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS V SD NEGERI 060874 MEDAN PERJUANGAN T.A 2013-2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KREATIVITAS MENULIS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN PROBLEM CENTERED LEARNING ( PCL) PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS V SD NEGERI 060874 MEDAN PERJUANGAN T.A 2013-2014."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Meningkatkan Kreativitas Menulis Siswa dengan Menggunakan

Model Pembelajaran ProblemCentered Learning (PCL)

pada Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V

SD Negeri 060874 Medan Perjuangan

T.A 2013/2014

SKRIPSI

S

SkkrriippssiiDDiiaajjuukkaannUUnnttuukkMMeemmeennuuhhiiPPeerrssyyaarraattaann M

MeemmppeerroolleehhGGeellaarrSSaarrjjaannaaPPeennddiiddiikkaann P

PaaddaaJJuurruussaannPPGGSSDDSS--11

Oleh :

SITI RAHMADHANI SIREGAR

1101111021

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

(2)
(3)
(4)
(5)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik dan

lancar yang disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pendidikan di Fakultas

Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan. Shalawat berangkaikan salam

penulis sampaikan kepada guru terbaik bagi umat didunia ini Rasulullah SAW.

Penulis mengucapkan terimakasih yang tiada terhingga kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I, Bapak Drs. Aman

Simaremare, M.Pd selaku Pembantu Dekan II, dan Bapak Drs. Edidon

Hutasuhut, M.Pd selaku Pembantu Dekan III

4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru

Sekolah Dasar dan Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed selaku Sekretaris Jurusan

5. Ibu Dra. Masta Ginting, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik

6. Ibu Dra. Nurmayani, M.Pd selaku Dosen Pembimbing skripsi, yang telah

banyak memberikan bimbingan dan masukan selama proses penulisan skripsi

ini hingga selesai.

7. Ibu Dra. Syamsuarni, M.Pd, Ibu Dra. Mastiana Ritonga, M.Pd, dan Bapak

Drs. Robenhart Tamba, M.Pd selaku dosen penguji yang telah banyak

memberikan masukan dan penyempurnaan skripsi ini.

8. Bapak/Ibu Dosen yang telah banyak memberikan berbagai bekal pengetahuan

kepada penulis.

9. Ibu H.Nurhaidah Harahap S.Pd, selaku Kepala Sekolah SD Negeri 060874

Medan Perjuangan, dan Ibu Nurcahaya Simangunsong, S.Pd selaku Guru

kelas V yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan

penelitian di sekolah tersebut.

10.Terimakasih yang tiada terhingga penulis ucapkan kepada Ayahanda Kobul

Siregar dan Ibunda Siti Nurlela Simanjuntak, S.Pd yang telah memberikan

(6)

ii

motivasi beserta doa yang tulus dan tidak kenal lelah untuk membimbing

sehinggga penulis bisa melanjutkan dan menyelesaikan studi di Universitas

Negeri Medan. Semoga Allah memberikan sebaik-baiknya tempat untuk

kalian di Syurga-Nya kelak.

11.Buat Abang/Kakak saya Nurhamidah Siregar, S.Pd/suami, Siti Hasna Siregar

S.Pd/suami, Adam Muchsin Siregar, S.Sos/istri, Asmidar Maduma Siregar,

S.Pd/suami, Ibrahim Gani Siregar, S.Sos, dan adik tersayang saya Wahyuni

Agustina. Terimaksih telah banyak memberikan do’a dan motivasi sehingga

penulis dapat menyusun skripsi ini hingga selesai.

12.Terimakasih kepada para sahabatku Sathi, Tika, Ani, Kak Andy, Kak Fery,

dan seluruh angkatan IPDA pramuka SMA N 11 Medan yang memberi

semangat dan menghibur sampai skipsi ini selesai.

13.Terimakasih kepada para sahabatku Juju, Ayuli, Ester, Ary. Rani, dan teman

seperjuangan C-reguler angkatan 2010.

Dengan segala keterbatasan, penulis telah berupaya semaksimal mungkin

dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun, penulis menyadari bahwa skripsi ini

masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi tata bahasa, penulisan, isi dan

sebagainya. Untuk itu penulis sangat berterimakasih apabila ada masukan berupa

kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Dan akhirnya

penulis berharap semoga skripsi ini dapat meemberikan manfaat bagi pembaca

dan bermanfaat dalam dunia pendidikan.

Medan, Mei 2014 Penulis

(7)

ABSTRAK

SITI RAHMADHANI SIREGAR, NIM 1101111021 “Meningkatkan Kreativitas Menulis Siswa Dengan Menggunakan Pembelajaran Problem

Centered Learning ( PCL) pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V

SD Negeri 060874 Medan Perjuangan T.A 2013-2014”.

Adapun yang menjadi latar belakang penelitian ini adalah kurangnya kreativitas menulis siswa kelas V SD Negeri 060874 Medan Perjuangan, terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia yang disebabkan oleh beberapa faktor antara lain banyak siswa yang masih kurang dalam pemahaman terhadap cara penulisan yang benar, model pembelajaran masih kurang efektif dan tidak bervariasi, rendahnya kreativitas menulis siswa menuangkan ide dan pikiran dalam menulis karena penggunaan pendekatan yang kurang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas menulis siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi Menulis Laporan Pengamatan di kelas V SD Negeri 060874 Medan Perjuangan T.A 2013/2014.

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam 2 siklus, dimana setiap siklus dilakukan 2x pertemuan. Dalam setiap siklus dilakukan melalui 4 tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pemantauan, dan refleksi. Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 30 orang yang terdiri dari 15 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki di SD Negeri 060874 Medan Perjuangan. Objek dari penelitian ini adalah model pembelajaran Problem Centered Learning (PCL) yang diharapkan dapat meningkatkan kreativitas menulis siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi Menulis Laporan Pengamatan. Alat pengumpul data yang digunakan adalah observasi dan tes formatif.

Hal ini dapat dilihat berdasarkan analisis data observasi pada siklus I diperoleh data peningkatan kreativitas menulis siswa yaitu 21 orang siswa tergolong kreativitas rendah atau 70% dan 4 siswa tergolong kreativitas sedang atau 13.3% dan 5 siswa kreativitas tinggi atau 16.6%. Dan pada siklus II persentase kreativitas menulis siswa semakin meningkat dan sesuai dengan persentase yang ingin dicapai pada tingkat kreativitas menulis siswa, yaitu: terdapat 25 orang siswa berkreativitas tinggi atau 83.3%, 3 siswa berkreativitas sedang atau 10% dan 2 siswa berkreativitas rendah atau 6.67% dari jumlah 30 siswa keseluruhan. Hal ini dapat dilihat dari rata – rata kelas kreativitas menulis siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Centered Learning lebih baik dari sebelumnya.

(8)

i

2.2.1 Definisi Kreativitas Menulis ... 14

2.2.2 Ciri-ciri Kreativitas ... 16

2.2.3 Aspek-aspek Kreativitas ... 17

2.2.4 Fungsi Kreativitas ... 18

2.2.5 Bentuk Strategi Pengembangan Kreativitas di Sekolah 18 2.3 Model ... 19

2.4 Model Pembelajaran Problem Centered Learning (PCL)... 20

2.5 Karakteristik dan Kriteria Model Problem Centered Learning (PCL) ... 21

(9)

ii

2.7 Langkah-langkah Penggunaan Model Problem Centered

Learning (PCL) ... 23

2.8 Kelebihan dan Kekurangan Problem Centered Learning (PCL) 23 2.8.1 Kelebihan Model Problem Centered Learning (PCL) . 23 2.8.2 Kekurangan Model Problem Centered Learning (PCL) 24 2.9 Pembelajaran Bahasa Indonesia ... 25

2.10 Materi Pokok Menulis Laporan Pengamatan ... 26

2.11 Kerangka Berfikir ... 28

2.12 Hipotesis Tindakan ... 29

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 30

3.2 Subjek/objek Penelitian ... 30

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian... 30

3.4 Operasional Variabel Penelitian ... 31

3.5 Desain Penelitian ... 31

3.6 Prosedur Penelitian ... 32

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 38

3.8 Teknik Analisis Data ... 39

3.9 Jadwal Penelitian ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 42

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 69

4.3 Pembahasan Hasil Observasi Motivasi Guru ... 72

4.4 Lembar Kerja Siswa (Tes Formatif)... 73

4.5 Temuan dalam Penelitian ... 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 76

5.2 Saran ... 77

(10)

i

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ... 41

Tabel 4.1 Persentase Perolehan Skor Angket Observasi Kreativitas Pra Tindakan Awal ... 44

Tabel 4.2 Kreativitas Menulis Laporan Pengamatan Pra Tindakan ... 45

Tabel 4.3 Hasil Observasi Kreativitas Menulis Siswa Siklus I ... 52

Tabel 4.4 Kreativitas Menulis Laporan Pengamatan Siklus I ... 53

Tabel 4.5 Hasil Observasi Observasi Kreativitas Siswa Secara Klasikal Siklus I ... 54

Tabel 4.6 Penilaian Menulis Laporan Hasil Pengamatan Siswa Pada Siklus I ... 56

Tabel 4.7 Penilaian Menulis Laporan Hasil Pengamatan Siswa Pada Siklus I ... 57

Tabel 4.8 Hasil Observasi Kreativitas Menulis Siswa Secara Klasikal Siklus II ... 63

Tabel 4.9 Kreativitas Menulis Laporan Pengamatan Siklus II ... 64

Tabel 4.10 Hasil Observasi Kreativitas Menulis Siswa Secara Klasikal Siklus II ... 65

Tabel 4.11 Kreativitas Menulis Laporan Hasil Pengamatan Siswa Pada Siklus II ... 67

Tabel 4.12 Penilaian Menulis Laporan Pengamatan Siklus II ... 68

Tabel 4.13 Peningkatan Kreativitas Menulis Siswa pada Pra Tindakan Awal, Siklus I, Siklus II ... 70

Tabel 4.14 Peningkatan Kreativitas Menulis Siswa pada Pra Tindakan Awal, Siklus I, Siklus II ... 71

Tabel 4.15 Hasil Observasi Kegiatan Guru ... 72

(11)

i

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Skema Pelaksanaan PTK Model Kemmis ... 31

Gambar 4.1 Lokasi Tempat Penelitian ... 42

Gambar 4.2 Suasana Kelas Saat Observasi ... 43

Gambar 4.3 Siswa Melihat Contoh Lembar Pengamatan ... 48

Gambar 4.4 Siswa Sedang diobservasi Guru Wali Kelas V... 49

Gambar 4.5 Guru Menjelaskan Materi ... 50

Gambar 4.6 Guru dan Siswa Bersama Mengoreksi Hasil Lembar Pengamatan ... 60

(12)

i

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Penelitian ... 79

Lampiran 2 Daftar Nama Siswa ... 80

Lampiran 3 RPP Siklus I Pertemuan 1 ... 81

Lampiran 4 RPP Siklus I Pertemuan 2 ... 88

Lampiran 5 RPP Siklus II Pertemuan 1 ... 95

Lampiran 6 RPP Siklus II Pertemuan 2 ... 102

Lampiran 7 Pedoman Lembar Observasi Kreativitas Siswa ... 109

Lampiran 8 Lembar Observasi Pra Tindakan Awal ... 111

Lampiran 9 Lembar Observasi Siklus I ... 112

Lampiran 10 Lembar Observasi Siklus II ... 113

Lampiran 11 Deskriptor Penilaian Tes Formatif Menulis Siswa ... 114

Lampiran 12 Penilaian Tes Formatif Siswa Siklus I ... 117

Lampiran 13 Lembar Penilaian Tes Formatif Siswa Siklus I ... 118

Lampiran 14 Penilaian Tes Formatif Siswa Siklus II ... 119

Lampiran 15 Lembar Penilaian Tes Formatif Siswa Siklus II ... 120

Lampiran 16 Lembar Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan 1 ... 121

Lampiran 17 Lembar Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan 2 ... 123

Lampiran 18 Lembar Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan 1 ... 125

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, di mana pendidikan

merupakan usaha dan penuh tanggung jawab dari orang dewasa dalam

membimbing, memimpin, dan mengarahkan peserta didik dengan berbagai

masalah dan pertanyaan yang mungkin timbul dalam pelaksanaannya. Pendidikan

juga dapat diartikan sebagai hasil, di mana pendidikan itu merupakan tempat

untuk membawa peserta didik mencapai tingkat perkembangan optimal sesuai

dengan potensi pribadinya sehingga menjadi manusia, sesuai dengan hakiki dan

ciri-ciri kemanusiaannya.

Usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan dan budaya bangsa telah

banyak dilakukan. Untuk meningkatkan mutu pendidikan misalnya, pemerintah

telah mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan

sekarang kependidikan kurikulum 2013, beserta perangkat implementasinya untuk

meningkatkan mutu dan hasil pendidikan di Indonesia. Perangkat implementasi

yang dimaksud salah satunya adalah pengembangan model-model pembelajaran

yang diharapkan mampu mendongkrak mutu proses pembelajaran yang bermuara

pada peningkatan kualitas lulusan.

Tujuan utamanya tentu saja adalah mengembangkan mental positif

terhadap generasi bangsa di masa yang akan datang. Permasalahannya sekarang

adalah bahwa pada prakteknya di lapangan pendidikan dianggap penumpang

(14)

2

psoses pendidikan yang selama ini sebenarnya terlalu sarat materi. Berdasarkan

kenyataan di atas, timbul pertanyaan sederhana, dapatkah peningkatan mutu

pendidikan dilakukan sejalan dengan peningkatan mental dan budaya bangsa pada

para peserta didik?. Kemampuan akedemik dalam satu proses pembelajaran dapat

dilakukan jika seorang guru mampu memilih dan menggunakan model

pembelajaran yang tepat. Oleh sebab itu, pendidikan di Negara kita harus secara

tegas dalam pembelajaran dan sekaligus menjadi jiwa dan tujuan pembelajaran

tersebut. Hal ini berarti bahwa pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat

dipisahkan dari proses pembelajaran itu sendiri.

Dalam konteks persekolahan, bahasa digunakan para siswa bukan hanya

untuk kepentingan pembelajaran bahasa melainkan juga untuk mempelajari

macam ilmu pengetahuan yang diajarkan di sekolah. Pembelajaran bahasa

haruslah diorientasikan pada pembentukan kemampuan berbahasa dan

pembentukan kemampuan keilmuan yang lain. Atas dasar dua orientasi pokok ini,

pembelajaran bahasa harus dikembangkan menjadi pembelajaran yang multi

fungsi melalui penciptaan pembelajaran yang harmonis, bermutu, dan

bermartabat. Ketiga kondisi pembelajaran di atas, sayangnya belum seluruh

tercermin di dunia persekolahan kita saat ini. Dalam pembelajaran bahasa

Indonesia saja misalnya, masih banyak guru yang hanya menekankan pada aspek

peran. Kondisi ini sebenarnya bukanlah hal yang jelek jika guru mampu

melaksanakan peran-peran lainnya. Namun diakui atau tidak, masih terdapat

ketimpangan yang dialami guru ketika melaksanakan berbagai peran tersebut.

(15)

3

masih terus terfokus pada pekerjaan administrasi sekolah. pembelajaran

berlangsung dalam situasi yang kurang maksimal.

Pembelajaran bahasa Indonesia SD diarahkan untuk meningkatkan

kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan.

Di samping itu, dengan pembelajaran bahasa Indonesia juga diharapkan dapat

menumbuhkan apresiasi siswa terhadap hasil karya sastra Indonesia.

Pembelajaran bahasa Indonesia pada jenjang SD/MI mencakup komponen

kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra meliputi 4 (empat) aspek, antara

lain: mendengarkan, berbicara, membaca, menulis. Kemampuan bersastra untuk

sekolah dasar bersifat apresiatif, karena dengan sastra dapat menanamkan rasa

peka terhadap kehidupan.

Pembelajaran lain yang masih kerap dijumpai adalah pembelajaran

menulis yang berpola pikir, tulis, kontrol. Sampai saat ini pembelajaran menulis

masih menjadi bahan penelitian yang digemari. Kondisi ini sejalan dengan

kenyataan bahwa pembelajaran menulis masih menyisakan sejumlah masalah

serius. Salah satu masalah serius tersebut adalah rendahnya kemampuan peserta

didik dalam menulis. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kemampuan

menulis sejak tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi masih

memprihatinkan. Pembelajaran menulis yang seharusnya membina para peserta

didik untuk berlatih mengemukakan gagasan masih belum secara optimal

dikembangkan dan bahkan dianggap sebagai pembelajaran yang menyenangkan

bagi guru, sebab selama siswa menulis guru bisa bersantai di dalam ruang kelas,

bahkan meninggalkan ruang kelas untuk berbicara dengan dengan guru lain di

(16)

4

penilaian secara tepat kepada siswa dalam hal kemampuan menulis. Hasil tulisan

siswa terkadang hanya dinilai dari jumlah paragraf yang dihasilkan, kerapian

tulisan, dan faktor lain yang tidak esensial. Penilaian yang demikian jelas

bukanlah sebuah penilaian yang berfungsi membangun kemampuan menulis

peserta didik bahkan sebaliknya bisa menghancurkan kemampuan menulis siswa

yang sesungguhnya.

Kondisi lain yang menyebabkan siswa kurang mampu menulis adalah ,

penggunaan pendekatan menulis yang kurang tepat dan kurang kreativitas dalam

menulis. Sampai saat ini masih banyak para guru mengajarkan menulis dengan

penggunaan pendekatan gramatis sebagai pendekatan utamanya. Dalam

praktiknya, guru yang menggunakan pendekatan ini cenderung memberikan

penguatan tata bahasa dalam menulis dibanding dengan bagaimana siswa

mengemukakan gagasan dalam menulis agar lebih baik. Akhirnya, siswa mungkin

pandai bahasa namun lemah dalam isi.

Selain itu, peneliti juga mewawancarai beberapa siswa kelas V di SD

Negeri 060874 Medan Perjuangan. Beberapa siswa tersebut mengatakan bahwa

pelajaran Bahasa Indonesia terlalu banyak bercerita dan membaca sehingga para

siswa mengantuk dan bosan pada saat pembelajaran berlangsung. Peneliti melihat

bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia yang dilakukan guru di kelas masih

disajikan secara monoton melalui kegiatan ceramah dan text book oriented

sehingga banyak siswa yang kurang menunjukkan keterampilan dan kreativitas

dalam mengikuti proses belajar mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia.

(17)

5

Dalam upaya peningkatan kreativitas menulis siswa di sekolah, para guru

berkewajiban untuk dapat menciptakan kegiatan belajar yang menyenangkan dan

mampu membangun kreativitas menulis siswa yang optimal, oleh karena itu

dalam mendesain kegiatan belajar yang optimal diperlukan kecermatan guru

dalam memilih teori, model dan metode pengajaran yang akan diterapkan. Tidak

semua teori, model dan metode pengajaran cocok untuk semua mata pelajaran

yang diajarkan karena setiap mata pelajaran memiliki karekteristik tersendiri.

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia guru juga kurang mampu dalam

menciptakan situasi belajar yang menarik, sehingga dalam setiap pertemuan

pembelajaran Bahasa Indonesia terjadi proses belajar mengajar yang monoton dan

membosankan. Model pembelajaran yang dilakukan guru di kelas masih kurang

efektif dan tidak bervariasi. Guru tidak mampu mensosialisasikan model

pembelajaran yang unik dan menyenangkan ke dalam kelas. Terutama di SD

seharusnya dibuat semenarik mungkin dan menyajikan cara-cara yang mudah

dipahami oleh siswa sehingga mereka menyukai mata pelajaran IPS.

Peniliti juga mengamati proses pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas V

pada pokok bahasan Menulis Laporan Pengamatan. Siswa tampak kurang dalam

memahami cara proses penulisan yang benar saat pembelajaran. Dari jumlah 30

orang siswa yang terdiri dari 15 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki di

peroleh data, 5 orang siswa atau 16,7% yang memiiliki rasa ingin tahu cara

penulisan laporan yang benar, 5 orang siswa atau 16,7% yang sering mengajukan

pertanyaan yang baik, 4 orang siswa atau 13,3% yang memberikan banyak

gagasan terhadap suatu masalah, dan 16 orang siswa atau 53,3% yang tidak

(18)

6

Dari jumlah 30 orang siswa juga diperoleh data, 16 orang siswa atau

53,3% masih belum mencapai nilai minimal (memiliki kreativitas menulis

rendah), dan 14 orang siswa atau 46,7% telah mencapai nilai minimal (memiliki

kreativitas menulis tinggi).

Melihat kondisi di atas, proses pembelajaran menulis di sekolah harus

segera diperbaiki. Pembelajaran menulis seharusnya dikembalikan pada orientasi

yang benar yakni siswa mencintai menulis, bisa menulis, dan kreatif menulis.

Selain itu, guru harus secara kreatif menciptakan proses pembelajaran menulis

yang mendorong motivasi peserta didik berkembang sehingga siswa terpacu untuk

mau dan bisa menulis.

Berdasarkan gambaran permasalahan di atas menunjukkan bahwa

pendekatan dalam pembelajaran menulis sangat dibutuhkan dan perlu

diperbaharui guna meningkatkan kreativitas belajar siswa yang akhirnya

berdampak pada peningkatan kemampuan siswa dalam menuangkan ide dan

pikiran didalam tulisan. Dilihat dari kondisi di lapangan, maka penulis tertarik

untuk mengadakan penelitian di sekolah yang berjudul “Meningkatkan

Kreativitas Menulis Siswa Dengan Menggunakan Pembelajaran Problem

Centered Learning ( PCL) pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V

SD Negeri 060874 Medan Perjuangan T.A 2013-2014”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjelasan sebelumnya dapat dilihat bahwa tinggi rendahnya

kreativitas menulis siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berbagai faktor

(19)

7

1. Rendahnya kreativitas menulis siswa menuangkan ide dan pikiran dalam

menulis karena penggunaan pendekatan yang kurang tepat.

2. Model pembelajaran menulis yang dilakukan guru di kelas masih kurang

efektif dan tidak bervariasi.

3. Banyak peserta didik yang masih kurang dalam pemahaman terhadap cara

penulisan yang benar.

4. Kurangnya minat dan ketertarikan peserta didik dalam keterampilan

menulis.

5. Kurangnya kemampuan peserta didik untuk mengkomunikasikan pikiran

dan perasaan di dalam menulis.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah “Dengan menggunakan

model pembelajaran Problem Centered Learning (PCL) dapat meningkatkan

kreativitas menulis siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia materi “Menulis

Laporan Pengamatan” di Kelas V SD Negeri 060874 Medan Perjuangan T.A

2013-2014”.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah yang dikemukakan di

atas maka rumusan masalah yang akan diteliti dari penelitian ini adalah “Apakah

dengan menggunakan model Pembelajaran Problem Centered Learning (PCL)

dapat meningkatkan kreativitas menulis siswa pada Pembelajaran Bahasa

Indonesia materi “Menulis Laporan Pengamatan” di Kelas V SD Negeri 060874

(20)

8

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maksud tujuan penelitian ini adalah

untuk meningkatkan kreativitas menulis siswa pada pembelajaran bahasa

Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran Problem Centered

Learning (PCL) materi “Menulis Laporan Pengamatan” di kelas V semester 2

SD Negeri 060874 Medan Perjuangan T.A 2013-2014.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan tercapai setelah melakukan penelitian ini

adalah:

a. Bagi Siswa

Penelitian ini bermanfaat untuk mengarahkan cara penulisan siswa yang

benar pada pembelajaran Bahasa Indonesia , dan menambah wawasan

peserta didik dengan terjun langsung untuk menghasilkan laporan

pengamatan dalam sebuah tulisan dan mengembangkan kemampuan

siswa tersebut.

b. Bagi Guru

Penelitian ini bermanfaat untuk dapat dijadikan sebagai pengetahuan

dalam menggunakan model pembelajaran Problem Centered Learning

(PCL) untuk meningkatkan kreativitas menulis siswa dalam

menghasilkan tulisan yang bermutu pada mata pelajaran bahasa

Indonesia.

(21)

9

Menjadi bahan refrensi atau evaluasi guna meningkatkan kualitas

pendidikan di sekolah.

d. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan pengetahuan

(22)
(23)

1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan pada siswa kelas V

SD Negeri 060874 Medan Perjuangan T.A 2013/2014, maka dapat disimpulkan

bahwa terjadi peningkatan kreativitas menulis siswa dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia dengan model pembelajaran Problem Centered Learning pada pokok

bahasan menulis laporan hasil pengamatan, sehingga model pembelajaran tersebut

merupakan salah satu strategi yang efektif untuk menyampaikan materi menulis

laporan hasil pengamatan di kelas V.

Hal ini dapat dilihat berdasarkan analisis data observasi pada siklus I

diperoleh data peningkatan kreativitas menulis siswa yaitu 21 orang siswa

tergolong kreativitas rendah atau 70% dan 4 siswa tergolong kreativitas sedang

atau 13.3% dan 5 siswa kreativitas tinggi atau 16.6%. Dan pada siklus II

persentase kreativitas menulis siswa semakin meningkat dan sesuai dengan

persentase yang ingin dicapai pada tingkat kreativitas menulis siswa, yaitu:

terdapat 25 orang siswa berkreativitas tinggi atau 83.3%, 3 siswa berkreativitas

sedang atau 10% dan 2 siswa berkreativitas rendah atau 6.67% dari jumlah siswa

keseluruhan.

Siswa juga sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Problem Centered Learning. Hal ini dapat

dilihat dari rata – rata kelas kreativitas menulis siswa pada pembelajaran Bahasa

Indonesia yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Problem

(24)

2

bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Problem Centered Learning

dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang dilakukan guru dan

peningkatan kualitas hasil belajar siswa.

5.2 Saran

Kepada Kepala Sekolah SD Negeri 060874 Medan Perjuangan agar terus

membimbing dan memotivasi guru tentang penggunaan metode dan model

pembelajaran yang efektif dalam proses pembelajaran. Agar hasil belajar

maksimal dan tujuan pendidikan yang diharapkan dapat tercapai.

Dalam melaksanakan pembelajaran hendaknya guru harus selalu

mengamati keaktifan dan kreativitas peserta didik dalam mengikuti pembelajaran

dan selalu memberikan pengarahan pada siswa. Guru juga sebaiknya terus

membimbing dan mengamati siswa pada saat menulis di dalam kelas dan juga

terus membimbing siswa untuk mengemukakan gagasan siswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung.

Kepada peneliti lain yang akan mengadakan penelitian yang sejenis

sebaiknya lebih memperhatikan dalam memaksimalkan penggunaan waktu dan

(25)

3

DAFTAR PUSTAKA

Abidin. 2012. Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung : PT Refika Aditama.

Dewi, Rosmala. 2010. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan

Kelas. Medan: Pasca Sarjana UNIMED.

Guntur. 2005. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Jabrohim. 2012. Teori Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jauhari. 2013. Terampil Mengarang. Bandung: Nuansa Cendakia.

Munandar. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Murniati. 2012. Pendidikan dan Bimbingan Anak Kreatif. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani.

Idris, Tresnawati. Cerdas dan Kreatif Berbahasa Indonesia Kelas V. Jakarta: Pusat

Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasioanal.

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada

Sudijono. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrapindo Persada.

Suprijono. 2009. Cooperative Learning : Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta: PT Pustaka Belajar.

Sutikno.2013. Belajar dan Pembelajaran. Lombok : Holistica.

Tanjung, Ardial. 2005. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah ( Proposal. Skripsi,

dan Tesis) Dan Mempersiapkan Diri Menjadi Artikel Ilmiah . Jakarta:

Kencana

Rachmawati, Kurniati. 2010. Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Gambar

Gambar 3.1 Skema Pelaksanaan PTK Model Kemmis ...........................

Referensi

Dokumen terkait

Atas kehendak-Nya pula skripsi dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Dengan Menerapkan Teknik Permainan Bahasa Pada Murid Kelas V SD Negeri 2

Data pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dalam meningkatkan kreativitas siswa pada mata pelajaran PKn siswa kelas V SD Negeri II Mojoreno Kabupaten Wonogiri

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan guru, keaktifan siswa dan keterampilan menulis puisi bebas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V SD Bulu

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menulis Puisi Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas V Sd Negeri Margahurip Kabupaten Bandung Barat

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING SISWA KELAS V SD NEGERI SEKARJALAK 01 KECAMATAN

Contextual Teaching Learning Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD Kompetensi Menulis Kebahasaan”.. Orang tua dan keluarga besarku yang telah dengan tulus

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitan ini adalah untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan menulis surat resmi siswa kelas V SD Negeri Garot Aceh

pembelajaran seni budaya dalam upaya meningkatkan keterampilan guru dalam memanfaatkan sampah di SD Negeri 060877 Medan Perjuangan Kota Medan dibagi menjadi