PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI: penelitian eksperimen kuasi pada siswa kelas XI SMA negeri 3 cimahi tahun ajaran 2014/2015.

(1)

Rima Siti Halimatussadiyah, 2015

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DALAM

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

(PENELITIAN EKSPERIMEN KUASI PADA SISWA KELAS XI SMA

NEGERI 3 CIMAHI TAHUN AJARAN 2014/2015)

Skripsi

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai Gelar Sarjana S-1

Dajukan oleh:

Rima Siti Halimatussadiyah

1103117

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR HAK CIPTA

(Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Cimahi

Tahun Ajaran 2014/2015)

Oleh

Rima Siti Halimatussadiyah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

@Rima Siti Halimatussadiyah 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

(3)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu RIMA SITI HALIMATUSSADIYAH

NIM 1103117

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

(Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)

disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I,

Dr. Hj. Yeti Mulyati, M.Pd. NIP 19600809198612001

Pembimbing II,

Drs. H. Khaerudin Kurniawan, M.Pd. NIP 19660108199021001

diketahui

Ketua Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

Universitas Pendidikan Indonesia,

(4)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan menulis teks eksplanasi yang dianggap sulit dan kurang menyenangkan dikalangan siswa. Selain itu, para siswa lebih tertarik untuk menulis teks yang tergolong naratif seperti puisi dan cerpen daripada teks eksplanasi. Dalam penelitian ini, peneliti mengajukan rumusan masalah sebagai berikut (1) Bagaimana kemampuan menulis teks eksplanasi kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum menggunakan model Problem

Based Instruction (PBI)? (2) Bagaimana kemampuan menulis teks

eksplanasi kelas eksperimen sesudah menggunakan model Problem

Based Instruction (PBI) dan kemampuan menulis teks eksplanasi

kelas kontrol tanpa menggunakan model Problem Based Instruction (PBI)? (3) Apakah terdapat perbedan yang signifikan antara kemampuan menulis teks eksplanasi kelas eksperimen dan kelas kontrol? Tujuan digunakannya model Problem Based Instruction (PBI) adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks eksplanasi. Metode dan desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen kuasi (quasy experimental research) dengan desain dua kelompok kelas yaitu, kelas eksperimen yang mendapatkan perlakuan menggunakan model Problem Based Instruction (PBI) dan kelas kontrol tanpa menggunakan model Problem Based Instruction (PBI). Dalam penelitian ini, pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa kelas eksperimen yang menggunakan model Problem Based Instruction (PBI) dan siswa kelas kontrol yang tidak menggunakan model

Problem Based Instruction (PBI). Nilai rata-rata kelas eksperimen

yang semula 70,4 meningkat menjadi 80,2. Sementara nilai rata-rata kelas kontrol yang semula 69,9 meningkat menjadi 71,9 dan masih di bawah nilai KKM, karena nilai KKM di SMA Negeri 3 Cimahi matapelajaran Bahasa Indonesia adalah 75. Dengan demikian, model

Problem Based Instruction (PBI) efektif digunakan dalam

pembelajaran menulis teks eksplanasi.

(5)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

This research is motivated by the problems of writing text explanations that are considered difficult and less fun among students. In addition, students are more interested in writing narrative text classified as poetry and short stories rather than explanatory text. In this study, the researchers propose formulation of the problem as follows: (1) How is the ability to write a text explanation experimental class and control class before using the model Problem Based Instruction (PBI)? (2) How is the ability to write explanatory text after the experimental class using a model Problem Based Instruction (PBI) and the ability to write explanatory text control class without using a model Problem Based Instruction (PBI)? (3) Are there significantly different between the ability to write text explanation experimental class and control class? The purpose of the use of the model Problem Based Instruction (PBI) is to improve students' skills in writing explanatory text. Methods and designs used in this study is a quasi experimental (quasy experimental research) design with two groups of classes, namely, the experimental class who receive treatment using the model Problem Based Instruction (PBI) and grade control without using the model Problem Based Instruction (PBI). In this study, the data processing is done using Microsoft Excel. The results showed that there are significant differences between the experimental class students' ability to use the model Problem Based Instruction (PBI) and a control class that does not use a model Problem Based Instruction (PBI). The average value of the experimental class which was originally 70.4 rose to 80.2. While the average value of the original control group increased to 71.9 and 69.9 still below the KKM, because the KKM in SMAN 3 Cimahi Indonesian lesson is 75. Thus, the model Problem Based Instruction (PBI) is effectively used in learning to write explanatory text.

(6)

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR GRAFIK ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... ... 6

F. Definisi Operasional ... 6

G. Struktur Organisasi ... 6

BAB II IHWAL MODEL PROBLEM BASED INTRUCTION (PBI), PEMBELAJARAN MENULIS, TEKS EKSPLANASI) A. Ihwal Model Problem Based Intruction (PBI) ... 8

1. Hakikat Model Problem Based Intruction (PBI) ... 8

2. Pinsip-prinsip Dasar Model Problem Based Intruction (PBI) ... 9

3. Langkah-langkah Model Problem Based Intruction (PBI) ... 12

4. Keunggulan Model Problem Based Intruction (PBI) ... 16

5. Kelemahan Model Problem Based Intruction (PBI) ... 16

B. Ihwal Pembelajaran Menulis ... 17

1. Hakikat Pembelajaran Menulis ... 17

2. Fungsi Menulis ... 18

C. Ihwal Teks Eksplanasi ... 19

1. Hakikat Teks Eksplanasi ... 19

(7)

3. Langkah-langkah Membuat Teks Eksplanasi ... 22

4. Unsur-unsur Teks Ekaplanasi ... 22

5. Parameter Penilaian Menulis Teks Eksplanasi ... 23

D. Anggapan Dasar ... 26

E. Hipotesis ... 26

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ... 27

B. Teknik Pengumpulan Data ... 29

C. Instrumen Penelitian ... 30

1. Instrumen Tes ... 30

2. Instrumen Perlakuan Pembelajaran ... 34

a. Ancangan Model ... 35

b. Skenario Pembelajaran ... 38

D. Teknik Pengolahan Data ... 47

1. Uji Reliabilitas ... 47

2. Uji Normalitas ... 49

3. Uji Homogenitas ... 50

4. Uji Hipotesis ... 50

E. Populasi dan Sampel ... 50

1. Populasi ... 50

2. Sampel Penelitian ... 51

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 52

1. Deskripsi Data Penelitian ... 53

a. Analisis Teks Eksplanasi Pretest Kelas Eksperimen ... 53

b. Analisis Teks Eksplanasi Posttest Kelas Eksperimen ... 54

c. Analisis Teks Eksplanasi Prretest Kelas Kontrol ... 57

d. Analisis Teks Eksplanasi Posttest Kelas Kontrol... 58

e. Data Pretest Kelas Eksperimen... 61

f. Data Posttest Kelas Eksperimen... 62

g. Data Pretest Kelas Kontrol... 64

(8)

2. Deskripsi Propil Kemampuan Menulis (Angket)... 67

B. Pengujian Persyaratan Analisis Data ... 71

1. Uji Reliabilitas Data ... 71

2. Uji Normalitas Data ... 84

3. Uji Homogenitas... 91

4. Uji Hipotesis... 95

C. Pembahasan Hasil Penelitian... 97

BAB V SIMPULAN, IMPIKASI, DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 101

B. Impikasi dan Rekomendasi ... 102

DAFTAR PUSTAKA ... 103

(9)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Peggunaan Model Problem Based Instruction di UPI ... 1

Tabel 2.1 Sintaks PBI ... 13

Tabel 2.2 Konjungsi dan Maknanya ... 23

Tabel 2.3 Parameter Penilaian Menulis Teks Eksplanasi ... 23

Tabel 3.1 Desain Penelitian ... 28

Tabel 3.2 Lembar Soal Pretest ... 30

Tabel 3.3 Format Penilaian Menulis Teks Eksplanasi ... 31

Tabel 3.4 Penjabaran Format Penilaian Menulis Teks Eksplanasi ... 31

Tabel 3.5 Ancangan Model ... 35

Tabel 3.6 Pertanyaan Wawancara ... 36

Tabel 3.7 Pertanyaan Angket Kelas Eksperimen ... 37

Tabel 3.8 Skenario Pembelajaran Kelas Eksperimen ... 38

Tabel 3.9 Format ANAVA ... 47

Tabel 3.10 Tabel Guilford ... 48

Tabel 3.11 Penilaian Acuan Kriteria dengan Skala Empat ... 48

Tabel 3.12 Tabel Liliefors ... 49

Tabel 3.13 Sebaran Data Sampel ... 51

Tabel 4.1 Kriteria PAP Skala Lima (Nurgiyantoro, 2009: 5) ... 52

Tabel 4.2 Nilai Rata-rata Pretest Kelas Eksperimen ... 61

Tabel 4.3 Nilai Rata-rata Posttest Kelas Eksperimen ... 63

Tabel 4.4 Nilai Rata-rata Pretest Kelas Kontrol ... 64

Tabel 4.5 Nilai Rata-rata Posttest Kelas Kontrol ... 66

Tabel 4.6 Hasil Angket Siswa Pretest Kelas Eksperimen ... 68

Tabel 4.7 Hasil Angket Siswa Posttest Kelas Eksperimen ... 68

Tabel 4.8 Hasil Angket Siswa Pretest Kelas Kontrol ... 70

Tabel 4.9 Hasil Angket Siswa Posttest Kelas Kontrol ... 70

Tabel 4.10 Data Skor Uji Antarpenimbang Data Pretest Kelas Eksperimen ... 71

Tabel 4.11 Format ANAVA Data Pretest Kelas Eksperimen ... 74

Tabel 4.12 Data Skor Uji Antarpenimbang Data Pretest Kelas Kontrol ... 75

Tabel 4.13 Format ANAVA Data Pretest Kelas Kontrol ... 77

(10)

Tabel 4.15 Format ANAVA Data Posttest Kelas Eksperimen ... 81

Tabel 4.16 Data Skor Uji Antarpenimbang Data Posttest Kelas Kontrol ... 81

Tabel 4.17 Format ANAVA Data Posttest Kelas Kontrol ... 84

Tabel 4.18 Uji Normalitas dengan Uji Liliefors Data Tes Awal (Pretest) Kelas Eksperimen ... 85

Tabel 4.19 Uji Normalitas dengan Uji Liliefors Data Tes Akhir (Posttest) Kelas Eksperimen ... 86

Tabel 4.20 Uji Normalitas dengan Uji Liliefors Data Tes Awal (Pretest) Kelas Kontrol ... 88

Tabel 4.21 Uji Normalitas dengan Uji Liliefors Data Tes Akhir (Posttest) Kelas Kontrol ... 89

Tabel 4.22 Uji Homogenitas Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 91

Tabel 4.23 Uji Homogenitas Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 93

Tabel 4.24 Uji t Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 96

(11)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Kategori Cukup ... 53

Gambar 4.2 Kategori Baik ... 54

Gambar 4.5 Kategori Sangat Baik ... 57

Gambar 4.8 Kategori Kurang ... 59

Gambar 4.9Kategori Cukup ... 60

(12)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK

(13)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Tes Awal dan Tes Akhir ... 106

Lampiran 2 Perangkat Pembelajaran ... 173

Lampiran 3 Surat Izin ... 179

(14)

1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya manusia menggunakan bahasa sebagai alat utama dalam menjalin hubungan dengan manusia lainnya, hal inilah yang disebut sebagai proses komunikasi antarmanusia. Proses komunikasi antarmanusia tidak bisa dilepaskan dari bahasa dan bahasa itu sendiri terdiri atas empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu berbicara, membaca, mendengar, dan menulis. Dari keempat aspek tersebut yang paling sulit dikuasi oleh manusia adalah menulis, karena proses menulis melibatkan berbagai aspek.

Alwasilah (2003, hlm. 43) menuturkan bahwa “menulis adalah sebuah kemampuan, kemahiran, dan kepiawaian seseorang dalam menyampaikan gagasannya ke dalam sebuah wacana agar dapat diterima oleh pembaca yang heterogen baik secara intelektual maupun sosial”. Dengan kata lain menulis adalah proses kegiatan seseorang dalam menyalurkan ekspresi pikiran, dan ide ke dalam bentuk tulisan, dan secara tidak langsung hal ini menjadi suatu wadah komunikasi.

Menurut Restuti (2013, hlm. 85) “teks eksplanasi adalah teks yang menerangkan atau menjelaskan mengenai proses atau fenomena alam maupun social”. Kosasih (2014, hlm. 178) menjelaskan bahwa “teks eksplanasi kompleks adalah teks yang menjelaskan hubungan peristiwa atau proses terjadinya sesuatu (secara lengkap)”. Dengan demikian teks eksplanasi adalah teks yang menjabarkan suatu proses terjadinya fenomena alam maupun sosial secara lengkap. Teks eksplanasi dapat menjadi suatu wadah informasi bagi masyarakat mengenai fenomena-fenomena alam dan sosial yang terjadi di sekitar masyarakat. Dengan kata lain peserta didik harus diajarkan cara menulis teks eksplanasi agar dapat memberi informasi kepada sesama maupun masyarakat luas.

(15)

2

peserta didik. Salah satu kendala itu adalah peserta didik kesulitan mengungkapkan pikiran, ide, pengalaman, dan pengetahuannya ke dalam bentuk tulisan. Oleh karena itu, guru dapat menggunakan metode-metode yang bisa menjadi metode alternatif dalam pembelajaran menulis, seperti: metode langsung, metode komunikatif, metode integratif, metode tematik, metode konstruktivistik, dan metode kontekstual.

Di dalam kurikulum 2013, teks eksplanasi digunakan sebagai teks yang dipelajari para peserta didik. Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang baru di dalam dunia pendidikan. Masih banyak para guru dan peserta didik yang masih belum memahami teks eksplanasi, oleh karena itu peneliti berinisiatif untuk melakukan sebuah penelitian mengenai teks ekspalanasi dengan menggunakan model

Problem Based Instruction, dengan metode penelitian berupa metode eksperimen

semu (Quasy Experiment). Terpilihnya PBI sebagai model pembelajaran yang digunakan pada penelitian dikuatkan dengan pernyataan Rusman (2012, hlm. 234) bahwa “guru harus menggunakan proses pembelajaran yang akan menggerakkan peserta didik menuju kemandirian, kehidupan yang lebih luas, dan belahar sepanjang hayat.”

Problem-based instruction adalah model pembelajaran yang berlandaskan paham

konstruktivistik yang mengakomodasi keterlibatan peserta didik dalam belajar dan pemecahan masalah otentik (Arends et al., 2001). Meurut Aisyah (2003, hlm. 14-15) model problem-based instruction adalah salah satu model pembelajaran yang dapat membangkitkan aktivitas dan nalar peserta didik, sehingga kreativitas peserta didik dapat berkembang secara optimal.

(16)

3

dimaksudkan demi merangsang ide dan gagasan para peserta didik dalam menulis teks eksplanasi.

Alasan peneliti memilih model problem based instruction (PBI) ini adalah:

1) peneliti ingin melakukan penelitian yang belum pernah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu mengenai menulis teks eksplanasi;

2) model problem based instruction lebih menarik pemikiran-pemikiran peserta didik terkait masalah-masalah yang terjadi di sekitar peserta didik khususnya di negara Indonesia dan disebabkan oleh fenomena alam maupun sosial sehingga peserta didik menulis teks eksplanasi berdasarkan informasi hangat dan model ini belum terlalu ramai digunakan dalam penelitian;

3) model problem based instruction belum pernah digunakan pada penelitian menulis teks eksplanasi maupun pada penelitian lainnya, oleh karena itu peneliti semakin tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan model PBI untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam menulis teks eksplanasi.

4) di UPI sendiri skripsi dengan penelitian yang menggunakan model problem

based instruction baru terdapat 28 penelitian yaitu:

Tabel 1.1

Peggunaan model problem based instruction di UPI

NO JURUSAN JUMLAH

1 Pendidikan Fisika 11

2 Pendidikan Matematika 5

3 Pendidikan Ekonomi dan Koperasi 3

4 Pendidikan Teknik Elektro 3

5 Pendidikan Teknik Mesin 2 2

6 Pendidikan Biologi 2

7 Pendidikan Kesejahteraan Keluarga 1

(17)

4

5) peneliti berharap agar hasil dari peneitian berguna bagi para guru demi kelangsungan pembelajaran menulis teks eksplanasi di kelas.

Hal yang semakin memperkuat minat penulis dalam melakukan penelitian menggunakan model problem based instruction pada pembelajaran menulis teks eksplanasi yakni pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya model problem based instruction sering digunakan pada matapelajaran MIPA seperti matematika, fisika, dan kimia, sedangkan pada matapelajaran Bahasa Indonesia khususnya pembelajaran menulis teks eksplanasi model ini sangat minim penggunaannya. Berikut adalah salahsatu penelitian yang berkaitan dengan pembelajaran menulis teks eksplanasi.

1. Vionita, Y. P. (2014). Model pembelajaran berbasis masalah dalam kegiatan menulis teks eksplanasi (Penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung). (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia.

Dengan demikian, peneliti berbaharap peserta didik dapat menulis teks eksplanasi sesuai dengan KD 4.2 memproduksi teks eksplanasi kompleks yang koheren sesuai dengan karakteristik yang akan dibuat baik secara lisan mupun tulisan.

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS

EKSPLANASI (Karangan Eksperimen Semu pada Siswa Kelas XI SMA

Negeri 3 Cimahi Tahun Ajaran 2014-2015)”.

B. Identifikasi Masalah

Peneliti menuliskan beberapa identifikasi masalah berdasarkan latar belakang masalah sebagai berikut.

1. Kurangnya minat peserta didik dalam menulis, khususnya menulis teks eksplanasi.

(18)

5

kesulitan dalam menuangkan ide-ide dan gagasan dalam menulis teks eksplanasi. Oleh karena itu penulis menggunakan model problem based

instruction untuk mengatasi hal tersebut.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti merumuskan rumusan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana kemampuan menulis teks eksplanasi kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum menggunakan model Problem Based Instruction (PBI)? 2. Bagaimana kemampuan menulis teks eksplanasi kelas eksperimen sesudah

menggunakan model Problem Based Instruction (PBI) dan kemampuan menulis teks eksplanasi kelas kontrol tanpa menggunakan model Problem

Based Instruction (PBI)?

3. Apakah terdapat perbedan yang signifikan antara kemampuan menulis teks eksplanasi kelas eksperimen dan kelas kontrol?

D. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan menulis teks eksplanasi peserta didik dengan menggunakan model Problem Based

Intruction (PBI). Adapun tujuan berdasarkan rumusan masalah di atas, skripsi ini

disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:

1) gambaran kemampuan menulis teks eksplanasi kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum menggunakan model Problem Based Instruction (PBI); 2) gambaran kemampuan menulis teks eksplanasi kelas eksperimen sesudah

menggunakan model Problem Based Instruction (PBI) dan kemampuan menulis teks eksplanasi kelas kontrol tanpa menggunakan model Problem

Based Instruction (PBI);

(19)

6

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Manfaat Penelitian

Skripsi ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan secara praktis. Skripsi ini diharapkan bermanfaat bagi:

1) bagi peneliti, sebagai wahana penambah pengetahuan dan perencanaan skripsi yang akan dibuat pada penelitian lain di periode mendatang;

2) bagi pembaca, sebagai media informasi tentang penerapan model Problem

Based Instruction (PBI) dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi.

F. Definisi Operasional

Agar tidak menimbulkan salah menafsirkan dalam penelitian ini, maka peneliti beranggapan perlu adanya penjabaran definisi sebagai berikut.

1. Model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) adalah model pembelajaran yang memusatkan pada masalah kehidupan yang bermakna bagi peserta didik, peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog.

2. Menulis adalah proses penyampaian ide atau gagasan ke dalam sebuah tulisan.

3. Teks eksplanasi adalah teks yang berisi penjelasan mengenai proses terjadinya fenomena alam atau sosial.

4. Kemampuan menulis teks eksplanasi adalah suatu proses belajar yang mencakup kegiatan mengamati, menilai, dan menggambarkan sebuah fakta suatu fenomena ke dalam sebuah teks eksplanasi.

G. Struktur Organisasi

(20)

7

(21)

27

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen semu (Quasy Experiment). Subana dan Sudrajat (2001, hlm. 95) mengemukakan bahwa “metode penelitian eksperimen semu merupakan metode penelitian yang menguji hipotesis berbentuk komparatif atau perbandingan melalui manipulasi variabel independen (misalnya

treatment, stimulus, kondisi) dan menguji perubahan yang diakibatkan oleh

pemanipulasian tersebut.”

Zainal (2014, hlm. 74) menjelaskan bahwa tujuan dari eksperimen semu adalah untuk memprediksi keadaan yang dapat dicapai melalui eksperimen yang sebenarnya, tetapi tidak ada pengontrolan dan/atau manipulasi terhadap seluruh variabel yang relevan. Eksperimen semu banyak digunakan dalam penelitian pendidikan dengan desain pretes-postes karena variabel-variabelnya banyak yang tidak bisa diamati, seperti kematangan, efek pengujian, regresi, statistik, dan adaptasi. Begitu juga penelitian mengenai masalah-masalah sosial, seperti kenakalan, keresahan, merokok, jumlah penderita penyakit jantung, yang mana kontrol dan manipulasitidak selalu dapat dilaksanakan.

(22)

28

Penelitian eksperimen semu yang penulis akan lakukan adalah penelitian dengan menggunakan Randomized Pretest-Posttest Control Group Design. Zainal (2014, hlm. 81) mengemukakan bahwa desain ini menggunakan dua kelompok subjek yang dibentuk secara acak dan diasumsikan memmiliki karakteristik yang sama (homogen). Satu kelompok diberi perlakuan (eksperimen). Sementara yang satunya lagi dijadikan sebagai kelompok kontrol. Pada kedua kelompok tersebut diberikan pretes (tesnya sama). Kemudian diberikan perlakuan khusus untuk kelompok eksperimen, dan akhirnya dilakukan postes (tesnya sama). Hasil kedua postes dibandingkan atau diuji perbedaannya, begitu juga antara prates dan postes pada masing-masing kelompok. Jika antara kedua postes dan antara prates dengan postes pada kelompok eksperimen menunjukkan perbedaan, maka terdapat pengaruh dari perlakuan yag diberikan.

Desain Randomized Pretest-Posttest Control Design digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.1

Desain Penelitian

Kelompok Pretest Treatment Posttest

Eksperimen (E) O1 Xe O2

Kontrol (K) O3 Y O4

Keterangan:

E = Kelas eksperimen

K = Kelas kotrol

O1 = Tes awal (pretest kelas eksperimen)

O2 = Tes akhir (posttest kelas eksperimen)

O3 = Tes awal (pretest kelas kontrol)

O4 = Tes akhir (posttest kelas kontrol)

(23)

29

Y = Perlakuan tanpa menggunakan model Problem Based Instruction (PBI)

B. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Ali (1985, hlm. 91), penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan terhadap objek, baik secara langsung maupun tidak langsung, menggunakan teknik yang disebut dengan “Pengamatan atau Observasi. Teknik ini banyak digunakan, baik dalam penelitian sejarah (historis), deskriptif ataupun eksperimental, karena dengan pengamatan memungkinkan gejala-gejala penelitian dapat diamati dari dekat.

Pelaksanaan pengamatan menempuh tiga cara uatama, yaitu:

a. Pengamatan langsung (direct observation), yaitu pengamatan yang dilakukaan tanpa perantara (secara langsung) terhadap obyek yang diteliti, seperti mengadakan pengamatan langsung terhadap proses belajar mengajar di kelas.

b. Pengamatan tak langsung (indirect observation), yakni pengamatan yang dilakukan terhadap suatu obyek melalui perantaraan suatu alat atau cara, baik dilaksanakan dalam situasi sebenarnya maupun buatan.

c. Partisipasi, yaitu pengamatan yang dilakukan dengan cara ikut ambil bagian atau melibatkan diri dalam situasi obyek yang diteliti. Cara ini biasanya banyak digunakan terutama dalam penelitian psikologi, sosiologi maupun anthropologi, namun demikian dalam penelitian lapangan pendidikan pun banyak digunaka teknik ini.

Dari ketiga cara di atas peneliti memilih menggunakan ketiga-tiganya, karena ketiga cara tersebut sangat berpegaruh penting dalam penelitian eksperimen yang peneliti lakukan.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes dan observasi yang akan menghasilkan data kuantitatif (primer) dan data kualitatif (sekunder).

(24)

30

Tes pertama dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam menulis teks eksplanasi sebelum mendapatkan perlakuan (treatment). Tes kedua dilakukan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan peserta didik menulis teks eksplanasi sesudah mendapatkan perlakuan (treatment). Setelah hasil tes diperoleh kemudian data tersebut dinilai oleh tiga orang penilai (Peneliti, guru Bahasa Indonesia, dan Seorang Mahapeserta didik Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia).

C. Instrumen Penelitian

Sugiyono (2011, hlm. 102) mengemukakan bahwa instrumen adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam peelitian ini adalah instrumen perlakuan dan instrumen pengumpulan data. Berikut adalah uraian megenai instrumen penelitian:

1. Instrumen Tes

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes (lembar soal dan format instrumen penilaian) dan observasi (format observasi). Berikut adalah pemaparan dari instrumen yag dimaksud.

1) Lembar Soal

Informasi awal dan akhir mengenai pemahaman dan penguasaan kemampuan menulis teks eksplanasi dapat dilihat dari data kuantitatif yang diperoleh dari tes. Soal yang digunakan untuk tes awal dan teks akhir pada penelitian ini disamakan. Berikut adalah lembar soal yang digunakan dalam pretest dan posttest.

Tabel 3.2

Lembar Soal Pretest

Kerjakan soal berikut pada selembar kertas!

Tulislah sebuah teks eksplanasi pada selembar kertas dengan ketentuan berikut. 1. Pilihlah salah satu fenomena alam maupun sosial dibawah ini untuk dijadikan

pembahasan dalam teks eksplanasi yang ditulis.

(25)

31

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sebagainya.

b. Fenomena sosial, berupa: Kemacetan, Korupsi,dan lain sebagainya. 2. Aspek yang akan dinilai adalah sebaga berikut.

a. Kesesuaian isi dengan tema;

b. Kepaduan makna dan kepaduan bentuk (koherensi dan kohesif); c. Tata bahasa dan kefektifan kalimat;

d. Ketepatan diksi (pilihan kata; e. Ketepatan ejaan dan tanda baca.

“SELAMAT MENGERJAKAN”

2) Instrumen Penilaian Tes

Setelah tes dilaksanakan, hasil tes tersebut akan dinilai dengan memperhatikan instrumen atau panduan kriteria penilaian menulis teks eksplanasi sebagai berikut.

Tabel 3.3

Format Penilaian Menulis Teks Eksplanasi

No Unsur yang dinilai Skor

1. Isi dan relevansi isi dengan teks paragraf 30

2. Kepaduan makna dan kepaduan bentuk

(koherensi dan kohesi) 25

3. Tata bahasa dan keefektifan kalimat 20

4. Ketepatan diksi 15

5. Ketepatan ejaan dan tanda baca 10

Jumlah Skor Maksimum 100

Disadur dari: (Nurgiyantoro, 2010:441)

Berikut adalah penjabaran dari format penilaian menulis teks eksplanasi di atas. Tabel 3.4

Penjabaran Format Penilaian Menulis Teks Eksplanasi

Aspek yang Dinilai Skor Kriteria

(26)

32

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dengan teks

paragraf

tema;

24 Baik: isi gagasan dengan tema, namun kurang relevan;

18 Cukup: isi gagasanyang dikemukakan kurang lengkap, namun relevan dengan tema;

12 Kurang: isi gagasan yang diemukakan kurang lengkap, dan kurang relevan dengan tema;

6 Sangat kurang: permasalahan yang diangkat tidak ada sama sekali, tidak layak untuk dinilai.

Kepaduan makna dan kepaduan bentuk (koherensi dan kohesi)

25 Sangat baik

- hubungan antarkalimat dalam paragraf tersusun dengan baik, urutannya logis dan sistematis (koheren);

- Penggunaan kata penghubung yang sesuai (kohesif), tidak ada kesalahan penggunaan kata penghubung;

20 Baik

- hubungan antarkalimat dalam paragraf tersusun dengan baik, namun urutannya kurang baik;

- ditemukan satu kesalahan penggunaan kata penghubung;

15 Cukup

- hubungan antarkalimat dalam paragraf kurang terorganisasi dengan baik, namun ide utama terihat;

- ditemukan sedikit penggunaan kata penghubung yang kurang tepat (ditemukan 2-3 kesalahan penggunaan kata penghubung);

10 Kurang

(27)

33

terpotong-potong, sehingga makna menjadi kabur;

- ditemukan 4-5 kesalahan penggunaan kata penghubung;

5 Sangat kurang

- hubungan antar kalimat dan paragraf tidak terorganisasi, tidak layak dinilai;

- penggunaan kata penghubung yang tidak tepat (semuanya salah).

Tata bahasa dan keefektifan kalimat

20 Sangat baik: mengasai tata bahasa (peggunaan kata berimbuhan, kata ulang, kata majemuk atau singkatan/akronim yang tepat) dan kalimat efektif; 16 Baik: ada satu penggunaan kata berlebihan, kata

ulang, kata majemuk, atau singkatan, dan kalimat efektif yang kurang tepat (hanya satu kesalahan); 12 Cukup: ada beberapa penggunaan kata

berimbuhan, kata ulang, kata majemuk, atau singkatan, dan kaliatefektif yang kurang tepat (2-3 kesalahan);

8 Kurang: banyak menggunakan kata berimbuhan, kata ulang, kata majemuk, atau singkatan serta kefektifan kalimat yang tidak tepat (4-5 kesalahan); 4 Sangat kurang: tidak menguassai ketatabahasaan

(penggunaan kata berimbuhan, kata uang, kata majeuk, atau singkatan) dan kalimat efektif, semuanya salah.

Ketepatan diksi 15 Sangat baik: diksi yang digunakan semuanya tepat (semuua menggunakan kata baku, denotasi, dan kata khusus);

(28)

34

9 Cukup: ada 2-3 kesalahan penggunaan kata baku, denotasi, atau kata khusus;

6 Kurang: ada 4-5 kesalahan penggunaan kata baku, denotasi, atau kata khusus;

3 Sangat kurang: semua kata tidak menggunakan kata baku, denotasi, dan kata khusus (menggunakan kata tidak baku, konotasi, atau kata umum);

Ketepatan ejaan dan tanda baca

10 Sangat baik: menguasai aturan penulisan (ejaan, dan tanda baca);

8 Baik: hanya terjadi satu kesalahan ejaan dan tanda baca;

6 Cukup: terjadi 2-3 kesalahan ejaan dan tanda baca: 4 Kurang: terjadi 4-5 kesalahan ejaan dan tanda

baca;

2 Sangat kurang: tidak menguasai ejaan dan tanda baca (semuanya salah).

Disadur dari: (Nurgiyantoro, 2010: 441) dengan beberapa tambahan dan modifikasi disesuaikan keperluan penelitian. Khajar (2012, hlm. 62).

2. Instrumen Perlakuan Pembelajaran

Instrumen perlakuan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja peserta didik (LKS), dan permasalahan- perasalahan terkait fenomena alam dan sosial yang sedang terjadi di Indonesia.

(29)

35

alam dan sosial yang sedang terjadi di Indonesia, diantaranya adalah: (1) Banjir; (2) Korupsi; (3) Kemacetan; dan lain-lain.

a. Ancangan Model

Tabel 3.5

Ancangan Model

Teknik

Pengumpulan

Data

Tujuan Sasaran Instrumen/Indikator

Wawancara Mengetahui propil

pembelajaran menulis teks eksplanasi

Guru 1. Bagaimana respon peserta didik terhadap pembelajaran menulis ketika Anda

mengajar?

2. Dalam pembelajaran menuis, jenis menuis apa yang paling diminati peserta didik? 3. Bagaimana antusisme peserta

didik ketika diberi materi maupun tugas menulis teks eksplanasi?

4. Menurut Anda, apa saja kesulitan peserta didik dalam menulis teks eksplanasi? 5. Apakah peserta didik perlu

bimbingan khusus dalam menulis teks eksplanasi? 6. Metode apakah yang Anda

terapkan di kelas? 7. Bagaimana karakteristik

(30)

36

pembelajaran menulis teks eksplanasi diterapkan bagi peserta didik?

9. Bagaimana hasil menulis teks eksplanasi peserta didik? 10. Bagaimana memotivasi

peserta didik untuk menyukai pemelajaran menulis teks eksplanasi?

Angket Mengetahui pengalaman

1. Apakah kamu menyukai pelajaran Bahasa Indoensia? 2. Apa pendapat kamu tentang

teks eksplanasi?

3. Apakah kamu pernah menulis teks eksplanasi? Jika ya, teks eksplanasi dengan fenomena apa yang pernah kamu tulis? 4. Menurut kamu, menulis teks

eksplanasi itu seperti apa? 5. Apakah kamu pernah

diajarkan menuis teks eksplanasi menggunakan media (selain buku teks) oleh gurumu?

RPP Merincikan langkah-langkah pembelajaran

Guru Langkah-langkah atau

metode/model pembelajaranyang digunakan terlampir

Tabel 3.6

Pertanyaan Wawancara

(31)

37

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mengajar?

2. Dalam pembelajaran menuis, jenis menuis apa yang paling diminati peserta didik?

3. Bagaimana antusisme peserta didik ketika diberi materi maupun tugas menulis teks eksplanasi?

4. Menurut Anda, apa saja kesulitan peserta didik dalam menulis teks eksplanasi?

5. Apakah peserta didik perlu bimbingan khusus dalam menulis teks eksplanasi?

6. Metode apakah yang Anda terapkan di kelas?

7. Bagaimana karakteristik belajar peserta didik dengan metode yang Anda terapkan?

8. Bagaimana sebaiknya pembelajaran menulis teks eksplanasi diterapkan bagi peserta didik?

9. Bagaimana hasil menulis teks eksplanasi peserta didik?

10. Bagaimana memotivasi peserta didik untuk menyukai pemelajaran menulis teks eksplanasi?

Tabel 3.7

Pertanyaan Angket Kelas Eksperimen

(1) Sebelum mendapat perlakuan

No Pertanyaan Alternatif Jawaban Skor

1. Apakah kamu menyukai pelajaran

eksplanasi itu mudah?

Ya Tidak

1 1 3. Apakah kamu pernah menulis teks

eksplanasi? Jika ya, teks eksplanasi dengan fenomena apa yang pernah eksplanasi itu membosankan?

Ya Tidak

(32)

38

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Apakah kamu pernah diajarkan

menuis teks eksplanasi menggunakan media (selain buku teks) oleh gurumu?

Ya Tidak

1 1

(2) Setelah mendapat perlakuan

No Pertanyaan Alternatif Jawaban Skor

1. Apakah sekarang kamu lebih menyukai kegiatan menulis teks eksplanasi dibandingkan sebelumnya?

Ya Tidak

1 1

2. Apa kamu menyukai model Problem

Based Instruction (PBI) dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi ?

Instruction (PBI) dalam menulis teks

eksplanasi? Jika ya, masalah pada fenomena apa yang kamu selesaikan?

Ya Tidak

1 1

4. Menurut kamu, apakah Problem Based

Instruction (PBI) memudahkanmu dalam menulis teks eksplanasi??

Ya Tidak

1 1

5. Apakah kamu jadi lebih menyukai pelajaran Bahasa Indonesia?

Ya Tidak

1 1

b. Skenario Pembelajaran

Tabel 3.8

Peserta didik Guru

Treatment-1

Pendahuluan

(33)

39

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pandangan

yang mendasari pikiran peserta didik terhadap teks eksplanasi.

penejlaskan bahwa teks eksplanasi adalah teks yang dapat menjelaskan proses terjadinya suatu fenomena dan dapat digunakan untuk menginformasikan tentang suatu fenomena alam maupun sosial kepada khalayak luas.

peserta didik untuk mengubah

Peserta didik diberi pertanyaan terkait pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya dan guru mengaitkannya dengan pembelajaran menulis teks eksplanasi.

Guru bertanya kepada peserta didik terkait pembelajaran sebelumnya dan menghubungkannya dengan menulis teks eksplanasi.

Motivasi Menginfoemasi kan tujuan dan manfaat pembelajaran menulis teks eksplanasi

Peserta didik mengetahui tjuan ddan manfaat pembelajaran menulis teks eksplanasi.

Guru

menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran secara mandiri.

Peserta didik diberi rambu-rambu terkait pembelajaran yang akan dilakukan yakni menulis teks eksplanasi.

(34)

40

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu rangsangan

kepda peserta didik terkait menulis teks eksplanasi.

tayangan yang diputar guru dengan seksama.

beberapa video feomena berupa banjir, korupsi, dan fenomena-fenomena lain yang terjadi di Indonesia.

Menanya Merangsang peserta didik

Peserta didik bertanya terkait fenomena (alam maupun sosial) yang belum diketahuinya.

Guru

mempeersilahkan peserta didik untuk bertanya terkait teks eksplansi.

Mengeksplor asi

Menulis teks eksplanasi.

- Peserta didik dibagi menjadi 7 kelompok. - Setiap kelompok

memilih salah satu fenomena alam maupun sosial yang berbeda dengan kelompok lainnya. - Peserta didik mencari

informasi dari berbagai sumber terkait fenomena yang dipilih.

(35)

41

terjadi di lebih lanjut dan lebih luas. Mengasosiasi Membuat

solusi terhadap

- Peserta didik

mendiskusiksn proses terjadinya fenomena tersebut dengan kelompok masing-masing.

- Peserta didik

mempersiapkan solusi atau penyelesaian masalah yang tepat untuk mengatasi fenoma yang terjadi. - Peserta didik

melakukan penyelidikan, melakukan analisis data, memecahkan masalah dan membuat

(36)

42

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kesimpulan.

- Peserta didik menuliskan poin penting argumen yang diungkapkan dalam

- Peserta didik membacakan poin penting argumen tersebut di papan tulis.

- Peserta didik dan guru bersama-sama

menarik kesimpulan dari berbagai argumen yang telah Penutup Menyimpulkan

hasil

pembelajaran.

- Peserta didik mengemukakan pengalamannya ketika mengikuti proses belajar mengajar. - Peserta didik bersama

guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. - Peserta didik

(37)

43

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu merangkum hasil

Orientasi Menanamkan pandangan yang mendasari pikiran peserta didik terhadap teks eksplanasi.

Peserta didik diberikan penejlaskan bahwa teks eksplanasi adalah teks yang dapat menjelaskan proses terjadinya suatu fenomena dan dapat digunakan untuk menginformasikan tentang suatu fenomena alam maupun sosial kepada khalayak luas.

Guru mengarahkan peserta didik untuk mengubah

Peserta didik diberi pertanyaan terkait pembelajaran yang telah

(38)

44

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dengan menulis

teks eksplanasi.

dilakukan sebelumnya dan guru mengaitkannya dengan pembelajaran menulis teks eksplanasi.

sebelumnya dan menghubungkannya dengan menulis teks eksplanasi.

Motivasi Menginfoemasi kan tujuan dan manfaat pembelajaran menulis teks eksplanasi

Peserta didik mengetahui tjuan ddan manfaat pembelajaran menulis teks eksplanasi.

Guru

menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran secara mandiri.

Peserta didik diberi rambu-rambu terkait pembelajaran yang akan dilakukan yakni menulis teks eksplanasi.

Mengamati Memberikan rangsangan kepda peserta didik terkait menulis teks eksplanasi.

Peserta didik mengamati poin-poin argumen pada pertemuan sebelumnya.

Guru mengarahkan siswa untuk

mengamati poin-poin argumen pada pertemuan

(39)

45

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu peserta didik

terkait penulisan teks eksplanasi.

mempersilahkan peserta didik untuk bertanya terkait

Peserta didik mencari dari berbagai sumber tentang penulisan teks eksplanasi.

Guru mengarahkan siswa untuk mencari dari berbagai

sumber terkait menulis teks ekplanasi sesuai dengan fenomena yang telah dipilih pada pertemuan sebelumnya Mengasosiasi Menulis teks

eksplanasi

Peserta didik menulis teks eksplanasi sesuai struktur, kaidah, dan unsur kebahasaan teks eksplanasi.

Guru membimbing siswa untuk menulis teks eksplanasi.

- Peserta didik saling menukarkan, membaca, dan

mengoreksi pekerjaan eman sebangkunya. - Peserta didik

(40)

46

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu - Peserta didik

membacakan teks eksplanasi yang telah dikoreksi di depan kelas.

- Peserta didik menanggapi teks diskusi yang sedang dibacakan.

berbagai argumen yang telah

dikumpulkan.

Penutup Menyimpulkan hasil

pembelajaran.

- Peserta didik mengemukakan pengalamannya ketika mengikuti proses belajar mengajar. - Peserta didik bersama

guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. - Peserta didik

(41)

47

yang akan disampaikan pada pertemuan selanjutnya.

D. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data menggunakan teknik analisis data dengan cara mengolah data hasil observasi yang telah dilaksanakan. Langkah-langkah pengolahan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Uji Reliabilitas

Nilai pretest dan nilai posttest yang sudah didapat dihitung terlebih dahulu dengan rumus berikut untuk menghitung nilai yang didapatkan dari hasil tes:

Nilai =

Σ

skor

x100

Σ

skormaksimal

Dikarenakan ada tiga orang penguji (penilai), nilai yang sudah didapat kemudian diuji dengan menggunakan uji reliabilitas antarpenimbang untuk mengukur reliabilitas penilaian antarpenguji yang satu dengan yang lainnya. Berikut adalah uji reliabilitas menggunakan prinsip format ANAVA.

Tabel 3.9

Format ANAVA

Sumber Variansi SS Db Variansi

Dari Testi (peserta didik)

N-1

Dari Penguji K-1 -

Dari Kekeliruan (N-1)(K-1)

(42)

48

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:

r11 = reliabilitas yang diceri

Vt = variasi dari testi

Vkk = variasi dari kekeliruan

Kemudian nilai dimasukan ke dalam tabel Guilford sebagai berikut.

Tabel 3.10

Tabel Guilford

Nilai Tingkat Korelasi

< dari 0,20 Tidak ada korelasi 0,20 – 0,40 Korelasi rendah 0,40 – 0,60 Korelasi sedang 0,60 – 0,80 Korelasi tinggi 0,80 – 0,90 Korelasi tinggi sekali

1,00 Korelasi sempurna

Sumber: (Subana dan Sudrajat: 2005, hlm. 104)

Setelah dilakukan uji reliabilitas antarpenimbang kemudian nilai tersebut dikelompokkan menggunakan Penilaian Acuan Kriteria (PAK) yang sering disebut dengan standar mutlak.

Nurgiyantoro dalam Khajar, 2012 (Penerapan Teknik Peta Pikiran (Mind

Mapping) dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Eksplanasi) menyebutkan

bahwa PAK yang dimaksud adalah sebagai berikut: Tabel 3.11

Penilaian Acuan Kriteria dengan Skala Empat

Nilai Ubahan Skala Empat

Keterangan 4 – 1 A – D

(43)

49

76 – 85 3 B Baik

56 – 75 2 C Cukup

10 – 55 1 D Kurang

Nurgiyantoro (2010, hlm. 254) menjelaskan bahwa PAK berusaha menafsirkan hasil tes yang diperoleh pesertadidik dengan membandingkannya dengan patokan ataukriteria yang telah ditetapkan. Nilai seorang peserta didik yang ditafsirkan dengan standar mutlak PAK sekaligus yang dibelajarkan atau yang tidak jarang diredusir menjadi penguasaan bahan ajar menunjukkan tingkat penguasaannya terhadap kompeten.

2. Uji Normalitas

Untuk mengetahui apakah data prates kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak maka harus menggunakan uji normalitas. Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan terhadap skor aawal dan akhir menulis teks eksplanasi, baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok

kotrol. Uji normalitas dilakukan menggunakan uji Liliefiros dengan  = 0,05 dan Df (derajat bebas) tidak diperlukan.

HO : data prates berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

H1 : data postes berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.

Uji Liliefors/ metode Liliefors menggunakan data dasar yang belum iolah dalam tabel distribusi frekuensi. Data ditansformasikan dalam nilai Z untuk dapat dihitung luasan kurva normal sebagai probabilitas komulatif normal. Probabilitas tersebut dicari bedanya dengn probabilitas kumulatif empiris. Beda terbesar dibanding dengan tabel Liliefors. (Hidayat, 2013).

Tabel 3.12

Tabel Liliefors

No Xi F(z) S(z) |F(z)-S(z)|

(44)

50

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3

Dst

Keterangan:

Xi = Angka pada data

Z = Transformasi dari angka ke notasi pada distribusi normal F(x) = Probabilitas komulatif normal

S(x) = Probabilitas komulatif empiris

Signifikansi uji, nilai |F(X)-S(X)| terbesar dibandingkan dengan nilai tabel Liiefors.

Jika nilai |F(X)-S(X)| terbesar < nilai tabel Liiefors, maka Ho diterima dan H1

ditolak.

Jika nilai |F(X)-S(X)| terbesar > nilai tabel Liiefors, maka Ho ditolak dan H1

diterima.

3. Uji Homogenitas varians nilai prates dan postes

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui seragam atau tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. Uji homogenitas dilakukan pada data prates dan pascates di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Syarat agar varian dikatakan homogen apabila Fhitung < Ftabel.

Fhitung =

Varians didapatkan dari perhitungan menggunakan Microsof Excel dengan menggunakan rumus =VAR, sedangkan Ftabel dihitung menggunakan Microsoft

Excel dengan rumus =F.INV.

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah Ho diterima atau ditolak. Untuk menguji hipotesis, maka dilakukan penghitungan denga menggunakan uji-T. Uji-t dapat dilakukan berdasarkan dua ketentuan berikut:

1) Jika thitung <, maka H0 ditolak dan H1 diterima

(45)

51

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah peneralisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono: 2012, hlm. 80). Jadi populasi adalah subjek yang diteliti dan segala karakteristik yang terdapat di tempat penelitian. Berdasarkan pendapat di atas, maka populasi yang dijadikan subjek penelitian ini adalah keseluruhan kelas XI SMA Negeri 3 Cimahi tahun ajaran 2014-2015.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono: 2012, hlm. 81). Jadi sampel adalah bagian dari jumlah populasi yang ada di tempat penelitian. Berdasarkan penelitian di atas, sampel dalam penelitian ini yaitu, kelas XI MIA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIA 2 sebagai kelas kontrol.

Tabel 3.13

Sebaran Data Sampel

Sampel Jumlah Jumlah

Keseluruhan Laki-laki Perempuan

Kelas Eksperimen 19 19 38

(46)

101

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN, IMPIKASI, DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan rumusan dan hasil pembahasan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksaan, dan hasil pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan menggunakan model Problem Based Instruction (PBI), peneliti mengemukakan beberapa simpulan sebegai berikut.

1. Berdasarkan perolehan nilai prates diketahui bahwa hasil kemapuan siswa dalam menulis teks eksplanasi di kelas eksperimen terlihat lebih banyak kategori cukup, yaitu 30 orang dengan presentase 89% dan diperoleh nilai rata-rata keseleruhan siswa sebesar 70,4. Sementara itu perolehan nilai pascates meningkat dengan nilai rata-rata dari keseluruhan siswa sebesar 80,2. Hal tersebut menunjukan dengan adanya model PBI kemampuan menulis teks eksplanasi siswa meningkat.

2. Berdasarkan perolehan nilai prates diketahui bahwa hasil kemapuan siswa dalam menulis teks eksplanasi di kelas kontrol terlihat lebih banyak kategori kurang, yaitu 30 orang dengan presentase 91% dan diperoleh nilai rata-rata keseleruhan siswa sebesar 69,9. Sementara itu perolehan nilai pascates sedingkit meningkat dengan nilai rata-rata dari keseluruhan siswa sebesar 71,9. Meskipun ada peningkatan di kelas kontrol, tetapi tidak sama dengan kelas eksperimen yang meningkat lebih tinggi.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis teks eksplanasi dengan menggunakan model Problem Based Instruction (PBI) pada kelas eksperimen dan kemampuan menulis teks eksplanasi siswa di kelas kontrol yang hanya menggunkan buku teks bahasa Indonesia terbitan Kemendikbud 2013 sebagai pemodelan teks. Hal ini dibuktikan dengan hasil dari uji t pada nilai pascates kelas eksperimen dan kontrol, diperoleh thitung ini

(47)

102

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Impikasi dan Rekomendasi

Berdasarkan simpulan di atas, dapat disajikan saran sebagai berikut.

(48)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abbas, N. (2004). Penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah

(problem-based instruction) dalam pembelajaran matematika di SMU.

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 10 (051): 831-840.

Aisyah, N. (2003). Efektivitas pembelajaran problem based instruction (pbi) pada

mata pelajaran matematika SLTP melalui pola kolaboratif. Jurnal Forum

Kependidikan, 23(1): 13-27.

Akdon. (2007). Modul aplikasi statistika dalam pendidikan. Bandung: Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Ali, M. (1987). Penelitian kependidikan prosedur & strattegi. Bandung: Angkasa.

Alwi, H., dkk. (2010). Tata bahasa baku bahasa indonesia. Jakarta: Balai Bahasa.

Arends, R. I. (2008). Learning to teach belajar untuk mengajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arifin, Z. (2014). Penelitian pendidikan metode dan paradigma baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Emilia, E. (2011). Pendekatan genre-based dalam pengajaran bahasa inggris:

petunjuk untuk guru. Bandung: Rizqi Press.

Eureka Pendidikan. (2015). Model problem based instruction. [Online]. Diakses dari http://www.eurekapendidikan.com/2015/02/model-problem-based-instruction.html.

Hidayat, A. (2013). Rumus liiefors. [Online]. Diakses dari http//www.statistikian.com/2013/01/rumus-liliefors.html?m=1.

Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2009). Models of teaching. Boston: Pearson.

Khajar, S. (2012). Penerapan pembeajaran inquiry degan reading infusion untuk

meningkatkan kemampuan kognitif dan mengetahui kemampuan berfikir

(49)

Khairunnisa. (2014). Penerapan teknik fastwriting dalam pembelajaran menulis

teks berita. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia.

Komalasari, K. (2014). Pembelajaran kontekstual konsep dan aplikasi. Bandung: PT Refika Aditama.

Kosasih, E. & Restuti. (2013). Mandiri bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Nurgiyantoro, B. (2010). Penilaian pembelajaran bahasa. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Nuh, M. (2013). Bahasa Indonesia wahana pengetahuan. Jakarta: Politeknik Negeri Media Kreatif.

Rusman. (2012). Model-model pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Santoso, R. E. B. (2011). Model pembelajaran problem based instruction (PBI). [Online]. Diakses dari http://www.ras-eko.com/2011/05/model-pembelajaran-problem-based_19.html.

Subana, H. M., & Sudrajat. (2005). Dasar-dasar penelitian ilmiah. Bandung: Pustaka Media.

Subana, H.M., dkk. (2005). Statistik pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Sugiyono. (2011). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

SUNY Cortland. (t.t.). Problem based instruction. [Online]. Diakses dari http://web.cortland.edu/frieda/id/IDtheories/46.html.

Syamsudin & Vismmaia S.D. (2006). Metode penelitian pendidikan bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tarigan, H. (1982). Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.

(50)

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). (2014). Pedoman penulisan karya

ilmiah. Bandung: UPI.

Vionita, Y. P. (2014). Model pembelajaran berbasis masalah dalam kegiatan

menulis teks eksplanasi (Penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas

VII SMP Kartika XIX-2 Bandung). (Skripsi). Universitas Pendidikan