• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI WPAP DENGAN TEKNIK BORDIR SEBAGAI KARYA SENI POP ART: ( Muhammad Ali Sebagai Ide Penciptaan ).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "APLIKASI WPAP DENGAN TEKNIK BORDIR SEBAGAI KARYA SENI POP ART: ( Muhammad Ali Sebagai Ide Penciptaan )."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI WPAP DENGAN TEKNIK BORDIR SEBAGAI KARYA SENI POP ART

( Muhammad Ali Sebagai Ide Penciptaan )

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Seni Rupa

Oleh:

Firma Irmansyah 1100646

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

APLIKASI WPAP DENGAN TEKNIK BORDIR SEBAGAI KARYA SENI POP ART

(Muhammad Ali Sebagai Ide Penciptaan)

Oleh :

Firma Irmansyah

1100646

Sebuah skripsi yang diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Seni dan Desain

©

Firma Irmansyah 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Firma Irmansyah, 2015. APLIKASI WPAP DENGAN TEKNIK BORDIR

SEBAGAI KARYA SENI POP ART

(Muhammad Ali Sebagai Ide Penciptaan)

Seni WPAP merupakan Pop Art Indonesia yang belakangan ini tengah digandrungi masyarakat. Dengan sajian yang unik dan menarik menjadikan WPAP mudah diterima di masyarakat, terbukti dengan berdirinya komunitas WPAP diberbagai kota di Indonesia dengan jumlah pengikut yang tidak sedikit. Hal tersebut berbanding terbalik dengan kondisi seni bordir yang dianggap kuno. Para perajin bordir di daerah khususnya lebih memilih beralih profesi dikarenakan profesi sebagai perajin bordir yang kurang menjanjikan. Ketimpangan tersebut menggugah penulis untuk menggabungkan seni WPAP dan bordir dengan tujuan memberikan refrensi baru pada media berkarya seni WPAP, serta mengangkat seni bordir. Ide atau gagasan yang diangkat dalam skripsi penciptaan ini merupakan potret legenda tinju dunia Muhammad Ali yang sangat menginspirasi. Dengan berbagai prestasi di dalam dan di luar ring tinju, menjadikan Muhammad Ali sebagai sosok yang disegani dan dihormati sampai saat ini. Metode penciptaan karya ini dilakukan dengan pendekatan Kualitatif, yaitu dengan melakukan beberapa tahapan diantaranya: observasi, wawancara dan dokumentasi. Proses penciptaan karya diawali dari proses rancangan awal, dilanjutkan dengan proses digital pada komputer dan terakhir adalah proses membordir. Visualisasi karya berupa enam buah karya seni WPAP dengan Teknik Bordir dengan berbagai ukuran yang menampilkan potret serta gerakan tinju Muhammad Ali. Dari hasil penciptaan ini diharapkan mampu mendorong semangat generasi muda untuk terus berkarya seni.

(6)

ABSTRACT

Firma Irmansyah, 2015. WPAP APPLICATION USING EMBROIDERY

TECHNIQUE AS POP ART’S ART WORK (a work inspired by Muhammad Ali)

The art of WPAP is one of the Indonesian Pop Art which lately has been popular among people. With a unique and attracting style, WPAP becomes easily accepted by the society, as what is seen since many WPAP communities in the cities in Indonesia were established, the number of followers of members keeps growing until now. That phenomenon was not anymore like in the past time when the art of embroidery was se en old-fashioned. The embroidery artist in certain area tend to leave the job regarding thet kind of profession economically is considered less-favorable. Such lameness invokes the writer to combine the WPAP art and embroidery purposely to give the new reference in the WPAP art, also to reintroduce the beauty of embroidery art. This study is insfired by the figure of Muhammad Ali whose achievements in boxing word make him a legend and get respected by people. This study also develops descriptive-qualitative method which consists of several steps such as: observation, interview, library research and documentation. The process of art creation, started with the beginning plan, continued with digitalizing process with computers and the last is embroidering. Six work of WPAP with various size of broidery technique showing the movements of Muhammad Ali in boxing are resulted. Furthermore, such creations are expected to be able to invoke people to perform arts.

(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN ………... i

KATA PENGANTAR ………..…….. ii

UCAPAN TERIMAKASIH ……….….. iii

ABSTRAK ……….…... iv

A. Latar Belakang Penciptaan……….….. 1

B. Rumusan Masalah Penciptaan……….……. 3

C. Tujuan Penciptaan……….……... 3

D. Manfaat Penciptaan……….……. 3

E. Metode Penciptaan……….……….. 4

F. Sistematika Penulisan Skripsi……….……. 4

BAB II LANDASAN PENCIPTAAN KARYA……….….…… 6

(8)

F. Profil Muhammad Ali………...……

D. Tahapan Visualisasi Karya………

47

BAB IV PROSES PENCIPTAAN, VISUALISASI DAN ANALISIS KARYA 53

A. Proses Penciptaan……….….

D. Visualisasi Karya III………. 63

(9)

DAFTAR PUSTAKA………...

79

DAFTAR ISTILAH………..

82

LAMPIRAN-LAMPIRAN………... 86

RIWAYAT HIDUP………..………... 103

SURAT KEPUTUSAN………...……….….…..

104

(10)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penciptaan

Sebuah karya seni terlahir dari proses berfikir seorang seniman yang

dituangkan ke dalam sebuah media dan menjadi identitas pencipta seni. WPAP

(Wedha’s Pop Art Potrait) merupakan suatu gaya seni melukis wajah yang terlahir

sekitar awal 90an, buah pemikiran seorang Ilustrator Wedha Abdul Rasyid.

Sebagaimana latar belakang terciptanya aliran pop art pada era Andy Warhol,

WPAP mencoba “memasyarakatkan” sebuah karya seni dengan kata lain

masyarakat tidak hanya terfokus sebagai apresiator, namun mampu berkarya

dengan gaya ini. WPAP berhasil memunculkan kekhasannya sendiri, terbukti

dengan semakin banyaknya penggiat gaya tersebut. Gaya ini mencoba

menghilangkan konsep realis yang pada umumnya terdapat pada seni melukis

wajah, dengan membagi ke dalam bidang-bidang datar yang dibentuk oleh

garis-garis imajiner. Keharusan penggunaan warna sesuai warna kulit asli “didobrak”

dengan menampilkan warna-warna yang tak lazim digunakan dalam seni melukis

wajah.

Teknik/gaya WPAP masih terbatas pada seniman tertentu dan para

pecintanya. Tetapi, semakin pesatnya dunia informasi dan teknologi, saat ini

banyak bermunculan komunitas-komunitas pecinta WPAP yang turut terlibat

dalam berkarya dan mempopulerkan gaya ini. Hal tersebut tidak terlepas dari

campur tangan sang kreator Wedha yang ikut mempelopori dan menjadi

penggerak seni WPAP tersebut. Salah satu contoh dengan menjadi narasumber

pada setiap kegiatan seminar tentang WPAP dan sebagainya. Selain itu, media

yang digunakan dalam berkarya seni WPAP terbatas pada media kertas dan cetak

mencetak. Terlebih dengan adanya berbagai software pada komputer/gadget

semakin memudahkan pengguna dalam berkarya. Hal tersebut mengakibatkan

penciptaan karya secara manual semakin ditinggalkan. Selain itu, hal tersebut pun

(11)

2

Seni bordir merupakan bagian dari ragam hias. Kegunaannya untuk

mempercantik berbagai busana dan perlengkapan rumah tangga seperti kebaya,

baju koko, seprai, sarung bantal dan lain-lain. Tidak hanya itu, Saat ini para

perajin bordir di Tasikmalaya melakukan inovasi dengan memberi sentuhan bordir

pada sandal yang tentunya memberi nilai estetik tersendiri dan banyak digemari

sampai ke luar kota. Namun, munculnya inovasi-inovasi tersebut terasa sangat

lambat bila dilihat dari usia seni membordir itu sendiri. Salah satu faktornya yaitu

sumber daya manusia yang bergelut dalam kegiatan membordir kurang

mendapatkan apresiasi dan pendidikan tentang kegiatan tersebut. Keterampilan

membordir hanya didapat secara turun temurun dari orang tua atau sanak keluarga

dan begitu seterusnya, tanpa tersentuh pendidikan yang memadai. Hal tersebut

tercermin pada hasil karya seni bordir (khususnya di daerah) yang cenderung

monoton dari generasi ke generasi. Motif-motif seperti flora, fauna, geomertis dan

yang lainnya seolah menjadi sesuatu yang wajib ada dalam kegiatan membordir.

Dengan berbagai keterbatasan tadi, para perajin seolah menutup diri terhadap

gejala-gejala sosial yang timbul di masyarakat yang seharusnya mampu dijadikan

gagasan untuk menciptakan suasana baru dalam kegiatan membordir

Kegiatan membordir hanya terbatas pada orang tertentu baik itu industri

atau pun perajin bordir rumahan yang jumlahnya relatif sedikit. Hal tersebut perlu

dimaklumi karena regenerasi perajin bordir sangat lambat. Tidak sedikit para

perajin rumahan yang beralih profesi dan enggan mewariskan keterampilan

tersebut dikarenakan kurangnya penghargaan dan pekerjaan yang tidak menentu.

Tidak hanya itu, generasi muda pun enggan bergelut dalam bidang ini karena

dianggap ketinggalan zaman. Walaupun bidang keterampilan ini sangat sederhana

dan mudah dipelajari, tetapi membutuhkan waktu yang relatif lama. Keterampilan

ini identik dengan kerja seni sehingga dibutuhkan ekstra konsentrasi, semangat,

kesabaran, niat, dan minat yang kuat dari seorang pembordir.

Subjact matter yang penulis angkat dalam skripsi penciptaan ini merupakan

legenda tinju dunia Muhammad Ali. Pemilihan subject matter didasari dari rasa

ketertarikan penulis terhadap objek Muhammad Ali yang begitu terkenal di

seantero dunia, dan juga sangat menginspirasi baik ketika berlaga di atas ring tinju

(12)

3

Sebelum melakukan proses penciptaan, penulis melakukan beberapa

penelitian yang disajikan ke dalam data hasil penelitian (Lampiran hlm.88-100 )

WPAP merupakan pop art asli Indonesia yang mencoba membangun diri

menjadi sebuah aliran yang berpengaruh di dunia kesenirupaan yang sudah

seharusnya didorong oleh bangsa Indonesia itu sendiri. WPAP dan bordir

merupakan dua hal yang berbeda baik dari sisi estetik maupun proses penciptaan.

Namun dari beberapa sisi keduanya memiliki kesamaan, yaitu baik seni WPAP

maupun Bordir keduanya menitik beratkan pada keindahan dan komposisi warna

yang menarik. Dari uraian di atas penulis tertarik menciptakan suatu karya yang

merupakan perpaduan dari seni WPAP dan Bordir yang disajikan dalam bentuk

karya seni Pop Art dan di harapkan mampu menampilkan suasana baru, baik

dalam ranah WPAP maupun Bordir serta diharapkan memicu semangat generasi

muda dalam berkarya seni.

B. Rumusan Masalah Penciptaan

Adapun beberapa rumusan masalah dalam penciptaan ini, diantaranya:

1. Bagaimana proses penciptaan WPAP dengan Teknik Bordir sebagai Karya

Seni Pop Art?

1. Mengetahui dan mendeskripsikan proses penciptaan WPAP dengan Teknik

Bordir sebagai Karya Seni Pop Art.

2. Memvisualisasikan WPAP dengan Teknik Bordir sebagai Karya Seni Pop

Art.

(13)

4

Dari penciptaan WPAP dengan Teknik Bordir sebagai Karya Seni Pop Art,

penulis paparkan beberapa manfaat, diantaranya:

1. Manfaat bagi masyarakat

a. Memperkenalkan Seni WPAP dengan Teknik Bordir kepada masyarakat

sehingga dapat diapresiasi

2. Manfaat bagi penulis

a. Menambah wawasan mengenai seni WPAP dengan teknik Bordir

b. Meningkatkan kemampuan dalam berkarya seni WPAP dengan teknik

Bordir

3. Manfaat bagi Keilmuan Seni Rupa

a. Sebagai bahan ajar yang berhubungan dengan Seni WPAP dengan Teknik

Bordir

b. Sebagai masukan dan strategi baru dalam menyampaikan materi

pembelajaran seni rupa

E. Metode Penciptaan

Dalam pembuatan skripsi penciptaan ini, penulis menggunakan metode

penelitian Kualitatif dengan melakukan beberapa tahapan proses, diantaranya

observasi, wawancara dan dokumentasi.

Dalam metode penciptaan ini, ada beberapa tahapan yang dilakukan penulis

untuk mempermudah proses berkarya. Diantara tahapan tersebut yang pertama

adalah menentukan objek/model yang akan dibuat, dilanjutkan dengan proses

digital menggunakan software Coreldraw untuk menciptakan sketsa dan hasil

akhir WPAP, pembuatan sketsa pada kain, proses bordir dengan menggunakan

mesin bordir dan terakhir proses finishing. Karakter yang ditampilkan oleh gaya

WPAP yaitu membagi proporsi wajah/objek ke dalam bidang-bidang datar yang

ditampilkan dengan komposisi warna yang menarik. Begitu pun dalam penciptaan

karya ini, penulis menampilkan karakter WPAP yang kuat namun tetap

memudahkan apresiator untuk mengenali karakter tersebut.

(14)

5

a. BAB I PENDAHULUAN

Pada bagian ini berisikan pengantar yang akan menuntun penulis dalam

penyusunan skripsi. Diantaranya terdapat latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penciptaan, manfaat penciptaan, metode penciptaan dan sistematika penulisan

skripsi.

b. BABII LANDASAN TEORI PENCIPTAAN

Pada bab ini dipaparkan secara terperinci mengenai penjelasan tentang Seni

WPAP dan Bordir. Selanjutnya menjelaskan landasan empirik penciptaan.

c. BAB III METODE PENCIPTAAN

Pada bagian ini dijelaskan metode dan langkah-langkah yang dilakukan

dalam proses penciptaan karya ini.

d. BAB IV ANALISIS VISUAL KARYA

Pada bagian ini dijelaskan analisis dan pembahasan karya penciptaan seni

WPAP dengan teknik bordir, meliputi proses sketsa, digital, bordir, serta

finishing.

e. BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bagian terakhir dalam penyusunan karya tulis ini. Pada

bab ini berisi kesimpulan dari hasil penciptaan karya dan saran atau rekomendasi

(15)

39

BAB III

METODE PENCIPTAAN A. Bagan Proses Berkarya

(16)

40

1. Pra Ide

Pra Ide Adalah keinginan untuk berkarya seni WPAP dengan Teknik Bordir

dalam kaitan pelaksanaan skripsi penciptaan.

2. Ide (gagasan)

Ide didapat dari dua sumber, yaitu:

a. Eksternal yaitu melalui kegiatan melihat, mengamati, sampai pada

pemikiran tentang apa yang diamati.

b. Internal yaitu yang didapat dari luar diri berupa memori melalui kenangan

dan pengalaman.

3. Kontemplasi (perenungan)

Merupakan daya nalar penulis untuk merenungi objek atau masalah yang

dihadapi dengan perhatian penuh hingga melibatkan pikiran dan perasaan.

Perenungan dilakukan dengan melalui studi pustaka dan kegiatan observasi.

4. Stimulasi (perangsangan)

Dorongan dan rangsangan ini diperoleh dengan mengadakan pencatatan

peristiwa, penelaahan fakta (seleksi opini) dan perancangan objek.

5. Berkarya Seni WPAP

Adalah proses inti yang didukung teori seni untuk menunjang dalam proses

berkarya seni.

6. Karya Seni

Merupakan hasil akhir dari rangkaian proses berkarya untuk selanjutnya

(17)

41

B. Bagan Proses Membordir

(18)

42

C. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam proses berkarya WPAP dengan

Teknik Bordir ini antara lain:

1. Gambar objek

Merupakan visualisasi objek yang akan dibuat karya WPAP.

Gambar 3.1 Objek Muhammad Ali

(Sumber:https://upload.wikimedia.org/

wikipedia/commons/8/89/Muhammad_Ali_ NYWTS.jpg)

2. Komputer/Laptop

Digunakan sebagai alat untuk mengolah objek awal karya.

Gambar 3.2 Laptop

(19)

43

3. Software CorelDraw

Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah objek menjadi rancangan

karya WPAP.

Gambar 3.3 Software Coreldraw

(Sumber: http://www.bimbingan.org/wp-content/uploads/2013/07/software-desain-grafis-selain-Coreldraw.jpg)

4. Printer

Alat yang digunakan untuk mencetak hasil rancangan yang telah dibuat

dalam software.

Gambar 3.4 Printer

(20)

44

5. Kertas

Digunakan sebagai media untuk mencetak hasil rancangan.

Gambar 3.5 Kertas

(Sumber: Dokumen Pribadi, 2015)

6. Gunting, Pensil dan Penggaris

Gunting digunakan untuk memotong kain, pensil dan penggaris digunakan

dalam proses transfer rancangan pada kain.

Gambar 3.6

(21)

45

7. Kain

Digunakan sebagai media berkarya seni bordir.

Gambar 3.7 Kain

(Sumber: Dokumen Pribadi, 2015)

8. Benang Bordir

Merupakan benang khusus yang digunakan dalam proses berkarya seni

bordir.

Gambar 3.8 Benang Bordir

(Sumber: Dokumen Pribadi, 2015)

9. Ring/Oval

(22)

46

Gambar 3.9 Ring

(Sumber: Dokumen Pribadi, 2015)

10. Mesin Bordir

Mesin khusus yang digunakan untuk membuat kerajinan bordir

Gambar 3.10 Mesin Bordir

(Sumber: Dokumen Pribadi, 2015)

11. Setrika

Digunakan untuk merapikan hasil bordir yang sudah selesai.

(23)

47

D. Tahapan Visualisasi Karya

Berikut ini digambarkan tahapan visualisasi karya dari awal sampai hasil

akhir karya.

1. Tahapan Visualisasi Karya I

Gambar 3.12 Tahapan Visualisasi Karya I “Potret Muda Muhammad Ali” (Sumber: (1) https://upload.wikimedia.org/

(24)

48

2. Tahapan Visualisasi Karya II

Gambar 3.13 Tahapan Visualisasi Karya II “Float Like A Butterfly Sting Like A Bee”

(25)

49

3. Tahapan Visualisasi Karya III

Gambar 3.14

Tahapan Visualisasi Karya III “Rumble In The Jungle”

(Sumber: (1)http://www.aworldofboxing.com/Bo xe rs

(26)

50

4. Tahapan Visualisasi Karya IV

Gambar 3.15

(27)

51

(Sumber: (1)http://www.greetingskit.com/8416/free -life -muha mmad-a li-picture-quotes/ (2), (3), (4)Dokumen Pribadi, 2015)

5. Tahapan Visualisasi Karya

Gambar 3.16 Tahapan Visualisasi Karya V

(28)

52

(Sumber: (1)http://altruity.co/wp-content/uploads/2015/06/Ali-Show-You-How-Great-I-A m.jpg

(2,3,4) Dokumen Pribadi, 2015)

6. Tahapan Visualisasi Karya VI

Gambar 3.17

Tahapan Visualisasi Karya VI “Masa Senja Muhammad Ali”

(29)

76

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Dalam tugas akhir ini, penulis mencoba menampilkan sebuah karya pop

yang menggambarkan beberapa kejadian penting dan menginspirasi banyak orang

dari perjalanan hidup seorang legenda tinju dunia Muhammad Ali. Karya yang dibuat yaitu Wedhas’s Pop Art Portrait (WPAP), sebuah gaya Pop Art yang

digagas oleh seniman Indonesia Wedha Abdul Rasyid, serta dieksekusi dengan

teknik bordir. karya ini mengisahkan perjalan hidup serta karir Muhammad Ali

yang diawali dari masa muda saat memulai karir tinju profesional, beberapa

kejadian bersejarah dalam hidupnya, sampai di hari tuanya saat ini.

Maka dalam Bab Kesimpulan dan Saran ini dipaparkan berdasarkan

rumusan masalah pada Bab I, sebagai berikut:

1. Proses penciptaan karya WPAP ini diawali dengan pemilihan objek yang

akan dibuat, dilanjutkan dengan proses pembuatan sketsa atau rancangan dengan

menggunakan media elektronik komputer serta software Coreldraw sebagai alat

penunjang pembuatan rancangan. Proses selanjutnya, rancangan dicetak pada

media kertas untuk selanjutnya dilakukan proses transfer objek pada kain yang

akan di bordir. selanjutnya yaitu proses bordir pada kain yang dilakukan bertahap

mengikuti pola yang telah dibuat. Setelah proses bordir selesai, proses finishing

yaitu membersihkan objek dari sisa benang dan proses setrika untuk merapikan

karya.

2. Visualisasi Karya ditampilkan dalam bingkai dengan jumlah enam buah

karya dengan tema yang berbeda pada setiap karya. Ukuran yang dibuat beragam

dan dikemas dalam bingkai untuk menambah nilai serta menghindarkan karya dari

debu dan kotoran lain. Tema yang dibuat pada karya pertama sampai terakhir,

menggambarkan secara singkat perjalanan karir Muhammad Ali baik di atas

maupun di luar arena tinju. Penggunaan warna benang disesuaikan dengan

karakter Muhammad Ali yang kuat. Oleh sebab itu, penulis lebih banyak

menampilkan warna-warna gelap pada karya.

Dalam penciptaan karya WPAP ini, penulis mencoba menggunakan bordir

(30)

77

ini, berawal dari keprihatinan penulis terhadap perkembangan seni bordir di

lingkungan penulis. para perajin bordir di daerah seolah menutup diri ditengah

pesatnya dunia teknologi saat ini, sehingga perkembangan desain atau motif

bordir terkesan monoton. Dalam proses penciptaan karya ini penulis

menggunakan mesin bordir manual. Berbeda dengan mesin bordir komputer,

penggunaan mesin bordir manual menuntut penguasaan alat serta keahlian dalam

kegiatan membordir. Oleh sebab itu dalam proses pengerjaan karya, penulis

dibantu oleh perajin yang memang telah ahli dibidangnya baik dari sisi teknik

maupun teoritik tentang bordir tersebut sehingga penulis memperoleh

pembelajaran secara langsung yang tentunya menambah wawasan serta

kemampuan dalam seni membordir.

Dalam karya penciptaan ini, penulis mencoba menggabungkan dua unsur

yang berbeda yaitu seni WPAP dengan seni bordir yang sudah ada sejak ratusan

tahun silam. Dengan penggabungan dua unsur yang berbeda ini, diharapkan

mampu merangsang generasi muda untuk berkarya seni.

Dalam proses penciptaan ini, penulis dihadapkan pada beberapa kendala

baik itu secara teknis penciptaan maupun dalam proses penulisan. Kendala yang

dihadapi salah satunya pengumpulan sumber teori, alat dan bahan dalam proses

berkarya serta kendala dalam proses membordir itu sendiri. Namun seiring proses

berlangsung, masalah tersebut dapat diatasi dan menjadi sebuah pembelajaran

bagi penulis dalam proses berkarya berikutnya.

B. Saran

Berakhirnya proses pembuatan skripsi penciptaan ini dan terciptanya karya

seni WPAP dengan teknik bordir dengan objek Muhammad Ali yang berjumlah

enam buah karya ini menyisakan pesan dan kesan sebagai pembelajaran. Banyak

nilai yang dapat diambil dari setiap proses pengerjaan, baik itu proses penulisan,

maupun proses penciptaan karya. Pada bab ini penulis mencoba memberikan

saran kepada pembaca, antara lain sebagai berikut:

1. Dalam proses pembuatan karya WPAP diperlukan kesabaran yang cukup

besar. Meskipun dimudahkan dengan komputerisasi, namun bila belum terbiasa

(31)

78

diharapkan. Selain itu, dalam hal pewarnaan biasanya sulit menentukan warna

yang pas begitupun yang dialami penulis. kendala tersebut dapat diatasi dengan

seringnya berlatih.

2. Dalam proses membordir untuk pemula sebaiknya di bawah bimbingan

ahli karena proses ini bersentuhan secara langsung dengan alat yang perlu

penanganan khusus dalam penggunaannya. Jika tidak hati-hati dan teliti,

pengguna bisa saja celaka akibat kesalahan dalam penggunaan alat. Latihan yang

harus dilakukan jika ingin menguasai teknik ini cukup lama dan dibutuhkan kerja

keras. Selain itu, penguasaan bahan pun sangat diperlukan untuk menghasilkan

karya yang berkualitas.

Setelah skripsi penciptaan ini selesai, penulis berharap karya ini dapat

diterima dan membantu dalam perkembangan seni, baik itu seni WPAP maupun

seni bordir serta menambah wawasan, pengetahuan dan menjadi motifasi untuk

terus berkarya seni. Semoga dengan terciptanya karya ini dapat menumbuhkan

apresiasi terhadap karya seni dan bermanfaat bagi penggiat seni khususnya serta

(32)

79

DAFTAR PUSTAKA

Darmaprawira, Sulasmi. 2002. Warna. Teori Dan Kreatifitas Penggunaannya. Bandung:ITB

Ebdi Sanyoto, Sadjiman. 2010. Nirmana Elemen-Elemen Seni Dan Desain. Yogyakarta:Jalasutra.

Fauzan Bahadjai, Mohammad. 2014. Moslem Athletes Stories. Jogjakarta:Indoliterasi.

Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta:Andi.

Nazir, Mohammad. 1988. Metode Penelitian. Jakarta:Ghalia Indonesia.

Poespo, Goet. 2005. Panduan Membuat Ragam Hias Motif Bordir. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

Roesbani Pulukadang, Ny. Wasia. 2009. Keterampilan Menghias Kain. Bandung:Angkasa.

Soetjipto, Katjik. 1989. Sejarah Perkembangan Seni Lukis Modern. Jakarta:DEPDIKBUD

Sony Kartika, Dharsono. 2004. Seni Rupa Modern. Bandung:Rekayasa Sains.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta.

Suhersono, Hery. 2004. Desain Bordir. Inspirasi Motif Bordir Cina. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

Suhersono, Hery. 2004. Desain Bordir. Motif Geometris. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

(33)

80

Sumber Skripsi :

Darmawan, Dani. (2015). Gitar “Fender” Dalam Pop Art (Bentuk-bentuk Gitar “Fender” Sebagai Gagasan Dalam Berkarya Seni Grafis Proses Screen

Printing Dengan Gaya Pop Art). Skripsi pada FPSD UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Sumber Internet :

[Tersedia] http://id.wikipedia.org/wiki/Wedha_Abdul_Rasyid (10/04/15- 22.30)

[Tersedia] http://www.hai-online.com/layout/set/popup/Hai/Feature/Art/Wedha-

Abdul-Rasyid-Bicara-Tentang-Pop-Art/(02/08/2015/00:32 )

[Tersedia]

http://www.hai-online.com/Hai2/Hangout-Place/What-s-On/Wedha-s-Pop-Art-Portrait-Nggak-Sekedar-T-shirt-Sablon-Biasa (02/08/2015/00:47)

[Tersedia] http://www.kompasiana.com/afthonfaarizulumam/gaya-

ilustrasi-wedha-

s-pop-art-portrait-wpap-sebagai-pengaharum-negara-indonesia_552e028e6ea834c01a8b45a9 (02/08/2015/00:44)

[Tersedia]

http://www.desainstudio.com/2010/07/mengenal-wedha-bapak-illustrator.html (01/08/2015-21:52)

[Tersedia] http://e-journal.uajy.ac.id/2397/2/1TA12209.pdf/(10-08-15/20:21)

[Tersedia]

http://www.koran-jakarta.com/?18647-wedha-abdul-https://upload.wikimedia.org /wikipedia/en/ 1/1a/Vishnu_GWK.JPG

http://haffytech.com/images/gwk.jpg

http://dgi-indonesia.com/wedhas-pop-art-portrait/

https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Kazakh _rug_chain_stitch_embroidery.jpg

http://www.mesinjahitpelita.com/sites/

(34)

Gambar

Gambar 3.2  Laptop
Gambar 3.4  Printer
Gambar 3.6 Gunting, Pensil dan Penggaris.
Gambar 3.8  Benang Bordir
+7

Referensi

Dokumen terkait

TB-06 : unytuk mencatat data jumlah suspek pasien TB yang diperiksa dahak untuk penegakkan diagnosis, ada di setiap poliklinik rawat jalan, ruang rawat inap atau UGD, yang

lalu saya coba nyari informasi di internet dan saya nemukan alamat web ini,lalu saya coba kontek ke nomer 085641355534 setelah saya coba konsultasi

Keuangan √ Sesuai dengan retensi arsip 19 Informasi tentang rencana strategis its Setiap Saat Sekretaris Institut PPID Pelaksana 2019, Sekretaris Institut √ √

Pemilihan model pembelajaran tersebut didasarkan oleh adanya penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Besse (2014) dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe

Soesilo, RIB/HIR dengan Penjelasan lengkap disertai Undang-undang/Peraturan- peraturan: Hukum Acara Perdata-Hukum Acara Pidana Peradilan Umum, (Bandung :

[r]

tamu tersebut berkaitan dengan pilihannya di Hotel Aston Braga. Penelitian ini juga berguna untuk melihat gambaran keunggulan Hotel Aston Braga dibanding para

[r]