• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Aplikasi Koda Sis dalam Kegiatan Himpunan Data Belajar Siswa : Penelitian Pra-Eksperimen Terhadap Guru BK di Beberapa SMP Kecamatan Sukasari Bandung Tahun Pelajaran 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektivitas Aplikasi Koda Sis dalam Kegiatan Himpunan Data Belajar Siswa : Penelitian Pra-Eksperimen Terhadap Guru BK di Beberapa SMP Kecamatan Sukasari Bandung Tahun Pelajaran 2013/2014."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Astoni Nurdin, 2015

ABSTRAK

Astoni Nurdin (2015). Efektivitas Aplikasi Koda Sis dalam Kegiatan Himpunan Data Belajar Siswa (Penelitian Pra-Eksperimen Terhadap Guru BK di Beberapa SMP Kecamatan Sukasari Bandung Tahun Pelajaran 2013/2014)

Penelitian didasarkan pada permasalahan aktivitas guru BK dalam kegiatan himpunan data belajar yang saat ini cenderung dilakukan secara manual. Penelitian bertujuan memperoleh gambaran empirik mengenai efektivitas aplikasi KODA Sis dalam kegiatan himpunan data belajar siswa. Pendekatan penelitian secara kuantitatif, dan desain yang digunakan yaitu pra-eksperimen pada satu kelompok. Sampelnya adalah beberapa guru BK SMP di Kecamatan Sukasari-Bandung Tahun Pelajaran 2013/2014. Aplikasi KODA Sis dikembangkan dari pendekatan konseling direktif sebagai dasar dari konsep rancangannya. Tahapan dari pendekatan konseling klinikal diadopsi sebagai nama dari fitur-fitur aplikasi KODA Sis. Hasil penelitian menunjukkan, aplikasi KODA Sis efektif meningkatkan himpunan data belajar siswa. Guru bimbingan dan konseling diharapkan untuk menggunakan aplikasi KODA Sis sebagai penunjang program kerja bimbingan dan konseling di sekolah. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangan aplikasi KODA Sis lebih lanjut ke arah pengembangan program BK.

(2)

Astoni Nurdin, 2015

ABSTRACT

Astoni Nurdin (2015). The effectiveness of KODA Sis Application in Activity of Student’s Learning Data Collection (Pre-Experiment Research Toward Guidance and Counseling Teacher in Several Junior High Schools in Sukasari Sub district, Bandung, Academic Year of 2013/2014)

This study is based on the problem of guidance and counseling teacher in activity of learning data collection which is now tend to be done in manual. This study aim to obtain empirical picture about effectiveness of KODA Sis application in activity of student’s learning data collection. The approach of study is quantitatively, and the design which is used is pre-experiment in one of group. The sample are some guidance and counseling teachers of Junior High School in Sukasari Sub district- Bandung, Academic Year of 2013/2014. KODA Sis application is developed from directive counseling approach as basic from its design concept. The stage of clinical counseling approach is adopted as a name from application features of KODA Sis. The result of study show that, KODA Sis application is effective to enhance student’s learning data collection. It is hoped that guidance and counseling teacher use KODA Sis application as work program supporting of guidance and counseling in school. For the next researchers, it is hoped that they can develop KODA Sis application further toward Guidance and Counseling development.

(3)

Astoni Nurdin, 2015

(4)

Astoni Nurdin, 2015

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH... iv

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II HIMPUNAN DATA BELAJAR SISWA DAN TEKNOLOGI DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING A. Urgensi Himpunan Data Belajar Siswa dan Teknologi dalam Bimbingan dan Konseling...9

B. Teknologi sebagai Keutuhan Kompetensi Profesional Konselor...10

C. Himpunan Data (HD)………...………..11

D. Aplikasi KODA Sis (Kombinasi Data Siswa)………...………18

E. Penelitian Terdahulu ... 23

(5)

Astoni Nurdin, 2015

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian ... 27

B. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian ... 28

C. Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional Variabel ... 29

D. Pengembangan Instrumen Penelian ... 31

E. Teknik Pengumpulan Data ... 35

F. Teknik Analisi Data Penelitian ... 36

G. Teknik Analisis Penilaian Kelayakan KODA Sis oleh Pakar IT...38

H. Teknik Analisis Penilaian KODA Sis oleh Guru BK... ... ...40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 42

B. Pembahasan ... 52

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 58

B. Rekomendasi ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 61

(6)

Astoni Nurdin, 2015

DAFTAR TABEL

Tabel Hal.

3.1 Sampel Penelitian ... 28

3.2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ... 32

3.3 Hasil Uji Validitas Butir Pernyataan ... 33

3.4 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ... 35

3.5 Koefesien Reliabilitas ... 35

3.6 Kategori Kegiatan Himpunan Data Belajar Siswa ... 37

3.7 Kisi-Kisi Penilaian Aplikasi KODA Sis ... 39

3.8 Kategori Penilaian Kelayakan Aplikasi KODA Sis ... 40

3.9 Karakteristik Penilaian KODA Sis oleh Guru BK ... 40

4.1 Perubahan Kondisi Himpunan Data Belajar Siswa Sebelum dan Setelah Penggunaan Aplikasi KODA Sis ... 48

4.2 Skor Rata-Rata Pre-Test Dan Post-Test Pada Setiap Tahapan Kegiatan Himpunan Data Belajar Siswa Sebelum dan Setelah Penggunaan Aplikasi KODA Sis ... 49

(7)

Astoni Nurdin, 2015

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal.

2.1 Mekanisme Kerja Aplikasi KODA Sis ... 20

3.1 Rancangan Penelitian ... 27

4.1 Fitur Analisis Aplikasi KODA Sis ... 42

4.2 Fitur Sintesis Aplikasi KODA Sis... 43

4.3 Fitur Diagnosis Aplikasi KODA Sis ... 44

4.4 Fitur Prognosis Aplikasi KODA Sis ... 45

4.5 Fitur Deskripsi Aplikasi KODA Sis ... 45

(8)

Astoni Nurdin, 2015

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Penelitian

Teknologi telah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia pada era globalisasi abad 21 ini. Naisbitt (1984, dalam Surya, 2011:54) mengemukakan, terdapat sepuluh kecenderungan besar yang akan terjadi di abad 21, salah satunya adalah adanya pergesaran dari teknologi yang bersifat konvensional ke teknologi tinggi. Ungkapan tersebut terbukti bahwa kehadiran teknologi telah memberikan pengaruh pada pola kehidupan manusia dari yang bersifat konvensional ke teknologi yang lebih canggih.

Teknologi telah merambah ke berbagai dimensi kehidupan manusia, termasuk dalam dimensi pendidikan. Pendidikan tidak dapat lepas dari teknologi, justru dari pendidikanlah teknologi dilahirkan, dan dengan adanya teknologi pendidikan semakin bergerak maju. Dalam bidang bimbingan dan konseling misalnya, seperti yang dilaporkan oleh Miller, et al. (2009:317) kemajuan dalam teknologi audio memunculkan penggunaan perekam kaset sebagai perangkat dalam supervisi, dan kemajuan lainnya dalam teknologi video mendorong luas penggunaan kamera video sebagai alat untuk merekam proses konseling.

ASCA (American School Counselor Association) menganalisis berbagai ekspektasi dari stakeholders yang mengindikasikan adanya reposisi arah layanan bimbingan dan konseling di abad 21 (Dahir, 2009), dan teknologi termasuk salah satu ranah yang mengalami pergeseran. Pada masa lampau, layanan konseling hanya terbatas pada konseling, konsultasi, dan koordinasi, namun pada masa kini terjadi transformasi layanan konseling yang bersifat layanan proaktif dan telah terintegrasi dengan program sekolah yang dalam pelaksanaanya ditunjang dengan peran teknologi. Teknologi telah menjadi bagian dalam layanan konseling, sekaligus menjadi ciri dari layanan konseling masa kini.

(9)

meningkatkan proses konseling. Munculnya teknologi informasi berbasis komputer telah memudahkan proses layanan konseling, baik dari segi proses seperti konseling berbasis internet, pengolahan data, manajemen data, penyimpanan data dan proses evaluasi.

Baradwaj (2011:63), dalam penelitiannya mengungkapkan munculnya teknologi informasi di berbagai bidang telah memudahkan dalam penyimpanan data dalam jumlah besar dengan berbagai format seperti catatan, file, dokumen, gambar, suara, video, data ilmiah dan format data lainya. Artinya, kehadiran teknologi terutama teknologi informasi dapat memberikan kemudahan yang besar dalam bidang bimbingan dan konseling.

Selain itu penggunaan teknologi juga dapat meningkatkan produktivitas konselor, meningkatkan pencatatan tugas, dan membantu dalam analisis data, penjadwalan, dan tugas-tugas administrasi lainnya (Creamer, 2001:7). Sebagian besar penelitian yang berkaitan dengan penggunaan teknologi dalam konseling dapat dikelompokan menjadi 3 bidang utama, yaitu; (1) pencatatan, (2) analisis data, (3) cybercounseling dan cyberlearning (Yusof, 2009).

Berdasarkan pendapat dan temuan penelitian yang telah dipaparkan, dapat dipahami bahwa teknologi memiliki peran yang sangat besar dalam menunjang pelaksanaan dan perkembangan layanan bimbingan dan konseling. Peran teknologi dalam layanan bimbingan dan konseling diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses maupun hasil layanan bimbingan dan konseling yang dilakukan. Oleh karena itu semakin baik derajat pengelolaannya maka akan semakin baik atau tinggi pula kinerja layanan yang dihasilkan.

Penggunaan teknologi dalam bimbingan dan konseling dipandang sebagai hal yang tidak dapat dihindari dan bahkan dibutuhkan (Myers dan Gibson

(10)

kesempatan bagi bimbingan dan konseling untuk menerima perkembangan teknologi (Koutsonika, 2008).

Penerapan teknologi dalam bimbingan dan konseling hendaknya tidak hanya dipahami sebagai sekedar fasilitas, namun hendaknya teknologi menjadi refleksi dari integritas seorang konselor (Kincaid, 2004: 22). Dengan demikian, teknologi informasi hendaknya menjadi bagian yang integral dan menjadi sebuah kompetensi dalam diri seorang konselor, sehingga seorang konselor tidak gagap dalam teknologi informasi.

Penerapan teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling (BK) dengan cara yang kreatif tidak dapat lepas dari konselor selaku pengguna, serta dibutuhkan sebuah kompetensi khusus, kompetensi tersebut merupakan kompetensi teknis yang terkait dengan kemampuan konselor dalam menggunakan berbagai aplikasi perangkat keras dan perangkat lunak (Sakti, 2011: 55). Penelitian yang dilakukan oleh Rainey, McGlothlin, dan Miller, (2009) terhadap 3000 orang konselor tentang pengalaman mereka menggunakan berbagai bentuk teknologi komputer, secara keseluruhan sikap mereka menunjukkan respon yang positif terhadap penggunaan komputer, dan memengaruhi kerja mereka.

Perkembangan teknologi komputer yang terus maju tidak hanya memberikan fasilitas kemudahan kepada konselor, melainkan perkembangan teknologi tersebut akan mengubah pendekatan yang bersifat tradisional dan mengubah standar kerja bagi konselor di lapangan. Atas dasar pendapat dan temuan penelitian yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bimbingan dan konseling perlu menghadirkan sentuhan teknologi informasi, sehingga layanan bimbingan dan konseling menjadi lebih efektif dan efisien .

(11)

manual, beberapa data seperti nilai hasil belajar siswa, daftar kehadiran, data IQ, data pilihan pelajaran yang disukai dan yang tidak disukai oleh siswa telah disimpan dalam bentuk soft file di dalam komputer, namun data tersebut tidak dipadukan secara bersamaan. Kendatipun 85% sekolah di bandung telah memiliki perangkat komputer (Sakti, 2011: 48).

Tidak berimbangnya rasio guru BK dan siswa menjadikan pelaksanaan kegiatan himpunan data semakin berat, menyita banyak waktu dan tenaga guru BK.Dari 53 SMP Negeri se-Kota Bandung terdapat 131 guru BK (Silalahi, 2013), dengan jumlah siswa sebanyak 49.629 siswa (informasi sekolah di kota Bandung, 2008). Artinya, rasio rata-rata guru BK dan siswa yaitu 1:379 orang, sementara rasio ideal guru BK dan siswa adalah 1:150-250 orang. Permasalahan yang lain adalah pengolahan data yang dilakukan secara manual tanpa memanfaatkan software program komputer, akan menyita banyak waktu guru bimbingan dan

konseling dan berdampak terhadap kualitas program BK yang dihasilkan, serta berpengaruh terhadap kinerja guru BK (Anni, 2012: 105).

Berdasarkan temuan yang telah diuraikan dapat disimpulkan, di sekolah khususnya ruang BK telah memiliki fasilitas komputer, namun belum dilengkapi adanya perangkat lunak khusus BK yang mendukung komputer, sehingga penggunaan bagi guru BK kurang maksimal.

(12)

produktivitas kerja guru BK dalam himpunan data belajar dapat ditingkatkan, karena komputer menawarkan berbagai keunggulan yaitu; pengolahan data dapat dilakukan dengan cepat, tingkat akurasi tinggi, kapasitas penyimpanan besar, efektif untuk tugas yang berulang-ulang, otomatis, dapat berfungsi hampir secara terus menerus, teliti dalam mendeteksi situasi menyimpang, dapat diperbaiki dan ditingkatkan (Susilowati 2011).

Aplikasi kombinasi data siswa (KODA Sis), menawarkan sebuah alternatif dalam menghimpun data. Aplikasi KODA Sis mampu mengkombinasikan berberapa data belajar siswa, mengelompokkan dan mendeskripsikan data secara otomatis. Prinsip kerja atau penggunaan aplikasi KODA Sis telah didesain dengan mudah, user atau pengguna hanya perlu untuk menyiapkan data dan memasukkannya ke dalam sebuah fitur yang terdapat dalam aplikasi KODA Sis yang telah disediakan. Aplikasi KODA Sis merupakan aplikasi yang bersifat portable, sehingga pengguna tidak perlu melakukan instal dalam menggunakannya.

Aplikasi KODA Sis sejalan dengan kegiatan bimbingan dan konseling, khususnya apabila diterapkan dalam kegiatan himpunan data belajar siswa. Desain dan fungsi yang ditawarkan oleh aplikasi KODA Sis diharapkan dapat menunjang pekerjaan guru BK, sehingga pekerjaan guru BK menjadi lebih efektif dan efisien dari segi waktu, beban kerja dan tenaga, serta diharapkan proses dan hasil dari kegiatan himpunan data menjadi lebih baik.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian

1. Identifikasi Masalah

Atas dasar uraian latar belakang penelitian, diperoleh kejelasan fokus permasalahan, sebagai berikut.

Pertama, aktivitas guru BK dalam kegiatan himpunan data belajar siswa

(13)

serta pengambilan informasi menjadi tidak efektif, menyita banyak waktu guru BK, dan berdampak pada kualitas program BK yang dihasilkan.

Kedua, aplikasi KODA Sis menawarkan alternatif dalam kegiatan

himpunan data. Berbagai keunggulan aplikasi KODA Sis diantaranya, mampu mengkombinasikan berbagai data, mengelompokkan dan mendeskripsikan data secara otomatis, serta mudah dalam penggunaanya. Aplikasi KODA Sis sejalan dengan kegiatan bimbingan dan konseling, khususnya dalam kegiatan himpunan data belajar siswa.

Ketiga, aplikasi KODA Sis belum diketahui efektivitasnya terhadap

kegiatan himpunan data, sehingga diperlukan kajian yang lebih mendalam terhadap penerapan aplikasi KODA Sis dalam himpunan data belajar siswa.

2. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi, dirumuskan masalah sebagai berikut.

“apakah aplikasi KODA Sis efektif dalam kegiatan himpunan data belajar siswa di beberapa SMP Kecamatan Sukasari Bandung, Tahun Ajaran 2013/2014?”.

Pertanyaan penelitian;

a. Bagaimanakah komponen fitur aplikasi KODA Sis? b. Bagaimanakah kelayakan sistem aplikasi KODA Sis?

c. Dengan bantuan aplikasi KODA Sis, apakah kegiatan guru BK dalam himpunan data belajar siswa menjadi lebih efektif?

C. Tujuan Penelitian

(14)

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memiliki manfaat sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan dalam menambah wawasan dan kepustakaan dan memberikan kontribusi nyata pada dunia pendidikan khususnya dalam kajian bidang bimbingan dan konseling yang terkait dengan teori himpunan data dan teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling.

2. Manfaat Praktis

Secara Praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak sebagai berikut.

a. Bagi guru bimbingan dan konseling

Diharapkan dengan menggunakan aplikasi KODA Sis, pekerjaan guru BK menjadi lebih mudah, lebih cepat, efektif dan efisien terutama dalam kegiatan himpunan data belajar siswa, sehingga waktu guru BK tidak terfokus pada kegiatan himpunan data dan dapat digunakan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan bimbingan dan konseling lainnya. b. Bagi guru mata pelajaran

Diharapkan dengan bantuan aplikasi KODA Sis, guru bimbingan dan konseling dengan mudah dapat melakukan koordinasi dan laporan kepada guru mata pelajaran terkait dengan data belajar siswa dan kegiatan belajar mengajar di sekolah, sehingga dapat meningkatkan kegiatan belajar mengajar.

c. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan penelitian ini menjadi data awal yang berguna untuk mengkaji lebih mendalam terkait teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling di sekolah.

(15)

Penulisan penelitian terdiri dari 5 bab dengan urutan dan rincian sebagai berikut.

1. Bab I menjelaskan tentang latar belakang masalah penelitian, yaitu memaparkan konteks penelitian yang dilakukan. Kemudian menjelaskan tentang identifikasi dan rumusan masalah penelitian, yang memuat identifikasi spesifik mengenai permasalahan yang diteliti. Selanjutnya menjelaskan tentang tujuan penelitian, manfaat penelitian, asumsi penelitian dan sistematika penulisan penelitian.

2. Bab II berisi tentang kajian pustaka dan memaparkan hasil penelitian yang relevan, pada bagian ini, peneliti membandingkan dan memosisikan kedudukan masing-masing penelitian yang dikaji dengan masalah yang sedang diteliti, serta mengajukan hipotesis penelitian.

3. Bab III berisi tentang metode penelitian, yaitu bagian yang bersifat prosedural, meliputi pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian dan definisi operasional variabel, pengembangan instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

4. Bab IV menyampaikan dua hal utama, yakni (1) temuan penelitian berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, dan (2) pembahasan temuan penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya.

(16)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian

Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan hasil penelitiannya disajikan dengan menggunakan angka-angka melalui perhitungan statistik (Sukmadinata, 2012:53). Desain yang digunakan yaitu pre-experiment pada satu kelompok atau one-group pre-test post-test design. Satu kelompok diobservasi pada tahap pre-test, kemudian dilanjutkan dengan treatment dan post-test (Creswell, 2012:241). Adapun rancangan eksperimen uji

keefektifan aplikasai KODA Sis dalam himpunan data belajar siswa digambarkan sebagai berikut.

Gambar 3.1 Rancangan Penelitian

Pengukuran awal kondisi kegiatan himpunan data belajar siswa meliputi beberapa tahapan, yaitu tahapan perencanaan himpunan data, pelaksanaan, evaluasi, tindak lanjut dan penyusunan laporan. Setelah aplikasi KODA Sis diujicobakan dalam kegiatan himpunan data belajar siswa, dilakukan pengukuran kembali pada masing-masing tahapan himpunan data dengan alat ukur yang sama.

Himpunan data dikatakan efektif apabila pelaksanaannya mudah, waktunya singkat, tenaga yang digunakan oleh guru BK sedikit, dan mendapatkan hasil

Pretest (AO1) Treatment (X) Posttest (AO2)

Pengukuran awal kondisi kegiatan himpunan data

sebelum penggunaan aplikasi KODA Sis

Penggunaan aplikasi KODA Sis

(17)

yang baik. Selain pengukuran terhadap kondisi kegiatan himpunan data, pada penelitian ini juga dilakukan penilaian dan kelayakan terhadap aplikasi KODA Sis oleh pakar IT dan guru BK sebagai pengguna, tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran aplikasi yang layak secara konsep dan praktis.

B. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di beberapa SMP Kecamatan Sukasari Bandung, Tahun Ajaran 2013/2014. Merujuk pada tujuan dan metode penelitian, responden dalam penelitian adalah guru BK SMP yang ada di kecamatan Sukasari yang meliputi SMP Negeri 29 Bandung, SMP Daruut Tauhiid Bandung, SMP Laboratorium UPI Bandung, SMP Kartika XIX Bandung, SMP Negeri 12 Bandung, SMP Negeri 15 Bandung, SMP Bina Darma Bandung, SMP Al-Inayyah Bandung. Dengan pertimbangan bahwa guru SMP di kecamatan Sukasari memiliki karakteristik yang sama, telah tersedianya fasilitas komputer dan data belajar siswa yang diperlukan dalam rangka himpunan data, serta disebabkan oleh terbatasnya tenaga, waktu dan biaya, maka peneliti membatasi jumlah sampel penelitian, sampel penelitian sebagai berikut.

Tabel 3.1 Sampel Penelitian

No Sekolah Jumlah

guru BK

1 SMP Negeri 29 Bandung 1

2 SMP Daruut Tauhiid Bandung 2

3 SMP Laboratorium UPI Bandung 2

4 SMP Kartika XIX Bandung 3

(18)

Sampel penelitian berjumlah 8 orang guru BK yang tersebar di 4 sekolah menengah pertama, dan dari kedelapan guru BK yang dijadikan responden, terdapat 1 orang guru BK berasal dari jurusan psikologi, tepatnya di SMP Daruut Tauhiid Bandung.

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat, kedua variabel tersebut yaitu sebagai berikut.

a. Aplikasi KODA Sis sebagai variabel independen/variabel bebas, merupakan variabel yang mempengaruhi variabel dependen.

b. Himpunan data belajar siswa sebagai variabel dependen/variabel terikat, merupakan variabel yang dipengaruhi oleh penggunaan variabel dependen.

2. Definisi Operasional Variabel

Operasional variabel diuraikan sebagai berikut. a. Aplikasi KODA Sis

Aplikasi KODA Sis merupakan perangkat lunak yang dirancang oleh peneliti untuk mengkombinasikan berbagai data belajar siswa, yaitu data nilai hasil belajar siswa, daftar kehadiran, data IQ, dan data pilihan pelajaran yang disukai dan yang tidak disukai oleh siswa, selain mengkombinasikan data aplikasi KODA Sis juga dapat mengelompokan data belajar siswa secara otomatis. Aplikasi KODA Sis merupakan aplikasi hasil sintesis dari konsep pendekatan konseling direktif atau klinikal yang ditransformasi dari pendekatan manual ke pendekatan yang berbasis perangkat lunak, dimana tahapan proses konseling klinikal diadopsi menjadi konsep rancangan aplikasi KODA Sis.

(19)

aplikasi atau perangkat lunak. Namun, dalam penelitian ini sistem aplikasi KODA Sis hanya mengambil pola dari tahapan pendekatan konseling klinikal sebagai nama dari desain fiturnya, adapun hasil dari pengolahan data yang dihasilkan aplikasi KODA Sis hanya berupa data deskriptif, bukan data evaluatif ataupun diagnosis seperti yang ada dalam pendekatan konseling klinikal.

Aplikasi KODA Sis telah didesain dengan mudah, user atau pengguna hanya perlu untuk menyiapkan file data belajar siswa dan memasukkannya ke dalam sebuah fitur yang terdapat dalam aplikasi KODA Sis yang telah disediakan di dalamnya.

b. Himpunan data belajar siswa

Secara operasional, himpunan data belajar siswa yang dimaksud dalam penelitian adalah suatu kegiatan menghimpun data belajar siswa yang diselenggarakan secara sistematis, dan dilakukan klasifikasi, analisis, penafsiran, dan penyimpanan data tersebut dengan cara tertentu yang dilakukan oleh konselor atau guru BK di SMP.

Himpunan data belajar siswa bertujuan untuk menyediakan data yang berkualitas dan lengkap guna menunjang penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah. Fungsi utama penyelenggaraan himpunan data ialah sebagai pemahaman. Kegiatan himpunan data belajar siswa memiliki beberapa tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, tindak lanjut dan penyusunan laporan.

1. Perencanaan

Perencanaan dalam kegiatan himpunan data mencangkup kegiatan merencanakan pelaksanaan himpunan data, menyiapkan data, dan menyiapkan kelengkapan fasilitas himpunan data.

2. Pelaksanaan

(20)

3. Evaluasi

Evaluasi mencangkup kegiatan penilaian terhadap proses himpunan data dan hasil himpunan data.

4. Tindak lanjut

Tahapan tindak lanjut yaitu kegiatan memelihara dan memanfaatkan hasil himpunan data dalam layanan bimbingan dan konseling.

5. Penyusunan laporan

Laporan merupakan bagian akhir dari kegiatan himpunan data, yang dilakukan pada tahap ini yaitu menyusun dan mendokumentasikan laporan kegiatan himpunan data.

D. Pengembangan Instrumen Penelitian

Berdasarkan jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian, digunakan instrumen berupa angket. Angket dikembangkan menggunakan jenis skala penilaian kegiatan model rating scale, dengan 4 alternatif pilihan interval jawaban, yaitu sangat baik (SB), cukup baik (CB), kurang baik (KB), sangat kurang baik (SKB). Skala penilaian rating scale digunakan untuk memberikan penilaian terhadap operasionalisasi kegiatan himpunan data belajar siswa yang dilakukan oleh guru BK sebelum dan setelah penggunaan aplikasi KODA Sis.

Pengembangan instrumen ditempuh dengan beberapa tahapan, tujuanya adalah untuk memperoleh instrumen yang teruji dan dapat diandalkan, tahapan pengembangannya sebagai berikut.

(21)

BK, kedua tahapan tersebut tetap dijadikan sebagai kisi-kisi instrumen penelitian dengan tujuan dijadikan sebagai kontrol untuk melihat perubahan data dari penggunaan aplikasi KODA Sis. Sementara tahapan pelaksanaan, evaluasi, dan menyusun laporan, merupakan tahapan himpunan data yang dapat dilakukan dengan alat bantu aplikasi KODA Sis. Hal ini dilakukan bertujuan untuk melihat efek perubahan data dari penggunaan aplikasi KODA Sis dalam kegiatan himpunan data belajar siswa. Kisi-kisi instrumen sebagai berikut.

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

SUB

VARIABEL INDIKATOR

NO ITEM Perencanaan Merencanakan pelaksanaan himpunan data 1-2

Menyiapkan data 3-6

Menyiapkan fasilitas himpunan data 7-8

Pelaksanaan Mengolah data 9-11

Menyimpan hasil himpunan data 12-13

Evaluasi Penilaian proses himpunan data 14-23

Penilaian hasil himpunan data 24-26

Tindak

lanjut

Memelihara himpunan data 27-29

Memanfaatkan himpunan data 30-31

Menyusun

Laporan

Menyusun laporan hasil himpunan data 32-34 Mendokumentasikan laporan kegiatan

himpunan data

35-36

Jumlah 36

(22)

2. Melaksanakan expert judgement terhadap pernyataan-pernyataan item yang telah disusun untuk menghasilkan validitas konstruk, isi, dan bahasa. Pernyataan item kemudian diuji oleh tiga orang ahli sebagai penimbang. 3. Mengujicobakan instrumen kepada 30 orang guru BK SMP yang memiliki

karakteristik yang sama dengan subjek penelitian. Ujicoba dilakukan untuk mendapatkan gambaran validitas dan reliabilitas instrumen.

4. Mengolah hasil uji coba instrumen a. Uji validitas

Uji validitas item dilakukan dengan teknik korelasi product moment dengan bantuan aplikasi Minitab 14, yaitu menghitung korelasi skor setiap item dengan skor total. Pengambilan keputusan sebuah butir pertanyaan dinyatakan valid didasarkan pada nilai tabel r (koefisien indek korelasi) product moment dengan taraf signifikasi 5%. Sebuah butir pernyataan

dinyatakan valid apabila nilai r positif atau r 0.329, dan pertanyaan dinyatakan tidak valid apabila nilai r negatif atau r 0.329. Adapun hasil perhitungan uji validitas sebagai berikut.

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Butir Pernyataan

No. Pernyataan

r hitung Kesimpulan Keterangan

1 .329 valid Dipakai

2 .444 valid Dipakai

3 .753 valid Dipakai

4 .684 valid Dipakai

5 .454 valid Dipakai

6 .121 tidak valid Dibuang

7 .509 valid Dipakai

8 .636 valid Dipakai

9 .501 valid Dipakai

10 .357 valid Dipakai

11 .355 valid Dipakai

(23)

13 .392 valid Dipakai

14 .487 valid Dipakai

15 .416 valid Dipakai

16 .430 valid Dipakai

17 .415 valid Dipakai

18 .458 valid Dipakai

19 .437 valid Dipakai

20 .384 valid Dipakai

21 .694 valid Dipakai

22 .425 valid Dipakai

No. Pernyataan

r hitung Kesimpulan Keterangan

23 .384 valid Dipakai

24 .383 valid Dipakai

25 .418 valid Dipakai

26 -.453 tidak valid Dibuang

27 .411 valid Dipakai

28 .241 tidak valid Dibuang

29 .405 valid Dipakai

30 .201 tidak valid Dibuang

31 .428 valid Dipakai

32 .428 valid Dipakai

33 .159 tidak valid Dibuang

34 .451 valid Dipakai

35 .364 valid Dipakai

36 .522 valid Dipakai

(24)

b. Uji reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan bertujuan untuk melihat tingkat kepercayaan suatu item dalam menghasilkan skor yang relatif konsisten. Tolak ukur koefesien reliabilitas menggunakan kriteria pedoman koefesien korelasi sebagai berikut.

Tabel 3.4

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefesien Tingkat Hubungan

Antara 0,00 sampai dengan 0,199 Antara 0,20 sampai dengan 0,399 Antara 0,40 sampai dengan 0,599 Antara 0,60 sampai dengan 0,799 Antara 0,80 sampai dengan 1,000

Sangat rendah (tak berkorelasi) Rendah

Sedang Kuat

Sangat Kuat

(Sugiono, 2009:184). Pengujian reliabilitas instrumen menggunakan teknik koefesien reliabilitas alpha Cronbach dengan bantuan aplikasi Minitab 14, dan hasil perhitungan sebagai berikut.

Tabel 3.5 Koefesien Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

(25)

Hasil pengujian reliabilitas instrumen menunjukan koefisien reliabilitas sebesar 0,827 dengan tingkat hubungan sangat kuat antara butir pernyataan bernomor ganjil dan genap, sehinga dapat digunakan untuk penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan desain penelitian yang digunakan, teknik pengumpulan data dilakukan dengan memberikan instrumen atau angket kepada guru BK di kecamatan Sukasari-Bandung sebagai responden utama. Pengumpulan data dilakukan dengan dua tahapan, yaitu sebelum dan setelah penggunaan aplikasi KODA Sis pada kegiatan himpunan data belajar siswa.

Adapun uji kelayakan KODA Sis ditempuh dengan menghadirkan pakar teknologi informasi sebagai penimbang dengan format penilaian tertentu yang telah disediakan. Penimbangan dilakukan guna memperkuat kelayakan KODA Sis.

F. Teknik Analisis Data Penelitian

Adapun untuk menjawab permasalahan apakah aplikasi KODA Sis efektif dalam kegiatan himpunan data belajar siswa di SMP Kecamatan Sukasari Bandung, Tahun Ajaran 2013/2014, analisis data hasil penelitian mencangkup langkah-langkah sebagai berikut.

1. Verifikasi data, yaitu melakukan pengecekkan data yang dapat diolah dan yang tidak, cara yang dilakukan adalah dengan memeriksa kelengkapan identitas responden, dan kelengkapan jawaban pernyataan.

2. Pemberian skor dan persentase, data hasil pretest dan posttest yang telah terkumpul diolah dengan cara membandingkan dengan jumlah skor jawaban tertinggi kemudian dikalikan 100%, dan hasilnya berupa persentase dengan rumus persamaan sebagai berikut.

N

(26)

Keterangan:

N = Nilai skor persentase Sp = Skor yang didapat Sm = Skor maksimum

(Arikunto, 2009:236).

Untuk keperluan deskriptif, persentase jawaban diinterpretasikan dengan kategori acuan sebagai berikut.

Tabel 3.6

Kategori Kegiatan Himpunan Data Belajar Siswa

Hasil Persentase

Kategori

Skor Interpretasi

76-100% Tinggi Kegiatan himpunan data sangat efektif 51-75% Sedang Kegiatan himpunan data efektif

≤ 50% Rendah Kegiatan himpunan data tidak efektif

Hasil persentase dari skor jawaban pernyataan dikategorikan dengan skor tinggi yang berarti kondisi kegiatan himpunan data sangat efektif, sedang yang berarti kondisi kegiatan himpunan data efektif, dan rendah yang berarti kondisi kegiatan himpunan data tidak efektif.

(27)

Keterangan:

t = Nilai t yang dihitung

̅ = Nilai rata-rata dari selisih peringkat SSD = Jumlah kuadrat total dari selisih peringkat

n = Banyak sampel (Coladarci et.al. 2011:306).

G. Teknik Analisis Penilaian Kelayakan KODA Sis oleh Pakar IT

Kelayakan dan kualitas perangkat lunak dapat dinilai melalui ukuran-ukuran dan metode-metode tertentu, serta melalui pengujian-pengujian. Pada penelitian ini, teknik analisis kelayakan KODA Sis dilakukan dengan tahapan sebagai berikut.

1. Memilih standar kriteria penilaian KODA Sis. Teknik analisis kelayakan KODA Sis menggunakan kriteria yang dibuat oleh International Organization for Standardization (ISO) dan International Electrotechnical

Commission (IEC), atau ISO 9126. Standar ISO 9126 dipilih dengan alasan,

standar tersebut telah dikembangkan dalam usaha untuk mengidentifikasi atribut-atribut kunci kelayakan dan kualitas untuk perangkat lunak komputer. Faktor kelayakan dan kualitas menurut ISO 9126 meliputi enam karakteristik kualitas sebagai berikut.

a. Fungsionalitas (Functionality). Yaitu kemampuan KODA Sis untuk menyediakan fungsi sesuai kebutuhan pengguna, seperti ketersedian tombol menu perintah, kolom untuk data base, proses pengolahan data dan kolom output dan hasil pengolahan data.

(28)

b. Kehandalan (Reliability). Kemampuan perangkat lunak untuk mempertahankan tingkat kinerja tertentu, ketika digunakan dalam kondisi tertentu.

c. Kebergunaan (Usability). Yaitu kemampuan KODA Sis untuk mudah dipahami, dipelajari, digunakan, dan menarik bagi pengguna, ketika digunakan.

d. Efisiensi (Efficiency). Yaitu kemampuan KODA Sis untuk memberikan kinerja yang efektif dan efisien dari segi waktu dan tenaga.

e. Pemeliharaan (Maintainability). Yaitu kemampuan KODA Sis untuk dikembangkan, dimodifikasi dan diperbaiki.

f. Portabilitas (Portability). Kemampuan KODA Sis untuk ditransfer dari satu sistem oprasi komputer kepada sistem oprasi komputer yang lain yang berbeda.

1. Mengembangkan standar karakteristik penilaian kelayakan KODA Sis menjadi lembar penilaian (lampiran 14). Kisi-kisi penilaian sebagai berikut.

Tabel 3.7

Kisi-Kisi Penilaian Aplikasi KODA Sis

Karakteristik

Penilaian No. Item Jumlah

Fungsionalitas 1-5. 5

Kehandalan 6-8 3

Kebergunaan 9-12 4

Efisiensi 13-14 2

Pemeliharaan 15-17 3

Portabilitas 18-20 3

Jumlah butir penilaian 20

(29)

2. Melaksanakan penilaian kelayakan KODA Sis kepada pakar teknologi informasi.

3. Pemberian skor dan persentase, data penilaian yang telah terkumpul diolah dengan rumus persamaan sebagai berikut.

Keterangan:

N = Nilai skor persentase Sp = Skor yang didapat Sm = Skor maksimum

(Arikunto, 2009:236).

Selanjutnya, persentase jawaban diinterpretasikan dengan kategori acuan sebagai berikut.

Tabel 3.8

Kategori Penilaian Kelayakan Aplikasi KODA Sis

Hasil Persentase Interpretasi

76-100% Sangat Layak

51-75% Layak

≤ 50% Tidak Layak

Hasil persentase dari skor penilaian diinterpretasikan dengan kriteria sangat layak jika penilaian aplikasi KODA Sis mencapai 76-100%, kriteria layak jika mencapai 51-75%, dan tidak layak jika hanya mencapai kurang dari atau sama dengan 50%.

4. Menganalisis dan menguraikan hasil penilaian. Hasil penilaian dianalisis dan diuraikan guna mengetahui gambaran kelayakan aplikasi KODA Sis.

N

(30)

H. Teknik Analisis Penilaian KODA Sis oleh Guru BK

[image:30.595.121.499.291.532.2]

Penilaian aplikasi KODA Sis oleh guru BK sebagai pengguna dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan gambaran dan penilaian oleh guru BK terhadap aplikasi KODA Sis berkenaan dengan penggunaan dan kebergunaanya dalam pelaksanaan program BK di sekolah. Karakteristik penilaiannya sebagai berikut.

Tabel 3.9

Karakteristik Penilaian KODA Sis oleh Guru BK

Karakteristik Penilaian No Item

Mudah untuk dipahami 1

Mudah untuk dipelajari 2

Mudah untuk dioprasikan 3

Desain/ tampilannya menarik 4

Mengolah data dengan cepat 5

Aplikasi KODA Sis membantu pelaksanaan program BK 6 Data yang dihasilkan membantu pelaksanaan program BK 7

Terdapat kesalahan pada output data 8

Dapat meringankan pekerjaan guru BK 9

Inovatif 10

(31)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Aplikasi KODA Sis dikembangkan dari pendekatan konseling direktif sebagai dasar dari konsep rancangannya. Tahapan dari pendekatan konseling klinikal diadopsi sebagai dasar dari rancangan aplikasi KODA Sis. Aplikasi KODA Sis memiliki beberapa komponen fitur, diantaranya fitur analisis, sintesis, diagnosis, dan prognosis, serta fitur deskripsi. Namun, dalam penelitian ini sistem aplikasi KODA Sis hanya mengambil pola dari tahapan pendekatan konseling klinikal sebagai nama dari desain fiturnya, adapun hasil dari pengolahan data yang dihasilkan aplikasi KODA Sis hanya berupa data deskriptif, bukan data evaluatif ataupun diagnosis seperti yang ada dalam pendekatan konseling klinikal.

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan, aplikasi KODA Sis layak untuk dinyatakan sebagai sebuah aplikasi baik secara konseptual maupun praksis, serta dalam penggunaan dan kebergunaannya dalam bimbingan dan konseling. Hasil analisis dan uji efektifitas menunjukan aplikasi KODA Sis efektif dalam meningkatkan kegiatan himpunan data belajar siswa. Efektifitas tersebut terlihat terutama pada aspek kemudahan dan kecepatan proses pelaksanaan himpunan data, sehingga dibutuhkan waktu dan tenaga yang sedikit, serta hasil dari pengolahan data menjadi lebih baik.

Kendatipun aplikasi KODA Sis memiliki beberapa keterbatasan, namun langkah inovatif dari aplikasi KODA Sis diharapkan dapat menjadi model dasar bagi pengembangan aplikasi himpunan data selanjutnya.

(32)

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, berikut ini beberapa rekomendasi yang diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi para praktisi dan pemerhati pendidikan seperti kepala sekolah, guru bimbingan dan konseling, serta peneliti selanjutnya.

1. Guru Bimbingan dan Konseling/ Konselor

Bagi guru bimbingan dan konseling, diharapkan untuk menggunakan aplikasi KODA Sis agar dapat meningkatkan kegiatan himpunan data belajar siswa, yaitu dengan cara menyiapkan dan melakukan input data ke dalam data base dari microsof acces yang telah disediakan, dan data yang telah diolah

siap digunakan untuk menunjang program kerja bimbingan dan konseling di sekolah.

2. Guru Mata Pelajaran

Diharapkan dengan adanya bantuan aplikasi KODA Sis, guru bimbingan dan konseling dapat dengan mudah melaporkan dan berkoordidasi dengan guru mata pelajaran terkait data perkembangan belajar siswa di sekolah. Selanjutnya dapat ditindaklanjuti bersama guna meningkatkan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

3. Peneliti Selanjutnya

Desain aplikasi KODA Sis hanya fokus pada satu bidang bimbingan, yaitu bidang bimbingan belajar. Kendatipun demikian, diharapkan dapat menjadi pionir atau model dasar bagi pengembangan aplikasi himpunan data selanjutnya. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangan aplikasi KODA Sis lebih lanjut, sehingga data bidang pribadi, sosial dan karir dapat disatukan dan dihimpun ke dalam sebuah aplikasi, memperbaiki tampilan aplikasi KODA Sis agar menjadi lebih baik, menambahkan menu perintah

(33)

print, dan memperbaiki fitur analisis, sehingga data belajar siswa dapat

(34)

DAFTAR PUSTAKA

Ahman. (2011). “Pengembangan Profesionalisme Konselor di Indonesia”, dalam Pendidikan dalam Perspektif Bimbingan dan Konseling. Bandung: UPI Press.

Anni, Catharina Tri. (2012). “Need Assesmen Model Penyusunan Program Bimbingan dan Konseling Bidang Bimbingan Belajar Berbantuan Sistem Informasi Manajemen di SMA Negeri Kota Semarang”. Educational Management. Journal Unnes. 1, (1) 1-11.

Bachrie, Saifoel. (2010). Managemen Bimbingan dan Konseling Komprehensif Berbasis ICT. (Tesis) Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidkan Indonesia Bandung: tidak diterbitkan.

Bandung kota pendidikan. (2008). [Online]. Tersedia: http://bandung-kota-pendidikan.blogspot.com/. [28 Januari 2014].

Baradwaj, Brijesh Kumar. (2011). “Mining Educational Data to Analyze Students Performance”. (IJACSA) International Journal of Advanced Computer Science and Applications. 2, (6), 63-69.

Coladarci et al. (2011). Fundamentals of Statistical Reasoning in Educations. Amerika: wiley.

Creamer, Michael B. (2001). Technology Utilization in the Field of Counseling: An Action Research Study. [Online]. Tersedia: http://hdl.handle.net/10428/34 [29 [25 Januari 2014].

Creswell. JhonW. (2012). Research Design, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dahir, Carol A. (2009). “School Counseling in the 21st Century: Where Lies the Future”. Journal of Counseling and Development. 87, 3-11.

Furqon. (2011). “Penilaian Hasil Belajar untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan”, dalam Pendidikan dalam Perspektif Bimbingan dan Konseling. Bandung: Upi Press.

(35)

Kincaid, Susan. (2004). “Internet Technology and Human Service Interventions”. Technology in Human Services. 1-30.

Koutsonika, Helen. (2008). “E-Counseling: The New Modality. Online Career Counseling. A Challenging Opportunity For Greek Tertiary Education”. Working Paper to Panteion University of Social and Political Sciences, Savickas.

Kristiyanti, Mariana dan Murlisa, Nettinia Pranurul. (2010) Sistem Informasi Penilaian Siswa pada SMP Negeri 10 Semarang Berbasis Multiuser. Laporan penelitian. UNAKI Semarang: tidak diterbitkan.

Kristanto, Eko Budi. (2013). Software Engineering, Kualitas Perangkat Lunak

Model Iso 9126. [Online]. Tersedia: http://fxekobudi.net/. [5 Febuari 2014].

Kurnia, Ahmad. (2010). Manajemen Penelitian. [Online]. Tersedia: http://skripsimahasiswa.blogspot.com/2010/09/analisa-data-dengan

komputer.html [30 Januari 2014].

Makmun, Abin Syamsuddin. (2012). Psikologi Kependidikan, Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Miller, Kenneth L. Sanders, Salvatore A. dan Miller, Susan M. (2009). “Requisite Computer Technologies and Infrastructures for Providing Live, Remote, Clinical Cybersupervision”. VISTAS. 317-328.

Myers, Jane E. dan Gibson, Donna M. (1999). “Technology Competence of

Counselor Educators”. ERIC Digest. 1-2.

Nurhudaya. (2012). Model Penguatan Kompetensi Konselor dalam Bidang Assesmen di Sekolah. (Disertasi) Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidkan Indonesia Bandung: tidak diterbitkan.

Nurihsan, Ahmad Juntika. (2006). Bimbingan dan Konseling, dalam Berbagai Latar Kehidupan. Bandung: Refika Aditama.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008. (2008). Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

(36)

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tentang Implementasi Kurikulum. (2013). Pedoman Penyusunan dan Pengelolaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: Kemendikbud.

Prayitno. (1997). Pelayanan Bimbingan dan Konseling Sekolah Dasar (SD). Jakarta. PT Ikrar Mandiri Abdi.

Prayitno dan Amti, Erman. (2004). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Rainey, Steve. McGlothlin, Jason. dan Miller, Lynne Guillot. (2009) “Computers Became an Integral Part of K-12”. Journal of Technology in Counseling. 5, 1-11.

Reljic, Renae. Harper, Amney. dan Crethar, Hugh. (2013). “Using Technology Creatively to Empower Diverse Populations in Counseling”. VISTAS. 1-12. Silalahi, Melani. (2013). Profil Kualitas Pribadi Guru Bimbingan dan Konseling

di Sekolah Menengan Pertama Se-Kota Bandung. (Skripsi) Universitas Pendidikan Indonesia Bandung: tidak diterbitkan.

Sugiono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi, Dewa Ketut dan Kusmawati. (2008). Proses Bimbingan dan Konseling Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Surya, Muhammad. (2011). “Bimbingan untuk Mempersiapkan Generasi Muda Memasuki Abad 21”, dalam Pendidikan dalam Perspektif Bimbingan dan Konseling. Bandung: UPI Press.

Susilowati, Tutik. (2011). Sistem informasi managamen berbasis komputer. [Online].Tersedia:http://tutiksusilowati.staff.fkip.uns.ac.id/2011/06/24/siste m-informasi-manajemen-berbasis-komputer/ [06 Februari, 2015].

Tohirin. (2009). Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta: Rajawali Pres.

(37)

Yusof, Farrah Dina. (2009). “Technical Competencies for Counselor Education Students”. Journal of technology in counseling. 23-56.

Gambar

Gambar 3.1 Rancangan Penelitian
Tabel 3.1 Sampel Penelitian
Tabel 3.2
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Butir Pernyataan
+6

Referensi

Dokumen terkait

Naime sudionice navode kako je većina radionica edukativnog tipa, te da je sve usmjereno na to da nešto nauče, da nauče kako da pomognu svojoj djeci s učenjem i sl, te da su

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan multimedia pembelajaran interaktif penginderaan jauh berpengaruh terhadap hasil belajar, dimana hasil yang diperoleh

Pembiayaan atau financing , yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan

Screen Description: Tampilan dari M enu Awal, disini pengguna dapat memulai baru aplikasi atau melanjutkan penggunan aplikasi sebelumnya.Terdapat empat tombol, yaitu:

Pendidikan merupakan suatu bentuk investasi jangka panjang yang penting bagi anak-anak. pendidikan sejak dini dapat menciptakan anak-anak yang berilmu pengetahuan dan

Pemberian tugas terstruktur berbasis aktivitas pada metode diskusi diharapkan dapat memberikan alternatif strategi pembelajaran matematika untuk meningkatkan

4) Apabila Dosen yang telah aktif bertugas 4 (empat) tahun berturut- turut sebagaimana yang dimaksud pada poin 3 tidak ada, maka dapat diusulkan Dosen yang telah aktif bertugas 2