• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PROBLEM SOLVING SKILL SISWA SMP DALAM MATERI PESAWAT SEDERHANA MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN PROBLEM SOLVING SKILL SISWA SMP DALAM MATERI PESAWAT SEDERHANA MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Hedya Nurwijayaningsih, 2015

PENINGKATAN PROBLEM SOLVING SKILL SISWA SMP DALAM MATERI PESAWAT SEDERHANA MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERNYATAAN ……… i

ABSTRAK ……… ii

KATA PENGANTAR ……….. iv

UCAPAN TERIMAKASIH………. v

DAFTAR ISI ………. vi

DAFTAR TABEL ……… viii

DAFTAR GAMBAR ……… ix

DAFTAR LAMPIRAN ……… x

BAB I PENDAHULUAN ……… 1

A. Latar Belakang Penelitian ………. 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ……… 3

C. Tujuan Penelitian ……….. 4

D. Manfaat/Signifikansi Penelitian ……… 4

E. Struktur Organisasi Skripsi ………... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ……… 6

A. Problem Based Learning (PBL) ………... 6

1. Pengertian Model PBL ………. 6

2. Sintaks Model PBL ………... 7

3. Langkah-langkah Pembelajaran PBL ……… 8

4. Keunggulan dan Kelemahan Model PBL ………. 9

B. Problem Solving Skill ……… 10

C. Tes Problem Solving Skill ………. 11

D. Hubungan PBL dan Problem Solving Skill ………... 14

E. Penelitian Terdahulu yang Relevan ……….. 16

BAB III METODE PENELITIAN ……….. 17

A. Desain Penelitian ……….. 17

B. Lokasi dan Sampel Penelitian ……….. 21

(2)

Hedya Nurwijayaningsih, 2015

PENINGKATAN PROBLEM SOLVING SKILL SISWA SMP DALAM MATERI PESAWAT SEDERHANA MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Proses Pengembangan Instrumen ………. 23

F. Teknik Pengumpulan Data ……… 25

G. Teknik Analisis Data ………. 26

H. Hasil Uji Coba Tes Problem Solving Skill ……… 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ………. 32

A. Pelaksanaan Penelitian ……….. 32

B. Peningkatan Problem Solving Skill Keseluruhan ………. 33

C. Peningkatan Problem Solving Skill siswa setiap tahapan proses …….. 36

1. Identify The Problem ……… 36

2. Define and Represent The Problem ……….. 38

3. Explore Possible Strategies ……….. 39

4. Act On The Strategies ……….. 40

5. Look Back and Evaluate The Effects of Our Activities ……… 41

D. Angket Respon Siswa ………... 42

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ……… 44

A. Simpulan ………... 44

B. Saran ………. 44

DAFTAR PUSTAKA ………... 46

LAMPIRAN ………..

(3)

Hedya Nurwijayaningsih, 2015

PENINGKATAN PROBLEM SOLVING SKILL SISWA SMP DALAM MATERI PESAWAT SEDERHANA MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel Halaman

2.1 Langkah-langkah dan Peran Guru dalam Model PBL ... 8

2.2 PBL dan Problem Solving Skill ... 15

3.1 Desain Penelitian One Group Pretest Posttest Design ... 17

3.2 Distribusi Soal Tahapan Problem Solving Skill ... 22

3.3 Klasifikasi Validitas Butir Soal ... 25

3.4 Interpretasi Reliabilitas ... 25

3.5 Interpretasi Kriteria N-Gain ... 27

3.6 Interpretasi Keterlaksanaan Pembelajaran ... 27

3.7 Validitas Empiris Tes Problem Solving Skill ... 29

4.1 Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran ... 34

(4)

Hedya Nurwijayaningsih, 2015

PENINGKATAN PROBLEM SOLVING SKILL SISWA SMP DALAM MATERI PESAWAT SEDERHANA MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Diagram alur penelitian ... 20

3.2 Persentase Butir Soal Berdasarkan Kategori Validitas ... 30

4.1 Rekapitulasi Hasil Observasi Keterlaksanaan PBL ... 34

4.3 Identify the Problem ... 37

4.4 Define and Represent the Problem ... 38

4.5 Explore Possible Strategies ... 39

4.6 Act on the Strategies ... 30

(5)

Hedya Nurwijayaningsih, 2015

PENINGKATAN PROBLEM SOLVING SKILL SISWA SMP DALAM MATERI PESAWAT SEDERHANA MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. PERANGKAT PEMBELAJARAN ...

A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... A.2 Lembar Kerja Siswa ...

B. INSTRUMEN PENELITIAN ...

B.1 Kisi-kisi Instrumen Problem Solving Skill ... B.2 Soal Tes Problem Solving Skill ... B.3 Lembar Judgment Tes Problem Solving Skill ... B.4 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran ... B.5 Lembar Angket Respon ...

C. ANALISIS DATA ...

C.1 Pengolahan Data Validitas ... C.2 Pengolahan Data Reliabilitas ... C.3 Pengolahan Data Obserbvasi Keterlaksanaan Pembelajaran ... C.4 Pengolahan Data Pre-test dan Post-test ... C.5 Pengolahan Data N-Gain ... C.6 Pengolahan Data Angket ...

D. ADMINISTRASI PENELITIAN ...

(6)

Hedya Nurwijayaningsih, 2015

PENINGKATAN PROBLEM SOLVING SKILL SISWA SMP DALAM MATERI PESAWAT SEDERHANA MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Dewasa ini dunia berada pada abad 21, yaitu suatu era yang ditandai oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berlangsung secara cepat (Ketut Suma, 2010). Partnership of 21st Century Skills mengidentifikasi bahwa pada abad 21 siswa harus mampu mengembangkan keterampilan kompetitif yang diperlukan yang berfokus pada pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills) seperti misalnya critical thinking, problem solving, communication skills, Information and Communication Technology

(ICT), information literacy and media literacy (Basuki dan Hariyanto, 2014,

hlm.176). Problem solving skill sangat penting dimiliki siswa tercermin pada tahun 2012 OECD mengembangkan PISA 2012 Problem solving assessment yang bertujuan untuk mengukur kompetensi problem solving individu siswa sebagai salah satu kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh siswa (PEG, 2010). Sejalan dengan itu, salah satu kompetensi dari Kurikulum 2013 yaitu siswa mampu memecahkan masalah. Problem solving skill dalam penelitian ini sesuai dengan Bransford and Stein dalam bukunya Nitko dan Brookhart (2007, hlm.232) dapat dikelompokan dalam lima tahapan proses, yang biasa disingkat IDEAL yaitu Indentify the problem (mengidentifikasi masalah) Define and represent the

problem (mendefinisikan dan mempresentasikan masalah) Explore possible

strategies (Mengeksplorasi strategi penyelesaian yang mungkin dilakukan) Act on

the strategies (Menjalankan strategi penyelesaian) Look back and evaluate the

effects of our activities (Melihat kembali dan mengevaluasi pengaruh dari

kegiatan penyelesaian masalah).

(7)

Hedya Nurwijayaningsih, 2015

PENINGKATAN PROBLEM SOLVING SKILL SISWA SMP DALAM MATERI PESAWAT SEDERHANA MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

nilai diatas KKM. Dari hasil wawancara dengan salah satu guru yang sudah mengajar lebih dari 30 tahun, siswa lebih banyak belajar dengan metode pembelajaran secara langsung (direct instruction), kebanyakan siswa hanya mendengarkan penjelasan mengenai materi tersebut tanpa melibatkan siswa dalam proses pemecahan masalah ataupun dalam proses penyelidikan. Hal ini berdampak pada rendahnya problem solving skill siswa yang terlihat dari hasil tes awal siswa yang dilakukan kepada sejumlah siswa kelas VIII, terkait tes problem solving skill yang dikembangkan dari buku karangan Nitkho dan Brookhart, 2007

berbentuk tes uraian. Dari hasil tes awal tersebut, hampir seluruh siswa bertanya dan belum pernah mengerjakan soal seperti yang sedang mereka kerjakan, bahkan ada beberapa soal tidak mereka selesaikan karena baru mereka jumpai yang biasanya mereka hanya mengerjakan soal pilihan ganda biasa. Dalam memfasilitasi dan mengembangkan problem solving skill siswa ini harus ada upaya perbaikan pembelajaran untuk lebih menyiapkan siswa kita, yang tentu saja ditindak lanjuti dengan kegiatan asesmen dan evaluasi yang sesuai dan relevan. (Basuki dan Hariyanto, 2014, hlm.181)

Metode pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa dalam melatihkan problem solving skillnya yaitu metoda PBL (Problem Based Learning). Menurut

Barrows and Tamblyn (1980, hlm. 18)

“Pembelajaran berbasis masalah dapat didefinisikan sebagai pembelajaran yang dihasilkan dari proses bekerja menuju pemahaman melalui permasalah. Masalahnya ditemui dalam proses pembelajaran berfungsi sebagai fokus untuk memecahkan masalah. Kemudian, mencari dari informasi atau pengetahuan yang diperlukan untuk menjawab dan menyelesaikan permasalahan tersebut”.

PBL dirancang terutama untuk membantu siswa mengembangkan

keterampilan berpikir, keterampilan menyelesaikan masalah (problem solving skill) dan keterampilan intelektualnya (Arends, 2008) Melalui langkah-langkah

pemecahan masalah, siswa akan terbiasa untuk dapat memecahkan masalah baik dalam pembelajaran fisika ataupun dalam kehidupan sehari-hari.

(8)

Hedya Nurwijayaningsih, 2015

PENINGKATAN PROBLEM SOLVING SKILL SISWA SMP DALAM MATERI PESAWAT SEDERHANA MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

evaluasinya, disajikan dengan menggunakan tes berbentuk uraian. Bentuk tes tipe uraian dapat digunakan untuk mengukur kemampuan siswa mendeskripsikan aplikasi dan konsep/prinsip, memberikan argumen yang relevan, menjelaskan hubungan sebab akibat, kemampuan pemecahan masalah serta kemampuan tingkat tinggi lainnya yang tidak dapat diukur dengan bentuk soal objektif (Surapranata, 2005). Soal bentuk uraian ini pun secara terstruktur dengan beberapa langkah penuntun. Menurut Nitkho dan Brookhart (2007) problem solving skill ini, tidak secara langsung diberikan jawaban tetapi melalui

langkah-langkah yang sesuai dengan langkah-langkah pemecahan masalah, karena jika kita melakukan evaluasi hanya untuk mengetahui apakah jawaban siswa benar atau salah, maka kita sebenarnya telah menghilangkan suatu kesempatan untuk mengevaluasi kemampuan berpikir siswa secara umum terutama problem solving skill siswa. Problem solving skill siswa ini berpedoman pada lima langkah

pemecahan masalah yang disampaikan Bransford dan Stein dalam Nitkho dan Brookhart (2007) dan juga jurnal milik Mettes (1980).

Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan PBL dalam meningkatkan problem solving skill siswa dan sejauh mana instrumen yang dikembangkan untuk

mengukur problem solving skill siswa ini, maka peneliti tertarik untuk melakukan penyelidikan terhadap siswa SMP dalam materi pesawat sederhana yang sebelumnya sekolah tersebut telah dilakukan studi pendahuluan maka penulis mengambil skripsi yang berjudul “Peningkatan Problem Solving Skill siwa SMP dalam Materi Pesawat Sederhana Menggunakan Problem Based Learning

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah peningkatan problem solving skill siswa SMP pada materi pesawat sederhana menggunakan problem based learning?”

Untuk memaparkan rumusan masalah tersebut, diuraikan pertanyaan penelitiannya adalah:

(9)

Hedya Nurwijayaningsih, 2015

PENINGKATAN PROBLEM SOLVING SKILL SISWA SMP DALAM MATERI PESAWAT SEDERHANA MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagaimanakah peningkatan setiap proses problem solving skill yaitu indentify the problem, define and represent the problem, explore possible strategies, act

on the strategies, look back and evaluate the effects of our activities setelah

diterapkan model PBL pada siswa SMP dalam materi pesawat sederhana? 3. Bagaimanakah respon siswa terkait PBL dan tes problem solving skill yang

dilakukan menggunakan angket kepada siswa SMP pada materi pesawat sederhana?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatan problem solving skill siswa SMP pada materi pesawat sederhana menggunakan problem based

learning. Sedangkan tujuan secara khususnya yaitu :

1. Mengetahui seberapa besar peningkatan problem solving skill siswa stelah diterapkan model PBL pada siswa SMP dalam materi pesawat sederhana 2. Mengetahui seberapa besar peningkatan setiap proses problem solving skill

yaitu indentify the problem, define and represent the problem, explore possible strategies, act on the strategies, look back and evaluate the effects of

our activities setelah diterapkan model PBL pada siswa SMP dalam materi

pesawat sederhana

3. Mengetahui respon terkait PBL dan tes problem solving skill yang dilakukan menggunakan angket kepada siswa SMP pada materi pesawat sederhana.

D. Manfaat/Signifikansi Penelitian

(10)

Hedya Nurwijayaningsih, 2015

PENINGKATAN PROBLEM SOLVING SKILL SISWA SMP DALAM MATERI PESAWAT SEDERHANA MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Struktur Organisasi Skripsi

Penulisan skripsi ini terdiri dari beberapa bagian yaitu pendahuluan, kajian pustaka, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan serta kesimpulan dan saran penulis.

1. Pendahuluan

Bagian pendahuluan memuat latar belakang penelitian yang mengungkapkan alasan peneliti, rumusan masalah dan tujuan penelitian yang dilakukan, manfaat penelitian serta struktur organisasi penulisan skripsi.

2. Kajian Pustaka

Dalam kajian pustaka membahas definisi, ciri-ciri dan materi mengenai problem based learning, problem solving skill, pengukuran problem solving skill.

3. Metode Penelitian

Metode penelitian menguraikan secara rinci mengenai prosedur penelitian yang dilakukan. Dalam bab metode penelitian, dicantumkan lokasi dan obyek penelitian, metode penelitian, definisi operasional, jenis-jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian, teknik pengumpulan dan teknik pengolahan data. 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil penelitian dan pembahasan menjelaskan pembahasan atau hasil temuan berdasarkan data hasil penelitian.

5. Kesimpulan dan Saran

(11)

Hedya Nurwijayaningsih, 2015

PENINGKATAN PROBLEM SOLVING SKILL SISWA SMP DALAM MATERI PESAWAT SEDERHANA MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Menurut Arikunto (2010,hlm.123), metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini yakni untuk mengetahui peningkatan problem solving skill setelah diterapkan pembelajaran PBL maka pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian

kuantitatif dengan melakukan analisis secara deskriptif. Metode kuantitatif yang digunakan adalah metode pre-experimental design. Metode pre-experimental design merupakan metode yang bersifat menguji pengaruh variabel satu terhadap

variabel yang lain tanpa adanya penyamaan karakteristik (random) dan tanpa adanya pengontrolan variabel sama sekali.

Penelitian ini menerapkan pembelajaran berbasis masalah (PBL) untuk satu kelas dengan melihat problem solving skill siswa dengan pre-test dan post-test maka menggunakan desain one group pretest-postest design yang dapat di gambarkan sebagai berikut: Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Desain Penelitian one group pretest-postest design

Pretest Treatment Postest

O1 X O2

(Arikunto, 2010, hlm.124) Keterangan :

O1 = tes awal

X = PBL O2 =tes akhir

(12)

Hedya Nurwijayaningsih, 2015

PENINGKATAN PROBLEM SOLVING SKILL SISWA SMP DALAM MATERI PESAWAT SEDERHANA MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan treatment yaitu berupa implementasi PBL selama tiga kali pertemuan dan terakhir di beri tes akhir (postest) dengan

menggunakan instrumen yang sama seperti pada tes awal (pretest).

Dari penjelasan diatas, maka prosedur penelitian yang akan dilakukan dibagi menjadi tiga tahap. Berikut adalah penjelasan secara rinci dari ketiga tahap tersebut :

1. Tahap persiapan

Tahap ini merupakan tahap pra penelitian yang dilakukan sebelum penelitian. Tahap persiapan penelitian dilakukan sesuai dengan urutan sebagai berikut ini : a. Kajian Pustaka

Kajian pustaka ini dilakukan dengan mengkaji silabus IPA dengan materi pesawat sederhana, teori PBL, buku fisika ataupun buku siswa dan guru IPA kelas VIII kurikulum 2013, dan prosedur pengukuran tes problem solving skill b. Studi Pendahuluan

c. Pembuatan RPP dan LKS berbasis PBL d. Penyusunan kisi-kisi tes problem solving skill e. Validasi ahli (Judgment)

Tes problem solving skill yang telah dibuat, divalidasi oleh empat orang ahli dan memberi masukan maupun koreksi terhadap soal yang telah dibuat.

f. Revisi

Masukan/saran dari ahli dan juga kesalahan dari pembuatan soal tes problem solving skill diperbaiki dan direvisi untuk mendapatkan soal yang valid

menurut ahli. g. Uji coba Soal 2. Tahap Pelaksanaan a. Pelaksanaan Pre-Test

(13)

Hedya Nurwijayaningsih, 2015

PENINGKATAN PROBLEM SOLVING SKILL SISWA SMP DALAM MATERI PESAWAT SEDERHANA MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Tahap Akhir Penelitian

Tahap akhir penelitian difokuskan untuk mengolah data hasil penelitian. Tahap akhir penelitian dilakukan sebagai berikut:

a. Pengolahan data dan Analisis Data

Pengolahan data dan analisis dari hasil pre-test dan post-test maupun keterlaksanaan pembelajaran untuk melihat peningkatan problem solving skill dan keefektifan PBL.

b. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dari keseluruhan penelitian yang dilakukan dan mengaitkan dengan tujuan penelitian. Membuat saran untuk perbaikan penelitian yang akan datang.

(14)

Hedya Nurwijayaningsih, 2015

PENINGKATAN PROBLEM SOLVING SKILL SISWA SMP DALAM MATERI PESAWAT SEDERHANA MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian

Tahap Pelaksanaan Tahap Persiapan

Pengolahan Data

Analisis Data

Kesimpulan Teori pembelajaran

PBL

Silabus IPA SMP 2013

Buku Fisika SMP

Teori, konsep, dan prosedur pengembangan Tes Problem

Solving Skill

Studi Pendahuluan

RPP dan LKS berbasis PBL

Penerapan Pembelajaran PBL, Observasi Keterlaksanaan

Post-test Problem Solving

Revisi Penyusunan kisi-kisi tes keterampilan

pemecahan masalah

Validasi Oleh Ahli

Uji coba

Pre-test Problem Solving

(15)

Hedya Nurwijayaningsih, 2015

PENINGKATAN PROBLEM SOLVING SKILL SISWA SMP DALAM MATERI PESAWAT SEDERHANA MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Lokasi dan Sampel Penelitian

Penelitian dilakukan di salah satu sekolah SMPN di Kota Bandung yaitu SMPN 26 Bandung. Sekolah ini dipilih karena adanya kesesuaian materi untuk melakukan penelitian dan juga peneliti pernah melakukan studi pendahuluan tentang keterampilan pemecahan masalah.

Sampel penelitiannya yaitu siswa kelas VIII yang berjumlah 34 orang. Penggunaan sampel dilakukan menggunakan teknik sampling purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. (Sugiyono, 2009, hlm.124). Teknik ini digunakan karena dianggap bersifat heterogen.

C. Definisi Operasional

1. Problem Based Learning (PBL)

PBL merupakan model pembelajaran yang menyediakan masalah yang harus

diselesaikan oleh siswa dalam kelompok kecil dengan guru yang memfasilitasi proses pembelajaran. Dalam menyelesaikan masalah, siswa dibantu dengan menggunakan LKS untuk menunun siswa dalam memecahkan masalah. Keterlaksanaan PBL diamati menggunakan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh observer berisi kegiatan siswa dan guru. Hasil dari keterlaksanaan pembelajaran diolah menjadi persetase kegiatan guru dan persentase kegiatan siswa yang kemudian dikategorikan menurut Riduwan.

2. Problem Solving Skill

Problem Solving Skill dalam penelitian ini adalah kemampuan untuk

memecahkan persoalan dengan pengetahuan dasar mengenai konsep fisika dalam materi pesawat sederhana yang telah dipelajari sebelumnya. Keterampilan ini diukur dengan mengerjakan soal uraian dengan lima tahapan proses pemecahan masalah yaitu menurut Nitko dan Brookhart (2007,hlm.217) kemampuan pemecahan masalah dapat dikelompokan dalam lima tahapan proses, yang biasa disingkat IDEAL, yaitu :

a. Indentify the problem (mengidentifikasi masalah)

(16)

Hedya Nurwijayaningsih, 2015

PENINGKATAN PROBLEM SOLVING SKILL SISWA SMP DALAM MATERI PESAWAT SEDERHANA MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Explore possible strategies (Mengeksplorasi strategi penyelesaian yang mungkin dilakukan)

d. Act on the strategies (Menjalankan strategi penyelesaian)

e. Look back and evaluate the effects of our activities (Melihat kembali dan mengevaluasi pengaruh dari kegiatan penyelesaian masalah)

Dalam penelitian ini, problem solving skill dilatihkan dengan PBL dan kemampuannya diidentifikasi dari tes uraian menurut Nitkho dan Brookhart (2007) dan Mettes (1980) yaitu tes problem solving skill yang sudah dibahas pada bab dua. Tes problem solving skill ini terdiri dari satu soal utama dan enam soal penuntun.

D. Instrumen Penelitian

Untuk mengumpulkan data penelitian, instrumen-instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi :

1. Tes Problem Solving Skill

Bentuk tes yang dikembangkan dalam penelitian ini merupakan bentuk tes uraian yang mempunyai lima soal pokok, setiap satu soal pokok terdiri dari soal utama dan soal-soal penuntun siswa dalam memecahkan masalah. Adapun bentuk tes nya terdapat dalam lampiran B-1

Tabel 3.2 Distribusi Soal Tahapan Problem Solving Skill

Tahapan Problem Solving Skill Nomor Soal Jumlah Soal

Indentify the problem 1a, 2a, 3a, 4a 4 soal

Define and represent the problem 1b, 2b, 3b, 4b 4 soal Explore possible strategies 1c, 1d, 2c, 2d, 3c, 3d, 4c, 4d 8 soal

Act on the strategies 1e, 2e, 3e,4e 4 soal

Look back and evaluate the effects of our activities

1f, 2f, 3f, 4f 4 soal 2. Lembar Observasi Keterlaksanaan

(17)

Hedya Nurwijayaningsih, 2015

PENINGKATAN PROBLEM SOLVING SKILL SISWA SMP DALAM MATERI PESAWAT SEDERHANA MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran PBL

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam penelitian ini menggunakan RPP berbasis pemecahan masalah atau RPP PBL dalam materi pesawat sederhana untuk tiga kali pertemuan. RPP ini dapat dilihat pada lampiran A.1.

4. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis Pemecahan Masalah

LKS ini dikembangkan dengan mengacu pada pembelajaran PBL. Pada LKS ini, siswa diarahkan dan dilatihkan menyelesaikan masalah yang diberikan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Langkah dalam menyusun lembar kegiatan siswa ini mengacu pada tahapan pemecahan masalah menurut Nitko dan Brookhart (2007) yaitu indentify the problem (mengidentifikasi masalah), define and represent the problem (mengeksplorasi dan mempresentasikan masalah),

explore possible strategies (Mengeksplorasi strategi penyelesaian yang mungkin dilakukan), act on the strategies (Menjalankan strategi penyelesaian) dan look back and evaluate the effects of our activities (Melihat kembali dan mengevaluasi

pengaruh dari kegiatan penyelesaian masalah). LKS ini dapat dilihat dalam lampiran A.2.

5. Angket

Angket dengan empat skala menggunakan skala likert ini bertujuan untuk melihat dan mengidentifkasi respon siswa setelah diberikan pembelajaran menggunakan model PBL dan juga respon siswa terhadap tes yang mereka kerjakan yaitu tes problem solving skill.

E. Proses Pengembangan Instrumen

Sebuah tes yang dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur harus memenuhi persyaratan tes, yaitu memiliki: validitas, reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas dan ekonomis (Arikunto, 2007, hlm.151).

1. Validitas

Validitas diartikan sejauhmana hasil pengukuran dapat diinterpretasikan sebagai cerminan sasaran ukur yang berupa keterampilan, karakteristik, atau tingkah laku yang diukur melalui alat ukur yang tepat. (Susetyo , 2011, hlm.89)

(18)

Hedya Nurwijayaningsih, 2015

PENINGKATAN PROBLEM SOLVING SKILL SISWA SMP DALAM MATERI PESAWAT SEDERHANA MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

cobakan. Pengujian validitas sebelum alat ukur diujicobakan dilakukan dengan “analisis rasional atau lewat professional judgment” (Azwar, 1996,hlm.52) dan validitas setelah diujicobakan dengan validitas statistik. Adapun validitas sebelum alat ukur diujicobakan yaitu menggunakan validitas isi oleh ahli, dan setelah diujicobakan menggunakan validitas konstruksi.

o Validitas Isi

Validitas isi adalah validitas yang akan mengecek kecocokan diantara butir-butir tes yang dibuat dengan indikator, materi atau tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Butir tes dinyatakan valid, jika “butir-butir yang dibuat secara tepat dapat mengukur indikator” (Djaali dan Puji, 2004,hlm.83)

o Validitas Konstruksi

Validitas tes merupakan ukuran yang menyatakan kesahihan suatu instrumen sehingga mampu mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas tes yang digunakan adalah uji validitas konstruksi (construct validity). Untuk mengetahui validitas empiris digunakan uji statistik, yakni teknik korelasi Pearson Product Moment, yaitu :

… (3.1)

Dengan: rxy = koefisien korelasi

X = skor tiap butir soal Y = skor total tiap butir soal N = jumlah peserta didik

(19)

Hedya Nurwijayaningsih, 2015

PENINGKATAN PROBLEM SOLVING SKILL SISWA SMP DALAM MATERI PESAWAT SEDERHANA MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3 Klasifikasi Validitas Butir Soal

Nilai rxy Kriteria

Reliabilitas tes merupakan ukuran yang menyatakan konsistensi alat ukur yang digunakan. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu (tes) (Arikunto,2010,hlm.221). Suatu tes dapat mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap jika di tes kan di tempat yang berbeda-beda. Teknik yang digunakan untuk menentukan reliabilitas tes dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Cronbach Alpha (Arikunto, 2010,hlm.239)

… (3.2)

dengan r11 yaitu reliabilitas instrumen, k yaitu banyaknya butir pertanyaan atau

banyaknya soal, adalah jumlah varians butir, t yaitu varians total. Tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas instrumen yang diperoleh digunakan tabel dibawah ini :

Tabel 3.4 Interpretasi Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kriteria reliabilitas

0,81  r  1,00 sangat tinggi 0,61  r  0,80 Tinggi 0,41  r  0,60 Cukup 0,21  r  0,40 Rendah 0,00  r  0,20 sangat rendah

F. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam mengukur problem solving skill siswa menggunakan tes dalam bentuk uraian dengan beberapa soal penuntun dan juga menggunakan non tes yaitu angket dan observasi.

(20)

Hedya Nurwijayaningsih, 2015

PENINGKATAN PROBLEM SOLVING SKILL SISWA SMP DALAM MATERI PESAWAT SEDERHANA MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Tes

Tes yang dilakukan peneliti ialah pretest (sebelum diperlakuan) dan posttest (setelah diberi perlakuan) secara tertulis dengan soal yang diteskan pada pre dan post ialah soal yang sama.

2. Observasi

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik observasi nonpartisan karena peneliti tidak sebagai pengamat, namun peneliti meminta dua orang yang bertugas sebagai pengamat independen artinya kedua orang tersebut hanya mengamati kegiatan pembelajaran tetapi tidak terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Jenis observasi nonpartisipan yang dipilih peneliti ialah observasi terstruktur karena observasi tersebut telah dirancang secara sistematis tentang hal

apa yang akan diamati dan kedua observer tersebut diberi lembar observasi dan rubrik penilaian sebagai pedoman observasi. Setelah didapatkan data hasil pengamatan dari observer, maka peneliti menganalisis hingga membuat kesimpulan tentang keterlaksanaan pendekatan PBL.

3. Non-tes

Non-tes dalam penelitian ini merupakan angket respon siswa yang dilakukan setelah mereka melakukan pembelajaran dengan model PBL dan setelah melakukan post-test menggunakan tes problem solving skill.

G. Teknik Analisis Data

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka teknik analisis yang digunakan yaitu teknik analisis data secara tes.

1. Peningkatan Problem Solving Skill

Data diperoleh berupa hasil tes awal dan tes akhir. Kemudian, data diolah menggunakan nilai gain yang dinormalisasi <g>. N-gain merupakan selisih antara skor tes akhir dan skor tes awal adalah gain yang dinormalisasi. Besarnya rerata nilai gain yang dinormalisasi ditentukan dengan rumus (Hake, 1998) sebagai berikut :

<g> =

%

= –

(21)

Hedya Nurwijayaningsih, 2015

PENINGKATAN PROBLEM SOLVING SKILL SISWA SMP DALAM MATERI PESAWAT SEDERHANA MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

<Sf> = Rata-rata tes awal <Si> = Rata-rata tes akhir

Hasil perhitungan N-gain tersebut kemudian dikategorikan ke dalam tiga kategori seperti pada Tabel 3.5

Tabel 3.5 Interpretasi Kriteria N-gain

Nilai N-gain Kriteria

N-gain < 0,3 Rendah

0,3 ≤ N-gain ≤0,7 Sedang

N-gain > 0,7 Tinggi

(Hake, 1998) 2. Data Observasi Keterlaksanaan PBL

Untuk mengetahui keterlaksanaan pendekatan PBL, maka tahapan yang dilakukan oleh peneliti ialah:

 Menghitung jumlah jawaban Ya yang telah diisi oleh observer pada lembar observasi keterlaksanaan PBL. Setiap satu jawaban Ya di beri skor 1.

Melakukan perhitungan keterlaksanaan PBL dari setiap tahapan PBL yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

… (3.4)  Menafsirkan hasil perhitungan dengan menentukan kategori keterlaksanaan

pendekatan PBL sesuai tabel di bawah ini:

Tabel 3.6 Interpretasi Keterlaksanaan Pembelajaran

No % Kategori Keterlaksanaan

Pembelajan Interpretasi

1. 0 % - 20 % Sangat kurang

2. 21 % - 40 % Kurang

3. 41 % - 60 % Cukup

4. 61 % - 80 % Baik

5. 81 % - 100 % Sangat baik

(22)

Hedya Nurwijayaningsih, 2015

PENINGKATAN PROBLEM SOLVING SKILL SISWA SMP DALAM MATERI PESAWAT SEDERHANA MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H. Hasil Ujicoba Tes problem solving skill

Pengukuran problem solving skill siswa membutuhkan suatu set tugas yang harus dikerjakan siswa sehingga memudahkan guru untuk mengevaluasi secara sistematik mengenai problem solving skill siswa (Nitkho dan Brookhart, 2007). Berdasarkan pendapat tersebut, perlu dirancang seperangkat tugas agar siswa dapat menunjukan problem solving skillnya. Berdasarkan seperangkat tes yang dikembangkan oleh Mettes et al. (1980) dan beberapa strategi pengembangan tes problem solving menurut Nitkho dan Brookhart (2007), maka dikembangkanlah

suatu alat evaluasi yang dapat mengukur problem solving skill siswa. Rancangan tes problem solving skill dapat dilihat dalam lampiran B.1

Sebuah tes yang dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur harus memenuhi persyaratan tes, yaitu memiliki: validitas, reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas dan ekonomis (Arikunto, 2007, hlm.151). Validitas dari suatu tes terdapat dua kategori yaitu validitas logis dan validitas enmpiris. Validitas logis yang digunakan yaitu validitas isi. Validitas isi ini melibatkan empat orang ahli. Para ahli menilai kesesuaian soal dengan indikator maupun kesesuaian dengan tahapan problem solving skill yang akan diukur.

Hasil dari validasi oleh para ahli diperoleh beberapa saran dan koreksi diantaranya yaitu ada beberapa indikator yang tidak sesuai, penggunaan bahasa dalam butir soal, memperbaiki kalimat pertanyaan, kejelasan dalam membuat soal, pembuatan soal yang harus realistis, kesadaran skala yang ada dalam kehidupan sehari-hari, dan menambahkan butir soal tahapan yang sesuai dengan langkah problem solving. Saran dan masukan dari para ahli selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran B.3. Dari saran maupun masukan dari para ahli, peneliti melakukan perbaikan sesuai dengan saran para ahli, setelah itu dicek ulang hasil perbaikan oleh ahli yang melakukan validasi sehingga dihasilkan tes problem solving skill yang valid. Tes ini, terdiri dari empat butir soal yang menceritakan

(23)

Hedya Nurwijayaningsih, 2015

PENINGKATAN PROBLEM SOLVING SKILL SISWA SMP DALAM MATERI PESAWAT SEDERHANA MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penyajian kalimat permasalahan merupakan situasi yang dekat dengan siswa dan dapat dialami dalam kehidupan sehari-hari sehingga diharapkan siswa dapat tertarik untuk menyelesaikan masalah tersebut. Hasil uji validitas isi oleh para ahli dapat dilihat dalam lampiran C.1

Setelah di validasi oleh para ahli, soal yang sudah siap lalu di uji cobakan pada kelas yang telah mempelajari materi pesawat sederhana. Hasil dari validasi empiris tes disajikan dalam tabel 3.7

Tabel 3.7 Validasi Empirik Tes problem solving skill No

Soa l

Materi Tahap Problem Solving Valid Kategori 1a

Bidang Miring

Indentify the problem 0.19 Sangat rendah

1b Define and represent the

problem 0.08

Sangat rendah 1c

Explore possible strategies 0.09

Sangat rendah

1d 0.47 Cukup

1e Act on the strategies 0.45 Cukup

1f Look back and evaluate the

effects of our activities 0.34 Rendah 2a

Katrol

Indentify the problem 0.03 Sangat rendah

2b Define and represent the

problem 0.35 Rendah

2c

Explore possible strategies 0.13

Sangat rendah

2d 0.62 Tinggi

2e Act on the strategies 0.47 Cukup

2f Look back and evaluate the

effects of our activities 0.17

Sangat rendah 3a

Tuas

Indentify the problem 0.29 Rendah

3b Define and represent the

problem 0.63 Tinggi

3c

Explore possible strategies 0.65 Tinggi

3d 0.75 Tinggi

3e Act on the strategies 0.70 Tinggi

3f

Look back and evaluate the

(24)

Hedya Nurwijayaningsih, 2015

PENINGKATAN PROBLEM SOLVING SKILL SISWA SMP DALAM MATERI PESAWAT SEDERHANA MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Soa l

Materi Tahap Problem Solving Valid Kategori 4a

Katrol

Indentify the problem 0.45 Cukup

4b Define and represent the

problem 0.06

Sangat rendah 4c Explore possible strategies 0.63 Tinggi 4d Explore possible strategies 0.54 Cukup

4e Act on the strategies 0.52 Cukup

4f Look back and evaluate the

effects of our activities 0.40 Cukup

Tabel 3.7 keseluruhan soal dinyatakan valid, meskipun beberapa soal mempunyai validitas sangat rendah tetapi masih banyak butir soal yang dinyatakan mempunyai validitas tinggi. Klasifikasi pada tabel 3.7 ini dinyatakan oleh Arikunto (2007,hlm.75) dengan hasil klasifikasi validitas seperti gambar 3.2

Validitas Empiris

Gambar 3.2 Persentase Butir Soal Berdasarkan Kategori Validitas

(25)

Hedya Nurwijayaningsih, 2015

PENINGKATAN PROBLEM SOLVING SKILL SISWA SMP DALAM MATERI PESAWAT SEDERHANA MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Reliabilitas untuk tes problem solving skill yang telah di ujicobakan yaitu sebesar 0,302 dalam kategori rendah. Hal ini menyatakan bahwa tes ini dapat dipercaya, konsisten atau ajeg dan tidak menunjukan perubahan-perubahan yang berarti (Basuki,2014,hlm.99). Ini menandakan bahwa perangkat tes problem solving skill reliabel meskipun masih dalam kategori rendah.

Melakukan uji coba soal kepada kelas VIII A yang sudah mempelajari pesawat sederhana, nilai validitas dan reliabilitas yang rendah ini disebabkan oleh siswa tersebut baru menemukan dan mengerjakan soal yang berbentuk uraian permasalahan dengan beberapa soal penuntun, siswa masih banyak bertanya mengenai soal yang sedang mereka kerjakan, ini juga disebabkan oleh siswa yang diujikan belum pernah dilatihkan problem solving skill maupun bentuk soal esai. Selain itu juga uji coba ini dilakukan pada sore hari karena di sekolah penelitian kelas VIII mendapatkan giliran sekolah pada sore hari dan ini berpengaruh pada fokus dan kemamuan untuk mengerjakan tes uji coba ini.

(26)

Hedya Nurwijayaningsih, 2015

PENINGKATAN PROBLEM SOLVING SKILL SISWA SMP DALAM MATERI PESAWAT SEDERHANA MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Arends I, Richard. 2009. Learning to teach. New York : Mc Graw Hill.

Arikunto, S. 2002. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Bumi Aksara: Jakarta

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Rineka Cipta: Jakarta.

Basuki, Prof.Dr.Ismet dan Hariyanto, M.S. Drs. 2014. Assesmen Pembelajaran. Rosda: Bandung

Brookhart, Susan M. 2010. How to Assess Higher-Order Thinking Skills in Your Classroom.Virginia USA: ASCD Alexandria

Nitko J. Anthony, Brookhart M. Susan. 2011. Educational Assesment for Students. United State of America: Pearson

Reeff, J-P, Zabal, A. dan Blech,C. 2006. The Assessment of Problem Solving Competencies Deutsches Instiu Fur Erwachsenembilding. [Online].

Tersedia: http://www.die-bonn.de/esprid/dokumente/doc-2006/reeff06_01.pdf [Oktober 12,2014]

Sanjaya. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Kencana Prenada Media Group: Jakarta

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Prestasi Pustaka: Surabaya

OECD. 2005. First Result Of The Adult Literacy And Life Skills Survey. Ottawa: OECD Publishing

(27)

Hedya Nurwijayaningsih, 2015

PENINGKATAN PROBLEM SOLVING SKILL SISWA SMP DALAM MATERI PESAWAT SEDERHANA MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

New Millenium Learners In OECD Countries. OECD Education Working

Papers, No.41: OECD Publishing

Mettes CTCW dan Pilot. 1981. Teaching And Learning Problem Solving in Science. Part I : Learning Problem Solving In A Thermodynamics Course.

Gambar

Tabel
Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian
Tabel 3.2 Distribusi Soal Tahapan Problem Solving Skill
Tabel 3.3 Klasifikasi Validitas Butir Soal
+4

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Tabel 4.7 Mekanisme yang ditempuh mahasiswa dalam melakukan demonstrasi yang berujung pada perilaku kekerasan

Keempat : Anggaran yang diperlukan untuk kepentingan Tim Penilai Angka Kredit dan Kinerja SAPPK dibebankan kepada Anggaran SAPPK ITB. Kelima : Keputusan ini mulai

Pada saat demonstrasi berlangsung, mahasiswa kadang-kadang tidak terkontrol, tidak sabar, lemahnya komunikasi atau negosiasi, mudah terprovokasi, dan sangat

Dari data yang didapat, penulis mencoba untuk menganalisa hal-hal apa saja yang mempengaruhi kepuasan konsumen dalam memilih Giant cabang plaza semanggi dengan menggunakan 5

Masa menjalani dunia Pendidikan bagi siswa yang memiliki rentang usia 15-18 tahun adalah Pendidikan berjenjang Sekolah Menengah Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini

Oleh karena itu, pengukuran tekanan darah harus dilakukan lebih sering dan teratur oleh pasien psoriasis vulgaris sehingga dapat dideteksi secara dini serta mencegah komplikasi