• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Dimas Wardana SM, 2015

PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

(Studi Kasus terhadap Peserta Didik MAN 1 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Psikologi pendidikan dan Bimbingan

oleh

Dimas Wardana SM 1103725

DEPARTEMEN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

2015

(2)

Dimas Wardana SM, 2015

PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG

TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEM

ENGARUHINYA

(Studi Kasus terhadap Peserta Didik MAN 1 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

Oleh

Dimas Wardana SM

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Departemen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Fakultas Ilmu Pendidikan

©Dimas Wardana SM Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian dengan dicetak ulang, difoto copy, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis

(3)

Dimas Wardana SM, 2015

PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Profil Penerimaan Diri Pada Remaja Yang Tinggal Dengan Orang Tua Tunggal

Beserta Faktor-faktor yang Memengaruhinya” ini beserta seluruh isinya

adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung esiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Oktober 2015 Yang Membuat Pernyataan,

(4)

Dimas Wardana SM, 2015

PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu i

ABSTRAK

Dimas Wardana S.M (2015). Profil Penerimaan Diri pada Remaja yang Tinggal dengan Orang Tua Tunggal Beserta Faktor-faktor yang Memengaruhinya (Studi Kasus terhadap Peserta Didik MAN 1 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

Latar belakang dalam penelitian ini adalah mengetahui gambaran umum penerimaan diri pada remaja yang tinggal dengan orang tua tunggal beserta faktor-faktor yang memengaruhinya terhadap dua subyek yaitu peserta didik di MAN 1 Bandung. Metode penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Profil penerimaan diri pada remaja yang tinggal dengan orang tua tunggal beserta faktor-faktor yang memengaruhinya dianalisis melalui hasil dari observasi, wawancara terhadap kedua subyek dan guru BK, serta studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerimaan diri remaja dengan orang tua tunggal pada kedua subjek menggambarkan sesuai dengan aspek penerimaan diri yang di eksplorasi yaitu mengenai aspek fisik, aspek psikis, aspek sosial, dan aspek moral yang telah di eksplor dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti dan dengan ciri-ciri penerimaan diri yang diungkap pada kedua subyek. Serta faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan diri remaja dengan orang tua tunggal ini sangat beragam, salah satunya adanya pemahaman tentang diri dan lingkungan, dalam hal ini perlunya dukungan dari lingkungan positif terutama di keluarga dan pihak sekolah atau guru BK dalam memberikan kebutuhan yang sesuai pada remaja mengenai penerimaan dirinya untuk dapat memahami kondisi di lapangan tehadap kebutuhan anak dalam penerimaan diri remaja dengan orang tua tunggal agar perkembangan yang dicapai optimal.

(5)

Dimas Wardana SM, 2015

PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ii

ABSTRACT

Dimas Wardana. S.M (2015). profile Self-Acceptance in Adolescents who stay with Single Parents and Their Factors that affect it (Case Study on Students MAN 1 Bandung year 2014/2015)

The background of this research was to determine the general picture of self-acceptance in adolescents living with single parents as well as the factors that affect it to the two subjects that students at MAN 1 Bandung. The research method is a case study. Profile of self-acceptance in adolescents living with single parents and their influencing factors are analyzed through the results of observation, interviews with both the subject and the teacher BK, as well as documentation. The results showed that self-acceptance adolescents with single parents on both subjects describe accordance with aspects of self-acceptance in exploration is the physical aspect, the aspect of psychological, social, and moral aspects that have been in eksplor in a study conducted by researchers and characterized -ciri acceptance revealed in both subjects. And the factors that influence self-acceptance adolescents with a single parent is very diverse, one of them an understanding of the self and the environment, in this case the need for the support of a positive environment, especially in the family and the school or teacher BK in providing appropriate needs in adolescents the acceptance of himself to be able to understand the conditions in the field tehadap needs of children in self-acceptance adolescents with single parents in order to achieve optimal development.

(6)

Dimas Wardana SM, 2015

PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

(7)

Dimas Wardana SM, 2015

PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK……….... I

ABSTRACT………. ii

KATA PENGANTAR……… iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah………… ... 1

1.2 Rumusan Masalah……… 3

1.3 Tujuan Penelitian……… 5

1.4 Pertanyaan Penelitian……… 5

1.5 Manfaat Penelitian……….. 6

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Penerimaan Diri (Self Acceptance)……… 7

2.1.1 Pengertian Penerimaan Diri……….. 7

2.1.2 Ciri-Ciri dengan Penerimaan Diri Positif………. 8

2.1.3 Aspek Penerimaan Diri……….. 9

2.1.4 Faktor-faktor yang Memengaruhi Penerimaan Diri………. 10

2.1.5 Karakteristik Penerimaan Diri……… 12

2.1.6 Cara Penerimaan Diri……… 14

2.2 Orang Tua Tunggal………. 15

2.2.1 Fenomena Oang Tua Tunggal……… 15

2.2.2 Faktor-faktor yang Memengaruhi Status Orang Tua Tunggal… 16 2.2.3 Pola Asuh yang Diberikan Orang Tua Tunggal………. 19

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian………... 21

3.2 Teknik Pengumpulan Data………. 21

(8)

Dimas Wardana SM, 2015

PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu v

3.2.2 Wawancara………. 25

3.2.3 Studi Dokumentasi……….. 25

3.3 Subyek Penelitian………. 25

3.4 Prosedur Penelitian………. 26

3.5 Teknik Analisis Data………. 27

3.6 Triangulasi……… 29

BAB IV DESKRIPSI HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian……….………. 30

4.1.1 Penerimaan Diri Siswa yang Tinggal dengan Orang Tua Tunggal. 30 4.1.2 Faktor yang Memengaruhi Penerimaan Diri Siswa yang Tinggal dengan Orang Tua Tunggal……… 42 4.2 Pembahasan Hasil……….. 43

4.2.1 Pembahasan Penerimaan Diri Siswa yang Tinggal dengan Orang Tua Tunggal di MAN 1 Bandung……….. 43 4.2.2 Pemabahasan Faktor-faktor yang Memengaruhi Penerimaan Diri Siswa yang Tinggal dengan Orang Tua Tunggal di MAN 1 Bandung. 52 4.3 Keterbatasan dalam Penelitian………. 55

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan……….. 56

5.2 Rekomendasi………. 57

DAFTAR PUSTAKA……….……….. 58

LAMPIRAN……….……… 61

DOKUMENTASI……….. 136

(9)

Dimas Wardana SM, 2015

PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vi

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

3.1 Kisi-kisi Instrumen Penerimaan Diri Remaja Dengan Orang Tua Tunggal di MAN 1 Bandung……… 22 3.2 Kisi-kisi Instrumen Faktor-faktor yang Memengaruhi Penerimaan Diri

Siswa di MAN 1 Bandung………... 23 4.1.1 Gambaran aspek penerimaan diri pada remaja yang tinggal dengan

orang tua tunggal beserta faktor-faktor yang memengaruhinya yang

diperlihatkan oleh kedua subyek A dan B di MAN 1 Bandung…………. 30 4.1.2 Penerimaan diri pada remaja yang tinggal dengan orang tua tunggal di MAN 1 Bandung………. 40 4.1.3 Faktor-faktor yang memengaruhi subyek A dan subyek B MAN 1

(10)

Dimas Wardana SM, 2015

PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

(11)

Dimas Wardana SM, 2015

PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

Lampiran 1 Kisi-kisi penelitian penerimaan diri remaja orang tua tunggal beserta faktor-faktor yang memengaruhinya

61

Lampiran 2 Pedoman observasi penerimaan diri remaja orang tua tunggal di man 1 bandung

64

Lampiran 3 Pedoman wawancara peneimaan diri remaja orang tua tunggal 66 Lampiran 4 Pedoman wawancara penerimaan diri remaja orang tua

tunggal

69

Lampiran 5 Pedoman wawancara guru bimbingan dan konseling 75 Lampiran 6 Gambaran awal latar belakang subyek 76 Lampiran 7 Hasil wawancara subyek mengenai penerimaan diri remaja

orang tua tunggal di man 1 bandung subyek a

80

Lampiran 8 Hasil wawancara penerimaan diri remaja orang tua tunggal subyek a

86

Lampiran 9 Hasil observasi subyek a 96

Lampiran 10 Hasil wawancara subyek mengenai penerimaan diri remaja orang tua tunggal di man 1 bandung subyek b

102

Lampiran 11 Hasil wawancara penerimaan diri remaja orang tua tunggal subyek b

107

Lampiran 12 Hasil observasi subyek b 118

Lampiran 13 Hasil wawancara guru bimbingan dan konseling di man 1 bandung ibu ia

122

Lampiran 14 Hasil wawancara guru bimbingan dan konseling di man 1 bandung ibu ismi

125

Lampiran 15 Kisi-kisi penerimaan diri pada remaja yang tinggal dengan orang tua tunggal di MAN 1 Bandung

128

(12)

Dimas Wardana SM, 2015

PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ix

yang tinggal dengan orang tua tunggal di MAN 1 Bandung

Lampiran 17 Pedoman observasi penerimaan diri pada remaja yang tinggal dengan orang tua tunggal di MAN 1 Bandung

130

Lampiran 18 Pedoman wawancara penerimaan diri pada remaja yang tinggal dengan orang tua tunggal di MAN 1 Bandung

131

Lampiran 19 Hasil wawancara subyek A 132

(13)

1

Dimas Wardana SM, 2015

PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.2Latar Belakang Masalah

Pada tahun 1980-an di Amerika setidaknya 50 persen individu yang lahir menghabiskan sebagian masa remajanya pada keluarga dengan orangtua tunggal dengan pengaruh perceraian, pernikahan kembali bahkan orangtua yang bekerja (Santrock, 2003: 198).

Keluarga dengan komposisi yang tidak lengkap yang hanya terdapat ayah saja atau ibu saja yang memiliki tanggung jawab penuh dalam pengasuhan dan

pemenuhan kebutuhan ekonomi. Menurut Agus Salim (2008: 186) “keluarga single parent seringkali bermasalah namun lebih pada masalah dalam memenuhi

kebutuhan hidup yang kini hanya dibebankan salah satu orang saja” (Yusnita MS,

2010: 2). Dengan begitu keluarga dengan orang tua tunggal memiliki suatu kekurangan yang menjadikan pemenuhan kebutuhan tahap perkembangan pribadi individu yang harus dipenuhi.

Salah satu realita sosial yang ada di sekitar kehidupan masyarakat adalah fenomena keadaan keluarga dengan salah satu orang tua saja atau biasa disebut dengan orang tua tunggal. Orang tua yang terdapat ayah atau ibu saja yang mengasuh dan membesarkan anak-anak mereka sendiri tanpa hadirnya pasangan, merupakan hal yang tidak mudah begitupun dalam menjalani kehidupannya setelah kehilangan salah satu anggota keluarga seperti suami, karena segala sesuatunya harus ditanggung sendiri. Orang tua tunggal dapat disebabkan beberapa hal seperti perceraian, kematian, kehamilan diluar nikah, ditinggal bekerja dengan jarak yang jauh, dan bagi seorang wanita atau laki-laki yang tidak mau menikah, kemudian mengadopsi anak orang lain (Musrayani, dkk: 2010: 3).

Berdasarkan hasil penelitian Wanti (2010) mengenai “dampak remaja orang tua tunggal” diketahui dampak psikologis perceraian orang tua pada remaja awal

(14)

2

Dimas Wardana SM, 2015

PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ketiga subjek yang tidak muncul adalah komitmen mempertahankan hubungan. Dampak negatif muncul dari perceraian adalah merasa kehilangan orang tua dan masa anak-anak, rasa malu, menarik diri dari keluarga dan teman-teman, kurangnya penerapan kedisiplinan orang tua,dan juga kesedihan. Dampak negatif yang kuat adalah merasa kehilangan orang tua, kurangnya penerapan kedisiplinan dari orang tua dan dapat terlibat perilaku meledak-ledak dalam kesedihan.

Hasil penelitian Zahroh (2005) mengenai “konflik remaja yang diasuh orang

tua tunggal”, dalam penelitiannya menyebutkan bahwa, remaja yang diasuh orang

tua tunggal karena perceraian baik yang tinggal dengan ayah maupun dengan ibunya, mengalami beberapa konflik psikologis antara lain memiliki kepribdian yang tidak sesuai dengan identitas diri, mengalami gangguan emosi yang berat sehingga mengembangkan sikap menjauhi hidup, intelektualitas yang rendah, aktivitas yang menurun serta tidak dinamis, kurang memiliki ambisi dan keinginan untuk berkompetensi lemah. Remaja tersebut memiliki perasaan tegang, tidak aman, ketidak sadarannya lebih berperan, menjadi remaja yang kurang memiliki rasa percaya diri, dan kurang mampu membina hubungan yang baik dengan lingkungan. Hal ini disebabkan karena remaja kurang memiliki penerimaan terhadap orang lain bahkan remaja cenderung menjaga jarak dengan orang lain. Beberapa dari mereka lebih suka merepres persoalan yang dihadapinya dan cenderung lebih menghindari konflik.

(15)

3

Dimas Wardana SM, 2015

PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Chaplin (1999) penerimaan diri atau self acceptance adalah sikap yang merupakan cerminan dari perasaan puas terhadap diri sendiri, dengan kualitas-kualitas dan bakat-nakat diri serta pengakuan akan keterbatasan yang ada pada diri. Sartain (Andromeda : 2006) mendefinisikan penerimaan diri sebagai kesadaran individu untuk menerima dirinya sebagaimana adanya dan memahami dirinya seperti apa adanya. Sehingga penerimaan diri disimpulkan sebagai sikap positif individu yang ditunjukkan dengan rasa senang dan puas akan dirinya, menerima keadaan diri, fakta, realitas, baik secara fisik maupun psikis dengan segala kelemahan dan kelebihan yang ada pada diri tanpa ada rasa kecewa dan berusaha mengembangkan diri agar optimal.

Dalam konsep psychological well-being menjelaskan mengenai penerimaan diri sebaagai salah satu psikologis yang positif, yang digambarkan oleh Ryff (1989) terdiri dari enam dimensi, yaitu: penerimaan diri (self-acceptance),

hubungan positif dengan orang lain (positive relationship with others), otonomi

(autonomy), penguasaan lingkungan (environmental mastery), tujuan hidup

(purpose in life), dan pertumbuhan pribadi (personal growth) (Papalia et al., 2001).

Dengan begitu individu yang memiliki keadaan orangtua tunggal dapat mengantisipasi dari segi penerimaan diri agar memiliki perkembangan yang baik dalam hubungan dirinya maupun dengan lingkungannya, baik keluarga maupun secara sosial. Hal tersebut dapat menjadi acuan sebuah penelitian untuk dapat mengetahui hal apa saja dalam penerimaan diri seorang individu yang memiliki latar belakang orang tua tunggal dan berfokus dalam hal penerimaan dirinya.

1.3Rumusan Masalah

Perkembangan ide dan gagasan mengenai peranan self dalam kepribadian, Rogers (Yusuf & Nurihsan, 2008: 146) tentang faktor yang memengaruhi anak, yaitu ada dua faktor: (1) Eksternal, terutama lingkungan keluarga: kondisi kesehatan, status sosial ekonomi, tingkat pendidikan, iklim intelektual, dan interaksi sosial; dan (2) Internal: Self-insight (understanding), self acceptance,

(16)

4

Dimas Wardana SM, 2015

PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penerimaan diri menurut Rogers (Aryanti :2003) merupakan individu yang selalu terbuka terhadap setiap pengalaman serta mampu menerima setiap masukan dan kritikan dari orang lain.

Pada umunya, penerimaan diri adalah suatu pemahaman terhadap diri yang dapat dilakukan dengan memahami kekuatan dan kelemahan diri, penerimaan diri juga sangat berhubungan erat dengan penerimaan diri terhadap lingkungan, khususnya penerimaan orang tua. penerimaan orang tua merupakan efek psikologis dengan perilaku dari orang tua pada anaknya melalui rasa sayang, kelekatan, kepedulian, dukungan dan pengasuhan dengan orang tua yang bisa merasakan dan mengekspresikan rasa sayang kepada anaknya (Hurlock, 1993).

Orang tua tunggal merupakan keluarga dengan komposisi yang tidak lengkap yang hanya terdapat ayah saja atau ibu saja yang memiliki tanggung jawab penuh dalam pengasuhan dan pemenuhan kebutuhan ekonomi. menurut Agus Salim

(2008: 186) “keluarga single parent seringkali bermasalah namun lebih pada masalah dalam memenuhi kebutuhan hidup yang kini hanya dibebankan salah satu

orang saja”(Yusnita MS, 2010: 2)

Dari hasil studi pendahuluan di lapangan, penelitian dilakukan di MAN 1 Bandung. Terdapat tiga anak yang diungkap oleh guru BK di MAN 1 Bandung mengenai remaja yang berlatar belakang orang tua tunggal. Anak tersebut berada di kelas XII MIA C yang berinisial Y (laki-laki) memiliki orang tua tunggal yaitu hanya ibu saja dan anak tersebut memiliki catatan masalah disekolah. Kemudian kelas XII MIA A terdapat dua orang siswa, siswa pertama ayahnya meninggal sehigga tinggal dengan ibunya saja, dan siswa kedua ibunya meninggal sehingga tinggal dengan ayahnya saja.

(17)

5

Dimas Wardana SM, 2015

PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan penelitian sebelumnya, menurut Winda (2014: 6) mengenai

“penerimaan diri dan strategi coping pada remaja korban perceraian orang tua”,

dalam penelitiannya keseluruhan subjek remaja mengalami dampak dari perceraian orang tuanya, dampak pada kondisi psikologis dan perilaku para subjek remaja yang pada akhirnya mempengaruhi proses penerimaan diri remaja.

Menurut Naqiyaningrum (2007), mengenai “penerimaan diri pada remaja yang berasal dari keluarga bercerai” berdasarkan hasil analisis data, observasi,

wawancara, dan hasil metode completion. maka dapat disimpulkan bahwa penerimaan diri remaja yang orang tuanya bercerai meliputi; terdapat indikasi dalam pengembangan potensi yang dimilikinya, cenderung pemalu dan minder dengan keadaanya, cenderung bertindak agresif dan temperamental, mudah marah dan tersinggung, kurang dapat berfikir positif, menerima keritikan namun sebatas yang remaja anggap benar, cenderung optimis dan bangkit untuk melanjutkan hidup, menarik diri dari pergaulan, dan adanya perbedaan kasih sayang dalam asuhan pada remaja.

Dengan begitu remaja yang memiliki keadaan orangtua tunggal dapat mengantisipasi dari segi penerimaan diri agar memiliki perkembangan yang baik dalam hubungan dirinya maupun dengan lingkungannya, baik keluarga maupun secara sosial.

1.4Tujuan Penelitijan

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengeksplorasi penerimaan diri pada remaja orang tua tunggal.

1.5Pertanyaan Penelitian

Adapun pertanyaan pada penelitiaaan ini yaitu;

1) Bagaimana gambaran umum mengenai penerimaan diri remaja dengan orang tua tunggal di MAN 1 Bandung?

(18)

6

Dimas Wardana SM, 2015

PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.6Manfaat Penelitian

1) Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan dalam bidang bimbingan dan konseling mengenai penerimaan diri pada remaja orang tua tunggal.

2) Praktis

a. Guru Bimbingan dan Konesling

Diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat sebagai referensi kinerja BK dalam menangani remaja yang berlatar belakang orang tua tunggal khususnya mengenai penerimaan diri.

b. Peneliti Selanjutnya

(19)

21

Dimas Wardana SM, 2015

PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Desain Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerimaan diri pada remaja orang tua tunggal beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus, studi kasus merupakan pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu. Teknik pengambilan sampel digunakan sampel purposif (purposive sample) yaitu sampel yang dipilih berfokus pada sumber dan kaya dengan informasi mengenai fenomena yang akan di teliti (Sukmadinata, 2012). Selain itu, menurut Creswell (2012) Studi kasus diambil sebagai desain penelitian dengan tujuan untuk menelaah lebih dalam dari suatu fenomena.

Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujukan untuk memahami fenomena-fenomena yang alamiah, terbuka, tanpa ada rekayasa pengontrolan variable, yang didapatkan dari prespektif partisipan dengan strategi yang bersifat interaktif seperti obsevasi langsung, wawancara mendalam, dokumen dan teknik pelengkap seperti foto, video, dan lainnya. Dengan kata lain, penelitian kualitatif adalah sebuah penelitian yang bermaksud untuk memhamai fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secaa holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah (Sukmadinata, 2009; Arikunto, 2009; Moleong, 2012). Maka penelitian ini tidak menguji suatu hipotesis secara kuantitatif melainkan lebih bersifat mendeskripsikan data, fakta dan keadaan yang ada serta melakukan analisis tentang capain penerimaan diri remaja orang tua tunggal beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

3.2Teknik Pengumpulan Data

(20)

22

Dimas Wardana SM, 2015

PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada remaja yang tinggal dengan orang tua tunggal dan faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan diri pada remaja yang tinggal dengan orang tua tunggal di MAN 1 Bandung.

Untuk mengungkap dan menjawab pertanyaan penelitian, maka penelitian menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan studi dokumentasi yang berujuk pada kisi-kisi yang telah dibuat berdasarkan aspek penerimaan diri menurut Grinder dan berdasarkan ciri-ciri penerimaan diri menurut Clouter, sebagai beikut.

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Penerimaan Diri pada Remaja yang Tinggal dengan Orang Tua Tunggal di MAN 1 Bandung

No Ciri-ciri Penerimaan Diri Indikator

1 Mengenal kekurangan pada dirinya

1. Mampu mengerti dan mengenal semua kekurangan yang dimilikinya.

2. Mampu mengatasi kejadian yang datang secara tiba-tiba.

3. Dapat mawas diri terhadap apapun yang terjadi pada dirinya.

2 Menerima keadaan sifat dan dirinya

1. Mampu menerima keadaan dan sifat-sifat dirinya apa adanya.

2. Mampu menjalani hidupnya dengan baik tanpa beban

3 Menerima kekurangan tanpa penyesalan

1. Dapat menerima kekurangan dirinya tanpa ada penyesalan yang akan membangun dirinya menjadi lebih baik. 4 Menempatkan diri dalam suatu

perpektif yang realistik

1. Mampu menempatkan diri.

(21)

23

Dimas Wardana SM, 2015

PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5 Tidak konflik dengan dirinya 1. Mampu menempatkan dirinya sendiri 2. Dapat menguasai diri.

3. Mampu mengatasi permasalahan yang ada pada dirinya.

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Faktor-faktor yang Memengaruhi Penerimaan Diri

Siwsa di MAN 1 Bandung

No Aspek Penerimaan

Diri

Indikator

1 Aspek Fisik (AF) (a.1) Dapat menerima keadaan fisik sejak lahir hingga sekarang

(a.2) Dapat menerima keadaan bagian tubuh yang kurang serta penampilan fisik secara keseluruhan

(a.3) Dapat mengevaluasi keadaan fisiknya dengan perkembangan dirinya dalam hal kepuasan penilaian diri (a.4) Dapat menerima keadaan raga dan penampilannya menyenangkan atau memuaskan untuk diterima atau tidak

(a.5) Mampu memanfaatkan keadaan fisiknya untuk menghadapi kehidupannya

2 Aspek Psikis (AP) (b.1) Dapat berpikir lugas tentang dirinya

(b.2) Mampu mengontrol emosi dalam bertindak dan berperilaku

(b.3) Dapat menyesuaikan antara pikiran, emosi dan perilaku yang ditunjukan sebagai kemampuan diri (b.4) Mampu menunjukan kemampuan diri di lingkungannya

(22)

24

Dimas Wardana SM, 2015

PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(b.6) Dapat menunjukan keadaan diri secara keseluruhan di dalam menghadapi tuntutan lingkungan 3 Aspek Sosial (AS) (c.1) Dapat berperilaku sesuai dengan keadaan

lingkungan

(c.2) Dapat menunjukan keinginan dan ketercapaian sesuai dengan apa yang dipikirkan

(c.3) Dapat menunjukan dirinya sederajat dengan orang lain

(c.4) Dapat meyakini orang lain dalam menempatkan diri

(c.5) Mampu menunjukan diri sebagai kesesuain pikiran yang diinginkan

4 Aspek Moral (AM) (d.1) Dapat berperilaku sesuai dengan norma kehidupan yang ada di lingkungannya

(d.2) Mampu memutuskan suatu putusan yang di anggap benar atau salah

(d.3) Mampu memahami kondisi lingkungan yang kurang baik

(d.4) Mampu menunjukan perilaku sesuai kebenaran dalam keyakinan diri

(d.5) Dapat mempertanggungjawabkan keputusan atau tindakan yang telah diambil berdasarkan kontek sosial

3.2.1 Obeservasi

(23)

25

Dimas Wardana SM, 2015

PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berlangsung di dalam maupun di lua kelas, sehingga tidak menggangu efektifitas dan kualitas perilaku remaja.

3.2.2 Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap 2subyek, 1 guru BK MAN 1 Bandung di sekolah tempat subyek penelitian. Bedasarkan kegiatan wawancara tersebut diharapkan akan terkumpul data tentang profil peneriamaan diri remaja orang tua tunggal beseta faktor-fakto yang mempengaruhinya. Hasil wawancara digunakan untuk melengkapi data dalam pengungkapan mengenai penerimaan diri terhadap ke dua subyek di MAN 1 Bandung.

3.2.3 Studi Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mengetahui data dan informasi mengenai keberadaan subyek penelitian, yaitu terkait dengan latar belakang diri subyek dalam catatan sebagai peserta didik di MAN 1 Bandung dan layanan Bimbingan dan Konseling di MAN 1 Bandung sebagai gambaran acuan data tambahan dalam penelitian.

3.3Subyek Penelitian

(24)

26

Dimas Wardana SM, 2015

PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sesuai dengan fokus penelitian, maka yang menjadi subyek atau sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Peserta didik di salah satu Madrasah Aliyah Negeri 1 di Kota Bandung yang berjumlah 2 orang yang duduk di kelas XI MAN 1 Bandung.

2. Guru BK yang berjumlah 2 orang, untuk mendapatkan data tentang remaja orang tua tunggal dengan pelayanan yang diberikan di MAN 1 Bandung yang berhubungan dengan penelitian yaitu mengenai penerimaan diri remaja orang tua tunggal beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

3.4Prosedur Penelitian

Penelitian kualitatif bersifat fleksibel sesuai dengan kondisi lapangan, memperhatikan temuan-temuan yang kejadian yang muncul di lapangan. Akan tetapi sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian maka langkah-langkah penelitian merupakan satu hal yang perlu dirancang. Mengacun pada langkah-langkah penelitian kualitatif yang dikemukakan Moleong (2012), maka peneliti melakukan penelitian melalui tiga tahapan, yaitu:

1. Tahap Persiapan Penelitian

Tahap ini dimulai dengan kegiatan berupa studi literature sebagai bahan untuk dijadikan ujukan terkait dengan pemasalahan yang dijadikan fokus dalam penelitian dan studi penjajakan ke subyek penelitian. Langkah berikutmya peneliti mengurus perizinan kepada pihak terkait.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

(25)

27

Dimas Wardana SM, 2015

PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tambahan data wawancara guru Bimbingan dan Konseling di MAN 1 Bandung.

3. Tahap Akhir Penelitian

Pada tahap data yang di peroleh dianalisis secara cermat dan teliti, disusun, dikategorikan secara sistematik dan ditafsirkan berdasarkan pengalaman, kerangka pikir dan persepsi peneliti. Berdasarkan langkah-langkah tersebut selanjutnya dibuat keputusan analisis dan akhinya dituangkan dalam bentuk laporan hasil akhir penelitian dan kesimpulan. Gambar lengkap mengenai langkah-langkah penelitian diilustrasikan pada gambar berikut.

Gambar 3.1 Skema Alur Penelitian

3.5Teknik Analisis Data

(26)

28

Dimas Wardana SM, 2015

PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

deskipsi tentang pendapat, pengetahuan, pengalaman, dan aspek lainnya dianalisis secara induktif sehingga memiliki makna. Menurut Sukmadinata (2009), analisis induktif merupakan analisis yang dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data yaitu dengan menghimpun dan memadukan data-data khusus menjadi kesatuan-kesatuan informasi.

Proses pengelolahan data dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu . Menurut Miles dan Huberman (Sugiyono, 2009) dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas sehingga datanya sudah jenuh. Ada tiga aktivitas analisis data dalam penelitian kualitatif menurut Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.

1. Reduksi Data

(27)

29

Dimas Wardana SM, 2015

PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Display Data

Setelah reduksi data dilakukan, langkah selanjutnya adalah menyajikan data tentang penerimaan diri remaja orang tua tunggal beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penyajian data dalam penelitian ini dilakukan dalam bentuk tabel, uraian singkat, berdasarkan berbagai aspek penerimaan diri yang diteliti. Data ini digunakan sebagai bahan untuk menafsirkan data sampai dengan pengembilan kesimpulan.

3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi

Langkah terakhir dalam proses analisis data dalam penelitian ini adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi, yaitu suatu upaya untuk mencari makna terhadap data yang dikumpulkan dengan mencari pola, tema, hubungan, persamaan, hal-hal yang sering muncul dan sebagainya. Kesimpulan dalam analisis data penelitian kualitatif merupakan kesimpulan awal. Kesimpulan ini harus dilakukan verifikasi dengan cara mencari data baru atau mengkonsultasikannya dengan orang yang mempunyai keahlian sesuai dengan bidang yang diteliti. Setelah data bertambah dan analisis dilakukan secara terus menerus hingga datanya jenuh, maka kesimpulan ini akan semakin grounded dan akan menjadi kesimpulan akhir.

Dalam penelitian kualitatif, sebelum peneliti sampai pada kesimpulan akhir harus melakukan pengujian terhadap keabsahan data yang digunakan untuk mendukung keabsahaan penelitian secara keseluruhan. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar data yang menjadi lanadasan dalam penarikan kesimpulan akhir adalah data yang benar-benar valid.

3.6Triangulasi

(28)

56

Dimas Wardana SM, 2015

PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.2Simpulan

Makna yang diperoleh dari hasil penelitian ini merupakan gambaran empirik mengenai penerimaan diri pada remaja yang tinggal dengan orang tua tunggal beserta faktor-faktor yang memengaruhinya. Temuan-temuan penelitian tentang kedua masalah tersebut, setelah dianalisis menghasilkan kesimpulan sebagai berikut.

1. Dalam temuan penelitian pada setiap eksplorasi kedua subyek menggambarkan beberapa gambaran pada setiap subyek yang dipengaruhi oleh latar belakang kedua subyek dalam pengeksplorasian bahwa kedua subyek memilki penerimaan terhadap dirinya dengan baik dan menunjukan dirinya apa adanya tanpa adanya rekayasa dan menjadikan dirinya sebagai remaja yang inginnya dianggap sama dengan orang lain, dan disisi lain tidak dipungkiri adanya keingin diketahui oleh orang lain mengenai dirinya yang merupakan kesenangan tersendiri dalam memahami dan menerima dirinya pada lingkungannya, sehingga mengenai keadaan kedua subyek ini menunjukan suatu tindakan dalam penerimaan dirinya memahami kebermaknaan arti sabar yang memang melekat pada diri kedua subyek dengan dasar agama islam yang menjadi pengaruh besar dalam pemaknaan diri setiap subyek.

2. Faktor yang memengaruhi kedua subyek dalam hasil analisis temuan penelitian ini menunjukan adanya beragam faktor yang memengaruhi kedua subyek dan masing-masingnya berbeda mengenai faktor yang memengaruhi salah satu faktor yang dominan muncul yaitu faktor pemahaman pada diri dan lingkunganya sehingga kedua subyek menerima keadaan dirinya dipengaruhi oleh pemikiran dan pemahaman terhadap dirinya yang dibarengi dengan keadaan lingkungan.

5.3Rekomendasi

(29)

57

Dimas Wardana SM, 2015

PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada bagian ini dikemukakan beberapa rekomendasin yang ditunjukan untuk: (1) guru bumbungan dan konseling; dan (2) penelitian selanjutnya,

1. Guru Bimbingan dan Konseling

Berikut merupakan rekomendasi yang ditunjukan untuk guru bimbingan dan konseling di Sekolah Menengah Atas (SMA/MA) dalam upaya memahami dan mengumpulkan kebutuhan dasar mengenai peserta didik yang berlatar belakang remaja orang tua tunggal.

1) Memperdulikan berbagai karakteristik anak dalam mencapai potensi yang optimal dengan cara memahami keadaan setiap peserta didik yang terdata dan adanya data-data biodata setiap peserta didik dengan mengetahui format keberadaan peserta didik tinggal sehingga menggambarkan gamabaran setiap peserta didik dalam status di keluarganya masing-masing peserta didik.

2) Memfasilitasi sesuai dengan apa yang peserta didik butuhkan, contohnya berhubungan dengan penelitian yang dibuat oleh peneliti bahwa penerimaan remaja orang tua tunggal beserta faktor-faktornya memilki harapan diingin tahuinya keberadaan mereka dalam memhami keadaan diri remaja.

2. Penelitian Selanjutnya

Rekomendasi berikut ditunjukan kepada para peneliti yang akan mengembangkan ataupun mempekokoh kajian serta konsep tentang penerimaan diri remaja orang tua tunggal, sebagai berikut.

1) Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian dengan tema penerimaan diri remaja beserta faktor-faktor yang memengaruhinya di rujukan pada tingkatan peserta didik SMP

(30)

58

Dimas Wardana SM, 2015

PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Admin. (2007). Sulitnya menjadi orang tua tunggal. [Online]. Tersedia: http://gayahidupsehatonline.com/ html [30 Oktober 2015]

Alvita, N.O.(2008). Wanita sebagai single parent dalam membentuk anak yang berkualitas. [Online]. Tersedia: http://okvina.word press.com/ html [30 Oktober 2015]

Analisa. (2008). Keluarga dengan orang tua tunggal memiliki serangkaian Masalah Khsusus.[Online]. Tersedia; http://analisadaily.com/ html [30 Oktober 2015]

Andromeda. (2006). Penerimaan diri. [Online]. Tesedia: http://ulilhidayahalamatkendal51371.blogspot.co.id/2013/12/penerimaan-diri.html [Mei 2015]

Aqsyaluddin. (2007). Menjadi orang tua tunggal. [Online]. Tersedia: http://milis_nakita@news.gramedia-majalah.com/ html [30 Oktober 2015]

Arikunto, Suharsimi. (2009). Prosedur Peneilitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta.Rimeka Cipta

Aryanti. (2003). Penerimaan diri. [Online]. Tersedia : http://ulilhidayahalamatkendal51371.blogspot.co.id/2013/12/penerimaan-diri.html [Mei 2015]

Ayunda. (2005). Kemamuan hubungan interpersonal ditinjau dari penerimaan diri pada remaja cacat tubuh. Skripsi. (tidak diterbitkan). Semarang: Fakultas psikologi. Universitas katolik soegijapranata. penyesuaian. Terjemahan Satmoko. Semarang. IKIP Semarang Press Chaplin, J. P. (1999). Kamus Lengkap Psikologi. penerjemah : Kartini Kartono.

Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Corey, Gerald.(2010).Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi.Bandung: PT. Refika Aditama

(31)

59

Dimas Wardana SM, 2015

PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Fokus C3I. (2007). Orang tua tunggal. http://sabda.org/ html

Grinder, Robert.E (1978) Adolescence. Canada John Wiley and Sons, Inc.

Hjell, L.A & Zeigler, D. J (1992). Personality theories: Basic Assumptions, Reasearch, and Application. Tokyo: MC Graw Hill

http://blogspot.com/ html

Hurlock, E, B (1999). Psikologi perkembangan: suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Hurlock, E. B. (1993). Psikologi Perkembangan, Sebuah Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Edisi Kelima (terjemahan). Jakarta: Penerbit Erlangga

Hurlock, E. B. (1996). Psikologis Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga

Jersild, A. T. (1958). The Psychology of Adolescence. New York : MC Millan Company

Khairuddin. (1985). Sosiologi keluarga. Yogyakarta: Nur Cahya

Kinayungan. (2008). Penerimaan diri. [Online]. Tersedia: http://ulilhidayahalamatkendal51371.blogspot.co.id/2013/12/penerimaan-diri.html [Mei 2015]

Littauer, F., 1996. Personality Plus. Jakarta : Binarupa Aksara. Maniezsweety.Wordpress.Com/2009/10/08/Penerimaan Diri/

Marlia, Yusnita S. (2010). Penyesuaian diri ibu sebagai kepala keluarga. (skripsi). Universitas Sebelas Maret Surakarts.

Moleong, L. J. (2012). Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Musrayani,dkk (2010) kehidupan orang tua tunggal. jurnal. Indonesian jurnal. hlm. 1-13.

Naqiyaningrum. (2007). penerimaan diri pada remaja yang berasal dari keluarga bercerai. (skripsi). Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Nurviana, Eki Vina dkk. 2010. http://eprints.undip.ac.id/10783/1/jurnal.pdf [Mei 2015]

(32)

60

Dimas Wardana SM, 2015

PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Orang Tua Tunggal Wanita.(2008). Dampak psikologis anak yang dibesarkan tanpa figur ayah. http://blogspot.com/ html

Papalia, D E., Olds, S. W., & Feldman, Ruth D. (2001). Human development (8th ed.). Boston: McGraw-Hill

Parista. (2008). Penerimaan diri. [Online]. Tersedia: http://ulilhidayahalamatkendal51371.blogspot.co.id/2013/12/penerimaan-diri.html [Mei 2015]

Ratnawati. (1990). Penerimaan diri. [Online]. Tersedia: http://digilib.uinsby.ac.id/383/3/Bab%202.pdf [Mei 2015]

Ratri S, Maria. (2006). Jika harus berpisah menjadi orang tua tunggal. Ratri S, Maria. (2006). Orang tua tunggal. http://kompas.com/ html Ratri. (2006). Orang tua tunggal. http://i-kan-konsel@xc.org/ html

Ryff, C. D. (1989). Happines is everything, or is it Explorations on the meaning of psychological well-being. Journal of personality and social psychology, 57, (6), 1069-1081.

Santrock, J.W. (2001). Adolescence (8th ed.). North America: McGraw-Hill. (terjemahan)

Santrock. J. W. (2002). Life-Span Development. Jakarta: Airlangga

Santrock. J. W. (2003). Adolescence: Perkembangan remaja. Edisi 6 (terjemahan Shinto B. Adelar & Sherly Saragih. Jakarta : Erlangga

Schultz, D. (1991). Psikologi Pertumbuhan : Model-model Kepribadian Sehat. Alih bahasa : Yustinus. Yogya : Kanisius

Subandi. (2011). Sabar Sebuh Konsep Psikologi. Jurnal Psikologi. 38. (2). 215-227.

Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta.

Sukmadinata, N. S. (2012). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakaya.

Supratik, A. (1995). Komunikasi antar Pribadi : Tinjauan Psikologi. Yogyakarta : Kanisius

(33)

61

Dimas Wardana SM, 2015

PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sutadipura, B. (1984). Kompetensi Guru dan Kesiapan Mental Anak. Jakarta : Rajawali

Tabloid Indonesia. (2007). Psikologi keluarga. [Online]. Tersedia: http://tabloid.indonesia.com/ html [30 Oktober 2015]

Wahyuningsih. (2008). Pengaruh keluarga terhadap kenakalan remaja. http://uny.ac.id/ html

Wanti, Theodoro LW. (2010). Dampak Psikolosgis Perceraian Orang Tua pada Individu Awal. (skripsi). Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Werdyaningrum, P. (2013). Psychological well-being pada individu yang orang

tua bercerai dan yang tidak bercerai (utuh). Jurnal online psikologi. 2 (1), hlm. 480-492. [online]. Tersedia : http://ejurnal.umm.ac.id. [Mei 2015] Wilsa, (1997). Penerimaan Diri pada Wanita yang Bekerja. Tesis (Tidak

diterbitkan). Depok : UI

Winda, Lestari Dwi. (2014). Penerimaan diri dan strategi coping pada remaja korban perceraian orang tua. jurnal psikologi. 2 (1). hlm 1-13.

Yusnita, Marlia S. (2010). Penyesuaian ibu sebagai kepala keluarga. Skripsi. Universitas sebelas maret

Yusuf, Syamsu. dan Nurihsan, A. Juntika. (2008). Teori Kepribadian. Bandung: Rosada

Zahroh, H. (2005). Konflik need individu yang di asuh orang tua tunggal. Jurnal

Humanit. 1 (1), hlm 37-43

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Faktor-faktor yang Memengaruhi Penerimaan Diri
Observasi dan  Tahap Wawancara fokus Gambaran

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dengan strategi coping pada remaja dengan orang tua tunggal di SMKN 8 Bandung.. Sampel populasi dalam

antara penerimaan diri dengan interaksi sosial pada remaja, sehingga orang tua. dapat menjelaskan dengan tepat bagi anak tentang penerimaan

Hasil analisis yang diperoleh dari penelitian ini yaitu : ada hubungan positif yang sangat signifikan dengan resiliensi remaja pada keluarga orang tua

Hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya hubungan positif antara persepsi terhadap penerimaan orang tua dengan asertivitas remaja akhir.. Data penelitian diperoleh dengan

Kurangnya keterlibatan orang tua dalam pengaturan keuangan anak, membuat remaja mampu melakukan apa saja yang mendorong mereka pada sikap konsumtif.. Berbeda dengan remaja

Para remaja dengan kondisi orang tua yang bercerai cenderung mempengaruhi kondisi psikologis para remaja dan akhirnya berpengaruh pada proses penerimaan diri para remaja yang

Hipotesis pada penelitian ini bahwa ada perbedaan yang signifikan antara konsep diri remaja yang tinggal di panti asuhan dan remaja yang tinggal bersama orang tua, konsep diri

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui proses penerimaan diri seorang remaja putri yang memiliki orang tua tiri serta mengetahui apa saja faktor pendukung subjek bisa