• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK. Kata kunci : Asap rokok, Ekstrak kulit buah manggis, Antioksidan, MDA dan jumlah spermatozoa ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK. Kata kunci : Asap rokok, Ekstrak kulit buah manggis, Antioksidan, MDA dan jumlah spermatozoa ABSTRACT"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Studi Terapi Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Penurunan Kadar

Malondialdehyde (MDA) Pada Organ Testis Dan Jumlah Spermatozoa Tikus (Rattus norvegicus) Hasil Induksi Paparan Asap Rokok

A Study of Therapy Mangosteen Peel (Garcinia mangostana L.)Extract Therapy Toward The Reduction of Malondialdehyde (MDA) Levels In Testis Organ and The Amount of Sperm on Rats

(Rattus norvegicus) Induced by Cigarette Smoke

Fitria Ramdhany Permatasari, Agung Pramana Warih Marhendra, Aulanni’am Program Studi Kedokteran Hewan, Program Kedokteran Hewan,

Universitas Brawijaya

Fitria.ramdhany@yahoo.com, agung_pramana@ub.ac.id, aulani@ub.ac.id

ABSTRAK

Asap rokok merupakan salah satu sumber radikal bebas eksogen yang dapat melemahkan pertahanan antioksidan sehingga kadar radikal bebas dalam tubuh meningkat. Peningkatan radikal bebas dapat mempengaruhi organ reproduksi yang menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas sperma. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) yang mengandung antioksidan terhadap kadar malondialdehyde (MDA) pada organ testis dan jumlah spermatozoa. Penelitian ini menggunakan tikus (Rattus norvegicus) jantan berumur 3 bulan yang dibagi dalam 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (tidak dipapar asap rokok), kelompok kontrol positif (dipapar asap rokok), kelompok dipapar asap rokok dengan terapi ekstrak kulit buah manggis dosis 200 mg/kgBB, dosis 400 mg/kgBB, dan dosis 600 mg/kgBB. Paparan asap rokok diberikan 2 batang/hari/kelompok dengan cara memasukkan asap rokok ke dalam bak kedap udara selama 30 hari. Terapi ekstrak kulit buah manggis dilakukan dengan cara per oral menggunakan sonde selama 21 hari. Kadar MDA diukur dengan metode Thiobarbituric Acid (TBA) dan penghitungan jumlah spermatozoa dengan menggunakan alat hemocytometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi ekstrak kulit buah manggis dosis 200, 400 dan 600 mg/kgBB pada tikus yang dipapar asap rokok secara signifikan (p < 0,05) menurunkan kadar MDA sampai 53% dan meningkatkan jumlah spermatozoa sampai 71%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa ekstrak kulit buah manggis mengandung antioksidan yang mampu menurunkan kadar MDA dan meningkatkan jumlah spermatozoa tikus yang terpapar asap rokok.

Kata kunci : Asap rokok, Ekstrak kulit buah manggis, Antioksidan, MDA dan jumlah spermatozoa

ABSTRACT

Cigarette smoke is one of the potential of exogenous free radicals which can weaken antioxidant system so that can increase free radicals levels in the body. The increasing of free radicals can affect reproduction organs causing the decrease of sperms’ quality and quantity. This study aimed to examine the effect of Mangosteen peel (Garcinia mangostana L.) extract which contains antioxidants to the malondialdehyde’s (MDA) levels in testis organ and the amount of sperm. This research used male-3-old-month-rats divided in 5 groups, they were negative control group, positive control group (cigarette smoke induced rats), cigarette-smoke induced rats given mangosteen peel extract therapy 200 mg/kgBW, 400 mg/kgBW, and 600 mg/kgBW. The exposure of cigarette smoke was conducted for 30 days by inducing the smoke of 2 cigarettes into airproof box. The therapy conducted orally by using sonde during 21 days. The MDA levels were measured using Thiobarbituric acid (TBA) method and the amount of sperm determined using a hemocytometer. The result of the research showed that the effect of mangosteen peel extract therapy 200, 400 and 600 mg/kgBW toward cigarette smoked rat significantly (p < 0.05) decreased the MDA levels up to 53 % and increased the amount of sperm up to 71 %. It can be concluded that was mangosteen peel extract contains antioxidant which is able to decrease MDA levels and increase the amount of cigarette smoked rat’s sperm. Keywords: Cigarette smoke, Mangosteen peel extract, Antioxidants, MDA and amount of sperm

(2)

Pendahuluan

Perilaku merokok telah menjadi kebiasaan dari masyarakat di Indonesia meskipun dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan. Diperkirakan kematian akibat dari merokok pada tahun 2030 dapat mencapai jumlah 10.000.000 orang setiap tahun dan 80% kematian banyak terjadi di negara berkembang (WHO, 2008). Bahaya dari asap rokok tidak hanya dapat berdampak kepada manusia. Berdasarkan studi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Tuft asap rokok dapat meningkatkan resiko gangguan jantung dan kesuburan pada kucing, anjing dan burung yang tinggal dengan perokok aktif. (MacAllister, 2007).

Hasil penelitian Ahmadnia et al., (2007) menunjukkan bahwa salah satu penyebab penurunan kualitas dan kuantitas spermatozoa dipicu oleh peningkatan radikal bebas di dalam tubuh. Pria merokok menghasilkan jumlah spermatozoa 17% lebih rendah dibandingkan pria yang tidak merokok. Penurunan jumlah spermatozoa diikuti dengan terjadinya peningkatan jumlah morfologi abnormal dan penurunan motilitas spermatozoa.

Kadar radikal bebas dapat menyebabkan terjadinya kondisi stres oksidatif serta memicu terjadinya peroksidasi lipid pada membran sel yang akan menghasilkan Malondialdehyde (MDA). MDA dijadikan sebagai biomarker kadar radikal bebas di dalam tubuh. (Agarwal, 2005). Efek negatif yang ditimbulkan oleh radikal bebas diyakini dapat dinetralisir oleh antioksidan di dalam tubuh. Tingginya radikal

bebas dapat melemahkan mekanisme pertahanan antioksidan di dalam tubuh sehingga tidak mampu menetralisir efek radikal bebas. Oleh karena itu, dibutuhkan suplemen antioksidan dari luar seperti obat, makanan atau minuman (Astuti et al., 2008). Kulit buah manggis memiliki kandungan antioksidan yang tinggi serta dapat bermanfaat untuk menyembuhkan peradangan, menstabilkan radikal bebas, memperbaiki komunikasi antar sel dan dapat mencegah kemandulan (Fanany, 2013).

Hasil penelitian Weecharangsan et al., (2006) dan Jujun et al., (2006) menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah manggis mengandung aktivitas antioksidan xanthone. Fanany (2013) menyebutkan bahwa, kadar Oxygen Radical Absorbance Capacity (ORAC) dari xanthone mencapai 17.000-20.000 ORAC per 100 ons kulit manggis, lebih besar dari wortel dan jeruk yang kadar ORAC-nya hanya 300 dan 2.400. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh ekstrak kulit manggis terhadap penurunan kadar MDA dan peningkatan jumlah spermatozoa pasca paparan asap rokok.

Materi dan Metode Penelitian

Perlakuan Hewan Coba

Hewan model menggunakan tikus (Rattus norvegicus) jantan strain wistar. Hewan coba dibagi kedalam lima kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, kelompok terapi dosis 200 mg/kgBB, kelompok terapi dosis 400 mg/kgBB dan kelompok terapi dosis 600 mg/kg BB. Hewan coba diperoleh dari Unit Pengembangan Hewan Percobaan (UPHP) UGM Yogyakarta

(3)

dengan umur 3 bulan dan berat badan rata-rata 200 gram. Penggunaan hewan coba dalam penelitian ini mendapatkan persetujuan laik etik dari Komisi Etik Penelitian Universitas Brawijaya, No 186-KEP-UB.

Tatalaksana Induksi Asap Rokok

Perlakuan induksi asap rokok dilakukan pada 20 ekor tikus (4 kelompok) dengan memberikan rokok yang dibakar sebanyak dua batang per hari. Sedangkan satu kelompok dengan lima ekor tikus sebagai kontrol negatif tidak dipapar asap rokok. Perlakuan ini dilakukan selama 30 hari. Pemaparan asap rokok dilakukan dengan memasukkan tikus dan rokok yang telah dibakar ke dalam box pengasapan (Mansour, 2013).

Dosis Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)

Penentuan dosis ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) yaitu dosis 200 mg/kgBB, dosis 400 mg/kgBB dan dosis 600 mg/kgBB. Metode pembuatan ekstrak etanol kulit buah manggis yaitu simplisia kulit buah manggis di maserasi selama satu minggu dengan menggunakan etanol 50 %. Setelah itu dilakukan penyaringan sehingga diperoleh cairan kental berwarna kuning. Kemudian dilakukan destilasi untuk memisahkan memisahkan etanol dan air sehingga diperoleh eksrak kulit buah manggis.

Pemberian Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)

Terapi ekstrak etanol kulit buah manggis diberikan kepada tikus yang telah diinduksi asap rokok kecuali kontrol positif dilakukan selama

21 hari sesuai dengan dosisi perlakuan. Ekstrak kulit buah manggis diberikan secara sonde lambung sebanyak 1 mL/ekor/hari (Mansour, 2013).

Pengukuran Kadar Malondialdehyde

Homogenat yang terbentuk dari organ testis yang digerus, disentrifugasi selama 20 menit dengan kecepatan 8000 rpm. Supernatan yang terbentuk dari hasil sentrifugasi diambil 100 µl dimasukkan kedalam microtube, ditambah 550 µl akuades, 100 µl TCA kemudian divortex, ditambahkan 250 µl HCL 1N kemudian divortex dan ditambahkan dengan 100 µl Na-Thio 1% lalu divortex kembali. Setelah itu disentrifugasi dengan kecepatan 500 rpm selama 15 menit. Supernatan yang terbentuk dipisahkan dan dipindahkan pada microtube baru. Setelah itu, dipanaskan dalam water bath 100oC selama 30 menit. Sampel kemudian diukur absorbansinya dengan spektofotometer Shimadzu UV-visible spectophotometer UV-1601 pada panjang gelombang maksimum (532 nm) (Shofia, 2012).

Penghitungan Jumlah Spermatozoa

Bagian ujung kauda epididimis dipotong dan di urut agar cairan semen dapat keluar. Kemudian diletakkan pada cawan petri. Cairan sperma diambil sebanyak 50 μL lalu ditaruh di object glass untuk melihat jumlah sperma per lapang pandang. Pada penelitian ini jumlah sperma per lapang pandang adalah > 40 sehingga menggunakan perbandingan sperma dan larutan PBS sebesar 1 : 20. Cairan semen diambil50 μL lalu dihomogenkan dengan larutan PBS pH 7,4

(4)

sesuai pengenceraan yaitu 1000 μL. Setelah tercampur, diambil dengan menggunakan pipet, lalu diteteskan ke dalam kamar hitung improved Neubauer dan ditutup dengan object glass (pastikan tidak terdapat gelembung udara). Spermatozoa kemudian dihitung dan diamati dibawah mikroskop cahaya dengan perbesaran 400x. Pengamatan jumlah spermatozoa dilakukan dengan melihat lima kotak sedang yang terdapat pada kamar hitung neubauer. Rumus penghitungan sperma (Nugroho, 2010):

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑝𝑒𝑟𝑚𝑎 = 𝑄 𝑥25

5 𝑥 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 𝑥 1 𝑣𝑜𝑙 Keterangan : Q = Rata – rata jumlah sperma

yang terhitung 25 = Jumlah seluruh kotak 5 = Kotak sedang yang dihitung Pengenceran = 20

Volume = 0,1 mm3

Hasil dan Pembahasan

Pengukuran Kadar Malondialdehyde (MDA) Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan mengukur kadar malondialdehyde (MDA) organ testis tikus. Hasil pengukuran kadar MDA ditunjukkan pada Tabel 1.

Perbedaan kadar MDA antara kelompok P1 (dipapar asap rokok) dengan kelompok P2 (tidak dipapar asap rokok) menunjukkan perbedaan hasil yang signifikan (p<0,05). Pada kelompok P2 terjadi peningkatan rata-rata kadar MDA organ testis jika dibandingkan dengan kelompok P1. Peningkatan kadar MDA pada kelompok P2 menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok selama 30 hari dapat meningkatkan radikal bebas pada organ testis.

Pemberian terapi ekstrak kulit buah manggis dengan dosis 200 mg/kgBB (P3), dosis 400 mg/kgBB (P4) dan dosis 600 mg/kgBB (P5) dapat menurunkan kadar MDA organ testis secara signifikan (p<0,005) dibandingkan dengan kelompok P2 secara berturut-turut yaitu sebesar 3%, 28% dan 53%. Penurunan kadar MDA organ testis ini menunjukkan bahwa di dalam ekstrak kulit buah manggis mengandung senyawa xanthone yang berperan sebagai antioksidan. Xanthone di dalam ekstrak kulit buah manggis akan menghambat kerusakan pada membran sel dengan cara mengikat dan menstabilkan radikal bebas pada organ testis.

Kelompok Rata-rata kadar malondialdehyde

(MDA) mg/ mL Kadar MDA (%) Peningkatan Penurunan Kontrol – (P1) 0,179 ± 0,067 a - - Kontrol + (P2) 0,507 ± 0,051 c 183 - Terapi 1 (200 mg/kgBB) (P3) 0,491 ± 0,067 c - 3 Terapi 2 (400 mg/kgBB) (P4) 0,365 ± 0,085 b - 28 Terapi 3 (600 mg/kgBB) (P5) 0,239 ± 0,056 a - 53

Tabel 1. Rata-rata kadar malondialdehyde

Keterangan : Notasi yang berbeda menunjukkan adanya perbedaan yang nyata (p<0,05). Persentase peningkatan terhadap kontrol negatif. Persentase penurunan terhadap kontrol positif.

(5)

Asap rokok berpotensi untuk meningkatkan radikal bebas berupa ROS (Reactive Oxygen Species) seperti radikal superoksida (O2●), radikal hidroksil (OH●), radikal peroksil (ROO●) di dalam tubuh. Radikal bebas secara alami akan dinetralisir oleh antioksidan yang diproduksi oleh tubuh. Pengaruh negatif radikal bebas terjadi ketika jumlahnya melebihi kemampuan dari sistem pertahanan antioksidan sehingga menimbulkan kondisi stres oksidatif pada testis. Kerusakan sel, cedera irreversibel sel, dan kematian sel dapat terjadi apabila stres oksidatif berlangsung terlalu lama. Kerusakan akan menyebabkan perubahan terhadap struktur biologis dari membran, serta dapat menonaktifkan ikatan membran dengan reseptor atau enzim yang dapat mengganggu fungsi normal sel (Murray et al.,2003).

Peningkatan kadar MDA kelompok P2 sebesar 183 % (Tabel 1) menunjukkan bahwa paparan asap rokok dapat menyebabkan terjadinya stres oksidatif yang memicu terjadinya peroksidasi lipid dan akan meningkatkan produksi malondialdehyde (MDA) di dalam tubuh. Menurut Grotto et al., (2009), peroksidasi lipid terjadi ketika Polyunsuturated fatty acid (PUFA) sebagai komponen penyusun membran sel diserang oleh radikal bebas. PUFA memiliki ikatan ganda karbon-karbon yang menjadi target utama dari radikal bebas. Radikal bebas akan melemahkan ikatan karbon hidrogen, sehingga pemindahan hidrogen dapat terjadi dengan mudah. Atom hidrogen yang terlepas akan membentuk radikal lipid dan menghasilkan suatu radikal lipid peroksil ketika mengalami oksidasi. Radikal peroksil selanjutnya mengalami reaksi

dengan PUFA lain, pemindahan elektron, hingga dihasilkan lipid hidroperoksida dan radikal lipid lain. Reaksi tersebut terjadi secara berantai. Salah satu produk akhir dan sebagai biomarker biologis peroksidasi lipid untuk menilai stres oksidatif adalah malondialdehyde (MDA). Peroksidasi lipid dapat mengganggu fisiologi membran, menyebabkan gangguan pada aliran cairan dan permeabilitas, mengubah transport ion serta menghambat reaksi metabolisme.

Tubuh secara biologis memiliki pertahanan antioksidan endogen terhadap inaktivasi radikal bebas dan peroksidasi lipid. Tetapi kondisi stres oksidatif yang berat dapat berakibat pada tidak mencukupinya antioksidan yang tersedia. Hal ini menyebabkan tubuh membutuhkan antioksidan eksogen untuk mengurangi radikal bebas berlebihan yang dapat menimbulkan kerusakan. Kulit manggis merupakan salah satu bagian manggis yang mengandung senyawa xanthone yang dapat berperan sebagai antioksidan dan penangkal radikal bebas (Jujun et al., (2006).

Xanthone sebagai antioksidan memberikan atom hidrogen secara cepat ke radikal lipid dan mengubahnya menjadi bentuk yang lebih stabil. Sementara turunan radikal antioksidan yang dihasilkan lebih stabil dibandingkan radikal lipida karena akan terjadi delokalisasi perbaikan elektron dari ikatan rangkap pada cincin benzene sebagai indikasi oleh ikatan isomer valensi. Hasil dari penelitian Chomnawang et al., (2007), menjelaskan bahwa ekstrak etanol kulit buah manggis menunjukkan aktivitas yang signifikan dalam menghambat pembentukan 50 % radikal, menghambat radikal superoxide (O2-) untuk

(6)

mereduksi produksi ROS dan dapat menangkap radikal hidroksil (OH-).

Aktivitas xanthone yang terkandung dalam ekstrak kulit buah manggis pada penelitian ini mampu menurunkan kadar MDA organ testis kelompok P3, P4, dan P5. Penurunan kadar MDA kelompok P3 sebesar 3% menunjukkan bahwa pemberian terapi dengan dosis 200 mg/kgBB belum dapat berperan sebagai antioksidan untuk menangkal radikal bebas karena kadar MDA kelompok P3 masih sama dengan kontrol positif (P2). Penurunan kadar malondialdehyde kelompok P4 sebesar 28% menunjukkan bahwa pemberian terapi ekstrak kulit buah manggis dosis 400 mg/kgBB sudah

Penghitungan Jumlah Spermatozoa

Hasil penghitungan rata-rata jumlah spermatozoa dari tikus jantan yang telah dipapar asap rokok selama 30 hari dan diberikan terapi ekstrak kulit buah manggis selama 21 hari dapat dilihat pada Tabel 2.

Hasil perhitungan statistika diperoleh perbedaan rata-rata jumlah spermatozoa yang signifikan (p<0,05) antara kelompok penelitian.

dapat berperan sebagai antioksidan tetapi belum berperan secara optimal dalam menurunkan kadar MDA karena kadar MDA kelompok P4 masih berbeda dengan kontrol negatif (P1). Penurunan kadar MDA kelompok P5 menunjukkan bahwa xanthone yang terkandung dalam dosis 600 mg/kgBB dapat berperan optimal sebagai antioksidan untuk menstabilkan radikal bebas yang reaktif sehingga reaksi berantai yang terjadi akibat stres oksidatif dapat terhambat dan MDA sebagai produk hasil peroksidasi lipid juga menurun. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pemberian dosis terapi maka penurunan kadar MDA sama dengan kelompok kontrol sehat.

Pada kelompok P2 yang mendapat paparan asap rokok mengalami penurunan rata-rata jumlah spermatozoa sampai 45% dibandingkan kelompok P1. Penurunan rata-rata jumlah spermatozoa pada kelompok P2 menunjukkan bahwa radikal bebas yang berasal dari paparan

asap rokok dapat mempengaruhi penurunan jumlah spermatozoa. Radikal bebas akan menyebabkan kerusakan pada membran sel dan berikatan dengan enzim/reseptor yang ada pada

Kelompok Rata-rata Jumlah Spermatozoa

(sperma/mL) % Jumlah Spermatozoa Penurunan Peningkatan Kontrol - (P1) 30.240 ± 3.413 c - - Kontrol + (P2) 16.640 ± 2.985 a 45 - Terapi 1 (200 mg/kgBB) (P3) 20.200 ± 1.643 a - 21 Terapi 2 (400 mg/kgBB) (P4) 25.000 ± 1.789 b - 50 Terapi 3 (600 mg/kgBB) (P5) 28.520 ± 1.641 bc - 71

Tabel 2. Rata-rata jumlah spermatozoa

Keterangan : Notasi yang berbeda menunjukkan adanya perbedaan yang nyata (p<0,05). Persentase penurunan terhadap kontrol negatif. Persentase peningkatan terhadap kontrol positif.

(7)

membran sel, sehingga ikatan antara hormon dengan reseptornya yang berperan dalam proses spermatogenesis terganggu dan menyebabkan penurunan jumlah spermatozoa.

Hasil perhitungan statistika antara kelompok P2 dengan kelompok P3 menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan (p>0,05) dengan peningkatan jumlah spermatozoa sebesar 21%, Perbedaan yang signifikan (p<0,05) antara kelompok P4 dan P5 dengan kelompok P2 dengan peningkatan jumlah spermatozoa kelompok P4 50% dan P5 71% menunjukkan bahwa pemberian terapi ekstrak kulit buah manggis dengan dosis 400 mg/kgBB dan 600 mg/kgBB dapat menurunkan tingkat kerusakan sel setelah pemaparan asap rokok dan meningkatkan rata-rata jumlah spermatozoa. Perbedaan yang tidak signifikan (p>0,05) antara kelompok P4 dengan kelompok P5 menunjukkan bahwa efek terapi ekstrak kulit buah manggis antara dosis 400 mg/kgBB dan dosis 600 mg/kgBB hampir sama terhadap peningkatan rata-rata jumlah spermatozoa. Meskipun demikian, terapi ekstrak kulit buah manggis dosis 600 mg/kgBB (P5) lebih optimal dibandingkan dengan dosis 400 mg/kgBB (P4) karena secara statistika menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata (p>0,05) dengan kelompok kontrol negatif (P1) .

Pada organ reproduksi radikal bebas dari asap rokok dapat menimbulkan gangguan hormonal, gangguan spermatogenesis, penurunan kualitas dan kuantitas spermatozoa. Kemampuan membuahi sel telur dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas spermatozoa. Spermatozoa yang kualitas dan kuantitasnya

rendah tidak dapat membuahi sel telur (Sari dkk., 2010).

Radikal bebas yang berinteraksi dengan Polyunsuturated fatty acid (PUFA) pada membran selakan menyebabkan kerusakan pada membran sel leydig dan sel sertoli. Menurut Murray et al., (2003), kerusakan pada membran dapat menonaktifkan ikatan membran dengan reseptor atau enzim yang dapat mengganggu fungsi normal sel. Rusaknya sel leydig dan sel sertoli akan mempengaruhi kerja hormon LH, FSH dan testosteron. Ikatan antara LH dengan reseptor LH pada bagian membran sel dapat terhambat, sehingga sel leydig tidak dapat mensekresi hormon testosteron secara optimal. Ikatan FSH dengan reseptor FSH yang terhambat menyebabkan terhambatnya perkembangan sel sertoli sebagai penghasil androgen binding protein (ABP) yang menjadi carrier testosteron. Menurunnya jumlah ABP berbanding lurus dengan penurunan jumlah testosteron yang berperan dalam spermatogenesis. Penurunan hormon LH, FSH dan testosteron kegagalan proses spermatogenesis sehingga terjadi penurunan jumlah spermatozoa. Menurut Igwebuike et al., (2011), menurunnya jumlah LH akan mereduksi testosteron intratestikuler yang diikuti oleh penurunan FSH sehingga produksi sperma terhambat.

Testis sebagai tempat berlangsungnya spermatogenesis bersifat sangat rentan terhadap proses oksidasi oleh radikal bebas.. Apabila terjadi reaksi peroksidasi lipid dari membran sel di testis akan mengakibatkan peningkatan fluiditas membran, gangguan integritas membran dan inaktifasi ikatan membran dengan enzim dan

(8)

reseptor. Hal ini akan menyebabkan peningkatan kerusakan sel termasuk spermatozoa (Suparni, 2009).

Antioksidan adalah senyawa yang melindungi sel melawan radikal bebas, seperti oksigen singlet, superoksida, radikal peroksil, radikal hidroksil dan peroxynitrite. Antioksidan menstabilkan radikal dengan melengkapi kekurangan elektron yang dimiliki radikal bebas, dan menghambat terjadinya reaksi berantai dari pembentukan radikal bebas yang dapat menimbulkan terjadinya kerusakan sel. Menurut Ganong (2003) dan Ralebona (2012), xanthone adalah antioksidan kuat yang mampu meningkatkan produksi testosteron, hormon penting yang terlibat dalam produksi dan pematangan spermatozoa di tubulus seminiferus dari testis. Peningkatan level testosteron berbanding lurus dengan aktivitas seksual tikus-tikus pejantan yang dibuktikan dengan meningkatnya frekuensi mounting dan penetrasi setelah pemberian Garcinia kola yang mengandung xanthone. Hasil penelitian Oluyemi et al,. (2007),menemukan bahwa xanthone dapat meningkatkan konsentrasi sperma, serta berkurangnya morfologi abnormal dan motilitas sperma.

Kemampuan xanthone sebagai

antioksidan dalam ekstrak kulit buah manggis dalam penelitian ini dapat dilihat dari rata-rata jumlah spermatozoa perdosis terapi ekstrak kulit buah mangis yang mengalami peningkatan rata-rata jumlah spermatozoa kelompok P3, P4 dan P5 dibandingkan kelompok P2 seiring dengan peningkatan dosis yang diberikan. Peningkatan rata-rata jumlah spermatozoa setelah diberikan

terapi ekstrak kulit buah manggis disebabkan karena senyawa antioksidan xanthone yang memiliki gugus hidroksi (OH) yang efektif mengikat radikal bebas di dalam tubuh. Dengan demikian kerusakan pada membran sel akibat radikal bebas dapat dihambat, sehingga ikatan antara hormon yang berperan dalam proses spermatogenesis dengan reseptor hormon tidak terganggu dan proses spermatogenesis lebih optimal.

Rata-rata jumlah spermatozoa kelompok P5 yang tertinggi (71%) menunjukkan bahwa xanthone yang terkandung dalam ekstrak kulit manggis 600 mg/kgBB mampu menstabilkan radikal bebas dari asap rokok di dalam tubuh. Xanthone yang terkandung di dalam ekstrak kulit buah manggis dengan dosis 600 mg/kgBB dapat berperan optimal sebagai antioksidan, sehingga proses spermatogenesis dapat berlangsung lebih baik dan jumlah spermatozoa yang dihasilkan juga lebih banyak serta mendekati jumlah spermatozoa kelompok tikus yang sehat. Dengan demikian semakin tinggi dosis yang diberikan, maka peningkatan jumlah spermatozoa semakin besar.

Kesimpulan

Pemberian terapi ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) dengan dosis 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB dan 600

mg/KgBB dapat menurunkan kadar

malondialdehyde (MDA) pada organ testis tikus yang terpapar asap rokok secara berturut – turut sebesar 3%, 28% dan 53% serta dapat meningkatkan jumlah sperma dari tikus yang

(9)

terpapar asap rokok secara berturut – turut sebesar 21%, 50% dan 71%

Ucapan Terimakasih

Terimakasih kepada staf Laboratorium Biokimia, Laboratorium Fisiologi Hewan Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya dan semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan, dan kerjasama yang luar biasa untuk penyelesaian penelitian ini.

Daftar Pustaka

Agarwal A. and SA. Prabakaran. 2005. Oxidative Stress and Antioxidants in Male Infertility: A Difficult Balance. IJRM

Ahmadnia H., M. Ghanbari, M.R. Moradi, and M.K. Dalouee. 2007. Effect of Cigarette Smoke on Spermatogenesis in Rats. Urol Journal, 3 (4): 159-163

Astuti, S., D. Muchtadi, M. Astawan, B. Purwantara & T. Wresdiyati. 2008. Kadar Peroksida Lipid dan Aktivitas Superoksida Dismutase (SOD) Testis Tikus yang Diberi Tepung Kedelai Kaya Isoflavon, Seng (Zn) dan Vitamin E. Majalah Kedokteran Bandung 40(2) (In Press).

Chomnawang, M.T., S. Surassmo,V.S. Nukoolkarn, W. Gritsanapan. 2007 Effect of Garcinia mangostana on Inflamation Caused by Propioni Bacterium Acnes. Fitoterapi Journal, 78 : 401-408

Fanany, B. 2013. Khasiat Selangit Ramuan Ekstrak Daun Sirsak, Kulit Manggis, Mengkudu Tumpas Beragam Penyakit Kronis. Pinang Merah. Yogyakarta

Ganong. 2003. Fisiologi Kedokteran. Gajah Mada University Press. Yogyakarta

Grotto D., G.R. Barcelos, J. Valentini, L.M. An-tunes, J.P. Angeli, and S.C Garcia. 2009. Low Levels Of Methylmercury Induce DNA Damage In Rats: Protective Effects

Of Selenium. Arch Toxicol Journal 83:249-5

Igwebuike, U.M., I. S. Ochiogu, B. C. Ihedinihu, J.E. Ikokide., I.K. Idika. 2011. The Effect of Oral Administration o MSG on The testicular Morphology and Cauda Epididymal Sperm Reserves of Young and Adult Male Rats. Veterinarski Archive Journal 81 (4) 525 – 534.

Jujun, P., W. Taesotikul, K. Pootakham, C. Duangrat, and Y. Pongpaibul. 2006. Acute and repeated Dose Toxicities of Garcinia Mangostana Rind extract. Proceedings of 6th National Symposium on Graduate Research, Graduate School of Chulalongkorn University, Thailand.

MacAllister, C. 2007. Secondhand Smoke Also Affects The Pet. http://www.news-medical.net/news/2007/09/05/29482.aspx [30 Desember 2013]

Mansour, N. A. A. 2013. Antioxidant Activity of Crude Extract from Mangosteen (Garcinia mangostana Linn) Pericarp on The Lung Rat Wich Exposure by Cigarette [Thesis]. Master of Agriculture Product Technology. Faculty of Agricultural Technology. Brawijaya University

Murray, R.K, D.K. Granner, P.A. Mayes and V.W. Rodwell. 2003. Biokimia Harper. Edisi 25. Buku Kedokteran. EGC. Jakarta

Nugroho, V.A., 2010. Efek Pemberian Ekstrak Kedelai (Glycine max (L) Merrill) Selama Tiga Bulan Terhadap Jumlah Spermatozoa Tikus (Rattus norvegicus) Strain Wistar Jantan [Skripsi]. Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Oluyemi, K.A., O.R. Jimoh, O.A. Adesanya, I.O. Omotuyi, S.J. Josiah, T.O. Oyesola. 2007. Effect of Crude Etanolic Extract of Garcinia Cambogia on the Reproductive System of Male Wistar Rats (Rattus Novergicus). African journal of biotechnology. 6 (10): 1236-1238

(10)

Ralebona, N., C.R. Sewani, C. Nkeh. 2012. Effect of Ethanolic Extract of Garcinia Kola on Sexual Behaviour and Sperm Parameters in Male Wistar Rats. African Journal of Pharmacy and Pharmacology. 6(14): 1077 – 1082

Sari, W., K. Eriani dan F. Handayani. 2010. Efek Dari Paparan Asap Rokok Terhadap Fertilitas Mencit Jantan (Mus musculus). Jurnal Jurusan Biologi, FMIPA, Unsyiah, Darussalam, Banda Aceh. Vol 10, No.2, 2010

Shofia, V. 2012. Studi Pemberian Ekstrak Rumput Laut Coklat (Sargassum prismaticum) Terhadap Kadar Malondialdehid dan Gambaran Histologi Jaringan Ginjal pada Tikus (Rattus norvegicus) Diabetes Melitus Tipe 1 [Skripsi]. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Brawijaya

Suparni. 2009. Pengaruh Pemberian Vitamin C Terhadap Jumlah Sperma dan Morfologi Sperma Mencit Jantan Dewasa Yng dipaparkan Monosodium Glutamat (MSG) [Tesis]. Universitas Sumatra Utara

Weecharangsan W, P Opanasopit, M Sukma, T Ngawhirunpat, U Sotanaphun, and P Siripong., 2006, Antioxidative and Neuroprotective Activities of Xtracts from The Fruit Hull of Mangosteen (Garcinia mangostana Linn.), Med Princ Pract.

World Health Organization. 2008. WHO Report on the Global Tobacco Epidemic, 2008,

The Mpower Package.

http://whqlibdoc.who.int/publications/20 08/mpower_report_full_2008/_eng_full.p df [20 Desember 2013]

Gambar

Tabel 1. Rata-rata kadar malondialdehyde
Tabel 2. Rata-rata jumlah spermatozoa

Referensi

Dokumen terkait

Karena buku ajar yang kami susun merupakan buku ajar yang sudah kami sesuaikan dengan format penyusunan dan konten yang ada di buku siswa yang diterbitkan.. oleh

Berdasarkan kendala di atas guru memutuskan untuk melanjutkan penelitian pada siklus II dengan melakukan perbaikan pada beberapa aspek, antara lain: Guru harus

Stomata umumnya terdapat pada permukaan bawah daun, tetapi ada beberapa spesies tumbuhan dengan stomata pada permukaan atas dan bawah daun.. Ada pula tumbuhan yang hanya

(5) menyusun dan melaksanakan penilaian pendidikan karakter. Berdasarkan hasil pengamatan penulis, menunjukkan bahwa upaya meningkatkan karakter anak di sekolah pada

 Semua faktor risiko yang ada diakibatkan oleh manusia dan prosedur yang dipakai, dalam hal ini bisa dikatakan sebagai vulnerabilities, dimana orang-orang di

Yang Ketiga : Menghaturkan dengan hormat Calon Pengantin Pria Anjar Ariqman Esmarandi, mohon kiranya dapat dinikahkan dan dikawinkan dengan  Ananda Rina Idaman Dwi Putri,

Karena itu, dengan penggunaan katalis TiO 2 –Al 2 O 3 pada reaksi oksidasi stirena dengan O 2 ini, diharapkan % konversi dari benzaldehida yang diperoleh menjadi lebih