• Tidak ada hasil yang ditemukan

J A K A R T A, 1 5 O K T O B E R

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "J A K A R T A, 1 5 O K T O B E R"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

www.rs.unhas.ac.id J A K A R T A , 1 5 O K T O B E R 2 0 1 4

(2)

Outline

1. Overview RS Pendidikan 2. Konsep JKN

3. Kinerja Layanan Rumah Sakit Universitas Hasanuddin

pada era JKN

4. Gambaran Mutu Pelayanan Kesehatan Sejak 9 Bulan

Berjalannya JKN

5. Gambaran Pola Kerjasama dengan BPJS 6. Pengaruh JKN pada RS Pendidikan Unhas

7. Tantangan serta rintangan yang dirasakan dalam 9

bulan berjalanannya JKN

(3)

3

(4)

What Is a Teaching Hospital?

Most teaching hospitals pursue three related enterprises:

1) Teaching/Education: Training medical

students and resident physicians

2) Research: Conducting both basic science and

clinical investigation

3) Patient care: Delivering health care services

through a network that may include one or more hospitals, satellite clinics, and physician office

(5)

ETIKAPENDIDIKANRSUnivPENELITIAN

Tujuan RS Universitas

PELAYANAN

(6)

1. Memenuhi profesionalitas inti dari 4 keilmuan klinis dasar dan 8 keilmuan klinis lainnya

2. Menyediakan real patient yang memadai (jenis

dan jumlahnya) dan atau simulasi tentang pasien yang relevan untuk mencapai kompetensi tertentu

3. Sebagai wahana pendidikan bagi tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan lain nya baik di RS maupun

jejaringnya untuk meningkatkan kualitas

pelayanan yang berkelanjutan dan pengembangan profesi berkelanjutan

Tujuan RS Universitas

(Pendidikan)

(7)

1. Sebagai contoh (pemandu) fasilitas layanan kesehatan

2. Menyelenggarakan pelayanan terintegrasi dan tidak berbasis departemen

3. Digunakan untuk menghasilkan dokter layanan primer (tingkat dasar) secara holistik / komprehensif,

menekankan aspek promotif dan preventif

4. Institusi utama yang membina jejaring wahana pendidikan

Tujuan RS Universitas

(Pelayanan)

(8)

RS Pendidikan merupakan institusi yang

berfungsi sebagai pelaksana penelitian

translasional dalam rangka pengembangan

pelayanan dan pendidikan dokter layanan primer

dan tenaga kesehatan lain

Tujuan RS Universitas

(Penelitian)

(9)

RSP harus mengutamakan aspek medikoetik

dan medikolegal profesi dalam melaksanakan

pelayanan dan pendidikan oleh DPJP

Tujuan RS Universitas

(Etika)

(10)

Aims for the 21st-Century Health Care System

Safe – avoiding injuries to patients from the care that is intended to help them.

Effective – providing services based on scientific

knowledge to all who could benefit and refraining from providing services to those not likely to

benefit (avoiding underuse and overuse, respectively).

Patient-centered – providing care that is respectful of and responsive to individual patient preferences, needs, and values and ensuring that

(11)

Aims for the 21st-Century ...

Timely reducing waits and sometimes harmful

delays for both those who receive and those who give care.

Efficient – avoiding waste, including waste of equipment, supplies, ideas, and energy.

Equitable – providing care that does not vary in

quality because of personal characteristics such as gender, ethnicity, geographic location, and

socioeconomic status.

Sumber : (Institute of Medicine, Crossing the Quality Chasm, National Academy Press)

(12)

Inputs Processes Outcomes Inputs (Structures) :  SDM (Kompetensi, Skill dan Mindset)  Anggaran  Alat Kesehatan  Obat dan BHP  Kebijakan  Struktur Organisasi Processes :  Aktifitas operasional (prosedur dan waktu pelayanan)  Bagaimana staf memberi pelayanan kepada masyarakat Outcomes :  Kepuasan terhadap yankes.  Status Kesehatan Output Output

BOR, LOS, TOI dll

JUMLAH KUNJUNGAN RJ

Types of Expectations in Standars

Donabedian (Modifikasi)

(13)

13

(14)

Jaminan Kesehatan Nasional

Regulator BPJS Kesehatan Peserta Jaminan Kes Fasilitas Kesehatan Mencari Pelayanan Memberi Pelayanan

Regulasi Sistem Pelayanan Kesehatan (rujukan, dll) ***Regulasi (standarisasi) Kualitas Yankes, Nakes, Obat,

Alkes

Regulasi Tarif Pelayanan Kesehatan, K en dali B ia ya & k uali tas Y an kes Pemerintah Sistem Rujukan

Single payer, regulated, equity

(15)

Kinerja Layanan

Rumah Sakit Universitas Hasanuddin

pada era JKN

(16)

Proporsi Kunjungan Pasien Berdasarkan Cara Bayar RS Unhas, Tahun 2013 - 2014 Umum 14% BPJS 86% 2014 Umum 22% Askes 78% 2013

(17)

Tren Kunjungan Pasien Rawat Jalan RS Unhas, Tahun 2013 - 2014 1 2 3 4 5 6 7 8 9 umum 2013 507 448 492 886 607 596 610 522 606 umum 2014 762 593 759 746 926 1041 1156 883 1963 Askes 2013 1927 2223 2323 2227 2350 2184 2284 1726 2274 BPJS 2014 3867 4137 4748 5331 6410 8006 6430 8728 6711 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 umum 2013 umum 2014 Askes 2013 BPJS 2014

(18)

Kinerja Rawat Inap RS Unhas Tahun 2013-2014 0 10 20 30 40 50 60 70

BOR TOI AvLOS

55 7 7 68 3 6 2013 2014

Indikator Kemenkes 2009Standar BOR 65 - 85 %

TOI 1 – 3 hari AvLOS 6 – 9 hari

(19)

Jumlah Pasien Rawat Inap Berdasarkan Jenis Pembayaran di RS Unhas Tahun 2013-2014 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1 2 3 4 5 6 7 8 BPJS 2014 Askes 2013 Umum 2014 Umum 2013

(20)

Tren Kunjungan Pasien IRD Tahun 2013 - 2014 UMUM ASKES/ BPJS 391 406 437 491 461 361 340 0 100 200 300 400 500 600 TW I TW II TW III TW IV 684 539 575 798 976 1151 1325 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 TW I TW II TW III TW IV

(21)

Tren Kunjungan Pasien Kamar Operasi, Tahun 2013 - 2014 UMUM ASKES/ BPJS 391 406 437 491 461 361 340 0 100 200 300 400 500 600 TW I TW II TW III TW IV 323 337 344 370 614 622 603 0 100 200 300 400 500 600 700 TW I TW II TW III TW IV

(22)

Tren Penerimaan RS Unhas Berdasarkan Jenis Pembayaran 1 2 3 4 5 6 7 8 BPJS 2014 2.035.69 2.741.44 4.701.42 5.302.67 5.811.09 6.507.08 5.532.54 5.756.30 Askes 2013 1.785.78 2.075.85 1.982.44 2.256.59 2.022.35 1.821.66 2.122.37 1.743.98 umum 2014 1.178.45 908.701. 1.386.80 1.201.14 972.350. 1.092.10 994.867. 907.017. Umum 2013 1.052.82 894.601. 1.237.26 1.231.39 1.045.90 1.044.32 1.134.92 1.090.78 0 2.000.000.000 4.000.000.000 6.000.000.000 8.000.000.000 10.000.000.000 12.000.000.000 BPJS 2014 Askes 2013 umum 2014 Umum 2013

(23)

1 2 3 4 5 6 7 8 2014 3.451.92 3.752.37 6.125.01 6.567.59 6.953.48 7.719.66 6.689.10 6.796.87 2013 2.958.70 2.979.52 3.337.70 3.815.44 3.193.35 2.923.80 3.309.58 2.899.48

2013 2014

(24)

GAMBARAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN SEJAK 9 BULAN BERJALANNYA JKN

(25)

88% 90% 92% 94% 96% 98% 100% 98% 92% 99% 99% 95% 98% 97% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 93% 2013 2014

(26)

Kepatuhan 6 Sasaran Keselamatan Pasien RS Unhas, Tahun 2013-2014

NO Indikator Standar 2013 2014 (sept)

1 Identifikasi Pasien scr benar (gelang ID

& tanda risiko) 100% 20% 54,5%

2 Komunikasi efektif (implementasi TBaK

& SBAR:laporan kritis dan hand-over) 100% 50% 70% 3

Obat yang harus diwaspadai (labeling Obat High Alert, ketersediaan obat emergency)

100% 72% 50%

4

Operasi Benar Pasien, Benar Sisi, Benar Prosedur (pengisian Time Out setelah operasi

100% 34% 77%

Tanda tangan operator bedah 100% 43% 43%

Kelengkapan laporan operasi 100% 35% 61%

5 Kepatuhan cuci tangan staf RS 100% 38% 68%

6 Adanya pasien jatuh 0 0 (1 kasus

(27)

Gambaran Pola Kerjasama dengan BPJS

1. Setiap peserta yang akan berobat membawa

identitas kepesertaan dan surat rujukan dari faskes tingkat pertama

2. Pelayanan dianggap sah jika telah terbit surat

eligibilitas peserta (SEP)

3. Menggunakan sistem rujukan berjenjang

berdasarkan kelas rumah sakit

4. Penetapan tarif mengacu pada kelas rumah sakit

(28)

5. Kelas rawat inap peserta ditentukan sesuai hak

peserta, jika tidak sesuai hak maka pasien akan membayar selisih kamar rawat inap yang

ditempati

6. Jika sekiranya ada pelayanan yang tidak dapat

dikerjakan di rs atau terkendala alat rusak/reagen habis, rumah sakit dapat bekerjasama dengan

rumah sakit lain atau laboratorium kesehatan, dimana status pasien sebagai rujuk parsial

7. Ada evaluation review dari tim audit medis secara

(29)

8. Tidak ada Mou khusus tentang formularium obat,

namun pengadaan sepenuhnya diserahkan kepada pihak rumah sakit

9. Khusus untuk biaya pelayanan ambulans, menjadi

beban pasien

10. Pada kondisi darurat peserta dapat langsung ke

(30)

30

Pengaruh Implementasi JKN Pada

RS Universitas Hasanuddin

(31)

Bidang Pendidikan

1. Peningkatan jumlah pasien,  memenuhi rasio

jumlah dan jenis pasien dengan peserta didik

2. Terjadi trade off antara proses pendidikan dengan

proses pelayaanan, terutama dalam penentuan diagnosa utama dan sekunder yang berpengaruh terhadap besarnya klaim kepada BPJS, berpotensi terjadinya fraud, moral hazard

3. Rumah Sakit Pendidikan perlu menghitung unit cost

pelayanan dan proses pendidikan, untuk

menghindari retriksi pemakaian obat dan BHP dalam proses pelayaanan

(32)

4. Penyusunan dan kepatuhan impementasi clinical

pathway di RS

berdampak terhadap proses

pelayanan dan pendidikan

(33)

Bidang Pelayanan

1.

Implementasi sistem penjaminan mutu

kendali mutu dan biaya, dengan

mengimplementasikan clinical governance,

untuk menghindari pelanggaran etika dan

disiplin

2.

Kendali mutu dan kendali biaya membatasi jenis

pelayanan yang diberikan terutama

(34)

3. Menyediakan pelayan medik dan non medik sesuai

SPO

forced by the system

4. Mengoptimalkan penerapan clinical pathway

efisiensi dan efektifitas pelayanan kesehatan

5. Peningkatan kompetensi penyedia layanan

(35)

Bidang Penelitian

1.

Pengembangan penelitian tentang kendali mutu

dan biaya

2.

Pengembangan penelitian tentang medikolegal

3.

Pengembangan penelitian tentang asuransi

4.

Pengembangan penelitian dalam bidang medik

(36)

TANTANGAN YANG DIRASAKAN SELAMA 9 BULAN BERJALANNYA JKN

1.

Peningkatan pasien tidak diimbangi dengan

penambahan SDM dan fasilitas

2.

Status RS Unhas yang belum jelas, yang

mengakibatkan pendapatan rumah sakit tidak

dapat dikelola langsung untuk kebutuhan

operasional

3.

Patient safety issues

4.

Sinkronisasi penyediaan SDM, sarana prasarana

dan fasilitas pembelajaran antara fakultas dan RS

(37)

SOLUSI DAN STRATEGI PENYELESAIAN

1. Kebijakan pemerintah/ Dikti untuk penentuan status

rumah sakit universitas dan penyediaan BOPTN

2. Peningkatan capacity building dan perubahan mindset

para tenaga kesehatan untuk bekerja dalam tim (multidiscipline collaboration)

3. Peningkatan pemahaman tentang konsep JKN, kepada

seluruh tenaga kesehatan di RS terutama dalam hal

sistem pembagian jasa pelayanan, cost awarness and cost contaiment, dan kelengkapan pengisian rekam medik.

(38)

Referensi

1. Dirjen Dikti, 2013. Kebijakan Rumah Sakit Pendidikan

dalam Pendidikan Kedokteran.

2. dr. Mohammad Edison, MM., AAK. Pelayanan

Kesehatan di RS Pada Era JKN

3. Kemenkes. Buku Pegangan Sosialisasi JKN dalam

SJSN.

4. Laporan Tahunan RS Universitas Hasanuddin,

2013-2014

5. Crossing the Quality Chasm: A New Health System for

the 21st Century, National Academy Press Washington, D.C.

(39)

Referensi

Dokumen terkait

Dari Gambar 8 diatas, adanya kawasan wisata Situ Gede tidak berpengaruh terhadap keadaan transportasi, tingkat kebisingan, dan tingkat kemacetan dan kondisi jalan

Hasil tersebut menunjukkan bahwa, pendapatan petani bawang merah dapat meningkat, dengan meningkatkan faktor modal, tenaga kerja, jam kerja, pendidikan petani dan luas

Untuk kepentingan teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan khasanah ilmiah yang berkaitan dengan penerapan pembelajaran pemecahan masalah

Buatlah aplikasi mobile yang dapat membaca beberapa file (dalam hal ini help.txt dan pesan.txt) dalam satu aplikasi yang mana apabila salah satu menu tersebut dipilih untuk

Topik tersebut menjadi tema besar dalam perancangan karya film Mockumentary “Bobbeast” yang memperlihatkan sisi konsumtif dari gaya hidup Hypebeast dengan

Metode: Merupakan penelitian dengan rancangan acak lengkap satu faktor yaitu substitusi sukrosa dengan inulin (0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%) yang disubstitusikan pada vegetable

Sistem koordinat tiga dimensi adalah suatu cara yang digunakan untuk menentukan letak suatu titik pada ruang.. Pada sistem koordinat tiga dimensi letak suatu titik pada

Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilakukan yaitu menjelaskan dan melatih tetang koperasi syariah dan bagaimana mendirikan organisasi sebagai sarana untuk