DAFTAR REFERENSI
Bapekin (2001). “
Struktur Spesifikasi Pengendalian Mutu (QC) Yang Baku
”,
Buletin Bapekin No. 03 / 2001
Bambang Susantono & Taufik Mulyono,
“Jalan Rusak dan Good Governance”
,
2008
Bayu Kania.
“Pengembangan Model Penilaian Kesiapan Internal Pemerintah
dan Kontraktor Indonesia dalam Penerapan Metoda Kontrak Berbasis Kinerja
(KBK), ITB, Bandung, 2006.
Cesar Queiroz, “
Practical Implementation Issues When Introducing OPRC
(Output and Performance Based Road)
”, 2006
César Queiroz,
“Contractual Procedur ti Involve the Private Sector in Road
maintenance and Rehabilitation”
Transport Sector Familiarization Program, The
World Bank, Washington, D.C, 2000
DR. Hedi Rahadian, M.Sc, Kasubdit Penyiapan dan Standar Dit.Bintek Ditjen
Bina Marga
“Langkah Awal Menuju Performance Based Contract melalui
Extended Waranty Period”
, Jakarta, 2008
Djoko Widajat
“Indikator Kinerja Pada Sistem Kontrak Berbasis Kinerja
(Performance Based Contract)”
Departemen Pekerjaan Umum, 2008
Dr. Gunter Zietlow,
“Cutting Costs and Improving Quality Though
Performance-Based Road Management dan Maintenance Contract –The Latin American and
OECD Experiences”
, 2007
Dr. Gunter Zietlow,
“Implementing Performance-based Road Management and
Maintenance Contracts in Developing Countries - An Instrument of German
Technical Cooperation”,
2004.
Drs. Riduawan, M.B.A,
Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan
Peneliti Pemula
, Alfabeta, Bandung, 2005.
Ian Greenwood and Theuns Henning,
“Introducing Performance Based
Maintenance Contracting to Indonesia, Framework Document”
, Opus
International Consultants ,The World Bank, 2006
Max Antameng
“Analisa Awal Kebijakan Pemeliharaan Jalan dengan Sistem
Kontrak Kinerja yang Berjangka Panjang di Indonesia”
, Jakarta, 2008.
Natalya Stankevich, Navaid Qureshi and Cesar Queiros,
“Performance-Based
Contracting for Preservation and Improvement of Road Assets”
, The World
Bank, Washington DC, 2005
Pusat Penelitian dan Pengembangan Prasarana Transportasi
“Kajian Penerapan
Kontrak Berbasis Kinerja untuk Konstruksi Jalan di Atas Tanah Lunak”
.
Bandung, 2006
Universitas Indonesia
Pustran.
“Pengembangan Model Implementasi Performance Based Contract
(PBC) untuk Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan di Indonesia.”
Laporan
Penelitian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Prasarana Transportasi
(Pustran).Bandung, 2004
Parkman, C And K Madelin (1999).
A Review Of Contract Maintenance For
Roads. XXI st World Road Congress
, PIARC, Kuala Lumpur, Malaysia
Prof.Dr.Robert K.Yin.,
“Studi Kasus Desain dan Metode”
Raja Grafindo Persada,
Jakarta. 2002. hal 7
Reini D W dan M Abduh, “
Metode Kontrak Inovatif untuk Peningkatan Kualitas
Jalan : Peluang dan Tantangan
”, Buku Konstruksi : Industri, Pengelolaan dan
Rekayasa, ITB, 2007.
Rizal Zainuddin Tamin, Direktorat Bina Teknik Dirjen Bina Marga DPU, Diskusi
Awal
“Penerapan PBC dalam Pengelolaan Jalan Nasional dan Jalan Provinsi”
,
2008
Sri Apriatini, Direktur Bina Program Ditjen Bina Marga Departement Pekerjaan
Umum,
“Penanganan Kerusakan Jalan akan Dilakukan Secara Terpadu”
,
Jakarta, 2006.
Saaty TL, 1986,
Decision Making for Leaders The Analythical Hierarchy Process
for Decision in Complex Word,
University Of
Pitsburgh
LAMPIRAN 1
TABEL KERANGKA BERPIKIR
Judul Tesis
: Pengaruh Penerapan Kontrak Berbasis Kinerja Pada
Pemeliharaan Infrastruktur Terhadap Efektifitas
Penanganan Jalan
Nama/NPM
: Soelaeman Wahyudi / 0706172645
Program Studi : Manajemen Konstruksi – Universitas Indonesia
Permasalahan Research Question
(RQ) Studi Literatur
Metode & Instrumen Penelitian
Metode
Analisa Hipotesa
• Kontrak pemeliharaan secara tradisional yang digunakan saat ini dinilai kurang efektif; • Resiko-resiko yang ada
lebih besar kepada pihak pemilik pekerjaan;
• Dirasa perlu diterapkan PBC agar adanya keseimbangan resiko, ketersediaan dana sehingga efektif dalam pemeliharaan jalan
RQ-1
”Mengapa Kontrak Berbasis Kinerja diterapkan sebagai alternatif kontrak untuk penanganan
pemeliharaan jalan?”.
1. Natalya Stankevich, Navaid Qureshi and Cesar Queiros, “Performance-Based Contracting for Preservation and Improvement of Road Assets”, The World Bank 2. Bambang Susantono & Taufik Mulyono, “Jalan Rusak
dan Good Governance”, 2008
3. Rizal Zainuddin Tamin, Direktorat Bina Teknik Dirjen Bina Marga DPU, Diskusi Awal “Penerapan PBC dalam Pengelolaan Jalan Nasional dan Jalan Provinsi”, 2008 4. Ian Greenwood and Theuns Henning, “Introducing
Performance Based Maintenance Contracting to Indonesia, Framework Document”, Opus International Consultants ,The World Bank, 2006
5. Dr. Gunter Zietlow, “Implementing Performance-based Road Management and Maintenance Contracts in Developing Countries - An Instrument of German Technical Cooperation”, 2004
6. Parkman, C And K Madelin. A Review Of Contract Maintenance For Roads. XXI st World Road Congress, PIARC, Kuala Lumpur, Malaysia 1999
Metode Penelitian Studi Kasus dengan instrumen pengolahan data sekunder
Pendekatan studi literatur Penerapan PBC dapat meningkatkan efektivitas pemeliharaan jalan
Universitas Indonesia Permasalahan Research Question
(RQ) Studi Literatur
Metode & Instrumen Penelitian
Metode
Analisa Hipotesa
7. César Queiroz, Contractual Procedures to Involve the Private Sector in Road Maintenance and Rehabilitation, 24th International Baltic Road Conference, 2000 8. Thompson, Benjamin P., Jeffrey S. Russell, Stuart D.
Anderson, Awad S. Hanna, and Byron Blaschke. ‘Guidelines for the Use of Warranty Contracting in Highway Construction.” Transportation Research Board 79th Annual Meeting, National Research Council, Washington, D.C, 2000
9. DR. Max Antameng, MM “Analisa Awal Kebijakan Pemeliharaan Jalan dengan Sistem Kontrak Kinerja yang Berjangka Panjang di Indonesia”, 2008
10.Dr. Gunter Zietlow, International Seminar on Road Financing and Investment Arusha, Tanzania,
Performance-Based Road Management and Maintenance Contracts, 2007
11.Ir. Hasanudin M.Eng, SC; Kepala Divisi Pemeliharaan PT. Jasa Marga, Pengalaman Pelaksanaan Performance Based Maintenance Contract (PMBC) di PT. Jasa Marga, Loka Karya I KRTJ-10, Surabaya 2008
12.Reini D Wirahadikusumah dan Muhamad Abduh, FTSL-ITB, “Metode Kontrak Inovatif untuk Peningkatan Kualitas Jalan : Peluang dan Tantangan” 13. The NECCC (The National Electronic Commerce
Coordinating Council), Developments in Performance-Based Procurement for Technology – USA, 2004
14. ___, “Analytical Hierarchy Process (AHP)”, Bahan Kuliah PPBIT-MK-UI, Jakarta, 2008
RQ-2
”Faktor-faktor apa yang menjadi kendala dari penerapan kontrak berbasis kinerja pada pemeliharaan jalan agar menjadi lebih efektif?”
1. Tim Pelaksana Studi Puslitbang Jalan dan Jembatan Bandung. Kajian Penerapan Kontrak Berbasis Kinerja untuk Konstruksi Jalan di Atas Tanah Lunak, Pusjatan, Bandung, 2006
2. Ian Greenwood dan Theuns Henning, “Introducing Performance Based Maintenance Contracting to Indonesia, Framework Document”, Opus International Consultants ,The World Bank, 2006
Metode Penelitian Survei dengan instrumen Kuesioner dan Wawancara
Metode pendekatan AHP Faktor-faktor dominan yg mempengaruhi dalam penerapan Kontrak Berbasis Kinerja adalah Aspek Hukum, Kelembagaan,
Permasalahan Research Question
(RQ) Studi Literatur
Metode & Instrumen Penelitian
Metode
Analisa Hipotesa
3. UU No. 18/1999 tentang Jasa Konstruksi, Pasal 16 ayat (3) 4. Peraturan Pemerintah No. 29/2000 Pasal 13
5. Keppres No. 80/2003, Penjelasan Pasal 30 ayat (2) 6. Dr. Gunter Zietlow, Cutting Costs and Improving Quality
through Performance-Based Road Management and Maintenance Contracts, University of Birmingham, 2007 7. Ir. Purnomo, Prakondisi dan Konsekuensi terhadap
Penerapan Kontrak Berbasis Kinerja, Lokakarya KRTJ-10, Surabaya, 2008
8. ___, “Analytical Hierarchy Process (AHP)”, Bahan Kuliah PPBIT-MK-UI, Jakarta, 2008
9. Burhan Nurgiyantoro, Gunawan, dan Marzuki, ”Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 2004
10. Singgih Santoso, ”SPSS Mengolah Data Statistik Secara Profesional”, Penerbit PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2000
Spesifikasi Pekerjaan, dan Ketersediaan Dana
LAMPIRAN 2
TABEL STUDI LITERATUR
Judul Tesis : Pengaruh Penerapan Kontrak Berbasis Kinerja Pada Pemeliharaan
Infrastruktur Terhadap Efektifitas Penanganan Jalan
Nama/NPM : Soelaeman Wahyudi / 0706172645
Program Studi : Manajemen Konstruksi – Universitas Indonesia
Research Question
(RQ) Kerangka Teori
Referensi
Buku Laporan Disertasi/Tesis/
Skripsi Jurnal
Seminar/
Pelatihan/ Kuliah Produk Hukum
Lain-Lain (Artikel Majalah/Surat Kabar/Website) 2.1. PENDAHULUAN 1. Pustran. “Pengembangan Model Implementasi Performance Based Contract (PBC) untuk Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan di Indonesia.” Bandung, 2004 -- 1. Dr. Gunter Zietlow, 2004, “Implementin g Performance -based Road Management and Maintenance Contracts in Developing Countries - An Instrument of German Technical Cooperation” --- --- ---
Research Question
(RQ) Kerangka Teori
Referensi
Buku Laporan Disertasi/Tesis/
Skripsi Jurnal
Seminar/
Pelatihan/ Kuliah Produk Hukum
Lain-Lain (Artikel Majalah/Surat Kabar/Website) 2. Dr. Gunter Zietlow, 2001, “Cutting Cost and Improving Quality Through Performance Based Road Management and Maintenance Contract – The Latin American and OECD Experience” RQ-1 : ”Mengapa Kontrak Berbasis Kinerja diterapkan sebagai alternatif kontrak untuk penanganan pemeliharaan jalan?” 2.2. KONTRAK BERBASIS KINERJA 2.2.1. Mengapa Kontrak Berbasis Kinerja 2.2.2. Penerapan Kontrak Berbasis Kinerja di Negara Lain 2.2.3 Penerapan Kontrak Berbasis Kinerja di Indonesia 2.2.4 Komponen--- -- -- -- 1. Rizal Zainuddin Tamin, Direktorat Bina Teknik Dirjen Bina Marga DPU, Diskusi Awal “Penerapan PBC dalam Pengelolaan Jalan Nasional dan Jalan Provinsi”, -- 1. Natalya Stankevich, Navaid Qureshi and Cesar Queiros, “ Performance-Based Contracting for Preservation and Improvement of Road Assets”, The World Bank, Washington
Universitas Indonesia Research Question
(RQ) Kerangka Teori
Referensi
Buku Laporan Disertasi/Tesis/
Skripsi Jurnal
Seminar/
Pelatihan/ Kuliah Produk Hukum
Lain-Lain (Artikel Majalah/Surat Kabar/Website) komponen Kontrak Berbasis Kinerja. 2008 DC, 2005 2. Bambang Susantono & Taufik Mulyono, “Jalan Rusak dan Good Governance”, 2008 3. “Informasi Umum Satuan Kerja Departemen Pekerjaan Umum”, RQ-2 : ”Faktor-faktor apa yang menjadi kendala dari penerapan kontrak berbasis kinerja pada pemeliharaan jalan agar menjadi lebih efektif?” 2.3. KENDALA PENERAPAN KONTRAK BERBASIS KINERJA 2.3.1. Resiko Pekerjaan 2.3.2. Aspek Hukum 2.3.3. Spesifikasi Kinerja 2.3.4. Kesiapan Penyedia Jasa 1. Alphonse J. dell Isola. Value Engineering in Construction Industry 3rd ed. New York : Van Nostrand Reinhold Company, 1982 1. PT Indulexco Consulting Group, Kajian Aplikasi dan Sertifikasi Internasional Keahlian Value Engineering, 2007 1. Yohanes John Chandra Fanggidae, Tesis ”Penerapan Value Engineering pada Proyek Konstruksi”, Universitas Petra, Surabaya, 2006 1. Acharya Prakash, Pfrommer Charles, Zirbel Chrles, “Think Value Engineering” , Journal of Management in Engineering ASCE/Nove mber/Decem ber 1995 1. Yusuf Latief, Materi Kuliah Dasar Manajemen Konstruksi – Value Engineering, PPBIT, Universitas Indonesia, Depok, 2008 2. Adhi Suyanto, Value Engineering, Paper untuk Masukan 1. Condition of Contract for Construction for Building and Engineering Works Designed by the Employer, FIDIC,First Edition, 1999 2. Undang Undang RI Nomor 18 Tahun 1999 1. Artikel Untuk Penghematan VE Bisa Diterapkan di Semua Sektor, Majalah Jalan & Transportasi, Vol. 052, tt 2. Djoko Ramiadji, “Penerapan Effessiensi Nilai Teknis(Value Engineering) sebagai Suatu
Research Question
(RQ) Kerangka Teori
Referensi
Buku Laporan Disertasi/Tesis/
Skripsi Jurnal
Seminar/
Pelatihan/ Kuliah Produk Hukum
Lain-Lain (Artikel Majalah/Surat Kabar/Website) Penyusunan Rapermen Pedoman Pemeriksaan Keteknikan, 2007 tentang Jasa Konstruksi 3. Keputusan Presiden RI Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah UsahaEffesiens i Dana Pembangunan” , artikel Majalan Jalan & Transportasi Vol. 034, 1986 3. RQ-3 : ”Bagaimana mengatasi kendala-kendala dalam penerapan kontrak berbasis kinerja?” 2.4. PEMECAHAN KENDALA PENERAPAN KONTRAK BERBASIS KINERJA 2.4.1. Aspek Hukum 2.4.2. Aspek Kelembagaan 2.4.3. Aspek Teknis 2.4.4. Aspek Pendanaan -- Laporan Realisasi Hasil Pemeriksaan Itjen Dep. PU s.d. Triwulan IV Tahun 2007 -- -- -- Permen PU Nomor 14/PRT/M/2007 --
141
LAMPIRAN 3
TABEL PENYUSUNAN UKURAN PENILAIAN KENDALA/INSTRUMEN PENELITIAN
Judul Tesis : Pengaruh Penerapan Kontrak Berbasis Kinerja Pada Pemeliharaan Infrastruktur Terhadap Efektifitas
Penanganan Jalan
Nama/NPM : Soelaeman Wahyudi / 0706172645
Program Studi : Manajemen Konstruksi – Universitas
Indonesia
Dasar Penilaian Indikator Parameter Penilaian Ukuran Penilaian
A. Aspek Hukum A.1.Kontrak A.1.a. Jenis Kontrak
A.1.a.1. Apa saja jenis kontrak berdasarkan bentuk imbalan yang diatur dalam peraturan dan kebijakan di lingkungan Dinas PU Prov. Banten dan Dep. PU?
Lumpsum
Harga satuan
Gabungan lumpsum dan harga satuan
Terima jadi (turnkey)
Persentase
Building Team Contract,
Design&Build Contract
Alliance ContractA.1.a.2. Apa saja jenis kontrak berdasarkan jangka waktu pelaksanaan yang diatur dalam peraturan dan kebijakan di lingkungan Dinas PU Prov. Banten dan Dep. PU?
Tahun jamakA.1.b. Tipe Kontrak
A.1.b.1. Apa saja tipe kontrak yang diatur dalam peraturan dan kebijakan di lingkungan Dinas PU Prov. Banten dan Dep. PU?
Tradisional: memisahkan perencanaan, konstruksi, dan pemeliharaan (Kontrak Tradisional,Kontrak Building, Kontrak Alliance)
Terintegrasi: perencanaan dan konstruksi digabung(Kontrak Design&Build, Kontrak Turnkey, General Contracting, Kontrak Alliance )
Lifecycle: perencanaan, konstruksi, dan pemeliharaan digabung(Kontrak Design, Build, & maintenance; Kontrak BOT, Kontrak Alliance)
A.1.c. Bentuk Layanan
A.1.c.1. Apa saja bentuk layanan jasa konstruksi yang diatur dalam peraturan dan kebijakan di lingkungan Dinas PU Prov. Banten dan Dep. PU?
Perencanaan
Pengawasan
Pelaksanaan
Terintegrasi (perencanaan, pengawasan, pelaksanaan)A.2.Spesifikasi Teknis
A.2.a. Orientasi Spesifikasi
A.2.a.1. Apa yang menjadi orientasi spek. Teknis dalam peraturan dan kebijakan di lingkunga Dinas PU dan Dep PU?
Input oriented: menjelaskan secara detail tata cara pelaksanaan pekerjaan yang harus dilakukan penyedia jasa.
Output oriented: owner tidak memaparkan secara detail bagaimana tata cara pelaksanaan pekerjaan akan tetapi hanya menjelaskan output yang diinginkan.A.2.b. Komponen Spesifikasi
A.2.b.1. Komponen spesifikasi dalam peraturan dan kebijakan di lingkungan Dinas PU dan Dep. PU?
Persyaratan material
Persyaratan tenaga kerja
Persyaratan kinerja
dllA.3.Seleksi Penyedia Jasa A.3.a. Metode Seleksi
A.3.a.1. Metode seleksi penyedia jasa yang diatur dalam peraturan dan kebijakan di lingkungan Dinas PU dan Dep. PU?
Pelelangan umum
Pelelangan terbatas
Pemilihan langsung
Penunjukan langsungUniversitas Indonesia
A.3.b. Penilaian Kualifikasi
A.3.b.1. Penilaian kualifikasi/evaluasi penawaran yang diatur dalam peraturan dan kebijakan di lingkungan Dinas PU dan Dep. PU?
Penawar terendah
Best value: penawar yang memiliki kemampuan terbaik untuk menyelesaiakan permasalahan yang ada dan memiliki informasi kinerja dimasa lalu yang baikA.4.Penyelesaian Perselisihan
A.4.a. Metode Penyelesaian Perselisihan
A.4.a.1. Apa saja metode penyelesaian perselisihan yang diatur dalam peraturan kebijakan dan lingkungan Dinas PU dan Dep. PU?
Musyawarah
Mediasi
Konsiliasi
Arbitrase
PengadilanB. Aspek Resiko B.1.Analisis Resiko dan
Manajemen Resiko
B.1.a. Analisis Resiko Awal Proyek
B.1.a.1. Apakah dilakukan analisis resiko detail diawal PPJ?
Ya
Tidak B.1.b. Manajemen ResikoSelama Proyek Berlangsung
B.1.b.1. Apakah dilakukan manajemen resiko selama PPJ berlangsung?
Ya
TidakB.1.c. Jenis Resiko yang Dianalisis
B.1.c.1. Apa saja bentuk resiko yang dianalisis dalam PPJ?
Aspek legal: tidak adanya atau kurangnya pengetahuan mengenai prosedur atau perijinan.
Aspek organisasi: tidak adanya atau kurangnya komunikasi, tidak jelasnya kebutuhan pemilik proyek, adanya pihak lain yang terlibat.
Aspek teknis: terjadinya perubahan lingkup kerja atau perubahan asumsi dalam perhitungan desain.
Aspek spasial: studi dampak ligkungan, adanya infrastruktur lain seperti pipa, kabel, dsb.
Aspek keuangan: adanya kesalahan dalam estimasi biaya atau biaya yang tersedia tidak cukup.B.2.Alokasi Resiko B.2.a. Pihak yang Mengelola Resiko
B.2.a.1. Siapa pihak yang mengelola dan bertanggungjawab terhadap resiko yang ada?
Owner/Dinas PU Prov. Banten
Penyedia JasaC. Aspek Teknis
C.1.Kontrak PPJ
C.1.a. Jenis Kontrak PPJ
C.1.a.1. Apa saja jenis kontrak berdasarkan imbalan yang diterapkan pada PPJ?
Lumpsum
Harga satuan
Gabungan lumpsum dan harga satuan
Terima jadi (turnkey)
PersentaseC.1.a.2. Apa saja jenis kontrak berdasarkan jangka waktu pelaksanaan yang diterapkan?
Tahun jamak
Tahun tunggalC.1.b. Tipe Kontrak PPJ
C.1.b.1. Apa saja tipe kontrak yang diterapkan dalam PPJ?
Tradisional: memisahkan perencanaan, konstruksi, dan pemeliharaan (Kontrak Tradisional,Kontrak Building, Kontrak Alliance)
Terintegrasi: perencanaan dan konstruksi digabung(Kontrak Design&Build, Kontrak Turnkey, General Contracting, Kontrak Alliance )
Lifecycle: perencanaan, konstruksi, dan pemeliharaan digabung(Kontrak Design, Build, & maintenance; Kontrak BOT, Kontrak Alliance)
C.1.c. Bentuk Layanan PPJ
C.1.c.1. Apa saja bentuk layanan jasa konstruksi yang diterapkan dalam PPJ?
Perencanaan
Pengawasan
Pelaksanaan
Terintegrasi (perencanaan, pengawasan, pelaksanaan) C.2.Spesifikasi Teknis PPJ C.2.a. Orientasi Spek.Teknis PPJ
C.2.a.1. Bagaimana orientasi sepek teknis pada PPJ?
Input oriented: menjelaskan secara detail tata cara pelaksanaan pekerjaan yang harus dilakukan penyedia jasa.
Output oriented: owner tidak memaparkan secara detail bagaimana tata cara pelaksanaan pekerjaan akan tetapi hanya menjelaskan output yang diinginkan.Universitas Indonesia
C.2.b. Komponen Spek. Teknis
C.2.b.1. Apa saja komponen spek teknis PPJ?
Persyaratan material
Persyaratan tenaga kerja
Persyaratan kinerja
Dll C.3.Penyelesaian Perselisihan PPJ C.3.a. Metode Penyelesaian Perselisihan PPJC.3.a.1. Apa saja bentuk penyelesaian perselisihan yang diterapkan dalam PPJ?
Musyawarah
Mediasi
Konsiliasi
Arbitrase
PengadilanC.4.Seleksi Penyedia Jasa
C.4.a. Metode Seleksi Penyedia Jasa PPJ
C.4.a.1. Bagaimana metode seleksi penyedia jasa PPJ?
Pelelangan umum
Pelelangan terbatas
Pemilihan langsung
Penunjukan langsung C.4.b. Penilaian Kualifikasi Penyedia Jasa PPJC.4.b.1. Apa yang menjadi penilaian kualifikasi/evaluasi penawaran penyedia jasa PPJ?
Penawar terendah
Best value: penawar yang memiliki kemampuan terbaik untuk menyelesaiakan permasalahan yang ada dan memiliki informasi kinerja dimasa lalu yang baikC.5.Pengawasan PPJ
C.5.a. Pihak yang Bertanggung Jawab dalam Pengawasan PPJ
C.5.a.1. Siapa pihak yang bertanggungjawab dalam pengawasan PPJ?
Owner melalui konsultan pengawas
Kontraktor C.5.b. MekanismePelaksanaan Pengawasan PPJ
C.5.b.1. Bagaimana mekanisme pengawasan yang dilakukan?
Konsultan pengawas membuat report hasil pengawasan dan diserahkan kepada owner
Owner menyusun rencana penilaian kelayakan kinerja kontraktor yang akan disesuaikan dengan penilaian kinerja yang dilakukan oleh kontraktor.C.6.Pembayaran PPJ
C.6.a. Sistem Pembayaran PPJ
C.6.a.1. Bagaimana sistem pembayaran yang berlaku pada PPJ?
Berdasarkan volume pekerjaan yang telah diselesaikan dengan sistem pembayaran harga unit (unit price) dengan volume tetap.
Berdasarkan kinerja yang memenuhi standar kinerja dengan sistem lumpsum, output terukur misalnya: luas, tidak ada lubang.C.6.b. Dasar Pembayaran PPJ
C.6.b.1. Apa yang menjadi dasar pembayaran pada PPJ?
Volume pekerjaan yang telah diselesaikan
Kinerja yang memenuhi standar kinerjaC.7.Masa Pemeliharaan
C.7.a. Pihak yang Bertanggung Jawab
C.7.a.1. Siapakah pihak yang bertanggungjawab dalam masa pemeliharaan PPJ?
Owner
Kontraktor C.7.b. Jangka Waktu MasaPemeliharaan
C.7.b.1. Berapa jangka waktu masa pemeliharaan dalam PPJ?
1 tahun
2 tahun D. Aspek Organisasi D.1. SDM D.1.a. Kualifikasi SDM Pengelola Kontrak PPJD.1.a.1. Apakah SDM ada di lingkungan Dinas PU yang mengelola kontrak PPJ memiliki kemampuan dalam bidang hukum?
Ya
TidakD.1.a.2. Apakah kemampuan dalam bidang hukum mengenai PBC menjadi salah satu kualifikasi SDM pengelola PPJ?
Ya
Tidak D.2. Penyebaran Informasi PBC D.2.a. Mekanisme Penyebaran Informasi PBCD.2.a.1. Apakah di lingkungan Dinas PU telah dilakukan penyebaran informasi mengenai konsep PBC?
Ya
TidakD.2.a.2. Bagaimana mekanisme penyebaran informasi mengenai konsep PBC ini dilakukan?
Pelatihan
SeminarUniversitas Indonesia E. Aspek
Pendanaan
E.1. Ketersediaan Dana Proyek Multi Years
E.1.a. Kepastian Ketersediaan Dana Proyek Multi Years
E.1.a.1. Apakah terdapat kepastian ketersediaan dana untuk pelaksanaan kontrak dalam jangka waktu lebih dari 1 tahun/multiyears?