• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN METODE SPALDING MELALUI MEDIA GAMBAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN METODE SPALDING MELALUI MEDIA GAMBAR."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

EVA LATIFAH, 2015

A. Latar Belakang Penelitian

Manusia sebagai makhluk sosial tentunya melakukan kegiatan

berkomunikasi. Komunikasi yang dilakukan dapat dengan dua cara, yakni

dengan bahasa lisan dan tulisan. Untuk berkomunikasi dengan bahasa lisan

sudah biasa dilakukan kebanyakan orang bahkan anak-anak kecil sekalipun

sering melakukannya. Namun untuk berkomunikasi secara tulisan atau secara

tertulis, tidak semua orang mampu melakukannya, bahkan di kalangan pelajar

sekalipun. Hal ini tentunya memerlukan keterampilan yang khusus.

Keterampilan khusus itulah yang disebut keterampilan menulis. Menulis

merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk

berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara bertatap muka dengan

orang lain. Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif.

Keterampilan menulis merupakan kemampuan mengekspresikan, pikiran,

perasaan dan pengalaman dalam bentuk tulisan yang disusun secara sistematis

dan logis, sehingga tulisannya dapat dipahami oleh pembaca (Tarigan, 2013,

hlm. 3). Beliau juga mengatakan bahwa kiranya tidaklah terlalu berlebihan

bila kita katakan bahwa keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang

yang terpelajar atau bangsa yang terpelajar, sehubungan dengan hal ini maka

kemampuan menulis merupakan hal yang sangat dibutuhkan, apalagi dalam

kehidupan saat ini, jelas kemampuan menulis sangatlah penting.

Kemampuan menulis memerlukan latihan dan praktik yang berkelanjutan.

Oleh karena itu, dalam proses belajar mengajar, siswa harus langsung berlatih

menulis. Tanpa adanya proses berlatih tidak mungkin keterampilan atau

kemampuan menulis pada diri siswa akan muncul. Hal ini sesuai dengan

pernyataan (Tarigan, 2013, hlm. 3) bahwa keterampilan menulis hanya

diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan banyak latihan, walaupun

(2)

Begitu pula dalam berkarya sastra, terutama dalam kegiatan sastra secara

produktif yang diantaranya meliputi menulis karya sastra (menulis puisi).

Pembelajaran menulis puisi di sekolah dasar merupakan hal yang sangat

perlu diberikan, dengan alasan bahwa puisi merupakan karya sastra yang

padat isi dan ekspresif. Zulela, ( 2012, hlm.12) mengungkapkan bahwa dengan

sastra akan memberikan kebahagiaan yang bersifat rohani, dengan sastra

manusia dapat menjadi senang dan bahagia. Selain itu yang lebih penting lagi

adalah dengan sastra manusia dapat mengerti manusia lain dimanapun di

dunia ini. Jadi jelasnya, bahwa sastra itu sangat berharga, karena itu perlu

diajarkan dalam pendidikan formal sedini mungkin. Dengan demikian maka,

perlu kiranya melaksanakan pembelajaran sastra dengan baik khususnya

dalam hal ini adalah menulis puisi bebas di sekolah dasar.

Pada kenyataannya bahwa kemampuan berkarya sastra khususnya

kemampuan menulis puisi bebas tidak sesuai dengan harapan,

ketidaktercapaian pengajaran sastra dipersekolahan diidentifikasikan

disebabkan oleh beberapa faktor. Suryatin, (1992, hlm. 52-53) menyampaikan

ada empat hal yang di duga keras penyebab ketidaktercapainya pengajaran

menulis sastra di persekolahan, khusus mengenai faktor guru yaitu; 1)

rendahnya minat baca guru terhadap karya sastra, 2) kurangnya guru belajar

teori sastra, 3) kurangnya guru mengekspresikan karya satra serta, 4) guru

dihadapkan luasnya cakupan materi kurikulum yang harus disampaikan

padahal porsi waktu yang tersedia untuk bahasan sastra sangat terbatas.

Alexandra (2007,b) dalam jurnalnya mengatakan bahwa sebagian besar guru

di sekolah dasar tidak cukup mengetahui tentang puisi dan ini akan berimbas

kepada terbatasnya guru mengajarkan kepada siswa, hal ini juga sesuai dengan

yang diungkapkan oleh Aftarudin (dalam Laily, 2009, hlm. 6) bahwa

pengajaran puisi selalu dititikberatkan pada teori-teori yang verbalisme,

sedangkan hasil-hasil puisi para penyair dan bagaimana sikap siswa

menghayati puisi masih kurang dilakukan oleh para pengajar.

Kiranya akan lebih efektif jika materi yang dipilih dalam penelitian ini

(3)

EVA LATIFAH, 2015

langsung setelah proses pembelajaran. Penulis menganalisis kesulitan siswa

ketika mengapresisasi puisi bebas. Sebagian besar siswa sulit menemukan

kata-kata imajinasi ke dalam sebuah puisi. Pemahaman dan pengetahuan

mengenai unsur-unsur puisi merupakan bekal yang harus dimiliki siswa dalam

menulis puisi.

Kesulitan siswa dalam menulis puisi bebas di sekolah dasar pada

umumnya yaitu menuangkan serta menemukan gagasan awal dalam menulis,

dan mulai membangkitkan kata. Oleh karena itu, diperlukan sebuah metode

yang dapat mengarahkan siswa untuk dapat mengatasi kesulitan-kesulitan

tersebut, menjadikan tugas menulis puisi bebas menjadi mudah dan

menyenangkan.

Metode dan media dalam penelitian ini akan dicobakan metode spalding,

dan media gambar sebagai bahan pertimbangan bahwa metode ini kiranya

dapat menjawab atas kekurangan ataupun kelemahan yang terjadi di lapangan

Sejalan dengan uraian Sudjana dan Rivai (dalam Farida, 2009, hlm. 7) bahwa

dalam metodologi pengajaran ada dua aspek yang paling menonjol yakni

metode mengajar dan media pengajaran. Dengan demikian penulis berasumsi

untuk peningkatan kemampuan siswa dalam menulis puisi bebas dapat

digunakan dengan metode spalding, karena dalam metode ini ada beberapa

tahap yang dapat membangkitkan motivasi juga tuntunan untuk siswa dalam

pembelajaran menulis yang berulang sehingga dapat menjadikan siswa terlatih

untuk menulis puisi bebas sehingga siswa mampu bahkan akan menjadi mahir

dalam menulis puisi bebas karena siswa dapat menuangkan imajinasinya

dalam bentuk puisi bebas berdasarkan fikiran, pengalaman dan

pengamatannya.

Selain metode yang inovatif dan variatif, salah satu cara untuk

meningkatkan minat dan gairah belajar siswa dalam menulis puisi bebas, yaitu

dengan menggunakan media yang menarik. Karena media adalah sarana

sebagai penyampai informasi (materi pelajaran) kepada penerima (siswa).

Maka media yang menurut penulis mampu membangkitkan motivasi dalam

(4)

media gambar adalah media yang sangat digemari oleh siswa sekolah dasar

pada umumnya. Dengan menggunakan media yang menarik, pembelajaran

menulis puisi bebas akan lebih menyenangkan, dapat membantu kesulitan

siswa untuk memperoleh ide (inspirasi) ketika menulis puisi bebas. Pada

umumnya hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran akan

tahan lama sehingga kualitas pembelajaran akan lebih meningkat, karena

media pembelajaran meletakan dasar-dasar yang konkrit untuk berfikir dan

dapat mengurangi verbalisme.

Dari studi pendahuluan yang telah dilakukan bahwa siswa kelas V di SDN

Babakan Ciparay I kota Bandung, ada pada kondisi yang kurang baik yaitu

kurang dapat mengungkapkan ide, gagasan atau pokok pikiran dalam menulis

puisi. Kurang minatnya siswa terhadap pembelajaran menulis puisi di

sebabkan siswa yang merasa bosan, sehingga apresiasi siswa terhadap puisi

kurang. Pada pelaksanaan pembelajaran menulis puisi bebas yang kuarang

bervariasi. Guru yang kurang terampil dalam memilih metode pembelajaran

yang tepat untuk menulis puisi bebas, juga yang kurang dapat menyajikan

media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi siswa.

Melihat dari uraian di atas maka penulis berpendapat betapa pentingnya

memberikan latihan terhadap kemampuan menulis khususnya pada apresiasi

sastra dan ini bisa diwujudkan dalam kemampuan menulis puisi bebas pada

anak-anak, khususnya SDN Babakan Ciparay 1 kota Bandung, Penulis

memilih bahasan pembelajaran menulis puisi bebas dengan metode spalding

melalui media gambar.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini hanya terbatas pada

kemampuan menulis puisi bebas saja. Dalam pembelajaran menulis puisi

bebas, siswa sekolah dasar dirasakan kurang berminat, hal ini karena apresiasi

sastra di sekolah dasar tidak begitu diperhatikan oleh para guru. Sering kita

menjumpai fenomena yang memperlihatkan adanya kekosongan ruang untuk

apresiasi sastra terutama untuk menulis puisi bebas hal ini disebabkan karena

(5)

EVA LATIFAH, 2015

puisi bebas, hal ini yang menyebabkan siswa akan merasa bosan dan jenuh

dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi bebas, padahal dalam

pembelajaran apresiasi sastra terutama menulis puisi bebas ini banyak hal-hal

yang dapat kita petik manfaatnya baik itu untuk siswa maupun untuk guru.

Hal-hal positif yang dapat kita temukan dalam pembelajaran puisi bebas ini

diantaranya menciptakan situasi ataupun suasana yang menyenangkan selain

dari itu juga dapat membentuk kepribadian/ karakter yang baik karena Puisi

bebas merupakan pengalaman atau getaran yang dapat menggerakkan hati kita

untuk menuangkannya ke dalam tulisan dengan gaya bahsa yang unik.

Maulana.S.F, (2012, hlm.33) menyatakan Puisi juga dapat diartikan

dengan, ungkapan perasaan, semacam nyanyian jiwa yang menyeruak dari

kedalaman qalbu sang penyair, apa pun nyanyian itu. Hal ini dapat

memperkuat bahwa ada proses pengolahan rasa dalam pembelajaran puisi yang

dapat membentuk karakter siswa dan tak kalah penting dalam pembelajaran

menulis puisi bebas dapat memotret pula situasi belajar yang menyenangkan.

Metode pembelajaran spalding melalui media gambar adalah kegiatan

menulis siswa yang mendapat bimbingan dan arahan dari guru dalam setiap

tahap-tahap dalam proses menulis dengan menampilkan gambar sebagai media

pembelajaran merupakan hal yang perlu untuk diberikan pada siswa dalam

rangka meningkatkan kemampuan menulis puisi bebas pada siswa kelas 5

SDN babakan Ciparay 1 Kota Bandung. Dalam hal memilih media gambar

adalah untuk memberikan motivasi juga sebagai sarana penyampai informasi

serta dapat membantu siswa untuk menuangkan kata-kata yang ada dalam

pikirannya, hal ini tentunya sangat penting untuk diperhatikan mengingat

bahwa dalam diri anak ada alat yang mampu memperoleh bahasa dan hal

inipun sesuai dengan yang dikatakan Noam Chomsky (dalam Zulela, 2012,

hlm. 56) dalam diri anak terdapat semacam “alat” yang berfungsi sebagai

sarana memperoleh bahasa. Anak secara alami, yang dikenal dengan Language

Acquisition Devices (LAD). LAD menurut Chomsky dapat digunakan untuk

menerangkan apa yang terjadi di dalam diri anak, sehingga secara ajaib anak

(6)

perlu arahan sehingga potensi yang ada dalam diri siswa mampu

dikembangkan secara optimal.

Bimbingan, arahan dan petunjuk yang diberikan guru akan membantu

untuk memudahkan siswa dalam melaksanakan pembelajaran menulis puisi

bebas. Dan diharapkan dengan menggunakan metode spalding melalui media

gambar ini dapat memberikan motivasi serta daya tarik tersendiri untuk siswa

dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi bebas, sehingga dapat

meningkatkan kemampuan menulis puisi bebas siswa kelas 5 sekolah dasar di

SDN Babakan Ciparay 1 Kota Bandung, tahun ajaran 2014-2015.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan

pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan metode spalding melalui

media gambar pada pembelajaran menulis puisi bebas pada siswa kelas 5

di SDN Babakan Ciparay 1 Kota Bandung?

2. Bagaimanakah aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis puisi bebas

dengan metode spalding melalui media gambar di kelas 5 SDN Babakan

Ciparay 1 Kota Bandung?

3. Bagaimana peningkatan kemampuan menulis puisi bebas siswa kelas 5

setelah mendapatkan perlakuan pembelajaran metode spalding melalui

media gambar di SDN Babakan Ciparay 1 Kota Bandung?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran menulis puisi bebas, dengan

metode spalding melalui media gambar pada siswa kelas 5 SDN Babakan

Ciparay 1 kota Bandung.

2. Mendeskripsikan aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis puisi bebas

dengan metode spalding melalui media gambar pada siswa kelas 5 SDN

(7)

EVA LATIFAH, 2015

3. Meningkatkan kemampuan menulis puisi bebas pada siswa, setelah

mendapatkan perlakuan pembelajaran metode spalding melalui media

gambar di kelas 5 SDN Babakan Ciparay 1 kota Bandung.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam perkembangan

metode pembelajaran menulis dan dapat diterapkan dalam pembelajaran

menulis puisi bebas di kelas. Adapun manfaat yang diharapkan dari

pelaksanaan penelitian ini adalah:

1. Bagi guru, penelitian ini menawarkan metode pembelajaran alternatif yang

dapat dipraktikkan sebagai perbaikan kualitas proses pelaksanaan

pembelajaran.

2. Bagi peserta didik penelitian ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan

kemempuan menulis puisi bebas.

3. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan.

4. Bagi sekolah sebagai lembaga pendidikan, penelitian ini dapat menjadi

bahan reverensi untuk pemnyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan.

5. Bagi dinas pendidikan kota Bandung penelitian ini dapat menjadi

bermanfaat sebagai upaya menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter yang

baik bagi para siswa sekolah dasar.

F. Struktur Organisasi Tesis

Pada bab satu dalam tesis ini dipaparkan tentang pendahuluan, yang

terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian serta struktur organisasi tesis.

Kemudian pada bab dua, akan dipaparkan kajian pustaka dari kemampuan

menulis puisi bebas, metode spalding dan media gambar.Selanjutnya dalam

bab tiga akan diuraikan mengenai metode penelitian, yang akan membahas

tentang; desain penelitian, partisipan, seting penelitian, tempat penelitian,

pengumpulan data, dan analisis data.

Untuk selanjutnya dalam pembahasan pada bab empat akan diuraikan

tentang temuan dan pembahasan yang akan menguraikan mengenai deskripsi

(8)

penelitian,pelaksanaan penelitian, tindakan penelitian pada siklus I, dan siklus

II, data hasil tes, pembahasan hasil penelitian, pemilihan bahan pembelajaran,

pelaksanaan pembelejaran menulis puisi, hasil observasi dan hasil belajar

siswa. Setelah semua uraian tentang pembahasan mengenai bab empat maka

untuk bab selanjutnya yaitu bab lima yang akan mengemukakan tentang

simpulan dan rekomendasi/ saran.

(9)

EVA LATIFAH, 2015

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

dengan pendekatan kualitatif. Penelitian tindakan kelas ini, dilakukan

untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi bebas. Dalam

Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan rancangan penelitian model

spiral: Kemmis dan Mc Taggart (1998,b) yaitu model siklus yang

dilakukan secara berulang-ulang dan berkelanjutan.

Untuk lebih jelasnya berikut ini dikemukakan bentuk desainnya.

Dari bagan di atas, rancangan Model Desain Kemmis dan Taggart ini

berupa komponen-komponen dengan satu rangkaian terdiri dari empat

komponen, yaitu plan (perencanaan), action (tindakan), observe

(pengamatan), dan reflective (refleksi). Untuk pelaksanaan, sesungguhnya

jumlah siklus sangat tergantung pada permasalahan yang dihadapi dan

perlu dipecahkan.

Setiap tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini merupakan

serangkaian tahapan yang saling berhubungan antara satu dengan yang

lainnya. Dalam masing-masing tahapan termuat proses penyempurnaan

yang didasarkan atas hasil masing-masing proses. Pelaksanaan penelitian

(10)

observasi yang kemudian dilakukan refleksi sebagai gambaran awal untuk

membuat rencana selanjutnya.

1. Perencanaan

Dalam perencanaan tindakan ini peneliti sekaligus sebagai praktisi

berkolaborasi dengan pengamat (observer) mengadakan kegiatan

sebagai berikut:

a. Mengamati kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada

pembelajaran menulis puisi bebas.

b. Mengidentifikasi faktor-faktor hambatan dan kemudahan dalam

melaksanakan pembelajaran menulis puisi bebas.

c. Merumuskan alternatif tindakan yang akan dilakukan dalam

pembelajaran menulis puisi bebas.

d. Menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran menulis puisi

bebas dengan metode Spalding melalui media gambar.

2. Pelaksanaan dan Pemantauan

Pada tahap pelaksanaan, tindakan yang dilakukan oleh praktisi yaitu

guru kelas 5 SDN Babakan Ciparay 1 kota Bandung. Dalam hal ini

dilakukan secara simultan terpadu dalam arti tindakan dilakukan oleh

peneliti sebagai praktisi. Penulis melakukan pemantauan konfrehensif

terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan instrumen

pengumpul data yang telah ditetapkan sehingga diperoleh seperangkat

data tentang pelaksanaan tindakan, kendala-kendala yang dihadapi,

serta kesempatan dan peluang yang berkaitan dengan metode

Spalding. Data tersebut selanjutnya dimanfaatkan sebagai bahan untuk

melakukan refleksi.

3. Refleksi

Peneliti dan praktisi mendiskusikan hasil pengamatan kegiatan

pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. Materi didiskusikan

melalui kegiatan berikut.

(11)

EVA LATIFAH, 2015

b. Mengulas dan menjelaskan perbedaan rencana dengan

pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan.

c. Melakukan interpretasi, pemaknaan dan penyimpulan data yang

diperoleh yang selanjutnya dilihat relevansinya dengan teori serta

rencana yang telah disiapkan bersama.

B. Partisipan dan Tempat Penelitian

1. Partisipan

Partisipan dalam penelitian ini adalah siswa SD kelas 5 tahun

pembelajaran 2014-2015 dengan jumlah siswa 36 orang, terdiri dari 17

siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan. Partisipan penelitian

mempunyai kemampuan yang heterogen yaitu ada yang

berkemampuan tinggi, sedang maupun yang berkemampuan kurang.

Adapun pertimbangan memilih subjek penelitian ini adalah bahwa

dirasakan siswa kelas 5 ini mempunyai potensi dalam mengapresiasi

pembelajaran sastra namun terindikasi bahwa kemampuan dalam

menulis puisi bebasnya masih belum cukup dikatakan baik, selain dari

itu juga peneliti mempertimbangkan penelitian karena pada

pelaksanaan pembelajaran menulis puisi bebas masih dilaksanakan

secara konvensional bahkan dapat dikatakan kurang tersampaikan

dengan baik sehingga memungkinkan pelaksanaan pembelajaran

kurang dapat memberikan motivasi pada siswa untuk berkarya sastra

terutama menulis puisi bebas.

2. Tempat penelitian

Lokasi pelaksanaan penelitian ini adalah di SDN Babakan Ciparay

1 yang terletak di jalan. Caringin No. 150 Kota Bandung. Sekolah ini

bersetatus negeri dan berada pada lingkungan padat penduduk. Minat

masyarakat untuk menyekolahkan anaknya sangat tinggi, dengan

demikian sayang sekali jika kepercayaan dari masyarakat ini kurang

direspon dengan baik pula oleh guru untuk melaksanakan

pembelajaran yang bermutu. Sebagian besar siswa yang belajar di

(12)

sekitar 3 km, tetapi tidak menjadi hambatan bagi siswa

menggambarkan bahwa antusias siswa untuk belajar sangat tinggi

sehingga harus diberikan pelayanan pembelajaran dengan baik untuk

menjaga semangat siswa dalam belajar.

Sehubungan dengan uraian di atas untuk pemilihan tempat ini

adalah karena peneliti seorang tenaga pengajar di sekolah ini, dan

mempunyai tujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran sastra

yaitu apresiasi sastra khususnya untuk meningkatkan kemampuan

siswa menulis puisi bebas.

C. Penjelas Istilah

Agar penelitian ini lebih terarah sesuai dengan konteks yang akan

diteliti, maka di bawah ini akan diuraikan definisi operasional penelitian.

1. Kemampuan Menulis Puisi Bebas

Kemampuan menulis puisi bebas merupakan salah satu keterampilan

berbahasa yang dimiliki siswa dalam menuangkan ide, gagasan dan

juga perasaan melalui kata-kata yang terpilih yang ditulis dalam

bentuk larik dan bait berdasarkan tema tertentu dalam rangka

menyampaikan pesan. Kemampuan menulis puisi bebas ini adalah

kemampuan yang memang dipandang penting dalam pembelajaran

Bahasa Indonesia, sehingga perlu untuk ditingkatkan karena dengan

kemampuan menulis puisi bebas maka siswa sekolah dasar dapat

mengungkapkan apa yang pernah dia alami maupun yang dia rasakan

dalam kehidupan sehari-hari atau dengan kata lain bersifat

kontekstual.

2. Metode Spalding

Merupakan metode yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan

menulis dengan cara menggali skemata siswa dalam bentuk kata yang

dimaknai dan dikembangkan menjadi kalimat yang dapat dipahami.

Metode spalding dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai

(13)

EVA LATIFAH, 2015

a. Penyajian gambar, untuk menemukan ide yang akan ditulis, pada

tahap ini dari gambar tersebut siswa akan mengumpulkan

skemata-skemata dari apa yang pernah dia alami (pengalaman siswa).

b. Dari pengumpulan skemata-skemata siswa, dapat dituangkan ke

dalam tulisan berupa kata-kata sesuai gambar dan dapat dijadikan

sebagai bahan untuk menentukan tema tulisan.

c. Pada tahap berikutnya dapat diperkenalkan karya puisi sederhana

agar siswa dapat memahaminya dengan mudah.

d. Selanjutnya siswa dibimbing untuk dapat merangkai kata-kata tadi

menjadi sebuah tulisan/ rangkaian kata-kata atau tulisan dan itu

merupakan puisi bebas.

e. Setelah siswa dapat menyelesaikan hasil tulisan puisi bebas, siswa

diberikan kesempatan untuk mengkoreksinya dengan tujuan

memperbaiki tulisannya jika ada kesalahan.

f. Pada tahap akhir siswa dapat mengapresiasi hasil karyanya dengan

cara mempublikasikannya.

3. Media gambar

Media gambar merupakan alat bantu dalam pelaksanaan pembelajaran

yang diartikan sebagai sesuatu yang diwujudkan secara visual kedalam

bentuk dua dimensi sebagai hasil perasaan dan pikiran. Gambar adalah

lukisan bentuk/ wujud suatu benda yang dapat memberikan pesan

sebenarnya sehingga dapat dijadikan media pembelajaran, dengan

tujuan agar siswa lebih mudah untuk menulis puisi bebas selain dari itu

media gambar juga dapat menciptakan situasi pembelajaran yang

menarik dan menyenangkan sehingga dapat memperlancar proses

pembelajaran dalam rangka peningkatan kemampuan menulis puisi

bebas bagi siswa SDN Babakan Ciparay 1 Kota Bandung.

D. Pengumpulan Data

Sesuai dengan desain penelitian tindakan yang dilakukan ini maka

teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif.

(14)

Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah jenis data

kualitatif yaitu data tentang kemampuan menulis puisi bebas yang

sifatnya deskriptif. Dengan demikian data yang disajikan yaitu data

berupa deskriptif tentang bagaimana pelaksanaan pembelajaran dan

bagaimana aktivitas siswa pada pembelajaran menulis puisi bebas

dengan metode spalding melalui media gambar serta mendeskripsikan

hasil kemampuan menulis puisi bebas siswa sebelum maupun setelah

diberikan perlakuan. Adapun data yang didapatkan melalui kegiatan

observasi partisipatif, yaitu peneliti dalam melakukan observasi

sekaligus ikut serta dalam kegiatan yang sedang berjalan yaitu dalam

kegiatan pembelajaran menulis puisi bebas. Selain dari itu juga akan

dilakukan tes secara tertulis yaitu membuat puisi bebas.

2. Instrumen Pengolahan Data

Instrumen pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

a. Lembar Observasi

Penelitian menggunakan lembar observasi ini untuk

mendeskripsikan proses pelaksanaan pembelajaran serta aktivitas

siswa dalam pembelajaran menulis puisi bebas dengan metode

spalding melalui media gambar.

b. Tes

Lembar tes, yang terdiri dari lembar tes menulis puisi bebas

berbentuk uraian dan kriteria penilaiannya, digunakan untuk

mengetahui kemampuan siswa dalam hal menulis puisi bebas

sebelum maupun setelah dilakukan perlakuan.

3. Teknis Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai

berikut:

a. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengamati pelaksanaan pembelajaran

(15)

EVA LATIFAH, 2015

di kelas 5 SDN Babakan Ciparay 1 kota Bandung. Observasi

dilaksanakan oleh observer, dengan cara mengamati bagaimana

guru mengajar, dan aktivitas siswa dalam pembelajaran, apakah

sudah sesuai dengan rencana pembelajaran ataukah belum sesuai

dengan rencana pembelajaran, dengan menggunakan lembar

observasi yang telah disediakan. Sedangkan bentuk lembar

observasi seperti dipaparkan dalam lampiran.

b. Tes

Tes tertulis berbentuk uraian yaitu menulis puisi bebas. Tes tertulis

ini diberikan kepada siswa, sebelum pembelajaran dengan metode

Spalding melalui media gambar sebagai tes awal (pree test) dan

setelah pembelajaran dengan menggunakan metode spalding

melalui media gambar diberikan sebagai tes akhir (post test) dan

tes ini merupakan alat bantu bagi peneliti untuk mengukur

kemampuan siswa dalam menulis puisi bebas sebelum dan setelah

dilakukan perlakuan yaitu pembelajaran menulis puisi bebas

dengan metode spalding melalui media gambar

E. Analisis data

Kegiatan analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang

diperoleh berdasar hasil dari observasi dan tes. Kemudian diadakan

penyusunan data dan mengategorikan data. Analisis data dilakukan selama

pengumpulan data sampai proses pengumpulan data selesai, yaitu dari data

siklus 1 yang meliputi 2 tahapan terkumpul. Setelah data terkumpul dari

siklus 1 samapai data yang diharapkan tercapai maka dilakukan

penyelesaian dan pengkodean data untuk dimaknai.

Dalam pelaksanaan analisis data ini didapatkan dengan cara kualitatif

dan kuantitatif, yaitu dari hasil observasi dan tes. Hasil observar

didapatkan secara kualitatif dengan metode observasi terbuka, diantaranya

dari:

(16)

Yaitu hasil observasi/ hasil pengamatan yang dilakukan observer

dengan mengisi lembar observasi/ mendeskripsikan kegiatan guru

dalam proses pembelajaran menulis puisi bebas.

2. Hasil observasi aktivitas siswa

Yaitu hasil observasi/ pengamatan oleh guru secara langsung dengan

mengisi lembar observasi/ mendeskripsikan kegiatan siswa dalam

proses pembelajaran menulis puisi bebas.

Data dari hasil observasi pelaksanaan pembelajaran dan aktivitas siswa

dalam pembelajaran dilakukan dengan teknik pengecekan keabsahan data

melalui triangulasi data dengan beberapa langkah, diantaranya dengan

melakukan peninjauan kembali catatan lapangan, bertukar pikiran dengan

teman sejawat dan pembimbing (ahli), pemikiran kembali terhadap apa

yang telah dilakukan dengan mendekatkan hasil pemikiran pada teori

sehingga diperoleh intepretasi yang memungkinkan.

Sedangkan hasil tes menulis puisi bebas dianalisis dalam bentuk kuantitatif

yaitu berdasarkan pada rubrik penilaian kemampuan menulis puisi bebas,

adapun rubrik penilaian kemampuan menulis puisi bebas ada diuraikan

dalam lampiran.

Setelah mendapatkan data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan dari

pelaksanaan setiap siklus dianalisa secara deskriptif dengan menggunakan

data teknik prosentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam

setiap pelaksanaan ataupun kegiatan pembelajaran.

Untuk melihat kemampuan awal siswa maupun setelah diberikan

perlakuan dalam kemampuannya menulis puisi bebas diberikan tes secara

tertulis, dan untuk pengolahan nilai sesuai dengan rubrik yang telah

(17)

EVA LATIFAH, 2015

yaitu untuk melihat peningkatan kemampuan menulis puisi bebas pada

siswa antara sebelum dan setelah diberikan perlakuan. Adapun prosedur

(18)

A. Simpulan

Dalam penelitian ini, hasil dari pelaksanaan pembelajaran menulis

puisi bebas dengan metode spalding melalui media gambar telah

menghasilkan beberapa hal yang dapat ditarik kesimpulannya.

1. Pelaksanaan pembelajaran menulis puisi bebas dengan metode

spalding melalui media gambar, sesuai dengan tujuan pelaksanaan

pembelajaran yang ingin dicapai, telah dapat dilaksanakan dalam dua

siklus, siswa dapat menemukan ide, gagasan dan pemikirannya serta

dapat mengembangkannya ke dalam kalimat yang dijadikan sebuah

puisi bebas. Hal ini tergambar dari kemampuan siswa yang meningkat

dari sebelum dan setelah dilaksanaan pembelajaran dengan metode

spalding melalui media gambar. Guru sebagai pengelola kegiatan

pembelajaran telah mampu membuat suasana pembelajaran menjadi

lebih menyenangkan bagi siswa, dalam pengelolaan kelasnya guru

selalu melibatkan siswa pada setiap langkah-langkah pembelajaran,

sehingga siswa dapat terlihat aktif serta komunikatif berjalan dengan

baik, dalam penyajian media pembelajaran yang bervariatif membuat

siswa terbantu untuk menuangkan gagasan, ide ataupun

skemata-skematanya, sehingga siswa cukup antusias dalam menerima

pembelajaran menulis puisi bebas.

2. Aktivitas siswa secara keseluruhan, pada kegiatan pembelajaran telah

tampak antusias dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini ditunjukkan

dengan adanya kegiatan siswa, yang selalu terlibat dalam setiap

langkah pelaksanaan pembelajaran, siswa percayaan diri, leluasa

menuangkan serta mengembangkan idenya secara optimal sehingga

(19)

EVA LATIFAH, 2015

3. Secara keseluruhan proses kegiatan pembelajaran menulis puisi bebas

dengan metode spalding melalui media gambar dapat meningkatkan

kemampuan menulis puisi bagi siswa kelas V SDN Babakan Ciparay 1

Kota Bandung. Hal ini terbukti dengan keberhasilan nilai yang

diperoleh siswa meningkat dalam setiap siklusnya hingga mencapai

nilai rata-rata yang cukup memuaskan yakni ada dalam kategori sangat

baik. Hal ini menggambarkan bahwa pembelajaran menulis puisi bebas

dengan metode spalding melalui media gambar dapat mengembangkan

kreativitas siswa dalam mengapresiasi sebuah karya sastra yaitu

menulis puisi bebas.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan penelitian tersebut dapat dikemukakan

rekomendasi sebagai berikut.

1. Bagi guru

Guru dapat mempertimbangkan penggunaan metode pembelajaran

dengan metode spalding melalui media gambar dalam upaya

meningkatkan kemampuan menulis puisi bebas. Beberapa alasan yang

dapat dijadikan pertimbangan penerapan metode spalding, selain dapat

meningkatkan hasil belajar berupa produk tulisan/ hasil karya puisi,

dengan metode spalding melalui media gambar setidaknya akan

tercipta sebuah situasi belajar yang bervariasi dan menyenangkan,

tidak monoton dan tidak membosankan dalam pembelajaran menulis

puisi bebas, pembelajaran akan menjadi lebih efektif di dalam kelas,

terjadinya pembelajaran yang bergairah, merangsang kreativitas siswa,

menumbuhkan rasa percaya diri yang kuat terhadap hasil karya siswa

serta memperbaiki pencapaian akademik.

Namun dalam hal ini guru harus mempertimbangkan aspek

mobilisasi untuk membagi konsentrasi pada setiap tahapan

pelaksanaan pembelajaran menulis puisi, serta harus senantiasa

mempertimbangkan alokasi waktu yang sudah direncanakan, jika hal

(20)

pembelajaran yang telah ditetapkan akan sulit tercapai. Selain dari itu

pembelajaran menulis puisi bebas hendaknya digunakan secara

berkelanjutan dengan latihan yang konsisten sehingga dapat

menciptakan situasi belajar yang terus dapat menggali kompetensi

siswa. Untuk itu guru harus dapat lebih berperan sebagai fasilitator,

motivator dan membimbing siswa dengan sebaik-baiknya.

2. Bagi siswa

Metode spalding melalui media gambar dapat membantu

mengembangkan kemampuan menulis puisi bebas. Pembelajaran

dengan metode spalding melalui media gambar, siswa akan mengalami

tahap demi tahap proses pembelajaran menulis puisi bebas dan dapat

merefleksikan kekurangan pembelajarannya pada tahap selanjutnya.

Selain itu melaui media gambar siswa akan terbantu untuk menemukan

ide ataupun gagasan untuk dituangkannya ke dalam sebuah karya

puisi, hal lain yang perlu diperhatikan lagi adalah siswa dapat saling

berbagi, saling bantu, saling mengomentari dan saling memberi

masukan terhadap hasil karyanya sehingga dapat menumbuhkan rasa

percaya diri yang kuat demi terciptanya hasil karya puisi yang baik.

Untuk itu bagi para siswa perlu adanya latihan-latihan yang

berkesinambungan serta memupuk rasa toleransi terhadap teman

sehingga terciptanya situasi pembelajaran yang menyenangkan.

3. Bagi peneliti.

Penelitian ini dapat mengisi kekosongan referensi penelitian

tindakan kelas yang ada di program studi pendidikan dasar dan dapat

bermanfaat serta memberikan masukan bagi guru sekolah dasar dalam

mengembangkan pembelajaran menulis khususnya pembelajaran untuk

meningkatkan apresiasi siswa terhadap sastra. Penelitian ini dapat

memberikan solusi tentang pembelajaran menulis puisi bebas yang

lebih menyenangkan. Lebih lanjut, metode spalding melalui media

gambar sangat memungkinkan untuk digunakan dalam pembelajaran

(21)

EVA LATIFAH, 2015

lingkungan sekitar. Untuk itu peneliti selanjutnya harus dapat memilih

serta mencari referensi lain yang sesuai dan dapat menunjang pada

penelitian yang akan di lakukan.

4. bagi lembag pendidikan.

Bagi sekolah penelitian ini dapat dijadikan salah satu bahan referensi

untuk menyusun program pada kurikulum tingkat satuan pendidikan,

untuk itu hendaknya sekolah turut berperan dalam upaya

meningkatkan motivasi pada kegiatan belajar dan mengajar pada siswa

maupun guru yaitu dengan menciptakan situsi pembelajaran yang

kondusif dan menyenangkan dengan memberikan fasilitas sarana dan

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Cahyani, I. dkk. (2011). Menulis proposal penelitian edisi Bandung: C.V. Bintang Warli Artika.

Cahyani, I. (2012). Pembelajaran menulis berbasis karakter

experiental learning. Bandung: Program Studi Pendidikan

Dasar SPS UPI.

Rohinah, M.N. (2011). Pendidikan karakter berbasis sastra solusi

pendidikan moral yang efektif. Jogjakarta: Ar-Ruzz.

Zulela. (2012). Pembelajaran bahasa indonesia apresiasi sastra

di sekolah dasar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Jabrohim. dkk. (2009). Cara menulis kreatif. Yogyakarta: PustakaPelajar.

Maulana, S.F. (2012). Apresiasi dan proses kreatif menulis

puisi Bandung: Nuansa.

Rafiek. M. (2012). Teori sastra kajian keori dan praktik. Bandung: PT. Refika Aditama.

Kurniawan. (2014). Pembelajaran menulis kreatif. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Spalding Romalda, B. ( 2003 ). The writting road to rading. the

spalding method for teaching speech, spelling, writting, and rading. New York: Collin.

Sukmadinata, N.S. (2013). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Arikunto. & Suharsimi. (2006). Prosedur penelitian suatu

pendekatan praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Alwasilah, C.A. (2013). Pokoknya menulis cara baru menulis

dengan metode kolaborasi. Bandung : PT. Kiblat Buku Utama.

Semi, A.M. (2007). Dasar-dasar keterampilan menulis. Bandung: Angkasa.

Sagala, S. (2009). Konsep dan makna pembelajaran untuk

(23)

EVA LATIFAH, 2015

Sabarti, A. dkk. (1992/1993). Bahasa indonesia 3. Jakarta: Depdikbud.

Sadulloh, U. & Robandi, B. (2007). Paedagogik Bandung:

. Cipta Utama.

Dardji, D. (1998). Bahasa indonesia dalam hubungan dengan

kebijaksaan pendidikan nasional. Jakarta: Depdikbud.

Tarigan, G. (2013). Menulis sebagai suatu keterampilan

berbahasa. Bandung: CV Angkasa.

Esten, M. (2002). Memahami puisi. Bandung: Angkasa.

Hasanudin. (2003). Membaca dan menilai sajak. Bandung: Angkasa.

Faridah, L.I. (2009). Peningkatan kemampuan menulis puisi dan

kemampuan imajinatif siswa sekolah dasar melalui metode imajinasi dengan menggunakan media gambar fotografi.

Bandung : Tesis.

Huda, N. (2014). Peningkatan keterampila menulis puisi dengan

tema lingkungan melalui model latihan terbimbing (penelitian tindakan kelas pada kelas III SDN Bekasi Jaya 1 Kota Bekasi). Bandung : Tesis.

Soni, F.M. ( 2012 ). Cara menulis kreatif menulis puisi. Bandung: Nuansa.

Robert, E.S. (2011). Psikologi pendidikan teori dan praktek Jakarta: P.T. Indeks.

Aftarudin, P. (1990). Pengantar apresiasi puisi. Bandung: Angkasa.

Alexandra. (2007). Poetry in school. Crown Copyright, www. ofsted.com.

Kusumah,W. (2007). Media pembelajaran [Online]. Diakses dari http:/wijayalabs ,blogspot. com /2007 /11/ mediapembelajaran/ html.

Sudjana, N. dkk. (2005). Media pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Nurgiyantoro, R. (2014). Penilaian pembelajaran bahasa

(24)

Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2011). Models of teaching. Boston: Pearson.

Rochiati, W. (2012). Metode penelitian tindakan kelas. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Amri, S. (2013). Pengembangan dan model pembelajaran dalam

kurikulum 2013. Jakarta : Prestasi Pustaka.

Dardjowidjojo, S. (2010). Psiko linguistik pengantar pemahaman

bahasa manusia. Jakar: Yayasan Obor Indonesia.

Smith, I. (2011). Assessment & learning (Strategi penilaian untuk

belajar). Diterjemahkan oleh: Lestari, P.A. Bandung:

Erlangga.

Richards, J.C. & Renandya, W.A. (2002). Methodology in language

teaching. New York: Cambridge University Press.

Yoyok, R.M. & Siswandi. (2002). Pendidikan seni budaya. Bandung: Yudhistira.

Suherman, R. & Nugraha, R.A. (2010). Pendidikan seni rupa untuk

SMP. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan

Referensi

Dokumen terkait

Berangkat dari hal-hal diatas dan mahasiswa sebagai gardu terdepan dalam perubahan melalui gerakan moral dan intelektual, olah karena itu dibutuhkan kader yang memiliki

Dengan ini mengajukan permohonan untuk menganalisis sampel dengan menggunakan alat DSC-TGA, dengan rincian sebagai berikut

Dengan demikian, penting untuk mengkaji bagaimana pengaruh karakteristik sosial ekonomi konsumen terhadap preferensi konsumen beras.. Penelitian ini akan membahas karakteristik

Selanjutnya dari objek daya tarik yang berpotensi untuk dikembangkan pada kawasan wisata bahari ini di dapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan wisata

Sebuah Disertasi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Doktor Pendidikan (Dr.) pada Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. © Atep Sujana 2016

§   Karena tugas2 perwakilan semakin kompleks, perlu pembagian tugas diantara para wakil, sehingga mulai diadakan klasifikasi tinggi rendahnya kedudukan dan fungsi

Adapun sasaran yang rentan menjadi korban perdagangan perempuan dan anak-anak, di antaranya: anak-anak jalanan, orang yang sedang mencari pekerjaan dan tidak

Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel minat baca secara parsial terhadap prestasi belajar mahasiswa, (3) Berdasarkan hasil uji t