ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE
ECONOMIC VALUE ADDED
Studi kasus pada perusahaan retail yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2007-2010
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun oleh:
RULLITA ANGGRIDITYA PRAYETNO
(052214120)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
i
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE
ECONOMIC VALUE ADDED
Studi kasus pada perusahaan retail yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2007-2010
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun oleh:
RULLITA ANGGRIDITYA PRAYETNO
(052214120)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
ii SKRIPSI
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE
ECONOMIC VALUE ADDED
Study kasus pada perusahaan Retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Pada Tahun 2007-2010
Oleh :
Rullita Anggriditya Prayetno
NIM : 05 2214 120
Telah disetujui oleh :
Dosen Pembimbing I
T. Handono Eko P., MBA, Ph. D. Tanggal : 6 Juni 2012
Dosen Pembimbing II
iv
MOTTO
Orang yang berpikiran positif selalu melihat peluang dalam setiap
kesulitan. Orang yang berpikiran negatif selalu melihat kesulitan didalam
setiap kesempatan.
www.wisewords.com
yesterday is history , tomorrow is mistery, and today is gift, that‟s why
call the present.
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan Kepada:
Tuhan Yesus Kristus sebagai pedoman hidupku
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 29 Agustus 2012
Penulis
Rullita Anggriditya Prayetno
vii
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Rullita Anggriditya Prayetno
Nomor Mahasiswa : 052214120
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, karya ilmiah saya yang berjudul :
“ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE
ECONOMIC VALUE ADDED” (Studi kasus pada perusahaan Retail yang terdaftar di BEI pada tahun 2007-2010) beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 30 Agustus 2012
Yang menyatakan,
viii
KATA PENGANTAR
Segala hormat, puji dan syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa atas segala berkat, kasih serta anugerah-Nya yang senantiasa penulis
rasakan dari awal sampai akhir penulisan skripsi yang berjudul “ANALISIS
KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE
ADDED. Studi Kasus pada perusahaan Retail yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2007-2010 ”. Skripsi ini dibuat dalam rangka memenuhi
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya motivasi, bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan selesai tepat pada waktunya. Oleh
sebab itu, dalam kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Romo Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Dr. Ir. P. Wiryono
Priyotamtama, S.J.
2. Dr. Herry Maridjo, M. Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen,
Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. T. Handono Eko P., MBA, Ph. D., Dosen Pembimbing I yang telah
banyak memberikan bimbingan, koreksi, dan saran dalam penulisan
ix
5. John Philio Simandjuntak, S.E., M.M., selaku pembimbing II yang telah
berkenan mencurahkan perhatian, waktu, tenaga, pikiran dan semangat
kepada penulis untuk menyusun skripsi ini dari awal hingga selesai.
6. Dra. Diah Utari Bertha Rivieda, M. Si., yang telah memberi motivasi,
segenap Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Manajemen, Fakultas
Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan
bekal ilmu yang sangat berguna bagi penulis selama proses perkuliahan.
7. Papa dan Mama tercinta, yang telah melahirkanku dan tak henti-hentinya
memberikan kasih sayang, dukungan serta doa hingga akhirnya penulisan
skripsi ini terselesaikan.
8. Kakakku mas Ryan dan mbak Kika yang selalu memberikan semangat
dan motivasi.
9. Antonius Ryan yang telah menemaniku selama 2 tahun, terimakasih atas
kesabaran, kasih sayang, waktu, dan motivasinya. Serta ibunda Ryan.
10.Sahabat-sahabatku Dora, Dicky, Yeri, Made, Ryan Rewo-rewo, mas
Sony, Bang Jhon, mas Kris, Paula & keluarga, Dita, Adit, Acong, Alwek,
Aryo, Diny, Debby, Dani, Ega, Dakong, Lusiana, Nico, AW Pratama,
Baskoro, Gokdi, Tunya, Yohana, Aji, Tari, Asri, Menik, Wiwit, Jo,
Kocek, Ita, Deta, Leni, Wigit, Baskoro07, Uci, mba Dewi „Tarot‟, Lukman „Gembel‟, Pita, Pak Theo, semua teman-teman manajemen,
teman bisnisku Ander & Yoceng „NOLA lasagna‟, teman-teman vespa,
x
11.Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima
kasih buat dukungan, doa dan kerjasamanya selama ini.
Penulis percaya bahwa kasih dan kemurahan Tuhan selalu menyertai dan
memberkati semua pihak yang telah membantu serta memberikan dukungannya
dalam skripsi ini. Penulis menyadari skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu
saran dan kritik yang sifatnya membangun akan penulis terima dengan senang
hati. Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan menfaat bagi setiap orang
yang membacanya.
Yogyakarta, 13 Juni 2012
Penulis
xi DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... iii
HALAMAN MOTTO ... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. ... vi
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA. ... vii
HALAMAN KATA PENGANTAR ... viii
HALAMAN DAFTAR ISI ... xi
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiv
HALAMAN DAFTAR GAMBAR. ... xv
HALAMAN ABSTRAK. ... xvi
HALAMAN ABSTRACT. ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Batasan Masalah ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 5
F. Sistimatika Penulisan ... 5
xii
A. Landasan teori ... 7
1. Pengertian Kinerja Keuangan ... 7
2. Pengertian Laporan Keuangan ... 7
3. Tujuan Laporan Keuangan ... 9
4. Pengertian Analisis Laporan Keuangan ... 10
5. Metode Economic Value Added (EVA) ... 11
B. Literatur Terdahulu ... 20
C. Kerangka Teoritis... 23
BAB III METODE PENELITIAN ... 24
A. Jenis Penelitian ... 24
B. Tempat dan Waktu Penelitian... 24
C. Populasi dan Sampel ... 24
D. Data yang Diperlukan ... 25
E. Subyek dan Obyek Penelitian ... 25
F. Variabel Penelitian ... 26
G. Metode Pengumpulan Data ... 26
H. Metode Analisis Data ... 26
BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN... 32
A. PT Alfa Retailindo Tbk ... 32
B. PT Hero Supermarket Tbk ... 33
C. PT Matahari Putra Prima Tbk ... 34
D. PT Mitra Adiperkasa Tbk ... 36
xiii
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 40
A. Hasil Analisis Data ... 40
B. Pembahasan ... 56
BAB VI KESIMPULAN DAN SARA
A. Kesimpulan ... 64
B. Saran ... 65
DAFTAR PUSTAKA ... 67
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Perhitungan Kd ... 40
Tabel 2 Perhitungan Ki ... 41
Tabel 3 Perhitungan Return Saham (Rit) ... 43
Tabel 4 Perhitungan Return Market (Rm) ... 44
Tabel 5 Nilai Beta Bebas Resiko (Rbr) ... 45
Tabel 6 Hasil Perhitungan Beta (βi) ... 46
Tabel 7 Perhitungan biaya ekuitas/biaya modal sendiri (Ke) ... 47
Tabel 8 Perhitungan Struktur Modal (Wd) ... 48
Tabel 9 Proporsi ekuitas (We) ... 49
Tabel 10 Perhitungan biaya modal tertimbang (WACC) ... 51
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi ABSTRAK
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE
ECONOMIC VALUE ADDED
(Studi kasus pada perusahaan Retail yang terdaftar di BEI pada tahun 2007-2010)
Rullita Anggriditya
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2012
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan dari PT. Hero Supermarket Tbk, PT. Matahari putra prima Tbk, PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk, PT. Mitra Adiperkasa Sentosa Tbk, dan PT. Alfa Retailindo Tbk yang bergabung dalam perusahaan retail yang terdaftar di BEI pada tahun 2007 sampai 2010 dengan metode EVA (Economic Value Added). Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Data dikumpulkan dengan teknik dokumentasi data dari BEI. Teknik analisis data yang digunakan adalah perhitungan kinerja keuangan menggunakan metode EVA (Economic Value Added). Hasil analisis penelitian menunjukkan kinerja perusahaan retail yang terdaftar di BEI pada tahun 2007-2010 secara keseluruhan diketahui kinerja perusahaan menggunakan metode EVA pada sebagian besar perusahaan retail yang terdaftar di BEI pada tahun 2007-2010 dalam kategori baik dengan nilai EVA > 0. Perusahaan yang mempunyai kinerja baik dilihat dari rasio EVA yaitu PT. Hero Supermarket Tbk, PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk, PT. Mitra Adiperkasa Sentosa Tbk, dan PT. Alfa Retailindo Tbk. Perusahaan yang mempunyai kinerja keuangan kategori kurang baik dengan nilai EVA < 0 yaitu PT. Matahari putra prima Tbk.
xvii ABSTRAK
THE ANALISIS OF FINANCIAL PERFORMANCE OF COMPANY
USING ECONOMIC VALUE ADDED METHOD
(A Case Study in a Retail Company Registered in BEI from 2007 to 2010)
Rullita Anggriditya
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2012
This research aims to find out the financial of PT. Hero Supermarket Tbk, PT. Matahari putra prima Tbk, PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk, PT. Mitra Adiperkasa Sentosa Tbk, and PT. Alfa Retailindo Tbk which are merged in retail company registered in BEI from 2007 up to 2010 using EVA (Economic Value Added) method. This research is a case study, the data was collected y using documentation teqnique from BEI data. The data analisis applied in this research in the calculation of financial performance based on EVA (Economic Value Added) method. Based on this method the result shows that the performance of those companies registered in BEI from 2007 up to 2010 is in a good category which EVA > 0. Those companies which are good as seen in the EVA ratio are PT. Hero Supermarket Tbk, PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk, PT. Mitra Adiperkasa Sentosa Tbk, and PT. Alfa Retailindo Tbk. The company which is not really good in the financial performance is PT. Matahari putra prima Tbk. It has got EVA< 0
1 BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keadaan dunia usaha yang semakin kompleks serta semakin tidak adanya
jarak antara Negara ditinjau dari aspek perkembangan teknologi mendorong
terjadinya persaingan yang sangat ketat. Persaingan tersebut ditujukan oleh
semakin gencarnya perusahaan-perusahaan merebut pangsa pasar perusahaan lain
dengan berbagai cara. Perusahaan-perusahaan yang berhasil merebut pangsa pasar
adalah perusahaan-perusahaan yang memiliki daya saing yang tinggi baik di pasar
domestik maupun pasar internasional. Daya saing tersebut dipengaruhi
faktor-faktor eksternal dan internal perusahaan. Salah satu faktor-faktor internal yang mampu
meningkatkan daya saing perusahaan adalah kinerja keuangan yang baik. Artinya
bahwa perusahaan-perusahaan tersebut memiliki kemampuan dalam mengelola
keuangannya sebaik mungkin.
Langkah awal sebuah perusahaan menurut kinerja keuangannya adalah bahwa
perusahaan memiliki alat ukur komprehensif (lengkap/menyeluruh) yang mampu
memberikan informasi seluas-luasnya baik bagi pihak manajemen maupun
investor dalam mengambil keputusan yang strategis. Berbagai pendekatan
dilakukan perusahaan untuk mengukur tingkat kesehatan kinerja keuangan
perusahaan. Kesehatan keuangan perusahaan ditujukan oleh hasil pengukuran
kinerja keuangan yang dilakukan perusahaan. Hal tersebut penting dilakukan
penting bagi kreditur dan pemegang saham. Dengan kata lain pihak kreditur dan
pemegang saham sebuah perusahaan selalu menginginkan rate of return (tingkat
pembagian) atas investasi tersebut dapat diketahui jika kinerja suatu perusahaan
menunjukan nilai tertentu baik positif maupun negatif.
Pada dasarnya setiap perusahaan didirikan mempunyai tujuan yaitu
berorientasi kepada laba atau maksimalisasi kekayaan (wealth) yaitu
maksimalisasi nilai perusahaan bagi pemegang saham (Rohman, 2004:64).
Hingga saat ini, metode analisis keuangan yang paling sering digunakan adalah
analisis rasio keuangan seperti Return on Assets (ROA) dan Return on Equity
(ROE). Walaupun telah digunakan secara luas oleh investor sebagai salah satu
dasar dalam pengambilan keputusan investasi, analisis rasio keuangan memiliki
kelemahan utama yaitu mengabaikan adanya biaya modal sehingga sulit untuk
mengetahui apakah suatu perusahan telah berhasil menciptakan nilai atau
tidak(Utama 1997:12). Untuk mengatasi kelemahan tersebut, dikembangkan suatu
konsep baru yaitu Economic Value Added (EVA) yang mencoba mengukur nilai
tambah (value added) yang dihasilkan suatu perusahaan dengan cara mengurangi
beban biaya modal (cost of capital) yang timbul sebagai akibat investasi yang
dilakukan.
Pendekatan model EVA pertama kali diperkenalkan pada tahun 1993 oleh G.
Bennet Stewart dan Joel M Sterm. EVA merupakan indikator tentang adanya
penciptaan nilai dari suatu investasi sehingga akan membuat perusahaan untuk
lebih memfokuskan pada penciptaan nilai perusahaan. Penilaian kinerja dengan
kepentingan pemegang saham. Dengan EVA, para manajer akan berfikir dan juga
bertindak seperti halnya pemegang saham, yaitu memilih investasi yang
memaksimalkan tingkat pengambilan dan meminimumkan tingkat biaya modal
sehingga nilai perusahaan dapat memaksimalkan laba. EVA dalam
pengukurannya mempertimbangkan biaya modal sehingga akan menyebabkan
perusahaan lebih memperhatikan kebijaksanaan struktur modalnya.
Penggunaan EVA yang secara eksplisit memasukan biaya modal,
mengindikasikan seberapa jauh perusahaan telah menciptakan nilai bagi pemilik
modal sehingga akan memaksa perusahaan-perusahaan untuk selalu berhati-hati
dalam menentukan kebijaksanaan stuktur modalnya. EVA yang positif
menandakan perusahaan berhasil menciptakan nilai bagi pemilik modal karena
perusahaan mampu menghasilkan tingkat pengembalian yang melebihi tingkat
biaya modal. Hal ini sejalan dengan tujuan memaksimalkan nilai perusahaan.
Sebaliknya, EVA yang negatif menunjukan nilai perusahaan menurun karena
tingkat pengambilan lebih dari biaya modal (Rohman, 2004:65).
Konsep EVA sangat berarti dalam memberikan penilaian hasil kinerja
perusahaan guna penentuan keputusan berikutnya. Peningkatan nilai perusahaan
dilakukan dengan memaksimalkan EVA. Dengan meningkatnya EVA secara
otomatis juga akan meningkatkan kinerja keuangan dari perusahaan tersebut, itu
berarti kinerja perusahaan semakin baik sehingga kesejahteraan para pemegang
sahamnya pun akan meningkat. Dengan demikian sebagai pengukuran kinerja
perusahaan, EVA secara langsung menunjukan seberapa besar perusahaan telah
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “ANALISIS KINERJA
KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE
ADDED” Studi kasus pada perusahaan Retail yang terdaftar di BEI pada tahun 2007-2010.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana kinerja keuangan dari PT. Hero Supermarket Tbk, PT. Matahari
Putra Prima Tbk, PT. Ramayana Lestari Senosa Tbk, PT. Mitra Adiperkasa
Sentosa Tbk, dan PT. Alfa Retailindo Tbk yang bergabung dalam perusahaan
retail yang terdaftar di BEI pada tahun 2007 sampai 2010 dengan Analisis EVA?
C. Batasan masalah
Penulis membatasi permasalah pada laporan keuangan yang terdiri atas
laporan neraca dan laporan laba/rugi yang dimiliki PT Hero Supermarket Tbk, PT
Matahari Putra Prima Tbk, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk, PT. Mitra
Adiperkasa Sentosa Tbk, dan PT. Alfa Retailindo Tbk yang terdaftar di BEI tahun
2007 sampai 2010.
D. Tujuan penelitian
Untuk mengetahui kinerja keuangan dari PT. Hero Supermarket Tbk, PT.
Matahari putra prima Tbk, PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk, PT. Mitra
Adiperkasa Sentosa Tbk, dan PT. Alfa Retailindo Tbk yang bergabung dalam
perusahaan retail yang terdaftar di BEI pada tahun 2007 sampai 2010 dengan
E. Manfaat penelitian
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi tentang kinerja
keuangan perusahaan dan sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan
keputusan perusahaan untuk periode yang akan datang.
2. Bagi Investor
Hasil penelitian ini dapat menambah referansi dan informasi bagi para
investor untuk petimbangan dalam penanaman modal.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini untuk menambah referensi perpustakaan dan berguna bagi
yang membutuhkan, khususnya bidang penelitian keuangan yang berkaitan
dengan penggunaan metode EVA.
4. Bagi penulis
Penelitian ini dapat menambah wawasan dan memperdalam ilmu yang
diperoleh selama kuliah dan menjadi referensi bagi penelitian yang akan
datang.
F. Sistimatika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini memuat tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini memuat uraian tentang teori-teori yang digunakan sebagai
dasar pembahasan yang ada yaitu teori tentang kinerja keuangan, laporan
keuangan, analisis laporan keuangan, dan metode EVA (economic value
added) dan membandingkan penelitian terdahulu.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini berisi tentang jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian,
populasi dan sampel, data yang diperlukan, subyek dan obyek penelitian,
variabel penelitian, metode pengumpulan data, metode analisis data.
BAB IV GAMBARAN PERUSAHAAN
Pada bab ini berisi tentang data-data perusahaan yang akan di teliti yaitu
mengenai sejarah dan gambaran umum perusahaan.
BAB V ANALISIS DATA
Pada bab ini berisi analisis kinerja keuangan terhadap perusahaan yang
sudah ditentukan peneliti dengan data-data yang diperoleh selama penelitian
atas dasar metode yang sudah di tentukan beserta pembahasannya.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dari analisis data yang ada serta
7 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan teori
1. Pengertian kinerja keuangan
Kinerja keuangan merupakan prestasi yang dicapai oleh suatu perusahaan
dalam satu kurun waktu tertentu yang dapat mencerminkan tingkat
perkembangan perusahaan (Utari, 2005:13). Pengukuran kinerja secara garis
besar berdasarkan kriteria dan informasi yang dihasilkan dapat dibagi menjadi
dua yaitu pengukuran kinerja keuangan dan pengukuran kinerja non keuangan.
Pengukuran kinerja keuangan biasanya menjabarkan dari kinerja semua
produk dan aktifitas jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Dasar dari
pengukuran kinerja keuangan di peroleh dari laporan keuangan yang meliputi
laporan neraca, laporan laba/rugi, laporan laba ditahan. Pengukuran kinerja
non keuangan mempunyai pendekatan lain dalam menganalisis kinerja
perusahaan. Pengukuran ini biasanya berhubungan dengan pengukuran fisik.
Informasi yang digunakan sering kali dikumpulkan bersama dengan kinerja
keuangan.
2. Pengertian laporan keuangan
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang
dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau
aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan
Laporan keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat
pengambilan keputusan, terutama pihak di luar perusahaan mengenai posisi
keuangan perusahaan dan hasil perusahaan. Laporan keuangan terdiri dari
neraca, laporan laba/rugi, laporan arus kas (Soemarsono, 2002:34) berikut ada
penjelasannya:
1) Neraca
Adalah laporan mengenai posisi keuangan perusahaan pada
suatu waktu tertentu,sisi kiri neraca menunjukan aktiva perusahaan,
sedangkan sisi kanan neraca menunjukan kewajiban dan ekuitas.
2) Laporan laba/rugi
Laporan yang mengikhtisarkan pendapatan dan beban
perusahaan selama periode tertentu. Dengan kata lain laporan
laba/rugi merupakan indikator atas keberhasilan atau kegagalan
operasi perusahaan dalam mencapai tujuan. Unsur-unsur laporan
laba/rugi yaitu:
a. Pendapatan/revenue.
Pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikan nilai aktiva
suatu badan usaha atau pelunasan utang selama suatu periode
yang berasal dari penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan
jasa atau kegiatan lain merupakan kegiatan utama badan usaha.
Biaya adalah aliran keluar atau pemakaian lain aktiva atau
timbulnya utang selama suatu periode yang berasal dari
penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa atau
pelaksanaan kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama badan
usaha.
c. Penghasilan/income
Penghasilan atau income adalah pendapatan sesudah
dikurangi biaya atau penerimaan atas penjualan terhadap
barang-barang dan jasa-jasa.
3) Laporan arus kas
Menurut Hanafi (2003: 59), laporan arus kas digunakan untuk
menganalisis dan memberikan informasi mengenai penerimaan dan
pembayaran kas perusahaan selama periode tertentu. Laporan aliran
kas bertujuan untuk memberikan informasi mengenai efek kas dari
kegiatan investasi, pendanaan, dan operasi perusahaan selama
periode tertentu. Tujuan utama dari analisis laporan kas adalah untuk
menaksir kemampuan perusahaan menghasilkan kas.
3. Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan yaitu pertama, memberikan informasi yang bermanfaat
bagi investor, kreditur, dan pemakai lainnya sekarang atau masa yang akan
datang untuk membuat keputusan investasi. Kedua, memberikan informasi
yang bermanfaat untuk pemakai eksternal untuk memperkirakan jumlah
atau hutang pinjaman. Ketiga, Memberi informasi untuk menolong investor,
kreditur, dan pemakai lainnya untuk memperkirakan jumlah waktu, dan
ketidakpastian aliran kas masuk bersih ke perusahaan (Munawir, 1995 : 29).
Berdasarkan pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan
laporan keuangan yaitu dapat memberikan informasi mengenai sumber daya
ekonomi kewajiban, dan modal sendiri dari suatu perusahaan, dan sebagai alat
untuk berkomunikasi antara data keuangan suatu perusahaan dengan
pihak-pihak yang berkepentingan.
4. Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses untuk membedah
laporan keuangan kedalam unsur-unsurnya, dengan tujuan untuk memperoleh
pengertian yang tepat atas laporan keuangan itu sendiri (Prastowo, 2005 : 56)
Analisis laporan keuangan bermanfaat untuk mengetahui keadaan dan
perkembangan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Dengan mengadakan
analisis laporan keuangan maka seorang manajer dapat mengetahui keadaan
dan perkembangan keuangan perusahaannya. Selain itu akan diketahui
hasil-hasil laopran keuangan terdahulu.
Sedangkan menurut Munawir, (1995: 34), analisis laporan keuangan
merupakan alat untuk memperoleh informasi tentang posisi keuangan dan
hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan, sehingga
data yang telah diperoleh dapat diperbandingkan atau dianalisa lebih lanjut
Menurut pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa analisis laporan
keuangan merupakan perhitungan dan kemungkinan dimasa depan untuk
dijadikan dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan oleh pihak-pihak
yang berkepentingan.
5. Metode Economic Value Added (EVA)
a. Pengartian Economic Value Added (EVA)
Nilai tambah kepada pemegang saham oleh manajemen dalam
suatu periode tertentu. EVA merupakan estimasi laba ekonomis yang
sesungguhnya dari perusahaan dalam tahun berjalan, dan hal ini sangat
berbeda dengan laba akuntansi. EVA menunjukan sisa laba setelah biaya
modal, termasuk modal, ekuitas, sedangkan laba akuntansi ditentukan
tanpa perhitungan modal ekuitas(Brigham, 2001:51).
b. Tujuan dan Perhitungan Economic Value Added (EVA)
EVA memberikan pengukuran yang lebih baik atas nilai tambah
yang diberikan perusahaan kepada pemegang saham. Oleh karena itu
manajer yang menitikberatkan pada EVA dapat diartikan telah beroperasi
pada cara-cara yang konsisten untuk memaksimalkan kemakmuran
pemegang saham.
EVA dapat dirumuskan sebagai berikut (Iramani, (2005):
EVA = NOPAT – (Capital x c*) atau
Keterangan:
EVA = economic value added
NOPAT = net operating profit after tax /laba bersih operasi setelah
pajak
Capital = jumlah modal yang terdiri dari ekuiditas dan hutang
jangka panjang
EBIT = earning before interast and tax /laba sebelum bunga dan
pajak
C* = cost of capital /biaya modal
T = pajak
Namun, manakala dalam struktur perusahaan terdiri dati hutang
dan modal sendiri, secara sistematis EVA dapat dirumuskan sebagai
berikut:
EVA = NOPAT – (WACC x TA)
Keterangan:
NOPAT = Laba bersih operasi setelah pajak
WACC = Biaya modal rata-rata tertimbang (Weighted Average Cost
of Capital)
Dari perhitungan akan diperoleh kriteria penilaian sebagai
berikut(Widiyanto, 1993: 51-52):
1. EVA > 0
Artinya pihak manajemen mampu menghasilkan nilai tambah Bagi
para perusahaan melalui kegiatan operasionalnya sehingga bukan saja
mampu untuk membayar seluruh kewajibannya kepada penyandang dana
dan pemerintahan melainkan juga mampu menyisakan laba bagi
perusahaan. Dengan kata lain perusahaan memiliki EVA positif adalah
perusahaan sehat.
2. EVA = 0
Artinya pihak manajemen hanya mampu untuk membayar seluruh
kewajiban perusahaan kepada penyandang dana dan pemerintah.
3. EVA < 0
Artinya pihak manajemen tidak mampu menghasilkan nilai tambah
bagi peusahaan karena laba yang dihasilkan tidak mencukupi kebutuhan
untuk membayar semua kewajibannya kepada penyandang dana dan
pemerintah.
c. Pengertian dan komponen biaya modal
Sebelum menghitung EVA ditentukan terlebih dahulu yaitu biaya
makna, tergantung dari sisi investor atau perusahaan. Dari sudut pandang
investor cost of capital adalah opportunity cost (biaya pengorbanan) dari
dana yang ditanamkan investor pada sustu perusahaan. Sedangkan dari
sudut pandang perusahaan, cost of capital adalah biaya yang dikeluarkan
oleh perusahaan untuk memperoleh sumber dana yang dibutuhkan.
Untuk praktisi keuangan, istilah cost of capital ini digunakan sebagai :
1. Discount rate (suku bunga diskonto) untuk membawa cash
flow (aliran kas) pada masa mendatang.
2. Tarif minimum yang diinginkan untuk menerima laporan
keuangan baru.
3. Biaya modal dalam perhitungan EVA.
4. Benchmark (pengukuran dalam bidang statistik) untuk
menaksir tarif biaya pada modal yang digunakan oleh
perusahaan.
Pada umumnya komponen Biaya Modal (Cost of Capital) terdiri dari
Cost of Debt (biaya hutang) dan Cost of Equity (biaya modal sendiri).
Dengan penjelasan sebagai berikut:
1) Biaya hutang (Cost of Debt)
Biaya hutang adalah tingkat pengembalian sebelum pajak yang
dibayar perusahaan kepada pemberi pinjaman (O‟Byne, 2001:150).
Biaya hutang bisa diartikan biaya yang harus dibayar sekarang dan
Biaya hutang sebelum pajak bisa dirumuskan sebagai berikut
(Husna, 1996:48)
Kd =
Panjang Jangka
Hutang
Bunga Biaya
Keterangan:
Kd = biaya bunga sebelum pajak
Apabila tingkat pajak diperhitungkan maka biaya hutang setelah pajak.
Biaya utang setelah pajak dapat dicari dengan mengalikan biaya utang
sebelum pajak dengan (1 - T), dengan T adalah tingkat pajak marginal
(Warsono, 2003: 139)
Rumus:
ki = kd (1 – T)
Keterangan:
ki = Biaya utang setelah pajak
kd = Biaya utang sebelum pajak
T = Tarif pajak
2) Biaya ekuitas/Biaya modal sendiri(Cost of Equity)
Biaya modal saham merupakan tingkat hasil pengembalian atas
yang dapat digunakan dalam perhitungan biaya modal laba ditahan,
yaitu pendekatan Capital Aset Pricing Model (CAPM), biaya modal
laba ditahan adalah tingkat pengembalian atas modal sendiri yang
diinginkan oleh investor yang terdiri dari tingkat bunga bebas risiko
dengan premi risiko pasar dikalikan dengan β (resiko saham perusahaan) (Iramani, (2005). Ada tiga komponen (Ri, RM, RBR) dapat
dihitung dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Return Saham
Rumus:
Rit =
1 1 it
it it
P P P
Keterangan :
Rit : Return saham pada waktu t
Pit : Harga saham pada waktu t
Pit-1 : Harga saham pada waktu t-1
b. Return Pasar ( Rm )
Return pasar dapat diketahui dengan menggunakan Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) per bulan untuk tiap-tiap tahun
Rumus:
Rm =
1 1 t
t t
IHSG IHSG IHSG
Keterangan:
Rm =Tingkat pengembalian yang diharapkan pasar
IHSG t = Harga penutupan IHSG akhir hari transaksi bulan
ini
IHSG t-1 = Harga penutupan IHSG akhir bulan lalu
Setelah semua komponen didapatkan maka biaya ekuitas (Ke) dapat
dihitung dengan metode CAPM dengan persamaan sebagai berikut:
Ke = KBR + β x (KM -KBR)
Keterangan :
Ke = Return atas saham i
KBR= Return bebas resiko
KM = Return portopolio pasar
3) Biaya modal rata-rata tertimbang (WACC)
Menurut Iramani dan Febrian (2005), dalam praktek pembiayaan
atau pendanaan yang digunakan perusahaan diperoleh dari berbagai
sumber. Dengan demikian biaya riil yang ditanggung oleh perusahaan
merupakan keseluruhan biaya untuk semua sumber pembiayaan yang
digunakan.
Rumus :
WACC = (We . Ke) + (Wd . Kd*) (Iramani, (2005))
Keterangan :
WACC = Biaya modal rata-rata tertimbang
We = Proporsi Ekuitas
Wd = Proporsi hutang
Ke = Biaya modal/ biaya ekuitas
Kd* = Biaya utang
4) Keunggulan dan Kelemahan Economic Value Added (EVA)
a) Keunggulan EVA
Menurut Iramani dan Febrian (2005), EVA sebagai penilai
kinerja perusahaan mempunyai keunggulan yaitu: EVA dapat
Adapun keunggulan EVA yang lain adalah:
1. EVA memfokuskan penilaian pada nilai tambah dengan
memperhitungkan beban sebagai konsekuensi investasi.
2. EVA merupakan alat perusahaan dalam mengukur harapan
yang dilihat dari segi ekonomis dalam pengukurannya yaitu
dengan memperhatikan harapan penyandang dana secara adil,
derajat keadilan dinyatakan dengan ukuran tertimbang dari
struktur modal yang ada dan berpedoman pada nilai pasar dan
bukan pada nilai buku.
3. Perhitungan EVA dapat dipergunakan secara mandiri tanpa
memerlukan data pembanding seperti standar industri atau data
perusahaan lain sebagai konsep penilaian.
4. Konsep EVA dapat digunakan sebagai dasar penilaian
pemberian bonus pada karyawan terutama pada divisi yang
memberikan EVA lebih sehingga dapat dikatakan bahwa EVA
menjalankan stakeholders satisfaction concepts.
5. Pengaplikasian EVA yang mudah menunjukan bahwa konsep
tersebut merupakan ukuran praktis, mudah dihitung dan mudah
digunakan sehingga merupakan salah satu bahan pertimbangan
dalam mempercepat pengambilan keputusan bisnis.
b) Kelemahan EVA
Menurut Iramani dan Febrian (2005), EVA mempunyai kelemahan
1. EVA hanya mengukur hasil akhir (result) dan tidak mengukur
aktivitas-aktivitas penentu, seperti loyalitas dan tingkat retensi
konsumen.
2. EVA terlalu bertumpu pada keyakinan bahwa investor sangat
mengandalkan pendekatan fundamental dalam mengkaji dan
mengambil keputusan untuk menjual dan membeli saham
tertentu.
c) Manfaat Economic Value Added (EVA)
Terdapat beberapa manfaat yang dapat diperoleh
perusahaan dalam menggunakan EVA sebagai alat ukur kinerja
dan nilai tambah perusahaan. Menurut Iramani dan Febrian (2005),
manfaat EVA adalah sebagai berikut:
1. EVA merupakan suatu ukuran kinerja perusahaan yang dapat
berdiri sendiri tanpa memerlukan ukuran-ukuran lain baik berupa
perbandingan dengan menggunakan perusahaan sejenis atau
menganalisis kecenderungan (trend).
2. Hasil perhitungan EVA mendorong mengalokasikan dana
perusahaan untuk investasi dengan biaya modal yang rendah.
B. Literatur Terdahulu
Berkaitan dengan topik kajian yang dilakukan oleh penulis dalam
penelitian ini, maka penulis menggunakan penelitian terdahulu sebagai
tentang “Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode Economic
Value Added (EVA), studi pada Perusahaan Food and Baverages tahun
2004-2006”
Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan oleh Ernaningrum bahwa
berdasarkan analisis dari 4 sampel perusahaan pada tahun 2004 ada 2
perusahaan yang memiliki nilai EVA positif yaitu PT AQUA GOLDEN
MISSISSIPI Tbk dan PT FAST FOOD INDONESIA Tbk. Serta ada 2
perusahaan yang memiliki nilai EVA negatif yaitu PT INDOFOOD SUKSES
MAKMUR Tbk dan PT MAYORA INDAH Tbk. Di tahun 2005 ada 2
perusahaan yang memiliki nilai EVA positif yaitu PT AQUA GOLDEN
MISSISSIPI Tbk dan PT FAST FOOD INDONESIA Tbk. Serta ada 2
perusahaan yang memiliki nilai EVA negatif yaitu PT INDOFOOD SUKSES
MAKMUR Tbk dan PT MAYORA INDAH Tbk. Kemudian pada tahun 2006
tidak ada perusahaan yang memiliki EVA positif, dengan kata lain perusahaan
yang memiliki nilai EVA yang positif adalah perusahaan yang sehat.
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah:
No Faktor Perbedaan Penelitian terdahulu Penelitian sekarang
1 Studi kasus penelitian Studi pada perusahaan
Food and Baverages
Studi pada perusahaan
Retail
Penelitian yang dilakukan oleh Nasution 2009 yang meneliti tentang ”
Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode Economic Value
Added (EVA), Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan”.
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa dengan menggunakan EVA, pada
tahun 2003 dan tahun 2005 manajemen perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV
telah menciptakan nilai tambah ekonomis perusahaan, dengan menganalisis EVA
manajemen perusahaan telah mampu menciptakan nilai tambah finansial yang
positif dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2007 terkecuali tahun 2006.
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah:
No Faktor perbedaan Penelitian terdahulu Penelitian sekarang
1 Studi kasus penelitian Studi pada PT.
Perkebunan Nusantara
IV
Studi pada perusahaan
Retail
2 Tahun penelitian 2003-2007 2007-2010
Adapun persamaan penelitian sebelumnya dengan penelitian sekarang
24 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yaitu penelitian yang
dilakukan dengan mengambil perusahaan tertentu sebagai tempat penelitian
dan kesimpulan yang ditarik hanya berlaku pada perusahaan yang
bersangkutan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Tempat penelitian dalam mencari data yang diperlukan dalam penelitian
yaitu dilakukan di pojok BEI USD.
2. Waktu penelitian
Penelitian dilakukan pada Agustus 2011.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah sekumpulan unsur atau elemen yang menjadi objek
penelitian dan elemen populasi tersebut merupakan satuan analisis(Utari,
2005:13). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data keuangan
perusahaan retail yang terdaftar di BEI. Sampel adalah bagian dari populasi
yang menjadi data sebenarnya dalam suatu penelitian.
Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan retail yang
Sampel dari penelitian ini adalah PT. Hero Supermarket Tbk, PT. Matahari
Putra Prima Tbk, PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk, PT. Mitra Adiperkasa
Sentosa Tbk, dan PT. Enseval Putra Megatrading Tbk yang terdaftar di BEI
tahun 2006 sampai 2009. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara
purposif yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan
tertentu.dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah perusahaan retail
yang memiliki kriteria:
1. Pada periode 2007-2010 mengeluarkan laporan keuangan beserta
penjelasannya
2. Saham perusahaan merupakan saham aktif
D. Data yang diperlukan
Data yang diperlukan diperoleh dari internet, buku-buku maupun publikasi
melalui internet. Data tersebut terdiri dari:
1. Gambaran umum perusahaan.
2. Laporan laba/rugi tahun 2007 sampai 2010.
3. Neraca tahun 2007 sampai 2010.
4. Harga saham perusahaan tahun 2007sampai 2010.
5. Indeks harga saham gabungan tahun 2007 sampai 2010.
6. Sertifikat Bank Indonesia tahun 2007 sampai 2010.
E. Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah perusahaan retail yaitu PT Hero
Supermarket Tbk, PT Matahari Putra Prima Tbk, PT Ramayana Lestari
Tbk yang terdaftar di BEI tahun 2007 sampai 2010. Obyek dalam penelitian
ini adalah laporan keuangan yang meliputi neraca dan laporan laba/rugi tahun
2007 sampai 2010.
F. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
penelitian untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya(Soegiyono, 2000:31). Variabel dalam
penelitian ini adalah laba operasi bersih setelah pajak, biaya modal, dan modal
yang terdiri atas ekuitas dan hutang, total asset yaitu total aktiva.
G. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data yang diperlukan bersifat kuantitatif. Metode
kuantitatif yaitu teknik pengumpulan data dengan cara memperoleh melalui
dokumentasi. Teknik pengumpulan data diperoleh dari BEI
H. Metode Analisis Data
Analisis ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah yaitu untuk
mengetahui kinerja keuangan menggunakan metode EVA, adapun
langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Biaya hutang sebelum pajak bisa dirumuskan sebagai berikut ( Pudjiastuti,
Kd =
Panjang Jangka
Hutang
Bunga Biaya
Keterangan:
Kd = biaya bunga sebelum pajak.
2. Biaya hutang setelah pajak (Warsono, 2003: 139)
Rumus:
Ki = kd (1 – T)
Keterangan:
ki = Biaya utang setelah pajak
kd = Biaya utang sebelum pajak
T = Tarif pajak
3. Biaya ekuitas/biaya modal sendiri
Berdasarkan CAPM(Jogiyanto, 1999) sebelum menghitung biaya
ekuitas/biaya modal sendiri, return saham individual (Ri), return pasar
(RM) maka tingkat suku bunga bebas resiko (RBR) harus ditentukan
a. Return Saham:
IHSG t = Harga penutupan IHSG akhir hari transaksi bulan
ini
IHSG t-1 = Harga penutupan IHSG akhir bulan lalu
c. Tingkat suku bunga bebas resiko (RBR)
Tingkat suku bunga yang digunakan dalam menentukan beta
d. Menghitung bunga tahunan (βi)
Setelah ketiga komponen diketahui, maka beta dapat ditentukan
dengan melakukan regresi terhadap tiga komponen tersebut dengan
pendekatan CAPM.
e. Perhutungan biaya ekuitas/biaya modal sendiri
Dengan dasar tiga komponen tersebut (Ri, RM, RBR) dapat dihitung
dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Ke = KBR + β x (KM -KBR)
Keterangan :
Ke = Return atas saham i
KBR= Return bebas resiko
KM = Return portopolio pasar
β = Beta saham i
4. Menganalisis stuktur modal
Stuktur modal dapat dihitung melalui penjumlahan hutang jangka
panjang dengan modal sendiri (ekuitas). Proporsi hutang jangka panjang
(Wd) dapat dihitung dengan membagi hutang jangka panjang dengan
jumlah modal, sedangkan proporsi modal sendiri (ekuitas) dapat membagi
a) Proporsi hutang (Wd)
Wd =
Panjang Jangka
Hutang Ekuitas
Panjang Jangka
Hutang
b) Proporsi ekuitas (We)
We =
Ekuitas Total
Panjang Jangka
Hutang
Ekuitas Total
5. Menghitung biaya modal tertimbang
WACC = (We . Ke) + (Wd . Ki)
Keterangan :
WACC = Biaya modal rata-rata tertimbang
We = Proporsi ekuitas
Wd = Proporsi hutang
Ke = Biaya modal/ biaya ekuitas
6. Menghitung EVA (Economic Value Added) dengan rumus:
EVA = NOPAT – (WACC x TA)
Keterangan:
NOPAT = Laba bersih operasi setelah pajak
WACC = Biaya modal rata-rata tertimbang (Weighted Average Cost
of Capital)
32 BAB IV
GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
A. PT Alfa Retailindo Tbk
PT Alfa Retailindo Tbk ("Perusahaan") didirikan berdasarkan akta No.
22 dari notaris Gde Kertayasa, SH, tanggal 4 Agustus 1989, yang kemudian
diubah dengan akta No. 136 tanggal 20 November 1989. Akta-akta ini
disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusannya No.
C2-5159.HT.01.01.TH.91 tanggal 26 September 1991 dan di umumkan dalam
Berita Negara No. 68, Tambahan No. 5191 tanggal 24 Agustus 1999.
Perubahan terakhir atas Anggaran Dasar Perusahaan dilakukan dengan
akta No. 29 dari notaris Erni Rohaini, SH, MBA, tanggal 30 Juni 2009 untuk
memenuhi ketentuan-ketentuan yang terdapat pada Undang-Undang
Perusahaan Terbatas No. 40/2007. Akta ini disahkan oleh Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia dalam surat keputusannya No.
AHU-48820.AH.01.02.2009 tanggal 9 Oktober 2009.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup
kegiatan Perusahaan meliputi perdagangan umum termasuk distributor,
leveransir dan grosir. Operasi komersial Perusahaan dimulai tahun 1989. Pada
tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, jumlah karyawan kontrak dan karyawan
tetap Perusahaan masing-masing adalah 2.505 dan 2.784 karyawan (tidak
Perusahaan berdomisili di Indonesia dengan kantor pusat di Gedung
Carrefour Lantai 2 Jl. Lebak Bulus Raya No. 8, Jakarta. Per 31 Desember
2009, Perusahaan mengoperasikan 16 hypermarket dengan nama “Carrefour”, 12 supermarket dengan nama “Carrefour” Express” dan 3 supermarket dengan nama “Carrefour Market”, yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia.
B. PT Hero Supermarket Tbk
PT Hero Supermarket Tbk (“Perseroan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris Djojo Muljadi, SH., No. 19 tertanggal 5 Oktober 1971 yang telah
disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. J.A.5/169/11 tertanggal 5 Agustus 1972.
Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali diubah sejak
pendiriannya. Perubahan penting antara lain adalah sehubungan dengan
perluasan kegiatan usaha untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha
hipermarket yang dituangkan dalam Akta Notaris Yaumi Azhar, SH., LLM
No. 66 tertanggal 30 Maret 2001. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No. C-01632 HT.01.04. TH.2001 tertanggal 5 Juni 2001.
Perubahan terakhir diubah dan dituangkan dalam Akta Notaris Imas Fatimah,
SH., No. 39 tertanggal 8 Juni 2006 dan perubahan ini telah diterima dan
dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dalam Surat Keputusan No. C.23343.HT.01.04.TH 2006 tertanggal 9 Agustus
Perseroan bergerak di bidang supermarket dan hipermarket, perdagangan
dan jasa yang dibagi dalam dua usaha eceran utama, yaitu eceran skala besar
dan eceran skala kecil. Eceran skala besar terdiri dari usaha supermarket dan
hipermarket. Eceran skala kecil berhubungan dengan kegiatan usaha eceran
khusus. Kegiatan usaha komersial Perseroan dimulai pada Agustus 1972.
Kantor pusat Perseroan berlokasi di Jakarta dan memiliki gerai-gerai yang
tersebar di kota-kota besar di Indonesia.
Pada tahun 1989, Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana
Saham kepada masyarakat sejumlah 1,76 juta lembar saham atau 15% dari
11,76 juta lembar saham yang ditempatkan dan disetor penuh Perseroan.
Saham yang ditawarkan kepada masyarakat dalam Penawaran Umum Perdana
tersebut dicatat di Bursa Efek Jakarta (“BEJ”) (sejak 1 Desember 2007 menjadi Bursa Efek Indonesia) pada 21 Agustus 1989.
C. PT Matahari Putra Prima Tbk
PT Matahari Putra Prima Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik
Indonesia pada tanggal 11 Maret 1986 berdasarkan akta notaris Budiarti
Karnadi, S.H. No. 30 tanggal 11 Maret 1986. Akta pendirian Perusahaan
diumumkan dalam Berita Negara No. 73 tanggal 10 September 1991,
Tambahan No. 2954. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa
kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito,
S.H. No. 36 tanggal 19 Maret 2008, antara lain mengenai perubahan susunan
Perusahaan dan Anak Perusahaan mengusahakan (1) jaringan toko serba
ada yang menyediakan berbagai macam barang seperti pakaian, perhiasan, tas,
sepatu, kosmetik, peralatan elektronik, mainan, alat tulis, buku, obat-obatan
dan kebutuhan sehari-hari, dan (2) pusat hiburan keluarga yang dikenal
sebagai Time Zone. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 1986.
Kantor Pusat Perusahaan berkedudukan di Menara Matahari - Lippo
Life, Lantai 20, Jalan Boulevard Palem Raya No. 7, Lippo Karawaci -
Tangerang, Jawa Barat. Pada tanggal 31 Desember 2008, Perusahaan dan PT
Matahari Super Ekonomi (Anak Perusahaan) mengoperasikan toko di 98
lokasi, sedangkan PT Matahari Graha Fantasi (Anak Perusahaan)
mengoperasikan 78 gerai permanen dan 43 gerai non-permanen pusat hiburan
keluarga dan PT Times Prima Indonesia (Anak Perusahaan) mengoperasikan 5
gerai. Semua toko dan pusat hiburan keluarga berlokasi di Jakarta dan
kota-kota lainnya di Indonesia.
Pada tanggal 29 Nopember 1992, Pernyataan Pendaftaran Perusahaan
dalam rangka Penawaran Umum Perdana dinyatakan efektif. Pada bulan
Desember 1992, Perusahaan mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek
Jakarta dan Bursa Efek Surabaya yang sekarang bergabung menjadi Bursa
Efek Indonesia. Pada tanggal 9 Juni 1995, 11 September 1996 dan 13 Oktober
1997, Pernyataan Pendaftaran Perusahaan dalam rangka Penawaran Umum
Terbatas I, II dan III kepada pemegang saham dalam rangka Penerbitan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) masing-masing 75.166.500
1.803.996.000 saham (Rp500 per saham) dinyatakan efektif. Perusahaan
mencatatkan seluruh saham baru tersebut di Bursa Efek Jakarta dan Bursa
Efek Surabaya.
D. PT Mitra Adiperkasa Tbk
PT. Mitra Adiperkasa Tbk (Perusahaan) didirikan dengan akta No. 105
tanggal 23 Januari 1995 dari Julia Mensana, S.H., notaris di Jakarta. Akta
pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No.
C2-9243.HT.01.01.TH.95 tanggal 31 Juli 1995 serta diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 80 tanggal 6 Oktober 1995, Tambahan No.
8287. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa perubahan,
terakhir dengan akta notaris No. 41 tanggal 15 Juli 2010 dari Isyana
Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan pasal
3 anggaran dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan ketentuan peraturan
No. IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan No. Kep-179/BL/2008, tanggal 14 Mei 2008. Akta
tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia No. AHU-42709.AH.01.02 Tahun 2010 tanggal
30 Agustus 2010. Perusahaan berkedudukan di Jakarta Pusat, dengan kantor
pusat beralamat di Wisma 46, Kota BNI, Lantai 8, Jalan Jenderal Sudirman
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup
kegiatan Perusahaan meliputi perdagangan, jasa, manufaktur, transportasi,
pertanian, kehutanan, perkebunan, perikanan, peternakan dan pertambangan.
Saat ini, kegiatan Perusahaan terutama dalam bidang perdagangan eceran
pakaian, sepatu, asesoris, tas dan peralatan olahraga di lebih dari 800
toko/outlet yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Medan,
Makassar, Batam, Manado dan kota-kota lainnya di Indonesia. Jumlah
karyawan Perusahaan pada tahun 2010 dan 2009 masing-masing 5.150
karyawan dan 5.355 karyawan.
Pada tanggal 29 Oktober 2004,Perusahaan memperoleh pernyataan
efektif dari Ketua Bapepam (sekarang Bapepam-LK) dengan suratnya No.
S-3354/PM/2004 untuk melakukan penawaran umum atas 500.000.000 saham
Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 10 Nopember 2004, saham terse
but telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia).
E. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia
pada tanggal 14 Desember 1983 berdasarkan Akta Notaris R. Muh.
Hendarmawan, S.H., No. 60 pada tanggal yang sama. Akta pendirian ini
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. C2-5877.HT.01.01.TH.85 tanggal 17 September 1985 dan diumumkan
dalam Berita Negara No. 9 Tambahan No. 589 tanggal 3 Oktober 1985.
terakhir dengan Akta Notaris Rianto S.H., No. 13 tanggal 30 Mei 2008 untuk
memenuhi ketentuan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan auditor independen,
perubahan Anggaran Dasar Perusahaan masih dalam proses persetujuan
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, kegiatan utama
Perusahaan adalah perdagangan umum yang menjual berbagai macam barang
seperti pakaian, aksesoris, tas, sepatu, kosmetik dan produk-produk kebutuhan
sehari-hari melalui gerai serba ada (Department Store) milik Perusahaan. Pada
tahun 2008, Perusahaan menghentikan operasi 2 gerai dan mengoperasikan
gerai baru sebanyak 6 gerai. Pada tanggal 31 Desember 2008, jumlah gerai
yang dioperasikan oleh Perusahaan terdiri dari gerai dengan nama
“Ramayana” (92 gerai), “Robinson” (7 gerai), “Cahaya” (2 gerai) dan ”Orangemart” (3 gerai), yang berlokasi di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur,
Jawa Tengah, Sumatera, Bali, Kalimantan, Nusa Tenggara dan Sulawesi.
Kantor Pusat Perusahaan berdomisili di Jl. KH Wahid Hasyim No. 220 A &
B, Jakarta 10250.
Pada tanggal 26 Juni 1996, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif
dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(BAPEPAM dan LK) dalam suratnya No. 1038/PM/1996 untuk melakukan
penawaran umum perdana sebanyak 80 juta saham dengan nilai nominal
Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) dengan harga penawaran sebesar
40 BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan dari PT. Hero
Supermarket Tbk, PT. Matahari Putra Prima Tbk, PT. Ramayana Lestari Senosa
Tbk, PT. Mitra Adiperkasa Sentosa Tbk, dan PT. Alfa Retailindo Tbk yang
bergabung dalam perusahaan retail yang terdaftar di BEI pada tahun 2007 sampai
2010. Kinerja keuangan tersebut diamati berdasarkan nilai EVA.
Nilai EVA menunjukan kemampuan perusahaan untuk menciptakan nilai
tambah bagi perusahaan. Semakin tinggi nilai EVA perusahaan akan semakin
dinilai baik kinerja dari perusahaan semakin kecil atau negatif nilai dari EVA
maka perusahaan dinilai kurang maksimal dalam mengelola kinerja perusahaan.
Perhitungan nilai EVA pada masing-masing perusahaan adalah sebagai berikut.
A. Hasil Analisis Data
Langkah-langkah perhitungan EVA adalah sebagai berikut:
2. Biaya hutang sebelum pajak bisa dirumuskan sebagai berikut ( Pudjiastuti,
1996:48)
Kd =
Panjang Jangka
Hutang
Bunga Biaya
Keterangan:
Tabel 1. Perhitungan Kd
NO NAMA Tahun Biaya Bunga (RP) Utang Jk. Panjang (Rp) Kd
1 ALFA
2007 17,412,000,000 44,199,000,000 39.395 2008 11,311,000,000 20,322,000,000 55.659 2009 2,290,000,000 30,824,000,000 7.429 2010 265,000,000 29,423,000,000 0.901
2 HERO
2007 11,296,000,000 177,495,000,000 6.364 2008 1,311,000,000 209,222,000,000 0.627 2009 28,191,000,000 254,483,000,000 11.078 2010 38,368,000,000 210,411,000,000 18.235
3 MPPA
2007 211,685,000,000 3,177,481,000,000 6.662 2008 173,200,000,000 2,052,371,000,000 8.439 2009 263,868,000,000 3,854,123,000,000 6.846 2010 16,026,000,000 1,162,586,000,000 1.378
4 MAPI
2007 63,087,460,000 1,030,617,493,000 6.121 2008 72,804,897,000 1,252,986,314,000 5.811 2009 114,219,792,000 820,895,820,000 13.914 2010 123,883,433,000 732,361,757,000 16.916
5 RALS
2007 8,237,000,000 105,923,000,000 7.776 2008 6,828,000,000 104,643,000,000 6.525 2009 9,493,000,000 736,592,000,000 1.289 2010 8,827,000,000 805,546,000,000 1.096
3. Biaya hutang setelah pajak (Warsono, 2003: 139)
Tabel 2. Perhitungan Ki
NO NAMA Tahun Biaya Pajak Laba Seb. Pajak Tax rate (%) 1 - Taxe rate (%) Kd Ki
1 ALFA
2007 9,950,000,000 (5,913,000,000) -168.273 268.27 39.395 105.685 2008 7,678,000,000 24,027,000,000 31.956 68.04 55.659 37.873 2009 2,262,000,000 37,710,000,000 5.998 94.00 7.429 6.984 2010 5,146,000,000 35,948,000,000 14.315 85.68 0.901 0.772
2 HERO
2007 28,604,000,000 98,842,000,000 28.939 71.06 6.364 4.522 2008 54,222,000,000 150,927,000,000 35.926 64.07 0.627 0.401 2009 61,645,000,000 233,453,000,000 26.406 73.59 11.078 8.153 2010 71,199,000,000 293,108,000,000 24.291 75.71 18.235 13.805
3 MPPA
2007 36,763,000,000 213,707,000,000 17.203 82.80 6.662 5.516 2008 74,138,000,000 (66,781,000,000) -111.017 211.02 8.439 17.808 2009 77,412,000,000 373,934,000,000 20.702 79.30 6.846 5.429 2010 29,395,000,000 56,638,000,000 51.900 48.10 1.378 0.663
4 MAPI
2007 36,187,010,000 151,615,591,000 23.868 76.13 6.121 4.660 2008 17,587,978,000 (78,378,807,000) -22.440 122.44 5.811 7.114 2009 117,846,719,000 281,838,559,000 41.814 58.19 13.914 8.096 2010 74,718,945,000 275,790,308,000 27.093 72.91 16.916 12.333
5 RALS
4. Biaya ekuitas/biaya modal sendiri
Berdasarkan CAPM (Jogiyanto, 1999) sebelum menghitung biaya
ekuitas/biaya modal sendiri, return saham individual (Ri), return pasar
(RM) maka tingkat suku bunga bebas resiko (RBR) harus ditentukan
terlebih dahulu untuk mengstiminasi beta.
f. Return Saham:
Rit =
1 1 it
it it
P P P
Keterangan :
Rit : Return saham pada waktu t
Pit : Harga saham pada waktu t
Tabel 3. Perhitungan Return Saham (Rit)
IHSG t = Harga penutupan IHSG akhir hari transaksi bulan
ini
Tabel 4. Perhitungan Return Market (Rm) 2010 24 Januari 2011 3379.54 3346.06 0.010006
4 MAPI
h. Tingkat suku bunga bebas resiko (RBR)
Tingkat suku bunga yang digunakan dalam menentukan beta
Tabel 5. Nilai Beta Bebas Resiko (Rbr)
Setelah ketiga komponen diketahui, maka beta dapat ditentukan
dengan melakukan regresi terhadap tiga komponen tersebut dengan
Tabel 6. Hasil Perhitungan Beta (βi)
j. Perhitungan biaya ekuitas/biaya modal sendiri
Dengan dasar tiga komponen tersebut (Ri, RM, RBR) dapat dihitung
dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Ke = KBR + β x (KM -KBR)
Keterangan :
Ke = Return atas saham i
KM = Return portopolio pasar
β = Beta saham i
Tabel 7. Perhitungan biaya ekuitas/biaya modal sendiri (Ke)
NO NAMA Tahun Rm Rbr Rm - Rbr Beta Ke
Stuktur modal dapat dihitung melalui penjumlahan hutang jangka
panjang dengan modal sendiri (ekuitas). Proporsi hutang jangka panjang
(Wd) dapat dihitung dengan membagi hutang jangka panjang dengan
jumlah modal, sedangkan proporsi modal sendiri (ekuitas) dapat membagi
c) Proporsi hutang (Wd)
Tabel 8. Perhitungan Struktur Modal (Wd)
NO NAMA Tahun Utang Jk. panjang Ekuitas Utang Jk. Panjang +
2007 3,177,481,000,000 3,245,167,000,000 6,422,648,000,000 49.473 2008 2,052,371,000,000 3,107,601,000,000 5,159,972,000,000 39.775 2009 3,854,123,000,000 3,467,098,000,000 7,321,221,000,000 52.643 2010 1,162,586,000,000 7,141,458,000,000 8,304,044,000,000 14.000
4 MAPI
8. Menghitung biaya modal tertimbang
WACC = (We . Ke) + (Wd . Kd*)
Keterangan :
WACC = Biaya modal rata-rata tertimbang
We = Proporsi ekuitas
Wd = Proporsi hutang
Ke = Biaya modal/ biaya ekuitas
9. Menghitung EVA (Ekonomic Value Added) dengan rumus:
EVA = NOPAT – (WACC x TA)
Keterangan:
NOPAT = Laba bersih operasi setelah pajak
WACC = Biaya modal rata-rata tertimbang (Weighted Average
Cost of Capital)
Tabel 11. Perhitungan EVA (Economics Value Added)
NO NAMA Tahun NOPAT WACC (%)
Utang Jk. Panjang +
Ekuitas EVA
1 ALFA
2007 4,037,000,000 13.686 417,497,000,000 -53,101,983,097.26 2008 16,349,000,000 4.556 408,746,000,000 -2,273,218,369.64 2009 75,972,000,000 2.747 343,276,000,000 66,542,838,111.14 2010 41,094,000,000 1.983 300,781,000,000 35,130,814,234.87
2 HERO
2007 70,238,000,000 4.097 835,673,000,000 36,004,651,598.02 2008 96,705,000,000 3.24 964,105,000,000 65,467,627,350.09 2009 171,808,000,000 4.351 1,181,174,000,000 120,417,165,210.12 2010 221,909,000,000 4.68 1,359,011,000,000 158,301,749,255.38
3 MPPA
2007 176,944,000,000 4.872 6,422,648,000,000 -135,950,544,874.36 2008 7,267,000,000 9.651 5,159,972,000,000 -490,743,976,953.49 2009 292,522,000,000 4.529 7,321,221,000,000 -39,048,558,374.91 2010 86,033,000,000 2.853 8,304,044,000,000 -150,885,865,508.88
4 MAPI
2007 115,428,581,000 5.991 2,256,382,116,000 -19,743,411,128.35 2008 -69,790,829,000 7.135 2,380,554,805,000 -239,645,705,865.63 2009 163,991,840,000 6.759 2,108,939,489,000 21,446,147,696.21 2010 201,071,363,000 7.684 2,201,489,633,000 31,901,459,845.52
5 RALS
Hasil perhitungan EVA pada masing-masing perusahaan adalah sebagai
berikut:
1. ALFA
Hasil analisis perhitungan EVA perusahaan ALFA di tahun 2007
sebesar -53,101,983,097.26, pada tahun 2008 nilai EVA mengalami
perubahan menjadi -2,273,218,369.64. Nilai EVA tahun 2009 sebesar
66,542,838,111.14 dan tahun 2010 sebesar 35,130,814,234.87. Hasil ini
menunjukkan bahwa ALFA mempunyai kinerja keuangan yang
berfluktuasi, tetapi secar garis besar menunjukkan kinerja yang semakin
meningkat.
2. HERO
Hasil analisis EVA dari perusahaan HERO pada tahun 2007
sebesar 36,004,651,598.02, pada tahun 2008 nilai EVA naik menjadi
sebesar 65,467,627,350.09. Hasil perhitungan pada tahun 2009 sebesar
120,417,165,210.12 dan tahun 2010 sebesar 158,301,749,255.38. Dapat
diartikan HERO mempunyai kinerja keuangan yang baik dengan
pertumbuhan nilai tambah yang semakin meningkat.
3. MPPA
Hasil perhitungan EVA pada perusahaan MPPA tahun 2007
sebesar -135,950,544,874.36, pada tahun 2008 nilai EVA turun menjadi
-490,743,976,953.49. Nilai EVA tahun 2009 sebesar -39,048,558,374.91
bahwa MPPA mempunyai kinerja keuangan yang kurang baik dilihat
dari nilai EVA yang bernilai negatif < 0.
4. MAPI
Hasil perhitungan EVA pada perusahaan MAPI diketahui bahwa
dari tahun 2007-2010. Nilai EVA perusahaan MAPI pada tahun 2007
sebesar 19,743,411,128.35, pada tahun 2008 EVA sebesar
-239,645,705,865.63. Hasil perhitungan pada tahun 2009 sebesar
21,446,147,696.21 dan nilai pada tahun 2010 sebesar
31,901,459,845.52. Dapat diartikan secara garis besar MAPI
mempunyai kinerja keuangan yang baik.
5. RALS
Hasil perhitungan perusahaan RALS diperoleh nilai EVA >0.
Hasil perhitungan EVA tahun 2007 sebesar 232,725,313,995.19, pada
tahun 2008 sebesar 284,858,605,645.67. Hasil EVA tahun 2009 sebesar
205,099,085,434.76 dan tahun 2010 sebesar 227,078,586,121.39. Hasil
ini menunjukkan bahwa RALS juga mempunyai kinerja keuangan yang
baik.
B. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan
menggunakan metode EVA pada perusahaan Retail yang terdaftar di BEI