• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Bersaing Agroindustri Bakpia Pathok "25" Kota Yogyakarta - UNS Institutional Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Strategi Bersaing Agroindustri Bakpia Pathok "25" Kota Yogyakarta - UNS Institutional Repository"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI BERSAING AGROINDUSTRI BAKPIA PATHOK “25” KOTA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Oleh:

M. Bayangraga Indraswara H0813108

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

i

STRATEGI BERSAING AGROINDUSTRI BAKPIA PATHOK “25”

KOTA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Gelar Sarjana Pertanian

Pada Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

Program Studi Agribisnis

Oleh: M. Bayangraga I.

H0813108

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(3)

ii

STRATEGI BERSAING AGROINDUSTRI BAKPIA PATHOK “25”

KOTA YOGYAKARTA

Yang diajukan dan disusun oleh : M. Bayangraga Indraswara.

H0813108

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada Tanggal: 31 Juli 2017

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji

Ketua

Dr. Ir. Mohamad Harisudin M.Si NIP. 19671012 199302 1 001

Anggota I

R. Kunto Adi, S.P., M.P NIP. 19731017 200312 1 002

Anggota II

Setyowati, S.P., M.P NIP. 197103221 199601 2 001

Surakarta, 21 Agustus 2017

Mengetahui,

Universitas Sebelas Maret Fakultas Pertanian

Dekan

(4)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang dengan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Strategi Bersaing Agroindustri Bakpia Pathok “25” Kota Yogyakarta ini dengan lancar.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini tidak pernah lepas dari bantuan

banyak pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Bambang Pudjiasmanto, M.S selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Ibu Nuning Setyowati, S.P., M.Sc selaku Kepala Program Studi Agribisnis Fakultas

Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Dr. Ir. Sri Marwanti, M.S selaku Ketua Komisi Sarjana Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Dr. Ir. Mohamad Harisudin, M.Si selaku Pembimbing Akademik,

Pembimbing Utama Skripsi, serta Penguji I yang telah mendampingi, memberikan

arahan, nasihat, petunjuk, serta semangat selama proses belajar dan penyusunan

skripsi di Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta ini.

5. Bapak R. Kunto Adi, S.P., M.P selaku Pembimbing Pendamping dan Penguji II yang

telah memberikan arahan, nasihat, petunjuk, serta semangat selama proses belajar

dan penyusunan skripsi di Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta

ini.

6. Ibu Setyowati, S,P., M.P selaku Penguji III yang telah memberikan arahan, nasihat,

dan petunjuk selama proses belajar dan penyusunan skripsi di Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

7. Bapak dan Ibu Dosen, seluruh staff dan karyawan Fakultas Pertanian Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

8. Pihak Agroindustri Bakpia Pathok “25” yang telah berkenan memberikan izin dan

kesempatan bagi peneliti untuk memperoleh data dan informasi guna menyelesaikan

penelitian ini.

9. Panelis yang telah meluangkan waktu dan kesempatannya untuk memberikan

(5)

iv

10.Bapak Parindrastono, Ibu Tri Sulistyaningsih dan Senandung Jannati Indraswari yang

merupakan Orang Tua serta adik saya tercinta yang selalu mendukung, mendoakan

dan memotivasi setiap apa yang saya lakukan dan saya kerjakan selama ini.

11.Seluruh teman-teman Agribisnis 2013 dan keluarga besar KAMAGRISTA yang

selalu membersamai dan mendukung saya dalam setiap proses dan langkah yang saya

lakukan.

12.Keluarga Besar Bursa Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah mempercayai saya dan menjadi wadah saya dalam mengasah

jiwa keorganisasian saya.

13.Teman hidup satu kontrakan saya Abdul Kadir Sami, Aswin Barinto Alfa Mayurfan,

Zulfitrah Nasakti, Adijaya Fadli, Noel Timothy, Sabil, Syaiful Islam, Angga Ashari,

Anreza Juli dan Irfan Desto yang senantiasa membantu dan mennyemangati setiap

langkah dan proses yang saya jalani.

14.Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, sehingga segala

kritikan dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi karya yang lebih baik

lagi. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca. Amin.

Surakarta, 21 Agustus 2017

(6)

v

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

II. LANDASAN TEORI ... 8

A. Penelitian Terdahulu ... 8

B. Tinjauan Pustaka ... 14

1. Bakpia ... 14

2. Industri ... 17

3. Agroindustri ... 18

4. Uji Organoleptik ... 21

5. Strategi Bersaing ... 23

6. Faktor Penentu Keberhasilan ... 29

7. CPM (Competitive Profile Matrix) ... 35

C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah ... 39

D. Pembatasan Masalah ... 43

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 43

III.LANDASAN TEORI ... 48

A. Metode Dasar Penelitian ... 48

B. Metode Penentuan Objek Penelitian ... 48

C. Metode Penentuan Pesaing ... 49

D. Metode Penentuan Responden ... 49

1. Metode Penentuan Key Informan ... 49

2. Metode Penentuan Panelis ... 50

E. Jenis dan Sumber Data ... 51

1. Data Primer ... 51

2. Data Sekunder ... 52

F. Teknik Pengumpulan Data ... 52

1. Observasi ... 52

2. Wawancara ... 52

3. Pencatatan ... 53

G. Metode Analisis Data ... 53

(7)

vi

2. Identifikasi Faktor Penentu Keberhasilan Bakpia Pathok ”25” ... 54

3. Analisis CPM (Competitive Profile Matrix) ... 54

4. Perumusan Alternatif Strategi Bersaing ... 57

IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58

A. Keadaan Umum Agroindustri Bakpia Pathok ”25” ... 58

1. Sejarah Berdiri dan Perkembangan Agroindustri Bakpia Pathok ”25” ... 58

2. Lokasi Pabrik Agroindustri Bakpia pathok ”25” ... 60

3. Visi dan Misi Agroindustri Bakpia Pathok ”25” ... 60

4. Struktur Organisasi Agroindustri Bakpia Pathok ”25” ... 62

5. Kegiatan Produksi Bakpia di Agroindustri Bakpia Pathok ”25” .... 65

6. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Agroindustri Bakpia Pathok ”25” ... 73

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 82

1. Karakteristik Responden ... 82

2. Kondisi Persaingan Bakpia Pathok di Kota Yogyakarta ... 85

3. Penentuan Faktor Penentu Keberhasilan Bakpia Pathok dan Pemberian Bobot oleh Key Informan ... 87

4. Posisi Bersaing Produk Bakpia Pathok ”25” ... 88

5. Perumusan Alternatif Strategi Bersaing Bakpia Pathok ”25” ... 98

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 104

A. Kesimpulan ... 104

(8)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Perusahaan Industri di Kota Yogyakarta Tahun 2015 ... 2

Tabel 2. Penelitian Terdahulu ... 12

Tabel 3. Merek Bakpia yang Terkenal di Kota Yogyakarta ... 49

Tabel 4. Penentuan Responden ... 51

Tabel 5. Penilaian Bobot Faktor Penentu Keberhasilan ... 55

Tabel 6. Kerangka Tabel CPM (Competitive Profile Matrix) ... 56

Tabel 7. Jumlah Karyawan di Agroindustri Bakpia Pathok ”25” ... 65

Tabel 8. Daftar Harga Produk Bakpia Pathok ”25” ... 77

Tabel 9. Identitas Key Informant ... 83

Tabel 10. Identitas Panelis ... 84

Tabel 11. Kondisi Persaingan Bakpia Pathok “25” dan Pesaing Utamanya di Kota Yogyakarta ... 86

Tabel 12. Pemberian Bobot pada Faktor-faktor Penentu Keberhasilan Bakpia Pathok oleh Key Informan ... 87

Tabel 13. CPM (Competitive Profile Matrix) Produk Bakpia Pathok ”25” dengan Pesaingnya ... 88

(9)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Teori Pendekatan Masalah ... 42

Gambar 2. Skema Triangulasi Sumber Data ... 50

Gambar 3. Struktur Organisai di Agroindustri Bakpia Pathok ”25” ... 63

Gambar 4. Proses Pembuatan Bakpia Pathok ”25” ... 68

Gambar 5. Sistem Distribusi Produk Bakpia Pathok ”25” ... 81

(10)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi Penelitian Lampiran 2. Identitas Responden

Lampiran 3. Hasil Pembobotan Responden pada CPM (Competitive Profile Matrix) Lampiran 4. Pembobotan pada CPM (Competitive Profile Matrix)

Lampiran 5. Hasil Penilaian Panelis untuk Produk Bakpia Pathok “25” (Rating) Lampiran 6. Hasil Penilaian Panelis untuk Produk Bakpia Pathok “75” (Rating) Lampiran 7. Hasil Penilaian Panelis untuk Produk Bakpia Pathok “145” (Rating) Lampiran 8. Hasil Penilaian Panelis untuk Produk Bakpia Pathok Djava (Rating) Lampiran 9. Kuesioner Penelitian untuk Key Informan

Lampiran 10. Kuesioner Penelitian untuk Panelis

(11)

x

RINGKASAN

Muhammad Bayangraga Indraswara. H0813108. 2017. Strategi Bersaing Agroindustri Bakpia Pathok “25” Kota Yogyakarta. Skripsi ini dibawah bimbingan Dr. Ir. Mohd. Harisudin, M.Si. dan R. Kunto Adi, S.P., M.P. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Suarakarta.

Bisnis yang sedang berkembang saat ini adalah dibidang agroindustri yang mampu menghasilkan produk-produk kreatif dan inovatif. Kota Yogyakarta terkenal dengan produk kreatif dan inovatifnya di bidang seni budaya, kerajinan, industri pariwisata dan industri makanan. Jumlah sub sektor industri makanan di Kota Yogyakarta menempati posisi paling atas dibandingkan dengan jumlah sub sektor lain. Salah satu produk industri makanan tersebut adalah produk Bakpia Pathok. Agroindustri Bakpia Pathok “25” merupakan perusahaan perintis usaha bakpia dan market leader di Kota Yogyakarta. Banyak produk sejenis bermunculan dan menjadi pesaing bagi Agroindustri Bakpia Pathok “25”. Penelitian ini ditujukan untuk dapat mengetahui posisi bersaing dan merumuskan alternatif strategi bersaing bagi Agroindustri Bakpia Pathok “25” dalam memenangkan persaingan pasar. Penelitian ini menggunakan metode dasar deskriptif analisis dan pelaksanaannya menggunakan teknik uji organoleptik. Metode penentuan objek penelitian dan metode penentuan pesaing dilakukan secara sengaja (purposive). Responden yang digunakan yaitu key informan sebagai penentu faktor penentu keberhasilan dan pemberian bobot, serta panelis sebagai pemeringkat faktor penentu keberhasilan bakpia pathok dalam CPM (Competitive Profile Matrix). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan pencatatan. Jenis dan sumber data pada penelitian ini berasal dari data primer dan data sekunder. Data yang diperoleh tersebut dianalisis dengan CPM (Competitive Profile Matrix) guna mendapatkan tujuan yang diinginkan.

Kondisi persaingan Agroindustri Bakpia Pathok di Kota Yogyakarta semakin ketat dengan banyaknya produk pesaing yang bermunculan. Faktor penentu keberhasilan pada persaingan produk bakpia pathok adalah harga produk, keragaman produk, daya tahan produk, rasa produk, tekstur produk, warna produk, aroma produk, merek, desain kemasan, kualitas kemasan, warna kemasan, dan kelengkapan label. Hasil analisis CPM (Competitive Profile Matrix) menyatakan bahwa posisi bersaing produk Bakpia Pathok “25” diposisi pertama dengan skor sebesar 3,185 dibandingkan produk pesaing utamanya. Alternatif strategi bersaing yang dapat dirumuskan yaitu (1) Menonjolkan keunggulan produk seperti keragaman produk, warna produk, aroma produk dan merek pada promosi menggunakan pamflet dan media sosial

.

(2) Melakukan inovasi pada kualitas rasa produk, tekstur produk, desain kemasan, warna kemasan, kelengkapan label, serta menyesuaikan harga produk dengan benchmarking produk yang lebih unggul. (3) Membuat varian produk bakpia pathok baru dengan daya tahan yang lebih optimal dan meningkatkan kualitas kemasan produk Bakpia Pathok “25” dengan menambah kertas irsad pada kemasan agar kesan minyak tidak terlihat dari luar kemasan.

(12)

xi SUMMARY

Muhammad Bayangraga Indraswara. H0813108. 2017. Competitive Strategy of Bakpia Pathok “25” Agroindustry of Yogyakarta City. This thesis is under the assistance of Dr. Ir. Mohd. Harisudin, M.Si. and R. Kunto Adi, S.P., M.P. Faculty of Agriculture Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Businesses that are developing at the moment is in the field of agroindustry are capable of producing creative and innovative products. The city of Yogyakarta is famous for its creative and innovative products in the field of Arts and culture, crafts, the tourism industry and the food industry. The food industry in the city of Yogyakarta occupies a top position in comparison with the number of sub sectors of the other. One of the products of the food industry is a product of Bakpia Pathok. Bakpia Pathok “25” Agroindustry is a pioneering effort of this agroindustry and market leader in the city of Yogyakarta. Many similar products have sprung up and become competitors for Bakpia Pathok “25” Agroindustry. This research is intended to be able to know the position of competing and formulate alternative strategies compete for Bakpia Pathok "25" Agroindustry in winning the competition of the market. This research uses the basic method of descriptive analysis and its implementation using organoleptic techniques. Method of determination of object of research and the methods of determining the competitor done deliberately (purposive). Respondents used i.e. key informants as a decisive critical success factors of bakpia pathok and giving of the weights, as well as the panelists as critical success factors rating of bakpia pathok in CPM (Competitive Profile Matrix). The technique of data collection is done with the interview, observation, and record keeping. Types and sources of data in this study are derived from primary data and secondary data. The data obtained were analyzed with CPM (Competitive Profile Matrix) in order to get the desired goals.

Referensi

Dokumen terkait

Pada kelompok memakai balutan konvensional (19 responden), probabilitas pada 24 jam ketiga 35%.Analisis lebih lanjut dengan uji Wilcoxon menunjukkan ada perbedaan yang signifikan

Memang di dalam literatur manajemen inovasi, ada prinsip destruksi kreatif dari Schumpeter yang menyatakan ekonomi dapat berkembang karena inovasi, dan inovasi muncul ketika

Kelugasan dalam penyampaian informasi merupakan ciri utama media pada masa Pascaorde Baru. Seiring pula dengan tanggapan sebagian masyarakat terhadap perjalanan reformasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis korelasi yang memiliki hubungan erat dan tingkat keseragamaan yang paling dekat antara kualitas air terhadap konversi pakan

7. Dalam pelaksanaan kegiatan antar jemput personel Pusjarah TNI dimungkinkan adanya gangguan, hambatan dan kerawanan yang dapat mempengaruhi kelancaran pelaksanaan kegiatan. 1)

[r]

Pembelajaran sains di abad 21 harus mampu menginisiasi proses berpikir peserta didik secara mendalam, mulai dari pertanyaan akan gejala-gejala alam ( critical thinking ),

Namun ketika entitas kepemi- likan asset tersebut adalah murni dari utang, misalnya memiliki asset yang sama dengan modal kepercayaan dan /atau relasi, mampu memberi