• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI TOKSISITAS SUBKRONIK POLISAKARIDA KRESTIN DARI EKSTRAK Coriolus versicolor PADA Mus musculus L. DENGAN PARAMETER GAMBARAN HISTOLOGIS HATI DAN KADAR SGPT Repository - UNAIR REPOSITORY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "UJI TOKSISITAS SUBKRONIK POLISAKARIDA KRESTIN DARI EKSTRAK Coriolus versicolor PADA Mus musculus L. DENGAN PARAMETER GAMBARAN HISTOLOGIS HATI DAN KADAR SGPT Repository - UNAIR REPOSITORY"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1: Prosedur liofilisasi (freeze drying)

1. Larutan jamur dituang dalam erlenmeyer ukuran 250 ml sebanyak 150 ml. 2. Freeze drying dinyalakan dengan menekan tombol on, pendingin bath dan

pendingin tabung. Ditunggu selama ± 20 menit.

3. Vakum dinyalakan kemudian leher botol erlenmeyer dimasukkan pada pipa-pipa karet freeze dying. Tombol vakum diputar secara perlahan-lahan untuk mulai melakukan proses liofilisasi. Pemutaran dilakukan secara perlahan-lahan untuk menghindari tersedotnya larutan jamur ke dalam pipa karet. 4. Jika larutan mulai mencair, larutan dibekukan kembali dalam metanol yang

terdapat dalam bak dengan diputar-putar selama 10 menit dan kembali dipasang pada pipa karet.

5. Proses liofilisasi ini dikatakan selesai apabila larutan jamur dalam tabung erlenmeyer menjadi serbuk yang kering dan bagian bawah botol tidak terasa dingin lagi.

6. Tombol vent diputar perlahan-lahan kertas untuk menghentikan vakum.

7. Pendingin bath dan pendingin tabung dimatikan, selanjutnya tombol off ditekan untuk benar-benar menghentikan proses freeze drying.

(2)

Lampiran 2: Penentuan konsentrasi PSK yang digunakan

Nilai OD ekstrak PSK = 1

Persamaan regresi: y = 0,008x – 0,079 dengan y = nilai OD, x = konsentrasi PSK

Konsentrasi PSK =

=

= 2,6975 µg/µl

Kelompok perlakuan 1 = 1,5 mg/kg BB Kelompok perlakuan 2 = 3 mg/kg BB Kelompok perlakuan 3 = 6 mg/kg BB

Rata-rata berat badan mencit 25 g maka: x 1,5 mg/kg BB = 0,0375 mg

x 3 mg/kg BB = 0,075 mg

(3)

Maka dari kelompok perlakuan 3 dibutuhkan 0,15 mg

Kelompok perlakuan 2 dibutuhkan 0,075 mg V1 x M1 = V2 x M2

(4)

Lampiran 3: Data hasil penelitian kerusakan hepatosit

Tabel 1. Data penghitungan persentase hepatosit normal dan kerusakan hepatosit pada mencit yang diberi perlakuan PSK dari ekstrak Coriolus versicolor selama 62 hari (perbesaran 400x)

a. Hepatosit normal

Kelompok Ulangan Lapang Lapang Lapang Lapang Rata-rata

(5)

b. Pembengkakan hepatosit

Kelompok Ulangan Lapang Lapang Lapang Lapang Rata-rata

(6)

c. Hidropik

Kelompok Ulangan Lapang Lapang Lapang Lapang Rata-rata

(7)

d. Nekrosis

Kelompok Ulangan Lapang Lapang Lapang Lapang Rata-rata

(8)

Lampiran 4. Data hasil pengukuran kadar SGPT

Tabel 1. Kadar SGPT pada mencit yang dipapar polisakarida krestin dari C. Versicolor selama 62 hari.

Kelompok Jenis Ulangan Nilai absorbansi Kadar SGPT

(9)

Lampiran 5: Analisis data

Hepatosit

a. Hepatosit normal

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

sel_normal

N 24

Normal Parametersa Mean 46.3213

Std. Deviation 4.19922

Most Extreme Differences Absolute .139

Positive .139

Negative -.104

Kolmogorov-Smirnov Z .680

Asymp. Sig. (2-tailed) .745

a. Test distribution is Normal.

Test of Homogeneity of Variances

(10)

sel_normal

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

b. Pembengkakan hepatosit

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

pembengkakan_sel

N 24

Normal Parametersa Mean 21.2788

Std. Deviation 1.36751

Most Extreme Differences Absolute .115

Positive .090

Negative -.115

Kolmogorov-Smirnov Z .562

Asymp. Sig. (2-tailed) .911

a. Test distribution is Normal.

Test of Homogeneity of Variances

pembengkakan_sel

Levene Statistic df1 df2 Sig.

(11)

ANOVA

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

hidropik

N 24

Normal Parametersa Mean 15.7575

Std. Deviation 2.17302

Most Extreme Differences Absolute .119

Positive .107

Negative -.119

Kolmogorov-Smirnov Z .585

Asymp. Sig. (2-tailed) .884

a. Test distribution is Normal.

Test of Homogeneity of Variances

(12)

hidropik

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

d. Nekrosis

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

nekrosis

N 24

Normal Parametersa Mean 16.5742

Std. Deviation 2.69410

Most Extreme Differences Absolute .123

Positive .123

Negative -.121

Kolmogorov-Smirnov Z .602

Asymp. Sig. (2-tailed) .861

a. Test distribution is Normal.

Test of Homogeneity of Variances

nekrosis

Levene Statistic df1 df2 Sig.

(13)

ANOVA

nekrosis

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 132.471 3 44.157 25.623 .000

Within Groups 34.466 20 1.723

Total 166.938 23

nekrosis

Duncan

kelompok N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3

1 6 13.2750

2 6 16.0683

3 6 17.1167

4 6 19.8367

Sig. 1.000 .182 1.000

(14)

Kadar SGPT

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

SGPT

N 24

Normal Parametersa Mean 12.6183

Std. Deviation 2.35613

Most Extreme Differences Absolute .243

Positive .243

Negative -.174

Kolmogorov-Smirnov Z 1.191

Asymp. Sig. (2-tailed) .117

a. Test distribution is Normal.

Test of Homogeneity of Variances

(15)

Lampiran 6: Dokumentasi penelitian

Pemberian PSK secara gavage Freeze dryer

Dissecting set Spektrofotometer

(16)

Rotairy evaporator Tabung anestesi (kiri) dan kloroform (kanan)

Gambar

Tabel 1. Data penghitungan persentase hepatosit normal dan kerusakan hepatosit pada mencit yang diberi perlakuan PSK dari ekstrak Coriolus versicolor selama 62 hari (perbesaran 400x)
Tabel 1. Kadar SGPT pada mencit yang dipapar polisakarida krestin dari C. Versicolor selama 62 hari

Referensi

Dokumen terkait

• The truncation error identifies the difference between the exact solution of a differential equation and its finite difference solution without round-off

Menurut Keraf (1984:136) epentesis adalah proses di mana suatu kata mendapat tambahan suatu fonem atau lebih di tengah-tengah kata. Dari ketiga pendapat tersebut dapat

“ Saya mengetahui tren hijab saat ini bagus, tetapi ada juga tren hijab dengan model baju nya yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam, masih banyak yang

Prestasi belajar yang belum mencapai nilai KKM merupakan latar belakang permasalahan pada penelitian ini, sehingga peneliti ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi

Koping kontrol diri yang merupakan cara mengatasi masalah dengan tidak bertindak buru-buru dan mampu menahan diri untuk menunggu saat yang tepat agar dapat

tersebut tidak pernah mengadakan praktikum dikarenakan tidak tersedia laboratorium, sehingga pada umumnya di sekolah tersebut banyak siswa yang mengalami kesulitan

Unsur terpenting dalam keberhasilan pembelajaran adalah keaktifan siswa, dengan siswa yang aktif proses belajar lebih hidup dan mudah dalam menyelesaikan

Penelitian Allolinggi (2013) yang berjudul Analisis Nilai-nilai Kewirausahaan dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar (Studi Kasus Pada Sisea Kelas IV SDPN Pajangan 58