• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 42 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 42 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 42 TAHUN 2012

TENTANG

PENGGOLONGAN PELANGGAN AIR BERSIH PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA CILEGON

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CILEGON,

Menimbang : a. bahwa ketentuan penggolongan pelanggan air bersih PDAM Kota Cilegon telah diatur dalam Peraturan Walikota Cilegon

Nomor 48 Tahun 2009 tentang Penggolongan Pelanggan Air Bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Cilegon;

b. bahwa dengan adanya perkembangan dan perubahan pelanggan air di Kota Cilegon, maka Peraturan Walikota Cilegon Nomor 48 Tahun 2009 tentang Penggolongan Pelanggan Air Bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Cilegon perlu disesuaikan dengan keadaan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b, dipandang perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Penggolongan Pelanggan Air Bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Cilegon; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan

Daerah (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 1962 Nomor 10, tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2378);

2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3828);

3. Undang ...

(2)

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antar Pemerintah, Pemerintah Daerah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1984 tentang Tata Cara Pembinaan Dan Pengawasan Perusahaan Daerah Di Lingkungan Pemerintah Daerah;

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 1998 tentang Kepengurusan Daerah Air Minum;

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2006 tentang Pedoman Penetapan Tarif Air Minum Pada Perusahaan Daerah Air Minum;

8. Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 8 Tahun 2002 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Cilegon (Lembaga Daerah Kota Cilegon Tahun 2002 Nomor 98);

9. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2003 tentang biaya pelayanan Air Bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) (Lembaran Daerah Kota Cilegon Tahun 2003 Nomor 165);

10. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Kota Cilegon (Lembaran Derah Tahun 2008 Nomor 4);

11. Peraturan Walikota Cilegon Nomor 28 Tahun 2011 tentang Penetapan Biaya Pelayanan Air Bersih Pada Perusahaan Daerah Air minum ( PDAM ) Kota Cilegon (Berita Daerah Kota Cilegon Tahun 2011 Nomor 28);

12. Peraturan Walikota Cilegon Nomor 48 Tahun 2009 tentang Penggolongan Pelanggan Air Bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Cilegon;

(3)

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG PENGGOLONGAN

PELANGGAN AIR BERSIH PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA CILEGON.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peratuan Walikota ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kota Cilegon.

2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah.

3. Walikota adalah Walikota Cilegon.

4. Perusahaan Daerah Air Minum yang selanjutnya disingkat PDAM adalah Perusahaan Daerah Air Minum Cilegon Mandiri.

5. Air Minum dalah Air Minum yang dikelola oleh PDAM.

6. Konsumen adalah setiap orang atau badan yang memakai/mengunakan air minum yang dikelola PDAM. 7. Pelanggan adalah setiap orang atau badan yang

memakai/menggunakan air minum secara terus menerus melalui instansi PDAM.

8. Standar kebutuhan pokok air minum adalah kebutuhan air orang per hari atau sebesar satuan volume lainnya.

9. Biaya dasar adalah biaya usaha dibagi volume air terproduksi dikurangi volume kehilangan air standar.

10. Tarif air minum PDAM yang selanjutnya disebut tarif adalah kebijakan harga jual air minum dalam setiap meter kubik atau satuan volume lainnya sesuai kebijakan yang ditentukan Walikota dan PDAM yang bersangkutan.

11. Tarif rendah adalah tarif bersubsidi yang nilainya lebih rendah dibanding biaya dasar.

12. Tarif dasar adalah tarif yang nilainya sama atau ekuivalen dengan biaya dasar.

13. Tarif penuh adalah tarif yang nilainya lebih tinggi dibandingkan biaya dasar karena mengandung tingkat keuntungan dan kontra subsidi silang.

(4)

BAB II

KELOMPOK PELANGGAN Pasal 2

(1) Pelanggan air bersih PDAM diklasifikasikan dalam 4 (empat) kelompok, yaitu:

a. Kelompok I; b. Kelompok II; c. Kelompok III; d. Kelompok Khusus.

(2) Kelompok I sebagaimana dimaksud ayat (1) Huruf a, menampung jenis-jenis pelanggan yang membayar tarif rendah untuk memenuhi standar kebutuhan pokok air minum.

(3) Kelompok II sebagaimana yang dimaksud ayat (1) huruf b, menampung jenis-jenis pelanggan yang membayar tarif dasar untuk memenuhi standar kebutuhan pokok air minum.

(4) Kelompok III sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf c, menampung jenis-jenis pelanggan yang membayar tarif penuh untuk memenuhi standar kebutuhan pokok air minum.

(5) Kelompok Khusus sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf d, menampung jenis-jenis pelanggan yang membayar tarif air minum berdasarkan kesepakatan yang dituangkan dalam perjanjian.

BAB III

GOLONGAN PELANGGAN Pasal 3

Pelanggan PDAM digolongkan sebagai berikut:

a. Kran Umum, yaitu pelanggan yang menggunakan air bersih melalui pipa yang disuplai oleh PDAM dan ditampung ke tempat hidran air;

b. Sosial A, yaitu pelanggan yang mempergunakan air bersih untuk kegiatan sosial non komersial;

c. Sosial B, yaitu yaitu pelanggan yang mempergunakan air bersih untuk kegiatan sosial komersial;

(5)

d. Rumah Tangga A, yaitu pelanggan yang mempergunakan air bersih PDAM untuk keperluan rumah tangga dengan jumlah penilaian indikator sebesar 1 s/d 5;

e. Rumah Tangga B, yaitu pelanggan yang mempergunakan air bersih PDAM untuk keperluan rumah tangga dengan jumlah penilaian indikator sebesar 6 s/d 10;

f. Rumah Tangga C, yaitu pelanggan yang mempergunakan air bersih PDAM untuk keperluan rumah tangga dengan jumlah penilaian indikator sebesar 11 s/d 15;

g. Rumah Tangga D, yaitu pelanggan yang mempergunakan air bersih PDAM untuk keperluan Kantor/Instasi Pemerintah, Pemerintah daerah atau rumah tangga dengan jumlah penilaian indikator sebesar 16 s/d 20;

h. Rumah Tangga E, yaitu pelanggan yang mempergunakan air bersih PDAM untuk keperluan rumah tangga dengan jumlah penilaian indikator sebesar diatas 20;

i. Niaga A, yaitu pelanggan yang mempergunakan air bersih PDAM untuk keperluan niaga/usaha kecil.

j. Niaga B, yaitu pelanggan yang mempergunakan air bersih PDAM untuk keperluan niaga/usaha Sedang dan Menengah.

k. Niaga C, yaitu pelanggan yang mempergunakan air bersih PDAM untuk keperluan niaga/usaha Besar.

l. Industri A, yaitu pelanggan yang mempergunakan air bersih PDAM untuk keperluan Home Industri;

m. Industri B, yaitu pelanggan yang mempergunakan air bersih PDAM untuk keperluan Perusahaan Industri.

Pasal 4

(1) Golongan pelanggan yang termasuk dalam Kelompok I sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (2) adalah sebagai berikut:

a. Kran Umum; b. Sosial A;

c. Rumah Tangga A.

(6)

(2) Golongan pelanggan yang termasuk dalam kelompok II sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (3) adalah sebagai berikut:

a. Sosial B;

b. Rumah Tangga B; c. Rumah Tangga C; d. Niaga A.

(3) Golongan pelanggan yang termasuk dalam Kelompok III sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (4) adalah sebagai berikut: a. Rumah Tangga D; b. Rumah Tangga E; c. Niaga B; d. Niaga C; e. Niaga D; f. Industri A; g. Industri B.

(4) Jenis usaha yang termasuk golongan pelanggan Niaga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) di atas, adalah sebagai berikut:

a. Niaga A:

1) Kamar mandi/MCK yang dikomersilkan;

2) Praktek Dokter, Balai pengobatan dan/atau Rumah bersalin;

3) Kantor Profesi (Notaris, PPAT-pengacara, Akuntan Publik, Psikolog, Konsultan);

4) Lembaga/Yayasan/Organisasi non sosial; 5) Rumah makan;

6) Apotik dan toko obat; 7) Toko/Usaha Dagang;

8) Salon, Rias Pengantin, Potong Rambut; 9) Studio foto;

10) Optik; 11) Katering;

(7)

12) Agen travel, Bus, Kereta Api, Pesawat terbang; 13) Bengkel kendaraan bermotor;

14) Tempat cucian sepeda motor; 15) Warnet; dan

16) Usaha-usaha lain yang sejenis. b. Niaga B:

1) Kantor instansi/badan usaha swasta (pembiayaan/ leasing, developer, pemasaran);

2) Kampus Negeri dan Swasta;

3) Rumah sakit dan/atau klinik swasta; 4) Penginapan, Hotel bintang 1 dan 2; 5) Restoran;

6) Laboratorium swasta; 7) Usaha air minum isi ulang;

8) Pedagang besar (agen dan distributor); 9) Showroom motor dan mobil;

10) Tempat Cucian Mobil dengan peralatan modern; 11) Tempat hiburan khusus (bioskop, karaoke dan

sejenisnya); 12) SPBU;

13) Minimarket; dan

14) Usaha-usaha lain yang sejenis. c. Niaga C:

1) Lapangan Golf, Kolam Renang, Fitness Center, GOR;

2) Hotel Bintang 3 ke atas; 3) Apartemen;

4) Bandara, Pelabuhan;

5) Mall dan Supermarket; dan 6) Usaha-usaha lain yang sejenis.

(8)

(5) Jenis usaha yang termasuk golongan pelanggan Industri sebagaimana dimaksud pada ayat (3) di atas, adalah sebagai berikut:

a. Industri A:

1) Industri Rumah Tangga; 2) Usaha Konveksi;

3) Industri pertambangan skala kecil; dan 4) Usaha-usaha lain yang sejenis.

b. Industri B: 1) Pabrik es; 2) Pabrik makanan; 3) Industri kimia/obat-obatan/kosmetik/plastik; 4) Pabrik mesin/elektronik/otomotif ; 5) Pengolahan logam; 6) Pabrik tekstil/garmen/kulit/sepatu; 7) Pabrik keramik/gelas dan sejenisnya; 8) Industri pengolahan kertas/pulp; 9) Agro industri;

10) Industri sedang lainnya;

11) Industri air minum dalam kemasan (AMDK); dan 12) Pabrik rokok.

BAB IV

INDIKATOR PENILAIAN GOLONGAN PELANGGAN RUMAH TANGGA

Pasal 5

(1) Dalam menentukan klasifikasi pelanggan PDAM Golongan Rumah Tangga, terlebih dahulu dilakukan survey untuk menentukan jumlah penilaian indikator.

(2) Penilaian Indikator sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah sebagai berikut:

(9)

a. Indikator prasarana jalan, dengan ketentuan lebar jalan di muka bangunan sebagai berikut :

1) sampai dengan 2 meter ... nilai 1 2) antara 3 s/d 5 meter ... nilai 2 3) antara 6 s/d 8 meter ... nilai 3 4) antara 9 s/d 12 meter ... nilai 4 5) diatas 12 meter ... nilai 5 b. Indikator luas tanah, dengan ketentuan sebagai berikut : 1) sampai dengan 60 M² ... nilai 1 2) antara 61 s/d 120 M² ... nilai 2 3) antara 121 s/d 200 M² ... nilai 3 4) antara 201 s/d 300 M² ... nilai 4 5) diatas 300 M² ... nilai 5 c. Indikator luas bangunan, dengan ketentuan sebagai

berikut:

1) sampai dengan 36 M² ... nilai 1 2) antara 37 s/d 70 M² ... nilai 2 3) antara 71 s/d 120 M² ... nilai 3 4) antara 121 s/d 150 M² ... nilai 4 5) diatas 150 M² ... nilai 5 d. Indikator fisik bangunan, dengan ketentuan sebagai

berikut :

1) Bangunan permanen sederhana : nilai 1, dengan spesifikasi sebagai berikut :

a) Jenis lantai : tanah, semen/floor.

b) Dinding : batako/bata merah tidak diplester.

c) Plafon : anyaman bambu, triplek. d) Kerangka atap : bambu, kayu.

e) Penutup atap : asbes gelombang, seng, genteng biasa.

(10)

2) Bangunan baik : nilai 3, dengan spesifikasi sebagai berikut :

a) Jenis lantai : tegel, keramik, traso.

b) Dinding : batako/bata merah diplester. c) Plafon : eternit, asbes dan sejenisnya. d) Kerangka atap : kayu, besi, baja ringan.

e) Penutup atap : genteng biasa.

3) Bangunan rumah mewah : nilai 5, dengan spesifikasi sebagai berikut :

a) Jenis lantai : keramik, marmer, granit.

b) Dinding : bata merah diplester atau mutu yang lebih tinggi.

c) Plafon : eternit,gypsum. d) Kerangka atap : kayu, baja ringan.

e) Penutup atap : genteng press, beton, keramik, metal roof dan sejenisnya.

e. Indikator lokasi atau wilayah, dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Pemukiman tradisional kota ... nilai 1 2) Komplek perumahan ... nilai 3 3) Pemukiman modern kota ... nilai 4 4) Komplek perumahan real estate ... nilai 5

BAB V PENUTUP

Pasal 6

Dengan berlakunya Peraturan Walikota ini, maka Peraturan Walikota Cilegon Nomor 48 Tahun 2009 tentang penggolongan pelanggan Air Bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Cilegon, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

(11)

Pasal 7

Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Cilegon.

Ditetapkan di Cilegon

pada tanggal 28 Desember 2012 WALIKOTA CILEGON,

ttd

Tb. IMAN ARIYADI Diundangkan di Cilegon

pada tanggal 28 Desember 2012

SEKRETARIS DAERAH KOTA CILEGON, ttd

ABDUL HAKIM LUBIS

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian jumlah dan produksi ternak sapi potong yang dipelihara peternak dapat menentukan besarnya peran peternak dalam usaha pengembangan ternak sapi potong

ekonomis bagi perusahaan dan pemenuhan harapan kreditur dan investornya. Dalam hal ini, perusahaan juga lebih banyak menggunakan biaya hutang dalam pemenuhan segala biaya

Instrumen penelitian berupa model gigi, alat diagnostik (sonde, kaca mulut, excavator, pinset), dan formulir skoring Oral Hygiene Index Simplified untuk menilai status

Salmadanis menceritakan bagaimana pengalaman awalnya masuk penjara, awal-awal masuk penjara Salmadanis pernah beberapa kali berkelahi di Rutan Padang, “kalau tidak

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja yang kurang dalam melakukan pencegahan keputihan memiliki dukungan tenaga kesehatan sebanyak 62 respoden (57,4%)

Pada prinsipnya menentukan strategi pembelajaran harus memperhatikan tujuan pelajaran, karakteristik murid dan ketersediaan sumber (fasilitas). Strategi yang efektif pada

Berikut ini adalah lima kemampuan kognitif dasar yang merupakan karakteristik manusia. Manusia memiliki kemampuan untuk mentransformasikan pengalaman-pengalamannya menjadi

Dari gambar pola retak hasil pengujian, perbedaan pola retak untuk variasi volume bata ringan dengan mutu yang sama belum terlihat namun perbedaan pola retak