31
Hasil dan Pembahasan
Berikut ini akan menjabarkan hasil pengolahan data dari penelitian mengenai perbedaan antara tingkat stres dan penanggulangan stres antara wartawan dan redaktur di perusahan media cetak di Jakarta. Hasil pengolahan data yang dipaparkan ini akan meliputi gambaran umum responden, dan uji hipotesis.
4.1 Profil Responden
Pada penelitian ini respondennya adalah wartawan dan redaktur, yang bekerja pada perusahaan media cetak di Jakarta dengan rentang usia wartawan 22-34 tahun yang berjumlah 30 orang dan pada redaktur berjumlah 30 orang dengan rentang usia mulai dari 29-37 tahun, berdasarkan kuesioner yang sudah disebarkan, data responden akan dijabarkan usia, jenis kelamin, status pernikahan, posisi pekerjaaan dan lama bekerja.
4.1.2 Hasil responden berdasarkan usia
Berdasarkan klasifikasi usia dapat diketahui bahwa responden dari redaktur dengan usia 29 tahun memiliki frekuensi 4 dengan presentase 13.3%, responden usia 30 tahun memiliki frekuensi tertinggi yakni sebanyak 8 dengan presentase 26.7%, respoden dengan usia 31 tahun memiliki frekuensi 4 dengan presentase 13.3%, lalu responden dengan usia 32 tahun memiliki frekuensi 3 dengan presentase 10.0%, respoden dengan usia 33 tahun memiliki frekuensi 1 dengan presentase 3.3%, respoden dengan usia 34 tahun memiliki frekuensi 5 dengan presentase 16.7%, sedangkan untuk respoden dengan usia 35 tahun memiliki frekuensi 4 dengan presentase 13.3%, respoden dengan usia 37 tahun memiliki frekuensi 1 dengan presentase 3.3%
Sumber: Output pengolahan data deskriptif statistik SPSS 20
Pada data respoden dari wartawan terlihat bahwa reponden dengan usia 22 tahun memiliki frekuensi 1 dengan presentase 3.3%, reponden dengan usia 23 tahun memiliki frekuensi 2 dengan presentase 6.7%, reponden dengan usia 24 tahun memiliki frekuensi 4 dengan presentase 13.3%, reponden dengan usia 25 tahun memiliki frekuensi 2 dengan presentase 6.7%, reponden dengan usia 26 tahun memiliki frekuensi 1 dengan presentase 3.3%, reponden dengan usia 27 tahun memiliki frekuensi 6 dengan presentase 20.0%, reponden dengan usia 28 tahun memiliki frekuensi tertinggi sebanyak 7 dengan presentase 23.3%, reponden dengan usia 30 tahun memiliki frekuensi 4 dengan presentase 13.3%, reponden dengan usia 31 tahun memiliki frekuensi 1 dengan presentase 3.3%, reponden dengan usia 32 tahun memiliki frekuensi 1 dengan presentase 3.3%, reponden dengan usia 34 tahun memiliki frekuensi 1 dengan presentase 3.3%
Tabel 4.1 Hasil Responden Redaktur Berdasarkan Usia
Usia Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 29 4 13.3 13.3 13.3 30 8 26.7 26.7 40.0 31 4 13.3 13.3 53.3 32 3 10.0 10.0 63.3 33 1 3.3 3.3 66.7 34 5 16.7 16.7 83.3 35 4 13.3 13.3 96.7 37 1 3.3 3.3 100.0 Total 30 100.0 100.0
Sumber: Output pengolahan data deskriptif statistik SPSS 20
4.1.3Hasil Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Berdasarkan data responden yang didapat diketahui bahwa responden dengan posisi redaktur yang lama bekerja selama 1 tahun memiliki frekuensi sebesar 1 dengan presentase 3.3%, respoden yang lama bekerja selama 2 tahun memiliki frekuensi 4 dengan presentase 13.3%, respoden yang lama bekerja selama 3 tahun memiliki frekuensi 5 dengan presentase 16.7%, respoden yang lama bekerja selama 7 tahun memiliki frekuensi 3 dengan presentase 10.0%, respoden yang lama bekerja selama 8 tahun memiliki frekuensi 2 dengan presentase 6.7%, respoden yang lama bekerja selama 9 tahun memiliki frekuensi 2 dengan presentase 6.7%, respoden yang lama bekerja selama 10 tahun memiliki frekuensi 2 dengan presentase 6.7%, respoden yang lama bekerja selama 11 tahun memiliki frekuensi 1 dengan presentase 3.3 %, respoden yang lama bekerja selama 12 tahun memiliki frekuensi 1 dengan presentase 3.3 %,
Tabel 4.2 Hasil Responden Wartawan Berdasarkan Usia
Usia Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Val id 22 1 3.3 3.3 3.3 23 2 6.7 6.7 10.0 24 4 13.3 13.3 23.3 25 2 6.7 6.7 30.0 26 1 3.3 3.3 33.3 27 6 20.0 20.0 53.3 28 7 23.3 23.3 76.7 30 4 13.3 13.3 90.0 31 1 3.3 3.3 93.3 32 1 3.3 3.3 96.7 34 1 3.3 3.3 100.0 Tot al 30 100.0 100.0
Tabel 4.3 Hasil Data Responden Redaktur Berdasarkan Lama Bekerja Lama bekerja Frequen cy Percen t Valid Percent Cumulative Percent Vali d 1 1 3.3 3.3 3.3 2 4 13.3 13.3 16.7 3 5 16.7 16.7 33.3 4 5 16.7 16.7 50.0 5 4 13.3 13.3 63.3 7 3 10.0 10.0 73.3 8 2 6.7 6.7 80.0 9 2 6.7 6.7 86.7 10 2 6.7 6.7 93.3 11 1 3.3 3.3 96.7 12 1 3.3 3.3 100.0 Tot al 30 100.0
Sumber: Output pengolahan data deskriptif statistik SPSS 20
Berdasarkan data responden wartawan diketahui responden dengan lama bekerja selama 1 tahun memiliki frekuensi 5 dengan presentase 16.7%, responden dengan lama bekerja selama 2 tahun memiliki frekuensi 4 dengan presentase 13.3%, responden dengan lama bekerja selama 3 tahun memiliki frekuensi 4 dengan presentase 13.3%, responden dengan lama bekerja selama 4 tahun memiliki frekuensi tertinggi yakni 7 dengan presentase 23.3%, responden dengan lama bekerja selama 5 tahun memiliki frekuensi 6 dengan presentase 20.0%, responden dengan lama bekerja selama 7 tahun memiliki frekuensi 3 dengan presentase 10.0%, responden dengan lama bekerja selama 8 tahun memiliki frekuensi 1 dengan presentase 3.3%.
4.1.4 Data responden berdasarkan jenis kelamin
Data responden berdasarkan jenis kelamin dari responden dengan posisi wartawan terbagi menjadi perempuan 3 orang dengan tingkat presentasinya 10.0% dan laki-laki sebanyak 27 orang dengan presentasinya sebanyak 90.0%.
Tabel 4.5 Respoden Wartawan Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin Frequency Percen t Valid Laki-laki 27 90.0 Perempuan 3 10.0
Tabel 4.4 Hasil Responden Wartawan Berdasarkan Lama Bekerja
lama bekerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Val id 1 5 16.7 16.7 16.7 2 4 13.3 13.3 30.0 3 4 13.3 13.3 43.3 4 7 23.3 23.3 66.7 5 6 20.0 20.0 86.7 7 3 10.0 10.0 96.7 8 1 3.3 3.3 100.0 Total 30 100.0 100.0
Tabel 4.5 Respoden Wartawan Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis kelamin Frequency Percen t Valid Laki-laki 27 90.0 Perempuan 3 10.0 Total 30 100.0
Sumber: Output pengolahan data deskriptif statistik SPSS 20
Pada data responden dengan posisi redaktur berdasarkan jenis kelamin terdiri dari 2 orang dengan presentase 6.7% dari jenis kelamin perempuan sedangkan untuk laki-laki terdiri dari 28 orang dengan presentase 93.3%
Tabel 4.6 Respoden Redaktur Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin Frequency Percent Valid Laki-laki 28 93.3 Peremp uan 2 6.7 Total 30 100.0
Sumber: Output pengolahan data deskriptif statistik SPSS 20
4.1.5 Data responden berdasarkan status pernikahan
Berdasarkan dari data responden yang didapat dengan posisi wartawan diketahui bahwa yang menikah memiliki frekuensi sebanyak 12 dengan presentase 40.0%, sedangkan yang memiliki status single memiliki frekuensi tertinggi sebanyak 18 dengan presentase 60.0%
Tabel 4.7 Respoden Wartawan Berdasarkan Status Pernikahan Status pernikahan Frequen cy Perc ent Valid Percent Cumulative Percent Val id menika h 12 40.0 40.0 40.0 Single 18 60.0 60.0 100.0 Total 30 100. 0 100.0
Sumber: Output pengolahan data deskriptif statistik SPSS 20
Berdasarkan dari data respoden dengan posisi redaktur diketahui bahwa, respoden dengan status pernikahan yang menikah memiliki frekuensi tertinggi yakni sebanyak 29 dengan presentase 96.7%, sedangkan pada respoden yang status pernikahannya single memiliki frekuensi 1 dengan presentase 3.3%
Tabel 4.8 Respoden Redaktur Berdasarkan Status Pernikahan
Status pernikahan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid menikah 29 96.7 96.7 96.7
single 1 3.3 3.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
4.2 Uji hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini berfokus pada apakah ada perberdaan tingkat stres dan penggunaan penanggulangan stres antara wartawan dan redaktur di perusahaan media cetak di Jakarta.Metode yang digunakan dalam menguji hipotesis data dalam penelitian ini adalah independent-sampels t test.Dalam Priyatno (2011) untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara kedua variabel dapat dilihat dari signifikansi yang dimiliki. Jika siginifikansi >0.05 maka h0 diterima sebaliknya jika signifikansi <0.05 maka h0 ditolak
Tabel 4.9 Hasil Uji Hipotesis Tingkat Stres antara Wartawan dan Redaktur
Levene's Test for Equality of
Variances T-Test For Equality Of Means
F Sig. t Df Sig. (2-tailed) Mean Differen ce Std. Error Differe nce Equal variances assumed 3.990 .050 1.833 58 .072 11.833 6.457 Equal variances not assumed 1.833 54.865 .072 11.833 6.457
Tabel 4.10 Tingkat Stres Dari Mean
Tingkat stres VAR0000
1 N Mean Std. Deviation Std. Error Mean VAR00002 Wartawan 30 98.83 21.816 3.983
Redaktur 30 87.00 27.838 5.083
Sumber: Output pengolahan data deskriptif statistik SPSS 20
Hasil dari uji mean adalah diketahui bahwa wartawan memiliki nilai rata-rata 98.83 hal lebih tinggi dibanding repoter yang memiliki nilai rata-rata 87.00.
Berdasarkan dari hasil yang didapat diketahui bahwa nilai signifikansi dari tingkat stres sebesar 0.072 yang artinya lebih besar dari 0.05 hal ini membuktikan bahwa tidak ada perbedaan tingkat stres antara wartawan dan redaktur. Pada hasil uji hipotesis yang dilakukan pada variabel penanggulangan stres juga diketahui bahwa tidak ada perbedaan antara wartawan dan redaktur, hal ini terlihat dari nilai signifikansi sebesar 0.662 yang mana nilai ini lebih besar dari 0.05.
Sumber: Output pengolahan data deskriptif statistik SPSS 20
Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis Penanggulangan antara Wartawan dan Redaktur
Penanggulangan stres Levene's Test for Equality
of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T Df Sig. (2-tailed) Equal variances assumed .095 .758 -.438 118 .662
Equal variances not assumed
-.438 117.86 8
Dilakukan juga uji hipotesis perdimensi, dari variabel tingkat stres akan melihat dimensi dari biologis dan psikologis, begitu juga dengan penanggulangan stres mengukur dimensi problem focused coping dan emotion focused coping secara terpisah
Tabel 4.12 Hasil Uji Hipotesis Problem Focused Coping Wartawan dan Redaktur
Dimensi problem focused coping
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T Df Sig. (2-tailed) Equal variances assumed 3.518 .066 -2.105 58 .040 Equal variances not assumed -2.105 50.89 2 .040
Sumber: Output pengolahan data deskriptif statistik SPSS 20
Dari hasil uji tersebut dapat dilihat bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara wartawan dan redaktur dalam penggunaan penanggulangan stres, hal ini dilihat dari nilai signifikansi yang sebesar 0.066 yang nilai tersebut lebih dari 0.05. Dan dari hasil uji pada dimensi emotion focused coping didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.485 yang artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara wartawan dan redaktur, karena nilai tersebut lebih dari 0.05
Tabel 4.13 Hasil Uji Emotion Focused Coping antara Wartawan dan Redaktur
Emotion focused coping
Levene's Test for Equality
of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T Df Sig. (2-tailed) Equal variances assumed .247 .621 -.704 58 .485
Equal variances not assumed
-.704 55.926 .485
Sumber: Output pengolahan data deskriptif statistik SPSS 20
Pada pengujian yang dilakukan pada dimensi biologis antara wartawan dan redaktur mendapatkan nilai signifikansi 0.260, yang mana nilai tersebut lebih besar dari 0.05 sehingga tidak ada perbedaan yang signifikan dari wartawan dan redaktur
Tabel 4.14 Hasil Uji Biologis antara Wartawan dan Redaktur
Biologis Levene's Test for Equality
of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T Df Sig. (2-tailed) Equal variances assumed .058 .810 1.138 58 .260
Equal variances not assumed
1.138 57.90 2
.260
Sedangkan pada pengujian dimensi psikologis diketahui memiliki nilai signifikansi sebesar 0.085 nilai tersebut lebih besar dari 0.05 sehingga tidak ada perbedaan yang signifikan pada tingkat stres pada dimensi psikologis antara wartawan dan redaktur
Tabel 4.15 Hasil Uji Psikologis Antara Wartawan Dan Redaktur
Psikologis Levene's Test for Equality
of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T Df Sig. (2-tailed)
Equal variances assumed
.510 .478 1.75
2
58 .085
Equal variances not assumed 1.75 2 57.5 38 .085
Sumber: Output pengolahan data deskriptif statistik SPSS 20
Tabel 4.15Hasil Uji Tingkat Stres Berdasarkan Frekuensi Pada Redaktur
Tingkat stres Frekuensi Rentang nilai
Tnggi 8 >113
Sedang 14 72-112
Rendah 8 <71
Berdasarkan hasil uji tingkat stres pada redaktur diketaui bahwa paling banyak redaktur berada di tingkat stres sedang hal ini dilihat dari nilai frekuensi sebesar 14, begitu pula pada redaktur hal ini diketahui setelah uji tingkat stres berdasarkan frekuensi pada wartawan yang pada tingkat stres tersebut memiliki frekuensi sebesar 16.
Tabel 4.16 Hasil Uji Tingkat Stres Berdasarkan Frekuensi Pada Wartawan
Tingkat stres Frekuensi Rentang nilai
Tnggi 7 > 119
Sedang 16 87-118