• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pembangunan nasional bertujuan membangun manusia Indonesia seutuhnya. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945 guna mencapai tujuan, pelaksanaan pembangunan harus senantiasa memperhatikan keserasian, keselarasan dan keseimbangan. Berbagai unsur pembangunan termasuk bidang ekonomi dan keuangan, diantaranya yaitu meningkatkan aktivitas perdagangan dan investasi antarnegara yang membawa implikasi meningkatnya mobilitas modal. Secara tidak langsung kita harus memperhatikan seluruh faktor ekonomi yang berperan sangat dominan dan penting untuk dipacu secara optimal agar memberikan maniprestasi sebenarnya bagi kehidupan masyarakat. Dalam hal ini, salah satunya adalah dalam sektor perbankan.

Perkembangan perekonomian yang semakin kompleks tentunya membutuhkan ketersediaan dan peran serta lembaga keuangan. Kebijakan moneter dan perbankan merupakan bagian dari kebijakan ekonomi yang diarahkan untuk mencapai sasaran pembangunan. Peranan perbankan dalam suatu negara sangat penting. Tidak ada satu negara pun yang hidup tanpa memanfaatkan peranan sektor perbankan.

Sektor perbankan mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam mobilisasi dana sebagai salah satu unsur modal bagi kegiatan usaha atau unit ekonomi dalam operasionalnya, bank harus memiliki kiat-kiat yang aktif dan inovatif agar dapat mempertahankan kontinuitas usaha yang berorientasi pada usaha peningkatan taraf hidup rakyat banyak.

Menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998 tentang Perubahan Undang-Undang No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan menjelaskan definisi Bank sebagai suatu badan usaha yang tugas utamanya yaitu sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana

(2)

dari pihak yang berkelebihan dana (idle fund/surflus unit) kepada pihak yang membutuhkan dana atau kekurangan dana (deficit unit) pada waktu yang ditentukan.

Pada umumnya suatu bank didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba yang optimal. Laba merupakan faktor penunjang kelangsungan hidup bank, dimana setiap aktivitas bank yang berupa transaksi dalam rangka menghasilkan laba dicatat, diklasifikasikan, dan disajikan dalam laporan keuangan, yang digunakan untuk mengukur hasil operasi bank pada suatu periode tertentu. Ukuran keberhasilan suatu bank dapat dilihat dari besar kecilnya laba. Sebab dengan besarnya laba yang diperoleh bank, itu merupakan suatu ukuran keberhasilan bahwa bank telah bekerja dengan efisien.

Jika bank-bank skala besar papan atas terus meningkatkan kualitas produk-produknya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi nasabah ataupun pelanggannya (customer). Dengan memberikan pelayanan dan produk yang lebih kompetitif dan menarik diharapkan orang yang menggunakan jasa pelayanan bank juga makin meningkat, sehingga laba yang bisa dihasilkan dapat terus meningkat.

Dan dengan usaha membenahi diri melalui biaya operasional, tidak terlepas dari usaha bank untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu perolehan laba yang maksimal atau dengan kata lain pencapaian profitabilitas yang optimal. Laba bagi suatu perusahaan merupakan indikator kinerja dari perusahaan tersebut yang merupakan faktor utama dari laporan keuangan yang nantinya akan dilaporkan kepada pemegang saham, para investor, pihak manajemen juga kepada masyarakat.

PT. Bank CIMB Niaga Tbk saat ini merupakan bank terbesar ketujuh di Indonesia dalam hal asset. PT. CIMB Niaga Tbk memiliki posisi terbesar kedua di pinjaman hipotek, saat ini memimpin sekitar 10% pangsa pasar. PT. Bank CIMB Niaga Tbk dikenal sebagai salah satu bank yang paling inovatif di Indonesia.

Selama bertahun-tahun, CIMB Niaga juga dikenal karena track record dalam keunggulan layanan pelanggan. Melalui kantor cabang yang luas dan jaringan ATM, serta berbagai macam elektronik yang canggih, PT. Bank CIMB Niaga Tbk menawarkan layanan perbankan yang personal kepada para

(3)

nasabahnya. Pada tahun 2006, CIMB Niaga berhasil meraih penghargaan The Most Consistent Bank in Service Excellence dari Marketing Research Indonesia (MRI).

Demi menjalankan dan untuk kelangsungan perusahaan, Bank CIMB Niaga berupaya untuk mencari keuntungan dari kegiatan usahanya, yaitu dengan memperbesar jumlah pendapatan dan meminimalkan biaya yang dikeluarkan, maka dapat diperoleh laba perusahaan.

Salah satu komponen yang harus diperhatikan untuk mencari keuntungan adalah biaya operasional, dimana biaya operasional merupakan salah satu biaya yang dimunculkan dalam laporan laba rugi perusahaan. Biaya operasional yang terdapat pada PT. Bank CIMB Niaga antara lain adalan biaya bunga, biaya tenaga kerja, dan biaya admnistrasi dan umum. Sejalan dengan perkembangannya, biaya operasional dan perolehan laba operasional pada PT Bank CIMB Niaga Tbk cenderung mengalami fluktuasi dalam setiap perkembangannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 1.1

Biaya Operasional PT Bank CIMB Niaga Tahun 2005-2010

Tahun Biaya Operasional (Rp) Perkembangan (Rp) Perkembangan (%) 2005 2.785.554.000.000 - - 2006 4.102.730.000.000 1.317.176.000.000 47.295 2007 3.765.930.000.000 (336.800.000.000) -8,21% 2008 8.346.849.000.000 4.580.919.000.000 121,64% 2009 8.758.702.000.000 411.853.000.000 4,93% 2010 9.259.989.000.000 501.287.000.000 5,72%

Sumber: (Data diolah) Laporan Keuangan Konsolidasian PT Bank CIMB NiagaTbk

Berdasarkan Tabel 1.1 menunjukan bahwa biaya operasional cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Bisa dilihat di tahun 2008 biaya operasional mengalami peningkatan yang sangat besar sebesar 121,64% dibandingkan dengan tahun 2007 sebesar –8,21% yang mengalami penurunan biaya operasional dibandingkan dengan tahun 2006.

(4)

Tabel 1.2

Laba Operasional PT Bank CIMB Niaga Tahun 2005-2010

Tahun Laba Operasional (Rp) Perkembangan (Rp) Perkembangan (%) 2005 1.100.742.000.000 - - 2006 1.688.912.000.000 588.170.000.000 53,43% 2007 1.710.750.000.000 21.838.000.000 1,29% 2008 2.746.635.000.000 1.035.885.000.000 60,55% 2009 3.872.391.000.000 1.125.756.000.000 40,99% 2010 4.537.887.000.000 665.496.000.000 17,19%

Sumber: (Data diolah) Laporan Keuangan Konsolidasian PT Bank CIMB Niaga Tbk

Berdasarkan Tabel 1.2 menunjukan bahwa laba operasional perkembangannya cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, bisa dilihat dari tahun 2005-2010 perolehan laba operasional yang terus meningkat. Dilihat dari perkembangan laba operasional, pada tahun 2009 mengalami kenaikan perkembangan yang cukup besar sebesar Rp.1.125.756.000.000 atau dengan persentase 40,99% dibandingkan dengan perkembangan laba pada tahun-tahun yang lain, dibandingkan dengan perkembangan tahun-tahun 2007 yang mengalami penurunan laba operasional sebesar Rp. 21.838 .000,000 atau dengan persentase 1,29% dibandingkan dengan tahun-tahun yang lain.

Berdasarkan tabel di atas pada tahun 2007, biaya operasional bank mengalami penurunan sedangkan perkembangan perolehan laba operasional yang didapat tidak terlalu besar dibandingkan dengan tahun-tahun yang lain. Sebagaimana disebutkan bahwa, biaya operasional berperan terhadap perolehan laba perusahaan di akhir periode.

Menurut Munawir (2004:87) menyatakan bahwa :

“Untuk dapat mencapai laba yang besar, manajemen dapat melakukan berbagai langkah salah satunya adalah menekan biaya operasional serendah mungkin dengan mempertahankan tingkat harga jual atau volume penjualan yang ada”.

(5)

Tetapi berbeda dengan kenyataan pada PT. Bank CIMB Niaga Tbk. pada tahun 2007 perkembangannya biaya operasional mengalami penurunan sebesar Rp. 336.801.000.000 atau dengan persentase perkembangan –8,21% dibandingkan

dengan tahun-tahun yang lain, tetapi perkembangan laba operasional yang diperoleh pada tahun 2007 mengalami kenaikan yang tidak besar sebesar

Rp. 21.838.000.000 atau dengan persentase perkembangan 1,29% dibandingkan dengan tahun-tahun yang lain.

Berdasarkan fenomena di atas dan dengan adanya kesenjangan antara teori mengenai biaya operasional dalam mempengaruhi laba operasional dengan kondisi riil pada PT Bank CIMB Niaga Tbk, maka dirasa perlu untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Perolehan

Laba Operasional” ( Studi kasus PT Bank CIMB Niaga Tbk ).

1.2 Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam penyusunan penelitian ini,

penulis terlebih dahulu merumuskan masalah sebagai dasar kajian penelitian yang dilakukan, yakni:

1 Bagaimana total biaya operasional pada PT. Bank CIMB Niaga Tbk. 2 Bagaimana total laba operasional pada PT. Bank CIMB Niaga Tbk.

3 Bagaimana pengaruh biaya operasional terhadap perolehan laba operasional pada PT. Bank CIMB Niaga Tbk.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang relevan sebagai bahan pemecahan permasalahan penelitian di atas, adapun maksud dan tujuan penelitiannya sebagai berikut.

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dari informasi yang berkaitan dengan masalah biaya operasional terhadap perolehan laba operasional yang akan digunakan untuk penyusunan skripsi yang merupakan

(6)

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1 Untuk mengetahui total biaya operasional pada PT. Bank CIMB Niaga Tbk. 2 Untuk mengetahui total laba operasional pada PT. Bank CIMB Niaga Tbk. 3 Untuk mengetahui pengaruh biaya operasional terhadap perolehan laba

operasional pada PT. Bank CIMB Niaga Tbk.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat dan berguna bagi semua pihak yang ada hubungannya dengan topik yang penulis angkat, dan diharapkan bisa dijadikan sebagai referensi untuk menghasilkan data yang sempurna. Penelitian ini diharapkan berguna bagi:

1. Bagi Bank CIMB Niaga

Bagi Bank CIMB Niaga dengan penelitian ini maka dapat dipelajari dan diketahui sampai seberapa besar pengaruh biaya operasional terhadap perolehan laba operasional perusahaan sehingga dapat memberikan kepercayaan dan pelayanan bagi masyarakat serta tercapainya visi, misi dan nilai yang diinginkan oleh PT Bank CIMB Niaga Tbk.

2. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi serta gambaran bagi peneliti lain yang berkaitan dengan pengaruh biaya operasional terhadap perolehan laba operasional.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Menambah pengetahuan dan pengalaman khususnya mengenai pengaruh biaya operasional terhadap perolehan laba operasional serta sebagai bahan pembanding antar teori yang didapat dalam bangku kuliah dengan pelaksanaan dilapangan.

(7)

4. Civitas Akademik

Diharapkan pada bagian penelitian ini terutama bagi pengembangan ilmu pada khususnya manajemen keuangan dapat lebih luas pengetahuan dan berisi alasan yang layak atas masalah yang diteliti.

5. Universitas Widyatama

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan dokumentasi untuk melengkapi sarana yang dibutuhkan dalam penyediaan bahan studi bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

1.5 Kerangka Pemikiran

Sektor perbankan mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam mobilisasi dana sebagai salah satu unsur modal bagi kegiatan usaha atau unit ekonomi dalam operasionalnya, bank harus memiliki kiat-kiat yang aktif dan inovatif agar dapat mempertahankan kontinuitas usaha yang berorientasi pada usaha peningkatan taraf hidup rakyat banyak.

Untuk lebih memperjelas definisi bank, berikut dikemukakan definisi bank menurut undang-undang:

Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan UU Nomor 7 tahun 1992tentang Perbankan:

“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.”

Sedangkan definisi bank menurut beberapa para ahli, sebagai berikut. Menurut Hasibuan (2007:2) bank adalah:

“Bank adalah lembaga keuangan, pencipta uang, pengumpul dana dan penyalur kredit, pelaksana lalu lintas pembayaran, stabilisator moneter serta dinamisator pertumbuhan perekonimian”.

Menurut Lukman Dendawijaya (2009:14) bank adalah:

“Suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak yang berkelebihan dana (surplus unit) kepada pihak yang

(8)

membutuhkan dana atau kekurangan dana (deficit unit) pada waktu yang ditentukan”.

Bank bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat dan bertindak selaku perantara bagi keuangan masyarakat. Selain itu bank harus selalu berada di tengah masyarakat agar arus uang dari masyarakat yang kelebihan dana dapat dihimpun dan disalurkan kembali kepada masyarakat. Kepercayaan masyarakat akan keberadaan bank dan keyakinan masyarakat bahwa bank akan menyelesaikan permasalahan keuangan dengan sebaik-baiknya merupakan suatu keadaan yang diharapkan oleh semua bank. Untuk itu, bank selalu berusaha memberikan pelayanan (service) yang memuaskan masyarakat.

Salah satu biaya yang berpengaruh terhadap laba pada Bank CIMB Niaga adalah biaya operasional. Biaya operasional tersebut terbagi menjadi tiga bagian yaitu : biaya bunga, biaya tenaga kerja, dan biaya administrasi dan umum.

Secara umum, biaya operasional diartikan sebagai biaya yang terjadi dalam kaitannya dengan operasi yang dilakukan perusahaan dan diukur dalam satuan uang, dimana biaya operasional sering disebut juga sebagai operational cost atau biaya usaha.

Menurut kamus akuntansi yang dibuat oleh Syahrul dan Muhammad Afdi Nizar(2000:256) pengertian biaya operasional adalah sebagai berikut:

“Biaya operasional adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan administratif dan penjualan dari suatu perusahaan. Disebut juga non manufacturing expense. Merupakan biaya periode yang berkaitan dengan waktu, bukan dengan produk. Biaya ini dibagi biaya penjualan dan biaya administrasi umum”.

Sedangkan menurut Hanafi dan Halim(2003:57) menyatakan bahwa:

“Biaya operasional bisa didefinisikan sebagai asset keluar atau pihak lain memanfaatkan asset perusahaan atau munculnya munculnya hutang atau kombinasi antara ketiganya selama periode dimana perusahaan memproduksi dan menyerahkan barang, memberikan jasa, atau melaksanakan aktivitas lain yang merupakan operasi pokok perusahaan.”

(9)

Berdasarkan pendapat di atas, bisa disimpulkan bahwa dalam mengoperasikan perusahaan baik dalam melakukan kegiatan produksi, kegiatan distribusi, pelayanan kepada pelanggan dan aktivitas lainnya dalam perusahaan memerlukan biaya, dimana biaya tersebut menyebabkan modal perusahaan berkurang atau terpakai dan juga menimbulkan hutang, apabila biaya tersebut tidak di bayarkan pada saat biaya itu timbul. Untuk membayar kewajiban tersebut ada asset perusahaan yang harus dikorbankan seperti uang atau barang-barang lain sesuai dengan syarat pembayaran yang disepakati kedua belah pihak.

Laba merupakan pos dasar penting dari ikhtisar keuangan yang memiliki berbagai kegunaan dalam berbagai konteks, kebanyakan orang mengkaitkannya dengan uang dari sisa pendapatan, setelah dikurangi semua biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan itu. Laba Biasanya mengacu pada surplus atau kelebihan pendapatan atas biaya, sedangkan rugi biasanya mengacu pada deficit atau kekurangan pendapatan atas biaya.

Sebagaimana kita ketahui laba merupakan selisih antara pendapatan dan beban, laba juga merupakan indikasi kesuksesan suatu badan usaha, oleh karena itu memperoleh laba adalah tujuan utama dari setiap badan usaha (keuntungan netto dari suatu proses produksi). Sedangkan sebaliknya apabila perusahan memperoleh rugi dari akhir periode akuntansinya maka perusahan tersebut mengalami kemunduran, sehingga manajemen akan melakukan berbagai upaya agar hal tersebut tidak terjadi lagi. Tetapi sejak jauh-jauh hari perusahaan akan mengantisipasi sedini mungkin apabila perusahaan akan mengalami kerugian, sehingga apabila benar-benar terjadi kerugian besarnya kerugian tidak berpengaruh besar terhadap kelancaran perusahaan.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini berbagai pengertian laba menurut para ahli. Laba menurut Sofyan Syafri Harahap (2001:115) dalam bukunya “Teori Akuntansi”, adalah sebagai berikut:

Gains (laba) adalah naiknya nilai equity dari transaksi yang sifatnya

insidentil dan bukan kegiatan utama entity dari transaksi atau kejadian lainnya yang mempengaruhi entity selama satu periode tertentu kecuali yang berasal dari hasil atau investasi dari pemilik”.

(10)

Sedangkan menurut Soemarso SR (2002:227) dalam bukunya“Akuntansi Suatu Pengantar”, pengertian laba adalah sebagai berikut:

“Laba adalah selisih antara laba bruto dengan beban usaha, laba yang diperoleh semata-mata dari kegiatan utama perusahaan”.

Setiap perusahaan yang melakukan kegiatan usaha ekonomi pastinya mencari keuntungan /laba. Dari pengertian laba di atas dapat disimpulkan bahwa laba merupakan hasil lebih dari pendapatan usaha yang dikurangi dengan biaya-biaya usaha dan juga merupakan kenaikan bersih dari jumlah modal yang pertama untuk kegiatan usaha tersebut yang mana kenaikannya dari kegiatan operasional perusahaan itu.

Menurut Kasmir(2008:302), mengemukakan bahwa:

“Laba atau keuntungan merupakan salah satu tujuan utama perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya. Pihak manajemen selalu merencanakan besar perolehan laba setiap periode, yang ditentukan melalui target yang harus dicapai. Hal ini berarti bahwa salah satu tujuan utama perusahaan dalam menjalankan aktivitas usahanya adalah mengenai perolehan laba atas keuntungan”.

Beberapa pendapat yang telah dikemukakan yakni , Munawir maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa penentuan target besarnya laba ini penting

guna mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan. Di samping itu, dengan adanya target yang harus dicapai, pihak manajemen termotivasi untuk bekerja secara optimal. Hal ini penting karena pencapaian laba ini merupakan salah satu ukuran keberhasilan perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya, sekaligus ukuran kinerja pihak manajemen ke depan. Kemudian, bagi pihak manajemen, perolehan laba perusahaan tidak hanya sekedar laba saja, tetapi harus memenuhi target yang telah ditetapkan. Artinya ada jumlah angka baik dalam unit maupun dalam rupiah yang yang harus dicapai oleh manajemen suatu perusahaan setiap periodenya.

Dalam suatu perusahaan pada umumnya terdapat laporan laba rugi yang didalamnya terdapat unsur-unsur biaya operasional yang mempengaruhi laba suatu perusahaan. Apabila pendapatan usaha lebih besar daripada biaya opersional

(11)

yang dikeluarkan maka akan terjadi laba usaha, dan apabila pendapatan usaha lebih kecil dari biaya operasional yang dikeluarkan maka akan terjadi rugi operasi. Agar perusahaan memperoleh laba maka perusahaan harus dapat menekan biaya operasional, dengan demikian jelas terlihat bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi laba adalah biaya operasional.

Biaya operasional dapat diartikan sebagai biaya yang terjadi dalam kaitannya dengan operasi pokok perusahaan untuk proses penciptaan pendapatan yang pada hakekatnya mempunyai masa manfaat tidak lebih dari satu tahun. Setiap perusahaan mempunyai unsur-unsur biaya operasional yang berbeda, hal ini sesuai dengan kebutuhan operasi masing-masing perusahaan

1.5.1 Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Perolehan Laba Operasional

Pengaruh biaya operasi terhadap perolehan laba operasional, menurut

Jopie Jusuf (2004:35) menjelaskan bahwa:

“Bila bank dapat menekan biaya operasional, maka bank akan dapat meningkatkan laba. Demikian juga sebaliknya, bila terjadi pemborosan biaya akan mengakibatkan menurunnya laba”.

Biaya operasional dapat diartikan sebagai biaya yang terjadi dalam kaitannya dengan operasi pokok perusahaan untuk proses penciptaan pendapatan yang pada hakekatnya mempunyai masa manfaat tidak lebih dari satu tahun, setiap perusahaan mempunyai unsur-unsur biaya operasional yang berbeda, hal ini sesuai dengan kebutuhan operasi masing-masing perusahaan. Laba usaha mengeluarkan semua biaya yang benar-benar terjadi pada periode sebelumnya tetapi belum hingga akhir periode berjalan di dalam perhitungan laba bersih.

Sedangkan Faisal (2004:37) menyatakan bahwa:

“Tujuan perusahaan pada umumnya adalah untuk mencapai laba secara maksimal, dengan demikian pencapaian laba secara maksimal dijadikan salah satu ukuran keberhasilan kinerja keuangan perusahaan”.

(12)

Dari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan yaitu setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mendapatkan laba yang semaksimal mungkin. Perusahaan yang memiliki laba maksimal dinilai berhasil menjalankan usahanya. Mencapai laba yang maksimal maka perusahaan harus meningkatkan penghasilan, harus dapat menekan biaya operasi perusahaan dengan memiliki asumsi bahwa tingkat penghasilan bersifat tetap.

Dari ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar perusahaan akan mendapatkan laba atau keuntungan selain unsur-unsur penghasilan yang tinggi serta apabila biaya-biaya perusahaan juga rendah.

Gambar 1.1

Bagan Kerangka Pemikiran

Proses

BANK

Biaya Operasional Besarnya Biaya Operasional

Laba Operasional Besarnya Laba Operasional

Terdapat Pengaruh atau Tidak

ANALISIS

Adanya Pengaruh Biaya Operasional terhadap Perolehan Laba Operasional

(13)

Dari kerangka pemikiran tersebut maka dapat dibuat paradigma penelitian. Menurut Sugiyono (2010:42) paradigma penelitian adalah:

“Pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statsitik yang akan digunakan”.

Dengan paradigma penelitian, penulis dapat menggunakannya sebagai panduan untuk hipotesis penelitian yang selanjutnya dapat digunakan dalam mengumpulkan data dan analisis. Paradigma pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 1.2

Skema Paradigma Penelitian

1.6 Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya harus di uji secara empiris. Hipotesis menyatakan hubungan apa yang kita cari atau yang ingin kita pelajari.

Menurut Umi Narimawati (2007:73) hipotesis diartikan sebagai berikut:

“Hipotesis dapat dikatakan sebagai pendugaan sementara mengenai hubungan antar variabel yang akan diuji kebenarannya. Karena sifatnya dugaan, maka hipotesis hendaknya mengandung implikasi yang lebih jelas terhadap pengujian hubungan yang dinyatakan”.

Biaya Operasional ( X )

Laba Operasional (Y)

(14)

Sedangkan pengertian hipotesis menurut Sugiyono (2010:64) menyatakan bahwa:

“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan”.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah dugaan sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Karena sifatnya sementara, maka hipotesis hendaknya mengandung implikasi yang lebih jelas terhadap pengujian hubungan yang dinyatakan.

Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, penulis mencoba merumuskan hipotesis yang merupakan dugaan sementara dari penelitian yaitu sebagai berikut:

“Biaya operasional berpengaruh secara parsial terhadap perolehan laba operasional PT Bank CIMB Niaga Tbk”.

1.7 Metode Penelitian

Penulis menganalisis laporan keuangan PT. Bank CIMB Niaga Tbk, Tahun 2006-2010 dengan terlebih dahulu melakukan pengumpulan data dan fenomena-fenomena yang terkait dengan penelitian melalui studi pustaka dan studi literatur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif.

Menurut Nazir (2005:89) :

“Metode deskriptif merupakan studi untuk menentukan fakta dengan intepretasi yang tepat, dimana termasuk di dalamnya studi untuk melukiskan secara akurat sifat-sifat dari beberapa fenomena kelompok dan individu, serta studi untuk menentukan frekuensi terjadinya suatu keadaan untuk meminimalisasikan dan bisa memaksimumkan reabilitas”.

Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.

(15)

Sedangkan pengertian metode verifikatif menurut Marzuki (2002:7): “Metode verifikatif merupakan metode yang bertujuan melakukan pengujian, hipotesis, pengaruh variabel X terhadap variabel Y, yang bertujuan untuk menguji suatu pengetahuan.”

Untuk menguji hipotesis, penulis melakukan pengujian variabel X terhadap variabel Y dengan menggunakan uji t kemudian nilai yang diperoleh dibandingkan dengan tabel distribusi t .

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Studi pustaka

Merupakan suatu penelitian dengan cara mempelajari literatur-literatur, buku-buku dan sumber lainnya. Seperti internet, majalah, jurnal, dan koran- koran yang berhubungan dengan penelitian. Dengan maksud untuk memperoleh data sekunder, dan selanjutnya akan dijadikan landasan teori.

2. Penelitian Lapangan

Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperoleh data dari perusahaan dengan cara observasi yaitu mengunjungi secara tidak langsung perusahaan melalui objek yang diteliti melalui:

a. Pojok Bursa Universitas Widyatama b. www.idx.co.id

Data primer ini selanjutnya akan diolah, dianalisis, lalu diambil kesimpulan.

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini mengambil sampel pada salah satu bank yang telah Go Public di Bursa Efek Indonesia. Pengambilan sumber data berupa laporan

keuangan diperoleh dari internet melalui situs www.idx.co.id pada Pojok Bursa Universitas Widyatama yang berlokasi di Jalan Cikutra 204A. Dalam rangka memperoleh data yang diperlukan guna penyusunan skripsi, maka penelitian ini dimulai bulan Maret 2012 sampai dengan bulan Juli 2012.

Referensi

Dokumen terkait

20 Tahun 2001 Tentang Pemilikan Saham Dalam Perusahaan yang Didirikan Dalam Rangka Penanaman Modal Asing yakni dalam rangka lebih mempercepat peningkatan dan perluasan kegiatan

Analisis data berisi uraian data yang diolah untuk proses pemilihan strategi permesinan (toolpath strategy), penentuan cutter yang digunakan, feedrate, spindel speed, plungerate

Bedasarkan faktor-faktor tersebut, maka ketiadaan hubungan paparan debu terhirup dengan kapasitas vital paru pada pekerja penyapu pasar Johar kota Semarang, tidak

Nilai cr dan mr yang digunakan dalam kombinasi nilai cr dan mr ini dilakukan sebanyak 10 kali dengan parameter dari hasil uji coba ukuran populasi dan hasil uji

Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: (a) nilai rata-rata postes keterampilan komu- nikasi siswa pada kelas yang diterap- kan model pembelajaran berbasis

kali ini adalah efisiensi removal rata-rata optimum untuk ammonia terdapat pada reaktor 0,5 mg/l dengan sistem pengadukan menggunakan aerasi yaitu sebesar 84%.. Reaktor dengan

Pada tahap pertama ini kajian difokuskan pada kajian yang sifatnya linguistis antropologis untuk mengetahui : bentuk teks atau naskah yang memuat bentuk

pendidikan rumah tangga miskin di Kelurahan Binuang Kampung Dalam Kecamatan Pauh Kota Padang, 2) Pekerjaan rumah tangga miskin di Kelurahan Binuang Kampung Dalam