• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada SDN Jimbaran 01 semester II tahun pelajaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada SDN Jimbaran 01 semester II tahun pelajaran"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Pada sub judul ini akan dijelaskan tentang setting dan karakteristik

subjek penelitian. Seting adalah gambaran tempat dan waktu dilaksanakanya penelitian, sedangkan subjek penelitian menggambarkan kondisi siswa dan guru baik secara umum (keseluruhan guru dan siswa),maupun secara khusus terhadap guru dan siswa yang dipilih sebagai responden di SDN Jimbaran 01 Kecamatan Kayen,Kabupaten Pati.

3.1.2 Seting Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada SDN Jimbaran 01 semester II tahun pelajaran 2016/2017

3.1.3 Karakteristik Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran PKn pada materi”globalisasi” yang dilaksanakan di SDN Jimbaran 01 Kabupaten Pati.Lokasi SDN Jimbaran 01 cukup dekat dengan pemukiman warga, sehingga memudahkan siswa menjangkau sekolah.Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan pada siswa kelas 4. Jumlah siswa kelas 4 SDN Jimbaran 01 adalah 12 orang, 7 siswa perempuan dan 5 siswa laki-laki.Keadaan siswa saat dilakukan observasi,sikap dan perilakunya bervariasi ada yang pendiam,suka ngobrol sendiri,sering berkata kasar,ada yang suka membantah pada guru,sering bertengkar.Penelitian ini difokuskan pada sikap dan perilaku siswa terhadap nilai-nilai yang yang terkandung dalam Pancasila.Tempat dilaksanakanya PTK ini yaitu di SDN Jimbaran 01 berlokasi di pedesaan,dengan latar belakang ekonomi menengah kebawah. 3.2 Variabel yang Diteliti

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulanya (Sugiyono,2010:61). Sedangkan macam variabel yang digunakan oleh peneliti yaitu:

a) Variabel Bebas

Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahanya atau timbulnya variable dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran VCT (X).

(2)

Model pembelajaran VCT adalah teknik pendidikan nilai dimana peserta didik dilatih untuk menemukan,memilih,menganalisis,membantu siswa dalam mencari dan memutuskan mengambil sikap sendiri mengenai nilai-nilai hidup yang ingin diperjuangkan.Dengan menggunakan VCT guru dapat mengetahui nilai-nilai yang ada pada peserta didik dengan cara mengungkap dan membawanya kearah tingkatan nilai atau perkembangan moral yang lebih tinggi.

b) Variabel Terikat

Variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variable bebas. Stimulus atau pemberian perlakuan berdasarkan variable bebas dengan menggunakan model Value Clarification Technique (VCT) melalui pendekatan kualitatif diperoleh hasil belajar mapel PKn tema globalisasi meningkat. Maka variabel terikat dalam penelitiaan ini adalah hasil belajar pada mapel PKn materi globalisasi (Y). Hasil belajar dalam hal ini adalah : a) ranah afektif (sikap dan perilaku). b) hasil belajar siswa.

3.3 Prosedur Penelitian 3.3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat (IGAK Wardhani, dan Kuswaya Wihardit, 2010: 10:4). Selanjutnya Menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Rafi’uddin, 1996) penelitian tindakan kelas dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti siklus spiral berikutnya.

Pada hakekatnya model Kemmis dan Mc Taggart berupa perangkat-perangkat, dengan setiap perangkat terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang dipandang sebagai satu siklus. Didalam PTK banyaknya siklus tergantung dari permasalahan-permasalahan yang perlu untuk dipecahkan, yang pada umumnya lebih dari dua siklus. Model Kemmis dan Taggart dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

(3)

Gambar 3.1

Bagan Tahap Pelaksanaan PTK Model Kemmis dan Taggart 3.3.2 Prosedur Penelitian

Penelitian dilakukan dengan model pembelajaran VCT(Value Clarification Technique),melalui pendekatan kualitatif. Model pembelajaran VCT merupakan sebuah cara bagaimana menanamkan nilai dan menggali atau mengungkapkan nilai-nilai tertentu dari peserta didik.Karena itu, pada prosesnya VCT berfungsi untuk: a) mengukur atau mengetahui tingkat kesadaran siswa tentang suatu nilai; b) membina kesadaran siswa tentang nilai-nilai yang dimilikinya baik yang positif maupun yang negative untuk kemudian dibina kearah peningkatan atau pembetulanya; c) menanamkan suatu nilai kepada siswa melalui cara yang rasional dan diterima siswa sebagai milik pribadinya (Siswandi, 2009:77). Dalam pembelajaran ini siswa akan disuguhi persoalan/masalah dilematis dengan stimulus berupa cerita, gambar,maupun video. Siswa kemudian memberi argument dan klarifikasi pendirian (melalui pertanyaan guru dan bersifat individual,kelompok atau klasikal).

Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari 2 (dua) siklus, yang masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Setiap siklus dilakukan melalui empat tahapan yaitu: 1) Penyusunan perencanaan; 2) Pelaksanaan tindakan; 3) Pengamatan (Observasi); 4)

(4)

Refleksi. Berikut ini tahapan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model

VCT,melalui pendekatan kualitatif:

3.3.2.1 Rencana Tindakan Siklus I

Pada siklus I terdiri dari 2(dua) pertemuan, yang masing-masing pertemuan berlangsung selama 2 x 35 menit. Jadi dalam 2 kali pertemuan hanya berlangsung selama 2 jam 20 menit. Berikut adalah hal-hal yang disusun peneliti dalam proses pembelajaran yang meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan,observasi,dan refleksi.

1) Perencanaan tindakan (Planning)

a) Menentukan kelas yang diteliti dan juga waktu penelitian.

b) Menelaah materi pembelajaran PKn kelas 4 SD tema globalisasi. c) Merumuskan tujuan pembelajaran sesuai SK, KD, dan indikator.

d) Menyusun RPP untuk siklus I tema globalisasi dengan menerapkan model pembelajaran VCT (Value Clarification Technique).

e) Mempersiapkan media pembelajaran

f) Mempersiapkan instrument penilaian berupa lembar observasi aktivitas siswa,lembar observasi aktivitas peneliti, dan lembar penskoran.

g) Menyusun alat evaluasi untuk mengetahui perkembangan muatan nilai-nilai dan hasil belajar siswa.

2) Pelaksanaan tindakan (Acting)

Pada tahap pelaksanaan tindakan dilaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan perencanaan tindakan(planning),yaitu melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran VCT (Value Clarification Technique) pada materi”Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkunganya”. Pelaksanaan siklus I berlangsung selama 2 kali pertemuan yang masing-masing pertemuan terdiri atas 2 jam pelajaran. Dalam pelaksanaan tindakan ini ada tiga tahap, yaitu tahap kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

Pada pertemuan pertama,kegiatan pendahuluan guru menyampaikan tema atau materi apa yang akan dipelajari hari ini. Selanjutnnya guru menyampaikan apersepsi dan memotivasi siswa agar timbul rasa antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Dalam kegiatan inti,guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan model Value Clarification Techcnique(VCT) melalui pendekatan kualitatif dalam mempelajari materi pembelajaran

(5)

tema menunjukkan sikap terhadap globalisasi. Selanjutnya dalam kegiatan penutup guru bersama siswa membuat simpulan tentang materi pembelajaran dan melakukan refleksi kegiatan pembelajaran.

Pertemuan kedua, pada kegiatan pendahuluan guru menyampaikan apersepsi yang berkaitan dengan materi kegiatan pembelajaran yang lalu,kemudian menyampaikan materi yang akan dipelajari hari ini yaitu mengidentifikasi jenis budaya yang pernah ditaampilkan di dunia internasional.

3) Pengamatan (Observing)

Pada tahap ini peneliti maupun observer melakukan kegiatan pengamatan untuk mengamati dan mengetahui aktivitas siswa dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, pengamatan pada siswa pada ranah afektif dan psikomotor,serta kegiatan guru sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran.

4) Refleksi

Pada tahap refleksi data yang telah dikumpulkan berupa lembar observasi dan dokumentasi dikaji dan dianalisis serta mengevaluasi hasil belajar siklus I. Dalam tahap ini penting untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan pada siklus I,apakah tujuan dari pembelajaran pada tema globalisasi untuk mengembangkan nilai-nilai dalam Pancasila sudah nampak atau belum?,sehingga nantinya pada siklus I ini dapat menjadi acuan pada siklus berikutnya.

3.3.2.2 Rencana Tindakan Siklus II

Rencana tindakan siklus II merupsksn tindak lanjut dari pelaksanaan pembelajaran pada siklus I. Tindakan siklus II dilakukan guna memberbaiki hasil belajar PKn tema globalisasi dari refleksi hasil belajar pada siklus I. Pada pelaksanaan siklus II ada empat tahapan,yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Berikut adalah tahapan penelitian tindakan kelas pada siklus II.

1) Perencanaan

Pada tahap perencanaan siklus II, kegiatanya adalah sama dengan kegiatan perencanaan pada siklus I, hanya saja pada siklus II terdapat kegiatan-kegiatan pembelajaran yang dapat melengkapi kekurangan dalam pembelajaran siklus I.

(6)

Seperti pelaksanaan tindakan pada siklus I, pada siklus II pelaksanaan tindakan dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama ada tiga tahapan yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

3) Pengamatan (Observing)

Pada tahap ini peneliti maupun observer melakukan kegiatan pengamatan untuk mengamati dan mengetahui aktivitas siswa dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, pengamatan pada siswa pada ranah afektif dan psikomotor,serta kegiatan guru sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran.

4) Refleksi

Tahap refleksi pada siklus II dilaksanakan seperti pada tahap refleksi siklus I. Pada tahap refleksi data yang telah dikumpulkan berupa lembar observasi dan dokumentasi dikaji dan dianalisis serta mengevaluasi hasil belajar siklus II. Dalam tahap ini penting untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan pada siklus II,apakah tujuan dari pembelajaran pada tema globalisasi untuk mengembangkan nilai-nilai dalam Pancasila sudah nampak atau belum?,Apabila masih belu ada peningkatan,maka bias dilanjutkan pada siklus berikutnya.

3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis.Untuk mengumpulkan data, diperlukan cara yang tepat dengan menggunakan alat, perangkat, atau alat bantu yang dapat memudahkan peneliti mendapatkan data atau informasi yang dibutuhkan. Menurut Suharsimi, Arikunto (2006:1630) bahwa metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitianya,sedangkan instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah, dan hasilnya lebih baik,dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

Dalam hal ini peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan beberapa teknik yaitu sebagai berikut:

(7)

Observasi bertujuan untuk mendapatkan skor aktivitas siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran. Arikunto (2011:30) menyebutkan, Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis.

Observasi dilakukan pada siswa SDN Jimbaran 01 dengan tujuan utamanya adalah mengembangkan nilai-nilai dalam Pancasila pada pembelajaran PKn tema globalisasi dengan sub tema menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkunganya yang dimasukkan didalam rencana pelaksanaan pembelajaran.

b) Tes

Melalui metode tes, peneliti dapat mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari,dan juga kemampuan siswa dengan memberikan respon atau jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan oleh guru. Menurut Sudjana (2011:35) Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa baik itu dalam bentuk lisan (tes lisan), bentuk tulisan (tes tertulis), atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan). Bentuk instrument tes yang digunakan sebagai alat penilaian di SDN Jimbaran 01 berupa soal evaluasi berbentuk pilihan ganda dan uraian.

c) Sikap

Pengukuran sikap merupakan suatu teknik/cara pengumpulan data yang dilakukan secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden).Instrumen pengumpulan datanya yaitu berupa lembar yang berisi sejumlah pernyataan -pernyataan yang harus dijawab oleh sejumlah responden. Dengan lembar pernyataan sikap ini dapat diketahui tentang keadaan/data diri, pengalaman, pengetahuan dan pendapat siswa .Lembar sikap terdiri dari pernyataan yang akan diisi oleh responden,untuk mengetahui apakah pernyataan itu didukung atau ditolak dapat diketahui dengan rentang skor tertentu.Dengan demikian akan menghasilkan jumlah skor bagi setiap responden,yang nantinya dapat dijadikan sebagai acuan dalam penentuan nilai sikap.

(8)

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data a. Instrumen Observasi

Untuk melihat kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti, lembar observasi ini akan menunjukkan langkah-langkah pembelajaran menggunakan model VCT, mulai dari keggiatan awal,kegiatan inti dan kegiatan penutup.Lembar observasi diisi oleh guru kelas yang mengamati peneliti saat melakukan proses pembelajaran di dalam kelas. Instrumen observasi aktivitas guru dan siswa dibuat berdasarkan indikator kisi-kisi instrumen yang telah dibuat sebelumnya untuk menilai aktivitas guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran PKn tema globalisasi dengan sub tema menunjukan sikap terhadap globalisasi di lingkunganya. Kegiatan observasi dilakukan pada setiap pelaksanaan tindakan kelas baik siklus I maupun siklus II.

Kisi-kisi aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran PKn model VCT (Value Clarification Technique) pada tema globalisasi adalah sebagai berikut

(9)

Tabel 3.1

Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru

No Langkah- langkah VCT Tindakan Observasi No.Item

1 Penentuan stimulus bersifat dilematik

a. Guru menyiapkan video/gambar media stimulus, berupa contoh keadaan/perbuatan yang memuat nilai-nilai kontras sesuai dengan topik pembelajaran

b. Guru bercerita sedikit mengenai

kegiatan/aktivitas sehari-hari yang berhubungan dengan topik

1-2

2 Penyajian stimulus dilematik a. Guru melontarkan stimulus dengan cara membaca cerita atau menampilkan gambar foto,atau video sesuai topik

b. Guru membuka dan menyampaikan topik c. Guru menyampaikan pertanyaan-pertanyaan

yang bersifat menyelidik d. Guru menjelaskan

Istilah-istilah yang berhubungan dengan topik

3-5

3 Penentuan

posisi;kelompok/individu

a. Guru membagi siswa dalam kelas menjadi kelompok-kelompok kecil

b. Guru memberi kesempatan beberapa saat kepada siswa berdialog sendiri atau sesama teman sehubungan dengan stimulus tadi. c. Guru menjawab pertanyaan siswa yang belum

paham tentang materi pelajaran yang disampaikan

6-8

4 Menguji alasan dan meminta argumen

a. Guru merangsang, mengundang, dan melibatkan potensi afektual siswa

b. Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya

c. Guru mengkondisikan agar suasana pembelajaran tetap tanang

9-11

5 Penyimpulan dan pengarahan a. Guru memberi tanggapan

b. Guru memberi penguatan tentang nilai-nilai yang dipilih siswa

12-14

6 Tindak lanjut a. Guru memperdalam penghayatan nilai-nilai yang

diperoleh dengan memberi tugas membuat tulisan bagaimana menerapkan globalisasi dalam kehidupan sehari-hari.

b. Guru memberikan tes tertulis

(10)

Tabel 3.2

Kisi – kisi Lembar Observasi Tindakan Siswa

No Langkah-langkah

VCT

Tindakan Observasi No.

Item 1 Penentuan stimulus bersifat

dilematik

a. Siswa memilih stimulus sesuai pilihanya 1

2 Penyajian stimulus dilematik a. Siswa mendalami dilema

b. Siswa secara bebas bereaksi dan berargumen sesuai stimulus yang diberikan

c. Siswa menentukan argument dan klarifikasi pendirian (memulai pertanyaan guru dan bersifat individual, kelompok, dan klasikal)

2

3 Penentuan

posisi;kelompok/individu

a. Siswa duduk berkelompok sesuai dengan petunjuk guru

b. Siswa melaksanakan dialog terpimpin melalui pertanyaan guru, baik secara kelompok, individual, atau klasikal

c. Siswa memikirkan dan menentukan dilemma

d. Siswa menentukan tindakan-tindakan dan alasan - alasan

e. Siswa menyusun laporan kelompok

3

4 Menguji alasan dan meminta argumen

a. Siswa menentukan argumen dan klarifikasi pendirian (memulai pertanyaan guru dan bersifat individual, kelompok, dan klasikal)

b. Pembahasan atau pembuktian argument (guru dan siswa)

4

5 Penyimpulan dan pengarahan a. Siswa mengajukan pertanyaan b. Siswa mengklarifikasi nilai

5

6 Tindak lanjut a. Siswa melaksanakan tugas dan hal yang terjangkau

oleh pengetahuan dan potensi afektual siswa(ada dalam lingkungan kehidupan siswa).

b. Siswa mengerjakan tugas berupa tes tertulis

6

Dari kisi-kisi lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa selanjutnya dibuat instrumen observasi aktivitas guru dan observasi aktivitas siswa siklus 1 dan siklus II (Lampiran).

(11)

Menghitung rentang kriteria skor aktivitas guru maupun aktivitas siswa dapat menggunakan rumus Sturges (Sugiyono, 2010:36) dengan langkah – langkah sebagai berikut:

1) Menghitung rentang data

R = Skor Maksimal – Skor Minimal R = rentang data

Skor maksimal = skor tertinggi yang diperoleh Skor minimal = skor terendah yang diperoleh

Skor maksimal dihitung dengan mengalikan jumlah indikator penilaian observasi aktivitas guru atau siswa dengan skala penilaian tertinggi (4), sementara skor minimal diperoleh dengan mengalikan jumlah indikator penilaian observasi aktivitas guru atau siswa dengan skala penilaian terendah (1).

2) Menghitung Jumlah Interval

K = 1 + 3,3 log n

n merupakan jumlah siswa yang dijadikan subyek penelitian 3) Menghitng Panjang Kelas

P = ∑

Tabel 3.3

Kriteria Skor Aktivitas Guru

Rentang Kriteria

1 – 16 Kurang

17 – 32 Cukup

33 – 48 Baik

(12)

Tabel 3.4

Kriteria Skor Aktivitas Siswa

Rentang Kriteria

1 – 6 Kurang

7 – 13 Cukup Baik

14 – 20 Baik

21 – 24 Sangat Baik

b. Instrumen Butir Soal

Butir soal digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan siswa yang diperoleh selama proses pembelajaran.Instrumen butir soal diperlukan karena pengetahuan/ kognisi saling berinteraksi dengan afeksi dan juga konasi.Didalam sikap terdapat tiga komponen yang disebut dengan istilah kognisi,afeksi dan konasi (Mar’at 1982: 13). Komponen kognisi berhubungan dengan keyakinan (belief,ide dan konsep). Komponen afeksi menyangkut kehidupan kehidupan emosional seseorang,sedangkan komponen konasi merupakan kecendurngan seseorang untuk melakukan sesuatu.Dengan demikian timbulnya sikap terhadap suatu obyek tidak bias dilepaskan dari komponen kognisi,afeksi, dan konasi.Untuk itu pengukuran terhadap pengetahuan/kognisi siswa diperlukan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara kognisi dan afeksi siswa.Instrumen tes pada penelitian ini berbentuk tes pilihan ganda,setiap jawaban yang benar diberi skor satu atau bergantung pada keingina guru namun pada umumnya diberi skor satu (Sudjana, 2010: 54). Kisi- kisi instrument butir soal dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut.

(13)

Tabel 3.5

Kisi-kisi butir soal evaluasi siklus I

No

Komponen Indikator

Komponen Sikap No Butir Soal Kognisi Afeksi Konasi

1 Menyebutkan pengaruh globalisasi √ 1

2 Menyebutkan dampak positif globalisasi

√ 2,3,4

3 Menyebutkan dampak negative globalisasi

√ 8,9,15

4 Memberikan contoh makanan cepat saji dan makanan yang disukai

√ √ 11

5 Memberikan contoh makanan tradisional

√ √ 14

6 Contoh sikap terhadap budaya asing yang masuk ke Indonesia

√ √ √ 6,13,16

7 Menyebutkan fungsi alat komunikasi dan penggunaanya

√ √ 18,20

8 Menyebutkan sikap terhadap pengaruh globalisasi di lingkunganya

√ √ √ 5,7,10,12,17,

19

(14)

Tabel 3.6

Kisi-kisi butir soal evaluasi siklus II

No Komponen

Indikator

Komponen Sikap No Butir

Soal Kognisi Afeksi Konasi

1 Menyebutkan pengertian globalisasi √ 4

2 Memberikan contoh makanan cepat saji √ √ 2,9,11

3 Menyebutkan sikap terhadap kebudayaan daerah

√ √ 3,15,18

4 Menyebutkan fungsi alat komunikasi √ √ 1,6,10

5 Menyebutkan contoh dampak globalisasi √ 12

6 Memberikan contoh dampak negative globalisasi

√ √ 5,8

7 Menyebutkan contoh kebudayaan daerah √ √ 3,15,18

8 Menyebutkan contoh alat transportasi √ 13

9 Memberi contoh sikap terhadap pengaruh budaya asing

√ √ √ 14,16,20

10 Menyebutkan kebudayaan daerah yang pernah tampil dalam misi budaya Internasional

√ √ √ 17

11 Menjelaskan tujuan misi kebudayaan Internasional

√ √ 19

Jumlah 20

Dari kisi-kisi instrumen butir soal evaluasi pada siklus I dan siklus II selanjutnya dibuat instrumen soal evaluasi siklus I dan siklus II (Lampiran).

c. Skala Sikap

Skala sikap digunakan sebagai instrumen untuk mengungkap data tentang sikap siswa terhadap globalisasi. Pengukuran sikap menurut (Henerson,Moris dan Fitz Gibbon) ada empat pendekatan yang bias digunakan,yaitu: (1) menggunakan laporan diri sendiri (self-report). (2) melalui laporan orang lain. (3) prosedur sosio metri,dan (4) pencatatan dokumen.Berdasarkan empat pendekatan tersebut maka akan dilakukan pengukuran sikap menggunakan teknik skala sikap model Skala Likert.Pengukuran dalam skala

(15)

Likert,subyek hanya disuruh memilih salah satu kemungkinan jawaban yang ada, dan kualitas sikapnya ditentukan berdasarkan jumlah skor yang diperolehnya,maka Skala Likert disebut juga metoda rating yang dijumlahkan.

Prosedur penyususunan Skala Likert adalah sebagai berikut: 1) Menyusun pernyataan tentang obyek sikap

2) Melakukan uji coba instrument

3) Menentukan skor untuk masing – masing pernyataan 4) Melakukan analisis item

5) Menghitung tingkat keterandalan instrument

Dalam menentukan skor untuk masing-masing butir item harus memperhatikan sifat pernyataanya. Untuk pernyataan positif “ sangat setuju” (SS) harus diberi bobot paling besar. Sebaliknya jawaban “ sanga setuju” untuk jawaban negative harus diberi bobot paling kecil. Untuk itu dipergunakan cara penentu skala deviasi normal.

Langkah-langkah perhitungan nilai skalanya dapat diringkas dalam tabel berikut.

Tabel 3.7

Proporsi Jawaban Subyek Untuk Pernyataan Negatif

N = 12 Kategori Jawaban SS ST RR TS STS F 3 2 3 3 1 f/N = p 0,25 0,166 0,250 0,250 0,083 Pk 0,25 0,416 0,666 0,916 0,999 Titik tengah pk 0,125 0,333 0,541 0,791 0,957 Z -1,151 - 0,439 0,100 0,810 1,721 Z + 1,151 0,000 0,712 1,251 1,961 2,872 Pembulatan Z 0 1 1 2 3

Baris pertama pada tabel memuat frekuensi jawaban dalam setiap kategori. Keseluruhan subyek jika dijumlahkan sama dengan jumlah subyek yang menjawab pernyataan itu, yakni 12 orang (N = 12). Proporsi (p) adalah jawaban untuk masing- masing kategori diperoleh dari frukuensi dibagi dengan jumlah subyek. Baris ketiga (pk)

(16)

adalah proporsi kumulatif, yang didapat dari proporsi – proporsi sebelah kirinya. Titik tengah proporsi kumulatif dihitung menggunakan cara berikut:

Titik tengah pk = ½ p + pkb P = proporsi dalam kategori itu

Pkb = proporsi kumulatif dalam kategori sebelah kirinya

z = harga untuk masing – masing titik tengah pk dalam table deviasi normal Agar harga “z” menjadi positif maka,harga “z” pada SS ditambah dengan 1,151.

Prosedur yang sama juga diterapkan untuk menentukan skor pernyataan positif, dengan catatan kategori jawaban “sangat tidak setuju” (STS) ditempatkan pada kolom paling kiri dalam tabel analisis.

Berikut adalah kisi – kisi lembar pernyataan sikap tentang sikap terhadap globalisasi yang dapat dilihat pada table 3.8.

Tabel 3.8

Kisi-kisi Pernyataan Sikap

Komponen indikator obyek sikap Komponen sikap Jumlah

kognisi Afeksi Konasi %

Hakekat globalisai 2 0 0 2 7

Tujuan memahami globalisasi 1 2 1 4 13

Dampak globalisasi 1 1 1 3 10

Gaya hidup dalam makanan 1 2 2 5 17

Gaya hidup berkaitan dengan pakaian 1 2 2 5 17

Budaya 1 2 1 4 13

Komunikasi 1 1 2 4 13

Informasi 1 1 1 3 10

(17)

3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Untuk mengetahui validitas dan reabilitas instrument yang nantinya akan digunakan dalam penelitian maka, sebelum mengumpulkan data dilakukan uji coba terlebih dahulu di lapangan.Kualitas instrumen yang digunakan dalam mengambil data merupakan faktor utama yang mempengaruhi tingkat validitas hasil penelitian.Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument (Suharsimi Arikunto,2013:211).Uji coba instrumen nantinya akan diketahui butir soal yang sahih dan butir soal yang gugur.

3.5.1 Uji Validitas Instrumen Penelitian

Validitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Penggunaan uji validitas dalam penelitian ini untuk mengukur sejauh mana kesesuaian hasil ukur instrument dengan jumlah instrumen.Kriteria validitas instrument menurut Azwar dalam Duwi Priyatno (2010:21) menyatakan bahwa semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Jadi jika nilai koefisien korelasinya diatas 0,30 maka item tersebut dinyatakan valid, sedangkan jika nilai koefisienya dibawah 0,30 maka item tersebut dinyatakan tidak valid.

Hasil uji coba dianalisis dan dibahas, dilanjutkan dengan validasi menggunakan software Anates V4 for Windows. Hasil uji coba dari 30 item skala sikap pada siklus I di kelas 4 SDN Jimbaran 01 adalah valid semua karena memiliki koefisien korelasi diatas 0,30 yaitu dengan nilai koefisien 0,84 (Lampiran ).

Dan hasil validitas dari 30 item skala sikap pada siklus II juga valid semua dengan nilai koefisien 0,70 (Lampiran).Adapun hasil uji validitas disajikan dalam gambar berikut.

(18)

Gambar 3.2

Hasil Uji Validitas Item Skala Sikap Siklus I

Berdasarkan hasil uji validitas 30 item soal pada lembar skala sikap siklus I diketahui dari gambar 1.1 di atas, terdapat 10 soal yang tidak valid yaitu soal nomor 14,15,16,17,18,19,20,22,23, dan 24 sedangkan 20 soal yang lainya terbukti valid setelah diuji menggunakan software Anates v4. Soal yang valid tersebut kemudian digunakan peneliti sebagai soal dalam penilaian skala sikap pada siklus I.

(19)

Gambar 3.3

HasilUji Validitas Item Skala Sikap Siklus II

Berdasarkan hasil uji validitas 30 item soal pada lembar skala sikap siklus II dapat diketahui dari gambar 1.2 di atas, terdapat 2 soal yang tidak valid yaitu soal nomor 10, dan 11 sedangkan 28 soal yang lainya terbukti valid kemudian untuk memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian, maka dipilih 20 soal yang valid yang sesuai mewakili kisi-kisi soal berdasarkan indikator dan selanjutnya digunakan sebagai soal pada lembar skala sikap siklus II.

Gambar 3.4

(20)

Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan Software Anates V4 pada 20 item soal evaluasi siklus I adalah valid semua dengan koefisien korelasi 0, 89.

Gambar 3.5

Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus II

Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan Software Anates V4 pada 20 item soal evaluasi siklus I adalah valid semua dengan koefisien korelasi 0, 82.

3.5.2 Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukuranya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrument atau tingkat keajegan jawaban siswa terhadap pernyataan-pernyataan dalam item instrumen digunakan metode Alpha (Cronbach’s). Besarnya koofesien alpha merupakan tolok ukur dari tingkat reliabilitasnya. Uji reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan softwareAnates v4.

Adapun interpretasi mengenai besarnya skala korelasi menurut Arikunto (2010) dapat dijelaskan melalui table berikut.

(21)

Tabel 3.9

Kriteria Reliabilitas Instrumen

Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Sangat Tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Cukup Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah

Antara 0,00 sampai dengan 0,200 Sangat Rendah

Uji reliabilitas yang dilakukan menggunakan software Anates v4. Hasil uji reliabilitas dari lembar skala sikap pada siklus I adalah sebagai berikut.

Gambar 3.6

Uji Reliabilitas Lembar Skala Sikap Siklus I

Berdasarkan hasil uji reliabiltas yang dilakukan pada siklus I yang nampak pada gambar di atas,menunjukan bahwa reliabilitas instrument soal berada pada rentang skor 0,80 – 1,00 yaitu pada angka 0,89 yang artinya, intrumen soal yang diuji berada pada kisaran skor dengan kriteria reliabilitas sangat tinggi.

(22)

Gambar 3.7

Uji Reliabilitas Lembar Skala Sikap Siklus II

Berdasarkan hasil uji reliabiltas yang dilakukan pada siklus II yang nampak pada gambar di atas,menunjukan bahwa reliabilitas instrument soal berada pada rentang skor 0,800 – 1,00 yaitu pada angka 0,94 yang artinya, intrumen soal yang diuji berada pada kisaran skor dengan kriteria reliabilitas sangat tinggi.

3.6 Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini ada 2 macam yaitu analisis ketuntasan dan analisis komparatif. Analisis ketuntasan diperoleh dari hasil belajar pada siklus I dan siklus II yang berisi jumlah nilai yang berhasil tuntas dan yang belum tuntas dari masing – masing siklus beserta jumlah persentasenya. Sedangkan analisis komparatif diperoleh dari data hasil belajar pada kondisi awal. Siklus I dan siklus II dianalisis menggunakan teknik deskriptif komparatif dan dilanjutkan dengan refleksi.

Analisis hasil belajar PKn siswa dilakukan dengan menghitung persentase ketuntasan belajar PKn secara klasikal dan rata-rata nilai siswa. Perhitungan persentase ketuntasan belajar secara klasikal berpedoman pada perhitungan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

KB = ketuntasan belajar

NS = jumlah siswa yang diatas KKM ( ≥ 70) N = jumlah siswa

(23)

Berdasarkan nilai persentase yang diperoleh, ketuntasan belajar PKn melalui model VCTdengan didukung penggunaan media pembelajaran berupa video dan gambar dapat digolongkan menjadi lima kriteria. Kriteria ketuntasan belajar secara klasikal adalah sebagai berikut:

Tabel 4

Kriteria Ketuntasan Belajar Klasikal

Rentang Skor Kriteria

1% - 20% Sangat Kurang 21% - 40% Kurang 41% - 60% Cukup 61% - 80% Baik 81% - 100% Sangat Baik 3.7 Indikator Keberhasilan

Indikator adalah tanda atau ciri khusus yang menunjukan bahwa tujuan penelitian tercapai, dalam hal ini terdiri dari indikator keberhasilan guru dan indikator keberhasilan siswa.

3.7.1 Indikator Keberhasilan Guru

1. Guru bisa mengelola pembelajaran sesuai rencana yang ditetapkan dari awal,dengan menerapkan model VCT yang didukung dengan penggunaan media video dan gambar. Aktivitas pengelolaan pembelajaran dapat dikatakan berhasil jika terdapat peningkatan yang signifikan pada sikap dan antusias siswa dari seluruh pembelajaran yang terlaksana.

2. Guru dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan saint siswa dengan didukung penggunaan media pembelajaran gambar dan video sehingga mengalami peningkatan ketuntasan belajar individual dengan nilai hasil belajar IPA ≥ 70 sesuai dengan KKM yang sudah ditentukan oleh sekolah.

(24)

3.7.2 Indikator Keberhasilan Siswa

Indikator hasil dalam penelitian ini yaitu sikap siswa sudah terbentuk sehingga mencerminkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sesuai dengan indikator yang ditentukan, diikuti dengan nilai hasil belajar PKn ≥ 70 dan mengalami ketuntasan belajar klasikal (KKM) ≥ 70 yang ditentukan oleh sekolah meningkat menjadi ≥ 90%.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk operasional kegiatan peran dan fungsi TKPK provinsi, maka tim teknis TKPK Provinsi telah melakukan fasilitasi, koordinasi dan pengendalian terhadap TKPK Provinsi dan

Dalam praktiknya, BMT Batik Mataram telah sesuai dengan PSAK No 106 yang mana melakukan pengakuan kerugian adalah biaya yang terjadi terkait pembiayaan

Suplementasi leguminosa (gamal dan lamtoro) mampu meningkatkan kualitas pakan sapi yang ditandai dengan terjadinya peningkatan bobot badan harian ternak dan juga

Berdasarkan pengujian hipotesis secara simultan (uji F) yang telah dianalisis, maka dapat disimpulkan bahwa secara simultan / bersama-sama gross profit margin, return

Kelimpahan mikroplastik dari setiap zona di tiga stasiun, tiga transek, dan dua kedalaman yang diamati menunjukkan bahwa zona 1 memiliki kelimpahan mikroplastik tertinggi

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi diri terhadap pengambilan keputusan dalam menentukan tujuan studi pada

Toolbox adalah sebuah panel yang menampung tombol-tombol yang berguna untuk membuat suatu desain animasi mulai dari tombol seleksi, pen, pensil, Text, 3D

Formula atau rumus yang digunakan dalam penghitungan It dan Ib adalah formula Indeks Laspeyres yang dimodifikasi ( Modified Laspeyres Indices ), Pengumpulan data