• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH

Kebijakan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2013 yang ditetapkan berdasarkan Perda Nomor : 12 tahun 2008. Selain hal tersebut, RPJMD dimaksudkan pula sebagai alat kendali sekaligus sebagai tolok ukur bagi manajemen pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pembangunan di Sulawesi Selatan selama lima tahun kedepan.

RPJMD bukan hanya menjabarkan program-program pembangunan sektor yang akan dilakukan oleh Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan saja, tetapi juga merupakan program pembangunan wilayah yang akan dilaksanakan oleh semua pihak yang terlibat dalam proses pembangunan di wilayah Sulawesi Selatan. Artinya, RPJMD ini merupakan perwujudan komitmen pemerintah, swasta, dan masyarakat di Sulawesi Selatan dalam upaya pembangunan yang akan dilaksanakan secara bersama dalam kurun waktu lima tahun ke depan.

Dengan demikian, RPJMD Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mencakup strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, program dan kegiatan prioritas yang bersifat indikatif yang berfokus pada hal-hal sebegai berikut :

Pertama, aspirasi dan kepentingan segenap lapisan masyarakat Sulawesi Selatan; Kedua, pengidentifikasian dan penanganan issu-issu strategis dengan sasaran yang dinamis (moving target); Ketiga, mengikuti perkembangan zaman; dan Keempat, berorientasi pada tindakan adaptif.

Bagi manajemen pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, RPJMD dimaksudkan sebagai :

(2)

• Wadah kebijakan dan program pembangunan dalam skala prioritas yang lebih tajam agar menjadi indikator perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengawasan pembangunan;

• Gambaran rumusan program pembangunan yang akan dilaksanakan;

• Pedoman bagi SKPD dalam penyusunan Renstra SKPD;

• Perwujudan komitmen bersama antara eksekutif, legislatif, swasta dan masyarakat terhadap program-program pembangunan daerah yang akan dibiayai melalui APBD Provinsi;

• Bahan dalam penyusunan RKPD.

Sebagai “alat” bagi manajemen, RPJMD dimaksudkan untuk memastikan bahwa pelaksanaan program dan kegiatan telah selaras dengan upaya pencapaian target yang telah ditetapkan, untuk itu dalam dokumen RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan 2008-20013 secara formal didefinisikan pernyataan visi, misi, tujuan dan sasaran stratejik serta strategi pencapaiannya melalui berbagai program dan kegiatan.

A. Visi dan Misi

Visi Pembangunan Sulawesi Selatan merupakan gambaran kesuksesan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan yang disusun dengan memperhatikan Visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2008-2028 Sulawesi Selatan, substansi RPJM Nasional, dinamika lingkungan strategis, aspirasi masyarakat dan Pemerintah Sulawesi Selatan, serta visi misi Gubernur/Wakil Gubernur terpilih.

Untuk itu Visi Pembangunan Sulawesi Selatan untuk 5 tahun pertama, dalam RPJMD 2008-2013 adalah sebagai berikut :

(3)

Yang dimaksud Sepuluh Terbaik indikatornya adalah dengan menggunakan capaian IPM (Indeks Pembangunan Manusia) dibandingkan dengan IPM Provinsi lainnya atau indikator yang lebih realistis adalah dengan menggunakan laju peningkatan IPM itu sendiri. Mengingat posisi Sulsel dalam peringkat IPM Nasional sangat jauh dari 10 besar. Indikator IPM lainnya adalah laju peningkatan kapasitas fiskal daerah sebagai salah satu indikator kemampuan pemerintah dalam penyediaan pelayanan kepada masyarakat.

Terdapat 5 (lima) Misi Pembangunan yang diemban Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam upaya mencapai visi pembangunan yang telah ditetapkan dalam kurun waktu 2008-2013 yaitu :

a) Meningkatkan Kualitas Pelayanan untuk Pemenuhan Hak Dasar Masyarakat.

Hak dasar yang meliputi : (1) ketersediaan pangan terjangkau dan aman; (2) layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas; (3) layanan pendidikan yang terjangkau dan berkualitas; (4) kesempatan kerja dan lapangan usaha; (5) layanan perumahan dan sanitasi; (6) akses air bersih; (7) kepastian pemilikan dan penguasaan tanah; (8) sumber alam dan lingkungan hidup; (9) rasa aman dan tentram; (10) partisipasi dalam kehidupan sosial politik.

b) Mengakselerasi Laju Peningkatan dan Pemerataan Kesejahteraan Melalui Penguatan Ekonomi Berbasis Masyarakat

(4)

Membangun struktur ekonomi yang kompetitif dan berbasis masyarakat melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan yang menjamin terciptanya peningkatan pendapatan masyarakat pendapatan masyarakat terkait dengan sektor pertanian yang mengandalkan sumberdaya lokal. Membangun kelembagaan ekonomi masyarakat (UMKM) yang kreatif dan adaptif.

c) Mewujudkan Keunggulan Lokal untuk Memicu Laju Pertumbuhan Ekonomi Wilayah

Menciptakan identitas wilayah provinsi yang kuat, dalam arti diterima dan diposisikan sebagai pusat pelayanan dan pusat pembangunan ekonomi dan sosial budaya di Kawasan Timur Indonesia. Membangun sistem ekonomi wilayah yang berbasis masyarakat melalui pengembangan dan pemberdayaan kelembagaan yang menjamin terciptanya entitas komunitas yang kreatif dan adaptif. Membangun interkoneksitas antar pelaku ekonomi sebagai suatu entitas wilayah yang kuat, dan secara eksternal berintegrasi dengan sistem jaringan bisnis internasional. d) Menciptakan Iklim Kondusif Bagi Kehidupan yang Inovatif

Menciptakan iklim yang kondusif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dengan membangun sistem hukum yang responsif dan menjamin adanya kepastian hukum bagi masyarakat serta terbangunnya kelembagaan pemerintah yang berwibawa dan bebas KKN, sehingga terbangun kehidupan masyarakat yang mampu menciptakan inovasi dalam meningkatkan kemampuannya secara berkesinambungan.

(5)

e) Menguatkan Kelembagaan dalam Perwujudan Tatakelola yang Baik

Terciptanya sinergi pencapaian tujuan pemerintah, swasta, dan masyarakat melalui pengembangan dan pemberdayaan kelembagaan dengan penerapan prinsip-prinsip good governance. Proses sinergitas pencapaian tujuan tersebut diawali dengan optimalisasi pelayanan publik yang menjamin terciptanya kesejahteraan masyarakat. Mengembangkan kelembagaan demokrasi yang lebih kokoh, yang didukung oleh adanya partisipasi optimal dari seluruh lapisan masyarakat.

B. Strategi dan Arah Kebijakan Daerah

Strategi dasar pembangunan Sulawesi Selatan telah tercantum pada visi pembangunan Sulawesi Selatan 2008-2013 yaitu pemenuhan hak dasar yang dilakukan melalui upaya pelayanan dalam kerangka pemberdayaan, pembangunan dan pengaturan serta pada penciptaan lingkungan yang kondusif, serta keberpihakan kepada kelompok masyarakat tanpa mengabaikan keberadaan dan peran masyarakat menengah dan atas.

Arah kebijakan daerah dimaksudkan sebagai upaya pemenuhan hak dasar masyarakat yang meliputi ketersediaan dan kemudahan akses terhadap fasilitas pelayanan pendidikan, kesehatan, dan pangan; terbukanya peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, terciptanya lingkungan yang kondusif baik secara fisik, sosial, maupun secara ekologis serta terjaminnya hal dasar atas tanah, partisipasi dalam kehidupan sosial dan politik.

Kebijakan ini dijabarkan dalam 7 (tujuh) agenda pembangunan yang saling terkait dan saling memperkuat satu dengan yang lainnya, sehingga secara bersama-sama diharapkan dapat mendekatkan Sulawesi Selatan kepada visi pembangunan yang dirumuskan pada

(6)

RPJPD Sulawesi Selatan 2008-2028 yaitu menjadi wilayah terkemuka di Indonesia yang lebih dipertegas pada RPJMD Sulawesi Selatan 2008-2013 untuk menjadi Provinsi Sepuluh Terbaik di Indonesia dalam Pemenuhan Hak Dasar Masyarakat.

Kebijakan tersebut dijabarkan dalam 7 (tujuh) agenda pembangunan yang saling terkait dan saling memperkuat, sebagai berikut :

1. Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat; 2. Peningkatan dan Pemerataan Kesejahteraan Masyarakat.

3. Perwujudan Keunggulan Lokal untuk Memicu Laju Pertumbuhan Perekonomian.

4. Mewujudkan Sulawesi Selatan sebagai Entitas Sosial Ekonomi yang Berkeadilan.

5. Penciptaan Lingkungan Kondusif Bagi Kehidupan Inovatif 6. Penguatan Kelembagaan Masyarakat

7. Penguatan Kelembagaan Pemerintahan C. Prioritas Pembangunan Daerah 2011

Dalam upaya mencapai Visi Pembangunan Daerah seperti yang tertuang dalam RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2013, maka pada tahun 2011 Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan berupaya

Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kebutuhan Dasar dan Daya

Saing Sulawesi Selatan.

Untuk mencapai tujuan pembangunan tersebut maka Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menetapkan sasaran strategis

pembangunan daerah untuk tahun 2011 sebagai berikut ;

1. Peningkatan Kualitas Pelayanan untuk Pemenuhan Hak Dasar Peningkatan aksesisibilitas dan kualitas masyarakat terhadap pendidikan dan kesehatan merupakan amanat undang-undang yang harus dilaksanakan. Oleh karena itu, pendidikan dan kesehatan merupakan salah satu pilar terpenting dalam meningkatkan kualitas

(7)

manusia sebagai pelaku sekaligus objek pembangunan. Berbagai dokumen sebagai hasil kesepakatan-kesepakatan international seperti Pendidikan Untuk Semua (Education For All), Konvensi Hak Anak (Convrention on the right of child) dan Millenium Development Goals (MDGs) serta World Summit on Sustainable Development secara jelas menekankan pentingnya pendidikan dan kesehatan sebagai salah satu cara untuk penanggulangan kemiskinan, peningkatan keadilan, kesetaraan gender, dan pemahaman nilai-nilai budaya. Dengan kondisi tingkat pendidikan dan kesehatan penduduk yang relatif masih rendah, upaya untuk memperbaiki akses penduduk terhadap pendidikan dan kesehatan harus dipercepat untuk mencapai Manusia Sulawesi Selatan yang berkualitas baik dan berdaya saing.

Berdasarkan hasil evaluasi kinerja tahun 2010 dan perkiraan kinerja pelaksanaan seluruh kegiatan pembangunan sampai akhir tahun 2011 serta memperhatikan rancangan awal usulan program hasil Musrenbang Tahun 2011 yang melibatkan berbagai pihak (Multi Stakeholders) terutama Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan instansi tingkat propinsi, dengan mengingat keterbatasan sumberdaya yang dimiliki terutama sumberdaya finansial, dan dalam rangka efisiensi dan efektifitas pembangunan wilayah Sulawesi Selatan Tahun 2011, maka pencapaian tujuan pembangunan tahun 2011 ditempuh dengan penetapan sasaran pokok. Hal ini merupakan perwujudan dari upaya-upaya untuk memenuhi hak dasar masyarakat yang paling utama, yakni pendidikan dan kesehatan, sekaligus mendukung pencapaian sasaran pembangunan Sulsel, yaitu peningkatan kualitas manusia dengan IPM sebagai indikator utama.

Masalah utama bidang pendidikan terletak pada akses masyarakat dalam mendapatkan layanan pendidikan dasar, khususnya dalam

(8)

menuntaskan wajib belajar dua belas tahun. Ini terkait dengan biaya yang harus ditanggung, terutama dalam pengadaan sarana dan prasarana pendidikan. Di samping itu, ketersediaan sebaran fasilitas pendidikan yang kurang memadai dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat. Kelangkaan fasilitas ini semakin meningkat seiring dengan meningkatnya strata pendidikan. Kualitas penyelenggaraan pendidikan juga membutuhkan perhatian khusus. Kualitas dimaksud terkait dengan standar isi dan proses pembelajaran, kompetensi, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian. Penyebab ketiga adalah sikap atau wawasan masyarakat terhadap pentingnya pendidikan. Di kalangan petani dan nelayan, anak lebih banyak dipandang sebagai aset produktif ketimbang sebagai "media" investasi (melalui pendidikan).

Sedangkan masalah utama pada bidang kesehatan terkait dengan belum optimalnya penerapan pola hidup sehat dan rendahnya derajat kesehatan lingkungan dalam masyarakat, rendahnya akses terhadap layanan kesehatan terutama pada masyarakat terpencil dan pulau-pulau serta belum mantapnya manajemen pembangunan kesehatan dan daya tanggap terhadap penyakit tertentu seperti flu burung, HIV/AIDS, demam berdarah dan sebagainya.

Ketersediaan pangan yang terjangkau dengan kondisi daya beli masyarakat juga merupakan akar masalah dalam upaya untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, karena sangat terkait dengan kualitas gizi masyarakat.

Sasaran

Berdasarkan hasil evaluasi kinerja tahun 2009 dan kinerja pelaksanaan pembangunan sampai akhir tahun 2010, maka indikator

(9)

sasaran yang ingin dicapai pada tahun 2011 antara lain sebagai berikut;

• Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia sebesar 72,99.

• Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat yang dicerminkan oleh Angka usia harapan hidup 70,26 tahun dengan beberapa indikator antara, seperti IMR 22 per seribu kelahiran, AKI 226 per seribu.

• Meningkatnya kualitas pengetahuan masyarakat yang dicerminkan oleh Angka Rata-rata Lama Sekolah 7,83 tahun dan Angka Melek Huruf 89,29 persen;

• Meningkatnya mutu pendidikan, dengan membaiknya indikator persentase kelulusan dalam pelaksanaan ujian nasional;

• Berkurangnya jumlah penduduk kurang pangan dan gizi, yang dicerminkan prevalensi gizi kurang pada anak balita 20 persen, gizi buruk 5 persen.

• Meningkatnya persentase lingkungan/perumahan sehat, sanitasi dan air bersih dgn indikator capaian berupa cakupan air bersih 78 persen rumah tangga, cakupan sanitasi mencapai 50 persen rumah tangga.

2. Peningkatan Industri Pengolahan Hasil Pertanian

Tingkat kesejahteraan masyarakat dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, yang sangat tergantung pada kegiatan perekonimian ditempat masyarakat tersebut berada. Oleh karena sebagian besar masyarakat hidup di pedesaan, maka perlunya membangun perekonomian yang memanfaatkan sumberdaya lokal. Berkembangnya kegiatan pembangunan pertanian pada wilayah pedesaan dapat meningkatkan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan petani, nelayan dan masyarakat pedesaan pada

(10)

umumnya dalam rangka mendukung pengentasan kemiskinan serta menjamin perkembangnan perdesaan dan perkotaan yang integratif serta pertumbuhan agro-industri di perdesaan secara berkelanjutan. Revitalisasi pertanian dalam arti luas dilakukan untuk mendukung pencapaian sasaran perluasan dan penciptaan lapangan kerja, terutama di perdesaan dan mendukung pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kualitas sumberdaya petani dan nelayan dalam rangka meningkatkan ketahanan ekoniomi wilayah. Upaya revitalisasi pertanian terkait erat dengan pembangunan perdesaan, karena penyebaran penduduk terbesar Sulawesi Selatan berada di perdesaan maka peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan serta pertumbuhan ekonomi perdesaan terus didorong dalam rangka untuk mewujudkan manusia Sulawesi Selatan yang profesional dan berdaya saing.

Tingkat kesejahteraan masyarakat dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, yang sangat tergantung pada kegiatan perkonomian di tempat masyarakat tersebut berada. Upaya pengurangan penduduk miskin, selain merupakan pelaksanaan untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat, juga salah satu cara untuk meningkatkan daya saing di masa depan. Ini dilakukan melalui perbaikan kemampuan si miskin, sehingga akan membuka jalan untuk meningkatkan kemampuan ekonomi setiap tingkatan ke tingkat yang lebih tinggi. Upaya penanggulangan kemiskinan harus berjalan seiring dengan upaya untuk meningkatkan kualitas manusia, meningkatkan pemerataan, mengurangi kesenjangan antar wilayah, antar kelompok dan antar individu.

Upaya meningkatkan daya saing wilayah dan kualitas manusia Sulawesi Selatan, diperlukan pertumbuhan yang lebih tinggi dan berkesinambungan didorong oleh sumber-sumber pertumbuhan yang lebih berkualitas. Untuk mencapai pertumbuhan yang tinggi yang

(11)

utamanya digerakkan oleh sektor riil, investasi dalam dan luar negeri serta ekspor harus meningkat. Dalam kaitan itu, upaya peningkatan Kegiatan Legislasi Daerah perlu lebih banyak berorientasi pada pelayanan publik terutama pengembangan usaha atau peningkatan kegiatan yang produktif.

Sasaran

Berdasarkan hasil evaluasi kinerja tahun 2009 dan kinerja pelaksanaan pembangunan sampai akhir tahun 2010, maka indikator sasaran yang ingin dicapai pada tahun 2011 antara lain sebagai berikut;

• Investai diharapkan dapat mencapai 28,636 Triliun.

• Nilai PDRB tahun 2011 diharapkan mencapai 121,442 Triliun

• Pendapatan Perkapita tahun 2011 mencapai sebesar 15,834 juta

• Kenaikan Daya Beli Masyarakat mencapai 648 ribu rupiah.

• Pertumbuhan Ekonomi sebesar 8 persen.

• Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UMKM sebagai usaha unggulan

• Pengangguran Terbuka diharapkan menurun dari 8,37 persen menjadi 7,87 persen.

3. Pengembangan Energi dan Infrastruktur Wilayah

Untuk mendukung peningkatan keterkaitan sistem transportasi, energi, dan ekonomi antar wilayah, maka diperlukan percepatan pembangunan infrastrtuktur secara terpadu dan berkesinambungan di Sulawesi Selatan. Penyediaan insfrastruktur yang memadai terutama untuk mendukung keterkaitan antar wilayah dapat meningkatkan aktifitas perekoniomian wilayah, untuk itu perlu dipercepat pembangunan seperti jaringan transportasi darat, laut dan udara yang mengarah kepada peningkatan kualitas dan

(12)

perluasan akses. Demikian pula pembangunan Infrastruktur Energi/Ketenagalistrikan, dan pengelolaan sumberdaya air, perlu dikembangkan secara terpadu antar sektor terakit.

Untuk mendukung peningkatan keterkaitan sistem transportasi, energi, dan ekonomi antar wilayah, maka diperlukan percepatan pembangunan infrastrtuktur secara terpadu dan berkesinambungan di Sulawesi Selatan. Penyediaan insfrastruktur yang memadai terutama untuk mendukung keterkaitan antar wilayah dapat meningkatkan aktifitas perekoniomian wilayah, untuk itu perlu dipercepat pembangunan seperti jaringan transportasi darat, laut dan udara yang mengarah kepada peningkatan kualitas dan perluasan akses. Demikian pula pembangunan infrastruktur Energi Ketenagalistrikan, dan pengelolaan sumberdaya air, perlu dikembangkan secara terpadu antar sektor terakit.

Sasaran

Berdasarkan hasil evaluasi kinerja tahun 2009 dan perkiraan kinerja pelaksanaan pembangunan sampai akhir tahun 2010, maka di proyeksikan untuk mencapai indikator sasaran tahun 2011 antara lain sebagai berikut;

• Meningkatnya kualitas dan ketersediaan Infrastruktur Wilayah yang diperlukan untuk mendorong laju peningkatan aktifitas perekonomian dan sosial kemasyarakatan.

• Penambahan pembangunan sumberdaya Energi Listrik sesuai kebutuhan yang semakin meningkat.

• Meningkatkan pengelolaan sumberdaya enegri alternatif sebagai energy pengganti Migas.

• Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana air bersih yang menjangkau 85 persen penduduk.

(13)

Upaya pemberdayaan kelembagaan baik kelembagaan pemerintah maupun kelembagaan masyarakat akan lebih diprioritaskan pada pelayanan publik. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia menjadi hal penting untuk lahirnya pengelolaan kelembagaan baik pemerintah maupun masyarakat dimana lembaga pemerintah diarahkan pada terwujudnya tatakelola kepemerintahan yang baik (Good Governance) di wilayah Propinsi Sulawesi Selatan. Upaya pemberdayaan kelembagaan pemerintah seperti ; Penguatan Kelembagaan Pemerintah Daerah; peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah; Pemberdayaan Aparatur Pemerintah; Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik; Penelitian, Pengkajian dan Pengembangaan; Pengembangan Perencanaan Pembangunan; dan Pemberdayaan Pengawasan; diharapkan mampu menciptakan kelembagaan pemerintah yang terpercaya yakni transparan, konsisten dan akuntabel serta efisien dan efektif. Sementara upaya terhadap pemberdayaan kelembagaan masyarakat meliputi Pengembangan dan Penguatan Kelembagaan Sosial; Pemberdayaan dan Penguatan Kelembagaan Politik; Pengembangan dan Pemberdayaan Kelembagaan Ekonomi Masyarakat.

Sasaran

Berdasarkan hasil evaluasi kinerja tahun 2009 dan perkiraan kinerja pelaksanaan pembangunan sampai akhir tahun 2010, maka indikator sasaran tahun 2011 antara lain sebagai berikut;

• Pengembangan kualitas sumberdaya manusia dalam pengelolaan kelembagaan pemerintah dan masyarakat

• Menguatnya nilai-nilai budaya lokal yang berbasis pada nilai-nilai budaya bahari dan keagamaan.

• Tumbuh kembangnya kelembagaan masyarakat yang tangguh dan mandiri pada seluruh aspek kehidupan yang mampu

(14)

mendukung terselenggaranya pembangunan berbasis komunitas yang dapat melahirkan sdm yang berkualitas.

• Terwujudnya kelembagaan pemerintah yang memiliki kemampuan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dan atraktif bagi tumbuhkembangnya kelembagaan masyarakat yang mandiri,

• Terciptanya tenaga kerja yang profesional berdasarkan kebutuhan pasar tenaga kerja.

• Terwujudnya organisasi pemerintah daerah sebagai organisasi pembelajar yang mengikuti kaidah-kaidah good governance, serta berbasis pada misi (mission-driven).

• Terbentuknya SKPD sebagai unit kerja yang mandiri dan profesional dalam menyelenggarakan misinya.

5. Peningkatan Kualitas Pengelolaan Sumber Daya Alam

Untuk mencapai pengelolaan sumber daya alam yang berkualitas maka harus menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Kondisi yang ingin dicapai adalah membaiknya sistem pengelolaan yang menjamin terciptanya keseimbangan antara pencapaian tujuan dengan potensi sumber daya yang tersedia dan secara ekonomi layak diterima secara rasional serta ramah terhadap lingkungan, sehingga kotribusi sektor pertanian dalam pembentukan produk domestik regional bruto akan mendukung tingkat pertumbuhan yang berkualitas.

Pembangunan ekonomi terkait dengan pengelolaan sumberdaya pada bidang pertanian, perikanan, dan kehutanan merupakan sektor unggulan Sulawesi Selatan yang diarahkan pada peningkatan pendapatan petani khususnya pada kelompok masyarakat marginal tanpa mengesampingkan kelompok usaha ekonomi menengah

(15)

keatas. Kondisi ini diharapkan dapat berkembang dengan didukung oleh pengembangan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi pada sektor ini. Upaya meningkatkan daya saing wilayah dengan meningkatkan kualitas pengelolaan sumber daya alam khususnya pada sektor pertanian, demikian juga pengelolaan lingkungan hidup di Sulawesi Selatan dilaksanakan secara berkesinambungan dan berkelanjutan. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan pertumbuhan yang lebih tinggi dan berkesinambungan didorong oleh pengelolaan sumber-sumber pertumbuhan yang lebih berkualitas. Untuk mencapai pertumbuhan yang tinggi yang utamanya digerakkan oleh sektor riil, investasi dalam dan luar negeri serta ekspor harus meningkat.

Sasaran

Sasaran pembangunan untuk tahun rencana berdasarkan hasil evaluasi kinerja tahun 2009 dan perkiraan kinerja pelaksanaan pembangunan sampai akhir tahun 2010, maka sasaran tahun 2011 antara lain sebagai berikut;

• Meningkatnya produktifitas khususnya komoditas unggulan pada sektor pertanian

• Terpeliharanya kondisi dan kualitas lingkungan hidup/ berkurangnya kerusakan lingkungan hidup.

• Berkurangnya tingkat kerusakan DAS dan luasan lahan kritis khususnya pada kawasan hutan 5 sampai 10 persen dari 662.784,29 Hektar.

• Meningkatnya peran serta masyarakat dan pemangku kepentingan dalam pengelolaan lingkungan hidup.

• Ekstensifikasi, dan diversifikasi pada areal pengelolaan lahan khususnya sektor pertanian.

Referensi

Dokumen terkait

Air yang telah panas (lebih ringan) di dalam mesin akan naik ke bagian atas radiator [3] kemudian didinginkan dengan udara [1] dari kipas [2] akibatnya suhunya turun dan mengalir

Untuk menyelesaikan soal nomer 39 ini diperlukan pemahaman tentang diagram batang dan membaca diagram batang sehingga dapat ditentukan bahwa banyak siswa yang tidak tuntas

Tujuan penelitian : Menganalisis efektifitas teknik relaksasi nafas dalam untuk mengurangi dismenore di SMK Nusa Penida Medan Provinsi Sumatera Utara tahun 2013.. Metodologi

Berdasarkan penjelasan di atas maka peneliti akan lebih menitik beratkan pada dua bagian desain penelitian dengan dimensi waktu dan desain

Kobe University, NIH Thailand, Mahidol Univ, Osaka Univ (INiTha), AusAID Australia, UNAIDS, KPAN, KPAD Pemprov Jatim, KPAD Kodya Surabaya, Pusat Kesehatan TNI, RSPAD Gatot

Demikian Berita Acara Pembukaan (download) Penawaran File I ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat diketahui dan dipergunakan sebagaimana mestinya. Desfa

bahwa untuk melakukan penyesuaian jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Riset dan Teknologi sebagaimana diatur

Para ulama berpendapat yang dimaksud dengan perkataan "Allah memusnahkan riba" ialah Allah memusnahkan keberkatan harta riba itu karena akibat melakukan