• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN MOTIVASI ANGGOTA FKD DALAM PENGEMBANGAN DESA SIAGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO ARTIKEL. Oleh : ISNA AOZIANTI NIM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GAMBARAN MOTIVASI ANGGOTA FKD DALAM PENGEMBANGAN DESA SIAGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO ARTIKEL. Oleh : ISNA AOZIANTI NIM."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN MOTIVASI ANGGOTA FKD DALAM PENGEMBANGAN DESA SIAGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO

ARTIKEL

Oleh : ISNA AOZIANTI

NIM. 040112a022

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO

UNGARAN 2015

(2)

1

Gambaran Motivasi Anggota FKD Dalam Pengembangan Desa Siaga di Wilayah Kerja Puskesmas Sumowono

The Description of Village Health Forum Members’ Motivation in the Development of Desa Siaga (alert village) at Sumowono Health Center

Isna Aozianti 1, Luvi Dian Afriyani, S.SiT, M.KeS 2, Vistra Veftisia, S.SiT3 isnaaozianti@yahoo.com

Program Studi D III Kebidanan, STIKES Ngudi Waluyo

ABSTRAK

Program desa siaga sudah terbentuk sejak tahun 1960-an, dan pada tahun 2008 ditargetkan seluruh desa telah menjadi desa siaga, namun pada kenyataannya sampai saat ini target desa siaga belum bisa tercapai, faktor penghambat program desa siaga salah satunya dipengaruhi oleh kinerja anggota FKD, untuk mampu melakukan peran dan fungsinya, anggota FKD membutuhkan motivasi untuk meningkatkan kinerjanya dalam upaya pengembangan desa siaga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran motivasi anggota FKD dalam pengembangan desa siaga di Wilayah Kerja Puskesmas Sumowono.Desain penelitian menggunakan deskriptif dengan pendekatan cross sectional pada 37 anggota FKD di wilayah kerja Puskesmas Sumowono. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis univariat.

Hasil penelitian diperoleh motivasi anggota FKD berdasarkan faktor internal sebagian besar dalam kategori tinggi yaitu sejumlah 23 responden (62,2%), motivasi anggota FKD berdasarkan faktor eksternal sebagian besar dalam kategori rendah yaitu sejumlah 21 responden (56,8%), dan motivasi anggota FKD sebagian besar dalam kategori rendah yaitu sejumlah 17 responden (45,9%).

Diharapkan anggota FKD bisa lebih giat dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan kegiatan FKD dan dapat membagi waktunya untuk melaksanakan kegiatan FKD serta dapat meningkatkan kerja sama dengan sesama anggota FKD sehingga anggota FKD dapat mencapai prestasi kerja yang maksimal dan kepuasan kerja dalam melaksanakan tugasnya.

Kata kunci : Motivasi, Anggota FKD, Desa Siaga

(3)

2

ABSTRACT

The program of Desa Siaga (alert village) was formed in the 1960s and in 2002 this program had grew rapidly from 55 villages to be 300 villages, and in 2008, it had targeted the entire villages to be Desa Siaga (alert village). However, in fact recently this target has not been reached. It is indicated by the data from Semarang Health Office in which of 235 villages in the Semarang Regency there are 104 villages, which are still categorized as Pratama. The inhibiting factor of Desa Siaga (alert village) program is influenced by the performance of members of Village Health Forum (FKD). To implement the role and function, the members of FKD need motivation to improve their performance

in Desa Siaga (alert village) development efforts. The purpose of this study was to

find the description of the Village Health Forum members’ motivation in the development of Desa Siaga (alert village) at Sumowono Health Center.

This was a descriptive study with cross sectional approach in 37 members of FKD at Sumowono Health Center. The data sampling used total sampling technique. Questionnaires were used for data collection which had been tested by the management expert (content validity). The data analysis used univariate analysis.

The results of this study indicated that the motivation of the FKD members based on the internal factors was mostly in the high category as many as 23 respondents (62.2%), the motivation of the FKD member based on the external factors was mostly in the low category as many as 21 respondents (56.8%), and the motivation of the FKD members was mostly in the low category, as many as 17 respondents (45.9%).

For the FKD members are expected to improve their knowledge about the health and the efforts in developing the Desa Siaga (alert village) as well as to intensify the cooperation among the FKD members so that they can achieve the maximum performance and job satisfaction in performing their duties.

Keywords : Motivation, FKD members, Desa Siaga (alert village) Bibliographies : 20 (2004-2014)

PENDAHULUAN Latar Belakang

Visi pembangunan jangka panjang nasional atau Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 yang telah ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia adalah “INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR”.Upaya mewujudkan visi tersebut ditetapkan 8 (delapan) rencana pembangunan jangka panjang nasional yaitu salah satunya

adalah mewujudkan bangsa yang berdaya saing (Kementrian Perindustrian, 2014).

Untuk mampu mengatasi masalah tersebut, maka diperlukan

FKD sebagai wadah

mengembangkan sistem kesehatan desa (Pudiastuti, 2011).

Untuk mampu melakukan peran dan fungsinya, anggota FKD membutuhkan motivasi untuk meningkatkan kinerjanya dalam upaya pengembangan desa siaga (Hamzah B. Uno, 2013).

(4)

Berdasarkan laporan desa siaga puskesmas Sumowono tahun 2013 dari 16 desa terdapat 15 desa siaga strata pratama dan 1 desa siaga strata madya, adapun dari 16 FKD terdapat 1 FKD yang memiliki POKJA aktif, dan dari 16 desa terdapat 4 desa yang memiliki SK desa siaga (Laporan Desa Siaga Puskesmas Sumowono, 2013).

Berdasarkan fenomena diatas maka peneliti bermaksud melakukan penelitian untuk mengetahui gambaran motivasi anggota FKD dalam pengembangan desa siaga di wilayah kerja Puskesmas Sumowono.

Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Mengetahui gambaran motivasi anggota FKD dalam pengembangan desa siaga di Wilayah Kerja Puskesmas Sumowono.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran motivasi anggota FKD dalam pengembangan desa siaga di Wilayah Kerja Puskesmas Sumowono.

b. Mengetahui gambaran motivasi anggota FKD berdasarkan faktor internal dalam pengembangan desa siaga di Wilayah Kerja Puskesmas Sumowono.

c. Mengetahui gambaran motivasi anggota FKD berdasarkan faktor eksternal dalam pengembangan desa siaga di Wilayah Kerja Puskesmas Sumowono.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :

1. Bagi Masyarakat

Sebagai pendorong bagi masyarakat dan anggota FKD dalam meningkatkan motivasi untuk bersama-sama berperan aktif dalam membangun desa siaga.

2. Bagi Peneliti

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan Peneliti tentang metode penelitian, desa siaga, FKD, karakteristik anggota FKD meliputi umur, pendidikan, pekerjaan dan motivasi anggota FKD sehingga anggota FKD aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan FKD dalam upaya pengembangan desa siaga.

3. Bagi Instansi Pemerintah

Sebagai bahan masukan bagi Instansi Pemerintah dalam upaya pengembangan desa siaga melalui kontribusi dana atau anggaran di desa untuk menunjang kegiatan-kegiatan FKD.

4. Bagi peneliti Selanjutnya

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan Peneliti selanjutnya tentang metode penelitian, desa siaga, FKD, karakteristik anggota FKD yang meliputi umur, pendidikan, pekerjaan dan motivasi.

BAHAN DAN CARA

Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional, dilakukan di Wilayah kerja puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang pada 26 Maret-27 Maret 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota FKD

(5)

4

berdasarkan SK Kepala Desa di wilayah kerja Puskesmas Sumowono yang berasal dari 4 desa yaitu Desa Candigaron, Kemawi, Ngadikerso, dan Lanjan di wilayah kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang pada bulan Maret 2015 yang berjumlah 37 anggota FKD, sedangkan besar sampel yaitu sejumlah 37 responden. Teknik sampling yang digunakan ialah total

sampling. Data yang dikumpulkan

adalah data primer. Data primer diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh peneliti sesuai dengan jawaban responden. Penelitian ini menggunakan alat pengumpulan data yaitu Kuesioner. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat dengan distribusi frekuensi.

HASIL PENELITIAN

A. Karakteristik Responden

1. Umur

Berdasarkan tabel 1, dapat diketahui bahwa dari 37 responden sebagian besar berumur 20-35 tahun yaitu sejumlah 35 responden (94,6%).

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Anggota FKD di Wilayah Kerja Puskesmas Sumowono, Kab. Semarang, 2015

Umur Frekuensi Persentase

(%) 12-19 Tahun 20-35 Tahun > 35 Tahun 1 35 1 2,7 94,6 2,7 Jumlah 37 100 2. Pendidikan

Berdasarkan tabel 2, dapat diketahui bahwa dari 37 responden sebagian besar memiliki pendidikan tamatan SMP yaitu sejumlah 21 responden (56,8%).

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Anggota FKD di Wilayah Kerja Puskesmas Sumowono, Kab. Semarang, 2015

Pendidikan Frekuensi Persentase (%) Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA Tamat Perguruan Tinggi 4 21 11 1 10,8 56,8 29,7 2,7 Jumlah 37 100 3. Pekerjaan

Berdasarkan tabel 3, dapat diketahui bahwa dari 37 responden sebagian besar bekerja yaitu sejumlah 23 responden (62,2%).

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Anggota FKD di Wilayah Kerja Puskesmas Sumowono, Kab. Semarang, 2015

Pendidikan Frekuensi Persentase (%) Bekerja Tidak Bekerja 23 14 62,2 37,8 Jumlah 37 100 B.Analisis Univariat

1. Motivasi Berdasarkan Faktor Internal

Berdasarkan tabel 4, dapat diketahui bahwa motivasi anggota FKD berdasarkan faktor internal, sebagian besar dalam kategori tinggi yaitu sejumlah 23 responden (62,2%).

Tabel 4. Distribusi Frekuensi

Motivasi Anggota FKD

Berdasarkan Faktor Internal di

Wilayah Kerja Puskesmas

Sumowono, Kab. Semarang, 2015

Motivasi Berdasarkan Faktor Internal Frekuensi Persentase (%) Rendah Sedang Tinggi 12 2 23 32,4 5,4 62,2 Jumlah 37 100

(6)

2. Motivasi Berdasarkan Faktor Eksternal

Berdasarkan tabel 5, dapat diketahui bahwa motivasi anggota FKD berdasarkan faktor eksternal sebagian besar dalam kategori rendah yaitu sejumlah 21 responden (56,8%).

Tabel 5. Distribusi Frekuensi

Motivasi Anggota FKD

Berdasarkan Faktor Eksternal di

Wilayah Kerja Puskesmas

Sumowono, Kab. Semarang, 2015

Motivasi Berdasarkan Faktor Eksternal Frekuensi Persentase (%) Rendah Sedang Tinggi 21 11 5 56,8 29,7 13,5 Jumlah 37 100 3. Motivasi

Berdasarkan tabel 6, dapat diketahui bahwa motivasi anggota FKD sebagian besar dalam kategori rendah yaitu sejumlah 17 responden (45,9%).

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi Anggota FKD di Wilayah Kerja Puskesmas Sumowono, Kab. Semarang, 2015

Motivasi Frekuensi Persentase (%) Rendah Sedang Tinggi 17 6 14 45,9 16,2 37,8 Jumlah 37 100 PEMBAHASAN 1. Motivasi Anggota FKD

Berdasarkan Faktor Internal Dalam Pengembangan Desa Siaga di Wilayah Kerja Puskesmas Sumowono

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai motivasi yang tinggi berdasarkan faktor internal yaitu

sejumlah 23 responden (62,2%) yang disebabkan karena harapan pribadi, kepuasan kerja, persepsi mereka mengenai diri sendiri, prestasi kerja yang dihasilkan, dan pengetahuan.

31 reponden (83,8%) menjalankan tugas FKD dengan sungguh-sungguh tanpa mengharapkan sesuatu apapun. Hal ini dapat dilihat dari 23 responden (100%) mengatakan saya selalu datang dalam kegiatan FKD tanpa berharap untuk lebih dikenal oleh masyarakat. Hal ini memang sesuai dengan teori Siagian (2012), harapan pribadi adalah sesuatu yang ingin diraih atau kenyataan yang akan terjadi pada waktu yang akan datang.

28 responden (75,7%) merasa kegiatan FKD menyenangkan dan dapat menambah pengalaman sehingga mereka merasa aman dan nyaman dalam melaksanakan kegiatan FKD. Hal ini dapat dilihat dari 23 responden (100%) mengatakan saya merasa aman dan nyaman dalam mengerjakan pekerjaan sebagai anggota FKD. Hal ini memang sesuai dengan teori Hasibuan (2014), kepuasan kerja merupakan suatu dorongan afektif yang muncul dalam diri individu untuk mencapai tujuan yang diinginkan dari suatu perilaku.

Sejumlah 31 reponden (83,8%) merasa bertanggung jawab akan tugas mereka sebagai anggota FKD sehingga mereka aktif mengikuti kegiatan FKD. Hal ini dapat dilihat dari 22 responden (95,6%) mengatakan saya datang dalam kegiatan FKD karena tanggung jawab sebagai anggota FKD. Hal ini memang sesuai dengan teori Hasibuan (2014), persepsi seseorang mengenai diri sendiri

(7)

6

adalah seseorang termotivasi atau tidak untuk melakukan sesuatu banyak tergantung pada proses kognitif berupa persepsi.

2. Motivasi Anggota FKD

Berdasarkan Faktor Eksternal Dalam Pengembangan Desa Siaga di Wilayah Kerja Puskesmas Sumowono

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai motivasi yang rendah berdasarkan faktor eksternal yaitu sejumlah 21 responden (56,8%) yang disebabkan karena kelompok kerja, lingkungan kerja, gaji, dan dukungan keluarga.

20 responden (54,0%) merasa adanya koordinasi yang kurang pada kelompok kerja dalam kegiatan FKD sehingga mereka tidak menyelesaikan tugas FKD dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari 16 responden (76,1%) mengatakan saya tidak menyelesaikan tugas FKD dengan baik karena tidak adanya kerja sama dengan sesama anggota FKD. Hal ini memang sesuai dengan teori Hasibuan (2014), kelompok kerja adalah sekumpulan orang yang terdiri atas 2 orang atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama, mempunyai kepentingan sama, saling bekerjasama, saling berhubungan, memiliki rasa ikut bertanggung jawab, saling tergantung satu dengan lainnya.

Sedangkan 18 responden (48,6%) tidak giat mengikuti kegiatan FKD karena tidak ada imbalan dalam pelaksanaan kegiatan FKD. Hal ini dapat dilihat dari 15 responden (71,4%) mengatakan saya malas mengikuti kegiatan FKD karena tidak ada imbalan dalam kegiatan FKD. Hal ini memang

sesuai dengan teori Notoatmodjo (2010), gaji adalah imbalan jasa yang diberikan secara teratur atas prestasi kerja yang diberikan kepada seseorang pegawai yang dapat mendorong individu untuk berperilaku dalam mencapai tujuan.

Adapun 22 responden (59,4%) tidak giat mengikuti kegiatan FKD karena kurangnya dukungan dari keluarga. Hal ini dapat dilihat dari 14 responden (66,7%) mengatakan saya tidak ikut dalam kegiatan FKD karena tidak ada dukungan dari keluarga. Hal ini memang sesuai dengan teori Kuncoro (2009), dukungan keluarga adalah persepsi seseorang bahwa dirinya menjadi menjadi bagian dari jaringan sosial yang didalamnya tiap anggotanya saling mendukung.

3. Motivasi Anggota FKD Dalam Pengembangan Desa Siaga di Wilayah Kerja Puskesmas Sumowono

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi anggota FKD dalam pengembangan desa siaga sebagian besar dalam kategori rendah yaitu sejumlah 17 orang (45,9%) disebabkan oleh motivasi berdasarkan faktor eksternal.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi anggota FKD dalam pengembangan desa siaga sebagian kecil dalam kategori tinggi yaitu sejumlah 14 orang (37,8%) disebabkan oleh motivasi berdasarkan faktor internal.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi anggota FKD dalam pengembangan desa siaga sebagian besar dalam kategori rendah memiliki pendidikan tamat SMP sejumlah 15 orang (60,0%) dikarenakan anggota FKD yang

(8)

memiliki pendidikan rendah akan memiliki motivasi yang rendah karena kurangnya pengetahuan tentang kegiatan FKD dalam pengembangan desa siaga.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi anggota FKD dalam pengembangan desa siaga sebagian besar dalam kategori rendah terjadi pada responden yang berumur 20-35 tahun, yaitu sejumlah 15 orang (42,9%) dikarenakan anggota FKD yang berusia 20-35 tahun akan lebih termotivasi untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang menurut mereka lebih menarik dibandingkan dengan mengikuti kegiatan FKD yang monoton.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi anggota FKD dalam pengembangan desa siaga sebagian besar dalam kategori rendah yaitu terjadi pada responden yang bekerja sejumlah 12 orang (52,2%) dikarenakan anggota FKD yang bekerja akan lebih mementingkan pekerjaannya dibandingkan dengan kegiatan FKD karena tidak ada imbalan dalam kegiatan tersebut. Hal ini terlihat dari jawaban responden sejumlah 15 orang (71,4%) mengatakan malas untuk mengikuti kegiatan FKD karena tidak ada imbalan dalam kegiatan tersebut.

PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka peneliti dapat menyimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Gambaran motivasi anggota FKD berdasarkan faktor internal dalam pengembangan desa siaga di wilayah kerja Puskesmas Sumowono

sebagian besar dalam kategori tinggi yaitu sejumlah 23 responden (62,2%).

2. Gambaran motivasi anggota FKD berdasarkan faktor eksternal dalam pengembangan desa siaga di wilayah kerja Puskesmas Sumowono sebagian besar dalam kategori rendah yaitu sejumlah 21 responden (56,8%).

3. Gambaran motivasi anggota FKD dalam pengembangan desa siaga di wilayah kerja Puskesmas Sumowono sebagian besar dalam kategori rendah yaitu sejumlah 17 orang (45,9%).

B. Saran

1. Bagi Anggota FKD

Diharapkan anggota FKD bisa lebih giat dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan kegiatan FKD dandapat membagi waktunya untuk melaksanakan kegiatan FKD serta dapat meningkatkan kerja sama dengan sesama anggota FKD sehingga anggota FKD dapat mencapai prestasi kerja yang maksimal dan kepuasan kerja dalam melaksanakan tugasnya.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan Peneliti selanjutnya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk penelitian yang terkait dengan pengembangan desa siaga yang dikaitkan dengan kinerja anggota FKD.

3. Bagi Instansi Pemerintah Tingkat Desa

(9)

8

Diharapkan Instansi Pemerintah Tingkat Desa melakukan refreshing FKD untuk dapat membangkitkan semangat anggota FKD dalam menjalankan tugasnya sehingga anggota FKD dapat lebih terdorong dan lebih bersemangat untuk menjalankan tugasnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Syahroni. (01 November 2010). Biro Perencanaan Kementrian Perindustrian.

(http://rocana.kemenperin.go.

id/index).

Arikunto, Suharsimi. (2010).

Prosedur Penelitian. Jakarta:

PT Rineka Cipta.

Arini H. (2012). Mengapa Seorang

Ibu Harus Menyusui?.

Jogjakarta: Flashbooks. Departemen Kesehatan RI. (2009).

Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Bidang

Kesehatan 2005-2025.

Jakarta.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2014). Pedoman

Penentuan Strata

Desa/kelurahan Siaga Aktif

Provinsi Jawa Tengah.

Semarang.

Hasibuan, Malayu S.P. (2014).

Organisasi dan Motivasi.

Jakarta: PT Bumi Aksara. Hidayat, A Aziz Alimul. (2010).

Metode Penelitian Kebidanan

dan Teknik Analisa Data.

Jakarta: Salemba Medika. Keputusan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia. (2010).

Pedoman Umum

Pengembangan Desa dan

Kelurahan Siaga Aktif.

Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan.

Kuncoro. (2009). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan

Perilaku Minum-Minuman

Remaja Desa Sambirejo,

Kecamatan Plupuh,

Kabupaten Sragen Tahun

2002. Skripsi. UNIMUS. Semarang. Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Notoatmodjo, Soekidjo. (2005).

Pengetahuan Sikap dan

Perilaku Manusia.

Yogyakarta: Nuha Medika. Padila. (2014). Keperawatan

Maternitas. Yogyakarta:

Nuha Medika.

Pudiastuti, Dewi Ratna. (2011).

Kebidanan Komunitas.

Yogyakarta: Nuha Medika. Sardiman, AM. (2004). Interkasi dan

Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Setiawan, Ari dan Saryono. (2011).

Metodologi Penelitian

Kebidanan DIII, DIV, S1, dan S2. Yogyakarta: Nuha Medika.

Siagian, Sondang P. (2012). Teori

Motivasi dan Aplikasinya.

Jakarta: PT Rineka Cipta. Sulistyorini, Cahyo ismawati dkk.

(2010). Posyandu dan Desa

Siaga. Yogyakarta: Nuha

Medika

Syafrudin dan Hamidah. (2012).

Kebidanan Komunitas.

Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Uno, Hamzah B. (2013). Teori

Motivasi dan Pengukurannya.

Referensi

Dokumen terkait

2) Perforasi : Perforasi uterus pada kerokan dapat terjadi terutama pada uterus dalam posisi hiperretrofleksi. Jika terjadi peristiwa ini, penderita perlu

Sehubungan dengan rencana penunjukan akuntan publik untuk memeriksa laporan keuangan dari PT PETA tahun buku 2012, bersama ini kami sampaikan Proposal Audit

Pelatihan : Bab I Bahan Bangunan Kayu Yang Memenuhi Kualitas Untuk Bekisting Dan Perancah.. 1.1 Sifat kayu yang menguntungkan

Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan timbunan adalah sesuai dengan material dilokasi yang telah dipadatkan, memenuhi spesifikasi teknik, garis, lereng serta tebal seperti

Keterampilan 5M ini juga sesuai dengan hasil penelitian dari Siti lutfiyah dkk pada kelas VIII SMP Negeri 4 Singaraja bahwa guru melaksanakan pendekatan saintifik dalam

Retensi siswa juga lebih baik pada kelompok pengguna wacana multimedia karena keunggulan multimedia sebagaimana yang dikemukakan Arsyad 14 dapat mengakomodasi siswa yang

Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SDN Candi Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali semester II tahun pelajaran 2015/2016 disebabkan cara

Dilihat dari tabel di atas bahwa materi ajar yang paling dibutuhkan oleh peserta didik pada pembelajaran membaca adalah teks yang digunakan untuk memahami ide dan