ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI PADA NY.M DI RUANG DAHLIA
RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Ujian Komprehensif Jenjang pendidikan Diploma III Keperawatan
Disusun oleh: Annisa Shohwatul Islam
A01301722
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
i
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI PADA NY.M DI RUANG DAHLIA
RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Ujian Komprehensif Jenjang pendidikan Diploma III Keperawatan
Disusun oleh: Annisa Shohwatul Islam
A01301722
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
iv
Program Studi DIII Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong KTI, Agustus 2016
Annisa Shohwatul Islam¹, Bambang Utoyo², M. Kep.
ABSTRAK
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI PADA NY.M DI RUANG DAHLIA RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN
Latar Belakang: Oksigenasi merupakan proses penambahan oksigen dalam tubuh yang dilakukan secara alami dengan bernafas. Ketika oksigen yang masuk kedalam tubuh tidak cukup atau terhambat akan menyababkan gangguan pada kebutuhan oksigenasi salah satunya pada bersihan jalan nafas. Untuk menanganinya perlu dilakukan tindakan-tindakan yang dapat mengatasi gangguan pada jalan nafas tersebut, salah satunya dengan cara tehnik pursed lips breathing.
Tujuan Penulisan: penulis mampu memberikan gambaran tentang asuhan keperawatan dengan masalah pemenuhan kebutuhan oksigenasi dengan gangguan bersihan jalan nafas pada pasien Bronkopneumonia.
Pembahasan: Masalah keperawatan yang muncul yaitu ketidakefektifan bersihan jalan nafas dan defisiensi pengetahuan. Intervensi dan Implementasi yang sudah dilakukan salah satunya yaitu mengajarkan batuk efektif, latihan nafas dalam, mendiskusikan tingkat pemahaman pasien dan keluarga, memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit bronkopneumonia, selain itu juga ditemukan inovasi untuk mengatasi masalah bersihan jalan nafas yaitu dengan cara tehnik pursed lips breathing.
Kesimpulan: Evaluasi yang dilakukan selama tiga hari, tentang masalah prioritas yaitu bersihan jalan nafas tidak efektif yaitu dengan cara batuk efektif dan tehnik
pursed lips breathing, hasilnya pasien sudah mampu melakukan batuk efektif tetapi belum optimal dikarenakan belum terbiasa. Masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas belum teratasi, dikarenakan pasien dengan penyakit bronkopneumonia membutuhkan waktu yang intensif untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Kata Kunci: oksigenasi, asuhan keperawatan, bronkopneumonia, pursed lips breathing
1. Mahasiswa DIII Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
v
Diploma III Of Nursing Program
Muhammadiyah Health Science Institute Of Gombong Nursing Care Report, August 2016
Annisa Shohwatul Islam¹, Bambang Utoyo², M. Kep.
ABSTRACT
MEETING THE NEEDS OF NURSING OXYGENATION TO Mrs.M IN THE DAHLIA WARD Dr.SOEDIRMAN OF KEBUMEN way of pursed lips breathing technique.
Purpose: The author is able to provide a snapshot of nursing care to the fulfillment oxygenation problems with impaired airway clearance in patients with bronchopneumonia.
Discussion: Problems that arise are nursing ineffective airway clearance and knowledge deficiency. Intervention and Implementation already done one of which is taught to cough effectively, teach breath in the exercises, discuss the level of understanding of patients and families, providing health education about the disease of bronchopneumonia, but it also found innovation to overcome the problem of clearance of the airway that is by techniques pursed lips breathing , Conclusion: Evaluation conducted over three days, on priority issues, namely ineffective airway clearance is by way of an effective cough and breathing techniques pursed lips, the outcome of patients are able to do effective cough but not optimal because not familiar. Airway clearance ineffectiveness problem is not resolved, because patients with disease of bronchopneumonia takes time intensive to overcome these problems.
Keywords: oxygenation, nursing care, bronchopneumonia, pursed lips breathing 1. University student Diploma III of Nursing Muhammadiyah Health Science
Institute of Gombong.
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Hasil Uji Komprehensif ini yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi pada Ny.M di Ruang Dahlia RSUD Dr.Soedirman Kebumen”
Maksud penulis membuat laporan ini adalah untuk melaporkan hasil ujian komprehensif dalam rangka tahap akhir jenang Pendidikan Diploma III Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
Terwujudnya Laporan Hasil Uji Komprehensif ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang kami tujukan kepada:
1. Bapak M. Madkhan Anis, S.Kep.Ners, selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
2. Bapak Sawiji, S.Kep.Ns, M.Sc selaku Ketua Prodi Diploma III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombongyang telah memberikan kebijakannya.
3. Bapak Bambang Utoyo M. Kep selaku Dosen pembimbing Karya Tulis Ilmiah yang telah meluangkan waktu, pemikiran serta dengan sabar memberikan bimbingan dan saran-sarannya.
4. Ibu Herniyatun M.Kep, Sp.Mat selaku penguji dan pembimbing post sidang yang telah meluangkan waktu untuk memberikan saran dan masukan.
vii
6. Abahku Warisno dan Ibuku Wagiyah, saudara perempuanku (mba iis, mba ulva, mba tikah), keponakan-keponakanku yang pinter-pinter (Amrina, Yusuf, Alzam) dan seluruh saudara yang selalu mendukung dan memberi semangat dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini. Terimakasih atas semua pengorbanan, kasih sayang dan doa yang telah diberikan.
7. Ny. M beserta keluarga yang telah berkenan untuk bekerjasama dengan penulis selama melaksanakan asuhan keperawatan.
8. Sahabat seperjuangan Ferina Nuriasih, Anggun Kusuma Dewi, Ati Setya N, Anis Listianingsih, dan Ahkyen Nurhanifah. Terimakasih sudah bersedia menjadi motivator, sudah bersedia membantu dan saling menyemangati satu sama lain dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini. Besok kita wisuda bareng coy hha.
9. Teman terdekatku R.A terimakasih selalu menyemangati.
10. Sahabatku Tersayang Dinasti yang telah bersama selama 6tahun (Putri, Fatimah, Lukky, Tami) yang sudah menyemangatiku dari jauh.
11. Teman- teman seperjuangan angkatan 2013 khususnya kelas 3A, Arin Dwi Ismawati, Desi Irawati, Alfi Mufidah, Alifatun Khasanah, Esti Dwi Fitriasih, Fitroh Anggraeni, terimakasih atas kebersamaan kita selama 3tahun ini. 12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan saran sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan Hasil Uji Komprehensif ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi bentuk maupun isinya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan dan penyempurnaan laporan ini.
Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Gombong Agustus 2016
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ... ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... iii
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Tujuan Penulisan ... 5
C. Manfaat penulisan ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Kebutuhan Dasar Oksigenasi ... 7
B. Management Bersihan Jalan Nafas ... 14
C. Tehnik Pursed Lips Breathing ... 20
BAB III RESUME KEPERAWATAN A. Pengkajian ... 24
B. Analisa Data ... 27
C. Intervensi, Implementasi, dan Evaluasi ... 28
BAB IV PEMBAHASAN A. Asuhan Keperawatan ... 32
B. Analisa Tindakan Inovasi Keperawatan ... 40
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 42
B. Saran ... 43
DAFTRAR PUSTAKA ... 44
1
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Peningkatan kesehatan mencakup berbagai penyakit dan melindungi kesehatan. Meningkatkan kesehatan dan menyediakan pelayanan kesehatan merupakan fungsi utama yang vital peran perawat dalam meningkatkan kesehatan dalam perawatan utama mempunyai tiga komponen utama. Pertama, kesehatan merupakan hak asazi manusia yang perlu ditingkatkan guna kepentingan kesehatan seseorang itu sendiri. Gaya hidup yang sehat mempengaruhi tingkat kesehatan individu. Kedua, gangguan dan ketidakmampuan dapat menyebabkan kerugian bagi individu, keluarga, maupun masyarakat. Hal ini dapat dicegah dengan dengan cara deteksi dini terhadap penyakit atau factor resiko tentang penyebab penyakit. Ketiga, pelayanan kesehatan tidak hanya menetapkan diagnosa dan tindakan mengobati penyakit tetapi juga melakukan rehabilitatif atau pengembalian kembali klien, individu, dan masyarakat yang mengalami gangguan penyakit ke keadaan optimal. Potter & Perry (2006)
Saputra (2013) menemukan oksigenasi merupakan proses penambahan oksigen (O2) kedalam sistem kimia atau fisika. Penambahan oksigen dalam tubuh
dilakukan secara alami dengan bernafas. Sistem tubuh yang berperan adalan sistem pernafasan
Oksigenasi adalah proses penambahan oksigen ke dalam system kimia atau fisika, yang merupaka gas yang tidak berwarna dan berbau yang sangat dibutuhkan untuk metabolism sel. Sebagai hasilnya muncullah karbondioksida, energy, dan air. Akan tetapi penembahan karbondioksida di atas batas normal dalam tubuh akan memberikan dampak yang cukup buruk dalam aktifitas sel Iqbal (2007)
2
menyebabkan kebutuhan oksigenasi tidak adekuat. Secara garis besar gangguan oksigenasi ada tiga macam yaitu : gangguan pada irama nafas isufisiensi. Gangguan pada oksigenasi salah satunya dapat mempengaruhi bersihan jalan nafas.
Menurut Herdman (2013) ketidakefektifan bersihan jalan nafas merupakan ketidakmampuan untuk membersihkan obstruksi pada jalan nafas (mis : sekret) dalam mempertahankan jalan nafas.
Bersihan jalan nafas tidak efektif merupakan suatu keadaan ketika seseorang individu mengalami suatu ancaman yang nyata pada status pernafasan sehubungan dengan tidak mampunya untuk batuk secara efektif. Lynda & Carpenito (2006). Penyebab dari ketidakefektifan bersihan jalan nafas ini adalah obstruksi jalan nafas pada saluran pernafasan ini dapat disebabkan karena adanya sekresi yang kental atau berlebihan, dapat juga karena infeksi pada saluran pernafasan. Bersihan jalan nafas tidak efektif merupakan salah satu masalah keperawatan pada penyakit saluran pernafasan misalnya Bronkopneumonia. Bronkopneumonia merupakan salah satu penyakit gangguan pernafasan yang umum ditemukan pada bayi dan anak – anak yang megancam jiwa. Pada tahun 2015 bulan Maret sampai bulan Mei tercatat 25 anak yang terserang penyakit bronkopeumonia di Rumah sakit Muhammadiyah Surabaya. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama di Negara berkembang termasuk Indonesia. Sebanyak 80% penyakit pada anak berkaitan dengan infeksi saluran pernafasan (Wong, 2009). Salah satu penyakit infeksi saluran pernafasan tersebut adalah bronchopneumonia yang merupakan pembunuh utama di Indonesia (UNICEF, 2012).
3
pada balita di jawa timur, tahun 2013 sebanyak 1,80% dan tahun 2007 sebanyak 1,55%, hal ini menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan pada kasus pneumonia di provinsi Jatim (Riskesdas, 2013).
Ada beberapa tindakan keperawatan untuk menanganani penyakit bronkopneumonia khususnya untuk menangani bersihan jalan nafas salah satunya yaitu dengan latihan nafas dalam dan batuk efektif. Selain dengan terapi non farmakologis ada juga terapi farmakologis yang dapat mengatasi berisihan jalan nafas yaitu Antibiotik awal (dalam 24 – 72 jam) pertama.
Umur 1-2 bl : Ampisilin + aminoglikosida (gentamisin), kalau respons baik dilanjutkan 10 – 14 hari.
Umur > 2 bl : Penisilin/ampisilin + klorafenikol, kalau respons baik dilanjutkan sampai dengan 3 hari klinis sembuh (biasanya cukup 5 – 7 hari) Menurut Nugroho (2011) batuk efektif adalah salah satu upaya untuk mengeluarkan sekret untuk menjaga paru-paru agar tetap bersih selain dengan memberikan tindakan nebulizer. Tindakan ini bertujuan untuk membersihkan sekresi yang menyumbat pada jalan nafas, tindakan ini juga bertujuan untuk meningkatkan ekspansi paru, mobilisasi paru, dan mencegah efek samping dari banyaknya sekret yang menumpuk seperti pada pneumonia, bronkopneumonia, atelectasis, dan demam.
Dengan batuk efektif pasien tidak harus mengeluarkan banyak tenaga dalam mengeluarkan sekret. Caranya sebelum pasien melakukan tindakan batuk efektif ini pasien dianjurkan untuk meminum air hangat terlebih dahulu selanjutnya pasien dianjurkan untuk menarik nafas dalam yang dilakukan tiga kali. Setelah menarik nafas dalam yang ketiga pasien dianjurkan untuk membatukkan yang kuat. Depkes (2007).
4
pernafasan, maka tindakan yang harus segera dilakukan yaitu mobilisasi sputum dengan cara batuk efektif (Pranowo, 2008)
Selain dengan batuk efektif cara untuk mengatasi bersihan jalan nafas yaitu dengan tehnik pursed lips breathing. Pursed Lip Breathing Exercise adalah suatu latihan bernafas yang terdiri dari dua mekanisme yaitu inspirasi secara dalam serta ekspirasi aktif dalam dan panjang. Proses ekspirasi secara normal merupakan proses mengeluarkan nafas tanpa menggunakan energi berlebih. Bernafas Pursed Lip Breathing Exercise melibatkan proses ekspirasi secara panjang. Ekspirasi secara panjang tentunya akan meningkatkan kekuatan kontraksi otot intra abdomen sehingga tekanan intra abdomen meningkat melebihi pada saat ekspirasi pasif. Tekanan intra abdomen yang meningkat lebih kuat lagi tentunya akan meningkatkan pergerakan diafragma ke atas membuat rongga thorak semakin mengecil. Rongga thorak yang semakin mengecil ini menyebabkan tekanan intra alveolus semakin meningkat sehingga melebihi tekanan udara atmosfer. Kondisi tersebut akan menyebabkan udara mengalir keluar dari paru ke atmosfer. Ekspirasi yang panjang saat bernafas Pursed Lip Breathing Exercise juga akan menyebabkan obstruksi jalan nafas dihilangkan sehingga resistensi pernafasan menurun. Penurunan resistensi pernafasan akan memperlancar udara yang dihirup dan dihembuskan sehingga akan mengurangi sesak nafas (Smeltzer, 2008).
Berdasarkan hal tersebut, gangguan oksigenasi pada pasien dapat diatasi dengan proses pengelolaan asuhan keperawatan secara optiml dan fokus pengkajian pada kebutuhan oksigenasi, penulis juga tertarik untuk mengangkat karya tulis ilmiah tentang penyakit bronkopneumonia, dan penulis mengambil
kasus “Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi pada Ny.M
dengan Bronkopneumonia di Kamar C3 Ruang Dahlia RSUD Dr.Soedirman
5
B. TUJUAN PENULISAN 1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah menjelaskan asuhan keperawatan yang diberikan pada klien dengan kebutuhan oksigenasi di Ruang Dahlia RSUD Dr. Soedirman Kebumen.
2. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus penulisan karya ilmiah ini adalah:
a. Memaparkan hasil pengkajian pada kasus kebutuhan oksigenasi b. Memaparkan hasil pengkajian pada kasus kebutuhan oksigenasi
c. Memaparkan hasil analisa data dari hasil pengkaian dan menentukan prioritas diagnosa keperawatan.
d. Memaparkan rencana tindakan yang akan di berikan kepada pasien sesuai prioritas diagnosa.
e. Memaparkan hasil implementasi atau tindakan yang telah dilakukan sesuai dengan rencana tindakan pada pasien.
f. Memaparkan evaluasi tindakan yang telah dilakukan pada pasien dengan kasus kebutuhan oksigenasi.
C. MANFAAT PENULISAN a. Manfaat keilmuan
1. Diharapkan karya tulis ilmiah ini menjadi tambahan ilmu bagi pasien dan keluarga dalam perawatan dirumah atau kekambuhan pasien dengan Bronkopneumonia
2. Sebagai tambahan pengetahuan teori keperawatan khususnya pada kasus Bronkopneumonia
3. Sebagai ilmu pengetahuan kepada masyarakat tentang cara pencegahan penyakit Bronkopneumonia.
6
b. Manfaat aplikatif
1. Diharapkan pasien dan keluarga dapat melakukan perawatan di rumah untuk mencegah kekambuhan
2. Dapat memberikan gambaran tentang tindakan keperawatan yang tepat yang dapat dilakukan pada pasien dengan Bronkopneumonia 3. Dapat menjadi masukan bagi Rumah sakit sehingga dapat
memberikan asuhan keperawatan yang tepat pada pasien Bronkopneumonia.
4. Dapat menjadi tambahan ilmu pengetahuan pada masyarakat sehingga masyarakat dapat melakukan pencegahan agar tidak terjadi penyakit tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi, (2008).Oksigenasi Dalam suatu keperawatan. Jurnal Keperawatan Rufalah Volume 1 Sumatra Utara
Asmadi, (2008). Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien, Jakarta : Salemba Medika
Carpenito, (2006). Diagnosa Keperawatan Edisi 8. Jakarta EGC
Herdman, H.T. (2013). NANDA International Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2012-2014, Jakarta: EGC
Iqbal, W. (2007). Buku Ajar Kebutuhan dasar Manusia. Jakarta: EGC
Muttaqin,Arif. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Imunologi. Jakarta: Salemba Medika
Nugroho, Y.A., Kristianti, E. (2011). Batuk efektif dalam Pengeluaran Dahak pada Pasien dengan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas di Instalasi Rehabilitasi medik Rumah Sakit Baptis Kediri. Jurnal STIKES RS. Baptis Kediri. Volume 4, No. 2, Desember 2012
Potter, P.A, Perry, A.G. (2006). Buku Ajar Fundamental keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik. Komalasari, R (Alih Bahasa), Jakarta: EGC
Pranowo, (2008). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Edisi 4. Salemba Medika: Jakarta
Saputra, Lyndon. (2013). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Binarupa Aksara