• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KERJA KERAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI BAGIAN TUBUH TUMBUHAN MELALUI METODE DISCOVERY STRATEGY DI KELAS IV SD NEGERI 08 BANTARBOLANG - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN KERJA KERAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI BAGIAN TUBUH TUMBUHAN MELALUI METODE DISCOVERY STRATEGY DI KELAS IV SD NEGERI 08 BANTARBOLANG - repository perpustakaan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

sosial seseorang dipengaruhi oleh sesuatu lingkungan yang terpimpin

(khususnya di sekolah) sehingga dapat mencapai kecakapan sosial dan

mengembangkan kepribadiannya misalnya mengembangkan sikap siswa

menjadi lebih baik.

Pelaksanaan pendidikan hendaknya disesuaikan dengan situasi

masyarakat yang selalu berubah, tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan

masa kini, akan tetapi membahas masa depan untuk mengantisipasi

perubahan yang akan terjadi didalam dunia pendidikan. Pendidikan

hendaknya melihat jauh ke depan dan memikirkan apa yang akan dihadapi

peserta didik di masa yang akan datang. Pada dasarnya pendidikan dapat

dilihat sebagai proses sekaligus sebagai tujuan. Asumsi dasar tersebut

memandang pendidikan dipandang sebagai bentuk kegiatan dalam

masyarakat untuk mewujudkan manusia seutuhnya dan berlangsung

sepanjang hayat. Sebagian besar ahli pendidikan menempatkan filosofi

pendidikan sebagai upaya untuk membangun peradaban. Pendidikan juga

merupakan proses bantuan yang diberikan secara sadar dan terencana untuk

(2)

beradaptasi secara kreatif atau bersosialisasi secara mudah dengan lingkungan

serta berbagai perubahan yang terjadi.

Belajar mengajar yang menyenangkan tentunya sangat dibutuhkan oleh

peserta didik, karena peserta didik akan cepat memahami apabila merasa

dirinya senang. Hal inilah yang perlu menjadi perhatian guru untuk senantiasa

menanamkan kerja keras siswa dalam proses pembelajaran sehingga akan

tercipta situasi yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran. Akan

tetapi untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan seperti yang

diharapkan bukanlah hal yang mudah, karena tentunya terdapat kendalaS

kendala di dalam proses belajar mengajar tersebut. Berdasarkan pengamatan

pembelajaran IPA di sekolah dasar masih menunjukan sejumlah kelemahan,

misalnya siswa masih malas untuk mengerjakan tugas, tidak adanya kerja

keras ketika mengerjakan soal dan kurangnya keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran berlangsung seperti di SD Negeri 08 Bantarbolang.

Pembelajaran pada dasarnya adalah suatu proses terjadinya interaksi

guru dan siswa melalui kegiatan terpadu dari dua bentuk kegiatan, yaitu

proses belajar siswa dan proses mengajar guru. Titik berat proses belajar

mengajar adalah kegiatan belajar siswa, sedangkan peran guru sangat

ditekankan dalam memfasilitasi siswa dalam belajar. Guru dituntut untuk

lebih dinamis dalam mengajar sehingga dapat memacu siswa untuk lebih aktif

dalam belajar. Dalam kenyataannya, pendidikan di Indonesia belum

sepenuhnya menerapkan sistem pembelajaran yang demikian. Guru belum

(3)

inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM) secara maksimal,

terutama dalam mengajar mata pelajaran eksak seperti IPA. Umumnya, guru

masih menggunakan pendekatan tradisional dalam aktivitas pembelajaran.

Guru mendominasi bertindak sebagai subjek dan satuSsatunya pusat informasi

dan pengetahuan, sedangkan anak sebagai objek yang harus diisi.

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu

mata pelajaran yang diberikan di tingkat sekolah dasar (SD). Dalam

kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) menempatkan pembelajaran

IPA sebagai salah satu komponen penting dalam rangka menumbuhkan

kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah. Oleh karena itu

pembelajaran IPA di SD ini menekankan pada pemberian pengalaman secara

langsung melalui pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah

sehingga siswa dapat memahami konsep dengan lebih baik dan berkualitas.

Guru sebagai pelaksanaan pembelajaran dituntut untuk menyediakan dan

memperkaya pengetahuan atau pengalaman belajar siswa dalam

meningkatkan proses dan hasil belajar siswa.

Pembelajaran IPA dipandang sebagai suatu proses aktif yang

mengarahkan siswa untuk bekerja keras dan berbuat sehingga memiliki

pemahaman dan pengetahuan lebih dalam yang dapat diaplikasikannya dalam

kehidupan sehariShari, tetapi pada kenyataannya hal yang sering kita temukan

di sekolah adalah masih banyak mata pelajaran IPA yang belum dilaksanakan

secara optimal. Di SD Negeri 08 Bantarbolang dalam pembelajaran IPA

(4)

wawancara dengan guru kelas IV, rendahnya prestasi belajar peserta didik

disebabkan karena kurangnya kerja keras dalam proses pembalajaran,

terutama pada mata pelajaran IPA. Dari sinilah muncul kendalaSkendala lain,

diantaranya peserta didik sering berbicara sendiri, gaduh didalam kelas, tidak

memperhatikan penjelasan guru, enggan untuk bertanya, sehingga

menyebabkan kurangnya pemahaman pada materi yang telah diajarkan. Dari

hasil observasi dalam proses pembelajaran, siswa masih pasif dan hanya

bersifat sebagai penerima materi yang disampaikan oleh guru. Mereka tidak

berani melibatkan diri di dalam proses pembelajaran. Akibat dari kurangnya

aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, siswa menjadi kurang paham akan

materi yang disampaikan oleh guru sehingga tujuan pembelajaran yang

diharapkan tidak tercapai.

Hal ini menyebabkan nilai hasil pelajaran IPA masih sangat rendah, ini

terbukti dari hasil ulangan siswa kelas IV semester 1 tahun 2012/2013 di SD

Negeri 08 Bantarbolang pada materi bagian tubuh tumbuhan masih banyak

siswa yang belum tuntas sesuai KKM yang di tentukan yaitu 75. Berikut

adalah tabel kondisi awal siswa.

Tabel 1.1 Kondisi Awal Siswa

& & ! !> ! " ) % $ ! " ) %

32 siswa 4 28

Dari 32 siswa kelas IV SD Negeri 08 Bantarbolang ada 28 siswa yang

(5)

yang tuntas. Dapat disimpulkan bahwa rendahnya kerja keras dan prestasi

belajar IPA siswa terjadi karena beberapa faktor diantaranya sebagai berikut:

1. Kegiatan pembelajaran masih menggunakan metode ceramah.

2. Kegiatan pembelajarannya masih berpusat pada guru bukan pada siswa

sehingga yang aktif guru saja.

3. Siswa kurang berani menyampaikan pendapat dan bertanya kepada

gurunya tentang materi pembelajaran yang disampaikan dan yang belum

dikuasai.

4. Siswanya kurang memperhatikan guru saat menyampaikan materi

pelajarannya.

5. Kurangnya sarana dan prasarana (media, alat peraga, laboraturium

sederhana).

6. Siswa masih bermalasSmalasan saat mengerjakan soal.

7. Siswa masih pasif saat proses pembelajaran berlangsung.

Melihat kenyataan ini perlu dicari alternatif pembelajaran dengan

pendekatan dan metode yang dapat meningkatkan kerja keras dan prestasi

belajarnya. Memilih metode yang tepat sesuai dengan materi pembelajaran

sangat penting untuk dilakukan, karena penerapan metode yang tidak sesuai

tidak akan menguntungkan dalam kegiatan belajar mengajar. Metode

strategi penemuan yang dianggap paling sesuai untuk

mengatasi permasalahan yang ada. Metode adalah suatu metode

yang dalam proses belajar mengajar guru memperkenalkan siswaSsiswanya

(6)

melalui ceramah guru. Metode /strategi penemuan adalah

salah satu metode yang memungkinkan para anak didik terlibat langsung

dalam kegiatan belajarSmengajar, sehingga mampu menggunakan proses

mentalnya untuk menemukan suatu konsep atau teori yang sedang

dipelajarinya.

Metode ini diharapkan nantinya dapat meningkatkan kerja keras dan

prestasi belajar khususnya materi pelajaran IPA pada materi bagian tubuh

tumbuhan dapat meningkat melalui metode strategi

penemuan, karena melalui metode strategi penemuan ini

akan membuat siswa berlatih memecahkan masalahnya sendiri, membuat

pengertian yang ditemukan sendiri menjadi sebuah pengertian yang benarS

benar dikuasai, sehingga akan tertanam dan melekat pada diri siswa.

adalah strategi penemuan. Dalam kaitannya dengan

pendidikan, Muhammad Takdir Illahi menyatakan bahwa

strategi penemuan adalah metode yang memungkinkan para anak

didik terlibat langsung dalam kegiatan belajarSmengajar, sehingga mampu

menggunakan proses mentalnya untuk menemukan suatu konsep atau teori

yang sedang dipelajarinya. Dengan kata lain, kemampuan mental intelektual

merupakan faktor yang menentukan terhadap keberhasilan mereka dalam

menyelesaikan setiap tantangan yang dihadapi, termasuk persoalan belajar

yang membuat sering kehilangan semangat dan gairah ketika mengikuti

(7)

4 ! ! )

Berdasarkan pemaparan dan faktaSfakta di atas, maka muncul

pertanyaan sebagai berikut :

a. Apakah metode /Stretegi Penemuan dapat

meningkatkan kerja keras pada mata pelajaran IPA materi bagian tubuh

tumbuhan bagi siswa kelas IV SD Negeri 08 Bantarbolang?

b. Apakah metode /Strategi Penemuan dapat

meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA materi bagian

tubuh tumbuhan bagi siswa kelas IV SD Negeri 08 Bantarbolang?

?4 )

Tujuan dalam penelitian ini adalah :

a. Meningkatkan kerja keras siswa pada mata pelajaran IPA materi bagian

tubuh tumbuhan di kelas IV SD Negeri 08 Bantarbolang melalui metode

strategi penemuan.

b. Meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi

bagian tubuh tumbuhan di kelas IV SD Negeri 08 Bantarbolang melalui

metode strategi penemuan.

4 @ )

Penelitian ini dapat memberi manfaat :

1. Bagi sekolah

a. Dapat meningkatkan kerja keras dan prestasi belajar peserta didik

(8)

b. Dapat memperbaiki mutu lulusan siswanya ke jenjang pendidikan

selanjutnya.

c. Memberikan masukan bagi kepala sekolah dalam usaha

memperbaiki proses pembelajaran agar lebih efektif dalam

menggunakan metode pembelajaran yang tepat sehingga mutu

pendidikan meningkat.

2. Bagi Guru

a. Dengan adanya penelitian tindakan kelas, guru dapat mengetahui

strategi pembelajaran yang sesuai, termasuk dalam memilih metode

dan media yang digunakan dalam pembelajaran, sehingga tujuan

dalam pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

b. Dapat memperbaiki cara pembelajarannya sehingga kemampuannya

semakin berkembang

c. Dapat memberikan proses belajar yang bermakna bagi siswa

3. Bagi Peserta Didik

a. Meningkatkan kerja keras dan prestasi belajar siswa khususnya pada

mata pelajaran IPA materi bagian tubuh tumbuhan, sehingga IPA

menjadi mata pelajaran yang menarik bagi siswa.

b. Dapat menumbuhkan sikap kritis, aktif, dan terampil dalam

memecahkan masalah.

c. Melatih untuk dapat memecahkan masalah dengan menggunakan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) jenis-jenis kesalahan yang paling dominan dilakukan siswa, yaitu yaitu (a) jenis kesalahan konsep (b) jenis kesalahan teknis, dan (c)

Dan kepada semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan dan motivasi untuk dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.. Semoga skripsi

Melodi memiliki beberapa pandangan terhadap aborsi yaitu sebagai berikut: (i) aborsi dipandang Melodi bukanlah jalan satu-satunya untuk memecahkan masalah karena aborsi hanya

Banyak penelitian tentang kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ataupun terhadap perkembangan ekonomi disuatu daerah dan

Februari 2017 Tempat dari kegiatan ini adalah posko KKN UAD. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, siswa sangat antusias sehingga. kegiatan ini terlaksana melebihi

Dengan demikian, tokoh merupakan unsur yang penting dalam karya sastra (novel), karena suatu peristiwa terjadi karena reaksi para tokoh, tanpa tokoh tidak mungkin

Hal tersebut dilakukan otoritas bursa jika misalnya suatu saham mengalami lonjakan harga luar biasa, suatu perusahaan dipailitkan oleh kreditornya, atau berbagai kondisi

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada Toko Ananda, diperoleh alternatif strategi bauran pemasaran Toko Ananda berdasarkan dari prioritas utama yaitu