• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KEUANGAN DAN RENCANA PENINGKATAN PENDAPATAN - DOCRPIJM 1480560532BAB VI fix

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB VI KEUANGAN DAN RENCANA PENINGKATAN PENDAPATAN - DOCRPIJM 1480560532BAB VI fix"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

89

BAB VI

KEUANGAN DAN RENCANA

PENINGKATAN PENDAPATAN

6.1. Petunjuk Umum

6.1.1. Komponen Keuangan

Komponen Keuangan Daerah Terdiri Atas

1. Pendapatan, yang terdiri dari: Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana

Perimbangan, dan lain-lain pendapatan yang sah.

2. Belanja, Yang terdiri atas Balanja Aparatur Daerah, Pelayanan Publik,

Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan serta belanja Tidak tersangka.

3. Pembiayaan, Pembiayaan terdiri dari 2 komponen yaitu Pembiayaan

Penerimaan Daerah dan Pembiayaan Pengeluaran daerah.

6.1.2. Komponen Penerimaan Pendapatan

Komponen Penerimaan Pendapatan terdiri atas : Pendapatan Asli Daerah

(PAD) yang diperoleh dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Bagian Laba Usaha

Daerah dan lain- lain pendapatan asli daerah.

6.1.3. Pendapatan Asli Daerah (PAD) 6.1.3.1 Realisasi Pendapatan Daerah

Salah satu sumber pendapatan daerah adalah Pendapatan Asli Daerah

(PAD) yang terdiri atas pajak daerah, retribusi daerah, hasil

pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang

sah. Dalam kurun waktu 2007-2010, PAD mengalami kenaikan

rata-rata 4,64 persen per tahun dan mengalami peningkatan sangat

signifikan tahun 2011 yang mencapai 30.3 %. Retribusi daerah masih

merupakan penyumbang terbesar terhadap PAD dengan kontribusi

yang mencapai rata-rata 49,75 persen selama periode 2007-2011 dan

bertumbuh rata-rata 17,62 persen per tahun.

6.1.4. Dana Perimbangan

Pendapatan daerah yang berasal dari Dana Perimbangan sangat tergantung

dari kebijakan pemerintah pusat. Dalam kurun waktu 2007-2010 pendapatan

daerah yang bersumber dari Dana Perimbangan mengalami kenaikan rata-rata

3,01 persen dan meningkat sebesar 12,7 % tahun 2011. Meskipun

pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan dengan PAD, namun kontribusinya

terhadap total pendapatan daerah jauh lebih besar dibandingkan dengan PAD.

Kontribusi Dana Perimbangan mencapai angka rata-rata 86,34 persen per

(2)

4,07 persen, selebihnya bersumber dari Lain-Lain Pendapatan Daerah yang

Sah.

6.2. Komponen Pengeluaran Belanja

Berdasarkan atas data Penjabaran Perhitungan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Kabupaten Soppeng tentang realisasi belanja Pemerintah Kabupaten Soppeng dapat dijelaskan sebagai berikut.

6.2.1. Belanja Tidak Langsung

Belanja tidak langsung diarahkan pada upaya pemenuhan belanja pegawai,

belanja bunga, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil kepada

Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa, belanja bantuan Keuangan

kepada Provinsi/ Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa dan belanja tidak

terduga. Rata-rata pertumbuhan realisasi belanja tidak langsung kurun waktu

2007-2011, menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan yakni 11,50 persen.

6.2.2. Belanja Langsung

Komposisi belanja langsung yang terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan

jasa dan belanja modal yaitu belanja yang diperuntukkan bagi pelaksanaan

program-program pembangunan dan mencerminkan pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi SKPD lingkup pemerintah Kabupaten Soppeng. Tabel 3.2 diatas

menunjukkan rata-rata pertumbuhan realisasi belanja langsung dari 2007 s/d

2011 mengalami pertumbuhan yang negatif dengan rincian untuk belanja

pegawai dengan rata-rata pertumbuhan realisasi 6,94 persen, untuk belanja

barang dan jasa dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 7,07 persen sedangkan

pada belanja modal turun rata-rata 8,52 persen

NO. ANGGARAN 2006 2007 2008 2009 2010 2011

A Pendapatan

1 Pendapatan asli daerah

(PAD) 11,266,106,312 15,821,801,661 17,460,780,983 16,104,247,623 16,531,437,645 21,551,766,287

2 Dana Perimbangan 325,463,397,877 364,303,221,066 392,132,343,171 401,071,742,260 397,522,593,650 448,094,072,116

3 Lain-lain pendapatan

yang sah 5,389,408,621 8,358,266,957 38,657,223,368 51,633,764,936 90,618,295,232 129,677,629,811

Jumlah Pendapatan 342,118,912,810 388,483,289,684 448,250,347,522 468,809,754,819 504,672,326,527 599,323,468,214

B Belanja

1 Belanja Tidak Langsung 203,994,054,595 178,505,541,850 246,185,947,840 276,687,811,369 335,503,653,462 365,245,404,957

2 Belanja Langsung 116,934,840,863 185,901,920,707 218,156,302,426 226,990,251,654 159,354,010,744 209,075,848,225

Jumlah Belanja 320,928,895,458 364,407,462,557 464,342,250,266 503,678,063,023 494,857,664,206 574,321,253,182

Surplus/Defisit

Anggaran 21,190,017,352 24,075,827,127 (16,091,902,744) (34,868,308,204) 9,814,662,321 25,002,215,032 Pertumbuhan (%) 13.54

(3)

91

6.3. Komponen Pembiayaan

Berdasarkan atas data Penjabaran Perhitungan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Kabupaten Soppeng tentang realisasi Pembiayaan Daerah Pemerintah Kabupaten Soppeng dapat dijelaskan sebagai berikut:

N

6,131,382 6,972,591 8,718,841 10,359,683 12,189,646

14,195,790

612,200 672,300 740,520 905,000 1,000,000 1,100,000

4 Inflasi (%) baru dihitung oleh BPS pada tahun 2012

5 Pertumbuhan

Ekonomi (%) 6.63 5.37 7.76 6.81 4.45

7.95 (angka sementara)

6.4. Profil Keuangan Kabupaten/ Kota 6.4.1. Keuangan Daerah

Profil keuangan daerah Kabupaten Soppeng dapat dilihat dari Anggaran

Pendapatan & Belanja Daerah ( APBD ) Kabupaten Soppeng yang dapat

disimpulkan bahwa terjadi kenaikan pendapatan / penerimaan daerah namun

kenaikan penerimaan daerah tersebut juga terjadi pada pengeluaran daerah.

6.4.2. Keuangan Perusahaan Daerah

Sedangkan system keuangan yang ada pada perusahaan daerah dikelola oleh

perusahaan daerah itu sendiri yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum

( PDAM ) Kabupaten Soppeng dan Perusahaan Daerah ( Perusda ) yang

laporan keuangannya juga harus dilaporkan kepada Dinas Pendapatan,

Pengelolaan Keuangan & Aset Daerah ( DPPKAD ) Kabupaten Soppeng.

6.5. Permasalahan dan Analisis

6.5.1. Kondisi Keuangan Pemerintah Kabupaten/ Kota

Dengan kondisi keuangan yang ada sekarang ini masih sangat minim bila

dibandingkan dengan matrik rencana kegiatan Rencana Program Investasi

Jangka Menengah (RPIJM) bidang PU/Cipta Karya. Namun apabila Pemerintah

(4)

dana pendamping maka Pemerintah Kabupaten Soppeng siap menerima,

mengelola, merealisir dan mempertanggungjawabkannya.

TAHUN INDEKS KEMAMPUAN FISKAL/RUANG FISKAL DAERAH (IRFD)

2006 10,875,973.09

2007 16,933,689.34

2008 7,893,140.61

2009 8,426,401.03

2010 7,260,458.07

2011 10,403,469.48

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Soppeng bertumbuh pada kisaran di atas 4 - 7

persen per tahun selama 6 tahun terakhir. Proyeksi pertumbuhan ekonomi tercapai

melalui dua sisi, yaitu sisi penawaran (supply side) dan sisi permintaan (demand side).

Dari sisi penawaran, pertumbuhan ekonomidicapai melalui peningkatan sektor

keuangan, sektor bangunan dan konstruksi, sektor perdagangan, sektor listrik, gas dan

air bersih, dan sektor pertambangan dan penggalian. Dari sisi permintaan, pertumbuhan

ekonomi bersumber dari peningkatan investasi pemerintah khususnya di bidang

infrastruktur, pembentukan modal domestik bruto, dan konsumsi masyarakat.

Data Mengenai Ruang Fiskal Kabupaten 6 Tahun Terakhir

(5)

93

6.5.2. Proyeksi Kemampuan Keuangan Kabupaten/ Kota 6.5.2.1. Proyeksi Pendapatan Daerah

Dengan melihat tingkat pencapaian satu tahun sebelumnya maka

dapat diproyeksikan tahun mendatang dapat pula tercapai sesuai

target yang direncanakan

Tabel 156. Proyeksi Pendapatan 2012-2022

6.5.2.2. Proyeksi Belanja Daerah

Dengan melihat tingkat pencapaian satu tahun sebelumnya maka

dapat diproyeksikan tahun mendatang dapat pula tercapai sesuai

target yang direncanakan

No Tahun Jumlah APBD Pertumbuhan

(%)

6.6. Analisis Tingkat Ketersediaan Dana

6.6.1. Analisis Kemampuan Keuangan Daerah

Berdasarkan pencapaian keuangan daerah dari tahun ke tahun mengalami peningkatan

yang signifikan, maka Pemerintah Kabupaten Soppeng telah menyiapkan dana untuk

pembangunan Kabupaten Soppeng khususnya dibidang PU/Cipta Karya. Namun dalam

upaya mensejahterakan mayarakat secara adil dan merata di seluruh Kabupaten

No Tahun Jumlah APBD Pertumbuhan

(6)

Soppeng maka Pemerintah Kabupaten Soppeng sangat mengharapkan dana

pendamping dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Dan

Pemerintah Kabupaten Soppeng siap untuk menerima, mengelola, merealisir dan

mempertanggungjawabkan pembangunan bidang PU/Cipta Karya dan dana

pendampingan yang diberikan tersebut demi kesejahteraan masyarakat Kabupaten

Soppeng pada khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya.

Sumber : Hasil Analisis

6.6.2. Aspek Keuangan Perusahaan

Sistem keuangan yang ada pada perusahaan daerah dikelola oleh perusahaan

daerah itu sendiri seperti Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) Kabupaten

Soppeng dan Perusahaan Daerah ( Perusda ) yang dimana sangat

mengharapkan dana pendamping dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah

Provinsi Sulawesi Selatan.

6.7. Analisis Pembiayaan Program 6.7.1. Analisis Pembiayaan

Tabel 156. Proyeksi Kemampuan Pembiayaan Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Soppeng Periode 2009-2013

No Tahun Jumlah (Rp)

1 2 3

1 2012 27.153.807.258

2 2013 31.610.563.733

3 2014 36.067.320.208

4 2015 40.524.076.683

5 2016 44.980.833.158

Sumber : Hasil Analisis

6.7.2. Pelaksanaan Pembiayaan RPIJM

Pelaksanaan pembiayaan RPIJM didanai oleh APBD Kabupaten melalui Dinas

Referensi

Dokumen terkait

dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul Konsep Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB) pada Pembuatan Marning Jag ung di UKM “Mantab” Boyolali.. Tugas Akhir

[r]

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis adakan di Sanggar Seni Seulaweuet yaitu Fungsi dan Penyajian Tarian Ratoh Duek. Tari tersebut dapat dikatakan sebagai tari kreasi yang

Dalam PPIP, jumlah yang diterima oleh peserta pada saat pensiun tergantung pada jumlah iuran dari pemberi kerja, atau iuran peserta dan hasil usaha. Kewajiban dari

Klasifikasi keempat, ditandai dengan komentar para politikus yang mematuhi prinsip kesantunan sejumlah 7 data dari 105 total jumlah data. Artinya, hanya 4 % komentar

This type has a higher level of vulnerability related to the truth of a statement, the politeness tend to be neutral because it belongs to the category of

Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian akhir Program Studi D3 Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

5 Mochammad Muttaqien, Wawancara, Bangkalan, 17 Agustus 2016.. Bangkalan melakukan pemanggilan para pihak untuk menghadiri pertemuan mediasi. Apabila para pihak hadir