II-1
RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ilir 2017-2021
Pada Bab II ini membahas tentang wilayah administrasi, potensi wilayah,
demografi dan urbanisasi, isu strategis sosial ekonomi dan lingkungan di
Kabupaten Ogan Komering Ilir. Secara lebih rinci dapat dilihat pada sub-sub bab
berikut:
2.1. Wilayah Administrasi Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Secara astronomis wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir terletak di antara
104º,20´ dan 106 º,00´ Bujur Timur dan 2º,30´ sampai 4º,15´ Lintang Selatan.
Ketinggian rata-rata wilayah kurang lebih 10 meter di atas permukaan air laut.
Luas wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir sebesar 19.023,47 Km² dengan
kepadatan penduduk sekitar 40 jiwa per Km².
Kabupaten Ogan Komering Ilir terdiri atas 18 kecamatan, dimana wilayah
paling luas adalah Kecamatan Tulung Selapan (4.853,40 Km²) dan yang paling
sempit adalah Kecamatan Kayuagung (145,45 Km²). Adapun jumlah kelurahan
dan desa sampai dengan tahun 2014 sebanyak 315 kelurahan/desa dengan
rincian 13 kelurahan dan 302 desa. Secara administratif Kabupaten Ogan
Komering Ilir berbatasan dengan wilayah :
Kabupaten Banyuasin dan Kota Palembang di sebelah Utara;
Provinsi Lampung di sebelah Selatan;
Kabupaten OKU Timur dan Kabupaten Ogan Ilir di sebelah Barat serta;
Selat Bangka dan Laut Jawa di sebelah Timur.
Secara lebih jelas peta adminsitarif Kabupaten Ogan Komering Ilir dapat
dilihat pada Gambar 2.1. Adapun nama kecamatan dan luas serta jumlah
kelurahan dan desa dapat dilihat pada Tabel 2.1.
BAB II
II-2
RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ilir 2017-2021
Gambar 2.1 Peta Administratif Kabupaten Ogan Komering Ilir
Tabel 2.1. Pembagian, Luas Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir
No Kecamatan Jumlah Luas Wilayah
Kelurahan Desa Total
1 Lempuing - 19 19 525,61
2 Lempuing Jaya - 16 16 503,80
3 Mesuji - 16 16 55,86
4 Sungai Menang - 18 18 2 876,17
5 Mesuji Makmur - 20 20 1 513,14
6 Mesuji Raya - 17 17 128,85
7 Tulung Selapan 1 22 23 4 853,40
8 Cengal - 17 17 2 226,41
9 Pedamaran - 14 14 1 059,68
10 Pedamaran Timur - 7 7 464,79
11 Tanjung Lubuk 1 21 22 222,97
12 Teluk Gelam - 14 14 168,29
13 Kayuagung 11 14 25 145,45
II-3
RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ilir 2017-2021
15 Jejawi - 19 19 218,98
16 Pampangan - 22 22 177,42
17 Pangkalan Lampam - 19 19 1 139,75
18 Air Sugihan - 19 19 2 593,82
Jumlah 13 314 327 19 023,47
Sumber : BPS Kab. OKI
2.2. Potensi Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Secara geomorfologis wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir kurang
lebih 75% perairan berupa rawa-rawa dan 25% daratan. Dengan kondisi
wilayah yang dimilikinya itu, potensi utamanya berada di sektor perikanan. Ikan
air tawar baik yang berada di sungai maupun di rawa serta ikan yang berada di
tambak pesisir pantai Timur merupakan komoditi unggulan yang terus menerus
dikembangkan. Disamping itu komoditi unggulan yang lain adalah pertanian
tanaman pangan khususnya padi sawah. Sawah di Kabupaten Ogan Komering
Ilir meliputi sawah lebak, sawah tadah hujan, sawah pasang surut dan sawah
beririgasi teknis.
Potensi pertanian yang lain adalah hortikultura berupa buah-buahan
(durian dan duku), dan perkebunan terutama kelapa sawit dan karet.
Sementara itu terdapat potensi kehutanan berupa Hutan Tanaman Industri
(HTI) yang dikelola perusahaan swasta.
Adanya potensi yang cukup besar tersebut memerlukan dukungan
infrastruktur yang memadai agar potensi komoditi dimaksud dapat dikelola
dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu
dukungan infrastruktur dimaksud adalah infrastruktur permukiman yang
memberikan kemudahan, kenyamanan dan meningkatkan derajat kesehatan
bagi penduduk. Adapun infrastruktur dimaksud dapat berupa infrastruktur air
minum, sanitasi, akses jalan lingkungan dan perhubungan lainnya serta
II-4
RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ilir 2017-2021
2.3. Demografi dan Urbanisasi.
Secara demografis sampai dengan tahun 2014 Kabupaten Ogan
Komering Ilir memiliki jumlah penduduk sebanyak 776.263 jiwa yang terdiri dari
397.099 laki-laki dan 379.164 perempuan dengan sex ratio sebesar 104,73.
Adapun kepadatan penduduk sebesar 41 jiwa per kilometer persegi, dan laju
pertumbuhan penduduk sebesar 1,49 persen. Adapun jumlah rumah tangga di
Kabupaten Ogan Komering Ilir sampai dengan tahun 2014 sebanyak 199.927
rumah tangga.
Sampai dengan tahun 2014 jumlah penduduk miskin sebanyak 119.200
jiwa atau 15,30% lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebesar
121.400 jiwa atau 15,82%. Bila diandingkan dengan tingkat kemsikinan Provinsi
Sumatera Selatan pada tahun yang sama sebesar 13,62%, dan tingkat
kemiskinan nasional yang sebesar 10,96%, menunjukkan tingkat kemiskinan
Kabupaten Ogan Komering Ilir relative lebih tinggi.
Proyeksi jumlah penduduk lima tahun kedepan yakni sampai dengan
tahun 2021 dengan pertumbuhan penduduk sebesar 1,49% adalah sebanyak
1.174.519 Jiwa. Adapun secara lebih rinci proyeksi jumlah penduduk Kabupaten
Ogan Komering Ilir untuk setiap kecamatan dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Ogan Komering Ilir
II-5
RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ilir 2017-2021
10 PedamaranJumlah 776.263 787.829 811.482 848.298 899.998 969.076 1.059.003 1.174.519
Sumber : BPS Kab. OKI
Sementara itu jumlah penduduk perkotaan dalam hal ini adalah Kota
Kayuagung sebagai ibukota Kabupaten Ogan Komering Ilir sampai dengan tahun
2014 sebanyak 41.131, sedangkan pada tahun 2021 dengan proyeksi penduduk
1,49% sebanyak 62.223 Jiwa. Adapun yang termasuk dalam kawasan perkotaan
Kota Kayuagung adalah di 11 (sebelas) kelurahan yakni Kelurahan Kayuagung
Asli, Perigi, Kota Raya, Kedaton, Sukadana, Paku, Mangunjaya, Jua-Jua,
Sidakersa dan Cinta Raja. Ditambah 1 (satu) desa yakni Desa Celikah.
Tabel 2.3. Jumlah Penduduk Kota Kayuagung dan Proyeksi 2014-2021
II-6
RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ilir 2017-2021
2.4. Isu Strategis Sosial, Ekonomi dan Lingkungan.
Isu strategis sosial ekonomi dan lingkungan di Kabupaten Ogan Komering
Ilir, dapat dilihat dari perkembangan PDRB dan potensi ekonomi, pendapatan
perkapita dan proporsi penduduk miskin, kondisi lingkungan strategis, resiko
bencana alam dan isu-isu strategis terkait pembangunan infrastrukrur bidang
cipta karya.
Dilihat dari struktur perekonomiannya, sampai dengan tahun 2014
sebagian besar masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ilir bergerak di sektor
pertanian, kehutanan dan perikanan yang mencapai 64,10%. Selanjutnya
sebesar 11,04% bergerak disektor konstruksi diikuti sektor perdagangan besar
dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 7,46%, Sub sektor yang
lain dibawah 5%.
Sementara itu pertumbuhan perekonomian di Kabupaten Ogan Komering
Ilir tahun 2014 mengalami perlambatan. Laju pertumbuhan PDRB pada tahun
2014 mencapai 5,07% lebih rendah dibandingkan tahun 2013 yang sebesar
6,36%. Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh katagori jasa pendidikan
yang sebesar 17,98%, diikuti oleh katagori informasi dan komunikasi sebesar
13,92%, serta katagori perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan
sepeda motor sebesar 10,88%.
Pada tahun 2014 pendapatan perkapita masyarakat di Kabupaten Ogan
Komering Ilir sebesar ….. juta rupiah per tahun, sementara itu pengeluaran riil
per kapita sebesar 9,517 juta rupiah per tahun. Pengeluaran riil perkapita terus
mengalami kenaikan setiap tahunnya. Pada tahun 2010 sebesar 8,694 juta
rupiah per tahun menjadi 9,517 juta rupiah per tahun pada tahun 2014. Adanya
peningkatan pengeluaran riil per kapita per tahun ini menunjukkan kondisi
II-7
RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ilir 2017-2021
Sementara itu dilihat dari tingkat kemiskinan mengalami tren penurunan
persentase penduduk miskin dari tahun 2010 hingga tahun 2014 yakni dari
15,98% menjadi 15,30%. Walaupun demikian pada tahun 2013 pernah terjadi
lonjakan kenaikan persentase penduduk miskin yang sebesar 15,82% setelah
menurun pada tahun 2012 yang sebesar 14,52%.
Berdasarkan kondisi lingkungan strategis di Kabupaten Ogan Komering Ilir
secara topografis relative datar khususnya di bagian wilayah Timur, dan sedikit
bergelombang di bagian wilayah Barat. Secara geologis berupa struktur lipatan
dan sesar serta bentuk bentuk kelurusan. Batuan tertua yang tersingkap
diperlihatkan oleh satuan batuan intrusi granit yang berumur pra tersier yang
berada di Kecamatan Tulung Selapan. Selebihnya berupa batuan sedimen yang
membentuk kelompok Palembang, yang terdiri dari beberapa formasi seperti Air
Benakat, Muara Enim dan formasi Kasai.
Secara klimatologis, Kabupaten Ogan Komering Ilir dipengaruhi oleh iklim
tropis dengan dua musim yaitu musim penghujan antara bulan Oktober dan
Maret dan musim kemarau antara bulan April dan September. Curah hujan
rata-rata 2.600 mm setiap tahun dan rata-rata-rata-rata hari hujan 125 hari per tahun. Suhu
harian rata-rata berkisar 23-32 derajat selsius dengan kelembaban antara
96-98%.
Bencana alam yang sering terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir adalah
kebakaran hutan dan lahan di beberapa lokasi khususnya di kawasan
perkebunan sawit dan karet milik perusahaan dan kawasan Hutan Tanaman
Industri. Selanjutnya kebakaran juga sering terjadi di kawasan lahan rawa yang
dibuka dengan pembakaran lahan yang digunakan untuk penanaman padi oleh
masyarakat pada saat musim hujan (sonor). Disamping itu ada juga bencana
banjir di beberapa lokasi seperti di Kecamatan Lempuing, Tanjung Lubuk, Sirah
Pulau Padang dan Kecamatan Jejawi, selanjutnya bencana puting beliung
II-8
RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ilir 2017-2021
Adapun isu isu terkait dengan pembangunan infrastruktur cipta karya
adalah dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya
pelayanan air minum dan sanitasi serta perbaikan dan penataan lingkungan
permukiman. Sejumlah prasarana dan sarana air minum seperti system
penyediaan air minum (SPAM) sudah dibangun di beberapa tempat di Kabupaten
Ogan Komering Ilir untuk memenuhi kebutuhan air minum bagi masyarakat baik
yang berupa SPAM IKK (Perkotaan) maupun SPAM Perdesaan. Disamping itu
pembangunan sanitasi seperti MCK dan TPA juga sudah dibangun di beberapa
lokasi dalam rangka pelayanan sanitasi bagi masyarakat.