• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOCRPIJM 45526436fc BAB IVBAB 4 PROFIL KOTA MADIUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DOCRPIJM 45526436fc BAB IVBAB 4 PROFIL KOTA MADIUN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BABI IV - 1

BAB IV

PROFIL KOTA MADIUN

4.1 Gambaran Geografi dan Administrasi Wilayah

Kota Madiun merupakan salah satu wilayah pemerintahan Provinsi Jawa Timur bagian barat yang mempunyai letak strategis. Kota Madiun menjadi perlintasan transportasi darat utama antar Provinsi di pulau Jawa, diantaranya dilewati jalur Surabaya – Madiun – Solo – Jakarta, Surabaya – Madiun – Solo – Bandung. Kota Madiun juga merupakan kota transit yang cukup strategis karena menjadi pilihan jalur yang mudah dilalui oleh transportasi bus maupun kereta api serta mendukung daerah hinterland yang mempunyai potensi budaya dan pariwisata yang cukup terkenal.

Secara geografis Kota Madiun terletak pada 111°BT-112°BT dan 7°LS-8°LS dan berbatasan langsung denganKecamatanMadiun di sebelah utara, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Geger, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Wungu dan sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Jiwan.Tinggi daratan Kota Madiun terletak pada 63 meter hingga 67 meter di atas permukaan laut dengan kemiringan rata-rata 0% - 2% atau dapat dikatakan relatif datar.Daratan dengan ketinggian 63 meter dari permukaan laut terletak di tengah, sedangkan daratan dengan ketinggian 67 meter dari permukaan air laut terletak di sebelah selatan.

Sebagai daerah tropis, Kota Madiun memiliki iklim yang sama dengan seluruh Wilayah Negara Republik Indonesia yaitu musim kemarau sekitar bulai Mei hingga Oktober, dan mengalami musim penghujan antara bulan November hingga April. Suhu udara Kota Madiun berkisar antara 200C 350C dengan kelembaban nisbi udara berkisar 78%. Curah hujan di Wilayah Kota Madiun memiliki lama hari hujan rata-rata tahunan sekitar 100 hari dan besarnya curah hujan 2.000 mm/tahun, berdasarkan pemantauan dari 4 stasiun pengamat hujan yaitu di Pabrik Gula Rejo Agung, Kantor Madiun, Klegen, dan Pabrik Gula Kanigoro.

Kota Madiun berada dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo pada Wilayah Sungai (WS) Bengawan Solo, dan dilintasi oleh Sungai Madiun sebagai sungai utama dengan anak sungai yaitu Sungai Catur dan Sungai Sono. Sumber air Kota Madiun berasal dari sumber air dangkal dengan kedalaman sekitar 8 meter, sumber air artesis terdapat pada kedalaman kurang lebih 90 meter.

Tabel 4.1: Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kota Madiun

No Nama Sungai Luas (Ha)

1 DAS BENGAWAN SOLO 3.323 Sumber: Java WaterResources Strategic Study, 2012

(2)

BABI IV - 2

Tabel 4.2: Nama, luas wilayah per-Kecamatan dan jumlah kelurahan

No Nama

Kecamatan

Jumlah

Kelurahan

Luas Wilayah

Administrasi

Luas Wilayah

Terbangun

(Ha) (%) thd total

(Ha) (%) thd total

(3)

Gambar 4.1 Peta Administrasi Kota Madiun

(4)

BABI IV - 4 4.2. Gambaran Demografi

Jumlah penduduk Kota Madiun sampai dengan akhir tahun 2012 adalah sebanyak 174.955 jiwa, yang terdiri dari penduduk laki-laki sejumlah 83.908 jiwa dan penduduk perempuan sejumlah 91.047 jiwa. Dari 3 kecamatan di Kota Madiun, pertumbuhan penduduk paling besar terjadi di Kecamatan Taman sebesar 8,26% dengan kepadatan penduduk sebesar 61,34 jiwa/ha, diikuti oleh Kecamatan Manguharjo sebesar 3,22% dengan kepadatan penduduk sebesar 50,14 jiwa/ha. Sedangkan di Kecamatan Kartoharjo tercatat mengalami penurunan jumlah penduduk sebesar 6,76% dengan kepadatan penduduk sebesar 44,91 jiwa/ha. Ilustrasi kondisi demografi Kota Madiun dalam 5 tahun terakhir disajikan dalam Tabel 2.3.

Jumlah penduduk suatu wilayah pada tahun tertentu di waktu yang akan datang dapat diperkirakan/diproyeksikan dengan menggunakan persamaan:

dimana: Pn = jumlah penduduk tahun akhir

P0 = jumlah penduduk tahun awal

r = pertumbuhan penduduk

(5)

Tabel 4.3: Jumlah penduduk dan kepadatannya 5 tahun terakhir

Nama Kecamatan

Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan (%) Kepadatan penduduk

Tahun Tahun Tahun Tahun

2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 200

8

200 9

201 0

201 1

201

2 2008 2009 2010 2011 2012

Manguharjo 50.720 49.066 48.718 48.745 50.342 14.663 14.547 14.836 14.861 15.017 8,00 -3,32 -0,71 0,06 3,22 50,52 48,87 48,52 48,55 50,14

Taman 69.659 71.488 71.329 70.366 76.428 19.723 20.150 20.219 19.642 21.113 6,51 2,59 -0,22 -1,36 8,26 55,91 57,37 57,25 56,47 61,34

Kartoharjo 46.037 47.641 54.504 51.557 48.185 13.846 14.182 14.305 14.364 14.727 3,14 3,42 13,46 -5,56 -6,76 42,90 44,40 50,80 48,05 44,91

(6)

Tabel 4.4 : Jumlah penduduk saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun

Nama Kecamatan

Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan Kepadatan penduduk

Tahun Tahun Tahun Tahun

2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017

Manguharjo 51.963 53.636 55.363 57.146 58.986 17.321 17.879 18.454 19.049 19.662 3,22 3,22 3,22 3,22 3,22 51,76 53,42 55,14 56,92 58,75

Taman 78.407 80.438 82.522 84.659 86.852 26.136 26.813 27.507 28.220 28.951 2,59 2,59 2,59 2,59 2,59 62,93 64,56 66,23 67,94 69,70

Kartoharjo 49.833 51.537 53.300 55.123 57.008 16.611 17.179 17.767 18.374 19.003 3,42 3,42 3,42 3,42 3,42 46,44 48,03 49,67 51,37 53,13

(7)

BABI IV - 7 4.3. Gambaran Topografi

Wilayah Kota Madiun terletak di lembah Sungai Madiun yaitu sekitar 30 km di

sebelah selatan pertemuan antara Sungai madiun dengan Sungai Bengaw an Solo dan

berada pada ketinggian rata-rata 65 m di atas permukaan laut. Perbedaan ketinggian

antarabagian w ilayah yang satu dengan w ilayah yang lainnya sangat kecil dengan

kemiringan rata-rata 0-2% atau dapat dikatakan relatif datar.

4.4. Gambaran Geohidrologi

Kota Madiun berada dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengaw an Solo pada

Wilayah Sungai (WS) Bengaw an Solo, dan dilintasi oleh Sungai Madiun sebagai sungai

utama dengan anak sungai yaitu Sungai Catur dan Sungai Sono. Sumber air Kota

Madiun berasal dari sumber air dangkal dengan kedalaman sekitar 8 meter, sumber air

artesis terdapat pada kedalaman kurang lebih 90 meter.

Tabel 4.5: Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kota Madiun

No Nama Sungai Luas (Ha)

1 DAS BENGAWAN SOLO 3.323

(8)
(9)
(10)

BABI IV - 10 4.5. Gambaran Geologi

Struktur geologi sebagian besar w ilayah di Kota Madiun termasuk jenis alluv ium,

sedangkan jenis tanahnya termasuk alluv ial yang merupakan campuranb dari tanah

liat dengan pasir halus yang berw arna hitam kelabu dengan daya penahan air yang

cukup baik dan dapat menyerap air. Dengan kondisi tersebut tanah di Kota Madiun

dikatagorikan tidak peka terhadap erosi.

Kedalaman efektif tanah di Kota Madiun sebagian besar mempunyai

kedalaman di atas 90 cm, selain itu dengan kemiringan lahan yang relatif datar maka

kondisi lahan di Kota madiun ini relatif tidak mengalami erosi. Dengan demikian maka

kondisi tanah dan geologi di w ilayah perencanaan memiliki daya dukung yang cukup

tinggi untuk menampung kegiatan-kegiatan kota yang akan dikembangkan, akan

tetapi di dalam pengembangan tetap memperhatikan lokasi-lokasi yang perlu

dikonserv asi, misalnya sepanjang Kali Madiun. Lebih rinci mengenai luas w ilayah

menurut kedalaman efektif tanah di w ilayah perencanaan dapat dilihat pada tabel di

baw ah ini.

Tabel 4.6 Luas Wilayah Kecamatan Menurut Kedalaman Efektif Tanah

Kecamatan ‹ 30 cm 30-60 cm 60-90cm ›90 cm Jumlah

Manguharjo - - - 1.035,55 1.035,55

Kartoharjo - - - 1.336,89 1.336,89

Taman - - - 1.352,61 1.352,61

Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Madiun 2010-2030

(11)

BABI IV - 11

Rat a-rata curah hujan dapat dikat akan bahwa musim penghujan di Kot a

Madiun t erjadi ant ara bulan Desember sampai dengan bulan Mei,

sedangkan musim kemarau t erjadi ant ara bulan Juni sampai dengan

bulan November.

Intensitas hujan

Int ensit as hujan adalah nilai perbandingan anat ara cut ah hujan dengan

hari hujan (Tahunan dan bulanan). Nilai int ensit as hujan akan

mempengaruhi pembagian wilayah unt uk kawasan lindung dan

budidaya, karena nilai int ensit as hujan mempengaruhi kemampuan daya

dukung t anah apabila unt uk kegiat an budidaya.

4.7. Kondisi Sosial dan Ekonomi

Kondisi Sosial Budaya daerah dapat dilihat dari beberapa aspek, mulai dari

pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan. Pendidikan sangatlah penting untuk

kemajuan sebuah bangsa, karena pendidikan menyangkut masa depan sebuah

negara. Maka dari itu pendidikan merupakan salah satu prioritas

pembangunan.Tingkat kemajuan pendidikan dapat dilihat dari data fasilitas

pendidikan atau jumlah sekolah yang ada di sebuah w ilayah tersebut.Untuk Kota

Madiun jumlah sekolah yang ada bisa dikatakan lebih dari cukup bila dihitung dengan

perbandingan luas w ilayah terhadap jumlah penduduk.

Jumlah sekolah yang berdiri di Kota Madiun sampai dengan tahun 2012 adalah

72 Sekolah Dasar (SD), 21 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), 13 Sekolah

Menengah Atas (SMA), 27 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), 12 Madrasah I btidaiyah

(MI ), 3 Madrasah Tsanaw iyah (MTs), dan 4 Madrasah Aliyah (MA) yang tersebar di 3

(12)

BABI IV - 12

Tabel 4.7 Fasilitas Pendidikan yang tersedia di Kota Madiun

Nama Kecamatan

Sumber: Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kota Madiun

Selain pendidikan dan kesehatan, faktor kesejahteraan masyarakat sangatlah

berpengaruh bagi kondisi sosial budaya suatu daerah.Terutama tingkat kemiskinan

yang merupakan salah satu faktor utama suksesnya kinerja pemerintah sebagai

pelayan masyarakat.Menurut data Pendataan Program Perlindungan Sosial(PPLS)

tahun 2011 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikeluarkan TNP2K (Tim Nasional

Percepatan Penanggulangan Kemiskinan) jumlah penduduk miskin di Kota Madiun

berdasarkan Rumah Tangga Sasaran (RTS) sebanyak 7.102 RTS, tersebar hampir merata

di 3 kecamatan.Dimana Kecamatan Taman memiliki RTS paling banyak yaitu 2.597 RTS,

diikuti oleh Kecamatan Manguharjo 2.356 RTS dan Kecamatan Kartoharjo sebanyak

2.149 RTS.

Tabel 4.8 Jumlah penduduk miskin per kecamatan

No Nama Kecamatan Jumlah keluarga

miskin (RTS)

Pertumbuhan penduduk akan selalu diikuti dengan pertumbuhan hunian

tempat tinggal yang merupakan kebutuhan pokok manusia. Jumlah rumah di Kota

(13)

BABI IV - 13

Tabel 4.9 Jumlah rumah per kecamatan

No Nama Kecamatan Jumlah Rumah

1 Kec. Manguharjo 12.430

2 Kec. Taman 18.709

3 Kec. Kartoharjo 12.147

Jumlah 43.286

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Madiun

Adapun untuk kondisi ekonomi daerah secara umum dapat ditunjukkan oleh

angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), I nv estasi, I nflasi, Pajak dan Restribusi,

Pinjaman dan pelayanan bidang ekonomi.

Perencanaan Daerah tidak terlepas dari pendapatan dan kebutuhan belanja

daerah atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan rencana pengelolaan keuangan

tahunan pemerintah daerah yang disetujui oleh DPRD dalam Peraturan Daerah

(Perda).

Total realisasi pendapatan Kota Madiun pada tahun 2012 adalah

Rp.682.101.729.900,20, meningkat 28,94% dari tahun 2011, meliputi Pendapatan Asli

Daerah (PAD) sebesar Rp. 72.030.950.610; Dana Perimbangan sebesar Rp.

493.577.045.832; dan Lain-lain Pendapatan yang sah sebesar Rp. 116.493.733.458

seperti yang tersaji dalam Tabel 2.5. Sedangkan realisasi belanja Kota Madiun tahun

2012 mencapai Rp.610.542.091.934,meningkat sekitar 15,89% dari tahun 2011 meliputi

belanja langsung sebesar Rp. 248.278.643.017dan belanja tidak langsung sebesar Rp.

362.263.448.917.

Belanja sanitasi Kota Madiun di tahun 2012 berupa fisik dan non-fisik yang dikelola oleh

beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait sanitasi adalah sebesar

Rp.15.675.278.775,00 meningkat 69% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar

Gambar

Tabel 4.2:  Nama, luas wilayah per-Kecamatan dan jumlah kelurahan
Tabel 4.3:  Jumlah penduduk dan kepadatannya 5 tahun terakhir
Tabel 4.4 :  Jumlah penduduk saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun
Tabel 4.6      Luas Wilayah Kecamatan Menurut Kedalaman Efektif Tanah
+3

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat peningkatan relevansi nilai informasi akuntansi yang diproksikan dengan pengaruh relevansi nilai laba, nilai

mahasiswa STSI Bandung dilatarbelakangi oleh faktor-faktor berikut ini: 1) Mahasiswa STSI Bandung merupakan lulusan SMA, SMK, dan MAN dari dalam dan luar kota Bandung yang

Pada sapi betina seringkali terjadi birahi tenang semua fenomena histologi dan fisiologis yang normal dapat teramati, termasuk ovulasi tetapi respon untuk

[r]

Ajén Éstétika dina Kasenian Réog Cengal Kacamatan Japara Kabupatén Kuningan Pikeun Bahan Pangajaran Maca Bahasan di SMP Kelas IX.. Universitas Pendidikan Indonesia

IAIN Walisongo Semarang telah berperan serta dalam mendorong pertumbuhan perbankan syari’ah di Kota Semarang melalui pengem- bangan wacana dan disiplin keilmuan ekonomi Islam

Although Law 17/2003 on State Finance supports the adoption of accrual accounting within the public sector, neither the Accounting Standards for Cen- tral and Local Governments

Dalam training intensif selama 2 hari, Anda dan tim akan menguasai teknik pembuatan slide bisnis dengan cepat dan mudah sekaligus menerapkan teknik delivery efektif agar